开云体育

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date

[Masalah - 43 = Qadha' dan Qadar]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
QADHA' DAN QADHAR
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan.
Apa perbedaan antara Qadha' dan Qadhar ?
?
Jawab :
Ulama berbeda pendapat mengenai perbedaan antara keduanya. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa qadar adalah taqdir (ketetapan-ketetapan atau ketentuan) Allah sejak zaman azali, sedangakan qadha' adalah hukum Allah mengenai sesuatu ketika sesuatu itu terjadi (alias pelaksanaan qadar-Nya -pent-). Jika Allah menetapkan terjadinya sesuatu pada waktu yang ditentukan, maka itulah yang dinamakan qadar. Dan ketika telah datang waktunya terjadinya sesuatu yang telah ditetapkan sebelumnya itu, maka itulah yang dinamakan qadha'. Semacam ini banyak sekali kita dapatkan dalam Al-Qur'an, seperti firman Allah :
"Artinya : Telah diputuskan (dilaksanakan) perkara yang kamu berdua menanyakannya kepadaku". (Yusuf : 41).
?
Juga Allah berfirman :
?
"Artinya : Dan Allah melaksanakan hukum dengan adil". (Ghafir : 20).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang semisal. Jadi, qadar adalah ketentuan Allah mengenai segala sesuatu pada zaman azali, sedangkan qadha' adalah pelaksanaan dari qadar itu pada saat terjadinya.
?
Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kedua istilah itu memiliki satu makna atau satu pngertian. Namun yang kuat adalah jika keduanya disandingkan, maka keduanya memiliki perbedaan arti seperti bisa kita lihat di atas, dan jika dipisahkan atau berdiri sendiri, maka kedua istilah itu memiliki satu makna (memiliki pengertian yang sama). Wallahu a'lam.
?
?
Pertanyaan :
Bagaimana pengaruh Qadha' dan Qadar terhadap bertambahnya iman ?
?
Jawab :
Qadha' dan Qadar akan membantu seorang muslim dalam mengatasi urusan agama dan dunianya, karena dia beriman bahwa qudrah (kekuasaan) Alla 'Azza wa Jalla di atas segala qudrah, dan jika Allah Ta'ala jika menghendaki sesuatu tidak ada yang bisa menghalanginya. Jika seorang mukmin tidak percaya ini semua, ia akan berusaha dan mencari sarana untuk kesampaian maksudnya.
?
Kita semua telah tahu dari sejarah masa lalu dimana kaum muslimin mampu meraih kemenangan yang luar biasa meskipun jumlah mereka sedikit. Itu semua karena keimanan mereka dengan janji Alla 'Azza wa Jalla serta keimanan mereka dengan qadha' dan qadar, dan mereka yakin bahwa segala urusan ada di tangan Allah 'Azza wa Jalla.
?
?
Pertanyaan :
Adakah sesuatu yang buruk dalam qadar Allah ?
?
Jawab :
Dalam qadar Allah tidak ada sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan itu terdapat pada yang ditakdirkan. Kita tahu bahwa ada orang yang mendapatkan musibah dan ada juga yang mendapatkan untung. Musibah merupakan sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan itu tidaklah perbuatan Allah Ta'ala, yakni perbuatan dan takdir Allah itu bukan merupakan keburukan. Keburukan ada pada yang diperbuat oleh-Nya, bukan pada perbuatan-Nya. Allah tidaklah mentakdirkan keburukan ini melainkan untuk sesuatu kebaikan. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan ulah tangan manusia". (Ar-Rum : 41).
Ini merupakan penjelasan penyebab kerusakan di muka bumi. Adapun mengenai hikmahnya seperti difirmankan oleh-Nya :
"Artinya : Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". (Ar-Rum : 41).
Jadi, musibah ini pada akhirnya merupakan kebaikan. Dengan demikian keburukan itu tidak disandarkan kepada Tuhan, akan tetapi disandarkan sesuatu yang yang diperbuat dan kepada mahluk. Ini bisa diartikan suatu keburukan dari satu sisi dan merupakan kebaikan di sisi yang lain. Kalau dilihat bencananya yang terjadi, maka itu suatu keburukan, namun jika dilihat dari akibatnya, maka itu suatu kebaikan.
?
" Agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".


Fw: Virus -I Love You'

sazli
 

开云体育

?
----- Original Message -----
?
Sent: Friday, May 05, 2000 11:28 AM
Subject: Virus -I Love You'

Pls take note.
?
?
?
Subject:? 'ILOVEYOU' virus threatens commerce, e-mail and history

By D. Ian Hopper
CNN Interactive Technology Editor

(CNN) -- Computer users around the world survived a
particularly rough day Thursday as the self-propagating
and destructive "ILOVEYOU" virus destroyed critical files
and jammed electronic mail systems, causing millions of
dollars in damages.

Experts estimated that 60 percent to 80 percent of U.S.
companies were infected. Additionally, several U.S.
government agencies and the Senate were hit, as well as
more than 100,000 servers in Europe.

The virus was first reported in Hong Kong and spread
gradually west as Thursday dawned, infecting government
and business computers. Anti-virus companies in the United
States fielded thousands of calls from corporate customers
reporting widespread infections.

Several anti-virus companies have developed "virus
definition" files for the "ILOVEYOU" virus, which is
currently known to spread through the Microsoft Outlook
e-mail program and through a popular Internet Relay Chat
program. Those files have so-called "fingerprints" for
the virus, allowing those programs to detect and eliminate
it.

The malicious code is a hybrid virus and worm. Like the
Melissa and Explore.Zip worms, it propagates itself through
networks -- in this case, e-mail. But unlike those two, it
also destroys and replicates itself by manipulating files,
in this case JPEG and MP3 files on a user's hard drive,
like a traditional virus.

"This is fairly big time," said computer security expert
Peter Tibbett, who works for ICSA.net of Reston, Virginia,
which measures the frequency and cost of viruses on 1
million machines per year.

The FBI has begun investigating the virus. Officials at
the National Infrastructure Protection Center were meeting
Thursday to discuss the attack's impact. Two clues within
the virus code indicate that it may have originated in the
Philippines.

The beginning of the virus code states, in comments, the
alias "spyder," and contains an anonymous e-mail address
and a company name. It is also signed "Manila, Philippines,"
and with the comment, "i hate go to school."

Additionally, the virus tries to set the user's Internet
Explorer start page to a Web site registered in Quezon,
Philippines. It attempts to trigger a program called
"WIN-BUGSFIX.exe" on one of four user accounts through the
same site. The site belongs to one of the largest Internet
Service Providers in the Philippines.

How it works

Security experts at F-Secure have analyzed the virus
thoroughly. Users usually get an e-mail, sometimes from
someone they know, asking them to check the attached
"Love Letter." That file is a VisualBasic script, which
contains the virus payload. As long as the user deletes
the e-mail without opening the attachment, their computer
is safe from harm. Once a computer is infected, the virus
transmit itself through e-mail using Outlook's address book.

"What makes this virus so much more aggressive than Melissa
is that this virus sends copies to all the addresses,
whilst Melissa only sent copies to the first 50 addresses,"
Fagerland said.

The virus can also travel through the Internet Relay Chat
client mIRC, according to F-Secure, which has analyzed the
malicious code.

Unlike the "Melissa" virus, which traveled in a similar
fashion, "ILOVEYOU," also known as the Love Letter worm,
is more destructive. First, it copies itself to two
critical system directories and adds triggers in the
Windows registry. This ensures that it's running every
time the computer reboots.

The virus then starts affecting data files. Files associated
with Web development, including ".js" and ".css" files, will
be overwritten with a file in the VisualBasic programming
language. The original file is deleted. It also goes after
multimedia files, affecting JPEGs and MP3s. Again, it deletes
the original file and overwrites it with a VisualBasic file
with a similar name.

'LOVE' already costing much
Tibbett estimated $100 million in software damage and lost
commerce had been caused by 9 a.m. Thursday in North America
alone and predicted the price tag would exceed $1 billion
by Monday morning.

ICSA.net has 200,000 clients, among them financial
institutions, government agencies and corporations, Tibbett
said. The Department of Justice used the company's estimates
for damage caused by last year's Melissa virus, he said.

"This beats Melissa hands down," Tibbett said.

According to ICSA.net, the Melissa virus infected 20 percent
of North American companies' computer systems. "We anticipate
this'll exceed 50 percent of North American companies by
Monday," Tibbett said.





[Masalah - 42 = Hari Perhitungan (Hisab) ]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
HARI PERHITUNGAN/HISAB
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan.
Apakah hari perhitungan itu hanya sehari .?
?
Jawab :
Memang hari perhitungan itu hanya sehari, akan tetapi sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun, sebagaimana difirmankan Allah Ta'ala.
"Artinya : Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi. Untuk orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun". (Al-Ma'arij : 1-4).
Yakni, azab ini akan menimpa orang-orang kafir dalam sehari yang kadarnya limu puluh ribu tahun. Dalam hadits Shahih Muslim disebutkan hadits dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Tiada seorangpun dari pemilik emas atau pemilik perak yang tidak menunaikan haknya, melainkan pada hari kiamat akan dibentangkan untuknya papan dari logam dan dipanaskan di atasnya dalam naar Jahannam, lalu dipangganglah lambungnya, dahinya dan punggungnya. Ketika telah dingin, dikembalikan lagi dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun sehingga tertunaikanlah segala yang berkaitan dengan hamba". Hari yang panjang ini adalah hari yang menyusahkan bagi orang-orang kafir. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan adalah (hari itu), hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang yang kafir". (Al-Furqan : 26).
?
"Artinya : Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafi lagi tidak mudah". (Al-Mudatsir : 10).
Namun dapat dipahami dari dua ayat ini bahwa bagi orang-orang mukmin adalah mudah. Hari yang amat panjang ini dan penuh dengan hal-hal yang menakutkan dan perkara-perkara yang luar biasa djadikan mudah oleh Allah Ta'ala bagi orang mukmin dan menyusahkan bagi orang kafir. Kita memohon kepada Allah Ta'ala kiranya berkenan menjadikan kita dan saudara-saudara kita termasuk golongan yang diberi kemudahan oleh Allah pada hari kiamat.
?
Terlalu berlebihan dalam memikirkan dan menyelami masalah-masalah ghaib, seperti ini termasuk perbuatan tanatthu' (berelebihan/melampui batas) yang pernah disinyalir oleh Nabi melalui sabdanya ;" Celakalah orang-orang yang berlebihan, celakalah orang-orang yang berlebihan, celakalah orang-orang yang berlebihan".
?
Tugas kita sebagai manusia dalam masalah-masalah semacam ini adalah pasrah saja dan mengambil zhahirnya makna tanpa perlu menyelami atau berusaha mengqiyaskan dengan hal-hal yang terdapat di dunia ; karena hal-hal yang ada di akhirat itu tidak seperti yang ada di dunia. Meskipun terdapat keserupaan secara makna, akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan yang besar. Sebagai contoh, Allah Ta'ala menyebutkan bahwa di dalam surga itu terdapat kurma, delima, buah-buahan, daging burung, madu, air, susu, khamr, dan sejenisnya namun Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya :Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (As-Sajadah : 17).
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa Allah berkata :
"Artinya : Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah di dengar oleh telinga, dan belum pernah terdetik dalam hati maunusia".
Nama-nama ini yang memiliki substansi di dunia ini tidak berarti bahwa hal itu sama seperti yang disebutkan? oleh Allah mengenai hal-hal yang ada di akhirat, meskipun secara asalnya maknanya ada kesamaan.
?
Setiap hal-hal yang ghaib yang memiliki kesamaan asal maknanya dengan hal-hal yang bisa kita lihat di alam dunia ini tidak memiliki kesamaan dalam substansi. Karena kita dan siapa saja mesti memperhatikan kaedah ini dan hendaklah dalam menghadapi masalah-masalah yang ghaib seperti ini dibiarkan menurut makna zhairnya saja tanpa perlu berusaha mencari-cari arti lain dibalik itu.
?
Oleh karena itulah ketika Imam Malik Rahimahullah ditanya mengenai firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Yang Maha Rahman beristiwa di atas 'Arsy".
"Bagaimana Ia beristiwa ?", beliau menggeleng-gelengkan kepala sampai keringatnya bercucuran, karena pertanyaan tersebut terasa amat berat baginya. Kemudian beliau berkata yang kemudian jawaban beliau ini menjadi masyhur dan menjadi neraca untuk setiap apa yang disifatkan oleh Allah bagi diri-Nya. Kata beliau :"Istiwa' itu tidak majhul, kaifiatnya tidak ma'qul (tidak masuk akal atau tidak bisa dimengerti), iman dengannya wajib, dan mempertanyakannya adalah bid'ah".
?
Mempertanyakan secara mendalam mengenai masalah-masalah semacam ini merupakan bid'ah, karena para sahabat Radhiyallahu 'Anhum yang merupakan generasi yang paling tamak terhadap ilmu dan kebaikan, apalagi kalau dibandingkan dengan kita, tidak pernah bertanya kepada Nabi dengan sejenis pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Cukuplah kiranya mereka itu mejadi teladan.
?
Apa yang kami katakan disini yang ada kaitannya dengan masalah hari akhir, tak berbeda permasalahannya dengan segala yang terkait dengan sifat-sifat Allah 'Azza wa Jalla yang Dia sendiri sifatkan untuk diri-Nya. Di antaranya : Dia memiliki ilmu, kekuasaan, pendengaran, penglihatan, perkataan dan sebagainya. Maka substansi dari itu semua jika dinisbatkan kepada Allah 'Azza wa Jalla, tentu tidak? ada sesuatupun yang menyerupai atau menyamainya, yang jika hal itu dinisbatkan kepada manusia apa yang menyerupainya. Setiap sifat mengikuti maushufnya (yang disifati). karena Allah Ta'ala tidak ada yang menyerupainya dalam hal sifat-sifat-Nya.
?
Pendek kata, bahwa hari akhir adalah satu hari. Ia merupakan hari yang amat menyusahkan bagi orang-orang kafir, dan bagi orang-orang mukmin ringan dan mudah. Segala pahala dan siksa yang ada di hari akhir itu termasuk perkara yang tidak bisa? diketahui hakekatnya di kehidupan dunia ini, meskipun asal maknanya dapat kita ketahui dalam kehidupan dunia ini.
?


[Masalah - 41 = Permasalahan Adzab Kubur]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
PERMASALAHAN ADZAB KUBUR
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu menimpa jasad ataukah menimpa ruh ?
?
Jawab :
Pada dasarnya adzab kubur itu akan menimpa ruh, karena hukuman setelah mati adalah bagi ruh. Sedangkan badannya adalah sekedar bangkai yang rapuh. Oleh karena itu badan tidak memerlukan lagi? bahan makanan untuk keberlangsunganya ; tidak butuh makan dan minum, bahkan justru dimakan oleh tanah.
?
Akan tetapi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata bahwa ruh kadang masih bersambung dengan jasad sehingga diadzab atau diberi nikmat bersama-sama. Adapula pendapat lain di kalangan Ahlus Sunnah bahwa adzab atau nikmat di alam kubur itu akan menimpa jasad, bukan ruh.
?
Pendapat ini beralasan dengan bukti empiris. Pernah dibongkar sebagian kuburan dan terlihat ternyata bekas siksa yang menimpa jasad. Dan pernah juga dibongkar kuburan yang lain ternyata terlihat bekas nikmat yang diterima oleh jasad itu.
?
Ada sebagian orang yang bercerita kepadaku bahwa di daerah Unaizah ini ada penggalian untuk membuat benteng batas wilayah negeri. Sebagian dari daerah yang di gali itu ada yang bertepatan dengan kuburan. Akhirnya terbukalah suatu liang lahat dan di dalamnya masih terdapat mayat yang kafannya telah dimakan tanah, sedangkan jasadnya masih utuh dan kering belum dimakan apa-apa. Bahkan mereka mengatakan melihat jenggotnya, dan dari mayat itu terhambur bau harum seperti misnyak misk.
?
Para pekerja galian itu kemudian menghentikan pekerjaannya sejenak dan kemudian pergi kepada seorang Syaikh untuk mengutarakan persoalan yang terjadi. Syaikh tersebut berkata, "Biarkan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah dari sebelah kanan atau sebelah kiri !".
?
Beralasan dari kejadian-kejadian seperti ini, ulama menyatakan bahwa ruh terkadang bersambung dengan jasad, sehingga siksa itu menimpa ruh dan jasad. Barangkali ini pula yang diisyaratkan oleh sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam? : "Sesungguhnya kubur itu akan menghimpit orang kafir sehingga remuk tulang-tulang rusuknya". Ini menunjukkan bahwa siksa itu menimpa jasad, karena tulang rusuk itu terdapat pada jasad. Wallahu A'lam
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur menimpa orang mukmin yang bermaksiat ataukah hanya menimpa orang kafir .?
?
Jawab :
Adzab kubur yang terus menerus akan menimpa orang munafik dan orang kafir. Sedangkan orang mukmin yang bermaksiat bisa juga disiksa di kubur. Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, bahwa pernah suatu ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, melewati dua kuburan seraya bersabda : "Kedua penghuni kuburan itu diadzab dan keduanya bukannya diadzab lantaran dosa besar. Salah satunya diadzab karena tidak bertabir dari kencing, sedangkan yang satunya suka kesana-kemari mengumbar fitnah (mengumpat)" Kedua penghuni kubur itu jelas orang muslim.
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu terus menerus ataukah tidak ?
?
Jawab :
Jika seseorang itu kafir --na'udzu billah-- maka tidak ada jalan baginya untuk meraih kenikmatan selama-lamanya, sehingga siksa kubur yang ia terima itu sifatnya terus menerus.
?
Namun orang mukmin yang bermaksiat, maka di kuburnya ia akan diadzab sesuai dengan dosa-dosa yang dahulu pernah ia perbuat. Boleh jadi adzab yang menimpa lantaran dosanya itu hanya sedikit sehingga tidak memerlukan waktu penyiksaan sepanjang ia berada di alam barzah antara kematiannya sehingga bangkitnya kiamat. Dengan demikian, jelas bahwa adzab yang menimpanya itu terputus, dan bukan selamanya.
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu bisa diringankan atas orang mukmin yang bermaksiat ?
?
Jawab :
Memang benar bahwa adzab kubur itu bisa diringankan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melalui dua kuburan lantas berkata,"Kedua penghuni kubur itu di adzab, dan dia diadzab bukan karena dosa besar, tapi hakekatnya juga besar. Salah satunya tidak membersihkan diri atau tidak bertabir dari kencing, sedangkan yang satunya lagi biasa kian kemari menghambur fitnah". Kemudian beliau mengambil dua pelepah kurma yang masih basah kemudian membelahnya menjadi dua, lalu menancapkannya pada masing-masing kuburan itu seraya bersabda :"Semoga bisa meringankan adzab yang menimpa kedua orang itu selama pelepah itu belum kering". Ini merupakan satu dalil bahwa adzab kubur itu bisa diringankan, yang menjadi pertanyaan, apa kaifiatnya antara dua pelepah kurma itu dengan diringankannya adzab atas kedua penghuni kubur itu ?
?
Ada yang memberikan alasan bahwa karena kedua pelepah kurma itu selalu bertasbih selama belum kering, dan tasbih itu bisa meringankan siksaan yang menimpa mayit. Berpijak dari sini ada yang mengambil alasan akan sunnahnya berziarah kubur dan bertasbih di situ untuk meringankan adzab yang menimpa si mayit.
?
Sedangkan ulama lain menyatakan bahwa alasan seperti ini lemah, karena kedua pelepah kurma itu senantiasa bertasbih, apakah dalam kondisi basah maupun sudah kering. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka". (Al-Isra' : 44).
Pernah juga terdengar tasbihnya kerikil oleh Rasulullah, sedangkan kerikil itu kering. Lalu, apa yang menjadi alasan sekarang .? Alasannya, bahwa ; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengharap kepada Allah 'Azza wa Jalla agar berkenan meringankan adzab yang menimpa kedua orang di atas selama kedua pelepah kurma itu masih basah.
?
Artinya, waktu permohonan beliau itu tidak lama, hanya sebatas basahnya pelepah kurma. Ini dimaksudkan sebagai ancaman terhadap siapa saja yang melakukan perbuatan seperti kedua mayit yang diadzab itu. Karena sebenarnya dosa yang diperbuat itu termasuk besar. Salah satunya tidak menjaga diri dari kencing. Jika demikian, ia melakukan shalat tanpa adanya kesucian dari najis. Sedangkan yang satunya lagi kian kemari mengumbar fitnah, merusak hubungan baik sesama hamba Allah --na'udzu billah--, serta menghembuskan permusuhan dan kebencian di antara mereka. Dengan demikian perbuatan yang dilakukan itu berdampak besar.
?
Inilah alasan yang lebih mendekati. Jadi, itu merupakan syafaat sementara dari beliau dan sebagai peringatan atau ancaman kepada umatnya, dan bukan merupakan kebakhilan beliau untuk memberikan syafaat yang kekal.
?


mohon bantuan...

SHAPIEE, Haslinda [Julia]
 

Assalamualaikum para sahabat ku,

Di sini saya ingin mengetahui tentang Dajjal yang sering diperkatakan oleh
orang ramai, mahupun di artikel-artikel majalah dan akhbar. Dajjal ini
dikatakan menguasai suatu tempat yang bernama Segitiga Bermuda (Bermuda
Triangle). Saya ingin sekali mendapat maklumat lanjut mengenai Dajjal
ini.Adakah benar seperti yang diperkatakan bahawa Dajjal ini berada di
Segitiga Bermuda, Oleh kerana itu terlalu banyak kapal laut dan kapal
terbang yang hilang sekiranya melintasi kawasan ini..Misteri ini benar-benar
menarik minat saya untuk mengenalinya dgn lebih dekat. Tolong
jelaskan...terima kasih.

Julia ~ "The only wrong thing would be
to deny what your heart truly feels?"


Satu peringatan buat di negri kuffar

Abu Luthfi Sudaryanto
 

BISMILLAHIRROHMANIRROHIEM

Kepada:
Ikhwan fillah yang tengah, akan, atau ingin berada di negara kafir
-hafidzukumullah-

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh,
Dengan penuh rasa kesadaran akan kebodhohan dan kelemahan diri sendiri serta harapan akan pertolongan Allah, ijinkan saya menyebarkan satu peringatan, yang telah sampai sebelumnya kepada saya, tentang hukum MENGUTAMAKAN TINGGAL DAN BEKERJA DI NEGARA KAFIR. Peringatan ini , alhamdulillah, datang dari As-Syaikh Dr. Shaleh Bin Fauzan Bin Abdullah Al-Fauzan yang saya dapatkan dalam kitabnya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul "KITAB TAUHID" jilid 1, cetakan kedua 1420 H, terbitan Darul Haq, Jakarta, halaman 148-149.
Saya sampaikan peringatan ini karena saya tidak melihat padanya kecuali ada kebenaran dan keselamatan, insya'Allah. Semoga Allah subhanahu wata'ala, melapangkan dada kita untuk menerima peringatan dan pengingatan, mencondongkan hati kita pada kebaikan, serta memberi kita pertolongan dan kekuatan,dimanapun kita berada, untuk bergegas melaksanakan perintahNya dan meninggalkan laranganNya dengan penuh keikhlasan semata demi keridhoanNya, amien.
Sebelumnya saya sampaikan difinisi AL-WALA' WAL BARA' dari As-Syaikh seperti yang termuat pada halaman 132 sbb:
WALA' disini adalah dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka.
BARA' maksudnya disini ialah memutus hubungan atau ikatan hati dengan orang-orang kafir, shingga tidak lagi mencintai mereka, membantu dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka.

Wassalam
Akhuka fiddien
Abu Luthfi

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
MENGUTAMAKAN TINGGAL DAN BEKERJA DI NEGARA KAFIR

Bekerjanya seseorang muslim untuk mengabdi atau melayani orang kafir adalah haram, karena hal itu berarti penguasaan orang kafir atas orang muslim serta penghinaannya. IQOMAH atau bertempat tinggal terus-menerus di antara orang-orang kafir juga diharamkan. Karena itu Allah mewajibkan hijrah dari negara kafir menuju negara muslim dan mengancam yang tidak mau berhijrah tanpa UDZUR syar'i. Juga mengharamkan seorang muslim bepergian ke negara kafir kecuali karena alasan SYAR'I dan mampu menunjukkaan keislamannya, kemudiaan jika selesai tujuannya maka ia harus segera kembali ke negara Islam.
Adapun pekerjaan seorang muslim kepada orang kafir yang tidak bersifat melayani seperti menjahit atau membangun tembok dan lain sebagainya dari setiap pekerjaan yang ada dalam tanggungannya, maka hal ini diperbolehkan, karena tidak ada unsur penghinaan. Hal ini berdasarkan riwayat Ali radhiallahu 'anhu, ia berkata (yang artinya):
"Saya bekerja untuk seorang perempuan Yahudi dengan upah setiap timba air ditukar dengan sebutir kurma. Kemudian saya ceritakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku bawakan beberapa butir kurma lalu beliau pun memakan sebagian kurma tersebut bersama saya."(HR Al-bukhari).
"Dan Khabbab bekerja untuk Al 'Ash bin Wa'il di Makkah sedang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengetahuinya dan beliau pun menyetujuinya" (HR Al-Bukhari).
Hal ini menunjukkan dibolehkannya pekerjaan serupa ini, karena ia merupakan akad tukar-menukar seperti halnya jual beli, tidak mengandung penghinaan terhadap muslim, tidak menjadikannya sebagai abdi dan tidak bertentangan dengan sifat BARA'nya dari mereka dan dari agama mereka.
Adapun yang mengutamakan bekerja pada orang-orang kafir dan bertempat tinggal (menetap) bersama mereka daripada bekerja dan beriqomah di tengah-tengah kaum muslimin, ia memandang kebolehan WALA' kepada mereka dan ridha terhadap agama mereka maka tidak SYAK (ragu) lagi bahwa hal itu adalah murtad, keluar dari Islam. Apabila ia melakukan hal yang demikian itu karena tamak terhadap dunia atau kekayaan yang melimpah di negara mereka dengan perasaan benci kepada agama mereka dan tetap menjaga agamanya, maka hal itu diharamkan dan dikhawatirkan membawa dampak buruk terhadap dirinya, yang akhirnya menjadikannya ridha dengan agama mereka.

-----------------------------------------------
(Wallahul musta'an).
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


[Kitabah - 1 = Penjelasan Kitab 3 Landasan Utama]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

Judul Buku : PENJELASAN KITAB 3 LANDASAN UTAMA
Penulis : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Penterjemah : Zainal Abidin Syamsudin dan Ainul Haris Arifin
Penerbit : Darul Haq, Jakarta (278 halaman)
Cetakan?I, Muharram 1420H - April 1999M
?
?

?
Buku Penjelasan Kitab 3 Landasan Utama?adalah terjemahan dari Syarhu Tsalatsatil Ushul yang diterbitkan oleh Daruts Tsurayya, Riyadh. Saudi Arabia. Cetakan IV, th 1418H/1998M.
?
Halaman pertama dari buku tersebut diawali dengan tulisan tentang biografi penulis Kitabut Tauhid yaitu Al-Imam Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, beliau adalah ulama besar yang dilahirkan di negeri Al 'Uyainah pada tahun 1115 H, dalam rumah yang penuh ilmu, kemulyaan dan agama. Sebelum usia sepuluh tahun beliau sudah hafal Al-Qur'an, lalu mempelajari ilmu fikih sampai mendalam, dan beliau banyak membaca kitab-kitab tafsir dan hadits dan selalu terlihat menuntut ilmu, baik di siang atau malam hari. Diantara guru beliau adalah Al-Allamah As Syaikh Abdullah bin Ibrahim Asy Syamiri, Syaikh Abdullah bin Ibrahim dan seorang ahli hadits tersohor yaitu? Muhammad Hayat As-Sindy,?beliau banyak memiliki karya-karya yang bermanfa'at.?Dan Rahimahullah meninggal pada tahun 1206H.
?
Sedangkan?pensyarah Kitabut Tauhid ini adalah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, yang?dilahirkan di kota 'Unaizah pada tanggal 27 Ramadhan 1347 H, beliau belajar Al-Qur'an kepada kakek dari pihak ibunya, yaitu Abdurrahman bin Sulaiman Al-Damigh Rahimahullah sampai hafal, kemudian kepada Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'dy yang dikategorikan sebagai Syaikh-nya yang utama beliau belajar kitab Tauhid, Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Fara'idh, Musthalahul hadits, Nahwu dan Sharaf, disamping itu juga beliau?belajar kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah yang merupakan guru kedua beliau setelah Syaikh As Sa'dy, beliau Hafizhahullah banyak memiliki karangan salah satu diantaranya kitab ini. Dan sekarang ini beliau menjadi anggota Hai'atu Kibaril Ulama Saudi Arabia.
?
Dengan memperhatikan penulis dan pensyarahnya, dan latar belakang keilmuan kedua ulama tersebut,? maka tak pelak lagi buku ini merupakan kitab yang agung dan sangat?berfaedah,?dan dari sini?juga, kita dapat mengambil?suatu contoh dan pelajaran yang sangat besar?sekali, yaitu ; walau terjadi perbedaan kurun waktu diantara??ulama-ulama Ahlus Sunnah, tetapi dari generasi terdahulu sampai generasi sekarang diantara mereka para Ulama Salaf tidak ada perbedaan?dalam memahami?agama Islam ini, malahan mereka?saling?menjelaskan satu dengan yang lainnya. Dan dalam perkataannya, mereka selalu mendahulukan telah berfirman Allah Azza wa Jalla dan? telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga perkataan dan ilmu mereka dipenuhi dengan faedah dan manfaat yang amat luas serta?banyak, karena dilandasi firman Allah dan sabda Rasulullah.
?
Sesuai dengan judulnya buku ini menjelaskan tentang Tiga Landasan Utama yang telah kami muat di ML Assunnah?pada Masalah ke 37, untuk itu kami persilahkan anda untuk menyimaknya kembali, dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskannya? untuk? kita dengan?bahasa yang sistimatis, ringkas dan lugas,? sehingga anda-pun insya Allah bisa lebih cepat untuk memahaminya,?seperti masalah-masalah?; Makna Ibadah, Pengertian Rabb beserta Dalilnya, Tafsir Tauhid, Rukun Iman, Penjelasan tentang Hijrah, Dakwah setiap Rasul adalah Ibadah kepada Allah dan Larangan Syirik, Syarat Tinggal di Negeri Kafir, dan lain-lain permasalahan yang berhubungan?dengan tiga landasan utama, yaitu : Siapa Tuhanmu.? Apa Agamau ? dan Siapa Nabimu ?.
?
Dengan ulasan singkat ini dan kekaguman?terhadap buku tersebut, maka sangat wajarlah apabila kami menyarankan kepada anda untuk memiliki buku tersebut, dan ajaklah keluarga atau sahabat anda untuk membacanya, dengan demikian,?insya Allah andapun sudah termasuk orang yang meyebarkan dakwah.
?
Di akhir tulisan, ?yang terletak?di cover?belakang jilid buku tersebut, penerbit buku? Darul Haq menulis?kalimat iklan yang?cukup bagus, yaitu : "Insya Allah dengan membeli buku ini. Anda semakin memantapkan bekal Anda menghadapi hidup sesudah mati".? Kamipun setuju dengan pernyataan tersebut, namun sangat disayangkan buku sebagus ini, tidak diproduksi dengan teknologi cetak yang baik, seperti yang kami alami, buku yang baru dibeli sudah lepas dari jilidnya. Semoga kasus ini menjadi perhatian?pihak penerbit. Wallahu a'lam.
?
[Pustaka As-Sunnah Jakarta]


Gathering Information in KOBE

iip hidayat
 

________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


[Masalah - 40 = Perbedaan Nabi dan Rasul]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
PERBEDAAN NABI DAN RASUL
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan.
Apakah terdapat perbedaan antara nabi dan rasul .?
?
Jawab :
Memang benar, ada perbedaan antara nabi dan rasul. Ulama mengatakan bahwa nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah dengan suatu syari'at namun tidak diperintah untuk menyampaikannya, akan tetapi mengamalkannya sendiri tanpa ada keharusan untuk menyampaikannya.
?
Sedangkan rasul adalah?seorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari'at dan ia diperintahkan utnuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul mesti nabi, namun tidak setiap nabi itu rasul. Jadi para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul. Sebagian rasul-rasul itu dikisahkan oleh Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an dan sebagian yang lain tidak dikisahkan.
?
Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu'jizat melainkan dengan seizin Allah". (Ghafir : 78).
Bertolak dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap nabi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an adalah juga sebagai rasul.
?
?
Pertanyaan.
Apakah para rasul yang ada itu memiliki keutamaan yang sama di antara mereka ?
?
Jawab :
Rasul-rasul yang ada tidak memiliki keutamaan yang sama, Allah telah berfirman :
"Artinya : Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat". (Al-Baqarah : 253).
?
"Artinya : Sungguh telah Kami utamakan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain". (Al-Isra : 55).
Kita semua wajib beriman dengan seluruh rasul itu bahwa mereka itu benar dan jujur dalam membawa risalah serta membenarkan apa yang diwahyukan kepada mereka, Allah berfirman :
"Katakanlah (hai orang-orang mu'min) :"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan kepada Musa dan 'Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabb-nya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al-Baqarah : 136)
Dan ini adalah yang diyakini oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang yang beriman. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kiatab-Nya dan rasul-rasul-Nya ". (Al-Baqarah : 285).
Maka kita tidak membedakan salah seorangpun dari rasul-rasul itu dalam hal mengimaninya ; masing-masing benar dan dibenarkan serta risalah yang dibawa adalah haq.
?
Akan tetapi kita?boleh membedakan dalam dua hal :
?
Pertama :
Dalam keutamaan. Kita mengutamakan sebagian dari para rasul atas sebagian yang lain sebagaimana Allah juga mengutamakan sebagian atas sebagian yang lain serta mengangkat sebagian dari mereka beberapa derajat. Akan tetapi kita tidak menyatakannya dengan nada? membanggakan atau menyatakannya dengan nada membanggakan atau meremehkan yang diungguli.
?
Dalam hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan bahwa seorang Yahudi telah bersumpah :"Tidak ! Demi yang memilih Musa atas sekalian manusia". Maka seorang laki-laki dari Anshar menempeleng muka laki-laki Yahudi itu ketika mendengar ucapannya seraya mengatakan :"Jangan kau katakan demikian sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tengah-tengah kami !". Maka si Yahudi itu datang menghadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mengadu kepada beliau. "Aku punya dzimmah (jaminan perlindungan) dan perjanjian. Lalu apa gerangan yang membuat si fulan menempeleng mukaku ?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bertanya kepada laki-laki anshar tadi :"Kenapa kamu menempeleng mukanya ?". Maka ia pun mengutarakan permasalahannya, dan Nabi akhirnya murka sampai terlihat sesuatu di muka beliau. Beliau kemudian bersabda, "Janganlah engkau melebihkan di antara nabi-nabi Allah!".
?
Dalam hadits Shahih Al-Bukhari dan yang lain juga disebutkan riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda :"Tidak layak bagi seorang hamba untuk mengatakan, Aku lebih baik daripada Yunus bin Mata !".
?
Kedua :
Dalam hal ittiba'. Kita tidak boleh mengikuti rasul kecuali yang memang diutus untuk kita, yaitu Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena syari'at Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menasakh seluruh syari'at yang sebelumnya. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu ; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan (syari'at) dan jalan yang terang (minhaj)". (Al-Maidah : 48).


Fw: Undangan pengajian bulanan

Yayat Ruhiat
 

开云体育


?
Assalaamu'alaikum wr.wb
?
Ikhwah fillah, kami mengundang ikhwah sekalian untuk mengikuti kajian bulanan di pesantren Al-I'tishom Karawang - Jawa Barat :
?
?
Tema/Topik pembahasan :
?
I'TIQOD AIMATI AS SALAF
?
Muhadhir/Pembicara :
Ustadz. Achmad Rofi'i, Lc.
Ustadz. Zainal Arifin, Lc.
?
Hari/Tanggal :
?
Ahad, 3 Shafar 1421H / 7 Mei 2000 M
?
Tempat :
Pondok Pesantren Al-I'Tishom
Karawang - Jawa Barat
?
Terbuka untuk umum
?
?
Untuk lebih jelasnya lihat denah terlamir.
?
Jazakumullah khairan
Wassalaamu'alaikum wr.wb.
?
Misbah Muhsin
Lajnah Da'wah Yayasan Al-I'tishom
?
Untuk Informasi.
Karawang : 0267- 433 801
Jakarta???? : 021-921 9 556


Pertanyaan Tentang Membaca Al Fatihah

Suprayitno MCDP
 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ikhwan fillah yang senantiasa berharap akan redho dan maghfiroh Alloh
SWT., mungkin ada diantara ikhwah yang 'alim untuk menjawab pertanyaan
sehubungan dgn. forward email yang ana terima :

* Benarkah keyakinan tentang salahnya dalam membaca Surotul Fatihah
akan menyebabkan kita menisbatkan beberapa kata yang berkaitan dengan
nama - nama syaithon, sebagaimana artikel berikut ?
* Darimanakah (golongan apa) asal keyakinan seperti ini ?

Demikian yang ana tanyakan, jazakallohu khoiron atas jawabanya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.




Berikut Forward Email tsb :


BERHATI-HATI BILA MEMBACA SURAT FATIHAH

NAMA SYAITAN DALAM AL-FATIHAH

Al-Fatihah adalah satu rukun dalam shalat, apabila cacat bacaannya
maka rusaklah shalat.
Oleh karena itu perbaikilah bacaannya dengan ilmu tajwid.
Bukan hanya bacaannya saja rusak malah kita menyebut nama syaitan di
dalam shalat kita.
Berikut diperturunkan nama syaitan laknat yang wujud didalam
Al-Fatihah, sekiranya kita tidak berhati-hati.

Nama-2 syaitan;
1. DU LI LAH (bila dibaca tiada sabdu) sepatutnya DULILLAH
2. HIR ROB (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya HI ROB
3. KIYYAU (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KI YAU
4. KANNAK (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KA NAK
5. KANNAS (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KA NAS

SIROTHOLLAZI............. sehingga habis hendaklah dibaca tanpa henti..

AMIN ...............hendaklah mengaminkan Al-Fatihah dengan betul yaitu:
AA......dua harakat, MIN .... 3 harakat, semoga Amin kita bersamaan dengan
Amin
malaikat . Insya-Allah. semoga kita menjadi orang yang senantiasa
memperbaiki
bacaannya.


[Masalah - 39 = Islam dan Iman : Apa bedanya ?]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
ISLAM DAN IMAN
Apa Bedanya ..?
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan :
Apa definisi Iman itu dan apa perbedaannya antara Iman dan Islam .?
?
Jawab :
Islam dalam pengertiannya secara umum adalah menghamba (beribadah) kepada Allah dengan cara menjalankan ibadah-ibadah yang disyari'atkan-Nya sebagaimana yang dibawa oleh para utusan-Nya sejak para rasul itu diutus hingga hari kiamat.
?
Ini mencakup apa yang dibawa oleh Nuh 'Alaihis sallam berupa hidayah dan kebenaran, juga yang dibawa oleh Musa 'Alaihis sallam, yang dibawa oleh Isa 'Alaihis sallam dan juga mencakup apa yang dibawa oleh Ibrahim 'Alaihis sallam, Imamul hunafa' (pimpinan orang-orang yang lurus), sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam berbagai ayat-Nya yang menunjukkan bahwa syari'at-syari'at terdahulu seluruhnya adalah Islam kepada Allah 'Azza wa Jalla.
?
Sedangkan Islam dalam pengertiannya secara khusus setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ajaran yang dibawa oleh beliau. Karena ajaran beliau menasakh (menghapus) seluruh ajaran yang sebelumnya, maka orang yang mengikutinya menjadi seorang muslim dan orang yang menyelisihinya bukan muslim karena ia tidak menyerahkan diri kepada Allah, akan tetapi kepada hawa nafsunya.
?
Orang-orang Yahudi adalah orang-orang muslim pada zamannya Nabi Musa 'Alaihis salllam, demikian juga orang-orang Nashrani adalah orang-orang muslim pada zamannya Nabi Isa 'Alaihis sallam. Namun ketika telah diutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian ia mengkufurinya, maka mereka bukan jadi orang muslim lagi.
?
Oleh karena itu tidak dibenarkan? seseorang berkeyakinan bahwa agama yang dipeluk oleh orang-orang? Yahudi dan Nashrani sekarang ini sebagai agama yang benar dan diterima di sisi Allah sebagaimana Dienul Islam.
?
Bahkan orang yang berkeyakinan seperti? itu berarti telah kafir dan keluar dari dienul Islam, sebab Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Sesungguhnya Dien yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam". (Ali-Imran : 19).
?
"Artinya : Barangsiapa mencari suatu dien selain Islam, maka tidak akan diterima (dien itu) daripadanya". (Ali-Imran : 85).
Islam yang dimaksudkan adalah Islam yang dianugrahkan oleh Allah kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya. Allah berfirman.
"Artinya : Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepada nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu jadi agamamu". (Al-Maidah : 3).
Ini adalah nash yang amat jelas yang menunjukkan bahwa selain umat ini, setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihis sallam, bukan pemeluk Islam. Oleh karena itu, agama yang mereka anut tidak akan diterima oleh Allah dan tidak akan memberi manfaat pada hari kiamat. Kita tidak boleh menilainya sebagai agama yang lurus. Salah besar orang yang menilai Yahudi dan Nashrani sebagai saudara, atau bahwa agama mereka pada hari ini sama pula seperti yang dianut oleh para pendahulu mereka.
?
Jika kita katakan bahwa Islam berarti menghamba diri kepada Allah Ta'ala dengan menjalankan syari'at-Nya, maka dalam artian ini termasuk pula pasrah atau tunduk kepada-Nya secara zhahir maupun batin. Maka ia mencakup seluruh aspek ; aqidah, amalan maupun perkataan. Namun jika kata Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam berarti amal-amal perbuatan yang zhahir berupa ucapan-ucapan lisan maupun perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman adalah amalan batiniah yang berupa aqidah dan amal-amalan hati. Perbedaan istilah ini bisa kita lihat dalam firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Orang-orang Arab Badui itu berkata :'Kami telah beriman'. Katakanlah (kepada mereka) :'Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'kami telah tunduk, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu". (Al-Hujurat : 14).
Mengenai kisah Nabi Luth, Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri". (Adz-Dzariyat : 35-36).
Di sini terlihat perbedaan antara mukmin dan muslim. Rumah yang berada di negeri itu zhahirnya adalah rumah yang Islami, namun ternyata di dalamnya terdapat istri Luth yang menghianatinya dengan kekufurannya. Adapun siapa saja yang keluar dari negeri itu dan selamat, maka mereka itulah kaum beriman yang hakiki, karena keimanan telah benar-benar masuk kedalam hati mereka.
?
Perbedaan istilah ini juga bisa kita lihat lebih jelas lagi dalam hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu, bahwa Jibril pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihis sallam mengenai Islam dan Iman. Maka beliau menjawab :"Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah". Mengenai Iman beliau menjawab :"Engkau beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Utusan-utusan-Nya, hari AKhir, serta beriman dengan qadar yang baik dan yang buruk".
?
Walhasil, pengertian Islam secara mutlak adalah mencakup seluruh aspek agama termasuk Iman. Namun jika istilah Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam ditafsirkan dengan amalan-amalan yang zhahir yang berupa perkataan lisan dan perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman ditafsirkan dengan amalan-amalan batiniah berupa i'tiqad-i'tiqad dan amalan hati.
?


Web site ML assunnah

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
Kata Pengantar
Web site assunnah.
?
Alhamdulillah, setelah proses cukup lama dan disertai keterbatasan yang dimiliki, akhirnya, kami bisa menghadirkan kepada anda sebuah rancangan homepage atau web site dari ML assunnah, dengan alamat?: ?.
?
Tentunya, kami?menyadari bahwa web site atau homepage tersebut jauh dari apa yang anda harapkan?atau memenuhi kepuasan anda, ?dan memang.., kami-pun tidak dibebani target bahwa inilah yang terbaik, yang terpenting bagi kami dengan dimunculkannya web site tersebut menjadi sarana untuk proses ta'aruf diantara kita.
?
dirancang dengan perwajahan yang sederhana dan dilengkapi pula dengan rubrik dakwah dan kolom informasi, untuk itu?kami persilahkan anda?mengunjunginya. Disisi lain, kami-pun berusaha dari waktu ke waktu untuk selalu?berbenah diri, dan?dalam hal ini,?kami mengharapkan koreksi/kritik dan nasehatnya dari anda semua, supaya?kami tidak berjalan sendiri tanpa ada yang menegur dikala khilaf dan alfa. Itulah permohonan kami.
?
Demikianlah pengantar kami untuk pemunculan web site tersebut.
?


[Masalah - 38 = Pengertian Iman Menurut Ahlus Sunnah wa Jama'ah]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
PENGERTIAN IMAN
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Kata Pengantar.
?
Artikel yang sedang dan akan anda nikmati?ini, merupakan cuplikan dari buku Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid terbitan At-Tibyan Solo, yang isinya merupakan fatwa-fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, sebagai upaya menyebarkan ilmu kami mencoba?untuk memuatnya secara berseri, mulai dari Masalah-38 s/d Masalah-43 insya Allah, namun tidak semua fatwa?tersebut kami angkat di sini, hanya beberapa saja, mengingat keterbatasan yang kami miliki.
?
Dan tema-tema yang kami hadirkan kehadapan anda, merupakan pembahasan - pembahasan yang sangat menarik?sekali untuk dikaji dan dipahami, seperti??: Bagaimana pengertian iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah .? Apakah iman itu bisa bertambah atau berkurang .? kemudian, Apakah hari perhitungan (hisab) itu sehari ? Dan Apakah Adzab kubur terhadap badan ataukah ruh .? dll.
?
Harapan kami, dengan dihadirkannya permasalahan ini?tidak lain supaya kita lebih bisa? memahami pokok-pokok permasalahan tersebut?dengan benar dan sesuai dengan apa yang dipahami oleh As-Salafush Shalih, inysa Allah Ta'ala.?
?
?
PENGERTIAN IMAN MENURUT AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH.
Iman Bisa Bertambah atau Berkurang.
?
Pertanyaan.
Bagaimana pengertian Iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah .? Apakah Iman itu bisa bertambah atau berkurang .?
?
Jawab.
Pengertian Iman menurut? Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah ; ikrar dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan. Jadi, Iman itu mencakup tiga hal :
  1. Ikrar dengan hati.
  2. Pengucapan dengan lisan.
  3. Pengamalan dengan anggota badan
Jika keadaannya demikian, maka iman itu akan bisa bertambah atau bisa saja berkurang. Lagi pula nilai ikrar itu tidak selalu sama. Ikrar atau pernyataan karena memperoleh satu berita, tidak sama dengan jika langsung melihat persoalan dengan kepala mata sendiri. Pernyataan karena memperoleh berita dari satu orang tentu berbeda dari pernyataan dengan memperoleh berita dari dua orang. Demikian seterusnya. Oleh karena itu, Ibrahim 'Alaihis Sallam pernah berkata seperti yang dicantumkan oleh Allah dalam Al-Qur'an.
"Ya Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang mati. Allah berfirman : 'Apakah kamu belum percaya'. Ibrahim menjawab :'Saya telah percaya, akan tetapi agar bertambah tetap hati saya". (Al-Baqarah : 260).
Iman akan bertambah tergantung pada pengikraran hati, ketenangan dan kemantapannya. Manusia akan mendapatkan hal itu dari dirinya sendiri, maka ketika menghadiri majlis dzikir dan mendengarkan nasehat di dalamnya, disebutkan pula perihal surga dan neraka ; maka imannya akan bertambah sehingga seakan-akan ia menyaksikannya dengan mata kepala. Namun ketika ia lengah dan meninggalkan majlis itu, maka bisa jadi keyakinan dalam hatinya akan berkurang.
?
Iman juga akan bertambah tergantung pada pengucapan, maka orang berdzikir sepuluh kali tentu berbeda dengan yang berdzikir seratus kali. Yang kedua tentu lebih banyak tambahannya.
?
Demikian halnya dengan orang yang beribadah secara sempurna tentunya akan lebih bertambah imannya ketimbang orang yang ibadahnya kurang.
?
Dalam hal amal perbuatan pun juga demikian, orang yang amalan dengan anggota badannya jauh lebih banyak daripada orang lain, maka ia akan lebih bertambah imannya daripada orang yang tidak melakukan perbuatan seperti dia.
?
Tentang bertambah atau berkurangnya iman, ini telah disebutkan di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya". (Al-Mudatstsir : 31).
?
"Artinya : Dan apabila diturunkan suatu surat, maka diantara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata :'Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini ?'. Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir". (At-Taubah : 124-125)
Dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, pernah bersabda bahwa kaum wanita itu memiliki kekurangan dalam soal akal dan agamanya. Dengan demikian, maka jelaslah kiranya bahwa iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang.
?
Namun ada masalah yang penting, apa yang menyebabkan iman itu bisa bertambah ? Ada beberapa sebab, di antaranya.
  1. Mengenal Allah (Ma'rifatullah) dengan nama-nama (asma') dan sifat-sifat-Nya. Setiap kali marifatullahnya seseorang itu bertambah, maka tak diragukan lagi imannya akan bertambah pula. Oleh karena itu para ahli ilmu yang mengetahui benar-benar tentang asma' Allah dan sifat-sifat-Nya lebih kuat imannya dari pada yang lain.
  2. Memperlihatkan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Allah yang berupa ayat-ayat kauniyah maupun syar'iyah. Seseorang jika mau memperhatikan dan merenungkan ayat-ayat kauniyah Allah, yaitu seluruh ciptaan-Nya, maka imannya akan bertambah. Allah Ta'ala berfirman. Artinya : Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan" (Adz-Dzariyat : 20-21). Ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa jika manusia mau memperhatikan dan merenungkan alam ini, maka imannya akan semakin bertambah.
  3. Banyak melaksanakan ketaatan. Seseorang yang mau menambah ketaatannya, maka akan bertambah pula imannya, apakah ketaatan itu berupa qauliyah maupun fi'liyah. Berdzikir -umpamanya- akan menambah keimanan secara kuantitas dan kualitas. Demikian juga shalat, puasa dan haji akan menambah keimanan secara kuantitas maupun kualitas.
Adapun? penyebab berkurangnya iman adalah kebalikan daripada penyebab bertambahnya iman, yaitu :
  1. Jahil terhadap asma' Allah dan sifat-sifat-Nya. Ini akan menyebabkan berkurangnya iman. Karena, apabila mari'fatullah seseorang tentang asma' dan sifat-sifat-Nya itu berkurang, tentu akan berkurang juga imannya.
  2. Berpaling dari tafakkur mengenai ayat-ayat Allah yang kauniyah maupun syar'iyah. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya iman, atau paling tidak membuat keimanan seseorang menjadi statis tidak pernah berkembang.
  3. Berbuat maksiat. Kemaksiatan memiliki pengaruh yang besar terhadap hati dan keimanan seseorang. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :"Tidaklah seseorang itu berbuat zina ketika melakukannnya sedang ia dalam keadaan beriman". (Al-Hadits).
  4. Meninggalkan ketaatan. Meninggalkan keta'atan akan menyebabkan berkurangnya keimanan. Jika ketaatan itu berupa kewajiban lalu ditinggalkannya tanpa udzur, maka ini merupakan kekurangan yang dicela dan dikenai sanksi. Namun jika ketaatan itu bukan merupakan kewajiban, atau berupa kewajiban namun ditinggalkannya dengan?udzur (alasan), maka ini juga merupakan kekurangan, namun tidak dicela. Karena itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menilai kaum wanita sebagai manusia yang kurang akal dan kurang agamanya. Alasan kurang agamanya adalah karena jika ia sedang haid tidak melakukan shalat dan puasa. Namun ia tidak dicela karena meninggalkan shalat dan puasa itu ketika sedang haid, bahkan memang diperintahkan meninggalkannya. Akan tetapi jika hal ini dilakukan oleh kaum laki-laki, maka jelas akan mengurangi keimannya dari sisi yang satu ini.

?


Satu Wasiat tentang bahaya bid'ah dan ikut-ikutan

Abu Luthfi Sudaryanto
 

BISMILLAHIRROHAMAANIRROHIIM

KATA PENGANTAR:
Dan Apabila dikatakan kepada mereka:"Ikutilah apa yang telah diturukan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami." "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa-pun dan tidak mendapat petunjuk"? (Albaqaroh 170).
Ibnu Katsir, rahimahullah, berkata: "Dalam ayat ini Allah menerangkan adanya orang-orang yang degil, fanatik buta, sehingga bila diajak mengikuti apa yang diturunkan Allah pada Rasul-Nya, dan meninggalkan kesesatan, kebodohan mereka, mereka menjawab, "Kami hanya mengikuti apa yang kami warisi dari bapak-bapak kami, bahkan mereka pertahankan sebagai kebudayaan, kejayaan dan kemuliaan nenek moyangnya, yang berupa kepepercayaan kepada batu, pohon, besi dan lain-lain". Ibnu Abbas, rodhiyallahu 'anhu, berkata:"Ayat ini diturunkan mengenai serombongan kaum Yahudi ketika diajak oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk Islam, mereka menjawab, 'bahkan kami mengikuti apa yang kami dapatkan dari bapak-bapak kami'. Maka Allah menurunkan ayat ini. (Tafsir Ibnu Katsir).
Kemudian, sungguh celaka Amru bin Luhay, dan orang-orang yang mengikuti atau menirunya.
Berikut ini saya sampaikan satu cuplikan kajian sejarah tentang agama-agama bangsa Arab. Saya ambil dari kitab sirah karya syaikh Shafiyuur rahman AL-MUBARAKFURI, "ar-Rahiqul al Makhtum bahtsun fi as-Sirah an-Nabawiyah 'ala shahibiha afdhal as-shalatu was-Salam" .
Semoga kita dapat mengambil pelajaran darinya, dan semoga Allah tabaroka wata'ala memberi kita hidayah menuju jalan yang lurus. Serta memberi kita kemampuan untuk menyeleksi pemikirian orang lain, mampu memilih dan memilah mana yang benar. Amien.

-------------------------------------------
AGAMA-AGAMA BANGSA ARAB

Dahulu, sebagian besar bangsa Arab mengikuti ajaran Isma'il 'alaihi salam tatakala diserukan kepada mereka agama bapaknya, Ibrahim 'alaihi salam. Mereka beribadah kepada Allah dan mentauhidkan-Nya. Setelah berlalu waktu yang cukup lama, mereka melupakan peringatan yang telah disampaikan kepada mereka, namun masih tersisa tauhid dan beberapa syi'ar dari agama Ibrahim sampai datang Amru bin Luhay, pemimpin Bani Khuza'ah.
Amru bin Luhay memiliki perilaku yang mulia seperti ramah, jujur, dan semangat terhadap agama sehingga ia dicintai oleh manusia. Dia didekati oleh banyak orang, karena mereka mengira bahwa dia adalah ulama besar. Kemudian, ia pergi ke Syam, dan melihat penduduk Syam menyembah berhala. Amru bin Luhay menganggap Syam merupakan tempat para rasul dan kitab. Kemudian, ia membawa berhala Hubal dan ditempatkan di tengah-tengah ka'bah, lalu ia serukan kepada penduduk Mekkah untuk menyekutukan Allah, dan mereka pun menyambut seruannya. Tidak lama kemudian, penduduk Hijaz mengikuti penduduk Mekkah karena penduduk Mekkah merupakan penguasa ka'bah dan menghuni tanah haram.(Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, "Mukhtashar Siratir Rasul shallallahu 'alaihi wasallam", hal. 12)
Diantara berhala mereka yang tertua adalah Manat, berhala ditempatkan di Masylal di daerah pantai laut merah dekat Qadid. Berhala mereka yang selanjutnya adalah Latta, ditempatkan di Tha'if, kemudian Uzza dan ditempatkan di Wadi Nakhlah. Tiga berhala tersebut merupakan berhala yang terbesar. setelah itu kemusyrikan semakin banyak, dan berhala melimpah di setiap tempat di Hijaz.
Disebutkan bahwa Amru bin Luhay memiliki khadam dari jin yang mengabarkan kepadanya bahwa berhala-berhala kaum Nabi Nuh - Wud, Suwa, Yaghuts, Ya'uq dan Nasr - terpendam di wilayah Jeddah. Kemudian, amru mendatangi temapt tersebut, dan membongkarnya, lalu ia dibawa ke Tihamah. Tatkala musim haji tiba, berhala-berhala tersebut ia berikan kepada kabilah-kabilah yang datang. Lalu, mereka pun membawa berhala-berhala tersebut ke negeri mereka, sehingga setiap kabilah, bahkan setiap rumah memiliki berhala. Masjidil Haram penuh dengan berhala, sehingga ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaklukkan Mekkan, disekitar ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merusaknya hingga berjatuhan, kemudian beliau perintahkan untuk dikeluarkaan dari masjid dan dibakar. (Shahih Bukhari, I:222)
Demikianlah, kemusyrikan dan peribadatan kepada berhala menjadi fenomena teerbesar dalam agama masyarakat jahiliyyah yang pernah mengaku berada diatas agama Ibrahim.
Mereka memiliki tradisi dan bentuk-bentuk peribadatan terhadap berhala, yang sebagian besar tradisi tersebut direkayasa oleh Amru bin Luhay. Mereka mengira bahwa hasil rekayasa Amru bin Luhay tersebut merupakan BID'AH HASANAH, bukan merubah agama Ibrahim.......
(Dikutip dari: Sirah Nabawiyah, Robbani Press, cet. I, 1998, hal. 27-28)








______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at


[Masalah - 37 = Tiga Landasan Utama 4/4]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
TIGA LANDASAN UTAMA
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
Bagian Terakhir dari Empat Tulisan [4/4]

?
MENGENAL NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
?
Beliau adalah Muhammad bin 'Abdullah, bin 'Abdul Muthallib, bin Hasyim. Hasyim adalah termasuk suku Quraisy, suku Quraisy termasuk bangsa Arab, sedang bangsa Arab adalah termasuk keturunan Nabi Isma'il, putera Nabi Ibrahim Al-Khalil. Semoga Allah melimpahkan kepadanya dan kepada Nabi kita sebaik-baik shalawat dan salam.
?
Beliau berumur 63 tahun, diantaranya 40 tahun sebelum beliau menjadi nabi dan 23 tahun? sebagai nabi dan rasul.
?
Beliau diangkat sebagai nabi dengan "Iqra" yakni surah Al-'Alaq : 1-5, dan diangkat sebagai rasul dengan surah Al-Mudatstsir.
?
Tempat asal beliau adalah Makkah.
?
Beliau diutus Allah untuk menyampaikan peringatan menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid. Dalilnya, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Wahai orang yang berselimut ! Bangunlah, lalu sampaikanlah peringatan. Agungkanlah Tuhanmu. Sucikalah pakaianmu. Tinggalkanlah berhala-berhala itu. Dan janganlah kamu memberi, sedang kamu menginginkan balasan yang lebih banyak. Serta bersabarlah untuk memenuhi perintah Tuhanmu". (Al-Mudatstsir : 1-7).
Pengertian :
  • "Sampaikanlah peringatan", ialah menyampaikan peringatan menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid.
  • "Agungkanlah Tuhanmu". Agungkanlah Ia dengan berserah diri dan beribadah kepada-Nya semata-mata.
  • "Sucikanlah pakaianmu", maksudnya ; Sucikanlah segala amalmu dari perbuatan syirik.
  • "Tinggalkanlah berhala-berhala itu", artinya : Jauhkan dan bebaskan dirimu darinya serta orang-orang yang memujanya.
Beliaupun melaksanakan perintah ini dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun, mengajak kepada tauhid. Setelah sepuluh tahun itu beliau di mi'rajkan (diangkat naik) ke atas langit dan disyari'atkan kepada beliau shalat lima waktu. Beliau melakukan shalat di Makkah selama tiga tahun. Kemudian, sesudah itu, beliau diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah.
?
Hijrah, pengertiannya, ialah : Pindah dari lingkungan syirik ke lingkungan Islami.
?
Hijrah ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan umat Islam. Dan kewajiban tersebut hukumnya tetap berlaku sampai hari kiamat. Dalil yang menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu firman Allah Ta'ala.
"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan zhalim terhadap diri mereka sendiri 1, kepada mereka malaikat bertanya :'Dalam keadaan bagaimana kamu ini .? 'Mereka menjawab : Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri (Makkah). Para malaikat berkata : 'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (kemana saja) di bumi ini ?. Maka mereka itulah tempat tinggalnya neraka Jahannam dan Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. Akan tetapi orang-orang yang tertindas di antara mereka, seperti kaum lelaki dan wanita serta anak-anak yang mereka itu dalam keadaan tidak mampu menyelamatkan diri dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), maka mudah-mudahan Allah memaafkan mereka. Dan Allah adalah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun". (An-Nisaa : 97-99).
?
Dan firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman ! Sesungguhnya, bumi-Ku adalah luas, maka hanya kepada-Ku saja supaya kamu beribadah". (Al-Ankabuut : 56).
Al-Baghawai 2, Rahimahullah, berkata :"Ayat ini, sebab turunnya, adalah ditujukan kepada orang-orang muslim yang masih berada di Makkah, yang mereka itu belum juga berhijrah. Karena itu, Allah menyeru kepada mereka dengan sebutan orang-orang yang beriman".
?
Adapun dalil dari Sunnah yang menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Hijrah tetap akan berlangsung selama pintu taubat belum ditutup, sedang pintu taubat tidak akan ditutup sebelum matahari terbit dari barat". (Hadits Riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 4, hal. 99. Abu Dawud dalam Sunan-nya, kitab Al-Jihad, bab 2, dan Ad-Darimi dalam Sunan-nya, kitab As-Sam, bab 70).
Setelah Nabi Muhammad menetap di Madinah, disyariatkan kepada beliau zakat, puasa, haji, adzan, jihad, amar ma'ruf dan nahi mungkar, serta syariat-syariat Islam lainnya.
?
Beliau-pun melaksanakan untuk menyampaikan hal ini dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun. Sesudah itu wafatlah beliau, sedang agamanya tetap dalam keadaan lestari.
?
Inilah agama yang beliau bawa : Tiada suatu kebaikan yang tidak beliau tunjukkan kepada umatnya dan tiada suatu keburukan yang tidak beliau peringatkan kepada umatnya supaya di jauhi. Kebaikan yang beliau tunjukkan ialah tauhid serta segala yang dicintai dan diridhai Allah, sedang keburukan yang beliau peringatkan supaya dijauhi ialah syirik serta segala yang dibenci dan tidak disenangi Allah.
?
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia, dan diwajibkan kepada seluruh jin dan manusia untuk mentaatinya. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Katakanlah. 'Wahai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua". (Al-Araaf : 158).
Dan melalui beliau, Allah telah menyempurnakan agama-Nya untuk kita, firman Allah Ta'ala.
"..Pada hari ini 3, telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan Aku lengkapkan kepadamu ni'mat-Ku serta Aku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu". (Al-Maaidah : 3).
Adapun dalil yang menunjukkan bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam juga wafat, ialah firman Allah Ta'ala.
"Artinya :Sesungguhnya kamu akan mati dan? sesungguhnya mereka-pun akan mati (pula). Kemudian, sesungguhnya kamu nanti pada hari kiamat berbantah- bantahan di hadapan Tuhanmu". (Az-Zumar : 30-31).
Manusia sesudah mati, mereka nanti akan dibangkitkan kembali. Dalilnya firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Berasal dari tanahlah kamu telah Kami jadikan dan kepadanya kamu Kami kembalikan serta darinya kamu akan Kami bangkitkan sekali lagi" (Thaa-haa : 55).
?
Dan firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Dan Allah telah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalamnya (lagi) dan (pada hari Kiamat) Dia akan mengeluarkan kamu dengan sebenar-benarnya". (Nuh : 17-18).
Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan di hisab dan diberi balasan sesuai dengan amal perbuatan mereka, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk sesuai dengan perbuatan mereka dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan (pahala) yang lebih baik (surga)".(An-Najm : 31).
Barangsiapa yang tidak mengimani kebangkitan ini, maka dia? adalah kafir, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : (Kami telah mengutus) rasul-rasul menadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan, supaya tiada lagi suatu alasan bagi menusia membantah Allah sebelum (diutusnya), serta beliulah penutup para nabi". (An-Nisaa : 165).
?
"Artinya : Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakan : 'Tidaklah demikian. Demi Tuhanku, kamu pasti akan dibangkitkan dan niscaya akan diberitakan kepadamu apapun yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah amat mudah bagi Allah". (At-Tghaabun : 7).
Allah telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan. Sebagaimana firman Allah Ta'ala.
"Artinya : (Kami telah mengutus) rasul-rasul menjadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan supaya tiada lagi suatu alasan bagi manusia membantah Allah setelah (diutusnya) para rasul itu .." (An-Nisaa : 165).
Rasul pertama adalah Nabi Nuh 'Alaihissalam 4, Dan rasul terkahir adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, serta beliaulah penutup para nabi.
?
Dalil yang menunjukkan bahwa rasul pertama adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Sesungguhnya Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan para nabi sesudahnya .." (An-Nisaa : 163).
Dan Allah telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul, mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad, dengan memerintahkan mereka untuk beribadat kepada Allah semata-mata dan melarang mereka beribadah kepada thagut. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul (untuk menyerukan) :'Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thagut itu ..". (An-Nahl : 36).
Dengan demikian, Allah telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya supaya bersikap kafir terhadap thagut dan hanya beriman kepada-Nya.
?
Ibnu Al-Qayyim 5, Rahimahullah Ta'ala, telah menjelaskan pengertian thagut tersebut dengan mengatakan.
"Artinya : Thagut, ialah setiap yang diperlakukan manusia secara melampui batas (yang telah ditentukan oleh Allah), seperti dengan disembah, atau diikuti atau dipatuhi".
Dan thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima :
  1. Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
  2. Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
  3. Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
  4. Orang yang mengaku tahu sesuatu yang ghaib, dan
  5. Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan hukum yang telah diturunkan oleh Allah.
Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Tiada paksaan dalam (memeluk) agama ini. Sungguh telah jelas kebenaran dari kesesatan. Untuk itu, barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka dia benar-benar telah berpegang teguh dengan tali yang terkuat, yang tidak akan terputus tali itu. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". (Al-Baqarah : 256).
Ingkar kepada semua thagut dan iman kepada Allah saja, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tadi, adalah hakekat syahadat "Laa Ilaaha Ilallah".
?
Dan diriwayatkan dalam hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Pokok agama ini adalah Islam 6, dan tiangnya adalah shalat, sedang ujung tulang punggungnya adalah jihad fi sabilillah". (Hadits Shahih riwayat Ath-Thabarani dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, dan riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami Ash-Shahih, kitab Al-Imaan, bab 8).
Hanya Allah-lah Yang Mahatau. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad kepada keluarga dan para sahabatnya.
?
Keterangan :
Tiga Landasan Utama
Diterbitkan oleh :
Kementrian Urusan Islam, Waqaf, Da'wah dan Penyuluhan
Urusan Penerbitan dan Penyebaran
Kerajaan Arab Saudi

Fote Note.
  1. Yang dimaksud dengan orang-orang yang zhalim terhadap diri mereka sendiri dalam ayat ini, ialah orang-orang penduduk Makkah yang sudah masuk Islam tetapi mereka tidak mau hijrah bersama Nabi, padahal mereka mampu dan sanggup. Mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir supaya ikut bersama mereka pergi ke perang Badar, akhirnya ada diantara mereka yang terbunuh.
  2. Abu Muhammad Al-Husein bin Mas'ud bin Muhammad Al-Farra' atau Ibnu Al-Farra'. Al Baghawi (436-510H - 1044-1117M). Seorang ahli dalam bidang fiqh, hadits dan tafsir. Di antara karyanya : At-Tahdziib (fiqh), Syarh As-Sunnah (hadits), Lubaab At-Ta'wiil fi Ma'aalim At-Tanziil (tafsir).
  3. Maksudnya, adalah hari Jum'at ketika wukuf di Arafah, pada waktu Haji Wada.
  4. Selain dalil dari Al-Qur'an yang disebutkan Penulis, yang menunjukkan bahwa Nabi Nuh adalah rasul pertama, di sana juga ada hadits shahih yang menyatakan bahwa Nabi Nuh adalah rasul pertama yang di utus kepada penduduk bumi ini, seperti hadits riwayat Al-Bukhari dalam Shahih-nya kitab Al-Anbiya, bab 3 dan riwayat Muslim dalam Shahih-nya kitab Al-Iman, bab. 84. Adapun Nabi Adam Alaihissalam, menurut sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari, Radhiyallahu anhu. Beliau adalah nabi pertama. Dan disebutkan dalam hadits ini bahwa jumlah para nabi ada 124 ribu orang, dari jumlah tersebut sebagai rasul 315 orang, dan dalam riwayat lain disebutkan 310 orang lebih. Lihat : Imam Ahmad, Al-Musnad, jilid 5, hal. 178, 179 dan 265.
  5. Abu Abdillah : Muhammad bin Abu Bakar, bin Ayyub, bin Said, Az-Zur'i,Ad-Dimasqi, terkenal dengan Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah (691-751H - 1292 - 1350M). Seorang ulama yang giat dan gigih dalam mengajak umat Islam pada zamannya untuk kembali kepada tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah serta mengikuti jejak para Salaf Shalih. Mempunyai banyak karya tulsi, antara lain : Madaarij As-Salikin, Zaad Al-Ma'aad, Thariiq Al-Hijratain wa Baab As-Sa'aadatain, At-Tibyaan fi Aqwaam Al-Qur'aan, Miftah Daar As-Sa'aadah.
  6. Silahkan melihat kembali pengertian Islam yang disebutkan oleh Penulis, dalam Tiga Landasan Utama bagian 3/4


Satu Wasiat tentang Nasehat

Abu Luthfi Sudaryanto
 

KATA PENGANTAR

Sungguh sering kulihat,
dalam perkataan yang memikat,
sering terdapat banyak syubhat.

Dan sungguh sering pula kutemui
kebenaran itu terselimuti,
oleh kata-kata keji bernada emosi.

Maka dalam kesempatan ini,
ingin kusampaikan sebuah nasehat,
dari syeikh Muhammad Nasiruddin Al-Bani, rohimahullah
yang kusalin dari buku Fikih nasehat,
karya ustadz Fariq bin Gasim Anuz, barokallahu fiih.
sebagai satu wasiat, semoga bermanfaat,
buat diri sendiri nan dhoif ini,
dan seluruh sahabat yang ingin selamat.

-----------------------------------------
NASEHAT AL-ALBANI KEPADA PENUNTUT ILMU.

Penyusun buku Fikih Nasehat menyebutkan dalam pasal SABAR DAN LEMAH LEMBUT sbb:
Sebagai penutup dari pasal ini, penyusun akan meringkaskan nasehat Syaikh Muhammad Nasiruddin Al Albani rahimahullah kepada para penuntut ilmu yang saya terjemahkan secara bebas.

"Aku nasehatkan untuk saya pribadi khususnya dan untuk saudara-saudarku kamu muslimin pada umumnya agar bertaqwa kepada Allah.
Diantara bagian-bagian taqwa yang akan saya nasehatkan, diantaranya:
Pertama: Hendaklah kalian menuntut ilmu syar'i dengan ikhlas karena Allah, janganlah ada tujuan-tujuan yang lain seperti mengharapkan sesuatu balasan, ucapan terimakasih, atau senang tampil di muka umum.
Kedua: diantara penyakit yang menimpa penuntut ilmu syar'i adalah ujub (terhadap diri sendiri) dan lupa daratan, dia merasa sudah memiliki ilmu yang cukup sehingga berani untuk berijtihaj sendiri tanpa mengambil bantuan dari penjelasan ulama' salaf. Sebagaimana mereka tidak bersyukur kepada Allah yang telah memberikan taufiq kepada mereka, berupa ilmu yang benar dan adab-adabnya, bahkan mereka tertipu dengan diri mereka sendiri, mereka menyangka telah memiliki kemapanan dalam ilmu sehingga meuncullah dari mereka fatwa-fatwa yang menggoncangkan, tidak dilandasi dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al Kitab dan As Sunnah, maka nampaklah fatwa-fatwa ini dari pemikiran-pemikiaran yang tidak matang, mereka menyangka bahwa bahwa fatwa-fatwa tersebut adalah ilmu yang diambil dari Al Kitab dan As Sunnah, maka mereka sesat dengan pemikiran-pemikiran tersebut dan meyesatkan banyak manusia, dan kalian mengetahui semuanya diantara dampak negatif dari fenomena tadi munculnya kelompok di sebagian negri Islam mengkafirkan kelompok-kelompok Islam lainnya dengan alasan-alasan yang dibuat-buat, tidak bisa kami kemukakan dalam kesempatan yang sangat singkat ini, karena pertemuan kami ini sekarang khusus sedang memberikan peringatan dan nasehat kepada para penuntut ilmu dan juru da'wah, oleh karena itu saya menasehati saudara-saudara kami dari ahli sunnah dan ahli hadits di seluruh negeri Islam agar mereka sabar dalam menuntut ilmu, dan agar mereka tidak tertipu dengan ilmu yang mereka miliki sekarang. Mereka harus mengikuti jalan yang telah digariskan, jangan sekali-kali mereka bersandar dengan mangandalkan semata-mata pemahaman mereka atau yang mereka beri nama dengan ijtihad mereka. Saya sering sekali mendengar dari saudara-saudara kami mereka mengatakan dengan sangat mudahnya "saya berijtihad" atau "saya berpendapat demikian" tanpa memikirkan akibat-akibat yang ditimbulkan dari ucapan-ucapannya. Mereka tidak mengambil bantuan dari kitab-kitab fiqih dan hadits serta pemahaman ulama' terhadap kitab-kitab tersebut. Yang ada hanya hawa nafsu dan pemahaman yang dangkal dalam menggunakan dalil, sedangkan penyebabnya adalah ujub dan lupa daratan. Oleh karena itu, sekali lagi saya menasehatkan kepada para menuntut ilmu agar menjauhi segala akhlaq yang tidak Islami, diantaranya agar mereka tidak tertipu oleh ilmu yang telah di dapatkannya serta tidak tergelincir ke dalam ujub.
Ketiga: terakhir, agar mereka menasehati manusia dengan cara yang lebih baik, menjauhi cara-cara yang kasar dan keras dalam berda'wah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, (yang artinya):
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik." (Surah An Nahl 125).
Allah berfirman dengan ayat tadi karena kebenaran itu sendiri berat atas manusia untuk menerimanya, dan berat atas jiwa-jiwa mereka, oleh karena itu secara umum jiwa manusia sombong untuk menerimanya, kecuali sedikit yang dikehendaki Allah untuk langsung menerimanya. Apabila beratnya kebenaran itu atas jiwa manusia ditambah dengan beratnya cara berupa kekasaran dalam da'wah, maka itu berarti menjadikan manusia lari dari da'wah kebenaran. Kalian tentu mengetahui sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: (yang artinya)
"Sungguh di antara kalian ada orang-orang yang membuat orang lari (dari kebenaran)," beliau mengulanginya tiga kali.
Sebagai penutup, saya memohon kepada Allah Ta'ala agar jangan menjadikan kami sebagai orang-orang yang membuat orang lain lari dari kebenaran, akan tetapi jadikanlah kami sebagai orang-orang yang memiliki hikmah dan orang-orang yang mengamalkan Al-Qur'an dan As sunnah."

(Disarikan dari buku "Hayaatul Al Albani, juz I hal 452-455.)
--------------------------
Wassalam






]
______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at


[Masalah - 37 = Tiga Landasan Utama 3/4]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
TIGA LANDASAN UTAMA
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
Bagian Ketiga dari Empat Tulisan [3/4]

?
MENGENAL ISLAM
?
Islam, ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya? dengan penuh kepatuhan akan segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.
?
Dan agama Islam, dalam pengertian tersebut, mempunyai tiga tingkatan, yaitu : Islam, Iman dan Ihsan, masing-masing tingkatan mempunyai rukun-rukunnya.
?
I.??? Tingkatan Islam
Adapun tingkatan Islam, rukunnya ada lima :
  1. Syahadat (pengakuan dengan hati dan lisan) bahwa "Laa Ilaaha Ilallaah" (Tiada sesembahan yang haq selain Allah) dan Muhammad adalah Rasulullah.
  2. Mendirikan shalat.
  3. Mengeluarkan zakat.
  4. Shiyam pada bulan Ramadhan.
  5. dan Haji ke Baitullah Al-Haram.
1.??? Dalil Syahadat.
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Allah menyatakan bahwa tiada sesembahan (yang haq) selain Dia, dengan senantiasa menegakkan keadilan (Juga menyatakan demikian itu) para malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tiada sesembahan (yang haq) selain Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Al-Imraan : 18).
"Laa Ilaaha Ilallaah"' artinya : Tiada sesembahan yang haq selain Allah.
?
Syahadat ini mengandung dua unsur : menolak dan menetapkan. "Laa Ilaaha", adalah menolak segala sembahan selain Allah. "Illallaah" adalah menetapkan bahwa penyembahan itu hanya untuk Allah semata-mata, tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu didalam penyembahan kepada-Nya, sebagaimana tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu di dalam kekuasaan-Nya.
?
Tafsiran syahadat tersebut diperjelas oleh firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kepada kaumnya : 'Sesungguhnya aku menyatakan lepas dari segala yang kamu sembah, kecuali Tuhan yang telah menciptakan-ku, karena sesungguhnya Dia akan menunjuki'. Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka senantiasa kembali (kepada tauhid)". (Az-Zukhruf : 26-28).
?
"Artinya : Katakanlah (Muhammad) : 'Hai ahli kitab ! Marilah kamu kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, yaitu ; hendaklah kita tidak menyembah selain Allah dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya serta janganlah sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka :'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang muslim (menyerahkan diri kepada Allah)". (Ali 'Imran : 64).
Adapun dalil syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah.
Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kalangan kamu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat belas kasihan lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman". (Alt-Taubah : 128).
Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah, berarti : mentaati apa yang diperintahkannya, membenarkan apa yang diberitakannya, menjauhi apa yang dilarang serta dicegahnya, dan menyembah Allah hanya dengan cara yang disyariatkannya.
?
2.??? Dalil Shalat dan Zakat serta tafsiran Tauhid.
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Padahal mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya beribadah kepada Allah, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya lagi bersikap lurus, dan supaya mereka mendirikan Shalat serta mengeluarkan Zakat. Demikian itulah tuntunan agama yang lurus". (Al-Bayyinah : 5).
3.??? Dalil Shiyam
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu untuk melakukan shiyam, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa". (Al-Baqarah : 183).
4.??? Dalil Haji.
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Dan hanya untuk Allah, wajib bagi manusia melakukan haji, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa yang mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha tidak memerlukan semsesta?alam". (Al 'Imran : 97).
II.??? Tingkatan Iman.
Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling tinggi ialah syahadat "Laa Ilaaha Ilallaah", sedang cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan sifat malu adalah salah satu dari cabang Iman.
?
Rukun Iman ada enam, yaitu :
  1. Iman kepada Allah.
  2. Iman kepada para Malaikat-Nya.
  3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.
  4. Iman kepada para Rasul-Nya.
  5. Iman kepada hari Akhirat, dan
  6. Iman kepada Qadar, yang baik dan yang buruk. (Qadar : takdir, ketentuan Ilahi. Yaitu : Iman bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam semesta ini adalah diketahui, dikehendaki dan dijadikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala).
Dalil keenam rukun ini, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Berbakti (dari Iman) itu bukanlah sekedar menghadapkan wajahmu (dalam shalat) ke arah Timur dan Barat, tetapi berbakti (dan Iman) yang sebenarnya ialah iman seseorang kepada Allah, hari Akhirat, para Malaikat, Kitab-kitab dan Nabi-nabi...".(Al-Baqarah : 177).
?
Dan firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Sesungguhnya segala sesuatu telah Kami ciptakan sesuai dengan qadar". (Al-Qomar : 49).
III.??? Tingkatan Ihsan.
Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu :
"Artinya : Beribadah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu". (Pengertian Ihsan tersebut adalah penggalan dari hadits Jibril, yang dituturkan oleh Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'Anhu, sebagaimana akan disebutkan).
?
Dalilnya, firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan". (An-Nahl : 128).
?
Dan firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Dan bertakwallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang melihatmu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesunnguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Asy-Syu'araa : 217-220).
?
Serta firman-Nya.
?
"Artinya : Dalam keadaan apapun kamu berada, dan (ayat) apapun dari Al-Qur'an yang kamu baca, serta pekerjaan apa saja yang kamu kerjakan, tidak lain kami adalah menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya". (Yunus : 61).
Adapun dalilnya dari Sunnah, ialah hadits Jibril1 yang masyhur, yang diriwayatkan dari 'Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'anhu.
"Artinya : Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba muncul ke arah kami seorang laki-laki, sangat putih pakaiannya, hitam pekat rambutnya, tidak tampak pada tubuhnya tanda-tanda sehabis dari bepergian jauh dan tiada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Lalu orang itu duduk di hadapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan menyandarkan kelututnya pada kedua lutut beliau serta meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha beliau, dan berkata : 'Ya Muhammad, beritahulah aku tentang Islam', maka beliau menjawab :'Yaitu : bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah serta? Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, melakukan shiyam pada bulan Ramadhan dan melaksanakan haji ke Baitullah jika kamu mampu untuk mengadakan perjalanan ke sana'. Lelaki itu pun berkata : 'Benarlah engkau'. Kata Umar :'Kami merasa heran kepadanya, ia bertanya kepada beliau, tetapi juga membenarkan beliau. Lalu ia berkata : 'Beritahulah aku tenatng Iman'. Beliau menjawab :'Yaitu : Beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan hari Akhirat, serta beriman kepada Qadar yang baik dan yang buruk'. Ia pun berkata : 'Benarlah engkau'. Kemudian ia berkata : 'Beritahullah aku tentang Ihsan'. Beliau menjawab : Yaitu : Beribadah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu'. Ia berkata lagi. Beritahulah aku tentang hari Kiamat. Beliau menjawab : 'Orang yang ditanya tentang hal tersebut tidak lebih tahu dari pada orang yang bertanya'. AKhirnya ia berkata :'Beritahulah aku sebagian dari tanda-tanda Kiamat itu'. Beliau menjawab : Yaitu : 'Apabila ada hamba sahaya wanita melahirkan tuannya dan apabila kamu melihat orang-orang tak beralas kaki, tak berpakaian sempurna melarat lagi, pengembala domba saling membangga-banggakan diri dalam membangun bangunan yang tinggi'. Kata Umar : Lalu pergilah orang laki-laki itu, semantara kami berdiam diri saja dalam waktu yang lama, sehingga Nabi bertanya : Hai Umar, tahukah kamu siapakah orang yang bertanya itu ? Aku menjawab : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau pun bersabda : 'Dia adalah Jibril, telah datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kalian". (Hadits Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Iman, bab 1, hadits ke 1. Dan diriwayatkan juga hadits dengan lafadz seperti ini dari Abu Hurairah oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab Al-Iman, bab 37, hadits ke 1.)
Bersambung
Mengenal Nabi Muhammad

Fote Note.
  1. Disebut hadits jibril, karena jibril-lah yang datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan menanyakan kepada beliau tentang, Islam, Iman dan masalah hari Kiamat. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan pelajaran kepada kaum muslimin tentang masalah-masaalah agama.


Keutamaan menjadi perempuan

 

Assalamu'alaikum wr.wb.
Terlampir adalah e-mail yang saya dapatkan dari seorang teman mengenai
keutamaan-keutamaan sebagai seorang wanita. Semua ada 41 point.
Apakah ada diantara para maillist member Assunnah yang bisa memberi komentar
mana yang hukumnya kuat dan mana yang hukumnya lemah ?
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamua'laikum wr.wb.
Ngudihadi
Jakarta


Re: +AFs-assunnah+AF0- Mohon Bantuan

endan
 

Saya kira, yang paling penting dengan adanya mail list assunnah ini adalah
+ACI-menuntut ilmu+ACI-. Untuk itu saya kira lebih baik yang dikirim tidak perlu
semua, tapi yang berhubungan dengan masalah ilmu saja. Yaitu mail dari ahi
Yayat mengenai Masalah-masalah penting dalam Islam, saya kira sudah cukup.

----- Original Message -----
From: +ACI-Yayat Ruhiat+ACI- +ADw-yayat+AEA-ksi.co.id+AD4-
To: +ADw-assunnah+AEA-egroups.com+AD4-
Cc: +ACI-Susanto+ACI- +ADw-wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id+AD4-
Sent: Thursday, April 13, 2000 12:33 AM
Subject: +AFs-assunnah+AF0- Mohon Bantuan


+AD4-
+AD4- Siapa yang bisa memberikan saran atau bantuannya....
+AD4-
+AD4- ----- Original Message -----
+AD4- From: Susanto +ADw-wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id+AD4-
+AD4-
+AD4- +AD4- Assalamu'alaikum Wr Wb
+AD4- +AD4-
+AD4- +AD4- Pada tanggal 13 April baru saya tahu ada milis assunnah, setelah saya
buka
+AD4- +AD4- di egroups, sampai hari ini baru ada sekitar 281 email.
+AD4- +AD4- Kalau diijinkan dan tidak mengganggu pengelola milis ini, sudilah
kiranya
+AD4- +AD4- saya dikirim ulang ke 281 mail tersebut ke wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id ,
+AD4- +AD4- mungkin per hari 50 mail, sehingga butuh waktu 6 hari...., atau saya
+AD4- +AD4- diberitahu bagaimana cara mengambilnya langsung dari server egroups via
+AD4- +AD4- account email saya.
+AD4- +AD4- Maklumlah, kalau baca via web, lammaaaa banget
+AD4- +AD4-
+AD4- +AD4- Sebelumnya saya ucapkan jazakallahu khoiran katsira.
+AD4- +AD4-
+AD4- +AD4- Wassalamu'alaikum Wr Wb
+AD4- +AD4- Susanto
+AD4- +AD4-
+AD4-
+AD4-
+AD4- ------------------------------------------------------------------------
+AD4- 25+ACU- Off All Prints+ACE-
+AD4- Buy one today at Corbis.com
+AD4-
+AD4- ------------------------------------------------------------------------
+AD4-
+AD4- Subscribe assunnah-subscribe+AEA-eGroups.com
+AD4-
+AD4- Unsubscribe assunnah-unsubscribe+AEA-eGroups.com
+AD4-
+AD4- Feedback or comments assunnah-owner+AEA-eGroups.com
+AD4-
+AD4-