Keyboard Shortcuts
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Re: [Masalah - 50 ] dan SATU HIMBAUAN
Abu Luthfi Sudaryanto
Assalamu'alaikum wr. wb.
Subhanallahi walhamdulillahi walaa haula walla kuwwata illa billah. Saudara kita: Abu Abdillah Yayat Ruhiat, telah diberi kekuatan istiqomah untuk mengirimi artikel mencapai 50 MASALAH. Tanpa niat mengistimewakan angka 50, selain jumlahnya yang banyak, juga tanpa niat mengambil peran moderator, tapi sekedar karena melihat ada kebaikan di sini, dalam kesempatan ini saya mengajak ikhwan fillah setiap member ML ini, untuk bernafas sejenak guna, menyampaikan pandangannya sebagai koreksi atau harapan terhadap ML demi kebaikan dan kekontinyuan ke depannya. Bila kita sepakat, agar ML ini berjalan sebagaimana sekarang maka saya menghimbau, agar kita menambah do'a semoga Allah berkenan memberi kekuatan istiqomah ke akhuna Abu Abdillah Yayat Ruhiat. Secara pribadi, saya menghimbau ikhwan fillah agar menyampaikan permasalah penting di sekitar antum yang berkaitan dengan kehidupan beragama, dengan demikian akh Yayat akan terbantu dalam memilih prioritas isi artikel sesuai permasalah mayoritas member ML ini. Kepada yang ada kelonggaran waktu untuk mengetik, saya menghimbau antum untuk membantu akh Yayat, barangkali bisa dengan pembagian tugas. Bila antum tidak punya bahan (buku) mari kita musyawarahkan pengadaanya. Bila antum ragu terhadap mutu / keilmiyahan / keshahihan suatu artikel yang mungkin antum pandang baik, barangkali dapat antum kirim dulu ke moderator untuk dicek (ditahqiq) oleh ustadz yang berkemampuan, baru kemudian diposting. Bila ternyata mayoritas member ML ini tidak tahu permasalahannya sendiri maka ini masalah pula yang perlu kita musyawarahkan???!!. Nah, ihwan fillah, sambil menunggu artikel ke 51 - 50.000 mari kita sampaikan kritik membangun terhadap keberadaan dan keberlangsungan ML As-sunnah ini. ML ini adalah milik setiap orang yang menghendaki kebaikan, insyaAllah. Wassalamu 'alaikum wr. wb. Abu Luthfi ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Test mail Archive
Assalaamu'alaikum
Ana kirim ini ke milis, hanya untuk tes mail-archive. Ini upaya untuk mempermudah dokumentasi bagi milis Assunnah. Nantinya semua arsip di milis Assunnah, bisa dicari melalui website (sementara ini belum bisa, karena keterbatasan kemampuan hosting website-nya). Jazakallah atas pengertiannya. Wassalaamu'alaikum Budhi Soeprijanto |
Fw: Arrasul Qudwatuna
sazli
toggle quoted message
Show quoted text
----- Original Message -----
From: <Nizam.Nasir.Mohd.Nazrul@...> To: <sazli@...> Sent: Thursday, June 01, 2000 3:42 AM Subject: Arrasul Qudwatuna
|
[Masalah - 50 = Wasiat Sebelum Tidur]
Yayat Ruhiat
¿ªÔÆÌåÓý?
WASIAT SEBELUM TIDUR
?
Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim
Wahai Ukhti Muslimah !
Inilah wasiat Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam bagi putrinya yang suci, Fathimah, seorang pemuka para wanita penghuni
sorga. Maka marilah kita mempelajari apa yang bermanfa'at bagi kehidupan dunia
dan akhirat kita dari wasiat ini.
?
Fathimah merasa capai karena banyaknya
pekerjaan yang harus ditanganinya, berupa pekerjaan-pekerjaan rumah tangga,
terutama pengaruh alat penggiling. Maka dia pun pergi menemui Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk meminta seorang pembantu, yakni seorang
wanita yang bisa membantunya.
?
Tatkala Fathimah memasuki rumah Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam, dia tidak mendapatkan beliau. Dia hanya
mendapatkan Aisyah, Ummul Mukminin. Lalu Fathimah menyebutkan keperluannya
kepada Aisyah. Tatkala beliau tiba, Aisyah mengabarkan urusan
Fathimah.
?
Beliau mempertimbangkan permintaan Fathimah.
Dan, memang beliau mempunyai beberapa orang tawanan perang, ada pula dari kaum
wanitanya. Tetapi tawanan-tawanan ini akan dijual, dan hasilnya akan disalurkan
kepada orang-orang Muslim yang fakir, yang tidak mempunyai tempat tinggal dan
makanan kecuali dari apa yang diberikan Rasulullah. Lalu beliau pergi ke rumah
Ali, suami Fathimah, yang saat itu keduanya siap hendak tidur. Beliau
masuk? rumah Ali dan Fathimah setelah meminta ijin dari keduanya. Tatkala
beliau masuk, keduanya bermaksud hendak berdiri, namun beliau berkata. "Tetaplah
engkau di tempatmu". "Telah dikabarkan kepadaku bahwa engkau datang untuk
meminta. Lalu apakah keperluanmu?".
?
Fathimah menjawab."Ada kabar yang kudengar
bahwa beberapa pembantu telah datang kepada engkau. Maka aku ingin agar engkau
memberiku seorang pembantu untuk membantuku membuat roti dan adonannya. Karena
hal ini sangat berat bagiku".
?
Beliau berkata. "mengapa engkau tidak datang
meminta yang lebih engkau sukai atau lebih baik dari hal itu ?". Kemudian beliau
memberi isyarat kepada keduanya, bahwa jika keduanya hendak tidur, hendaklah
bertasbih kepada Allah, bertakbir dan bertahmid dengan bilangan tertentu yang
disebutkan kepada keduanya. Lalu akhirnya beliau berkata. "Itu lebih baik bagimu
daripada seorang pembantu".
?
Ali tidak melupakan wasiat ini, hingga
setelah istrinya meninggal. Hal ini dikatakan Ibnu Abi Laila. "Ali berkata,
'Semenjak aku mendengar dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tidak
pernah meninggalkan wasiat itu".
?
Ada yang bertanya. "Tidak pula pada malam
perang Shiffin ?".
?
Ali menjawab. "Tidak pula pada malam perang
Shiffin".
(Ditakhrij Muslim 17/46. Yang dimaksud
perang Shiffin di sini adalah perang antara pihak Ali dan Mu'awiyah di Shiffin,
suatu daerah antara Irak dan Syam. Kedua belah pihak berada di sana beberapa
bulan).
?
Boleh jadi engkau bertanya-tanya apa
hubungan antara? pembantu yang diminta Fathimah dan dzikir ?
?
Hubungan keduanya sangat jelas bagi orang
yang memiliki hati atau pikiran yang benar-benar sadar. Sebab dzikir bisa
memberikan kekuatan kepada orang yang melakukannya. Bahkan kadang-kadang dia
bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan. Di antara manfaat dzikir
adalah :
Boleh jadi engkau juga bertanya-tanya, ada
dzikir-dzikir lain yang bisa dibaca sebelum tidur selain ini. Lalu mana yang
lebih utama .? Pertanyaan ini dijawab oleh Al-Qady Iyadh : "Telah diriwayatkan
dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beberapa dzikir sebelum berangkat tidur,
yang bisa dipilih menurut kondisi, situasi dan orang yang mengucapkannya. Dalam
semua dzikir itu terdapat keutamaan".
?
Secara umum wasiat ini mempunyai faidah yang
agung dan banyak manfaat serta kebaikannya. Inilah yang disebutkan oleh sebagian
ulama :
?
Pertama.
Menurut Ibnu Baththal, di dalam hadits ini
terkandung hujjah bagi keutamaan kemiskinan daripada kekayaan. Andaikata
kekayaan lebih utama daripada kemiskinan, tentu beliau akan memberikan pembantu
kepada Ali dan Fathimah. Dzikir yang diajarkan beliau dan tidak memberikan
pembantu kepada keduanya, bisa diketahui bahwa beliau memilihkan yang lebih
utama di sisi Allah bagi keduanya.
?
Pendapat ini disanggah oleh Al-Hafidz Ibnu
Hajar. Menurutnya, hal ini bisa berlaku jika beliau mempunyai lebihan pembantu.
Sementara sudah disebutkan dalam pengabaran di atas bahwa beliau merasa perlu
untuk menjual para tawanan itu untuk menafkahi orang-orang miskin. Maka menurut
Iyadh, tidak ada sisi pembuktian dengan hadits ini bahwa orang miskin lebih
utama daripada orang kaya.
?
Ada perbedaan pendapat mengenai makna
kebaikan dalam pengabaran ini. Iyadh berkata. "Menurut zhahirnya, beliau hendak
mengajarkan bahwa amal akhirat lebih utama daripada urusan dunia, seperti apapun
keadaannya. Beliau membatasi pada hal itu, karena tidak memungkinkan bagi beliau
untuk memberikan pembantu. Kemudian beliau mengajarkan dzikir itu, yang bisa
mendatangkan pahala yang lebih utama daripada apa yang diminta
keduanya".
?
Menurut Al-Qurthuby, beliau mengajarkan
dzikir kepada keduanya, agar ia menjadi pengganti dari do'a tatkala keduanya
dikejar kebutuhan, atau karena itulah yang lebih beliau sukai bagi putrinya,
sebagaimana hal itu lebih beliau sukai bagi dirinya, sehingga kesulitannya bisa
tertanggulangi dengan kesabaran, dan yang lebih penting lagi, karena berharap
mendapat pahala.
?
Kedua.
Disini dapat disimpulkan tentang upaya
mendahulukan pencari ilmu daripada yang lain terhadap hak seperlima harta
rampasan perang.
?
Ketiga.
Hendaklah seseorang menanggung sendiri beban
keluarganya dan lebih mementingkan akhirat daripada dunia kalau memang dia
memiliki kemampuan untuk itu.
?
Keempat.
Di dalam hadits ini terkandung pujian yang
nyata bagi Ali dan Fathimah.
?
Kelima.
Seperti itu pula gambaran kehidupan
orang-orang salaf yang shalih, mayoritas para nabi dan walinya.
?
Keenam.
Disini terkandung pelajaran sikap lemah
lembut dan mengasihi anak putri dan menantu, tanpa harus merepotkan keduanya dan
membiarkan keduanya pada posisi berbaring seperti semula. Bahkan beliau
menyusupkan kakinya yang mulia di antara keduanya, lalu beliau mengajarkan
dzikir, sebagai ganti dari pembantu yang diminta.
?
Ketujuh.
Orang yang banyak dzikir sebelum berangkat
tidur, tidak akan merasa letih. Sebab Fathimah mengeluh letih karena bekerja.
Lalu beliau mengajarkan dzikir itu. Begitulah yang disimpulkan? Ibnu
Taimiyah. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata. "Pendapat ini perlu diteliti lagi.
Dzikir tidak menghilangkan letih. Tetapi hal ini bisa ditakwil bahwa orang yang
banyak berdzikir, tidak akan merasa mendapat madharat karena kerjanya yang
banyak dan tidak merasa sulit, meskipun rasa letih itu tetap ada".
?
Begitulah wahai Ukhti Muslimah, wasiat Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam yang disampaikan kepada salah seorang pemimpin
penghuni sorga, Fathimah, yaitu berupa kesabaran yang baik. Perhatikanlah
bagaimana seorang putri Nabi dan istri seorang shahabat yang mulia, harus
menggiling, membuat adonan roti dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah
tangganya. Maka mengapa engkau tidak menirunya .?
?
|
tanya istilah
Hazim AHMADI
Salamu 'alaikum wr. wb. wa maghfiratuhu.
Ikhwan/akhawat yang dirahmati Allah [amien], Saya dapat pertanyaan dari teman untuk menjelaskan pengertian-pengertian seperti dibawah ini: - Syaikh - hazrat, dan - imam. Karena keterbatasan ilmu, saya tidak berani menjelaskan tanpa mengacu pada referensi ilmu yang shahih ttg pengertian-pengertian di atas. Tolong barangkali ada bisa menjelaskan baik arti bahasa maupun arti istilahnya. Jazakallahu khairan katsiera. Wassalam wr. wb. Hazim |
[Masalah - 49 = Pengajaran Bagi Para Wanita]
Yayat Ruhiat
¿ªÔÆÌåÓý?
?
PENGAJARAN BAGI PARA
WANITA
?
Oleh
Majdi As-Sayyid
Ibrahim
Wahai Ukhti Muslimah
!
Wasiat Nabawi ini
mencakup dua bagian.
Wahai Ukhti Muslimah
!
Islam adalah agama
persamaan, yang mempersamakan antara laki-laki dan wanita dalam masalah pahala
dan siksa. Islam menganjurkan laki-laki dan wanita agar memikirkan ciptaan Allah
dan berusaha untuk mendapatkan keridhaan-Nya.
?
Berangkat dari
penjelasan ini, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan Asy-Syifa'
agar mengajarkan ruqyah kepada Ummul Mukminin, Hafshah, setelah dia mengajarinya
cara menulis.
?
Jadi, wanita juga
harus belajar, mendatangai majlis-majlis ilmu dan bertanya kepada orang-orang
yang berilmu tentang segala hal yang hendak diketahuinya, berupa urusan-urusan
agamanya, jika sang suami tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu. Tetapi
yang dimaksudkan disini bukan sekedar ilmu yang diakhiri dengan memperoleh
ijazah agar bisa mendapatkan perkerjaan. tetapi yang dimaksudkan? ilmu di
sini adalah apa yang terkandung di dalam Kitab Allah dan Sunnah
Rasul-Nya.
?
Karena bagaimana
mungkin engkau akan merasa puas jika engkau hanya menguasai ilmu yang berkaitan
dengan urusan dunia, tetapi engkau tidak tahu urusan akhirat ? Atau bagaimana
mungkin engkau berusaha untuk mendapatkan ilmu dunia, sementara engkau juga
melakukan hal-hal yang membuat Allah marah, seperti ber-tabarruj,
membuka aurat dan mementingkan hawa nafsu ?
?
Memang benar, para
orang tua tidak bisa mencegah anak-anak putrinya untuk mencari ilmu. Tetapi
bagaimana mungkin seorang ayah membiarkan anak putrinya pergi mencari ilmu,
sedangkan dia tidak shalat, tidak pernah membaca Al-Qur'an dan bahkan tidak tahu
hukum-hukum yang mestinya diketahui oleh wanita secara khusus dari urusan-urusan
agamanya ? Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa mencari ilmu karena Allah,
merupakan gambaran ketakutan, mencari ilmu adalah ibadah, mengkajinya adalah
tasbih, menganalisisnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang-orang yang
tidak tahu adalah shadaqah, membiayai orang yang mencari ilmu adalah qurbah, dan
ilmu merupakan pendamping tatqala sendirian, dalil atas agama, Allah mengangkat
suatu kaum karenanya, emnjadikannya sebagai bukti dalam kebaikan dan dengan ilmu
pula ibadah kepada Allah bisa menjadi sempurna, yang halal dan yang haram pun
bisa diketahui.
?
Begitulah agama kita
mengangkat kedudukan ilmu dan orang yang berilmu, menganjurkan laki-laki dan
wanita untuk mencarinya. Tetapi bagaimana mungkin engkau berusaha mati-matian
mendalami ilmu yang busa mendukung kesuksesanmu di dunia, seperti ilmu
arsitektur, kedokteran dan ilmu ilmu lain, namun engkau melalaikan hal-hal yang
memasukanmu ke sorga dan menjauhkanmu dari neraka .?
?
Dengan cara melakukan
instropeksi, engkau bisa bertanya kepada diri sendiri : Sejauh mana hukum-hukum
dan ilmu agama yang engkau ketahui. Jika engkau mendapatkan kebaikan disana,
maka pujilah Allah, karena ini berasal dari karunia dan taufiq-Nya kepadamu.
Dan, jika engkau mendapatkan selain itu, maka memohonlah ampun kepada Allah,
kembalilah kepada-Nya dan carilah bekal dengan ilmu agamamu. Karena hal yang
paling baik ialah mendalami agamamu, dan penderitaan adalah bagi orang-orang
yang terpedaya oleh hal-hal yang tampak gemerlap dari ilmu-ilmu dunia, namun dia
tidak memperdulikan ilmu akhirat. Firman Allah tentang hal ini.
Begitulah wasiat
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang menganjurkan para wanita agar
berusaha mencari ilmu dan mendapatkannya.
?
|
IMAM MASJID DI JEDDAH KE MASJID KOBE
Abu Luthfi Sudaryanto
Assalamu'alaikum wr. wb.
Sebagai pengumuman sekaligus berita. Diberitakan hari ini habis shola t jum'at bahwa: InsyaAllah seorang imam dari masjid di Jeddah Saudai Arabia (UMAR MUHAMMAD?) akan datang ke masjid Kobe pada: Hari Ahad, 28-5-2000 Waktu Dhuhur Acara: sholat dhuhur berjama'ah dan biasanya diikuti ceramah/tanya jawab Bagi yang bisa datang, dipersilahkan. Bagi yang mau titip pertanyaan, ditunggu sampai besok pagi, dan dengan melihat jenis pertanyaan serta sikon, insyaAllah kita teruskan. Sekian Wassalam Abu Luthfi ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
[Masalah - 48 = Ketahuilah Hukum-hukum Agamamu]
Yayat Ruhiat
¿ªÔÆÌåÓý?
KETAHUILAH HUKUM-HUKUM
AGAMAMU
?
Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim
?
Wahai Ukhti Muslimah !
Diantara kebaikan ke-Islaman seorang wanita
adalah jika dia mengetahui agamanya. Maka Islam mewajibkan para wanita mencari
ilmu sebagaimana yang diwajibkan terhadap kaum laki-laki. Perhatikanlah firman
Allah ini.
Bahkan perhatikan pula firman Allah yang
secara khusus ditujukan kepada Ummahatul-Mukminin, yang menganjurkan mereka agar
mempelajari kandungan Al-Qur'an dan hadits Nabawi yang dibacakan dirumah-rumah
mereka. Firman-Nya.
Karena perintah Allah inilah para wanita
merasakan keutamaan ilmu. Maka mereka pun pergi menemui Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam dan menuntut suatu majlis bagi mereka dari beliau, agar di situ mereka
bisa belajar.
?
Dari Abu Sa'id Al-Khudry Radhiyallahu anhu,
dia berkata. 'Para wanita berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
'Kaum laki-laki telah mengalahkan kami atas diri engkau. Maka buatlah bagi kami
dari waktu engkau'. Maka beliau menjanjikan suatu hari kepada mereka, yang pada
saat itu beliau akan menemui mereka dan memberi wasiat serta perintah kepada
mereka. Di antara yang beliau katakan kepada mereka adalah :'Tidaklah ada di
antara kamu sekalian seorang wanita yang ditinggal mati oleh tiga anaknya,
melainkan anak-anaknya itu menjadi penghalang dari neraka baginya'. Lalu ada
seorang wanita yang bertanya. 'Bagaimana dengan? dua anak ?' Maka beliau
menjawab.'Begitu pula dua anak'. (Diriwayatkan Al-Bukhari, 1/36 dan Muslim
16/181).
?
Begitulah Islam menyeru agar para wanita
diajari dan diberi bimbingan tentang hal-hal yang harus mereka biasakan, untuk
kebaikan di dunia dan akhirat.
?
Wahai Ukhti Muslimah !
Perhatikanlah di dalam wasiat Nabawi ini,
bahwa Ummu Salamah datang untuk mempelajari apa-apa yang tidak diketahuinya,
sehingga akhirnya dia bisa mengetahui secara komplit. Begitulah seharusnya yang
dilakukan seorang wanita muslimah. Dia bisa bertanya tentang hukum-hukum
agamanya. Karena yang tahu hukum-hukum tersebut diantara mereka hanya sedikit
sekali. Marilah kita simak wasiat ini.
?
Wahai Ukhti Muslimah !
Perhatikanlah bagaimana adab Ummu Sulaim
yang memulai ucapannya dengan berkata."Sesungguhnya Allah tidak merasa malu dari
kebenaran". Maksudnya, tidak ada halangan untuk menjelaskan yang benar. Sehingga
Allah membuat perumpamaan dengan seekor nyamuk dan yang serupa lainnya
sebagaimana firman-Nya. "Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan
berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu".(Al-Baqarah :
26).
?
Begitu pula Ummu Sulaim. Tidak ada halangan
baginya untuk bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang apa-apa
yang mestinya dia ketahui dan dia pelajari, meskipun mungkin hal itu dianggap
aneh. Sungguh benar Ummul Mukminin, Aisyah yang berkata."Sebaik-baik wanita
adalah wanita Anshar. Tidak ada rasa malu yang menghalangi mereka untuk memahami
agama". (Diriwayatkan? Al-Bukhari 1/44).
?
Selagi engkau dikungkung rasa malu dan tidak
mau mengetahui hukum-hukum agamamu, maka ini merupakan kesalahan yang amat
besar, bahkan bisa berbahaya. Ada baiknya engkau membiasakan dirimu untuk tidak
merasa malu dalam mempelajari hukum-hukum agama, baik hukum itu kecil maupun
besar. Sebab jika seorang wanita lebih banyak dikungkung rasa malu, maka dia
sama sekali tidak akan mengetahui sesuatu pun. Perhatikanlah perkataan Mujahid
Rahimahullah. "Orang yang malu dan sombong tidak akan mau mempelajari ilmu".
Seakan akan dia menganjurkan orang-orang yang mencari ilmu agar tidak merasa
lemah dan takkabur, sebab hal itu akan mempengaruhi usaha mereka dalam mencari
ilmu.
?
Ada suatu pertanyaan dari Ummu Sulaim, dia
bertanya. "Apakah seorang wanita itu harus mandi jika dia bermimpi .?".
Maksudnya, jika dia bermimpi bahwa dia disetubuhi. Jawaban Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam :"Jika dia melihat air". Makna jawaban ini, bahwa jika seorang
wanita benar-benar bermimpi dan ada petunjuk atau bukti terjadinya hal itu,
yaitu dia melihat adanya bekas air mani di pakaian, maka ini merupakan syarat
mandinya. Namun jika dia bermimpi dan tidak melihat bekas air mani, maka dia
tidak perlu mandi. Setelah diberi jawaban yang singkat dan padat ini, Ummu
Salamah langsung menutupi wajahnya seraya bertanya. "Apakah wanita itu juga
bermimpi ?".
?
Wahai Ukhti Muslimah !
Rasa herannya Ummu Salamah itu bukanlah
sesuatu yang aneh. Pernah terjadi pada diri Aisyah, sementaranya ilmunya lebih
komplit, sebagaimana yang disebutkan dalam suatu riwayat, dia
berkata."Kecelakaan bagimu. Apakah wanita akan mengalami seperti itu ?". Dia
berkata seperti itu dengan maksud untuk mengingkari bahwa wanita juga bisa
bermimpi.
?
Jika permasalahan-permasalahannya yang
hakiki tidaklah seperti yang disangkakan bahwa setiap wanita bisa bermimpi.
Mimpi itu hanya terjadi pada sebagian wanita, sedangkan yang lain tidak. Maka
inilah sebab pengingkaran dan keheranan yang muncul dari Ummu Salamah dan
Aisyah. Namun keheranan ini bisa dituntaskan oleh jawaban Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam :'Na'am, taribat yaminuki', maksudnya : Benar,
seorang wanita bisa bermimpi. Perkataan beliau :"Taribat yaminuki".
maksudnya, dia menjadi rendah dan berada di atas tanah. Ini merupakan lafazh
yang diucapkan saat menghardik, dan tidak dimaksudkan menurut
zhahirnya.
?
Kemudian di akhir ucapan beliau ada salah
satu bukti nubuwah, yaitu perkataan beliau :"Sesuatu yang bisa menyerupai
dirinya adalah anaknya".
?
Wahai Ukhti Muslimah .!
Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan
bahwa laki-laki dan wanita saling bersekutu dalam pembentukan janin. Sebab jenis
hewan yang? berkembang biak, benih datang dari pasangan laki-laki ke indung
telur yang ada di dalam tubuh yang perempuan, lalu sperma yang satu bercampur
dengan yang lain. Dengan pengertian, bahwa sefaro sifat-sifat yang diwariskan
kira-kira berseumber dari yang laki-laki dan yang sefaronya lagi kira-kira
berasal dari perempuan. Kemudian bisa juga terjadi pertukaran dan kesesuaian,
sehingga ada sifat-sifat yang lebih menonjol daripada yang lain. Maka dari
sinilah terjadi penyerupaan.
?
Jadi sebagaimana yang engkau ketahui wahai
Ukhti Muslimah, seperti apapun keadaannya, tidak? mungkin bagi jenis hewan
yang berkembang biak, yakni hanya laki-laki saja yang bisa membuahi suatu mahluk
hidup, tanpa bersekutu dengan indung telur pada jenis perempuan.
?
Perhatikanlah bagaimana keindahan pengabaran
Nabawi ini. Karena sejak beliau di utus sebagai rasul, jauh sebelum masa
Aristoteles, ada kepercayaan bahwa wanita tidak? mempunyai campur tangan
dalam pembentukan dan keberadaan anak. Hanya air mani sajalah yang terepenting.
Mereka tidak yakin bahwa air mani seorang laki-laki akan sampai ke rahim
perempuan, lalu berkembang menjadi janin, sedikit demi sedikit janin membesar
sehingga menjadi bayi dan akhirnya benar-benar sempurna menjadi sosk
manusia? di dalam rahim. Lalu Muhammad bin Abdullah datang mengabarkan
kepada kita tentang apa yang bakal disibak oleh ilmu pengetahuan modern. Benar,
ini merupakan wahyu yang diwahyukan, dan beliau sama sekali tidak berkata dari
kemauan dirinya sendiri, tetapi beliau berkata menurut apa yang diajarkan Allah
kepada beliau.
?
Begitulah wahai Ukhti Muslimah apa yang bisa
kita pelajari dari wasiat Nabawi ini, semoga Allah memberi manfaat kepada kita
semua.
?
|
Fatwa Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid
iip hidayat
Assalamualaikum Warokhmatullohi wabarokatuh...
Silahkan kunjungi site : untuk mengkaji kumpulan fatwa Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid (in English and arabic), mulai dari masalah 'aqidah, fiqh sampai soal Assiyasah. Mudah-mudahan info ini bermanfaat bagi ikhwan/akhwat yg haus akan tafaquh fiddien. Akhukum, Iip ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Perpustakaan pribadi
Abu Luthfi Sudaryanto
Assalamu'alaikum wr.wb.
Segala Puji bagi Allah yang telah menunjuki kita ke agama yang lurus ini. Solawat dan salam semoga tercurah pada Rasulullah Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti dengan ihsan hingga akhir zaman. kemudian, Jazakallahukhoiron katsier akhi Bowo atas infonya. Sebagai salah satu rujukan, InsyaAllah akan ana sampaikan pada yang bertanya tentang hal itu. Namun sebagai pembanding fatwa Syeikh Al-Albani tetap kita perlukan. odqrn`k`mmx`, apakah semua kitab itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia? Kemudian, apakah toko buku AT-TAQWA sebagaimana termuat dalam dapat mengusahakan sebagian besar darinya? Pertanyaan ini saya sampaikan karena, ada seseorang yang minta bantuan saya untuk pembuatan perpustakaan pribadi, dengan menitipkan sejumlah uang, satu hal yang halal bagi kita untuk iri. Dan semoga Allah meridhoi usahanya. Dan semoga Allah melapangkan rizki setiap aggota ML ini guna mengikuti langkah al-akh (membuat perpus pribadi) juga meringankan langkah kaki untuk mendatangi majlis dzikkir. Wallahul musta'an Wassalam Abu Luthfi Sudaryanto From: "Gatot Ariwibowo" <bowo94@...>________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Re: Yth Perpustakaan As-Sunnah
Gatot Ariwibowo
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh AlhamdulillahiRabbil'alamiin Washolaatu Wassalaamu 'alaa Asyrofil Anbiyaai Berikut ini beberapa usulan untuk kitab-kitab penting dalam perpustakaan rumah oleh Muhammad Shaleh Al-Munajjid dalam Kitab 40 Nashiihatan li Ishlaahil Buyuut (versi Terjemah: 40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga, terbitan Darul Haq, Jakarta)
Kitab Hadits Kitab Aqidah Kitab Fiqh Kitab Ahlaq dan Penyucian Jiwa Sejarah dan Biografi Kitab-kitab Lain Paling tidak ini yang beliau usulkan kalau ingin membuat perpustakaan rumah. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang punya cita-cita membuat perpustakaan rumah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh -bowo-
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Yth Perpustakaan As-Sunnah
Abu Luthfi Sudaryanto
Yth. Perpustakaan As-Sunnah
Assalamu'alaikum wr. wb. Pernah ada pertanyaan pada saya, "Buku apakah yang sebaiknya diprioritaskan untuk kita baca (miliki)?" Pertanyaan ini mengingatkan saya pada sebuah kutaib (kitab kecil) yang berisikan 25(?) fatwa Al Muhaddits Nashiruddin Albani. Kalau tidak salah disana ada rekomendasi beliau tentang beberapa buku/kitab yang baik untuk dibaca bagi para pemula (tholabul 'ilmi). Nah pertanyaan saya : 1. Adakan perpustakaan As-Sunnah punya kumpulan fatwa tsb? Bila ada: bisakah saya dikopikan pada bagian tsb? Bila tidak: mbok ya punyalah!! 2. Adakah perpustakaan As-Sunnah telah punya semua kitab-kitab yang direkomendasi beliau tsb? Bila sudah: Alhamdulillah, bagi-bagi dong walau cuman resensinya. Bila belum: lha mbok ya diusahakan!!! 3. Adakah perpustakaan As-Sunnah keberatan untuk mencantumkan buku-buku yang telah ada ke dalam homepage/milis? Bila keberatan: Yo wis Bila tidak keberatan: mau lihat mana yang ada dan mana yang tidak, siapa tahu ada halaman kitab yang saya perlukan seperti pertanyaan diatas, Jangan-jangan, masih ada ikhwan / akhwat yang masih penasaran terhadap nama perpustakaan As-sunnah sebagaimana sering disebut akh Yayat,Sekian, afwan kalau kepanjangan pertanyaan dan uneg-unegnya. Wassalam Abu Luthi Sudaryanto ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
[Masalah - 47 = Keutamaan Sabar Mengahadapi Cobaan]
Yayat Ruhiat
¿ªÔÆÌåÓý?
KEUTAMAAN SABAR
MENGHADAPI
COBAAN
?
Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim
?
Kata
Pengantar.
Insya Allah untuk Masalah-47 s/d Masalah-50,
kami akan mengangkat seruan-seruan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang
ditujukan kepada wanita-wanita Mukminah, baik berupa peringatan ataupun berupa
perintah-perintah yang dikhususkan bagi mereka. Dan artikel-artikel
tersebut?kami?ambil dari buku 50 Wasiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam bagi Wanita, oleh Majdi As-Sayyid Ibrahim, terbitan Pustaka
Al-Kautsar, cetakan kelima.
?
?
KEUTAMAAN SABAR MENGHADAPI
COBAAN
Wahai Ukhti Mukminah .!
Sudah barang tentu engkau akan menghadapi
cobaan di dalam kehidupan dunia ini. Boleh jadi cobaan itu menimpa langsung pada
dirimu atau suamimu atau anakmu ataupun anggota keluarga yang lain. Tetapi
justru disitulah akan tampak kadar imanmu. Allah menurunkan cobaan kepadamu,
agar Dia bisa menguji imanmu, apakah engkau akan sabar ataukah engkau akan
marah-marah, dan adakah engkau ridha terhadap takdir Allah .?
?
Wasiat yang ada dihadapanmu ini disampaikan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala menasihati Ummu Al-Ala'
Radhiyallahu anha, seraya menjelaskan kepadanya bahwa orang mukmin itu
diuji Rabb-nya agar Dia bisa menghapus kesalahan dan
dosa-dosanya.
?
Selagi engkau memperhatikan kandungan Kitab
Allah, tentu engkau akan mendapatkan bahwa yang bisa mengambil manfaat dari
ayat-ayat dan mengambil nasihat darinya adalah orang-orang yang sabar,
sebagaimana firman Allah.
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah
memuji orang-orang yang sabar dan menyanjung mereka. Firman-Nya.
Engkau juga akan tahu bahwa orang yang sabar
adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebagaimana firman-Nya.
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah
memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan balasan yang lebih baik
daripada amalnya dan melipat gandakannya tanpa terhitung.
Firman-Nya.
Bahkan engkau akan mengetahui bahwa
keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari neraka akan mejadi milik
orang-orang yang sabar. Firman Allah.
Benar. Semua ini merupakan balasan bagi
orang-orang yang sabar dalam menghadapi cobaan. Lalu kenapa tidak? ?
Sedangkan orang mukmin selalu dalam keadaan yang baik ?.
?
Dari Shuhaib radhiyallahu anhu, sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Engkau harus tahu bahwa Allah mengujimu
menurut bobot iman yang engkau miliki. Apabila bobot imanmu berat, Allah akan
memberikan cobaan yang lebih keras. Apabila ada kelemahan dalam agamamu, maka
cobaan yang diberikan kepadamu juga lebih ringan. Perhatikalah riwayat
ini.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia
berkata. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata :
Selagi engkau bertanya :"Mengapa orang
mukmin tidak menjadi terbebas karena keutamaannya di sisi
Rabb.?".
?
Dapat kami jawab :"Sebab Rabb kita hendak
membersihan orang Mukmin dari segala maksiat dan dosa-dosanya.
Kebaikan-kebaikannya tidak akan tercipta kecuali dengan? cara ini. Maka Dia
mengujinya sehingga dapat membersihkannya. Inilah yang diterangkan Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap Ummul 'Ala dan Abdullah bin Mas'ud.
Abdullah bin Mas'ud pernah berkata."Aku memasuki tempat Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam dan beliau sedang demam, lalu aku berkata.'Wahai Rasulullah,
sesungguhnya engkau sungguh menderita demam yang sangat keras'.
?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata."Benar. Sesungguhnya aku demam layaknya dua orang diantara kamu yang
sedang demam".
?
Abdullah bin Mas'ud berkata."Dengan begitu
berarti ada dua pahala bagi engkau ?"
?
Beliau menjawab. "Benar". Kemudian beliau
berkata."Tidaklah seorang muslim menderita sakit karena suatu penyakit dan juga
lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan penyakit
itu, sebagaimana pohon yang menggugurkan daun-daunnya". (Ditakhrij
Al-Bukhari, 7/149. Muslim 16/127).
?
Dari Abi Sa'id Al-Khudry dan Abu Hurairah
Radhiyallahu anhuma, keduanya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam berkata.
Sabar menghadapi sakit, menguasai diri
karena kekhawatiran dan emosi, menahan lidahnya agar tidak mengeluh, merupakan
bekal bagi orang mukmin dalam perjalanan hidupnya di dunia. Maka dari itu sabar
termasuk dari sebagian iman, sama seperti kedudukan kepala bagi badan. Tidak ada
iman bagi orang yang tidak sabar, sebagaimana badan yang tidak ada artinya tanpa
kepala. Maka Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu anhu berkata. "Kehidupan yang
paling baik ialah apabila kita mengetahuinya dengan berbekal kesabaran". Maka
andaikata engkau mengetahui tentang pahala dan berbagai cobaan yang telah
dijanjikan Allah bagimu, tentu engkau bisa bersabar dalam menghadapi sakit.
Perhatikanlah riwayat berikut ini.
Perhatikanlah, ternyata wanita itu memilih
untuk bersabar menghadapi penyakitnya dan dia pun masuk sorga. Begitulah yang
mestinya engkau ketahui, bahwa sabar menghadapi cobaan dunia akan mewariskan
sorga. Diantara jenis kesabaran menghadapi cobaan ialah kesabaran wanita
muslimah karena diuji kebutaan oleh Rabb-nya. Disini pahalanya jauh lebih
besar.
?
Dari Anas bin Malik, dia berkata."Aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata.
Maka engkau harus mampu menahan diri tatkala
sakit dan menyembunyikan cobaan yang menimpamu. Al-Fudhail bin Iyadh pernah
mendengar seseorang mengadukan cobaan yang menimpanya. Maka dia berkata
kepadanya."Bagaimana mungkin engkau mengadukan yang merahmatimu kepada orang
yang tidak memberikan rahmat kepadamu .?"
?
Sebagian orang Salaf yang shalih berkata
:"Barangsiapa yang mengadukan musibah yang menimpanya, seakan-akan dia
mengadukan Rabb-nya".
?
Yang dimaksud mengadukan di sini bukan
membeberkan penyakit kepada dokter yang mengobatinya. Tetapi pengaduan itu
merupakan gambaran penyesalan dan penderitaan karena mendapat cobaan dari Allah,
yang dilontarkan kepada orang yang tidak mampu mengobati, seperti kepada teman
atau tetangga.
?
Orang-orang Salaf yang shalih dari umat kita
pernah berkata. "Empat hal termasuk simpanan sorga, yaitu menyembunyikan
musibah, menyembunyikan (merahasiakan) shadaqah, menyembunyikan kelebihan dan
menyembunyikan sakit".
?
Ukhti Muslimah !
Selanjutnya perhatikan perkataan Ibnu Abdi
Rabbah Al-Andalusy : "Asy-Syaibany pernah berkata.'Temanku pernah memberitahukan
kepadaku seraya berkata.'Syuraih mendengar tatkala aku mengeluhkan kesedihanku
kepada seorang teman. Maka dia memegang tanganku seraya berkata.'Wahai anak
saudaraku, janganlah engkau mengeluh kepada selain Allah. Karena orang yang
engkau keluhi itu tidak lepas dari kedudukannya sebagai teman atau lawan. Kalau
dia seorang teman, berarti engkau berduka dan tidak bisa memberimu manfaat.
Kalau dia seorang lawan, maka dia akan bergembira karena deritamu. Lihatlah
salah satu mataku ini,'sambil menunjuk ke arah matanya', demi Allah, dengan mata
ini aku tidak pernah bisa melihat seorangpun, tidak pula teman sejak lima tahun
yang lalu. Namun aku tidak pernah memberitahukannya kepada seseorang hingga
detik ini. Tidakkah engkau mendengar perkataan seorang hamba yang shalih (Yusuf)
:"Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku".
Maka jadikanlah Allah sebagai tempatmu mengadu tatkala ada musibah yang
menimpamu. Sesungguhnya Dia adalah penanggung jawab yang paling mulia dan yang
paling dekat untuk dimintai do'a". (Al-Aqdud-Farid,
2/282).
?
Abud-Darda' Radhiyallahu anhu berkata.
"Apabila Allah telah menetapkan suatu takdir,maka yang paling dicintai-Nya
adalah meridhai takdir-Nya". (Az-Zuhd, Ibnul Mubarak, hal.
125).
?
Perbaharuilah imanmu dengan lafazh la
ilaha illallah dan carilah pahala di sisi Allah karena cobaan yang
menimpamu. Janganlah sekali-kali engkau katakan :"Andaikan saja hal ini tidak
terjadi", tatkala menghadapi takdir Allah. Sesungguhnya? tida ada taufik
kecuali dari sisi Allah.
?
? |
Re : KERTAS dan KITAB, dalam Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]
Yayat Ruhiat
Alhamdulillah.
toggle quoted message
Show quoted text
Kami memuji, memohon pertolongan dan ampunan kepada Allah. Kami berlindung kepada-Nya dari keburukan jiwa kami dan dari kejelekan amal-amal kami. Saya berbahagia sekali dengan koreksi dan peringatan dari akhi Abu Luthfi Sudaryanto, untuk itu diucapkan Jazzakallahu khairan. Dengan demikian jelaslah bahwa ke hati-hatian dalam setiap masalah mutlak diperlukan, karena setiap persoalan, baik itu berupa ucapan atau tulisan, perbuatan dan lain sebagainya, akan dan harus dipertangung jawabkan, apalagi menyangkut masalah Dien. Untuk itu, dalam masalah KERTAS dan KITAB yang saya tulis dengan hurup besar dan menyalahi teks aslinya,yaitu hurup kecil (kertas dan kitab) dinyatakan tidak ada (diralat), disamping itu saya juga menyatakan bahwa KERTAS dan KITAB dalam tulisan tersebut, bukan dimaksudkan untuk meng-QIYAS-kan atau disamakan maksudnya dengan kertas tissue yang diperuntukkan untuk pembersih. Dalam masalah kertas tissue saya 'rujuk' kepada apa yang disampaikan oleh akhi Abu Luthfi Sudaryanto, bahwa ; kertas tissue untuk pembersih kotoran diperbolehkan untuk istinja, dan hal inipun diperkuat oleh jawaban dari ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas yang saya mintakan pandangannya mengenai masalah tersebut, dengan tambahan bahwa ;" pakai air itu lebih baik". tentunya jawaban tersebut setelah merujuk kepada teks hadits dan pandangan para ulama tentang masalah tersebut, wallahu a'lam. Dengan demikian, apabila ada sebagian ikhwan dan akhwat yang mem'forward' tulisan "Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil] kepada yang lainnya, agar menyampaikan atau menyertakan juga ralat dari saya ini. Akhirnya, ketahuilah bahwa ; sebaik-baik jalan yang dapat menghantarkan kepada kebahagian dan kesenangan, keselamatan dan keberuntungan di akhirat, adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Alhamdulillahir-rabbil alamin. yayat ==== ----- Original Message -----
From : Abu Luthfi Sudaryanto mailto:alyanto@... .......... > berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissue baik cebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ?yakni bagian sbb:jenis sepertimakanan serta hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis ..... dst .....bagian dari tubuh hewan, KERTAS atau KITAB dan lain sebagainya.Antum tulis KERTAS dan KITAB dengan huruf balok (padahal tidak demikian |
Re: Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]
Abu Luthfi Sudaryanto
Assalamu'alaikum wr.wb.
Akh Yayat, semoga Allah mencintai antum. Jazakallahu khoiron katsier atas upaya antum mencarikan jawab atas pertanyaan akh Iqbal. Hanya ana melihat ada sedikit mengandung atau bisa mengundang syubhat, yakni bagian sbb:berkait dengan masalah ini bagaimana hukumnya bila menggunakan tissuebaikcebok untuk buang air kecil dan besar. apakah cukup ? BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI-cut- Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa kotoranAntum tulis KERTAS dan KITAB dengan huruf balok (padahal tidak demikian dalam buku aslinya) yang mengisyaratkan bahwa "antum hendak mengatakan inilah jawabnya." dengan kata lain (yang mungkin tanpa antum sadari) antum telah mengQIYASkan tissue (toilet paper) dengan KETAS atau KITAB seperti disebut dalam paragraf diatas. Inilah yang ana maksud dengan mengundang syubhat. Di sini ana hanya akan menunjukkan bahwa analogi (qiyas) antum kurang pas (menurut hemat ana) karena kata KERTAS dan KITAB dalam paragraf diatas merujuk (sebagai keterangan dari) "Hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis". Memasukkan kertas tissue (yang memang dibuat khusus untuk cebok) kedalam "hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis" MENURUT HEMAT ANA tidaklah pas, wallahu a'alam. Demikianlah keterangan-keterangan yang saya ambil/cuplik dari buku AL-JAMIIJazakallahu khoir atas referensi ilmiyahnya. Rupanya PERPUSTAKAAN AS-SUNNAH tidak miliki kitab "FIKIH SUNNAH" karya Sayyid Sabiq? Dalam jilid satu kitab tsb, terdapat jawaban yang, insyaAllah, lebih mendekati maksud penanya, afwan kitab tsb sekarang sedang tidak ada di tangan ana, tidakkah ada ikhwan lain yang memilikinya? Sebenarnya, saya BERAT sekali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,Semoga Allah, memberkati antum, dan ikhwan lain yang sefiqrah. Disini, ana hanya menyampaikan koreksi demi keselamatan bersama, dengan ana tunjukkan bahwa antum telah memasukkan "pendapat pribadi semata". Namun semikian semoga reply ini tidak menyurutkan antum untuk terus menyampaikan al-haq, tapi justru sebaliknya. Untuk itu terjadinya kekeliruan atau kesalahan tidak dapat dihindarkan, olehSemoga Allah melapangkan dada (hati) antum yang seluas-luasnya untuk menerima al-haq. Semoga Allah tampakkan kebenaran sebagai hal yang benar dan kita sanggup mengikutinya, dan Allah tampak yang bathil sebagai hal yang bathil dan kita sanggup meninggalkannya. Amien. Wassalam Abu Luthfi ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Re: [Masalah - 45 = Ghibah/Menggunjing ]
Gatot Ariwibowo
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
AlhamdulillahiRabbil'alamiin Washolaatu Wassalaamu 'alaa Asyrofil Anbiyaai Walmursaliin Wa'alaa alihii washohbihii ajma'iin. Berikut ini Ana tambahkan sedikit keterangan untuk point A (YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)). mungkin berguna sebagai keterangan tambahan. Imam Nawawi menerangkan, "Akan tetapi ghibah itu diperbolehkan karena enam sebab: 1. Pengaduan Kezaliman Diperbolehkan bagi orang yang dizalimi untuk mengadukan perlakuan zalim atas dirinya kepada penguasa, qadli atau kepada orang-orang yang mempunyai kekuasaan atau kemampuan untuk mengadili orang yang berlaku zalim kepadanya, sehingga pihak pengadu mengatakan: "Si fulan menzalimi aku, atau berbuat kepadaku demikian" 2. Meminta bantuan untuk merubah kemungkaran atau upaya untuk mengembalikan orang yang berbuat kemaksiatan pada kebenaran kepada orang yang diharapkan kemampuannya dalam perkara tersebut dengan perkataan: "Si fulan berbuat demikian, maka laranglah ia dari perbuatan dan perkataannya" dan perkataan yang semisal dengan itu. 3. Meminta fatwa kepada mufti dengan mengatakan: "Si fulan menzalimiku, bapakku, saudaraku, atau suamiku. Ia menzalimiku dengan perbuatan demikian, bagaimana jalan keluar bagiku agar terlepas darinya dan mencegah kezalimannya terhadapku." Perbuatan demikian diperbolehkan jika diperlukan.Dan lebih baik lagi kalau dia menyatakan (dalam meminta fatwa itu): "Bagaimana pendapatmu tentang seseorang suami atau bapak atau anak yang keadaannya demikian." Walaupun demikian menyebutkan orang tertentu diperbolehkan berdasakan hadits riwayat Hindun radhiyallahu 'anha yang mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menyebut bahwa Abu Sufyan (suaminya) adalah seorang pria yang kikir. 4. Memperingatkan kaum muslimin dari kemungkaran. Dalam hal ini terdapat beberapa perkara berikut: a. Mencela para perawi hadits yang tercela, para saksi di pengadilan atau para pengarang kitab. Hal ini diperbolehkan menurut ijma' (ulama), bahkan wajib dalam rangka menjaga syari'at. b. Memberitakan aib seseorang dalam musyawarah yang berkaitan dengan orang tersebut. c. Jika engkau melihat seorang membeli barang yang mengandung cacat atau membeli budak yang mempunyai sifat suka mencuri, berzina, minum khamer atau yang semisal itu, maka engkau diperbolehkan memberi peringatan kepada pembelinya bila ia tidak mengetahui kejelekan barang atau budak itu dalam rangka menasehatinya, tanpa menyakiti atau merusaknya. d. Jika engkau melihat seorang faqih (ahli fiqh) sering mendatangi orang yang fasiq atau ahli bidah untuk mengambil ilmu darinya, sedangkan ia tidak mengetahui tentang bahaya gurunya tersebut, maka wajib atasmu menasehatinya dengan menerangkan keadaan si fasiq atau ahli bidah itu dengan tujuan menasehatinya. e. Bila ada seorang pejabat pemerintah yang tidak menunaikan tanggung jawabnya dengan benar karena dia bukan ahlinya atau karena kefasikan pejabat ini, maka boleh disebut kekurangan pejabat itu kepada atasannya untuk mengambil tindakan terhadapnya, sehingga tidak tertipu olehnya dan tetap dapat bersikap benar. 5. Seorang yang dengan terang-terangan secara demonstratif berbuat kefasikan atau bidah. Seperti meminum khamr, meminta-minta kepada orang-orang dan menjalankan perkara-perkara yang batil, maka diperbolehkan disebutkan kejelekan yang dilakukannya secara terang-terangan, tetapi tidak boleh disebutkan kejelekan perbuatannya yang lain. 6. Menyebutkan suatu gelar yang jelek yang ada pada diri seseorang karena ia dikenal dengan gelaran itu, seperti si buta, si pincang, si hitam, si pendek, si buntung dan yang semisalnya. Namun diharamkan menyebutkan dalam rangka merendahkannya. Jika seandainya memungkinkan mengenal nama seorang dengan gelar tersebut tentu lebih utama. Wallahu alam Diambil dari Majalah yang me-refer ke kitab Syarah An-Nawawi Juz XVI,bab Mudharatu Man Yuttaqa Fuhsyuhu. Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah setelah menyebutkan macam-macam ghibah yang diperbolehkan sebagaimana yang dinyatakan di atas beliau menambahkan: Demikian pula jika ada ahli fiqh yang mondar-mandir ke rumah ahli bidah atau orang fasiq dan dikhawatirkan ahli fiqh tersebut ditiru perbuatannya oleh orang banyak, maka ia boleh dicerca untuk tujuan agar orang banyak tidak menirunya. (Lihat Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, jilid X, hal. 472, keterangan hadits no.6054) Keterangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu Fatawa-nya jilid 28, hal. 231-224: Deperbolehkan pula membicarakan kejelekan orang Islam dalam rangka menyampaikan nasehat yang wajib dalam perkara kemaslahatan agama yang khusus maupun yang umum. Seperti dalam perkara periwayatan hadits, perawi yang salah dan orang-orang yang suka berdusta. Maksudnya adalah harus diterangkan kesalahan atau kedustaan perawi tersebut dan dalam hal ini bukan merupakan ghibah yang terlarang. Pernah ditanyakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal: Apakah engkau lebih mencintai seorang yang berpuasa, shalat, dan beritikaf daripada orang berbicara tentang ahli bidah? beliau menjawab: Apabila ia qiyamul-lail (shalat malam), shalat dan Itikaf, maka amal itu untuk dirinya saja, namun apabila seorang berbicara tentang Ahlu Bidah, maka kegunaannya untuk segenap kaum muslimin, inilah yang lebih utama. Beliau menerangkan bahwa berbicara tentang Ahlu Bidah, maka kegunaannya lebih banyak manfaatnya bagi kaum muslimin dalam perkara agama mereka dan ia merupakan salah satu jenis jihad di jalan Allah karena perbuatannya tersebut merupakan upaya pensucian jalan Allah, agama-Nya, manhaj-Nya dan syariat-Nya. Menolak rongrongan dan permusuhan Ahlul Bidah atas agama ini adalah wajib kifayah sebagaimana ijma kaum muslimin, sehingga jika tidak ada orang yang menunaikan kewajiban ini untuk Allah niscaya akan rusaklah agama ini. Kerusakan dalam perkara agama lebih besar daripada kerusakan yang diakibatkan oleh penjajah musuh terhadap negeri kita. Karena musuh yang kafir bila menduduki negeri kita tidak akan merusak hati penduduk negeri yang diduduki dan agama mereka, kecuali hanya semata-mata sebagai akibat sampingan. Adapun akibat perbuatan Ahlul Bidah akan dapat merusak hati kaum muslimin. Walaupun mereka tidak menduduki negeri kaum muslimin tersebut. Tolong dikoreksi jika salah. Wallahualamu Bishowab. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh -bowo- From: "Abu Luthfi Sudaryanto" <alyanto@...><Deleted> A. YANG DIKIRA GHIBAH TAPI BUKAN (GHIBAH YANG DIBOLEHKAN)<Deleted> B.YANG DIKIRA BUKAN GHIBAH PADAHAL GHIBAH<Deleted> Sekian, wajazakallahu khoiron kastir.________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at |
Tanya tentang Kontak Jodoh
Imam Kuswardayan
Assalaamu'alaikum wr. wb.
Barangkali ada ikhwan yg bisa memberikan informasi ke ana tentang hukumnya Kontak Jodoh dalam Islam, tolong ana diberitahu. Sebab ada beberapa orang akhowat yg meminta ke ana untuk membuat homepage kontak jodoh yg Islami. Hal ini mengingat, bahwa terutama para akhowat mereka pasif dalam masalah ini. Wali mereka yang semestinya mencarikan pendamping, rupanya banyak yang belum paham dalam masalah ini. Kalau toh mencarikan pendamping, karena kebanyakan dari kalangan awam, dicarikan pendamping yg juga dari kalangan orang awam. Padahal kita tahu, hal semacam ini, yakni suami yg agamanya buruk, bisa menjadi musibah bagi seorang akhowat. Tentu saja untuk keanggotaan dalam kontak jodoh tersebut dilakukan secara ketat untuk menghindari orang-orang yang iseng, seperti harus disertai KTP yg masih berlaku -yg juga dicek kebenarannya-, dan juga sebelum mendaftar diberi pertanyaan-pertanyaan seputar masalah keislaman dan aqidah sehingga bagi ikhwan / akhowat yg beraqidah benar saja yg bisa menjadi anggota. Tolong diberikan jawaban. Atau jika ada alamat e-mail seorang ustadz, tolong ana diberitahu alamatnya. Wassalaamu'alaikum wr. wb. |
Jawaban untuk Ahmad Iqbal [Permasalahan Buang Air Kecil]
Yayat Ruhiat
assalamualaikum--------- Alhamdulillahirrabil 'alamin Dalam masalah ini saya akan bawakan penjelasan Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah dalam buku Al-Jami' Fii Fiqhi An-Nisa' (Fiqih Wanita) terbitan Pustaka Al-Kautsar. BENDA YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam melarang bersuci dengan menggunakan benda najis. Dalil yang melandadasi adalah hadits riwayat dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu, dimana ia menceritakan : "Pada waktu Nabi buang air besar, beliau pernah menyuruhku untuk membawakan tiga batu. Akan tetapi, aku hanya mendapatkan dua butir batu. Selanjutnya aku mencari batu yang ketiga, namun tidak juga mendapatkannya. Lalu aku mengambil kotoran( yang telah kering) dan membawanya kepada beliau sebagai batu yang ketiga. Maka beliau hanya mengambil dua butir dan membuang kotoran yang telah kering tersebut seraya bersabda :'Ini adalah kotoran '". (Hadits Riwayat Ahmad, Bukhari, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i). Sedangkan dalam riwayat Imam Ahmad terdapat tambahan lafazh : "Bawakanlah kepadaku battu yang lain". Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, bahwa kotoran binatang yang telah kering pun tidak dapat mensucikan najis, sedangkan tulang-belulang binatang adalah salah satu dari makanan bangsa Jin. Disamping itu juga beliau mengingatkan agar tidak menggunakan segala jenis makanan serta hal-hal yang harus dihormati untuk membersihkan najis seperti bagian dari tubuh hewan, KERTAS atau KITAB dan lain sebagainya. Mengenai najis ini tidak ada perbedaan antara yang masih basah maupun yang sudah kering. Jika anda beristinja' dengan menggunakan benda yang dilarang, maka istinja' Anda tersebut TIDAK SAH. Setelah itu, Anda harus bersuci kembali dengan menggunakan AIR dan tidak boleh menggunakan pecahan batu. Karena, pada bagian yang harus disucikan tersebut telah terkena najis yang lain. Meskipun Anda beristinja dengan menggunakan makanan atau hal-hal yang harus dihormati, maka tetap istinja' Anda ini tidak SAH, akan tetapi harus menggunakan AIR. (Fiqih Wanita. hal 31-32) Kemudian saya tambahkan juga dari KITAB TARJAMAH HADITS BULUGHUL MARAM oleh Ibnu Hajar Atsqalani, terbitan Gema Risalah Press BAB. TATA CARA MEMBUANG AIR. Hadits nomor 102. "Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 'Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing, jangan membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan pula bernafas dalam tempat air" (Muttafaq Alaih dala lafadnya menurut riwyat Muslim). Hadits nomor. 103. Salman Radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, benar-benar telah melarang kami (membersihkan kotoran) dengan tagan kanan, atau beristinja' dengan batu kurang dari tiga biji, atau bersitinja' dengan kotoroan hewan atau dengan tulang. (Hadits Riwayat Muslim). Kemudian saya tambahkan juga keterangan dari buku Fiqih Wanita, mengenai cara buang Air Besar. CARA BERSUCI DARI BUANG AIR BESAR Bersuci dari air besar merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Caranya adalah dengan tiga kali usapan, demikian pendapat yang dikemukakan oleh Imam Asy-Syafi'i Rahinahullah. Adapaun yang dijadikan landasan adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ahnu :"Bahwa Nabi memerintahkan untuk menggunakan tiga batu dan melarang menggunakan kotoran binatang dan potongan tulang". Juga Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Majah serta Abu Awanah dan ASy-Syafi'i dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz sebagai berikut : "Hendaklah salah seorang diantara kalian beristinja dengan menggunakan tiga batu". Kedua nash diatas secara jelas menyebutkan, bahwa memenuhi tiga usapan merupakan hal yang wajjib. Sementara dalam masalah ini masih terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama. Imam Asy-Syafi'i mengatakan :"Tidak boleh kurang dari tiga batu meskipun dengan menggunakan alat selain batu. Apabila tidak sampai tiga batu, maka harus menambahnya sampai berjumlah tiga. Sedang apabila lebih dari tiga. maka disunatkan untuk menutupnya dengan angka ganjil". Sementara Abu Hanifah mengatakan :"Yang disunnatkan adalah bersuci dan tidak disunatkan untuk melakukannya dengan jumlah ganjil". Dalam mentakwilkan hadist mengenai jumlah ganjil ini beliau (Abu Hanifah) berpendapat, bahwa yang dimaksudkan dengan kata ganjil adalah melakukannya sebanyak tiga kali. Selanjutnya Abu Hanifah mengatakan :"Disunnatkan bersuci dengan menggunakan air. Sebagaimana hadits dari Umar bin Khaththab, bahwa Rasulullah berwudhu dengan menggunakan air pada bawah kainnya". Mengenai hadits ini, penulis berpendapat, bahwa pengetian "wudhu" dimaksud adalah mencuci dan membersihkannya. Demikian itulah yang menjadi pendapat para ulama secara umum. Sedangkan Imam Malik berpendapat, bahwa yang wajib adalah bersuci meskipun dengan menggunakan pecahan-pecahan dari sebuah batu. Adapun Imam Ahmad bin Hambal mengatakan :"Bersuci dari buang air besar itu dilakukan sebanyak tiga kali. Senadainya dengan satu atau dua cucian saja wujud najis itu telah hilang, maka tetap diahruskan untuk melakukan cucian yang ketiga. Sedangkan Istinja dengan menggunakan batu, apabila dengan tiga batu telah bersih, maka harus ditambah. .... dst (Fiqih Wanita. hal . 30-31) Demikianlah keterangan-keterangan yang saya ambil/cuplik dari buku AL-JAMII FII FIQHI AN-NISAA/FIQIH WANITA karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah Dan Tarjamah BULUGHUL MARAM Oleh Ibnu Hajar Atsqalani. Sebenarnya, saya BERAT sekali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, karena saya sendiri bukanlah Ahli Ilmu, namun dalam rangka taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, saya berusaha membantu persoalan diatas, tentunya dengan 'MENYALIN KETERANGAN ATAU PENJELASAN DARI BUKU-BUKU' yang ada di Perpustakaan As-Sunnah Jakarta, supaya penjelasan atau atau keterangan yang saya angkat di sini (ml asunnah) terhindar dari pendapat pribadi semata. Untuk itu terjadinya kekeliruan atau kesalahan tidak dapat dihindarkan, oleh karenanya koreksi dan perbaikan dari semua pihak sangat diharapkan, agar kita bisa lebih melempangkan jalan untuk mendekatkan diri ke Jannah dan menjauhkan diri dari siksa api neraka. Wallahul Musta'an |
Jawaban untuk Julia, SHAPIEE [ Masalah Dajjal ]
Yayat Ruhiat
Assalamualaikum--------- Alhamdulillahir-Rabbil 'alamin Berhubung teman-teman yang lain belum ada yang menjelaskan dan menjawab persoalan diatas, dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, saya berkeinginan membantu saudara menjelaskan persoalan diatas, tentunya dengan merujuk atau menyalin dari buku mengenai pandangan ulama dan ahli ilmu. mengenai masalah tersebut. "Masalah Dajjal yang sering diperkatakan oleh orang ramai, mahupun di artikel-artikel majalah dan akhbar, seperti yang saudara katakan. Diwaktu lampau, disini pun sama orang ramai membicarakannya, itu tidak terlepas dari sebuah buku yang ditulis oleh Muhammad Isa Dawud (kalau saya tidak salah) seorang ex-wartawan Mesir yang merangkum cerita-cerita tentang misteri UFO, Bermuda Triangle, dll kemudian menghubungkannya dengan masalah Dajjal." Wallahu a'lam Dalam masalah ini, saya akan cuba ambil penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, seorang ulama Ahlus Sunah dari Saudi Arabia, dalam buku Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid yang insya Allah penjelasannya sesuai dengan pandangan Islam mengenai masalah tersebut. TANDA-TANDA KIAMAT KUBRA. Tanda-tanda kiamat kubra itu sebagiannya datang secara beruntun dan dapat diaketahui, dan sebagian yang lain tidak beruntun dan tidak diketahui runtunannya. Diantara yang datang secara beruntun adalah turunnya Nabi Isa putra Maryam dan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj serta Dajjal. Dajjal dibangkitkan, kemudian turun Nabi Isa untuk membunuhnya, kemudian keluar Ya'zuz dan Ma'juj.. dst. (Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid. hal. 58). PARA NABI MEMPERINGATKAN KAUMMNYA AKAN DAJJAL, PADAHAL DAJJAL ITU TIDAK KELUAR KECUALI DI AKHIR ZAMAN. Fitnah terbesar yang terjadi di muka bumi sejak diciptakannya Adam sampai bangkitnya kiamat adalah fitnah Dajjal. Demikian dikatakan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, oleh karena itu, tiada seorang nabi pun sejak Nuh 'Alaihi wa sallam sampai Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali masing-masing mengingatkan kaumnya akan Dajjal. Peringatan ini bertujuan memberitahu akan kedahsyatannnya dan agar berhati-hati darinya. Allah Maha Tahu bahwa Dajjal itu tidak akan keluar kecuali di akhir zaman .... dst. (ibid. hal.59) Dalam suatu hadits yang shahih disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, "Jika Dajjal itu keluar dan aku berada di tengah-tengah kalian, maka akulah yang mengatasinya dari kalian dan kalau tidak maka seseorang manejadi pembela bagi dirinya sendiri. Allah-lah khalifahku atas setiap muslim".... dst (ibid. hal 60) WAKTU KELUARNYA DAJJAL Keluarnya Dajjal termasuk tanda kiamat, akan tetapi tidak bisa ditentukan kapan waktunya, karena tidk ada yang thu kapan kiamat tib kecuali Allah. Demikian juga tanda-tandanya tidak dapat kita ketahui kecuali yang telah tampak dihadapan kita, jadi, waktu keluarnya Dajjal tidak dapat kita ketahui, akan tetapi kita tahu bahwa keluarnya merupakan tanda kiamat. (ibid. hal 61) TEMPAT KELUARNYA DAJJAL Dajjal akan keluar dari Masyriq (Timur) dari arah timbulnya berbagai fitnah dan kejahatan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :"Fitnah itu disini". dan beliau mengisyaratkan ke arah Masyriq. Masyriq adalah sumber kejahatan dan fitnah. Ia akan keluar dari Masyriq, dari Khurasan melewati Ashfahan dan memasuki Jazirah antara Syam dan Irak. Ia tidak mempunyai tujuan kecuali Madinah.... dst (ibid. hal 61) Dajjal ini keluar melalui tembusan antara Syam dan Irak dan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak tujuh puluh ribu, karena merekalah yang menjadi tentaranya. Yahudi merupakan sebusuk-busuk hamba Allah dan manusia yang paling sesat. Merekalah yang menjadi pengikut Dajjal dan menjadi pembantu-pembantunya serta menjadi bala tentaranya disamping para pengikutnya yang lain. (ibid. hal 62). --- Kemudian dalam buku : ASYRATUS SA'AH /TANDA-TANDA HARI KIAMAT oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil. Masalah Dajjal mendapat perhatian dan penjelasan yang sangat luas dengan dilengkapi dalil-dalil yang shahih insya Allahu Ta'ala. Diantaranya yang saya cuplik adalah sbb : Imam Muslim meriwayatkan dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Apabila salah seorang diantara kamu bertasyahud dalam shalat hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan 'Allahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahanama wa min 'adzaabil qabri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syaari fitnatil masiihid dajjal' yang artinya :"Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab jahanam, dari aadzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (Shahih Muslim, Kitab Al-Masajid Al-Qabr wa' Adzab Jahanam 5:87). Imam Thawus memerintahkan putranya untuk mengulangi shalatnya apabila dalam shalat itu sang putra tidak membaca do'a tersebut. Hal ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Kaum SALAF untuk mengajari putra-putra mereka dengan do'a yang agung. (hal. 244) Demikianlah penjelasan singkat ini, mudah-mudahan ada manfaat dan faedahnya, apabila ada kekeliruan mohon segera diingatkan. Dan untuk jelasnya silahkan baca buku rujukan di atas : Soal Jawab Masalah Iman & Tauhid, Terbitan At-Tibyan Solo dan Tanda-Tanda Hari Kiamat (Asratus Sa'ah) terbitan Pustaka Mantiq. Wallahu a'lam |