¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io

Enam Kiat Mengatasi Godaan Setan


 

Enam Kiat Mengatasi Godaan Setan


Kehidupan seorang muslim tidak pernah lepas dari ujian dan godaan. Setiap waktu, kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat menguji keimanan dan ketakwaan kita. Setan, musuh yang nyata, senantiasa berusaha untuk menjerumuskan kita ke dalam dosa dan maksiat. Oleh karenanya, sebagai hamba Allah Ta¡¯ala, kita harus selalu waspada dan berusaha untuk menjaga diri dari segala bentuk godaan yang dapat merusak hubungan kita dengan-Nya.

Allah Ta¡¯ala menciptakan manusia dengan fitrah yang suci, namun setan selalu berusaha untuk menyesatkan kita. Allah Ta¡¯ala berfirman dalam Al-Qur¡¯an,

????? ???????????? ?????? ??????? ????????????? ???????? ? ???????? ??????? ???????? ??????????? ???? ????????? ??????????

¡°Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.¡± (QS. Fathir: 6)

Perlu kita yakini dan pahami bahwa setan adalah musuh yang nyata dan kita harus selalu berusaha untuk melawan godaannya. Maka, bersemangatlah untuk menjaga diri dan meningkatkan keimanan kita. Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?juga mengingatkan kita tentang bahaya setan dan pentingnya menjaga diri dari godaannya. Beliau bersabda,

????? ???????????? ??????? ???? ????? ????? ??????? ???????

¡°Sesungguhnya setan berjalan pada tubuh anak Adam melalui aliran darah.¡± (HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175)

Saudaraku, sadarilah bahwa betapa dekatnya setan dengan kita, sehingga kita harus selalu berusaha untuk melindungi diri dengan memperbanyak zikir, doa, dan amal saleh. Karena, jika tidak, begitu mudahnya kita terjerat dengan dosa, baik yang kecil maupun besar. Karena, kita hidup di zaman dimana melakukan dosa adalah menjadi hal yang lumrah bagi banyak manusia. Ingatlah, apabila kita tidak senantiasa menjaga diri dengan siraman ruhani berupa amal saleh, maka kita bisa cenderung melakukan dosa dan terbiasa dengannya.?Wal-iyadzu billah.

Menyadari bahwa betapa rentannya kita terhadap dosa-dosa, maka penting bagi kita untuk mempersiapkan benteng dan perisai berupa ilmu tentang bagaimana agar terhindar dari segala bentuk potensi dosa yang dapat menjerumuskan kita kepada kemurkaan Allah Ta¡¯ala. Berikut enam kiat agar terhindar dari segala bentuk dosa.

Mengetahui bahwa dosa itu menjijikkan dan buruk

Langkah pertama dalam mengatasi dosa adalah dengan menyadari bahwa dosa itu menjijikkan dan buruk. Dosa bukanlah sesuatu yang sepele, melainkan perbuatan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah Ta¡¯ala dan merugikan diri kita sendiri. Allah Ta¡¯ala berfirman,

????? ?????????? ???????? ? ??????? ????? ????????? ??????? ????????

¡°Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.¡±?(QS. Al-Isra¡¯: 32)

Dosa, seperti zina, adalah perbuatan yang keji dan buruk. Oleh karena itu, kita harus menjauhinya dan tidak mendekatinya sama sekali. Ketika kita memahami betapa buruknya dosa, kita akan lebih termotivasi untuk menjauhinya. Selain itu, dosa juga memiliki dampak negatif yang besar bagi kehidupan kita. Dosa dapat menghilangkan keberkahan, mendatangkan kesulitan, dan menjauhkan kita dari rahmat Allah Ta¡¯ala.

??????? ??????????: ????? ???????? ????????? ??????? ?????? ??? ???????? ???????? ????????? ?????? ??????? ???????? ?????????? ????????????

Hudzaifah berkata,?¡°Ketika seorang hamba melakukan dosa, hatinya akan ditandai dengan titik hitam. Jika dosa terus berulang, hatinya akhirnya menjadi seperti domba yang terbalik, yakni hati yang terbalik dari fitrahnya.¡±?(Ad-Daa¡¯ wa Ad-Dawaa¡¯, hal. 82)

Dosa dapat merusak hati kita dan membuat kita semakin jauh dari Allah Ta¡¯ala. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjaga diri dari perbuatan dosa. Untuk menghindari dosa, kita juga perlu mempelajari agama dengan baik. Dengan memahami mana yang halal dan haram, kita akan lebih mudah untuk menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah Ta¡¯ala. Setan sering kali menghiasi dosa agar terlihat indah, sehingga kita perlu waspada dan tidak terjebak dalam tipu dayanya.

Memiliki rasa malu kepada Allah?(³ó²¹²â²¹¡¯)

Rasa malu kepada Allah Ta¡¯ala adalah salah satu sifat yang sangat penting dalam Islam. Rasa malu ini akan mendorong kita untuk menjauhi perbuatan dosa dan selalu berusaha untuk berbuat baik. Kita yakin bahwa Allah Ta¡¯ala adalah?al-Bashiir,?Maha Melihat segala perbuatan hamba-Nya, baik secara lahiriah maupun batiniah, Allah Maha Mengetahui semuanya. Maka, apakah kita tidak memiliki rasa malu kala melakukan maksiat dan kita tahu Allah Maha Melihat?

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

???????????? ???? ???????????? ?? ????????????? ???? ??????????? ? ???????????? ???? ??????????? ????????????? ???? ????????

¡°Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di neraka.¡±?(HR. Ahmad, 2: 501;??no. 2009; Ibnu Hibban no. 1929-Mawarid; al-Hakim, 1: 52-53)

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya rasa malu dalam kehidupan seorang muslim. Ketika kita memiliki rasa malu kepada Allah Ta¡¯ala, kita akan merasa tidak enak untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh-Nya.

Rasa malu ini juga akan membuat kita lebih sadar bahwa Allah Ta¡¯ala selalu mengawasi kita. Bagaimana mungkin kita bisa terus bertahan dengan dosa dan maksiat, sementara apapun yang kita lakukan tidak sedikitpun lepas dari pengawasan Allah. Allah Ta¡¯ala berfirman,

?????? ???????? ??????? ??????? ?????

¡°Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?¡±?(QS. Al-¡®Alaq: 14)

Allah Ta¡¯ala selalu melihat segala perbuatan kita, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Maka berhati-hatilah dalam setiap tindakan yang dilakukan, pastikan kembali apakah tindakan tersebut akan mendatangkan keridaan atau kemurkaan Allah. Jika hal itu berpotensi mendatangkan kemurkaan Allah, hadirkan rasa malu pada Allah Yang Maha Melihat. Saudaraku, rasa malu akan membuat kita lebih menghargai diri sendiri. Ketika kita memiliki rasa malu, kita tidak akan merendahkan diri dengan melakukan perbuatan yang hina.

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

????? ??????? ????? ???????? ???????? ???????????? ??????????

¡°Setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah rasa malu.¡±?(HR. Ahmad, 2: 501; at-Tirmidzi no. 2009; Ibnu Hibban no. 1929-Mawarid;?al-Hakim, 1: 52-53)

Merenungkan nikmat Allah Ta¡¯ala

Merenungkan nikmat Allah Ta¡¯ala yang telah diberikan kepada kita adalah cara yang efektif untuk menghindari dosa. Ketika kita menyadari betapa banyaknya nikmat yang telah Allah Ta¡¯ala berikan, kita akan lebih bersyukur dan berusaha untuk tidak mengkhianati-Nya dengan melakukan dosa.

Perhatikan anggota tubuh kita yang masih lengkap, nyawa yang diberikan, kesehatan yang dianugerahkan, pekerjaan, istri/suami, anak-anak, orang tua, rumah, kendaraan, pakaian, makanan, sahabat, lingkungan, keamanan, kenyamanan, dan berbagai kenikmatan yang takkan sanggup kita sebutkan satu per satu. Renungkanlah nikmat-nikmat itu, dan bandingkan dengan orang-orang yang berada di bawah kita dari sisi nikmat yang Allah berikan. Tidakkah kita merasa bersyukur?

Allah Ta¡¯ala berfirman,

?????? ????????? ????????? ?????? ?????????? ???????????????? ? ???????? ?????????? ????? ???????? ?????????

¡°Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, ¡®Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'¡±?(QS. Ibrahim: 7)

Bersyukur atas nikmat Allah Ta¡¯ala akan mendatangkan lebih banyak nikmat, sedangkan mengingkari nikmat-Nya akan mendatangkan azab yang pedih. Selain itu, merenungkan nikmat Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih menghargai kehidupan yang telah diberikan kepada kita. Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

????????? ????? ???? ???????? ????????? ????? ?????????? ????? ???? ??????????? ????????? ???????? ???? ??? ?????????? ???????? ??????? ??????????

¡°Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam hal materi), dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena hal itu lebih pantas agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepadamu.¡±?(HR. Bukhari dan Muslim)

Berkomitmenlah pada diri sendiri untuk selalu bersyukur dengan melihat orang yang kurang beruntung daripada kita. Dengan demikian, kita akan lebih menghargai nikmat yang telah diberikan oleh Allah Ta¡¯ala. Merenungkan nikmat Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih dekat dengan-Nya. Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah Ta¡¯ala, kita akan lebih tunduk dan patuh kepada-Nya. Allah Ta¡¯ala berfirman,

????? ?????? ???? ???????? ?????? ???????

¡°Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).¡±?(QS. An-Nahl: 53)

Baca juga:?

Takut kepada Allah Ta¡¯ala dan hukuman-Nya

Takut kepada Allah Ta¡¯ala dan hukuman-Nya adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menghindari dosa. Ketika kita takut akan hukuman Allah Ta¡¯ala, kita akan lebih berhati-hati dalam setiap tindakan kita. Sebagai orang beriman, tentu kita yakin tentang azab Allah Ta¡¯ala yang akan ditimpakan bagi orang-orang yang melanggar ketentuan syariat yang Ia tetapkan. Bukan hanya di akhirat kelak, tetapi azab dan kemurkaan Allah juga bisa menimpa orang-orang yang Allah kehendaki bahkan ketika mereka masih hidup di dunia.

Allah Ta¡¯ala berfirman,

????? ????????? ????????? ????? ????????? ??????? ???? ???????????? ??????????? ??????? ???? ???????????

¡°Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).¡±?(QS. Al-A¡¯raf: 201)

Ketahuilah bahwa orang-orang yang bertakwa akan selalu ingat kepada Allah Ta¡¯ala ketika digoda oleh setan, sehingga mereka dapat melihat kesalahan-kesalahannya, memilih jalan yang benar dan kemudian terhindar dari dosa. Takut kepada Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih bersemangat untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya karena tekad kita untuk mendapatkan surga Allah Ta¡¯ala dan terhindar dari siksa neraka-Nya.

Takut kepada Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih menghargai kehidupan akhirat. Ketika kita menyadari bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara, kita akan lebih fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat. Allah Ta¡¯ala berfirman,

????? ??????? ?????????? ?????????? ?????? ?????? ???????? ? ??????? ???????? ?????????? ?????? ???????????? ? ???? ??????? ???????????

¡°Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.¡±?(QS. Al-¡®Ankabut: 64)

Mencintai Allah Ta¡¯ala

Cinta kepada Allah Ta¡¯ala adalah motivasi yang kuat untuk menjauhi dosa. Ketika kita mencintai Allah Ta¡¯ala, kita akan berusaha untuk menyenangkan-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya. Cinta kepada Allah akan membuat kita selalu mengingat-Nya di manapun kita berada, merasa dekat dengan-Nya, dan senantiasa berprasangka baik kepada Allah, serta istikamah dalam takwa kepada-Nya.

Allah Ta¡¯ala berfirman,

???? ???? ???????? ?????????? ??????? ?????????????? ???????????? ??????? ?????????? ?????? ??????????? ? ????????? ??????? ???????

¡°Katakanlah, ¡®Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'¡±?(QS. Ali Imran: 31)

Oleh karenanya, cinta kepada Allah Ta¡¯ala harus diwujudkan dengan mengikuti ajaran Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?agar mendapatkan cinta dan ampunan dari Allah Ta¡¯ala. Karena cinta kepada Allah Ta¡¯ala akan membuat kita lebih bersemangat untuk beribadah. Sebagaimana sabda Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam,

??????? ???????????? ????? ??????? ??????????? ?????? ?????

¡°Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus meskipun sedikit.¡±?(HR. Muslim no. 783)

Cinta kepada Allah Ta¡¯ala harus diwujudkan dengan amal saleh yang dilakukan secara konsisten. Cinta kepada Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih menghargai segala perintah dan larangan-Nya. Ketika kita mencintai Allah Ta¡¯ala, kita akan merasa senang untuk menjalankan perintah-Nya dan merasa sedih jika melanggar larangan-Nya. Allah Ta¡¯ala berfirman,

??? ???????? ????????? ??????? ???????? ??????? ????????? ???? ?????????????

¡°Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.¡±?(QS. At-Taubah: 119)

Memiliki harga diri, kehormatan, dan martabat

Memiliki harga diri dan kehormatan adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Allah Ta¡¯ala menciptakan kita dengan martabat yang tinggi, dan kita harus menjaga kehormatan tersebut. Kita adalah makhluk Allah yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya seperti malaikat, hewan, benda-benda, tumbuhan, jin, dan sebagainya.

Sebagai seorang makhluk yang paling sempurna, sudah sepatutnya bagi kita untuk menjunjung tinggi harga diri, kehormatan, dan martabat di hadapan Allah sebagai pembeda kita dengan makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Ikhtiar untuk mejaga kehormatan tersebut tentu saja sebagai bentuk rasa syukur atas kemuliaan yang telah Allah berikan kepada kita dengan cara menjauhi segala bentuk perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah.

Allah Ta¡¯ala berfirman,

???????? ?????????? ?????? ??????? ??????????????? ??? ???????? ??????????? ?????????????? ????? ????????????? ???????????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????????

¡°Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.¡±?(QS. Al-Isra¡¯: 70)

Sadarilah bahwa manusia memiliki martabat yang tinggi di sisi Allah Ta¡¯ala. Oleh karena itu, kita harus menjaga kehormatan tersebut dengan menjauhi perbuatan yang hina. Sebab memiliki harga diri juga akan membuat kita lebih menghargai diri sendiri.

Memiliki harga diri juga akan membuat kita lebih selektif dalam bergaul. Karena kita menyadari bahwa lingkungan sangat memiliki peran dalam bentuk karakter diri seseorang. Maka harga diri pula yang dapat membedakan kita dengan orang lain dari sisi takwa kepada Allah. Kita akan senantiasa berikhtiar untuk memperoleh lingkungan yang suportif terhadap iman dan takwa kita, pun jika kita terpaksa harus berada di lingkungan yang sebaliknya, benteng, dan perisai kita akan tetap kokoh karena kuatnya iman dan takwa kita.

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

????????? ????? ????? ????????? ???????????? ?????????? ???? ?????????

¡°Seseorang itu berada di atas agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kamu melihat siapa yang menjadi teman dekatnya.¡±?(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Oleh karenaya, pergaulilah orang-orang yang memiliki akhlak baik dan jauhilah lingkungan yang buruk. Dengan demikian, kita dapat menjaga harga diri dan kehormatan kita. Insyaa Allah.

Tanggung jawab seorang muslim

Mengatasi dosa dan godaan setan adalah tanggung jawab setiap muslim. Semoga dengan memahami enam cara yang telah dibahas di atas, kita dapat memperkuat iman dan ketakwaan kita kepada Allah Ta¡¯ala. Mengetahui bahwa dosa itu menjijikkan, memiliki rasa malu kepada Allah Ta¡¯ala, merenungkan nikmat-Nya, takut akan hukuman-Nya, mencintai Allah Ta¡¯ala, dan memiliki harga diri adalah langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menjauhi dosa.

Semoga Allah Ta¡¯ala memberikan kita kekuatan untuk menghindari dosa dan godaan setan, serta menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu bersyukur dan taat.?Aamiin.

°Â²¹±ô±ô²¹³ó³Ü²¹¡¯±ô²¹³¾.

Baca juga:?

?***

Penulis:?Fauzan Hidayat.


?