¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date   
Apakah Dibolehkan Bagi Orang Hamil Menjamak Kedua Shalat Pada Saat Terjadi Kesulitan Dalam Kehamilannya ?
Apakah Dibolehkan Bagi Orang Hamil Menjamak Kedua Shalat Pada Saat Terjadi Kesulitan Dalam Kehamilannya ? Pertanyaan: Bagaimanakah hukumnya jamak dan qashar shalat bagi wanita hamil pada bulan-bulan terakhir dari kehamilannya ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Diwajibkan bagi seorang muslim untuk shalat setiap shalat tepat pada waktunya yang telah ditentukan dalam syari¡¯at, berdasarkan firman Allah Ta¡¯ala: ????? ?????????? ??????? ????? ?????????????? ???????? ?????????? ?????? / 103 ¡°Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman¡±. (QS. An Nisa¡¯: 103) Dan sunnah telah menunjukkan akan bolehnya menjamak kedua shalat bagi orang sakit yang kesulitan untuk melaksanakan setiap shalat pada waktunya, dan hal ini yang dianut oleh Malikiyah dan Hanabilah. An Nawawi berkata: ¡°Dan pendapat ini sangat kuat sekali¡±. Selesai. (Al Majmu¡¯ 4/263) Lihat: Al Mausu¡¯ah Al Fiqhiyyah: 15/288 At Tirmidzi -rahimahullah- di dalam Sunannya (1/259): ¡°Sebagian para ulama dari kalangan para tabi¡¯in telah memberikan keringanan untuk menjamak antara dua shalat bagi orang yang sakit, dan inilah yang dianut oleh Ahmad dan Ishak¡±. Selesai. Dan wanita yang hamil jika ia merasa berat saat mendirikan setiap shalat tepat pada waktunya, maka dibolehkan baginya untuk menjamak antara dzuhur dan ashar, dan antara maghrib dan ashar, dan antara maghrib dan isya¡¯ dan mengambil hukumnya sebagai orang sakit pada saat itu. Adapun menqashar maka tidak boleh kecuali bagi musafir, maka jika seorang wanita hamil musafir, maka dibolehkan baginya untuk menjamak dan qashar, dan jika ia di negerinya, maka ia boleh menjamaknya, dan ia shalat yang empat-empat dengan sempurna 4 raka¡¯at tanpa qashar. Syeikh Ibnu Utsaimin -rahimahullah- berkata: ¡°Setiap kali ada kesulitan dan maksud dari kesulitan ini adalah kesusahan, maka boleh dijamak, baik saat mukim atau musafir, karena sakit, hujan, atau angin yang dingin sekali, atau yang serupa dengannya. Sampai wanita hamil jika ia kesulitan untuk mendirikan shalat pada setiap shalat tepat pada waktunya maka ia boleh menjamak, sampai wanita yang meyusui jika ia kesulitan untuk shalat tepat waktu karena anaknya buang air kecil, dan yang serupa dengannya maka ia menjamaknya¡±. Selesai. (Liqa¡¯ Al Bab Al Maftuh: 4/201) Beliau juga berkata: ¡°Menjamak penyebabnya adalah kesulitan, maka kapan saja terjadi kesulitan dengan tidak menjamak maka boleh menjamak karena sebab tertentu. Bahkan pada ulama -rahimahumullah- berkata: ¡°Bahwa boleh menjamak bagi wanita hamil jika ia kesulitan untuk shalat tepat pada waktunya. Maka hasilnya bahwa menjamak ini adalah satu sebab adalah kesulitan, akan tetapi banyak gambarannya. Adapun mengqashar maka tidak bisa kecuali untuk perjalanan saja, kalau misalnya ada seseorang yang sakit di rumah sakit maka ia boleh menjamak kedua shalat jika ia kesulitan untuk melaksanakan masing-masing shalat pada waktunya, akan tetapi ia tidak mengqasharnya karena ia berada di daerahnya, dan kalau saja ia berada di rumah sakit di daerah/negeri lain, maka ia boleh menjamak dan mengqasharnya, karena ia sebagai musafir¡±. Selesai. Dengan singkat. (Fatawa Nur ¡®Ala Darb: 16/185) Dan Syeikh Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata: ¡°Qashar ini sebabnya adalah hanya safar, tidak boleh selain karena safar, dan adapun menjamak maka sebabnya adalah kebutuhan dan ketidakmampuan, maka jika seseorang membutuhkan, maka ia menjamak dalam safar pendek dan panjang, demikian juga untuk menjamak karena hujan atau yang lainnya, karena sakit dan yang serupa dengannya, dan sebab-sebab lain dari pada itu; karena tujuannya adalah mengangkat kesulitan dari umat¡±. Selesai. (Majmu¡¯ Fatawa: 22/293) Wallahu A¡¯lam https://m.islamqa.info/id/answers/143720/apakah-dibolehkan-bagi-orang-hamil-menjamak-kedua-shalat-pada-saat-terjadi-kesulitan-dalam-kehamilannya
Started by Abu Prada Aisyah @
Hukum Memberi Makanan Haram untuk Hewan
Hukum Memberi Makanan Haram untuk Hewan Mengolah Daging Tikus Dicampur Pelet untuk pakan Ikan Mau tanya bagaimana hukumnya mengolah daging tikus (dagingnya dibuat tepung kemudian dicampur bahan lain,dibuat pelet) untuk dijadikan pakan/makanan ikan?apakah ikan dari hasil pakan tsb halal? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Ada 2 hal yang perlu dibedakan terkait makanan haram, [1] Dikonsumsi manusia, hukumnya haram, kecuali jika dalam kondisi darurat [2] Dimanfaatkan, seperti dijadikan pupuk atau diberikan ke binatang yang dagingnya haram dimakan. Kaidah yang berlaku, menurut jumhur ulama, tidak semua yang haram dikonsumsi manusia, haram untuk dimanfaatkan. Berbeda dengan pendapat sebagian hanafiyah, menurut mereka, semua yang haram dikonsumsi, seperti bangkai, haram dimanfaatkan untuk kepentingan apapun. Sehingga harus dibuang. Al-Jashas mengatakan, ??? ??????? ?? ???? ???????? ??????? ??? ??? ??? ?????? ?????? ???????? ??? ??? ??? ?? ???????? ??? ??? ??? ???? ?????? ?????? ????? Para ulama madzhab kami mengatakan, tidak boleh memanfaatkan bangkai untuk kepentingan apapun, baik diberikan ke anjing atau binatang buas lainnya, karena ini termasuk bentuk pemanfaatan sesuatu yang diharamkan. Sementara Allah telah mengharamkan bangkai secara mutlak. (Ahkam al-Quran, 1/132). Sementara pendapat jumhur, termasuk sebagian hanafiyah, membolehkan memanfaatkan makanan haram, untuk selain dikonsumsi manusia. Diantara bentuk pemanfaatan itu adalah memberikan makanan haram untuk binatang yang haram dimakan, seperti diberikan ke anjing atau kucing. Al-Kasani mengatakan, ???? ??? ?????: ?? ???? ¨C ???? ?????? ??????? ???? ???? ??? ????? ¨C ???? ?? ????? ???? ???? ??? ??? ???????: ???? ??????? ??? ?? ???? ??????? ??????? ?? ¨C ???????? ?????? ¨C ?? ???? ????? ????? ???????? ?? Menurut Abu Hanifah, adonan basah yang kejatuhan najis, tidak boleh dimakan. Jika tidak boleh dimakan, apa yang harus dilakukan? Para ulama kami mengatakan, ¡®Bisa dikasihkan ke anjing.¡¯ Karena makanan halal yang tercampur najis, tidak boleh dimakan, tapi boleh dimanfaatkan. (Bada¡¯i as-Shana¡¯i, 1/78). Penjelasan ini berlaku untuk binatang yang haram dimakan. Bolehkah diberikan kepada hewan yang halal dimakan, seperti lele, sapi atau ayam. Beberapa masyarakat menggunakan darah untuk campuran makanan sapi. Ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, [1] Boleh memberikan najis untuk hewan yang halal dimakan. Ini merupakan madzhab Imam Ahmad. (simak al-Furu¡¯, Ibnu Muflih, 6/272) [2] Makruh memberikan makanan haram ke binatang yang halal dimakan. Tapi jika makanan haram itu dicampur dengan air atau semacamnya, hukumnya boleh. Ini merupakan madzhab Syafiiyah. (simak al-Majmu¡¯, 9/27). [3] Boleh memberikan makanan najis ke hewan yang halal dimakan, jika hewan ini tidak hendak disembelih atau diperah susunya. Misalnya, hewan yang ditunggangi atau dijadikan hiasan seperti ikan hias. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad dalam salah satu riwayat. (simak al-Furu¡¯, 6/272) Tarjih: Pendapat yang lebih mendekati dalam hal ini adalah pendapat yang membolehkan. Namun dengan tetap memperhatikan hukum jallalah jika hewan ini mau dimakan atau diambil hasil susunya. Penjelasan mengenai Jalalah bisa anda pelajari di: Budi Daya Lele dengan Pakan Kotoran Manusia Diantara dalil yang mendukung hal ini adalah hadis dari Ibnu Umar Radhiyallahu ¡®anhuma, bahwa ketika Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan para rombongan melewati negeri kaum Tsamud ¨C al-Hijr ¨C, ada sebagian sahabat mengambil air di sumur kampung itu dan ada yang digunakan untuk membuat adonan. Sementara beliau perintahkan agar mempercepat langkah dan melarang mengambil air di sana. Karena negeri ini pernah diadzab. Lalu beliau perintahkan, ???? ??????????? ??? ?????????? ???? ?????????? ?????? ?????????? ???????? ????????? Buang air yang sudah diambil dari sumur kampung ini dan adonan yang sudah dibuat dikasihkan ke onta. (HR. Bukhari 3379, Ibnu Hibban 6202 dan yang lainnya). Rasulullah melarang mengkonsumsi adonan yang dibuat dengan campuran air sumur daerah kaum Tsamud, artinya itu haram. Namun beliau memerint
Started by Abu Prada Aisyah @
Apakah Doa Pada Shalat Fajar Itu Mustajab?
APAKAH DOA PADA SHALAT FAJAR ITU MUSTAJAB? Pertanyaan:[1] Apakah doa pada shalat Fajar itu mustajab? Doa apakah yang direkomendasikan kepada kami untuk kami baca? Jazakumullah khairan. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjawab: Doa dalam sujud lebih diharapkan untuk dikabulkan, baik pada shalat Fajar (shalat Shubuh) maupun selain selain shalat Fajar. Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda dalam hadits shahih: ???????? ??????????? ??????????? ????? ????????? , ???????? ??????????? ????????????? ??? ??????????? , ???????? ???? ??????????? ?????? Adapun ruku¡¯, maka agungkanlah Rabb di dalamnya; adapun sujud maka bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdoa. Karena itu layak dikabulkan untuk kalian. [HR. Muslim] Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam juga bersabda: ???????? ??? ??????? ????????? ???? ??????? ?????? ??????? ???????????? ?????????? Keadaan yang paling dekat dari seorang hamba kepada Rabbnya adalah tatkala ia sujud; maka perbanyaklah doa (di dalamnya). [HR. Muslim] Begitu pula di akhir tahiyyat. Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda ketika mengajarkan tahiyyat kepada Ibnu Mas¡¯ud Radhiyallahu anhu : ????? ??????????? ???? ?????????? ?????????? ???????? ????????? Kemudian ia bisa memilih doa yang paling berkesan baginya, lalu ia berdoa (dengannya). [HR. Al-Bukh?ri] Dalam lafaz lain: ¡°Kemudian ia memilih permohonan (permintaan) yang ia kehendaki. Ini mencakup shalat yang lima, tidak hanya khusus untuk shalat Fajar saja (Shalat Shubuh). Begitu pula dengan doa di antara dua sujud. Maksudnya, yang disyariatkan bagi Mukmin adalah agar ia berdoa dalam shalatnya, saat sujudnya, saat duduk antara dua sujud, di penghujung tahiyyat. Di antara dua sujud, bisa berdoa dengan membaca: ????? ??????? ??? ????? ??????? ??? Wahai Rabbku! Ampunilah aku! ¡­ Wahai Rabbku! Ampunilah aku! [HR. An-Nasa¡¯i dan Ibnu Majah] Ia bisa menambahkan dengan doa: ??????????? ???????? ??? , ???????????? , ?????????? , ?????????? , ???????????? Ya All?h! Ampunilah aku, rahmatiku aku, beri aku petunjuk, beri aku keselamatan, dan beri aku rezeki. [HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah] Akan tetapi yang wajib adalah membaca doa berikut ini sebanyak sekali ketika duduk diantara dua sujud: ????? ??????? ??? ?????????? ??????? ??? Bacaan selanjutnya, yang kedua dan ketiga, hukumnya sunnah. Di dalam sujud membaca doa yang mudah baginya, demikian pula di penghujung tahiyyat. Di antara doa yang dibaca Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dalam sujud Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah: ?????????? ??????? ?? ??????? ??????? : ??????? ????????? ? ??????????? ????????? ? ??????????????? ????????? Ya All?h! Ampunilah dosaku semuanya, baik dosa yang kecil-kecil maupun yang besar, baik dosa yang di awal-awal maupun di akhir, dosa yang dilakukan dengan terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi. [HR. Muslim, Abu Daud] Dan di antara doa yang agung: ??????????? ??????? ??????? ??????? ?????????? ??????? ?????? Ya All?h! Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi maaf, mencintai maaf, maka maafkanlah aku. [HR. Ahmad dalam Musnadnya dari hadits Aisyah no. 24856 dan at-Tirmidzi, no. 3513] Demikian pula doa: ?????????? ?????? ?????????? ??????? ????????????, ????????? ???? ???? ???????? ?????????? Ya All?h! Sungguh aku memohon kepada-Mu ridha-Mu dan Surga; dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan neraka. ?????????? ?????? ?????????? ?????????? ????? ??????? ????????? ???? ?????? ???? ?????? ????????? ???? ???? ???????? ????? ??????? ????????? ???? ?????? ???? ?????? Ya All?h! Sungguh aku meminta kepada-Mu surga dan apa-apa yang mendekatkan ke sana; baik berupa ucapan maupun amalan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari nereka, dan apa-apa yang mendekatkan ke sana; baik berupa ucapan maupun amalan. [HR. Ahmad dari hadits Sa¡¯d bin Abi Waqqash, no. 1486, Ibnu Majah, no. 3846] Juga: ?????????? ?????? ?????????? ???????? ???????????? Ya All?h! Sungguh aku memohon kepada-Mu petunjuk dan kelurusan. [HR. Muslim] ?????????? ?????? ?????????? ???????? ?????????? ???????????? ?????????? Ya All?h! Sungguh aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian dan kekayaan. [HR.
Started by Abu Prada Aisyah @
Menikah dengan Mahar Terutang
Menikah dengan Mahar Terutang Jadi begini ustad, apakah boleh kita menikah dengan membayar MAHARNYA dicicil semampu kita Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Mahar pernikahan boleh dibayarkan tunai, juga boleh dibayarkan secara bertahap (tidak tunai). Ibnu Qudamah mengatakan, ????? ?? ???? ?????? ????? ?????? ????? ????? ????? ????? ???? ??? ?? ?????? ???? ??? ??? ?????? Mahar boleh disegerakan dan boleh ditunda. Boleh juga sebagian disegerakan, dan sebagian ditunda. Karena mahar termasuk bayaran dalam akad muawadhah (imbal-balik), sehingga boleh disegerakan atau ditunda, seperti harga. (al-Mughni, 8/22) Keterangan lain disampaikan Syaikhul Islam ketika menjelaskan masalah surat nikah, yang tertulis jenis maharnya, ??? ??? ??????? ?????? ¡°??????¡± ????? ?? ?????? ??????? ??? ???? ? ?? ?????? ????? ? ??? ????? ??? ????? ? ???? ??? ????? ??????? ??? ?????? ?????? ???? ?????? : ????? ?????? ?????? ? ???? ??? ??? ?? ????? ?????? ? ??? ???? ???? ?? Dulu para sahabat tidak menulis mahar, karena mereka tidak menikah dengan mahar tertunda, namun mereka segerakan mahar. Andai mereka akhirkan, itu akan dikenal. Ketika masyarakat menikah dengan mahar tertunda, sementara waktunya panjang dan kadang lupa, maka mereka menulis mahar yang tertunda. Bukti tertulis ini menjadi dasar mahar terutang, dan bahwa wanita ini adalah istrinya. (Majmu¡¯ Fatawa, 32/131) Semua kembali kepada kesepakatan Imam Ibnu Baz menjelaskan tentang teknis pembayaran mahar, ??? ??????? ???? ??? ????? ??????? ? ?? ????? ???? ?????? ? ??? ????? ??? ??? ??? ??? ?? ? ?? ????? ?? ????? ? ?? ??? ???? ?????? ??? ? ????? ??? ???? ???? ???? : (?????????????? ????? ???????????) Permasalahan ini kembali kepada kesepakatan suami-istri atau kesepakatan suami dan wali wanita. Ketika mereka sepakat dalam hal tertentu, tidak masalah, seperti menyegerahkan mahar atau menundanya. Semua itu longgar, walhamdulillah¡­ berdasarkan sabda Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ¡°Kaum muslimin harus mengikuti kesepakatan mereka.¡± (Majmu¡¯ Fatawa Ibnu Baz, 21/89) Demikian, Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) Referensi: https://konsultasisyariah.com/29413-menikah-dengan-mahar-terutang.html
Started by Abu Prada Aisyah @
Keutamaan Sujud Dan Memperbanyak Do¡¯a Di Dalamnya
KEUTAMAAN SUJUD DAN MEMPERBANYAK DO¡¯A DI DALAMNYA Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA ???? ????? ?????????? ?????? ??????? ?????? ????? ??????? ??????? ?????? ???? ??????? ????????? ?????: ???????? ??? ??????? ????????? ???? ??????? ?????? ??????? ???????????? ?????????? ???? ???? Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa [HSR. Muslim, no. 482] Hadits agung ini menunjukkan keutamaan dan tingginya kedudukan sujud dalam shalat[1], serta keutamaan memperbanyak do¡¯a di dalamnya, karena waktu sujud adalah saat yang dijanjikan pengabulan doa padanya.[2] Dalam hadits lain dari ¡®Abdullah bin ¡®Abb?s Radhiyallahu anhu, Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡°Adapun (di waktu) sujud maka bersungguh-sungguhlah untuk berdo¡¯a padanya, karena pantas untuk dikabulkan doamu (pada waktu itu)¡±[3]. Beberapa Faidah Penting Yang Dapat Kita Petik Dari Hadits ini: 1. Keutamaan sujud yang agung ini dikarenakan sujud merupakan sikap merendahkan diri yang utuh dan ¡®ubudiyah (penghambaan diri) yang sempurna kepada All?h Subhanahu wa Ta¡¯ala. Juga pada saat ini seorang hamba meletakkan dan menempelkan anggota tubuhnya yang paling mulia dan yang paling tinggi, yaitu wajahnya ke permukaan tanah yang selalu diinjak dan dihinakan, dalam rangka beribadah dan merendahkan diri kepada All?h Azza wa Jalla .[4] 2. Karena besarnya keutamaan ini, maka Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam paling sering dan paling banyak berdoa pada waktu sujud dalam shalat Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam , sebagaimana penjelasan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dan Imam Ibnu Hajar rahimahullah.[5] 3. Memperbanyak doa dalam sujud dilakukan setelah membaca dzikir yang khusus bagi sujud, karena ini merupakan kewajiban dalam shalat.[6] 4. Keutamaan yang disebutkan dalam hadits ini berlaku untuk semua sujud dalam shalat dan tidak hanya untuk sujud terakhir saja, sebagaimana yang disangka dan dipraktekkan oleh sebagian dari kaum Muslimin.[7] 5. Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, ¡°Dalam hadits ini terdapat dalil yang mendukung pendapat yang mengatakan bahwa sujud lebih utama dari pada berdiri (ketika shalat) dan rukun-rukun shalat lainnya.¡±[8] 6. Makna kedekatan All?h Azza wa Jalla dengan hamba-Nya yang disebutkan dalam hadits ini adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh ¡®Abdurrahman as-Sa¡¯di rahimahullah, ¡°Ketahuilah bahwa (sifat) ¡®kedekatan¡¯ All?h Subhanahu wa Ta¡¯ala ada dua macam: umum dan khusus. ¡®Kedekatan¡¯ All?h Azza wa Jalla yang (bersifat) umum (artinya) kedekatan-Nya dengan semua makhluk-Nya, dengan ilmu-Nya. Inilah yang dimaksud dalam firman-Nya Azza wa Jalla : ???????? ???????? ???????? ???? ?????? ?????????? Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya [Q?f/50:16]. Dan ¡®Kedekatan¡¯ All?h Azza wa Jalla yang (bersifat) khusus yaitu kedekatan-Nya dengan para hamba-Nya yang beribadah kepada-Nya (dengan menerima ibadah mereka dan memberikan ganjaran pahala yang terbaik), dengan para hamba yang berdoa kepada-Nya dengan mengabulkan permohonan mereka, dan dengan para hamba yang mencintai-Nya (dengan memuliakan dan merahmati mereka). Inilah yang dimaksud dalam firman-Nya Azza wa Jalla: ??????? ???????? ???????? ?????? ???????? ??????? ? ??????? ???????? ???????? ????? ??????? Dan apabila para hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku maha dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku [Al-Baqarah/2:186]. Kedekatan All?h ini mengandung arti kelembutan-Nya (limpahan kebaikan dari-Nya), pengabulan-Nya terhadap doa mereka dan pemenuhan-Nya terhadap segala keinginan mereka. Oleh karena itu, nama-Nya al-Qar?b (yang maha dekat) digandengkan-Nya dengan nama-Nya al-Muj?b [9] (yang maha mengabulkan doa).[10] [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XX/1437H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo ¨C Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093
Started by Abu Prada Aisyah @
PANDANGAN ISLAM TENTANG BUDAYA, SUAP DAN KORUPSI 2
PANDANGAN ISLAM TENTANG BUDAYA, SUAP DAN KORUPSI Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah. Merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture. Berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa juga diartikan mengolah tanah atau bertani. Kata culture, juga kadang diterjemahkan sebagai ¡°kultur¡± dalam bahasa Indonesia. Dalam Islam, istilah ini disebut dengan adab. Islam telah menggariskan adab-adab Islami yang mengatur etika dan norma-norma pemeluknya. *Baca selengkapnya* Pandangan Islam Terhadap Budaya https://almanhaj.or.id/126582-pandangan-islam-terhadap-budaya.html Budaya Korupsi Sudah Meracuni Birokrasi https://almanhaj.or.id/122364-budaya-korupsi-sudah-meracuni-birokrasi.html Suap (Risywah), Mengundang Laknat https://almanhaj.or.id/122709-suap-risywah-mengundang-laknat.html ? Video Pendek :: Orang - Orang yang Tertipu Oleh Dunia :: https://youtu.be/feoPzkxTS68 :: Hakikat Dunia bagi seorang Muslim :: https://youtu.be/CBHyjHios78 Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
Started by Harits Suhail @ · Most recent @
Berdoa Dengan Mengangkat Tangan
BERDOA DENGAN MENGANGKAT TANGAN Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Mengangkat tangan dalam berdoa merupakan etika yang paling agung dan memiliki keutamaan mulia serta penyebab terkabulnya doa. Dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu ¡®anhu bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ????? ????????? ????????? ?????????? ??????? ??????? ??????????? ???? ???????? ????? ?????? ???????? ???????? ???? ???????????? ??????? ¡°Sesungguhnya Rabb kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia, Dia malu dari hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya (meminta-Nya) dikembalikan dalam keadaan kosong tidak mendapat apa-apa¡°. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Doa 2/78 No.1488, Sunan At-Tirmidzi, bab Doa 13/68. Musnad Ahmad 5/438. Dishahihkan Al-Albani, Shahih Sunan Abu Daud]. Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa lafazh hayyun berasal dari lafazh haya¡¯ yang bermakna malu. Allah memiliki sifat malu yang sesuai dengan keagungan dzat-Nya kita beriman tanpa menggambarkan sifat tersebut. Lafazh kariim yang berarti Maha Memberi tanpa diminta dan dihitung atau Maha Pemurah lagi Maha Memberi yang tidak pernah habis pemberian-Nya, Dia dzat yang Maha Pemurah secara mutlaq. Lafazh an yarudahuma shifron artinya kosong tanpa ada sesuatu.[1] Dari Anas Radhiyalahu ¡®anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tidak berdoa dengan mengangkat tangan kecuali dalam shalat Istisqa.[2] Imam Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa hadits tersebut tidak menafikan berdoa dengan mengangkat tangan akan tetapi menafikan sifat dan cara tertentu dalam mengangkat tangan pada saat berdoa, artinya mengangkat tangan dalam doa istisqa¡¯ memiliki cara tersendiri mungkin dengan cara mengangkat tangan tinggi-tinggi tidak seperti pada saat doa-doa yang lain yang hanya mengangkat kedua tangan sejajar dengan wajah saja. Berdoa dengan mengangkat tangan hingga sejajar dengan kedua pundak tidaklah bertentangan dengan hadits di atas sebab beliau pernah berdoa mengangkat tangan hingga kelihatan putih ketiaknya, maka boleh mengangkat tangan dalam berdoa hingga kelihatan ketiaknya, akan tetapi di dalam shalat istisqa dianjurkan lebih dari itu atau mungkin pada shalat istisqa kedua telapak tangan diarahkan ke bumi dan dalam doa selainnya kedua telapak tangan diarahkan ke atas langit. Imam Al-Mundziri mengatakan bahwa jika seandainya tidak mungkin menyatukan hadits-hadits diatas, maka pendapat yang menyatakan berdoa dengan mengangkat tangan lebih mendekati kebenaran sebab banyak sekali hadits-hadits yang menetapkan mengangkat tangan dalam berdoa, seperti yang telah disebut Imam Al-Mundziri dan Imam An-Nawawi dalam Syarah Muhadzdzab dan Imam Al-Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad. Adapun hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari ¡®Amarah bin Ruwaibah bahwa dia melihat Bisyr bin Marwan mengangkat tangan dalam berdoa, lalu mengingkarinya kemudian berkata : ¡°Saya melihat Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tidak lebih dari ini sambil mengisyaratkan jari telunjuknya. Imam At-Thabari meriwayatkan dari sebagian salaf bahwa disunnahkan berdoa dengan mengisyaratkan jari telunjuk. Akan tetapi hadits di atas terjadi pada saat khutbah Jum¡¯at dan bukan berarti hadits tersebut menafikan hadits-hadits yang menganjurkan mengangkat tangan dalam berdoa.[3] Akan tetapi dalam masalah ini terjadi kekeliruan, sebagian orang ada yang berlebihan dan tidak pernah sama sekali mau meninggalkan mengangkat tangan, dan sebagian yang lainnya tidak pernah sama sekali mengangkat tangan kecuali waktu-waktu khusus saja, serta sebagian yang lain di antara keduanya, artinya mengangkat tangan pada waktu berdoa yang memang dianjurkan dan tidak mengangkat tangan pada waktu berdoa yang tidak ada anjurannya. Imam Al-¡®Izz bin Abdussalam berkata bahwa tidak dianjurkan mengangkat tangan pada waktu membaca doa iftitah atau doa diantara dua sujud. Tidak ada satu haditspun yang shahih yang membenarkan pendapat tersebut. Begitupula tidak disunahkan mengangkat tangan tatkala membaca doa tasyahud dan tidak dianjurkan berdoa mengangkat tangan kecuali waktu-waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam untuk men
Started by Abu Prada Aisyah @
Memperbaharui Wudhu Ketika Tidur - Soal Jawab Tentang Islam
Memperbaharui Wudhu Ketika Tidur Pertanyaan: Terkait dengan Hadis Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam khusus tentang wudhu seorang muslim dan wudhunya untuk shalat sebelum tidur, apabila saya masih menjaga wudhu sejak shalat Isya¡¯, apakah boleh saya tidur dengan wudhu tersebut, atau saya harus mengulanginya sekali lagi sebelum tidur ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Wudhu sebelum tidur termasuk perkara yang di anjurkan, yang semestinya dilakukan oleh setiap orang menjelang tidur, hadist mengenai hal tersebut adalah sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam: ??? ???? ??? ????? ????? ????? ?????? ???? ??????? ( 247) ????? (2710 (Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur),maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhu ketika melakukan sholat.) HR. Bukhari (247), dan Muslim (2710). Ibnu Hajar berkata: ¡°Yang nampak adalah dianjurkannya memperbaharui wudhu bagi siapa pun yang hendak tidur, walaupun ia dalam keadaan suci, dan bisa saja dimaknai khusus bagi yang dalam keadaan najis¡± An-Nawawi berkata: ¡°Jika ia masih dalam keadaan berwudhu maka hal itu cukup, karena yang dimaksud adalah tidur dalam keadaan suci, karana dikhawatirkan ia meninggal malam itu, dan supaya mimpi yang dilihatnya lebih benar, dan supaya dijauhkan dari mimpi buruk yang menakutkan dan tipudaya syetan dalam tidurnya. Refrensi: Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid https://m.islamqa.info/id/answers/12782/memperbaharui-wudhu-ketika-tidur
Started by Abu Prada Aisyah @
Hukum Memasang Payudara di Tempat Payudara yang Sudah Diangkat
Hukum Memasang Payudara di Tempat Payudara yang Sudah Diangkat Pertanyaan Saya seorang gadis berumur 33 tahun. Saya terkena penyakit kanker payudara sejak tahun 2000, dan dengan pertolongan Allah¡ªAlhamdulillah¡ªpayudara saya telah berhasil diangkat melalui operasi bedah. Pertanyaan saya sekarang, apakah Agama membolehkan saya untuk memasang kembali payudara saya atau tidak? Jawaban Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Hal itu dibolehkan selama tidak menimbulkan bahaya/kerugian yang lebih besar daripada kerugian tidak memiliki payudara. Wallahu a`lam. https://www.islamweb.net/id/fatwa/42646/Hukum-Memasang-Payudara-di-Tempat-Payudara-yang-Sudah-Diangkat
Started by Abu Prada Aisyah @
Derajat Hadits Membaca Surat Al-Waqi¡¯ah, Al-Mulk Dan Al-Kahfi
DERAJAT HADITS MEMBACA SURAT AL-WAQI¡¯AH, AL-MULK DAN AL-KAHFI Pertanyaan. Saya mau bertanya. Selama ini hampir setiap malam saya mengamalkan atau membaca surat al-W?qi¡¯ah dan surat al-Mulk dan pada hari jum¡¯at saya membaca surat al-Kahfi. Pertanyaan saya, apakah saya selama ini mengamalkan hadits palsu atau hadits apa? Dan setiap malam saya selalu memabaca ayat-ayat al-Qur¡¯an. Kalau sudah khatam dan selesai 30 juz, saya kembali lagi dari ayat pertama dan terus ayat-ayat selanjutnya sampai selesai. Itulah yang saya amalkan selama ini. Saya berharap mudah-mudahan dengan pertanyaan ini tidak menimbulkan riya¡¯, ujub, sum¡¯ah dan berbagai penyakit hati lainnya. Demikian, atas jawaban para ustadz, saya mengucapkan jazakallah khairan. Jawaban. Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan kepada bapak semangat untuk terus membaca al-Qur¡¯an. Semoga ibadah baca al-Qur¡¯an yang bapak lakukan selama ini diterima oleh Allah Azza wa Jalla . Mengenai bacaan surat-surat tertentu pada waktu-waktu tertentu yang bapak tanyakan, maka katakana bahwa memang ada riwayat tentang keutamaan membaca surat al-W?qi¡¯ah setiap malam dalam beberapa hadits, akan tetapi semua hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah karena sebagiannya lemah, bahkan ada yang palsu. Di antaranya: ???? ?????? ??????? ???????????? ??? ????? ???????? ???? ???????? ??????? ??????? Barangsiapa membaca surat al-W?qi¡¯ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya Hadits di atas dikeluarkan oleh al-H?rits bin Abu Us?mah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674, dan dihukumi lemah oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Silsilah ?hadits Dha¡¯?fah, 286 dan Dha¡¯?f al-J?mi¡¯, 5773. Beliau sampaikan bahwa imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu H?tim ar-R?zi, imam Abdurrahman bin Abi Hatim, Imam ad-Daruquthni, al-Baihaqi dan selainnya melemahkan hadits ini. Demikian juga hadits yang berbunyi: ???? ?????? ??????? ???????????? ??? ????? ???????? ???? ???????? ??????? ???????? ?????? ?????? ????? ???????? {??? ???????? ???????? ????????????} ?????? ????? ?????? ???????????? ?????????? ??? ???????? ????????? ???????? ????????? Barangsiapa membaca surat al-Waqi¡¯ah setiap malam maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya. Dan barangsiapa setiap malam membaca Surat al-Qiy?mah maka dia akan berjumpa dengan All?h pada hari kiamat sedangkan wajahnya bersinar layaknya rembulan di malam purnama. Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailami dari jalan Ahmad bin Umar al-Yamami dengan sanadnya sampai Ibnu ¡®Abb?s Radhiyallahu anhuma. Hadits ini disebutkan juga oleh Imam as-Suyuthi dalam Dzailul ?h?d?ts al-Maudh?¡¯ah, no. 177. Imam Ahmad berkata,¡± Ahmad al-Yamami adalah rawi yang kadzdzab (yang suka berdusta). Para ulama menghukuminya sebagai hadits palsu[1]. Berdasarkan ini, maka tidak disyariatkan mengamalkan hadits-hadits di atas. Sedangkan keutamaan surat al-Mulk, telah ada riwayat yang hasan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ????? ??????? ???? ?????????? ?????????? ????? ???????? ???????? ?????? ?????? ???? ?????? ??????? ????????? ??????? ???????? ????????? Ada suatu surat dari al-Qur¡¯an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa¡¯at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: ¡°Tab?rakalladzii biyadihil mulku¡­ (surat al-Mulk)¡± [HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu M?jah no. 3786, dan Ahmad 2/299 dinilai hasan oleh at-Tirmidzi dan al-Albani dalam Shah?h al-J?mi¡¯ (no. 2091). Sedangkan Ibnu Taimiyah rahimahullah (lihat Majm?¡¯ al-Fat?w? (22/277)) dan Muhammad bin ¡®Ali Asy-Syaukani dalam Nailul Auth?r (2/227) mengatakan bahwa hadits tersebut shahih] Namun mengenai keutamaan membacanya setiap malam atau sebelum tidur, riwayatnya lemah. Oleh karena itu, para Ulama menjelaskan bahwa keutamaan surat ini bisa diperoleh jika seseorang rajin membacanya setiap malamnya, mengamalkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, mengimani berbagai berita yang disampaikan di dalamnya. Berikut adalah keterangan dari para Ulama yang dud
Started by Abu Prada Aisyah @
Dilarang Makan Ikan Sambil Minum Susu?
Dilarang Makan Ikan Sambil Minum Susu? Saya mendengar, kita dilarang makan ikan lalu minum susu. Artinya, kalo digabung dilarang, tapi klo dipisah boleh. Apa benar? Ada dalilnya? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Kami tidak menjumpai dalil tentang itu, baik dari hadis Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, maupun keterangan para sahabat. Hanya saja, dalam buku belajar nahwu, sering dibuat contoh kalimat tentang huruf an [??] yang tersembunyi. Para penulis buku nahwu itu membuat contoh kalimat, ??? ???????? ????????? ?????????? ????????? Secara tekstual, kalimat ini bisa diterjemahkan, ¡°Jangan makan ikan bersama dengan minum susu.¡± Menurut madzhab Bashrah (madzhab dalam ilmu nahwu), kata tasyrab [????] ¨C yang artinya minum ¨C bisa dibaca dengan 2 cara, Pertama, jika kata tasyrab [????] dibaca manshub (huruf ba¡¯ difathah) maka berarti ada huruf an yang tersembunyi, sehingga kalimatnya menjadi, ??? ???????? ????????? ?????? ???????? ????????? Makna kalimat ini adalah larangan untuk menggabungkan antara makan ikan dengan minum susu. Kedua, jika kata tasyrab [????] dibaca majzum (huruf ba¡¯ disukun) maka berarti dia disambungkan (ma¡¯thuf) dengan kata laa tak-kul [?? ????]. Sehingga kalimatnya berbunyi, ??? ???????? ????????? ?????????? ????????? Makna kalimat ini adalah larangan untuk makan ikan dan minum susu, baik digabung maupun terpisah. Bisa jadi, karena kecintaan masyarakat Indonesia terhadap bahasa arab, sehingga contoh kalimat dalam pembelajaran ilmu nahwu sampai mereka bawa dalam kehidupan keseharian mereka. Padahal tidak ada hubungannya. Apapun itu, jika pernyataan ini tidak ada dalilnya, berarti bukan bagian dari aturan syariat. Karena itu, kembali kepada hukum asal, bahwa setiap makanan dan minuman adalah mubah, selama tidak membahayakan. Jika membahayakan, itu dilarang. Sebagaimana Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam sabdakan, ??? ?????? ????? ??????? ¡°Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain, dengan sengaja maupun tanpa sengaja.¡± (HR. Ahmad 2865, Ibnu Majah 2431, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth) Apakah menggabungkan makan ikan dengan minum susu itu membahayakan? Kami tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan ini. Anda bisa tanyakan ke dokter atau ahli gizi atau mereka yang memiliki keahlian terkait. Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) Referensi: https://konsultasisyariah.com/29453-dilarang-makan-ikan-sambil-minum-susu.html
Started by Abu Prada Aisyah @
Biografi dan Keutamaan Sahabat ?hal?ah bin Ubaidillah
Biografi dan Keutamaan Sahabat ?hal?ah bin Ubaidillah ?????? ??? ?? ???? ?? ???? ?? ???? ???? ??? ?? ??? ? ?? ??????? ????? ????? ?? ???? ???? ??? ???? ???? ???? ????? ????? ???????? ? ???? : ?? ??? ??? ??? ??? ??? ?? ???? ???? ????? ????? ? ????? ??? ??? ???? ??? ?? ????? ????? ? ??? ????? ?????? ??? ????? ? ??? ???? ??? ??? ????? ? ???? ????? ??????? ???? ???? ??? ????? ? Pertanyaan: Saya pernah membaca bahwa ?hal?ah bin Ubaidillah termasuk salah satu di antara sembilan sahabat yang berdiri melindungi Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam ketika orang-orang musyrik mengepung beliau. Dikisahkan bahwa ketika Abu Bakar mendatanginya, dia mendapati ada enam puluh lebih luka di sekujur tubuhnya. Ia ¡ªSemoga Allah Meridainya¡ª meninggal dalam perang Jamal. Apakah kisahnya yang melindungi Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam benar? Jika benar, apakah dia hidup setelah itu sehingga dia dijuluki ¡®Si syahid yang berjalan di muka bumi¡¯? ?????? ????? ???. ?????: ??????? ???? ??????? ?????? : ?? ????? ??? ????? ???? ??? ????? ??? ???? ??? ??? ??? ??? ??? ????? ??? ???? ??? ??? ??? ???? ?????? ??? ???? ???????. ???? ?????? ??????? ??? ?????? . Jawab: Alhamdulillah. Pertama, berkenaan dengan biografi Sahabat mulia Ini ¡ªSemoga Allah Meridainya¡ª, dia bernama ?hal?ah bin Ubaidillah bin Ustman bin ?Amr bin Ka?ab bin Sa?ad bin Taim bin Murrah bin Ka?ab bin Lu¡¯ai al-Qurasyi, Abu Muhammad at-Taimi. ???? ?????? ??????? ??? ?????? . ????? ???????? ????? ????? ??? ???????. ????? ????? ????? ?????? ????? ??? ????? ?????? ??? ???? ???? ???? : ????? ???? ???? ?????? ????? ???????? ????????? ??? ???? ???. ????? ?????? ????? ?????? ??? ????? ??????? ??? ??? ??? ??? ??? ???? ??? ? ??? : ?????? ? ????? ?????? ?? ??? ? ???????? ?? ?????? ? ????? ?? ??? ???? . Dia adalah salah seorang dari sepuluh orang yang dijamin masuk surga, salah satu dari delapan orang yang paling dahulu masuk Islam, dan salah satu dari enam anggota Majelis Syura yang ditentukan oleh Umar ¡ªSemoga Allah Meridainya¡ª. Umar berkata bahwa Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam wafat dalam keadaan meridai mereka. Dia juga salah seorang dari lima tokoh Sahabat terkemuka yang masuk Islam di tangan Abu Bakar ¡ªSemoga Allah Meridainya¡ª, mereka adalah Utsman, Abdur Rahman bin Auf, az-Zubair bin al-Awwam, dan Sa?ad bin Abi Waqq¨¡s. ???? ????? ?? ????? ??? ??? ???? ????? : ????????? ? ??? ????? ?? ?????? ??? ????????? ?????? ? ??????? ?? ??? ????? ??? ???? ?????????? ? ??? ?????????? ??? ????? .???? ????? ??: ????? ????? ? ?????? ?????? ? ?????? ????????? . ?????? ??????? ????? ???? ????? ???? ?????? ????? ???????? ????????? ??? ????? ? ???? ??? ?????? ? ??????? ?? ????? ???? ?????? ????? ???????? ????????? ????? ????? . Dia dan Abu Bakar ¡ªSemoga Allah Meridainya¡ª disebut al-Qar¨©n¨¡n (Dua Serangkai) karena Naufal bin Khuwailid bin bin al-?Adawiyah pernah menangkap dan mengikat mereka berdua dengan satu tali ketika dia mendengar mereka masuk Islam, sementara Bani Taim tidak mencegah perlakuan terhadap mereka berdua. Dia juga dipanggil ?hal?ah al-Khair (?hal?ah si baik), ?hal?ah al-J¨±d (?hal?ah si dermawan), dan ?hal?ah al-Fayy¨¡? (?hal?ah yang suka memberi). Dia ikut serta dalam semua peperangan Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam kecuali perang Badar, karena saat itu dia sedang berada di Syam, tetapi Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam menyatakan bahwa dia juga telah mendapatkan bagian dan pahalanya. ?????? ???? ???? ????? ????? ? ?????? ???? ?????? ? ?????? ????? ???? ?????? ????? ???????? ????????? ? ???? ????? ?? ??????? ?????? ?? ??? ??? : ??? ??? ??? ?????? ? ???? ???? ?????? ???? ?????? ????? ???????? ????????? ??????? ??? ??? ??????? ???? ???? ??? :¡± ???? ????? ¡± . Dia punya andil bagus dalam perang Uhud, di mana saat itu tangannya terluka lalu Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam merukiahnya. Sejumlah Sahabat ¡ªSemoga Allah Meridainya¡ª berkata tentang perang Uhud, ¡°Hari itu semuanya milik ?hal?ah.¡± Dialah yang merundukkan badannya lalu diinjak oleh Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam sehingga beliau bisa menaiki sebuah batu besar saat perang Uhud, lalu beliau ?allall¨¡hu
Started by Abu Prada Aisyah @
Keutamaan Dan Kemuliaan Do¡¯a
KEUTAMAAN DAN KEMULIAAN DO¡¯A Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih 1. Do¡¯a adalah ibadah berdasarkan firman Allah : ??????? ????????? ???????????? ?????????? ?????? ?????? ?????????? ???????????????? ???? ??????????? ?????????????? ????????? ??????????? ¡°Berdo¡¯alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina¡°. [Ghafir/40:60]. Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Syaikh Taqiyuddin Subki berkata : Yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat berikutnya ¡®an ¡®ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah, artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau berdoa. Dengan demikian ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir. Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut. Walaupun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak.[1] Dari Nu¡¯man bin Basyir bahwasanya Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ?????????? ???? ??????????? Doa adalah ibadah, kemudian beliau membaca ayat : ????? ?????????? ???????????????? ???? ??????????? ¡°Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu¡°. [Ghafir/40: 60]. Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata : Sebaiknya hadits Nu¡¯man di atas difahami secara arti bahasa, artinya berdoa adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah. Oleh karena itu Allah mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya : ¡°Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu¡°. Dalam ayat ini orang yang tidak mau tunduk dan berserah diri kepada Allah disebut orang-orang yang sombong, sehingga berdoa mempunyai keutamaan di dalam ibadah, dan ancaman bagi mereka yang tidak mau berdoa adalah hina dina.[2] Catatan : Hadits yang berbunyi : ?????????? ????? ???????????? ¡°Doa adalah inti ibadah¡± [Hadits Dhaif. Didhaifkan Al-Albani, Ta¡¯liq ¡®ala Misykatul Masabiih 2/693 No. 2231] 2. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ¡®anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ?????? ?????? ???????? ????? ??????? ???????? ???? ?????????? ¡°Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa¡°. [Sunan At-Timidzi, bab Do¡¯a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do¡¯a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362]. Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut adalah tidak ada sesuatu ibadah qauliyah (ucapan) yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa, sebab membandingkan sesuatu harus sesuai dengan substansinya. Sehingga pendapat yang mengatakan bahwa shalat adalah ibadah badaniyah yang paling utama sehingga hal ini tidak bertentangan dengan firman Allah. ????? ???????????? ?????? ??????? ??????????? ¡°Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu¡°. [Al-Hujurat/49:13]. 3. Allah murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa, berdasarkan hadits bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ¡®anhu berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ???? ???? ???????? ???? ?????? ????? ???????? ¡°Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya¡°. [Sunan At-Tirmidzi, bab Do¡¯a 12/267-268]. Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata : ¡°Makna hadits di atas yaitu barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Dia akan murka begitu pula sebaliknya Dia sangat senang apabila diminta hamba-Nya¡±.[3] Imam Al-Mubarak Furi berkata bahwa orang yang meninggalkan doa berarti sombong dan merasa tidak membutuhkan Allah. Imam At-Thaibi berkata bahwa Allah sangat senang tatkala dimintai karunia-Nya, maka barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, maka berhak menda
Started by Abu Prada Aisyah @
Berdo¡¯a Di Dalam Shalat Atau Sesudahnya?
BERDO¡¯A DI DALAM SHALAT ATAU SESUDAHNYA? Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA Berdo¡¯a kepada All?h Azza wa Jalla merupakan amal shaleh yang keutamaan dan kedudukannya sangat tinggi dalam Islam. Cukuplah firman All?h Subhanahu wa Ta¡¯ala berikut menunjukkan keagungan kedudukan do¡¯a dan yang menunjukkan bahwa ibadah ini sangat dicintai oleh All?h Azza wa Jalla : ??????? ????????? ????????? ?????????? ?????? ? ????? ????????? ??????????????? ???? ?????????? ????????????? ????????? ?????????? Dan Rabbmu berfirman, ¡°Berdo¡¯alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo¡¯a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina¡± [Al-Mu¡¯min/40:60] Dalam sebuah hadits yang shahih, dari an-Nu¡¯man bin Basy?r Radhiyallahu anhu bahwa Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡°Berdo¡¯a adalah ibadah¡±, lalu Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam membaca ayat di atas.[1] Jadi, maksud dari kata ibadah dalam ayat di atas adalah berdo¡¯a kepada All?h Azza wa Jalla . Dan karena kedudukannya yang mulia, di akhir ayat ini, All?h Azza wa Jalla memberikan ancaman keras bagi orang yang menyombongkan diri dan berpaling dari berdo¡¯a kepada-Nya[2]. Inilah makna sabda Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam : ??????? ???? ???? ???????? ????? ???????? ???????? Sesungguhnya barangsiapa enggan untuk memohon kepada All?h maka Dia akan murka kepadanya.[3] Dalam ayat lain, All?h Azza wa Jalla menjelaskan tingginya keutamaan do¡¯a sebagai sebab perhatian dan pemuliaan All?h Subhanahu wa Ta¡¯ala kepada para hamba-Nya.[4] All?h Azza wa Jalla berfirman: ???? ??? ???????? ?????? ?????? ??????? ??????????? ? ?????? ??????????? ???????? ??????? ???????? Katakanlah, ¡°Rabbku tidak mengindahkan kamu, kalau kamu tidak berdo¡¯a (dan beribadah kepada-Nya). (Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya, karena itu kelak (adzab) pasti (menimpamu)¡± [Al-Furq?n/25:77] Demikian pula dalam beberapa hadits, Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda tentang agungnya kedudukan do¡¯a. Dari ¡®Abdullah bin ¡®Abbas Radhiyallahu anhu bahwa Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, ¡°Seutama-utama ibadah adalah berdo¡¯a.[5] Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, ¡°Tidak ada sesuatupun yang lebih mulia bagi All?h Azza wa Jalla daripada do¡¯a.¡±[6] DOA YANG DIKABULAKN ALLAH SUBHANAHU WA TA¡¯ALA Setiap Muslim tentu mengharapkan do¡¯a-do¡¯a permohonan kebaikannya dikabulkan oleh All?h Subhanahu wa Ta¡¯ala sebagaimana yang dijanjikan All?h Azza wa Jalla dalam ayat di atas. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua do¡¯a yang dipanjatkan lantas dikabulkan-Nya. Penyebab adalah banyak dari do¡¯a-do¡¯a yang dilakukan manusia tidak memperhatikan syarat-syarat, adab dan sebab-sebab terkabulnya do¡¯a, serta tidak menjauhi penghalang-penghalang terkabulnya do¡¯a tersebut, sebagaiamana yang dijelaskan dalam al-Qur¡¯an dan hadits-hadits Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam . Di antara penghalang tersebut adalah melampaui batas dalam berdo¡¯a dalam segala bentuknya, perbuatan dosa dan kezhaliman tanpa bertaubat kepada All?h Azza wa Jalla , tergesa-gesa meminta pengabulan do¡¯a dari All?h Azza wa Jalla , mengkonsumsi harta yang haram, baik dalam makanan, minuman, maupun pakaian, kelalaian hati dari (mengingat All?h Azza wa Jalla ), serta dominasi hawa nafsu dan syahwat pada diri manusia.[7] Demikian pula adab dan sebab-sebab dikabulkannya do¡¯a yang banyak disebutkan dalam ayat al-Qur¡¯an dan hadits Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam . Jadi, do¡¯a dan permohonan yang paling dekat dengan pengabulan dari All?h Azza wa Jalla adalah permohonan yang terpenuhi padanya syarat-syarat terkabulnya do¡¯a, jauh dari penghalang-penghalangnya, dan dihiasi dengan adab-adab berdo¡¯a sebanyak mungkin. Inilah do¡¯a yang tidak akan ditolak oleh All?h Azza wa Jalla , insya All?h. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ¡°Jika terkumpul dalam do¡¯a (seorang hamba) hadirnya hati dan terfokusnya seca
Started by Abu Prada Aisyah @
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Zulhijah
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Zulhijah Di antara bentuk karunia Allah Ta¡¯ala kepada para hamba-Nya adalah menjadikan waktu-waktu dan musim-musim khusus bagi seorang hamba untuk memaksimalkan ketaatannya kepada Allah Ta¡¯ala. Allah jadikan pahala dan balasan pada waktu-waktu tersebut lebih besar dari waktu-waktu lainnya. Sehingga, dengannya, seorang muslim dapat beramal dengan maksimal dan memanfaatkannya untuk menambal kekurangannya dalam ibadah yang telah lalu. Setelah sebelumnya, Allah mengaruniakan kita dengan bulan Ramadan, bulan ketataan dan bulan ampunan, bulan yang di dalamnya terdapat sepuluh malam yang penuh keutamaan dan keistimewaan. Di penghujung tahun hijriah ini, Allah mengaruniakan kita juga dengan waktu-waktu utama yang bisa kita maksimalkan untuk beribadah dan melakukan ketaatan kepada Allah Ta¡¯ala. Waktu-waktu dan hari-hari yang akan datang tersebut adalah sepuluh hari pertama dari bulan Zulhijah, hari-hari terbaik dalam satu tahun yang kita miliki.Besarnya keutamaan sepuluh hari pertama bulan Zulhijah Sepuluh hari pertama dari bulan Zulhijah memiliki keutamaan yang sangat besar bagi seorang muslim, karena pada hari-hari tersebut terkumpul banyak sekali keutamaan. Di antaranya:Pertama, Allah Ta¡¯ala bersumpah dengannya karena besarnya keutamaan yang ada di dalamnya. Allah Ta¡¯ala berfirman, ??????????? ????????? ?????? ¡°Demi fajar. Dan malam yang sepuluh.¡± (QS. Al-Fajr: 1-2) Yang dimaksud dengan ¡°malam yang sepuluh¡± adalah sepuluh pertama dari bulan Zulhijah, sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, dan beberapa ulama dari kalangan salaf (terdahulu) dan ulama khalaf (masa kini). Sebagian ulama juga menafsirkan bahwa maksudnya adalah sepuluh terakhir bulan Ramadan. Hanya saja, pendapat pertama lebih kuat, karena di ayat yang selanjutnya Allah Ta¡¯ala berfirman, ??????????? ??????????? ¡°Dan yang genap dan yang ganjil.¡± (QS. Al-Fajr: 3) Ibnu Abbas radhiyallahu ¡®anhuma berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ¡°al-watr¡± adalah hari Arafah karena itu pada tanggal sembilan, dan yang dimaksud dengan ¡°asy-syaf¡¯u¡± adalah hari raya kurban karena terletak pada tanggal sepuluh. Hal ini menguatkan pendapat yang menyatakan bahwa ayat tersebut berbicara mengenai keutamaan sepuluh hari pertama dari bulan Zulhijah.Kedua, amal ibadah di hari-hari tersebut adalah amal ibadah yang paling dicintai Allah Ta¡¯ala. Nabi shallallahu ¡®alaihi wasallam bersabda, ??? ???? ???????? ????????? ?????????? ?????? ??????? ????? ??????? ???? ?????? ??????????? ??????? ???????? ?????????? ???????: ??? ??????? ???????? ????? ?????????? ??? ??????? ???????? ?????: ????? ?????????? ??? ??????? ??????? ?????? ?????? ?????? ?????????? ????????? ?????? ???????? ???? ?????? ???????? ¡°Tidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini.¡± Yakni, 10 hari pertama dari bulan Zulhijah. Mereka (para shahabat) bertanya, ¡°Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya)?¡± Beliau bersabda, ¡°Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan apa pun.¡± (HR. Abu Dawud no. 2438 dan HR. Bukhari no. 969 dengan lafaz yang sedikit berbeda.)Ketiga, Di dalamnya terdapat hari paling mulia di sisi Allah Ta¡¯ala. Nabi shallallahu ¡®alaihi wasallam menegaskan kepada kita bahwa hari Iduladha, hari kesepuluh dari bulan Zulhijah merupakan hari yang paling mulia di sisi Allah Ta¡¯ala. Beliau bersabda, ???? ????? ????????? ???? ??????? ??????? ??????? ???? ???????? ???? ???? ??????? ¡°Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah, Tabaraka wa Ta¡¯ala, adalah hari Iduladha, kemudian hari menetap (tanggal sebelas dari bulan Zulhijah, hari di mana jemaah haji menetap di Mina dan tidak pergi meninggalkannya).¡± (HR. Abu Dawud no 1765 dan Ahmad no. 19075)Keempat, pada hari-hari tersebut terkumpul di dalamnya amal-amal ibadah agung, baik itu pelaksanaan salat, sedekah kurban, puasa, dan ibadah haji. Allah Ta¡¯ala berfirman, ????????? ??? ???????? ?????????? ????????? ???????? ??????? ????? ??????? ????
Started by Abu Prada Aisyah @
Wanita Memakai Cincin Selain Emas dan Perak
Wanita Memakai Cincin Selain Emas dan Perak Pertanyaan: Bolehkah wanita memakai cincin logam selain cincin perak dan emas ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Wanita boleh memakai cincin yang terbuat dari emas, perak, berlian, atau batu mulia, seperti zamrud, rubi, dan batu akik, atau besi, dan apa pun yang mereka suka, karena prinsip dasarnya adalah boleh, dan tidak ada satupun riwayat yang menunjukkan bahwa semua itu haram. Tidak ada kemakruhan dalam memakai cincin besi. Lihat pertanyaan nomor 105400. Ibnu Qudamah Rahimahullah mengatakan, ¡°Wanita boleh memakai emas, perak, dan permata, apapun yang biasa mereka pakai, seperti gelang, gelang kaki, anting-anting, dan cincin, serta apa yang mereka kenakan di wajah mereka, di leher, tangan, kaki, telinga, dan hal-hal lainnya.¡± (Al-Mughni, 2/324). Semua itu syaratanya tidak berlebihan. An-Nawawi Rahimahullah mengatakan, ¡°Para sahabat kami berkata, ¡®Segala perhiasan yang dibolehkan bagi wanita hanya diperbolehkan jika tidak ada kesan berlebihan di dalamnya.¡¯¡± (Al-Majmu¡¯, 5/523). Wallahu A¡¯lam. https://m.islamqa.info/id/answers/142865/wanita-memakai-cincin-selain-emas-dan-perak
Started by Abu Prada Aisyah @
Memaksimalkan Ibadah di Bulan Zulhijah
Memaksimalkan Ibadah di Bulan Zulhijah Bulan Zulhijah adalah salah satu bulan haram yang Allah muliakan dalam Al-Quran. Tahukah Anda bahwa sepuluh hari pertamanya memiliki keistimewaan yang bahkan melebihi jihad di jalan Allah? Nabi shallallahu ¡®alaihi wasallam bersabda, ??? ???? ???????? ????????? ?????????? ?????? ??????? ????? ??????? ???? ?????? ??????????? ??????? ???????? ?????????? ???????: ??? ??????? ???????? ????? ?????????? ??? ??????? ???????? ?????: ????? ?????????? ??? ??????? ??????? ?????? ?????? ?????? ?????????? ????????? ?????? ???????? ???? ?????? ???????? ¡°Tidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini.¡± Yakni, 10 hari pertama dari bulan Zulhijah. Mereka (para shahabat) bertanya, ¡°Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya)?¡± Beliau bersabda, ¡°Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan apa pun.¡± (HR. Bukhari no. 969 dan Abu Dawud no. 2438) Allah Ta¡¯ala bersumpah dengan sepuluh malam dalam Al-Quran, ??????????? ????????? ?????? ¡°Demi fajar. Dan malam yang sepuluh.¡± (QS. Al-Fajr: 1-2) Menurut mayoritas ulama, ayat tersebut merujuk pada sepuluh hari pertama Zulhijah. Sumpah Allah Ta¡¯ala terhadap sesuatu menunjukkan betapa agungnya waktu tersebut. Lalu, amalan apa saja yang bisa kita lakukan agar tidak melewatkan kesempatan emas ini? Syekh Al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa keutamaan ini berlaku untuk semua amalan saleh, baik wajib maupun sunah [1]. Namun, ada amalan khusus yang pahalanya berlipat ganda jika dilakukan di waktu ini. Apa saja? Mari kita bahas satu per satu!Mengapa sepuluh hari pertama Zulhijah begitu istimewa? Saudaraku, ketahuilah bahwa Allah Ta¡¯ala tidak bersumpah kecuali atas hal-hal yang agung. Berkaitan dengan makna ayat kedua dari surah Al-Fajr di atas, Ibnu Abbas, Mujahid, dan para ulama lainnya menjelaskan bahwa ¡°malam yang sepuluh¡± ini adalah sepuluh hari pertama Zulhijah [2]. Maka, hal ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan hari-hari ini di sisi Allah. Rasulullah ? juga menegaskan dalam hadis sahih bahwa tidak ada hari yang lebih dicintai Allah untuk beramal saleh daripada sepuluh hari ini. Bahkan, amalan di hari-hari ini lebih utama daripada jihad, kecuali jihad syahid. Bayangkan, salat sunah, sedekah, atau puasa kita bisa lebih bernilai daripada berperang di jalan Allah! Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menyatakan bahwa siang hari di sepuluh pertama Zulhijah lebih utama daripada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Mengapa demikian? Karena di dalamnya terdapat hari Arafah (9 Zulhijah), hari Nahr (Iduladha), dan hari Tarwiyah (8 Zulhijah), hari-hari yang penuh dengan amalan istimewa. Lalu, bagaimana dengan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan yang memiliki Lailatul Qadar? Maka, tentu keutamaan Ramadan terletak pada malamnya, sedangkan Zulhijah unggul pada siang harinya. Ini adalah rahasia yang jarang diketahui oleh banyak orang!Persiapan menyambut datangnya bulan Zulhijah Sebelum memasuki bulan Zulhijah, menjadi penting bagi kita untuk melakukan taubat nasuha. Tobat bukan sekadar ucapan istigfar, tetapi juga meninggalkan maksiat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Karena, meskipun kita telah melakukan berbagai amalan di bulan suci Ramadan, tidak menutup kemungkinan bahwa kekhilafan dan dosa masih kita lakukan setelahnya. Maka, bersegeralah bertobat dengan taubat nasuha. Rasulullah ? bersabda, ????? ????? ???????? ??????? ??????????? ???????? ?????????? ????? ???? ???????? ??????????? ??? ??????? ???????? ¡°Sesungguhnya Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah terjadi jika seorang mukmin melakukan apa yang diharamkan Allah kepadanya.¡± (HR. Muslim no. 2761) Tanpa tobat, amalan kita bisa tertolak! Selain tobat, persiapan ilmu juga wajib. Banyak orang beramal di bulan Zulhijah tanpa tahu tata caranya, sehingga terjerumus dalam bid¡¯ah. Misalnya, takbir bersama-sama secara serentak atau ritual tertentu yang tidak diajarkan oleh Nabi ?. Persiapan f
Started by Abu Prada Aisyah @
Kelemahan Hadits Mengusap Muka Sesudah Berdo¡¯a
KELEMAHAN HADITS-HADITS TENTANG MENGUSAP MUKA DENGAN KEDUA TANGAN SESUDAH SELESAI BERDO¡¯A Oleh Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila mereka telah selesai berdo¡¯a, mereka mengusap muka mereka dengan kedua telapak tangan.. Mereka yang mengerjakan demikian, ada yang sudah mengetahui dalilnya akan tetapi mereka tidak mengetahui derajat dalil itu, apakah sah datangnya dari Nabi shallallau ¡®alaihi wa sallam atau tidak .? Ada juga yang mengerjakan karena turut-turut (taklid) saja. Oleh karena itu jika ada orang bertanya kepada saya : ¡°Adakah dalilnya tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo¡¯a dan bagaimana derajatnya, sah atau tidak datangnya dari Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam ..? Maka saya jawab ; ¡°Tentang dalilnya ada beberapa riwayat yang sampai kepada kita, akan tetapi tidak satupun yang sah (shahih atau hasan) datangnya dari Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam¡±. Untuk itu ikutilah pembahasan saya di bawah ini, mudah-mudahan banyak membawa manfa¡¯at bagi saudara-saudaraku Hadits Pertama ???? ????? ?????? ?? ????? : ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? : ????? ???????? ?????? ??????? ????????? ?????????? ??????????? ???????????????? ??????? ??????? ???????? ??????? ???????? ¡°Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; ¡°Telah bersabda Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam : Apabila engkau meminta (berdo¡¯a) kepada Allah, maka hendaklah engkau berdo¡¯a dengan kedua telapak tanganmu, dan janganlah engkau berdo¡¯a dengan kedua punggung (telapak tangan). Apabila engkau telah selesai berdo¡¯a, maka usaplah mukamu dengan kedua telapak tanganmu¡°. [Riwayat Ibnu Majah No. Hadits 181 dab 3866] Hadits ini derajatnya sangatlah lemah/dla¡¯if. Karena di sanadnya ada seorang (rawi) yang bernama SHALIH BIN HASSAN AN-NADLARY. Tentang dia ini telah sepakat ahli hadits melemahkannya sebagaimana tersebut di bawah ini : 1. Kata Imam Bukhari, ¡°Munkarul hadits (orang yang diingkari hadits/riwayatnya)¡±. 2. Kata Imam Abu Hatim, ¡°Munkarul hadits, dla¡¯if.¡± 3. Kata Imam Ahmad bin Hambal, ¡°Tidak ada apa-apanya (maksudnya : lemah)¡±. 4. Kata Imam Nasa¡¯I, ¡°Matruk (orang yang ditinggalkan haditsnya)¡± 5. Kata Imam Ibnu Ma¡¯in, Dia itu dla¡¯if. 6. Imam Abu Dawud telah pula melemahkannya. [Baca : Al-Mizanul ¡®Itidal jilid 2 halaman 291, 292] Imam Abu Dawud juga meriwayatkan dari jalan Ibnu Abbas, akan tetapi di sanadnya ada seorang rawi yang tidak disebut namanya (dalam istilah ilmu hadits disebut rawi mubham). sedang Imam Abu Dawud sendiri telah berkata : ¡°Hadits inipun telah diriwayatkan selain dari jalan ini dari Muhammad bin Ka¡¯ab al-Quradzy (akan tetapi) semuanya lemah. Dan ini jalan yang semisalnya, dan dia ini (hadits Ibnu Abbas) juga lemah¡±. [Baca Sunan Abi Dawud No. hadits 1485] Hadits Kedua Telah diriwayatkan oleh Saa-ib bin Yazid dari bapaknya (Yazid) : ????? ????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ????? ????? ???????? ???????? ?????? ???????? ?????????? ¡°Bahwasanya Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, apabila beliau berdo¡¯a mengangkat kedua tangannya, (setelah selesai) beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya¡°. [Riwayat : Imam Abu Dawud No. hadits 1492] Sanad hadits inipun sangat lemah, karena di sanadnya ada rawi-rawi : 1. IBNU LAHI¡¯AH, Dia ini seorang rawi yang lemah[1] 2. HAFSH BIN HASYIM BIN ¡®UTBAH BIN ABI WAQQASH, Dia ini rawi yang tidak diketahui/dikenal (majhul). [Baca : Mizanul ¡®Itidal jilid I halaman. 569]. Hadits Ketiga Telah diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, ia berkata : ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ?????? ???????? ??? ?????????? ???? ???????????? ?????? ??????? ??????? ???????? ¡°Adalah Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam, apabila mengangkat kedua tangannya waktu berdo¡¯a, beliau tidak turunkan kedua (tangannya) itu sehingga beliau mengusap mukanya lebih dahulu dengan kedua (telapak) tangannya¡°. [Riwayat : Imam Tirmidzi] Hadits ini sangat lemah, karena disanadnya ada seorang rawi bernama HAMMAD BIN ISA AL-JUHANY. 1. Dia ini telah dilemahkan oleh Imam-imam : Abu Dawud, Abu Hatim dan Daru
Started by Abu Prada Aisyah @
BELAJAR DARI TRAGEDI YAMAN DAN SURIAH
BELAJAR DARI TRAGEDI YAMAN DAN SURIAH Apa yang terjadi saat ini di Yaman merupakan akibat dan kelanjutan dari aktivitas gerakan dakwah Syi¡¯ah di Yaman Utara. Awalnya, dakwah Syi¡¯ah pimpinan Badruddin al-Khutsi ini berpaham Zaidiyyah Jarudiyyah, kemudian setelah pergi ke Iran dan menetap di sana (1994) berubah menjadi Syi¡¯ah Imamiyyah Itsnay Asyariyyah atau Rafidhah. Kemudian berkembang meniru Hizbullah Lebanon, hingga memiliki milisi bersenjata bernama Anshar Allah, yang dibiayai oleh Iran dan dikenal dengan ¡°Hutsiyyin¡±. Kelompok Syi¡¯ah ini melakukan pemberontakan peperangan, dan kejahatan-kejahatan yang banyak. Baca selengkapnya Belajar Dari Tragedi Yaman dan Suriah https://almanhaj.or.id/125508-belajar-dari-tragedi-yaman-dan-suriah.html Prinsip Menjalin Hubungan Dengan Penguasa https://almanhaj.or.id/116020-prinsip-menjalin-hubungan-dengan-penguasa.html ? Video Pendek :: Kesesatan Pemahaman Syi'ah :: https://youtu.be/LxnOjwew80M :: Nasehat untuk Berbakti Kepada Orang Tua dan Tidak Boleh Durhaka Kepada Orang Tua :: https://youtu.be/daJ4ClKzLnM Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
Started by Harits Suhail @
Kesalahan-Kesalahan Dalam Do¡¯a Dan Dzikir Ketika Shalat
KESALAHAN-KESALAHAN DALAM DO¡¯A DAN DZIKIR KETIKA SHALAT Dzikir dan doa, dua hal yang tidak akan bisa dipisahkan dari shalat. All?h Azza wa Jalla berfirman: ???????? ?????????? ????????? Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. [Thaha/20:14] Ketika menjelaskan ayat ini, syaikh Abdurrahman Nashir as-sa¡¯di rahimahullah mengatakan bahwa All?h Azza wa Jalla memerintahkan para makhluk-Nya beribadah kepada-Nya dengan segala macam ibadah. Kemudian setelah itu, All?h Azza wa Jalla menyebutkan ibadah shalat, padahal ibadah shalat termasuk salah satu jenis ibadah. Ini menunjukkan bahwa ibadah shalat memiliki keistimewaan dan keutamaan. Disamping ibadah ini juga mencakup ibadah hati, lisan dan anggota badan. Beliau rahimahullah juga mengatakan, firman All?h Azza wa Jalla, (?????????) huruf lam yang ada dalam kalimat ini adalah lam litta¡¯l?l, artinya, ¡°Dirikanlah shalat agar kamu mengingat-Ku!¡± karena mengingat All?h Azza wa Jalla (dzikrullah) merupakan tujuan teragung dan ini adalah ibadah hati serta menjadi sebab kebahagiaan seorang hamba. Hati yang tidak pernah mengingat All?h Azza wa Jalla merupakan hati yang jauh dari segala kebaikan serta mengalami kerusakan terparah. Berbagai jenis ibadah All?h Azza wa Jalla syari¡¯atkan kepada para hamba, tujuannya supaya mereka mengingat All?h Azza wa Jalla , terutama ibadah shalat. All?h Azza wa Jalla berfirman: ????? ??? ??????? ???????? ???? ?????????? ???????? ?????????? ? ????? ?????????? ???????? ???? ???????????? ????????????? ? ?????????? ??????? ???????? ? ????????? ???????? ??? ??????????? Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Qur¡¯an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat All?h itu (shalat) adalah lebih besar. dan All?h mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-¡®Ankabut/29:45] Maksudnya, dzikrullah yang terkandung dalam shalat itu lebih agung daripada (manfaatnya yang lain yaitu) shalat bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.[1] Mengingat dzikrullah dan shalat memiliki keterkaitan yang sangat erat, seyogyanya setiap kaum Muslimin memperhatikan masalah berbagai dzikir yang disyari¡¯atkan dalam ibadah shalat, supaya tujuan dari perintah shalat bisa dirasakan, baik ketika dia sedang shalat ataupun di luar shalat. Juga agar terhindar dari berbagai kesalahan yang dilakukan oleh sebagian orang terkait doa dan dzikir dalam ibadah shalat. Berikut kami membawakan beberapa kesalahan terkadang dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin dalam shalat mereka. Semoga ini bisa mengingatkan kita dan memotivasi kita untuk terus memperbaiki ibadah shalat kita. Kesalahan-kesalahan ini, kami sarikan dari kitab al-Qaulul Mub?n fi Akhth?¡¯il Mushall?n yang ditulis oleh Syaikh Masyhur hasan Salman, salah seorang murid syaikh al-Albani rahimahullah. Diantara kesalahan-kesalahan itu adalah: 1. Membaca doa dan dzikir tidak pada tempatnya Ini akibat dari meninggalkan salah satu rukun shalat yaitu thuma¡¯ninah. Syaikh Masyhur mengatakan, ¡°Demi All?h! Saya sering mendengar dalam beberapa kesempatan ada orang yang mengucapkan doa tahm?d (Rabbana wa lakal hamdu) ketika dahinya hampir menyentuh tanah (untuk sujud) dan membaca amin setelah al-Fatihah ketika turun untuk ruku¡¯.¡±[2] Padahal seharusnya, doa Rabbana wa lakal hamdu mulai dibaca saat benar-benar sudah tegak berdiri, dibaca dengan tenang sambil memahami maknanya dan tidak bergerak untuk sujud sebelum tuntas membacanya. Bukan dibaca dalam pergerakan menuju sujud, bukan pula saat bergerak dari ruku¡¯ ke i¡¯tidal. Begitu pula dengan do¡¯a-do¡¯a dan dzikir-dzikir shalat lainnya. Dzikir sujud, baru mulai dibaca saat seluruh anggota badan sudah benar-benar dalam posisi sujud dan tidak bergerak sebelum dzikirnya selesai. 2. Membaca doa, dzikir dan ayat hanya di dalam hati tanpa disertai gerakan lisan. Syaikh Masyhur Salman hafizhahullah mengatakan, ¡°Diantara kesalahan yang banyak terjadi dalam pelaksanan ibadah shalat yaitu tidak menggerakkan lisan ketika takbir, membaca al-Qur¡¯an, membaca dzikir-dzikir shalat dan merasa cukup hanya dengan membac
Started by Abu Prada Aisyah @
Current Image
Image Name
Sat 8:39am