Keyboard Shortcuts
ctrl + shift + ? :
Show all keyboard shortcuts
ctrl + g :
Navigate to a group
ctrl + shift + f :
Find
ctrl + / :
Quick actions
esc to dismiss
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Re: Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]
Abu Luthfi Sudaryanto
Assalamu'alaikum wr.wb.
Akh Yayat, semoga Allah mencintai antum. Jazakallahu khoiron katsier atas upaya antum mencarikan jawab atas pertanyaan akh Iqbal. Hanya ana melihat ada sedikit mengandung atau bisa mengundang syubhat, yakni bagian sbb:berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissuebaikcebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ? BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI-cut- Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa kotoranAntum tulis KERTAS dan KITAB dengan huruf balok (padahal tidak demikian dalam buku aslinya) yang mengisyaratkan bahwa "antum hendak mengatakan inilah jawabnya." dengan kata lain (yang mungkin tanpa antum sadari) antum telah mengQIYASkan tissue (toilet paper) dengan KETAS atau KITAB seperti disebut dalam paragraf diatas. Inilah yang ana maksud dengan mengundang syubhat. Di sini ana hanya akan menunjukkan bahwa analogi (qiyas) antum kurang pas (menurut hemat ana) karena kata KERTAS dan KITAB dalam paragraf diatas merujuk (sebagai keterangan dari) "Hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis". Memasukkan kertas tissue (yang memang dibuat khusus untuk cebok) kedalam "hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis" MENURUT HEMAT ANA tidaklah pas, wallahu a'alam. Demikianlah keterangan-keterangan yang saya ambil/cuplik dari buku AL-JAMIIJazakallahu khoir atas referensi ilmiyahnya. Rupanya PERPUSTAKAAN AS-SUNNAH tidak miliki kitab "FIKIH SUNNAH" karya Sayyid Sabiq? Dalam jilid satu kitab tsb, terdapat jawaban yang, insyaAllah, lebih mendekati maksud penanya, afwan kitab tsb sekarang sedang tidak ada di tangan ana, tidakkah ada ikhwan lain yang memilikinya? Sebenarnya, saya BERAT sekali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,Semoga Allah, memberkati antum, dan ikhwan lain yang sefiqrah. Disini, ana hanya menyampaikan koreksi demi keselamatan bersama, dengan ana tunjukkan bahwa antum telah memasukkan "pendapat pribadi semata". Namun semikian semoga reply ini tidak menyurutkan antum untuk terus menyampaikan al-haq, tapi justru sebaliknya. Untuk itu terjadinya kekeliruan atau kesalahan tidak dapat dihindarkan, olehSemoga Allah melapangkan dada (hati) antum yang seluas-luasnya untuk menerima al-haq. Semoga Allah tampakkan kebenaran sebagai hal yang benar dan kita sanggup mengikutinya, dan Allah tampak yang bathil sebagai hal yang bathil dan kita sanggup meninggalkannya. Amien. Wassalam Abu Luthfi ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Re: [Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]
Gatot Ariwibowo
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
AlhamdulillahiRabbil'alamiin Washolaatu Wassalaamu 'alaa Asyrofil Anbiyaai Walmursaliin Wa'alaa alihii washohbihii ajma'iin. Berikut ini Ana tambahkan sedikit keterangan untuk point A (YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)). mungkin berguna sebagai keterangan tambahan. Imam Nawawi menerangkan, "Akan tetapi ghibah itu diperbolehkan karena enam sebab: 1. Pengaduan Kezaliman Diperbolehkan bagi orang yang dizalimi untuk mengadukan perlakuan zalim atas dirinya kepada penguasa, qadli atau kepada orang-orang yang mempunyai kekuasaan atau kemampuan untuk mengadili orang yang berlaku zalim kepadanya, sehingga pihak pengadu mengatakan: "Si fulan menzalimi aku, atau berbuat kepadaku demikian" 2. Meminta bantuan untuk merubah kemungkaran atau upaya untuk mengembalikan orang yang berbuat kemaksiatan pada kebenaran kepada orang yang diharapkan kemampuannya dalam perkara tersebut dengan perkataan: "Si fulan berbuat demikian, maka laranglah ia dari perbuatan dan perkataannya" dan perkataan yang semisal dengan itu. 3. Meminta fatwa kepada mufti dengan mengatakan: "Si fulan menzalimiku, bapakku, saudaraku, atau suamiku. Ia menzalimiku dengan perbuatan demikian, bagaimana jalan keluar bagiku agar terlepas darinya dan mencegah kezalimannya terhadapku." Perbuatan demikian diperbolehkan jika diperlukan.Dan lebih baik lagi kalau dia menyatakan (dalam meminta fatwa itu): "Bagaimana pendapatmu tentang seseorang suami atau bapak atau anak yang keadaannya demikian." Walaupun demikian menyebutkan orang tertentu diperbolehkan berdasakan hadits riwayat Hindun radhiyallahu 'anha yang mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menyebut bahwa Abu Sufyan (suaminya) adalah seorang pria yang kikir. 4. Memperingatkan kaum muslimin dari kemungkaran. Dalam hal ini terdapat beberapa perkara berikut: a. Mencela para perawi hadits yang tercela, para saksi di pengadilan atau para pengarang kitab. Hal ini diperbolehkan menurut ijma' (ulama), bahkan wajib dalam rangka menjaga syari'at. b. Memberitakan aib seseorang dalam musyawarah yang berkaitan dengan orang tersebut. c. Jika engkau melihat seorang membeli barang yang mengandung cacat atau membeli budak yang mempunyai sifat suka mencuri, berzina, minum khamer atau yang semisal itu, maka engkau diperbolehkan memberi peringatan kepada pembelinya bila ia tidak mengetahui kejelekan barang atau budak itu dalam rangka menasehatinya, tanpa menyakiti atau merusaknya. d. Jika engkau melihat seorang faqih (ahli fiqh) sering mendatangi orang yang fasiq atau ahli bidah untuk mengambil ilmu darinya, sedangkan ia tidak mengetahui tentang bahaya gurunya tersebut, maka wajib atasmu menasehatinya dengan menerangkan keadaan si fasiq atau ahli bidah itu dengan tujuan menasehatinya. e. Bila ada seorang pejabat pemerintah yang tidak menunaikan tanggung jawabnya dengan benar karena dia bukan ahlinya atau karena kefasikan pejabat ini, maka boleh disebut kekurangan pejabat itu kepada atasannya untuk mengambil tindakan terhadapnya, sehingga tidak tertipu olehnya dan tetap dapat bersikap benar. 5. Seorang yang dengan terang-terangan secara demonstratif berbuat kefasikan atau bidah. Seperti meminum khamr, meminta-minta kepada orang-orang dan menjalankan perkara-perkara yang batil, maka diperbolehkan disebutkan kejelekan yang dilakukannya secara terang-terangan, tetapi tidak boleh disebutkan kejelekan perbuatannya yang lain. 6. Menyebutkan suatu gelar yang jelek yang ada pada diri seseorang karena ia dikenal dengan gelaran itu, seperti si buta, si pincang, si hitam, si pendek, si buntung dan yang semisalnya. Namun diharamkan menyebutkan dalam rangka merendahkannya. Jika seandainya memungkinkan mengenal nama seorang dengan gelar tersebut tentu lebih utama. Wallahu alam Diambil dari Majalah yang me-refer ke kitab Syarah An-Nawawi Juz XVI,bab Mudharatu Man Yuttaqa Fuhsyuhu. Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah setelah menyebutkan macam-macam ghibah yang diperbolehkan sebagaimana yang dinyatakan di atas beliau menambahkan: Demikian pula jika ada ahli fiqh yang mondar-mandir ke rumah ahli bidah atau orang fasiq dan dikhawatirkan ahli fiqh tersebut ditiru perbuatannya oleh orang banyak, maka ia boleh dicerca untuk tujuan agar orang banyak tidak menirunya. (Lihat Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, jilid X, hal. 472, keterangan hadits no.6054) Keterangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu Fatawa-nya jilid 28, hal. 231-224: Deperbolehkan pula membicarakan kejelekan orang Islam dalam rangka menyampaikan nasehat yang wajib dalam perkara kemaslahatan agama yang khusus maupun yang umum. Seperti dalam perkara periwayatan hadits, perawi yang salah dan orang-orang yang suka berdusta. Maksudnya adalah harus diterangkan kesalahan atau kedustaan perawi tersebut dan dalam hal ini bukan merupakan ghibah yang terlarang. Pernah ditanyakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal: Apakah engkau lebih mencintai seorang yang berpuasa, shalat, dan beritikaf daripada orang berbicara tentang ahli bidah? beliau menjawab: Apabila ia qiyamul-lail (shalat malam), shalat dan Itikaf, maka amal itu untuk dirinya saja, namun apabila seorang berbicara tentang Ahlu Bidah, maka kegunaannya untuk segenap kaum muslimin, inilah yang lebih utama. Beliau menerangkan bahwa berbicara tentang Ahlu Bidah, maka kegunaannya lebih banyak manfaatnya bagi kaum muslimin dalam perkara agama mereka dan ia merupakan salah satu jenis jihad di jalan Allah karena perbuatannya tersebut merupakan upaya pensucian jalan Allah, agama-Nya, manhaj-Nya dan syariat-Nya. Menolak rongrongan dan permusuhan Ahlul Bidah atas agama ini adalah wajib kifayah sebagaimana ijma kaum muslimin, sehingga jika tidak ada orang yang menunaikan kewajiban ini untuk Allah niscaya akan rusaklah agama ini. Kerusakan dalam perkara agama lebih besar daripada kerusakan yang diakibatkan oleh penjajah musuh terhadap negeri kita. Karena musuh yang kafir bila menduduki negeri kita tidak akan merusak hati penduduk negeri yang diduduki dan agama mereka, kecuali hanya semata-mata sebagai akibat sampingan. Adapun akibat perbuatan Ahlul Bidah akan dapat merusak hati kaum muslimin. Walaupun mereka tidak menduduki negeri kaum muslimin tersebut. Tolong dikoreksi jika salah. Wallahualamu Bishowab. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh -bowo- From: "Abu Luthfi Sudaryanto" <alyanto@...><Deleted> A. YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)<Deleted> B.YANG DIKIRA BUKAN GHIBAH PADAHAL GHIBAH<Deleted> Sekian, wajazakallahu khoiron kastir.________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Tanya tentang Kontak Jodoh
Imam Kuswardayan
Assalaamu'alaikum wr. wb.
Barangkali ada ikhwan yg bisa memberikan informasi ke ana tentang hukumnya Kontak Jodoh dalam Islam, tolong ana diberitahu. Sebab ada beberapa orang akhowat yg meminta ke ana untuk membuat homepage kontak jodoh yg Islami. Hal ini mengingat, bahwa terutama para akhowat mereka pasif dalam masalah ini. Wali mereka yang semestinya mencarikan pendamping, rupanya banyak yang belum paham dalam masalah ini. Kalau toh mencarikan pendamping, karena kebanyakan dari kalangan awam, dicarikan pendamping yg juga dari kalangan orang awam. Padahal kita tahu, hal semacam ini, yakni suami yg agamanya buruk, bisa menjadi musibah bagi seorang akhowat. Tentu saja untuk keanggotaan dalam kontak jodoh tersebut dilakukan secara ketat untuk menghindari orang-orang yang iseng, seperti harus disertai KTP yg masih berlaku -yg juga dicek kebenarannya-, dan juga sebelum mendaftar diberi pertanyaan-pertanyaan seputar masalah keislaman dan aqidah sehingga bagi ikhwan / akhowat yg beraqidah benar saja yg bisa menjadi anggota. Tolong diberikan jawaban. Atau jika ada alamat e-mail seorang ustadz, tolong ana diberitahu alamatnya. Wassalaamu'alaikum wr. wb. |
Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]
Yayat Ruhiat
assalamualaikum--------- Alhamdulillahirrabil 'alamin Dalam masalah ini saya akan bawakan penjelasan Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah dalam buku Al-Jami' Fii Fiqhi An-Nisa' (Fiqih Wanita) terbitan Pustaka Al-Kautsar. BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam melarang bersuci dengan menggunakan benda najis. Dalil yang melandadasi adalah hadits riwayat dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu, dimana ia menceritakan : "Pada waktu Nabi buang air besar, beliau pernah menyuruhku untuk membawakan tiga batu. Akan tetapi, aku hanya mendapatkan dua butir batu. Selanjutnya aku mencari batu yang ketiga, namun tidak juga mendapatkannya. Lalu aku mengambil kotoran( yang telah kering) dan membawanya kepada beliau sebagai batu yang ketiga. Maka beliau hanya mengambil dua butir dan membuang kotoran yang telah kering tersebut seraya bersabda :'Ini adalah kotoran '". (Hadits Riwayat Ahmad, Bukhari, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i). Sedangkan dalam riwayat Imam Ahmad terdapat tambahan lafazh : "Bawakanlah kepadaku battu yang lain". Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa kotoran binatang yang telah kering pun tidak dapat mensucikan najis, sedangkan tulang-belulang binatang adalah salah satu dari makanan bangsa Jin. Disamping itu juga beliau mengingatkan agar tidak menggunakan segala jenis makanan serta hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis seperti bagian dari tubuh hewan, KERTAS atau KITAB dan lain sebagainya. Mengenai najis ini tidak ada perbedaan antara yang masih basah maupun yang sudah kering. Jika anda beristinja' dengan menggunakan benda yang dilarang, maka istinja' Anda tersebut TIDAK SAH. Setelah itu, Anda harus bersuci kembali dengan menggunakan AIR dan tidak boleh menggunakan pecahan batu. Karena, pada bagian yang harus disucikan tersebut telah terkena najis yang lain. Meskipun Anda beristinja dengan menggunakan makanan atau hal-hal yang harus dihormati, maka tetap istinja' Anda ini tidak SAH, akan tetapi harus menggunakan AIR. (Fiqih Wanita. hal 31-32) Kemudian saya tambahkan juga dari KITAB TARJAMAH HADITS BULUGHUL MARAM oleh Ibnu Hajar Atsqalani, terbitan Gema Risalah Press BAB. TATA CARA MEMBUANG AIR. Hadits nomor 102. "Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 'Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing, jangan membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan pula bernafas dalam tempat air" (Muttafaq Alaih dala lafadnya menurut riwyat Muslim). Hadits nomor. 103. Salman Radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, benar-benar telah melarang kami (membersihkan kotoran) dengan tagan kanan, atau beristinja' dengan batu kurang dari tiga biji, atau bersitinja' dengan kotoroan hewan atau dengan tulang. (Hadits Riwayat Muslim). Kemudian saya tambahkan juga keterangan dari buku Fiqih Wanita, mengenai cara buang Air Besar. CARA BERSUCI DARI BUANG AIR BESAR Bersuci dari air besar merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Caranya adalah dengan tiga kali usapan, demikian pendapat yang dikemukakan oleh Imam Asy-Syafi'i Rahinahullah. Adapaun yang dijadikan landasan adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ahnu :"Bahwa Nabi memerintahkan untuk menggunakan tiga batu dan melarang menggunakan kotoran binatang dan potongan tulang". Juga Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Majah serta Abu Awanah dan ASy-Syafi'i dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz sebagai berikut : "Hendaklah salah seorang diantara kalian beristinja dengan menggunakan tiga batu". Kedua nash diatas secara jelas menyebutkan, bahwa memenuhi tiga usapan merupakan hal yang wajjib. Sementara dalam masalah ini masih terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama. Imam Asy-Syafi'i mengatakan :"Tidak boleh kurang dari tiga batu meskipun dengan menggunakan alat selain batu. Apabila tidak sampai tiga batu, maka harus menambahnya sampai berjumlah tiga. Sedang apabila lebih dari tiga. maka disunatkan untuk menutupnya dengan angka ganjil". Sementara Abu Hanifah mengatakan :"Yang disunnatkan adalah bersuci dan tidak disunatkan untuk melakukannya dengan jumlah ganjil". Dalam mentakwilkan hadist mengenai jumlah ganjil ini beliau (Abu Hanifah) berpendapat, bahwa yang dimaksudkan dengan kata ganjil adalah melakukannya sebanyak tiga kali. Selanjutnya Abu Hanifah mengatakan :"Disunnatkan bersuci dengan menggunakan air. Sebagaimana hadits dari Umar bin Khaththab, bahwa Rasulullah berwudhu dengan menggunakan air pada bawah kainnya". Mengenai hadits ini, penulis berpendapat, bahwa pengetian "wudhu" dimaksud adalah mencuci dan membersihkannya. Demikian itulah yang menjadi pendapat para ulama secara umum. Sedangkan Imam Malik berpendapat, bahwa yang wajib adalah bersuci meskipun dengan menggunakan pecahan-pecahan dari sebuah batu. Adapun Imam Ahmad bin Hambal mengatakan :"Bersuci dari buang air besar itu dilakukan sebanyak tiga kali. Senadainya dengan satu atau dua cucian saja wujud najis itu telah hilang, maka tetap diahruskan untuk melakukan cucian yang ketiga. Sedangkan Istinja dengan menggunakan batu, apabila dengan tiga batu telah bersih, maka harus ditambah. .... dst (Fiqih Wanita. hal . 30-31) Demikianlah keterangan-keterangan yang saya ambil/cuplik dari buku AL-JAMII FII FIQHI AN-NISAA/FIQIH WANITA karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah Dan Tarjamah BULUGHUL MARAM Oleh Ibnu Hajar Atsqalani. Sebenarnya, saya BERAT sekali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, karena saya sendiri bukanlah Ahli Ilmu, namun dalam rangka taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, saya berusaha membantu persoalan diatas, tentunya dengan 'MENYALIN KETERANGAN ATAU PENJELASAN DARI BUKU-BUKU' yang ada di Perpustakaan As-Sunnah Jakarta, supaya penjelasan atau atau keterangan yang saya angkat di sini (ml asunnah) terhindar dari pendapat pribadi semata. Untuk itu terjadinya kekeliruan atau kesalahan tidak dapat dihindarkan, oleh karenanya koreksi dan perbaikan dari semua pihak sangat diharapkan, agar kita bisa lebih melempangkan jalan untuk mendekatkan diri ke Jannah dan menjauhkan diri dari siksa api neraka. Wallahul Musta'an |
Jawaban untuk Julia, SHAPIEE [ Masalah Dajjal ]
Yayat Ruhiat
Assalamualaikum--------- Alhamdulillahir-Rabbil 'alamin Berhubung teman-teman yang lain belum ada yang menjelaskan dan menjawab persoalan diatas, dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, saya berkeinginan membantu saudara menjelaskan persoalan diatas, tentunya dengan merujuk atau menyalin dari buku mengenai pandangan ulama dan ahli ilmu. mengenai masalah tersebut. "Masalah Dajjal yang sering diperkatakan oleh orang ramai, mahupun di artikel-artikel majalah dan akhbar, seperti yang saudara katakan. Diwaktu lampau, disini pun sama orang ramai membicarakannya, itu tidak terlepas dari sebuah buku yang ditulis oleh Muhammad Isa Dawud (kalau saya tidak salah) seorang ex-wartawan Mesir yang merangkum cerita-cerita tentang misteri UFO, Bermuda Triangle, dll kemudian menghubungkannya dengan masalah Dajjal." Wallahu a'lam Dalam masalah ini, saya akan cuba ambil penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, seorang ulama Ahlus Sunah dari Saudi Arabia, dalam buku Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid yang insya Allah penjelasannya sesuai dengan pandangan Islam mengenai masalah tersebut. TANDA-TANDA KIAMAT KUBRA. Tanda-tanda kiamat kubra itu sebagiannya datang secara beruntun dan dapat diaketahui, dan sebagian yang lain tidak beruntun dan tidak diketahui runtunannya. Diantara yang datang secara beruntun adalah turunnya Nabi Isa putra Maryam dan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj serta Dajjal. Dajjal dibangkitkan, kemudian turun Nabi Isa untuk membunuhnya, kemudian keluar Ya'zuz dan Ma'juj.. dst. (Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid. hal. 58). PARA NABI MEMPERINGATKAN KAUMMNYA AKAN DAJJAL, PADAHAL DAJJAL ITU TIDAK KELUAR KECUALI DI AKHIR ZAMAN. Fitnah terbesar yang terjadi di muka bumi sejak diciptakannya Adam sampai bangkitnya kiamat adalah fitnah Dajjal. Demikian dikatakan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, oleh karena itu, tiada seorang nabi pun sejak Nuh 'Alaihi wa sallam sampai Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali masing-masing mengingatkan kaumnya akan Dajjal. Peringatan ini bertujuan memberitahu akan kedahsyatannnya dan agar berhati-hati darinya. Allah Maha Tahu bahwa Dajjal itu tidak akan keluar kecuali di akhir zaman .... dst. (ibid. hal.59) Dalam suatu hadits yang shahih disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, "Jika Dajjal itu keluar dan aku berada di tengah-tengah kalian, maka akulah yang mengatasinya dari kalian dan kalau tidak maka seseorang manejadi pembela bagi dirinya sendiri. Allah-lah khalifahku atas setiap muslim".... dst (ibid. hal 60) WAKTU KELUARNYA DAJJAL Keluarnya Dajjal termasuk tanda kiamat, akan tetapi tidak bisa ditentukan kapan waktunya, karena tidk ada yang thu kapan kiamat tib kecuali Allah. Demikian juga tanda-tandanya tidak dapat kita ketahui kecuali yang telah tampak dihadapan kita, jadi, waktu keluarnya Dajjal tidak dapat kita ketahui, akan tetapi kita tahu bahwa keluarnya merupakan tanda kiamat. (ibid. hal 61) TEMPAT KELUARNYA DAJJAL Dajjal akan keluar dari Masyriq (Timur) dari arah timbulnya berbagai fitnah dan kejahatan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :"Fitnah itu disini". dan beliau mengisyaratkan ke arah Masyriq. Masyriq adalah sumber kejahatan dan fitnah. Ia akan keluar dari Masyriq, dari Khurasan melewati Ashfahan dan memasuki Jazirah antara Syam dan Irak. Ia tidak mempunyai tujuan kecuali Madinah.... dst (ibid. hal 61) Dajjal ini keluar melalui tembusan antara Syam dan Irak dan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak tujuh puluh ribu, karena merekalah yang menjadi tentaranya. Yahudi merupakan sebusuk-busuk hamba Allah dan manusia yang paling sesat. Merekalah yang menjadi pengikut Dajjal dan menjadi pembantu-pembantunya serta menjadi bala tentaranya disamping para pengikutnya yang lain. (ibid. hal 62). --- Kemudian dalam buku : ASYRATUS SA'AH /TANDA-TANDA HARI KIAMAT oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil. Masalah Dajjal mendapat perhatian dan penjelasan yang sangat luas dengan dilengkapi dalil-dalil yang shahih insya Allahu Ta'ala. Diantaranya yang saya cuplik adalah sbb : Imam Muslim meriwayatkan dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Apabila salah seorang diantara kamu bertasyahud dalam shalat hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan 'Allahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahanama wa min 'adzaabil qabri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syaari fitnatil masiihid dajjal' yang artinya :"Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab jahanam, dari aadzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (Shahih Muslim, Kitab Al-Masajid Al-Qabr wa' Adzab Jahanam 5:87). Imam Thawus memerintahkan putranya untuk mengulangi shalatnya apabila dalam shalat itu sang putra tidak membaca do'a tersebut. Hal ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Kaum SALAF untuk mengajari putra-putra mereka dengan do'a yang agung. (hal. 244) Demikianlah penjelasan singkat ini, mudah-mudahan ada manfaat dan faedahnya, apabila ada kekeliruan mohon segera diingatkan. Dan untuk jelasnya silahkan baca buku rujukan di atas : Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid, Terbitan At-Tibyan Solo dan Tanda-Tanda Hari Kiamat (Asratus Sa'ah) terbitan Pustaka Mantiq. Wallahu a'lam |
Re: [Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]
Abu Luthfi Sudaryanto
Assalamu'alaikum wr. wb.
Jazakallahu khoiron katsir atas pilihan artikelnya. Namun, dapat pulakah akhi mengirimkan artikel terkait yang berisikan dua hal berikut: A. YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN) Ana sering melihat fenomena tertutupnya pintu hati untuk menerima nasehat lantaran PERINGATAN (nasehat) itu dikira ghibah. Suatu hari ana kedatangan seorang ikhwan dalam rangka silaturohim. Entah atas dorongan apa diambilnya kitab Talbis Iblis (Perangkap Syetan)dari rak buku ana, dibacanya (sekilas) kemudian dilemparkan didepan ana sambil berkata (menyumpah): "Ulama' penulis buku ini sok ngerti hati orang saja...!!". Padahal andaikata, al-akh sabar untuk membacanya atau tahu sedikit tentang penulis kitab tsb yakni Ibnu Jauzy seorang ulama' besar yang dikenal dikalangan ulama' besar. Atau andai al-akh bisa membedakan antara nasehat dan ghibah, insyaAllah nasehat Ibnu Jauzi dalam kitab tsb akan menjadi obat hati yang mujarab. B.YANG DIKIRA BUKAN GHIBAH PADAHAL GHIBAH Seorang juru nasehat (da'i) kadang dengan sengaja atau tidak (baca keprucut), melakukan ghibah yang mungkin dikiranya bukan ghibah alias nasehat. Dalam hal ini barangkali kita dituntut untuk saling mengingatkan. Sekian, wajazakallahu khoiron kastir. Wassalam Abu Luhtfi ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Re: [Masalah - 44 = Permasalahan Buang Air Kecil]
assalamualaikum
berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissue baik cebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ? wassalam ahmad iqbal ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Homepage about mustholah hadits
Abu Luthfi Sudaryanto
Assalamu'alaikum
Akhi fillah Rohimakumullah, Antum pengin belajar hadits lewat internet? Saya beritahu satu diantara URL yang mungkin antum sudah tahu, tapi mungkin ada juga belum. Bila antum buka homepage berikut, sebagai contoh antum akan dapatkan informasi seperti yang dibawahnya. ** ** Sunnah and Hadith "And whatever the Messenger gives you, take it, and whatever he forbids you, leave it. And fear Allah: truly Allah is severe in punishment. " [Qur'an 59:7] In Islam, the Arabic word sunnah has come to denote the way Prophet Muhammad (saas), the Messenger of Allah, lived his life. The Sunnah is the second source of Islamic jurisprudence, the first being the Qur'an. Both sources are indispensable; one cannot practice Islam without consulting both of them. The Arabic word hadith (pl. ahadith) is very similar to Sunnah, but not identical. A hadith is a narration about the life of the Prophet (saas) or what he approved - as opposed to his life itself, which is the Sunnah as already mentioned. In M. M. Azami's Studies in Hadith Methodology and Literature, the following precise definition of a hadith is given, According to Muhaddithiin [scholars of hadith -ed.] it stands for 'what was transmitted on the authority of the Prophet, his deeds, sayings, tacit approval, or description of his sifaat (features) meaning his physical appearance. However, physical appearance of the Prophet is not included in the definition used by the jurists.' Thus hadith literature means the literature which consists of the narrations of the life of the Prophet and the things approved by him. However, the term was used sometimes in much broader sense to cover the narrations about the Companions [of the Prophet -ed.] and Successors [to the Companions -ed.] as well. The explosion of Islam in the 7th and 8th centuries confronted Islamic scholars with a daunting task: to preserve the knowledge of the Sunnah of the Prophet (saas). Hence the science of hadith evaluation was born. We recommend that you read the "Introduction to the Science of Hadith" below to understand the tremendous efforts that were required to sift the true reports from the false reports. The success of the early scholars is also captured below by some collections of hadith. Science of Hadith An Introduction to the Science of Hadith A brief introduction to the classification of hadith (courtesy of Perspectives) A comparison between modern historical methodology and hadeeth methodology. Large Collections A collection of the ahadith in Sahih Bukhari A collection of the ahadith in Sahih Muslim A partial collection of the ahadith in Sunan Abu-Dawud A collection of the ahadith in Malik's Muwatta Search hadith database Miscellaneous Collections A collection of 40 hadith qudsi ______________________________________________ |
[Kitabah - 2 = Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid]
Yayat Ruhiat
开云体育Judul Buku : SOAL JAWAB MASALAH IMAN &
TAUHID
Penyusun? : Muhammad Asyraf bin Abdul
Maqshud
Penerjemah : Abu Sayyid
Penerbit : At-Tibyan (80 halaman)
Cetakan Pertama, Tahun 1405H/1995M
?
?
Apabila anda membeli buku Soal Jawab
Masalah Iman & Tauhid, maka yang pertama?anda akan lihat di cover
depan dan dibawah judul buku tersebut,? tertulis?Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin,?dan dalam hal ini barangkali anda
beranggapan bahwa penulis buku?adalah?beliau, perkiraan tersebut
tidaklah keliru, walau sebenarnya buku tersebut berisikan juga fatwa dari ulama
lainnya, yaitu Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin
Bazz.
?
Sesuai?pengantar dari penerbit, bahwa ;
buku ini?merupakan cuplikan dari kitab fatwa-fatwa ulama di Saudi Arabia
yang berjudul Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah
(Fatwa-fatwa Wanita Muslimah), yang di susun oleh
Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud. Akan tetapi persoalan?wanita
tidak terlepas juga dari masalah aqidah, sehingga fatwa-fatwa mengenai aqidah
khususnya mengenai iman dan rukun-rukunnya dikupas di?awal-awal kitab
tersebut, dan masalah?inilah?yaitu Fatawa Anil Iman wa Arkaniha
yang diambil dan diterjemahkan oleh
penerbit??At-Tibyan.
?
Jumlah fatwa-fatwa yang dimuat?sebanyak
tiga puluh tiga?persoalan yang kesemuanya berhubungan dengan
masalah-masalah iman dan rukun-rukunnya, dan Alhamdulillah ML assunnah
sudah mengangkat sebagian dari permasalahan tersebut, untuk itu anda bisa
mencoba mengulangnya kembali di Masalah - 38 sampai dengan Masalah -
43.
?
Kekhasan?dari buku ini, terletak pada
uraian jawaban?Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam setiap
permasalahan atau persoalan yang ditanyakan, setiap persoalan?dijawabnya
dengan??menggunakan bahasa? yang mudah dimengerti, padat dan
komuniatif, sehingga memudahkan kita untuk memahaminya. Dan ini tentunya tidak
terlepas dari penguasaan dan pengetahuan beliau sebagai seorang
ulama?terpandang yang?gigih dalam dakwah dewasa ini.
?
Dan perlu kita ketahui, bahwa seorang ulama
yang alim tidak memiliki dalam dirinya insya Allah tabi'at untuk
berbicara atas dorongan hawa nafsunya, ilmu mereka adalah ilmu rohani yang
menyatu dengan jiwa mereka, sehingga ucapan atau tulisannya bisa mendorong kita
untuk terus menerus beramal shalih atau bisa juga mengokohkan kembali keimanan
kita yang kadang mengalami masa surut dan lemah.
?
Dengan membacanya secara?seksama,
insya Allah anda akan mendapatkan suatu gambaran yang jelas dan terang
tentang suatu masalah yang belum bisa dipahami selama ini,?seperti
permasalahan kedudukan suami istri di akhirat nanti."?Seorang wanita,
jika ia termasuk ahli jannah dan belum pernah menikah atau suaminya menjadi ahli
naar, maka ketika ia telah masuk jannah disanapun terdapat kaum laki-laki yang
belum pernah menikah di dunia. Mereka? akan mendapatkan pasangan dengan
bidadari dan juga pasangan dengan wanita dari dunia jika mereka mau
..."(hal. 57). Begitu juga pertanyaan? mengenai? Dajjal,?
diuraikannya? dengan suatu pembahasan yang sangat menarik dan menyiratkan
betapa luas dan tingginya? ilmu beliau, sehingga?bisa memberikan suatu
keyakinan yang mendalam bagi yang membacanya. Dan banyak pula
pembahasan-pembahasan menarik lainnya, yang bisa menggugah kita kepada kesadaran
tentang pentingnya belajar ilmu agama ini.
?
Buku ini merupakan serial pertama sebelum
seri-seri berikutnya, begitulah kalimat yang ditulis oleh Penerbit At-Tibyan
dalam kata pengantarnya, sambil menunggu?apa yang dijanjikannya maka tidak
ada salahnya apabila anda membacanya terlebih dahulu. Wallahu
a'lam.
?
Pustaka As-Sunnah Jakarta
|
tanya
AS>Assalamu'alaikum wr.wb.
AS>Semoga ada yang mau menolong kami, AS>Kami memerlukan Informasi : AS>Alamat & Nomor telepon AS>Pesantren "Mansya' Hudal Islam" pimpinan : Qosim Muhammad. AS>terimakasih atas bantuannya. AS>Wassalamu'alaikum wr.wb. 'afwan ana tidak tahu, ditunggu informasi lainnya. wassalam AS>------------------------------------------------------------------------ AS>Save 75% on Products! AS>Find incredible deals on overstocked items with Free shipping! AS> AS>------------------------------------------------------------------------ AS>Homepage AS>Subscribe assunnah-subscribe@... AS>Unsubscribe assunnah-unsubscribe@... AS>Administrator assunnah-owner@... |
satu himbauan tentang tanya jawab
Abu Luthfi Sudaryanto
Assalamu'alaikum wr. wb.
"Pertanyaan adalah amanah" -Munculnya pertanyaan dalam ML ini, mempunyai arti bahwa penanya mempercayai yang hadir dalam ML ini untuk menunjukkan yang haq. Alhamdulillah, diantara kita senantiasa ada ikhwan yang ringan mengemban amanah tersebut, jazahumullahu khoiron kastier. Kemudian kepada ikhwan yang dikaruniai Allah jawaban atas suatu pertanyaan, selama ini barangkali dengan pertimbangan menjaga keikhlasan antum lebih suka menyampaikan lewat jalur pribadi (JAPRI). Sedang ana yaqin antum juga menyadari bahwa: -Pertanyaan yang muncul dari seseorang bukan tidak mungkin menjadi pertanyaan bagi yang lain pula. Nah menurut hemat ana, tidakkah lebih banyak keutamaannya bila disebarkan lewat jalur umum, dengan pertimbangan: 1. Ikhwan lain ikut menikmati jawabannya. 2. Kita bisa tahu mana pertanyaan yang telah berjawab dan mana yang belum. 3. Menghindari keraguan ikhwan lain yang mau tanya (dikiranya paling tidak di jawab). 4. Bisa jadi jawaban antum kurang pas. 5. dlsb. Adapun untuk menjaga keikhlasan, kiriman bisa antum lewatkan akhuna moderator untuk kemudian diforward ke jalur umum dengan/tanpa menyebutkan nama pengirim awal. Sebagai catatan dalam hal soal-jawab: MARI KITA TINGGALKAN PERDEBATAN, yang kita cari adalah al-haq untuk kita amalkan bukan untuk kita pertentangkan. Allahlah yang paling benar dan paling mengetahui segala sesuatunya. Semoga kita tergolong orang yang menjaga amanah. Wassalam Abu Luthfi ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
[Masalah - 46 = Namimah/Mengadu Domba ]
Yayat Ruhiat
开云体育?
DOSA-DOSA YANG DIANGGAP
BIASA
(Namimah/Mengadu Domba)
?
Oleh
Syaikh Muhammad Shalih Al
Munajjid
?
Mengadukan ucapan seseorang kepada orang
lain dengan tujuan merusak adalah salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya
ikatan, serta menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama
manusia.
?
Allah mencela pelaku perbuatan tersebut
dalam firman-Nya.
Dalam sebuah hadits marfu' yang
diriwayatkan Hudzaifah, disebutkan :
Ibnu Abbas meriwayatkan :
Diantara bentuk namimah yang paling
buruk adalah hasutan yang dilakukan terhadap seorang lelaki tentang istrinya
atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami istri
tersebut.
?
Demikian juga adu domba yang dilakukan
sebagian karyawan kepada teman karyawannya yang lain. Misalnya dengan mengadukan
ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direktur atau atasan dengan tujuan untuk
memfitnah dan merugikan karyawan tersebut. Semua hal ini hukumnya
haram.
?
?
|
[Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]
Yayat Ruhiat
开云体育?
DOSA-DOSA YANG DIANGGAP
BIASA
(Ghibah/Menggunjing)
?
Oleh
Syaikh? Muhammad Shalih Al
Muanajjid
?
Dalam banyak pertemuan di majlis, seringkali
yang dijadikan hidangannya adalah menggunjing umat Islam. Padahal Allah
Subhanahu wa Ta'ala melarang hal tersebut, dan menyeru agar segenap hamba
menjauhinya. Allah menggambarkan dan mengidentikkan ghibah dengan
sesuatu yang amat kotor dan menjijikan. Allah berfirman :
Nabi Shallallahu 'alihi wa sallam
menerangkan makna ghibah (menggunjing) dalam sabdanya :
Jadi, ghibah adalah menyebutkan
sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal
itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya,
hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun
bermacam-macam. Di antaranya dengan mebeberkan aib, menirukan tingkah laku atau
gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud
mengolok-ngolok.
?
Banyak orang meremehkan masalah
ghibah, padahal dalam pandangan Allah ia adalah sesuatu yang keji dan
kotor. Hal itu dijelaskan dalam sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
Wajib bagi orang yang hadir dalam majlis
yang sedang menggunjing orang lain, untuk mencegah kemungkaran dan membela
saudaranya yang dipergunjingkan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam amat
menganjurkan hal demikian, sebagaimana dalam sabdanya.
|
[Masalah - 44 = Permasalahan Buang Air Kecil]
Yayat Ruhiat
开云体育?
DOSA-DOSA YANG
DIANGGAP?BIASA
(Tidak Cebok Setelah Buang Air
Kecil)
?
Oleh
Syaikh Muhammad Shalih
Al-Munajjid
?
Kata
Pengantar.
Berkaitan dengan Masalah - 41, dimana?
sebab adanya azab kubur adalah akibat dari tidak bertabir dalam masalah
kencing dan menghambur fitnah kesana kemari,? maka?untuk
melengkapi bahasannya,?insya Allah mulai dari Masalah - 44 s/d
Masalah - 46?kami akan nukilkan penjelasan masalah tersebut yang diambil
dari buku?Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa oleh Syaikh Muhammad
Shalih Al-Munajjid, terbitan Darul Haq Jakarta, dalam sub judul : Tidak
Cebok Setelah Buang Air Kecil hal.123, Ghibah (Menggunjing)
hal.102,? dan Namimah (Mengadu Domba) hal. 104.
?
Dengan dimuatnya masalah tersebut, tiada
lain adalah agar kita?bisa lebih?berhati-hati dalam
melaksanakan?buang air kecil dan berbicara dalam?pergaulan
sehari-hari, yang? mana sebagian orang? menganggapnya? sebagai
masalah?yang?biasa.
?
?
Tidak Cebok Setelah Buang Air
Kecil
Islam datang dengan membawa peraturan yang
semuanya demi kemaslahatan umat manusia. Diantaranya soal menghilangkan najis,
Islam mensyari'atkan agar umatnya melakukan istinja' (cebok dengan air)
dan istijmar (membersihkan kotoran dengan batu), lalu menerangkan cara
melakukannya sehingga tercapai kebersihan yang dumaksud.
?
Sebagian orang menganggap enteng masalah
menghilangkan najis. Akibatnya badan dan bajunya masih kotor. Dengan begitu,
shalatnya menjadi tidak sah. Rasulullalh Shallallahu 'alaihi wa sallam
mengabarkan bahwa perbuatan tersebut salah satu sebab dari azab
kubur.
?
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata :
"Suatu kali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melewati salah satu
kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar suara dua orang yang sedang di
siksa di alam kuburnya. Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda"
:
Bahkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
mengabarkan :
Termasuk tidak cebok setelah buang air kecil
adalah orang yang menyudahi hajatnya dengan tergesa-gesa sebelum kencingnya
habis, atau sengaja kencing dengan posisi tertentu atau di suatu tempat yang
menjadikan percikan air kencing itu mengenainya, atau sengaja meninggalkan
istinja' dan istijmar tidak teliti dalam
melakukannya.
?
Saat ini, banyak umat Islam yang menyerupai
orang-orang kafir dalam masalah kencing. Beberapa kamar kecil hanya dilengkapi
dengan bejana air kencing permanen yang menempel di tembok dalam ruangan
terbuka. Setiap yang kencing, dengan tanpa malu berdiri dengan disaksikan orang
yang lalu lalang keluar kamar mandi. Selesai kencing ia mengangkat pakaiannya
dan mengenakannya dalam keadaan najis.
?
Orang tersebut telah melakukan dua perkara
yang diharamkan, pertama ia tidak menjaga auratnya dari penglihatan manusia dan
kedua, ia tidak cebok dan membersihkan diri dari kencingnya.
?
? |
MAULID NABI
najib fahraok
Assalamu'alaikum
1 .Ana minta tolong dijelaskan tentang sebab timbulnya maulid nabi , 2 .Apakah benar salafudin al-ayubi pencetus maulid nabi , (tolong beserta rujukannya ). Sebelumnya kami ucapkan terima kasih. Assalamu'alaikum.wr.wb ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
[Masalah - 43 = Qadha' dan Qadar]
Yayat Ruhiat
开云体育?
QADHA' DAN QADHAR
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-Utsaimin
?
Pertanyaan.
Apa perbedaan antara Qadha' dan Qadhar
?
?
Jawab
:
Ulama berbeda pendapat mengenai perbedaan
antara keduanya. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa qadar
adalah taqdir (ketetapan-ketetapan atau ketentuan) Allah sejak
zaman azali, sedangakan qadha' adalah hukum Allah mengenai sesuatu
ketika sesuatu itu terjadi (alias pelaksanaan qadar-Nya -pent-). Jika Allah
menetapkan terjadinya sesuatu pada waktu yang ditentukan, maka itulah yang
dinamakan qadar. Dan ketika telah datang waktunya terjadinya sesuatu yang telah
ditetapkan sebelumnya itu, maka itulah yang dinamakan qadha'. Semacam ini banyak
sekali kita dapatkan dalam Al-Qur'an, seperti firman Allah :
Juga Allah berfirman :
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang
semisal. Jadi, qadar adalah ketentuan Allah mengenai segala sesuatu pada zaman
azali, sedangkan qadha' adalah pelaksanaan dari qadar itu pada saat
terjadinya.
?
Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kedua
istilah itu memiliki satu makna atau satu pngertian. Namun yang kuat adalah jika
keduanya disandingkan, maka keduanya memiliki perbedaan arti seperti bisa kita
lihat di atas, dan jika dipisahkan atau berdiri sendiri, maka kedua istilah itu
memiliki satu makna (memiliki pengertian yang sama). Wallahu
a'lam.
?
?
Pertanyaan
:
Bagaimana pengaruh Qadha' dan Qadar terhadap
bertambahnya iman ?
?
Jawab
:
Qadha' dan Qadar akan membantu seorang
muslim dalam mengatasi urusan agama dan dunianya, karena dia beriman bahwa
qudrah (kekuasaan) Alla 'Azza wa Jalla di atas segala qudrah, dan jika Allah
Ta'ala jika menghendaki sesuatu tidak ada yang bisa menghalanginya. Jika seorang
mukmin tidak percaya ini semua, ia akan berusaha dan mencari sarana untuk
kesampaian maksudnya.
?
Kita semua telah tahu dari sejarah masa lalu
dimana kaum muslimin mampu meraih kemenangan yang luar biasa meskipun jumlah
mereka sedikit. Itu semua karena keimanan mereka dengan janji Alla 'Azza wa
Jalla serta keimanan mereka dengan qadha' dan qadar, dan mereka yakin bahwa
segala urusan ada di tangan Allah 'Azza wa Jalla.
?
?
Pertanyaan :
Adakah sesuatu yang buruk dalam qadar Allah
?
?
Jawab :
Dalam qadar Allah tidak ada sesuatu yang
buruk, akan tetapi keburukan itu terdapat pada yang ditakdirkan. Kita tahu bahwa
ada orang yang mendapatkan musibah dan ada juga yang mendapatkan untung. Musibah
merupakan sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan itu tidaklah perbuatan Allah
Ta'ala, yakni perbuatan dan takdir Allah itu bukan merupakan keburukan.
Keburukan ada pada yang diperbuat oleh-Nya, bukan pada perbuatan-Nya. Allah
tidaklah mentakdirkan keburukan ini melainkan untuk sesuatu kebaikan. Allah
Ta'ala berfirman :
Ini merupakan penjelasan penyebab kerusakan
di muka bumi. Adapun mengenai hikmahnya seperti difirmankan oleh-Nya
:
Jadi, musibah ini pada akhirnya merupakan
kebaikan. Dengan demikian keburukan itu tidak disandarkan kepada Tuhan, akan
tetapi disandarkan sesuatu yang yang diperbuat dan kepada mahluk. Ini bisa
diartikan suatu keburukan dari satu sisi dan merupakan kebaikan di sisi yang
lain. Kalau dilihat bencananya yang terjadi, maka itu suatu keburukan, namun
jika dilihat dari akibatnya, maka itu suatu kebaikan.
?
" Agar Allah merasakan
kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)".
|
Fw: Virus -I Love You'
sazli
开云体育?
----- Original Message -----
?
Sent: Friday, May 05, 2000 11:28 AM
Subject: Virus -I Love You' Pls take note.
?
?
?
Subject:? 'ILOVEYOU' virus threatens commerce, e-mail and
history
By D. Ian Hopper CNN Interactive Technology Editor (CNN) -- Computer users around the world survived a particularly rough day Thursday as the self-propagating and destructive "ILOVEYOU" virus destroyed critical files and jammed electronic mail systems, causing millions of dollars in damages. Experts estimated that 60 percent to 80 percent of U.S. companies were infected. Additionally, several U.S. government agencies and the Senate were hit, as well as more than 100,000 servers in Europe. The virus was first reported in Hong Kong and spread gradually west as Thursday dawned, infecting government and business computers. Anti-virus companies in the United States fielded thousands of calls from corporate customers reporting widespread infections. Several anti-virus companies have developed "virus definition" files for the "ILOVEYOU" virus, which is currently known to spread through the Microsoft Outlook e-mail program and through a popular Internet Relay Chat program. Those files have so-called "fingerprints" for the virus, allowing those programs to detect and eliminate it. The malicious code is a hybrid virus and worm. Like the Melissa and Explore.Zip worms, it propagates itself through networks -- in this case, e-mail. But unlike those two, it also destroys and replicates itself by manipulating files, in this case JPEG and MP3 files on a user's hard drive, like a traditional virus. "This is fairly big time," said computer security expert Peter Tibbett, who works for ICSA.net of Reston, Virginia, which measures the frequency and cost of viruses on 1 million machines per year. The FBI has begun investigating the virus. Officials at the National Infrastructure Protection Center were meeting Thursday to discuss the attack's impact. Two clues within the virus code indicate that it may have originated in the Philippines. The beginning of the virus code states, in comments, the alias "spyder," and contains an anonymous e-mail address and a company name. It is also signed "Manila, Philippines," and with the comment, "i hate go to school." Additionally, the virus tries to set the user's Internet Explorer start page to a Web site registered in Quezon, Philippines. It attempts to trigger a program called "WIN-BUGSFIX.exe" on one of four user accounts through the same site. The site belongs to one of the largest Internet Service Providers in the Philippines. How it works Security experts at F-Secure have analyzed the virus thoroughly. Users usually get an e-mail, sometimes from someone they know, asking them to check the attached "Love Letter." That file is a VisualBasic script, which contains the virus payload. As long as the user deletes the e-mail without opening the attachment, their computer is safe from harm. Once a computer is infected, the virus transmit itself through e-mail using Outlook's address book. "What makes this virus so much more aggressive than Melissa is that this virus sends copies to all the addresses, whilst Melissa only sent copies to the first 50 addresses," Fagerland said. The virus can also travel through the Internet Relay Chat client mIRC, according to F-Secure, which has analyzed the malicious code. Unlike the "Melissa" virus, which traveled in a similar fashion, "ILOVEYOU," also known as the Love Letter worm, is more destructive. First, it copies itself to two critical system directories and adds triggers in the Windows registry. This ensures that it's running every time the computer reboots. The virus then starts affecting data files. Files associated with Web development, including ".js" and ".css" files, will be overwritten with a file in the VisualBasic programming language. The original file is deleted. It also goes after multimedia files, affecting JPEGs and MP3s. Again, it deletes the original file and overwrites it with a VisualBasic file with a similar name. 'LOVE' already costing much Tibbett estimated $100 million in software damage and lost commerce had been caused by 9 a.m. Thursday in North America alone and predicted the price tag would exceed $1 billion by Monday morning. ICSA.net has 200,000 clients, among them financial institutions, government agencies and corporations, Tibbett said. The Department of Justice used the company's estimates for damage caused by last year's Melissa virus, he said. "This beats Melissa hands down," Tibbett said. According to ICSA.net, the Melissa virus infected 20 percent of North American companies' computer systems. "We anticipate this'll exceed 50 percent of North American companies by Monday," Tibbett said. |
[Masalah - 42 = Hari Perhitungan (Hisab) ]
Yayat Ruhiat
开云体育?
HARI PERHITUNGAN/HISAB
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-Utsaimin
?
Pertanyaan.
Apakah hari perhitungan itu hanya sehari
.?
?
Jawab
:
Memang hari perhitungan itu hanya sehari,
akan tetapi sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun, sebagaimana difirmankan
Allah Ta'ala.
Yakni, azab ini akan menimpa orang-orang
kafir dalam sehari yang kadarnya limu puluh ribu tahun. Dalam hadits Shahih
Muslim disebutkan hadits dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Tiada seorangpun dari
pemilik emas atau pemilik perak yang tidak menunaikan haknya, melainkan pada
hari kiamat akan dibentangkan untuknya papan dari logam dan dipanaskan di
atasnya dalam naar Jahannam, lalu dipangganglah lambungnya, dahinya dan
punggungnya. Ketika telah dingin, dikembalikan lagi dalam sehari yang kadarnya
lima puluh ribu tahun sehingga tertunaikanlah segala yang berkaitan dengan
hamba". Hari yang panjang ini adalah hari yang menyusahkan bagi orang-orang
kafir. Allah Ta'ala berfirman.
Namun dapat dipahami dari dua ayat ini bahwa
bagi orang-orang mukmin adalah mudah. Hari yang amat panjang ini dan penuh
dengan hal-hal yang menakutkan dan perkara-perkara yang luar biasa djadikan
mudah oleh Allah Ta'ala bagi orang mukmin dan menyusahkan bagi orang kafir. Kita
memohon kepada Allah Ta'ala kiranya berkenan menjadikan kita dan saudara-saudara
kita termasuk golongan yang diberi kemudahan oleh Allah pada hari
kiamat.
?
Terlalu berlebihan dalam memikirkan dan
menyelami masalah-masalah ghaib, seperti ini termasuk perbuatan tanatthu'
(berelebihan/melampui batas) yang pernah disinyalir oleh Nabi melalui
sabdanya ;" Celakalah orang-orang yang berlebihan, celakalah
orang-orang yang berlebihan, celakalah orang-orang yang
berlebihan".
?
Tugas kita sebagai manusia dalam
masalah-masalah semacam ini adalah pasrah saja dan mengambil zhahirnya makna
tanpa perlu menyelami atau berusaha mengqiyaskan dengan hal-hal yang terdapat di
dunia ; karena hal-hal yang ada di akhirat itu tidak seperti yang ada di dunia.
Meskipun terdapat keserupaan secara makna, akan tetapi antara keduanya terdapat
perbedaan yang besar. Sebagai contoh, Allah Ta'ala menyebutkan bahwa di dalam
surga itu terdapat kurma, delima, buah-buahan, daging burung, madu, air, susu,
khamr, dan sejenisnya namun Allah Ta'ala berfirman.
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa
Allah berkata :
Nama-nama ini yang memiliki substansi di
dunia ini tidak berarti bahwa hal itu sama seperti yang disebutkan? oleh
Allah mengenai hal-hal yang ada di akhirat, meskipun secara asalnya maknanya ada
kesamaan.
?
Setiap hal-hal yang ghaib yang memiliki
kesamaan asal maknanya dengan hal-hal yang bisa kita lihat di alam dunia ini
tidak memiliki kesamaan dalam substansi. Karena kita dan siapa saja mesti
memperhatikan kaedah ini dan hendaklah dalam menghadapi masalah-masalah yang
ghaib seperti ini dibiarkan menurut makna zhairnya saja tanpa perlu berusaha
mencari-cari arti lain dibalik itu.
?
Oleh karena itulah ketika Imam Malik
Rahimahullah ditanya mengenai firman Allah Ta'ala.
"Bagaimana Ia beristiwa ?", beliau
menggeleng-gelengkan kepala sampai keringatnya bercucuran, karena pertanyaan
tersebut terasa amat berat baginya. Kemudian beliau berkata yang kemudian
jawaban beliau ini menjadi masyhur dan menjadi neraca untuk setiap apa yang
disifatkan oleh Allah bagi diri-Nya. Kata beliau
:"Istiwa' itu tidak majhul, kaifiatnya tidak ma'qul (tidak masuk akal atau tidak
bisa dimengerti), iman dengannya wajib, dan mempertanyakannya adalah
bid'ah".
?
Mempertanyakan secara mendalam mengenai
masalah-masalah semacam ini merupakan bid'ah, karena para sahabat Radhiyallahu
'Anhum yang merupakan generasi yang paling tamak terhadap ilmu dan kebaikan,
apalagi kalau dibandingkan dengan kita, tidak pernah bertanya kepada Nabi dengan
sejenis pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Cukuplah kiranya mereka itu mejadi
teladan.
?
Apa yang kami katakan disini yang ada
kaitannya dengan masalah hari akhir, tak berbeda permasalahannya dengan segala
yang terkait dengan sifat-sifat Allah 'Azza wa Jalla yang Dia sendiri sifatkan
untuk diri-Nya. Di antaranya : Dia memiliki ilmu, kekuasaan, pendengaran,
penglihatan, perkataan dan sebagainya. Maka substansi dari itu semua jika
dinisbatkan kepada Allah 'Azza wa Jalla, tentu tidak? ada sesuatupun yang
menyerupai atau menyamainya, yang jika hal itu dinisbatkan kepada manusia apa
yang menyerupainya. Setiap sifat mengikuti maushufnya (yang disifati).
karena Allah Ta'ala tidak ada yang menyerupainya dalam hal
sifat-sifat-Nya.
?
Pendek kata, bahwa hari akhir adalah satu
hari. Ia merupakan hari yang amat menyusahkan bagi orang-orang kafir, dan bagi
orang-orang mukmin ringan dan mudah. Segala pahala dan siksa yang ada di hari
akhir itu termasuk perkara yang tidak bisa? diketahui hakekatnya di
kehidupan dunia ini, meskipun asal maknanya dapat kita ketahui dalam kehidupan
dunia ini.
?
|
[Masalah - 41 = Permasalahan Adzab Kubur]
Yayat Ruhiat
开云体育?
PERMASALAHAN ADZAB KUBUR
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-Utsaimin
?
Pertanyaan
:
Apakah adzab kubur itu menimpa jasad ataukah
menimpa ruh ?
?
Jawab
:
Pada dasarnya adzab kubur itu akan menimpa
ruh, karena hukuman setelah mati adalah bagi ruh. Sedangkan badannya adalah
sekedar bangkai yang rapuh. Oleh karena itu badan tidak memerlukan lagi?
bahan makanan untuk keberlangsunganya ; tidak butuh makan dan minum, bahkan
justru dimakan oleh tanah.
?
Akan tetapi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
pernah berkata bahwa ruh kadang masih bersambung dengan jasad sehingga diadzab
atau diberi nikmat bersama-sama. Adapula pendapat lain di kalangan Ahlus Sunnah
bahwa adzab atau nikmat di alam kubur itu akan menimpa jasad, bukan
ruh.
?
Pendapat ini beralasan dengan bukti empiris.
Pernah dibongkar sebagian kuburan dan terlihat ternyata bekas siksa yang menimpa
jasad. Dan pernah juga dibongkar kuburan yang lain ternyata terlihat bekas
nikmat yang diterima oleh jasad itu.
?
Ada sebagian orang yang bercerita kepadaku
bahwa di daerah Unaizah ini ada penggalian untuk membuat benteng batas
wilayah negeri. Sebagian dari daerah yang di gali itu ada yang bertepatan dengan
kuburan. Akhirnya terbukalah suatu liang lahat dan di dalamnya masih terdapat
mayat yang kafannya telah dimakan tanah, sedangkan jasadnya masih utuh dan
kering belum dimakan apa-apa. Bahkan mereka mengatakan melihat jenggotnya, dan
dari mayat itu terhambur bau harum seperti misnyak misk.
?
Para pekerja galian itu kemudian
menghentikan pekerjaannya sejenak dan kemudian pergi kepada seorang Syaikh untuk
mengutarakan persoalan yang terjadi. Syaikh tersebut berkata, "Biarkan dalam
posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah dari sebelah kanan atau
sebelah kiri !".
?
Beralasan dari kejadian-kejadian seperti
ini, ulama menyatakan bahwa ruh terkadang bersambung dengan jasad, sehingga
siksa itu menimpa ruh dan jasad. Barangkali ini pula yang diisyaratkan oleh
sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam? : "Sesungguhnya kubur
itu akan menghimpit orang kafir sehingga remuk tulang-tulang rusuknya". Ini
menunjukkan bahwa siksa itu menimpa jasad, karena tulang rusuk itu terdapat pada
jasad. Wallahu A'lam
?
?
Pertanyaan
:
Apakah adzab kubur menimpa orang mukmin yang
bermaksiat ataukah hanya menimpa orang kafir .?
?
Jawab
:
Adzab kubur yang terus menerus akan menimpa
orang munafik dan orang kafir. Sedangkan orang mukmin yang bermaksiat bisa juga
disiksa di kubur. Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan hadits Ibnu
Abbas Radhiyallahu 'anhu, bahwa pernah suatu ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, melewati dua kuburan seraya bersabda : "Kedua penghuni kuburan itu
diadzab dan keduanya bukannya diadzab lantaran dosa besar. Salah satunya diadzab
karena tidak bertabir dari kencing, sedangkan yang satunya suka kesana-kemari
mengumbar fitnah (mengumpat)" Kedua penghuni kubur itu jelas orang
muslim.
?
?
Pertanyaan
:
Apakah adzab kubur itu terus menerus ataukah
tidak ?
?
Jawab
:
Jika seseorang itu kafir --na'udzu
billah-- maka tidak ada jalan baginya untuk meraih kenikmatan
selama-lamanya, sehingga siksa kubur yang ia terima itu sifatnya terus
menerus.
?
Namun orang mukmin yang bermaksiat, maka di
kuburnya ia akan diadzab sesuai dengan dosa-dosa yang dahulu pernah ia perbuat.
Boleh jadi adzab yang menimpa lantaran dosanya itu hanya sedikit sehingga tidak
memerlukan waktu penyiksaan sepanjang ia berada di alam barzah antara
kematiannya sehingga bangkitnya kiamat. Dengan demikian, jelas bahwa adzab yang
menimpanya itu terputus, dan bukan selamanya.
?
?
Pertanyaan
:
Apakah adzab kubur itu bisa diringankan atas
orang mukmin yang bermaksiat ?
?
Jawab
:
Memang benar bahwa adzab kubur itu bisa
diringankan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melalui dua kuburan
lantas berkata,"Kedua penghuni kubur itu di adzab, dan dia diadzab bukan
karena dosa besar, tapi hakekatnya juga besar. Salah satunya tidak membersihkan
diri atau tidak bertabir dari kencing, sedangkan yang satunya lagi biasa kian
kemari menghambur fitnah". Kemudian beliau mengambil dua pelepah kurma yang
masih basah kemudian membelahnya menjadi dua, lalu menancapkannya pada
masing-masing kuburan itu seraya bersabda :"Semoga bisa meringankan adzab
yang menimpa kedua orang itu selama pelepah itu belum kering". Ini
merupakan satu dalil bahwa adzab kubur itu bisa diringankan, yang menjadi
pertanyaan, apa kaifiatnya antara dua pelepah kurma itu dengan
diringankannya adzab atas kedua penghuni kubur itu ?
?
Ada yang memberikan alasan bahwa karena
kedua pelepah kurma itu selalu bertasbih selama belum kering, dan tasbih itu
bisa meringankan siksaan yang menimpa mayit. Berpijak dari sini ada yang
mengambil alasan akan sunnahnya berziarah kubur dan bertasbih di situ untuk
meringankan adzab yang menimpa si mayit.
?
Sedangkan ulama lain menyatakan bahwa alasan
seperti ini lemah, karena kedua pelepah kurma itu senantiasa bertasbih, apakah
dalam kondisi basah maupun sudah kering. Allah Ta'ala berfirman :
Pernah juga terdengar tasbihnya kerikil oleh
Rasulullah, sedangkan kerikil itu kering. Lalu, apa yang menjadi alasan sekarang
.? Alasannya, bahwa ; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengharap kepada
Allah 'Azza wa Jalla agar berkenan meringankan adzab yang menimpa kedua orang di
atas selama kedua pelepah kurma itu masih basah.
?
Artinya, waktu permohonan beliau itu tidak
lama, hanya sebatas basahnya pelepah kurma. Ini dimaksudkan sebagai ancaman
terhadap siapa saja yang melakukan perbuatan seperti kedua mayit yang diadzab
itu. Karena sebenarnya dosa yang diperbuat itu termasuk besar. Salah satunya
tidak menjaga diri dari kencing. Jika demikian, ia melakukan shalat tanpa adanya
kesucian dari najis. Sedangkan yang satunya lagi kian kemari mengumbar fitnah,
merusak hubungan baik sesama hamba Allah --na'udzu billah--, serta
menghembuskan permusuhan dan kebencian di antara mereka. Dengan demikian
perbuatan yang dilakukan itu berdampak besar.
?
Inilah alasan yang lebih mendekati. Jadi,
itu merupakan syafaat sementara dari beliau dan sebagai peringatan atau ancaman
kepada umatnya, dan bukan merupakan kebakhilan beliau untuk memberikan syafaat
yang kekal.
?
|
to navigate to use esc to dismiss