Keyboard Shortcuts
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Re: Tanya hukum nasyid !
Ahmad Ridha
dhea s wrote:
assalamu alaikum warahmatullah:Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh, masukan dari saya:Pertama, mohon maaf jika muncul kesalahpahaman dari komentar saya. Juga terima kasih atas saran Anda. Berkenaan posting saya, tidaklah dimaksudkan sebagai bantahan, dan juga bukan sebagai pemelintiran dengan sepotong-sepotong. Komentar saya ditujukan untuk memperjelas posting Anda agar tidak disalahartikan atau disalahgunakan. Berkenaan penghilangan sebagian posting Anda, tidaklah ada tujuan lain kecuali demi keringkasan. Berkenaan perkataan Anda "bagaimana orang lain akan memiliki kefahaman utuh, jika dipotong-potong??", maka saya katakan "bagaimana orang lain akan memiliki kefahaman utuh, jika definisi perkara yang dibahas belum jelas??". Kebetulan posting Anda belum memasukkan pengertian nasyid yang jelas sehingga dapat disalahartikan bahwa seluruh "nasyid" termasuk yang diiringi alat musik memiliki hukum asal mubah. Tentunya Anda tidak menghendakinya. Agar dapat lebih adil, berikut saya kutipkan lagi posting Anda secara lengkap di akhir e-mail ini. Jika saya tidak salah baca, posting Anda belum memberi peringatan akan "nasyid-nasyid" yang diiringi alat musik. Sekali lagi, mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan. Allahu Ta'ala a'lam. Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, -- Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim (l. 1980M/1400H) ------------------------- dhea s wrote: wa alaikumus salam :------------------------- |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 16 = Nabi Tidak Pernah Shalat lebih dari 11 Raka'at]
Y & R
开云体育听
NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
Tidak Pernah Shalat
LEBIH DARI 11 RAKA'AT
oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani
听
听 听
Pada fasal terdahulu [masalah ke 15 -pen],
kami ketengahkan beberapa keterangan tentang anjuran berjama'ah
听pada shalat Tarawih, maka pada fasal ini akan diterangkan jumlah
raka'at yang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kerjakan bersama shahabatnya
pada waktu itu.
听
Sehubungan dengan masalah ini kami hanya menyebutkan dua
hadits yaitu :
听
Pertama.
"Artinya : Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah radyillahu anha tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di bulan Ramadhan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam kerjakan (tathawwu') di bulan Ramadhan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka'at 1) (yaitu) ia shalat empat (raka'at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia shalat empat (raka'at) 2) jangan engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia shalat tiga raka'at". [Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim] Selain oleh Bukhari dan Muslim, hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Dawud I:210, Tirmidzi II:302-303, Nasa'i I:248, Malik I:134, Baihaqi II:495-496 serta Ahmad VI:36,73,104. ------------ 1) Pada riwayat lain bagi Abi Syaibah II:16/1 dan Muslim serta lainnya disebutkan bahwa shalat beliau dibulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya adalah 13 raka'at, termasuk pada jumlah tersebut dua raka'at Fajar/Shubuh. Tetapi pada riwayat lain dari Malik dan juga Bukhari bahwasanya 'Aisyah berkata : Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, shalat malam 13 raka'at, kemudian ketika mendengar adzan shubuh, ia shalat dua raka'at yang ringan. Pada zahirnya kedua riwayat diatas kelihatan bertentangan, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya, sebab tambahan dua raka'at yang ada pada riwayat Malik dan Bukhari bisa diartikan ba'diyah Isya' atau shalat Iftitah (Shalat pembukaan sebelum memulai shalat malam). Tentang shalat Iftitah ini Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, biasa memulai shalat malam (11 raka'at) itu dengan dua raka'at yang ringan. Adapun perincian 13 raka'at yang dimaksud pada riwayat di atas adalah sebagaimana riwayat Zaid bin Khalid Al-Juhani, bahwasanya ia berkata :"Aku perhatikan shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu (Ia) shalat dua raka'at yang ringan, kemudian ia shalat dua raka'at yang panjang sekali, kemudian shalat dua raka'at, dan dua raka'at ini tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian shalat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian shalat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian witir satu raka'at, yang demikian adalah 13 raka'at". Diriwayatkan oleh Malik, Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud dan Ibnu Nashr. Untuk penulis lebih cenderung mengatakan dua raka'at yang ringan adalah dua raka'at ba'diyah Isya'; dasarnya adalah riwayat Ibnu Nashr dalam kitab Qiyamul Lail halaman 48 dimana diceritakan : Bahwa kami (shahabat) pulang dari Hudaibiyah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika sampai di Suqya (kota yang terletak antara Mekkah dan Madinah), Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan Jabir ada di sisinya, kemudian mereka berdua shalat Isya', kemudian shalat tiga belas raka'at. Kedudukan hadits ini memang tidak begitu kuat karena pada sanadnya terdapat rawi SYARHABIL BIN SA'AD, padanya terdapat kelemahan. Sungguhpun demikian ia dapat dijadikan pertimbangan, bahwa sunnah ba'diyah Isya' masuk dalam jumlah 13 raka'at tersebut. Wallahu 'Alam. 2) Maksudnya dengan satu kali salam, Imam Nawawi dalam Syarah Muslim mengatakan, bahwa disebut demikian, untuk menunjukan bolehnya satu kali salam. Yang lebih afdhal adalah memberi salam dalam setiap dua raka'at sebagaimana sabda beliau :"Shalat malam dan siang, dua raka'at dua raka'at. Sedang penulis memilih pendapat kedua. Begitu pula para pengikut Imam Syafi'i, bahkan mereka beranggapan salam satu kali itu tidak shah shalatnya. Kedua.
"Artinya :Dari Jabir bin Abdullah radyillahu 'anhum, ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan (sebanyak) delapan raka'at dan witir (satu raka'at). Maka pada hari berikutnya kami berkumpul di masjid dan mengharap beliau keluar (untuk shalat), tetapi tidak keluar hingga masuk waktu pagi, kemudian kami masuk kepadanya, lalu kami berkata : Ya Rasulullah ! Tadi malam kami telah berkumpul di masjid dan kami harapkan engkau mau shalat bersama kami, maka sabdanya "Sesungguhnya aku khawatir (shalat itu) akan diwajibkan atas kamu sekalian.". [Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Nashr]. Catatan :
听
Ibnu Nashr meriwayatkan hadits ini dalam kitabnya听 di听 halaman
90, sedangkan Thabrani dalam Al-Mu'jamus Shagir, halama108, sanad hadits ini
HASAN karena dikuatkan oleh hadits yang pertama.
听
Dalam kitab Fathul Baari III:10 dan At-Takhlis halaman 119, Al-Hafidz Ibnu
Hajar memberi isyarat penguatannya dengan hadits Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban
yang terdapat dalam kitab shahih mereka berdua.
听
听
KELEMAHAN HADITS 20 RAKA'AT.
听
Dalam kitab Fathul Baari IV:205-206, pada keterangan hadits pertama, Ibnu
Hajar mengatakan : "Adapun yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari
hadits Abbas, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat
(malam) di bulan Ramadhan 20 raka'at dan beriwitir satu raka'at itu, sanadnya
lemah. Hadits ini bertentangan dengan hadits 'Aisyah yang terdapat dalam
shahihain. Dalam hal ini 'Aisyah lebih mengetahui hal ihwal Nabi shallallahu
alaihi wa sallam pada malam harinya bila dibandingkan dengan yang
lain".
听
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Imam Az-Zaila'i dalam kitab
Nashbur-Raayah : II :153.
听
Penulis berpendapat : Hadits ini memang lemah sekali, seperti yang
dinyatakan Imam Suyuthi dalam Al-Hawi lil Fatawaa II:73 yang menyebabkan
kelemahannya adalah rawi yang bernama ABU SYAIBAH IBRAHIM BIN 'UTSMAN.
听
Dalam kitab At-Taqriib Ibnu Hajar menyebut rawi ini sebagai Matrukul
Hadits. Penulis telah menelusuri sumber-sumbernya tetapi tidak didapati kecuali
melalui jalannya. Ibnu Abi Syaibah mengeluarkan hadits ini dalam Al-Mushannaf
II:90/2, Abdun bin Hamid dalam Al-Muntakhab Minal Musnad 34:I/1, Thabrani dalam
Al-Mu'jamul Kabir III:148 dan Al-Aushath, begitu pula Adz-Dzahabi dalam
Al-Muntaqa Minhu III:2 dan Baihaqi dalam Sunannya II:496.
听
Semua riwayat ini pasti melalui jalan Ibrahim bin 'Utsman dari Hakim dari
Muqsam dari Ibnu Abbas secara marfu' (sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam).
听
Thabrani mengatakan bahwa tidak diriwayatkan dari Ibnu Abbas kecuali dengan
sanad ini. Baihaqi menegaskan bahwa Abi Syaibah bersendirian (tafarada bihi) dan
ia ini lemah. Begitu pula pernyataan Al-Haitsami dalam Majma'uz Zawaid III:172
bahwa dia itu lemah.
听
Yang sebenarnya ia itu sangat lemah sekali, bahkan Ibnu Hajar mengatakan
bahwa ia Matrukul Hadits (ditingalkan haditsnya), maksudnya haditsnya tidak
dipakai.
听
Ibnu Ma'in menyebutnya Laisa bits-tsiqah = tidak termasuk orang
kepercayaan. Jurjani menyebutnya "saaqit"= yang gugur, sedangkan
Syu'bah mendustakannya dalam suatu cerita/qishah. Bukhari berkata : Sakatu'anhu
(Ulama Hadits mendiamkannya).
听
Pada halaman 118 kitab Ikhtisar fi 'Ulumul Hadits, Ibnu Katsir mengatakan :
Bahwa siapa saja yang dikatakan Bukhari "Sakatu'anhu" berarti rawi itu
berada dikedudukan yang paling rendah dan jelek (menurut pandangannya).
听
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas penulis beranggapan bahwa
haditsnya dapat disejajarkan dengan Hadits Maudlu', karena isinya bertentangan
dengan hadits 'Aisyah dan Jabir, sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Hajar
'Asqalani dan Zaila'i di atas, dan lebih dari itu Imam Adz-Dzahabi memasukkan
hadits ini dalam kitab Manakirnya (kumpulan hadits-hadits Munkar).
听
Selanjutnya Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam kitab "Al-Fatawal Kubra"
I:195 menyebut rawi ini Syadidud-dha'fi yaitu sangat lemah sekali, dan
bahwasanya ia biasa meriwayatkan hadits-hadits maudlu', seperti tentang tidak
dibinasakannya ummat kecuali pada bulan Maret atau hadits hari Kiamat tidak akan
datang kecuali pada bulan Maret dan lain sebagainya. Adapun haditsnya di tentang
shalat Tarawih ini termasuk salah satu hadits Munkarnya.
听
Jadi jelas hadits ini tidak dapat dipakai karena seperti yang dikatakan
As-Subki bahwa salah satu syarat bolehnya mengamalkan hadits lemah itu ialah
apabila hadits itu tidak terlalu lemah, sedangkan hadits ini seperti dimaklumi
adalah sangat lemah.
听
Dari ucapan As-Subki terdapat isyarat halus bahwa Ibnu Hajar Haitsami tidak
akan mengamalkan hadits dua puluh raka'at tersebut.
听
Imam Suyuthi, setelah menyebutkan hadits riwayat Ibnu Hiban beliau berkata
:
"Singkatnya dua puluh raka'at itu, tidak pernah dikerjakan Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, adapun hadits riwayat Ibnu Hibban tersebut sudah
sesuai dengan hadits 'Aisyah yang menyebutkan bahwa beliau tidak pernah
mengerjakan lebih dari 11 raka'at, baik dalam bulan Ramadhan atau lainnya, sebab
dalam riwayat Ibnu Hibban tersebut diterangkan bahwa beliau shalat Tarawih
delapan raka'at. Kemudian berwitir tiga raka'at, jadi jumlahnya sebelas
raka'at.
听
Indikasi lain yang menunjukkan Nabi shallallhu 'alaihi wa sallam tidak
pernah mengerjakan lebih dari sebelas raka'at adalah karena Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam (menurut kebiasaannya) apabila mengerjakan sesuatu amalan,
maka ia kerjakan dengan tetap, seperti misalnya mengqadha' dua raka'at ba'diyah
Zhuhur setelah shalat Ashar, shalat ini beliau kerjakan dengan tetap, meskipun
kejadiannya hanya sekali.
听
Jadi kalau memang benar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah
mengerjakan 20 raka'at, tentu pekerjaan itu tidak akan beliau tinggalkan sama
sekali dan lebih dari itu 'Aisyah radyiallahu 'anha pun tidak akan berani
membuat pernyataan yang membatas bahwa beliau tidak pernah mengerjakan lebih
dari sebelas raka'at seperti disebutkan diatas".
听
Berdasarkan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa Imam Suyuthi cenderung
memilih sebelas raka'at dan sekaligus menolak yang dua puluh raka'at karena
kelemahan riwayatnya.
听
听
Dikutip dari buku Kelemahan Hadits Tarawih 20 Raka'at
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Abani
rahimahullah
Penterjemah : Luthfie Abdullah Ismail
听 听 Insya Allah menyusul
:
听
|
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 15 = Disunnahkannya Shalat Tarawih Berjamaah]
Y & R
开云体育听
PENJELASAN TENTANG
Disunnahkannya Shalat
Tarawih
DENGAN BERJAMA'AH
oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani
听
听 听
KATA PENGANTAR
听
Di permasalahan ke 6, ML assunnah telah
memuat penjelasan lengkap mengenai Derajat Hadits Shalat Tarawih 20 Raka'at,
kemudian ada usulan dari beberapa ikhwan (khususnya yang tinggal di Jepang)
untuk mejelaskan juga hadits yang shahihnya, agak lama kami mencari makalah yang
membahas masalah tersebut. Alhamdulillah Ahad kemarin tgl. 18 Ramadhan 1420 H
kami mendapatkan sebuah buku terjemahan yang sangat bagus sekali karya Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah, dengan judul "Kelemahan Hadits
Tarawih 20 Raka'at", cet. 1989 oleh penerbit Fitrah.
听
Buku tersebut memuat beberapa bab mengenai
Shalat Tarawih, namun tidak semua kami angkat di ML assunnah, hanya 3 bab saja
Insya Allahu Ta'ala, yaitu : "Penjelasan Tentang Disunnahkannya Shalat
Tarawih dengan Berjama'ah", kemudian "Nabi Shalallahu 'alaihi wa
sallam tidak Pernah Shalat lebih dari 11 Raka'at" dan听 "Perintah
Membaguskan Shalat dan Ancaman bagi yang Melalaikan".
听
Walaupun agak sedikit terlambat,
mudah-mudahan dapat membantu kita dalam rangka membersihkan ibadah kita dari
kekeliruan-kekeliruan yang akan berakibat amalan kita tertolak dan dimasukkan
kedalam kategori bid'ah.
听
听
PENJELASAN TENTANG
DISUNNAHKANNYA
SHALAT TARAWIH DG
BERJAMA'AH
听
Tidak syak lagi bahwa shalat Tarawih dengan
berjama'ah adalah sangat dianjurkan berdasarkan pada :
听
A. TAQRIR Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana riwayat Tsa'labah bin
听听听 Abi Malik, ia
berkata :
"Artinya : Telah keluar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, suatu malam di bulan Ramadhan, maka beliau melihat orang-orang shalat di tepi masjid, sabdanya : Apa yang mereka lakukan ? Salah seorang berkata : Ya Rasulullah ! Mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat membaca Al-Qur'an dan Ubai bin Ka'ab membacakannya, dan mereka shalat berjama'ah dengannya. Maka sabdanya : Mereka telah mengerjakan yang baik atau telah benar mereka. Dan beliau tidak menampakkan kebencian terhadap mereka tersebut". [Diriwayatkan oleh Baihaqi dalam sunnanya II:495 ia berkata Hadits ini MURSAL HASAN.] Penjelasan.
听
Hadits ini telah diriwayatkan dengan MAUSHUL (sanad yang
bersambung) melalui jalan lain dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Mutabaat was
Syawahid, sanadnya LA BA'SA BIHI (baik).
听
Dikeluarkan oleh Ibnu Nashr dalam Qiyamul-Lail, hal.90 Abu
Dawud I:217 dan Baihaqi.
听
听
B. FI'IL (Perbuatan) beliau
sendiri. Tentang ini terdapat beberapa hadits.
听
Pertama dari Nu'man bin Basyir ia berkata
:
"Artinya : Kami pernah shalat (malam) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam ke 23 di bulan Ramadhan hingga sepertiga malam yang pertama, kemudian kami shalat lagi bersamanya pada malam ke 25 hingga pertengahan malam, kemudian beliau mengimami kami pada malam ke 27 hingga kami mengira, kami tidak akan mendapatkan waktu "FALAAH". Ia berkata : Kami menyebut "SAHUR" dengan sebutan falaah". [Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf II:90/2, Ibnu Nashr halaman 89, Nasaa'i I:238, Ahmad IV:272, Faryabi dalam Kitab Shiam I/73-II/72. Sanadnya SHAHIH dan dishahkan oleh Hakim] Hakim berkata : Hadits ini merupakan dalil yang terang bahwa Shalat Tarawih di masjid-masjid kaum Muslimin adalah SUNNAH (dianjurkan), dan adalah Ali bin Abi Thalib mengajurkan Umar bin Khattab radyillahu 'anhum untuk melestarikan sunnah ini. Al-Mustadrak I:440. Kedua dari Anas ia berkata :
"Artinya : Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, shalat di bulan Ramadhan, kemudian aku datang dan aku berdiri di sampingnya, kemudian datang yang lain, kemudian yang lain lagi, sehingga waktu itu kami menjadi kelompok (berjumlah lebih kurang 10 orang). Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa bahwasanya kami berada di belakangnya, beliau meringkas shalatnya, kemudian masuk rumahnya. Ketika beliau masuk rumahnya, beliau mengerjakan shalat yang tidak dikerjakannya bersama kami. Katika kami masuk waktu pagi, kami bertanya : Ya Rasulullah ! Apakah engkau tidak mengetahui kami tadi malam ?. Beliau menjawab : Ya, justru itulah yang mendorongku untuk melakukan apa yang aku perbuat". [Diriwayatkan oleh Ahmad III:199,212 dan 291, juga Ibnu Nashr halaman 89, keduanya dengan sanad yang SHAHIH. Demikian juga Thabrani meriwayatkan hadits ini dalam Al-Aushath dan Al-Jam'u III:173] 听Ketiga dari 'Aisyah
ia berkata :
"Artinya :Pernah orang-orang shalat (malam) di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, pada bulan Ramadhan dengan sendiri-sendiri, orang-orang itu mempunyai sedikit hafalan Al-Qur'an, lalu ada kurang lebih lima atau enam orang, atau lebih sedikit atau lebih banyak dari jumlah itu yang mengikuti shalatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. ('Aisyah berkata) : Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, menyuruh aku mendirikan tikar di pintu kamarku, lalu aku kerjakan. Kemudian听 Ia keluar ke pintu sesudah shalat Isya' yang terkahir. Ia ('Aisyah) berkata :听Lalu orang-orang yang di masjid mengerumuni beliau, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam , shalat bersama mereka, shalat malam yang panjang, kemudian beliau berpaling dan masuk (ke rumah), beliau tinggalkan tikar itu sebagaimana adanya. Ketika pagi hari orang-orang memperbincangkan shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama mereka yang di masjid pada malam itu. (Akibatnya) orang-orang berkumpul lebih banyak lagi sehingga masjid menjadi penuh sesak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar pada malam yang kedua, maka orang-orang shalat mengikuti shalatnya. Pada pagi harinya orang-orang menceritakan kejadian itu, sehingga bertambah banyaklah pengunjung di malam yang ke tiga, pada malam itu beliau keluar听 dan orang-orang shalat mengikuti shalatnya. (Akhirnya) pada hari keempat masjid tidak mampu lagi menampung pengunjungnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Isya' bersama mereka, kemudian beliau masuk rumahnya dan orang-orang memastikan hal itu. 'Aisyah melanjutkan : Beliau bertanya kepadaku : Bagaimana orang-orang bisa menjadi seperti itu ya 'Aisyah ?. Aku menjawab : Ya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ! Orang-orang mendengar tentang shalatmu bersama mereka yang di masjid tadi malam, oleh karena itu mereka berkumpul agar engkau mau shalat bersama mereka. Beliau berkata : Gulunglah tikarmu ini ya 'Aisyah, lalu aku kerjakan. Malam itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur dengan tidak lalai, sedangkan orang-orang mengetahui tempatnya, kemudian masuklah beberapa orang dari mereka sambil berkata : As-Shalat ! hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk shalat Shubuh. Setelah selesai shalat Fajar, beliau menghadap ke orang banyak, kemudian bertasyahhud dan berkata : Amma ba'du ! Wahai orang-orang demi Allah dan Alhamdulillah tadi malam aku tidur pulas, tidak tersembunyi bagiku tempat-tempat kamu, tetapi aku khawatir akan dijadikan kewajiban buat kamu sekalian. Pada riwayat lain : Tetapi aku takut diwajibkan atas kamu shalat malam (itu), dan kamu tidak sanggup mengerjakannya ......" Pada riwayat lain Zuhri menambahkan : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, wafat sedangkan orang-orang dalam keadaan seperti itu, demikian juga pada masa khalifah Abu Bakar dan permulaan kekhalifahan Umar 1) (Hadits Shahih Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud Nasa'i, Ahmad dan Faryabi serta Ibnu Nashr). 1) Lafadz "wal amru 'ala dzalika" = keadaan orang-orang seperti itu mempunyai dua pengertian yaitu : a) meninggalkan jama'ah dalam Tarawih, b) Shalat sendiri-sendiri (mengadakan jama'ah masing-masing). Penulis lebih cenderung pada pengertian yang (b). 听
听Penjelasan.
听
Perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berjama'ah
selama tiga malam bersama mereka, merupakan petunjuk jelas bahwa shalat Tarawih
itu sebaiknya dikerjakan dengan berjama'ah. Adapun sikap Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam tidak hadir bersama mereka pada malam ke empat, tidak dapat
diartikan bahwa anjuran itu sudah dihapuskan, karena ketika itu beliau
menyebutkan illatnya yaitu "aku takut/khawatir akan diwajibkan atas
kamu".
听
Tetapi dengan wafatnya beliau, maka hilang pula
kekhawatiran tersebut, berarti kita kembali kepada hukum yang terdahulu yaitu
anjuran berjama'ah, oleh karena itu Umar radyillahu 'anhum berusaha menghidupkan
kembali tuntunan tersebut sebagaimana disebutkan di atas. Demikian pula sikap
yang diambil oleh Jumhur Ulama'.
听
Keempat, Hudzaifah bin Yaman menceritakan
:
"Artinya : Telah bangun Rasululullah shallallahu 'alaihi wa sallam di suatu malam pada bulan Ramadhan di kamarnya yang terbuat dari pelepah korma, kemudian ia menuangkan setimba air, kemudian mengucap "Allahu Akbar Allahu Akbar" tiga kali, Dzal Malakut wal Jabarut wal Kibriyaa' wal 'Azhmah, kemudian beliau membaca surah Al-Baqarah. Ia (Hudzaifah) berkata selanjutnya : Kemudian beliau ruku', dan adalah (lama) ruku'nya seperti (lama) berdirinya, lalu dalam rukunya beliau mengucap "subhana rabbiyal azhim, subhana rabbiyal azhim", kemudian mengangkat kepalanya dari ruku', lalu berdiri sebagaimana ruku'nya dan mengucap : La Rabbil Hamdu. Kemudian beliau sujud, dan adalah sujudnya selama berdirinya. Beliau mengucap dalam sujudnya :"Subhana Rabbiyal A'laa, kemudian mengangkat kepalanya dari sujud, kemudian duduk, pada duduk antara dua sujud beliau mengucap "Rabbigh Firli", lama duduknya sebagaimana sujudnya, kemudian sujud dan berkata : "Subahana Rabbiyal A'laa. Maka beliau shalat empat raka'at dan membaca padanya surah Al-Baqarah dan Ali 'Imran dan An-Nisaa' dan Al-Maidah serta Al-An'am sehingga datang Bilal untuk adzan buat shalat (Fajar)". Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah II:90/2 dan
Ibnu Nashr pada halaman 80-90. Nasa'i dalam sunannya I:246, Ahmad V:400 melalui
Thalhah bin Yazid Al-Anshari dari Hudzaifah, riwayat-riwayatnya ini saling
menambah antara satu dengan yang lain. Juga oleh Imam Tirmidzi I:303 serta Ibnu
Majah dalam I:290 dan Hakim I:271 tentang ucapan duduk antara dua sujud. Hakim
juga mengesahkannya dan Dzahabi menyetujuinya, orang-orangnya kepercayaan,
tetapi Nasa'i menganggap ini Mursal dengan menyebut illatnya bahwa Thalhah bin
Yazid tidak aku ketahui mendengar (hadits ini) dari Hudzaifah.
听
Menurut pedapat saya, sanad hadits ini telah disambung
oleh 'Amr bin Marrah dari Abi Hamzah yang dia itu adalah Thalhah bin Yazid, ia
mendengar dari seorang laki-laki dari Absi, Syu'bah memandang bahwasanya ia
adalah Shillah bin Zufar dari Hudzaibah.听 Hadits ini dikeluarkan oleh Abu
Dawud I:139-140, Nasa'i I:172, Thahawi dalam 'Al-Musykil" I:308, Thayalisi
I:115 serta Baihaqi II:121-122, juga Ahmad V:398 dan Baghawi pada hadits Ali bin
Ja'di I:4/1 dari Syu'bah dari 'Amr, sanadnya shahih. Muslim meriwayatkan II:186
melalui jalan Al-Mustaurad bin Ahnaf dari Shillah bin Zufar yang semakna dengan
ini disertai tambahan, pengurangan dan beberapa perubahan kecil.
听
C. Keterangan-keterangan dari
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (qaul) tentang 听听听
keutamaan Tarawih dengan
berjama'ah.
"Artinya : Abu Dzar radyillahu 'anhum berkata : Kami pernah berpuasa bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tetapi beliau tidak shalat bersama kami, sehingga tinggal tujuh hari dari bulan (Ramadhan), lalu ia shalat (malam) bersama kami hingga larut sepertiga malam, kemudian di hari keenam ia tidak shalat bersama kami lagi, dan ia shalat bersama kami pada malam kelima, hingga larut pertengahan malam, lalu kami bertanya : Ya Rasulullah ! Alangkah baiknya kalau seandainya engkau kerjakan sunnah itu dengan kami dalam sisa malam kami ini. Maka jawabnya : Sesungguhnya barangsiapa yang shalat (malam) bersama imam hingga selesai, akan ditetapkan baginya (seperti) shalat semalam (suntuk). Kemudian setelah itu ia tidak lagi shalat bersama kami hingga tinggal tiga hari dari bulan itu, kemudian ia shalat lagi bersama kami pada malam ketiganya, dan ia ajak keluarga dan istrinya, lalu ia shalat bersama kami, hingga kami khawatir (kehilangan) al-falaah. Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apakah Al-Falaah itu ? Jawabnya: Yaitu Sahur". Hadits ini diriwayatkan oleh听 Ibnu Abi Syaibah
II:90/2, Abu Dawud I:217, Tirmidzi II:72-73, disahkan oleh Nasa'i I:238 dan Ibnu
Majah I:397 dan Thahawi dalam "Syarhul Ma'aanil Atsar" I:206, dan Ibnu
Nashr hal 89, Faryabi I:71 dan II:72, serta Baihaqi II:494. Semua sanad mereka
SHAHIH.
听
Mendukung hadits ini adalah riwayat Abu Dawud dalam kitab
Al-Masaail hal 62, ia berkata.
"Artinya : Saya mendengar Ahmad ditanya : Mana yang lebih engkau sukai, orang yang shalat di bulan Ramadhan bersama orang banyak atau sendirian ; Ia menjawab : Orang yang shalat bersama orang banyak ; aku juga mendengar ia berkata : Aku menyukai orang-orang yang shalat bersama imam dan witir bersamanya. Nabi shallallhu 'alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya seorang laki-laki apabila ia shalat bersama imam, akan ditetapkan baginya (pahala) di sisi malamnya. Yang seperti ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Nashr, halaman 91 dari Ahmad, kemudian Abu Dawud berkata : "Ahmad ditanya dan aku mendengar : bagaimana tentang mengakhirkan pelaksanaan shalat Tarawih hingga akhir malam ? Ia menjawab : Tidak ada sunnah kaum Muslimin yang lebih baik aku sukai dari pada itu 2) ". 2). Pengertian berjama'ah pada waktu awwal untuk shalat Tarawih lebih afdhal baginya daripada shalat sendirian, walau mengakhirkannya hingga akhir malam. Jadi walaupun menta'khir shalat Tarawih itu mempunyai keutamaan sendiri, tapi melakukan dengan jama'ah adalah lebih utama dengan dasar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya beberapa malam bersama para shahabat, sebagaimana yang diceritakan pada riwayat 'Aisyah terdahulu, dan demikian pula yang dilakukan kaum Muslimin mulai kekhalifahan Umar radyiallahu 'anhum hingga sekarang. Dikutip dari buku
Kelemahan Hadits Tarawih 20 Raka'at
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullah
Penterjemah : Luthfie Abdullah Ismail
听 听 Insya Allah menyusul
:
听
|
e-mail problems
Y & R
开云体育Bismillahirrahmanirrahiim.
听
听
Kepada Teman-teman di ML
assunnah
听
Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuhu, wa-ba'du.
Saya ada sedikit problem dengan ML assunnah,
yaitu
"Bisa KIRIM tapi tidak bisa TERIMA e-mail dari assunnah" Awwalnya, memang e-mail yang masuk dari
assunnah agak tersendat-sendat, dan sekarang total tidak pernah terima
lagi.
听
Sudah pernah unsubscribe dan subscribe
ulang, namun hasilnya masih seperti diatas, apakah ini problemnya di server
jaringan tempat saya atau gimana ...?
听
Mohon yang mengetahui masalah tersebut, bisa
menjelaskannya.
听
Ahukum Fillah
听
听
听
听
|
Warga Baru
Ibnu F
开云体育Assalamu'alaikum Wr.Wb. Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas hidayah dan inayahNya yang masih diberikan kepada kita. Terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih kepada Manajer assunnah@... yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk nimbrung di mailing list ini.听Juga kepada seluruh member assunnah, wabil khusus buat听saudara saya ( member assunnah juga ) yang听telah membimbing saya hingga sampai di ML ini.听听 Sudah 2 minggu saya di assunnah@..., rasanya belum sempurna kalo saya tidak ikutan ta'aruf ke antum semua. Nama saya Ibnu Fallah ( eLnya dobel ),听lahir di Kab. Wonosobo - Jateng, lulus SMAN1 Wonosobo th. 1991, dan sekarang tinggal di Jakarta. Sebagai awal perkenalan, berikut ini saya kirimkan alamat situs-situs Islami yang mudah-mudahan bisa dijadikan rujukan untuk study banding.听Mohon maaf kalo informasi ini termasuk kadaluwarsa karena saya percaya sebagian听besar member assunnah sudah mengunjunginya. Saya hanya mencoba mengingat sabda Rosululloh SAW bahwa : Sebaik-baik manusia adalah yang ber(memberi)-manfaat bagi manusia lainnya. 听听 Alamat-alamat tersebut :
Serta beberapa site Islam yang lain seperti :
Terima kasih, Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
听
:-) Ibnu Fallah
听
听
|
Re: e-mail problems
Endan Suwandana
Kalau ada administratornya, coba tanya sama dia. Barangkali dia
toggle quoted message
Show quoted text
mem-filter-nya. Biasanya beberapa perusahaan tidak mengijinkan bagi karyawannya utk ikutan Mailing-List, karena mungkin terlalu mahal. Hal ini dialami teman saya di perusahaan Freepot. Tapi mudah-mudahan hal itu tidak terjadi sama akhi. Mungkin juga karena hal lain. Demikian yang saya tahu... e.n.d.a.n Bismillahirrahmanirrahiim. |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 12 = Hadist Palsu Tentang Terpecahnya Umat Islam]
Y & R
开云体育听
HADITS PALSU
Tentang Terpecahnya Umat
Islam
oleh
Yazid bin Abdul Qadir
Jawas
听
听 听
KATA PENGANTAR
听
Di permasalahan ke 11, ML assunnah telah
memuat penjelasan lengkap dan berbobot mengenai Kedudukan Hadits Tujuh Puluh Dua
Golongan Umat Islam, dan untuk melengkapi pembahasan tersebut kami angkat pula
pembahasan ilmiah mengenai Hadits Palsu Tentang Terpecahnya Umat Islam, oleh
penulis yang sama, untuk itu selamat menyimak.
听
听
HADITS PALSU TENTANG TERPECAHNYA
UMAT ISLAM
听
Hadits palsu tersebut bunyinya adalah
sebagai berikut :
"TAFTARIQU UMMATI 'ALA BIDH'IW-WASAB'IINA FIRQOTAN KULLUHAA FIIL-JANNATI听 ILLA FIRQOTAW-WAHIDAH听 WAHIYAA听 ZANAADIQOH". "Umat-Ku akan terpecah menjadi lebih dari 70 golongan, semuanya akan masuk surga, kecuali satu golongan yang akan masuk neraka, yaitu golongan zindiq". 听
Keterangan :
Hadits ini diriwayatkan dengan tiga jalan:
听
RAWI HADITS
听
Di sanad yang pertama ada dua rawi yang sangat
lemah.
Di sanad yang kedua ada dua rawi yang lemah :
Di sanad yang ketiga, ada dua rawi tukang
dusta.
听
KESIMPULAN.
听
Kata ibnul Jauzi : Hadits dengan lafadz seperti di atas
tidak ada asalnya. Yang benar adalah : Satu golongan yang masuk surga yaitu :
Al-Jama'ah (Al-Maudhu'at I:267-268 cet. II Darul Fikr 1403 H). Kata Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani : Hadits dengan lafadz seperti ini (yakni seperti
yang tersebut diatas) adalah PALSU.
听
听
PERIKSA
Wallahu 'alam. 听
听 Insya Allah menyusul
:
听
|
Re: Tanya Informasi Lokasi Dauroh Sabtu & Ahad
Y & R
Informasi Lokasi Dauroh Sabtu & Ahad Assalamu'alaikum Wr. Wb.Address : Jl. Polonia - Taman Simanjuntak No. 7 TPA Al-Irsyad Telp. 8191122 --> Dari Terminal Kp Melayu naik mikrolet jurusan Psr Minggu [M16] minta diturunin di POLONIA. udah gitu terus jalan kaki.... --> Lebih mudah pakai taxi |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 11 = Kedudukan Hadits 72 Golongan Umat Islam]
Y & R
开云体育听
KEDUDUKAN HADITS
Tujuh Puluh Dua Golongan Umat
Islam
oleh
Yazid bin Abdul Qadir
Jawas
听
听 TAQDIM
听
Akhir-akhir ini, kita sering mendengar ada
beberapa khatib dan penulis yang membawakan hadits tentang tujuh puluh dua
golongan umat Islam masuk neraka dan satu golongan umat Islam masuk surga adalah
hadits lemah, dan yang benar kata mereka adalah tujuh puluh dua golongan masuk
surga dan satu golongan saja yang masuk neraka, yaitu golongan zindiq. Mereka
melemahkan hadist tersebut karena tiga hal :
Dalam tulisan ini Insya Allah saya akan
menjelaskan kedudukan sebenarnya hadits ini serta penjelasan dari para Ulama
Ahli Hadits, sehingga dengan demikian akan hilang kemusykilan yang ada, baik
dari segi sanadnya maupun dari segi maknanya.
听
听
JUMLAH HADITS TENTANG TERPECAHNYA
UMAT.
听
Kalau kita kumpulkan hadits-hadits tentang
terpecahnya umat menjadi 73 golongan dan satu golongan yang masuk surga, lebih
kurang ada lima belas hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh ahli
hadits dari 14 (empat belas) shahabat Rasulullah SAW, yaitu ; Abu Hurairah,
Mu'awiyah, Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, Auf bin Malik, Abu Umamah, Ibnu
Mas'ud, Jabir bin Abdillah, Sa'ad bin Abi Waqqash, Abu Darda', Watsilah bin
Al-Asqa', Amr bin 'Auf Al-Muzani, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy'ariy, dan
Anas bin Malik.
听
Sebagian dari hadit-hadits tersebut ialah
:
Artinya :
"Dari Abu Hurairah ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah SAW. Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan atau 72 (tujuh puluh dua) golongan dan Kaum Nashrani telah terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan atau 72 (tujuh puluh dua) golongan dan ummatku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan". Keterangan :
Hadits ini diriwayatkan oleh :
Semua ahli hadits tersebut di atas
meriwayatkan dari jalan Muhammad bin 'Amr dari Abu Salamah dari Abu Hurarirah
dari Nabi SAW.
听
听
RAWI HADITS
听
A.听 Muhammad bin 'Amr bin Alqamah bin
Waqqash Al-Alilitsiy.
(Lihat : Al-Jarhu wat Ta'dil 8 : 30-31, Mizanul I'tidal III : 367, Tahdzibut Tahdzib IX : 333-334, Taqribut Tahdzib II : 196). B.听 Abu Salamah itu Abdur-Rahman bin Auf. Beliau
adalah rawi Tsiqah, Abu Zur'ah
听听听 berkata : Ia seorang rawi
Tsiqah.
听听听 (Lihat : Tahdzibut Tahdzib XII : 127.
Taqribut Tahdzib II : 430).
听
听
DERAJAT HADITS.
听
Hadits ini derajatnya : HASAN, karena ada
Muhammad bin 'Amr, tetapi hadits ini menjadi SHAHIH karena banyak
SYAWAHIDNYA.
听
Tirmidzi berkata : Hadits ini HASAN
SHAHIH.
Hakim berkata : Hadits ini SHAHIH menurut
syarat Muslim dan keduanya (yaitu : Bukhari, Muslim) tidak mengeluarkannya, dan
Imam Dzahabi menyetujuinya. (Mustadrak Hakim : Kitabul 'Ilmi juz I hal.
128).
听
Ibnu Hibban dan Asy-Syathibi dalam
Al-'Itisham 2 : 189 menshahihkan hadits ini. Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam kitab Silsilah Hadits Shahih No. 203 dan
Shahih Tirmidzi No. 2128.
Artinya :
"Dari Abu Amir Abdullah bin Luhai, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia (Mu'awiyah) pernah berdiri dihadapan kami, lalu ia berkata : Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda : Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kami dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, dan sesungguhnya umat ini akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan. (Adapun) yang tujuh puluh dua akan masuk neraka dan satu golongan akan masuk surga, yaitu "Al-Jama'ah". Keterangan :
Hadits ini diriwayatkan oleh :
Semua Ahli Hadits tersebut di atas meriwayatkan dari jalan
:
听
Shafwah bin 'Amr, ia berkata : Telah memberitakan kepadaku
Azhar bin Abdullah Al-Hauzani dari Abu 'Amr Abdullah bin Luhai dari
Mu'awiyah.
听
RAWI HADITS
听
听听听 1. Shafwah bin 'Amir bin Haram
as-Saksakiy : Ia dikatakan Tsiqah oleh Al-'Ijliy, Abu
听听听 听听听 Hatim, Nasa'i, Ibnu
Sa'ad, ibnul Mubarak dan lain-lain.
(Lihat : Tahdzibut Tahdzib IV : 376. Al-Jarhu wat Ta'dil IV : 422. Taribut Tahdzib I : 368, Al-Kasyif听 II : 27). 听听听 2. Azhar bin Abdullah Al-Haraazi. Ia
dikatakan Tsiqah oleh听 Al-I'jiliy dan Ibnu Hibban.
听听听 听听听 Imam听听 Dzahabi berkata :听 Ia seorang听 tabi'in听
dan听 haditsnya hasan.听 Ibnu Hajar
听听听
听听听berkata : Ia Shaduq (orang yang benar) dan ia dibicarakan
tentang nashb.
听听听 听听听 (Lihat : Mizanul I'tidal听 I:173. Taqribut Tahdzib I:52. Ats-Tsiqat
oleh Al-'Ijily hal.59
听听听
听听听 dan ASt-Tsiqat oleh Ibnu hibban听 IV :
38).
听
听听听 3. Abu 'Amir Al-Hauzani ialah Abu Amir
Abdullah bin Luhai.
(Liha: Al-Jarhu wa Ta'dil V : 145. Tahdzibut Tahdzib V : 327. Taqribut-Tahdzib 1 : 444 dan Al-kasyif II : 109). 听
DERAJAT HADITS
听
Derajat hadits ini : HASAN, karena ada rawi Azhar bin
Abdullah, tetapi hadits ini menjadi SHAHIH dengan SYAWAHIDNYA.
听
Hakim berkata : Sanad-sanad hadits (yang banyak) ini harus
dijadikan hujjah untuk menshahihkan hadits ini. Dan Imam Dzahabi menyetujuinya.
(lihat : Al-Mustadrak I : 128).
听
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Hadits ini Shahih
Masyhur (lihat : Silsilah Hadits Shahih I : 359 oleh Syaikh
Al-Albani).
听
Artinya :
"Dari Auf bin Malik ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, satu golongan masuk surga, dan tujuh puluh dua golongan masuk neraka". Beliau ditanya : "Ya Rasulullah, Siapakah satu golongan itu ?". Beliau menjawab ; "Al-Jama'ah". Keterangan.
Hadits ini diriwayatkan oleh :
Semuanya meriwayatkan dari jalan 'Amr bin 'Utsman, telah
menceritakan kepada kami 'Abbad bin Yusuf, telah menceritakan kepadaku Sahfwan
bin 'Amr dari Rasyid bin Sa'ad dari 'Auf bin Malik.
听
听
RAWI HADITS.
听
DERAJAT HADITS
听
Derajat hadits ini : HASAN karena ada 'Abbad bin Yusuf,
tetapi harus mejadi SHAHIH dengan beberapa SYAWAHIDNYA.
听
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengatakan hadits
ini SHAHIH dalam Shahih Ibnu Majah II:36 nomor 3226 cetakan Maktabul Tarbiyah
Al'Arabiy Liduwalil Khalij cet: III tahun 1408H.
听
Hadits tentang terpecahnya umat menjadi 73 golongan
diriwayatkan juga oleh Anas bin Malik dengan mempunyai 8 (delapan) jalan (sanad)
di antaranya dari jalan Qatadah diriwayatkan oleh Ibnu Majah No. 3993. Imam
Bushiriy berkata : Isnadnya Shahih dan rawi-rawinya tsiqah. Hadits ini
dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah No. 3227. (Lihat : 7 sanad
yang lain dalam Silsilah Hadits Shahih 1:360-361.
听
Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam kitabul Iman, bab Maaja'
Fiftiraaqi Hadzihi Ummah No. 2779 dari shahabat Abdullah bin 'Amr bin Al-Ash dan
Imam Al-Lalikaiy juga meriwayatkan dalam kitabnya Syarah Ushulil I'tiqad Ahlis
Sunnah wal Jama'ah I:99 No. 147 dari shahabat dan dari jalan yang sama, degan
ada tambahan pertanyaan, yaitu : Siapakah golongan yang selamat itu ?. Beliau
SAW menjawab :
"MAA ANAA 'ALAIYHI WA-ASH-HAABII" "Ialah golongan yang mengikuti jejak-Ku dan jejak para shahabat-Ku". 听
RAWI HADITS
听
Dalam sanad hadits ini ada rawi yang lemah听 yaitu :
Abdur Rahman bin Ziyad bin An'um Al-ifriqy. Ia dilemahkan oleh Yahya bin Ma'in,
Imam Ahmad, Nasa'i dan selain mereka. Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata : Ia lemah
hapalannya.(Tahdzib VI:157-160. Taqribut Tahdzib I:480).
听
听
DERAJAT HADITS
听
Imam Tirmidzi mengatakan hadist ini HASAN, karena banyak
syawahidnya. Bukan beliau menguatkan rawi ini, karena dalam bab Adzan beliau
melemahkan rawi ini. (Lihat : Silsilah Al-Hadits Shahihah No. 1348 dan Shahih
Tirmidzi No. 2129). 听
听
KESIMPULAN.
听
Kedudukan hadits-hadits di atas setelah diadakan
penelitian oleh para Ahli Hadits, maka mereka berkesimpulan bahwa hadits-hadits
tentang terpecahnya umat ini menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, 72 (tujuh
puluh dua) golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga adalah HADITS
SHAHIH yang memang datangnya dari Rasulullah SAW, dan tidak boleh seorangpun
meragukan tentang keshahihan hadits-hadits tersebut, kecuali kalau dia dapat
membuktikan secara ilmu hadits tentang kelemahan hadits-hadits
tersebut.
听
听
SEBAGIAN YANG MELEMAHKAN.
听
Ada sebagian orang yang melemahkan hadits-hadits tersebut,
karena melihat jumlah yang berbeda-beda, yakni ; di suatu hadits tersebut 70, di
hadits lain disebut 71, di hadits lain lagi disebutkan 72 terpecahnya dan satu
masuk surga. Oleh karena itu saya akan terangkan tahqiqnya, berapa jumlah firqah
yang binasa itu.?.
TARJIH.
听
Hadits-hadist yang menerangkan tentang terpecahnya ummat
menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan adalah lebih banyak sanadnya dan lebih
kuat dibanding hadits-hadits yang menyebut 70,71 atau 72.
听
听
MAKNA HADITS.
听
Sebagian orang menolak hadits-hadits yang shahih karena
mereka lebih mendahulukan akal ketimbang wahyu, padahal yang benar adalah wahyu
yang berupa nash Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih lebih tinggi dan lebih utama
dibanding dengan akal manusia, karena manusia ini adalah lemah, jahil (bodoh),
zhalim, sedikit ilmunya, sering berkeluh kesah, sedangkan wahyu tidak ada
kebathilan di dalamnya (41:42).
听
Adapun soal makna hadits masih musykil (sulit dipahami)
maka janganlah cepat-cepat kita menolak hadits-hadits shahih, karena betapa
banyaknya hadits-hadits shahih yang belum kita pahami makna dan maksudnya
.!!
听
Yang harus digaris bawahi adalah bahwa Allah dan Rasul-Nya
lebih tahu daripada kita. Rasulullah SAW menerangkan bahwa umatnya akan
mengalami perpecahan dan perselisihan dan akan menjadi 73 (tujuh puluh tiga)
firqah,semuanya ini telah terbukti. Yang terpenting bagi kita sekarang ini ialah
berusaha mengetahui tentang kelompok-kelompok yang binasa dan golongan yang
selamat serta ciri-ciri mereka berdasarkan Al-Qur'an, As-Sunnah As-Shahihah dan
penjelasan para shahabat dan para Ulama Salaf, agar kita menjadi golongan yang
selamat dan menjauhkan diri dari kelompok-kelompok sesat yang kian hari kian
berkembang.
听
Wallahu 'alam. 听
听 Insya Allah menyusul
:
听
|
Re: tanya tentang takhrij haditst kisah Tsalabah o leh ust.Yazid J awaz.
Purwadi
toggle quoted message
Show quoted text
-----Original Message-----
From: Purwadi [mailto:purwa@...] Sent: Friday, December 24, 1999 1:02 PM To: 'assunnah@...'; 'Y & R' Cc: Suprayitno MCDP Subject: [assunnah] Re: tanya tentang takhrij haditst kisah Tsalabah oleh ust.Yazid J awaz. Akhi Yayat dan ikhwan semua Ana lagi mancari tentang kisah Tsalabah yang pernah ditakhrij oleh ustad Yazid A.Q. Jawaz dibuletin Annur edisi kurang lebih dua tahun yang lalu. Mohon kalu ada yang tahu segera kirim ke ana segera. Alamat E-Mail purwa@... Jazakallah. Wassalam. -----Original Message----- From: Suprayitno MCDP [mailto:suprayitno@...] Sent: Friday, December 24, 1999 7:53 AM To: Suprayitno MCDP; 'Y & R' Cc: assunnah@... Subject: [assunnah] Re: Tanya Kembali Qoul Imam Mazhab Ttg. Hadis Dloif Assalamu'alaikum Wr. Wb.------------------------------------------------------------------------ Post Message assunnah@... Subscribe assunnah-subscribe@... Unsubscribe assunnah-unsubscribe@... List owner assunnah-owner@... ------------------------------------------------------------------------ GRAB THE GATOR! FREE SOFTWARE DOES ALL THE TYPING FOR YOU! Gator fills in forms and remembers passwords with NO TYPING at over 100,000 web sites! Get $100 in coupons for trying Gator! eGroups.com Home: - Simplifying group communications ------------------------------------------------------------------------ Post Message assunnah@... Subscribe assunnah-subscribe@... Unsubscribe assunnah-unsubscribe@... List owner assunnah-owner@... ------------------------------------------------------------------------ GET $100 IN COUPONS FOR TRYING GATOR! Grab the Gator! Free software does all the typing for you! Gator fills in forms and remembers passwords with NO TYPING at over 100,000 web sites! -- Create a poll/survey for your group! -- |
Re: tanya tentang takhrij haditst kisah Tsalabah oleh ust.Yazid J awaz.
Purwadi
Akhi Yayat dan ikhwan semua
toggle quoted message
Show quoted text
Ana lagi mancari tentang kisah Tsalabah yang pernah ditakhrij oleh ustad Yazid A.Q. Jawaz dibuletin Annur edisi kurang lebih dua tahun yang lalu. Mohon kalu ada yang tahu segera kirim ke ana segera. Alamat E-Mail purwa@... Jazakallah. Wassalam. -----Original Message-----
From: Suprayitno MCDP [mailto:suprayitno@...] Sent: Friday, December 24, 1999 7:53 AM To: Suprayitno MCDP; 'Y & R' Cc: assunnah@... Subject: [assunnah] Re: Tanya Kembali Qoul Imam Mazhab Ttg. Hadis Dloif Assalamu'alaikum Wr. Wb.------------------------------------------------------------------------ Post Message assunnah@... Subscribe assunnah-subscribe@... Unsubscribe assunnah-unsubscribe@... List owner assunnah-owner@... ------------------------------------------------------------------------ GRAB THE GATOR! FREE SOFTWARE DOES ALL THE TYPING FOR YOU! Gator fills in forms and remembers passwords with NO TYPING at over 100,000 web sites! Get $100 in coupons for trying Gator! eGroups.com Home: - Simplifying group communications |
Tanya Informasi Lokasi Dauroh Sabtu & Ahad
Suprayitno MCDP
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Ikhwan / akhwat filah, ana membutuhkan informasi ttg. lokasi Dauroh Ustadz Yazid, Yusuf Baisa dan Farid Ocbah yang akan dilaksanakan Sabtu & Ahad (25 - 26 / 12/1999) di Polonia Jak - Tim. Jika antum sekalian ada yang mengetahui Route dan lokasi nya tolong sampaikan ke ana. InsyaAlloh ana akan mengha- dirinya. Syukron atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. ** SUPRAYITNO PT. TOYOTA - ASTRA MOTOR Plant Adm. Division - MCDP Section Phone : 6518989 ext. 1511 email : suprayitno@... Sunter I Jakarta Utara ** |
Re: Tanya Kembali Qoul Imam Mazhab Ttg. Hadis Dloif
Suprayitno MCDP
Assalamu'alaikum Wr. Wb. |
Re: Tanya Kedududkan Hadis Dloif
Y & R
BismillahirrohmaanirrohiemAlaikumsalam Kemudian, banyak dari kita bekata : Hadist Dloif masih bisa dijadikan dalilPersangkaan mereka tentang bolehnya mengamalkan hadits-hadits dlo'if untuk fadla ilul a'mal atau targhib dan tarhib, adalah persangkaan yang jahil. Dan menurut madzhab Imam Malik, Syafi'iy, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma'in, Abdurahman bin Mahdi, Bukhari, Muslim, Ibnu Abdil Bar, Ibnu hazm dan Imam-imam ahli hadits lainnya, mereka semuanya tidak membolehkan beramal dengan hadits dlo'if secara mutlak meskipun untuk fadlaa ilul a'mal dll. Tidak syak (ragu) lagi inilah madzhab yang haq, karena tidak ada hujjah kecuali dari hadits-hadits yang telah tsabit dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. [Kutipan dari Makalahnya Ustadz Abdul Hakim, insya Allah nanti dimuat di ML] Oh yaa.. gimana dengan ML assunnahnya, ada masalah enggak... ? misal ; TERIMA-nya nggak rutin, atau nggak bisa KIRIM etc... Jazakumullohu Khoiron Katsiron. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. |
Re: TEST...!
Rikrik.Ilyas@aventis.com
test ok
toggle quoted message
Show quoted text
-----Original Message-----
From: Y & R [mailto:yayat@...] Sent: Friday, December 24, 1999 5:03 AM To: assunnah@... Subject: [assunnah] TEST...! _____ Post Message assunnah@... <mailto:assunnah@...> Subscribe assunnah-subscribe@... <mailto:assunnah-subscribe@...> Unsubscribe assunnah-unsubscribe@... <mailto:assunnah-unsubscribe@...> List owner assunnah-owner@... <mailto:assunnah-owner@...> _____ <> eGroups.com Home: <> www.egroups.com <> - Simplifying group communications |
Tanya Kedududkan Hadis Dloif
Suprayitno MCDP
Bismillahirrohmaanirrohiem
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Afwan akh yayat, jika ana mengganggu antum. Ana akan menanyakan sedkit ttg. kedudukan Hadist Dloif/lemah dalam Syari'at Islam. Kita sudah faham keharusan memakai hadist shohih sebagai dalil dalam beramal, karena kedudukannya berasal langsung dari perkataan Rasululloh Saw yang disampaikan /keluarkan oleh Para Muhaddist melalui Jalur periwayatan (Sanad) yang terpelihara. Adapun Hadist dloif, ia disangsikan jalur periwayatannya (bukan dari per- kataan Rasululloh Saw.). Kemudian, banyak dari kita bekata : Hadist Dloif masih bisa dijadikan dalil amalan asalkan tidak dijadikan sumber hukum (halal, haram dsb). Benarkah perkataan ini ???????????????????? Mohon kiranya bisa memberikan masukan ke ana, karena ada yang menannyakan hal ini. Dan ana belum sempat menanyakan ke Ustadz langsung. Jazakumullohu Khoiron Katsiron. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Suprayitno |