¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date

Re: Apakah Qurban Boleh Diwujudkan dalam Bentuk Uang Tunai

ahmad.thobari
 

Assalamu'alaikum warrohmautllaahi wa barrokatuhu

Tentang mana yang lebih baik antara qurban dan bersedekah ( untuk aceh ),
sebab kabarnya ada himbauan untuk mengalihkan dana qurban untuk di
sedekahkan ke bencana di aceh.

Semalam ana mendengarkan kajian dari Radio Dakta Bekasi yang di isi oleh
Ustadz Zaenal Abidin yang membahas tentang Qurban.
Yang kurang lebih kesimpulannya adalah : LEBIH UTAMA MELAKSANAKAN QURBAN.

1. Hal ini merujuk pada beberapa yang menerangkan :

Rosulullah tidak pernah meninggalkan untuk melaksanakan Qurban, bahkan
pernah Rosulullah mengalami musim paceklik tetapi beliau tidak memerintahkan
untuk mengganti qurban dengan uang dan di sedekahkan kepada orang yang fakir
dan setelah keadaan berubah ( makmur ) kembali maka Rosululloh memerintahkan
untuk bersedekah.( mungkin ada yang tahu haditsnya atau akh Teuku Johansyah
bisa bantu )

2. Qurban adalah ibadah yang telah ditentukan waktunya dan merupakan Syi'ar
agama.

Dan untuk menegahi polemik di atas, maka kita tetap melakukan Qurban
sebagai ibadah dan syi'ar ) serta membantu saudara kita di aceh yaitu
dengan berqurban di Aceh sehingga hal ini tidak merubah syari'at dan tetap
bisa membantu saudara kita yang sedang di timpa musibah.

Demikian yang ana bisa pahami dari Kajian tersebut kalo ada salah mohon
koreksi dari akhuna sekalian

Wassalamu'alaikum warohmatulloh wa barokatuh

Nasrofi
PDC Auto 2000 Karawang
0267-647145 ext 5870

----- Original Message -----
From: "Azhar Kuntoaji" <azhar.kuntoaji@...>
To: <assunnah@...>
Sent: Wednesday, January 05, 2005 11:46 AM
Subject: RE: [assunnah] Apakah Qurban Boleh Diwujudkan dalam Bentuk Uang
Tunai



Assalamu'alaikum warohmatulloh wa barokatuh
Afwan, ana salah redaksional dalam mengajukan pertanyaan, karena artikel yg
ana sertakan tidak dimuat
Begini, apakah dana yg, misalnya, saya alokasikan dari jauh hari untuk
qurban,
ana alihkan untuk membantu saudara kita di aceh?
Jadi tahun ini ana nggak menunaikan ibadah qurban.
Bagaimanakah hukumnya, apakah boleh membatalkan niat berqurban?
Lebih utama yg manakah, untuk saat ini, berqurban atau membantu saudara kita
di Aceh?
Jazakumullah atas respon dari ikhwah sekalian.

wassalamu'alaikum warohmatulloh wa barokatuh

azhar kuntoaji
accounting dept
79177000 ext.6843
0812-9479058
akunt97@...


Re: hadist sahih

abu iram
 

Komentar:
Ya buku tsb memang bermanhaj salaf, walaupun diterjemahkan oleh Ustadz
Partai Keadilan, dan memang sebenarnya kaum Hizbiyah itu seharusnya berfikir
mengenai metode yang benar didalam beragama, semoga ALlah memberikan
petunjuk pada kita semua, amin...
Abu Iram As-Salafy

----- Original Message -----
From: "Abu Ariq" <abu_ariq@...>
To: <assunnah@...>
Sent: Wednesday, June 04, 2003 9:06 AM
Subject: Re: [assunnah] hadist sahih


--- asep_wawan@... wrote:
assalamua'laikum wr.wb

ana mau tanya bagaimana kita bisa menilai bisa tahu
sebuah buku betul2 dari
ahlusunnah dan memuat hadist2 yang sahih

jazakumullah khoiron katsiiroo.

Wassalaamu'alaykum wr.wb.

Wa'alaikumus salam warahmatullahi wabarahkatuh
Alhamdulillah,

Untuk menjawab pertanyaan ini berikut disalin dari
buku Wiqoyatul Insaan minal Jinni wasy Syaithan
penulis Wahid Abdus Salam Bali penerbit Maktabah Ash
Shahabah Jeddah, Cetakan ketiga tahun 1992 edisi
terjemahan dengan judul "Kesurupan Jin dan Cara
Pengobatannya Secara Islami" diterjemahkan oleh Aunur
Rafiq Shaleh Tamhid penerbit Rabbani Press, Jakarta
Cetakan Ketiga Rajab 1416H - Desember 1995 M hal 16 -
17, Kata Pengantar oleh Syaikh Abu Bakar Jabir al
Jazairi Pengajar di Masjid Nabawi Madinah (Beliau
dikenal dengan bukunya Minhajul Muslim diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia dengan judul Ensklopedi Muslim
terbitan Darul Falah, Jakarta)

Buku ini dan penulisnya berciri khas SALAFI, yang
nampak dalam pemakaian hadits-hadits shahih dan hasan,
dengan menghindari hadits-hadits dha'if dan palsu,
berikut penjelasan mengenai riwayat hadits (takhrij),
sumber dan para perawinya, sehingga memberikan rasa
puas kepada para pembaca dan pemakai buku ini.

Dari penjelasan Syaikh Abu Bakar al Jazairi di kata
pengantar buku ini, bisa kita jadikan pedoman didalam
menilai sebuah buku salafi (ahlusunnah) dan memuat
hadist2 yang sahih.

Semoga bermanfaat, barangkali diantara ikhwan lainnya
ada yang mo melengkapi, menambahkan dan
mengkoreksinya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarahkatuh


Re: Mohon Pencerahan (Mendesak!)

machining
 

Wa'alaikumsalam,...
Ya Akhi....
Sungguh yang terjadi ditempat antum itu (kalau kondisinya memang seperti
yang antum ceritakan) adalah suatu ajaran dari perpaduan antara TAsawuf dan
Kebatinan, yang jelas ajaran ini sangat melenceng dari syari'at Islam, dan
sebagaimana yang antum ceritakan itu jelas tidak ada sunnahnya dari Islam
dan Rasulullah , apalagi Rasulullah melarang Qaja' (mencukur sebelah
dicukur, sebelah disisakan) tentu hal itu sangat melanggar sunnah beliau.
Dan sebaiknya antum himbau masyarakat (kalau bisa) agar tidak mudah menerima
ajaran jika tidak disertai keterangan yang benar dari AL-Qur'an dan
AS-sunnah yang shahih serta pemahamannya para sahabat, atau antum coba
lakukan pendekatan persuasif kepada da'inya dan tanya darimana sumber ajaran
yang dia ajarkan itu...Wallahu Musta'an...

ABu IRam As-Salafy

----- Original Message -----
From: "Busono Suprapto" <bu5havero@...>
To: <assunnah@...>
Sent: Wednesday, May 28, 2003 11:03 AM
Subject: [assunnah] Mohon Pencerahan (Mendesak!)


Assalaamu'alaykum wr.wb.

Ana dapet keluhan dari saudara di Rongkop Gunung Kidul tepatnya di
dusun Petir A.
Sudah sebulan ini masjid petir a (An Nur) kedatangan aktivis dakwah.
Yang dikeluhkan oleh saudaraku itu tentang ajaran mereka.mereka
mengajarkan :
1. Pengumpulan darah untuk perlambang persatuan jamaah.
2. Bagi kaum laki-laki selama tiga hari tidak boleh keluar
masjid,untuk kebutuhan makan biar istri yang mengantar ke masjid.
Padahal sebagian penduduk rongkop hidupnya bertani.
3. Diwajibkan potong rambut bagi laki laki semi cepak(Gundul setengah
dari bawah)

yang saya tanyakan adakah didalam islam atau sunnahnya ajaran
tersebut diatas. Mohon pecerahannya. Sebelumnya ana ucapkan
jazakumullah khoir

Wassalaamu'alaykum wr.wb.


Re: Tentang kelompok Islam Jama'ah (mohon bantuan)

machining
 

Wa'alaikumsalam,
akhi fillah...
sebaiknya antum cari Kitab ALiran & Faham sesat di Indonesia karya Ustdz.
Hartono Ahmad Jaiz, terbitan Pustaka Al-Kautsar Jakarta - Indonesia, atau
antum juga bisa menghubungi LPPI jakarta di Pasar Rumput- Senin, disana
antum bisa minta brosur, buku-buku dan penjelasan mengenai kesesatan Islam
Jama'ah atau yang tenarnya sekarang adalah LDII (Lembaga Da'wah Islam
Indonesia) yang amirnya Abdu Dhahir Putra dari Hasan Ubaidah (Nama Aslinya
Madigol) yang mati saat mau kampanye golkar ke Cirebon....Demikian dari
ana...
semoga bermanfaat...

ABu Iram As-Salafy

----- Original Message -----
From: "muhammad tahir" <mt_rasjid@...>
To: <assunnah@...>
Sent: Tuesday, May 27, 2003 9:05 AM
Subject: [assunnah] Tentang kelompok Islam Jama'ah (mohon bantuan)


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan salam atas junjungan kita
Nabi
Muhammad SAW, para keluarga dan sahabat2nya.

Amma ba'du, melalui email ini kami sekelurga sangat mengharapkan
pencerahan
tentang sesatnya kelompok Islam Jama'ah, yang disertai dalil-dalil.

Kami sangat memerlukannya saat ini, karena salah seorang keluarga dekat
kami
(ipar) telah menjadi pentolan IJ tsb. Dan sekarang sangat aktif
mempengaruhi
anggota keluarga lainnya untuk bergabung dalam kelompok
pengajiannya.Walhasil,
beberapa keluarga terdekat sudah ikut, dan dampak dari keikut-sertaan
mereka ke
dalam kelompok tsb, menimbulkan keresahan. Perpecahan dalam keluarga besar
kami
sudah di depan mata, karena banyaknya perbedaan yg prinsip dalam aqidah
dan
beribadah.

Salah satu hal yg sangat meresahkan, adalah menganggap orang lain di luar
kelompoknya adalah sama dengan kafir, kalau dulunya sering singgah sholat
di
rumah, sekarang tidak pernah lagi. Bahkan bertamu pun sudah jarang sekali,
tidak mau sholat di mesjid kecuali di mesjidnya. anak2nya dulu yg rajin ke
mesjid, sekarang tidak pernah lagi, karena dilarang. Dianggapnya mesjid
dekat
rumah itui kotor/najis.Astaghfirullah.

Kami sangat khawatir, karena dalam merekrut pengikut, mereka mempergunakan
segala macam cara, bahkan tidak segan2 membiayai anggota keluarga yg
berminat
ikut kelompoknya, termasuk memberi modal usaha dsb.

Kami sangat mengharapkan agar mereka kembali, mendapat hidayah dari Allah
SWT,
dan mengamalkan ajaran Islam sesuai tuntunan yg diajarkan oleh Nabiullah
Muhammad SAW. Sementara kami hanya orang awam yg tidak sanggup mendebat
mereka
tanpa dalil.

Bantuan dari para ikhwan sangat kami harapkan.

Jazaakallahu khair
Wassalamualaikum wr.wb.


Muhammad Tahir Rasjid


Re : Mohon tolong ya, mengenai Bid'ah dan Wirid

H. Subiyantoro
 

Saya juga berminat,karena selama ini saya masih belum paham sekali

-----Original Message-----
From: Maya Adriana [mailto:maya@...]
Sent: Monday, December 08, 2003 11:24 AM
To: assunnah@...
Subject: Re: [assunnah] Mohon tolong ya, mengenai Bid'ah


Saya juga berminat,karena selama ini saya masih belum paham sekali


----- Original Message -----
From: "Maryono - LPD" <Maryono@...>
To: <assunnah@...>
Sent: Monday, December 08, 2003 8:09 AM
Subject: RE: [assunnah] Mohon tolong ya, mengenai Bid'ah


Saya juga berminat

-----Original Message-----
From: Adang Ganjar [mailto:adang_gm@...]
Sent: Saturday, December 06, 2003 11:39 PM
To: assunnah@...
Subject: Re: [assunnah] Mohon tolong ya, mengenai Bid'ah


Buat yang dua item ini.. (bid'ah.zip) dan (wirid) kalo
berkenan saya juga berminat, yah ke "japri" juga boleh..


Re: Tanya jenggot

 

wa'alaikum salam akhi Abu Abdil Aziz :-)

mohon maaf jika ana akan menanggapi mungkin dengan dalil yang
tidak langsung menjawab masalah akhi,
menetapi sunnah adalah lebih utama daripada mengikuti perintah makhluk yang tidak diridhoi-Nya.
ana pernah punya pengalaman serupa,
disindir ayah dan ibu mengenai janggut.
ana cuma tersenyum setelah menjawab itu adalah sunnah.
tetaplah berbuat baik kepada keduanya,
tunjukkan kita semakin sayang kepada mereka dengan menjalankan sunnah, dengan cara tersederhana sekalipun.
Alhamdulillah,ketika kemarin ayah ana mengunjungi kami sekeluarga,
beliau ternyata sudah memelihara janggut juga.

31.13 Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar".

31.14 Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada- Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

31.15 Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.


mohon maaf atas segala kesalahan,

wassalamu'alaikum :-)

-bambang setiawan-

On 13 Mar 2003 at 20:06, Abu Abdil Aziz wrote:

> Ass'alamualaikum,
>
> Saya punya ganjalan dalam benak,
> mana kira-kira yang didahulukan antara mendahulukan perintah orangtua yang
> menyuruh kita mencukur jenggot atau sunnah Rasul Shollallahu Alaihi Wa Sallam
> untuk memelihara jenggot.
>
> Mohon bantuannya
>
> Terima kasih
>
> Wassalamu'alaikum