¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date

Fw: Undangan pengajian bulanan

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý


?
Assalaamu'alaikum wr.wb
?
Ikhwah fillah, kami mengundang ikhwah sekalian untuk mengikuti kajian bulanan di pesantren Al-I'tishom Karawang - Jawa Barat :
?
?
Tema/Topik pembahasan :
?
I'TIQOD AIMATI AS SALAF
?
Muhadhir/Pembicara :
Ustadz. Achmad Rofi'i, Lc.
Ustadz. Zainal Arifin, Lc.
?
Hari/Tanggal :
?
Ahad, 3 Shafar 1421H / 7 Mei 2000 M
?
Tempat :
Pondok Pesantren Al-I'Tishom
Karawang - Jawa Barat
?
Terbuka untuk umum
?
?
Untuk lebih jelasnya lihat denah terlamir.
?
Jazakumullah khairan
Wassalaamu'alaikum wr.wb.
?
Misbah Muhsin
Lajnah Da'wah Yayasan Al-I'tishom
?
Untuk Informasi.
Karawang : 0267- 433 801
Jakarta???? : 021-921 9 556


Pertanyaan Tentang Membaca Al Fatihah

Suprayitno MCDP
 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ikhwan fillah yang senantiasa berharap akan redho dan maghfiroh Alloh
SWT., mungkin ada diantara ikhwah yang 'alim untuk menjawab pertanyaan
sehubungan dgn. forward email yang ana terima :

* Benarkah keyakinan tentang salahnya dalam membaca Surotul Fatihah
akan menyebabkan kita menisbatkan beberapa kata yang berkaitan dengan
nama - nama syaithon, sebagaimana artikel berikut ?
* Darimanakah (golongan apa) asal keyakinan seperti ini ?

Demikian yang ana tanyakan, jazakallohu khoiron atas jawabanya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.




Berikut Forward Email tsb :


BERHATI-HATI BILA MEMBACA SURAT FATIHAH

NAMA SYAITAN DALAM AL-FATIHAH

Al-Fatihah adalah satu rukun dalam shalat, apabila cacat bacaannya
maka rusaklah shalat.
Oleh karena itu perbaikilah bacaannya dengan ilmu tajwid.
Bukan hanya bacaannya saja rusak malah kita menyebut nama syaitan di
dalam shalat kita.
Berikut diperturunkan nama syaitan laknat yang wujud didalam
Al-Fatihah, sekiranya kita tidak berhati-hati.

Nama-2 syaitan;
1. DU LI LAH (bila dibaca tiada sabdu) sepatutnya DULILLAH
2. HIR ROB (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya HI ROB
3. KIYYAU (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KI YAU
4. KANNAK (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KA NAK
5. KANNAS (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya KA NAS

SIROTHOLLAZI............. sehingga habis hendaklah dibaca tanpa henti..

AMIN ...............hendaklah mengaminkan Al-Fatihah dengan betul yaitu:
AA......dua harakat, MIN .... 3 harakat, semoga Amin kita bersamaan dengan
Amin
malaikat . Insya-Allah. semoga kita menjadi orang yang senantiasa
memperbaiki
bacaannya.


[Masalah - 39 = Islam dan Iman : Apa bedanya ?]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
ISLAM DAN IMAN
Apa Bedanya ..?
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Pertanyaan :
Apa definisi Iman itu dan apa perbedaannya antara Iman dan Islam .?
?
Jawab :
Islam dalam pengertiannya secara umum adalah menghamba (beribadah) kepada Allah dengan cara menjalankan ibadah-ibadah yang disyari'atkan-Nya sebagaimana yang dibawa oleh para utusan-Nya sejak para rasul itu diutus hingga hari kiamat.
?
Ini mencakup apa yang dibawa oleh Nuh 'Alaihis sallam berupa hidayah dan kebenaran, juga yang dibawa oleh Musa 'Alaihis sallam, yang dibawa oleh Isa 'Alaihis sallam dan juga mencakup apa yang dibawa oleh Ibrahim 'Alaihis sallam, Imamul hunafa' (pimpinan orang-orang yang lurus), sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam berbagai ayat-Nya yang menunjukkan bahwa syari'at-syari'at terdahulu seluruhnya adalah Islam kepada Allah 'Azza wa Jalla.
?
Sedangkan Islam dalam pengertiannya secara khusus setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ajaran yang dibawa oleh beliau. Karena ajaran beliau menasakh (menghapus) seluruh ajaran yang sebelumnya, maka orang yang mengikutinya menjadi seorang muslim dan orang yang menyelisihinya bukan muslim karena ia tidak menyerahkan diri kepada Allah, akan tetapi kepada hawa nafsunya.
?
Orang-orang Yahudi adalah orang-orang muslim pada zamannya Nabi Musa 'Alaihis salllam, demikian juga orang-orang Nashrani adalah orang-orang muslim pada zamannya Nabi Isa 'Alaihis sallam. Namun ketika telah diutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian ia mengkufurinya, maka mereka bukan jadi orang muslim lagi.
?
Oleh karena itu tidak dibenarkan? seseorang berkeyakinan bahwa agama yang dipeluk oleh orang-orang? Yahudi dan Nashrani sekarang ini sebagai agama yang benar dan diterima di sisi Allah sebagaimana Dienul Islam.
?
Bahkan orang yang berkeyakinan seperti? itu berarti telah kafir dan keluar dari dienul Islam, sebab Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Sesungguhnya Dien yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam". (Ali-Imran : 19).
?
"Artinya : Barangsiapa mencari suatu dien selain Islam, maka tidak akan diterima (dien itu) daripadanya". (Ali-Imran : 85).
Islam yang dimaksudkan adalah Islam yang dianugrahkan oleh Allah kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya. Allah berfirman.
"Artinya : Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepada nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu jadi agamamu". (Al-Maidah : 3).
Ini adalah nash yang amat jelas yang menunjukkan bahwa selain umat ini, setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihis sallam, bukan pemeluk Islam. Oleh karena itu, agama yang mereka anut tidak akan diterima oleh Allah dan tidak akan memberi manfaat pada hari kiamat. Kita tidak boleh menilainya sebagai agama yang lurus. Salah besar orang yang menilai Yahudi dan Nashrani sebagai saudara, atau bahwa agama mereka pada hari ini sama pula seperti yang dianut oleh para pendahulu mereka.
?
Jika kita katakan bahwa Islam berarti menghamba diri kepada Allah Ta'ala dengan menjalankan syari'at-Nya, maka dalam artian ini termasuk pula pasrah atau tunduk kepada-Nya secara zhahir maupun batin. Maka ia mencakup seluruh aspek ; aqidah, amalan maupun perkataan. Namun jika kata Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam berarti amal-amal perbuatan yang zhahir berupa ucapan-ucapan lisan maupun perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman adalah amalan batiniah yang berupa aqidah dan amal-amalan hati. Perbedaan istilah ini bisa kita lihat dalam firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Orang-orang Arab Badui itu berkata :'Kami telah beriman'. Katakanlah (kepada mereka) :'Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'kami telah tunduk, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu". (Al-Hujurat : 14).
Mengenai kisah Nabi Luth, Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri". (Adz-Dzariyat : 35-36).
Di sini terlihat perbedaan antara mukmin dan muslim. Rumah yang berada di negeri itu zhahirnya adalah rumah yang Islami, namun ternyata di dalamnya terdapat istri Luth yang menghianatinya dengan kekufurannya. Adapun siapa saja yang keluar dari negeri itu dan selamat, maka mereka itulah kaum beriman yang hakiki, karena keimanan telah benar-benar masuk kedalam hati mereka.
?
Perbedaan istilah ini juga bisa kita lihat lebih jelas lagi dalam hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu, bahwa Jibril pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihis sallam mengenai Islam dan Iman. Maka beliau menjawab :"Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah". Mengenai Iman beliau menjawab :"Engkau beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Utusan-utusan-Nya, hari AKhir, serta beriman dengan qadar yang baik dan yang buruk".
?
Walhasil, pengertian Islam secara mutlak adalah mencakup seluruh aspek agama termasuk Iman. Namun jika istilah Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam ditafsirkan dengan amalan-amalan yang zhahir yang berupa perkataan lisan dan perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman ditafsirkan dengan amalan-amalan batiniah berupa i'tiqad-i'tiqad dan amalan hati.
?


Web site ML assunnah

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
Kata Pengantar
Web site assunnah.
?
Alhamdulillah, setelah proses cukup lama dan disertai keterbatasan yang dimiliki, akhirnya, kami bisa menghadirkan kepada anda sebuah rancangan homepage atau web site dari ML assunnah, dengan alamat?: ?.
?
Tentunya, kami?menyadari bahwa web site atau homepage tersebut jauh dari apa yang anda harapkan?atau memenuhi kepuasan anda, ?dan memang.., kami-pun tidak dibebani target bahwa inilah yang terbaik, yang terpenting bagi kami dengan dimunculkannya web site tersebut menjadi sarana untuk proses ta'aruf diantara kita.
?
dirancang dengan perwajahan yang sederhana dan dilengkapi pula dengan rubrik dakwah dan kolom informasi, untuk itu?kami persilahkan anda?mengunjunginya. Disisi lain, kami-pun berusaha dari waktu ke waktu untuk selalu?berbenah diri, dan?dalam hal ini,?kami mengharapkan koreksi/kritik dan nasehatnya dari anda semua, supaya?kami tidak berjalan sendiri tanpa ada yang menegur dikala khilaf dan alfa. Itulah permohonan kami.
?
Demikianlah pengantar kami untuk pemunculan web site tersebut.
?


[Masalah - 38 = Pengertian Iman Menurut Ahlus Sunnah wa Jama'ah]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
PENGERTIAN IMAN
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

?
Kata Pengantar.
?
Artikel yang sedang dan akan anda nikmati?ini, merupakan cuplikan dari buku Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid terbitan At-Tibyan Solo, yang isinya merupakan fatwa-fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, sebagai upaya menyebarkan ilmu kami mencoba?untuk memuatnya secara berseri, mulai dari Masalah-38 s/d Masalah-43 insya Allah, namun tidak semua fatwa?tersebut kami angkat di sini, hanya beberapa saja, mengingat keterbatasan yang kami miliki.
?
Dan tema-tema yang kami hadirkan kehadapan anda, merupakan pembahasan - pembahasan yang sangat menarik?sekali untuk dikaji dan dipahami, seperti??: Bagaimana pengertian iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah .? Apakah iman itu bisa bertambah atau berkurang .? kemudian, Apakah hari perhitungan (hisab) itu sehari ? Dan Apakah Adzab kubur terhadap badan ataukah ruh .? dll.
?
Harapan kami, dengan dihadirkannya permasalahan ini?tidak lain supaya kita lebih bisa? memahami pokok-pokok permasalahan tersebut?dengan benar dan sesuai dengan apa yang dipahami oleh As-Salafush Shalih, inysa Allah Ta'ala.?
?
?
PENGERTIAN IMAN MENURUT AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH.
Iman Bisa Bertambah atau Berkurang.
?
Pertanyaan.
Bagaimana pengertian Iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah .? Apakah Iman itu bisa bertambah atau berkurang .?
?
Jawab.
Pengertian Iman menurut? Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah ; ikrar dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan. Jadi, Iman itu mencakup tiga hal :
  1. Ikrar dengan hati.
  2. Pengucapan dengan lisan.
  3. Pengamalan dengan anggota badan
Jika keadaannya demikian, maka iman itu akan bisa bertambah atau bisa saja berkurang. Lagi pula nilai ikrar itu tidak selalu sama. Ikrar atau pernyataan karena memperoleh satu berita, tidak sama dengan jika langsung melihat persoalan dengan kepala mata sendiri. Pernyataan karena memperoleh berita dari satu orang tentu berbeda dari pernyataan dengan memperoleh berita dari dua orang. Demikian seterusnya. Oleh karena itu, Ibrahim 'Alaihis Sallam pernah berkata seperti yang dicantumkan oleh Allah dalam Al-Qur'an.
"Ya Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang mati. Allah berfirman : 'Apakah kamu belum percaya'. Ibrahim menjawab :'Saya telah percaya, akan tetapi agar bertambah tetap hati saya". (Al-Baqarah : 260).
Iman akan bertambah tergantung pada pengikraran hati, ketenangan dan kemantapannya. Manusia akan mendapatkan hal itu dari dirinya sendiri, maka ketika menghadiri majlis dzikir dan mendengarkan nasehat di dalamnya, disebutkan pula perihal surga dan neraka ; maka imannya akan bertambah sehingga seakan-akan ia menyaksikannya dengan mata kepala. Namun ketika ia lengah dan meninggalkan majlis itu, maka bisa jadi keyakinan dalam hatinya akan berkurang.
?
Iman juga akan bertambah tergantung pada pengucapan, maka orang berdzikir sepuluh kali tentu berbeda dengan yang berdzikir seratus kali. Yang kedua tentu lebih banyak tambahannya.
?
Demikian halnya dengan orang yang beribadah secara sempurna tentunya akan lebih bertambah imannya ketimbang orang yang ibadahnya kurang.
?
Dalam hal amal perbuatan pun juga demikian, orang yang amalan dengan anggota badannya jauh lebih banyak daripada orang lain, maka ia akan lebih bertambah imannya daripada orang yang tidak melakukan perbuatan seperti dia.
?
Tentang bertambah atau berkurangnya iman, ini telah disebutkan di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya". (Al-Mudatstsir : 31).
?
"Artinya : Dan apabila diturunkan suatu surat, maka diantara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata :'Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini ?'. Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir". (At-Taubah : 124-125)
Dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, pernah bersabda bahwa kaum wanita itu memiliki kekurangan dalam soal akal dan agamanya. Dengan demikian, maka jelaslah kiranya bahwa iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang.
?
Namun ada masalah yang penting, apa yang menyebabkan iman itu bisa bertambah ? Ada beberapa sebab, di antaranya.
  1. Mengenal Allah (Ma'rifatullah) dengan nama-nama (asma') dan sifat-sifat-Nya. Setiap kali marifatullahnya seseorang itu bertambah, maka tak diragukan lagi imannya akan bertambah pula. Oleh karena itu para ahli ilmu yang mengetahui benar-benar tentang asma' Allah dan sifat-sifat-Nya lebih kuat imannya dari pada yang lain.
  2. Memperlihatkan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Allah yang berupa ayat-ayat kauniyah maupun syar'iyah. Seseorang jika mau memperhatikan dan merenungkan ayat-ayat kauniyah Allah, yaitu seluruh ciptaan-Nya, maka imannya akan bertambah. Allah Ta'ala berfirman. Artinya : Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan" (Adz-Dzariyat : 20-21). Ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa jika manusia mau memperhatikan dan merenungkan alam ini, maka imannya akan semakin bertambah.
  3. Banyak melaksanakan ketaatan. Seseorang yang mau menambah ketaatannya, maka akan bertambah pula imannya, apakah ketaatan itu berupa qauliyah maupun fi'liyah. Berdzikir -umpamanya- akan menambah keimanan secara kuantitas dan kualitas. Demikian juga shalat, puasa dan haji akan menambah keimanan secara kuantitas maupun kualitas.
Adapun? penyebab berkurangnya iman adalah kebalikan daripada penyebab bertambahnya iman, yaitu :
  1. Jahil terhadap asma' Allah dan sifat-sifat-Nya. Ini akan menyebabkan berkurangnya iman. Karena, apabila mari'fatullah seseorang tentang asma' dan sifat-sifat-Nya itu berkurang, tentu akan berkurang juga imannya.
  2. Berpaling dari tafakkur mengenai ayat-ayat Allah yang kauniyah maupun syar'iyah. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya iman, atau paling tidak membuat keimanan seseorang menjadi statis tidak pernah berkembang.
  3. Berbuat maksiat. Kemaksiatan memiliki pengaruh yang besar terhadap hati dan keimanan seseorang. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :"Tidaklah seseorang itu berbuat zina ketika melakukannnya sedang ia dalam keadaan beriman". (Al-Hadits).
  4. Meninggalkan ketaatan. Meninggalkan keta'atan akan menyebabkan berkurangnya keimanan. Jika ketaatan itu berupa kewajiban lalu ditinggalkannya tanpa udzur, maka ini merupakan kekurangan yang dicela dan dikenai sanksi. Namun jika ketaatan itu bukan merupakan kewajiban, atau berupa kewajiban namun ditinggalkannya dengan?udzur (alasan), maka ini juga merupakan kekurangan, namun tidak dicela. Karena itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menilai kaum wanita sebagai manusia yang kurang akal dan kurang agamanya. Alasan kurang agamanya adalah karena jika ia sedang haid tidak melakukan shalat dan puasa. Namun ia tidak dicela karena meninggalkan shalat dan puasa itu ketika sedang haid, bahkan memang diperintahkan meninggalkannya. Akan tetapi jika hal ini dilakukan oleh kaum laki-laki, maka jelas akan mengurangi keimannya dari sisi yang satu ini.

?


Satu Wasiat tentang bahaya bid'ah dan ikut-ikutan

Abu Luthfi Sudaryanto
 

BISMILLAHIRROHAMAANIRROHIIM

KATA PENGANTAR:
Dan Apabila dikatakan kepada mereka:"Ikutilah apa yang telah diturukan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami." "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa-pun dan tidak mendapat petunjuk"? (Albaqaroh 170).
Ibnu Katsir, rahimahullah, berkata: "Dalam ayat ini Allah menerangkan adanya orang-orang yang degil, fanatik buta, sehingga bila diajak mengikuti apa yang diturunkan Allah pada Rasul-Nya, dan meninggalkan kesesatan, kebodohan mereka, mereka menjawab, "Kami hanya mengikuti apa yang kami warisi dari bapak-bapak kami, bahkan mereka pertahankan sebagai kebudayaan, kejayaan dan kemuliaan nenek moyangnya, yang berupa kepepercayaan kepada batu, pohon, besi dan lain-lain". Ibnu Abbas, rodhiyallahu 'anhu, berkata:"Ayat ini diturunkan mengenai serombongan kaum Yahudi ketika diajak oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk Islam, mereka menjawab, 'bahkan kami mengikuti apa yang kami dapatkan dari bapak-bapak kami'. Maka Allah menurunkan ayat ini. (Tafsir Ibnu Katsir).
Kemudian, sungguh celaka Amru bin Luhay, dan orang-orang yang mengikuti atau menirunya.
Berikut ini saya sampaikan satu cuplikan kajian sejarah tentang agama-agama bangsa Arab. Saya ambil dari kitab sirah karya syaikh Shafiyuur rahman AL-MUBARAKFURI, "ar-Rahiqul al Makhtum bahtsun fi as-Sirah an-Nabawiyah 'ala shahibiha afdhal as-shalatu was-Salam" .
Semoga kita dapat mengambil pelajaran darinya, dan semoga Allah tabaroka wata'ala memberi kita hidayah menuju jalan yang lurus. Serta memberi kita kemampuan untuk menyeleksi pemikirian orang lain, mampu memilih dan memilah mana yang benar. Amien.

-------------------------------------------
AGAMA-AGAMA BANGSA ARAB

Dahulu, sebagian besar bangsa Arab mengikuti ajaran Isma'il 'alaihi salam tatakala diserukan kepada mereka agama bapaknya, Ibrahim 'alaihi salam. Mereka beribadah kepada Allah dan mentauhidkan-Nya. Setelah berlalu waktu yang cukup lama, mereka melupakan peringatan yang telah disampaikan kepada mereka, namun masih tersisa tauhid dan beberapa syi'ar dari agama Ibrahim sampai datang Amru bin Luhay, pemimpin Bani Khuza'ah.
Amru bin Luhay memiliki perilaku yang mulia seperti ramah, jujur, dan semangat terhadap agama sehingga ia dicintai oleh manusia. Dia didekati oleh banyak orang, karena mereka mengira bahwa dia adalah ulama besar. Kemudian, ia pergi ke Syam, dan melihat penduduk Syam menyembah berhala. Amru bin Luhay menganggap Syam merupakan tempat para rasul dan kitab. Kemudian, ia membawa berhala Hubal dan ditempatkan di tengah-tengah ka'bah, lalu ia serukan kepada penduduk Mekkah untuk menyekutukan Allah, dan mereka pun menyambut seruannya. Tidak lama kemudian, penduduk Hijaz mengikuti penduduk Mekkah karena penduduk Mekkah merupakan penguasa ka'bah dan menghuni tanah haram.(Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, "Mukhtashar Siratir Rasul shallallahu 'alaihi wasallam", hal. 12)
Diantara berhala mereka yang tertua adalah Manat, berhala ditempatkan di Masylal di daerah pantai laut merah dekat Qadid. Berhala mereka yang selanjutnya adalah Latta, ditempatkan di Tha'if, kemudian Uzza dan ditempatkan di Wadi Nakhlah. Tiga berhala tersebut merupakan berhala yang terbesar. setelah itu kemusyrikan semakin banyak, dan berhala melimpah di setiap tempat di Hijaz.
Disebutkan bahwa Amru bin Luhay memiliki khadam dari jin yang mengabarkan kepadanya bahwa berhala-berhala kaum Nabi Nuh - Wud, Suwa, Yaghuts, Ya'uq dan Nasr - terpendam di wilayah Jeddah. Kemudian, amru mendatangi temapt tersebut, dan membongkarnya, lalu ia dibawa ke Tihamah. Tatkala musim haji tiba, berhala-berhala tersebut ia berikan kepada kabilah-kabilah yang datang. Lalu, mereka pun membawa berhala-berhala tersebut ke negeri mereka, sehingga setiap kabilah, bahkan setiap rumah memiliki berhala. Masjidil Haram penuh dengan berhala, sehingga ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaklukkan Mekkan, disekitar ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merusaknya hingga berjatuhan, kemudian beliau perintahkan untuk dikeluarkaan dari masjid dan dibakar. (Shahih Bukhari, I:222)
Demikianlah, kemusyrikan dan peribadatan kepada berhala menjadi fenomena teerbesar dalam agama masyarakat jahiliyyah yang pernah mengaku berada diatas agama Ibrahim.
Mereka memiliki tradisi dan bentuk-bentuk peribadatan terhadap berhala, yang sebagian besar tradisi tersebut direkayasa oleh Amru bin Luhay. Mereka mengira bahwa hasil rekayasa Amru bin Luhay tersebut merupakan BID'AH HASANAH, bukan merubah agama Ibrahim.......
(Dikutip dari: Sirah Nabawiyah, Robbani Press, cet. I, 1998, hal. 27-28)








______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at


[Masalah - 37 = Tiga Landasan Utama 4/4]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
TIGA LANDASAN UTAMA
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
Bagian Terakhir dari Empat Tulisan [4/4]

?
MENGENAL NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
?
Beliau adalah Muhammad bin 'Abdullah, bin 'Abdul Muthallib, bin Hasyim. Hasyim adalah termasuk suku Quraisy, suku Quraisy termasuk bangsa Arab, sedang bangsa Arab adalah termasuk keturunan Nabi Isma'il, putera Nabi Ibrahim Al-Khalil. Semoga Allah melimpahkan kepadanya dan kepada Nabi kita sebaik-baik shalawat dan salam.
?
Beliau berumur 63 tahun, diantaranya 40 tahun sebelum beliau menjadi nabi dan 23 tahun? sebagai nabi dan rasul.
?
Beliau diangkat sebagai nabi dengan "Iqra" yakni surah Al-'Alaq : 1-5, dan diangkat sebagai rasul dengan surah Al-Mudatstsir.
?
Tempat asal beliau adalah Makkah.
?
Beliau diutus Allah untuk menyampaikan peringatan menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid. Dalilnya, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Wahai orang yang berselimut ! Bangunlah, lalu sampaikanlah peringatan. Agungkanlah Tuhanmu. Sucikalah pakaianmu. Tinggalkanlah berhala-berhala itu. Dan janganlah kamu memberi, sedang kamu menginginkan balasan yang lebih banyak. Serta bersabarlah untuk memenuhi perintah Tuhanmu". (Al-Mudatstsir : 1-7).
Pengertian :
  • "Sampaikanlah peringatan", ialah menyampaikan peringatan menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid.
  • "Agungkanlah Tuhanmu". Agungkanlah Ia dengan berserah diri dan beribadah kepada-Nya semata-mata.
  • "Sucikanlah pakaianmu", maksudnya ; Sucikanlah segala amalmu dari perbuatan syirik.
  • "Tinggalkanlah berhala-berhala itu", artinya : Jauhkan dan bebaskan dirimu darinya serta orang-orang yang memujanya.
Beliaupun melaksanakan perintah ini dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun, mengajak kepada tauhid. Setelah sepuluh tahun itu beliau di mi'rajkan (diangkat naik) ke atas langit dan disyari'atkan kepada beliau shalat lima waktu. Beliau melakukan shalat di Makkah selama tiga tahun. Kemudian, sesudah itu, beliau diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah.
?
Hijrah, pengertiannya, ialah : Pindah dari lingkungan syirik ke lingkungan Islami.
?
Hijrah ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan umat Islam. Dan kewajiban tersebut hukumnya tetap berlaku sampai hari kiamat. Dalil yang menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu firman Allah Ta'ala.
"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan zhalim terhadap diri mereka sendiri 1, kepada mereka malaikat bertanya :'Dalam keadaan bagaimana kamu ini .? 'Mereka menjawab : Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri (Makkah). Para malaikat berkata : 'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (kemana saja) di bumi ini ?. Maka mereka itulah tempat tinggalnya neraka Jahannam dan Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. Akan tetapi orang-orang yang tertindas di antara mereka, seperti kaum lelaki dan wanita serta anak-anak yang mereka itu dalam keadaan tidak mampu menyelamatkan diri dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), maka mudah-mudahan Allah memaafkan mereka. Dan Allah adalah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun". (An-Nisaa : 97-99).
?
Dan firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman ! Sesungguhnya, bumi-Ku adalah luas, maka hanya kepada-Ku saja supaya kamu beribadah". (Al-Ankabuut : 56).
Al-Baghawai 2, Rahimahullah, berkata :"Ayat ini, sebab turunnya, adalah ditujukan kepada orang-orang muslim yang masih berada di Makkah, yang mereka itu belum juga berhijrah. Karena itu, Allah menyeru kepada mereka dengan sebutan orang-orang yang beriman".
?
Adapun dalil dari Sunnah yang menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Hijrah tetap akan berlangsung selama pintu taubat belum ditutup, sedang pintu taubat tidak akan ditutup sebelum matahari terbit dari barat". (Hadits Riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 4, hal. 99. Abu Dawud dalam Sunan-nya, kitab Al-Jihad, bab 2, dan Ad-Darimi dalam Sunan-nya, kitab As-Sam, bab 70).
Setelah Nabi Muhammad menetap di Madinah, disyariatkan kepada beliau zakat, puasa, haji, adzan, jihad, amar ma'ruf dan nahi mungkar, serta syariat-syariat Islam lainnya.
?
Beliau-pun melaksanakan untuk menyampaikan hal ini dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun. Sesudah itu wafatlah beliau, sedang agamanya tetap dalam keadaan lestari.
?
Inilah agama yang beliau bawa : Tiada suatu kebaikan yang tidak beliau tunjukkan kepada umatnya dan tiada suatu keburukan yang tidak beliau peringatkan kepada umatnya supaya di jauhi. Kebaikan yang beliau tunjukkan ialah tauhid serta segala yang dicintai dan diridhai Allah, sedang keburukan yang beliau peringatkan supaya dijauhi ialah syirik serta segala yang dibenci dan tidak disenangi Allah.
?
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia, dan diwajibkan kepada seluruh jin dan manusia untuk mentaatinya. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Katakanlah. 'Wahai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua". (Al-Araaf : 158).
Dan melalui beliau, Allah telah menyempurnakan agama-Nya untuk kita, firman Allah Ta'ala.
"..Pada hari ini 3, telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan Aku lengkapkan kepadamu ni'mat-Ku serta Aku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu". (Al-Maaidah : 3).
Adapun dalil yang menunjukkan bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam juga wafat, ialah firman Allah Ta'ala.
"Artinya :Sesungguhnya kamu akan mati dan? sesungguhnya mereka-pun akan mati (pula). Kemudian, sesungguhnya kamu nanti pada hari kiamat berbantah- bantahan di hadapan Tuhanmu". (Az-Zumar : 30-31).
Manusia sesudah mati, mereka nanti akan dibangkitkan kembali. Dalilnya firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Berasal dari tanahlah kamu telah Kami jadikan dan kepadanya kamu Kami kembalikan serta darinya kamu akan Kami bangkitkan sekali lagi" (Thaa-haa : 55).
?
Dan firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Dan Allah telah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalamnya (lagi) dan (pada hari Kiamat) Dia akan mengeluarkan kamu dengan sebenar-benarnya". (Nuh : 17-18).
Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan di hisab dan diberi balasan sesuai dengan amal perbuatan mereka, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk sesuai dengan perbuatan mereka dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan (pahala) yang lebih baik (surga)".(An-Najm : 31).
Barangsiapa yang tidak mengimani kebangkitan ini, maka dia? adalah kafir, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : (Kami telah mengutus) rasul-rasul menadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan, supaya tiada lagi suatu alasan bagi menusia membantah Allah sebelum (diutusnya), serta beliulah penutup para nabi". (An-Nisaa : 165).
?
"Artinya : Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakan : 'Tidaklah demikian. Demi Tuhanku, kamu pasti akan dibangkitkan dan niscaya akan diberitakan kepadamu apapun yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah amat mudah bagi Allah". (At-Tghaabun : 7).
Allah telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan. Sebagaimana firman Allah Ta'ala.
"Artinya : (Kami telah mengutus) rasul-rasul menjadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan supaya tiada lagi suatu alasan bagi manusia membantah Allah setelah (diutusnya) para rasul itu .." (An-Nisaa : 165).
Rasul pertama adalah Nabi Nuh 'Alaihissalam 4, Dan rasul terkahir adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, serta beliaulah penutup para nabi.
?
Dalil yang menunjukkan bahwa rasul pertama adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Sesungguhnya Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan para nabi sesudahnya .." (An-Nisaa : 163).
Dan Allah telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul, mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad, dengan memerintahkan mereka untuk beribadat kepada Allah semata-mata dan melarang mereka beribadah kepada thagut. Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul (untuk menyerukan) :'Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thagut itu ..". (An-Nahl : 36).
Dengan demikian, Allah telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya supaya bersikap kafir terhadap thagut dan hanya beriman kepada-Nya.
?
Ibnu Al-Qayyim 5, Rahimahullah Ta'ala, telah menjelaskan pengertian thagut tersebut dengan mengatakan.
"Artinya : Thagut, ialah setiap yang diperlakukan manusia secara melampui batas (yang telah ditentukan oleh Allah), seperti dengan disembah, atau diikuti atau dipatuhi".
Dan thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima :
  1. Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
  2. Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
  3. Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
  4. Orang yang mengaku tahu sesuatu yang ghaib, dan
  5. Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan hukum yang telah diturunkan oleh Allah.
Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Tiada paksaan dalam (memeluk) agama ini. Sungguh telah jelas kebenaran dari kesesatan. Untuk itu, barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka dia benar-benar telah berpegang teguh dengan tali yang terkuat, yang tidak akan terputus tali itu. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". (Al-Baqarah : 256).
Ingkar kepada semua thagut dan iman kepada Allah saja, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tadi, adalah hakekat syahadat "Laa Ilaaha Ilallah".
?
Dan diriwayatkan dalam hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Pokok agama ini adalah Islam 6, dan tiangnya adalah shalat, sedang ujung tulang punggungnya adalah jihad fi sabilillah". (Hadits Shahih riwayat Ath-Thabarani dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, dan riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami Ash-Shahih, kitab Al-Imaan, bab 8).
Hanya Allah-lah Yang Mahatau. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad kepada keluarga dan para sahabatnya.
?
Keterangan :
Tiga Landasan Utama
Diterbitkan oleh :
Kementrian Urusan Islam, Waqaf, Da'wah dan Penyuluhan
Urusan Penerbitan dan Penyebaran
Kerajaan Arab Saudi

Fote Note.
  1. Yang dimaksud dengan orang-orang yang zhalim terhadap diri mereka sendiri dalam ayat ini, ialah orang-orang penduduk Makkah yang sudah masuk Islam tetapi mereka tidak mau hijrah bersama Nabi, padahal mereka mampu dan sanggup. Mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir supaya ikut bersama mereka pergi ke perang Badar, akhirnya ada diantara mereka yang terbunuh.
  2. Abu Muhammad Al-Husein bin Mas'ud bin Muhammad Al-Farra' atau Ibnu Al-Farra'. Al Baghawi (436-510H - 1044-1117M). Seorang ahli dalam bidang fiqh, hadits dan tafsir. Di antara karyanya : At-Tahdziib (fiqh), Syarh As-Sunnah (hadits), Lubaab At-Ta'wiil fi Ma'aalim At-Tanziil (tafsir).
  3. Maksudnya, adalah hari Jum'at ketika wukuf di Arafah, pada waktu Haji Wada.
  4. Selain dalil dari Al-Qur'an yang disebutkan Penulis, yang menunjukkan bahwa Nabi Nuh adalah rasul pertama, di sana juga ada hadits shahih yang menyatakan bahwa Nabi Nuh adalah rasul pertama yang di utus kepada penduduk bumi ini, seperti hadits riwayat Al-Bukhari dalam Shahih-nya kitab Al-Anbiya, bab 3 dan riwayat Muslim dalam Shahih-nya kitab Al-Iman, bab. 84. Adapun Nabi Adam Alaihissalam, menurut sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari, Radhiyallahu anhu. Beliau adalah nabi pertama. Dan disebutkan dalam hadits ini bahwa jumlah para nabi ada 124 ribu orang, dari jumlah tersebut sebagai rasul 315 orang, dan dalam riwayat lain disebutkan 310 orang lebih. Lihat : Imam Ahmad, Al-Musnad, jilid 5, hal. 178, 179 dan 265.
  5. Abu Abdillah : Muhammad bin Abu Bakar, bin Ayyub, bin Said, Az-Zur'i,Ad-Dimasqi, terkenal dengan Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah (691-751H - 1292 - 1350M). Seorang ulama yang giat dan gigih dalam mengajak umat Islam pada zamannya untuk kembali kepada tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah serta mengikuti jejak para Salaf Shalih. Mempunyai banyak karya tulsi, antara lain : Madaarij As-Salikin, Zaad Al-Ma'aad, Thariiq Al-Hijratain wa Baab As-Sa'aadatain, At-Tibyaan fi Aqwaam Al-Qur'aan, Miftah Daar As-Sa'aadah.
  6. Silahkan melihat kembali pengertian Islam yang disebutkan oleh Penulis, dalam Tiga Landasan Utama bagian 3/4


Satu Wasiat tentang Nasehat

Abu Luthfi Sudaryanto
 

KATA PENGANTAR

Sungguh sering kulihat,
dalam perkataan yang memikat,
sering terdapat banyak syubhat.

Dan sungguh sering pula kutemui
kebenaran itu terselimuti,
oleh kata-kata keji bernada emosi.

Maka dalam kesempatan ini,
ingin kusampaikan sebuah nasehat,
dari syeikh Muhammad Nasiruddin Al-Bani, rohimahullah
yang kusalin dari buku Fikih nasehat,
karya ustadz Fariq bin Gasim Anuz, barokallahu fiih.
sebagai satu wasiat, semoga bermanfaat,
buat diri sendiri nan dhoif ini,
dan seluruh sahabat yang ingin selamat.

-----------------------------------------
NASEHAT AL-ALBANI KEPADA PENUNTUT ILMU.

Penyusun buku Fikih Nasehat menyebutkan dalam pasal SABAR DAN LEMAH LEMBUT sbb:
Sebagai penutup dari pasal ini, penyusun akan meringkaskan nasehat Syaikh Muhammad Nasiruddin Al Albani rahimahullah kepada para penuntut ilmu yang saya terjemahkan secara bebas.

"Aku nasehatkan untuk saya pribadi khususnya dan untuk saudara-saudarku kamu muslimin pada umumnya agar bertaqwa kepada Allah.
Diantara bagian-bagian taqwa yang akan saya nasehatkan, diantaranya:
Pertama: Hendaklah kalian menuntut ilmu syar'i dengan ikhlas karena Allah, janganlah ada tujuan-tujuan yang lain seperti mengharapkan sesuatu balasan, ucapan terimakasih, atau senang tampil di muka umum.
Kedua: diantara penyakit yang menimpa penuntut ilmu syar'i adalah ujub (terhadap diri sendiri) dan lupa daratan, dia merasa sudah memiliki ilmu yang cukup sehingga berani untuk berijtihaj sendiri tanpa mengambil bantuan dari penjelasan ulama' salaf. Sebagaimana mereka tidak bersyukur kepada Allah yang telah memberikan taufiq kepada mereka, berupa ilmu yang benar dan adab-adabnya, bahkan mereka tertipu dengan diri mereka sendiri, mereka menyangka telah memiliki kemapanan dalam ilmu sehingga meuncullah dari mereka fatwa-fatwa yang menggoncangkan, tidak dilandasi dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al Kitab dan As Sunnah, maka nampaklah fatwa-fatwa ini dari pemikiran-pemikiaran yang tidak matang, mereka menyangka bahwa bahwa fatwa-fatwa tersebut adalah ilmu yang diambil dari Al Kitab dan As Sunnah, maka mereka sesat dengan pemikiran-pemikiran tersebut dan meyesatkan banyak manusia, dan kalian mengetahui semuanya diantara dampak negatif dari fenomena tadi munculnya kelompok di sebagian negri Islam mengkafirkan kelompok-kelompok Islam lainnya dengan alasan-alasan yang dibuat-buat, tidak bisa kami kemukakan dalam kesempatan yang sangat singkat ini, karena pertemuan kami ini sekarang khusus sedang memberikan peringatan dan nasehat kepada para penuntut ilmu dan juru da'wah, oleh karena itu saya menasehati saudara-saudara kami dari ahli sunnah dan ahli hadits di seluruh negeri Islam agar mereka sabar dalam menuntut ilmu, dan agar mereka tidak tertipu dengan ilmu yang mereka miliki sekarang. Mereka harus mengikuti jalan yang telah digariskan, jangan sekali-kali mereka bersandar dengan mangandalkan semata-mata pemahaman mereka atau yang mereka beri nama dengan ijtihad mereka. Saya sering sekali mendengar dari saudara-saudara kami mereka mengatakan dengan sangat mudahnya "saya berijtihad" atau "saya berpendapat demikian" tanpa memikirkan akibat-akibat yang ditimbulkan dari ucapan-ucapannya. Mereka tidak mengambil bantuan dari kitab-kitab fiqih dan hadits serta pemahaman ulama' terhadap kitab-kitab tersebut. Yang ada hanya hawa nafsu dan pemahaman yang dangkal dalam menggunakan dalil, sedangkan penyebabnya adalah ujub dan lupa daratan. Oleh karena itu, sekali lagi saya menasehatkan kepada para menuntut ilmu agar menjauhi segala akhlaq yang tidak Islami, diantaranya agar mereka tidak tertipu oleh ilmu yang telah di dapatkannya serta tidak tergelincir ke dalam ujub.
Ketiga: terakhir, agar mereka menasehati manusia dengan cara yang lebih baik, menjauhi cara-cara yang kasar dan keras dalam berda'wah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, (yang artinya):
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik." (Surah An Nahl 125).
Allah berfirman dengan ayat tadi karena kebenaran itu sendiri berat atas manusia untuk menerimanya, dan berat atas jiwa-jiwa mereka, oleh karena itu secara umum jiwa manusia sombong untuk menerimanya, kecuali sedikit yang dikehendaki Allah untuk langsung menerimanya. Apabila beratnya kebenaran itu atas jiwa manusia ditambah dengan beratnya cara berupa kekasaran dalam da'wah, maka itu berarti menjadikan manusia lari dari da'wah kebenaran. Kalian tentu mengetahui sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: (yang artinya)
"Sungguh di antara kalian ada orang-orang yang membuat orang lari (dari kebenaran)," beliau mengulanginya tiga kali.
Sebagai penutup, saya memohon kepada Allah Ta'ala agar jangan menjadikan kami sebagai orang-orang yang membuat orang lain lari dari kebenaran, akan tetapi jadikanlah kami sebagai orang-orang yang memiliki hikmah dan orang-orang yang mengamalkan Al-Qur'an dan As sunnah."

(Disarikan dari buku "Hayaatul Al Albani, juz I hal 452-455.)
--------------------------
Wassalam






]
______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at


[Masalah - 37 = Tiga Landasan Utama 3/4]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
TIGA LANDASAN UTAMA
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
Bagian Ketiga dari Empat Tulisan [3/4]

?
MENGENAL ISLAM
?
Islam, ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya? dengan penuh kepatuhan akan segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.
?
Dan agama Islam, dalam pengertian tersebut, mempunyai tiga tingkatan, yaitu : Islam, Iman dan Ihsan, masing-masing tingkatan mempunyai rukun-rukunnya.
?
I.??? Tingkatan Islam
Adapun tingkatan Islam, rukunnya ada lima :
  1. Syahadat (pengakuan dengan hati dan lisan) bahwa "Laa Ilaaha Ilallaah" (Tiada sesembahan yang haq selain Allah) dan Muhammad adalah Rasulullah.
  2. Mendirikan shalat.
  3. Mengeluarkan zakat.
  4. Shiyam pada bulan Ramadhan.
  5. dan Haji ke Baitullah Al-Haram.
1.??? Dalil Syahadat.
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Allah menyatakan bahwa tiada sesembahan (yang haq) selain Dia, dengan senantiasa menegakkan keadilan (Juga menyatakan demikian itu) para malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tiada sesembahan (yang haq) selain Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Al-Imraan : 18).
"Laa Ilaaha Ilallaah"' artinya : Tiada sesembahan yang haq selain Allah.
?
Syahadat ini mengandung dua unsur : menolak dan menetapkan. "Laa Ilaaha", adalah menolak segala sembahan selain Allah. "Illallaah" adalah menetapkan bahwa penyembahan itu hanya untuk Allah semata-mata, tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu didalam penyembahan kepada-Nya, sebagaimana tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu di dalam kekuasaan-Nya.
?
Tafsiran syahadat tersebut diperjelas oleh firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kepada kaumnya : 'Sesungguhnya aku menyatakan lepas dari segala yang kamu sembah, kecuali Tuhan yang telah menciptakan-ku, karena sesungguhnya Dia akan menunjuki'. Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka senantiasa kembali (kepada tauhid)". (Az-Zukhruf : 26-28).
?
"Artinya : Katakanlah (Muhammad) : 'Hai ahli kitab ! Marilah kamu kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, yaitu ; hendaklah kita tidak menyembah selain Allah dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya serta janganlah sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka :'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang muslim (menyerahkan diri kepada Allah)". (Ali 'Imran : 64).
Adapun dalil syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah.
Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kalangan kamu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat belas kasihan lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman". (Alt-Taubah : 128).
Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah, berarti : mentaati apa yang diperintahkannya, membenarkan apa yang diberitakannya, menjauhi apa yang dilarang serta dicegahnya, dan menyembah Allah hanya dengan cara yang disyariatkannya.
?
2.??? Dalil Shalat dan Zakat serta tafsiran Tauhid.
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Padahal mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya beribadah kepada Allah, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya lagi bersikap lurus, dan supaya mereka mendirikan Shalat serta mengeluarkan Zakat. Demikian itulah tuntunan agama yang lurus". (Al-Bayyinah : 5).
3.??? Dalil Shiyam
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu untuk melakukan shiyam, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa". (Al-Baqarah : 183).
4.??? Dalil Haji.
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Dan hanya untuk Allah, wajib bagi manusia melakukan haji, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa yang mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha tidak memerlukan semsesta?alam". (Al 'Imran : 97).
II.??? Tingkatan Iman.
Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling tinggi ialah syahadat "Laa Ilaaha Ilallaah", sedang cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan sifat malu adalah salah satu dari cabang Iman.
?
Rukun Iman ada enam, yaitu :
  1. Iman kepada Allah.
  2. Iman kepada para Malaikat-Nya.
  3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.
  4. Iman kepada para Rasul-Nya.
  5. Iman kepada hari Akhirat, dan
  6. Iman kepada Qadar, yang baik dan yang buruk. (Qadar : takdir, ketentuan Ilahi. Yaitu : Iman bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam semesta ini adalah diketahui, dikehendaki dan dijadikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala).
Dalil keenam rukun ini, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Berbakti (dari Iman) itu bukanlah sekedar menghadapkan wajahmu (dalam shalat) ke arah Timur dan Barat, tetapi berbakti (dan Iman) yang sebenarnya ialah iman seseorang kepada Allah, hari Akhirat, para Malaikat, Kitab-kitab dan Nabi-nabi...".(Al-Baqarah : 177).
?
Dan firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Sesungguhnya segala sesuatu telah Kami ciptakan sesuai dengan qadar". (Al-Qomar : 49).
III.??? Tingkatan Ihsan.
Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu :
"Artinya : Beribadah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu". (Pengertian Ihsan tersebut adalah penggalan dari hadits Jibril, yang dituturkan oleh Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'Anhu, sebagaimana akan disebutkan).
?
Dalilnya, firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan". (An-Nahl : 128).
?
Dan firman Allah Ta'ala.
?
"Artinya : Dan bertakwallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang melihatmu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesunnguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Asy-Syu'araa : 217-220).
?
Serta firman-Nya.
?
"Artinya : Dalam keadaan apapun kamu berada, dan (ayat) apapun dari Al-Qur'an yang kamu baca, serta pekerjaan apa saja yang kamu kerjakan, tidak lain kami adalah menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya". (Yunus : 61).
Adapun dalilnya dari Sunnah, ialah hadits Jibril1 yang masyhur, yang diriwayatkan dari 'Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'anhu.
"Artinya : Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba muncul ke arah kami seorang laki-laki, sangat putih pakaiannya, hitam pekat rambutnya, tidak tampak pada tubuhnya tanda-tanda sehabis dari bepergian jauh dan tiada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Lalu orang itu duduk di hadapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan menyandarkan kelututnya pada kedua lutut beliau serta meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha beliau, dan berkata : 'Ya Muhammad, beritahulah aku tentang Islam', maka beliau menjawab :'Yaitu : bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah serta? Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, melakukan shiyam pada bulan Ramadhan dan melaksanakan haji ke Baitullah jika kamu mampu untuk mengadakan perjalanan ke sana'. Lelaki itu pun berkata : 'Benarlah engkau'. Kata Umar :'Kami merasa heran kepadanya, ia bertanya kepada beliau, tetapi juga membenarkan beliau. Lalu ia berkata : 'Beritahulah aku tenatng Iman'. Beliau menjawab :'Yaitu : Beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan hari Akhirat, serta beriman kepada Qadar yang baik dan yang buruk'. Ia pun berkata : 'Benarlah engkau'. Kemudian ia berkata : 'Beritahullah aku tentang Ihsan'. Beliau menjawab : Yaitu : Beribadah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu'. Ia berkata lagi. Beritahulah aku tentang hari Kiamat. Beliau menjawab : 'Orang yang ditanya tentang hal tersebut tidak lebih tahu dari pada orang yang bertanya'. AKhirnya ia berkata :'Beritahulah aku sebagian dari tanda-tanda Kiamat itu'. Beliau menjawab : Yaitu : 'Apabila ada hamba sahaya wanita melahirkan tuannya dan apabila kamu melihat orang-orang tak beralas kaki, tak berpakaian sempurna melarat lagi, pengembala domba saling membangga-banggakan diri dalam membangun bangunan yang tinggi'. Kata Umar : Lalu pergilah orang laki-laki itu, semantara kami berdiam diri saja dalam waktu yang lama, sehingga Nabi bertanya : Hai Umar, tahukah kamu siapakah orang yang bertanya itu ? Aku menjawab : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau pun bersabda : 'Dia adalah Jibril, telah datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kalian". (Hadits Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Iman, bab 1, hadits ke 1. Dan diriwayatkan juga hadits dengan lafadz seperti ini dari Abu Hurairah oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab Al-Iman, bab 37, hadits ke 1.)
Bersambung
Mengenal Nabi Muhammad

Fote Note.
  1. Disebut hadits jibril, karena jibril-lah yang datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan menanyakan kepada beliau tentang, Islam, Iman dan masalah hari Kiamat. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan pelajaran kepada kaum muslimin tentang masalah-masaalah agama.


Keutamaan menjadi perempuan

 

Assalamu'alaikum wr.wb.
Terlampir adalah e-mail yang saya dapatkan dari seorang teman mengenai
keutamaan-keutamaan sebagai seorang wanita. Semua ada 41 point.
Apakah ada diantara para maillist member Assunnah yang bisa memberi komentar
mana yang hukumnya kuat dan mana yang hukumnya lemah ?
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamua'laikum wr.wb.
Ngudihadi
Jakarta


Re: +AFs-assunnah+AF0- Mohon Bantuan

endan
 

Saya kira, yang paling penting dengan adanya mail list assunnah ini adalah
+ACI-menuntut ilmu+ACI-. Untuk itu saya kira lebih baik yang dikirim tidak perlu
semua, tapi yang berhubungan dengan masalah ilmu saja. Yaitu mail dari ahi
Yayat mengenai Masalah-masalah penting dalam Islam, saya kira sudah cukup.

----- Original Message -----
From: +ACI-Yayat Ruhiat+ACI- +ADw-yayat+AEA-ksi.co.id+AD4-
To: +ADw-assunnah+AEA-egroups.com+AD4-
Cc: +ACI-Susanto+ACI- +ADw-wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id+AD4-
Sent: Thursday, April 13, 2000 12:33 AM
Subject: +AFs-assunnah+AF0- Mohon Bantuan


+AD4-
+AD4- Siapa yang bisa memberikan saran atau bantuannya....
+AD4-
+AD4- ----- Original Message -----
+AD4- From: Susanto +ADw-wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id+AD4-
+AD4-
+AD4- +AD4- Assalamu'alaikum Wr Wb
+AD4- +AD4-
+AD4- +AD4- Pada tanggal 13 April baru saya tahu ada milis assunnah, setelah saya
buka
+AD4- +AD4- di egroups, sampai hari ini baru ada sekitar 281 email.
+AD4- +AD4- Kalau diijinkan dan tidak mengganggu pengelola milis ini, sudilah
kiranya
+AD4- +AD4- saya dikirim ulang ke 281 mail tersebut ke wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id ,
+AD4- +AD4- mungkin per hari 50 mail, sehingga butuh waktu 6 hari...., atau saya
+AD4- +AD4- diberitahu bagaimana cara mengambilnya langsung dari server egroups via
+AD4- +AD4- account email saya.
+AD4- +AD4- Maklumlah, kalau baca via web, lammaaaa banget
+AD4- +AD4-
+AD4- +AD4- Sebelumnya saya ucapkan jazakallahu khoiran katsira.
+AD4- +AD4-
+AD4- +AD4- Wassalamu'alaikum Wr Wb
+AD4- +AD4- Susanto
+AD4- +AD4-
+AD4-
+AD4-
+AD4- ------------------------------------------------------------------------
+AD4- 25+ACU- Off All Prints+ACE-
+AD4- Buy one today at Corbis.com
+AD4-
+AD4- ------------------------------------------------------------------------
+AD4-
+AD4- Subscribe assunnah-subscribe+AEA-eGroups.com
+AD4-
+AD4- Unsubscribe assunnah-unsubscribe+AEA-eGroups.com
+AD4-
+AD4- Feedback or comments assunnah-owner+AEA-eGroups.com
+AD4-
+AD4-


Re: Mohon Bantuan

Asneil Akbar
 

Assalamu'alaikum wr.wb.

Ana rasa bisa melihat database message assunnah dengan
mengakses dari egroups.
Caranya ketik "www.egroups.com" dan isi "assunnah" di
dalam kolom search. Setelah itu akan muncul assunnah
dan bisa langsung diklik. Kita bisa melihat email
terdahulu.

Wassalamu'alaikum wr.wb.
asneil akbar


--- Yayat Ruhiat <yayat@...> wrote:

Siapa yang bisa memberikan saran atau bantuannya....

----- Original Message -----
From: Susanto
+ADw-wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id+AD4-

+AD4- Assalamu'alaikum Wr Wb
+AD4-
+AD4- Pada tanggal 13 April baru saya tahu ada milis
assunnah, setelah saya buka
+AD4- di egroups, sampai hari ini baru ada sekitar
281 email.
+AD4- Kalau diijinkan dan tidak mengganggu pengelola
milis ini, sudilah kiranya
+AD4- saya dikirim ulang ke 281 mail tersebut ke
wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id ,
+AD4- mungkin per hari 50 mail, sehingga butuh waktu
6 hari...., atau saya
+AD4- diberitahu bagaimana cara mengambilnya
langsung dari server egroups via
+AD4- account email saya.
+AD4- Maklumlah, kalau baca via web, lammaaaa banget
+AD4-
+AD4- Sebelumnya saya ucapkan jazakallahu khoiran
katsira.
+AD4-
+AD4- Wassalamu'alaikum Wr Wb
+AD4- Susanto
+AD4-


------------------------------------------------------------------------
25% Off All Prints!
Buy one today at Corbis.com

------------------------------------------------------------------------

Subscribe assunnah-subscribe@...

Unsubscribe assunnah-unsubscribe@...

Feedback or comments assunnah-owner@...

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Send online invitations with Yahoo! Invites.


[Masalah - 37 = Tiga Landasan Utama 2/4]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
TIGA LANDASAN UTAMA
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
Bagian Kedua dari Empat Tulisan [2/4]

?
MENGENAL ALLAH, 'AZZA WA JALLA
?
Apabila anda ditanya : Siapakah Tuhanmu ? Maka katakanlah : tuhanku adalah Allah, yang memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni'mat yang dikaruniakan-Nya. Dan dialah sembahanku, tiada sesembahan yang haq selain Dia.
?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Artinya : Segala puji hanya milik Allah Tuhan Pemelihara semesta alam". (Al-Faatihah : 1).
Semua yang ada selain Allah disebut Alam, dan aku adalah salah satu dari semesta alam ini.
?
Selanjutnya jika anda ditanya : Melalui apa anda mengenal Tuhan ? Maka hendaklah anda jawab : Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah : malam, siang, matahari dan bulan. Sedang di antara ciptaan-Nya ialah : tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala mahluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.
?
Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya beribadah" (Fushshilat : 37).
Dan firman-Nya :
"Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu. Maha Suci Allah Tuhan semesta alam". (Al-A'raaf : 54).
Tuhan inilah yang haq disembah. Dalilnya, firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Wahai manusia ! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa, (Tuhan) yang telah menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia menghasilkan segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui". (Al-Baqarah : 22).
Ibnu Katsir 1 Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :"Hanya Pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak disembah dengan segala macam ibadah".(Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, (Cairo, Maktabah Dar At-Turats, 1400H)? jilid. 1 hal. 57.
?
Dan macam-macam ibadah yang diperintah Allah itu, antara lain : Islam (Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji), Iman, Ihsan, Do'a, Khauf (takut), Raja' (pengharapan), Tawakkal, Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas), Khusyu' (tunduk), Khasyyah (takut), Inabah (kembali kepada Allah), Isti'anah (memohon pertolongan), Isti'adzah (meminta perlindungan), Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), Dzabh (penyembelihan) Nadzar dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan olehAllah.
?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah". (Al-Jinn : 18).
Karena itu barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah musyrik dan kafir. Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang kafir itu". (Al-Mu'minuun :117).
Dalil-dalil macam Ibadah :
?
1.??? Dalil Do'a.
???????Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Dan Tuhanmu berfirman : Berdo'alah kamu kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina". (Ghaafir : 60).
?
Dan diriwayatkan dalam hadits :
?
"Artinya : Do'a itu adalah sari ibadah". ( Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' Ash-Shahiih, kitab Ad-Da'waat, bab 1. "Maksud hadits ini adalah bahwa segala macam ibadah, baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang mu'min, seperti mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak yatim dll, semestinya diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan balasan ukhrawi. Oleh karena itu Do'a (permohonan dan pengharapan tersebut) disebut oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai sari atau otak ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah").
2.??? Dalil Khauf (takut).
???????Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman". (Ali 'imran : 175).
3.??? Dalil Raja' (pengharapan).
???????Firman AllahTa'ala.
"Artinya : Untuk itu barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhanya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya". (Al-Kahfi : 110).
4.??? Dalil Tawakkal (berserah diri).
???????Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (Al-Maa'idah : 23).
?
"Artinya : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan mencukupinya". (Ath-Thalaaq : 3).
5.??? Dalil Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas) dan Khusyu' (tunduk).
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdo'a kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami". (Al-Anbiyaa : 90).
6.??? Dalil Khasy-yah (takut).
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku". (Al-Baqarah : 150).
7.??? Dalil Inabah (kembali kepada Allah).
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)". (Az-Zumar : 54).
8.??? Dalil Isti'anah (memohon pertolongan).
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan". (Al-Faatihah : 4).
?
Dan diriwayatkan dalam hadits.
?
"Artinya : Apabila kamu memohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan kepada Allah". (Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' 'Ash-Shahiih, kitab Shifaat Al-Qiyaamah wa?Ar-Raqa'iq wa?Al-Wara : bab 59 dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad. Beirut Al-maktab Al-Islami 1403H jilid 1 hal. 293, 303, 307).
9.??? Dalil Isti'adzah (meminta perlindungan).
???????Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan yang Menguasai subuh". (Al-Falaq : 1).
?
Dan firman-Nya :
?
"Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan?manusia. Penguasa manusia". (An-Naas : 1-2).
10.??? Dalil Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan).
??? ????? Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : (Ingatlah) tatkala kamu meminta pertolongan kepada?Tuhanmu untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu". (Al-Anfaal : 9).
11.??? Dalil Dzabh (penyembelihan).
??? ????? Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Katakanlah. Sesungguhnya shalatkku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan?semesta alam, tiada sesuatu-pun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri (kepada-Nya)". (Al-An'am : 162-163).
?
Dalil dari Sunnah.
?
"Artinya : Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah". (Hadits Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Adhaahi, bab 8 dan?riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108, 118 dan 152)
12.??? Dalil Nadzar.
??? ????? Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang siksanya merata di mana-mana".?(Al-Insaan : 7).
Bersambung :
Mengenal Islam

Fote Note.
  1. Abu Al-Fidaa : Ismail bin Umar bin Katsir Al-Qurasy Ad-Dimasyqi (701-774H - 1302-1373M). Seorang ahli ilmu hadits, tafsir, fiqh dan sejarah. Diantara karyanya : Tafsir Al-Qur'aan Al-Azhim, Thabaqat Al-Fuqahaa Asy Syafiiyyun, Al-Bidayah wa?An-Nihayah (sejarah),?Ikhtishaar 'Uluum Al-Hadits, Syarh Shahih Al-Bukhari (belum sempat dirampungkannya).


Mohon Bantuan

Yayat Ruhiat
 

Siapa yang bisa memberikan saran atau bantuannya....

----- Original Message -----
From: Susanto +ADw-wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id+AD4-

+AD4- Assalamu'alaikum Wr Wb
+AD4-
+AD4- Pada tanggal 13 April baru saya tahu ada milis assunnah, setelah saya buka
+AD4- di egroups, sampai hari ini baru ada sekitar 281 email.
+AD4- Kalau diijinkan dan tidak mengganggu pengelola milis ini, sudilah kiranya
+AD4- saya dikirim ulang ke 281 mail tersebut ke wiwid+AEA-divnet.telkom.co.id ,
+AD4- mungkin per hari 50 mail, sehingga butuh waktu 6 hari...., atau saya
+AD4- diberitahu bagaimana cara mengambilnya langsung dari server egroups via
+AD4- account email saya.
+AD4- Maklumlah, kalau baca via web, lammaaaa banget
+AD4-
+AD4- Sebelumnya saya ucapkan jazakallahu khoiran katsira.
+AD4-
+AD4- Wassalamu'alaikum Wr Wb
+AD4- Susanto
+AD4-


Tentang Asyuraa'

Suharyanto
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
??
ASYURA' DALAM PERSPEKTIF ISLAM, SYI'AH? DAN KEJAWEN
?
?
A. Asyuro¡¯ dalam ajaran Islam
Ulama Ahlussunnah sepakat bahwa pada hari 10 Muharram disyari¡¯atkan untuk berpuasa. Ibnu Abbas mencerita-kan :
¡°Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, lalu beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura¡¯ ( tanggal 10 Muharram), maka beliau bertanya: ¡°Hari apakah ini?¡± Mereka menjawab: ¡°Ini adalah hari yang baik. Ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa shallallahu 'alaihi wasallam? berpuasa pada hari itu karena syukur kepada Allah. Dan kami berpuasa pada hari itu untuk mengagungkannya.¡± Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? bersabda: ¡°Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian¡±, maka Nabi berpuasa Asyura¡¯ dan memerintah-kan puasanya.¡± (HR. Al-Bukhari dan Muslim)?
Harus Menyalahi Ahli Kitab
Para sahabat berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : ¡°Ya Rasulullah, sesung-guhnya Asyura¡¯ itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani¡±, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? bersabda: ¡°Tahun depan insya Allah kita akan puasa (juga) pada hari yang kesembilan.¡± (HR. Muslim (1134) dari Ibnu Abbas).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas dari jalur lain, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
(teks hadits : b10121_a.gif)
?¡°Berpuasalah pada hari Asyura¡¯ dan selisihilah orang-orang Yahudi itu, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.¡± (Fathul Bari, 4/245). Imam Syafi¡¯i juga meriwayatkan hadits di atas, makanya beliau di dalam kitab Al-Um dan Al-Imla¡¯ menyatakan kesun-nahan puasa tiga kali tanggal 8, 9 dan 10 Muharram. (Al-Ibda¡¯, Ali Mahfudz hal. 149, Fathul Bari 4/246).
Keutamaan Asyura¡¯
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ditanya tentang puasa Asyura¡¯, maka beliau menjawab:
(teks hadits : b10121_b.gif)
?¡°Ia menghapuskan dosa tahun yang lalu.¡± (HR. Muslim (1162), Ahmad 5/296, 297).
Karena itu, pantas jika Ibnu Abbas menyatakan : ¡°Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (Asyura¡¯) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: Ramadhan).¡± (HR. Al-Bukhari (2006), Muslim (1132)).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? bersabda :
(teks hadits : b10121_c.gif)
¡°Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah yang bernama Muharram. (HR. Muslim,1163).
?
B. Bid¡¯ah-bid¡¯ah Asyura¡¯
10 Muharram 61 H adalah hari terbu-nuhnya Abu Abdillah Al-Husen bin Ali (ra) di padang Karbala. Karena peristiwa berdarah ini, setan berhasil menciptakan dua kebid¡¯ahan sekaligus.
Pertama : Bid¡¯ah Syi¡¯ah
Asyura¡¯ dijadikan oleh Syi¡¯ah sebagai hari berkabung, duka cita, dan menyiksa diri sebagai ungkapan dari kesedihan dan penyesalan. Pada setiap Asyura¡¯, mereka memperingati kematian Al-Husen dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela seperti berkumpul, menangis, meratapi Al-Husen secara histeris, membentuk kelompok-kelompok untuk pawai berkeliling di jalan-jalan dan di pasar-pasar sambil memukuli badan mereka dengan rantai besi, melukai kepala dengan pedang, mengikat tangan dan lain sebagainya. (At-Tasyayyu¡¯ Wasy-Syi¡¯ah, Ahmad Al-Kisrawiy Asy-Syi¡¯iy, hal. 141, Tahqiq Dr. Nasyir Al-Qifari).
Kedua : Bid¡¯ah Jahalatu Ahlissunnah
Sebagai tandingan dari apa yang dilakukan oleh orang Syi¡¯ah di atas, orang Ahlussunnah yang jahil (Bodoh) menjadikan hari Asyura¡¯ sebagai hari raya, pesta dan serba ria.
Menurut Ahmad Al-Kisrawi Asy-Syi¡¯iy: ¡°Dua budaya (bid¡¯ah) yang sangat kontras ini, menurut literatur yang ada bermula pada jaman dinasti Buwaihi (321H - 447 H.) yang mana masa itu terkenal dengan tajamnya pertentangan antara Ahlus-sunnah dan Syi¡¯ah. Orang-orang jahalatu (bodoh) Ahlussunnah menjadikan Asyura¡¯ sebagai hari raya dan hari bahagia sementara orang-orang Syi¡¯ah menjadikannya sebagai hari duka cita, mereka berkumpul membacakan syair-syair haru kemudian menangis dan menjerit.¡± (At-Tasyayyu¡¯ Wasy-Syi¡¯ah hal.142)
Sementara Syekh Ali Mahfudz mengatakan bahwa di Kufah ada kelompok Syi¡¯ah yang sampai ghuluw (berlebihan) dalam mencintai Al-Husen (ra) yang dipelopori oleh Al-Mukhtar bin Abi Ubaid Ats-Tsaqafi (tahun 67 H dibunuh oleh Mush¡¯ab bin Az-Zubair) dan ada kelompok Nashibah (yang anti Ali beserta keturunannya), yang diantaranya adalah Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi. Dan telah disebut di dalam hadits shahih.
?
¡°Sesungguhnya (akan muncul) di Tsaqif (kepala suku dari Hawazin) seorang pendusta dan pembantai.¡±
Pendusta tadi adalah Al-Mukhtar yang memperselisihkan keimamahan Ibnul Hanafiyah, dan pembantai tadi adalah Al-Hajjaj yang membenci Alawiyyin, maka yang Syi¡¯ah tadi menciptakan bid¡¯ah duka cita sementara yang Nashibah menciptakan bid¡¯ah bersuka ria. (Al-Ibda¡¯ hal. 150)
Bid¡¯ah-bid¡¯ah tersebut berbentuk :
  1. Menambah belanja dapur.
    Banyak riwayat yang mengatakan :
    ¡°Barangsiapa yang meluaskan (nafkah) kepada keluarganya pada hari Asyura¡¯, maka Allah akan melapangkan (rizkinya) selama setahun itu.¡± (HR. At-Thabraniy, Al-Baihaqi dan Ibnu Abdil Barr). Asy-Syabaniy berkata: semua jalurnya lemah, Al-Iraqi berkata : sebagian jalur dari Abu Hurairah dishahihkan oleh Al-Hafidz Ibnu Nashir, jadi menurutnya ini hadits hasan, sedangkan Ibnul Jauzi menulisnya di dalam kumpulan hadits palsu. (Tamyizuth-Thayyib minal Khabits, no. 1472, Tanbihul Ghafilin, 1/367). Sementa-ra itu imam As-Suyuthi dengan tegas mengatakan : ¡°Telah diriwayatkan tentang keutamaan meluaskan nafkah sebuah hadits dhaif, bisa jadi sebabnya adalah ghuluw di dalam mengagungkan-nya, dari sebagian segi untuk menandingi orang-orang Rafidhah (Syi¡¯ah) karena syetan sangat berambisi untuk memalingkan manusia dari jalan lurus. Ia tidak peduli ke arah mana -dari dua arah- mereka akan berpaling, maka hendaklah para pelaku bid¡¯ah menghin-dari bid¡¯ah-bid¡¯ah sama sekali.¡± (Al-Amru Bil Ittiba¡¯, hal.88-89)
    Imam Ahmad mengatakan ketika ditanya : ¡°Hadits ini tidak ada asalnya, ia tidak bersanad kecuali apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah dari Ibnul Muntasyir, sementara ia adalah orang Kufah, ia meriwayatkan dari seorang yang tidak dikenal.¡± (Al-Ibda¡¯, Ali Mahfudz, 150)
  2. Memakai celak (sifat mata).
  3. Mandi. Mereka meriwayatkan sebuah hadits: ¡°Barangsiapa yang memakai celak pada hari Asyura¡¯, maka ia tidak akan mengalami sakit mata pada tahun itu. Dan barangsiapa mandi pada hari Asyura¡¯, ia tidak akan sakit selama tahun itu.¡± (Hadits ini palsu menurut As-Sakhawi, Mulla Ali Qari dan Al-Hakim) (Al-Ibda¡¯, hal. 150-151)
  4. Mewarnai kuku.
  5. Bersalam-salaman. Imam As-Suyuthi mengatakan : ¡° Semua perkara ini (no.2-5) adalah bid¡¯ah munkarah, dasarnya adalah hadits palsu atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .¡± (Al-Amru bil Ittiba¡¯, hal.88)
  6. Mengusap-usap kepala anak yatim.
  7. Memberi makan seorang mukmin di malam Asyura¡¯. Mereka tidak segan-segan membuat hadits palsu dengan sanad dari Ibnu Abbas yang mirip dengan haditsnya orang Syi¡¯ah yang berbunyi:
    ¡°Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura¡¯ dari bulan Muharram, maka Allah memberinya (pahala) sepuluh ribu malaikat, sepuluh ribu haji dan umrah dan sepuluh ribu orang mati syahid. Dan barangsiapa memberi buka seorang mukmin pada malam Asyura¡¯, maka seakan-akan seluruh umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berbuka di rumahnya sampai kenyang.¡± (Hadits palsu dinyatakan oleh imam As-Suyuthi dan Asy-Syaukani, no. 34, lihat Tanbihul Ghafilin, 1/366).
  8. Membaca do¡¯a Asyura¡¯ seperti yang tercantum dalam kumpulan do¡¯a dan Majmu¡¯ Syarif yang berisi minta panjang umur, kehidupan yang baik dan khusnul khotimah. Begitu pula keyakinan mereka bahwa siapa yang membaca do¡¯a Asyura¡¯ tidak akan meninggal pada tahun tersebut adalah bid¡¯ah yang jahat. (As-Sunan wal Mubtada¡¯at, Muhammad Asy-Syuqairi, hal.134).
  9. Membaca ¡°Hasbiyallah wani¡¯mal wakil¡± pada air kembang untuk obat dari berbagai penyakit adalah bid¡¯ah.
  10. Shalat Asyura¡¯. Haditsnya adalah palsu, seperti yang disebutkan oleh As-Suyuthi di dalam Al-La¡¯ali Al-Mashnu¡¯ah (As-Sunan wal Mubtada¡¯at, 134).
?
C. Asyuro dalam Tradisi dan Kultur? Kejawen
Bulan Suro banyak diwarnai oleh orang Jawa dengan berbagai mitos dan khurafat, antara lain :
Keyakinan bahwa bulan Suro adalah bulan keramat yang tidak boleh dibuat main-main dan bersenang-senang seperti hajatan pernikahan dan lain-lain yang ada hanya ritual.
Ternyata kalau kita renungkan dengan cermat apa yang dilakukan oleh orang Jawa di dalam bulan Suro adalah merupakan akulturasi Syi¡¯ah dan animisme, dinamisme dan Arab jahiliyah. Dulu,orang Quraisy jahiliyah pada setiap Asyura¡¯ selalu mengganti Kiswah Ka¡¯bah (kain pembungkus Ka¡¯bah) (Fathul Bari, 4/246). Kini, orang Jawa mengganti kelambu makam Sunan Kudus. Alangkah miripnya hari ini dan kemarin.
Di dalam Islam, Asyura¡¯ tidak diisi dengan kesedihan dan penyiksaan diri (Syi¡¯ah), tidak diisi dengan pesta dan berhias diri (Jahalatu Ahlissunnah) dan tidak diisi dengan ritual di tempat-tempat keramat atau yang dianggap suci untuk tolak bala¡¯ (Kejawen) bahkan tidak diisi dengan berkumpul-kumpul. Namun yang ada hanyalah puasa Asyura¡¯ dengan satu hari sebelumnya atau juga dengan sehari sesudahnya.
°Â²¹²¹±ô±ô²¹³ó³Ü-²¹¡¯±ô²¹³¾.
?(Abu Hamzah? A. Hasan Bashori)
?
* * *
?
Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu berkata:
Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuasa, jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa.¡±
??


Re: bertanya kembali

Suharyanto
 

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Adapun hal-hal yang disyariatkan dalam bulan Muharram adalah
sebagai berikut :


Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram
yaitu dzulqo'dah, dzulhijjah, muharram dan rajab, ( yang
tidak boleh perang dalam bulan tersebut, kecuali jika
diserang dan untuk mempertahankan diri )Sebagai mana Allah
firmankan : { Sesungguhnya bbilangan bulan pada sisi Allah
ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan
haram } at-Taubah : 36


Dianjurkan untuk puasa di bulan Muharram, dan puasa di bulan
Muharram termasuk puasa yang paling utama, dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda : Puasa
yang paling utama setelah bulan Ramadlan adalah bulan Allah
yang kamu sebut Muharram, dan shalat yang paling utama
setelah shalat wajib adalah shalat di malam hari" HR.Muslim.


Dan sangat dianjurkan puasa di hari kesepuluh Muharram yaitu
hari 'Asyura, Ibnu Abbas berkata " aku tidak melihat
Rasulullah shallallahu alaihi wasalam berpuasa pada suatu
hari yang Beliau sangat memperhatikan keutamaannya dari
hari-hari lainnya, ( suatu hari itu adalah ) hari 'Asyura,
dan bulan ini yaitu bulan Ramadlan,HR.Bukhari dan Muslim.
Dan Rasulullah menerangkan ketika di tanya tentang puasa
'asyura :Bahwa dia (puasa 'asyura ) menghapuskan dosa-dosa
setahun yang lalu. HR.Muslim.


Dan selayaknya bagi seorang muslim untuk puasa hari
kesembilan dan hari kesepuluh sebagai penentangan ( agar
berlainan )terhadap yahudi dan nashara, dari Ibnu Abbas ia
berkata : bahwa ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasalam
berpuasa di hari 'asyura dan memerintahkan untuk berpuasa ,
kaum muslimin berkata : wahai Rasulullah , sesungguhnya hari
'asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang yahudi dan
nashara, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasalam menjawab
: jika tahun depan tiba, insya Allah kita akan berpuasa pada
hari kesembilan, daan Ibnu Abbas berkata : belum sampai
tahun depan datang, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam
telah meninggal lebih dahulu" HR>Muslim.

Hal-hal yang tidak disyariatkan ( tidak diperintahkan)
adalah sebagai berikut :


Ibnul Qoyyim berkata : dari hal-hal yang bathilah yang tidak
disyari'atkan pada bulan Muharram adalah 1.memakai sifat
mata pada hari kesepuluh 2.berhias 3.melapangkan rezeki
keluarga 4.shalat pada hari itu ( kesepuluh) dan lain-lain
dari keutamaan-keutamaan, tidak satu pun yang benar , tidak
satu hadits-pun, tidak ada yang shahih ( tetap) dari Nabi
shallallahu alaihi wasalam keutamaan-keutamaan pada hari
'asyura kecuali hadits tentang puasa pada hari itu, selain
itu ( selain hadits tentang puasa) haditsnya bathil, tidak
benar.


Menjadikan hari 'asyura sebagai hari kesedihan, dan ini
adalah termasuk bid'ah munkarah,sebagaimana dilakukan oleh
orang orang syi'ah ( rofidlah ) kesedihan atas terbunuhnya
Husain bin Ali radhiyallah 'anhuma.

Masalah membangunkan orang yang tidur untuk shalat adalah
hal yang termasuk Amar Ma'ruf Nahyi Munkar dan tidak boleh
membiarkannya sampai habisnya waktu shalat.
Adapun dia tidak mau menerima dan masih terus tidur sedang
ia sudah sadar(bangun dari tidur) maka Insya Allah kewajiban
saudara sudah gugur dan akan mendapatkan pahala mengingatkan
orang lain.
Namun anda jangan putus asa untuk selalu menasehatinya dan
mencari cara-cara yang tepat untuk menyadarkan orang
tersebut. Sekian.
Wallahu a'lam.

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

----- Original Message -----
From: <ute_rid_strc@...>
To: <assunnah@...>
Sent: Wednesday, April 12, 2000 1:57 PM
Subject: [assunnah] bertanya kembali



Assalaamu'alaikum wR.wB.

Perkenankan saya bertanya kembali walupun untuk 2 surat
yang kemarin belum
juga ada yang menjawabnya :-(

1. Apakah amalan yang disyari'atkan pada bulan Muharram
ini? apakah anjuran
berpuasa pada tanggal 9, 10, 11 Muharram berdasar dalil
yang shahih?
Ada yang mengatakan dalilnya adalah hadits riwayat
Muslim.

2. Bagaimana halnya dengan membangunkan orang untuk
melakukan sholat?
Apakah orang yang sedang tidur itu dibangunkan atau
dibiarkan saja sampai
dia bangun sendiri? bagaimana kalau dibiarkan tidur saja
sehingga melewati
batas waktu sholat dan kejadiannya sering (alias orang tsb
belum sadar akan
pentingnya sholat)?

Jazakumulloh Khoiron.

wassalaamu'alaikum wR.wB.

Dwitas



----------------------------------------------------------
--------------
You can win $1000!
Time-limited offer. Enter today at:

----------------------------------------------------------
--------------

Subscribe assunnah-subscribe@...

Unsubscribe assunnah-unsubscribe@...

Feedback or comments assunnah-owner@...


bertanya kembali

 

Assalaamu'alaikum wR.wB.

Perkenankan saya bertanya kembali walupun untuk 2 surat yang kemarin belum
juga ada yang menjawabnya :-(

1. Apakah amalan yang disyari'atkan pada bulan Muharram ini? apakah anjuran
berpuasa pada tanggal 9, 10, 11 Muharram berdasar dalil yang shahih?
Ada yang mengatakan dalilnya adalah hadits riwayat Muslim.

2. Bagaimana halnya dengan membangunkan orang untuk melakukan sholat?
Apakah orang yang sedang tidur itu dibangunkan atau dibiarkan saja sampai
dia bangun sendiri? bagaimana kalau dibiarkan tidur saja sehingga melewati
batas waktu sholat dan kejadiannya sering (alias orang tsb belum sadar akan
pentingnya sholat)?

Jazakumulloh Khoiron.

wassalaamu'alaikum wR.wB.

Dwitas


[Masalah - 37 = Tiga Landasan Utama 1/4]

Yayat Ruhiat
 

¿ªÔÆÌåÓý

?
TIGA LANDASAN UTAMA
?
Oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
Bagian Pertama dari Empat Tulisan [1/4]

?
Muqaddimah
?
Akhi (Saudaraku).
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda.
?
Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita untuk mendalami empat masalah, yaitu :
  1. Ilmu, ialah mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalil.
  2. Amal, ialah menerapkan ilmu ini.
  3. Da'wah, ialah mengajak orang lain kepada ilmu ini.
  4. Sabar, ialah tabah dan tangguh menghadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkannya dan berda'wah kepadanya.
Dalilnya, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal shalih dan saling nasihat-menasihati untuk (menegakkan) yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar".(Al-'Ashr : 1-3).
Imam Asy-Syafi'i1 Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :"Seandainya Allah hanya menurunkan surah ini saja sebagai hujjah buat makhluk-Nya, tanpa hujjah lain, sungguh telah cukup surah ini sebagai hujjah bagi mereka".
?
Dan Imam Al-Bukhari2 Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :"Bab Ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan".
?
Dalilnya firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Maka ketahuilah, sesungguhnya tiada sesembahan (yang haq) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu". (Muhammad : 19).
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan terlebih dahulu untuk berilmu (berpengetahuan) .... .."?3 sebelum ucapan dan perbuatan.
?
?
Akhi (Saudaraku).
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda.
?
Dan ketahuilah, bahwa wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk mempelajari dan mengamalkan ketiga perkara ini :
  1. Bahwa Allah-lah yang menciptakan kita dan yang memberi rizki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita begitu saja dalam kebingungan, tetapi mengutus kepada kita seorang rasul, maka barangsiapa mentaati rasul tersebut pasti akan masuk surga dan barangsiapa menyalahinya pasti akan masuk neraka. Allah Ta'ala berfirman :"Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu seorang rasul yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus kepada Fir'aun seorang rasul, tetapi Fir'aun mendurhakai rasul itu, maka Kami siksa ia dengan siksaan yang berat". (Al-Muzammil : 15-16).
  2. Bahwa Allah tidak rela, jika dalam ibadah yang ditujukan kepada-Nya, Dia dipersekutukan dengan sesuatu apapun, baik dengan seorang malaikat yang terdekat atau dengan seorang nabi yang diutus manjadi rasul. Allah Ta'ala berfirman :"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorang-pun di dalamnya disamping (menyembah) Allah". (Al-Jinn : 18).
  3. Bahwa barangsiapa yang mentaati Rasulullah serta mentauhidkan Allah, tidak boleh bersahabat dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mereka itu keluarga dekat. Allah Ta'ala berfirman :"Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara, ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah mantapkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya dan mereka akan dimasukkan-Nya ke dalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung". (Al-Mujaadalah : 22).
?
Akhi (Saudaraku).
Semoga Allah mebimbing anda untuk taat kepada-Nya.
?
Ketahuilah, bahwa Islam yang merupakan tuntunan Nabi Ibrahim adalah ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh umat manusia dan hanya itu sebenarnya mereka diciptakan-Nya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepada-Ku". (Adz-Dzaariyaat : 56).
Ibadah dalam ayat ini, artinya : Tauhid. Dan perintah Allah yang paling agung adalah Tauhid, yaitu : Memurnikan ibadah untuk Allah semata-mata. Sedang larangan Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu : Menyembah selain Allah di samping menyembah-Nya. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya". (An-Nisaa : 36).
Kemudian, apabila anda ditanya : Apakah tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh manusia ? Maka hendaklah anda jawab : Yaitu mengenal Tuhan Allah 'Azza wa Jalla, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Bersambung :
Mengenal Allah 'Azza wa Jalla.

Fote Note.
  1. Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-'Abbas bin 'Utsman bin Syafi'i Al-Hasyim Al-Quraisy Al-Muthallibi (150-204H - 767-820M) Salah seorang imam empat. Dilahirkan di Gaza (Palestina) dan meninggal di Cairo. Diantara karya ilmiyahnya Al-Umm, Ar-Risalah dan Al-Musnad.
  2. Abu 'Abdillah Miuhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al- Bukhari (194-256H - 810-870M) Seorang Ulama ahli Hadits. Untuk mengumpulkan hadits ia telah menempuh perjalanan yang panjang, mengunjungi Khurasan, Irak, Mesir dan Syam. Kitab-kitab yang disusunnya antara lain Al-Jaami Ash-Shahih (yang lebih dikenal dengan Shahih Bukhari), At-Taarikh, Adh-Dhu'afaa, Khalq Af'aal al-Ibaad.
  3. Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab Al-'ilm, bab.10


FWD pertanyaan tentang Shalat, Masbuk & Masbuk

 

FWD question:

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Jika pada satu jamaah shalat, ada beberapa ma'mum
datang terlambat (masbuk). Nah setelah imam jamaa'ah
awal sudah menyelesaikan shalatnya, apakah ma'mum
masbuk tersebut harus menyelesaikan shalat dengan cara
berimam pada salah satu diantaranya, atau
menyelesaikan shalatnya sendiri-sendiri.

Mohon jawabannya didasarkan pada nash hukum Fiqh.

Wassalamu'alaikum wr. wb.


tanya lagi

 

Assalaamu'alaikum wR.wB.

Perkenankan saya mengajukan beberapa pertanyaan:

1. Bagaimanakah halnya dengan sholat sunnah yang dilakukan berjamaah
seperti sholat tahajjud / witr / tarawih ? Adakah di Masjid Al-Haramain
dilakukan jenis sholat yang saya tanyakan ( sunnah dan berjamaah )?

2. Bagaimana halnya bila kita sedang sholat sendiri kemudian ada orang
mengikut kita untuk berjamaah?
Bolehkah berimam kepada orang yang telah mulai sholat sendirian?

3. Dalam hal berhaji/umrah apakah berihram itu harus dalam keadaan tidak
haid ( bagi wanita)?
Bila misalkan seorang wanita berumrah di Jeddah sudah haid, haruskah
dia berihram juga dan menyatakan niat umrah juga ataukah
dia boleh memasuki kota makkah tanpa berihram dan tidak niat umrah tapi
kemudian setelah bersih dia keluar dari tanah haram untuk mulai miqot
kembali
memasuki makkah?

Bila dalam perjalanan (misal dari madinah menuju makkah) seorang
wanita telah ihram dan berniat umrah, maka apakah dia boleh tahalul
(melepas baju
ihram dan diizinkan melakukan hal yang semula terlarang dalam berihram
(misal bercukur)? ataukah bagaimana hal yang sebenarnya?

4. Bagaimana halnya dengan orang yang beritikad hanya akan sholat dimasjid
tertentu dan berimam dengan orang tertentu ( contoh LDII )?

5. Bagaimana halnya menggunakan jalan (ditutup sementara) untuk kepentingan
Sholat Eid?

6. Bagaimana halnya memakan makanan yang kita tidak tahu siapa yang
menyembelihnya / terbuat dari apa?


Terima kasih atas penjelasannya

wassalaamu'alaikum wR.wB.

Abdulloh Dwitas