Keyboard Shortcuts
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Urun rembug
iip hidayat
Assalamu'alaikum......
Menyambung komentar yg diberikan oleh ikhwah disini atas pertanyaan akhi Suharyanto, memang ada sedikit "kekeliuran" pertanyaan akhi Suharyanto, dimana makna SALAFY disejajrkan dengan "JAMA'AH" dalam arti "HIZB". Sesungguhnya telah jelas ulasan dari Syaikh Al-albani, bhw sebutan salafy adalah bukan utk menyebut "hizb" tertentu, kelompok tertentu..tapi utk menyebut orang-orang baik sendiri atau berkelompok yg mengikuti manhaj ahlussunnah wal jama'ah, manhaj salaful 'ummah. Hanya saja, semakin kita khawatir bhw kita bukan salafy, maka dalam diri kita Insya Alloh akan muncul semangat kehati-hatian ketika kita akan bertholabul 'ilm. Dan kita akan semakin hati-hati utk mengikuti gaya "tholabul 'ilm"-nya beberapa kaum hizbiyyun. Sebenarnya, utk kasus khusus di Indonesia, kita bisa dengan mudah mengindentify seseorang itu betul sungguh-sungguh ingin ikut salafy atau hanya omongan saja. Tanya saja sama mereka, apakah anda tahu siapa Al-albani, siapa syaikh al-utsaimin, siapakah syaikh bin baz, siapakah syaikh rabi, siapakah syaikh salih al-fawzan dsb...... Sepanjang yg ana perhatikan, ada beberapa kelompok penjawab : 1. Faham betul tentang ketokohan beliau-beliau dan serius utk mengkaji fatwa-fatwanya tanpa sikap taklid. Insya Allah yg ini adalah Salafy, Allohu a'lam. 2. Tahu akan ketokohan beliau-beliau, tapi tidak mengambil ilmu dari beliau-beliau. Yang ini "mungkin" diragukan salafy-nya. Allohu a'lam. 3. Tahu akan ketokohan beliau, tapi setengah-setangah mengambil ilmu dari beliau. Contoh, mengakui kepakaran hadits-nya Syaikh Al-albani, tetapi tidak mencoba mengikuti penjelasan haditsnya beliau (sebatas mengambil takhrij-nya saja. Ini pun "mungkin" diragukan Salafy-nya, Allohu a'lam. 4. Tidak tahu akan ketokohan beliau.... Kalau yg ini, sangat jauh dari salafy. Mungkin akan muncul pertanyaan, kenapa mesti al-albani, kenapa mesti al-utsaimin, kenapa mesti bin baz ? toh mereka juga adalah manusia yg tidak luput dari kesalahan ? Sederhana saja jawabnya, jika manusia yg tahu banyak hadits saja bisa salah, bagaimana dg "tokoh" yg sedikit tahu tentang hadits ? Jelas kebenaran akan lebih dekat kepada ulama- ulama ahlul hadits. Ana jadi inget suatu pembahasan dalam kitab Fathul Majid tentang Bab "Tho'ifatun Manshuroh", tafsir ulama yg paling banyak adalah bhw mereka itu "ahlul hadits". Sementara sekian dulu, mohon ampun kepada Alloh jika ada komentar yg salah sebagai akibat kejahilan ana. -abu nisa@bandung- ______________________________________________________ |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 19 = Mengapa Harus Salafi ?]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?MENGAPA HARUS SALAFI ?
?
oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani
?
? ?
MUQADIMAH
?
Masih banyak di antara kita yang
mempertanyakan apa itu Salafi, dan mengapa harus Salafi .?. Sebagian kaum
muslimin malahan menilai bahwa kata-kata Salafi menunjukkan sikap fanatik,
bahkan lebih jauh lagi dikatakan sebagai sikap ta'assub terhadap kelompok
tertentu serta mengecilkan orang lain, dan yang lebih parah lagi adalah ; mereka
mengatakan bahwa Salafi merupakan istilah baru dalam Islam.
?
Benarkah persangkaan tersebut...! Dibawah
ini kami nukilkan jawaban dari Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullah di majalah Al-Ashalah edisi 9/Th.II/15 Sya'ban 1414H dan dimuat di
majalah As-Sunnah edisi 09/th.III/1419H-1999. Mengenai pertanyaan yang ditujukan
kepada beliau, yang tidak jauh berbeda dengan permasalahan di atas.
?
?
MENGAPA HARUS
SALAFI..?
?
Pertanyaan yang ditujukan kepada
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah, adalah sebagai berikut
:
?
"Mengapa perlu menamakan diri dengan Salafiyah,
apakah itu termasuk dakwah Hizbiyyah, golongan, madzhab atau kelompok baru dalam
Islam ..?"
?
Jawaban beliau adalah sebagai berikut
:
?
Sesungguhnya kata "As-Salaf" sudah lazim dalam
terminologi bahasa Arab maupun syariat Islam. Adapun yang menjadi bahasan kita
kali ini adalah aspek syari'atnya. Dalam riwayat yang shahih, ketika menjelang
wafat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Sayidah Fatimah
radyillahu 'anha :
"Artinya : Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, sebaik-baik "As-Salaf" bagimu adalah Aku". Dalam kenyataannya di kalangan para ulama sering menggunakan
istilah "As-Salaf". Satu contoh penggunaan "As-Salaf" yang
biasa mereka pakai dalam bentuk syair untuk menumpas bid'ah :
"Dan setiap kebaikan itu terdapat dalam mengikuti orang-orang? Salaf". "Dan setiap kejelekan itu terdapat dalam perkara baru yang diada-adakan orang Khalaf". Namun ada sebagian orang yang mengaku berilmu, mengingkari
nisbat (penyandaran diri) pada istillah SALAF karena mereka menyangka bahwa hal
tersebut tidak ada asalnya. Mereka berkata : "Seorang muslim tidak boleh
mengatakan "saya seorang salafi". Secara tidak langsung mereka
beranggapan bahwa seorang muslim tidak boleh mengikuti Salafus Shalih baik dalam
hal aqidah, ibadah ataupun ahlaq".
?
Tidak diragukan lagi bahwa pengingkaran mereka ini, (kalau
begitu maksudnya) membawa konsekwensi untuk berlepas diri dari Islam yang benar
yang dipegang para Salafus Shalih yang dipimpin Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Artinya : Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian sesudahnya, kemudian sesudahnya". (Hadits Shahih Riwayat Bukhari, Muslim). Maka tidak boleh seorang muslim berlepas diri (bara') dari penyandaran
kepada Salafus Shalih. Sedangkan kalau seorang muslim melepaskan diri dari
penyandaran apapun selain Salafus Shalih, tidak akan mungkin seorang ahli
ilmupun menisbatkannya kepada kekafiran atau kefasikan.
?
Orang yang mengingkari istilah ini, bukankah dia juga menyandarkan diri
pada suatu madzhab, baik secara akidah atau fikih ..?. Bisa jadi ia seorang
Asy'ari, Maturidi, Ahli Hadits, Hanafi, Syafi'i, Maliki atau Hambali semata yang
masih masuk dalam sebutan Ahlu Sunnah wal Jama'ah.
?
Padahal orang-orang yang bersandar kepada madzhab Asy'ari dan
pengikut madzhab yang empat adalah bersandar kepada pribadi-pribadi yang tidak
maksum. Walau ada juga ulama di kalangan mereka yang benar. Mengapa
penisbatan-penisbatan kepada pribadi-pribadi yang tidak maksum ini tidak
diingkari ..?
?
Adapun orang yang berintisab kepada Salafus Shalih, dia
menyandarkan diri kepada ISHMAH (kemaksuman/terjaga dari kesalahan) secara umum.
Rasul telah mendiskripsikan tanda-tanda Firqah Najiah yaitu komitmennya dalam
memegang sunnah Nabi dan para sahabatnya. Dengan demikian siapa yang berpegang
dengan manhaj Salafus Shalih maka yakinlah dia berada atas petunjuk Allah 'Azza
wa Jalla.
?
Salafiyah merupakan predikat yang akan memuliakan dan memudahkan
jalan menuju "Firqah Najiyah". Dan hal itu tidak akan didapatkan bagi
orang yang menisbatkan kepada nisbat apapun selainnya. Sebab nisbat kepada
selain Salafiyah tidak akan terlepas dari dua perkara :
Jadi tidak terjaga dari kesalahan, dan ini berbeda dengan
ISHMAH para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mana Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan supaya kita berpegang teguh terhadap
sunnahnya dan sunnah para sahabat setelahnya.
?
Kita tetap terus dan senantiasa menyerukan agar pemahaman
kita terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah selaras dengan manhaj para sahabat,
sehingga tetap dalam naungan ISHMAH (terjaga dari kesalahan) dan tidak melenceng
maupun menyimpang dengan pemahaman tertentu yang tanpa pondasi dari Al-Kitab dan
As-Sunnah.
?
Mengapa sandaran terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah belum cukup
..?
?
Sebabnya kembali kepada dua hal, yaitu hubungannya
dengan dalil syar'i dan fenomena Jama'ah Islamiyah yang
ada.
?
Berkenan dengan sebab pertama.
Kita dapati dalam nash-nash yang berupa perintah untuk
menta'ati hal lain disamping Al-Kitab dan As-Sunnah sebagaimana dalam firman
Allah :
"Artinya : Dan taatilah Allah, taatilah Rasul dan Ulil Amri diantara kalian". (An-Nisaa : 59). Jika ada Waliyul Amri yang dibaiat kaum Muslimin maka menjadi
wajib ditaati seperti keharusan taat terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah. Walau
terkadang muncul kesalahan dari dirinya dan bawahannya. Taat kepadanya tetap
wajib untuk menepis akibat buruk dari perbedaan pendapat dengan menjunjung
tinggi syarat yang sudah dikenal yaitu :
"Artinya : Tidak ada ketaatan kepada mahluk di dalam bemaksiat kepada Al-Khalik". (Lihat As-Shahihah No. 179). "Artinya : Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan mereka berkuasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami masukkan dia ke dalam Jahannan dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali". (An-Nisaa : 115). Allah Maha Tinggi dan jauh dari main-main. Tidak disangkal lagi, penyebutan
SABIILIL MU'MINIIN (Jalan kaum mukminin) pasti mengandung hikmah dan manfa'at
yang besar. Ayat itu membuktikan adanya kewajiban penting yaitu agar ittiba'
kita terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah harus sesuai dengan pemahaman generasi
Islam yang pertama (generasi sahabat). Inilah yang diserukan dan ditekankan oleh
dakwah Salafiyah di dalam inti dakwah dan manhaj tarbiyahnya.
?
Sesungguhnya Dakwah Salafiyah benar-benar akan menyatukan umat. Sedangkan
dakwah lainnya hanya akan mencabik-cabiknya. Allah berfirman :
"Artinya : Dan hendaklah kamu bersama-sama orang-orang yang benar". (At-Taubah : 119). Siapa saja yang memisahkan antara Al-Kitab dan As-Sunnah dengan As-Salafus
Shalih bukanlah seorang yang benar selama-lamanya.
?
Adapun berkenan dengan sebab kedua. Bahwa
kelompok-kelompok dan golongan-golongan (umat Islam) sekarang ini sama sekali
tidak memperhatikan untuk mengikuti jalan kaum mukminin yang telah disinggung
ayat di atas dan dipertegas oleh beberapa hadits.?
Diantaranya hadits tentang firqah yang berjumlah tujuh puluh
tiga golongan, semua masuk neraka kecuali satu. Rasul mendeskripsikannya sebagai
:
"Dia (golongan itu) adalah yang berada di atas pijakanku dan para sahabatku hari ini". Hadits ini senada dengan ayat yang menyitir tentang jalan
kaum mukminin. Di antara hadits yang juga senada maknanya adalah, hadits Irbadl
bin Sariyah, yang di dalamnya memuat :
"Artinya : Pegangilah sunnahku dan sunnah Khulafair Rasyidin sepeninggalku". Jadi di sana ada dua sunnah yang harus di ikuti : sunnah
Rasul dan sunnah Khulafaur Rasyidin.
?
Menjadi keharusan atas kita -generasi mutaakhirin- untuk
merujuk kepada Al-Kitab dan As-Sunnah dan jalan kaum mukminin. Kita tidak boleh
berkata : "Kami mandiri dalam memahami Al-Kitab dan As-Sunnah tanpa
petunjuk Salafus As-Shalih".
?
Demikian juga kita harus memiliki nama yang membedakan antara
yang haq dan batil di jaman ini. Belum cukup kalau kita hanya mengucapkan
:"Saya seorang muslim (saja) atau bermadzhab Islam. Sebab semua firqah juga
mengaku demikian baik Syiah, Ibadhiyyah (salah satu firqah dalam Khawarij),
Ahmadiyyah dan yang lain. Apa yang membedakan kita dengan mereka ..?
?
Kalau kita berkata : Saya seorang muslim yang memegangi
Al-Kitab dan As-Sunnah. ini juga belum memadai. Karena firqah-firqah sesat juga
mengklaim ittiba' terhadap keduanya.
?
Tidak syak lagi, nama yang jelas, terang dan membedakan dari
kelompok sempalan adalah ungkapan : "Saya seorang muslim yang konsisten
dengan Al-Kitab dan As-Sunnah serta bermanhaj Salaf", atau disingkat
"Saya Salafi".
?
Kita harus yakin, bersandar kepada Al-Kitab dan As-Sunnah
saja, tanpa manhaj Salaf yang berperan sebagai penjelas dalam masalah metode
pemahaman, pemikiran, ilmu, amal, dakwah, dan jihad, belumlah cukup.?
?
Kita paham para sahabat tidak berta'ashub terhadap madzhab
atau individu tertentu. Tidak ada dari mereka yang disebut-sebut sebagai Bakri,
Umari, Utsmani atau Alawi (pengikut Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali). Bahkan bila
seorang di antara mereka bisa bertanya kepada Abu Bakar, Umar atau Abu Hurairah
maka bertanyalah ia. Sebab mereka meyakini bahwa tidak boleh memurnikan ittiba'
kecuali kepada satu orang saja yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
yang tidak berkata dengan kemauan nafsunya, ucapannya tiada lain wahyu yang
diwahyukan.
?
Taruhlah misalnya kita terima bantahan para pengkritik itu,
yaitu kita hanya menyebut diri sebagai muslimin saja tanpa penyandaran kepada
manhaj Salaf ; padahal manhaj Salaf merupakan nisbat yang mulia dan benar. Lalu
apakah mereka (pengkritik) akan terbebas dari penamaan diri dengan nama-nama
golongan madzhab atau nama-nama tarekat mereka .? Padahal sebutan itu tidak
syar'i dan salah?..!?.
?
Allah adalah Dzat Maha pemberi petunjuk menuju jalan lurus.
Wallahu al-Musta'in.
?
Demikianlah jawaban kami. Istilah Salaf bukan menunjukkan
sikap fanatik atau ta'assub pada kelompok tertentu, tetapi menunjukkan pada
komitmennya untuk mengikuti Manhaj Salafus Shalih dalam memahami Al-Qur'an dan
As-Sunnah.
?
Wallahu Waliyyut-Taufiq.
?
? Insya Allah menyusul
:
?
|
Re: Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 19 = Mengapa Harus Salafi ?]
Luqman Hakim
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh..
Menaggapi pertanyaan akhi suharyanto..saya ingin sedikit memberikan penjelasan dari apa yang saya ketahui... " As-Salaf " (Ahlu Sunnah Wal Jama'ah), bukanlah sebuah jama'ah atau Firqoh, yang sebagian saudara kita mengistilahkannya, sehingga mereka sebagian menilainya dengan "sebelah mata". As-Salaf adalah sebuah Manhaj yang agung dan Mulia, yang merupakan jalan yang pernah di tempuh oleh Rasululloh, para sahabat, tabi'in & tabiuttabi'in, yang merupakan generasi yang Rasullulloh sebutkan dalam Hadist, adalah generasi terbaik. Siapapun yang mengikuti manhaj ini secara murni dan istiqomah... dia disebut Ahlu sunnah waljamaah. Jadi untuk menilai "Salaf", tidak bisa dengan melihat tingkah lakunya orangnya, karena setiap pribadi yang mengaku salaf, tidak menjamin dia istiqomah dalam merealisasikannya.....semua perbuatan dan tingkah laku seseorang muslim tidak selalu sesuai sunnah, adakalanya dia melenceng dari sunnah karena kejahilannya. Artikel dari Syekh Nashiruddin ini, menurut saya, hanya ingin menjelaskan kepada kaum Muslimin apa itu "As-Salaf". Bukan berarti Fanatik Hizbiyah. Manhaj Salaf tidak mengenal Jama'ah-jama'ah, yang ada hanya satu, yaitu "Al-Jama'ah", yang Rasullulloh SAW sebutkan dalam hadist. Wallahu'alam.... sekian penjelasan singkat saya, yang masih dalam tahap belajar... saya yakin akhi Suharyanto lebih 'Alim dari saya. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.. Al-Faqir Muhammad Luqman.H From: "Suharyanto" <suharyanto@...>______________________________________________________ |
Re: Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 19 = Mengapa Harus Salafi ?]
Suharyanto
¿ªÔÆÌåÓýAssalamu'alaikum wr.wb.
?
Saya mau tanya berkaitan dengan artikel dibawah
ini.
Yang saya tanyakan banyak sekali jama'ah(yg akidahnya lurus)
yang saya ketahui mengaku sebagai jama'ah yang bermanhaj salaf. Walaupun ada
yang mengaku salaf dan ia mengatakan jama'ah lain bukan salaf, yaa.. ada yang
mengatakan?ini lah,itulah, dll, dsb.
1. Apakah Sebenarnya Rasulullah, para sahabat dan ulama salaf
mengajari hal tersebut?
Ini yang membuat saya bingung ada yang mengaku salaf tapi kok
tidak seperti Rasul, sahabat dan ulama salaf dalam berdakwah dan menyikapi
sesama muslim walaupun ada sedikit perbedaan pendapat.
2.?Saya mau tanya apakah di sini sudah ada jama'ah yang
benar-benar salaf?
Mohon jawaban dari ikhwan sekalian.
?
Wassalamu'alaikum wr.wb.
|
tanya
assalamualaikum
alhamdulillah, sholat dan salam atas Rosul Allah Muhammad. ikhwan fillah mudah-mudahan sehat dan dalam hidayahNya selalu. ada beberapa hal yang ingin ana tanyakan (terutama bagi ikhwan yang tinggal dinegara kafir) : daging (ayam atau sapi) dijepang hukumnya menjadi haram karena disembelih secara nonsyariat. *bagaimana hukumnya makan dengan piring bekas digunakan memakan babi (tentu aja udah dicuci bersih dengan sabun pencuci) karena sebagian ikhwan ragu dan mensyaratkan untuk dicucinya dengan menggunakan tanah dan juga menggunakan alat yang dipakai bekas daging tak halal (dicuci dgn sabun) *sampai sejauh mana kita harus memeriksa kehalalan suatu makanan, maksud saya disini ada ingredients makanan yang ditulis abura (minyak) sedang minyak ini bisa aja minyak nabati atau hewani (haram). ada teman yang berkata bahwa selama tidak pasti haram maka kita yakin aja bahwa itu abura nabati dan boleh memakannya. dan kadang kalau makan diluar kita bertanya aja semampu kita misal bahan utama makanan itu apa dan dengan keyakinan kita makan. dengan alasan ada sahabat yang terkena cipratan air dari atas tapi diam tidak bertanya air apa itu padahal dia bisa bertanya untuk mengetahui air itu najis atau bukan (seingat ana) kalau ada ketidakjelasan dalam pertanyaan ana mohon ditanya ulang sebab ini penting sekali menurut ana jazakallah khairan katsiran ahmad iqbal (jepang) ______________________________________________________ |
Re: Utk akhi Yanto
iip hidayat
Assalamualaikum..
Insya Alloh. Syukur-syukur kalau antum bisa ngongkosin..heheh Bagaimana antum & keluarga disana ? Apa ada kontak dg ikhwan-ikhwan lain yang masih "terdampar" di jepang ? Akh Iqbal, kalau antum nanya menikah dengan siapanya, ana kasih jawabnya.Wah, rupanya antum sekarang punya profesi sampingan yah ?..:-) Wass., -Iip- ______________________________________________________ |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 14 = Bahaya HIZBIYAH]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?
BAHAYA HIZBIYAH
?
oleh
Muhammad Al-Abadah
?
? Tidak ada satupun yang lebih berbahaya bagi
da'wah Islamiyah dewasa ini ketimbang Fanatisme Hizbiyah (Fanatik Golongan). Ia
merupakan penyakit berbahaya yang bakal mencerai beraikan ukhuwah Islamiyah. Ia
pasti akan memutuskan ikatan-ikatan kuat tali ukhuwah, dan akhirnya akan
mengotori kesuciannya.
?
Adakah dibenarkan seorang muslim menunjukan
wajah ceria, senyum lebar dan salam hangatnya hanya kepada orang satu kelompok
atau satu jama'ah saja ..? Sementara kepada orang dari kelompok lain ia bermuka
masam, bersikap dingin dan hambar ..? Adakah dibenarkan seorang muslim
mengabaikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan shahabat kelompoknya,
sementara apabila orang lain melakukan kesalahan yang sama, ia
rajin menggunjingkan dan menyebarluaskannya..?
?
Apabila seorang di antara anggota kelompok
(hizbiyah) ini anda beri peringatan karena fikrah atau tashawwur (orientasi
berfikir)nya menyimpang (munharif), maka ia akan segera memberikan
pembelaan-pembelaan dengan dalih : "Ini hanyalah kekeliruan, tetapi
tidak merusak prinsip".
?
Disebabkan fanatisme hizbiyah inilah maka
anda lihat, seseorang tidak akan mau melakukan tela'ah, belajar atau menimba
ilmu, melainkan hanya dari satu arah saja, yaitu hanya dari buku-buku, tulisan
orang sekelompoknya dan dari orang-orang tertentu yang telah diwasiatkan tidak
boleh belajar melainkan hanya kepada mereka.
?
Dari situlah lahir cakrawala berpikir
sempit, dan manusia-manusia yang berkepribadian keji. Ia tidak melihat melainkan
hanya dari satu sudut pandang,dan tidak tahu menahu (persoalan) melainkan hanya
pemikiran itu satu-satunya.
?
Namun, mengapa hizbiyah semacam ini bisa
menyusup ke dalam shaf (barisan) da'wah ..? Siapakah pula pendukungnya sehingga
ia tetap berlangsung..?
?
Sesungguhnya telah jelas bahwa hizbiyah
adalah suatu pola dari sebuah tarbiyah buruk yang dilakukan guna menangani
penggarapan diri seorang manusia, kemudian dikatakannyalah padanya (bahwa)
:"Kamilah kelompok paling afdhal, sedangkan selain kami,
masing-masing mempunyai kekurangan itu ....". Semua itu karena
setiap kelompok hizbiyah ingin menghimpun dan memperbanyak jumlah
anggota.
?
Sebagai konsekwensinya, maka mereka harus
menjatuhkan nama kelompok lain supaya orang jangan sampai masuk menjadi kelompok
lain tersebut. Seakan-akan kita ini menjadi kelompok-kelompok kontetstan dari
beberapa partai yang bersaing guna merebut kemenangan dalam suatu pemilihan
umum. Sampai-sampai terkadang perlu membeli suara massa dengan klaim-klaim
memikat dan dengan harta benda.
?
Dari tarbiyah seperti inilah, akhirnya
seseorang harus sudah terpisah dari majlis-majlis para ulama atau
orang-orang berilmu semenjak pertama ia menerjuni dunia da'wah atau
ketika untuk pertama kalinya ia ingin mencari ilmu, sehingga ia tidak bisa
mengenyam tarbiyah para ulama yang mentarbiyah dengan adab, akhlaq dan
pengalaman mereka.
?
Kalau demikian keadaannya, maka niscaya dia
bakal menyerap (ilmu) dari orang-orang yang aktif menjalankan amaliyah tarbiyah.
Jika kebetulan orang itu memiliki ilmu dan tidak mempunyai ambisi kepemimpinan,
bisa jadi tarbiyahnya mendekati benar. Tetapi seandainya orang-orang itu
(ternyata) menyukai kedudukan atau dalam dirinya terdapat unsur penipuan ilmu,
maka tentu, dari tarbiyah ini akan terlahir pemuda-pemuda buruk yang fanatik
terhadap kelompok.
?
Tidak ada seorang pun yang bisa selamat dari
penyakit ini, kecuali orang yang selalu mengambil perhatian sejak awal, dan
mengerti bahwa ada beberapa bentuk tarbiyah yang secara pasti akan menunjukkan
hizbiyah. Untuk itu dia akan merasa takut dan berusaha membentengi diri. Dia
akan selalu mawas diri, selalu melihat ke belakang, selalu memperbaharui
langkah-langkahnya dan selalu melakukan pembaharuan setiap saat, sehingga
dirinya tidak terjatuh ke dalam cengkeraman penyakit berbahaya yang keburukan
serta malapetakanya merajalela ini.
?
Diterjemahkan secara bebas dari
majalah
Al-Bayan, No. 59 Rajab 1413H,
Januari 1993M. hal. 46-47
[Majalah As-sunnah tanpa
edisi]
?
? Insya Allah menyusul
:
?
|
Re: Petunjuk mengenai Ibadah Haji
Assalamualaikum Wr Wb.
toggle quoted message
Show quoted text
Terimakasih. Saya sudah download informasinya dan akan dipelajari seksama. Bukunya bisa beli di toko buku biasa (mis. Toko Koperasi Al Azhar atau TB Walisongo ?). Wassalam, -----Original Message-----
From: Suharyanto [mailto:suharyanto@...] Sent: Monday, January 17, 2000 11:46 AM To: assunnah@... Subject: [assunnah] Re: Petunjuk mengenai Ibadah Haji Assalamu'alaikum wr.wb. Ibu Rikrik, Anda bisa lihat di website Disana anda dapat lihat tuntunan ibadah haji. Kami juga menjual buku tentang tuntunan ibadah haji tersebut. Wassalamu'alaikum wr.wb. ----- Original Message ----- From: <Rikrik.Ilyas@...> To: <assunnah@...> Sent: Monday, January 17, 2000 10:52 AM Subject: [assunnah] Petunjuk mengenai Ibadah Haji Assalamualaikum Wr Wb,sekali) atau yang mencakup filosofi dari tiap aturan, kewajiban dan larangan yang ------------------------------------------------------------------------ Post?Message assunnah@... Subscribe assunnah-subscribe@... Unsubscribe assunnah-unsubscribe@... List?owner assunnah-owner@... ------------------------------------------------------------------------ For the fastest and easiest way to backup your files and, access them from anywhere. Try @backup Free for 30 days. Click here for a chance to win a digital camera. -- Create a poll/survey for your group! -- |
Re: Petunjuk mengenai Ibadah Haji
Suharyanto
Assalamu'alaikum wr.wb.
toggle quoted message
Show quoted text
Ibu Rikrik, Anda bisa lihat di website Disana anda dapat lihat tuntunan ibadah haji. Kami juga menjual buku tentang tuntunan ibadah haji tersebut. Wassalamu'alaikum wr.wb. ----- Original Message -----
From: <Rikrik.Ilyas@...> To: <assunnah@...> Sent: Monday, January 17, 2000 10:52 AM Subject: [assunnah] Petunjuk mengenai Ibadah Haji Assalamualaikum Wr Wb,sekali) atau yang mencakup filosofi dari tiap aturan, kewajiban dan larangan yang |
Petunjuk mengenai Ibadah Haji
Assalamualaikum Wr Wb,
Saya akan berterimasih sekali jika ada yang berkenan membagi ilmu dan tips praktis mengenai Ibadah haji. Kalau bisa yang tidak terlalu "berat" (maklum ilmu saya masih rendah sekali) atau yang mencakup filosofi dari tiap aturan, kewajiban dan larangan yang ada dalam melaksanakan ibadah haji. Juga tips praktis, misalnya mengenai jenis sabun yang boleh digunakan saat ihram, siwak / odol, baju, kaus kaki, tandu dan kursi roda (karena mungkin suami saya agak sakit), suhu udara saat ini ....... Atau buku / wbsite yang baik dibaca atau digunakan sebagai acuan ... Wassalam, Ny. Rikrik Mardjono |
Tips ringan bagi yang suka Hotmail
Ibnu F
¿ªÔÆÌåÓýAssalamu'alaikum
Wr.Wb.
?
Ikhwah Fillah,
Saya melihat beberapa member ML ini
menggunakan?email gratis dari hotmail.com.?Kalo belum, saya
anjurkan?agar meng-kolaborasikan antara Hotmail
dengan?Outlook Express yg?included pada Internet Explorer
5.0. Keuntungannya :
Berikut ini langkah-langkahnya :
Selamat mencoba,
Selamat 'Idul Fitri 1420 H. Mohon maaf lahir dan
batin.
?
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
?
:-) Ibnu.
?
?
|
Re: Persoalan Hadith Mengenai Najd
Y & R
¿ªÔÆÌåÓýDate: Fri, 14 Jan 2000 12:49:48 +0800 Assalamualaikum warahmatullah, * Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu. Buat sahabat yg berada di seberang yg cukup berpengalaman. Saya di sini ingin menanyakan soalan mengenai? tajuk di atas. Saya pernah melihat perbalahan antara kaum sufi dan salafi. Kaum sufi menggunakan Hadith mengenai Najd (tempat timbulnya tanduk syaitan, fitnah etc) sebagai hujjah utk menghentam kaum salafi dgn gelaran wahabbi di? mana pengasas gerakan Wahabbi berasal dari Najd. Oleh itu, saya mohon mana-mana sahabat yg berpengetahuan tinggi agar dapat clarify tentang hadith tentang Najd serta penafsirannya sekali. Adakah hadith tersebut merujuk kpd Iraq ataupun Najd di Riyadh ataupun sebaliknya? Jazakallah khair saya ucapkan. Wslm. ======== Alhamdulillahirrabbil 'alamin, wa-ba'du. Saya hanya akan membantu menjelaskan soalan diatas, adapun mengenai clarify dan penafsiran mengenai hadits Najd, insya allah akan ditanyakan kepada yang lebih mengetahui atau berpengetahuan tinggi tentang ilmu hadits. Adapun keterangan yang dapat saya jelaskan adalah sebagai berikut : Dalam sebuah artikel "Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Sosok Penegak Panji-Panji Tauhid", oleh Abu Aufa di Majalah As-Sunnah edisi 11/1/1415-1994 hal. 57. dijelaskan :
Demikian penjelasan singkat ini, mudah-mudahan ada manfa'at dan faedahnya. Wallahu a'lam. *** Bagaimana perkembangan dakwah di Malaysia ..? ? ? ? ?
? ? ? ? ? |
Re: Persoalan Hadith Mengenai Najd
Dr. Tanpa Nama 98
Y & R wrote:
Date: Fri, 14 Jan 2000 12:49:48 +0800 From: "Dr. Tanpa Nama 98" [Namanya siapa ...?]-------------------- >>>>Nama Saya: Abu Az-Zuhri bin Zulkifli, Drtn98 merupakan nama pena saya.<<<<<<<< Alhamdulillahirrabbil 'alamin, wa-ba'du.--------------------- Assalamualaikum warahmatullah, Jazakallah khair di atas penerangan yang serba ringkas. 'Ala kullihal, saya mengharapkan penjelasan yg lebih lanjut mengenai perkara di atas. Saya berharap, saudara dapat mengusahakannya. Perkembangan dakwah di Malaysia? Sudah semestinya dakwah akan mengharungi duri ranjau dan mehnah; kalau tidak, ia tidak dinamakan dakwah. Walaubagaimanapun, ada juga positifnya. Dan doakan para da'ie yg benar mendapat kemenangan suatu hari nanti apabila syarat kemenangan sudah dipenuhi. Wslm. |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 13 = Ahlus Sunnah Wal Jama'ah]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?
AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH
?
oleh
Muhammad bin Abdullah
Al-Wuhaibi
?
? ?
As-Sunnah dalam istilah mempunyai
beberapa makna (lihat : Mawaqif Ibnu Taimiyah Minal Asy'ariyah I:3804 oleh
Syaikh Abdur-Rahman Al-Mahmud dan Mafhum Ahlis Sunnah Wal Jama'ah Inda Ahlis
Sunnah Wal Jama'ah oleh Syaikh Nasyir Al-Aql). Dalam tulisan ringkas ini tidak
hendak dibahas makna-makna itu. Tetapi hendak menjelaskan istilah
"As-Sunnah" atau "Ahlus Sunnah" menurut petunjuk yang sesuai
dengan i'tiqad Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan : "..... Dari Abu
Sufyan Ats-Tsauri ia berkata :
"Berbuat baiklah terhadap ahlus-sunnah karena mereka itu ghuraba" (Diriwayatkan oleh Al-Lalika'i dalam "Syarhus-Sunnah" No. 49) Yang dimaksud "As-Sunnah" menurut para Imam yaitu :
Thariqah (jalan hidup) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dimana beliau
shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabat berada di atasnya". Yang
selamat dari syubhat dan syahwat", oleh karena itu Al-Fudhail bin Iyadh
mengatakan : "Ahlus Sunnah itu orang yang mengetahui apa yang masuk kedalam
perutnya dari (makanan) yang halal". ( lihat : Al-Lalika'i Syarhus Sunnah
No. 51 dan Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah 8:1034).
?
Karena tanpa memakan yang haram termasuk salah satu perkara
sunnah yang besar yang pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
dan para shahabat radhiyallahu 'anhum. Kemudian dalam pemahaman kebanyakan Ulama
Muta'akhirin dari kalangan Ahli Hadits dan lainnya. As-Sunnah itu ungkapan
tentang apa yang selamat dari syubhat-syubhat dalam i'tiqad khususnya dalam
masalah-masalah iman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para
Rasul-Nya, Hari Akhir, begitu juga dalam masalah-masalah Qadar dan
Fadhailush-Shahabah (keutamaan shahabat).
?
Para Ulama itu menyusun beberapa kitab dalam masalah ini dan
mereka menamakan karya-karya mereka itu sebagai "As-Sunnah". Menamakan
masalah ini dengan "As-Sunnah" karena pentingnya masalah ini dan orang
yang menyalahi dalam hal ini berada di tepi kehancuran. Adapun Sunnah yang
sempurna adalah thariqah yang selamat dari syubhat dan syahwat. (Kasyful
Karriyyah 19-20).
?
Ahlus Sunnah adalah mereka yang mengikuti sunnah Nabi
shallallahu 'alahi wa sallam dan sunnah shahabatnya radhiyallahu 'anhum.
?
Al-Imam Ibnul Jauzi mengatakan : "..... Tidak diragukan
bahwa Ahli Naqli dan Atsar pengikut atsar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam dan atsar para shahabatnya, mereka itu Ahlus Sunnah". (Talbisul
Iblis oleh Ibnul Jauzi hal.16 dan lihat Al-Fashlu oleh Ibnu Hazm 2:107).
?
Kata "Ahlus-Sunnah" mempunyai dua makna :
Kedua makna itu menjelaskan kepada kita bahwa madzhab Ahlus Sunnah
itu kelanjutan dari apa yang pernah dilakukan? Rasulullah shallallahu
'alaih wa sallam dan para shahabat radhiyallahu 'anhum. Adapun penamaan Ahlus
Sunnah adalah sesudah terjadinya fitnah ketika awal munculnya
firqah-firqah.
?
Ibnu Sirin rahimahullah mengatakan :"Mereka (pada mulanya)
tidak pernah menanyakan tentang sanad. Ketika terjadi fitnah (para ulama)
mengatakan : Tunjukkan (nama-nama) perawimu kepada kami. Kemudian ia melihat
kepada Ahlus Sunnah sehingga hadits mereka diambil. Dan melihat kepada Ahlul
Bi'dah dan hadits mereka tidak di ambil".(Diriwayatkan oleh Muslim dalam
Muqaddimah kitab shahihnya hal.15).
?
Al-Imam Malik rahimahullah pernah ditanya :"Siapakah Ahlus
Sunnah itu ? Ia menjawab : Ahlus Sunnah itu mereka yang tidak mempunyai laqab
(julukan) yang sudah terkenal yakni bukan Jahmi, Qadari, dan bukan pula
Rafidli". (Al-Intiqa fi Fadlailits Tsalatsatil Aimmatil Fuqaha. hal.35 oleh
Ibnu Abdil Barr).
?
Kemudian ketika Jahmiyah mempunyai kekuasaan dan negara, mereka
menjadi sumber bencana bagi manusia, mereka mengajak untuk masuk ke aliran
Jahmiyah dengan anjuran dan paksaan. Mereka menggangu, menyiksa dan bahkan
membunuh orang yang tidak sependapat dengan mereka. Kemudian Allah Subhanahu wa
Ta'ala menciptakan Al-Imam Ahmad bin Hanbal untuk membela Ahlus Sunnah. Dimana
beliau bersabar atas ujian dan bencana yang ditimpakan mereka.
?
Beliau membantah dan patahkan hujjah-hujjah mereka, kemudian beliau
umumkan serta munculkan As-Sunnah dan beliau menghadang dihadapan Ahlul Bid'ah
dan Ahlul Kalam. Sehingga, beliau diberi gelar Imam Ahlus Sunnah.
?
Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa istilah Ahlus
Sunnah terkenal dikalangan Ulama Mutaqaddimin (terdahulu) dengan istilah yang
berlawanan dengan istilah Ahlul Ahwa' wal Bida' dari kelompok Rafidlah,
Jahmiyah, Khawarij, Murji'ah dan lain-lain. Sedangkan Ahlus Sunnah tetap
berpegang pada ushul (pokok) yang pernah diajarkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dan shahabat radhiyallahu 'anhum.
?
?
AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH
?
Istilah yang digunakan untuk menamakan pengikut madzhab As-Salafus
Shalih dalam i'tiqad ialah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Banyak hadits yang
memerintahkan untuk berjama'ah dan melarang berfirqah-firqah dan keluar dari
jama'ah. (lihat : Wujubu Luzuumil Jama'ah wa Dzamit Tafarruq. hal. 115-117 oleh
Jamal bin Ahmad Badi).
?
Para ulama berselisih tentang perintah berjama'ah ini dalam
beberapa pendapat. (Al-I'tisham 2:260-265).
Pendapat-pendapat di atas kembali kepada dua
makna.
Syaikhul Islam mengatakan : "Mereka (para
ulama) menamakan Ahlul Jama'ah karena jama'ah itu adalah ijtima' (berkumpul) dan
lawannya firqah. Meskipun lafadz jama'ah telah menjadi satu nama untuk
orang-orang yang berkelompok. Sedangkan ijma' merupakan pokok ketiga yang
menjadi sandaran ilmu dan dien. Dan mereka (para ulama) mengukur semua perkataan
dan pebuatan manusia zhahir maupun bathin yang ada hubungannya dengan dien
dengan ketiga pokok ini (Al-Qur'an, Sunnah dan Ijma'). (Majmu al-Fatawa
3:175).
?
Istilah Ahlus Sunnah wal Jama'ah mempunyai istilah
yang sama dengan Ahlus Sunnah. Dan secara umum para ulama menggunakan istilah
ini sebagai pembanding Ahlul Ahwa' wal Bida'. Contohnya : Ibnu Abbas
radhiyallahu 'anhum mengatakan tentang tafsir firman Allah Ta'ala :
"Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri dan adapula muka yang muram". (Ali-Imran : 105). "Adapun orang-orang yang mukanya putih berseri adalah
Ahlus Sunnah wal Jama'ah sedangkan orang-orang yang mukanya hitam muram adalah
Ahlul Ahwa' wa Dhalalah". (Diriwayatkan oleh Al-Lalika'i 1:72 dan Ibnu
Baththah dalam Asy-Syarah wal Ibanah 137. As-Suyuthi menisbahkan kepada
Al-Khatib dalam tarikhnya dan Ibni Abi Hatim dalam Ad-Durrul Mantsur
2:63).
?
Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : "Jika sampai (khabar)
kepadamu tentang seseorang di arah timur ada pendukung sunnah dan yang lainnya
di arah barat maka kirimkanlah salam kepadanya dan do'akanlah mereka. Alangkah
sedikitnya Ahlus Sunnah wal Jama'ah". (Diriwayatkan oleh Al-Lalika'i dalam
Syarhus Sunnah 1:64 dan Ibnul Jauzi dalam Talbisul Iblis hal.9).
?
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa Ahlus Sunnah wal
Jama'ah adalah firqah yang berada diantara? firqah-firqah yang ada, seperti
juga kaum muslimin berada di tengah-tengah milah-milah lain. Penisbatan
kepadanya, penamaan dengannya dan penggunaan nama ini menunjukan atas luasnya
i'tiqad dan manhaj.
?
Nama Ahlus Sunnah merupakan perkara yang baik dan boleh
serta telah digunakan oleh para Ulama Salaf. Diantara yang paling banyak
menggunakan istilah ini ialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullah.
? ?
ASY'ARIYAH, MATURIDIYAH DAN ISTILAH AHLUS
SUNNAH.
?
Asy'ariyah dan Maturidhiyah banyak menggunakan istilah Ahlus
Sunnah wal Jama'ah ini, dan di kalangan mereka kebanyakan mengatakan bahwa
madzhab salaf "Ahlus Sunnah wa Jama'ah" adalah apa yang dikatakan oleh
Abul Hasan Al-Asy'ari dan Abu Manshur Al-Maturidi. Sebagian dari mereka
mengatakan Ahlus Sunnah wal Jama'ah itu As'ariyah, Maturidiyah dan Madzhab
Salaf.
?
Az-Zubaidi mengatakan : "Jika dikatakan Ahlus Sunnah,
maka yang dimaksud dengan mereka itu adalah Asy'ariyah dan Maturidiyah".
(Ittihafus Sadatil Muttaqin 2:6).
?
Penulis Ar-Raudhatul Bahiyyah mengatakan :"Ketahuilah
bahwa pokok semua aqaid Ahlus Sunnah wal Jama'ah atas dasar ucapan dua kutub,
yakni Abul Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi".(
Ar-Raudlatul Bahiyyah oleh Abi Udibah hal.3).
?
Al-Ayji mengatakan :"Adapun Al-Firqotun Najiyah yang
terpilih adalah orang-orang yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata tentang mereka : "Mereka itu adalah orang-orang yang berada di atas
apa yang Aku dan para shahabatku berada diatasnya". Mereka itu adalah
Asy'ariyah dan Salaf dari kalangan Ahli Hadits dan Ahlus Sunnah wal
Jama'ah". (Al-Mawaqif? hal. 429).
?
Hasan Ayyub mengatakan : "Ahlus Sunnah? adalah Abu
Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansyur Al-Maturidi dan orang-orang yang mengikuti
jalan mereka berdua. Mereka berjalan di atas petunjuk Salafus Shalih dalam
memahami aqaid". (lihat : Tabsithul Aqaidil Islamiyah, hal. 299 At-Tabshut
fi Ushulid Din, hal. 153, At-Tamhid oleh An-nasafi hal.2, Al-Farqu Bainal Firaq,
hal. 323, I'tiqadat Firaqil Muslimin idal Musyrikin, hal. 150).
?
Pada umumnya mereka mengatakan aqidah Asy'ariyah dan
Maturidiyah berdasarkan madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Disini tidak bermaksud
mempermasalahkan pengakuan bathil ini. Tetapi hendak menyebutkan dua kesimpulan
dalam masalah ini.
?
Diterjemahkan dari
majalah
Al-Bayan, no. 78 Shafar
1415H
oleh Ibrahim
Sa'id
[Majalah As-sunnah edisi
10/Th.1]
?
? Insya Allah menyusul
:
?
|
Persoalan Hadith Mengenai Najd
Dr. Tanpa Nama 98
Assalamualaikum warahmatullah,
Buat sahabat yg berada di seberang yg cukup berpengalaman. Saya di sini ingin menanyakan soalan mengenai? tajuk di atas. Saya pernah melihat perbalahan antara kaum sufi dan salafi. Kaum sufi menggunakan Hadith mengenai Najd (tempat timbulnya tanduk syaitan, fitnah etc) sebagai hujjah utk menghentam kaum salafi dgn gelaran wahabbi di? mana pengasas gerakan Wahabbi berasal dari Najd. Oleh itu, saya mohon mana-mana sahabat yg berpengetahuan tinggi agar dapat clarify tentang hadith tentang Najd serta penafsirannya sekali. Adakah hadith tersebut merujuk kpd Iraq ataupun Najd di Riyadh ataupun sebaliknya?Jazakallah khair saya ucapkan. Wslm. |
Taqobballallahu Minna Wa Minkum - from Nusye Jeanita
Nusye Jeanita
You have just received an animated greeting card from Nusye Jeanita
You'll see the personal greeting by using the following Web location. (Your greeting card will be available for the next 90 days) There is no charge for this service! :) HAVE a good day and have fun! ____________________________________________________________ Accessing your card indicates your agreement with our Website Rules posted at the bottom of the following Web location: (You're welcome to send a card at no charge to someone at this location) |
Re: assalamualaikum
A L S
From: "ahmad_iqbal" <ahmad_iqbal@...>Wa'alaikum sa;lam wr. wb. Alhamdulillah, kalau natum sudah bisa bergabung. Antum dekat Arabic Islamic Institute, bukannya bisa lebih banyak belajar?, disanakan banyak buku-buku gratis kan?! Kalau libur silahkan silaturohim ke Kobe, ana dengar insyaAllah bulan depan akh Iip mau ikut test di Okayama Univ. (sekitar 2-3 jam dari Kobe). Kepada seluruh rekan di Jepang, Bagaimana kalau libur musim panas tahun ini kita buat daurah dirumah ana (Kobe)? Kemudian bagi ikhwan di Jepang yang ingin baca majalah "As-Sunnah", tiap edisi ana minta kirim 40 eksemplar, (edisi terakhir tahun ke IV no 3). Buat akh Iqbal, ana sudah kirimi antum 3 eksemplar, sudah sampai belum? Buat akh Iip, bila ke Okayama silahkan mampir ke Kobe. terus ingin nanya hukumnya menikah tanpa memberi tahu orang tua (orangAkh Iqbal, kalau antum nanya menikah dengan siapanya, ana kasih jawabnya. Pada ana menunggu akhwat yang siap menikah nih!! (Afwan urusan pribadi). Wassalam ALS ______________________________________________________ |
Re: assalamualaikum
Y & R
From: ahmad_iqbal <ahmad_iqbal@...>
To: <assunnah@...> assalamualaikumAlaikumsalam TAQOBBALALLAHU MINA WA-MINKUM Alhamdulillah, sholawat dan salam atas Rosul AllahIkhwan yang sedang belajar di Jepang di antaranya adalah sbb : 1. Abu Luthfi Sudaryanto alyanto@... 2. Didik Setia Permana didik@... 3. Iip SH iipsh@... Dan kepada ikhwan-ikhwan di Jepang lainnya, yang belum disebutkan diatas silahkan menambahkannya. terus ingin nanya hukumnya menikah tanpa memberi tahu orang tua (orangMengenai pertanyaan nikah tanpa memberi tahu orang tua, Insya Allah ml assunnah akan mengangkat kajian mengenai "Nasihat Perkawinan" oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas yang sedang kami persiapkan, mudah-mudahan "risalah singkat tersebut " bisa membantu menjawab permasalahan yang ditanyakan. jazakallah khairan katsiran wassalam |
assalamualaikum
assalamualaikum
Alhamdulillah, sholawat dan salam atas Rosul Allah tidak terkira betapa senangnya ana diijinkan bergabung dengan ml assunnah. yang setelah ana baca banyak ilmu didalamnya. sebagai perkenalan ana ahmad iqbal tinggal dihachioji, tokyo, sedang belajar ditokyo national college of tech. adakah diantara ikhwan yang tinggal dekat tokyo ? ana miskin sekali ilmu dan literatur agama. terus ingin nanya hukumnya menikah tanpa memberi tahu orang tua (orang tua melarang tapi karena takut fitnah) ? jazakallah khairan katsiran wassalam ahmad iqbal |