¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date

Re: [Masalah - 50 ] dan SATU HIMBAUAN

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Subhanallahi walhamdulillahi walaa haula walla kuwwata illa billah.

Saudara kita: Abu Abdillah Yayat Ruhiat, telah diberi kekuatan istiqomah untuk mengirimi artikel mencapai 50 MASALAH.

Tanpa niat mengistimewakan angka 50, selain jumlahnya yang banyak, juga tanpa niat mengambil peran moderator, tapi sekedar karena melihat ada kebaikan di sini, dalam kesempatan ini saya mengajak ikhwan fillah setiap member ML ini, untuk bernafas sejenak guna, menyampaikan pandangannya sebagai koreksi atau harapan terhadap ML demi kebaikan dan kekontinyuan ke depannya.

Bila kita sepakat, agar ML ini berjalan sebagaimana sekarang maka saya menghimbau, agar kita menambah do'a semoga Allah berkenan memberi kekuatan istiqomah ke akhuna Abu Abdillah Yayat Ruhiat.

Secara pribadi, saya menghimbau ikhwan fillah agar menyampaikan permasalah penting di sekitar antum yang berkaitan dengan kehidupan beragama, dengan demikian akh Yayat akan terbantu dalam memilih prioritas isi artikel sesuai permasalah mayoritas member ML ini.

Kepada yang ada kelonggaran waktu untuk mengetik, saya menghimbau antum untuk membantu akh Yayat, barangkali bisa dengan pembagian tugas.
Bila antum tidak punya bahan (buku) mari kita musyawarahkan pengadaanya.

Bila antum ragu terhadap mutu / keilmiyahan / keshahihan suatu artikel yang mungkin antum pandang baik, barangkali dapat antum kirim dulu ke moderator untuk dicek (ditahqiq) oleh ustadz yang berkemampuan, baru kemudian diposting.

Bila ternyata mayoritas member ML ini tidak tahu permasalahannya sendiri maka ini masalah pula yang perlu kita musyawarahkan???!!.

Nah, ihwan fillah, sambil menunggu artikel ke 51 - 50.000 mari kita sampaikan kritik membangun terhadap keberadaan dan keberlangsungan ML As-sunnah ini.

ML ini adalah milik setiap orang yang menghendaki kebaikan, insyaAllah.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Abu Luthfi
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Fw: DOA

sazli
 

Sent: Thursday, May 25, 2000 7:17 PM
Subject: DOA



assalammualaikum,

doa ni seeloknya di baca, at least sekali dalam seumur hidup-nak
elakkan
terkena angin ahmarle.
<<Lotus Manuscript 1.0>>


Test mail Archive

 

Assalaamu'alaikum

Ana kirim ini ke milis, hanya untuk tes mail-archive. Ini upaya untuk
mempermudah dokumentasi bagi milis Assunnah. Nantinya semua arsip di
milis Assunnah, bisa dicari melalui website (sementara ini belum bisa,
karena keterbatasan kemampuan hosting website-nya).
Jazakallah atas pengertiannya.

Wassalaamu'alaikum

Budhi Soeprijanto


Fw: Arrasul Qudwatuna

sazli
 

----- Original Message -----
From: <Nizam.Nasir.Mohd.Nazrul@...>
To: <sazli@...>
Sent: Thursday, June 01, 2000 3:42 AM
Subject: Arrasul Qudwatuna



A'kum w.t.b
sedikit risalah sunnah rosullulloh
forward dari seorg kawan...

Jazakummuloh khairon katsiro



----------------------------------------------------

Arrasul Qudwatuna

Rasulullah berdoa dengan khusyuk.... airmatanya
sentiasa berlinangan, wajahnya sentiasa ceria yang
menyejukkan mata yang memandangnya, sangat elok dan
sempurna wajahnya.

Rasulullah memiliki perasaan yang halus, mengambil
wudhu' sebelum tidur dan berzikir sehingga lena, suka
makan secara beramai-ramai dari keseorangan, bencikan
kemegahan dan perhiasan yang cantik.

RAsulullah makan apabila lapar.. berhenti sebelum
kenyang, tidak pernah mengumpat, mencerca orang lain,
memakai serban di atas kopiah.

Rasulullah memberi salam kepada ahli rumah ketika
berpergian atau kepulangan, sangat berlemah-lembut
dengan isteri dan ahli keluarga, sentiasa memulakan
salam kepada sesiapa yang ditemuinya, bersalam dengan
sahabat dan memeluknya apabila bertemu, apabila
berjabat tangan.. Rasulullah tidak melepaskannya
sehingga yang dijabatnya itu melepaskannya.

Rasulullah mengangkat tangan apabila melepasi
kanak-kanak, tanda hormat kepada mereka, tidak pernah
menatap atau merenung wajah orang lama-lama, sangat
menghormati orang tua , sangat mengasihi orang muda
dan kanak-kanak.

RAsulullah tidak bangun dari majlis makan sehingga
tetamu lain bangun, tidak pernah melunjurkan kakinya
di depan sahabat, suka bercakap lambat-lambat dan
menyebut perkataan dengan jelas dan sentiasa
menumpukan perhatian kepada orang yang bercakap
dengannya, tidak pernah ketawa terbahak-bahak, tetapi
tersenyum lembut.

Rasulullah sangat fasih dan manis tutur bicara,
tersangat sabar dan tabah bila menghadapi setiap
cabaran atau kesusahan, amat kasih terhadap umatnya,
tidak pernah mengambil rezeki kurmiaan Allah melebihi
keperluannya, rezeki yang berlebihan akan ditabur
untuk jihad fisabilillah.

RAsulullah sentiasa membantu orang lain walaupun
baginda sendiri dalam kesusahan, tidak pernah menghina
orang miskin, tidak pernah merasa terhina bergaul
dengan ornag miskin, suka memberi makan kepada fakir
dan sering duduk bersama mereka.

Rasulullah amat pemurah sehingga digambarkan seperti
angin yang lalu, tidak suka tidur dalam bilik gelap,
tangannya tidak pernah menyentuh kulit wanita ajnabi,
bersikap tegas, pemaaf, dan pengasih dalam perjuangannya.

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Send instant messages & get email alerts with Yahoo! Messenger.


[Masalah - 50 = Wasiat Sebelum Tidur]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
WASIAT SEBELUM TIDUR
?
Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim

"Ali berkata, Fathimah mengeluhkan bekas alat penggiling yang dialaminya. Lalu pada saat itu ada seorang tawanan yang mendatangai Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Fathimah bertolak, namun tidak bertemu dengan beliau. Dia mendapatkan Aisyah. Lalu dia mengabarkan kepadanya. Tatkala Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tiba, Aisyah mengabarkan kedatangan Fathimah kepada beliau. Lalu beliau mendatangi kami, yang kala itu kami hendak berangkat tidur. Lalu aku siap berdiri, namun beliau berkata. 'Tetaplah di tempatmu'. Lalu beliau duduk di tengah kami, sehingga aku bisa merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau di dadaku. Beliau berkata. 'Ketahuilah, akan kuajarkan kepadamu sesuatu yang lebih baik dari pada apa yang engkau minta kepadaku. Apabila engkau hendak tidur, maka bertakbirlah tiga puluh empat kali, bertasbihlah tiga puluh tiga kali, dan bertahmidlah tiga puluh tiga kali, maka itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu". (Hadits Shahih, ditakhrij Al-Bukhari? 4/102, Muslim 17/45, Abu Dawud hadits nomor 5062, At-Tirmidzi hadits nomor 3469, Ahmad 1/96, Al-Baihaqy 7/293).
Wahai Ukhti Muslimah !
Inilah wasiat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bagi putrinya yang suci, Fathimah, seorang pemuka para wanita penghuni sorga. Maka marilah kita mempelajari apa yang bermanfa'at bagi kehidupan dunia dan akhirat kita dari wasiat ini.
?
Fathimah merasa capai karena banyaknya pekerjaan yang harus ditanganinya, berupa pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, terutama pengaruh alat penggiling. Maka dia pun pergi menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk meminta seorang pembantu, yakni seorang wanita yang bisa membantunya.
?
Tatkala Fathimah memasuki rumah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, dia tidak mendapatkan beliau. Dia hanya mendapatkan Aisyah, Ummul Mukminin. Lalu Fathimah menyebutkan keperluannya kepada Aisyah. Tatkala beliau tiba, Aisyah mengabarkan urusan Fathimah.
?
Beliau mempertimbangkan permintaan Fathimah. Dan, memang beliau mempunyai beberapa orang tawanan perang, ada pula dari kaum wanitanya. Tetapi tawanan-tawanan ini akan dijual, dan hasilnya akan disalurkan kepada orang-orang Muslim yang fakir, yang tidak mempunyai tempat tinggal dan makanan kecuali dari apa yang diberikan Rasulullah. Lalu beliau pergi ke rumah Ali, suami Fathimah, yang saat itu keduanya siap hendak tidur. Beliau masuk? rumah Ali dan Fathimah setelah meminta ijin dari keduanya. Tatkala beliau masuk, keduanya bermaksud hendak berdiri, namun beliau berkata. "Tetaplah engkau di tempatmu". "Telah dikabarkan kepadaku bahwa engkau datang untuk meminta. Lalu apakah keperluanmu?".
?
Fathimah menjawab."Ada kabar yang kudengar bahwa beberapa pembantu telah datang kepada engkau. Maka aku ingin agar engkau memberiku seorang pembantu untuk membantuku membuat roti dan adonannya. Karena hal ini sangat berat bagiku".
?
Beliau berkata. "mengapa engkau tidak datang meminta yang lebih engkau sukai atau lebih baik dari hal itu ?". Kemudian beliau memberi isyarat kepada keduanya, bahwa jika keduanya hendak tidur, hendaklah bertasbih kepada Allah, bertakbir dan bertahmid dengan bilangan tertentu yang disebutkan kepada keduanya. Lalu akhirnya beliau berkata. "Itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu".
?
Ali tidak melupakan wasiat ini, hingga setelah istrinya meninggal. Hal ini dikatakan Ibnu Abi Laila. "Ali berkata, 'Semenjak aku mendengar dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tidak pernah meninggalkan wasiat itu".
?
Ada yang bertanya. "Tidak pula pada malam perang Shiffin ?".
?
Ali menjawab. "Tidak pula pada malam perang Shiffin".
(Ditakhrij Muslim 17/46. Yang dimaksud perang Shiffin di sini adalah perang antara pihak Ali dan Mu'awiyah di Shiffin, suatu daerah antara Irak dan Syam. Kedua belah pihak berada di sana beberapa bulan).
?
Boleh jadi engkau bertanya-tanya apa hubungan antara? pembantu yang diminta Fathimah dan dzikir ?
?
Hubungan keduanya sangat jelas bagi orang yang memiliki hati atau pikiran yang benar-benar sadar. Sebab dzikir bisa memberikan kekuatan kepada orang yang melakukannya. Bahkan kadang-kadang dia bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan. Di antara manfaat dzikir adalah :
  1. Menghilangkan duka dan kekhawatiran dari hati.
  2. Mendatangkan kegembiraan dan keceriaan bagi hati.
  3. Memberikan rasa nyaman dan kehormatan.
  4. Membersihkan hati dari karat, yaitu berupa lalai dan hawa nafsu.
Boleh jadi engkau juga bertanya-tanya, ada dzikir-dzikir lain yang bisa dibaca sebelum tidur selain ini. Lalu mana yang lebih utama .? Pertanyaan ini dijawab oleh Al-Qady Iyadh : "Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beberapa dzikir sebelum berangkat tidur, yang bisa dipilih menurut kondisi, situasi dan orang yang mengucapkannya. Dalam semua dzikir itu terdapat keutamaan".
?
Secara umum wasiat ini mempunyai faidah yang agung dan banyak manfaat serta kebaikannya. Inilah yang disebutkan oleh sebagian ulama :
?
Pertama.
Menurut Ibnu Baththal, di dalam hadits ini terkandung hujjah bagi keutamaan kemiskinan daripada kekayaan. Andaikata kekayaan lebih utama daripada kemiskinan, tentu beliau akan memberikan pembantu kepada Ali dan Fathimah. Dzikir yang diajarkan beliau dan tidak memberikan pembantu kepada keduanya, bisa diketahui bahwa beliau memilihkan yang lebih utama di sisi Allah bagi keduanya.
?
Pendapat ini disanggah oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar. Menurutnya, hal ini bisa berlaku jika beliau mempunyai lebihan pembantu. Sementara sudah disebutkan dalam pengabaran di atas bahwa beliau merasa perlu untuk menjual para tawanan itu untuk menafkahi orang-orang miskin. Maka menurut Iyadh, tidak ada sisi pembuktian dengan hadits ini bahwa orang miskin lebih utama daripada orang kaya.
?
Ada perbedaan pendapat mengenai makna kebaikan dalam pengabaran ini. Iyadh berkata. "Menurut zhahirnya, beliau hendak mengajarkan bahwa amal akhirat lebih utama daripada urusan dunia, seperti apapun keadaannya. Beliau membatasi pada hal itu, karena tidak memungkinkan bagi beliau untuk memberikan pembantu. Kemudian beliau mengajarkan dzikir itu, yang bisa mendatangkan pahala yang lebih utama daripada apa yang diminta keduanya".
?
Menurut Al-Qurthuby, beliau mengajarkan dzikir kepada keduanya, agar ia menjadi pengganti dari do'a tatkala keduanya dikejar kebutuhan, atau karena itulah yang lebih beliau sukai bagi putrinya, sebagaimana hal itu lebih beliau sukai bagi dirinya, sehingga kesulitannya bisa tertanggulangi dengan kesabaran, dan yang lebih penting lagi, karena berharap mendapat pahala.
?
Kedua.
Disini dapat disimpulkan tentang upaya mendahulukan pencari ilmu daripada yang lain terhadap hak seperlima harta rampasan perang.
?
Ketiga.
Hendaklah seseorang menanggung sendiri beban keluarganya dan lebih mementingkan akhirat daripada dunia kalau memang dia memiliki kemampuan untuk itu.
?
Keempat.
Di dalam hadits ini terkandung pujian yang nyata bagi Ali dan Fathimah.
?
Kelima.
Seperti itu pula gambaran kehidupan orang-orang salaf yang shalih, mayoritas para nabi dan walinya.
?
Keenam.
Disini terkandung pelajaran sikap lemah lembut dan mengasihi anak putri dan menantu, tanpa harus merepotkan keduanya dan membiarkan keduanya pada posisi berbaring seperti semula. Bahkan beliau menyusupkan kakinya yang mulia di antara keduanya, lalu beliau mengajarkan dzikir, sebagai ganti dari pembantu yang diminta.
?
Ketujuh.
Orang yang banyak dzikir sebelum berangkat tidur, tidak akan merasa letih. Sebab Fathimah mengeluh letih karena bekerja. Lalu beliau mengajarkan dzikir itu. Begitulah yang disimpulkan? Ibnu Taimiyah. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata. "Pendapat ini perlu diteliti lagi. Dzikir tidak menghilangkan letih. Tetapi hal ini bisa ditakwil bahwa orang yang banyak berdzikir, tidak akan merasa mendapat madharat karena kerjanya yang banyak dan tidak merasa sulit, meskipun rasa letih itu tetap ada".
?
Begitulah wahai Ukhti Muslimah, wasiat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang disampaikan kepada salah seorang pemimpin penghuni sorga, Fathimah, yaitu berupa kesabaran yang baik. Perhatikanlah bagaimana seorang putri Nabi dan istri seorang shahabat yang mulia, harus menggiling, membuat adonan roti dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya. Maka mengapa engkau tidak menirunya .?
?


tanya istilah

Hazim AHMADI
 

Salamu 'alaikum wr. wb. wa maghfiratuhu.

Ikhwan/akhawat yang dirahmati Allah [amien],
Saya dapat pertanyaan dari teman untuk menjelaskan pengertian-pengertian
seperti dibawah ini:
- Syaikh
- hazrat, dan
- imam.

Karena keterbatasan ilmu, saya tidak berani menjelaskan tanpa mengacu pada
referensi ilmu yang shahih ttg pengertian-pengertian di atas. Tolong
barangkali ada bisa menjelaskan baik arti bahasa maupun arti istilahnya.
Jazakallahu khairan katsiera.

Wassalam wr. wb.

Hazim


[Masalah - 49 = Pengajaran Bagi Para Wanita]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
?
PENGAJARAN BAGI PARA WANITA
?
Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim

"Artinya : Dari Abu Bakar bin Sulaiman Al-Qursyi, dia berkata.'Sesungguhnya ada seorang laki-laki dalam kalangan Anshar yang mempunyai bisul. Lalu ditunjukkan bahwa Asy-Syifa' binti Abdullah dapat mengobati bisul dengan ruqyah. Maka laki-laki Anshar itu mendatanginya lalu meminta agar dia mengobatinya lalu meminta agar dia mengobatinya dengan ruqyah. Asy-Syifa'kata.'Demi Allah, aku tidak lagi mengobati dengan ruqyah sejak aku masuk Islam'.Lalu laki-laki Anshar itu pergi menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan kepada beliau tentang apa yang dikatakan Asy-Syifa'. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Asy-Syifa, seraya berkata.'Perlihatkanlah (ruqyah itu) kepadaku !'. Maka dia pun memperlihatkannya. Lalu beliau berkata.'Obatilah dia dengan ruqyah, dan ajarkanlah ia kepada Hafshah sebagaimana enngkau mengajarkan Al-Kitab kepadanya'. Dalam suatu riwayat disebutkan :'Mengajari menulis". (Hadits shahih, ditakhrij Al-Hakim 4/56-57, menurutnya, ini adalah hadits shahih menurut? syarat Asy-Syaikhani. Yang serupa dengan ini juga ditakhrij dari jalan lain oleh Abu Dawud, hadits nomor 3887, Ahmad 6/372).
Wahai Ukhti Muslimah !
Wasiat Nabawi ini mencakup dua bagian.
  1. Pembahasan tentang pengobatan dengan menggunakan ruqyah. Masalah ini sudah kami kemukakan dalam salah satu dari wasiat-wasiat beliau terdahulu (ML-assunnah tidak memuatnya -peny).
  2. Pengajaran tentang pengobatan dan menulis bagi para wanita.
Wahai Ukhti Muslimah !
Islam adalah agama persamaan, yang mempersamakan antara laki-laki dan wanita dalam masalah pahala dan siksa. Islam menganjurkan laki-laki dan wanita agar memikirkan ciptaan Allah dan berusaha untuk mendapatkan keridhaan-Nya.
?
Berangkat dari penjelasan ini, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan Asy-Syifa' agar mengajarkan ruqyah kepada Ummul Mukminin, Hafshah, setelah dia mengajarinya cara menulis.
?
Jadi, wanita juga harus belajar, mendatangai majlis-majlis ilmu dan bertanya kepada orang-orang yang berilmu tentang segala hal yang hendak diketahuinya, berupa urusan-urusan agamanya, jika sang suami tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu. Tetapi yang dimaksudkan disini bukan sekedar ilmu yang diakhiri dengan memperoleh ijazah agar bisa mendapatkan perkerjaan. tetapi yang dimaksudkan? ilmu di sini adalah apa yang terkandung di dalam Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.
?
Karena bagaimana mungkin engkau akan merasa puas jika engkau hanya menguasai ilmu yang berkaitan dengan urusan dunia, tetapi engkau tidak tahu urusan akhirat ? Atau bagaimana mungkin engkau berusaha untuk mendapatkan ilmu dunia, sementara engkau juga melakukan hal-hal yang membuat Allah marah, seperti ber-tabarruj, membuka aurat dan mementingkan hawa nafsu ?
?
Memang benar, para orang tua tidak bisa mencegah anak-anak putrinya untuk mencari ilmu. Tetapi bagaimana mungkin seorang ayah membiarkan anak putrinya pergi mencari ilmu, sedangkan dia tidak shalat, tidak pernah membaca Al-Qur'an dan bahkan tidak tahu hukum-hukum yang mestinya diketahui oleh wanita secara khusus dari urusan-urusan agamanya ? Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa mencari ilmu karena Allah, merupakan gambaran ketakutan, mencari ilmu adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menganalisisnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang-orang yang tidak tahu adalah shadaqah, membiayai orang yang mencari ilmu adalah qurbah, dan ilmu merupakan pendamping tatqala sendirian, dalil atas agama, Allah mengangkat suatu kaum karenanya, emnjadikannya sebagai bukti dalam kebaikan dan dengan ilmu pula ibadah kepada Allah bisa menjadi sempurna, yang halal dan yang haram pun bisa diketahui.
?
Begitulah agama kita mengangkat kedudukan ilmu dan orang yang berilmu, menganjurkan laki-laki dan wanita untuk mencarinya. Tetapi bagaimana mungkin engkau berusaha mati-matian mendalami ilmu yang busa mendukung kesuksesanmu di dunia, seperti ilmu arsitektur, kedokteran dan ilmu ilmu lain, namun engkau melalaikan hal-hal yang memasukanmu ke sorga dan menjauhkanmu dari neraka .?
?
Dengan cara melakukan instropeksi, engkau bisa bertanya kepada diri sendiri : Sejauh mana hukum-hukum dan ilmu agama yang engkau ketahui. Jika engkau mendapatkan kebaikan disana, maka pujilah Allah, karena ini berasal dari karunia dan taufiq-Nya kepadamu. Dan, jika engkau mendapatkan selain itu, maka memohonlah ampun kepada Allah, kembalilah kepada-Nya dan carilah bekal dengan ilmu agamamu. Karena hal yang paling baik ialah mendalami agamamu, dan penderitaan adalah bagi orang-orang yang terpedaya oleh hal-hal yang tampak gemerlap dari ilmu-ilmu dunia, namun dia tidak memperdulikan ilmu akhirat. Firman Allah tentang hal ini.
"Artinya : Dan, barangsiapa berpaling dari pengetahuanku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpun-nya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thaha : 123).
Begitulah wasiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang menganjurkan para wanita agar berusaha mencari ilmu dan mendapatkannya.
?


IMAM MASJID DI JEDDAH KE MASJID KOBE

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Sebagai pengumuman sekaligus berita.

Diberitakan hari ini habis shola t jum'at bahwa:
InsyaAllah seorang imam dari masjid di Jeddah Saudai Arabia (UMAR MUHAMMAD?)
akan datang ke masjid Kobe pada:
Hari Ahad, 28-5-2000
Waktu Dhuhur
Acara: sholat dhuhur berjama'ah dan biasanya diikuti ceramah/tanya jawab

Bagi yang bisa datang, dipersilahkan.
Bagi yang mau titip pertanyaan, ditunggu sampai besok pagi, dan dengan melihat jenis pertanyaan serta sikon, insyaAllah kita teruskan.

Sekian
Wassalam
Abu Luthfi



________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


[Masalah - 48 = Ketahuilah Hukum-hukum Agamamu]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
KETAHUILAH HUKUM-HUKUM
AGAMAMU
?
Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim

?
"Artinya : Dari Ummu Salamah, dia berkata.'Ummu Sulaim pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alihi wa sallam seraya berkata. 'Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah tidak merasa malu dari kebenaran. Lalu apakah seorang wanita itu harus mandi jika dia bermimpi ?. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab.'Jika dia melihat air (mani)'. Lalu Ummu Salamah menutup wajahnya, dan berkata.'Wahai Rasulullah, apakah wanita itu juga bisa bermimpi .?.'Beliau menjawab.'Ya, bisa'. Maka sesuatu yang menyerupai dirinya adalah anaknya". (Hadits shahih, ditakhrij Ahmad 6/306, Al-Bukhari 1/44, Muslim 3/223, At-Tirmidzi, hadits nomor 122, An-Nasa'i 1/114, Ibnu Majah hadits nomor 600, Ad-Darimi 1/195, Al-Baihaqi 1/168-169).
Wahai Ukhti Muslimah !
Diantara kebaikan ke-Islaman seorang wanita adalah jika dia mengetahui agamanya. Maka Islam mewajibkan para wanita mencari ilmu sebagaimana yang diwajibkan terhadap kaum laki-laki. Perhatikanlah firman Allah ini.
"Artinya :Katakanlah. Adakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui.?".(Az-Zumar : 9).
Bahkan perhatikan pula firman Allah yang secara khusus ditujukan kepada Ummahatul-Mukminin, yang menganjurkan mereka agar mempelajari kandungan Al-Qur'an dan hadits Nabawi yang dibacakan dirumah-rumah mereka. Firman-Nya.
"Artinya :Dan, ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah".(Al-Ahzab : 34)
Karena perintah Allah inilah para wanita merasakan keutamaan ilmu. Maka mereka pun pergi menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuntut suatu majlis bagi mereka dari beliau, agar di situ mereka bisa belajar.
?
Dari Abu Sa'id Al-Khudry Radhiyallahu anhu, dia berkata. 'Para wanita berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. 'Kaum laki-laki telah mengalahkan kami atas diri engkau. Maka buatlah bagi kami dari waktu engkau'. Maka beliau menjanjikan suatu hari kepada mereka, yang pada saat itu beliau akan menemui mereka dan memberi wasiat serta perintah kepada mereka. Di antara yang beliau katakan kepada mereka adalah :'Tidaklah ada di antara kamu sekalian seorang wanita yang ditinggal mati oleh tiga anaknya, melainkan anak-anaknya itu menjadi penghalang dari neraka baginya'. Lalu ada seorang wanita yang bertanya. 'Bagaimana dengan? dua anak ?' Maka beliau menjawab.'Begitu pula dua anak'. (Diriwayatkan Al-Bukhari, 1/36 dan Muslim 16/181).
?
Begitulah Islam menyeru agar para wanita diajari dan diberi bimbingan tentang hal-hal yang harus mereka biasakan, untuk kebaikan di dunia dan akhirat.
?
Wahai Ukhti Muslimah !
Perhatikanlah di dalam wasiat Nabawi ini, bahwa Ummu Salamah datang untuk mempelajari apa-apa yang tidak diketahuinya, sehingga akhirnya dia bisa mengetahui secara komplit. Begitulah seharusnya yang dilakukan seorang wanita muslimah. Dia bisa bertanya tentang hukum-hukum agamanya. Karena yang tahu hukum-hukum tersebut diantara mereka hanya sedikit sekali. Marilah kita simak wasiat ini.
?
Wahai Ukhti Muslimah !
Perhatikanlah bagaimana adab Ummu Sulaim yang memulai ucapannya dengan berkata."Sesungguhnya Allah tidak merasa malu dari kebenaran". Maksudnya, tidak ada halangan untuk menjelaskan yang benar. Sehingga Allah membuat perumpamaan dengan seekor nyamuk dan yang serupa lainnya sebagaimana firman-Nya. "Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu".(Al-Baqarah : 26).
?
Begitu pula Ummu Sulaim. Tidak ada halangan baginya untuk bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang apa-apa yang mestinya dia ketahui dan dia pelajari, meskipun mungkin hal itu dianggap aneh. Sungguh benar Ummul Mukminin, Aisyah yang berkata."Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar. Tidak ada rasa malu yang menghalangi mereka untuk memahami agama". (Diriwayatkan? Al-Bukhari 1/44).
?
Selagi engkau dikungkung rasa malu dan tidak mau mengetahui hukum-hukum agamamu, maka ini merupakan kesalahan yang amat besar, bahkan bisa berbahaya. Ada baiknya engkau membiasakan dirimu untuk tidak merasa malu dalam mempelajari hukum-hukum agama, baik hukum itu kecil maupun besar. Sebab jika seorang wanita lebih banyak dikungkung rasa malu, maka dia sama sekali tidak akan mengetahui sesuatu pun. Perhatikanlah perkataan Mujahid Rahimahullah. "Orang yang malu dan sombong tidak akan mau mempelajari ilmu". Seakan akan dia menganjurkan orang-orang yang mencari ilmu agar tidak merasa lemah dan takkabur, sebab hal itu akan mempengaruhi usaha mereka dalam mencari ilmu.
?
Ada suatu pertanyaan dari Ummu Sulaim, dia bertanya. "Apakah seorang wanita itu harus mandi jika dia bermimpi .?". Maksudnya, jika dia bermimpi bahwa dia disetubuhi. Jawaban Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :"Jika dia melihat air". Makna jawaban ini, bahwa jika seorang wanita benar-benar bermimpi dan ada petunjuk atau bukti terjadinya hal itu, yaitu dia melihat adanya bekas air mani di pakaian, maka ini merupakan syarat mandinya. Namun jika dia bermimpi dan tidak melihat bekas air mani, maka dia tidak perlu mandi. Setelah diberi jawaban yang singkat dan padat ini, Ummu Salamah langsung menutupi wajahnya seraya bertanya. "Apakah wanita itu juga bermimpi ?".
?
Wahai Ukhti Muslimah !
Rasa herannya Ummu Salamah itu bukanlah sesuatu yang aneh. Pernah terjadi pada diri Aisyah, sementaranya ilmunya lebih komplit, sebagaimana yang disebutkan dalam suatu riwayat, dia berkata."Kecelakaan bagimu. Apakah wanita akan mengalami seperti itu ?". Dia berkata seperti itu dengan maksud untuk mengingkari bahwa wanita juga bisa bermimpi.
?
Jika permasalahan-permasalahannya yang hakiki tidaklah seperti yang disangkakan bahwa setiap wanita bisa bermimpi. Mimpi itu hanya terjadi pada sebagian wanita, sedangkan yang lain tidak. Maka inilah sebab pengingkaran dan keheranan yang muncul dari Ummu Salamah dan Aisyah. Namun keheranan ini bisa dituntaskan oleh jawaban Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :'Na'am, taribat yaminuki', maksudnya : Benar, seorang wanita bisa bermimpi. Perkataan beliau :"Taribat yaminuki". maksudnya, dia menjadi rendah dan berada di atas tanah. Ini merupakan lafazh yang diucapkan saat menghardik, dan tidak dimaksudkan menurut zhahirnya.
?
Kemudian di akhir ucapan beliau ada salah satu bukti nubuwah, yaitu perkataan beliau :"Sesuatu yang bisa menyerupai dirinya adalah anaknya".
?
Wahai Ukhti Muslimah .!
Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa laki-laki dan wanita saling bersekutu dalam pembentukan janin. Sebab jenis hewan yang? berkembang biak, benih datang dari pasangan laki-laki ke indung telur yang ada di dalam tubuh yang perempuan, lalu sperma yang satu bercampur dengan yang lain. Dengan pengertian, bahwa sefaro sifat-sifat yang diwariskan kira-kira berseumber dari yang laki-laki dan yang sefaronya lagi kira-kira berasal dari perempuan. Kemudian bisa juga terjadi pertukaran dan kesesuaian, sehingga ada sifat-sifat yang lebih menonjol daripada yang lain. Maka dari sinilah terjadi penyerupaan.
?
Jadi sebagaimana yang engkau ketahui wahai Ukhti Muslimah, seperti apapun keadaannya, tidak? mungkin bagi jenis hewan yang berkembang biak, yakni hanya laki-laki saja yang bisa membuahi suatu mahluk hidup, tanpa bersekutu dengan indung telur pada jenis perempuan.
?
Perhatikanlah bagaimana keindahan pengabaran Nabawi ini. Karena sejak beliau di utus sebagai rasul, jauh sebelum masa Aristoteles, ada kepercayaan bahwa wanita tidak? mempunyai campur tangan dalam pembentukan dan keberadaan anak. Hanya air mani sajalah yang terepenting. Mereka tidak yakin bahwa air mani seorang laki-laki akan sampai ke rahim perempuan, lalu berkembang menjadi janin, sedikit demi sedikit janin membesar sehingga menjadi bayi dan akhirnya benar-benar sempurna menjadi sosk manusia? di dalam rahim. Lalu Muhammad bin Abdullah datang mengabarkan kepada kita tentang apa yang bakal disibak oleh ilmu pengetahuan modern. Benar, ini merupakan wahyu yang diwahyukan, dan beliau sama sekali tidak berkata dari kemauan dirinya sendiri, tetapi beliau berkata menurut apa yang diajarkan Allah kepada beliau.
?
Begitulah wahai Ukhti Muslimah apa yang bisa kita pelajari dari wasiat Nabawi ini, semoga Allah memberi manfaat kepada kita semua.
?


Fatwa Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid

iip hidayat
 

Assalamualaikum Warokhmatullohi wabarokatuh...

Silahkan kunjungi site :



untuk mengkaji kumpulan fatwa Syaikh Muhammad Shalih
Al-Munajjid (in English and arabic), mulai dari masalah 'aqidah,
fiqh sampai soal Assiyasah.

Mudah-mudahan info ini bermanfaat bagi ikhwan/akhwat
yg haus akan tafaquh fiddien.

Akhukum,
Iip

________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Perpustakaan pribadi

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Assalamu'alaikum wr.wb.

Segala Puji bagi Allah yang telah menunjuki kita ke agama yang lurus ini.
Solawat dan salam semoga tercurah pada Rasulullah Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti dengan ihsan hingga akhir zaman.

kemudian,
Jazakallahukhoiron katsier akhi Bowo atas infonya.
Sebagai salah satu rujukan, InsyaAllah akan ana sampaikan pada yang bertanya tentang hal itu. Namun sebagai pembanding fatwa Syeikh Al-Albani tetap kita perlukan.
odqrn`k`mmx`, apakah semua kitab itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia?

Kemudian, apakah toko buku AT-TAQWA sebagaimana termuat dalam
dapat mengusahakan sebagian besar darinya?

Pertanyaan ini saya sampaikan karena, ada seseorang yang minta bantuan saya untuk pembuatan perpustakaan pribadi, dengan menitipkan sejumlah uang, satu hal yang halal bagi kita untuk iri. Dan semoga Allah meridhoi usahanya.

Dan semoga Allah melapangkan rizki setiap aggota ML ini guna mengikuti langkah al-akh (membuat perpus pribadi) juga meringankan langkah kaki untuk mendatangi majlis dzikkir.

Wallahul musta'an

Wassalam
Abu Luthfi Sudaryanto


From: "Gatot Ariwibowo" <bowo94@...>
Reply-To: assunnah@...
To: assunnah@...
Subject: Re: [assunnah]Yth Perpustakaan As-Sunnah
Date: Wed, 24 May 2000 23:46:19 PDT

<< text1.html >>
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Re: Yth Perpustakaan As-Sunnah

Gatot Ariwibowo
 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

AlhamdulillahiRabbil'alamiin Washolaatu Wassalaamu 'alaa Asyrofil Anbiyaai
Walmursaliin Wa'alaa alihii washohbihii ajma'iin.

Berikut ini beberapa usulan untuk kitab-kitab penting dalam perpustakaan rumah oleh Muhammad Shaleh Al-Munajjid dalam Kitab 40 Nashiihatan li Ishlaahil Buyuut (versi Terjemah: 40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga, terbitan Darul Haq, Jakarta)

Kitab Tafsir

  1. Tafsir Ibnu Katsir
  2. Tafsir Ibnu Sadi
  3. Zubdatut Tafsir karya Al-Asyqar
  4. Ushulut Tafsir karya Ibnu Utsaimin
  5. Lamahaat Fii Uluumil Quran karya Muhammad Ash-Shabbagh
  6. Kitab Hadits

  7. Shahihul Kalimith Thayyib
  8. Amalul Muslimi fil Yaum wal Lailah
  9. Riyadhush Shalihin dan keterangannya
  10. Nuzhatul Muttaqin
  11. Mukhtashar Shahih Al-Bukhari karya Zubaidi
  12. Mukhtashar Shahih Muslim karya Mundziri dan Al-Albani
  13. Shahihul Jami ash-Shaghier
  14. Dhaiful Jami ash-Shaghier
  15. Shahihut Targhib wat Tarhib
  16. As Sunnah wa Makaanatuha fit Tasyrii
  17. Qawaid wa Fawaid Minal Arbain an Nawawiyyah karya Nazhim Sulthan
  18. Kitab Aqidah

  19. Fathul Majid Syarhu Kitab at-Tauhid dengan Tahqiq Arnauth
  20. Alaamus Sunnah al Mansyurah karya Al-Hakamy
  21. Maarijul Qabuul karya Al Hakamy
  22. Syarhul Aqidah ath Thahawiyah dengan tahqiq Al-Albani
  23. Silsilatul Aqidah karya Umar Sulaiman Al Asyqar (8 juz)
  24. Asyraatus Saaah karya Dr. Yusuf Al Wabil
  25. Kitab Fiqh

  26. Manaarus Sabil Karya Ibnu Dhauyan
  27. Irwaaul Ghalil karya Al Albani
  28. Zaadul Maaad
  29. Al-Mughni karya Ibnu Qudamah
  30. Fiqhus Sunnah
  31. Al-Mulakhakhashul Fiqhi karya Shalih Fauzan
  32. Majmuatu Fataawa al-Ulama (Abdul Aziz Bin Baaz, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Abdullah bin Jibrin)
  33. Shifatu Shalatin Nabi karya Al-Albani dan Syaikh Abdul Aziz bin Baaz
  34. Mukhtashar Ahkamil Janaiz karya Al-Albani
  35. Kitab Ahlaq dan Penyucian Jiwa

  36. Tahdzibu Madarijis Salikin
  37. Al-Fawaid
  38. Al-Jawabul Kaafi
  39. Thariqul Hijratain Wa Baabus Saadatain
  40. Al-Wabilush Shaib Wa Rafiul Kalimith Thayyib karya Ibnul Qayyim
  41. Lathaaiful Maaarif karya Ibnu Rajab
  42. Tahdzibu Mauidhatil Mukminin
  43. Ghidzaul Albab
  44. Sejarah dan Biografi

  45. Al-Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir
  46. Mukhtashar asy-Syamaail al Muhammadiyyah karya At-Turmudzi
  47. Ar Rahiiqul Makhtum
  48. Al Awaashim minal Qawaashim karya Ibnul Arabi Tahqiq Al Kitab dan Al Istanbuli
  49. Al Mujtama Al Madani (1-2) karya Akram Al Umari
  50. Siyaru Alaamin Nubala
  51. Manhaju Kitaabit Tarikh Al-Islami karya Muhammad bin Shamil As-Salami.
  52. Kitab-kitab Lain

  53. Raqaiq karya Ustadz Husain Uwaisyah
  54. Kitabul Iman karya Muhammad Naim Yasin
  55. Al Wala wal Bara karya Syaikh Muhammad Said Al Qahthani
  56. Al Inhiraafaat Al Aqidah fil Qarnain Ats Tsani Asyar wats Tsalits Asyar karya Ali Az Zahrani
  57. Al Muslimun wa Dhahiratul Hazimah An Nafsiyah karya Abdullah Asy-Syabanah
  58. Al Marah Bainal Fiqhi wal Qaanun karya Musthafa As-SibaI
  59. Al Usratul Muslimah Amamal Fiidiyu Wal Tilifiziyun karya Marwan Kack
  60. Al Maratul Muslimah Idaaduha wa Masuuliyatuha karya Ahmad Ababathin
  61. Masuuliyatul Ab Al Muslim fii Tarbiyati Waladihi karya Adnan Baharits
  62. Hijaabul Muslimah karya Ahmad Al Barazi
  63. Wajaaa Daurul Majuus karya Abdullah Muhammad Al Gharib

Paling tidak ini yang beliau usulkan kalau ingin membuat perpustakaan rumah. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang punya cita-cita membuat perpustakaan rumah.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

-bowo-


>From: "Abu Luthfi Sudaryanto"

>
>Yth. Perpustakaan As-Sunnah
>
>Assalamu'alaikum wr. wb.
>
>Pernah ada pertanyaan pada saya, "Buku apakah yang sebaiknya diprioritaskan
>untuk kita baca (miliki)?"
>Pertanyaan ini mengingatkan saya pada sebuah kutaib (kitab kecil) yang
>berisikan 25(?) fatwa Al Muhaddits Nashiruddin Albani.
>Kalau tidak salah disana ada rekomendasi beliau tentang beberapa buku/kitab
>yang baik untuk dibaca bagi para pemula (tholabul 'ilmi).
>


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Yth Perpustakaan As-Sunnah

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Yth. Perpustakaan As-Sunnah

Assalamu'alaikum wr. wb.

Pernah ada pertanyaan pada saya, "Buku apakah yang sebaiknya diprioritaskan untuk kita baca (miliki)?"
Pertanyaan ini mengingatkan saya pada sebuah kutaib (kitab kecil) yang berisikan 25(?) fatwa Al Muhaddits Nashiruddin Albani.
Kalau tidak salah disana ada rekomendasi beliau tentang beberapa buku/kitab yang baik untuk dibaca bagi para pemula (tholabul 'ilmi).

Nah pertanyaan saya :
1. Adakan perpustakaan As-Sunnah punya kumpulan fatwa tsb?
Bila ada: bisakah saya dikopikan pada bagian tsb?
Bila tidak: mbok ya punyalah!!

2. Adakah perpustakaan As-Sunnah telah punya semua kitab-kitab yang direkomendasi beliau tsb?
Bila sudah: Alhamdulillah, bagi-bagi dong walau cuman resensinya.
Bila belum: lha mbok ya diusahakan!!!

3. Adakah perpustakaan As-Sunnah keberatan untuk mencantumkan buku-buku yang telah ada ke dalam homepage/milis?
Bila keberatan: Yo wis
Bila tidak keberatan: mau lihat mana yang ada dan mana yang tidak,
siapa tahu ada halaman kitab yang saya perlukan seperti pertanyaan diatas,
atau setidaknya saya bisa ikut menggunakan perpustakaan tanpa harus datang langsung, kalau bisa sih sambil silaturohim
atau siapa tahu ada ikhwan/akhwat yang mau melengkapi.
atau siapa tahu ada ikhwan/akhwat yang pengin juga bikin perpustakaan pribadi hingga bisa buat referansi
atau siapa tahu.......
Jangan-jangan, masih ada ikhwan / akhwat yang masih penasaran terhadap nama perpustakaan As-sunnah sebagaimana sering disebut akh Yayat,
Atau jangan-jangan ada ikhwan/akhwat yang punya ide bagus tentang sebuah perpustakaan buku-buku yang shohih.
Semoga suatu saat nanti kita (Indonesia) punya (dikaruniai Allah) sebuah perpustakaan nasional buku-buku shahih yakni yang berisikan kitab-kitab karya ulama' salaf dan yang mengikuti mereka dari generasi awal hingga akhir. Tapi buat apa perpustakaan ya kalau tidak ada yang baca? IQRO' !!!
Sekian, afwan kalau kepanjangan pertanyaan dan uneg-unegnya.

Wassalam
Abu Luthi Sudaryanto

________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


[Masalah - 47 = Keutamaan Sabar Mengahadapi Cobaan]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
KEUTAMAAN SABAR MENGHADAPI
COBAAN
?
Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim

?
Kata Pengantar.
Insya Allah untuk Masalah-47 s/d Masalah-50, kami akan mengangkat seruan-seruan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang ditujukan kepada wanita-wanita Mukminah, baik berupa peringatan ataupun berupa perintah-perintah yang dikhususkan bagi mereka. Dan artikel-artikel tersebut?kami?ambil dari buku 50 Wasiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bagi Wanita, oleh Majdi As-Sayyid Ibrahim, terbitan Pustaka Al-Kautsar, cetakan kelima.
?
?
KEUTAMAAN SABAR MENGHADAPI COBAAN
"Artinya : Dari Ummu Al-Ala', dia berkata :"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjengukku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau berkata. 'Gembirakanlah wahai Ummu Al-Ala'. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak".(Isnadnya Shahih, ditakhrij Abu Daud, hadits nomor 3092).
Wahai Ukhti Mukminah .!
Sudah barang tentu engkau akan menghadapi cobaan di dalam kehidupan dunia ini. Boleh jadi cobaan itu menimpa langsung pada dirimu atau suamimu atau anakmu ataupun anggota keluarga yang lain. Tetapi justru disitulah akan tampak kadar imanmu. Allah menurunkan cobaan kepadamu, agar Dia bisa menguji imanmu, apakah engkau akan sabar ataukah engkau akan marah-marah, dan adakah engkau ridha terhadap takdir Allah .?
?
Wasiat yang ada dihadapanmu ini disampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala menasihati Ummu Al-Ala' Radhiyallahu anha, seraya menjelaskan kepadanya bahwa orang mukmin itu diuji Rabb-nya agar Dia bisa menghapus kesalahan dan dosa-dosanya.
?
Selagi engkau memperhatikan kandungan Kitab Allah, tentu engkau akan mendapatkan bahwa yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan mengambil nasihat darinya adalah orang-orang yang sabar, sebagaimana firman Allah.
"Artinya : Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur". (Asy-Syura : 32-33)
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah memuji orang-orang yang sabar dan menyanjung mereka. Firman-Nya.
"Artinya : Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa". (Al-Baqarah : 177).
Engkau juga akan tahu bahwa orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebagaimana firman-Nya.
"Artinya : Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar". (Ali Imran : 146).
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan balasan yang lebih baik daripada amalnya dan melipat gandakannya tanpa terhitung. Firman-Nya.
"Artinya : Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan". (An-Nahl : 96).
?
"Artinya : Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". (Az-Zumar : 10).
Bahkan engkau akan mengetahui bahwa keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari neraka akan mejadi milik orang-orang yang sabar. Firman Allah.
"Artinya : Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan) :'Salamun 'alaikum bima shabartum'. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu" (Ar-Ra'd : 23-24).
Benar. Semua ini merupakan balasan bagi orang-orang yang sabar dalam menghadapi cobaan. Lalu kenapa tidak? ? Sedangkan orang mukmin selalu dalam keadaan yang baik ?.
?
Dari Shuhaib radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Apabila mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan baginya. Dan, bila ditimpa kesempitan, maka dia bersabar, dan itu kebaikan baginya". (Ditakhrij Muslim, 8/125 dalam Az-Zuhud).
Engkau harus tahu bahwa Allah mengujimu menurut bobot iman yang engkau miliki. Apabila bobot imanmu berat, Allah akan memberikan cobaan yang lebih keras. Apabila ada kelemahan dalam agamamu, maka cobaan yang diberikan kepadamu juga lebih ringan. Perhatikalah riwayat ini.
"Artinya : Dari Sa'id bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata. 'Aku pernah bertanya : Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras cobaannya ?. Beliau menjawab. Para nabi, kemudian orang pilihan dan orang pilihan lagi. Maka seseorang akan diuji menurut agamanya. Apabila agamanya merupakan (agama) yang kuat, maka cobaannya? juga berat. Dan, apabila di dalam agamanya ada kelemahan, maka dia akan diuji menurut agamanya. Tidaklah cobaan menyusahkan seorang hamba sehingga ia meninggalkannya berjalan di atas bumi dan tidak ada satu kesalahan pun pada dirinya". (Isnadnya shahih, ditakhrij At-Tirmidzy, hadits nomor 1509, Ibnu Majah, hadits nomor 4023, Ad-Darimy 2/320, Ahmad 1/172).
?
"Artinya : Dari Abu Sa'id Al-Khudry Radhiyallahu anhu, dia berkata. 'Aku memasuki tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam. Lalu kuletakkan tanganku di badan beliau. Maka aku merasakan panas ditanganku di atas selimut. Lalu aku berkata.'Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini pada dirimi'. Beliau berkata :'Begitulah kami (para nabi). Cobaan dilipatkan kepada kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami'. Aku bertanya.'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ?. Beliau menjawab.'Para nabi. Aku bertanya.'Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi?. Beliau menjawab.'Kemudian orang-orang shalih. Apabila salah seorang di antara mereka diuji dengan kemiskinan, sampai-sampai salah seorang diantara mereka tidak mendapatkan kecuali (tambalan) mantel yang dia himpun. Dan, apabila salah seorang diantara mereka sungguh merasa senang karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kamu yang senang karena kemewahan". (Ditakhrij Ibnu Majah, hadits nomor 4024, Al-Hakim 4/307, di shahihkan Adz-Dzahaby).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata :
"Artinya : Cobaan tetap akan menimpa atas diri orang mukmin dan mukminah, anak dan juga hartanya, sehingga dia bersua Allah dan pada dirinya tidak ada lagi satu kesalahanpun". (Isnadnya Hasan, ditakhrij At-Tirmidzy, hadits nomor 2510. Dia menyatakan, ini hadits hasan shahih, Ahmad 2/287, Al-Hakim 1/346, dishahihkan Adz-Dzahaby).
Selagi engkau bertanya :"Mengapa orang mukmin tidak menjadi terbebas karena keutamaannya di sisi Rabb.?".
?
Dapat kami jawab :"Sebab Rabb kita hendak membersihan orang Mukmin dari segala maksiat dan dosa-dosanya. Kebaikan-kebaikannya tidak akan tercipta kecuali dengan? cara ini. Maka Dia mengujinya sehingga dapat membersihkannya. Inilah yang diterangkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap Ummul 'Ala dan Abdullah bin Mas'ud. Abdullah bin Mas'ud pernah berkata."Aku memasuki tempat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau sedang demam, lalu aku berkata.'Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau sungguh menderita demam yang sangat keras'.
?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata."Benar. Sesungguhnya aku demam layaknya dua orang diantara kamu yang sedang demam".
?
Abdullah bin Mas'ud berkata."Dengan begitu berarti ada dua pahala bagi engkau ?"
?
Beliau menjawab. "Benar". Kemudian beliau berkata."Tidaklah seorang muslim menderita sakit karena suatu penyakit dan juga lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan penyakit itu, sebagaimana pohon yang menggugurkan daun-daunnya". (Ditakhrij Al-Bukhari, 7/149. Muslim 16/127).
?
Dari Abi Sa'id Al-Khudry dan Abu Hurairah Radhiyallahu anhuma, keduanya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata.
"Artinya : Tidaklah seorang Mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhawatiran yang mengusiknya, melainkan Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya". (Ditakhrij Al-Bukhari 7/148-149, Muslim 16/130.)
Sabar menghadapi sakit, menguasai diri karena kekhawatiran dan emosi, menahan lidahnya agar tidak mengeluh, merupakan bekal bagi orang mukmin dalam perjalanan hidupnya di dunia. Maka dari itu sabar termasuk dari sebagian iman, sama seperti kedudukan kepala bagi badan. Tidak ada iman bagi orang yang tidak sabar, sebagaimana badan yang tidak ada artinya tanpa kepala. Maka Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu anhu berkata. "Kehidupan yang paling baik ialah apabila kita mengetahuinya dengan berbekal kesabaran". Maka andaikata engkau mengetahui tentang pahala dan berbagai cobaan yang telah dijanjikan Allah bagimu, tentu engkau bisa bersabar dalam menghadapi sakit. Perhatikanlah riwayat berikut ini.
"Artinya : Dari Atha' bin Abu Rabbah, dia berkata. "Ibnu Abbas pernah berkata kepadaku. 'Maukah kutunjukkan kepadamu? seorang wanita penghuni sorga .?. Aku menjawab. 'Ya'. Dia (Ibnu Abbas) berkata. "Wanita berkulit hitam itu pernah mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, seraya berkata.'Sesungguhnya aku sakit ayan dan (auratku) terbuka. Maka berdoalah bagi diriku. Beliau berkata.'Apabila engkau menghendaki, maka engkau bisa bersabar dan bagimu adalah sorga. Dan, apabila engkau menghendaki bisa berdo'a sendiri kepada Allah hingga Dia memberimu afiat'. Lalu wanita itu berkata. 'Aku akan bersabar. Wanita itu berkata lagi. 'Sesungguhnya (auratku) terbuka. Maka berdo'alah kepada Allah bagi diriku agar (auratku) tidak terbuka'. Maka beliau pun berdoa bagi wanita tersebut". (Ditakhrij Al-Bukhari 7/150. Muslim 16/131)
Perhatikanlah, ternyata wanita itu memilih untuk bersabar menghadapi penyakitnya dan dia pun masuk sorga. Begitulah yang mestinya engkau ketahui, bahwa sabar menghadapi cobaan dunia akan mewariskan sorga. Diantara jenis kesabaran menghadapi cobaan ialah kesabaran wanita muslimah karena diuji kebutaan oleh Rabb-nya. Disini pahalanya jauh lebih besar.
?
Dari Anas bin Malik, dia berkata."Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata.
"Artinya : Sesungguhnya Allah berfirman.'Apabila Aku menguji hamba-Ku (dengan kebutaan) pada kedua matanya lalu dia bersabar, maka Aku akan mengganti kedua matanya itu dengan sorga". (Ditakhrij Al-Bukhari 7/151 dalam Ath-Thibb. Menurut Al-Hafidz di dalam Al-Fath, yang dimaksud habibatain adalah dua hal yang dicintai. Sebab itu kedua mata merupakan anggota badan manusia yang paling dicintai. Sebab dengan tidak adanya kedua mata, penglihatannya menjadi hilang, sehingga dia tidak dapat melihat kebaikan sehingga membuatnya senang. dan tidak dapat melihat keburukan sehingga dia bisa menghindarinya).
Maka engkau harus mampu menahan diri tatkala sakit dan menyembunyikan cobaan yang menimpamu. Al-Fudhail bin Iyadh pernah mendengar seseorang mengadukan cobaan yang menimpanya. Maka dia berkata kepadanya."Bagaimana mungkin engkau mengadukan yang merahmatimu kepada orang yang tidak memberikan rahmat kepadamu .?"
?
Sebagian orang Salaf yang shalih berkata :"Barangsiapa yang mengadukan musibah yang menimpanya, seakan-akan dia mengadukan Rabb-nya".
?
Yang dimaksud mengadukan di sini bukan membeberkan penyakit kepada dokter yang mengobatinya. Tetapi pengaduan itu merupakan gambaran penyesalan dan penderitaan karena mendapat cobaan dari Allah, yang dilontarkan kepada orang yang tidak mampu mengobati, seperti kepada teman atau tetangga.
?
Orang-orang Salaf yang shalih dari umat kita pernah berkata. "Empat hal termasuk simpanan sorga, yaitu menyembunyikan musibah, menyembunyikan (merahasiakan) shadaqah, menyembunyikan kelebihan dan menyembunyikan sakit".
?
Ukhti Muslimah !
Selanjutnya perhatikan perkataan Ibnu Abdi Rabbah Al-Andalusy : "Asy-Syaibany pernah berkata.'Temanku pernah memberitahukan kepadaku seraya berkata.'Syuraih mendengar tatkala aku mengeluhkan kesedihanku kepada seorang teman. Maka dia memegang tanganku seraya berkata.'Wahai anak saudaraku, janganlah engkau mengeluh kepada selain Allah. Karena orang yang engkau keluhi itu tidak lepas dari kedudukannya sebagai teman atau lawan. Kalau dia seorang teman, berarti engkau berduka dan tidak bisa memberimu manfaat. Kalau dia seorang lawan, maka dia akan bergembira karena deritamu. Lihatlah salah satu mataku ini,'sambil menunjuk ke arah matanya', demi Allah, dengan mata ini aku tidak pernah bisa melihat seorangpun, tidak pula teman sejak lima tahun yang lalu. Namun aku tidak pernah memberitahukannya kepada seseorang hingga detik ini. Tidakkah engkau mendengar perkataan seorang hamba yang shalih (Yusuf) :"Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku". Maka jadikanlah Allah sebagai tempatmu mengadu tatkala ada musibah yang menimpamu. Sesungguhnya Dia adalah penanggung jawab yang paling mulia dan yang paling dekat untuk dimintai do'a". (Al-Aqdud-Farid, 2/282).
?
Abud-Darda' Radhiyallahu anhu berkata. "Apabila Allah telah menetapkan suatu takdir,maka yang paling dicintai-Nya adalah meridhai takdir-Nya". (Az-Zuhd, Ibnul Mubarak, hal. 125).
?
Perbaharuilah imanmu dengan lafazh la ilaha illallah dan carilah pahala di sisi Allah karena cobaan yang menimpamu. Janganlah sekali-kali engkau katakan :"Andaikan saja hal ini tidak terjadi", tatkala menghadapi takdir Allah. Sesungguhnya? tida ada taufik kecuali dari sisi Allah.
?

?


Re : KERTAS dan KITAB, dalam Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]

Yayat Ruhiat
 

Alhamdulillah.
Kami memuji, memohon pertolongan dan ampunan kepada Allah. Kami berlindung
kepada-Nya dari keburukan jiwa kami dan dari kejelekan amal-amal kami.

Saya berbahagia sekali dengan koreksi dan peringatan dari akhi Abu Luthfi
Sudaryanto, untuk itu diucapkan Jazzakallahu khairan. Dengan demikian
jelaslah bahwa ke hati-hatian dalam setiap masalah mutlak diperlukan, karena
setiap persoalan, baik itu berupa ucapan atau tulisan, perbuatan dan lain
sebagainya, akan dan harus dipertangung jawabkan, apalagi menyangkut masalah
Dien.

Untuk itu, dalam masalah KERTAS dan KITAB yang saya tulis dengan hurup besar
dan menyalahi teks aslinya,yaitu hurup kecil (kertas dan kitab) dinyatakan
tidak ada (diralat), disamping itu saya juga menyatakan bahwa KERTAS dan
KITAB dalam tulisan tersebut, bukan dimaksudkan untuk meng-QIYAS-kan atau
disamakan maksudnya dengan kertas tissue yang diperuntukkan untuk pembersih.

Dalam masalah kertas tissue saya 'rujuk' kepada apa yang disampaikan oleh
akhi Abu Luthfi Sudaryanto, bahwa ; kertas tissue untuk pembersih kotoran
diperbolehkan untuk istinja, dan hal inipun diperkuat oleh jawaban dari
ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas yang saya mintakan pandangannya mengenai
masalah tersebut, dengan tambahan bahwa ;" pakai air itu lebih baik".
tentunya jawaban tersebut setelah merujuk kepada teks hadits dan pandangan
para ulama tentang masalah tersebut, wallahu a'lam.

Dengan demikian, apabila ada sebagian ikhwan dan akhwat yang mem'forward'
tulisan "Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil] kepada
yang lainnya, agar menyampaikan atau menyertakan juga ralat dari saya ini.

Akhirnya, ketahuilah bahwa ; sebaik-baik jalan yang dapat menghantarkan
kepada kebahagian dan kesenangan, keselamatan dan keberuntungan di akhirat,
adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Alhamdulillahir-rabbil alamin.
yayat
====

----- Original Message -----
From : Abu Luthfi Sudaryanto mailto:alyanto@...

.......... > berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan
tissue baik
cebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ?

Hanya ana melihat ada sedikit mengandung atau bisa mengundang syubhat,
yakni
bagian sbb:

BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI
-cut-
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa
kotoran
binatang yang telah kering pun tidak dapat mensucikan najis, sedangkan
tulang-belulang binatang adalah salah satu dari makanan bangsa Jin.
Disamping itu juga beliau mengingatkan agar tidak menggunakan segala
jenis
makanan serta hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis
seperti
bagian dari tubuh hewan, KERTAS atau KITAB dan lain sebagainya.
Antum tulis KERTAS dan KITAB dengan huruf balok (padahal tidak demikian
dalam buku aslinya) yang mengisyaratkan bahwa "antum hendak mengatakan
inilah jawabnya." dengan kata lain (yang mungkin tanpa antum sadari) antum
telah mengQIYASkan tissue (toilet paper) dengan KETAS atau KITAB seperti
disebut dalam paragraf diatas. Inilah yang ana maksud dengan mengundang
syubhat.
..... dst .....


Re: Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]

Abu Luthfi Sudaryanto
 

Assalamu'alaikum wr.wb.

Akh Yayat, semoga Allah mencintai antum.
Jazakallahu khoiron katsier atas upaya antum mencarikan jawab atas pertanyaan akh Iqbal.

berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissue
baik
cebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ?
Hanya ana melihat ada sedikit mengandung atau bisa mengundang syubhat, yakni bagian sbb:

BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI
-cut-
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa kotoran
binatang yang telah kering pun tidak dapat mensucikan najis, sedangkan
tulang-belulang binatang adalah salah satu dari makanan bangsa Jin.
Disamping itu juga beliau mengingatkan agar tidak menggunakan segala jenis
makanan serta hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis seperti
bagian dari tubuh hewan, KERTAS atau KITAB dan lain sebagainya.
Antum tulis KERTAS dan KITAB dengan huruf balok (padahal tidak demikian dalam buku aslinya) yang mengisyaratkan bahwa "antum hendak mengatakan inilah jawabnya." dengan kata lain (yang mungkin tanpa antum sadari) antum telah mengQIYASkan tissue (toilet paper) dengan KETAS atau KITAB seperti disebut dalam paragraf diatas. Inilah yang ana maksud dengan mengundang syubhat.

Di sini ana hanya akan menunjukkan bahwa analogi (qiyas) antum kurang pas (menurut hemat ana) karena kata KERTAS dan KITAB dalam paragraf diatas merujuk (sebagai keterangan dari) "Hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis". Memasukkan kertas tissue (yang memang dibuat khusus untuk cebok) kedalam "hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis" MENURUT HEMAT ANA tidaklah pas, wallahu a'alam.

Demikianlah keterangan-keterangan yang saya ambil/cuplik dari buku AL-JAMII
FII FIQHI AN-NISAA/FIQIH WANITA karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah Dan
Tarjamah BULUGHUL MARAM Oleh Ibnu Hajar Atsqalani.
Jazakallahu khoir atas referensi ilmiyahnya.
Rupanya PERPUSTAKAAN AS-SUNNAH tidak miliki kitab "FIKIH SUNNAH" karya Sayyid Sabiq?
Dalam jilid satu kitab tsb, terdapat jawaban yang, insyaAllah, lebih mendekati maksud penanya, afwan kitab tsb sekarang sedang tidak ada di tangan ana, tidakkah ada ikhwan lain yang memilikinya?

Sebenarnya, saya BERAT sekali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
karena saya sendiri bukanlah Ahli Ilmu, namun dalam rangka taqarrub kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala, saya berusaha membantu persoalan diatas, tentunya
dengan 'MENYALIN KETERANGAN ATAU PENJELASAN DARI BUKU-BUKU' yang ada di
Perpustakaan As-Sunnah Jakarta, supaya penjelasan atau atau keterangan yang
saya angkat di sini (ml asunnah) terhindar dari pendapat pribadi semata.
Semoga Allah, memberkati antum, dan ikhwan lain yang sefiqrah.
Disini, ana hanya menyampaikan koreksi demi keselamatan bersama, dengan ana tunjukkan bahwa antum telah memasukkan "pendapat pribadi semata".
Namun semikian semoga reply ini tidak menyurutkan antum untuk terus menyampaikan al-haq, tapi justru sebaliknya.

Untuk itu terjadinya kekeliruan atau kesalahan tidak dapat dihindarkan, oleh
karenanya koreksi dan perbaikan dari semua pihak sangat diharapkan, agar
kita bisa lebih melempangkan jalan untuk mendekatkan diri ke Jannah dan
menjauhkan diri dari siksa api neraka.
Semoga Allah melapangkan dada (hati) antum yang seluas-luasnya untuk menerima al-haq.
Semoga Allah tampakkan kebenaran sebagai hal yang benar dan kita sanggup mengikutinya, dan Allah tampak yang bathil sebagai hal yang bathil dan kita sanggup meninggalkannya.
Amien.

Wassalam
Abu Luthfi


________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Re: [Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]

Gatot Ariwibowo
 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

AlhamdulillahiRabbil'alamiin Washolaatu Wassalaamu 'alaa Asyrofil Anbiyaai Walmursaliin Wa'alaa alihii washohbihii ajma'iin.

Berikut ini Ana tambahkan sedikit keterangan untuk point A (YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)).
mungkin berguna sebagai keterangan tambahan.

Imam Nawawi menerangkan,
"Akan tetapi ghibah itu diperbolehkan karena enam sebab:
1. Pengaduan Kezaliman
Diperbolehkan bagi orang yang dizalimi untuk mengadukan perlakuan zalim atas dirinya kepada penguasa, qadli atau kepada orang-orang yang mempunyai kekuasaan atau kemampuan untuk mengadili orang yang berlaku zalim kepadanya, sehingga pihak pengadu mengatakan:
"Si fulan menzalimi aku, atau berbuat kepadaku demikian"

2. Meminta bantuan untuk merubah kemungkaran atau upaya untuk mengembalikan orang yang berbuat kemaksiatan pada kebenaran kepada orang yang diharapkan kemampuannya dalam perkara tersebut dengan perkataan:
"Si fulan berbuat demikian, maka laranglah ia dari perbuatan dan perkataannya"
dan perkataan yang semisal dengan itu.

3. Meminta fatwa kepada mufti dengan mengatakan:
"Si fulan menzalimiku, bapakku, saudaraku, atau suamiku. Ia menzalimiku dengan perbuatan demikian, bagaimana jalan keluar bagiku agar terlepas darinya dan mencegah kezalimannya terhadapku."
Perbuatan demikian diperbolehkan jika diperlukan.Dan lebih baik lagi kalau dia menyatakan (dalam meminta fatwa itu):
"Bagaimana pendapatmu tentang seseorang suami atau bapak atau anak yang keadaannya demikian."
Walaupun demikian menyebutkan orang tertentu diperbolehkan berdasakan hadits riwayat Hindun radhiyallahu 'anha yang mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menyebut bahwa Abu Sufyan (suaminya) adalah seorang pria yang kikir.

4. Memperingatkan kaum muslimin dari kemungkaran.
Dalam hal ini terdapat beberapa perkara berikut:
a. Mencela para perawi hadits yang tercela, para saksi di pengadilan atau para pengarang kitab. Hal ini diperbolehkan menurut ijma' (ulama), bahkan wajib dalam rangka menjaga syari'at.
b. Memberitakan aib seseorang dalam musyawarah yang berkaitan dengan orang tersebut.
c. Jika engkau melihat seorang membeli barang yang mengandung cacat atau membeli budak yang mempunyai sifat suka mencuri, berzina, minum khamer atau yang semisal itu, maka engkau diperbolehkan memberi peringatan kepada pembelinya bila ia tidak mengetahui kejelekan barang atau budak itu dalam rangka menasehatinya, tanpa menyakiti atau merusaknya.
d. Jika engkau melihat seorang faqih (ahli fiqh) sering mendatangi orang yang fasiq atau ahli bidah untuk mengambil ilmu darinya, sedangkan ia tidak mengetahui tentang bahaya gurunya tersebut, maka wajib atasmu menasehatinya dengan menerangkan keadaan si fasiq atau ahli bidah itu dengan tujuan menasehatinya.
e. Bila ada seorang pejabat pemerintah yang tidak menunaikan tanggung jawabnya dengan benar karena dia bukan ahlinya atau karena kefasikan pejabat ini, maka boleh disebut kekurangan pejabat itu kepada atasannya untuk mengambil tindakan terhadapnya, sehingga tidak tertipu olehnya dan tetap dapat bersikap benar.

5. Seorang yang dengan terang-terangan secara demonstratif berbuat kefasikan atau bidah. Seperti meminum khamr, meminta-minta kepada orang-orang dan menjalankan perkara-perkara yang batil, maka diperbolehkan disebutkan kejelekan yang dilakukannya secara terang-terangan, tetapi tidak boleh disebutkan kejelekan perbuatannya yang lain.

6. Menyebutkan suatu gelar yang jelek yang ada pada diri seseorang karena ia dikenal dengan gelaran itu, seperti si buta, si pincang, si hitam, si pendek, si buntung dan yang semisalnya. Namun diharamkan menyebutkan dalam rangka merendahkannya. Jika seandainya memungkinkan mengenal nama seorang dengan gelar tersebut tentu lebih utama. Wallahu alam

Diambil dari Majalah yang me-refer ke kitab Syarah An-Nawawi Juz XVI,bab Mudharatu Man Yuttaqa Fuhsyuhu.

Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah setelah menyebutkan macam-macam ghibah yang diperbolehkan sebagaimana yang dinyatakan di atas beliau menambahkan:
Demikian pula jika ada ahli fiqh yang mondar-mandir ke rumah ahli bidah atau orang fasiq dan dikhawatirkan ahli fiqh tersebut ditiru perbuatannya oleh orang banyak, maka ia boleh dicerca untuk tujuan agar orang banyak tidak menirunya.
(Lihat Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, jilid X, hal. 472, keterangan hadits no.6054)

Keterangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu Fatawa-nya jilid 28, hal. 231-224:
Deperbolehkan pula membicarakan kejelekan orang Islam dalam rangka menyampaikan nasehat yang wajib dalam perkara kemaslahatan agama yang khusus maupun yang umum. Seperti dalam perkara periwayatan hadits, perawi yang salah dan orang-orang yang suka berdusta.
Maksudnya adalah harus diterangkan kesalahan atau kedustaan perawi tersebut dan dalam hal ini bukan merupakan ghibah yang terlarang.

Pernah ditanyakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal: Apakah engkau lebih mencintai seorang yang berpuasa, shalat, dan beritikaf daripada orang berbicara tentang ahli bidah? beliau menjawab: Apabila ia qiyamul-lail (shalat malam), shalat dan Itikaf, maka amal itu untuk dirinya saja, namun apabila seorang berbicara tentang Ahlu Bidah, maka kegunaannya untuk segenap kaum muslimin, inilah yang lebih utama.
Beliau menerangkan bahwa berbicara tentang Ahlu Bidah, maka kegunaannya lebih banyak manfaatnya bagi kaum muslimin dalam perkara agama mereka dan ia merupakan salah satu jenis jihad di jalan Allah karena perbuatannya tersebut merupakan upaya pensucian jalan Allah, agama-Nya, manhaj-Nya dan syariat-Nya. Menolak rongrongan dan permusuhan Ahlul Bidah atas agama ini adalah wajib kifayah sebagaimana ijma kaum muslimin, sehingga jika tidak ada orang yang menunaikan kewajiban ini untuk Allah niscaya akan rusaklah agama ini. Kerusakan dalam perkara agama lebih besar daripada kerusakan yang diakibatkan oleh penjajah musuh terhadap negeri kita. Karena musuh yang kafir bila menduduki negeri kita tidak akan merusak hati penduduk negeri yang diduduki dan agama mereka, kecuali hanya semata-mata sebagai akibat sampingan. Adapun akibat perbuatan Ahlul Bidah akan dapat merusak hati kaum muslimin.
Walaupun mereka tidak menduduki negeri kaum muslimin tersebut.
Tolong dikoreksi jika salah.

Wallahualamu Bishowab.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

-bowo-


From: "Abu Luthfi Sudaryanto" <alyanto@...>
Reply-To: assunnah@...
<Deleted>

A. YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)
<Deleted>

B.YANG DIKIRA BUKAN GHIBAH PADAHAL GHIBAH
<Deleted>

Sekian, wajazakallahu khoiron kastir.
Wassalam
Abu Luhtfi
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at


Tanya tentang Kontak Jodoh

Imam Kuswardayan
 

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Barangkali ada ikhwan yg bisa memberikan informasi ke ana tentang hukumnya
Kontak Jodoh dalam Islam, tolong ana diberitahu. Sebab ada beberapa orang
akhowat yg meminta ke ana untuk membuat homepage kontak jodoh yg Islami.

Hal ini mengingat, bahwa terutama para akhowat mereka pasif dalam masalah
ini. Wali mereka yang semestinya mencarikan pendamping, rupanya banyak
yang belum paham dalam masalah ini. Kalau toh mencarikan pendamping,
karena kebanyakan dari kalangan awam, dicarikan pendamping yg juga dari
kalangan orang awam. Padahal kita tahu, hal semacam ini, yakni suami yg
agamanya buruk, bisa menjadi musibah bagi seorang akhowat.

Tentu saja untuk keanggotaan dalam kontak jodoh tersebut dilakukan secara
ketat untuk menghindari orang-orang yang iseng, seperti harus disertai KTP
yg masih berlaku -yg juga dicek kebenarannya-, dan juga sebelum mendaftar
diberi pertanyaan-pertanyaan seputar masalah keislaman dan aqidah sehingga
bagi ikhwan / akhowat yg beraqidah benar saja yg bisa menjadi anggota.

Tolong diberikan jawaban. Atau jika ada alamat e-mail seorang ustadz,
tolong ana diberitahu alamatnya.

Wassalaamu'alaikum wr. wb.


Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]

Yayat Ruhiat
 

assalamualaikum

berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissue baik
cebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ?
---------
Alhamdulillahirrabil 'alamin
Dalam masalah ini saya akan bawakan penjelasan Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah
dalam buku Al-Jami' Fii Fiqhi An-Nisa' (Fiqih Wanita) terbitan Pustaka
Al-Kautsar.

BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI
Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam melarang bersuci dengan menggunakan
benda najis. Dalil yang melandadasi adalah hadits riwayat dari Ibnu Mas'ud
Radhiyallahu anhu, dimana ia menceritakan :
"Pada waktu Nabi buang air besar, beliau pernah menyuruhku untuk membawakan
tiga batu. Akan tetapi, aku hanya mendapatkan dua butir batu. Selanjutnya
aku mencari batu yang ketiga, namun tidak juga mendapatkannya. Lalu aku
mengambil kotoran( yang telah kering) dan membawanya kepada beliau sebagai
batu yang ketiga. Maka beliau hanya mengambil dua butir dan membuang kotoran
yang telah kering tersebut seraya bersabda :'Ini adalah kotoran '". (Hadits
Riwayat Ahmad, Bukhari, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i).

Sedangkan dalam riwayat Imam Ahmad terdapat tambahan lafazh :
"Bawakanlah kepadaku battu yang lain".

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa kotoran
binatang yang telah kering pun tidak dapat mensucikan najis, sedangkan
tulang-belulang binatang adalah salah satu dari makanan bangsa Jin.
Disamping itu juga beliau mengingatkan agar tidak menggunakan segala jenis
makanan serta hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis seperti
bagian dari tubuh hewan, KERTAS atau KITAB dan lain sebagainya.

Mengenai najis ini tidak ada perbedaan antara yang masih basah maupun yang
sudah kering. Jika anda beristinja' dengan menggunakan benda yang dilarang,
maka istinja' Anda tersebut TIDAK SAH. Setelah itu, Anda harus bersuci
kembali dengan menggunakan AIR dan tidak boleh menggunakan pecahan batu.
Karena, pada bagian yang harus disucikan tersebut telah terkena najis yang
lain. Meskipun Anda beristinja dengan menggunakan makanan atau hal-hal yang
harus dihormati, maka tetap istinja' Anda ini tidak SAH, akan tetapi harus
menggunakan AIR.

(Fiqih Wanita. hal 31-32)

Kemudian saya tambahkan juga dari KITAB TARJAMAH HADITS BULUGHUL MARAM
oleh Ibnu Hajar Atsqalani, terbitan Gema Risalah Press

BAB. TATA CARA MEMBUANG AIR.
Hadits nomor 102.
"Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda : 'Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh
kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing, jangan membersihkan
bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan pula bernafas dalam tempat
air" (Muttafaq Alaih dala lafadnya menurut riwyat Muslim).

Hadits nomor. 103.
Salman Radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam,
benar-benar telah melarang kami (membersihkan kotoran) dengan tagan kanan,
atau beristinja' dengan batu kurang dari tiga biji, atau bersitinja' dengan
kotoroan hewan atau dengan tulang. (Hadits Riwayat Muslim).

Kemudian saya tambahkan juga keterangan dari buku Fiqih Wanita, mengenai
cara buang Air Besar.
CARA BERSUCI DARI BUANG AIR BESAR
Bersuci dari air besar merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Caranya
adalah dengan tiga kali usapan, demikian pendapat yang dikemukakan oleh Imam
Asy-Syafi'i Rahinahullah. Adapaun yang dijadikan landasan adalah hadits yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ahnu :"Bahwa Nabi memerintahkan
untuk menggunakan tiga batu dan melarang menggunakan kotoran binatang dan
potongan tulang".

Juga Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Majah serta Abu
Awanah dan ASy-Syafi'i dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz
sebagai berikut :
"Hendaklah salah seorang diantara kalian beristinja dengan menggunakan tiga
batu".
Kedua nash diatas secara jelas menyebutkan, bahwa memenuhi tiga usapan
merupakan hal yang wajjib. Sementara dalam masalah ini masih terdapat
perbedaan pendapat diantara para ulama.

Imam Asy-Syafi'i mengatakan :"Tidak boleh kurang dari tiga batu meskipun
dengan menggunakan alat selain batu. Apabila tidak sampai tiga batu, maka
harus menambahnya sampai berjumlah tiga. Sedang apabila lebih dari tiga.
maka disunatkan untuk menutupnya dengan angka ganjil".

Sementara Abu Hanifah mengatakan :"Yang disunnatkan adalah bersuci dan tidak
disunatkan untuk melakukannya dengan jumlah ganjil". Dalam mentakwilkan
hadist mengenai jumlah ganjil ini beliau (Abu Hanifah) berpendapat, bahwa
yang dimaksudkan dengan kata ganjil adalah melakukannya sebanyak tiga kali.
Selanjutnya Abu Hanifah mengatakan :"Disunnatkan bersuci dengan menggunakan
air. Sebagaimana hadits dari Umar bin Khaththab, bahwa Rasulullah berwudhu
dengan menggunakan air pada bawah kainnya". Mengenai hadits ini, penulis
berpendapat, bahwa pengetian "wudhu" dimaksud adalah mencuci dan
membersihkannya. Demikian itulah yang menjadi pendapat para ulama secara
umum.

Sedangkan Imam Malik berpendapat, bahwa yang wajib adalah bersuci meskipun
dengan menggunakan pecahan-pecahan dari sebuah batu.

Adapun Imam Ahmad bin Hambal mengatakan :"Bersuci dari buang air besar itu
dilakukan sebanyak tiga kali. Senadainya dengan satu atau dua cucian saja
wujud najis itu telah hilang, maka tetap diahruskan untuk melakukan cucian
yang ketiga. Sedangkan Istinja dengan menggunakan batu, apabila dengan tiga
batu telah bersih, maka harus ditambah. .... dst
(Fiqih Wanita. hal . 30-31)

Demikianlah keterangan-keterangan yang saya ambil/cuplik dari buku AL-JAMII
FII FIQHI AN-NISAA/FIQIH WANITA karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah Dan
Tarjamah BULUGHUL MARAM Oleh Ibnu Hajar Atsqalani.

Sebenarnya, saya BERAT sekali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
karena saya sendiri bukanlah Ahli Ilmu, namun dalam rangka taqarrub kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala, saya berusaha membantu persoalan diatas, tentunya
dengan 'MENYALIN KETERANGAN ATAU PENJELASAN DARI BUKU-BUKU' yang ada di
Perpustakaan As-Sunnah Jakarta, supaya penjelasan atau atau keterangan yang
saya angkat di sini (ml asunnah) terhindar dari pendapat pribadi semata.

Untuk itu terjadinya kekeliruan atau kesalahan tidak dapat dihindarkan, oleh
karenanya koreksi dan perbaikan dari semua pihak sangat diharapkan, agar
kita bisa lebih melempangkan jalan untuk mendekatkan diri ke Jannah dan
menjauhkan diri dari siksa api neraka.

Wallahul Musta'an


Jawaban untuk Julia, SHAPIEE [ Masalah Dajjal ]

Yayat Ruhiat
 

Assalamualaikum
Di sini saya ingin mengetahui tentang Dajjal yang sering diperkatakan oleh
orang ramai, mahupun di artikel-artikel majalah dan akhbar. Dajjal ini
dikatakan menguasai suatu tempat yang bernama Segitiga Bermuda (Bermuda
Triangle). Saya ingin sekali mendapat maklumat lanjut mengenai Dajjal
ini.Adakah benar seperti yang diperkatakan bahawa Dajjal ini berada di
Segitiga Bermuda, Oleh kerana itu terlalu banyak kapal laut dan kapal
terbang yang hilang sekiranya melintasi kawasan ini..Misteri ini
benar-benar
menarik minat saya untuk mengenalinya dgn lebih dekat. Tolong
jelaskan...terima kasih.
---------
Alhamdulillahir-Rabbil 'alamin
Berhubung teman-teman yang lain belum ada yang menjelaskan dan menjawab
persoalan diatas, dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, saya berkeinginan
membantu saudara menjelaskan persoalan diatas, tentunya dengan merujuk atau
menyalin dari buku mengenai pandangan ulama dan ahli ilmu. mengenai masalah
tersebut.

"Masalah Dajjal yang sering diperkatakan oleh orang ramai, mahupun di
artikel-artikel majalah dan akhbar, seperti yang saudara katakan. Diwaktu
lampau, disini pun sama orang ramai membicarakannya, itu tidak terlepas
dari sebuah buku yang ditulis oleh Muhammad Isa Dawud (kalau saya tidak
salah)
seorang ex-wartawan Mesir yang merangkum cerita-cerita tentang misteri UFO,
Bermuda Triangle, dll kemudian menghubungkannya dengan masalah Dajjal."
Wallahu a'lam

Dalam masalah ini, saya akan cuba ambil penjelasan dari Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin, seorang ulama Ahlus Sunah dari Saudi Arabia, dalam buku
Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid yang insya Allah penjelasannya sesuai
dengan pandangan Islam mengenai masalah tersebut.

TANDA-TANDA KIAMAT KUBRA.
Tanda-tanda kiamat kubra itu sebagiannya datang secara beruntun dan dapat
diaketahui, dan sebagian yang lain tidak beruntun dan tidak diketahui
runtunannya. Diantara yang datang secara beruntun adalah turunnya Nabi Isa
putra Maryam dan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj serta Dajjal. Dajjal
dibangkitkan, kemudian turun Nabi Isa untuk membunuhnya, kemudian keluar
Ya'zuz dan Ma'juj.. dst. (Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid. hal. 58).

PARA NABI MEMPERINGATKAN KAUMMNYA AKAN DAJJAL, PADAHAL DAJJAL ITU TIDAK
KELUAR KECUALI DI AKHIR ZAMAN.
Fitnah terbesar yang terjadi di muka bumi sejak diciptakannya Adam sampai
bangkitnya kiamat adalah fitnah Dajjal. Demikian dikatakan oleh Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, oleh karena itu, tiada seorang nabi pun sejak
Nuh 'Alaihi wa sallam sampai Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali
masing-masing mengingatkan kaumnya akan Dajjal. Peringatan ini bertujuan
memberitahu akan kedahsyatannnya dan agar berhati-hati darinya. Allah Maha
Tahu bahwa Dajjal itu tidak akan keluar kecuali di akhir zaman .... dst.
(ibid. hal.59)

Dalam suatu hadits yang shahih disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam telah bersabda, "Jika Dajjal itu keluar dan aku berada di
tengah-tengah kalian, maka akulah yang mengatasinya dari kalian dan kalau
tidak maka seseorang manejadi pembela bagi dirinya sendiri. Allah-lah
khalifahku atas setiap muslim".... dst (ibid. hal 60)

WAKTU KELUARNYA DAJJAL
Keluarnya Dajjal termasuk tanda kiamat, akan tetapi tidak bisa ditentukan
kapan waktunya, karena tidk ada yang thu kapan kiamat tib kecuali Allah.
Demikian juga tanda-tandanya tidak dapat kita ketahui kecuali yang telah
tampak dihadapan kita, jadi, waktu keluarnya Dajjal tidak dapat kita
ketahui, akan tetapi kita tahu bahwa keluarnya merupakan tanda kiamat.
(ibid. hal 61)

TEMPAT KELUARNYA DAJJAL
Dajjal akan keluar dari Masyriq (Timur) dari arah timbulnya berbagai fitnah
dan kejahatan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda
:"Fitnah itu disini". dan beliau mengisyaratkan ke arah Masyriq. Masyriq
adalah sumber kejahatan dan fitnah. Ia akan keluar dari Masyriq, dari
Khurasan melewati Ashfahan dan memasuki Jazirah antara Syam dan Irak. Ia
tidak mempunyai tujuan kecuali Madinah.... dst (ibid. hal 61)

Dajjal ini keluar melalui tembusan antara Syam dan Irak dan diikuti oleh
orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak tujuh puluh ribu, karena merekalah yang
menjadi tentaranya. Yahudi merupakan sebusuk-busuk hamba Allah dan manusia
yang paling sesat. Merekalah yang menjadi pengikut Dajjal dan menjadi
pembantu-pembantunya serta menjadi bala tentaranya disamping para
pengikutnya yang lain. (ibid. hal 62).
---
Kemudian dalam buku : ASYRATUS SA'AH /TANDA-TANDA HARI KIAMAT
oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil.

Masalah Dajjal mendapat perhatian dan penjelasan yang sangat luas dengan
dilengkapi dalil-dalil yang shahih insya Allahu Ta'ala.

Diantaranya yang saya cuplik adalah sbb :
Imam Muslim meriwayatkan dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Apabila salah seorang diantara kamu bertasyahud dalam shalat hendaklah ia
memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan
'Allahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahanama wa min 'adzaabil qabri
wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syaari fitnatil masiihid dajjal'
yang artinya :"Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab
jahanam, dari aadzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari
buruknya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (Shahih Muslim, Kitab Al-Masajid Al-Qabr
wa' Adzab Jahanam 5:87).

Imam Thawus memerintahkan putranya untuk mengulangi shalatnya apabila dalam
shalat itu sang putra tidak membaca do'a tersebut. Hal ini menunjukkan
betapa besarnya perhatian Kaum SALAF untuk mengajari putra-putra mereka
dengan do'a yang agung. (hal. 244)

Demikianlah penjelasan singkat ini, mudah-mudahan ada manfaat dan
faedahnya, apabila ada kekeliruan mohon segera diingatkan.
Dan untuk jelasnya silahkan baca buku rujukan di atas : Soal Jawab Masalah
Iman & Tauhid, Terbitan At-Tibyan Solo dan Tanda-Tanda Hari Kiamat (Asratus
Sa'ah) terbitan Pustaka Mantiq.

Wallahu a'lam