开云体育

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date

Re: Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Assalamu'alaikum wr.wb.

Akh Yayat, semoga Allah mencintai antum.
Jazakallahu khoiron katsier atas upaya antum mencarikan jawab atas pertanyaan akh Iqbal.

berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissue
baik
cebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ?
Hanya ana melihat ada sedikit mengandung atau bisa mengundang syubhat, yakni bagian sbb:

BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI
-cut-
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa kotoran
binatang yang telah kering pun tidak dapat mensucikan najis, sedangkan
tulang-belulang binatang adalah salah satu dari makanan bangsa Jin.
Disamping itu juga beliau mengingatkan agar tidak menggunakan segala jenis
makanan serta hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis seperti
bagian dari tubuh hewan, KERTAS atau KITAB dan lain sebagainya.
Antum tulis KERTAS dan KITAB dengan huruf balok (padahal tidak demikian dalam buku aslinya) yang mengisyaratkan bahwa "antum hendak mengatakan inilah jawabnya." dengan kata lain (yang mungkin tanpa antum sadari) antum telah mengQIYASkan tissue (toilet paper) dengan KETAS atau KITAB seperti disebut dalam paragraf diatas. Inilah yang ana maksud dengan mengundang syubhat.

Di sini ana hanya akan menunjukkan bahwa analogi (qiyas) antum kurang pas (menurut hemat ana) karena kata KERTAS dan KITAB dalam paragraf diatas merujuk (sebagai keterangan dari) "Hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis". Memasukkan kertas tissue (yang memang dibuat khusus untuk cebok) kedalam "hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis" MENURUT HEMAT ANA tidaklah pas, wallahu a'alam.

Demikianlah keterangan-keterangan yang saya ambil/cuplik dari buku AL-JAMII
FII FIQHI AN-NISAA/FIQIH WANITA karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah Dan
Tarjamah BULUGHUL MARAM Oleh Ibnu Hajar Atsqalani.
Jazakallahu khoir atas referensi ilmiyahnya.
Rupanya PERPUSTAKAAN AS-SUNNAH tidak miliki kitab "FIKIH SUNNAH" karya Sayyid Sabiq?
Dalam jilid satu kitab tsb, terdapat jawaban yang, insyaAllah, lebih mendekati maksud penanya, afwan kitab tsb sekarang sedang tidak ada di tangan ana, tidakkah ada ikhwan lain yang memilikinya?

Sebenarnya, saya BERAT sekali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
karena saya sendiri bukanlah Ahli Ilmu, namun dalam rangka taqarrub kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala, saya berusaha membantu persoalan diatas, tentunya
dengan 'MENYALIN KETERANGAN ATAU PENJELASAN DARI BUKU-BUKU' yang ada di
Perpustakaan As-Sunnah Jakarta, supaya penjelasan atau atau keterangan yang
saya angkat di sini (ml asunnah) terhindar dari pendapat pribadi semata.
Semoga Allah, memberkati antum, dan ikhwan lain yang sefiqrah.
Disini, ana hanya menyampaikan koreksi demi keselamatan bersama, dengan ana tunjukkan bahwa antum telah memasukkan "pendapat pribadi semata".
Namun semikian semoga reply ini tidak menyurutkan antum untuk terus menyampaikan al-haq, tapi justru sebaliknya.

Untuk itu terjadinya kekeliruan atau kesalahan tidak dapat dihindarkan, oleh
karenanya koreksi dan perbaikan dari semua pihak sangat diharapkan, agar
kita bisa lebih melempangkan jalan untuk mendekatkan diri ke Jannah dan
menjauhkan diri dari siksa api neraka.
Semoga Allah melapangkan dada (hati) antum yang seluas-luasnya untuk menerima al-haq.
Semoga Allah tampakkan kebenaran sebagai hal yang benar dan kita sanggup mengikutinya, dan Allah tampak yang bathil sebagai hal yang bathil dan kita sanggup meninggalkannya.
Amien.

Wassalam
Abu Luthfi


________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Re: [Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]

Gatot Ariwibowo
 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

AlhamdulillahiRabbil'alamiin Washolaatu Wassalaamu 'alaa Asyrofil Anbiyaai Walmursaliin Wa'alaa alihii washohbihii ajma'iin.

Berikut ini Ana tambahkan sedikit keterangan untuk point A (YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)).
mungkin berguna sebagai keterangan tambahan.

Imam Nawawi menerangkan,
"Akan tetapi ghibah itu diperbolehkan karena enam sebab:
1. Pengaduan Kezaliman
Diperbolehkan bagi orang yang dizalimi untuk mengadukan perlakuan zalim atas dirinya kepada penguasa, qadli atau kepada orang-orang yang mempunyai kekuasaan atau kemampuan untuk mengadili orang yang berlaku zalim kepadanya, sehingga pihak pengadu mengatakan:
"Si fulan menzalimi aku, atau berbuat kepadaku demikian"

2. Meminta bantuan untuk merubah kemungkaran atau upaya untuk mengembalikan orang yang berbuat kemaksiatan pada kebenaran kepada orang yang diharapkan kemampuannya dalam perkara tersebut dengan perkataan:
"Si fulan berbuat demikian, maka laranglah ia dari perbuatan dan perkataannya"
dan perkataan yang semisal dengan itu.

3. Meminta fatwa kepada mufti dengan mengatakan:
"Si fulan menzalimiku, bapakku, saudaraku, atau suamiku. Ia menzalimiku dengan perbuatan demikian, bagaimana jalan keluar bagiku agar terlepas darinya dan mencegah kezalimannya terhadapku."
Perbuatan demikian diperbolehkan jika diperlukan.Dan lebih baik lagi kalau dia menyatakan (dalam meminta fatwa itu):
"Bagaimana pendapatmu tentang seseorang suami atau bapak atau anak yang keadaannya demikian."
Walaupun demikian menyebutkan orang tertentu diperbolehkan berdasakan hadits riwayat Hindun radhiyallahu 'anha yang mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menyebut bahwa Abu Sufyan (suaminya) adalah seorang pria yang kikir.

4. Memperingatkan kaum muslimin dari kemungkaran.
Dalam hal ini terdapat beberapa perkara berikut:
a. Mencela para perawi hadits yang tercela, para saksi di pengadilan atau para pengarang kitab. Hal ini diperbolehkan menurut ijma' (ulama), bahkan wajib dalam rangka menjaga syari'at.
b. Memberitakan aib seseorang dalam musyawarah yang berkaitan dengan orang tersebut.
c. Jika engkau melihat seorang membeli barang yang mengandung cacat atau membeli budak yang mempunyai sifat suka mencuri, berzina, minum khamer atau yang semisal itu, maka engkau diperbolehkan memberi peringatan kepada pembelinya bila ia tidak mengetahui kejelekan barang atau budak itu dalam rangka menasehatinya, tanpa menyakiti atau merusaknya.
d. Jika engkau melihat seorang faqih (ahli fiqh) sering mendatangi orang yang fasiq atau ahli bidah untuk mengambil ilmu darinya, sedangkan ia tidak mengetahui tentang bahaya gurunya tersebut, maka wajib atasmu menasehatinya dengan menerangkan keadaan si fasiq atau ahli bidah itu dengan tujuan menasehatinya.
e. Bila ada seorang pejabat pemerintah yang tidak menunaikan tanggung jawabnya dengan benar karena dia bukan ahlinya atau karena kefasikan pejabat ini, maka boleh disebut kekurangan pejabat itu kepada atasannya untuk mengambil tindakan terhadapnya, sehingga tidak tertipu olehnya dan tetap dapat bersikap benar.

5. Seorang yang dengan terang-terangan secara demonstratif berbuat kefasikan atau bidah. Seperti meminum khamr, meminta-minta kepada orang-orang dan menjalankan perkara-perkara yang batil, maka diperbolehkan disebutkan kejelekan yang dilakukannya secara terang-terangan, tetapi tidak boleh disebutkan kejelekan perbuatannya yang lain.

6. Menyebutkan suatu gelar yang jelek yang ada pada diri seseorang karena ia dikenal dengan gelaran itu, seperti si buta, si pincang, si hitam, si pendek, si buntung dan yang semisalnya. Namun diharamkan menyebutkan dalam rangka merendahkannya. Jika seandainya memungkinkan mengenal nama seorang dengan gelar tersebut tentu lebih utama. Wallahu alam

Diambil dari Majalah yang me-refer ke kitab Syarah An-Nawawi Juz XVI,bab Mudharatu Man Yuttaqa Fuhsyuhu.

Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah setelah menyebutkan macam-macam ghibah yang diperbolehkan sebagaimana yang dinyatakan di atas beliau menambahkan:
Demikian pula jika ada ahli fiqh yang mondar-mandir ke rumah ahli bidah atau orang fasiq dan dikhawatirkan ahli fiqh tersebut ditiru perbuatannya oleh orang banyak, maka ia boleh dicerca untuk tujuan agar orang banyak tidak menirunya.
(Lihat Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, jilid X, hal. 472, keterangan hadits no.6054)

Keterangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu Fatawa-nya jilid 28, hal. 231-224:
Deperbolehkan pula membicarakan kejelekan orang Islam dalam rangka menyampaikan nasehat yang wajib dalam perkara kemaslahatan agama yang khusus maupun yang umum. Seperti dalam perkara periwayatan hadits, perawi yang salah dan orang-orang yang suka berdusta.
Maksudnya adalah harus diterangkan kesalahan atau kedustaan perawi tersebut dan dalam hal ini bukan merupakan ghibah yang terlarang.

Pernah ditanyakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal: Apakah engkau lebih mencintai seorang yang berpuasa, shalat, dan beritikaf daripada orang berbicara tentang ahli bidah? beliau menjawab: Apabila ia qiyamul-lail (shalat malam), shalat dan Itikaf, maka amal itu untuk dirinya saja, namun apabila seorang berbicara tentang Ahlu Bidah, maka kegunaannya untuk segenap kaum muslimin, inilah yang lebih utama.
Beliau menerangkan bahwa berbicara tentang Ahlu Bidah, maka kegunaannya lebih banyak manfaatnya bagi kaum muslimin dalam perkara agama mereka dan ia merupakan salah satu jenis jihad di jalan Allah karena perbuatannya tersebut merupakan upaya pensucian jalan Allah, agama-Nya, manhaj-Nya dan syariat-Nya. Menolak rongrongan dan permusuhan Ahlul Bidah atas agama ini adalah wajib kifayah sebagaimana ijma kaum muslimin, sehingga jika tidak ada orang yang menunaikan kewajiban ini untuk Allah niscaya akan rusaklah agama ini. Kerusakan dalam perkara agama lebih besar daripada kerusakan yang diakibatkan oleh penjajah musuh terhadap negeri kita. Karena musuh yang kafir bila menduduki negeri kita tidak akan merusak hati penduduk negeri yang diduduki dan agama mereka, kecuali hanya semata-mata sebagai akibat sampingan. Adapun akibat perbuatan Ahlul Bidah akan dapat merusak hati kaum muslimin.
Walaupun mereka tidak menduduki negeri kaum muslimin tersebut.
Tolong dikoreksi jika salah.

Wallahualamu Bishowab.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

-bowo-


From: "Abu Luthfi Sudaryanto" <alyanto@...>
Reply-To: assunnah@...
<Deleted>

A. YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)
<Deleted>

B.YANG DIKIRA BUKAN GHIBAH PADAHAL GHIBAH
<Deleted>

Sekian, wajazakallahu khoiron kastir.
Wassalam
Abu Luhtfi
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Tanya tentang Kontak Jodoh

Imam Kuswardayan
 

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Barangkali ada ikhwan yg bisa memberikan informasi ke ana tentang hukumnya
Kontak Jodoh dalam Islam, tolong ana diberitahu. Sebab ada beberapa orang
akhowat yg meminta ke ana untuk membuat homepage kontak jodoh yg Islami.

Hal ini mengingat, bahwa terutama para akhowat mereka pasif dalam masalah
ini. Wali mereka yang semestinya mencarikan pendamping, rupanya banyak
yang belum paham dalam masalah ini. Kalau toh mencarikan pendamping,
karena kebanyakan dari kalangan awam, dicarikan pendamping yg juga dari
kalangan orang awam. Padahal kita tahu, hal semacam ini, yakni suami yg
agamanya buruk, bisa menjadi musibah bagi seorang akhowat.

Tentu saja untuk keanggotaan dalam kontak jodoh tersebut dilakukan secara
ketat untuk menghindari orang-orang yang iseng, seperti harus disertai KTP
yg masih berlaku -yg juga dicek kebenarannya-, dan juga sebelum mendaftar
diberi pertanyaan-pertanyaan seputar masalah keislaman dan aqidah sehingga
bagi ikhwan / akhowat yg beraqidah benar saja yg bisa menjadi anggota.

Tolong diberikan jawaban. Atau jika ada alamat e-mail seorang ustadz,
tolong ana diberitahu alamatnya.

Wassalaamu'alaikum wr. wb.


Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]

Yayat Ruhiat
 

assalamualaikum

berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissue baik
cebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ?
---------
Alhamdulillahirrabil 'alamin
Dalam masalah ini saya akan bawakan penjelasan Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah
dalam buku Al-Jami' Fii Fiqhi An-Nisa' (Fiqih Wanita) terbitan Pustaka
Al-Kautsar.

BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI
Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam melarang bersuci dengan menggunakan
benda najis. Dalil yang melandadasi adalah hadits riwayat dari Ibnu Mas'ud
Radhiyallahu anhu, dimana ia menceritakan :
"Pada waktu Nabi buang air besar, beliau pernah menyuruhku untuk membawakan
tiga batu. Akan tetapi, aku hanya mendapatkan dua butir batu. Selanjutnya
aku mencari batu yang ketiga, namun tidak juga mendapatkannya. Lalu aku
mengambil kotoran( yang telah kering) dan membawanya kepada beliau sebagai
batu yang ketiga. Maka beliau hanya mengambil dua butir dan membuang kotoran
yang telah kering tersebut seraya bersabda :'Ini adalah kotoran '". (Hadits
Riwayat Ahmad, Bukhari, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i).

Sedangkan dalam riwayat Imam Ahmad terdapat tambahan lafazh :
"Bawakanlah kepadaku battu yang lain".

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa kotoran
binatang yang telah kering pun tidak dapat mensucikan najis, sedangkan
tulang-belulang binatang adalah salah satu dari makanan bangsa Jin.
Disamping itu juga beliau mengingatkan agar tidak menggunakan segala jenis
makanan serta hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis seperti
bagian dari tubuh hewan, KERTAS atau KITAB dan lain sebagainya.

Mengenai najis ini tidak ada perbedaan antara yang masih basah maupun yang
sudah kering. Jika anda beristinja' dengan menggunakan benda yang dilarang,
maka istinja' Anda tersebut TIDAK SAH. Setelah itu, Anda harus bersuci
kembali dengan menggunakan AIR dan tidak boleh menggunakan pecahan batu.
Karena, pada bagian yang harus disucikan tersebut telah terkena najis yang
lain. Meskipun Anda beristinja dengan menggunakan makanan atau hal-hal yang
harus dihormati, maka tetap istinja' Anda ini tidak SAH, akan tetapi harus
menggunakan AIR.

(Fiqih Wanita. hal 31-32)

Kemudian saya tambahkan juga dari KITAB TARJAMAH HADITS BULUGHUL MARAM
oleh Ibnu Hajar Atsqalani, terbitan Gema Risalah Press

BAB. TATA CARA MEMBUANG AIR.
Hadits nomor 102.
"Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda : 'Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh
kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing, jangan membersihkan
bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan pula bernafas dalam tempat
air" (Muttafaq Alaih dala lafadnya menurut riwyat Muslim).

Hadits nomor. 103.
Salman Radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam,
benar-benar telah melarang kami (membersihkan kotoran) dengan tagan kanan,
atau beristinja' dengan batu kurang dari tiga biji, atau bersitinja' dengan
kotoroan hewan atau dengan tulang. (Hadits Riwayat Muslim).

Kemudian saya tambahkan juga keterangan dari buku Fiqih Wanita, mengenai
cara buang Air Besar.
CARA BERSUCI DARI BUANG AIR BESAR
Bersuci dari air besar merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Caranya
adalah dengan tiga kali usapan, demikian pendapat yang dikemukakan oleh Imam
Asy-Syafi'i Rahinahullah. Adapaun yang dijadikan landasan adalah hadits yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ahnu :"Bahwa Nabi memerintahkan
untuk menggunakan tiga batu dan melarang menggunakan kotoran binatang dan
potongan tulang".

Juga Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Majah serta Abu
Awanah dan ASy-Syafi'i dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz
sebagai berikut :
"Hendaklah salah seorang diantara kalian beristinja dengan menggunakan tiga
batu".
Kedua nash diatas secara jelas menyebutkan, bahwa memenuhi tiga usapan
merupakan hal yang wajjib. Sementara dalam masalah ini masih terdapat
perbedaan pendapat diantara para ulama.

Imam Asy-Syafi'i mengatakan :"Tidak boleh kurang dari tiga batu meskipun
dengan menggunakan alat selain batu. Apabila tidak sampai tiga batu, maka
harus menambahnya sampai berjumlah tiga. Sedang apabila lebih dari tiga.
maka disunatkan untuk menutupnya dengan angka ganjil".

Sementara Abu Hanifah mengatakan :"Yang disunnatkan adalah bersuci dan tidak
disunatkan untuk melakukannya dengan jumlah ganjil". Dalam mentakwilkan
hadist mengenai jumlah ganjil ini beliau (Abu Hanifah) berpendapat, bahwa
yang dimaksudkan dengan kata ganjil adalah melakukannya sebanyak tiga kali.
Selanjutnya Abu Hanifah mengatakan :"Disunnatkan bersuci dengan menggunakan
air. Sebagaimana hadits dari Umar bin Khaththab, bahwa Rasulullah berwudhu
dengan menggunakan air pada bawah kainnya". Mengenai hadits ini, penulis
berpendapat, bahwa pengetian "wudhu" dimaksud adalah mencuci dan
membersihkannya. Demikian itulah yang menjadi pendapat para ulama secara
umum.

Sedangkan Imam Malik berpendapat, bahwa yang wajib adalah bersuci meskipun
dengan menggunakan pecahan-pecahan dari sebuah batu.

Adapun Imam Ahmad bin Hambal mengatakan :"Bersuci dari buang air besar itu
dilakukan sebanyak tiga kali. Senadainya dengan satu atau dua cucian saja
wujud najis itu telah hilang, maka tetap diahruskan untuk melakukan cucian
yang ketiga. Sedangkan Istinja dengan menggunakan batu, apabila dengan tiga
batu telah bersih, maka harus ditambah. .... dst
(Fiqih Wanita. hal . 30-31)

Demikianlah keterangan-keterangan yang saya ambil/cuplik dari buku AL-JAMII
FII FIQHI AN-NISAA/FIQIH WANITA karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah Dan
Tarjamah BULUGHUL MARAM Oleh Ibnu Hajar Atsqalani.

Sebenarnya, saya BERAT sekali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
karena saya sendiri bukanlah Ahli Ilmu, namun dalam rangka taqarrub kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala, saya berusaha membantu persoalan diatas, tentunya
dengan 'MENYALIN KETERANGAN ATAU PENJELASAN DARI BUKU-BUKU' yang ada di
Perpustakaan As-Sunnah Jakarta, supaya penjelasan atau atau keterangan yang
saya angkat di sini (ml asunnah) terhindar dari pendapat pribadi semata.

Untuk itu terjadinya kekeliruan atau kesalahan tidak dapat dihindarkan, oleh
karenanya koreksi dan perbaikan dari semua pihak sangat diharapkan, agar
kita bisa lebih melempangkan jalan untuk mendekatkan diri ke Jannah dan
menjauhkan diri dari siksa api neraka.

Wallahul Musta'an


Jawaban untuk Julia, SHAPIEE [ Masalah Dajjal ]

Yayat Ruhiat
 

Assalamualaikum
Di sini saya ingin mengetahui tentang Dajjal yang sering diperkatakan oleh
orang ramai, mahupun di artikel-artikel majalah dan akhbar. Dajjal ini
dikatakan menguasai suatu tempat yang bernama Segitiga Bermuda (Bermuda
Triangle). Saya ingin sekali mendapat maklumat lanjut mengenai Dajjal
ini.Adakah benar seperti yang diperkatakan bahawa Dajjal ini berada di
Segitiga Bermuda, Oleh kerana itu terlalu banyak kapal laut dan kapal
terbang yang hilang sekiranya melintasi kawasan ini..Misteri ini
benar-benar
menarik minat saya untuk mengenalinya dgn lebih dekat. Tolong
jelaskan...terima kasih.
---------
Alhamdulillahir-Rabbil 'alamin
Berhubung teman-teman yang lain belum ada yang menjelaskan dan menjawab
persoalan diatas, dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, saya berkeinginan
membantu saudara menjelaskan persoalan diatas, tentunya dengan merujuk atau
menyalin dari buku mengenai pandangan ulama dan ahli ilmu. mengenai masalah
tersebut.

"Masalah Dajjal yang sering diperkatakan oleh orang ramai, mahupun di
artikel-artikel majalah dan akhbar, seperti yang saudara katakan. Diwaktu
lampau, disini pun sama orang ramai membicarakannya, itu tidak terlepas
dari sebuah buku yang ditulis oleh Muhammad Isa Dawud (kalau saya tidak
salah)
seorang ex-wartawan Mesir yang merangkum cerita-cerita tentang misteri UFO,
Bermuda Triangle, dll kemudian menghubungkannya dengan masalah Dajjal."
Wallahu a'lam

Dalam masalah ini, saya akan cuba ambil penjelasan dari Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin, seorang ulama Ahlus Sunah dari Saudi Arabia, dalam buku
Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid yang insya Allah penjelasannya sesuai
dengan pandangan Islam mengenai masalah tersebut.

TANDA-TANDA KIAMAT KUBRA.
Tanda-tanda kiamat kubra itu sebagiannya datang secara beruntun dan dapat
diaketahui, dan sebagian yang lain tidak beruntun dan tidak diketahui
runtunannya. Diantara yang datang secara beruntun adalah turunnya Nabi Isa
putra Maryam dan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj serta Dajjal. Dajjal
dibangkitkan, kemudian turun Nabi Isa untuk membunuhnya, kemudian keluar
Ya'zuz dan Ma'juj.. dst. (Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid. hal. 58).

PARA NABI MEMPERINGATKAN KAUMMNYA AKAN DAJJAL, PADAHAL DAJJAL ITU TIDAK
KELUAR KECUALI DI AKHIR ZAMAN.
Fitnah terbesar yang terjadi di muka bumi sejak diciptakannya Adam sampai
bangkitnya kiamat adalah fitnah Dajjal. Demikian dikatakan oleh Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, oleh karena itu, tiada seorang nabi pun sejak
Nuh 'Alaihi wa sallam sampai Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali
masing-masing mengingatkan kaumnya akan Dajjal. Peringatan ini bertujuan
memberitahu akan kedahsyatannnya dan agar berhati-hati darinya. Allah Maha
Tahu bahwa Dajjal itu tidak akan keluar kecuali di akhir zaman .... dst.
(ibid. hal.59)

Dalam suatu hadits yang shahih disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam telah bersabda, "Jika Dajjal itu keluar dan aku berada di
tengah-tengah kalian, maka akulah yang mengatasinya dari kalian dan kalau
tidak maka seseorang manejadi pembela bagi dirinya sendiri. Allah-lah
khalifahku atas setiap muslim".... dst (ibid. hal 60)

WAKTU KELUARNYA DAJJAL
Keluarnya Dajjal termasuk tanda kiamat, akan tetapi tidak bisa ditentukan
kapan waktunya, karena tidk ada yang thu kapan kiamat tib kecuali Allah.
Demikian juga tanda-tandanya tidak dapat kita ketahui kecuali yang telah
tampak dihadapan kita, jadi, waktu keluarnya Dajjal tidak dapat kita
ketahui, akan tetapi kita tahu bahwa keluarnya merupakan tanda kiamat.
(ibid. hal 61)

TEMPAT KELUARNYA DAJJAL
Dajjal akan keluar dari Masyriq (Timur) dari arah timbulnya berbagai fitnah
dan kejahatan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda
:"Fitnah itu disini". dan beliau mengisyaratkan ke arah Masyriq. Masyriq
adalah sumber kejahatan dan fitnah. Ia akan keluar dari Masyriq, dari
Khurasan melewati Ashfahan dan memasuki Jazirah antara Syam dan Irak. Ia
tidak mempunyai tujuan kecuali Madinah.... dst (ibid. hal 61)

Dajjal ini keluar melalui tembusan antara Syam dan Irak dan diikuti oleh
orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak tujuh puluh ribu, karena merekalah yang
menjadi tentaranya. Yahudi merupakan sebusuk-busuk hamba Allah dan manusia
yang paling sesat. Merekalah yang menjadi pengikut Dajjal dan menjadi
pembantu-pembantunya serta menjadi bala tentaranya disamping para
pengikutnya yang lain. (ibid. hal 62).
---
Kemudian dalam buku : ASYRATUS SA'AH /TANDA-TANDA HARI KIAMAT
oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil.

Masalah Dajjal mendapat perhatian dan penjelasan yang sangat luas dengan
dilengkapi dalil-dalil yang shahih insya Allahu Ta'ala.

Diantaranya yang saya cuplik adalah sbb :
Imam Muslim meriwayatkan dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Apabila salah seorang diantara kamu bertasyahud dalam shalat hendaklah ia
memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan
'Allahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahanama wa min 'adzaabil qabri
wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syaari fitnatil masiihid dajjal'
yang artinya :"Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab
jahanam, dari aadzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari
buruknya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (Shahih Muslim, Kitab Al-Masajid Al-Qabr
wa' Adzab Jahanam 5:87).

Imam Thawus memerintahkan putranya untuk mengulangi shalatnya apabila dalam
shalat itu sang putra tidak membaca do'a tersebut. Hal ini menunjukkan
betapa besarnya perhatian Kaum SALAF untuk mengajari putra-putra mereka
dengan do'a yang agung. (hal. 244)

Demikianlah penjelasan singkat ini, mudah-mudahan ada manfaat dan
faedahnya, apabila ada kekeliruan mohon segera diingatkan.
Dan untuk jelasnya silahkan baca buku rujukan di atas : Soal Jawab Masalah
Iman & Tauhid, Terbitan At-Tibyan Solo dan Tanda-Tanda Hari Kiamat (Asratus
Sa'ah) terbitan Pustaka Mantiq.

Wallahu a'lam


Re: [Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Jazakallahu khoiron katsir atas pilihan artikelnya.
Namun, dapat pulakah akhi mengirimkan artikel terkait yang berisikan dua hal berikut:

A. YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)
Ana sering melihat fenomena tertutupnya pintu hati untuk menerima nasehat lantaran PERINGATAN (nasehat) itu dikira ghibah.
Suatu hari ana kedatangan seorang ikhwan dalam rangka silaturohim.
Entah atas dorongan apa diambilnya kitab Talbis Iblis (Perangkap Syetan)dari rak buku ana, dibacanya (sekilas) kemudian dilemparkan didepan ana sambil berkata (menyumpah):
"Ulama' penulis buku ini sok ngerti hati orang saja...!!".
Padahal andaikata, al-akh sabar untuk membacanya atau tahu sedikit tentang penulis kitab tsb yakni Ibnu Jauzy seorang ulama' besar yang dikenal dikalangan ulama' besar.
Atau andai al-akh bisa membedakan antara nasehat dan ghibah, insyaAllah nasehat Ibnu Jauzi dalam kitab tsb akan menjadi obat hati yang mujarab.

B.YANG DIKIRA BUKAN GHIBAH PADAHAL GHIBAH
Seorang juru nasehat (da'i) kadang dengan sengaja atau tidak (baca keprucut), melakukan ghibah yang mungkin dikiranya bukan ghibah alias nasehat. Dalam hal ini barangkali kita dituntut untuk saling mengingatkan.

Sekian, wajazakallahu khoiron kastir.
Wassalam
Abu Luhtfi



________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Re: [Masalah - 44 = Permasalahan Buang Air Kecil]

 

assalamualaikum

berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissue baik cebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ?

wassalam
ahmad iqbal
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Homepage about mustholah hadits

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Assalamu'alaikum

Akhi fillah Rohimakumullah,
Antum pengin belajar hadits lewat internet?
Saya beritahu satu diantara URL yang mungkin antum sudah tahu,
tapi mungkin ada juga belum.
Bila antum buka homepage berikut, sebagai contoh antum akan
dapatkan informasi seperti yang dibawahnya.
**

**
Sunnah and Hadith

"And whatever the Messenger gives you, take it, and whatever he
forbids you, leave it. And fear Allah: truly Allah is severe in
punishment. " [Qur'an 59:7]



In Islam, the Arabic word sunnah has come to denote the way Prophet
Muhammad (saas), the Messenger of Allah, lived his life. The Sunnah
is
the second source of Islamic jurisprudence, the first being the
Qur'an.
Both sources are indispensable; one cannot practice Islam without
consulting both of them. The Arabic word hadith (pl. ahadith) is very
similar to Sunnah, but not identical. A hadith is a narration about
the
life of the Prophet (saas) or what he approved - as opposed to his
life
itself, which is the Sunnah as already mentioned.

In M. M. Azami's Studies in Hadith Methodology and Literature, the
following precise definition of a hadith is given,

According to Muhaddithiin [scholars of hadith -ed.] it stands
for 'what was transmitted on the authority of the Prophet, his deeds,
sayings, tacit approval, or description of his sifaat (features)
meaning
his physical appearance. However, physical appearance of the Prophet
is
not included in the definition used by the jurists.'

Thus hadith literature means the literature which consists of
the
narrations of the life of the Prophet and the things approved by him.

However, the term was used sometimes in much broader sense to cover
the
narrations about the Companions [of the Prophet -ed.] and Successors
[to
the Companions -ed.] as well.

The explosion of Islam in the 7th and 8th centuries confronted
Islamic
scholars with a daunting task: to preserve the knowledge of the
Sunnah
of the Prophet (saas). Hence the science of hadith evaluation was
born.
We recommend that you read the "Introduction to the Science of
Hadith"
below to understand the tremendous efforts that were required to sift
the true reports from the false reports. The success of the early
scholars is also captured below by some collections of hadith.



Science of Hadith

An Introduction to the Science of Hadith

A brief introduction to the classification of hadith (courtesy
of Perspectives)

A comparison between modern historical methodology and hadeeth
methodology.

Large Collections

A collection of the ahadith in Sahih Bukhari

A collection of the ahadith in Sahih Muslim

A partial collection of the ahadith in Sunan Abu-Dawud

A collection of the ahadith in Malik's Muwatta

Search hadith database

Miscellaneous Collections

A collection of 40 hadith qudsi

______________________________________________


[Kitabah - 2 = Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

Judul Buku : SOAL JAWAB MASALAH IMAN & TAUHID
Penyusun? : Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud
Penerjemah : Abu Sayyid
Penerbit : At-Tibyan (80 halaman)
Cetakan Pertama, Tahun 1405H/1995M
?

?
Apabila anda membeli buku Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid, maka yang pertama?anda akan lihat di cover depan dan dibawah judul buku tersebut,? tertulis?Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin,?dan dalam hal ini barangkali anda beranggapan bahwa penulis buku?adalah?beliau, perkiraan tersebut tidaklah keliru, walau sebenarnya buku tersebut berisikan juga fatwa dari ulama lainnya, yaitu Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz.
?
Sesuai?pengantar dari penerbit, bahwa ; buku ini?merupakan cuplikan dari kitab fatwa-fatwa ulama di Saudi Arabia yang berjudul Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah (Fatwa-fatwa Wanita Muslimah), yang di susun oleh Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud. Akan tetapi persoalan?wanita tidak terlepas juga dari masalah aqidah, sehingga fatwa-fatwa mengenai aqidah khususnya mengenai iman dan rukun-rukunnya dikupas di?awal-awal kitab tersebut, dan masalah?inilah?yaitu Fatawa Anil Iman wa Arkaniha yang diambil dan diterjemahkan oleh penerbit??At-Tibyan.
?
Jumlah fatwa-fatwa yang dimuat?sebanyak tiga puluh tiga?persoalan yang kesemuanya berhubungan dengan masalah-masalah iman dan rukun-rukunnya, dan Alhamdulillah ML assunnah sudah mengangkat sebagian dari permasalahan tersebut, untuk itu anda bisa mencoba mengulangnya kembali di Masalah - 38 sampai dengan Masalah - 43.
?
Kekhasan?dari buku ini, terletak pada uraian jawaban?Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam setiap permasalahan atau persoalan yang ditanyakan, setiap persoalan?dijawabnya dengan??menggunakan bahasa? yang mudah dimengerti, padat dan komuniatif, sehingga memudahkan kita untuk memahaminya. Dan ini tentunya tidak terlepas dari penguasaan dan pengetahuan beliau sebagai seorang ulama?terpandang yang?gigih dalam dakwah dewasa ini.
?
Dan perlu kita ketahui, bahwa seorang ulama yang alim tidak memiliki dalam dirinya insya Allah tabi'at untuk berbicara atas dorongan hawa nafsunya, ilmu mereka adalah ilmu rohani yang menyatu dengan jiwa mereka, sehingga ucapan atau tulisannya bisa mendorong kita untuk terus menerus beramal shalih atau bisa juga mengokohkan kembali keimanan kita yang kadang mengalami masa surut dan lemah.
?
Dengan membacanya secara?seksama, insya Allah anda akan mendapatkan suatu gambaran yang jelas dan terang tentang suatu masalah yang belum bisa dipahami selama ini,?seperti permasalahan kedudukan suami istri di akhirat nanti."?Seorang wanita, jika ia termasuk ahli jannah dan belum pernah menikah atau suaminya menjadi ahli naar, maka ketika ia telah masuk jannah disanapun terdapat kaum laki-laki yang belum pernah menikah di dunia. Mereka? akan mendapatkan pasangan dengan bidadari dan juga pasangan dengan wanita dari dunia jika mereka mau ..."(hal. 57). Begitu juga pertanyaan? mengenai? Dajjal,? diuraikannya? dengan suatu pembahasan yang sangat menarik dan menyiratkan betapa luas dan tingginya? ilmu beliau, sehingga?bisa memberikan suatu keyakinan yang mendalam bagi yang membacanya. Dan banyak pula pembahasan-pembahasan menarik lainnya, yang bisa menggugah kita kepada kesadaran tentang pentingnya belajar ilmu agama ini.
?
Buku ini merupakan serial pertama sebelum seri-seri berikutnya, begitulah kalimat yang ditulis oleh Penerbit At-Tibyan dalam kata pengantarnya, sambil menunggu?apa yang dijanjikannya maka tidak ada salahnya apabila anda membacanya terlebih dahulu. Wallahu a'lam.
?
Pustaka As-Sunnah Jakarta


tanya

 

AS>Assalamu'alaikum wr.wb.

AS>Semoga ada yang mau menolong kami,
AS>Kami memerlukan Informasi :
AS>Alamat & Nomor telepon
AS>Pesantren "Mansya' Hudal Islam" pimpinan : Qosim Muhammad.
AS>terimakasih atas bantuannya.

AS>Wassalamu'alaikum wr.wb.

'afwan ana tidak tahu, ditunggu informasi lainnya.
wassalam

AS>------------------------------------------------------------------------
AS>Save 75% on Products!
AS>Find incredible deals on overstocked items with Free shipping!
AS>
AS>------------------------------------------------------------------------

AS>Homepage
AS>Subscribe assunnah-subscribe@...
AS>Unsubscribe assunnah-unsubscribe@...
AS>Administrator assunnah-owner@...


satu himbauan tentang tanya jawab

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Assalamu'alaikum wr. wb.

"Pertanyaan adalah amanah"
-Munculnya pertanyaan dalam ML ini, mempunyai arti bahwa penanya mempercayai yang hadir dalam ML ini untuk menunjukkan yang haq.

Alhamdulillah, diantara kita senantiasa ada ikhwan yang ringan mengemban amanah tersebut, jazahumullahu khoiron kastier.

Kemudian kepada ikhwan yang dikaruniai Allah jawaban atas suatu pertanyaan, selama ini barangkali dengan pertimbangan menjaga keikhlasan antum lebih suka menyampaikan lewat jalur pribadi (JAPRI).

Sedang ana yaqin antum juga menyadari bahwa:
-Pertanyaan yang muncul dari seseorang bukan tidak mungkin menjadi pertanyaan bagi yang lain pula.

Nah menurut hemat ana, tidakkah lebih banyak keutamaannya bila disebarkan lewat jalur umum, dengan pertimbangan:
1. Ikhwan lain ikut menikmati jawabannya.
2. Kita bisa tahu mana pertanyaan yang telah berjawab dan mana yang belum.
3. Menghindari keraguan ikhwan lain yang mau tanya (dikiranya paling tidak di jawab).
4. Bisa jadi jawaban antum kurang pas.
5. dlsb.

Adapun untuk menjaga keikhlasan, kiriman bisa antum lewatkan akhuna moderator untuk kemudian diforward ke jalur umum dengan/tanpa menyebutkan nama pengirim awal.

Sebagai catatan dalam hal soal-jawab:
MARI KITA TINGGALKAN PERDEBATAN, yang kita cari adalah al-haq untuk kita amalkan bukan untuk kita pertentangkan.

Allahlah yang paling benar dan paling mengetahui segala sesuatunya.
Semoga kita tergolong orang yang menjaga amanah.

Wassalam
Abu Luthfi
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


tanya

Suharyanto
 

Assalamu'alaikum wr.wb.

Semoga ada yang mau menolong kami,
Kami memerlukan Informasi :
Alamat & Nomor telepon
Pesantren "Mansya' Hudal Islam" pimpinan : Qosim Muhammad.
terimakasih atas bantuannya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.


[Masalah - 46 = Namimah/Mengadu Domba ]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
DOSA-DOSA YANG DIANGGAP BIASA
(Namimah/Mengadu Domba)
?
Oleh
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid

?
Mengadukan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak adalah salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya ikatan, serta menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia.
?
Allah mencela pelaku perbuatan tersebut dalam firman-Nya.
"Artinya : Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah". (Al-Qalam : 10-11).
Dalam sebuah hadits marfu' yang diriwayatkan Hudzaifah, disebutkan :
"Artinya : Tidak akan masuk surga al-qattat (tukang adu domba)". (Hadits Riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Baari 10/472. Dalam An-Nihayah karya Ibnu Atsir 4/11 disebutkan : ".... Al-Qattat adalah orang yang menguping (mencuri dengar pembicaraan), tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada?dua yang lain dengan tujuan mengadu domba".)
Ibnu Abbas meriwayatkan :
"Artinya : (Suatu hari) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati sebuah kebun di antara kebun-kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar dua orang yang sedang di siksa di dalam kuburnya, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
?
"Artinya : Keduanya disiksa, padahal tidak karena masalah yang besar (dalam anggapan keduanya) -lalu bersabda- benar (dalam sebuah riwayat disebutkan "Padahal sesungguhnya ia adalah persoalan besar"). Salah seorang diantaranya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan seorang lagi (karena) suka mengadu domba". (Hadits Riwayat Al Bukhari, lihat Fathul Baari, 1/317).
Diantara bentuk namimah yang paling buruk adalah hasutan yang dilakukan terhadap seorang lelaki tentang istrinya atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami istri tersebut.
?
Demikian juga adu domba yang dilakukan sebagian karyawan kepada teman karyawannya yang lain. Misalnya dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direktur atau atasan dengan tujuan untuk memfitnah dan merugikan karyawan tersebut. Semua hal ini hukumnya haram.
?

?


[Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
DOSA-DOSA YANG DIANGGAP BIASA
(Ghibah/Menggunjing)
?
Oleh
Syaikh? Muhammad Shalih Al Muanajjid

?
Dalam banyak pertemuan di majlis, seringkali yang dijadikan hidangannya adalah menggunjing umat Islam. Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang hal tersebut, dan menyeru agar segenap hamba menjauhinya. Allah menggambarkan dan mengidentikkan ghibah dengan sesuatu yang amat kotor dan menjijikan. Allah berfirman :
"Artinya : Dan janganlah? sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati .? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya". (Al-Hujurat: 12).
Nabi Shallallahu 'alihi wa sallam menerangkan makna ghibah (menggunjing) dalam sabdanya :
"Artinya : Tahukah kalian apakah ghibah itu ? "Mereka menjawab : "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. "Beliau bersabda :"Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya." Ditanyakan :"Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku .? "Beliau menjawab : "Jika apa yang kamu katakan terdapat? pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya". (Hadits Riwayat Muslim, 4/2001).
Jadi, ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan mebeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.
?
Banyak orang meremehkan masalah ghibah, padahal dalam pandangan Allah ia adalah sesuatu yang keji dan kotor. Hal itu dijelaskan dalam sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya". (As-Silsilah As-Shahihah, 1871).
Wajib bagi orang yang hadir dalam majlis yang sedang menggunjing orang lain, untuk mencegah kemungkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam amat menganjurkan hal demikian, sebagaimana dalam sabdanya.
"Artinya : Barangsiapa menolak (ghibah atas) kehormatan saudaranya, nisacaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api Neraka dari wajahnya". ( Hadits Riwayat Ahmad, 6/450, Shahihul Jami'. 6238).


[Masalah - 44 = Permasalahan Buang Air Kecil]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
DOSA-DOSA YANG DIANGGAP?BIASA
(Tidak Cebok Setelah Buang Air Kecil)
?
Oleh
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid

?
Kata Pengantar.
Berkaitan dengan Masalah - 41, dimana? sebab adanya azab kubur adalah akibat dari tidak bertabir dalam masalah kencing dan menghambur fitnah kesana kemari,? maka?untuk melengkapi bahasannya,?insya Allah mulai dari Masalah - 44 s/d Masalah - 46?kami akan nukilkan penjelasan masalah tersebut yang diambil dari buku?Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, terbitan Darul Haq Jakarta, dalam sub judul : Tidak Cebok Setelah Buang Air Kecil hal.123, Ghibah (Menggunjing) hal.102,? dan Namimah (Mengadu Domba) hal. 104.
?
Dengan dimuatnya masalah tersebut, tiada lain adalah agar kita?bisa lebih?berhati-hati dalam melaksanakan?buang air kecil dan berbicara dalam?pergaulan sehari-hari, yang? mana sebagian orang? menganggapnya? sebagai masalah?yang?biasa.
?
?
Tidak Cebok Setelah Buang Air Kecil
Islam datang dengan membawa peraturan yang semuanya demi kemaslahatan umat manusia. Diantaranya soal menghilangkan najis, Islam mensyari'atkan agar umatnya melakukan istinja' (cebok dengan air) dan istijmar (membersihkan kotoran dengan batu), lalu menerangkan cara melakukannya sehingga tercapai kebersihan yang dumaksud.
?
Sebagian orang menganggap enteng masalah menghilangkan najis. Akibatnya badan dan bajunya masih kotor. Dengan begitu, shalatnya menjadi tidak sah. Rasulullalh Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bahwa perbuatan tersebut salah satu sebab dari azab kubur.
?
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata : "Suatu kali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melewati salah satu kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar suara dua orang yang sedang di siksa di alam kuburnya. Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda" :
"Artinya : Keduanya diazab, tetapi tidak karena masalah besar (dalam anggagapan keduanya) lalu bersabda - benar (dalam riwayat lain : Sesungguhnya ia masalah besar) salah satunya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan yang satu lagi suka mengadu domba". (Hadits Riwayat Bukhari, lihat Fathul Baari :1/317).
Bahkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan :
"Kebanyakan azab kubur disebabkan oleh buang air kecil". (Hadits Riwayat Ahmad, Shahihul Jami' No. 1213).
Termasuk tidak cebok setelah buang air kecil adalah orang yang menyudahi hajatnya dengan tergesa-gesa sebelum kencingnya habis, atau sengaja kencing dengan posisi tertentu atau di suatu tempat yang menjadikan percikan air kencing itu mengenainya, atau sengaja meninggalkan istinja' dan istijmar tidak teliti dalam melakukannya.
?
Saat ini, banyak umat Islam yang menyerupai orang-orang kafir dalam masalah kencing. Beberapa kamar kecil hanya dilengkapi dengan bejana air kencing permanen yang menempel di tembok dalam ruangan terbuka. Setiap yang kencing, dengan tanpa malu berdiri dengan disaksikan orang yang lalu lalang keluar kamar mandi. Selesai kencing ia mengangkat pakaiannya dan mengenakannya dalam keadaan najis.
?
Orang tersebut telah melakukan dua perkara yang diharamkan, pertama ia tidak menjaga auratnya dari penglihatan manusia dan kedua, ia tidak cebok dan membersihkan diri dari kencingnya.
?

?


MAULID NABI

najib fahraok
 

Assalamu'alaikum

1 .Ana minta tolong dijelaskan tentang sebab timbulnya maulid nabi ,
2 .Apakah benar salafudin al-ayubi pencetus maulid nabi , (tolong beserta rujukannya ).

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih.


Assalamu'alaikum.wr.wb
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


[Masalah - 43 = Qadha' dan Qadar]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
QADHA' DAN QADHAR
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan.
Apa perbedaan antara Qadha' dan Qadhar ?
?
Jawab :
Ulama berbeda pendapat mengenai perbedaan antara keduanya. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa qadar adalah taqdir (ketetapan-ketetapan atau ketentuan) Allah sejak zaman azali, sedangakan qadha' adalah hukum Allah mengenai sesuatu ketika sesuatu itu terjadi (alias pelaksanaan qadar-Nya -pent-). Jika Allah menetapkan terjadinya sesuatu pada waktu yang ditentukan, maka itulah yang dinamakan qadar. Dan ketika telah datang waktunya terjadinya sesuatu yang telah ditetapkan sebelumnya itu, maka itulah yang dinamakan qadha'. Semacam ini banyak sekali kita dapatkan dalam Al-Qur'an, seperti firman Allah :
"Artinya : Telah diputuskan (dilaksanakan) perkara yang kamu berdua menanyakannya kepadaku". (Yusuf : 41).
?
Juga Allah berfirman :
?
"Artinya : Dan Allah melaksanakan hukum dengan adil". (Ghafir : 20).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang semisal. Jadi, qadar adalah ketentuan Allah mengenai segala sesuatu pada zaman azali, sedangkan qadha' adalah pelaksanaan dari qadar itu pada saat terjadinya.
?
Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kedua istilah itu memiliki satu makna atau satu pngertian. Namun yang kuat adalah jika keduanya disandingkan, maka keduanya memiliki perbedaan arti seperti bisa kita lihat di atas, dan jika dipisahkan atau berdiri sendiri, maka kedua istilah itu memiliki satu makna (memiliki pengertian yang sama). Wallahu a'lam.
?
?
Pertanyaan :
Bagaimana pengaruh Qadha' dan Qadar terhadap bertambahnya iman ?
?
Jawab :
Qadha' dan Qadar akan membantu seorang muslim dalam mengatasi urusan agama dan dunianya, karena dia beriman bahwa qudrah (kekuasaan) Alla 'Azza wa Jalla di atas segala qudrah, dan jika Allah Ta'ala jika menghendaki sesuatu tidak ada yang bisa menghalanginya. Jika seorang mukmin tidak percaya ini semua, ia akan berusaha dan mencari sarana untuk kesampaian maksudnya.
?
Kita semua telah tahu dari sejarah masa lalu dimana kaum muslimin mampu meraih kemenangan yang luar biasa meskipun jumlah mereka sedikit. Itu semua karena keimanan mereka dengan janji Alla 'Azza wa Jalla serta keimanan mereka dengan qadha' dan qadar, dan mereka yakin bahwa segala urusan ada di tangan Allah 'Azza wa Jalla.
?
?
Pertanyaan :
Adakah sesuatu yang buruk dalam qadar Allah ?
?
Jawab :
Dalam qadar Allah tidak ada sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan itu terdapat pada yang ditakdirkan. Kita tahu bahwa ada orang yang mendapatkan musibah dan ada juga yang mendapatkan untung. Musibah merupakan sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan itu tidaklah perbuatan Allah Ta'ala, yakni perbuatan dan takdir Allah itu bukan merupakan keburukan. Keburukan ada pada yang diperbuat oleh-Nya, bukan pada perbuatan-Nya. Allah tidaklah mentakdirkan keburukan ini melainkan untuk sesuatu kebaikan. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan ulah tangan manusia". (Ar-Rum : 41).
Ini merupakan penjelasan penyebab kerusakan di muka bumi. Adapun mengenai hikmahnya seperti difirmankan oleh-Nya :
"Artinya : Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". (Ar-Rum : 41).
Jadi, musibah ini pada akhirnya merupakan kebaikan. Dengan demikian keburukan itu tidak disandarkan kepada Tuhan, akan tetapi disandarkan sesuatu yang yang diperbuat dan kepada mahluk. Ini bisa diartikan suatu keburukan dari satu sisi dan merupakan kebaikan di sisi yang lain. Kalau dilihat bencananya yang terjadi, maka itu suatu keburukan, namun jika dilihat dari akibatnya, maka itu suatu kebaikan.
?
" Agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".


Fw: Virus -I Love You'

sazli
 

开云体育

?
----- Original Message -----
?
Sent: Friday, May 05, 2000 11:28 AM
Subject: Virus -I Love You'

Pls take note.
?
?
?
Subject:? 'ILOVEYOU' virus threatens commerce, e-mail and history

By D. Ian Hopper
CNN Interactive Technology Editor

(CNN) -- Computer users around the world survived a
particularly rough day Thursday as the self-propagating
and destructive "ILOVEYOU" virus destroyed critical files
and jammed electronic mail systems, causing millions of
dollars in damages.

Experts estimated that 60 percent to 80 percent of U.S.
companies were infected. Additionally, several U.S.
government agencies and the Senate were hit, as well as
more than 100,000 servers in Europe.

The virus was first reported in Hong Kong and spread
gradually west as Thursday dawned, infecting government
and business computers. Anti-virus companies in the United
States fielded thousands of calls from corporate customers
reporting widespread infections.

Several anti-virus companies have developed "virus
definition" files for the "ILOVEYOU" virus, which is
currently known to spread through the Microsoft Outlook
e-mail program and through a popular Internet Relay Chat
program. Those files have so-called "fingerprints" for
the virus, allowing those programs to detect and eliminate
it.

The malicious code is a hybrid virus and worm. Like the
Melissa and Explore.Zip worms, it propagates itself through
networks -- in this case, e-mail. But unlike those two, it
also destroys and replicates itself by manipulating files,
in this case JPEG and MP3 files on a user's hard drive,
like a traditional virus.

"This is fairly big time," said computer security expert
Peter Tibbett, who works for ICSA.net of Reston, Virginia,
which measures the frequency and cost of viruses on 1
million machines per year.

The FBI has begun investigating the virus. Officials at
the National Infrastructure Protection Center were meeting
Thursday to discuss the attack's impact. Two clues within
the virus code indicate that it may have originated in the
Philippines.

The beginning of the virus code states, in comments, the
alias "spyder," and contains an anonymous e-mail address
and a company name. It is also signed "Manila, Philippines,"
and with the comment, "i hate go to school."

Additionally, the virus tries to set the user's Internet
Explorer start page to a Web site registered in Quezon,
Philippines. It attempts to trigger a program called
"WIN-BUGSFIX.exe" on one of four user accounts through the
same site. The site belongs to one of the largest Internet
Service Providers in the Philippines.

How it works

Security experts at F-Secure have analyzed the virus
thoroughly. Users usually get an e-mail, sometimes from
someone they know, asking them to check the attached
"Love Letter." That file is a VisualBasic script, which
contains the virus payload. As long as the user deletes
the e-mail without opening the attachment, their computer
is safe from harm. Once a computer is infected, the virus
transmit itself through e-mail using Outlook's address book.

"What makes this virus so much more aggressive than Melissa
is that this virus sends copies to all the addresses,
whilst Melissa only sent copies to the first 50 addresses,"
Fagerland said.

The virus can also travel through the Internet Relay Chat
client mIRC, according to F-Secure, which has analyzed the
malicious code.

Unlike the "Melissa" virus, which traveled in a similar
fashion, "ILOVEYOU," also known as the Love Letter worm,
is more destructive. First, it copies itself to two
critical system directories and adds triggers in the
Windows registry. This ensures that it's running every
time the computer reboots.

The virus then starts affecting data files. Files associated
with Web development, including ".js" and ".css" files, will
be overwritten with a file in the VisualBasic programming
language. The original file is deleted. It also goes after
multimedia files, affecting JPEGs and MP3s. Again, it deletes
the original file and overwrites it with a VisualBasic file
with a similar name.

'LOVE' already costing much
Tibbett estimated $100 million in software damage and lost
commerce had been caused by 9 a.m. Thursday in North America
alone and predicted the price tag would exceed $1 billion
by Monday morning.

ICSA.net has 200,000 clients, among them financial
institutions, government agencies and corporations, Tibbett
said. The Department of Justice used the company's estimates
for damage caused by last year's Melissa virus, he said.

"This beats Melissa hands down," Tibbett said.

According to ICSA.net, the Melissa virus infected 20 percent
of North American companies' computer systems. "We anticipate
this'll exceed 50 percent of North American companies by
Monday," Tibbett said.





[Masalah - 42 = Hari Perhitungan (Hisab) ]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
HARI PERHITUNGAN/HISAB
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan.
Apakah hari perhitungan itu hanya sehari .?
?
Jawab :
Memang hari perhitungan itu hanya sehari, akan tetapi sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun, sebagaimana difirmankan Allah Ta'ala.
"Artinya : Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi. Untuk orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun". (Al-Ma'arij : 1-4).
Yakni, azab ini akan menimpa orang-orang kafir dalam sehari yang kadarnya limu puluh ribu tahun. Dalam hadits Shahih Muslim disebutkan hadits dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Tiada seorangpun dari pemilik emas atau pemilik perak yang tidak menunaikan haknya, melainkan pada hari kiamat akan dibentangkan untuknya papan dari logam dan dipanaskan di atasnya dalam naar Jahannam, lalu dipangganglah lambungnya, dahinya dan punggungnya. Ketika telah dingin, dikembalikan lagi dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun sehingga tertunaikanlah segala yang berkaitan dengan hamba". Hari yang panjang ini adalah hari yang menyusahkan bagi orang-orang kafir. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan adalah (hari itu), hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang yang kafir". (Al-Furqan : 26).
?
"Artinya : Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafi lagi tidak mudah". (Al-Mudatsir : 10).
Namun dapat dipahami dari dua ayat ini bahwa bagi orang-orang mukmin adalah mudah. Hari yang amat panjang ini dan penuh dengan hal-hal yang menakutkan dan perkara-perkara yang luar biasa djadikan mudah oleh Allah Ta'ala bagi orang mukmin dan menyusahkan bagi orang kafir. Kita memohon kepada Allah Ta'ala kiranya berkenan menjadikan kita dan saudara-saudara kita termasuk golongan yang diberi kemudahan oleh Allah pada hari kiamat.
?
Terlalu berlebihan dalam memikirkan dan menyelami masalah-masalah ghaib, seperti ini termasuk perbuatan tanatthu' (berelebihan/melampui batas) yang pernah disinyalir oleh Nabi melalui sabdanya ;" Celakalah orang-orang yang berlebihan, celakalah orang-orang yang berlebihan, celakalah orang-orang yang berlebihan".
?
Tugas kita sebagai manusia dalam masalah-masalah semacam ini adalah pasrah saja dan mengambil zhahirnya makna tanpa perlu menyelami atau berusaha mengqiyaskan dengan hal-hal yang terdapat di dunia ; karena hal-hal yang ada di akhirat itu tidak seperti yang ada di dunia. Meskipun terdapat keserupaan secara makna, akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan yang besar. Sebagai contoh, Allah Ta'ala menyebutkan bahwa di dalam surga itu terdapat kurma, delima, buah-buahan, daging burung, madu, air, susu, khamr, dan sejenisnya namun Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya :Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (As-Sajadah : 17).
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa Allah berkata :
"Artinya : Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah di dengar oleh telinga, dan belum pernah terdetik dalam hati maunusia".
Nama-nama ini yang memiliki substansi di dunia ini tidak berarti bahwa hal itu sama seperti yang disebutkan? oleh Allah mengenai hal-hal yang ada di akhirat, meskipun secara asalnya maknanya ada kesamaan.
?
Setiap hal-hal yang ghaib yang memiliki kesamaan asal maknanya dengan hal-hal yang bisa kita lihat di alam dunia ini tidak memiliki kesamaan dalam substansi. Karena kita dan siapa saja mesti memperhatikan kaedah ini dan hendaklah dalam menghadapi masalah-masalah yang ghaib seperti ini dibiarkan menurut makna zhairnya saja tanpa perlu berusaha mencari-cari arti lain dibalik itu.
?
Oleh karena itulah ketika Imam Malik Rahimahullah ditanya mengenai firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Yang Maha Rahman beristiwa di atas 'Arsy".
"Bagaimana Ia beristiwa ?", beliau menggeleng-gelengkan kepala sampai keringatnya bercucuran, karena pertanyaan tersebut terasa amat berat baginya. Kemudian beliau berkata yang kemudian jawaban beliau ini menjadi masyhur dan menjadi neraca untuk setiap apa yang disifatkan oleh Allah bagi diri-Nya. Kata beliau :"Istiwa' itu tidak majhul, kaifiatnya tidak ma'qul (tidak masuk akal atau tidak bisa dimengerti), iman dengannya wajib, dan mempertanyakannya adalah bid'ah".
?
Mempertanyakan secara mendalam mengenai masalah-masalah semacam ini merupakan bid'ah, karena para sahabat Radhiyallahu 'Anhum yang merupakan generasi yang paling tamak terhadap ilmu dan kebaikan, apalagi kalau dibandingkan dengan kita, tidak pernah bertanya kepada Nabi dengan sejenis pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Cukuplah kiranya mereka itu mejadi teladan.
?
Apa yang kami katakan disini yang ada kaitannya dengan masalah hari akhir, tak berbeda permasalahannya dengan segala yang terkait dengan sifat-sifat Allah 'Azza wa Jalla yang Dia sendiri sifatkan untuk diri-Nya. Di antaranya : Dia memiliki ilmu, kekuasaan, pendengaran, penglihatan, perkataan dan sebagainya. Maka substansi dari itu semua jika dinisbatkan kepada Allah 'Azza wa Jalla, tentu tidak? ada sesuatupun yang menyerupai atau menyamainya, yang jika hal itu dinisbatkan kepada manusia apa yang menyerupainya. Setiap sifat mengikuti maushufnya (yang disifati). karena Allah Ta'ala tidak ada yang menyerupainya dalam hal sifat-sifat-Nya.
?
Pendek kata, bahwa hari akhir adalah satu hari. Ia merupakan hari yang amat menyusahkan bagi orang-orang kafir, dan bagi orang-orang mukmin ringan dan mudah. Segala pahala dan siksa yang ada di hari akhir itu termasuk perkara yang tidak bisa? diketahui hakekatnya di kehidupan dunia ini, meskipun asal maknanya dapat kita ketahui dalam kehidupan dunia ini.
?


[Masalah - 41 = Permasalahan Adzab Kubur]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
PERMASALAHAN ADZAB KUBUR
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu menimpa jasad ataukah menimpa ruh ?
?
Jawab :
Pada dasarnya adzab kubur itu akan menimpa ruh, karena hukuman setelah mati adalah bagi ruh. Sedangkan badannya adalah sekedar bangkai yang rapuh. Oleh karena itu badan tidak memerlukan lagi? bahan makanan untuk keberlangsunganya ; tidak butuh makan dan minum, bahkan justru dimakan oleh tanah.
?
Akan tetapi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata bahwa ruh kadang masih bersambung dengan jasad sehingga diadzab atau diberi nikmat bersama-sama. Adapula pendapat lain di kalangan Ahlus Sunnah bahwa adzab atau nikmat di alam kubur itu akan menimpa jasad, bukan ruh.
?
Pendapat ini beralasan dengan bukti empiris. Pernah dibongkar sebagian kuburan dan terlihat ternyata bekas siksa yang menimpa jasad. Dan pernah juga dibongkar kuburan yang lain ternyata terlihat bekas nikmat yang diterima oleh jasad itu.
?
Ada sebagian orang yang bercerita kepadaku bahwa di daerah Unaizah ini ada penggalian untuk membuat benteng batas wilayah negeri. Sebagian dari daerah yang di gali itu ada yang bertepatan dengan kuburan. Akhirnya terbukalah suatu liang lahat dan di dalamnya masih terdapat mayat yang kafannya telah dimakan tanah, sedangkan jasadnya masih utuh dan kering belum dimakan apa-apa. Bahkan mereka mengatakan melihat jenggotnya, dan dari mayat itu terhambur bau harum seperti misnyak misk.
?
Para pekerja galian itu kemudian menghentikan pekerjaannya sejenak dan kemudian pergi kepada seorang Syaikh untuk mengutarakan persoalan yang terjadi. Syaikh tersebut berkata, "Biarkan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah dari sebelah kanan atau sebelah kiri !".
?
Beralasan dari kejadian-kejadian seperti ini, ulama menyatakan bahwa ruh terkadang bersambung dengan jasad, sehingga siksa itu menimpa ruh dan jasad. Barangkali ini pula yang diisyaratkan oleh sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam? : "Sesungguhnya kubur itu akan menghimpit orang kafir sehingga remuk tulang-tulang rusuknya". Ini menunjukkan bahwa siksa itu menimpa jasad, karena tulang rusuk itu terdapat pada jasad. Wallahu A'lam
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur menimpa orang mukmin yang bermaksiat ataukah hanya menimpa orang kafir .?
?
Jawab :
Adzab kubur yang terus menerus akan menimpa orang munafik dan orang kafir. Sedangkan orang mukmin yang bermaksiat bisa juga disiksa di kubur. Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, bahwa pernah suatu ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, melewati dua kuburan seraya bersabda : "Kedua penghuni kuburan itu diadzab dan keduanya bukannya diadzab lantaran dosa besar. Salah satunya diadzab karena tidak bertabir dari kencing, sedangkan yang satunya suka kesana-kemari mengumbar fitnah (mengumpat)" Kedua penghuni kubur itu jelas orang muslim.
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu terus menerus ataukah tidak ?
?
Jawab :
Jika seseorang itu kafir --na'udzu billah-- maka tidak ada jalan baginya untuk meraih kenikmatan selama-lamanya, sehingga siksa kubur yang ia terima itu sifatnya terus menerus.
?
Namun orang mukmin yang bermaksiat, maka di kuburnya ia akan diadzab sesuai dengan dosa-dosa yang dahulu pernah ia perbuat. Boleh jadi adzab yang menimpa lantaran dosanya itu hanya sedikit sehingga tidak memerlukan waktu penyiksaan sepanjang ia berada di alam barzah antara kematiannya sehingga bangkitnya kiamat. Dengan demikian, jelas bahwa adzab yang menimpanya itu terputus, dan bukan selamanya.
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu bisa diringankan atas orang mukmin yang bermaksiat ?
?
Jawab :
Memang benar bahwa adzab kubur itu bisa diringankan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melalui dua kuburan lantas berkata,"Kedua penghuni kubur itu di adzab, dan dia diadzab bukan karena dosa besar, tapi hakekatnya juga besar. Salah satunya tidak membersihkan diri atau tidak bertabir dari kencing, sedangkan yang satunya lagi biasa kian kemari menghambur fitnah". Kemudian beliau mengambil dua pelepah kurma yang masih basah kemudian membelahnya menjadi dua, lalu menancapkannya pada masing-masing kuburan itu seraya bersabda :"Semoga bisa meringankan adzab yang menimpa kedua orang itu selama pelepah itu belum kering". Ini merupakan satu dalil bahwa adzab kubur itu bisa diringankan, yang menjadi pertanyaan, apa kaifiatnya antara dua pelepah kurma itu dengan diringankannya adzab atas kedua penghuni kubur itu ?
?
Ada yang memberikan alasan bahwa karena kedua pelepah kurma itu selalu bertasbih selama belum kering, dan tasbih itu bisa meringankan siksaan yang menimpa mayit. Berpijak dari sini ada yang mengambil alasan akan sunnahnya berziarah kubur dan bertasbih di situ untuk meringankan adzab yang menimpa si mayit.
?
Sedangkan ulama lain menyatakan bahwa alasan seperti ini lemah, karena kedua pelepah kurma itu senantiasa bertasbih, apakah dalam kondisi basah maupun sudah kering. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka". (Al-Isra' : 44).
Pernah juga terdengar tasbihnya kerikil oleh Rasulullah, sedangkan kerikil itu kering. Lalu, apa yang menjadi alasan sekarang .? Alasannya, bahwa ; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengharap kepada Allah 'Azza wa Jalla agar berkenan meringankan adzab yang menimpa kedua orang di atas selama kedua pelepah kurma itu masih basah.
?
Artinya, waktu permohonan beliau itu tidak lama, hanya sebatas basahnya pelepah kurma. Ini dimaksudkan sebagai ancaman terhadap siapa saja yang melakukan perbuatan seperti kedua mayit yang diadzab itu. Karena sebenarnya dosa yang diperbuat itu termasuk besar. Salah satunya tidak menjaga diri dari kencing. Jika demikian, ia melakukan shalat tanpa adanya kesucian dari najis. Sedangkan yang satunya lagi kian kemari mengumbar fitnah, merusak hubungan baik sesama hamba Allah --na'udzu billah--, serta menghembuskan permusuhan dan kebencian di antara mereka. Dengan demikian perbuatan yang dilakukan itu berdampak besar.
?
Inilah alasan yang lebih mendekati. Jadi, itu merupakan syafaat sementara dari beliau dan sebagai peringatan atau ancaman kepada umatnya, dan bukan merupakan kebakhilan beliau untuk memberikan syafaat yang kekal.
?