¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date   
Apakah Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj Masih Hidup Hingga Sekarang
Apakah Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj Masih Hidup Hingga Sekarang ?????? ????? ?? ????? ??????: ???? ???? ??? ??? ???? ????? ?????? ????? ?? ?????. ?????? ?? ?? ?? ?????? ?????? ??? ?? ??????? ?? ????? ???? ???? ?? ???????? ??? ??? ????? ????? (????? ?? ??????) ?? ??????. Pertanyaan: Pertanyaan saya adalah tentang Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj; saya mengetahui bahwa mereka banyak jumlahnya, bahwa mereka melakukan penjarahan, dan bahwa mereka akan masuk neraka. Pertanyaan saya: apakah mereka masih hidup? Apakah benar mereka terpenjara dalam tembok yang dibangun Dzul Qarnain? Apakah tembok ini nyata (terbuat dari besi) atau hanya imajiner? ?????? ????? ???. ?? ?? ?? ????? ?????? ????? ??????? ?? ??? ??? ? ??????? ?? ??? ?? ??????? ?? ??? ????? ?? ???? ????? ???? ???? ????? ???????? ??? ???? ???? ??? ??? ???? ?????? ?? ?????? ?? ?? ?? ??? ???? ?? ?????? ??????? ?????? ?????? ?? ???? ??? ?????? ???????? ??? ??????? ??? ?? ????? ??? ???? ??? ?? ????? ??????? ?????? ?? ?????? ??????? ??? ???? ??? ?????? ????? ?????? ?? ?????? ??? ??? ??? ??? ??? ???? ??? ?? ????? ?? ???? Jawab: Alhamdulillah. Tidak dapat dipungkiri bahwa Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj merupakan dua bangsa yang besar dari anak keturunan Adam. Orang yang mempelajari kisah Dzul Qarnain dengan bangsa ini dalam surah al-Kahfi pasti tahu bahwa mereka nyata adanya dan bahwa tembok penghalang yang dibangun bukanlah penghalang secara makna (kiasan) atau imajiner, melainkan penghalang secara fisik yang dibangun dari besi dan tembaga yang dicairkan. Pada dasarnya, kisah-kisah al-Quran harus dipahami secara tekstual tanpa harus dipalingkan ke berbagai bentuk penyimpangan yang mengeluarkannya dari makna yang dimaksud. Al-Quran telah mengisahkan kepada kita secara rinci pembuatannya, bahkan bahannya, sehingga kemudian, tidak tepat jika dikatakan bahwa itu adalah penghalang secara makna (kiasan) atau imajiner. ??? ???? ????? ?? ???? ????? ?? ??? ????? ?????? ??????? ?????? ?? ??????? ???? ???? : ( ?????? ????? ?????? ?????? ???????????? ?????? ???? ?????????? ??????? ?? ?????????? ??????????? ?????? (93) ??????? ?????? ????????????? ????? ????????? ??????????? ??????????? ??? ???????? ?????? ???????? ???? ??????? ????? ???? ???????? ????????? ???????????? ?????? (94) ????? ??? ????????? ????? ?????? ?????? ????????????? ????????? ???????? ?????????? ???????????? ??????? (95) ????????? ?????? ?????????? ?????? ????? ?????? ?????? ????????????? ????? ????????? ?????? ????? ???????? ?????? ????? ????????? ???????? ???????? ??????? (96) ????? ?????????? ???? ??????????? ????? ???????????? ???? ???????(97) ????? ????? ???????? ???? ?????? ??????? ????? ?????? ?????? ???????? ???????? ??????? ?????? ?????? ?????? (98) . Allah Sub?¨¡nahu wa Ta?¨¡l¨¡ Berfirman dalam surah al-Kahfi tentang kisah seorang raja muslim dan panglima besar, Dzul Qarnain ¡ªSemoga Allah Merahmatinya¡ª. ¡°Hingga ketika dia (Dzul Qarnain) telah sampai di tengah dua buah bukit, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir-hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, ¡®Wahai Dzul Qarnain, sesungguhnya Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj adalah orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan bayaran kepadamu agar kamu membuat dinding antara kami dan mereka?¡¯ Dzul Qarnain berkata, ¡®Apa yang diberikan oleh Tuhanku kepadaku untuk hal itu lebih baik, maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku bisa membuatkan dinding antara kalian dengan mereka, berilah aku potongan-potongan besi,¡¯ hingga ketika besi-besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) bukit itu, Dzul Qarnain berkata, ¡®Tiuplah (api itu).¡¯ Sehingga, ketika besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia lantas berkata, ¡®Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu.¡¯ Maka dari itulah mereka tidak bisa mendakinya dan tidak bisa (pula) melubanginya. Dzul Qarnain berkata, ¡®Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan Menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu pasti benar.'¡± (QS. Al-Kahfi: 93-98). ???? ??? ??? ?? ??? ????? ?????? ???? ?? ?????? ????? ?????? ??? ????? ?
Started by Abu Prada Aisyah @
Memohon Kepada Allah Dengan Kedudukan Para Nabi Atau Orang Shalih
MEMOHON KEPADA ALLAH DENGAN KEDUDUKAN PARA NABI ATAU ORANG SHALIH Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Lajnah Da¡¯imah Lil Ifta ditanya : ¡°Apakah boleh seseorang memohon kepada Allah dengan perantara para nabi dan orang-orang shalih, sebab di antara para ulama ada yang membolehkan, karena do¡¯a tersebut tetap ditujukan kepada Allah dan sebagian mereka ada yang melarangnya. Bagaimanakah hukum Islam dalam masalah ini ?¡± Jawaban. Wali adalah setiap orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ????? ????? ???????????? ??????? ??? ?????? ?????????? ????? ???? ????????????? ?? ??????????? ????????? ?????????? ???????????? ¡°Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa¡± [Yunus/10:62-63] Macam-macam tawassul kepada Allah dengan perantara wali-waliNya. Pertama. Seseorang bertawasul dengan do¡¯a seorang wali yang masih hidup, dengan do¡¯a wali tersebut Allah meluaskan rizkinya atau memberi kesembuhan, hidayah dan taufik atau semisalnya. Sebagaimana yang dilakukan para sahabat tatkala hujan tak kunjung datang, mereka bertawasul kepada Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam untuk memohon agar turun hujan, seketika itu beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam memohon kepada Allah supaya menurunkan hujan. Tidak lama kemudian do¡¯a beliau dikabulkan oleh Allah dan turunlah hujan dengan lebat.[1] Contoh lain para sahabat yang bertawassul kepada Abbas di zaman Khalifah Umar bin Khaththab Radhiyallahu ¡®anhu meminta agar beliau berdo¡¯a kepada Allah untuk memohon diturunkan hujan. Lalu Abbas bin Abu Thalib Radhiyallahu ¡®anhu bedo¡¯a kepada Allah yang diamini para sahabat.[2] Bertawasul dengan do¡¯a orang shalih yang masih hidup untuk mendatangkan manfa¡¯at atau menghilangkan madharat sering terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan para sahabat. Kedua. Bertawasul kepada Allah dengan perantara cinta kepada Nabi dan mengikutinya atau cinta kepada para wali dengan mengucapkan : ¡®Ya Allah dengan perantara kecintaan dan ketaatanku kepada NabiMu atau kecintaanku kepada para waliMu, maka kabulkanlah permintaanku. Demikian itu boleh karena termasuk tawassul dengan amal shalih sebagaimana tawassulnya orang-orang yang terperangkap di dalam goa lalu mereka bertawassul kepada Allah dengan amal shalih mereka masing-masing.[3] Ketiga. Bertawassul kepada Allah dengan perantara kedudukan para nabi dan para wali dengan mengucapkan : ¡°Ya Allah saya bertawassul kepadaMu dengan perantara kedudukan para nabi atau kedudukan Husain, maka kabulkanlah permintaanku. Meskipun kedudukan para nabi dan wali sangat agung khususnya Nabi Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, akan tetapi kedudukan tersebut bukan menjadi penyebab terkabulkannya do¡¯a. Oleh sebab itu tatkala Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam telah wafat, maka para sahabat Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tidak bertawassul dengan kedudukan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam akan tetapi datang kepada paman beliau yang masih hidup untuk berdo¡¯a kepada Allah agar diturunkan hujan. Padahal kedudukan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah sangat tinggi dan mulia di atas mereka, akan tetapi tidak ada sahabatpun yang bertawassul dengan kedudukan Nabi setelah wafatnya. Sementara mereka adalah generasi umat terbaik yang paling tahu tentang kedudukan beliau dan generasi yang sangat menctainya. Keempat. Berdo¡¯a kepada Allah dengan bertawassul dan bersumpah dengan kedudukan para wali atau para nabi seperti ucapan mereka : Ya Allah demi kedudukan para waliMu atau para nabiMu, kabulkanlah permintaanku. Hal tersebut dilarang karena bersumpah dengan makhluk untuk makhluk saja tidak boleh apalagi bersumpah dengan makhluk untuk khalik (Pencipta). Tidak ada keharusan untuk bersumpah dengan kedudukan para wali dengan anggapan mereka lebih dekat kepada Allah. Inilah penjelasan yang sesuai dengan dalil-dalil dan sangat relevan dengan tujuan untuk menjaga kemurnian aqidah dan kesyirik
Started by Abu Prada Aisyah @
Mengangkat Kedua Tangan Pada Saat Khutbah Jum¡¯at
MENGANGKAT KEDUA TANGAN PADA SAAT KHUTBAH JUM¡¯AT Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Syaikh Abddul Aziz bin Baz ditanya : ¡°Apa hukumnya mengangkat kedua tangan bagi makmum tatkala mengamini doa imam pada waktu khutbah Jum¡¯at. Dan apa hukumnya mengeraskan ucapan amin?¡± Jawaban. Tidak ada anjuran baik bagi imam maupun bagi makmum untuk mengangkat tangan tatkala berdo¡¯a pada waktu khutbah jum¡¯at sebab Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan para Khulafaurrasyidun tidak melakukan hal tersebut. Akan tetapi jika berdoa istisqa¡¯ dalam khutbah Jum¡¯at, maka dianjurkan bagi imam dan makmum untuk mengangkat tangan pada waktu berdoa istisqa¡¯, karena pada waktu Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam membaca do¡¯a istisqa¡¯, beliau mengangkat tangannya dan juga para jama¡¯ah bersama beliau. Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ?????? ????? ?????? ???? ???????? ??????? ???????? ???????? ¡°Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu¡± [Al-Ahzab/33:21] Dibolehkan membaca amin bagi makmum pada waktu mendengar doa imam pada saat khutbah Jum¡¯at asalkan tanpa mengeraskan suara¡±[1] Mengusap Wajah Sesudah Berdoa Sebagian orang sesudah berdoa mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya, padahal tidak ada hadits satupun yang shahih yang membenarkan perbuatan tersebut. Yang paling baik adalah mengikuti sunnah Rasul dan yang paling buruk adalah segala tindakan menentang sunnah Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Seorang yang berdoa hendaknya tidak mengusapkan kedua telapak tangan sesudah berdoa, sebab tanpa itu dia akan mendapat pahala. Abu Daud berkata bahwa saya mendengar Imam Ahmad ditanya oleh salah seorang tentang hukum mengusap wajah sesudah berdoa, maka beliau menjawab : ¡°Saya tidak pernah mendengar itu dan saya tidak pernah mendapatkan sesuatu tentang itu. Abu Daud berkata : Saya tidak pernah melihat Imam Ahmad mengerjakan hal itu.[2] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata bahwa mengangkat tangan pada saat berdoa adalah sunnah berdasarkan hadits-hadits yang sangat banyak, tetapi tentang mengusap wajah dengan kedua telapak tangan tidak saya temukan kecuali satu atau dua hadits, itupun tidak bisa dipakai sebagai dasar amalan tersebut.[3] Syaikh Al-Izz bin Abdussalam berkata bahwa tidaklah mengusap wajah dengan kedua telapak tangan sesudah berdoa kecuali orang-orang bodoh saja.[4] [Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq]. ______ Footnote [1] Fatawa Islamiyah 1/427 [2] Abu Daud dalam Masail Imam Ahmad hal.71 [3] Majmu Fatawa 22/519 [4] Fatawa Izz bin Abdussalam Referensi : https://almanhaj.or.id/1326-mengangkat-kedua-tangan-pada-saat-khutbah-jumat.html
Started by Abu Prada Aisyah @
5 Catatan Tentang Mengusap Telinga yang Benar ketika Wudhu
5 Catatan Tentang Mengusap Telinga yang Benar ketika Wudhu Cara Membasuh Telinga Saat Wudhu Bagaimana cara membasuh telinga yg benar saat berwudhu? Dari Hastuti Andryani via Tanya Ustadz for Android Jawaban: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du, Pertama, mengusap telinga ketika wudhu hukumnya sunah menurut mayoritas ulama. Sementara Hambali dan sebagian Malikiyah mengatakan hukumnya wajib. Dalam Ensiklopedi Fiqh dinyatakan, ???? ??????? ????????? ??? ??????? ????????? ??? ?? ?? ??? ?????? ??? ??????? ??????? ???????? Hanafiyah, Malikiyah menurut yang masyhur, dan Syafiiyah berpendapat bahwa bagian dari sunah wudhu adalah mengusap telinga, yang dalam maupun yang luar. (al-Mausu¡¯ah al-Fiqhiyah, 43/365). Mayoritas ulama berdalil bahwa tidak ada perintah khusus dari Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tentang ini, yang ada hanya praktek beliau. Sementara praktek Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam semata, tidak menunjukkan hukum wajib. Semetara Hambali dan sebagian Malikiyah berdalil dengan hadis dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu ¡®anhu, bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ???????????? ???? ????????? Kedua telinga itu bagian dari kepala. (HR. Ibnu Majah 443 dan statusnya diperselisihkan ulama). Mengingat kepala bagian yang wajib diusap ketika wudhu, maka telingapun termasuk yang wajib diusap. Telinga diqiyaskan dengan kepala menurut madzhab hambali. Hanya saja terdapat riwayat dari Imam Ahmad bahwa beliau menilai orang yang tidak mengusap telinga ketika wudhu, baik dengan sengaja maupun lupa, wudhunya tetap sah. Karena dengan mengusap kepala, sudah dianggap termasuk mengusap telinga. Ibnu Qudamah menulis keterangan al-Khallal, ???? ?????? : ???? ???? ?? ??? ??? ???? ???? ??? ?????? ????? ?? ????? , ??? ????? ; ???? ?????? ??? ????? Al-Khallal mengatakan, Semua ulama yang menyebutkan dari Imam Ahmad, bahwa orang yang tidak mengusap kedua telinga secara sengaja maupun lupa, wudhu sah. Karena telinga mengikuti kepala. (al-Mughni, 1/90). Kedua, dianjurkan mengambil air yang baru untuk mengusap telinga? Setelah kita mengusap kepala, kemudian hendak mengusap telinga, apakah dianjurkan untuk mengambil air yang baru kemudian membuangnya dan digunakan mengusap telinga? Ada dua pendapat ulama tentang hal ini, Mayoritas ulama (Malikiyah, Syafiiyah, dan Hambali) menyatakan, dianjurkan mengambil air yang baru untuk mengusap telinga. Sementara Hanafiyah berpendapat, tidak dianjurkan mengambil air yang baru ketika mengusap telinga. (al-Mausu¡¯ah al-Fiqhiyah, 43/365 ¨C 366). Terdapat satu hadis yang menganjurkan untuk mengambil air yang baru ketika mengusap telinga. Hadis itu menyatakan, ???? ????? ??? ????? ¡°Ambillah air yang baru untuk mengusap kepala.¡± Hanya saja hadis ini statusnya sangat lemah (dhaif jiddan). Dalam Silsilah ad-Dhaifah dinyatakan, ???? ???????? ?? ???? ?? ???? ?? ????? ?? ????? ?? ???? ??????. ???: ???? ??? ???? ??? ???? ??? ?????? ??? ???: ¡± ????? ¡°. Diriwayatkan at-Thabrani (dalam Mu¡¯jam al-Kabir) dari jalur Dihtsam bin Qiran, dan Namran bin Jariyah, dari ayahnya secara marfu. Aku katakan: Sanadnya dhaif sekali, Dihtsam dinyatakan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dengan, ¡°Matruk.¡± (ditinggalkan hadisnya). Kemudian ditegaskan dalam kitab as-Silsilah, ?????? ?????: ??? ?? ???? ?? ????? ?? ???? ??? ??? ???? ??????? ???????? ???? ????? Kesimpulannya: tidak dijumpai dalam sunah Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam satupun dalil yang mengharuskan mengambil air yang baru untuk telinga. Sehingga dia diusap dengan sisa air setelah mengusap kepala. (as-Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah, no. 995). Ketiga, tata caranya Mengenai tata cara mengusap telinga, dinyatakan dalam hadis, Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ¡®anhuma, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ?????? ?????????? ???????????? ???????????? ??????????????????? ?????????????? ??????????????? Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam berwudhu, kemudian beliau mengusap kepalanya dan kedua telinganya, bagian dalam dengan jari telunjuk dan bagian luar dengan jempol. (HR.
Started by Abu Prada Aisyah @
Enam Kiat Mengatasi Godaan Setan
Enam Kiat Mengatasi Godaan Setan Kehidupan seorang muslim tidak pernah lepas dari ujian dan godaan. Setiap waktu, kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat menguji keimanan dan ketakwaan kita. Setan, musuh yang nyata, senantiasa berusaha untuk menjerumuskan kita ke dalam dosa dan maksiat. Oleh karenanya, sebagai hamba Allah Ta¡¯ala, kita harus selalu waspada dan berusaha untuk menjaga diri dari segala bentuk godaan yang dapat merusak hubungan kita dengan-Nya. Allah Ta¡¯ala menciptakan manusia dengan fitrah yang suci, namun setan selalu berusaha untuk menyesatkan kita. Allah Ta¡¯ala berfirman dalam Al-Qur¡¯an, ????? ???????????? ?????? ??????? ????????????? ???????? ? ???????? ??????? ???????? ??????????? ???? ????????? ?????????? ¡°Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.¡± (QS. Fathir: 6) Perlu kita yakini dan pahami bahwa setan adalah musuh yang nyata dan kita harus selalu berusaha untuk melawan godaannya. Maka, bersemangatlah untuk menjaga diri dan meningkatkan keimanan kita. Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam juga mengingatkan kita tentang bahaya setan dan pentingnya menjaga diri dari godaannya. Beliau bersabda, ????? ???????????? ??????? ???? ????? ????? ??????? ??????? ¡°Sesungguhnya setan berjalan pada tubuh anak Adam melalui aliran darah.¡± (HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175) Saudaraku, sadarilah bahwa betapa dekatnya setan dengan kita, sehingga kita harus selalu berusaha untuk melindungi diri dengan memperbanyak zikir, doa, dan amal saleh. Karena, jika tidak, begitu mudahnya kita terjerat dengan dosa, baik yang kecil maupun besar. Karena, kita hidup di zaman dimana melakukan dosa adalah menjadi hal yang lumrah bagi banyak manusia. Ingatlah, apabila kita tidak senantiasa menjaga diri dengan siraman ruhani berupa amal saleh, maka kita bisa cenderung melakukan dosa dan terbiasa dengannya. Wal-iyadzu billah. Menyadari bahwa betapa rentannya kita terhadap dosa-dosa, maka penting bagi kita untuk mempersiapkan benteng dan perisai berupa ilmu tentang bagaimana agar terhindar dari segala bentuk potensi dosa yang dapat menjerumuskan kita kepada kemurkaan Allah Ta¡¯ala. Berikut enam kiat agar terhindar dari segala bentuk dosa.Mengetahui bahwa dosa itu menjijikkan dan buruk Langkah pertama dalam mengatasi dosa adalah dengan menyadari bahwa dosa itu menjijikkan dan buruk. Dosa bukanlah sesuatu yang sepele, melainkan perbuatan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah Ta¡¯ala dan merugikan diri kita sendiri. Allah Ta¡¯ala berfirman, ????? ?????????? ???????? ? ??????? ????? ????????? ??????? ???????? ¡°Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.¡± (QS. Al-Isra¡¯: 32) Dosa, seperti zina, adalah perbuatan yang keji dan buruk. Oleh karena itu, kita harus menjauhinya dan tidak mendekatinya sama sekali. Ketika kita memahami betapa buruknya dosa, kita akan lebih termotivasi untuk menjauhinya. Selain itu, dosa juga memiliki dampak negatif yang besar bagi kehidupan kita. Dosa dapat menghilangkan keberkahan, mendatangkan kesulitan, dan menjauhkan kita dari rahmat Allah Ta¡¯ala. ??????? ??????????: ????? ???????? ????????? ??????? ?????? ??? ???????? ???????? ????????? ?????? ??????? ???????? ?????????? ???????????? Hudzaifah berkata, ¡°Ketika seorang hamba melakukan dosa, hatinya akan ditandai dengan titik hitam. Jika dosa terus berulang, hatinya akhirnya menjadi seperti domba yang terbalik, yakni hati yang terbalik dari fitrahnya.¡± (Ad-Daa¡¯ wa Ad-Dawaa¡¯, hal. 82) Dosa dapat merusak hati kita dan membuat kita semakin jauh dari Allah Ta¡¯ala. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjaga diri dari perbuatan dosa. Untuk menghindari dosa, kita juga perlu mempelajari agama dengan baik. Dengan memahami mana yang halal dan haram, kita akan lebih mudah untuk menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah Ta¡¯ala. Setan sering kali menghiasi dosa agar terlihat indah, sehingga kita perlu waspada dan tida
Started by Abu Prada Aisyah @
Khawatir Jatuh Pada Syirik
Khawatir Jatuh Pada Syirik Mengingat dosa syirik adalah dosa yang tidak diampuni jika kita tidak bertaubat, terkadang ada rasa was was apakah saya sudah benar dalam bertauhid, khawatir jangan2 saya tergelincir dalam kesyirikan..apakah sikap was-was ini dibenarkan? Bagaimana solusinya?syukran Dari : Miftah Jawaban : Bismillah was sholaatu wassalaam ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du. Rasa khawatir yang patut membuat anda bahagia dan disyukuri. Karena khawatir terjatuh pada dosa, terlebih dosa yang paling besar yaitu syirik, adalah sifatnya orang-orang sholeh. Bahkan Nabi Ibrahim alaihissalam yang sebagai ayahnya para Nabi (Abul-anbiya¡¯) dan sebagai kekasih Allah (Khalilurrahman) pun merasa khawatir kalau-kalau terjatuh pada kesyirikan. Sampai beliau memanjatkan doa, ?????? ????? ???????????? ????? ??????? ?????? ????????? ?????? ???????????? ????????? ???? ???????? ???????????? Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: ¡°Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (QS. Ibrahim 35). Para sahabat dahulu -semoga Allah meredhoi mereka- juga sangat khawatir tejatuh pada dosa. Imam Bukhori dalam kitab Shahihnya sampai menuliskan bab, ??? ??? ?????? ?? ?? ???? ???? ??? ?? ???? Bab : Kekhawatiran seorang mukmin dari perbuatan yang dapat mengugurkan pahala amalnya tanpa ia sadari. Kemudian beliau menukil perkataan seorang Tabi¡¯in yang bernama Ibnu Abi Mulaikah ¨Crahimahullah¨C yang menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan 30 orang sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau mengatakan, ????? ?????? ?? ????? ????? ??? ???? ???? ???? ???? ???? ?????? ??? ????? ?? ???? ??? ???? ??? ??? ????? ????? ???????? Saya telah bertemu dengan 30 sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Mereka semua khawatir dirinya terjangkiti penyakit nifak. Tak ada seorangpun diantara mereka yang sampai mengatakan bahwa imannya seperti iman Jibril atau Mikail. (Lihat Shahih Bukhori Kitab Al Iman, pada bab yang tertulis di atas). Seorang yang bersih hati dan imannya, akan merasa khawatir bila keimanannya ternodai. Belum juga tersentuh pada dosa, ia sudah merasakan takut dan gelisah apabila imannya ternodai. Yang demikian adalah sifatnya orang-orang yang dikaruniai Allah ilmu. Allah ¡®azzawajalla berfirman, ? ???????? ??????? ??????? ???? ????????? ??????????? Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, adalah para ulama.(QS. Fatir : 28). Imam Hasan al Basri -rahimahullah-, ?? ???? ??? ???? ??? ???? ??? ????? Tidak ada yang khawatir jatuh pada kemunafikan kecuali ia adalah seorang mukmin, dan tdk ada yang merasa aman dari kemunafikan melainkan orang munafik.. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam kitab Shahihnya). Oleh karenanya, hendaklah perbanyak istighfar dan berlindung kepada Allah dari kesyirikan, dengan berdoa seperti doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim di atas, ????? ??????? ?????? ????????? ?????? ???????????? ????????? ???? ???????? ???????????? ¡°Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini sebagai negeri yang aman, serta jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (QS. Ibrahim 35). Aau berdoa dengan doa berikut, ????? ??? ???? ?? ?? ???? ?? ? ??? ???? ? ? ??????? ??? ?? ???? ALLAHUMMA INNII A¡¯UUDZUBIKA AN USY-RIKA BIKA WA ANA A¡¯LAM. WA ASTAGHFIRUKA LIMA LAA A¡¯LAM ¡°Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari menyekutukanmu sementara aku menyadari. Dan aku memohon ampun kepadaMu terhadap apa yang aku lakukan sementara aku mengetahui dan menyadari.¡± (Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrod no. 551).Imbang antara Khouf dan Roja¡¯ Namun perlu kita ingat, bahwa dalam beribadah kepada Allah hendaknya kita seimbang antara khouf (rasa takut) dan roja¡® (rasa harap). Karena kedua rasa ini bagi seorang mukmin ibarat dua sayap bagi burung. Ibaratnya, seorang hamba terbang mengunakan dua sayap ini; sayap khouf dan sayap roja¡¯, di langit peribadahan kepada Allah ¡®azzawajalla. Supaya dapat meraih kebahagiaan di kehidupan dunia dan akhirat. Dalam beberapa ayat Alquran, Allah ¡®azzawajalla seringkali menyandingkan antara khouf
Started by Abu Prada Aisyah @
Memaksimalkan Waktu-waktu Mustajab Dalam Berdoa
MEMAKSIMALKAN WAKTU-WAKTU MUSTAJAB DALAM BERDOA Mukaddimah Dalam naskah berikut, kami mencoba menyajikan bahasan tentang waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Bahasan ini, kami nukilkan dari kitab Fiqhul ad¡¯iyati wal Adzk?r, karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdulmuhsin al-Abbad hafizhahumall?h, kami padukan dengan kitab Min ¡®Ajaibid Du¡¯a, yang disusun oleh Khalid bin Sulaiman ar-Rib¡¯i. Semoga naskah ini bisa sedikit menggugah semangat kita untuk memanjatkan doa-doa kebaikan pada waktu-waktu yang sangat diharapkan doa itu dikabulkan oleh All?h Azza wa Jalla , yang secara tidak langsung juga menghidupkan sunnah-sunnah yang banyak ditinggalkan orang. Sesungguhnya All?h Azza wa Jalla mensyariatkan (ibadah) doa untuk para hamba-Nya, mendorong dan menyemangati mereka untuk berdoa (kepada- Nya) serta berjanji akan mengabulkan doa sebagai bentuk kemurahan-Nya Azza wa Jalla . Disamping itu, All?h Subhanahu wa Ta¡¯ala juga menyediakan tempat-tempat dan waktu-waktu yang utama, serta adab-adab yang agung. Semakin besar usaha seseorang untuk merealisasikan adab-adab dan memaksimal waktu-waktu dan tempat-tempat yang telah disediakan itu, maka semakin besar peluang doanya dikabulkan oleh All?h Azza wa Jalla . Pembahasan kali ini, difokuskan pada waktu-waktu mustajab yang seyogyanya dimanfaatkan dengan maksimal oleh seorang Muslim untuk berdoa kepada All?h Azza wa Jalla . Diantara waktu-waktu itu ada yang datangnya sekali setahun, ada yang tiap pekan, ada yang tiap hari dan adapula yang beberapa kali dalam sehari serta ada juga yang datangnya sewaktu-waktu. Diantara waktu-waktu tersebut adalah: 1. Bulan Ramadhan Diantara waktu yang memiliki keutamaan adalah bulan Ramadhan yang diberkahi, terlebih sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan, lebih khusus lagi malam yang disebut lailatul qadar, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi dan lainnya disebutkan bahwa Ummul Mukminin ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma mengatakan, ¡±Aku berkata, ¡®Wahai Ras?lull?h! Apa pendapatmu jika aku mendapati lailatul qadar, apa yang aku ucapkan kala itu? Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡®Ucapkanlah: ??????????? ??????? ??????? ??????? ????????? ??????? ?????? Wahai All?h! Sesungguhnya Engkau adalah maha pemberi ampunan dan mencintai ampunan maka ampunilah aku[1] 2. Hari Arafah Diantara waktu yang utama bagi seorang Muslim untuk berdoa adalah hari Arafah. Hari Arafah adalah hari yang mulia, hari dimana doa dikabulkan, kekeliruan serta kesalahan digugurkan. Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???????? ?????????? ??????? ?????? ??????? ?????????? ??? ???????? ????? ??????????????? ???? ??????? : ??? ?????? ?????? ????? ???????? ??? ???????? ????, ???? ????????? ?????? ????????? ?????? ????? ????? ?????? ???????? Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah dan yang paling utama yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan yaitu kalimat: ??? ?????? ?????? ????? ???????? ??? ???????? ????, ???? ????????? ?????? ????????? ?????? ????? ????? ?????? ???????? Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segal pujian dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu[2] 3. Setelah Shalat Ashar Pada Hari Jum¡¯at Diantara waktu mustajab untuk berdoa yaitu pada hari Jumat, sebagaimana dalam Shah?h al-Bukh?ri dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam menyebut tentang hari Jum¡¯at, Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ?????? ??????? ??? ???????????? ?????? ???????? ??????? ???????? ???????? ????? ???????? ??????? ?????? ????????? ????????, ????????? ???????? ???????????? Pada hari Jum¡¯at itu, terdapat satu waktu, tidaklah seorang hamba yang Muslim yang berdiri untuk melaksanakan shalat tepat pada waktu itu dan memohon (kebaikan) apa saja kepada All?h kecuali All?h pasti akan memberikannya, dan Beliau memberikan isyarat dengan tangannya, (menunjukkan bahwa) waktu itu singkat.[3] Para ahli ilmu berbeda pendapat tentang kapankah waktu itu? Mereka terbagi menjadi beberapa pendapat
Started by Abu Prada Aisyah @
Tidak Semua Pekerjaan Membuat Seseorang Boleh Menjamak Shalat
Tidak Semua Pekerjaan Membuat Seseorang Boleh Menjamak Shalat Pertanyaan Saya bekerja dalam rentang waktu antara selepas Zuhur sampai tengah malam. Di tempat saya bekerja, sangat sulit bagi saya untuk berwudhuk, dan tidak ada tempat bagi saya untuk shalat. Karena itu, saya sengaja menjamak shalat saya antara Zuhur dengan Ashar secara taqd?m (di waktu Zuhur), dan antara Maghrib dengan Isya secara ta'kh?r (di waktu Isya). Apakah yang saya lakukan ini boleh menurut Syariat? Semoga Allah membalasi kebaikan Anda. Jawaban Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Kami tidak mengetahui seperti apa bentuk pekerjaan Anda yang menghalangi Anda shalat pada waktunya, sehingga kami bisa memberi hukum keabsahannya menjadi alasan untuk menjamak shalat. Tapi seperti yang kita ketahui, melaksanakan shalat tidaklah membutuhkan tenaga dan waktu yang mengganggu waktu kerja. Setiap muslim wajib berusaha melaksanakan apa yang Allah fardhukan kepadanya. Sesungguhnya Allah tidak membebani kita dengan sesuatu yang tidak kita sanggup. Bahkan Allah memudahkan Agama kita untuk dijalani, tanpa membuat kesulitan di dalamnya. Allah tidak mewajibkan shalat di mesjid seandainya hal itu tidak memungkinkan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Jabir ibnu Abdillah diceritakan bahwa Nabi bersabda, "Bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud (shalat) dan suci." [HR. Al-Bukhari dan Muslim] Adapun seandainya Anda tidak mendapatkan air untuk membersihkan bekas kotoran Anda, cukup bagi Anda membersihkannya dengan kertas (tisu). Sedangkan untuk berwudhuk, kami yakin hampir tidak ada tempat kerja yang tidak memiliki tempat mencuci tangan dan sejenisnya. Anda bisa berwudhuk di tempat itu. Sekiranya Anda tidak menemukan air sama sekali, dan Anda tidak bisa mencarinya, maka Anda bisa bertayamum, sebagaimana disinyalir dalam firman Allah¡ªSubhanahu wata`ala¡ª(yang artinya): "kemudian kalian tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kalian dengan tanah yang baik (suci)." [QS. An-Nisa': 43] Kesimpulannya, menjamak shalat tidak boleh dilakukan kecuali untuk kebutuhan yang sangat darurat saja, seperti sakit, hujan, dan lain-lain. Jika tidak, maka menjamak shalat bisa termasuk salah satu dosa besar. Umar Ibnul Khaththab pernah berkata, "Menjamak dua shalat tanpa uzur termasuk dosa besar." Wallahu a`lam. https://www.islamweb.net/id/fatwa/8171/Tidak-Semua-Pekerjaan-Membuat-Seseorang-Boleh-Menjamak-Shalat
Started by Abu Prada Aisyah @
Nabi Dapat Melihat dari Belakang Mengubah Air Asin dan Melihat di dalam Gelap
Nabi Dapat Melihat dari Belakang, Mengubah Air Asin, dan Melihat di dalam Gelap Pertanyaan Beberapa waktu yang lalu, saya menghadiri sebuah khutbah Jumat. Khathib berbicara tentang beberapa sifat Rasulullah Shallall?hu `alaihi wasallam . Di antaranya adalah bahwa beliau dapat melihat dari belakang, air liur beliau dapat mengubah air asin menjadi air tawar, dan beliau dapat melihat di kegelapan. Benarkah demikian? Jawaban Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Adapun bahwa Nabi dapat melihat dari belakang, ini adalah benar dan diriwayatkan secara shah?h. Hal ini merupakan salah satu mukjizat beliau . Diriwayatkan dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah bersabda, "Apakah kalian melihat Kiblatku di sini? Demi Allah, tidak tersembunyi dariku rukuk dan sujud kalian. Sungguh, aku dapat melihat kalian dari punggungku." [HR. Al-Bukhari dan Muslim] Hadits lain diriwayatkan dari Anas , bahwa Rasulullah bersabda, "Wahai kalian semua, aku berada di depan kalian (sebagai imam). Maka janganlah kalian mendahuluiku dalam rukuk ataupun sujud. Sungguh, aku dapat melihat kalian dari depan dan belakangku." [HR. Muslim] Adapun bahwa beliau dapat mengubah air asin menjadi air tawar, kami tidak mengetahui sumbernya selain apa yang diriwayatkan oleh Ibnu As-Sakan, dari Humam ibnu Naqid As-Sa`di, bahwa ia berkata, "Aku pernah menghadap kepada Rasulullah , lalu aku berkata: 'Wahai Rasulullah, kami menggali sebuah sumur untuk kami, tapi kami mendapatkan airnya asin'. Lalu beliau memberiku kantong kulit berisi air, lalu bersabda: 'Tuangkanlah ini ke dalamnya!' Kemudian aku menuangkan air itu ke dalam sumur tersebut, dan airnya pun berubah menjadi tawar. Ia menjadi sumur yang paling nikmat airnya di Yaman." [Disebutkan oleh Imam Ash-Shalihi dalam kitabnya Subulul Huda war Rasyad (9/463)]. Hanya Allah yang tahu tentang kebenaran riwayat ini. Adapun bahwa beliau dapat melihat dalam kegelapan, Ibnu `Adi, Al-Baihaqi, dan Ibnu `Asakir meriwayatkan dari `Aisyah , dan diriwayatkan juga oleh Al-Baihaqi dan Ibnu `Asakir dari Ibnu Abbas , bahwa keduanya (`Aisyah dan Ibnu Abbas) berkata, "Rasulullah dapat melihat dalam kegelapan sebagaimana beliau melihat di tengah cahaya siangi." [Disebutkan oleh Imam Ash-Sh?lihi dalam kitab yang sama (2/24)] Hanya saja, para ulama peneliti tidak menyebutkan bahwa di antara mukjizat beliau adalah dapat mengubah air asin menjadi air tawar, begitu juga bahwa beliau dapat melihat di dalam kegelapan. Tetapi mereka sepakat bahwa beliau memang dapat melihat dari belakang. Wallahu a`lam. https://www.islamweb.net/id/fatwa/18279/Nabi-Dapat-Melihat-dari-Belakang-Mengubah-Air-Asin-dan-Melihat-di-dalam-Gelap
Started by Abu Prada Aisyah @
Orang-Orang yang Dikabulkan Do¡¯anya
ORANG-ORANG YANG DIKABULKAN DO¡¯ANYA Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Banyak orang yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan untuk berdoa, padahal boleh jadi seseorang itu tergolong yang mustajab doanya tetapi kesempatan baik itu banyak disia-siakan. Maka seharusnya setiap muslim memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdoa sebanyak mungkin baik memohon sesuatu yang berhubungan dengan dunia atau akhirat. Diantara Orang-Orang yang Doanya Mustajab. 1. Doa Seorang Muslim Terhadap Saudaranya Dari Tempat Yang Jauh Dari Abu Darda¡¯ bahwa dia berkata bahwasanya Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ??? ???? ?????? ???????? ???????? ?????????? ???????? ????????? ?????? ????? ????????? ??????????? ???? ??????? ?????? ???????? ¡°Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata : ¡°Amin, dan bagimu seperti yang kau doakan¡°. [Shahih Muslim, kitab Doa wa Dzikir bab Fadli Doa fi Dahril Ghalib]. Imam An-Nawawi berkata bahwa hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan seorang muslim mendoakan saudaranya dari tempat yang jauh, jika seandainya dia mendoakan sejumlah atau sekelompok umat Islam, maka tetap mendapatkan keutamaan tersebut. Oleh sebab itu sebagian ulama salaf tatkala berdoa untuk diri sendiri dia menyertakan saudaranya dalam doa tersebut, karena disamping terkabul dia akan mendapatkan sesuatu semisalnya.[1] Dari Shafwan bin Abdullah bahwa dia berkata : Saya tiba di negeri Syam lalu saya menemui Abu Darda¡¯ di rumahnya, tetapi saya hanya bertemu dengan Ummu Darda¡¯ dan dia berkata : Apakah kamu ingin menunaikan haji tahun ini ? Saya menjawab : Ya. Dia berkata : Doakanlah kebaikan untuk kami karena Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wasallam bersabda. ???????? ????????? ??????????? ????????? ???????? ????????? ?????????????? ?????? ???????? ?????? ????????? ???????? ????? ????????? ????????? ????? ????????? ???????????? ????: ?????? ?????? ???????? ¡°Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya terkabulkan dan disaksikan oleh malaikat yang ditugaskan kepadanya, tatkala dia berdoa untuk saudaranya, maka malaikat yang di tugaskan kepadanya mengucapkan : Amiin da bagimu seperti yang kau doakan¡±. Shafwan berkata : ¡°Lalu saya keluar menuju pasar dan bertemu dengan Abu Darda¡¯, beliau juga mengutarakan seperti itu dan dia meriwayatkannya dari Nabi. [Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Doa bab Fadlud Doa Lil Muslimin fi Dahril Ghaib 8/86-87] Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa jika seorang muslim mendoakan saudaranya kebaikan dari tempat yang jauh dan tanpa diketahui oleh saudara tersebut, maka doa tersebut akan dikabulkan, sebab doa seperti itu lebih berbobot dan ikhlas karena jauh dari riya dan sum¡¯ah serta berharap imbalan sehingga lebih diterima oleh Allah[2]. Catatan. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa Imam Karmani menukil dari Al-Qafary bahwa ucapan doa seorang : ¡°Ya Allah ampunilah dosa semua kaum muslimin¡± adalah doa terhadap sesuatu yang mustahil sebab pelaku dosa besar mungkin masuk Neraka dan masuk Neraka bertolak belakang dengan permohonan pengampunan, bisa saja pelaku dosa besar di doakan, sebab yang mustahil adalah mendoakan pelaku dosa besar yang kekal di Neraka, selagi masih bisa keluar karena syafaat atau dimaafkan, maka itu termasuk pengampunan secara keseluruhan. Ucapan orang di atas bertentangan dengan doa Nabi Nuh ¡®Alaihis Salam dalam firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala. ????? ??????? ??? ?????????????? ???????? ?????? ???????? ????????? ????????????????? ???????????????? ¡°Ya Rabb! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang-orang mukmin yang masuk ke rumahku dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan¡°. [Nuh/71: 28]. Dan juga bertentangan dengan doa Nabi Ibrahim ¡®Alaihis Salam dalam firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala. ???????? ??????? ??? ?????????????? ????????????????? ?????? ??????? ?????????? ¡°Ya Rabbi, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab¡°. [Ibrahim/14: 41] Serta Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam juga diperintahkan seperti itu yang terdapat dalam firman Allah Su
Started by Abu Prada Aisyah @
Haji/Umroh Dengan Hutang
HAJI/UMROH DENGAN HUTANG Ustadz Dr Erwandi Tarmizdi MA Fungsi harta sangat penting dalam hidup, seperti yang Allah sifati dalam firman-Nya, ???? ???????? ??????????? ???????????? ??????? ?????? ??????? ?????? ??????? Janganlah kalian serahkan kepada orang-orang yang tidak bisa mengelola harta kalian karena tonggak kehidupan kalian. Qs An Nisa ayat 5. Artinya kehidupan tidak akan berjalan baik bila tidak harta yang mencukupi¡­ Muslim secara fitrah akan mencari harta dan mencintai nya. ??????? ????????? ????? ???????????? ???? ?????????? ???????????? ??????????????? ??????????????? ???? ????????? ???????????? ??????????? ?????????????? ???????????? ??????????? Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang Qs Ali Imran ayat 14. Allah sudah menetapkan syariat, dan bila tidak ikuti aturan maka harta akan terjadi kerusakan dalam tatanan kehidupan.. Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????? ?????? ???????? ?????????? ??? ???????? ?????? ?????????? ?????????????? ??????? ????? ¡°Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.¡± (HR. Al-Hakim). HAJI/UMRAH DENGAN HUTANG secara umum dan naluri, berhutang bukan sesuatu yang baik.. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sering berdoa terhindar dari hutang.. ??????????? ?????? ???????? ???? ???? ??????????? ????????????? Allaahumma innii a¡¯uudzu bika minal ma¡¯tsami wal maghrom. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan sulitnya utang. HR. Bukhari no. 2397 dan Muslim no. 5. Atau doa lain.. ??????????? ??????? ???????? ???? ???? ???????? ???????????? ??????????? ???????????? ??????????? ???????????? ???????? ????????? ?????????? ?????????? Allaahumma innii a¡¯uudzu bika minal hammi wal hazani, wal ¡®ajzi wal kasali, wal bukhli wal jubni, wa dhola¡¯id-daini wa gholabatir-rijaal. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, lemah dan malas, kikir dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang. HR. Al-Bukhari 7/158. Semua ini adalah hal yang tidak baik.. Termasuk berhutang.. Sesuatu yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berlindung darinya adalah hal yang buruk. Namun keadaan bisa menjadikannya boleh berhutang.. Syarat hutang diperbolehkan.. 1. Berhutang untuk sesuatu yang pokok. Dan dalam keadaan darurat, yang bila tidak terpenuhi akan hilang 5 hal terpenting dalam kehidupan A. Kematian hilang nyawa B. Murtad hilang agama C. Gila hilang akal D. Hilang harta E. Hilang kehormatan 2. Punya aset untuk menutup hutang. Bila orang yang tidak punya aset, dan dalam keadaan darurat maka dia datang ke pada orang-orang yang wajib zakat, kepada para pengelola zakat.. Allah berfirman, {???????? ???????????? ????????????? ??????????????? } Sesungguhnya zakat-zakat itu milik orang-orang fakir, orang-orang miskin. Qs At Taubah ayat 60. Bila mereka (wajib zakat) dan lembaga zakat itu menolak maka mereka harus bertanggung jawab di dunia dan akhirat. ????? ????????????? ????? ??????????? ?????????????? Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. Qs Adz Dzariyat ayat 19. Zakat ini hak fakir miskin, Allah yang menentukan¡­ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hanya 2x berhutang dengan syarat terpenuhi, Pertama : berhutang untuk kebutuhan pribadi Diriwayatkan dari ¡®Aisyah radhiallaahu¡¯anhaa, bahwasanya dia berkata: ( ????? ?????????? ¨C??? ???? ???? ????¨C ???????? ???????? ???? ?????????? ????? ?????? ?????????? ???????? ) ¡°Nabi shallallaahu ¡®alaihi wa sallam membeli makanan dari seorang Yahudi dengan tidak tunai, kemudian beliau menggadaikan baju besinya¡± (HR Al-Bukhari) Ada aset yang cukup menutupi hutang tersebut. Kedua : untuk kemaslahatan umat, dalam rangka perang.. Dengan membeli unta dan diperkirakan akan dibayar dengan harta rampasan perang, dan sesudah perang hutang tersebut terlunasi. Bila tidak ada aset atau
Started by Abu Prada Aisyah @
Bila Ijazah Hasil Mencontek Untuk Kerja
Bila Ijazah Hasil Mencontek Untuk Kerja ???? : 3481 : ?????? ?? ??? ??? ???? ?????? ????? Gaji yang didapat dari ijazah palsu ?????? : ?? ??? ?????? ?? ??? ??? ???? ??????? ???? ????? ?? ???? ????? ??? ??? ? ???? ?? ???? ??????? ???? ????? ?? ??? ??? ???? ???? ????? ???? ??? ?? ???? ???? ?????? ?????? ? ?????? ??? ??????? ?? ???? ? Pertanyaan: ¡°Apa hukum gaji yang didapat oleh orang yang bekerja dengan dasar ijazah keterampilan yang palsu, namun pada akhirnya mampu menguasai keahlian tersebut. Ada orang yang masuk kerja dengan ijazah keterampilan yang dipalsukan, kemudian setelah enam bulan bekerja dia mampu menguasai pekerjaan ini. Kemampuan yang dia miliki pada akhirnya sama persis dengan pekerja yang memiliki ijazah asli. Apa hukum gaji pegawai semacam ini setelah dia menguasai pekerjaannya?¡± ?????? : ????? ??? ????? ??? ?????? ??? ????? ????? ???? ?? ???? ???????? ???? ???? ???? ??? ?????? : Jawaban: ¡°Pertanyaan ini telah kami (Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid) sampaikan kepada Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dan terjadilah dialog sebagai berikut: ????? : ??? ???? ??? ???? ?? ?????? ? ??? ??? ??? ??? ?? ???? ?? ?????? ???? ?? ????? ??? ?? ???? . Ibnu Utsaimin mengatakan, ¡°Menurutku pegawai tersebut harus dites ulang, kecuali jika dia hanya melakukan kecurangan ujian (baca: nyontek atau yang lain) pada mata kuliah yang tidak memiliki hubungan dengan pekerjaannya¡±. ???? : ??? ???? ???? ????? ???? ????? ????? ¨C ???? ????? ¨C .. ? Pertanyaan, ¡°Bagaimana dengan orang yang memiliki ijazah sarjana, namun ketika ujian dia melakukan kecurangan?¡± ????? : ?????? ??? ????? ??????? ???? ???? ??????? ? ???? ???? ?? ?????? ??? ??? ?? ?? ????????? ??? ?????? ??? . Jawaban Ibnu Utsaimin, ¡°Yang jadi tolak ukur adalah tahun terakhir. Artinya, seandainya ada orang yang melakukan kecurangan dalam ujian kecuali pada ujian semester terakhir, maka ijazahnya tidaklah bermasalah¡±. Catatan: Fatwa beliau ini berlaku jika transkip ijazah hanya berdasarkan nilai di semester terakhir. ¨C : ???? ????? ?????? ?????? ?? ??? ??? ? Pertanyaan, ¡°Dengan kata lain, selain kuliah selama empat tahun tidak melakukan kecurangan dalam ujian hanya pada semester terakhir saja?¡± ????? : ??? ? ???? ?? ???? ???? ??????? . Ibnu Utsaimin, ¡°Betul, yang jadi tolak ukur adalah nilai semester yang dimasukkan ke dalam ijazah.¡± ¨C : ?? ???? ??????? ???? ¨C ??? ????? ¨C ???? ????? ? ????? ??? ?? ???? ????? ???? ? ?? ??? ????? ??? ¨C ???? ???? ??? ????? ???? ??? ?????? ??????? ????? ????? ????? ¨C ??? ????? ¨C ??? ???? ????? ??? ??? ? ???? ?? ??? ?? ??? ??? ???? ?? ?? ???? ??? ?????? ???? ? Pertanyaan, ¡°Bagaimana jika ijizah orang tersebut palsu, artinya dia sama sekali belum pernah mengenyam bangku kuliah? Atau jurusan kuliah yang yang sebenarnya berbeda dengan ijazahnya, misalnya ada orang yang kuliah di fakultas ekonomi, namun punya ijazah sarjana komputer yang palsu, kemudian setelah beberapa saat bekerja di bidang komputer akhirnya dia mahir dalam bidang komputer? ????? : ?? ???? ? ???? ???? ¨C ????? ??? ???? ????? ¨C ???? ?? ?? ????? . Ibnu Utsaimin, ¡°Tidak boleh baginya untuk bekerja di bidang tersebut, namun sekarang setelah dia mengusai bidang tersebut maka dia harus dites ulang oleh perusahaan tempat dia bekerja.¡± ¨C : ???? ?????? ?? ????? ??? ???????? ? ????? ??? ???? ?? ????? ? Pertanyaan, ¡°Tentu perusahaan tidak memiliki kaitan dengan pihak universitas. Menurut Anda orang tersebut harus keluar dari tempat dia bekerja?¡± ????? : ???? ?? ????? ?? ??? ??? ???? ??????? ???? ?? ???? ?????? ?? ?????? ? ?? ??? ???? ?????? ?? ????? ?? ???? ?????? ?? ??? ????? ????? ?? ????? ?? ????? ????? . Ibnu Utsaimin, ¡°Ada beberapa pilihan, Keluar dari tempat kerja, Jika saat ini orang tersebut memiliki kesiapan, hendaknya dia mengajukan diri kepada perusahaan agar mengetesnya terkait dengan mata kuliah yang sangat berhubungan dengan dunia kerja yang dia geluti saat ini, Atau jika perusahaan tidak mempermasalahkan apakah dia sarjana ataukah bukan sarjana, maka orang tersebut hendaknya dites ulang tentu kemampuannya bekerja di bidangnya saat ini¡± ¨C : ??? ???? ?????? ???????? ? Pertanyaa
Started by Abu Prada Aisyah @
Penghina Nabi Pasti Binasa
Penghina Nabi Pasti Binasa Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du, Terdapat banyak dalil yang menegaskan bahwa Allah akan membela kehormatan Nabi-Nya ketika ada banyak musuh islam yang berusaha menghina dan melecehkan beliau. Berikut diantaranya, Allah berfirman, ????? ????????? ????????? ??????? ??????????? ?????????? ??????? ??? ?????????? ????????????? ????????? ?????? ???????? ???????? Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. (QS. al-Ahzab: 57) Allah juga berfirman, ????? ????????? ??????????? ??????? ??????????? ????????? ??? ????????????? Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina. (QS. al-Mujadilah: 20).Surat al-Kautsar & Perjalanan Penghina Nabi Di akhir surat al-Kautsar, Allah menegaskan, ????? ????????? ???? ??????????? ¡°Sesungguhnya setiap orang yang membencimu, dialah orang yang terputus dari segala bentuk kebaikan.¡± (QS. al-Kautsar: 3) Ayat ini, meskipun turun berkenaan dengan orang kafir Quraisy yang menghina Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, seperti Abu Jahal, Abu Lahab, al-Ash bin Wail, Uqbah bin Abi Mu¡¯ith, namun hukumnya berlaku umum, bagi setiap manusia yang melecehkan Nabi Muhammad shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Syaikhul Mufassir (bapak ahli tafsir), at-Thabari mengatakan: ?? ???? ????? ???? ????? ?? ???? ???? ???? ???? ???? ???? ???? ?? ????? ????? ??????? ????? ???? ??? ?? ?? ????? ?? ?????? ??? ???? ????? ???? ?? ??? ???? ¡°Sesungguhnya Allah Ta¡¯ala mengabarkan bahwa orang yang membenci Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam dialah orang yang lemah, hina, yang terputus keturunannya. Itu merupakan sifat bagi setiap manusia yang membenci beliau. Meskipun ayat ini turun berkenan dengan orang tertentu.¡± (Tafsir at-Thabari, 12:726) Perlindungan Allah ini menjadi tanda kenabian beliau, meskipun beliau sudah meninggal. Seolah telah menjadi sunatullah, setiap orang yang menghina Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam pasti celaka dunia akhirat. Dzat Sang Kuasa, tidak rela ketika utusan-Nya dilecehkan para musuhnya. Berikut beberapa bukti sejarah: Pertama, semua orang yang menghina Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam dari kalangan kafir Quraisy, mati dalam kondisi mengenaskan. Abu Lahab mati dalam keadaan mengidap penyakit Adasah, badannya mengeluarkan bau yang sangat busuk. Sampai tidak ada satupun keluarganya yang mau mendekatinya. Dia dimandikan dengan disiram air dari jauh. Dan ketika dikuburkan, orang-orang melempari tanah dan batu ke lubang kuburnya dari jauh. Utbah bin Abu Lahab pernah menarik baju Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, kemudian meludahi wajah beliau yang mulia. Akhirnnya di suatu perjalanan, kepalanya diterkam singa, padahal dia sudah berlindung di tengah kerumunan rombongannya. Abu Jahal dipenggal kepalanya oleh Ibnu Masud di kerumunan bangkai orang kafir yang berserakan ketika perang badar, setelah dia dijatuhkan dengan serangan putra Afra dan Muadz bin Amr bin Jamuh. Kisah-kisah lain semacam ini, banyak disebutkan di buku-buku sirah. Kedua, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam pernah mengirim surat ajakan untuk masuk Islam kepada dua raja yang menguasai dunia ketika itu. Kaisar (raja Romawi) dan Kisra (raja Persia). Keduanya tidak menerima ajakan Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, namun dengan sikap yang berbeda. Raja Romawi menghormati surat Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan memuliakan orang yang membawa surat itu. Sebagai balasannya, kerajaannya tetap dijaga. Bahkan sampai abad 15, kerajaan Romawi masih ada. Berbeda dengan raja Persia. Dia merobek-robek surat Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan menghina Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Hasilnya, kerajaannya runtuh di zaman Umar bin Khattab. Betapa pendek usianya. Ketiga, dalam banyak kesempatan, ketika kaum muslimin hendak menaklukkan musuhnya, mereka baru berhasil, setelah ada diantara musuh mereka yang menghina Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Diceritakan Syaikhul Islam: ??? ??? ???????? ??? ?????? ??? ??? ??????? ?????
Started by Abu Prada Aisyah @
Berdo¡¯a Kepada Ashabul Qubur
HUKUM BERDO¡¯A KEPADA ASHABUL QUBUR Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa hukum berdo¡¯a kepada ashabul qubur (orang yang sudah mati di dalam kubur) ? Jawaban. Do¡¯a itu berbagi menjadi dia bagian : Pertama : Do¡¯a ibadah, contohnya shalat, shaum dan ibadah-ibadah yang lain. Jika seseorang shalat atau shaum maka dia telah berdo¡¯a kepada Rabbnya dengan lisanul hal agar Dia mengampuninya, menyelamatkannya dari adzabNya dan memberinya balasan. Yang menunjukkan hal itu adalah firmanNya. ??????? ????????? ???????????? ?????????? ?????? ?????? ?????????? ???????????????? ???? ??????????? ?????????????? ????????? ??????????? ¡°Dan Tuhanmu berfirman : ¡°Berdo¡¯alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina¡± [Al-Mukmin/40:60] Jadi dia telah menjadikan do¡¯a sebagai ibadah, maka barangsiapa memberikan sesuatu dari urusan ibadah kepada selain Allah, sungguh dia telah kafir dengan kekafiran yang mengeluarkan dari millah. Kalau seandainya seseorang ruku¡¯ atau sujud kepada sesutu yang dia agungkan seperti pengangungannya kepada selain Allah dalam ruku dan sujud ini, niscaya dia menjadi orang musyrik yang keluar dari Islam. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melarang membungkukkan badan ketika bertemu sebagai tindakan preventif dan syirik. Beliau ditanya tentang seseorang yang bertemu dengan saudaranya, apakah dia boleh membungkukkan badan kepadanya, beliau menjawab : ¡°Tidak¡±. Yang dikerjakan sebagian orang yang bodoh jika mengucapkan salam kepadamu dengan membungkukkan badannya kepadamu adalah salah, kamu wajib menerangkan kepadanya dan melarangnya hal itu. Kedua : Doa masalah (permintaan), dan ini tidak semuanya syirik, namun ada perinciannya. 1. Jika yang diseru itu hidup lagi mampu atas hal itu (memenuhi permintaan) maka itu bukan syirik, seperti ucapanmu : ¡°Berikanlah aku minum¡±, kamu ucapkan kepada orang yang mampu akan hal itu, Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam berkata : ¡°Barangsiapa menyeru kalian maka penuhilah dia¡± [1] Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ??????? ?????? ??????????? ??????? ?????????? ???????????? ??????????????? ??????????????? ??????? ??????????? ?????? ??????? ???????????? ¡°Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik¡± [An-Nisa/4 : 8] Jika orang fakir mengulurkan tangannya dan berkata : ¡°Berilah saya¡±, maka hal itu boleh 2. Jika yang diseru itu mati maka seruan (do¡¯a) kepadanya adalah syirik yang mengeluarkan dari millah. Sayang sekali, di sebagian negeri Islam ada orang yang berkeyakinan bahwa si Fulan yang dikubur yang tinggal bangkainya atau telah dimakan tanah, bisa memberi manfaat atau mudharat, atau memberikan keturunan bagi orang yang tidak mempunyai anak. Hal seperti ini ¨Cwal¡¯iyadz billah- adalah syirik akbar yang mengeluarkan dari millah. Mengakui hal seperti ini lebih besar (dosanya) dari pada mengakui minum khamer, zina dan liwath, karena ini pengakuan terhadap kekufuran, bukan sekedar pengakuan terhadap kefasikan saja. Kami mohon kepada Allah agar memperbaiki kondisi kaum muslimin. [Disalin dari kitab Majmu Fatawa Arkanil Islam, Edisi Indonesia Majmu¡¯ Fatawa Solusi Problematika Umat Islam Seputar Akidah Dan Ibadah, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Pustaka Arafah] ______ Footnote [1] Dikeluarkan oleh Bukhari dengan maknanya, Kitabun Nikah, Bab Ijabatul Walimah Wal Da¡¯wah 5173 dan Muslim, Kitabun Nikah, Bab Al-Amru Bi Ijabatid Da¡¯i Ilad Da¡¯wah 1429 Referensi : https://almanhaj.or.id/1389-berdoa-kepada-ashabul-qubur.html
Started by Abu Prada Aisyah @
SIKAP SEORANG MUSLIM DALAM MENGHADAPI BENCANA
SIKAP SEORANG MUSLIM DALAM MENGHADAPI BENCANA Inilah sikap seorang Mukmin dalam menghadapi musibah yang menimpanya. Meskipun Allah Azza wa Jalla dengan hikmah-Nya yang Maha Sempurna telah menetapkan bahwa musibah itu akan menimpa semua manusia, baik orang yang beriman maupun orang kafir, akan tetapi orang yang beriman memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang kafir, yaitu ketabahan dan pengharapan pahala dari Allah Azza wa Jalla dalam mengahadapi musibah tersebut. Dan tentu saja semua ini akan semakin meringankan beratnya musibah tersebut bagi seorang Mukmin. Baca selengkapnya Sikap Seorang Muslim Dalam Menghadapi Bencana https://almanhaj.or.id/145381-sikap-seorang-muslim-dalam-menghadapi-bencana.html Hukum dan Aturan Pengumpulan Donasi https://almanhaj.or.id/112915-hukum-dan-aturan-pengumpulan-donasi.html ? Video Pendek :: Salah Paham Tentang Donasi dan Sedekah :: https://youtu.be/87oZSU8vGgc :: Hukum Minta-Minta dan Hukum Sumbangan dan Donasi :: https://youtu.be/gB85F7nN28k Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
Started by Harits Suhail @
Kewajiban Laki-Laki Muslim untuk Bekerja dan Larangan Meminta-Minta
Hadis: Kewajiban Laki-Laki Muslim untuk Bekerja dan Larangan Meminta-Minta Pendahuluan Kewajiban seorang laki-laki muslim adalah bekerja dari hasil usahanya sendiri sehingga terhindar dari perbuatan meminta-minta. Islam memerintahkan seorang laki-laki untuk bekerja dan melarang dari perbuatan meminta-minta. Dalam tulisan ini, akan disebutkan dalil-dalil yang disebutkan Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya yang akan menjadi dalil-dalil pokok dalam pembahasan ini disertai penjelasan dari para ulama mengenai pelajaran dan faedah dari hadis-hadis tersebut. Untuk melengkapi penjelasan, akan disebutkan dalil-dalil lain dari Al Qur¡¯an dan juga hadis-hadis selain riwayat Imam Bukhari.Hadis-hadis dalam Shahih Bukhari mengenai perintah untuk bekerja dari hasil usaha sendiri Dalam Kitabul Buyu¡¯ Shahih Imam Bukhari, terdapat sebuah bab berjudul: ??? ????? ????? ???? Maksudnya adalah bab mengenai mata pencaharian seseorang dan pekerjaan dengan tagannya sendiri. Ibnu Hajar Al-Asqalany rahimahullah menjelaskan bahwa disebutkan ¡°pekerjaan dengan tangannya sendiri¡± setelah kalimat ¡°mata pencaharian¡± adalah penyebutan sesuatu yang sifatnya khusus setelah penyebutan yang lebih umum. Karena mata pencaharian seseorang bersifat lebih umum, mencakup pekerjaan yang murni hasil kerja tangan dan hasil kerja selain tangan. (Fathul Baari Syarh Shahiih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al Asqalany) Di dalam bab ini terdapat hadis-hadis yang menjelaskan mengenai perintah bagi laki-laki untuk bekerja, yaitu: Hadis pertama Ibunda Aisyah radhiyallahu ¡®anha menceritakan keadaan ayahnya setelah beliau diangkat menjadi khalifah, menggantikan Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ?????? ??????????? ????? ?????? ??????????? ????? ?????? ?????? ??????? ????? ????????? ???? ?????? ???????? ???? ????????? ??????? ?????????? ???????? ?????????????? ???????????? ??? ????? ?????? ???? ????? ???????? ???????????? ??????????????? ???? ¡°Ketika Abu Bakar as-Shiddiq diangkat menjadi khalifah, ia berkata, ¡°Kaumku telah mengetahui bahwa pekerjaanku mencari nafkah tidak akan melemahkan urusanku terhadap keluargaku, sementara aku juga disibukkan dengan urusan kaum muslimin. Maka keluarga Abu Bakar akan makan dari harta yang aku usahakan ini, sedangkan dia juga bersungguh bekerja untuk urusan kaum muslimin.¡° (HR. Bukhari no. 2070)Hadis kedua Diriwayatkan dari ¡®Aisyah radhiyallahu ¡®anha bahwa beliau berkata, ????? ????????? ??????? ????? -??? ???? ???? ????- ???????? ???????????? ? ??????? ??????? ?????? ????????? ??????? ?????? ???? ????????????? ¡°Dulu sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah para pekerja untuk diri mereka sendiri sehingga mereka memiliki bau (dari keringat mereka). Kemudian dikatakan kepada mereka, ¡°Seandainya kalian mandi terlebih dahulu.¡° (HR Bukhari no. 2071)Hadis ketiga Dari Al-Miqdam, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ??? ?????? ?????? ???????? ????? ??????? ???? ???? ???????? ???? ?????? ?????? ? ??????? ??????? ??????? ??????? ¨C ???????? ?????????? ¨C ????? ???????? ???? ?????? ?????? ¡°Tidak ada seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan hasil kerja keras tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Dawud ¡®alaihis salam makan dari hasil kerja keras tangannya.¡± (HR. Bukhari no. 2072)Hadis keempat Dari Abu Hurairah radhiyallahu ¡®anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????? ??????? ???????? ????????? ??????????? ?????? ???? ?????? ????? ¡°Adalah Nabi Dawud tidak makan, melainkan dari hasil usahanya sendiri.¡± (HR Bukhari no. 2073)Hadis kelima Dari Abu Hurairah radhiyallahu ¡®anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????? ?????????? ?????????? ???????? ????? ???????? ?????? ???? ???? ???????? ??????? ? ???????????? ???? ?????????? ¡°Lebih baik seseorang bekerja dengan mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya dibanding dengan seseorang yang meminta-minta (mengemis) lantas ada yang memberi atau tidak memberi sesuatu kepadanya.¡± (HR. Bukhari no. 2074)Hadis keenam Diriwayatkan dari Az-Zubair bin Al-¡®Awwam radhiyallahu ¡®anhu dari Nabi shallallahu ¡®alaihi w
Started by Abu Prada Aisyah @
Menghormati Tamu atau Puasa Sunah?
Menghormati Tamu atau Puasa Sunah? Puasa Sunnah Atau Menghormati TamuAssalamualaiku ustad Saya ingin bertanya.Saya sedang berpuasa sunnah kamis,lalu datang tamu kehormatan saya ,lalu saya menyuguhkan makan,apa yang saya lakukan ustad untuk menghormati tamu tersebut.Apakah saya tetap berpuasa atau ikut makan bersamanya.Mohon dijawab ustad,jika boleh beserta hadist/hukum¡± yang sah.Terimakasih ustad. Wassalam Dari Daninsuri Perdana via Tanya Ustadz for Android Jawaban: Wa ¡®alaikumus salam Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du, Kita bisa memberikan rincian untuk masalah ini, Pertama, puasa wajib, baik ketika bulan ramadhan maupun di luar ramadhan, seperti puasa nazar, atau puasa qadha, atau puasa kaffarah, tidak boleh dibatalkan. Kecuali jika ada uzur, seperti sakit, safar, atau uzur lainnya. Ibnu Qudamah mengatakan, ??? ??? ?? ????? ????? ?????? ?? ??? ???? ?? ????? ?? ???? ?????? ?? ??? ?? ?????? ???? ??? ??????? ??? ???? ?????? ???? ???? ??????? ???? ?????? ???? ???? ?????? ????? ???????? ???? ?? ??? ???? ???? ???? Siapa yang telah memulai puasa wajib seperti qadha ramadhan, puasa nazar hari tertentu atau nazar mutlak, atau puasa kafarah, tidak boleh membatalkannya. Karena sesuatu yang statusnya wajib ain, harus dilakukan. Sementara yang bukan wajib ain, menjadi wajib ain jika telah dilakukan. Sehingga statusnya sama dengan wajib ain. Dan dalam hal ini tidak ada perselisihan, alhamdulillah.. (Al-Mughni, 3/160 ¨C 161) Sementara memuliakan tamu,bukan termasuk udzur untuk membatalkan puasa wajib. Sekalipun itu orang yang dia istimewakan. Tuan rumah bisa memberi tahu tamunya bahwa dia sedang puasa wajib, sehingga tetap bisa menghormati tamunya tanpa membatalkan puasa. Kedua, berbeda dengan puasa sunah, seseorang memiliki kebebasan untuk melanjutkan puasa atau membatalkannya, sekalipun tidak uzur. Sebagaimana disebutkan dari Ummu Hani¡¯ radhiyallahu ¡®anha, bahwa Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ?????????? ?????????????? ??????? ????????? ???? ????? ?????? ?????? ????? ???????? ¡°Orang yang melakukan puasa sunah, menjadi penentu dirinya. Jika ingin melanjutkan, dia bisa melanjutkan, dan jika dia ingin membatalkan, diperbolehkan.¡± (HR. Ahmad 26893, Turmudzi 732, dan dishahihkan Al-Albani) Hanya saja, sangat dianjurkan bagi orang yang berpuasa sunah untuk tidak membatalkannya, terutama puasa sunah yang menjadi kebiasaannya. Karena Allah berfirman, ??? ???????? ????????? ??????? ????????? ??????? ??????????? ?????????? ???? ?????????? ???????????? ¡°Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Ar-Rasul, dan janganlah kalian membatalkan amal kalian.¡± (QS. Muhammad: 33) Oleh karena itu, dalam masalah memuliakan tamu, ulama membagi menjadi dua, Pertama, tamu yang merasa berat untuk makan suguhan karena tuan rumah puasa. Dalam kasus ini, tuan rumah boleh membatalkan puasa, bahkan dianjurkan untuk membatalkannya dalam rangka memuliakan tamunya. Kedua, tamu yang tidak merasa berat ketika tuan rumah puasa, baik karena sudah akrab, sehingga tidak malu untuk mengambil makanan sendiri. Rincian ini disampaikan oleh al-Khatib as-Syirbini ¨C ulama Syafiiyah ¨C (w. 977 H). Dalam kitabnya Mughni al-Muhtaj, beliau menjelaskan, ???? ???? ?????? ??? -??? ??????- ??? ???? ????? ???? ?????: (??? ?????? ???????)[????:33] ??????? ?? ???? ?? ???? ??????? ??? ??? ???? ??? ??????? ??? ?? ????? ??? ?? ???? ?????? ????? ???? ?? ???? ??? ???? ?????? ???? ?? ?????? ???? ¡°??? ????? ???? ????¡± ????: ¡°?? ??? ???? ????? ?????? ????? ?????? ????¡± ?????? ???????? ??? ??? ?? ??? ??? ?????? ?????? ????? ?? ???? ??????? ??? ????? ???? ??? ?? ??????? Dimakruhkan membatalkan puasa sunah tanpa udzur, berdasarkan firman Allah, yang artinya, ¡°janganlah kalian membatalkan amal kalian.¡± Membatalkan puasa sunah berarti menyelisihi pendapat ulama yang menyatakan wajibnya menyelesaikan puasa sunah. Namun jika ada udzur, seperti menemani tamu untuk makan, karena dia merasa keberatan jika tuan rumah tidak mau menemaninya makan, maka tidak dimakruhkan membatalkan puasa sunah. Bahkan diajurkan, mengingat hadis, ¡®Sesunggu
Started by Abu Prada Aisyah @
Membaca Istighfar Untuk Orang Kafir
MEMBACA ISTIGHFAR UNTUK ORANG KAFIR Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Mendoakan orang kafir agar diberi rahmat dan pengampunan adalah diharamkan, dan barangsiapa yang melakukannya, maka dia telah berdosa dan tidak dikabulkan do¡¯anya. Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ??? ????? ??????????? ???????????? ?????????? ???? ???????????????? ???????????????? ?????? ????????? ??????? ??????? ????? ?????? ??? ????????? ?????? ????????? ???????? ??????????? ¨C ????? ????? ???????????? ???????????? ?????????? ?????? ???? ??????????? ??????????? ????????? ???????? ????????? ????? ??????? ??????? ???????? ????????? ??????? ????? ???????????? ?????????? ???????? ¡°Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu adalah kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, itu adalah penghuni neraka Jahannam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah di-ikrarkannya kepada bapakanya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun¡± [At-Taubah/9:113-114] Imam At-Thabari berkata bahwa yang dimaksud dengan ayat di atas, tidak patut bagi Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah untuk orang-orang musyrik meskipun mereka kerabat sendiri, setelah datang penjelasan dari Allah bahwa mereka termasuk penghuni neraka Jahim, artinya setelah mereka meninggal dunia dalam keadaan syirik dan menyembah berhala maka jelas mereka termasuk penghuni neraka. Sebab Allah telah memutuskan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan syirik tidak akan diampuni dosanya. Sehingga tidak patut seseorang meminta kepada Allah sesuatu yang telah diketahui bahwa Dia tidak mungkin melakukannya. Jika mereka berhujjah bahwa Nabi Ibrahim memintakan ampun kepada Allah untuk bapaknya, maka jawabannya bahwa permintaan ampun untuk bapaknya tidak lain hanyalah suatu janji yang telah diikrarkan kepada bapaknya. Maka setelah jelas bahwa bapaknya adalah musuh Allah dia meninggalkannya dan beristighfar serta berlepas diri daripadanya dan lebih memilih Allah serta mendahulukan perintahNya.[1] Dan boleh mendo¡¯akan kejelekan atas mereka agar dibutakan hati mereka dan tidak menerima cahaya iman. Sebagaimana firman Allah. ??????? ??????? ????????? ??????? ???????? ?????????? ?????????? ???????? ????????????? ??? ?????????? ??????????? ???????? ???????????? ???? ?????????? ????????? ??????? ?????? ????????????? ????????? ????? ???????????? ????? ??????????? ?????? ??????? ?????????? ??????????? ¨C ????? ???? ?????????? ?????????????? ?????????????? ????? ????????????? ???????? ?????????? ??? ???????????? ¡°Musa berkata : ¡®Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir¡¯aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuahn kami ¨Cakibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih. Allah berfirman : ¡®Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetaui¡± [Yunus/10 : 88-89] Dari Abdullah Radhiyallahu ¡®anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam berdiri shalat di samping Ka¡¯bah, maka datanglah sekumpulan orang Quraisy, ada seorang diantara mereka yang berkata : ¡°Adakah di antara kalian yang mau mencari kotoran onta baik berupa darah, kotoran atau usus-ususnya untuk dibawa kemari dan jika Muhammad sujud, kita letakkan kotoran tersebut diatas pundaknya. Lalu di antara mereka yang paling celaka mencari kotoran dan tatkala Rasulullah Shalallahu ¡®alaihi wa sallam sujud kotoran itu diletakkan di atas pundaknya sehingga beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tertahan suj
Started by Abu Prada Aisyah @
Menggantungkan Do¡¯a Dengan Kehendak
MENGGANTUNGKAN DO¡¯A DENGAN KEHENDAK Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Sebagian orang ada yang berdo¡¯a : ¡°Semoga Allah memasukkan kita semua ke dalam Surga Insya Allah¡±, padahal do¡¯a seperti ini dilarang. Seharusnya seseorang berketetapan hati dalam berdo¡¯a dan tidak menggantungkannya dengan kehendak Allah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ¡®anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ??? ?????? ??????????: ?????????? ??????? ???? ???? ??????? ?????????? ??????????? ???? ??????? ?????????? ???????????? ??????? ????? ??? ???????? ???? ¡°Janganlah di antara kalian berdo¡¯a dengan mengucapkan : ¡°Ya Allah, ampunilah aku bila Kamu menghendaki, ya Allah berilah rahmat kepadaku bila Kamu menghendaki dan hendaknya berketetapan hati dalam meminta sebab demikian itu tidak dibenci¡± [Shahih Al-Bukhari, kitab Ad-Da¡¯awaat bab Liya¡¯zim Mas¡¯alah 7/153] Imam Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa yang dimaksud dengan masalah adalah berdo¡¯a, artinya kita harus bersungguh-sungguh dalam berdo¡¯a dan berkeyakinan bahwa do¡¯a tersebut pasti akan dikabulkan oleh Allah serta tidak menggantungkannya dengan kehendak Allah. Ibnu Baththal berkata bahwa hadits di atas mengharuskan agar orang yang berdo¡¯a bersungguh-sungguh dalam do¡¯anya dan berharap agar do¡¯anya dikabulkan serta tidak putus asa dalam berdo¡¯a dari rahmat Allah sebab dia berdo¡¯a kepada dzat Yang Maha Pemurah. Imam Ad-Dawudi berkata bahwa yang dimaksud dengan berketetapan hati dalam berdo¡¯a adalah bersungguh-sungguh dan merendahkan diri dalam berdo¡¯a dan tidak mengucapkan : ¡°Ya Allah kabulkanlah permohonanku bila Engkau kehendaki¡± Seakan-akan membuat pengecualian dalam do¡¯anya. Akan tetapi sebaiknya berdo¡¯a seperti orang yang sedang sangat membutuhkan dan faqir. Apabila tidak membuat pengecualian dalam do¡¯anya, namun hanya mengucapkan kalimat insya Allah untu bertabarruk, maka hal tersebut tidak dilarang bahkan dianjurkan¡±[1] Imam An-Nawawi berkata bahwa dianjurkan bersungguh-sungguh dalam berdo¡¯a dan dimakruhkan menggantungkan dengan kehendak Allah. Para ulama berpendapat bahwa dimakruhkan menggantungkan do¡¯a dengan kehendak Allah sebab kalimat insya Allah hanya pantas ditujukan kepada dzat yang dipaksa untuk memberi dan Allah Maha Suci dari demikian itu.[2] Syaikh Bin Baz ditanya tentang hukumnya orang yang mengatakan :¡±Di Surga kita bertemu insya Allah¡± Jawaban. Do¡¯a seperti itu adalah bagus, boleh kita berdo¡¯a semoga kita semua dikumpulkan Allah dalam Surga tetapi tidak boleh diiringi dengan ucapan insya Allah bahkan sebaiknya kita berdoa memohon agar kita dipertemukan oleh Allah di dalam Surga dengan karuniaNya, tanpa harus mengucapkan kalimat insya Allah dan tidak mengecualikan dalam do¡¯anya.[3] [Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq] ________ Footnote [1] Fathul Barii 11/144-145 [2] Syarh Shahih Muslim 17/7 [3] Majalah Ad-Da¡¯wah no. 1454 Rabiul Awwal 1415 Referensi : https://almanhaj.or.id/652-menggantungkan-doa-dengan-kehendak.html
Started by Abu Prada Aisyah @
Bolehkah Orang Kafir Menjadi Wali Akad Nikah?
Fatwa Ulama: Bolehkah Seorang Non-muslim Menjadi Wali Akad Nikah? Fatwa Syekh Abu Abdillah Musthafa bin Al-¡®Adawi Pertanyaan: Apakah orang kafir diperbolehkan menjadi wali akad nikah?Jawaban: Orang kafir tidak diperbolehkan menjadi wali akad nikah. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta¡¯ala, ???????????????? ???????????????? ?????????? ?????????? ?????? ¡°Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi wali (penolong) bagi sebagian yang lain.¡± (QS. At-Taubah: 71) Dan juga firman Allah Ta¡¯ala, ?????????? ????????? ?????????? ?????????? ?????? ?????? ??????????? ????? ???????? ??? ???????? ????????? ??????? ¡°Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.¡± (QS. Al-Anfal: 73) Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, ¡°Seorang non-muslim tidak boleh menjadi wali bagi muslim, dan ini juga merupakan pendapat mayoritas ulama.¡± Ibnul Mundzir rahimahullah berkata, ¡°Semua ulama yang saya ketahui bersepakat atas hal ini.¡± Ibnu Hazm rahimahullah berkata dalam Al-Muhalla, ??? ???? ?????? ???? ???????? ??? ?????? ???? ???????? ???? ????? ????? ??????? ??? ??????? ???? ?? ????? ?????? ?? ?????? ??????? ¡°Seorang non-muslim tidak bisa menjadi wali bagi seorang perempuan muslimah, dan seorang muslim tidak bisa menjadi wali bagi perempuan non-muslim, baik itu ayah atau selainnya. Seorang non-muslim menjadi wali bagi perempuan non-muslim yang berada di bawah perwaliannya, untuk menikahkannya dengan seorang muslim atau non-muslim.¡± Baca juga: Wali adalah Syarat Sah Akad Nikah (Bag. 1) *** Penerjemah: M. Saifudin Hakim Catatan kaki: Diterjemahkan dari Ahkaamun Nikah waz Zifaf, hal. 101-102. https://muslim.or.id/104761-fatwa-ulama-bolehkah-seorang-non-muslim-menjadi-wali-akad-nikah.html
Started by Abu Prada Aisyah @
Current Image
Image Name
Sat 8:39am