¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io

Wanita Memakai Cincin Selain Emas dan Perak

 

Wanita Memakai Cincin Selain Emas dan Perak


Pertanyaan:?


Bolehkah wanita memakai cincin logam selain cincin perak dan emas ?


Teks Jawaban

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du:

Wanita boleh memakai cincin yang terbuat dari emas, perak, berlian, atau batu mulia, seperti zamrud, rubi, dan batu akik, atau besi, dan apa pun yang mereka suka, karena prinsip dasarnya adalah boleh, dan tidak ada satupun riwayat yang menunjukkan bahwa semua itu haram.

Tidak ada kemakruhan dalam memakai cincin besi. Lihat pertanyaan nomor 105400.

Ibnu Qudamah?Rahimahullah?mengatakan, ¡°Wanita boleh memakai emas, perak, dan permata, apapun yang biasa mereka pakai, seperti gelang, gelang kaki, anting-anting, dan cincin, serta apa yang mereka kenakan di wajah mereka, di leher, tangan, kaki, telinga, dan hal-hal lainnya.¡± (Al-Mughni, 2/324).

Semua itu syaratanya tidak berlebihan.

An-Nawawi?Rahimahullah?mengatakan, ¡°Para sahabat kami berkata, ¡®Segala perhiasan yang dibolehkan bagi wanita hanya diperbolehkan jika tidak ada kesan berlebihan di dalamnya.¡¯¡± (Al-Majmu¡¯, 5/523).

Wallahu A¡¯lam.


?


Memaksimalkan Ibadah di Bulan Zulhijah

 

Memaksimalkan Ibadah di Bulan Zulhijah


Bulan Zulhijah adalah salah satu bulan haram yang Allah muliakan dalam Al-Quran. Tahukah Anda bahwa sepuluh hari pertamanya memiliki keistimewaan yang bahkan melebihi jihad di jalan Allah? Nabi?shallallahu ¡®alaihi wasallam?bersabda,

??? ???? ???????? ????????? ?????????? ?????? ??????? ????? ??????? ???? ?????? ??????????? ??????? ???????? ?????????? ???????: ??? ??????? ???????? ????? ?????????? ??? ??????? ???????? ?????: ????? ?????????? ??? ??????? ??????? ?????? ?????? ?????? ?????????? ????????? ?????? ???????? ???? ?????? ????????

¡°Tidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini.¡± Yakni, 10 hari pertama dari bulan Zulhijah. Mereka (para shahabat) bertanya, ¡°Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya)?¡± Beliau bersabda, ¡°Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan apa pun.¡±?(HR. Bukhari no. 969 dan Abu Dawud no. 2438)

Allah Ta¡¯ala bersumpah dengan sepuluh malam dalam Al-Quran,

???????????? ????????? ??????

¡°Demi fajar. Dan malam yang sepuluh.¡±?(QS. Al-Fajr: 1-2)

Menurut mayoritas ulama, ayat tersebut merujuk pada sepuluh hari pertama Zulhijah. Sumpah Allah Ta¡¯ala terhadap sesuatu menunjukkan betapa agungnya waktu tersebut. Lalu, amalan apa saja yang bisa kita lakukan agar tidak melewatkan kesempatan emas ini?

?rahimahullah?menegaskan bahwa keutamaan ini berlaku untuk semua amalan saleh, baik wajib maupun sunah?[1].?Namun, ada amalan khusus yang pahalanya berlipat ganda jika dilakukan di waktu ini. Apa saja? Mari kita bahas satu per satu!

Mengapa sepuluh hari pertama Zulhijah begitu istimewa?

Saudaraku, ketahuilah bahwa Allah Ta¡¯ala tidak bersumpah kecuali atas hal-hal yang agung. Berkaitan dengan makna ayat kedua dari surah Al-Fajr di atas,?, Mujahid, dan para ulama lainnya menjelaskan bahwa ¡°malam yang sepuluh¡± ini adalah sepuluh hari pertama Zulhijah?[2].?Maka, hal ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan hari-hari ini di sisi Allah.

Rasulullah ? juga menegaskan dalam hadis sahih bahwa tidak ada hari yang lebih dicintai Allah untuk beramal saleh daripada sepuluh hari ini. Bahkan, amalan di hari-hari ini lebih utama daripada jihad, kecuali jihad syahid. Bayangkan, salat sunah, sedekah, atau puasa kita bisa lebih bernilai daripada berperang di jalan Allah!

?rahimahullah?menyatakan bahwa siang hari di sepuluh pertama Zulhijah lebih utama daripada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Mengapa demikian? Karena di dalamnya terdapat hari Arafah (9 Zulhijah), hari?Nahr?(Iduladha), dan hari Tarwiyah (8 Zulhijah), hari-hari yang penuh dengan amalan istimewa.

Lalu, bagaimana dengan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan yang memiliki?Lailatul Qadar??Maka, tentu keutamaan Ramadan terletak pada malamnya, sedangkan Zulhijah unggul pada siang harinya. Ini adalah rahasia yang jarang diketahui oleh banyak orang!

Persiapan menyambut datangnya bulan Zulhijah

Sebelum memasuki bulan Zulhijah, menjadi penting bagi kita untuk melakukan?taubat nasuha.?Tobat bukan sekadar ucapan istigfar, tetapi juga meninggalkan maksiat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Karena, meskipun kita telah melakukan berbagai amalan di bulan suci Ramadan, tidak menutup kemungkinan bahwa kekhilafan dan dosa masih kita lakukan setelahnya. Maka, bersegeralah bertobat dengan?taubat nasuha.?Rasulullah ? bersabda,

????? ????? ???????? ??????? ??????????? ???????? ?????????? ????? ???? ???????? ??????????? ??? ??????? ????????

¡°Sesungguhnya Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah terjadi jika seorang mukmin melakukan apa yang diharamkan Allah kepadanya.¡±?(HR. Muslim no. 2761)

Tanpa tobat, amalan kita bisa tertolak!

Selain tobat, persiapan ilmu juga wajib. Banyak orang beramal di bulan Zulhijah tanpa tahu tata caranya, sehingga terjerumus dalam?²ú¾±»å¡¯²¹³ó.?Misalnya, takbir bersama-sama secara serentak atau ritual tertentu yang tidak diajarkan oleh Nabi ?.

Persiapan fisik dan finansial juga tidak kalah penting. Puasa Arafah, salat malam, dan kurban membutuhkan stamina yang baik. Sementara itu, bagi yang ingin berkurban, sunah untuk tidak memotong rambut dan kuku sejak tanggal 1 Zulhijah hingga hewan disembelih. Sudah siapkah Anda?

Terakhir, atur niat dengan ikhlas. Bukankah amalan sedikit tapi ikhlas itu lebih baik daripada banyak tapi riya?. Buatlah jadwal harian untuk memaksimalkan ibadah, seperti puasa, sedekah, dan tilawah. Jangan sampai hari-hari ini berlalu begitu saja!

Baca juga:?

Amalan sunah yang pahalanya dilipatgandakan

Salah satu amalan utama di sepuluh hari Zulhijah adalah puasa, terutama puasa Arafah (9 Zulhijah). Rasulullah ? bersabda,

??????? ?????? ???????? ?????????? ????? ??????? ???? ????????? ????????? ??????? ???????? ??????????? ??????? ???????? ????????? ?????? ??????????? ?????????? ????? ??????? ???? ????????? ????????? ??????? ????????

¡°Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.?Puasa Asyura (10 Muharram)?akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.¡±?(HR. Muslim no. 1162)

Namun, tahukah Anda bahwa puasa ini hanya dianjurkan bagi yang tidak berhaji? Syekh Bin Baz?rahimahullah?menjelaskan hal ini dalam fatwanya.

Takbir juga menjadi amalan khas Zulhijah. Ada dua jenis takbir: (1)?takbir muthlaq?(bebas kapan saja); dan (2)?takbir muqayyad?(setelah salat fardu). Hendaknya kita menghindari takbir berjamaah secara serentak karena tidak dicontohkan oleh Nabi ?. Cukup ucapkan sendiri dengan khusyuk!

Berkurban adalah puncak ibadah di hari?Nahr.?Allah Ta¡¯ala berfirman,

??????? ????????? ?????????

¡°Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.¡±?(QS. Al-Kautsar: 2)

Syekh Abdullah Alu Bassaam menyebutkan bahwa sebagian ulama ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ¡®menyembelih hewan¡¯ adalah menyembelih hewan kurban setelah salat Iduladha. Pendapat ini dinukil dari Qatadah, Atha¡¯, dan Ikrimah. (Taisirul ¡®Allaam, hal. 534 dan?Taudhihul Ahkaam, 4: 450. Lihat juga?Shahih Fiqih Sunnah,?2: 366)

Hewan kurban akan menjadi saksi di akhirat nanti. Sudahkah Anda menyiapkannya?

Jangan lupa perbanyak sedekah, baca Al-Quran, dan jaga silaturahmi.??hafizhahullah?menyarankan untuk membagi waktu: pagi untuk tilawah, siang untuk puasa, dan malam untuk tahajud. Dengan manajemen waktu yang baik, pahala berlipat bisa diraih,?insyaa Allah.

Panduan praktis agar tidak rugi

Pertama, utamakan ibadah wajib

Prioritas harus diberikan kepada yang diwajibkan oleh syariat. Ibadah sunah memiliki nilai besar, namun tidak bisa menggantikan kewajiban. Maka, pastikan terlebih dahulu bahwa salat lima waktu dilaksanakan secara tepat waktu, lebih baik lagi jika berjamaah. Jangan sampai semangat mengejar pahala amalan sunah justru melalaikan kita dari kewajiban. Ini adalah prinsip dasar dalam menyusun prioritas ibadah: sempurnakan yang fardu, lalu perkuat dengan yang sunah.

Kedua, hindari?²ú¾±»å¡¯²¹³ó

Kita harus berpegang teguh pada tuntunan Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wasallam.?Tidak setiap hal yang dianggap baik menurut akal bisa dijadikan sebagai ibadah. Misalnya, membuat ritual khusus menyambut bulan Zulhijah atau merutinkan zikir tertentu tanpa ada dasar dari syariat termasuk perkara yang harus diwaspadai. Ibadah adalah bentuk penghambaan, maka ia harus sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi?shallallahu ¡®alaihi wasallam. Inovasi dalam urusan dunia dipersilakan, tetapi dalam agama, semua harus ada dalilnya.

Ketiga, jaga keikhlasan

Amalan sebesar apapun tidak akan bernilai jika tidak dilandasi keikhlasan. Berpuasa, bersedekah, atau berzikir bisa jadi hanya menjadi rutinitas kosong jika tujuannya bukan karena Allah, melainkan untuk pencitraan atau ingin mendapat pujian. Keikhlasan adalah ruh dari ibadah; ia yang menjadikan amal kecil menjadi besar di sisi Allah; dan sebaliknya, amal besar menjadi sia-sia jika tidak tulus. Maka, evaluasi niat sebelum beramal, dan perbarui terus semangat beribadah hanya karena mengharap rida-Nya.

Terakhir, manfaatkan setiap detik. Waktu adalah anugerah yang tidak bisa diulang. Zulhijah datang hanya sekali setahun, dan tidak ada jaminan kita akan bertemu lagi dengannya. Oleh karena itu, manfaatkan setiap hari, bahkan setiap jam, dengan amal saleh. Buatlah jadwal ibadah harian, perbanyak doa, dzikir, tilawah, dan sedekah. Jangan biarkan hari-hari berlalu begitu saja. Setiap detik bisa menjadi pemberat amal kita di akhirat. Momentum ini terlalu berharga untuk disia-siakan.

Saudaraku, sepuluh hari pertama Zulhijah adalah hadiah Allah bagi hamba-Nya yang ingin bertobat dan meningkatkan ibadah. Dengan persiapan matang, ilmu yang benar, dan keikhlasan, kita bisa meraih pahala yang bahkan melebihi jihad. Mari sambut Zulhijah dengan semangat baru!

Wallahu a¡¯lam.

Baca juga:?

***

Penulis:?Fauzan Hidayat

?

Catatan kaki:

[1]?Lihat?Tafsir Juz ¡®Amma,?Syekh Muhammad bin Shalih Al-¡®Utsaimin, Darul Kutub Al-¡®Ilmiyyah, cetakan tahun 1424, hal. 159.

[2]?Latho-if Al-Ma¡¯arif,?Ibnu Rajab Al-Hambali, Al-Maktab Al-Islamiy, cetakan pertama, tahun 1428, hal. 469.



?


Kelemahan Hadits Mengusap Muka Sesudah Berdo¡¯a

 

KELEMAHAN HADITS-HADITS TENTANG MENGUSAP MUKA DENGAN KEDUA TANGAN SESUDAH SELESAI BERDO¡¯A


Oleh
Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila mereka telah selesai berdo¡¯a, mereka mengusap muka mereka dengan kedua telapak tangan.. Mereka yang mengerjakan demikian, ada yang sudah mengetahui dalilnya akan tetapi mereka tidak mengetahui derajat dalil itu, apakah sah datangnya dari Nabi shallallau ¡®alaihi wa sallam atau tidak .? Ada juga yang mengerjakan karena turut-turut (taklid) saja. Oleh karena itu jika ada orang bertanya kepada saya : ¡°Adakah dalilnya tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo¡¯a dan bagaimana derajatnya, sah atau tidak datangnya dari Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam ..? Maka saya jawab ; ¡°Tentang dalilnya ada beberapa riwayat yang sampai kepada kita, akan tetapi tidak satupun yang sah (shahih atau hasan) datangnya dari Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam¡±. Untuk itu ikutilah pembahasan saya di bawah ini, mudah-mudahan banyak membawa manfa¡¯at bagi saudara-saudaraku

Hadits Pertama

???? ????? ?????? ?? ????? : ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? : ????? ???????? ?????? ??????? ????????? ?????????? ??????????? ???????????????? ??????? ??????? ???????? ??????? ????????

¡°Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; ¡°Telah bersabda Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam : Apabila engkau meminta (berdo¡¯a) kepada Allah, maka hendaklah engkau berdo¡¯a dengan kedua telapak tanganmu, dan janganlah engkau berdo¡¯a dengan kedua punggung (telapak tangan). Apabila engkau telah selesai berdo¡¯a, maka usaplah mukamu dengan kedua telapak tanganmu¡°. [Riwayat Ibnu Majah No. Hadits 181 dab 3866]

Hadits ini derajatnya sangatlah lemah/dla¡¯if. Karena di sanadnya ada seorang (rawi) yang bernama SHALIH BIN HASSAN AN-NADLARY. Tentang dia ini telah sepakat ahli hadits melemahkannya sebagaimana tersebut di bawah ini :

1. Kata Imam Bukhari, ¡°Munkarul hadits (orang yang diingkari hadits/riwayatnya)¡±.

2. Kata Imam Abu Hatim, ¡°Munkarul hadits, dla¡¯if.¡±

3. Kata Imam Ahmad bin Hambal, ¡°Tidak ada apa-apanya (maksudnya : lemah)¡±.

4. Kata Imam Nasa¡¯I, ¡°Matruk (orang yang ditinggalkan haditsnya)¡±

5. Kata Imam Ibnu Ma¡¯in, Dia itu dla¡¯if.

6. Imam Abu Dawud telah pula melemahkannya.
[Baca : Al-Mizanul ¡®Itidal jilid 2 halaman 291, 292]

Imam Abu Dawud juga meriwayatkan dari jalan Ibnu Abbas, akan tetapi di sanadnya ada seorang rawi yang tidak disebut namanya (dalam istilah ilmu hadits disebut rawi mubham). sedang Imam Abu Dawud sendiri telah berkata : ¡°Hadits inipun telah diriwayatkan selain dari jalan ini dari Muhammad bin Ka¡¯ab al-Quradzy (akan tetapi) semuanya lemah. Dan ini jalan yang semisalnya, dan dia ini (hadits Ibnu Abbas) juga lemah¡±.
[Baca Sunan Abi Dawud No. hadits 1485]

Hadits Kedua

Telah diriwayatkan oleh Saa-ib bin Yazid dari bapaknya (Yazid) :

????? ????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ????? ????? ???????? ???????? ?????? ???????? ??????????

¡°Bahwasanya Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, apabila beliau berdo¡¯a mengangkat kedua tangannya, (setelah selesai) beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya¡°. [Riwayat : Imam Abu Dawud No. hadits 1492]

Sanad hadits inipun sangat lemah, karena di sanadnya ada rawi-rawi :

1. IBNU LAHI¡¯AH, Dia ini seorang rawi yang lemah[1]

2. HAFSH BIN HASYIM BIN ¡®UTBAH BIN ABI WAQQASH, Dia ini rawi yang tidak diketahui/dikenal (majhul). [Baca : Mizanul ¡®Itidal jilid I halaman. 569].

Hadits Ketiga

Telah diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, ia berkata :

????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ?????? ???????? ??? ?????????? ???? ???????????? ?????? ??????? ??????? ????????

¡°Adalah Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam, apabila mengangkat kedua tangannya waktu berdo¡¯a, beliau tidak turunkan kedua (tangannya) itu sehingga beliau mengusap mukanya lebih dahulu dengan kedua (telapak) tangannya¡°. [Riwayat : Imam Tirmidzi]

Hadits ini sangat lemah, karena disanadnya ada seorang rawi bernama HAMMAD BIN ISA AL-JUHANY.

1. Dia ini telah dilemahkan oleh Imam-imam : Abu Dawud, Abu Hatim dan Daruquthni.

2. Imam Al-Hakim dan Nasa¡¯i telah berkata : Ia telah meriwayatkan dari Ibnu Juraij dan Ja¡¯far Ash-Shadiq hadits-hadits palsu.
[Baca : Al-Mizanul ¡®Itidal jilid I hal. 598 dan Tahdzibut-Tahdzib jilid 3 halaman. 18-19]

Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : ¡°Adapun tentang Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya di waktu berdo¡¯a, maka sesungguhnya telah datang padanya hadits-hadits yang shahih (lagi) banyak (jumlahnya). Sedangkan tentang beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya (sesudah berdo¡¯a), maka tidak ada padanya (hadits yang shahih lagi banyak), kecuali satu-dua hadits yang tidak dapat dijadikan hujjah (alasan tentang bolehnya mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah berdo¡¯anya¡±.
[Baca : Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 22 halaman 519].

Saya berkata : Perkataan Ibnu Taimiyah tentang Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam berdo¡¯a dengan mengangkat kedua tangannya telah datang padanya hadits-hadits yang shahih lagi banyak, sangat benar dan tepat sekali. Bahkan hadits-haditsnya dapat mencapai derajat mutawatir karena telah diriwayatkan oleh sejumlah sahabat. Di bawah ini saya sebutkan sahabat yang meriwayatkannya dan Imam yang mengeluarkan haditsnya :

1. Oleh Abu Humaid (Riwayat Bukhari dan Muslim).

2. Oleh Abdullah bin Amr bin Ash (Riwayat Bukhari dan Muslim).

3. Oleh Anas bin Malik (Riwayat Bukhari) tentang Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam berdo¡¯a di waktu perang Khaibar dengan mengangkat kedua tangannya.

4. Oleh Abu Musa Al-Asy¡¯ariy (Riwayat Bukhari dan lain-lain).

5. Oleh Ibnu Umar (Riwayat Bukhari).

6. Oleh Aisyah (Riwayat Muslim).

7. Oleh Abu Hurairah (Riwayat Bukhari).

8. Oleh Sa¡¯ad bin Abi Waqqash (Riwayat Abu Dawud).

Dan lain-lain lagi shahabat yang meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, berdo¡¯a dengan mengangkat kedua tangannya di berbagai tempat. Semua riwayat di atas (yaitu : tentang Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam berdo¡¯a mengangkat kedua tangannya) adalah merupakan fi¡¯il (perbuatan) Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Adapun yang merupakan qaul (perkataan/sabda) Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ada diriwayatkan oleh Malik bin Yasar (sahabat Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam), ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam :

????? ?????????? ????? ????????????? ?????????? ??????????? ????? ???????????? ???????? ?????

¡°Apabila kamu meminta (berdo¡¯a) kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya dengan telapak tangan kamu, dan janganlah kamu meminta kepada-Nya dengan punggung (tangan)¡°. [Shahih Riwayat : Abu Dawud No. 1486]

Kata Ibnu Abbas (sahabat Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam) :

?????????????? ???? ???????? ???? ???? ???? ?????????????

¡°Permintaan (do¡¯a) itu, yaitu : Engkau mengangkat kedua tanganmu setentang dengan kedua pundakmu¡°. [Riwayat Abu Dawud No. 1489]

Adapun tentang tambahan ¡°mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo¡¯a¡± telah kita ketahui, semua riwayatnya sangat lemah dan tidak boleh dijadikan alasan tentang sunatnya sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jadi yang sunahnya itu hanya mengangkat kedua telapak tangan waktu berdoa.

Adalagi diriwayatkan tentang mengangkat kedua tangan waktu berdo¡¯a.
¡°Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam : ¡®Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya Allah itu baik, dan Ia tidak akan menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah perintahkan mu¡¯minim sebagaimana Ia telah perintahkan para Rasul, Ia telah berfirman : ¡°Wahai para Rasul !.. Makanlah dari yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih, sesungguhnya Aku dengan apa-apa yang kamu kerjakan maha mengetahui ¡°. (Surat Al-Mu¡¯minun : 51). Dan Ia telah berfirman (pula) : ¡°Wahai orang-orang yang beriman !. Makanlah dari yang baik-baik apa-apa yang Kami telah rizkikan kepada kamu¡±. (Surat Al-Baqarah : 172). Kemudian Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam menyebutkan tentang seseorang yang mengadakan perjalanan jauh dengan rambut kusut masai dan berdebu. (orang tersebut) mengangkat kedua tangannya ke langit (berdo¡¯a) : Ya Rabbi ! Ya Rabbi ! (Kata Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam selanjutnya) : ¡°Sedangkan makanannya haram dan minumannya haram dan pakaiannya haram dan diberi makan dengan yang haram, maka bagaimana dapat dikabulkan (do¡¯a) nya itu¡±.[Shahih Riwayat Muslim 3/85]

Di hadits ini ada dalil tentang bolehnya mengangkat kedua tangan waktu berdo¡¯a (hukumnya sunat). Ketika Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, menceritakan tentang seseorang yang berdo¡¯a sambil mengangkat kedua tangannya ke langit. Orang tersebut tidak dikabulkan do¡¯anya karena : Makanannya, minumannya, pakaiannya, dan diberi makan dari barang yang haram atau hasil yang haram.[2]

KESIMPULAN

1. Tidak ada satupun hadits yang shahih tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah berdo¡¯a. Semua hadits-haditsnya sangat dla¡¯if dan tidak boleh dijadikan alasan tentang sunatnya.

2. Karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam, maka mengamalkannya berarti BID¡¯AH.

3. Berdo¡¯a dengan mengangkat kedua tangan hukumnya sunat dengan mengambil fi¡¯il dan qaul Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam yang telah sah.

4. Ada lagi kebiasaan ²ú¾±»å¡¯²¹³ó yang dikerjakan oleh kebanyakan saudara-saudara kita yaitu : Mengusap muka dengan kedua telapak tangan atau satu telapak tangan sehabis salam dari shalat.[3]

[Disalin dari buku Al-Masas-il (Masalah-masalah agama) Jilid 1, Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat, Penerbit Darul Qalam, Komp Depkes Jl. Rawa Bambu Raya No. A2 Pasar Minggu, Jakarta. Cetakan III Th 1423H/2002M]
______

Footnote

[1] Apabila yang meriwayatkan dari Abdullah bin Lahi¡¯ah bukan Abdullah bin Mubarak atau Abdullah bin Wahab atau Abdullah bin Yazid. Kalau salah satu dari tiga orang di atas meriwayatkan hadits dari Ibnu Lahi¡¯ah, maka haditsnya Ibnu Lahi¡¯ah shahih atau sekurang-kurangnya hasan. Sedangkan riwayat di atas tidak diriwayatkan oleh salah seorang yang saya terangkan di atas.
[2] Diantara faedah dari hadits yang mulia ini ialah : (1). Sunnat berdo¡¯a dengan mengangkat kedua tangan. (2). Bertawwassul di dalam berdo¡¯a dengan nama dan sifat Allah seperti : Ya Rabbi, Ya Rabbi. (3). Perintah makan dan minum dari zat yang halal dan dari hasil yang halal. (4). Larangan makan dan minum dari zat yang haram seperti babi dan khamr dan dari hasil yang haram. (5). Salah satu syarat diterimanya do¡¯a ialah dengan makan dan minum yang halal. (6). Salah satu dari sekian sebab tidak diterimanya do¡¯a seseorang karena makanan dan minumannya dari yang haram atau diberi makan dari yang haram.
[3] Ditulis tanggal 5-10-1985


Referensi :
?


BELAJAR DARI TRAGEDI YAMAN DAN SURIAH

 

BELAJAR DARI TRAGEDI YAMAN DAN SURIAH

Apa yang terjadi saat ini di Yaman merupakan akibat dan kelanjutan dari aktivitas gerakan dakwah Syi¡¯ah di Yaman Utara. Awalnya, dakwah Syi¡¯ah pimpinan Badruddin al-Khutsi ini berpaham Zaidiyyah Jarudiyyah, kemudian setelah pergi ke Iran dan menetap di sana (1994) berubah menjadi Syi¡¯ah Imamiyyah Itsnay Asyariyyah atau Rafidhah. Kemudian berkembang meniru Hizbullah Lebanon, hingga memiliki milisi bersenjata bernama Anshar Allah, yang dibiayai oleh Iran dan dikenal dengan ¡°Hutsiyyin¡±. Kelompok Syi¡¯ah ini melakukan pemberontakan peperangan, dan kejahatan-kejahatan yang banyak.

Baca selengkapnya
Belajar Dari Tragedi Yaman dan Suriah


Prinsip Menjalin Hubungan Dengan Penguasa


? Video Pendek
:: Kesesatan Pemahaman Syi'ah ::


:: Nasehat untuk Berbakti Kepada Orang Tua dan Tidak Boleh Durhaka Kepada Orang Tua ::


Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare.
Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam.
Jazaakumullahu khairan.


Kesalahan-Kesalahan Dalam Do¡¯a Dan Dzikir Ketika Shalat

 

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM DO¡¯A DAN DZIKIR KETIKA SHALAT


Dzikir dan doa, dua hal yang tidak akan bisa dipisahkan dari shalat. All?h Azza wa Jalla berfirman:

???????? ?????????? ?????????

Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. [Thaha/20:14]

Ketika menjelaskan ayat ini, syaikh Abdurrahman Nashir as-sa¡¯di rahimahullah mengatakan? bahwa All?h Azza wa Jalla memerintahkan para makhluk-Nya beribadah kepada-Nya dengan segala macam ibadah. Kemudian setelah itu, All?h Azza wa Jalla menyebutkan ibadah shalat, padahal ibadah shalat termasuk salah satu jenis ibadah. Ini menunjukkan bahwa ibadah shalat memiliki keistimewaan dan keutamaan. Disamping ibadah ini juga mencakup ibadah hati, lisan dan anggota badan.

Beliau rahimahullah juga mengatakan, firman All?h Azza wa Jalla,? (?????????) huruf lam yang ada dalam kalimat ini adalah lam litta¡¯l?l, artinya, ¡°Dirikanlah shalat agar kamu mengingat-Ku!¡± karena mengingat All?h Azza wa Jalla (dzikrullah) merupakan tujuan teragung dan ini adalah ibadah hati serta menjadi sebab kebahagiaan seorang hamba. Hati yang tidak pernah mengingat All?h Azza wa Jalla merupakan hati yang jauh dari segala kebaikan serta mengalami kerusakan terparah.

Berbagai jenis ibadah All?h Azza wa Jalla syari¡¯atkan kepada para hamba, tujuannya supaya mereka mengingat All?h Azza wa Jalla , terutama ibadah shalat.

All?h Azza wa Jalla berfirman:

????? ??? ??????? ???????? ???? ?????????? ???????? ?????????? ? ????? ?????????? ???????? ???? ???????????? ????????????? ? ?????????? ??????? ???????? ? ????????? ???????? ??? ???????????

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Qur¡¯an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat All?h itu (shalat) adalah lebih besar. dan All?h mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-¡®Ankabut/29:45]

Maksudnya, dzikrullah yang terkandung dalam shalat itu lebih agung daripada (manfaatnya yang lain yaitu) shalat bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.[1]

Mengingat dzikrullah dan shalat memiliki keterkaitan yang sangat erat, seyogyanya setiap kaum Muslimin memperhatikan masalah berbagai dzikir yang disyari¡¯atkan dalam ibadah shalat, supaya tujuan dari perintah shalat bisa dirasakan, baik ketika dia sedang shalat ataupun di luar shalat. Juga agar terhindar dari berbagai kesalahan yang dilakukan oleh sebagian orang terkait doa dan dzikir dalam ibadah shalat.

Berikut kami membawakan beberapa kesalahan terkadang dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin dalam shalat mereka. Semoga ini bisa mengingatkan kita dan memotivasi kita untuk terus memperbaiki ibadah shalat kita. Kesalahan-kesalahan ini, kami sarikan dari kitab al-Qaulul Mub?n fi Akhth?¡¯il Mushall?n yang ditulis oleh Syaikh Masyhur hasan Salman, salah seorang murid syaikh al-Albani rahimahullah.

Diantara kesalahan-kesalahan itu adalah:

1. Membaca doa dan dzikir tidak pada tempatnya

Ini akibat dari meninggalkan salah satu rukun shalat yaitu thuma¡¯ninah. Syaikh Masyhur mengatakan, ¡°Demi All?h! Saya sering mendengar dalam beberapa kesempatan ada orang yang mengucapkan doa tahm?d (Rabbana wa lakal hamdu) ketika dahinya hampir menyentuh tanah (untuk sujud) dan membaca amin setelah al-Fatihah ketika turun untuk ruku¡¯.¡±[2]
Padahal seharusnya, doa Rabbana wa lakal hamdu mulai dibaca saat benar-benar sudah tegak berdiri, dibaca dengan tenang sambil memahami maknanya dan tidak bergerak untuk sujud sebelum tuntas membacanya. Bukan dibaca dalam pergerakan menuju sujud, bukan pula saat bergerak dari ruku¡¯ ke i¡¯tidal. Begitu pula dengan do¡¯a-do¡¯a dan dzikir-dzikir shalat lainnya. Dzikir sujud, baru mulai dibaca saat seluruh anggota badan sudah benar-benar dalam posisi sujud dan tidak bergerak sebelum dzikirnya selesai.

2. Membaca doa, dzikir dan ayat hanya di dalam hati tanpa disertai gerakan lisan.

Syaikh Masyhur Salman hafizhahullah mengatakan, ¡°Diantara kesalahan yang banyak terjadi dalam pelaksanan ibadah shalat yaitu tidak menggerakkan lisan ketika takbir, membaca al-Qur¡¯an, membaca dzikir-dzikir shalat dan merasa cukup hanya dengan membacanya di dalam hati, seakan shalat itu hanya perbuatan fisik saja, tanpa ada perkataan juga dzikir.¡±

Beliau juga mengatakan, ¡°Seandainya membaca ayat-ayat hanya di dalam hati sudah dianggap cukup dalam shalat, tentu Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tidak akan mengatakan kepada orang shalatnya jelek (sebagaimana dalam hadits):

?? ??????? ????? ????????? ?????? ???? ??????????

Kemudian bacalah bacaan al-Qur¡¯an yang mudah bagimu

Karena yang namanya al-qir?¡¯ah (membaca), bukan hanya melewatkan bacaan (membacanya) dalam hati. Diantara tuntutan al-qir?¡¯ah menurut pengertian bahasa dan istilah adalah menggerakkan lisan, sebagaimana sudah diketahui umum. Diantara yang menunjukkan itu adalah firman All?h Azza wa Jalla :

??? ????????? ???? ????????? ?????????? ????

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya [Al-Qiy?mah/75:16]

3. Menambah do¡¯a atau dzikir yang disyari¡¯atkan

Diantara kesalahan yang dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin yaitu mereka menambahkan sebagian lafazh dalam dzikir atau do¡¯a shalat yang tidak pernah diajarkan oleh Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam .?

Diantara tambahan itu.

a. Menambahkan lafazh was-syukr ketika i¡¯tidal

Ada sebagian kaum Muslimin dalam shalat mereka yaitu mereka menambahkan lafazh asy-syukru setelah membaca Rabbana wa lakal hamdu.

Tambahan ini tidak ada dalam hadits Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam .

b. Menambahkan bacaan Bismillah sebelum membaca tasyahhud

Syaikh Masyhur mengatakan bahwa termasuk kesalahan juga ketika di awal tasyahhud seseorang mengucapkan, Bismill?h, lalu di akhir tasyahhud mengucapkan: as¡¯alull?hal jannah (aku memohon surga kepada All?h) dan a`?dzu bill?h minan n?r (aku berlindung kepada All?h dari neraka). Sebagian orang mengucapkan doa ini saat salam. Imam Muslim dalam kitabnya at-Tamy?z hlm. 141-142 berkata,

¡°Tasyahhud telah diriwayatkan dari Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dari berbagai jalur yang shahih, tak ada sama sekali disebutkan di sana ucapan¡­ : bismill?h wa bill?h. Tidak pula disebutkan di penghujungnya: as¡¯alull?hal jannah wa a`?dzu bill?h minan n?r.[3]

c. Menambahkan Salam Dengan

Kalimat ¡°as alukal fauza bil jannah¡± dan ¡°as alukan naj?ta minan n?r¡±
(Syaikhul Islam ) Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah ditanya tentang seseorang? yang ketika salam (menengok ) ke kanan dia mengucapkan: Assal?mu ¡®Alaikum wa Rahmatull?h (dan menambahkan dengan) as¡¯alukal fauza bil jannah dan ketika salam kearah kiri dia mengucapkan: Assal?mu ¡®Alaikum wa Rahmatull?h (dan menambahkan dengan) asalukan naj?ta minan n?r

Maka apakah perkara (perbuatan) ini dimakruhkan atau tidak ?

Maka beliau rahimahullah menjawab:
Segala puji bagi All?h. Ya, perkara ini dimakruhkan karena hal ini adalah ²ú¾±»å¡¯²¹³ó. Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya, dan tidak ada satupun dari kalangan para Ulama yang menyarankannya. Dan ini adalah perkara membuat doa yang baru di dalam shalat yang dibaca bukan pada tempatnya. Doa tersebut memisahkan dua ucapan salam dan menyambung ucapan salam dengan kalimat yang lain. Padahal siapapun tidak boleh memisahkan bacaan-bacaan dalam (tata cara) shalat yang telah disyariatkan. Sebagaimana halnya bila dikatakan Sami¡¯all?hu liman hamidah (dan menyambungnya dengan) as¡¯alukal fauza bil jannah dan mengucapkan? Rabban? walakal hamdu (dan menyambungnya dengan) as¡¯alukan naj?ta minan n?r¡±[4]
Inilah beberapa kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin. Meskipun sebagiannya tidak mengakibatkan shalatnya batal, namun itu tetap sebagai kesalahan yang harus kita hindari.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XX/1438H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo ¨C Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______

Footnote

[1]? Lihat Tais?r al-Kar?mirrahman ketika menjelaskan Surat Thaha, ayat ke-14
[2]? Lihat al-Qaulul Mub?n, hlm. 122
[3] Lihat al-Qaulul Mub?n, hlm.156
[4]? Majmu¡¯ Fatawa : 22/492


Referensi :
?


Cara Shalat Taubat

 

Cara Shalat Taubat


Assalamu ¡®alaikum, Ustadz. Saya ingin bertanya: bagaimana tata cara?shalat taubat?dan ayat-ayat apa yang harus dibaca? Terima kasih atas penjelasan Ustadz.

Rita (aritaa***@****.com)

Bismillah.

Dalil tentang disyariatkannya shalat taubat

Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq?radhiallahu ¡®anhu, bahwa Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

??? ???? ?????? ???????? ??????? ????? ??????? ????????????? ????? ???????? ????? ???????????? ??????? ?????? ?????? ????

¡°Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan shalat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristigfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.¡±?(HR. Ahmad 48, Abu Daud 1523, Turmudzi 408, dan dishahihkan al-Albani)

Tata Cara?Shalat Taubat

  1. Berwudhu dengan sempurna (sesuai sunah). Mengenai cara wudhu yang sesuai sunah, bisa anda pelajari di?
  2. Shalat dua rakaat, tata caranya?sama dengan shalat?pada umumnya
  3. Tidak ada bacaan khusus ketika shalat.?Anda bisa membaca al-Fatihah kemudian membaca surat apapun yang anda hafal.
  4. Berusaha khusyuk dalam shalatnya, karena teringat dengan dosa yang baru saja dia lakukan.
  5. Beristigfar dan memohon ampun kepada Allah setelah shalat.
  6. Tidak ada bacaan istigfar khusus untuk shalat taubat. Bacaan istigfarnya sama dengan bacaan istigfar lainnya, misalnya:?astaghfirullah wa atuubu ilaih¡­
  7. Inti dari shalat taubat adalah memohon ampun kepada Allah, dengan menyesali perbuatan dosa yang telah dia lakukan dan bertekad untuk tidak mengulanginya.

Allahu a¡¯lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits, (Dewan Pembina?)


?


Hukum Menempatkan Instrumen Rintihan dalam Klip Video Dakwah dan Petuah - Soal Jawab Tentang Islam

 

Hukum Menempatkan Instrumen Rintihan dalam Klip Video Dakwah dan Petuah


Pertanyaan:?


Saya melihat fatwa dari Yang Mulia Syaikh Muhammad yang melarang instrumen rintihan dalam klip khotbah, dan kami berada dalam kelompok dakwah pada saluran (chanel) yang menyiapkan klip yang berisi kinstrumen rintihan, dan kami belum mempublikasikannya. Rekaman audio dalam rekaman video tersebut adalah ayat-ayat Al-Qur¡¯an, hadits-hadits Nabi, dan pidato Al-Huwaini, dan di sela-selanya kami hanya menaruh instrumen rintihan. Apakah model seperti ini dilarang ? Jika dilarang, apa yang bisa kami sematkan sebagai alternatif instrumen rintihan itu ?


Teks Jawaban

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du:

Pertama.

Dilarang menggunakan alat musik dan hiburan -kecuali rebana- termasuk ritme dan efek suara manusia yang menyerupai suara alat musik. Hal ini telah dijelaskan sebelumnya pada beberapa jawaban, antara lain jawaban dari pertanyaan nomor?, nomor?, dan nomor 107570.

Kedua.

Instrumen rintihan tidak mengikuti aturan hukum musik, jika tetap dalam keadaan alaminya. Namun tidak diperbolehkan menggunakannya sebagai latar belakang bacaan Al-Qur¡¯an, karena hal ini menghilangkan pengagungan, penghormatan dan pemuliaan terhadap Al-Qur¡¯an.

Namun jika diolah dengan alat-alat modern dan efek-efek suara hingga keluar berupa melodi dan suara alat-alat musik, maka dalam hal ini ia termasuk dalam hukum musik.

Adapun penggunaannya di sela-sela waktu antara tilawah dan petuah (mauizhah) dan sejenisnya, setidak-tidaknya hukumnya adalah makruh, karena rintihan dan kesedihan tidak termasuk dalam agama kita, sebagaimana yang dilakukan oleh para pelaku ²ú¾±»å¡¯²¹³ó.

Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqithi memiliki fatwa yang melarang penggunaan instrumen rintihan pada ayat video klip dakwah. Bisa dilihat pada??.

Adapun alternatifnya adalah hendaknya sebatas bacaan, penyebutan hadits-hadits, dan petuah (mauizhah) yang bermanfaat. Hal ini sudah cukup. Alhamdulillah.

Wallahu A¡¯lam.?


?


Apakah Menikah Menjadi Syarat Masuk Surga ?

 

Apakah Menikah Menjadi Syarat Masuk Surga ?


Pertanyaan:?


Saya mendengar bahwa seorang muslim apabila belum menikah maka ia tidak akan masuk surga, apakah ini benar ? jika demikian, apa dasarnya ? saya menduga sebabnya adalah memperbanyak keturunan dan mencegah terjadinya hubungan badan yang diharamkan, ini adalah sebab yang sama bagi agama-agama lainya, akan tetapi saya ingin mengetahui poin yang paling penting yaitu; apakah mungkin seseorang menjadi orang yang bertaqwa tanpa ia harus menikah dalam waktu yang sama ?


Teks Jawaban

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du:

Islam tidak menjadikan nikah sebagai syarat masuk surga, akan tetapi apabila seseorang khawatir dirinya akan terjerumus dalam perbuatan haram maka ia harus menikah, dan apabila ia tidak segera menikah dalam kondisi ini maka ia telah berbuat salah.

Dan khusus mengenai poin yang kedua; sesorang mungkin bisa menjadi orang yang bertaqwa meskipun ia tidak menikah, tetapi hal ini jarang terjadi, dan kebanyakan orang yang yang tidak menikah adalah satu dari dua golongan laki-laki; apakah ia termasuk golongan laki-laki yang lemah syahwat (impoten) atau pelacur, sebagaimana dikatakan oleh Umar bin Khatab radhiyallahu ¡®anhu untuk lelaki yang tidak menikah: ¡°tida ada yang menghalangimu menikah kecuali karena lemah syahwat atau karena suka berbuat buruk (fujur)¡±

Apapun itu, Islam memerintahkan menikah dan menganggapnya sebagai sunnahnya para Nabi, dan melarang meninggalkan menikah meski dengan alasan supaya tidak menggaggu ibadah¡± tidak ada konsep rahbaniyah (meninggalkan kenikmatan dunia termasuk menikah) dalam Islam.

Wallahu a¡¯lam.

Refrensi:?

Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid



?


Boleh Melakukan Ibadah Umrah Kapan Saja Sepanjang Tahun

 

Boleh Melakukan Ibadah Umrah Kapan Saja Sepanjang Tahun


Pertanyaan:?


Apakah boleh melakukan ibadah umrah kapan saja dalam setahun ? ataukah tidak boleh melakukannya kecuali di bulan-bulan haji ?


Teks Jawaban

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du:

Ibadah umrah boleh dilakukan kapan saja sepanjang tahun, bahkan didalam bulan-bulan haji, jika umrah dilaksanakan dalam bulan haji, dan setelahnya ia dilaksanakan ibadah haji dalam tahun yang sama maka ia telah bertamatu¡¯ dari umrah ke haji, dan jika ia melaksanakan umrah langsung dengan ibadah haji maka ia telah melaksanakan haji dan umrah dengan qiran. Dan bagi setiap yang melaksanakan baik tamatu¡¯ maupun qiran wajib menyembelih hewan sembelihan yang hasil sembelihanya dibagikan, hal ini berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di masjidil haram. Dan apabila ia melaksanakannya dalam bulan dzulhijjah setelah hari tasyrik, hal ini diperbolehkan dan tidak ada kewajiban menyembelih hewan sembelihan (hadyu).

Semoga Allah senantiasa memberikan taufik-Nya dan semoga shalawat senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad? beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Akhir kutipan dari ¡° al-lajnah ad-daimah li al-buhus al-ilmiyah¡± syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz, Syeikh Abdurrazaq Afifi, Syeikh Abdullah bin Ghadian ¡°fatawa al-lajnah ad-daimah¡± (11/316).



?


Penambahan Kode Unik ketika Transfer, Riba?

 

Penambahan Kode Unik ketika Transfer, Riba?


Ketika kita membayar sesuatu via transfer bank, misalnya nilai 500rb, kita diminta transfer 500.023. apakah ini dibolehkan? Krn jadinya ada kelebihan. Apakah tidak termasuk riba?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du,

Ada 2 transaksi yang dikontraskan oleh Allah dalam al-Quran,

[1] Transaksi jual beli

[2] Transaksi riba

Allah berfirman,

????????? ??????? ????????? ????????? ????????

Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba¡­?(QS. al-Baqarah: 275)

Secara umum perbedaan keduanya, pada transaksi jual beli bergerak pada domain penyediaan barang atau jasa. Selama ada barang dan jasa yang dipertukarkan, hampir semua akadnya adalah jual beli.

Sementara riba lebih bergerak pada domain alat tukar dan uang. Transaksi yang dilakukan adalah uang ditukar dengan uang, menghasilakan uang. Orang memberikan utang uang kepada orang lain, dan nanti akan diserahkan dalam bentuk uang dengan ada kelebihan.

Dalam transaksi jual beli, islam mengizinkan pemilik barang untuk mengambil keuntungan sesuai yang dia inginkan, selama tidak mengganggu pasar dan tidak mendzalimi konsumen.

Diantara dalilnya adalah hadis dari Urwah al-Bariqi beliau menceritakan,

?????? ??????? ??????? ??????? -??? ???? ???? ????- ????????? ??????????? ???? ????? ????????????? ???? ????????? ???????? ???????????? ?????????? ???????? ?????????? ????????????? ????? ?????????? -??? ???? ???? ????-.

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?menyerahkan uang sebesar 1 dinar kepadaku untuk dibelikan seekor kambing. Kemudian uang itu saya belikan 2 ekor kambing. Tidak berselang lama, saya menjual salah satunya seharga 1 dinar. Kemudian saya bawa kepada Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?seekor kambing dan uang 1 dinar.

Kemuduian akupun menceritakan kejadian itu kepada Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Lalu beliau mendoakan,

??????? ??????? ???? ??? ???????? ?????????

Semoga Allah memberkahimu dalam transaksi yang dilakukan tanganmu. (HR. Turmudzi 1304, Daruquthni 2861, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)

Juga dinyatakan dalam hadis dari Abdullah Zubair?radhiyallahu ¡®anhuma,? beliau menceritakan,

??????? ??????????? ???????? ?????????? ??????????? ????????? ?????? ? ?????????? ?????? ??????? ???????? ?????? ?????????????? ??????

Zubair pernah membeli tanah hutan seharga 170.000, kemudian tanah itu dijual oleh putranya, Abdullah bin Zubair seharga 1.600.000. (HR. Bukhari 3129).

Hadis ini diletakkan al-Bukhari dalam kitab shahihnya di Bab, ¡°keberkahan harta orang yang berperang.¡±

Berdasarkan acuan ini, dalam transaksi jual beli, penjual punya kebebasan untuk menjual barangnya sesuai dengan harga yang dia inginkan. Termasuk memberi tambahan kode transfer yang berbeda untuk masing-masing konsumennya.

Misalnya, harga barang terpampang 500rb¡­ ketika proses belanja, konsumen A diminta transfer 500.011, konsumen kedua diminta transfer 500.013, dst¡­.

Yang terjadi, ini bukan akad utang piutang. Tapi pada saat konsumen hendak beli, harga dinaikkan penjual, sesuai dengan kepentingan dia, dalam bentuk kode transfer. Dan itu penawaran dari penjual. Jika pembeli setuju, kode itu sekaligus menjadi tambahan harga bagi dia.

Sebaliknya, untuk riba, sekecil apapun nilainya, hukumnya terlarang.

Ka¡¯ab al-Ahbar pernah mengatakan,

???????? ????? ?????????? ????????? ?????? ???????? ??????? ???? ??????? ???????????? ????????

Satu dirham riba yang dimakan seseorang, sementara dia tahu, lebih buruk dari pada 36 kali berzina.[1]?(HR. Ahmad 21957, dan ad-Daruquthni 2880)

Karena itu, hindari tambahan apapun atas permintaan pemberi utang. Bisa jadi tambahan yang sangat kecil ini adalah riba. Pada prakteknya, ada 2 yang banyak terjadi di masyarakat,

[1] Si A memberi utang ke si B senilai tertentu, dan pembayarannya via transfer bank.

[2] Si A menjual barang secara kredit kepada si B, dan pembayarannya via transfer bank.

Untuk dua kasus ini, tidak diperkenankan memberikan tambahan kode unik transfer. Misal, nilai utang 1jt, tapi minta ditransfer 1.000.025. jadi ada tambahan Rp 25. Hindari tambahan semacam ini¡­

Bagaimana solusinya?

Jika tetap butuh kode unik, anda bila lakukan pengurangan. Misal, utang 1jt, minta ditransfer 1jt ¨C Rp 25 = Rp 999.975. insyaaAllah ini lebih aman. Sekalipun kurang dari nilai utang, tapi anda bersih dari semua yang mengkhawatirkan¡­

Allahu a¡¯lam.

Keterangan:

[1]?Hadis ini diriwayatkan secara marfu¡¯ dari Abdullah bin Handzalah. Namun sanadnya dhaif, sebagaimana keterangan Syuaib al-Arnauth. Dan yang benar, ini pernyataan Ka¡¯ab al-Ahbar. Seorang mantan yahudi, yang ketemu Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam, namun masuk islam di zaman Abu Bakr as-Shiddiq?radhiyallahu ¡®anhu.?

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits?(Dewan Pembina?Konsultasisyariah.com)


Referensi:?


Padang Mahsyar

 

PADANG MAHSYAR


Ustadz DR SYAFIQ RIZA BASALAMAH, M A.

Berbicara tentang padang Mahsyar adalah salah satu bentuk beriman kepada hari akhir, yang dalam Al Qur¡¯an banyak dijelaskan dalam juzz Amma.

Rasulullah ? ?bersabda :

???? ??????? ???? ???????? ????? ?????? ??????????? ????????? ?????? ??????. ????????????: ????? ????????? ?????????? ??????? ?????????? ???????????? ??????? ?????????? ??????????

¡°Barangsiapa yang ingin merasakan hari kiamat seperti menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, hendaklah ia membaca?¡°idzas syamsu kuwirat, idzas samaaunfatarat, dan?idzas samaaunsyaqat¡±. (HR At-Tirmidzi no. 3333)

Allah mengatakan,
????? ????????? ?????????

Ketika matahari digulung (dihilangkan cahaya nya)

????? ?????????? ??????????? (1) ??????? ???????????? ??????????? (2)

Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan

????? ?????????? ?????????? (1) ?????????? ?????????? ????????? (2) ??????? ????????? ??????? (3)

Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan,

Namun banyak manusia yang lalai dalam mempersiapkan hari akhirat, lupa cari bekal yang banyak.

Sesunguhnya tatkala Allah mematikan semua manusia, makhluk dan bangsa jin, ditiupkan sangkakala, dan nanti akan dibangkitkan dengan tiupan sangkakala, dimana diantara dua tiupan itu akan turun hujan yang pekat seperti air mani, hujan akan membasahi seluruh bumi.

Manusia akan hancur kecuali 1 partikel kecil kecuali bagian tulang ekor, dan dari sinilah manusia akan ditumbuhkan seperti pohon dengan siraman air hujan tersebut..

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan kedatangan kiamat itu tiba-tiba..

Dan sungguh benar-benar hari kiamata akan terjadi, saat itu ada dua orang yang sedang berjual beli baju di mana bajunya sudah hamparkan untuk dilihat, lalu tegak hari kiamat, maka mereka tidak jadi?berjual-beli, mereka juga tidak melipat baju itu. Karena saat itu keadaan yang sangat luar biasa dahsyat. Dan sungguh akan tegak hari kiamat, sementara seseorang telah memerah susu dari untanya namun ia tidak meminumnya.

Sungguh akan tegak hari kiamat, sementara seseorang telah membuat telaganya untuk minumnya, maka iapun tidak jadi memberi minum kepada hewannya. Dan sungguh akan tegak hari kiamat -kata Rasulullah Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam- Seseorang hendak mengangkat makanan ke mulutnya, maka ia tidak jadi memakannya.¡±

Setelah manusia tumbuh akan akan dikumpulkan..

Mahsyar = kumpul,

Bagaimana manusia dikumpulkan?

Sejatinya ada 4 pengumpulan manusia, 2 di dunia dan 2 di akhirat.

Dua di dunia,

1. Surat Al Hasyr ayat 2,

???? ??????? ???????? ????????? ???????? ???? ?????? ?????????? ???? ??????????? ??????? ?????????

Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama kali.?

Yakni orang-orang Yahudi Bani Nadir yang diusir dari Madinah karena pengkhianatan mereka..

2. Yang disebutkan dalam tanda2 kiamat, yaitu dikumpulkan manusia menuju Syam.

Yang di akhirat,

1. Ketika dibangkitkan keluar dari kuburan, digiring ke padang Mahsyar.

2. Orang yang di padang Mahsyar itu digiring ke surga dan neraka..

Sesungguhnya manusia mau tidak mau juga akan dipaksa menuju Syam..

Rasulullah Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam:

???????? ???????? ????? ??????? ????????? : ?????????? ?????????? ? ?????????? ????? ??????? ? ??????????? ????? ??????? ? ???????????? ????? ??????? ? ?????????? ????? ??????? ? ?????????? ????????????? ???????? ? ??????? ???????? ?????? ??????? ? ????????? ???????? ?????? ??????? ? ?????????? ???????? ?????? ?????????? ? ????????? ???????? ?????? ?????????

¡°Manusia semuanya akan dikumpulkan?dalam tiga keadaan;

Ada yang berharap senang?gembira (memang niat),

ada yang takut dan sangat tegang (karena fitnah dimana2) , ada dua orang ketika berlari atau berjalan menghindari api itu dua orang menunggangi satu unta, ada lagi tiga orang menunggangi satu ekor unta, ada lagi 10 orang menaiki 1 ekor unta secara bergiliran, dan sisanya digiring oleh api. Api ini menyertai mereka baik siang hari, malam hari, pagi hari ataupun sore hari.¡± (HR. Bukhari Muslim)

Disebutkan unta, entah kemana perginya pesawat, mobil dan kendaraan lain..

Ketika orang-orang tersebut istirahat, api tersebut diam, namun api akan memaksa mereka berjalan lagi..

Api tersebut keluar dari Syam.

Berkaitan dengan banyaknya fitnah kelak, dalam sebuah hadits disebutkan. .

Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:

?????????? ?????????? ????????? ???????? ??????? ????? ??????????? ????????? ???? ????????.. ¡°

Beradalah kalian di Syam. Sesungguhnya ia merupakan negeri pilihan Allah, dihuni oleh makhluk pilihanNya¡±

Jadi sangkakala ditiup tatkala manusia sudah dikumpulkan di Syam..

Sahabat Maimunah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang Baitul Maqdis..

¡°Wahai Nabi, berikanlah kami sebuah pernyataan tentang Baitul Maqdis.¡¯

Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab, ¡®Dia adalah tanah tempat manusia dibangkitkan dan dikumpulkan.¡± (HR. Ahmad).

Setiap jiwa yang bernafas akan mati..

Padang Mahsyar yang setelah dibangkitkan ini..

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

???????? ???????? ?????? ???????????? ????? ?????? ????????? ????????? ?????????? ??????? ? . ????? ?????? ???? ???????? : ?????? ?????? ???????? ???????

¡°Manusia dikumpulkan pada hari kiamat di atas tanah putih kemerah-merahan seperti tepung roti yang bersih¡±,

Seorang sahabat berkata, ¡°Tidak ada tanda (bangunan atau gedung) milik siapa pun.¡± (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi nanti bumi datar (setelah kiamat)

Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman,

{??? ????? ?????? ??????? ???? ???????}

tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.?(Thaha: 107)

?????? ????????? ????????? ?????? ????????? ??????????????? ? ?????????? ??????? ?????????? ???????????

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Qs Ibrahim ayat 48.

Akan dikeluarkan dari perut bumi emas dalam namun manusia sudah tidak peduli, ini hikmah bahwa kekayaan tidak bernilai penting.

Terdapat hadits yang menyatakan bahwa itu terjadi pada hari kiamat, bumi dihamparkan seperti dibentangkannya kulit sehingga tidak ada lagi pengunungan, lembah pepohonan dan bangunan..

Saat itu orang tidak lagi mempunyai tempat kecuali tanah tempat dia berdiri.

Yang pertama kali di bangkitkan adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam..

Dari Usman bin Affan dari Abbas, Rasulullah bersabda, ¡°Aku adalah orang yang paling awal dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat yang tiada kebanggaan.¡±

Kondisi orang saat digiring,

{?????? ???????? ????????????? ????? ??????????? ??????? (85) ????????? ?????????????? ????? ????????? ??????? (86) }

(Ingatlah)?hari?(ketika)?Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat,

dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga.
Qs Maryam 86-87.

Allah membedakan orang bertakwa dan orang-orang yang berbuat maksiat..

Orang-orang beriman minum dari telaga para nabi.

Ada sebagian orang sholeh yang jasad nya dulu tersebar di perut binatang buas.

Manusia di keluarkan dari kubur dalam keadaan telanjang..

Di dalam shahihain, terdapat hadits ¡®Aisyah yang menggambarkan peristiwa ini. Yaitu sabda beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam :

???????? ???????? ??????? ??????? ??????? ??????? ????????? ???????? ?????????? ???????????? ????????? ???????? ?????????? ????? ?????? ??????? ????????? ??????? ???? ???? ??????????? ?????

¡°Manusia digiring (di Padang Mahsyar) dalam keadaan tidak mengenakan sandal (pelindung kaki), telanjang dan masih berkulup (belum dikhitan)¡±.

Lalu ¡®Aisyah berkata: Aku bertanya,¡±Laki-laki dan perempuan semuanya? Sebagian mereka melihat sebagian lainnya?¡± Maka beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam menjawab : ¡°Keadaannya lebih mengerikan dari membuat mereka berpikir demikian¡±. [Muttafaqun ¡®alaih].

Begitu dahsyat nya keadaan saat itu kelak.. Sehingga yang dipikirkan hanya keselamatan diri sendiri..

Orang akan dibangkitkan sesuai dengan akhir hidup nya..

Rasulullah?shallallahu alaihi wa sallam?bersabda,

???????? ????? ?????? ????? ??? ????? ????????

¡°Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai?dengan keadaannya ketika meninggal.¡±?(HR.?Muslim)

Orang yang sombong, yang merasa besar, lebih tinggi dari orang lain.. Dan menolak kebenaran..

Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam? bersabda:

???????? ????????????????? ?????? ???????????? ????????? ???????? ??? ?????? ?????????? ??????????? ???????? ???? ????? ??????? ???????????? ????? ?????? ??? ????????? ???????? ??????? ??????????? ????? ???????????? ?????????? ???? ????????? ?????? ???????? ??????? ??????????

Pada hari kiamat orang-orang yang sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka? akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan). [HR Bukhari ]

Bagaimana dengan orang-orang kafir?

??????? ???????? ???? ??????? ??????? ???? ????????? ??????? ???????????? ?????? ???????????? ??????? (124) ????? ????? ???? ??????????? ??????? ?????? ?????? ???????? (125) ????? ???????? ???????? ????????? ???????????? ?????????? ????????? ??????? (126) }

Dan barang siapa berpaling dari per ingatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.¡±

Berkatalah ia, ¡°Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?¡±

Allah berfirman, ¡°Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu?(pula)?pada hari ini kamu pun dilupakan.¡± Qs Thaha 124-126.

Dalam ayat lain Allah menjelaskan,

????????? ??????????? ?????? ??????????? ?????? ????????? ?????????? ????? ???????? ????????? ????????

Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahannam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.
Qs Al Furqan ayat 34.

Seorang sahabat bertanya,

¡°Wahai Rasulullah, bagaimana cara orang kafir itu dibangkitkan dan dikumpulkan pada hari kiamat nanti berjalan di atas wajahnya?¡±.

Maka beliau menjawab, ¡°Bukankah Dzat yang telah membuatnya berjalan di atas kedua kakinya ketika hidup di dunia berkuasa pula untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat kelak?¡±. HR Muslim

Qatadah berkata, ¡°Demi kemuliaan Rabb kita, sungguh benar Allah Maha kuasa untuk melakukannya.¡±
.

Kenapa orang kafir diseret diatas wajahnya.. Karena menurut para ulama, orang kafir tersebut tidak pernah sujud di dunia..
Sehingga mereka dihinakan..

Syetan pun dihimpun di padang Mahsyar..

??????????? ????????????????? ??????????????? ????? ????????????????? ?????? ????????? ????????

Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam dengan berlutut.
Qs Maryam ayat 68.

Dan untuk para pelaku dosa akan dikumpulkan dengan golongannya..

?????????? ????????? ???????? ??????????????? ????? ??????? ??????????? (22) ???? ????? ??????? ???????????? ????? ??????? ?????????? (23)

¡°Kumpulkan?lah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah selain Allah, maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. Qs Ash Shaffat ayat 22 ¨C 23.

Orang itu akan dikumpulkan bersama orang yang dicintai, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang menyerupai orang-orang kafir (fasik), yang awal nya penampilan tetapi akhirnya hatinya akan ikut..

Maka cintailah orang-orang yang sholeh, supaya bisa berkumpul dengan mereka di akhirat kelak dan mendapatkan syafaat dari mereka..

Binatang juga akan dikumpulkan.

Allah berfirman,

??????? ?????????? ????????

¡°Apabila binatang-binatang liar (buas) dikumpulkan.¡±?(QS. at-Takwir: 5)

Allah juga berfirman,

????? ???? ???????? ??? ????????? ????? ??????? ??????? ????????????? ?????? ?????? ????????????? ??? ?????????? ??? ?????????? ???? ?????? ????? ????? ????????? ???????????

Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami luputkan sesuatupun dalam al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dikumpulkan.?(QS. al-An¡¯am: 38).

Allah akan menegakkan timbangan keadilan.
Nabi shallallahu alaihi wasallam menjelaskan keadilan Allah, hewan yang tidak bertanduk kepada yang bertanduk..

Dan binatang itu akan menjadi tanah..

Dan melihat itu orang kafir berharap jadi tanah.

?????? ??????????????? ???????? ???????? ?????? ???????? ????????? ??? ????????? ??????? ????????? ?????????? ??? ????????? ?????? ????????

Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: ¡°Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah¡±.Qs An Naba ayat 40.

Hewan sudah selesai, hisab akan ditegakkan kepada manusia dan jin m

Pedagang/bisnisman, bagaimana nasibnya?

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda:

¡®Sesungguhnya para pedagang itu dibangkitkan pada hari kiamat sebagai orang-orang fajir/jahat, kecuali orang/pedagang yang bertakwa kepada Allah, memenuhi janji (akad) dan jujur. ¡°..

Hadits ini peringatan kepada para pedagang untuk benar-benar memerhatikan etika bermuamalah.

Allah menjelaskan manusia saat dibangkitkan

??????? ?????????? ??????????
dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,
Surat Al-Infithar (82) Ayat 4

???????? ??? ???????? ??????? ???? ???? ???????????? ?????? ????????? ???????????

Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Qs Yasin ayat 51.

Dalam keadaan sangat ketakutan. (qs Ibrahim).

Kemudian ada yang menyeru kepada mereka..

?????????? ???????????? ?????????? ??? ?????? ???? ? ?????????? ???????????? ????????????? ????? ???????? ?????? ???????

Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. Qs Thaha ayat 108.

Yang pertama kali mendapat pakaian adalah Nabi Ibrahim, para ulama menjelaskan karena beliau pernah dibakar.. Yang mungkin ditelanjangi saat itu.

Manusia berdiri saat itu, Firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala:

{?????? ??????? ???????? ??????? ?????????????}

(yaitu)?hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (Al-Muthaffifin: 6)

???????? ?????????????? ?????????? ???????? ??? ?????? ????? ??????????? ????????? ?????? ??????

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
Qs Al Ma¡¯arij ayat 4.

Sehari setara dengan 50 ribu tahun..
Dalam keadaan berdiri, berhenti.

Dalam ayat lain..

{??? ?????? ????? ??????????? ?????? ?????? ?????? ??????????}

dalam satu hari yang kadarnya?(lamanya)?adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. Yang demikian itu ialah Tuhan Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata.?(As-Sajdah: 5-6)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?bersabda:

??????? ????????? ?????? ???????????? ???? ????????? ?????? ???????? ???????? ??????????? ??????? ????? ???????? ???? ??????? : ?????????? ??? ??????? ??? ??????? ??????????? ??????????? ????????? ???? ????????? ??????? ?????????? ???? ?????????? ????? : ?????????? ???????? ????? ?????? ????????????? ??? ????????? ?????????? ???? ???????? ????? ??????????? ?????????? ???? ???????? ????? ????????????? ?????????? ???? ???????? ????? ??????????? ?????????? ???? ?????????? ????????? ??????????? ????????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ???????? ????? ??????

¡°Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.¡± Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: ¡°Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?¡± Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: ¡°Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya. ¡°Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.¡± (HR.Muslim 2864) shahih

Orang itu terus berkeringat sampai dihisap bumi sedalam tujuh puluh hasta, dan manusia saling melihat tinggi keringat yang lain, hal ini ini lebih menghinakan mereka yang kafir dan fajir..

Ada tujuh golongan yang dapat naungan..

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda,

¡°Tujuh golongan yang dinaungi All?h dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

(1) Imam yang adil,
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada All?h,
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan All?h, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ¡®Sesungguhnya aku takut kepada All?h.¡¯ Dan
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta
(7) seseorang yang berdzikir kepada All?h dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.¡± HR Bukhari dan Muslim.

Terlihat sesuai dengan amalan di dunia¡­
Beda dengan di dunia..

Setelah itu mereka dipersilahkan minum di telaga Nabi namun ada juga yang tertolak padahal umatnya Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Setelah itu mereka diam lagi dan menunggu.

Lalu datang Syafaat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang sebelumnya mereka mendatangi para Nabi yang lain.. (Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa)..

Akhirnya mereka menemui Rasulullah?shallallahu alaihi wa sallam?dan mengatakan, ¡®Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan?penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Berikanlah syafaat kepada kami di hadapan Rabbmu. Tidakkah engkau lihat keadaan kami?¡¯

Akupun berangkat sampai di bawah Arsy. Lalu aku tersungkur sujud kepada Rabbku?azza wa jalla. Kemudian Allah?subhanahu wa ta¡¯ala?membukakan untukku pujian-pujian dan sanjungan yang baik untuk-Nya, yang belum Dia bukakan kepada seorang pun sebelumku.

Kemudian dikatakan (kepadaku), ¡®Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan mintalah, niscaya kamu akan diberi. Berilah syafaat, niscaya akan diterima (syafaatmu)
Hadits shahih.

Orang-orang kafir akan dimasukkan ke dalam neraka dan orang-orang beriman akan diberi cahaya sesuai amalannya untuk menyeberangi shirath¡­



Upah Tukang Bekam Haram?

 

Upah Tukang Bekam Haram?


Benarkah upah tukang bekam itu tercela? apakah berarti haram?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du,

Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa upah tukang bekam itu halal. beliau pernah berbekam dan beliau memberi upah kepada tukang bekam.

[1] Hadis dari Ibnu Abbas?radhiyallahu ¡®anhuma,?beliu mengatakan,

????????? ?????????? ?????? ????? ???????? ????????? ????????? ??????? ????????? ?????? ????? ???????? ???? ????????

Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam berbekam dan memberi upah kepada tukang bekam. Andai itu haram, tentu beliau tidak akan memberi upah.?(HR. Ahmad 2904 dan Bukhari 2103).

[2] Hadis dari Ibnu Umar?radhiyallahu ¡®anhuma,

????? ?????????? ?????? ????? ???????? ????????? ????? ????????? ?????????? ??????????: ???? ?????????? ???????: ???????? ?????? ???????? ?????? ?????? ??????????? ????????

Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam memanggil tukang bekam, lalu dia membekam beliau. Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bertanya, ¡°Berapa upahmu?¡±

¡®Tiga sha¡¯.¡¯ Jawab tukang bekam.

Lalu beliau memberikan satu sha¡¯ dan beliau berikan upahnya. (HR. Ahmad 1136 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

[3] Hadis dari Ali?radhiyallahu ¡®anhu,

????? ?????????? ?????? ????? ???????? ????????? ????????? ??????????? ???????????? ??????????? ????????

Bahwa Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?berbekam dan beliauperintahkan aku untuk memberikan upah kepada tukang bekamnya. (HR. Ahmad 1130, Ibnu Majah 2163 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

[4] Hadis dari Anas bin Malik

????????? ??????? ????? ?????? ????? ???????? ?????????? ???????? ????? ???????? ???????? ???? ??????????? ???? ???????

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?dibekam oleh Abu Thaibah, lalu beliau perintahkan agar diberi upah 2 sha¡¯ makanan. (HR. Ahmad 12785 & Muslim 4121).

Dan beberapa hadis yang semisal, yang menunjukkan bahwa upah tukang bekam adalah halal.

Hanya saja, upah tukang bekam dinilai tidak terpuji. Dalam hadis dari Ibnu Mas¡¯ud?radhiyallahu ¡®anhu,

????? ??????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ???? ?????? ??????????

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?melarang upah tukang bekam. (HR. )

Dalam hadis lain, dari Rafi¡¯ bin Khadij?radhiyallahu ¡®anhu, Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa?sallam?bersabda,

?????? ??????????? ???????

¡°Upah tukang bekam itu jelek.¡±?(HR. Ahmad 15812, Abu Daud 3423 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Makna khabits dalam hadis ini tidak bermakna haram. Karena harta halal, namun hina, juga bisa disebut khabits. Seperti firman Allah,

????? ???????????? ?????????? ?????? ??????????

¡°Janganlah kalian secara sengaja memilih harta yang khabits yang kalian infakkan.¡±?(QS. al-Baqarah: 267).

Upah tukang bekam disebut khabits, bukan karena statusnya yang haram, tapi karena harta ini dianggap tidak terpuji dan tidak bermartabat. Sehingga makruh untuk dicari.

Berdasarkan keterangan di atas, ulama berbeda pendapat dalam memahami upah tukang bekam,

Pertama, upah tukang bekam hukumnya mubah. Ini merupakan pendapat al-Laits bin Sa¡¯ad, Malik dan Abu Hanifah.

Kedua, upah tukang bekam hukumnya makruh bagi orang merdeka dan mubah bagi budak. Ini merupakan pendapat Syafi¡¯iyah dan Hanbali.

Kita simak keterangan An-Nawawi ketika menyimpulkan hadis yang melarang upah tukang bekam,

??? ???????? ???? ?? ????? ??? ??????? ????????? ?? ???? ??????? ??????? ??? ????? ??????? ?????? ??????

Hadis-hadis yang menunjukkan larangan makruh dan menghindari penghasilan yang tidak terpuji, serta motivasi untuk menjaga akhlak mulia dan hal yang bermartabat. (Syarh Shahih Muslim, 10/233)

Allahu a¡¯lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits?(Dewan Pembina?Konsultasisyariah.com)

Referensi:?


Apakah Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj Masih Hidup Hingga Sekarang

 

Apakah Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj Masih Hidup Hingga Sekarang


??????

????? ?? ????? ??????: ???? ???? ??? ??? ???? ????? ?????? ????? ?? ?????. ?????? ?? ?? ?? ?????? ?????? ??? ?? ??????? ?? ????? ???? ???? ?? ???????? ??? ??? ????? ????? (????? ?? ??????) ?? ??????.


Pertanyaan:

Pertanyaan saya adalah tentang Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj; saya mengetahui bahwa mereka banyak jumlahnya, bahwa mereka melakukan penjarahan, dan bahwa mereka akan masuk neraka. Pertanyaan saya: apakah mereka masih hidup? Apakah benar mereka terpenjara dalam tembok yang dibangun Dzul Qarnain? Apakah tembok ini nyata (terbuat dari besi) atau hanya imajiner?

??????

????? ???.

?? ?? ?? ????? ?????? ????? ??????? ?? ??? ??? ? ??????? ?? ??? ?? ??????? ?? ??? ????? ?? ???? ????? ???? ???? ????? ???????? ??? ???? ???? ??? ??? ???? ?????? ?? ?????? ?? ?? ?? ??? ???? ?? ?????? ??????? ?????? ?????? ?? ???? ??? ?????? ???????? ??? ??????? ??? ?? ????? ??? ???? ??? ?? ????? ??????? ?????? ?? ?????? ??????? ??? ???? ??? ?????? ????? ?????? ?? ?????? ??? ??? ??? ??? ??? ???? ??? ?? ????? ?? ?????

Jawab:

Alhamdulillah. Tidak dapat dipungkiri bahwa Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj merupakan dua bangsa yang besar dari anak keturunan Adam. Orang yang mempelajari kisah Dzul Qarnain dengan bangsa ini dalam surah al-Kahfi pasti tahu bahwa mereka nyata adanya dan bahwa tembok penghalang yang dibangun bukanlah penghalang secara makna (kiasan) atau imajiner, melainkan penghalang secara fisik yang dibangun dari besi dan tembaga yang dicairkan. Pada dasarnya, kisah-kisah al-Quran harus dipahami secara tekstual tanpa harus dipalingkan ke berbagai bentuk penyimpangan yang mengeluarkannya dari makna yang dimaksud. Al-Quran telah mengisahkan kepada kita secara rinci pembuatannya, bahkan bahannya, sehingga kemudian, tidak tepat jika dikatakan bahwa itu adalah penghalang secara makna (kiasan) atau imajiner.

??? ???? ????? ?? ???? ????? ?? ??? ????? ?????? ??????? ?????? ?? ??????? ???? ???? : ( ?????? ????? ?????? ?????? ???????????? ?????? ???? ?????????? ??????? ?? ?????????? ??????????? ?????? (93) ??????? ?????? ????????????? ????? ????????? ??????????? ??????????? ??? ???????? ?????? ???????? ???? ??????? ????? ???? ???????? ????????? ???????????? ?????? (94) ????? ??? ????????? ????? ?????? ?????? ????????????? ????????? ???????? ?????????? ???????????? ??????? (95) ????????? ?????? ?????????? ?????? ????? ?????? ?????? ????????????? ????? ????????? ?????? ????? ???????? ?????? ????? ????????? ???????? ???????? ??????? (96) ????? ?????????? ???? ??????????? ????? ???????????? ???? ???????(97) ????? ????? ???????? ???? ?????? ??????? ????? ?????? ?????? ???????? ???????? ??????? ?????? ?????? ?????? (98) .

Allah Sub?¨¡nahu wa Ta?¨¡l¨¡ Berfirman dalam surah al-Kahfi tentang kisah seorang raja muslim dan panglima besar, Dzul Qarnain ¡ªSemoga Allah Merahmatinya¡ª. ¡°Hingga ketika dia (Dzul Qarnain) telah sampai di tengah dua buah bukit, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir-hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, ¡®Wahai Dzul Qarnain, sesungguhnya Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj adalah orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan bayaran kepadamu agar kamu membuat dinding antara kami dan mereka?¡¯ Dzul Qarnain berkata, ¡®Apa yang diberikan oleh Tuhanku kepadaku untuk hal itu lebih baik, maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku bisa membuatkan dinding antara kalian dengan mereka, berilah aku potongan-potongan besi,¡¯ hingga ketika besi-besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) bukit itu, Dzul Qarnain berkata, ¡®Tiuplah (api itu).¡¯ Sehingga, ketika besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia lantas berkata, ¡®Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu.¡¯ Maka dari itulah mereka tidak bisa mendakinya dan tidak bisa (pula) melubanginya. Dzul Qarnain berkata, ¡®Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan Menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu pasti benar.'¡± (QS. Al-Kahfi: 93-98).

???? ??? ??? ?? ??? ????? ?????? ???? ?? ?????? ????? ?????? ??? ????? ?? ??? ??? ??? ???? ???? ???? ?? ????? ?????????? ??? ???? ??? ????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ????????? ??????????? ??????????? ????? ?????? ?????? ????? ??????? ???????? ??????? ????????? ????? ??????? ?????????? ????????? ?????????????? ????? ??????????? ??????? ??????? ??? ????? ?????? ????? ???????? ??????????? ????????? ??????? ???? ???????????? ????? ???????? ???????? ?????? ????? ??????? ???????? ??????? ????????? ????? ??????? ?????????? ????????? ????????????????? ????? ???? ????? ??????? ???????? ???????????????

Di antara dalil menunjukkan bahwa bangsa ini masih ada hingga sekarang, bahkan setiap hari selalu berusaha untuk keluar kepada manusia adalah riwayat yang tersebut dalam Sunan Ibnu Majah dengan sanad yang sahih dari Abu Hurairah ¡ªSemoga Allah Meridainya¡ª yang mengatakan bahwa Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam bersabda, ¡°Sesungguhnya Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj berusaha membuat lubang setiap hari sampai ketika mereka hampir melihat cahaya matahari, maka penguasa mereka berseru, ¡®Pulanglah, kita akan melubanginya lagi esok hari.¡¯ Lalu, Allah Mengembalikan lubang itu lebih daripada keadaan sebelumnya. Sampai ketika sudah tiba masanya, ketika Allah Berkehendak Mengirim mereka kepada manusia, mereka berusaha membuat lubang setiap hari sampai ketika mereka hampir melihat cahaya matahari, maka penguasa mereka berseru, ¡®Pulanglah, kita akan melubanginya lagi esok hari insyaallah.¡¯ Mereka pun juga mengucapkan ¡®insyaallah¡¯.

???????????? ???????? ?????? ???????????? ????? ????????? ??????????????? ????????????? ????? ???????? ????????????? ???????? ????????????? ???????? ???????? ??? ??????????? ??????????? ????????????? ????? ?????????? ?????????? ????????? ??????? ??????? ???????? ( ?? ???? ?????? ??? ?????? ??? ???? ??? ) ???????????? ????????? ?????? ??????? ??????????? ?????? ?????????? ?????????? ??????? ??????? ( ?? ???? ) ??? ????????????? ?????????????? ????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????????? ??????? ???????? ????? ???????? ???????? ?????????? ?????????? ??????? ( ?? ?????? ???? ) ???? ??????????? . ???? ??? ???? 3298.

Kemudian, mereka kembali lagi ke tempat tersebut dan ternyata keadaannya masih seperti saat mereka meninggalkannya kemarin. Lalu mereka terus melubanginya dan akhirnya mereka dapat keluar kepada manusia. Setelah itu, mereka meminum air hingga kering, dan manusia pun berlindung dari mereka di benteng-benteng mereka. Lalu mereka (Ya¡¯juj dan Ma¡¯juj) melemparkan anak panah mereka ke arah langit, lalu anak panah itu kembali dengan berlumuran darah. (Maksudnya, anak panah itu kembali dengan keadaan penuh darah, untuk menjadi ujian bagi manusia). Mereka lalu berkata, ¡®Kami telah menundukkan penduduk bumi dan kami juga telah menguasai penduduk langit.¡¯ Setelah itu, Allah Mengutus belatung di leher-leher mereka, lalu Allah Membunuh mereka dengan binatang tersebut.¡± Rasulullah ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam kemudian bersabda, ¡°Demi Zat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya binatang-binatang bumi menjadi gemuk dan benar-benar bersyukur kepada-Nya.¡± Artinya, badannya penuh lemak karena daging-daging mereka. (HR. Ibnu Majah nomor 3298).

????? ???? ????? ????????? ?????? ????? ????????? ???? ???????? ?????? ?????? ?????? ??????? ????????? ????? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ?????? ????????? ??????? ??????? ?? ?????? ????? ??????? ?????? ?????????? ???? ????? ???? ????????? ?????? ????????? ???? ?????? ????????? ??????????? ?????? ?????? ????????? ???????????? ??????????? ????????? ???????? ??????? ???????? ?????? ?????? ???????? ??? ??????? ??????? ?????????? ???????? ????????????? ????? ?????? ????? ?????? ?????????. ???? ??????? 3097

????? ???? .

Demikian pula hadis Ummu Habibah binti Abi Sufyan dari Zainab binti Jahsyi ¡ªSemoga Allah Meridainya¡ª bahwa Nabi ?allall¨¡hu ?Alaihi wa Sallam pernah datang menemuinya dengan rasa takut lalu bersabda, ¡°L¨¡ il¨¡ha illall¨¡h!?Celakalah orang-orang Arab, karena keburukan yang telah mendekat, pada hari ini dari dinding Ya`juj dan Ma`juj telah terbuka seperti ini,¡± beliau memberi isyarat dengan melingkarkan jempol dan jari sebelahnya. Kemudian Zainab binti Jahsyi berkata, ¡°Aku bertanya, ¡®Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa padahal di tengah kita masih ada orang-orang saleh?¡¯ Beliau menjawab, ¡®Ya, jika keburukan telah merajalela.'¡± (HR. Bukhari nomor 3097). Allah Yang lebih Mengetahui.

Sumber:


?


Memohon Kepada Allah Dengan Kedudukan Para Nabi Atau Orang Shalih

 

MEMOHON KEPADA ALLAH DENGAN KEDUDUKAN PARA NABI ATAU ORANG SHALIH

Oleh
Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih

Lajnah Da¡¯imah Lil Ifta ditanya : ¡°Apakah boleh seseorang memohon kepada Allah dengan perantara para nabi dan orang-orang shalih, sebab di antara para ulama ada yang membolehkan, karena do¡¯a tersebut tetap ditujukan kepada Allah dan sebagian mereka ada yang melarangnya. Bagaimanakah hukum Islam dalam masalah ini ?¡±

Jawaban.

Wali adalah setiap orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman.

????? ????? ???????????? ??????? ??? ?????? ?????????? ????? ???? ????????????? ?? ??????????? ????????? ?????????? ????????????

¡°Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa¡± [Yunus/10:62-63]

Macam-macam tawassul kepada Allah dengan perantara wali-waliNya.

Pertama.?
Seseorang bertawasul dengan do¡¯a seorang wali yang masih hidup, dengan do¡¯a wali tersebut Allah meluaskan rizkinya atau memberi kesembuhan, hidayah dan taufik atau semisalnya. Sebagaimana yang dilakukan para sahabat tatkala hujan tak kunjung datang, mereka bertawasul kepada Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam untuk memohon agar turun hujan, seketika itu beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam memohon kepada Allah supaya menurunkan hujan. Tidak lama kemudian do¡¯a beliau dikabulkan oleh Allah dan turunlah hujan dengan lebat.[1]

Contoh lain para sahabat yang bertawassul kepada Abbas di zaman Khalifah Umar bin Khaththab Radhiyallahu ¡®anhu meminta agar beliau berdo¡¯a kepada Allah untuk memohon diturunkan hujan. Lalu Abbas bin Abu Thalib Radhiyallahu ¡®anhu bedo¡¯a kepada Allah yang diamini para sahabat.[2]

Bertawasul dengan do¡¯a orang shalih yang masih hidup untuk mendatangkan manfa¡¯at atau menghilangkan madharat sering terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan para sahabat.

Kedua.?
Bertawasul kepada Allah dengan perantara cinta kepada Nabi dan mengikutinya atau cinta kepada para wali dengan mengucapkan : ¡®Ya Allah dengan perantara kecintaan dan ketaatanku kepada NabiMu atau kecintaanku kepada para waliMu, maka kabulkanlah permintaanku.

Demikian itu boleh karena termasuk tawassul dengan amal shalih sebagaimana tawassulnya orang-orang yang terperangkap di dalam goa lalu mereka bertawassul kepada Allah dengan amal shalih mereka masing-masing.[3]

Ketiga.?
Bertawassul kepada Allah dengan perantara kedudukan para nabi dan para wali dengan mengucapkan : ¡°Ya Allah saya bertawassul kepadaMu dengan perantara kedudukan para nabi atau kedudukan Husain, maka kabulkanlah permintaanku. Meskipun kedudukan para nabi dan wali sangat agung khususnya Nabi Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, akan tetapi kedudukan tersebut bukan menjadi penyebab terkabulkannya do¡¯a. Oleh sebab itu tatkala Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam telah wafat, maka para sahabat Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tidak bertawassul dengan kedudukan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam akan tetapi datang kepada paman beliau yang masih hidup untuk berdo¡¯a kepada Allah agar diturunkan hujan. Padahal kedudukan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah sangat tinggi dan mulia di atas mereka, akan tetapi tidak ada sahabatpun yang bertawassul dengan kedudukan Nabi setelah wafatnya. Sementara mereka adalah generasi umat terbaik yang paling tahu tentang kedudukan beliau dan generasi yang sangat menctainya.

Keempat.?
Berdo¡¯a kepada Allah dengan bertawassul dan bersumpah dengan kedudukan para wali atau para nabi seperti ucapan mereka : Ya Allah demi kedudukan para waliMu atau para nabiMu, kabulkanlah permintaanku. Hal tersebut dilarang karena bersumpah dengan makhluk untuk makhluk saja tidak boleh apalagi bersumpah dengan makhluk untuk khalik (Pencipta). Tidak ada keharusan untuk bersumpah dengan kedudukan para wali dengan anggapan mereka lebih dekat kepada Allah.

Inilah penjelasan yang sesuai dengan dalil-dalil dan sangat relevan dengan tujuan untuk menjaga kemurnian aqidah dan kesyirikan.[4]

Faedah.
Tujuan meminta do¡¯a dari seseorang yang mustajab doanya adalah memohon manfaat untuk orang yang dimintakan dan orang yang meminta. Sebab orang yang mendo¡¯akan orang lain dari tempat yang jauh, para malaikat pasti berkata kepadanya : Bagimu kebaikan seperti yang kamu mintakan untuknya. Sebaiknya tujuan meminta do¡¯a bukan hanya untuk kemanfaatan bagi yang meminta saja, sebab dapat merendahkan kehormatannya meskipun hal itu dibolehkan.[5]

[Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq]
_______

Footnote

[1] Shahih Muslim, kitab Al-Istisqa bab Do¡¯a Fil istisqa 3/24-25
[2] Shahih Al-Bukhari, bab Istisqa Fi Yaumil Jum¡¯ah 2/18
[3] Shahih Al-Bukhari, kitab Badul Khalq 4/147-148
[4] Fatawa Islamiyah 1/48-49
[5] Fawaid Muntaqa¡¯ Syarh Kitab Tauhid oleh Syaikh Utsaimin hal.76

Referensi :
?


Mengangkat Kedua Tangan Pada Saat Khutbah Jum¡¯at

 

MENGANGKAT KEDUA TANGAN PADA SAAT KHUTBAH JUM¡¯AT

Oleh
Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih

Syaikh Abddul Aziz bin Baz ditanya :??

¡°Apa hukumnya mengangkat kedua tangan bagi makmum tatkala mengamini doa imam pada waktu khutbah Jum¡¯at. Dan apa hukumnya mengeraskan ucapan amin?¡±

Jawaban.

Tidak ada anjuran baik bagi imam maupun bagi makmum untuk mengangkat tangan tatkala berdo¡¯a pada waktu khutbah jum¡¯at sebab Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan para Khulafaurrasyidun tidak melakukan hal tersebut.

Akan tetapi jika berdoa istisqa¡¯ dalam khutbah Jum¡¯at, maka dianjurkan bagi imam dan makmum untuk mengangkat tangan pada waktu berdoa istisqa¡¯, karena pada waktu Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam membaca do¡¯a istisqa¡¯, beliau mengangkat tangannya dan juga para jama¡¯ah bersama beliau.

Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman.

?????? ????? ?????? ???? ???????? ??????? ???????? ????????

¡°Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu¡± [Al-Ahzab/33:21]

Dibolehkan membaca amin bagi makmum pada waktu mendengar doa imam pada saat khutbah Jum¡¯at asalkan tanpa mengeraskan suara¡±[1]

Mengusap Wajah Sesudah Berdoa

Sebagian orang sesudah berdoa mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya, padahal tidak ada hadits satupun yang shahih yang membenarkan perbuatan tersebut. Yang paling baik adalah mengikuti sunnah Rasul dan yang paling buruk adalah segala tindakan menentang sunnah Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Seorang yang berdoa hendaknya tidak mengusapkan kedua telapak tangan sesudah berdoa, sebab tanpa itu dia akan mendapat pahala.

Abu Daud berkata bahwa saya mendengar Imam Ahmad ditanya oleh salah seorang tentang hukum mengusap wajah sesudah berdoa, maka beliau menjawab : ¡°Saya tidak pernah mendengar itu dan saya tidak pernah mendapatkan sesuatu tentang itu. Abu Daud berkata : Saya tidak pernah melihat Imam Ahmad mengerjakan hal itu.[2]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata bahwa mengangkat tangan pada saat berdoa adalah sunnah berdasarkan hadits-hadits yang sangat banyak, tetapi tentang mengusap wajah dengan kedua telapak tangan tidak saya temukan kecuali satu atau dua hadits, itupun tidak bisa dipakai sebagai dasar amalan tersebut.[3]

Syaikh Al-Izz bin Abdussalam berkata bahwa tidaklah mengusap wajah dengan kedua telapak tangan sesudah berdoa kecuali orang-orang bodoh saja.[4]

[Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq].
______

Footnote

[1] Fatawa Islamiyah 1/427
[2] Abu Daud dalam Masail Imam Ahmad hal.71
[3] Majmu Fatawa 22/519
[4] Fatawa Izz bin Abdussalam


Referensi :
?


5 Catatan Tentang Mengusap Telinga yang Benar ketika Wudhu

 

5 Catatan Tentang Mengusap Telinga yang Benar ketika Wudhu


Cara Membasuh Telinga Saat Wudhu

Bagaimana cara membasuh telinga yg benar saat berwudhu??
Dari Hastuti Andryani via Tanya Ustadz for Android


Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du,


Pertama, mengusap telinga ketika wudhu hukumnya sunah menurut mayoritas ulama. Sementara Hambali dan sebagian Malikiyah mengatakan hukumnya wajib.

Dalam Ensiklopedi Fiqh dinyatakan,

???? ??????? ????????? ??? ??????? ????????? ??? ?? ?? ??? ?????? ??? ??????? ??????? ????????

Hanafiyah, Malikiyah menurut yang masyhur, dan Syafiiyah berpendapat bahwa bagian dari sunah wudhu adalah mengusap telinga, yang dalam maupun yang luar. (al-Mausu¡¯ah al-Fiqhiyah, 43/365).

Mayoritas ulama berdalil bahwa tidak ada perintah khusus dari Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tentang ini, yang ada hanya praktek beliau. Sementara praktek Nabi?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?semata, tidak menunjukkan hukum wajib.

Semetara Hambali dan sebagian Malikiyah berdalil dengan hadis dari Abdullah bin Zaid?Radhiyallahu ¡®anhu, bahwa Nabi?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

???????????? ???? ?????????

Kedua telinga itu bagian dari kepala.?(HR. Ibnu Majah 443 dan statusnya diperselisihkan ulama).

Mengingat kepala bagian yang wajib diusap ketika wudhu, maka telingapun termasuk yang wajib diusap. Telinga diqiyaskan dengan kepala menurut madzhab hambali.

Hanya saja terdapat riwayat dari Imam Ahmad bahwa beliau menilai orang yang tidak mengusap telinga ketika wudhu, baik dengan sengaja maupun lupa, wudhunya tetap sah. Karena dengan mengusap kepala, sudah dianggap termasuk mengusap telinga.

Ibnu Qudamah menulis keterangan al-Khallal,

???? ?????? : ???? ???? ?? ??? ??? ???? ???? ??? ?????? ????? ?? ????? , ??? ????? ; ???? ?????? ??? ?????

Al-Khallal mengatakan, Semua ulama yang menyebutkan dari Imam Ahmad, bahwa orang yang tidak mengusap kedua telinga secara sengaja maupun lupa, wudhu sah. Karena telinga mengikuti kepala. (al-Mughni, 1/90).


Kedua, dianjurkan mengambil air yang baru untuk mengusap telinga?

Setelah kita mengusap kepala, kemudian hendak mengusap telinga, apakah dianjurkan untuk mengambil air yang baru kemudian membuangnya dan digunakan mengusap telinga?

Ada dua pendapat ulama tentang hal ini,

Mayoritas ulama (Malikiyah, Syafiiyah, dan Hambali) menyatakan, dianjurkan mengambil air yang baru untuk mengusap telinga.

Sementara Hanafiyah berpendapat, tidak dianjurkan mengambil air yang baru ketika mengusap telinga. (al-Mausu¡¯ah al-Fiqhiyah, 43/365 ¨C 366).

Terdapat satu hadis yang menganjurkan untuk mengambil air yang baru ketika mengusap telinga. Hadis itu menyatakan,

???? ????? ??? ?????

¡°Ambillah air yang baru untuk mengusap kepala.¡±

Hanya saja hadis ini statusnya sangat lemah (dhaif jiddan).

Dalam Silsilah ad-Dhaifah dinyatakan,

???? ???????? ?? ???? ?? ???? ?? ????? ?? ????? ?? ???? ??????. ???: ???? ??? ???? ??? ???? ??? ?????? ??? ???: ¡± ????? ¡°.

Diriwayatkan at-Thabrani (dalam Mu¡¯jam al-Kabir) dari jalur Dihtsam bin Qiran, dan Namran bin Jariyah, dari ayahnya secara marfu. Aku katakan: Sanadnya dhaif sekali, Dihtsam dinyatakan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dengan, ¡°Matruk.¡± (ditinggalkan hadisnya).

Kemudian ditegaskan dalam kitab as-Silsilah,

?????? ?????: ??? ?? ???? ?? ????? ?? ???? ??? ??? ???? ??????? ???????? ???? ?????

Kesimpulannya: tidak dijumpai dalam sunah Nabi?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?satupun dalil yang mengharuskan mengambil air yang baru untuk telinga. Sehingga dia diusap dengan sisa air setelah mengusap kepala. (as-Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah, no. 995).


Ketiga, tata caranya

Mengenai tata cara mengusap telinga, dinyatakan dalam hadis,

Dari Abdullah bin Abbas?Radhiyallahu ¡®anhuma, Rasulullah?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda,

????????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ?????? ?????????? ???????????? ???????????? ??????????????????? ?????????????? ???????????????

Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?berwudhu, kemudian beliau mengusap kepalanya dan kedua telinganya, bagian dalam dengan jari telunjuk dan bagian luar dengan jempol. (HR. Nasai 102 dan dishahihkan al-Albani).

Dalam riwayat lain dari Abdullah bin Amr?Radhiyallahu ¡®anhuma, beliau menceritakan tata cara wudhu Nabi?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?ketika mengusap telinga,

?????????? ???????????? ????????????????? ??? ?????????? ???????? ??????????????? ????? ??????? ?????????? ????????????????????? ??????? ??????????

Beliau memasukkan kedua jari telunjuknya di telinganya, lalu beliau mengusap bagian luar telinga dengan jempolnya dan beliau mengusap dalam telinga dengan telunjuk. (HR. Abu Daud 135, dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani).


Keempat, tidak boleh dibalik

Mengusap telinga sebelum mengusap kepala, tidak dinilai

Hal ini diingatkan an-Nawawi,

????? ?? ??? ??????? ??? ??? ????? ??? ???? ???? ????? ???? ??????? ??? ?? ???? ?? ??? ???????? ???? ???? ??? ????? ???? ???????? ?? ????? ?????? ??????? ?????.

Pahami, bahwa mengusap kedua telinga harus dilakukan setelah mengusap kepala. Jika ada orang yang melakukannya sebelum mengusap kepala, yang umumnya dipahami ulama madzhab syafiiyah, itu tidak dinilai sebagai mengusap telinga. Karena dia melakukannya sebelum waktunya.

Sementara ar-Ruyani menyebutkan bahwa tentang keabsahannya ada dua pendapat. Dan yang benar, tidak dibolehkan. (al-Majmu¡¯, 1/413).


Kelima, Mengusap telinga ketika memakai jilbab

Ketika wanita melakukan wudhu di tempat umum, di sana banyak lelaki yang bukan mahram, dia tidak diperkenankan melepas jilbabnya. Yang dia lakukan adalah mengusap permukaan jilbab sebagai pengganti mengusap kepala.

Dalam Syarh Muntaha al-Iradat dinyatakan,

???? ????? ???? ??? ?????? ???? ??????? ??? ?????? ? ??? ?? ???? ???? ???? ??? ?????? ? ???? ??? ??????

Bagi wanita boleh mengusap di atas jilbabnya yang melingkar sampai ke leher. Karena Ummu Salamah Radhiyallahu ¡®anha pernah mengusap bagian atas jilbabnya, sebagaimana keterangan Ibnul Mundzir. (Syarh Muntaha al-Iradat, 1/60)

Keterangan selengkapnya bisa dipelajari di:?


Apakah dia harus mengusap telinganya?

Dalam fatwa islam ketika menjelaskan kesimpulan penulis Syarh Muntaha al-Iradat, dinyatakan,

?????? ?????? ????? ??????? ? ???? ???? ????? ??? ?????? ? ??? ???? ????? ?????? ??? ?????? ???????

Mengingat kerudung itu menutupi kedua telinga, maka cukup mengusap di atas kerudung. Dan tidak wajib memasukkan kedua tangan ke bawah kerudung untuk mengusap telinga. (Fatwa Islam, no. 72391).


Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits?(Dewan Pembina?Konsultasisyariah.com)

Referensi:?


Enam Kiat Mengatasi Godaan Setan

 

Enam Kiat Mengatasi Godaan Setan


Kehidupan seorang muslim tidak pernah lepas dari ujian dan godaan. Setiap waktu, kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat menguji keimanan dan ketakwaan kita. Setan, musuh yang nyata, senantiasa berusaha untuk menjerumuskan kita ke dalam dosa dan maksiat. Oleh karenanya, sebagai hamba Allah Ta¡¯ala, kita harus selalu waspada dan berusaha untuk menjaga diri dari segala bentuk godaan yang dapat merusak hubungan kita dengan-Nya.

Allah Ta¡¯ala menciptakan manusia dengan fitrah yang suci, namun setan selalu berusaha untuk menyesatkan kita. Allah Ta¡¯ala berfirman dalam Al-Qur¡¯an,

????? ???????????? ?????? ??????? ????????????? ???????? ? ???????? ??????? ???????? ??????????? ???? ????????? ??????????

¡°Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.¡± (QS. Fathir: 6)

Perlu kita yakini dan pahami bahwa setan adalah musuh yang nyata dan kita harus selalu berusaha untuk melawan godaannya. Maka, bersemangatlah untuk menjaga diri dan meningkatkan keimanan kita. Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?juga mengingatkan kita tentang bahaya setan dan pentingnya menjaga diri dari godaannya. Beliau bersabda,

????? ???????????? ??????? ???? ????? ????? ??????? ???????

¡°Sesungguhnya setan berjalan pada tubuh anak Adam melalui aliran darah.¡± (HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175)

Saudaraku, sadarilah bahwa betapa dekatnya setan dengan kita, sehingga kita harus selalu berusaha untuk melindungi diri dengan memperbanyak zikir, doa, dan amal saleh. Karena, jika tidak, begitu mudahnya kita terjerat dengan dosa, baik yang kecil maupun besar. Karena, kita hidup di zaman dimana melakukan dosa adalah menjadi hal yang lumrah bagi banyak manusia. Ingatlah, apabila kita tidak senantiasa menjaga diri dengan siraman ruhani berupa amal saleh, maka kita bisa cenderung melakukan dosa dan terbiasa dengannya.?Wal-iyadzu billah.

Menyadari bahwa betapa rentannya kita terhadap dosa-dosa, maka penting bagi kita untuk mempersiapkan benteng dan perisai berupa ilmu tentang bagaimana agar terhindar dari segala bentuk potensi dosa yang dapat menjerumuskan kita kepada kemurkaan Allah Ta¡¯ala. Berikut enam kiat agar terhindar dari segala bentuk dosa.

Mengetahui bahwa dosa itu menjijikkan dan buruk

Langkah pertama dalam mengatasi dosa adalah dengan menyadari bahwa dosa itu menjijikkan dan buruk. Dosa bukanlah sesuatu yang sepele, melainkan perbuatan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah Ta¡¯ala dan merugikan diri kita sendiri. Allah Ta¡¯ala berfirman,

????? ?????????? ???????? ? ??????? ????? ????????? ??????? ????????

¡°Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.¡±?(QS. Al-Isra¡¯: 32)

Dosa, seperti zina, adalah perbuatan yang keji dan buruk. Oleh karena itu, kita harus menjauhinya dan tidak mendekatinya sama sekali. Ketika kita memahami betapa buruknya dosa, kita akan lebih termotivasi untuk menjauhinya. Selain itu, dosa juga memiliki dampak negatif yang besar bagi kehidupan kita. Dosa dapat menghilangkan keberkahan, mendatangkan kesulitan, dan menjauhkan kita dari rahmat Allah Ta¡¯ala.

??????? ??????????: ????? ???????? ????????? ??????? ?????? ??? ???????? ???????? ????????? ?????? ??????? ???????? ?????????? ????????????

Hudzaifah berkata,?¡°Ketika seorang hamba melakukan dosa, hatinya akan ditandai dengan titik hitam. Jika dosa terus berulang, hatinya akhirnya menjadi seperti domba yang terbalik, yakni hati yang terbalik dari fitrahnya.¡±?(Ad-Daa¡¯ wa Ad-Dawaa¡¯, hal. 82)

Dosa dapat merusak hati kita dan membuat kita semakin jauh dari Allah Ta¡¯ala. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjaga diri dari perbuatan dosa. Untuk menghindari dosa, kita juga perlu mempelajari agama dengan baik. Dengan memahami mana yang halal dan haram, kita akan lebih mudah untuk menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah Ta¡¯ala. Setan sering kali menghiasi dosa agar terlihat indah, sehingga kita perlu waspada dan tidak terjebak dalam tipu dayanya.

Memiliki rasa malu kepada Allah?(³ó²¹²â²¹¡¯)

Rasa malu kepada Allah Ta¡¯ala adalah salah satu sifat yang sangat penting dalam Islam. Rasa malu ini akan mendorong kita untuk menjauhi perbuatan dosa dan selalu berusaha untuk berbuat baik. Kita yakin bahwa Allah Ta¡¯ala adalah?al-Bashiir,?Maha Melihat segala perbuatan hamba-Nya, baik secara lahiriah maupun batiniah, Allah Maha Mengetahui semuanya. Maka, apakah kita tidak memiliki rasa malu kala melakukan maksiat dan kita tahu Allah Maha Melihat?

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

???????????? ???? ???????????? ?? ????????????? ???? ??????????? ? ???????????? ???? ??????????? ????????????? ???? ????????

¡°Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di neraka.¡±?(HR. Ahmad, 2: 501;??no. 2009; Ibnu Hibban no. 1929-Mawarid; al-Hakim, 1: 52-53)

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya rasa malu dalam kehidupan seorang muslim. Ketika kita memiliki rasa malu kepada Allah Ta¡¯ala, kita akan merasa tidak enak untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh-Nya.

Rasa malu ini juga akan membuat kita lebih sadar bahwa Allah Ta¡¯ala selalu mengawasi kita. Bagaimana mungkin kita bisa terus bertahan dengan dosa dan maksiat, sementara apapun yang kita lakukan tidak sedikitpun lepas dari pengawasan Allah. Allah Ta¡¯ala berfirman,

?????? ???????? ??????? ??????? ?????

¡°Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?¡±?(QS. Al-¡®Alaq: 14)

Allah Ta¡¯ala selalu melihat segala perbuatan kita, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Maka berhati-hatilah dalam setiap tindakan yang dilakukan, pastikan kembali apakah tindakan tersebut akan mendatangkan keridaan atau kemurkaan Allah. Jika hal itu berpotensi mendatangkan kemurkaan Allah, hadirkan rasa malu pada Allah Yang Maha Melihat. Saudaraku, rasa malu akan membuat kita lebih menghargai diri sendiri. Ketika kita memiliki rasa malu, kita tidak akan merendahkan diri dengan melakukan perbuatan yang hina.

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

????? ??????? ????? ???????? ???????? ???????????? ??????????

¡°Setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah rasa malu.¡±?(HR. Ahmad, 2: 501; at-Tirmidzi no. 2009; Ibnu Hibban no. 1929-Mawarid;?al-Hakim, 1: 52-53)

Merenungkan nikmat Allah Ta¡¯ala

Merenungkan nikmat Allah Ta¡¯ala yang telah diberikan kepada kita adalah cara yang efektif untuk menghindari dosa. Ketika kita menyadari betapa banyaknya nikmat yang telah Allah Ta¡¯ala berikan, kita akan lebih bersyukur dan berusaha untuk tidak mengkhianati-Nya dengan melakukan dosa.

Perhatikan anggota tubuh kita yang masih lengkap, nyawa yang diberikan, kesehatan yang dianugerahkan, pekerjaan, istri/suami, anak-anak, orang tua, rumah, kendaraan, pakaian, makanan, sahabat, lingkungan, keamanan, kenyamanan, dan berbagai kenikmatan yang takkan sanggup kita sebutkan satu per satu. Renungkanlah nikmat-nikmat itu, dan bandingkan dengan orang-orang yang berada di bawah kita dari sisi nikmat yang Allah berikan. Tidakkah kita merasa bersyukur?

Allah Ta¡¯ala berfirman,

?????? ????????? ????????? ?????? ?????????? ???????????????? ? ???????? ?????????? ????? ???????? ?????????

¡°Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, ¡®Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'¡±?(QS. Ibrahim: 7)

Bersyukur atas nikmat Allah Ta¡¯ala akan mendatangkan lebih banyak nikmat, sedangkan mengingkari nikmat-Nya akan mendatangkan azab yang pedih. Selain itu, merenungkan nikmat Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih menghargai kehidupan yang telah diberikan kepada kita. Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

????????? ????? ???? ???????? ????????? ????? ?????????? ????? ???? ??????????? ????????? ???????? ???? ??? ?????????? ???????? ??????? ??????????

¡°Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam hal materi), dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena hal itu lebih pantas agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepadamu.¡±?(HR. Bukhari dan Muslim)

Berkomitmenlah pada diri sendiri untuk selalu bersyukur dengan melihat orang yang kurang beruntung daripada kita. Dengan demikian, kita akan lebih menghargai nikmat yang telah diberikan oleh Allah Ta¡¯ala. Merenungkan nikmat Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih dekat dengan-Nya. Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah Ta¡¯ala, kita akan lebih tunduk dan patuh kepada-Nya. Allah Ta¡¯ala berfirman,

????? ?????? ???? ???????? ?????? ???????

¡°Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).¡±?(QS. An-Nahl: 53)

Baca juga:?

Takut kepada Allah Ta¡¯ala dan hukuman-Nya

Takut kepada Allah Ta¡¯ala dan hukuman-Nya adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menghindari dosa. Ketika kita takut akan hukuman Allah Ta¡¯ala, kita akan lebih berhati-hati dalam setiap tindakan kita. Sebagai orang beriman, tentu kita yakin tentang azab Allah Ta¡¯ala yang akan ditimpakan bagi orang-orang yang melanggar ketentuan syariat yang Ia tetapkan. Bukan hanya di akhirat kelak, tetapi azab dan kemurkaan Allah juga bisa menimpa orang-orang yang Allah kehendaki bahkan ketika mereka masih hidup di dunia.

Allah Ta¡¯ala berfirman,

????? ????????? ????????? ????? ????????? ??????? ???? ???????????? ??????????? ??????? ???? ???????????

¡°Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).¡±?(QS. Al-A¡¯raf: 201)

Ketahuilah bahwa orang-orang yang bertakwa akan selalu ingat kepada Allah Ta¡¯ala ketika digoda oleh setan, sehingga mereka dapat melihat kesalahan-kesalahannya, memilih jalan yang benar dan kemudian terhindar dari dosa. Takut kepada Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih bersemangat untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya karena tekad kita untuk mendapatkan surga Allah Ta¡¯ala dan terhindar dari siksa neraka-Nya.

Takut kepada Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih menghargai kehidupan akhirat. Ketika kita menyadari bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara, kita akan lebih fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat. Allah Ta¡¯ala berfirman,

????? ??????? ?????????? ?????????? ?????? ?????? ???????? ? ??????? ???????? ?????????? ?????? ???????????? ? ???? ??????? ???????????

¡°Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.¡±?(QS. Al-¡®Ankabut: 64)

Mencintai Allah Ta¡¯ala

Cinta kepada Allah Ta¡¯ala adalah motivasi yang kuat untuk menjauhi dosa. Ketika kita mencintai Allah Ta¡¯ala, kita akan berusaha untuk menyenangkan-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya. Cinta kepada Allah akan membuat kita selalu mengingat-Nya di manapun kita berada, merasa dekat dengan-Nya, dan senantiasa berprasangka baik kepada Allah, serta istikamah dalam takwa kepada-Nya.

Allah Ta¡¯ala berfirman,

???? ???? ???????? ?????????? ??????? ?????????????? ???????????? ??????? ?????????? ?????? ??????????? ? ????????? ??????? ???????

¡°Katakanlah, ¡®Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'¡±?(QS. Ali Imran: 31)

Oleh karenanya, cinta kepada Allah Ta¡¯ala harus diwujudkan dengan mengikuti ajaran Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?agar mendapatkan cinta dan ampunan dari Allah Ta¡¯ala. Karena cinta kepada Allah Ta¡¯ala akan membuat kita lebih bersemangat untuk beribadah. Sebagaimana sabda Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam,

??????? ???????????? ????? ??????? ??????????? ?????? ?????

¡°Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus meskipun sedikit.¡±?(HR. Muslim no. 783)

Cinta kepada Allah Ta¡¯ala harus diwujudkan dengan amal saleh yang dilakukan secara konsisten. Cinta kepada Allah Ta¡¯ala juga akan membuat kita lebih menghargai segala perintah dan larangan-Nya. Ketika kita mencintai Allah Ta¡¯ala, kita akan merasa senang untuk menjalankan perintah-Nya dan merasa sedih jika melanggar larangan-Nya. Allah Ta¡¯ala berfirman,

??? ???????? ????????? ??????? ???????? ??????? ????????? ???? ?????????????

¡°Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.¡±?(QS. At-Taubah: 119)

Memiliki harga diri, kehormatan, dan martabat

Memiliki harga diri dan kehormatan adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Allah Ta¡¯ala menciptakan kita dengan martabat yang tinggi, dan kita harus menjaga kehormatan tersebut. Kita adalah makhluk Allah yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya seperti malaikat, hewan, benda-benda, tumbuhan, jin, dan sebagainya.

Sebagai seorang makhluk yang paling sempurna, sudah sepatutnya bagi kita untuk menjunjung tinggi harga diri, kehormatan, dan martabat di hadapan Allah sebagai pembeda kita dengan makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Ikhtiar untuk mejaga kehormatan tersebut tentu saja sebagai bentuk rasa syukur atas kemuliaan yang telah Allah berikan kepada kita dengan cara menjauhi segala bentuk perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah.

Allah Ta¡¯ala berfirman,

???????? ?????????? ?????? ??????? ??????????????? ??? ???????? ??????????? ?????????????? ????? ????????????? ???????????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????????

¡°Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.¡±?(QS. Al-Isra¡¯: 70)

Sadarilah bahwa manusia memiliki martabat yang tinggi di sisi Allah Ta¡¯ala. Oleh karena itu, kita harus menjaga kehormatan tersebut dengan menjauhi perbuatan yang hina. Sebab memiliki harga diri juga akan membuat kita lebih menghargai diri sendiri.

Memiliki harga diri juga akan membuat kita lebih selektif dalam bergaul. Karena kita menyadari bahwa lingkungan sangat memiliki peran dalam bentuk karakter diri seseorang. Maka harga diri pula yang dapat membedakan kita dengan orang lain dari sisi takwa kepada Allah. Kita akan senantiasa berikhtiar untuk memperoleh lingkungan yang suportif terhadap iman dan takwa kita, pun jika kita terpaksa harus berada di lingkungan yang sebaliknya, benteng, dan perisai kita akan tetap kokoh karena kuatnya iman dan takwa kita.

Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,

????????? ????? ????? ????????? ???????????? ?????????? ???? ?????????

¡°Seseorang itu berada di atas agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kamu melihat siapa yang menjadi teman dekatnya.¡±?(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Oleh karenaya, pergaulilah orang-orang yang memiliki akhlak baik dan jauhilah lingkungan yang buruk. Dengan demikian, kita dapat menjaga harga diri dan kehormatan kita. Insyaa Allah.

Tanggung jawab seorang muslim

Mengatasi dosa dan godaan setan adalah tanggung jawab setiap muslim. Semoga dengan memahami enam cara yang telah dibahas di atas, kita dapat memperkuat iman dan ketakwaan kita kepada Allah Ta¡¯ala. Mengetahui bahwa dosa itu menjijikkan, memiliki rasa malu kepada Allah Ta¡¯ala, merenungkan nikmat-Nya, takut akan hukuman-Nya, mencintai Allah Ta¡¯ala, dan memiliki harga diri adalah langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menjauhi dosa.

Semoga Allah Ta¡¯ala memberikan kita kekuatan untuk menghindari dosa dan godaan setan, serta menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu bersyukur dan taat.?Aamiin.

°Â²¹±ô±ô²¹³ó³Ü²¹¡¯±ô²¹³¾.

Baca juga:?

?***

Penulis:?Fauzan Hidayat.


?


Khawatir Jatuh Pada Syirik

 

Khawatir Jatuh Pada Syirik


Mengingat dosa syirik adalah dosa yang tidak diampuni jika kita tidak bertaubat, terkadang ada rasa was was apakah saya sudah benar dalam bertauhid, khawatir jangan2 saya tergelincir dalam kesyirikan..apakah sikap was-was ini dibenarkan? Bagaimana solusinya?syukran

Dari : Miftah

Jawaban :

Bismillah was sholaatu wassalaam ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du.

Rasa khawatir yang patut membuat anda bahagia dan disyukuri. Karena khawatir terjatuh pada dosa, terlebih dosa yang paling besar yaitu syirik, adalah sifatnya orang-orang sholeh.

Bahkan Nabi Ibrahim alaihissalam yang sebagai ayahnya para Nabi (Abul-anbiya¡¯) dan sebagai kekasih Allah (Khalilurrahman) pun merasa khawatir kalau-kalau terjatuh pada kesyirikan. Sampai beliau memanjatkan doa,

?????? ????? ???????????? ????? ??????? ?????? ????????? ?????? ???????????? ????????? ???? ???????? ????????????

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: ¡°Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
(QS. Ibrahim 35).

Para sahabat dahulu -semoga Allah meredhoi mereka- juga sangat khawatir tejatuh pada dosa. Imam Bukhori dalam kitab Shahihnya sampai menuliskan bab,

??? ??? ?????? ?? ?? ???? ???? ??? ?? ????

Bab : Kekhawatiran seorang mukmin dari perbuatan yang dapat mengugurkan pahala amalnya tanpa ia sadari.

Kemudian beliau menukil perkataan seorang Tabi¡¯in yang bernama Ibnu Abi Mulaikah ¨Crahimahullah¨C yang menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan 30 orang sahabat Nabi?shallallahu alaihi wa sallam. Beliau mengatakan,

????? ?????? ?? ????? ????? ??? ???? ???? ???? ???? ???? ?????? ??? ????? ?? ???? ??? ???? ??? ??? ????? ????? ????????

Saya telah bertemu dengan 30 sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Mereka semua khawatir dirinya terjangkiti penyakit nifak. Tak ada seorangpun diantara mereka yang sampai mengatakan bahwa imannya seperti iman Jibril atau Mikail. (Lihat Shahih Bukhori Kitab Al Iman, pada bab yang tertulis di atas).

Seorang yang bersih hati dan imannya, akan merasa khawatir bila keimanannya ternodai. Belum juga tersentuh pada dosa, ia sudah merasakan takut dan gelisah apabila imannya ternodai. Yang demikian adalah sifatnya orang-orang yang dikaruniai Allah ilmu. Allah?¡®²¹³ú³ú²¹·É²¹Âá²¹±ô±ô²¹?berfirman,

? ???????? ??????? ??????? ???? ????????? ???????????

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, adalah para ulama.(QS. Fatir : 28).

Imam Hasan al Basri?-rahimahullah-,

?? ???? ??? ???? ??? ???? ??? ?????

Tidak ada yang khawatir jatuh pada kemunafikan kecuali ia adalah seorang mukmin, dan tdk ada yang merasa aman dari kemunafikan melainkan orang munafik.. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam kitab Shahihnya).

Oleh karenanya, hendaklah perbanyak istighfar dan berlindung kepada Allah dari kesyirikan, dengan berdoa seperti doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim di atas,

????? ??????? ?????? ????????? ?????? ???????????? ????????? ???? ???????? ????????????

¡°Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini sebagai negeri yang aman, serta jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.?(QS. Ibrahim 35).

Aau berdoa dengan doa berikut,

????? ??? ???? ?? ?? ???? ?? ? ??? ???? ? ? ??????? ??? ?? ????

ALLAHUMMA INNII A¡¯UUDZUBIKA AN USY-RIKA BIKA WA ANA A¡¯LAM. WA ASTAGHFIRUKA LIMA LAA A¡¯LAM

¡°Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari menyekutukanmu sementara aku menyadari. Dan aku memohon ampun kepadaMu terhadap apa yang aku lakukan sementara aku mengetahui dan menyadari.¡± ?(Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrod no. 551).

Imbang antara Khouf dan Roja¡¯

Namun perlu kita ingat, bahwa dalam beribadah kepada Allah hendaknya kita seimbang antara?khouf?(rasa takut) dan?roja¡® (rasa harap).

Karena kedua rasa ini bagi seorang mukmin ibarat dua sayap bagi burung. Ibaratnya, seorang hamba terbang mengunakan dua sayap ini; sayap khouf dan sayap °ù´ÇÂá²¹¡¯, di langit peribadahan kepada Allah ¡®²¹³ú³ú²¹·É²¹Âá²¹±ô±ô²¹. Supaya dapat meraih kebahagiaan di kehidupan dunia dan akhirat.

Dalam beberapa ayat Alquran, Allah?¡®²¹³ú³ú²¹·É²¹Âá²¹±ô±ô²¹?seringkali menyandingkan antara khouf dengan °ù´ÇÂá²¹¡¯. Seperti pada ayat berikut,

??????? ???? ??????? ?????? ????????? ???????? ?????????? ???????? ?????????? ????????? ???????? ??????? ? ???? ???? ????????? ????????? ??????????? ??????????? ??? ??????????? ? ???????? ??????????? ?????? ????????????

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan bersujud dan berdiri. Ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya. Katakanlah: ¡°Adakah sama atara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?¡± Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.?(QS. Az-Zumar : 9).

Allah juga berfirman,

????????? ????? ??????? ??????? ?????????? ??????? ??????? ??????? ???????

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.?(QS. Al-Maidah : 98).

Dalam ayat yang lain Allah berfirman,

?????????? ????????? ????????? ??????????? ?????? ????????? ???????????? ????????? ???????? ??????????? ?????????? ???????????? ????????? ? ????? ??????? ??????? ????? ??????????

Orang-orang sholeh yang mereka seru itu, mereka sendiri berharap jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.?(QS. Al Isro¡¯ : 57).

Untuk bisa terbang dengan baik, tentu harus ada keseimbangan antara dua sayap tersebut. Karena menitik beratkan perasaan khouf (takut) akan melahirkan keputus asaan. Dan menitik beratkan perasaan °ù´ÇÂá²¹¡¯ (harap) saja akan menyebabkan seorang merasa aman dari siksaNya dan berleha-leha dalam beribadah kepada Allah.

Kapan keseimbangan itu diraih?

Ketika seorang dapat menempatkan dua rasa ini pada tempatnya. Yakni ketika dibutuhkan khouf maka ia titik beratkan sisi?khouf,?kemudian ketika dibutuhkan?°ù´ÇÂá²¹¡¯?(harap), maka ia titik beratkan sisi?°ù´ÇÂá²¹¡¯.

Syaikh Ibnu ¡®Utsaimin ¨Crahimahullah¨C menerangkan,

????? ??? ?? ??????? ??? ?? ????? ???? ??? ?????? ????? ??? ???? ??????? ?? ??? ??? ??? ??? ???? ?????? ???? ??????? ???? ??? ????? ?????? ???? ?????? ??? ???? ?? ???? ?? ??? ??????? ??????? ???????.

Yang menjadi pandanganku, bahwa seorang wajib menyikapi keadaannya dengan sikap yang sesuai dengan keadaan yang ia alami. Dan pendapat yang terkuat dalam permasalahan ini adalah, ketika seorang melakukan kebajikan hendaknya ia titikberatkan sisi °ù´ÇÂá²¹¡¯nya (harap terhadap rahmad Allah). Kemudian apabila ingin melakukan maksiat, ia titikberatkan sisi khoufnya. Inilah pendapat terbaik menurut pandangan saya dalam permasalahan yang sangat penting ini. (Syarah Hilyah Tholib Al-Ilm hal. 36).

Kemudian rasa khouf yang terpuji, adalah khouf yang dapat menghasilkan amalan sholeh, bukan yang memupus asa, sehingga berhenti dari beramal.

Wallahua¡¯lam bis showab.

Dijawab oleh: Ustadz Ahmad Anshori Lc.


Referensi:?


Memaksimalkan Waktu-waktu Mustajab Dalam Berdoa

 

MEMAKSIMALKAN WAKTU-WAKTU MUSTAJAB DALAM BERDOA

Mukaddimah

Dalam naskah berikut, kami mencoba menyajikan bahasan tentang waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Bahasan ini, kami nukilkan dari kitab Fiqhul ad¡¯iyati wal Adzk?r, karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdulmuhsin al-Abbad hafizhahumall?h, kami padukan dengan kitab Min ¡®Ajaibid Du¡¯a, yang disusun oleh Khalid bin Sulaiman ar-Rib¡¯i.

Semoga naskah ini bisa sedikit menggugah semangat kita untuk memanjatkan doa-doa kebaikan pada waktu-waktu yang sangat diharapkan doa itu dikabulkan oleh All?h Azza wa Jalla , yang secara tidak langsung juga menghidupkan sunnah-sunnah yang banyak ditinggalkan orang.

Sesungguhnya All?h Azza wa Jalla mensyariatkan (ibadah) doa untuk para hamba-Nya, mendorong dan menyemangati mereka untuk berdoa (kepada- Nya) serta berjanji akan mengabulkan? doa? sebagai bentuk kemurahan-Nya Azza wa Jalla . Disamping itu, All?h Subhanahu wa Ta¡¯ala juga menyediakan tempat-tempat dan waktu-waktu yang utama, serta adab-adab yang agung. Semakin besar usaha seseorang untuk merealisasikan adab-adab dan memaksimal waktu-waktu dan tempat-tempat yang telah disediakan itu, maka semakin besar peluang doanya dikabulkan oleh All?h Azza wa Jalla .

Pembahasan kali ini, difokuskan pada waktu-waktu mustajab yang seyogyanya dimanfaatkan dengan maksimal oleh seorang Muslim untuk berdoa kepada All?h Azza wa Jalla .

Diantara waktu-waktu itu ada yang datangnya sekali setahun, ada yang tiap pekan, ada yang tiap hari dan adapula yang beberapa kali dalam sehari serta ada juga yang datangnya sewaktu-waktu.

Diantara waktu-waktu tersebut adalah:

1. Bulan Ramadhan

Diantara waktu yang memiliki keutamaan adalah bulan Ramadhan yang diberkahi, terlebih sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan, lebih khusus lagi malam yang disebut lailatul qadar, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi dan lainnya disebutkan bahwa Ummul Mukminin ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma mengatakan, ¡±Aku berkata, ¡®Wahai Ras?lull?h! Apa pendapatmu jika aku mendapati lailatul qadar, apa yang aku ucapkan kala itu? Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡®Ucapkanlah:

???????????? ??????? ??????? ??????? ????????? ??????? ??????

Wahai All?h! Sesungguhnya Engkau adalah maha pemberi ampunan dan mencintai ampunan maka ampunilah aku[1]

2. Hari Arafah

Diantara waktu yang utama bagi seorang Muslim untuk berdoa adalah hari Arafah.? Hari Arafah adalah hari yang mulia, hari dimana doa dikabulkan, kekeliruan serta kesalahan digugurkan. Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda:

???????? ?????????? ??????? ?????? ??????? ?????????? ??? ???????? ????? ??????????????? ???? ??????? : ??? ?????? ?????? ????? ???????? ??? ???????? ????, ???? ????????? ?????? ????????? ?????? ????? ????? ?????? ????????

Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah dan? yang paling utama yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan yaitu kalimat:

??? ?????? ?????? ????? ???????? ??? ???????? ????, ???? ????????? ?????? ????????? ?????? ????? ????? ?????? ????????

Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segal pujian dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu[2]

3. Setelah Shalat Ashar Pada Hari Jum¡¯at

Diantara waktu mustajab untuk berdoa yaitu pada hari Jumat, sebagaimana dalam Shah?h al-Bukh?ri dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam menyebut tentang hari Jum¡¯at, Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda :

?????? ??????? ??? ???????????? ?????? ???????? ??????? ???????? ???????? ????? ???????? ??????? ?????? ????????? ????????, ????????? ???????? ????????????

Pada hari Jum¡¯at itu, terdapat satu waktu, tidaklah seorang hamba yang Muslim yang berdiri untuk melaksanakan shalat tepat pada waktu itu dan memohon (kebaikan) apa saja kepada All?h kecuali All?h pasti akan memberikannya, dan Beliau memberikan isyarat dengan tangannya, (menunjukkan bahwa) waktu itu singkat.[3]

Para ahli ilmu berbeda pendapat tentang kapankah waktu itu? Mereka terbagi menjadi beberapa pendapat sampai kurang lebih empat puluh pendapat, namun ada dua pendapat yang lebih kuat dan lebih dekat kepada dalil (yaitu):

Pertama? :?
Waktu itu adalah waktu antara duduknya imam di atas mimbar sampai shalat selesai dikerjakan. Hujjah pendapat ini adalah hadits Abu Burdah bin Abu Musa al Asy¡¯ari Radhiyallahu anhu. Sesungguhnya Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma berkata kepada Abu Burdah, apakah engkau pernah mendengar dari bapakmu sebuah hadits dari Ras?lull?h tentang waktu (mustajab) di hari Jumat? Dia mengatakan, ¡°Ya, aku mendengar Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda :

???? ?????? ???? ???????? ?????????? ????? ???? ??????? ??????????

Waktu itu adalah waktu antara duduknya imam sampai shalatnya selesai dikerjakan[4]

Kedua :?
Waktu itu adalah setelah shalat Ashar sampai matahari tenggelam.
Diantara dalil pendapat ini yaitu hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah dalam Sunannya dari Abdullah bin Salam, dia berkata, ¡°Aku berkata dan saat itu Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam sedang duduk, ¡®Sesungguhnya kami dapati dalam kitab All?h -yaitu Taurat- bahwa pada hari Jum¡¯at itu ada satu waktu apabila ada seorang hamba Mukmin shalat lalu (berdoa) memohon kepada All?h Azza wa Jalla sesuatu? tepat pada waktu itu, All?h pasti akan menunaikan kebutuhannya.¡¯

Abdullah mengatakan, ¡°Lalu Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam memberikan isyarat kepadaku, bahwa sebagian waktu saja (waktunya singkat).¡±

Aku katakan, ¡°Engkau benar wahai Ras?lull?h! Sebagian waktu.¡±

Aku (Abdullah bin Salam) bertanya, ¡°Kapankah waktu itu ?¡± Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam menjawab, ¡°Di akhir waktu dari waktu siang hari.¡±

Aku katakan, ¡°Waktu itu bukan waktu shalat?¡±, Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡°Benar, sesungguhnya seorang hamba Mukmin jika shalat kemudian duduk dan tidak ada yang menahannya untuk tetap duduk selain shalat berarti dia tetap dalam (hitungan) shalat.¡±[5]

Al-H?fidz Ibnu Hajar rahimahullah setelah memaparkan pendapat-pendapat itu, beliau rahimahullah mengatakan, ¡°Tidak diragukan (lagi) bahwa pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang disebutkan dalam hadits Abu Musa Radhiyallahu anhu dan hadits Abdullah bin Salam Radhiyallahu anhu.¡±[6]

Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitab Z?dul Ma¡¯?d memandang bahwa pendapat yang kedua lebih kuat, yaitu waktu tersebut setelah shalat Ashar. Beliau rahimahullah berhujjah dengan hadits dari Abdullah bin Salam Radhiyallahu anhu yang telah disebutkan di atas serta hadits-hadits lainnya yang berhubungan dengan permasalahan dalam bab ini. [7]

4. Waktu Sahur Dan Sepertiga Malam Terakhir

All?h Azza wa Jalla berfirman :

???????????????????? ??????????????

dan yang memohon ampun di waktu sahur [Ali Imr?n/3:17]

??????? ???????? ???? ????????? ??? ??????????? ???? ???????????????? ???? ???????????????

Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. [Adz-Dz?riy?t/51:17-18]

Dalam hadits yang mutaw?tir dari Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda :

????????? ???????? ????????? ?? ???????? ????? ???????? ????? ??????? ?????????? ?????? ??????? ?????? ????????? ????????, ???????? : ??? ??????????? ?????????????? ????, ???? ??????????? ????????????, ???? ??????????????? ?????????? ????

Rabb kita Azza wa Jalla turun di setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, dan berfirman, ¡°Barangsiapa berdoa kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan (doa)nya. Barangsiapa meminta kepada-Ku niscaya akan Aku berikan(permintaan) nya. Barangsiapa memohon ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni dia¡± [8]

Hadits yang agung ini menunjukkan kemuliaan waktu yang diberkahi ini, serta merupakan waktu yang paling utama untuk berdoa; meminta ampun dan menghadap All?h Azza wa Jalla dengan permohonan, dan sesungguhnya doa di waktu tersebut adalah mustajab. Syaikh Islam Ibnu Taimiyah t mengatakan, ¡°

? ?? ???????? ??? ????? ????????? ???????? ??? ???????????? ???? ???????????? ?? ???????????? ?? ?????????? ??? ??? ???????? ??? ?????? ?????? ?????????, ?? ????? ????????? ???????????? ????? ??????? ??????????, ?????????? : ???? ??? ?????, ???? ???? ???????, ???? ???? ????????

Pada akhir malam itu, (biasanya) dalam hati seseorang ada kesemangatan untuk menghadap, dan mendekatkan diri, serta kelembutan yang tidak didapatkan pada waktu yang lain. Dan itu bertepatan dengan turunnya All?h ke langit dunia seraya berfirman, ¡®Apakah ada orang yang berdoa?Apakah ada yang meminta? Apakah ada orang yang bertaubat ?[9]

5. Satu Waktu Pada Setiap Malam

Dari J?bir? Radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, ¡°Aku mendengar Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda:

????? ??? ????????? ????????? ??? ???????????? ?????? ???????? ???????? ????? ??????? ???? ?????? ?????????? ?? ?????????? ?????? ????????? ???????? ???????? ????? ????????

Sesungguhnya pada? malam hari ada satu waktu, tidaklah seorang Muslim yang memohon kebaikan kepada All?h dari perkara dunia atau akhirat tepat pada waktu itu, kecuali All?h pasti akan memberikan permohonannya, dan itu berlaku setiap malam[10]

6. Waktu Antara Adzan Dan Iqamah

Diantara waktu yang sangat diharapkan kala itu doa dikabulkan yaitu waktu antara Adzan dan Iqamah, berdasarkan hadits dari Anas bin M?lik Radhiyallahu anhu dari Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda :

??????????? ??? ??????? ?????? ?????????? ?????????????? ?????????

Doa tidak ditolak antara Adzan dan Iqamat, oleh karena itu, berdoalah [HR. Ahmad, Abu Daud, at-Tirmidzi dan Ulama lainnya][11]

Juga diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bahwa sesungguhnya doa yang tidak tertolak yaitu doa yang dipanjatkan ketika Adzan untuk shalat dikumandangkan. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Sahl bin Sa¡¯ad as-S?¡¯idi Radhiyallahu anhu, dia berkata bahwa Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda:

?????????? ??? ??????????, ???? ???????? ??????????, ??????????? ?????? ??????????, ???????? ????????? ?????? ???????? ?????????? ???????

Dua? hal yang tidak akan tertolak atau jarang ditolak, doa ketika adzan dan saat peperangan berkecamuk ketika saling serang[12]

7. Ketika Shalat ditegakkan

Dari Sahl Radhiyallahu anhu, Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda:

?????????? ??? ??????? ????? ????? ?????????? : ?????? ??????? ?????????? , ?? ??? ??????? ??? ???????? ?????

Ada dua waktu yang doa yang dipanjatkan oleh orang yang berdoa itu, yaitu : ketika shalat ditegakkan dan ketika di barisan jihad dijalan All?h [13]

8. Ketika Sujud

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, ¡±Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda:

???????? ??? ???????? ????????? ???? ??????? ?????? ???????, ???????????? ??????????

(Saat) yang paling dekat antara hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud maka hendaklah kalian memperbanyak doa (ketika sujud)

9. Berdoa Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam

Diantara waktu yang seyogyanya dimanfaatkan maksimal oleh seorang Muslim untuk berdoa adalah waktu di akhir setiap shalat wajib. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi dan imam yang lainnya dengan sanad jayyid? dari Abu Um?mah al-B?hili Radhiyallahu anhu, dia berkata, ¡°Ada yang bertanya kepada Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam :

??? ???????? ????? ??? ????????? ???????? ? ????? : ?????? ????????? ????????, ???????? ???????????? ????????????????

Wahai Ras?lull?h! Doa apa yang paling didengar? Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam menjawab, ¡®(Doa yang dipanjatkan di waktu-red)? tengah malam yang terakhir dan di akhir shalat-shalat wajib[14]

Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam pernah berwasiat kepada Muadz bin Jabal Radhiyallahu anhu agar membaca doa berikut pada setiap akhir shalat :

??????????? ???????? ????? ???????? ?????????? ???????? ???????????

Ya Allah! Bantulah aku (agar senantiasa bisa) berdzikir kepada-Mu dan bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu [15]

Dan di akhir shalat (duburi shal?t) yang disebutkan dalam hadits ini dan hadits sebelumnya ada kemungkinan sebelum salam atau sesudah salam.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, ¡°Syaikh kami -yaitu Ibnu Taimiyah rahimahullah ¨C menguatkan pendapat yang sebelum salam.¡±

Beliau mengatakan, ¡°Dubur setiap sesuatu itu merupakan bagian darinya seperti dubur hewan (merupakan bagian dari hewan)¡±[16]

Dalam hadits dari Abdullah bin Mas¡¯?d Radhiyallahu anhu, Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam mengajarkan mereka tasyahud di waktu shalat kemudian Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda diakhirnya:

????? ??????????? ???? ?????????? ?????????? ???????? ?????????

Kemudian memilih doa yang paling dia sukai lalu dia berdoa dengannya

Dalam lafadz Muslim

????? ??????????? ???? ????????????? ??? ?????

Kemudian memilih permintaan yang dia inginkan [17]

Dari Fadhalah ¨CRadhiyallahu anhu-, bahwa Nabi mendengar seseorang dalam shalatnya dia mengagungkan dan memuji Allah serta bershalawat kepada Nabi maka beliau bersabda:

?????? ????? ?????? ??????

Berdoalah maka akan dikabulkan dan mintalah maka akan diberi

10. Ketika Terbangun Di Waktu Malam

Dari Ubadah bin Sh?mit, Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, ¡°Barangsiapa yang terbangun di waktu malam lalu mengucapkan? ?:

???? ?????? ????? ????? ???????? ??? ???????? ????, ???? ?????????, ?????? ?????????, ?????? ????? ????? ?????? ????????, ?????????? ????, ??????????? ?????, ????? ?????? ????? ?????, ??????? ????????, ????? ?????? ???????????? ????? ???????? ?????? ????? : ?????????? ??????? ??? ???? ????? ??????????? ????, ?????? ????????? ???????? ???????? ?????????

Tidak ada Illah yang berhak diibadahi dengan benar selain All?h. Tidak ada sekutu baginya dan Dialah yang memiliki kekuasaan dan pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi All?h. Maha Suci All?h, Tidak ada Illah yang berhak diibadahi dengan benar selain All?h. All?h Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan All?h
Kemudian mengucapkan,? ¡°Ya All?h, ampunilah aku¡± atau berdoa maka dikabulkan (doanya) Dan jika dia berwudhu kemudian shalat maka shalatnya diterima¡± [18]

11. Ketika Perang Tengah Berkecamuk

Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan All?h adalah doa dari orang yang berperang di jalan All?h ketika perang sedang berkecamuk, akan dikabulkan All?h Azza wa Jalla . Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas :

Dua? hal yang tidak akan tertolak atau jarang ditolak, doa ketika adzan dan saat peperangan berkecamuk ketika saling serang sebagian mereka terhadap yang lain [19]
Ada dua waktu yang doa tidak tertolak di dua waktu itu: ketika ditegakkan shalat dan ketika di barisan jihad dijalan All?h [20]

12. Ketika Minum Air Zam-Zam

Air Zam-zam merupakan air yang sangat diberkahi. Jika ia diminum sambil berdoa, maka insya All?h akan dikabulkan sesuai dengan keinginannya.

Dari J?bir bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda :

????? ??????? ????? ?????? ????

Air Zam-zam itu sesuai niat untuk apa meminumnya? [21]

Inilah beberapa waktu itu, semoga bermanfat dan semoga Allah Azza wa Jalla memberikan taufik-Nya kepada kita semua untuk memanfaatkan waktu-waktu ini dengan maksimal untuk menggarapai mahgfirah-Nya.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02-03/Tahun XX/1437H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo ¨C Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______

Footnote

[1] Sunan At-Tirmidzi (no:3513); Sunan Ibnu Majah (no:385) Dishahihkan At-Tirmidzi, dan Al-Albani (menshahihkannya) dalam Takhrij Al Misykah (no:2091)
[2] Sunan At-Tirmidzi (no:3585), dan dihasankan Al-A¡¯alaamah Al- Albani dalam Ash Shahih (4/7,8) dengan seluruh jalannya dan syawaahidnya.
[3] HR. Al-Bukhari no:935, Muslim no:852
[4] HR. Al-Bukhari no:853
[5] Al-Musnad (5/451); Sunan Ibnu Majah no:1139; Berkata Al Hafidz Ibnu Hajar ¡°Hadits Shahih, dan yang tampak dari kalimatnya (hadits ini) sampai kepada Rasulullah¡±. Nataaijul Afkaar (2/410)
[6] Fathul Baari (2/421)
[7] Zaadul Ma¡¯aad (1/390-391)
[8] HR. Al-Bukhari no:1145; 6321; 7494. Muslim no: 758
[9] Majmu¡¯ Fatawa 5/130-131
[10] HR. Muslim
[11]? Al-Musnad (3/119,155); Sunan At-Tirmidzi (no:212), Sunan Abu Daud (no:521) dan Dishahihkan Al-A¡¯alaamah Al- Albani dalam Shahihul Jaami¡¯ (no:3408)
[12] Sunan Abu Daud (no:3540); Al-Mustadrak (198/1); Berkata Al-Hafidz Ibnu Hajar:¡±Hadits Hasan Shahih¡±, Nataaijul Afkaar (1/381)
[13] HR. Ibnu Maajah dan dishahihkan al-Albani dalam at-Targhiib wat Tarhiib
[14] Sunan At-Tirmidzi (no:3499); dan dihasankan Al-¡®Alaamah Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi (no:2782)
[15]? Al-Musnad (5/244); Sunan Abu Daud (no:1522); Shahih Ibnu Majah (no:2020); dan Dishahihkan Al-¡®Alaamah Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud (no:1347)
[16]? Zaadul Ma¡¯aad (1/305)
[17] HR. al-Bukhari dan Muslim dan lainya
[18] HR. al-Bukhari dan at-Tirmidzi
[19] Sunan Abu Daud (no:3540); Al-Mustadrak (198/1); Berkata Al-Hafidz Ibnu Hajar:¡±Hadits Hasan Shahih¡±, Nataaijul Afkaar (1/381)
[20] HR. Ibnu Maajah dan dishahihkan al-Albani dalam at-Targhiib wat Tarhiib
[21] HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502


Referensi :
?


Tidak Semua Pekerjaan Membuat Seseorang Boleh Menjamak Shalat

 

Tidak Semua Pekerjaan Membuat Seseorang Boleh Menjamak Shalat

?
Pertanyaan

Saya bekerja dalam rentang waktu antara selepas Zuhur sampai tengah malam. Di tempat saya bekerja, sangat sulit bagi saya untuk berwudhuk, dan tidak ada tempat bagi saya untuk shalat. Karena itu, saya sengaja menjamak shalat saya antara Zuhur dengan Ashar secara taqd?m (di waktu Zuhur), dan antara Maghrib dengan Isya secara ta'kh?r (di waktu Isya). Apakah yang saya lakukan ini boleh menurut Syariat? Semoga Allah membalasi kebaikan Anda.

Jawaban

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Kami tidak mengetahui seperti apa bentuk pekerjaan Anda yang menghalangi Anda shalat pada waktunya, sehingga kami bisa memberi hukum keabsahannya menjadi alasan untuk menjamak shalat. Tapi seperti yang kita ketahui, melaksanakan shalat tidaklah membutuhkan tenaga dan waktu yang mengganggu waktu kerja. Setiap muslim wajib berusaha melaksanakan apa yang Allah fardhukan kepadanya. Sesungguhnya Allah tidak membebani kita dengan sesuatu yang tidak kita sanggup. Bahkan Allah memudahkan Agama kita untuk dijalani, tanpa membuat kesulitan di dalamnya. Allah tidak mewajibkan shalat di mesjid seandainya hal itu tidak memungkinkan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Jabir ibnu Abdillah? may  Allaah  be  pleased  with  her?diceritakan bahwa Nabi? may  Allaah  exalt  his  mention?bersabda,?"Bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud (shalat) dan suci."?[HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Adapun seandainya Anda tidak mendapatkan air untuk membersihkan bekas kotoran Anda, cukup bagi Anda membersihkannya dengan kertas (tisu). Sedangkan untuk berwudhuk, kami yakin hampir tidak ada tempat kerja yang tidak memiliki tempat mencuci tangan dan sejenisnya. Anda bisa berwudhuk di tempat itu. Sekiranya Anda tidak menemukan air sama sekali, dan Anda tidak bisa mencarinya, maka Anda bisa bertayamum, sebagaimana disinyalir dalam firman Allah¡ªSubhanahu wata`ala¡ª(yang artinya):?"kemudian kalian tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kalian dengan tanah yang baik (suci)."?[QS. An-Nisa': 43]

Kesimpulannya, menjamak shalat tidak boleh dilakukan kecuali untuk kebutuhan yang sangat darurat saja, seperti sakit,?hujan, dan lain-lain. Jika tidak, maka menjamak shalat bisa termasuk salah satu dosa besar. Umar Ibnul Khaththab? may  Allaah  be  pleased  with  them?pernah berkata,?"Menjamak dua shalat tanpa uzur termasuk dosa besar."

Wallahu a`lam.


?