开云体育

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date

tanya

Suharyanto
 

Assalamu'alaikum wr.wb.

Semoga ada yang mau menolong kami,
Kami memerlukan Informasi :
Alamat & Nomor telepon
Pesantren "Mansya' Hudal Islam" pimpinan : Qosim Muhammad.
terimakasih atas bantuannya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.


[Masalah - 46 = Namimah/Mengadu Domba ]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
DOSA-DOSA YANG DIANGGAP BIASA
(Namimah/Mengadu Domba)
?
Oleh
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid

?
Mengadukan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak adalah salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya ikatan, serta menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia.
?
Allah mencela pelaku perbuatan tersebut dalam firman-Nya.
"Artinya : Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah". (Al-Qalam : 10-11).
Dalam sebuah hadits marfu' yang diriwayatkan Hudzaifah, disebutkan :
"Artinya : Tidak akan masuk surga al-qattat (tukang adu domba)". (Hadits Riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Baari 10/472. Dalam An-Nihayah karya Ibnu Atsir 4/11 disebutkan : ".... Al-Qattat adalah orang yang menguping (mencuri dengar pembicaraan), tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada?dua yang lain dengan tujuan mengadu domba".)
Ibnu Abbas meriwayatkan :
"Artinya : (Suatu hari) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati sebuah kebun di antara kebun-kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar dua orang yang sedang di siksa di dalam kuburnya, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
?
"Artinya : Keduanya disiksa, padahal tidak karena masalah yang besar (dalam anggapan keduanya) -lalu bersabda- benar (dalam sebuah riwayat disebutkan "Padahal sesungguhnya ia adalah persoalan besar"). Salah seorang diantaranya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan seorang lagi (karena) suka mengadu domba". (Hadits Riwayat Al Bukhari, lihat Fathul Baari, 1/317).
Diantara bentuk namimah yang paling buruk adalah hasutan yang dilakukan terhadap seorang lelaki tentang istrinya atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami istri tersebut.
?
Demikian juga adu domba yang dilakukan sebagian karyawan kepada teman karyawannya yang lain. Misalnya dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direktur atau atasan dengan tujuan untuk memfitnah dan merugikan karyawan tersebut. Semua hal ini hukumnya haram.
?

?


[Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
DOSA-DOSA YANG DIANGGAP BIASA
(Ghibah/Menggunjing)
?
Oleh
Syaikh? Muhammad Shalih Al Muanajjid

?
Dalam banyak pertemuan di majlis, seringkali yang dijadikan hidangannya adalah menggunjing umat Islam. Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang hal tersebut, dan menyeru agar segenap hamba menjauhinya. Allah menggambarkan dan mengidentikkan ghibah dengan sesuatu yang amat kotor dan menjijikan. Allah berfirman :
"Artinya : Dan janganlah? sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati .? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya". (Al-Hujurat: 12).
Nabi Shallallahu 'alihi wa sallam menerangkan makna ghibah (menggunjing) dalam sabdanya :
"Artinya : Tahukah kalian apakah ghibah itu ? "Mereka menjawab : "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. "Beliau bersabda :"Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya." Ditanyakan :"Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku .? "Beliau menjawab : "Jika apa yang kamu katakan terdapat? pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya". (Hadits Riwayat Muslim, 4/2001).
Jadi, ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan mebeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.
?
Banyak orang meremehkan masalah ghibah, padahal dalam pandangan Allah ia adalah sesuatu yang keji dan kotor. Hal itu dijelaskan dalam sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya". (As-Silsilah As-Shahihah, 1871).
Wajib bagi orang yang hadir dalam majlis yang sedang menggunjing orang lain, untuk mencegah kemungkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam amat menganjurkan hal demikian, sebagaimana dalam sabdanya.
"Artinya : Barangsiapa menolak (ghibah atas) kehormatan saudaranya, nisacaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api Neraka dari wajahnya". ( Hadits Riwayat Ahmad, 6/450, Shahihul Jami'. 6238).


[Masalah - 44 = Permasalahan Buang Air Kecil]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
DOSA-DOSA YANG DIANGGAP?BIASA
(Tidak Cebok Setelah Buang Air Kecil)
?
Oleh
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid

?
Kata Pengantar.
Berkaitan dengan Masalah - 41, dimana? sebab adanya azab kubur adalah akibat dari tidak bertabir dalam masalah kencing dan menghambur fitnah kesana kemari,? maka?untuk melengkapi bahasannya,?insya Allah mulai dari Masalah - 44 s/d Masalah - 46?kami akan nukilkan penjelasan masalah tersebut yang diambil dari buku?Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, terbitan Darul Haq Jakarta, dalam sub judul : Tidak Cebok Setelah Buang Air Kecil hal.123, Ghibah (Menggunjing) hal.102,? dan Namimah (Mengadu Domba) hal. 104.
?
Dengan dimuatnya masalah tersebut, tiada lain adalah agar kita?bisa lebih?berhati-hati dalam melaksanakan?buang air kecil dan berbicara dalam?pergaulan sehari-hari, yang? mana sebagian orang? menganggapnya? sebagai masalah?yang?biasa.
?
?
Tidak Cebok Setelah Buang Air Kecil
Islam datang dengan membawa peraturan yang semuanya demi kemaslahatan umat manusia. Diantaranya soal menghilangkan najis, Islam mensyari'atkan agar umatnya melakukan istinja' (cebok dengan air) dan istijmar (membersihkan kotoran dengan batu), lalu menerangkan cara melakukannya sehingga tercapai kebersihan yang dumaksud.
?
Sebagian orang menganggap enteng masalah menghilangkan najis. Akibatnya badan dan bajunya masih kotor. Dengan begitu, shalatnya menjadi tidak sah. Rasulullalh Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bahwa perbuatan tersebut salah satu sebab dari azab kubur.
?
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata : "Suatu kali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melewati salah satu kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar suara dua orang yang sedang di siksa di alam kuburnya. Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda" :
"Artinya : Keduanya diazab, tetapi tidak karena masalah besar (dalam anggagapan keduanya) lalu bersabda - benar (dalam riwayat lain : Sesungguhnya ia masalah besar) salah satunya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan yang satu lagi suka mengadu domba". (Hadits Riwayat Bukhari, lihat Fathul Baari :1/317).
Bahkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan :
"Kebanyakan azab kubur disebabkan oleh buang air kecil". (Hadits Riwayat Ahmad, Shahihul Jami' No. 1213).
Termasuk tidak cebok setelah buang air kecil adalah orang yang menyudahi hajatnya dengan tergesa-gesa sebelum kencingnya habis, atau sengaja kencing dengan posisi tertentu atau di suatu tempat yang menjadikan percikan air kencing itu mengenainya, atau sengaja meninggalkan istinja' dan istijmar tidak teliti dalam melakukannya.
?
Saat ini, banyak umat Islam yang menyerupai orang-orang kafir dalam masalah kencing. Beberapa kamar kecil hanya dilengkapi dengan bejana air kencing permanen yang menempel di tembok dalam ruangan terbuka. Setiap yang kencing, dengan tanpa malu berdiri dengan disaksikan orang yang lalu lalang keluar kamar mandi. Selesai kencing ia mengangkat pakaiannya dan mengenakannya dalam keadaan najis.
?
Orang tersebut telah melakukan dua perkara yang diharamkan, pertama ia tidak menjaga auratnya dari penglihatan manusia dan kedua, ia tidak cebok dan membersihkan diri dari kencingnya.
?

?


MAULID NABI

najib fahraok
 

Assalamu'alaikum

1 .Ana minta tolong dijelaskan tentang sebab timbulnya maulid nabi ,
2 .Apakah benar salafudin al-ayubi pencetus maulid nabi , (tolong beserta rujukannya ).

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih.


Assalamu'alaikum.wr.wb
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


[Masalah - 43 = Qadha' dan Qadar]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
QADHA' DAN QADHAR
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan.
Apa perbedaan antara Qadha' dan Qadhar ?
?
Jawab :
Ulama berbeda pendapat mengenai perbedaan antara keduanya. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa qadar adalah taqdir (ketetapan-ketetapan atau ketentuan) Allah sejak zaman azali, sedangakan qadha' adalah hukum Allah mengenai sesuatu ketika sesuatu itu terjadi (alias pelaksanaan qadar-Nya -pent-). Jika Allah menetapkan terjadinya sesuatu pada waktu yang ditentukan, maka itulah yang dinamakan qadar. Dan ketika telah datang waktunya terjadinya sesuatu yang telah ditetapkan sebelumnya itu, maka itulah yang dinamakan qadha'. Semacam ini banyak sekali kita dapatkan dalam Al-Qur'an, seperti firman Allah :
"Artinya : Telah diputuskan (dilaksanakan) perkara yang kamu berdua menanyakannya kepadaku". (Yusuf : 41).
?
Juga Allah berfirman :
?
"Artinya : Dan Allah melaksanakan hukum dengan adil". (Ghafir : 20).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang semisal. Jadi, qadar adalah ketentuan Allah mengenai segala sesuatu pada zaman azali, sedangkan qadha' adalah pelaksanaan dari qadar itu pada saat terjadinya.
?
Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kedua istilah itu memiliki satu makna atau satu pngertian. Namun yang kuat adalah jika keduanya disandingkan, maka keduanya memiliki perbedaan arti seperti bisa kita lihat di atas, dan jika dipisahkan atau berdiri sendiri, maka kedua istilah itu memiliki satu makna (memiliki pengertian yang sama). Wallahu a'lam.
?
?
Pertanyaan :
Bagaimana pengaruh Qadha' dan Qadar terhadap bertambahnya iman ?
?
Jawab :
Qadha' dan Qadar akan membantu seorang muslim dalam mengatasi urusan agama dan dunianya, karena dia beriman bahwa qudrah (kekuasaan) Alla 'Azza wa Jalla di atas segala qudrah, dan jika Allah Ta'ala jika menghendaki sesuatu tidak ada yang bisa menghalanginya. Jika seorang mukmin tidak percaya ini semua, ia akan berusaha dan mencari sarana untuk kesampaian maksudnya.
?
Kita semua telah tahu dari sejarah masa lalu dimana kaum muslimin mampu meraih kemenangan yang luar biasa meskipun jumlah mereka sedikit. Itu semua karena keimanan mereka dengan janji Alla 'Azza wa Jalla serta keimanan mereka dengan qadha' dan qadar, dan mereka yakin bahwa segala urusan ada di tangan Allah 'Azza wa Jalla.
?
?
Pertanyaan :
Adakah sesuatu yang buruk dalam qadar Allah ?
?
Jawab :
Dalam qadar Allah tidak ada sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan itu terdapat pada yang ditakdirkan. Kita tahu bahwa ada orang yang mendapatkan musibah dan ada juga yang mendapatkan untung. Musibah merupakan sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan itu tidaklah perbuatan Allah Ta'ala, yakni perbuatan dan takdir Allah itu bukan merupakan keburukan. Keburukan ada pada yang diperbuat oleh-Nya, bukan pada perbuatan-Nya. Allah tidaklah mentakdirkan keburukan ini melainkan untuk sesuatu kebaikan. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan ulah tangan manusia". (Ar-Rum : 41).
Ini merupakan penjelasan penyebab kerusakan di muka bumi. Adapun mengenai hikmahnya seperti difirmankan oleh-Nya :
"Artinya : Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". (Ar-Rum : 41).
Jadi, musibah ini pada akhirnya merupakan kebaikan. Dengan demikian keburukan itu tidak disandarkan kepada Tuhan, akan tetapi disandarkan sesuatu yang yang diperbuat dan kepada mahluk. Ini bisa diartikan suatu keburukan dari satu sisi dan merupakan kebaikan di sisi yang lain. Kalau dilihat bencananya yang terjadi, maka itu suatu keburukan, namun jika dilihat dari akibatnya, maka itu suatu kebaikan.
?
" Agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".


Fw: Virus -I Love You'

sazli
 

开云体育

?
----- Original Message -----
?
Sent: Friday, May 05, 2000 11:28 AM
Subject: Virus -I Love You'

Pls take note.
?
?
?
Subject:? 'ILOVEYOU' virus threatens commerce, e-mail and history

By D. Ian Hopper
CNN Interactive Technology Editor

(CNN) -- Computer users around the world survived a
particularly rough day Thursday as the self-propagating
and destructive "ILOVEYOU" virus destroyed critical files
and jammed electronic mail systems, causing millions of
dollars in damages.

Experts estimated that 60 percent to 80 percent of U.S.
companies were infected. Additionally, several U.S.
government agencies and the Senate were hit, as well as
more than 100,000 servers in Europe.

The virus was first reported in Hong Kong and spread
gradually west as Thursday dawned, infecting government
and business computers. Anti-virus companies in the United
States fielded thousands of calls from corporate customers
reporting widespread infections.

Several anti-virus companies have developed "virus
definition" files for the "ILOVEYOU" virus, which is
currently known to spread through the Microsoft Outlook
e-mail program and through a popular Internet Relay Chat
program. Those files have so-called "fingerprints" for
the virus, allowing those programs to detect and eliminate
it.

The malicious code is a hybrid virus and worm. Like the
Melissa and Explore.Zip worms, it propagates itself through
networks -- in this case, e-mail. But unlike those two, it
also destroys and replicates itself by manipulating files,
in this case JPEG and MP3 files on a user's hard drive,
like a traditional virus.

"This is fairly big time," said computer security expert
Peter Tibbett, who works for ICSA.net of Reston, Virginia,
which measures the frequency and cost of viruses on 1
million machines per year.

The FBI has begun investigating the virus. Officials at
the National Infrastructure Protection Center were meeting
Thursday to discuss the attack's impact. Two clues within
the virus code indicate that it may have originated in the
Philippines.

The beginning of the virus code states, in comments, the
alias "spyder," and contains an anonymous e-mail address
and a company name. It is also signed "Manila, Philippines,"
and with the comment, "i hate go to school."

Additionally, the virus tries to set the user's Internet
Explorer start page to a Web site registered in Quezon,
Philippines. It attempts to trigger a program called
"WIN-BUGSFIX.exe" on one of four user accounts through the
same site. The site belongs to one of the largest Internet
Service Providers in the Philippines.

How it works

Security experts at F-Secure have analyzed the virus
thoroughly. Users usually get an e-mail, sometimes from
someone they know, asking them to check the attached
"Love Letter." That file is a VisualBasic script, which
contains the virus payload. As long as the user deletes
the e-mail without opening the attachment, their computer
is safe from harm. Once a computer is infected, the virus
transmit itself through e-mail using Outlook's address book.

"What makes this virus so much more aggressive than Melissa
is that this virus sends copies to all the addresses,
whilst Melissa only sent copies to the first 50 addresses,"
Fagerland said.

The virus can also travel through the Internet Relay Chat
client mIRC, according to F-Secure, which has analyzed the
malicious code.

Unlike the "Melissa" virus, which traveled in a similar
fashion, "ILOVEYOU," also known as the Love Letter worm,
is more destructive. First, it copies itself to two
critical system directories and adds triggers in the
Windows registry. This ensures that it's running every
time the computer reboots.

The virus then starts affecting data files. Files associated
with Web development, including ".js" and ".css" files, will
be overwritten with a file in the VisualBasic programming
language. The original file is deleted. It also goes after
multimedia files, affecting JPEGs and MP3s. Again, it deletes
the original file and overwrites it with a VisualBasic file
with a similar name.

'LOVE' already costing much
Tibbett estimated $100 million in software damage and lost
commerce had been caused by 9 a.m. Thursday in North America
alone and predicted the price tag would exceed $1 billion
by Monday morning.

ICSA.net has 200,000 clients, among them financial
institutions, government agencies and corporations, Tibbett
said. The Department of Justice used the company's estimates
for damage caused by last year's Melissa virus, he said.

"This beats Melissa hands down," Tibbett said.

According to ICSA.net, the Melissa virus infected 20 percent
of North American companies' computer systems. "We anticipate
this'll exceed 50 percent of North American companies by
Monday," Tibbett said.





[Masalah - 42 = Hari Perhitungan (Hisab) ]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
HARI PERHITUNGAN/HISAB
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan.
Apakah hari perhitungan itu hanya sehari .?
?
Jawab :
Memang hari perhitungan itu hanya sehari, akan tetapi sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun, sebagaimana difirmankan Allah Ta'ala.
"Artinya : Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi. Untuk orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun". (Al-Ma'arij : 1-4).
Yakni, azab ini akan menimpa orang-orang kafir dalam sehari yang kadarnya limu puluh ribu tahun. Dalam hadits Shahih Muslim disebutkan hadits dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Tiada seorangpun dari pemilik emas atau pemilik perak yang tidak menunaikan haknya, melainkan pada hari kiamat akan dibentangkan untuknya papan dari logam dan dipanaskan di atasnya dalam naar Jahannam, lalu dipangganglah lambungnya, dahinya dan punggungnya. Ketika telah dingin, dikembalikan lagi dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun sehingga tertunaikanlah segala yang berkaitan dengan hamba". Hari yang panjang ini adalah hari yang menyusahkan bagi orang-orang kafir. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan adalah (hari itu), hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang yang kafir". (Al-Furqan : 26).
?
"Artinya : Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafi lagi tidak mudah". (Al-Mudatsir : 10).
Namun dapat dipahami dari dua ayat ini bahwa bagi orang-orang mukmin adalah mudah. Hari yang amat panjang ini dan penuh dengan hal-hal yang menakutkan dan perkara-perkara yang luar biasa djadikan mudah oleh Allah Ta'ala bagi orang mukmin dan menyusahkan bagi orang kafir. Kita memohon kepada Allah Ta'ala kiranya berkenan menjadikan kita dan saudara-saudara kita termasuk golongan yang diberi kemudahan oleh Allah pada hari kiamat.
?
Terlalu berlebihan dalam memikirkan dan menyelami masalah-masalah ghaib, seperti ini termasuk perbuatan tanatthu' (berelebihan/melampui batas) yang pernah disinyalir oleh Nabi melalui sabdanya ;" Celakalah orang-orang yang berlebihan, celakalah orang-orang yang berlebihan, celakalah orang-orang yang berlebihan".
?
Tugas kita sebagai manusia dalam masalah-masalah semacam ini adalah pasrah saja dan mengambil zhahirnya makna tanpa perlu menyelami atau berusaha mengqiyaskan dengan hal-hal yang terdapat di dunia ; karena hal-hal yang ada di akhirat itu tidak seperti yang ada di dunia. Meskipun terdapat keserupaan secara makna, akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan yang besar. Sebagai contoh, Allah Ta'ala menyebutkan bahwa di dalam surga itu terdapat kurma, delima, buah-buahan, daging burung, madu, air, susu, khamr, dan sejenisnya namun Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya :Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (As-Sajadah : 17).
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa Allah berkata :
"Artinya : Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah di dengar oleh telinga, dan belum pernah terdetik dalam hati maunusia".
Nama-nama ini yang memiliki substansi di dunia ini tidak berarti bahwa hal itu sama seperti yang disebutkan? oleh Allah mengenai hal-hal yang ada di akhirat, meskipun secara asalnya maknanya ada kesamaan.
?
Setiap hal-hal yang ghaib yang memiliki kesamaan asal maknanya dengan hal-hal yang bisa kita lihat di alam dunia ini tidak memiliki kesamaan dalam substansi. Karena kita dan siapa saja mesti memperhatikan kaedah ini dan hendaklah dalam menghadapi masalah-masalah yang ghaib seperti ini dibiarkan menurut makna zhairnya saja tanpa perlu berusaha mencari-cari arti lain dibalik itu.
?
Oleh karena itulah ketika Imam Malik Rahimahullah ditanya mengenai firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Yang Maha Rahman beristiwa di atas 'Arsy".
"Bagaimana Ia beristiwa ?", beliau menggeleng-gelengkan kepala sampai keringatnya bercucuran, karena pertanyaan tersebut terasa amat berat baginya. Kemudian beliau berkata yang kemudian jawaban beliau ini menjadi masyhur dan menjadi neraca untuk setiap apa yang disifatkan oleh Allah bagi diri-Nya. Kata beliau :"Istiwa' itu tidak majhul, kaifiatnya tidak ma'qul (tidak masuk akal atau tidak bisa dimengerti), iman dengannya wajib, dan mempertanyakannya adalah bid'ah".
?
Mempertanyakan secara mendalam mengenai masalah-masalah semacam ini merupakan bid'ah, karena para sahabat Radhiyallahu 'Anhum yang merupakan generasi yang paling tamak terhadap ilmu dan kebaikan, apalagi kalau dibandingkan dengan kita, tidak pernah bertanya kepada Nabi dengan sejenis pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Cukuplah kiranya mereka itu mejadi teladan.
?
Apa yang kami katakan disini yang ada kaitannya dengan masalah hari akhir, tak berbeda permasalahannya dengan segala yang terkait dengan sifat-sifat Allah 'Azza wa Jalla yang Dia sendiri sifatkan untuk diri-Nya. Di antaranya : Dia memiliki ilmu, kekuasaan, pendengaran, penglihatan, perkataan dan sebagainya. Maka substansi dari itu semua jika dinisbatkan kepada Allah 'Azza wa Jalla, tentu tidak? ada sesuatupun yang menyerupai atau menyamainya, yang jika hal itu dinisbatkan kepada manusia apa yang menyerupainya. Setiap sifat mengikuti maushufnya (yang disifati). karena Allah Ta'ala tidak ada yang menyerupainya dalam hal sifat-sifat-Nya.
?
Pendek kata, bahwa hari akhir adalah satu hari. Ia merupakan hari yang amat menyusahkan bagi orang-orang kafir, dan bagi orang-orang mukmin ringan dan mudah. Segala pahala dan siksa yang ada di hari akhir itu termasuk perkara yang tidak bisa? diketahui hakekatnya di kehidupan dunia ini, meskipun asal maknanya dapat kita ketahui dalam kehidupan dunia ini.
?


[Masalah - 41 = Permasalahan Adzab Kubur]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
PERMASALAHAN ADZAB KUBUR
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu menimpa jasad ataukah menimpa ruh ?
?
Jawab :
Pada dasarnya adzab kubur itu akan menimpa ruh, karena hukuman setelah mati adalah bagi ruh. Sedangkan badannya adalah sekedar bangkai yang rapuh. Oleh karena itu badan tidak memerlukan lagi? bahan makanan untuk keberlangsunganya ; tidak butuh makan dan minum, bahkan justru dimakan oleh tanah.
?
Akan tetapi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata bahwa ruh kadang masih bersambung dengan jasad sehingga diadzab atau diberi nikmat bersama-sama. Adapula pendapat lain di kalangan Ahlus Sunnah bahwa adzab atau nikmat di alam kubur itu akan menimpa jasad, bukan ruh.
?
Pendapat ini beralasan dengan bukti empiris. Pernah dibongkar sebagian kuburan dan terlihat ternyata bekas siksa yang menimpa jasad. Dan pernah juga dibongkar kuburan yang lain ternyata terlihat bekas nikmat yang diterima oleh jasad itu.
?
Ada sebagian orang yang bercerita kepadaku bahwa di daerah Unaizah ini ada penggalian untuk membuat benteng batas wilayah negeri. Sebagian dari daerah yang di gali itu ada yang bertepatan dengan kuburan. Akhirnya terbukalah suatu liang lahat dan di dalamnya masih terdapat mayat yang kafannya telah dimakan tanah, sedangkan jasadnya masih utuh dan kering belum dimakan apa-apa. Bahkan mereka mengatakan melihat jenggotnya, dan dari mayat itu terhambur bau harum seperti misnyak misk.
?
Para pekerja galian itu kemudian menghentikan pekerjaannya sejenak dan kemudian pergi kepada seorang Syaikh untuk mengutarakan persoalan yang terjadi. Syaikh tersebut berkata, "Biarkan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah dari sebelah kanan atau sebelah kiri !".
?
Beralasan dari kejadian-kejadian seperti ini, ulama menyatakan bahwa ruh terkadang bersambung dengan jasad, sehingga siksa itu menimpa ruh dan jasad. Barangkali ini pula yang diisyaratkan oleh sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam? : "Sesungguhnya kubur itu akan menghimpit orang kafir sehingga remuk tulang-tulang rusuknya". Ini menunjukkan bahwa siksa itu menimpa jasad, karena tulang rusuk itu terdapat pada jasad. Wallahu A'lam
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur menimpa orang mukmin yang bermaksiat ataukah hanya menimpa orang kafir .?
?
Jawab :
Adzab kubur yang terus menerus akan menimpa orang munafik dan orang kafir. Sedangkan orang mukmin yang bermaksiat bisa juga disiksa di kubur. Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, bahwa pernah suatu ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, melewati dua kuburan seraya bersabda : "Kedua penghuni kuburan itu diadzab dan keduanya bukannya diadzab lantaran dosa besar. Salah satunya diadzab karena tidak bertabir dari kencing, sedangkan yang satunya suka kesana-kemari mengumbar fitnah (mengumpat)" Kedua penghuni kubur itu jelas orang muslim.
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu terus menerus ataukah tidak ?
?
Jawab :
Jika seseorang itu kafir --na'udzu billah-- maka tidak ada jalan baginya untuk meraih kenikmatan selama-lamanya, sehingga siksa kubur yang ia terima itu sifatnya terus menerus.
?
Namun orang mukmin yang bermaksiat, maka di kuburnya ia akan diadzab sesuai dengan dosa-dosa yang dahulu pernah ia perbuat. Boleh jadi adzab yang menimpa lantaran dosanya itu hanya sedikit sehingga tidak memerlukan waktu penyiksaan sepanjang ia berada di alam barzah antara kematiannya sehingga bangkitnya kiamat. Dengan demikian, jelas bahwa adzab yang menimpanya itu terputus, dan bukan selamanya.
?
?
Pertanyaan :
Apakah adzab kubur itu bisa diringankan atas orang mukmin yang bermaksiat ?
?
Jawab :
Memang benar bahwa adzab kubur itu bisa diringankan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melalui dua kuburan lantas berkata,"Kedua penghuni kubur itu di adzab, dan dia diadzab bukan karena dosa besar, tapi hakekatnya juga besar. Salah satunya tidak membersihkan diri atau tidak bertabir dari kencing, sedangkan yang satunya lagi biasa kian kemari menghambur fitnah". Kemudian beliau mengambil dua pelepah kurma yang masih basah kemudian membelahnya menjadi dua, lalu menancapkannya pada masing-masing kuburan itu seraya bersabda :"Semoga bisa meringankan adzab yang menimpa kedua orang itu selama pelepah itu belum kering". Ini merupakan satu dalil bahwa adzab kubur itu bisa diringankan, yang menjadi pertanyaan, apa kaifiatnya antara dua pelepah kurma itu dengan diringankannya adzab atas kedua penghuni kubur itu ?
?
Ada yang memberikan alasan bahwa karena kedua pelepah kurma itu selalu bertasbih selama belum kering, dan tasbih itu bisa meringankan siksaan yang menimpa mayit. Berpijak dari sini ada yang mengambil alasan akan sunnahnya berziarah kubur dan bertasbih di situ untuk meringankan adzab yang menimpa si mayit.
?
Sedangkan ulama lain menyatakan bahwa alasan seperti ini lemah, karena kedua pelepah kurma itu senantiasa bertasbih, apakah dalam kondisi basah maupun sudah kering. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka". (Al-Isra' : 44).
Pernah juga terdengar tasbihnya kerikil oleh Rasulullah, sedangkan kerikil itu kering. Lalu, apa yang menjadi alasan sekarang .? Alasannya, bahwa ; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengharap kepada Allah 'Azza wa Jalla agar berkenan meringankan adzab yang menimpa kedua orang di atas selama kedua pelepah kurma itu masih basah.
?
Artinya, waktu permohonan beliau itu tidak lama, hanya sebatas basahnya pelepah kurma. Ini dimaksudkan sebagai ancaman terhadap siapa saja yang melakukan perbuatan seperti kedua mayit yang diadzab itu. Karena sebenarnya dosa yang diperbuat itu termasuk besar. Salah satunya tidak menjaga diri dari kencing. Jika demikian, ia melakukan shalat tanpa adanya kesucian dari najis. Sedangkan yang satunya lagi kian kemari mengumbar fitnah, merusak hubungan baik sesama hamba Allah --na'udzu billah--, serta menghembuskan permusuhan dan kebencian di antara mereka. Dengan demikian perbuatan yang dilakukan itu berdampak besar.
?
Inilah alasan yang lebih mendekati. Jadi, itu merupakan syafaat sementara dari beliau dan sebagai peringatan atau ancaman kepada umatnya, dan bukan merupakan kebakhilan beliau untuk memberikan syafaat yang kekal.
?


mohon bantuan...

SHAPIEE, Haslinda [Julia]
 

Assalamualaikum para sahabat ku,

Di sini saya ingin mengetahui tentang Dajjal yang sering diperkatakan oleh
orang ramai, mahupun di artikel-artikel majalah dan akhbar. Dajjal ini
dikatakan menguasai suatu tempat yang bernama Segitiga Bermuda (Bermuda
Triangle). Saya ingin sekali mendapat maklumat lanjut mengenai Dajjal
ini.Adakah benar seperti yang diperkatakan bahawa Dajjal ini berada di
Segitiga Bermuda, Oleh kerana itu terlalu banyak kapal laut dan kapal
terbang yang hilang sekiranya melintasi kawasan ini..Misteri ini benar-benar
menarik minat saya untuk mengenalinya dgn lebih dekat. Tolong
jelaskan...terima kasih.

Julia ~ "The only wrong thing would be
to deny what your heart truly feels?"


Satu peringatan buat di negri kuffar

Abu Luthfi Sudaryanto
 

BISMILLAHIRROHMANIRROHIEM

Kepada:
Ikhwan fillah yang tengah, akan, atau ingin berada di negara kafir
-hafidzukumullah-

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh,
Dengan penuh rasa kesadaran akan kebodhohan dan kelemahan diri sendiri serta harapan akan pertolongan Allah, ijinkan saya menyebarkan satu peringatan, yang telah sampai sebelumnya kepada saya, tentang hukum MENGUTAMAKAN TINGGAL DAN BEKERJA DI NEGARA KAFIR. Peringatan ini , alhamdulillah, datang dari As-Syaikh Dr. Shaleh Bin Fauzan Bin Abdullah Al-Fauzan yang saya dapatkan dalam kitabnya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul "KITAB TAUHID" jilid 1, cetakan kedua 1420 H, terbitan Darul Haq, Jakarta, halaman 148-149.
Saya sampaikan peringatan ini karena saya tidak melihat padanya kecuali ada kebenaran dan keselamatan, insya'Allah. Semoga Allah subhanahu wata'ala, melapangkan dada kita untuk menerima peringatan dan pengingatan, mencondongkan hati kita pada kebaikan, serta memberi kita pertolongan dan kekuatan,dimanapun kita berada, untuk bergegas melaksanakan perintahNya dan meninggalkan laranganNya dengan penuh keikhlasan semata demi keridhoanNya, amien.
Sebelumnya saya sampaikan difinisi AL-WALA' WAL BARA' dari As-Syaikh seperti yang termuat pada halaman 132 sbb:
WALA' disini adalah dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka.
BARA' maksudnya disini ialah memutus hubungan atau ikatan hati dengan orang-orang kafir, shingga tidak lagi mencintai mereka, membantu dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka.

Wassalam
Akhuka fiddien
Abu Luthfi

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
MENGUTAMAKAN TINGGAL DAN BEKERJA DI NEGARA KAFIR

Bekerjanya seseorang muslim untuk mengabdi atau melayani orang kafir adalah haram, karena hal itu berarti penguasaan orang kafir atas orang muslim serta penghinaannya. IQOMAH atau bertempat tinggal terus-menerus di antara orang-orang kafir juga diharamkan. Karena itu Allah mewajibkan hijrah dari negara kafir menuju negara muslim dan mengancam yang tidak mau berhijrah tanpa UDZUR syar'i. Juga mengharamkan seorang muslim bepergian ke negara kafir kecuali karena alasan SYAR'I dan mampu menunjukkaan keislamannya, kemudiaan jika selesai tujuannya maka ia harus segera kembali ke negara Islam.
Adapun pekerjaan seorang muslim kepada orang kafir yang tidak bersifat melayani seperti menjahit atau membangun tembok dan lain sebagainya dari setiap pekerjaan yang ada dalam tanggungannya, maka hal ini diperbolehkan, karena tidak ada unsur penghinaan. Hal ini berdasarkan riwayat Ali radhiallahu 'anhu, ia berkata (yang artinya):
"Saya bekerja untuk seorang perempuan Yahudi dengan upah setiap timba air ditukar dengan sebutir kurma. Kemudian saya ceritakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku bawakan beberapa butir kurma lalu beliau pun memakan sebagian kurma tersebut bersama saya."(HR Al-bukhari).
"Dan Khabbab bekerja untuk Al 'Ash bin Wa'il di Makkah sedang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengetahuinya dan beliau pun menyetujuinya" (HR Al-Bukhari).
Hal ini menunjukkan dibolehkannya pekerjaan serupa ini, karena ia merupakan akad tukar-menukar seperti halnya jual beli, tidak mengandung penghinaan terhadap muslim, tidak menjadikannya sebagai abdi dan tidak bertentangan dengan sifat BARA'nya dari mereka dan dari agama mereka.
Adapun yang mengutamakan bekerja pada orang-orang kafir dan bertempat tinggal (menetap) bersama mereka daripada bekerja dan beriqomah di tengah-tengah kaum muslimin, ia memandang kebolehan WALA' kepada mereka dan ridha terhadap agama mereka maka tidak SYAK (ragu) lagi bahwa hal itu adalah murtad, keluar dari Islam. Apabila ia melakukan hal yang demikian itu karena tamak terhadap dunia atau kekayaan yang melimpah di negara mereka dengan perasaan benci kepada agama mereka dan tetap menjaga agamanya, maka hal itu diharamkan dan dikhawatirkan membawa dampak buruk terhadap dirinya, yang akhirnya menjadikannya ridha dengan agama mereka.

-----------------------------------------------
(Wallahul musta'an).
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


[Kitabah - 1 = Penjelasan Kitab 3 Landasan Utama]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

Judul Buku : PENJELASAN KITAB 3 LANDASAN UTAMA
Penulis : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Penterjemah : Zainal Abidin Syamsudin dan Ainul Haris Arifin
Penerbit : Darul Haq, Jakarta (278 halaman)
Cetakan?I, Muharram 1420H - April 1999M
?
?

?
Buku Penjelasan Kitab 3 Landasan Utama?adalah terjemahan dari Syarhu Tsalatsatil Ushul yang diterbitkan oleh Daruts Tsurayya, Riyadh. Saudi Arabia. Cetakan IV, th 1418H/1998M.
?
Halaman pertama dari buku tersebut diawali dengan tulisan tentang biografi penulis Kitabut Tauhid yaitu Al-Imam Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, beliau adalah ulama besar yang dilahirkan di negeri Al 'Uyainah pada tahun 1115 H, dalam rumah yang penuh ilmu, kemulyaan dan agama. Sebelum usia sepuluh tahun beliau sudah hafal Al-Qur'an, lalu mempelajari ilmu fikih sampai mendalam, dan beliau banyak membaca kitab-kitab tafsir dan hadits dan selalu terlihat menuntut ilmu, baik di siang atau malam hari. Diantara guru beliau adalah Al-Allamah As Syaikh Abdullah bin Ibrahim Asy Syamiri, Syaikh Abdullah bin Ibrahim dan seorang ahli hadits tersohor yaitu? Muhammad Hayat As-Sindy,?beliau banyak memiliki karya-karya yang bermanfa'at.?Dan Rahimahullah meninggal pada tahun 1206H.
?
Sedangkan?pensyarah Kitabut Tauhid ini adalah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, yang?dilahirkan di kota 'Unaizah pada tanggal 27 Ramadhan 1347 H, beliau belajar Al-Qur'an kepada kakek dari pihak ibunya, yaitu Abdurrahman bin Sulaiman Al-Damigh Rahimahullah sampai hafal, kemudian kepada Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'dy yang dikategorikan sebagai Syaikh-nya yang utama beliau belajar kitab Tauhid, Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Fara'idh, Musthalahul hadits, Nahwu dan Sharaf, disamping itu juga beliau?belajar kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah yang merupakan guru kedua beliau setelah Syaikh As Sa'dy, beliau Hafizhahullah banyak memiliki karangan salah satu diantaranya kitab ini. Dan sekarang ini beliau menjadi anggota Hai'atu Kibaril Ulama Saudi Arabia.
?
Dengan memperhatikan penulis dan pensyarahnya, dan latar belakang keilmuan kedua ulama tersebut,? maka tak pelak lagi buku ini merupakan kitab yang agung dan sangat?berfaedah,?dan dari sini?juga, kita dapat mengambil?suatu contoh dan pelajaran yang sangat besar?sekali, yaitu ; walau terjadi perbedaan kurun waktu diantara??ulama-ulama Ahlus Sunnah, tetapi dari generasi terdahulu sampai generasi sekarang diantara mereka para Ulama Salaf tidak ada perbedaan?dalam memahami?agama Islam ini, malahan mereka?saling?menjelaskan satu dengan yang lainnya. Dan dalam perkataannya, mereka selalu mendahulukan telah berfirman Allah Azza wa Jalla dan? telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga perkataan dan ilmu mereka dipenuhi dengan faedah dan manfaat yang amat luas serta?banyak, karena dilandasi firman Allah dan sabda Rasulullah.
?
Sesuai dengan judulnya buku ini menjelaskan tentang Tiga Landasan Utama yang telah kami muat di ML Assunnah?pada Masalah ke 37, untuk itu kami persilahkan anda untuk menyimaknya kembali, dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskannya? untuk? kita dengan?bahasa yang sistimatis, ringkas dan lugas,? sehingga anda-pun insya Allah bisa lebih cepat untuk memahaminya,?seperti masalah-masalah?; Makna Ibadah, Pengertian Rabb beserta Dalilnya, Tafsir Tauhid, Rukun Iman, Penjelasan tentang Hijrah, Dakwah setiap Rasul adalah Ibadah kepada Allah dan Larangan Syirik, Syarat Tinggal di Negeri Kafir, dan lain-lain permasalahan yang berhubungan?dengan tiga landasan utama, yaitu : Siapa Tuhanmu.? Apa Agamau ? dan Siapa Nabimu ?.
?
Dengan ulasan singkat ini dan kekaguman?terhadap buku tersebut, maka sangat wajarlah apabila kami menyarankan kepada anda untuk memiliki buku tersebut, dan ajaklah keluarga atau sahabat anda untuk membacanya, dengan demikian,?insya Allah andapun sudah termasuk orang yang meyebarkan dakwah.
?
Di akhir tulisan, ?yang terletak?di cover?belakang jilid buku tersebut, penerbit buku? Darul Haq menulis?kalimat iklan yang?cukup bagus, yaitu : "Insya Allah dengan membeli buku ini. Anda semakin memantapkan bekal Anda menghadapi hidup sesudah mati".? Kamipun setuju dengan pernyataan tersebut, namun sangat disayangkan buku sebagus ini, tidak diproduksi dengan teknologi cetak yang baik, seperti yang kami alami, buku yang baru dibeli sudah lepas dari jilidnya. Semoga kasus ini menjadi perhatian?pihak penerbit. Wallahu a'lam.
?
[Pustaka As-Sunnah Jakarta]


Gathering Information in KOBE

iip hidayat
 

________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


[Masalah - 40 = Perbedaan Nabi dan Rasul]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
PERBEDAAN NABI DAN RASUL
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan.
Apakah terdapat perbedaan antara nabi dan rasul .?
?
Jawab :
Memang benar, ada perbedaan antara nabi dan rasul. Ulama mengatakan bahwa nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah dengan suatu syari'at namun tidak diperintah untuk menyampaikannya, akan tetapi mengamalkannya sendiri tanpa ada keharusan untuk menyampaikannya.
?
Sedangkan rasul adalah?seorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari'at dan ia diperintahkan utnuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul mesti nabi, namun tidak setiap nabi itu rasul. Jadi para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul. Sebagian rasul-rasul itu dikisahkan oleh Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an dan sebagian yang lain tidak dikisahkan.
?
Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu'jizat melainkan dengan seizin Allah". (Ghafir : 78).
Bertolak dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap nabi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an adalah juga sebagai rasul.
?
?
Pertanyaan.
Apakah para rasul yang ada itu memiliki keutamaan yang sama di antara mereka ?
?
Jawab :
Rasul-rasul yang ada tidak memiliki keutamaan yang sama, Allah telah berfirman :
"Artinya : Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat". (Al-Baqarah : 253).
?
"Artinya : Sungguh telah Kami utamakan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain". (Al-Isra : 55).
Kita semua wajib beriman dengan seluruh rasul itu bahwa mereka itu benar dan jujur dalam membawa risalah serta membenarkan apa yang diwahyukan kepada mereka, Allah berfirman :
"Katakanlah (hai orang-orang mu'min) :"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan kepada Musa dan 'Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabb-nya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al-Baqarah : 136)
Dan ini adalah yang diyakini oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang yang beriman. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kiatab-Nya dan rasul-rasul-Nya ". (Al-Baqarah : 285).
Maka kita tidak membedakan salah seorangpun dari rasul-rasul itu dalam hal mengimaninya ; masing-masing benar dan dibenarkan serta risalah yang dibawa adalah haq.
?
Akan tetapi kita?boleh membedakan dalam dua hal :
?
Pertama :
Dalam keutamaan. Kita mengutamakan sebagian dari para rasul atas sebagian yang lain sebagaimana Allah juga mengutamakan sebagian atas sebagian yang lain serta mengangkat sebagian dari mereka beberapa derajat. Akan tetapi kita tidak menyatakannya dengan nada? membanggakan atau menyatakannya dengan nada membanggakan atau meremehkan yang diungguli.
?
Dalam hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan bahwa seorang Yahudi telah bersumpah :"Tidak ! Demi yang memilih Musa atas sekalian manusia". Maka seorang laki-laki dari Anshar menempeleng muka laki-laki Yahudi itu ketika mendengar ucapannya seraya mengatakan :"Jangan kau katakan demikian sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tengah-tengah kami !". Maka si Yahudi itu datang menghadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mengadu kepada beliau. "Aku punya dzimmah (jaminan perlindungan) dan perjanjian. Lalu apa gerangan yang membuat si fulan menempeleng mukaku ?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bertanya kepada laki-laki anshar tadi :"Kenapa kamu menempeleng mukanya ?". Maka ia pun mengutarakan permasalahannya, dan Nabi akhirnya murka sampai terlihat sesuatu di muka beliau. Beliau kemudian bersabda, "Janganlah engkau melebihkan di antara nabi-nabi Allah!".
?
Dalam hadits Shahih Al-Bukhari dan yang lain juga disebutkan riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda :"Tidak layak bagi seorang hamba untuk mengatakan, Aku lebih baik daripada Yunus bin Mata !".
?
Kedua :
Dalam hal ittiba'. Kita tidak boleh mengikuti rasul kecuali yang memang diutus untuk kita, yaitu Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena syari'at Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menasakh seluruh syari'at yang sebelumnya. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu ; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan (syari'at) dan jalan yang terang (minhaj)". (Al-Maidah : 48).


Fw: Undangan pengajian bulanan

Yayat Ruhiat
 

开云体育


?
Assalaamu'alaikum wr.wb
?
Ikhwah fillah, kami mengundang ikhwah sekalian untuk mengikuti kajian bulanan di pesantren Al-I'tishom Karawang - Jawa Barat :
?
?
Tema/Topik pembahasan :
?
I'TIQOD AIMATI AS SALAF
?
Muhadhir/Pembicara :
Ustadz. Achmad Rofi'i, Lc.
Ustadz. Zainal Arifin, Lc.
?
Hari/Tanggal :
?
Ahad, 3 Shafar 1421H / 7 Mei 2000 M
?
Tempat :
Pondok Pesantren Al-I'Tishom
Karawang - Jawa Barat
?
Terbuka untuk umum
?
?
Untuk lebih jelasnya lihat denah terlamir.
?
Jazakumullah khairan
Wassalaamu'alaikum wr.wb.
?
Misbah Muhsin
Lajnah Da'wah Yayasan Al-I'tishom
?
Untuk Informasi.
Karawang : 0267- 433 801
Jakarta???? : 021-921 9 556


Pertanyaan Tentang Membaca Al Fatihah

Suprayitno MCDP
 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ikhwan fillah yang senantiasa berharap akan redho dan maghfiroh Alloh
SWT., mungkin ada diantara ikhwah yang 'alim untuk menjawab pertanyaan
sehubungan dgn. forward email yang ana terima :

* Benarkah keyakinan tentang salahnya dalam membaca Surotul Fatihah
akan menyebabkan kita menisbatkan beberapa kata yang berkaitan dengan
nama - nama syaithon, sebagaimana artikel berikut ?
* Darimanakah (golongan apa) asal keyakinan seperti ini ?

Demikian yang ana tanyakan, jazakallohu khoiron atas jawabanya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.




Berikut Forward Email tsb :


BERHATI-HATI BILA MEMBACA SURAT FATIHAH

NAMA SYAITAN DALAM AL-FATIHAH

Al-Fatihah adalah satu rukun dalam shalat, apabila cacat bacaannya
maka rusaklah shalat.
Oleh karena itu perbaikilah bacaannya dengan ilmu tajwid.
Bukan hanya bacaannya saja rusak malah kita menyebut nama syaitan di
dalam shalat kita.
Berikut diperturunkan nama syaitan laknat yang wujud didalam
Al-Fatihah, sekiranya kita tidak berhati-hati.

Nama-2 syaitan;
1. DU LI LAH (bila dibaca tiada sabdu) sepatutnya DULILLAH
2. HIR ROB (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya HI ROB
3. KIYYAU (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KI YAU
4. KANNAK (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KA NAK
5. KANNAS (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KA NAS

SIROTHOLLAZI............. sehingga habis hendaklah dibaca tanpa henti..

AMIN ...............hendaklah mengaminkan Al-Fatihah dengan betul yaitu:
AA......dua harakat, MIN .... 3 harakat, semoga Amin kita bersamaan dengan
Amin
malaikat . Insya-Allah. semoga kita menjadi orang yang senantiasa
memperbaiki
bacaannya.


[Masalah - 39 = Islam dan Iman : Apa bedanya ?]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
ISLAM DAN IMAN
Apa Bedanya ..?
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan :
Apa definisi Iman itu dan apa perbedaannya antara Iman dan Islam .?
?
Jawab :
Islam dalam pengertiannya secara umum adalah menghamba (beribadah) kepada Allah dengan cara menjalankan ibadah-ibadah yang disyari'atkan-Nya sebagaimana yang dibawa oleh para utusan-Nya sejak para rasul itu diutus hingga hari kiamat.
?
Ini mencakup apa yang dibawa oleh Nuh 'Alaihis sallam berupa hidayah dan kebenaran, juga yang dibawa oleh Musa 'Alaihis sallam, yang dibawa oleh Isa 'Alaihis sallam dan juga mencakup apa yang dibawa oleh Ibrahim 'Alaihis sallam, Imamul hunafa' (pimpinan orang-orang yang lurus), sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam berbagai ayat-Nya yang menunjukkan bahwa syari'at-syari'at terdahulu seluruhnya adalah Islam kepada Allah 'Azza wa Jalla.
?
Sedangkan Islam dalam pengertiannya secara khusus setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ajaran yang dibawa oleh beliau. Karena ajaran beliau menasakh (menghapus) seluruh ajaran yang sebelumnya, maka orang yang mengikutinya menjadi seorang muslim dan orang yang menyelisihinya bukan muslim karena ia tidak menyerahkan diri kepada Allah, akan tetapi kepada hawa nafsunya.
?
Orang-orang Yahudi adalah orang-orang muslim pada zamannya Nabi Musa 'Alaihis salllam, demikian juga orang-orang Nashrani adalah orang-orang muslim pada zamannya Nabi Isa 'Alaihis sallam. Namun ketika telah diutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian ia mengkufurinya, maka mereka bukan jadi orang muslim lagi.
?
Oleh karena itu tidak dibenarkan? seseorang berkeyakinan bahwa agama yang dipeluk oleh orang-orang? Yahudi dan Nashrani sekarang ini sebagai agama yang benar dan diterima di sisi Allah sebagaimana Dienul Islam.
?
Bahkan orang yang berkeyakinan seperti? itu berarti telah kafir dan keluar dari dienul Islam, sebab Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Sesungguhnya Dien yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam". (Ali-Imran : 19).
?
"Artinya : Barangsiapa mencari suatu dien selain Islam, maka tidak akan diterima (dien itu) daripadanya". (Ali-Imran : 85).
Islam yang dimaksudkan adalah Islam yang dianugrahkan oleh Allah kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya. Allah berfirman.
"Artinya : Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepada nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu jadi agamamu". (Al-Maidah : 3).
Ini adalah nash yang amat jelas yang menunjukkan bahwa selain umat ini, setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihis sallam, bukan pemeluk Islam. Oleh karena itu, agama yang mereka anut tidak akan diterima oleh Allah dan tidak akan memberi manfaat pada hari kiamat. Kita tidak boleh menilainya sebagai agama yang lurus. Salah besar orang yang menilai Yahudi dan Nashrani sebagai saudara, atau bahwa agama mereka pada hari ini sama pula seperti yang dianut oleh para pendahulu mereka.
?
Jika kita katakan bahwa Islam berarti menghamba diri kepada Allah Ta'ala dengan menjalankan syari'at-Nya, maka dalam artian ini termasuk pula pasrah atau tunduk kepada-Nya secara zhahir maupun batin. Maka ia mencakup seluruh aspek ; aqidah, amalan maupun perkataan. Namun jika kata Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam berarti amal-amal perbuatan yang zhahir berupa ucapan-ucapan lisan maupun perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman adalah amalan batiniah yang berupa aqidah dan amal-amalan hati. Perbedaan istilah ini bisa kita lihat dalam firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Orang-orang Arab Badui itu berkata :'Kami telah beriman'. Katakanlah (kepada mereka) :'Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'kami telah tunduk, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu". (Al-Hujurat : 14).
Mengenai kisah Nabi Luth, Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri". (Adz-Dzariyat : 35-36).
Di sini terlihat perbedaan antara mukmin dan muslim. Rumah yang berada di negeri itu zhahirnya adalah rumah yang Islami, namun ternyata di dalamnya terdapat istri Luth yang menghianatinya dengan kekufurannya. Adapun siapa saja yang keluar dari negeri itu dan selamat, maka mereka itulah kaum beriman yang hakiki, karena keimanan telah benar-benar masuk kedalam hati mereka.
?
Perbedaan istilah ini juga bisa kita lihat lebih jelas lagi dalam hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu, bahwa Jibril pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihis sallam mengenai Islam dan Iman. Maka beliau menjawab :"Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah". Mengenai Iman beliau menjawab :"Engkau beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Utusan-utusan-Nya, hari AKhir, serta beriman dengan qadar yang baik dan yang buruk".
?
Walhasil, pengertian Islam secara mutlak adalah mencakup seluruh aspek agama termasuk Iman. Namun jika istilah Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam ditafsirkan dengan amalan-amalan yang zhahir yang berupa perkataan lisan dan perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman ditafsirkan dengan amalan-amalan batiniah berupa i'tiqad-i'tiqad dan amalan hati.
?


Web site ML assunnah

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
Kata Pengantar
Web site assunnah.
?
Alhamdulillah, setelah proses cukup lama dan disertai keterbatasan yang dimiliki, akhirnya, kami bisa menghadirkan kepada anda sebuah rancangan homepage atau web site dari ML assunnah, dengan alamat?: ?.
?
Tentunya, kami?menyadari bahwa web site atau homepage tersebut jauh dari apa yang anda harapkan?atau memenuhi kepuasan anda, ?dan memang.., kami-pun tidak dibebani target bahwa inilah yang terbaik, yang terpenting bagi kami dengan dimunculkannya web site tersebut menjadi sarana untuk proses ta'aruf diantara kita.
?
dirancang dengan perwajahan yang sederhana dan dilengkapi pula dengan rubrik dakwah dan kolom informasi, untuk itu?kami persilahkan anda?mengunjunginya. Disisi lain, kami-pun berusaha dari waktu ke waktu untuk selalu?berbenah diri, dan?dalam hal ini,?kami mengharapkan koreksi/kritik dan nasehatnya dari anda semua, supaya?kami tidak berjalan sendiri tanpa ada yang menegur dikala khilaf dan alfa. Itulah permohonan kami.
?
Demikianlah pengantar kami untuk pemunculan web site tersebut.
?


[Masalah - 38 = Pengertian Iman Menurut Ahlus Sunnah wa Jama'ah]

Yayat Ruhiat
 

开云体育

?
PENGERTIAN IMAN
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Kata Pengantar.
?
Artikel yang sedang dan akan anda nikmati?ini, merupakan cuplikan dari buku Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid terbitan At-Tibyan Solo, yang isinya merupakan fatwa-fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, sebagai upaya menyebarkan ilmu kami mencoba?untuk memuatnya secara berseri, mulai dari Masalah-38 s/d Masalah-43 insya Allah, namun tidak semua fatwa?tersebut kami angkat di sini, hanya beberapa saja, mengingat keterbatasan yang kami miliki.
?
Dan tema-tema yang kami hadirkan kehadapan anda, merupakan pembahasan - pembahasan yang sangat menarik?sekali untuk dikaji dan dipahami, seperti??: Bagaimana pengertian iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah .? Apakah iman itu bisa bertambah atau berkurang .? kemudian, Apakah hari perhitungan (hisab) itu sehari ? Dan Apakah Adzab kubur terhadap badan ataukah ruh .? dll.
?
Harapan kami, dengan dihadirkannya permasalahan ini?tidak lain supaya kita lebih bisa? memahami pokok-pokok permasalahan tersebut?dengan benar dan sesuai dengan apa yang dipahami oleh As-Salafush Shalih, inysa Allah Ta'ala.?
?
?
PENGERTIAN IMAN MENURUT AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH.
Iman Bisa Bertambah atau Berkurang.
?
Pertanyaan.
Bagaimana pengertian Iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah .? Apakah Iman itu bisa bertambah atau berkurang .?
?
Jawab.
Pengertian Iman menurut? Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah ; ikrar dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan. Jadi, Iman itu mencakup tiga hal :
  1. Ikrar dengan hati.
  2. Pengucapan dengan lisan.
  3. Pengamalan dengan anggota badan
Jika keadaannya demikian, maka iman itu akan bisa bertambah atau bisa saja berkurang. Lagi pula nilai ikrar itu tidak selalu sama. Ikrar atau pernyataan karena memperoleh satu berita, tidak sama dengan jika langsung melihat persoalan dengan kepala mata sendiri. Pernyataan karena memperoleh berita dari satu orang tentu berbeda dari pernyataan dengan memperoleh berita dari dua orang. Demikian seterusnya. Oleh karena itu, Ibrahim 'Alaihis Sallam pernah berkata seperti yang dicantumkan oleh Allah dalam Al-Qur'an.
"Ya Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang mati. Allah berfirman : 'Apakah kamu belum percaya'. Ibrahim menjawab :'Saya telah percaya, akan tetapi agar bertambah tetap hati saya". (Al-Baqarah : 260).
Iman akan bertambah tergantung pada pengikraran hati, ketenangan dan kemantapannya. Manusia akan mendapatkan hal itu dari dirinya sendiri, maka ketika menghadiri majlis dzikir dan mendengarkan nasehat di dalamnya, disebutkan pula perihal surga dan neraka ; maka imannya akan bertambah sehingga seakan-akan ia menyaksikannya dengan mata kepala. Namun ketika ia lengah dan meninggalkan majlis itu, maka bisa jadi keyakinan dalam hatinya akan berkurang.
?
Iman juga akan bertambah tergantung pada pengucapan, maka orang berdzikir sepuluh kali tentu berbeda dengan yang berdzikir seratus kali. Yang kedua tentu lebih banyak tambahannya.
?
Demikian halnya dengan orang yang beribadah secara sempurna tentunya akan lebih bertambah imannya ketimbang orang yang ibadahnya kurang.
?
Dalam hal amal perbuatan pun juga demikian, orang yang amalan dengan anggota badannya jauh lebih banyak daripada orang lain, maka ia akan lebih bertambah imannya daripada orang yang tidak melakukan perbuatan seperti dia.
?
Tentang bertambah atau berkurangnya iman, ini telah disebutkan di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya". (Al-Mudatstsir : 31).
?
"Artinya : Dan apabila diturunkan suatu surat, maka diantara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata :'Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini ?'. Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir". (At-Taubah : 124-125)
Dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, pernah bersabda bahwa kaum wanita itu memiliki kekurangan dalam soal akal dan agamanya. Dengan demikian, maka jelaslah kiranya bahwa iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang.
?
Namun ada masalah yang penting, apa yang menyebabkan iman itu bisa bertambah ? Ada beberapa sebab, di antaranya.
  1. Mengenal Allah (Ma'rifatullah) dengan nama-nama (asma') dan sifat-sifat-Nya. Setiap kali marifatullahnya seseorang itu bertambah, maka tak diragukan lagi imannya akan bertambah pula. Oleh karena itu para ahli ilmu yang mengetahui benar-benar tentang asma' Allah dan sifat-sifat-Nya lebih kuat imannya dari pada yang lain.
  2. Memperlihatkan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Allah yang berupa ayat-ayat kauniyah maupun syar'iyah. Seseorang jika mau memperhatikan dan merenungkan ayat-ayat kauniyah Allah, yaitu seluruh ciptaan-Nya, maka imannya akan bertambah. Allah Ta'ala berfirman. Artinya : Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan" (Adz-Dzariyat : 20-21). Ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa jika manusia mau memperhatikan dan merenungkan alam ini, maka imannya akan semakin bertambah.
  3. Banyak melaksanakan ketaatan. Seseorang yang mau menambah ketaatannya, maka akan bertambah pula imannya, apakah ketaatan itu berupa qauliyah maupun fi'liyah. Berdzikir -umpamanya- akan menambah keimanan secara kuantitas dan kualitas. Demikian juga shalat, puasa dan haji akan menambah keimanan secara kuantitas maupun kualitas.
Adapun? penyebab berkurangnya iman adalah kebalikan daripada penyebab bertambahnya iman, yaitu :
  1. Jahil terhadap asma' Allah dan sifat-sifat-Nya. Ini akan menyebabkan berkurangnya iman. Karena, apabila mari'fatullah seseorang tentang asma' dan sifat-sifat-Nya itu berkurang, tentu akan berkurang juga imannya.
  2. Berpaling dari tafakkur mengenai ayat-ayat Allah yang kauniyah maupun syar'iyah. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya iman, atau paling tidak membuat keimanan seseorang menjadi statis tidak pernah berkembang.
  3. Berbuat maksiat. Kemaksiatan memiliki pengaruh yang besar terhadap hati dan keimanan seseorang. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :"Tidaklah seseorang itu berbuat zina ketika melakukannnya sedang ia dalam keadaan beriman". (Al-Hadits).
  4. Meninggalkan ketaatan. Meninggalkan keta'atan akan menyebabkan berkurangnya keimanan. Jika ketaatan itu berupa kewajiban lalu ditinggalkannya tanpa udzur, maka ini merupakan kekurangan yang dicela dan dikenai sanksi. Namun jika ketaatan itu bukan merupakan kewajiban, atau berupa kewajiban namun ditinggalkannya dengan?udzur (alasan), maka ini juga merupakan kekurangan, namun tidak dicela. Karena itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menilai kaum wanita sebagai manusia yang kurang akal dan kurang agamanya. Alasan kurang agamanya adalah karena jika ia sedang haid tidak melakukan shalat dan puasa. Namun ia tidak dicela karena meninggalkan shalat dan puasa itu ketika sedang haid, bahkan memang diperintahkan meninggalkannya. Akan tetapi jika hal ini dilakukan oleh kaum laki-laki, maka jelas akan mengurangi keimannya dari sisi yang satu ini.

?


Satu Wasiat tentang bahaya bid'ah dan ikut-ikutan

Abu Luthfi Sudaryanto
 

BISMILLAHIRROHAMAANIRROHIIM

KATA PENGANTAR:
Dan Apabila dikatakan kepada mereka:"Ikutilah apa yang telah diturukan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami." "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa-pun dan tidak mendapat petunjuk"? (Albaqaroh 170).
Ibnu Katsir, rahimahullah, berkata: "Dalam ayat ini Allah menerangkan adanya orang-orang yang degil, fanatik buta, sehingga bila diajak mengikuti apa yang diturunkan Allah pada Rasul-Nya, dan meninggalkan kesesatan, kebodohan mereka, mereka menjawab, "Kami hanya mengikuti apa yang kami warisi dari bapak-bapak kami, bahkan mereka pertahankan sebagai kebudayaan, kejayaan dan kemuliaan nenek moyangnya, yang berupa kepepercayaan kepada batu, pohon, besi dan lain-lain". Ibnu Abbas, rodhiyallahu 'anhu, berkata:"Ayat ini diturunkan mengenai serombongan kaum Yahudi ketika diajak oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk Islam, mereka menjawab, 'bahkan kami mengikuti apa yang kami dapatkan dari bapak-bapak kami'. Maka Allah menurunkan ayat ini. (Tafsir Ibnu Katsir).
Kemudian, sungguh celaka Amru bin Luhay, dan orang-orang yang mengikuti atau menirunya.
Berikut ini saya sampaikan satu cuplikan kajian sejarah tentang agama-agama bangsa Arab. Saya ambil dari kitab sirah karya syaikh Shafiyuur rahman AL-MUBARAKFURI, "ar-Rahiqul al Makhtum bahtsun fi as-Sirah an-Nabawiyah 'ala shahibiha afdhal as-shalatu was-Salam" .
Semoga kita dapat mengambil pelajaran darinya, dan semoga Allah tabaroka wata'ala memberi kita hidayah menuju jalan yang lurus. Serta memberi kita kemampuan untuk menyeleksi pemikirian orang lain, mampu memilih dan memilah mana yang benar. Amien.

-------------------------------------------
AGAMA-AGAMA BANGSA ARAB

Dahulu, sebagian besar bangsa Arab mengikuti ajaran Isma'il 'alaihi salam tatakala diserukan kepada mereka agama bapaknya, Ibrahim 'alaihi salam. Mereka beribadah kepada Allah dan mentauhidkan-Nya. Setelah berlalu waktu yang cukup lama, mereka melupakan peringatan yang telah disampaikan kepada mereka, namun masih tersisa tauhid dan beberapa syi'ar dari agama Ibrahim sampai datang Amru bin Luhay, pemimpin Bani Khuza'ah.
Amru bin Luhay memiliki perilaku yang mulia seperti ramah, jujur, dan semangat terhadap agama sehingga ia dicintai oleh manusia. Dia didekati oleh banyak orang, karena mereka mengira bahwa dia adalah ulama besar. Kemudian, ia pergi ke Syam, dan melihat penduduk Syam menyembah berhala. Amru bin Luhay menganggap Syam merupakan tempat para rasul dan kitab. Kemudian, ia membawa berhala Hubal dan ditempatkan di tengah-tengah ka'bah, lalu ia serukan kepada penduduk Mekkah untuk menyekutukan Allah, dan mereka pun menyambut seruannya. Tidak lama kemudian, penduduk Hijaz mengikuti penduduk Mekkah karena penduduk Mekkah merupakan penguasa ka'bah dan menghuni tanah haram.(Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, "Mukhtashar Siratir Rasul shallallahu 'alaihi wasallam", hal. 12)
Diantara berhala mereka yang tertua adalah Manat, berhala ditempatkan di Masylal di daerah pantai laut merah dekat Qadid. Berhala mereka yang selanjutnya adalah Latta, ditempatkan di Tha'if, kemudian Uzza dan ditempatkan di Wadi Nakhlah. Tiga berhala tersebut merupakan berhala yang terbesar. setelah itu kemusyrikan semakin banyak, dan berhala melimpah di setiap tempat di Hijaz.
Disebutkan bahwa Amru bin Luhay memiliki khadam dari jin yang mengabarkan kepadanya bahwa berhala-berhala kaum Nabi Nuh - Wud, Suwa, Yaghuts, Ya'uq dan Nasr - terpendam di wilayah Jeddah. Kemudian, amru mendatangi temapt tersebut, dan membongkarnya, lalu ia dibawa ke Tihamah. Tatkala musim haji tiba, berhala-berhala tersebut ia berikan kepada kabilah-kabilah yang datang. Lalu, mereka pun membawa berhala-berhala tersebut ke negeri mereka, sehingga setiap kabilah, bahkan setiap rumah memiliki berhala. Masjidil Haram penuh dengan berhala, sehingga ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaklukkan Mekkan, disekitar ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merusaknya hingga berjatuhan, kemudian beliau perintahkan untuk dikeluarkaan dari masjid dan dibakar. (Shahih Bukhari, I:222)
Demikianlah, kemusyrikan dan peribadatan kepada berhala menjadi fenomena teerbesar dalam agama masyarakat jahiliyyah yang pernah mengaku berada diatas agama Ibrahim.
Mereka memiliki tradisi dan bentuk-bentuk peribadatan terhadap berhala, yang sebagian besar tradisi tersebut direkayasa oleh Amru bin Luhay. Mereka mengira bahwa hasil rekayasa Amru bin Luhay tersebut merupakan BID'AH HASANAH, bukan merubah agama Ibrahim.......
(Dikutip dari: Sirah Nabawiyah, Robbani Press, cet. I, 1998, hal. 27-28)








______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at