Keyboard Shortcuts
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Ibadah dan Amalan yang Bermanfaat Bagi Mayit
IBADAH DAN AMALAN YANG BERMANFAAT BAGI MAYIT Oleh Mahmud Ghorib Asy-Syarbini Segala puji bagi Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹, salawat serta salam mudah-mudahan selalu tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, keluarganya dan sahabatnya serta orang-orang yang diberi petunjuk dengan petunjuk-Nya. Sesungguhnya manusia itu berdasarkan fitrahnya, telah dijadikan untuk memberikan manfaat kepada orang-orang yang telah mati, khususnya setelah mereka meninggal dunia secara langsung, dengan prasangkaan dan anggapan bahwa amalan yang mereka kerjakan itu bisa memberikan manfaat kepada si mayit ketika di dalam kuburan dan setelah ia dibangkitkan darinya. Ketika kebutaan (kebodohan) terhadap agama menyebar di kalangan manusia, menjadikan setiap orang melakukan berbagai amalan ibadah dan ketaatan sekehendaknya, yang dia menganggap bahwa amalan-amalan tersebut bisa memberikan manfaat kepada (si mayit) yang telah meninggal dunia. Orang yang berbuat semacam itu lupa, bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam telah bersabda, sebagaimana disebutkan di dalam (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim) dari hadits Aisyah Radhiyallahu ¡®anha Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ????? ?????? ?????? ???????? ????????? ?????? ????? ¡°Setiap amalan yang padanya tidak ada urusan kami, maka amalan itu tertolak¡°. [HR. Bukhari dan Muslim] Maka seseorang tidak boleh menyembah Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹ dan mendekatkan diri kepadaNya, kecuali dengan apa-apa yang telah disyari¡¯atkan. Cukuplah pahala amalan yang disyari¡¯atkan ini dihadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal dunia. Jika suatu amalan tidak disyari¡¯atkan, maka amalan tersebut tertolak dan tidak diterima, pelakunya tidak mendapatkan pahala bahkan ia mendapatkan dosa. Maka bagaimana bisa memberikan pahala amalan yang tertolak! Bahkan anda berhak bertanya: ¡°(Apakah pantas diberikan) dosa amalan yang tertolak ini (amalan bid¡¯ah) untuk si mayit, yang dia muliakan, yang dia hendak memberikan manfaat kepada si mayit setelah terputus segala amalannya?!¡± Ada amalan-amalan yang bisa memberikan manfaat kepada mayit setelah kematiannya, yang amalan itu bukan amalan orang lain, tetapi dari perbuatannya sendiri semasa hidupnya di alam dunia. Maka mengalir untuknya pahala dari amalan tersebut semasa hidupnya dan setelah kematiannya. Maka dengan hal-hal semacam itu, saya terdorong untuk menulis beberapa kalimat dan menerangkan tentang ibadah-ibadah dan ketaatan-ketaatan yang bisa memberikan manfaat kepada mayit setelah ia meninggal dunia. Baik ibadah-ibadah atau ketaatan-ketaatan ini dari usaha mereka semasa hidup di dunia, sebelum mereka meninggal dunia atau dari usaha orang lain (yang dilakukan) agar bermanfaat untuk orang-orang yang telah mati. Dengan harapan agar hal ini mengikuti ¡°manhaj¡± (jalan) yang telah ditetapkan oleh Allah, Yang Menguasai orang-orang yang masih hidup dan yang telah mati. Dan terjauhkan dari setiap kebid¡¯ahan dan khurafat. Sebagai pendekatan diri kepada Allah Rabb pemilik langit dan bumi. Dan memohon kepada Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹ agar (amalan ini) diterima dan dapat meninggikan derajat. Sebelum wafatnya, manusia bisa melakukan sebagian amalan-amalan yang pahalanya bisa terus mengalir setelah kematiannya. Selain itu, orang yang masih hidup juga dapat memberikan manfaat kepada mayit dengan amalan-amalan yang dikerjakan untuk ditujukan kepada si mayit setelah kematiannya. Amalan-amalan yang bisa dilakukan sebelum kematian itu memungkinkan dan mampu dilakukan. Jika sedikit saja dia mengerahkan usaha, waktu atau harta, maka dia mampu untuk melakukannya. Sedangkan amalan-amalan yang dilakukan oleh orang lain setelah kematiannya, maka amalan-amalan itu tidak berada di tangannya, bisa jadi ada atau tidak ada. Oleh sebab itu saya akan menyebutkan amalan-amalan yang berasal dari usahanya, bukan usaha orang lain, agar semua manusia segera mengamalkannya sebelum datang ajalnya, dengan harapan untuk memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, tidak menyandarkan dirinya kepada manfaat dari orang lain setelah kematiannya. Ibadah-ibadah dan ketaatan-ketaatan yang bermanfaat bagi orang yang telah mati, yang berasal dari usaha mereka sendiri: 1. Shadaqah jariyyah (Sedekah mengalir yang pahalanya sampai kepadanya). 2. Ilmu yang bermanfaat. 3. Anak shalih yang mendoakannya. Disebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu ¡®anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ????? ????? ??????????? ????????? ?????? ???????? ?????? ???? ????????? ?????? ???? ???????? ????????? ???? ?????? ?????????? ???? ???? ?????? ??????? ??????? ???? ¡°Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya¡°. [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa¡¯i] Dan pada riwayat Ibnu Majah dari Abu Qatadah Radhiyallahu ¡®anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ?????? ??? ????????? ????????? ???? ???????? ??????? : ?????? ??????? ??????? ???? ?????????? ??????? ?????????? ????????? ???????? ???????? ???? ???? ???????? ¡°Sebaik-baik apa yang ditinggalkan oleh seseorang setelah kematiannya adalah tiga perkara: anak shalih yang mendo¡¯akannya, shadaqah mengalir yang pahalanya sampai kepadanya, dan ilmu yang diamalkan orang setelah (kematian) nya¡°. Dan disebutkan pada hadits yang lain riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abi Hurairah Radhiyallahu ¡®anhu, dia berkata : Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ????? ?????? ???????? ??????????? ???? ???????? ????????????? ?????? ???????? ??????? ????????? ?????????? ????????? ???????? ???????? ??????????? ????????? ???? ????????? ??????? ???? ??????? ??????? ?????????? ??????? ???? ??????? ????????? ???? ???????? ??????????? ???? ??????? ??? ????????? ??????????? ?????????? ???? ?????? ???????? ? ¡°Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mush-haf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia¡°. 1. Shadaqah Jariyyah Perngertian shadaqah jariyyah menurut Madzhab Empat ialah : Suatu pemberian untuk mencari pahala dari Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹. Ada pula yang mengatakan : Memberikan shadaqah yang tidak wajib, dengan cara menguasakan barang dengan tanpa ganti (gratis). Ada pula yang mengatakan : Harta yang diberikan dengan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹. Ada pula yang mengatakan: Harta ¡°wakaf¡±, sedangkan pengertian wakaf itu sendiri yaitu: Apa-apa yang ditahan di jalan Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹ . Dari pengertian-pengertian di atas jelas bahwa shadaqah jariyyah adalah suatu ketaatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari wajah Allah, sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹, agar orang-orang umum bisa memanfaatkannya sepanjang waktu tertentu, sehingga pahalanya mengalir baginya sepanjang barang yang dishadaqahkan itu masih ada. Di antara contoh shadaqah jariyyah yang telah dilakukan di zaman Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam ialah : Kebun kurma yang dishadaqahkan oleh Abu Thalhah (seorang sahabat Nabi) ketika turun firman Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹. ??? ????????? ???????? ?????? ????????? ?????? ?????????? ¡°Dan tidaklah kamu bisa mendapatkan kebaikan sehingga kamu menginfakkan (shadaqahkan) sebagian apa-apa yang kamu sukai¡°. [Ali-Imran/3: 92] Kebun yang dishadaqahkan oleh Bani An-Najjar kepada Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dalam rangka untuk pembangunan masjid di waktu Nabi datang di kota Madinah. Sumur ¡°ruumah¡± yang dibeli oleh sahabat Utsman Radhiyallahu ¡®anhu dan beliau shadaqahkan pada waktu kaum muslimin kekurangan air. Tanah/kebun yang dishadaqahkan oleh sahabat Umar Radhiyallahu ¡®anhu, yang merupakan harta yang berharga baginya (yang dinamakan tsamgh), beliau menshadaqahkan tanah tersebut, dengan syarat tidak boleh dijual, diberikan atau diwariskan, akan tetapi buahnya (kebun/tanah itu), dishadaqahkan untuk budak, orang-orang miskin, tamu, ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal) serta karib kerabat Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Di antara hadits-hadits yang menyebutkan shadaqah jariyyah, adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Utsman bin ¡®Affan Radhiyallahu ¡®anhu, dia berkata: Sesungguhnya aku telah mendangar Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???? ????? ????????? ????????? ???? ?????? ????? ????? ????? ???? ??????? ??? ?????????? ¡°Barangsiapa yang membangun masjid untuk mencari wajah Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹, niscaya Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹ membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga¡°. Di dalam riwayat Imam Tirmidzi dari Anas bin Malik: (Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda): ???? ????? ??????? ????????? ???????? ????? ???? ???????? ????? ????? ???? ??????? ??? ?????????? ¡°Barangsiapa yang membangun masjid, kecil maupun besar, niscaya Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹ membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga¡°. Pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Jabir (Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda): ???? ????? ??????? ????????? ?????? ?????????? ??????? ???? ????????, ????? ????? ???? ??????? ??? ?????????? ¡°Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹ walaupun sebesar sarang burung atau lebih kecil darinya, niscaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga¡°. 2. Ilmu Bermanfaat Sesungguhnya di antara yang bisa memberikan manfaat bagi maytit setelah kematiannya adalah ilmu yang ia tinggalkan, untuk diamalkan atau dimanfaatkan. Sama saja, apakah dia mengajarkan ilmu tersebut kepada seseorang atau dia tinggalkan berupa buku yang orang-orang mempelajarinya setelah kematiannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dari hadits Abu Hurairah: ????? ?????? ???????? ??????????? ???? ???????? ????????????? ?????? ???????? ??????? ????????? ?????????? ¡°Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menyusulnya setelah kematiannya adalah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan¡°. Ibnu Majah meriwayatkan dari Muadz bin Anas dari ayahnya, bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???? ??????? ??????? ?????? ?????? ???? ?????? ???? ??? ???????? ???? ?????? ?????????? ¡°Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun¡°. Al-Bazzar meriwayatkan dari ¡®Aisyah Radhiyallahu ¡®anha dia berkata : Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ????????? ????????? ???????????? ???? ????? ?????? ?????? ???????????? ??? ????????? ¡°Orang yang mengajarkan kebajikan dimintakan ampunan oleh segala sesuatu, sampai ikan-ikan yang ada di dalam lautan¡°. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ¡®anhu bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???? ????? ????? ????? ????? ???? ???? ????????? ?????? ??????? ???? ???????? ??? ???????? ?????? ???? ??????????? ??????? ?????? ????? ????? ????????? ????? ???????? ???? ????????? ?????? ?????? ???? ???????? ??? ???????? ?????? ???? ?????????? ??????? ¡°Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk (kebajikan), maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun¡°. 3. Anak Shaleh yang Mendoakan Orang Tuanya. Anak itu termasuk usaha orang-tua, sehingga amalan-amalan sholeh yang diamalkan si anak, juga akan menjadikan orang-tua mendapatkan pahala amalan tersebut, tanpa mengurangi pahala anak tersebut sedikitpun. Imam Tirmidzi, Imam Nasai dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ¡®anha bahwa Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ???? ???????? ??? ?????????? ???? ?????????? ??????? ????????????? ???? ?????????? ¡°Sesungguhnya sebaik-baik yang kamu makan adalah yang (kamu dapatkan) dari usaha kamu, dan sesungguhnya anak-anakmu itu termasuk usaha kamu¡°. Hadits (di atas) mengkhususkan anak shaleh dan sudah ma¡¯lum kedekatan anak shaleh dari pada yang lainnya kepada Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹, oleh karena itulah Nabi menyebutnya pada hadits itu. Di mana anak shaleh itu selalu berdzikir dan selalu menjaga hubungan baik kepada kepada Allah. Dan ia pun tidak lupa memanjatkan do¡¯a untuk kedua orang tuanya setelah mereka tiada. Selain itu bahwa anak shaleh yang membiasakan diri di dalam mengerjakan amalan-amalan shaleh sewaktu kedua orang tuanya hidup, yang dia mempelajari amalan-amalan shaleh itu dari keduanya, maka kedua orang tuanya mendapatkan pahala dari amalan-amalan anaknya, tanpa mengurangi pahala si anak tersebut. Seorang bapak membutuhkan waktu yang panjang untuk membentuk anak yang shaleh. Dia memulainya dengan memilih istri yang shalehah, supaya menjadi ibu bagi anak shaleh tersebut. Kemudian mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari¡¯at. Dengan ini dia menjadi anak yang shaleh, walaupun kedua orang tuanya sudah wafat. Perlu diketahui juga bahwa keshalihan oran-tua, bisa menjadi sarana kebaikan anak, walaupun mereka telah meninggal dunia. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹. ??????? ??????????? ???????? ¡°Dan dahulu kedua orang tuanya adalah orang yang shaleh¡°. [Al-Kahfi/18: 82] Umar bin Abdul Aziz, khalifah yang ke lima, pernah berkata: ??? ???? ???????? ???????? ????? ???????? ????? ??? ???????? ???????? ???????? ¡°Tidaklah seorang mukmin meninggal dunia kecuali Allah akan menjaga anaknya dan cucunya¡±. Ibnul Munkadir berkata: ????? ????? ?????????? ??????????? ?????????? ???????? ???????? ???????? ¡°Sesungguhnya Allah akan menjaga anak dan cucu seorang yang shalih¡±. 4. Bersiaga Di Jalan Allah. Imam Muslim, Tirmidzi dan An-Nasai meriwayatkan dari Salman Radhiyallahu ¡®anhu, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ??????? ?????? ?????????? ?????? ???? ??????? ?????? ??????????? ?????? ????? ?????? ????? ???????? ???????? ??????? ????? ?????????? ?????????? ???????? ???????? ???????? ??????????? ¡°Bersiaga (di jalan Allah) sehari semalam lebih baik daripada puasa dan mendirikan sholat satu bulan, dan apabila (orang yang berjaga tersebut) meninggal dunia maka amalan yang sedang dia kerjakan tersebut (pahalanya terus) mengalir kepadanya, rizkinya terus disampaikan kepadanya dan dia terjaga dari ujian (kubur)¡°. Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan dari Fudhalah bin Ubaid Radhiyallahu ¡®anhu : bahwa Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ????? ?????????? ???????? ????? ???????? ?????? ???????????? ????????? ??????? ???? ???????? ????? ?????? ???????????? ??????????? ???? ???????? ????????? ¡°Setiap orang yang meninggal dunia akan ditutup semua amalannya kecuali orang-orang yang berjaga-jaga (di perbatasan musuh di jalan Allah), karena pahala amalannya akan dikembangkan baginya sampai hari kiamat, dan dia akan diselamatkan dari fitnah kubur¡°. Imam Nawawi rahimahullah berkata memberikan komentar terhadap hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: ¡°Ini adalah keutamaan yang nyata bagi orang yang berjaga di jalan Allah, dan pahala amalannya yang tetap mengalir kepadanya setelah ia meninggal dunia. Ini merupakan keutamaan yang khusus bagi orang yang berjaga tersebut, tidak ada seorangpun yang ikut di dalamnya. Di dalam hadits lain (yakni riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, sebagaimana di atas-red) yang tidak diriwayatkan oleh Muslim dinyatakan dengan jelas: ????? ?????????? ???????? ????? ???????? ?????? ???????????? ????????? ??????? ???? ???????? ????? ?????? ???????????? ¡°Setiap orang yang meninggal dunia akan ditutup semua amalannya kecuali orang yang berjaga, maka sesungguhnya amalannya terus dikembangkan sampai hari Qiamat¡°. Dan sabda beliau: ?????????? ???????? ???????? ¡°rizkinya terus disampaikan kepadanya¡°. Sesuai dengan Firman Allah Azza wa Jalla yang berbunyi. ????? ??????????? ????????? ???????? ??? ??????? ????? ?????????? ???? ????????? ????? ????????? ??????????? ¡°Dan janganlah kamu menganggap orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati, akan tetapi ia hidup di sisi Tuhannya dengan diberi rizki¡°. [Ali-¡®Imran/3: 169] 5. Barangsiapa Yang Menggali Kubur Untuk Mengubur Seorang Muslim. Dari Abu Rafi¡¯ Radhiyallahu ¡®anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ???? ??????? ???????? ???????? ???????? ?????? ???? ???????????? ???????, ?? ???? ??????? ???????? ??????? ????? ???? ??????????? ?? ???????????? ?????????? ?????? ?????? ????????? ??????? ??????????? ?????? ???????? ???? ???? ???????? ???????? ???????? ?????????? ?????? ?????? ???????????? ¡°Barang siapa yang memandikan jenazah/ mayit dan ia menyembunyikan cacat jenazah tersebut, niscaya dosanya diampuni sebanyak 40 dosa. Dan barang siapa yang mengkafani jenazah/ mayit, niscaya Allah akan memakaikan kepadanya kain sutra yang halus dan tebal dari sorga. Dan barang siapa yang menggali kuburan untuk jenazah/ mayit, dan dia memasukkannya ke dalam kuburan tersebut, maka dia akan diberi pahala seperti pahala membuatkan rumah, yang jenazah/ mayit itu dia tempatkan (di dalamnya) sampai hari kiamat¡°. [HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim. Al-Hakim berkata: ¡°Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim¡±, dan Imam Ad-Dzahabi menyetujuinya]. Pada hadits riwayat At-Thabrani dari Abi Rafi¡¯, dia berkata: Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???? ??????? ???????? ???????? ???????? ?????? ????? ???? ???????????? ??????????, ?? ???? ?????? ????????? ??????? ?????? ????????? ???????????? ?????????? ??????? ?????? ???????? ¡°Barang siapa yang memandikan jenazah dan dia menyembunyikan cacat jenazah tersebut, niscaya Allah mengampuni 40 dosa besar yang ada padanya. Dan barang siapa yang membuat lobang kuburan untuk saudaranya, sampai ia memasukkannya kedalam kuburan itu maka seakan-akan ia membuatkan rumah baginya sampai ia dibangkitkan¡°. [Al-Haitsami berkata : ¡°Diriwayatkan oleh At-Tabrani di dalam kitab (Al Kabir) dan para perawinya, adalah para perawi Shahih (Bukhari]¡±. 6. Apabila Manusia, Hewan atau Burung Memakan Tanaman Milik Mayit. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir Radhiyallahu ¡®anhu, dia berkata : ?????? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ????? ???????? ???????? ??????? ??? ????? ???????? ???? ?????? ????? ????????? ?? ???????? ???? ??????? ????????? ???? ???????? ????? ????? ???????? ??????????? ??????? ?????????? ?????? ????????? ????? ???????? ????? ?????? ?????? ????? ???? ???????? ????? ?????? ???????????? ¡°Nabi memasuki kebun Ummu Ma¡¯bad, kemudian beliau bersabda: ¡°Wahai Ummu Ma¡¯bad, siapakah yang menanam kurma ini, seorang muslim atau seorang kafir?.¡± Ummu Ma¡¯bad berkata: ¡°Bahkan seorang muslim¡±. Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ¡°Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu dimakan oleh manusia, hewan atau burung kecuali hal itu merupakan shadaqah untuknya sampai hari kiamat¡°. Pada riwayat ( Imam Muslim) yang lain: ??? ???? ???????? ???????? ??????? ?????? ????? ??? ?????? ?????? ???? ???????? ????? ?????? ?????? ???? ???????? ????? ?????? ????????? ?????? ?????? ???? ???????? ????? ???????? ????????? ?????? ???? ???????? ????? ?????????? ?????? ?????? ????? ???? ???????? ¡°Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan dari tanaman tersebut merupakan shadaqahnya (orang yang menanam). Dan apa yang dicuri dari tananman tersebut merupakan shadaqahnya. Dan apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut merupakan shadaqahnya. Dan apa yang dimakan oleh seekor burung dari tanaman tersebut merupakan shadaqahnya. Dan tidaklah dikurangi atau diambil oleh seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan shadaqahnya¡°. Imam Nawawi rahimahullah berkata mengomentari hadits di atas: ¡°Di dalam hadits ini menunjukkan keutamaan menanam dan mengolah tanah, dan bahwa pahala orang yang menanam tanaman itu mengalir terus selagi yang ditanam atau yang berasal darinya itu masih ada sampai hari kiamat¡±. Hal ini berbeda dengan shadaqah jariyyah, yaitu bahwa tanaman itu tidak dimaksudkan (diniatkan) sebagai shadaqah jariyyah, akan tetapi tanaman yang dimakan dari tanaman tersebut (menjadi shadaqah jariyah) tanpa keinginan dari pemiliknya atau ahli warisnya. 7. Apabila Seseorang Melakukan Sunnah? yang Baik Sebelum Meninggal Dunia. Apabila seorang muslim mendapatkan pahala dari suatu amalan yang dia amalkan, maka orang yang telah mengajarinya amalan tersebut juga mendapatkan pahala yang serupa, dengan tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan sedikitpun. Dan bagi guru pertamanya, yaitu Al-Mush-thafa (Muhammad) Shallallahu ¡®alaihi wa sallam mendapatkan seluruh pahala tersebut. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Juhaifah Radhiyallahu ¡®anhu bahwasannya Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???? ????? ??????? ???????? ???????? ????? ???????? ????? ???? ???????? ???????? ??????????? ???? ?????? ???? ???????? ???? ??????????? ??????? ?????? ????? ??????? ????????? ???????? ????? ???????? ????? ???????? ???????? ???????? ????????????? ???? ?????? ???? ???????? ???? ????????????? ??????? ¡°Barang siapa yang melakukan sunnah (jalan/cara/metode/kebiasaan) yang baik, kemudian diamalkan (oleh orang-orang lain) setelahnya, maka dia mendapatkan pahala hal tersebut dan seperti pahala mereka (orang-orang yang mengikuti), dengan tidak mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa melakukan sunnah (jalan/cara/metode/kebiasaan) yang jelek, kemudian diamalkan (oleh orang-orang lain) setelahnya, maka dia mendapatkan dosa hal tersebut dan seperti dosa mereka (orang-orang yang mengikuti), dengan tidak mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka¡°. Imam Bukhari dan Imam Muslim juga meriwayatkan dari Ibnu Mas¡¯ud, bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ??? ???????? ?????? ??????? ?????? ????? ????? ????? ????? ????????? ?????? ???? ??????? ???????? ??????? ???? ????? ????????? ¡°Tidaklah ada satu jiwa yang dibunuh secara zhalim, kecuali anak Adam yang pertama menanggung sebagian dari darahnya, karena dia adalah orang yang pertama kali melakukan sunnah (jalan/cara/metode/kebiasaan) pembunuhan.¡± Dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Mas¡¯ud Uqbah bin Amr Al-Anshori Radhiyallahu ¡®anhu, dia berkata Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???? ????? ????? ?????? ?????? ?????? ?????? ????????? ¡°Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala pelakunya¡°. Dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ¡®anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???? ????? ????? ????? ????? ???? ???? ???????? ?????? ??????? ???? ???????? ??? ???????? ?????? ???? ??????????? ??????? ?????? ????? ????? ????????? ????? ???????? ???? ???????? ?????? ?????? ???? ???????? ??? ???????? ?????? ???? ?????????? ??????? ¡°Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang-orang yang mengikutinya, tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun¡° Imam Nawawi berkata: ¡°Dua hadits ini nyata menganjuran disukainya melakukan sunnah perkara-perkara yang baik dan larangan melakukan sunnah perkara-perkara yang buruk. Dan bahwa orang yang melakukan sunnah yang baik, dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang-orang yang melakukan perbuatannya sampai hari kiamat. Dan barangsiapa melakukan sunnah yang buruk, dia akan mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang-orang yang melakukan perbuatannya sampai hari kiamat. Dan bahwasannya orang yang menyeru kepada petunjuk, ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya. Dan begitu juga orang yang menyeru kepada kesesatan, dia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya. Sama saja, apakah petunjuk (kebaikan) atau kesesatan (kejelekan) tersebut dia sendiri yang melakukan pertama kali atau sudah ada yang melakukannya sebelumnya. Dan sama saja, apakah hal itu berbentuk: mengajarkan ilmu, ibadah, sopan-santun atau lainnya. Dan sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam : ???????? ????? ???????? ¡°Kemudian diamalkan (oleh orang-orang lain) setelahnya¡°. artinya bahwa ia telah melakukan sunnah tersebut, kemudian sama saja apakah amalan itu diamalkan semasa ia hidup atau setelah ia meninggal. Wallahu A¡¯lam. (Diterjemahkan oleh Mahrus, dari Majalah At-Tauhid, hal. 46 ¨C 49, No. 2 Shafar 1421H) [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun V/1421H/2002M .Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo ¨C Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] Referensi : ? |
Amalan yang Tetap Menghasilkan Pahala
AMALAN YANG TETAP MENGHASILKAN PAHALA Oleh Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr[1] ???? ?????? ?? ???? ????? ?????? ????? ????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ???????? : ?????? ??????? ?????????? ??????????? ?????? ??? ???????? ?????? ???????? : ???? ??????? ??????? ???? ??????? ??????? ???? ?????? ??????? ???? ?????? ??????? ???? ????? ????????? ???? ??????? ????????? ???? ?????? ??????? ???????????? ???? ?????? ???????? Dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, ¡± Ras?lull?h Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡®Ada tujuh hal yang pahalanya akan tetap mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah wafatnya (yaitu) : Orang yang yang mengajarkan suatu ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanamkan kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia meninggal Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Kasyful Ast?r, hlm. 149. hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dam shahihul Jami¡¯, no. 3602 Sungguh di antara nikmat agung All?h yang diberikan kepada para hamba-Nya yang beriman adalah All?h Azza wa Jalla menyediakan pintu-pintu kebaikan yang sangat banyak bagi mereka. Pintu-pintu kebaikan yang bisa dikerjakan oleh seorang hamba yang mendapatkan taufiq semasa hidupnya di dunia, namun pahalanya akan terus mengalir sepeninggal si pelaku. (Aliran pahala ini sangat dibutuhkan oleh orang yang sudah meninggal.) Karena orang yang sudah meninggal itu tergadai, mereka tidak bisa lagi beramal dan mereka akan diminta pertanggungan jawab lalu diberi balasan dari perbuatan-perbuatan yang pernah mereka lakukan dalam hidup mereka. (Berbahagialah !) orang yang mendapatkan taufiq (dalam hidupnya, karena) di dalam kuburnya kebaikan-kabaikan, pahala dan keutamaan akan terus mengalir baginya. Dia sudah tidak lagi beramal akan tetapi pahalanya tidak terputus, derajatnya bertambah, dan kebaikannya semakin berkembang, serta pahalanya berlipat ganda padahal dia sudah terbaring kaku dalam kuburnya. Alangkah mulianya; Alangkah indah dan alangkah nikmatnya. (Semogga All?h Azza wa Jalla menganugerahkan akhir kehidupan yang baik bagi kita semua). (Bagaimanakah menggapai harapan setiap insan beriman itu ?) Dalam hadits di atas, Nabi Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam menyebutkan tujuh perkara yang pahalanya akan terus mengalir kepada seorang hamba setelah ia meninggal. Wahai saudaraku ! Renungkanlah sejenak amalan-amalan ini lalu berusahalah untuk mendapatkan bagian darinya selama engkau masih diberi kesempatan di dunia. Bergegaslah untuk mengerjakannya sebelum umurmu habis dan ajal datang menjemput ! Berikut ini adalah sedikit penjelasan tentang amalan-amalan tersebut : Pertama : Mengajarkan Ilmu. Kata ilmu yang dimaksudkan disini adalah ilmu bermanfaat yang bisa mengantarkan seseorang agar mengerti tentang agama mereka, bisa mengenalkan Rabb dan sesembahan mereka; ilmu yang bisa menuntun mereka ke jalan yang lurus; Ilmu yang dengannya bisa membedakan antara petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan kebathilan, serta halal dan haram. Dari sini, nampak? jelas besarnya keutamaan para Ulama yang selalu mamberi nasehat dan para da¡¯i yang ikhlas. Merekalah (ibarat) pelita bagi manusia, penyangga negara, pembimbing umat dan sumber hikmah. Hidup mereka merupakan kekayaan dan kematian mereka adalah musibah. Karena mereka mengajari orang-orang yang tidak tahu, mengingatkan yang lalai, serta menerangkan petunjuk kepada orang yang sesat.? Ketika salah seorang dari para Ulama meninggal dunia, maka ilmunya akan tetap abadi terwariskan di tengah masyarakat, buku karya dan perkataannya akan senantiasa beredar. Masyarakat bisa memanfaatkan dan mengambil faidah dari buah karya mereka.? (Dengan sebab inilah) pahala akan terus mengalir, meski mereka sudah berada dalam kuburan. Dahulu banyak orang mengatakan, ¡°Seorang yang berilmu meninggal dunia sementara kitabnya masih ada.¡± Namun sekarang, suaranya (pun) terekam dalam pita-pita kaset (atau kepingan CD) yang berisi pelajaran-pelajaran ilmiyah, muhadharah dan khuthbah-khuthbah yang sarat dengan manfaat, sehingga generasi-generasi yang datang setelahnya bisa mengambil manfaat darinya. Orang yang berpartisipasi dalam mencetak buku-buku yang bermanfaat, dan menyebarkan buku-buku karya para Ulama yang sarat dengan faedah serta membagikan kaset-kaset ilmiyyah maka dia juga mendapatkan pahala yang besar dari sisi All?h Azza wa Jalla . Kedua : Mangalirkan Sungai Maksudnya adalah membuat aliran-aliran sungai dari mata air dan sungai induk, supaya airnya bisa sampai ke pemukiman masyarakat serta sawah ladang mereka. Dengan demikian, manusia akan terhindar dari dahaga, tanaman tersirami, serta binatang ternak mendapatkan air minum. Betapa pekerjaan besar ini akan menghasilkan begitu banyak kebaikan bagi manusia dengan membuat kemudahan bagi dalam mengakses air yang merupakan unsure terpenting dalam kehidupan. Semisal dengan ini yaitu mengalirkan air ke pemukiman masyarakat melalui pipa-pipa, begitu pula menyediakan tendon-tandon air di jalan-jalan dan tempat-tempat yang mereka butuhkan. Ketiga : Menggali Sumur Ini sama dengan penjelasan di atas. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ????????? ?????? ??????? ????????? ???????? ???????? ????????? ???????? ??????? ???????? ?????? ???????? ????? ?????? ??????? ?????? ???????? ???????? ???????? ???? ????????? ??????? ????????? ?????? ?????? ????? ????????? ???? ????????? ?????? ??????? ????? ?????? ??? ???????? ????????? ???????? ??????? ????? ??????? ????????? ???????? ??????? ???? ???????? ???? ??????? ??? ??????? ??????? ??????? ????? ??? ???????????? ??????? ??????? ?????? ??? ????? ????? ?????? ???????? ?????? Suatu ketika ada seorang lelaki yang menahan dahaga yang teramat berat berjalan di jalan, lalu dia menemukan sumur. Dia turun ke sumur itu lalu meminum kemudian keluar. Sekonyong-konyong dia mendapati seekor anjing terengah menjulurkan lidahnya menjilat tanah karena saking hausnya. (Melihat pemandangan ini,) lelaki itu mengatakan, ¡®Anjing ini telah dahaga yang sama dengan yang aku rasakan.¡¯ Lalu dia turun ke sumur itu dan memenuhi sepatunya dengan air lalu diminumkan ke anjing tersebut. Maka (dengan perbuatannya itu) All?h Azza wa Jalla bersyukur untuknya dan memberikan maghfirah (ampunan)-Nya.? Para shahabat bertanya, ¡°Apakah kita bisa mendapatkan pahala dalam (pemeliharaan) binatang ?¡± Ras?lull?h Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam menjawab, ¡°Ya, pada setiap nyawa itu ada pahala.¡±[2] Ini pahala yang didapatkan oleh orang yang memberikan minum, lalu bagaimana dengan orang yang menggali sumur yang dengan keberadaannya akan tercukupi kebutuhan minum banyak orang dan bisa dimanfaatkan oleh banyak orang. Keempat : Menanam Pohon Kurma Telah diketahui bersama bahwa pohon kurma merupakan pohon termulia dan memiliki banyak manfaat buat manusia. Maka barangsiapa menanam pohon kurma dan mendermakan buahnya untuk kaum Muslimin, maka pahalanya akan terus mengalir setiap kali ada orang memakan buahnya atau setiap kali ada yang memanfaatkannya baik manusia maupun hewan. Ini juga berlaku bagi siapa saja yang menanam segala macam pohon yang bermanfaat bagi manusia. Penyebutan kurma dalam hadits di atas secara khusus disebabkan keutamaan dan keistimewaan yang dimiliki oleh pohon kurma. Kelima : Membangun Masjid Masjid merupakan tempat yang paling dicintai All?h Azza wa Jalla . Sebuah tempat yang All?h perintahkan untuk diangkat dan disebut nama-Nya di sana. Apabila masjid telah dibangun maka di sana akan dilaksanakan shalat, dibaca ayat-ayat al-Qur¡¯?n, nama-nama All?h Azza wa Jalla akan disebut, ilmu-ilmu akan diajarkan, serta bisa menjadi tempat berkumpulnya kaum Muslimin, masih banyak faedah-faedah yang lain. Masing-masing poin itu bisa menghasilkan pahala. Dalam sebuah hadits diriwayatkan ???? ????????? ???? ???????? ?? ???? ????? ?????? ????? ???????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ???????? ???????? ???? ????? ????????? ????????? ???? ?????? ??????? ????? ??????? ???? ???????? ??? ?????????? Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu anhu , beliau mengatakan, ¡°Aku pernah mendengar Ras?lull?h Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡®Barangsiapa yang membangun masjid untuk mencari wajah All?h Azza wa Jalla , maka All?h Azza wa Jalla akan membangunkannya rumah yang sama di surga[3] Keenam : Mewariskan al-Qur¡¯?n Ini bisa dilakukan dengan cara mencetak atau membeli mushaf al-Qur¡¯an lalu mewakafkannya di masji-masjid dan majlis-majlis ilmu agar bisa dimanfaatkan oleh kaum Muslimin. Orang yang mewakafkan mushaf al-Qur¡¯an akan mendapatkan pahala setiap kali ada orang yang membacanya, mentadabburi maknanya dan mengamalkan? kandungannya. Ketujuh : Mendidik Anak-anak Memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak serta berusaha maksimal membesarkan mereka dalam ketaqwaan dan kebaikan. Sehingga diharapkan, mereka akan menjadi anak-anak yang berbakti dan shalih, yang mendoakan kebaikan untuk kedua orang tua mereka, dan memohonkan rahmat serta ampunan buat kedua mereka. Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa sesungguhnya ini termasuk hal-hal yang masih bermanfaat bagi seseorang meski ia sudah menjadi mayit. Senada dengan hadits di awal yaitu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Ras?lull?h Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ????? ?????? ???????? ??????????? ???? ???????? ????????????? ?????? ???????? ??????? ????????? ?????????? ????????? ???????? ???????? ??????????? ????????? ???? ????????? ??????? ???? ??????? ??????? ?????????? ??????? ???? ??????? ????????? ???? ???????? ??????????? ???? ??????? ??? ????????? ??????????? ?????????? ???? ?????? ???????? Sesungguhnya diantara amal dan kebaikannya yang akan menyertai seorang Mukmin setelah meninggalnya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mushaf yang diwariskannya, masjid dibangun, rumah persinggahan yang dibangun bagi orang yang sedang menempuh perjalanan, sungai yang dialirkannya, sedekah yang dia keluarkan dari hartanya saat masih sehat dan hidup akan menyertainya sampai meninggalnya[4] Juga hadits dari Abu Umamah al-Bahili Radhiyallahu anhu dari Ras?lull?h Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam : ?????????? ??????? ?????????? ???????????? ?????? ????????? : ???? ????? ?????????? ??? ???????? ????? ?? ???? ??????? ??????? ???????? ???? ???????? ??? ?????? ???? ?????? ????????? ?????????? ??????????? ??????? ???? ??? ???????? ???????? ?????? ??????? ???????? ?????? ???????? ???? Ada empat hal yang pahalanya tetap mengalir bagi pelakunya setelah meninggalnya (yaitu) orang yang meninggal saat menjaga perbatasan dalam jihad fi sabilillah, orang yang mengajarkan ilmu dia akan tetap diberi pahala selama ilmunya itu diamalkan; Orang yang bersedekah maka pahalanya akan tetap mengalir selama sedekah itu masih ada; dan orang yang meninggalkan anak shalih yang mendo¡¯akannya[5] Juga hadits yang sangat populer yaitu hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Ras?lull?h Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ????? ????? ???????????? ????????? ?????? ???????? ?????? ???? ????????? ?????? ???? ???????? ????????? ???? ?????? ?????????? ???? ???? ?????? ??????? ??????? ???? Apabila seseorang sudah meninggal maka seluruh amalannya terputus kecuali dari tiga perkara (yaitu) dari sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak shalih yang mendo¡¯akannya[6] Ketika menjelaskan maksud dari shadaqah jariyah, sekelompok para Ulama mengatakan bahwa maksudnya adalah wakaf. Sebagin besar dari perkara-perkara yang dipaparkan di atas termasuk shadaqah jariyah. Dan sabdanya : ((???? ??????? ??????? ?????????? ??????? )) yang artinya rumah yang dibangun untuk orang yang sedang melakukan perjalanan. Di dalam potongan sabda beliau Shaallallahu ¡®alaihi wa sallam ini terdapat isyarat keutamaan membangun rumah dan mewaqafkannya agar bisa dimanfaatkan oleh kaum Muslimin secara umum, baik ibnu sab?l, para penuntut ilmu, anak-anak yatim, para janda ataupun orang-orang fakir dan miskin. Alangkah banyak kebaikan dan kemaslahan yang terealisasi dengan hal ini. Terkadang hal-hal tersebut di atas memancing munculnya berbagai amalan-amalan yang penuh barakah yang akan tetap menghasilkan pahala bagi pelakunya meskipun dia sudah meninggal dunia. Akhirnya, kita memohon kepada All?h Azza wa Jalla agar All?h Azza wa Jalla memberikan taufiq-Nya kepada kita untuk melakukan semua kebaikan dan agar All?h Azza wa Jalla senantiasa membantu kita dalam melakukan berbagai aktifitas kebaikan dan senantiasa membimbing kita dalam meniti jalan petunjuk. [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XV/1433H/2012M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo ¨C Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1]? Diterjemahkan dari al-Faw?id al-Mants?rah, hlm. 11-15 [2] HR. Bukhari, no. 2466 dan Muslim, no. 2244 [3] HR. Bukhari, no. 450 dan Muslim, no. 533 [4] HR. Ibnu Majah, no. 242. Hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shah?h Sunan Ibni Majah, no. 198 [5] HR. Ahmad (5/260-261); ath-Thabrani, no. 7831. Hadits ini dinilai hasan Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shah?h al-J?mi, no. 877 [6]? HR. Muslim, no. 1631 Referensi : ? |
Seorang Muslim Harus Membimbing Keluarganya Menuju Ketaatan
Seorang Muslim Harus Membimbing Keluarganya Menuju Ketaatan? PertanyaanSaudara-saudara perempuan saya serta ibu dan ayah saya tidak taat menjalankan ajaran-ajaran Islam. JawabanSegala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Kewajiban seorang muslim adalah membimbing keluarganya ke jalan ketaatan, bersama-sama menaiki tangga kemuliaan dengan menasihati mereka secara terus-menerus, menyampaikan saran yang berkesinambungan, memberikan motivasi dan peringatan, serta menjelaskan kepada mereka mengenai nilai dunia yang rendah dan akan segera sirna ini. Di samping itu, mereka juga perlu diingatkan bahwa manusia dan nikmat-nikmat yang ada di sekitarnya berada di tangan Allah. Allah memperbuatnya sesuai kehendak-Nya. Seorang manusia sejatinya tidak memiliki nikmat tersebut walaupun hanya seberat biji atom. Bumi, langit, udara, air, bahkan anggota tubuh manusia sendiri adalah milik Allah. Allah berfirman (yang artinya):
Seorang dai yang tulus tidak akan kehabisan cara untuk mendakwahi keluarganya menuju kebaikan; misalnya dengan cara memutarkan kaset-kaset islami, memberi buku-buku yang bermanfaat, dan memperdengarkan ceramah-ceramah agama yang menarik. Di atas semua itu, ia harus menjadi teladan yang baik di rumah dan di luar rumahnya, supaya ia dapat diterima dan mampu memberi pengaruh di tengah keluarga. Adapun mengenai hal-hal yang terjadi antara anggota keluarga terkait muamalah (interaksi sesama), yang menjadi kaidah standarnya adalah firman Allah (yang artinya):?"Dan, tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan ketaqwaan, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."?[QS. Al-Ma'idah: 2]. Juga sabda Nabi? Karena itu, jika Anda mengetahui bahwa ibu dan saudara-saudara perempuan Anda menggunakan uang yang Anda mintakan dari ayah Anda itu untuk hal-hal yang tidak halal, maka Anda tidak boleh membantu mereka dalam mewujudkan tujuan mereka yang buruk itu. Juga bersikap lembutlah, karena apapun yang dimasuki oleh sikap lembut akan menjadi lebih indah, dan apa pun yang kehilangan sikap lembut pasti akan menjadi lebih buruk. Wallahu a`lam. |
Apakah Boleh Menjulurkan Kedua Kaki ke Arah Kiblat
Apakah Boleh Menjulurkan Kedua Kaki ke Arah Kiblat ?PertanyaanApa hukum orang yang menghadap kiblat dengan posisi menjulurkan kedua kakinya? JawabanSegala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Sesungguhnya menjulurkan kedua kaki ke arah kiblat merupakan perkara yang dibolehkan (mubah), karena tidak ada dalil syar¡¯i yang menunjukan keharaman atau kemakruhannya. Dan apa yang dipersangkakan oleh sebagian orang bahwa hal tersebut (menjulurkan kaki ke arah kiblat) merupakan sikap tidak memuliakan dan mengangungkan arah kiblat adalah hal yang tidak benar. Karena ada beberapa kondisi keadaaan yang disyari¡¯atkan menghadap kiblat dengan kedua kaki. Ulama Fiqih menegaskan tentang tata cara menghadap kiblat bagi seorang yang shalat dalam keadaaan sakit sambil berbaring adalah dengan menghadapkan kedua kakinya ke arah kiblat, demikian pula sebagian Ulama menafsirkan cara menghadapkan mayit ketika sakaratul maut atau ketika dikuburkan adalah seperti itu (menjulurkan kaki ke arah kiblat). Jika seandainya menghadap kiblat dengan menjulurkan kedua kaki adalah perbuatan haram atau perbuatan yang merendahkan kemulian kiblat, niscaya tidak akan sah untuk dijadikan tata cara yang disyari¡¯atkan dalam menghadap kiblat dalam beberapa kondisi tertentu. Wallahu a`lam. |
Panduan Ringkas Salat Istikharah
Panduan Ringkas Salat IstikharahManusia adalah makhluk yang lemah dan sangat butuh akan pertolongan Allah dalam setiap urusan-Nya. Mereka sama sekali tidak mengetahui perkara yang gaib, tidak mengetahui manakah yang baik dan buruk pada kejadian yang akan dilaluinya pada masa yang akan datang. Adakalanya diri kita menghadapi permasalahan yang memiliki urgensi (tingkat kepentingan) yang sama bagi kita sehingga kita harus memilih salah satunya. Adakalanya juga diri kita mengalami kebimbangan untuk mengambil keputusan, apakah akan melanjutkan langkah ataukah berhenti. Dalam hal ini, Islam mengajarkan kita sebuah solusi untuk membantu kita lebih yakin di dalam mengambil keputusan atas sebuah permasalahan yang sedang dihadapi. Solusi tersebut adalah salat istikharah. Mengenal salat IstikharahSalat istikharah adalah salat sunah yang dikerjakan ketika seseorang hendak memohon petunjuk kepada Allah untuk menentukan keputusan yang benar ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan keputusan. Yaitu, dengan melaksanakan salat dua rakaat kemudian berdoa setelahnya. Sebelum datangnya Islam, masyarakat jahiliah melakukan istikharah (menentukan pilihan) dengan?azlam?(undian). Setelah Islam datang, Allah melarang cara semacam ini dan menggantinya dengan salat istikharah. Dalil mengenai salat istikharah dan tata cara pelaksanaannyaDari??radhiyallahu ¡¯anhu,?beliau berkata, ????? ??????? ??????? ¨C ??? ???? ???? ???? ¨C ????????? ??????????? ??????????????? ??? ????????? ???????? ? ????? ????????? ?????????? ???? ?????????? ??????? ? ????? ????? ?????????? ?????????? ???????????? ???????????? ???? ?????? ???????????? ????? ???????? ?????????? ?????? ????????????? ????????? ???????????????? ???????????? ? ???????????? ???? ???????? ?????????? ? ????????? ???????? ????? ???????? ?????????? ????? ???????? ???????? ???????? ?????????? ? ?????????? ???? ?????? ???????? ????? ????? ???????? ?????? ??? ??? ?????? ?????????? ??????????? ??????? ¨C ???? ????? ??????? ??????? ????????? ¨C ??????????? ??? ??????????? ??? ????? ??????? ??? ????? ? ?????? ?????? ???????? ????? ????? ???????? ????? ??? ??? ?????? ?????????? ??????????? ??????? ¨C ???? ????? ??? ??????? ??????? ????????? ¨C ??????????? ?????? ???????????? ?????? ? ????????? ??? ????????? ?????? ????? ????? ????????? ¨C ????? ¨C ?????????? ????????? ¡°Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam mengajari para sahabatnya untuk?salat istikharah dalam setiap urusan, sebagaimana beliau mengajari surah dari Al-Qur¡¯an. Beliau bersabda, ¡®Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah salat dua rakaat selain salat fardu, kemudian hendaklah ia berdoa, ¡°ALLAHUMMA INNI ASTAKHIRUKA BI ¡®ILMIKA, WA ASTAQDIRUKA BI QUDRATIKA, WA AS¡¯ALUKA MIN FADHLIKA, FA INNAKA TAQDIRU WA LA AQDIRU, WA TA¡¯LAMU WA LA A¡¯LAMU, WA ANTA ¡®ALLAMUL GHUYUB. ALLAHUMMA FA¡¯IN KUNTA TA¡¯LAMU HADZAL AMRA (SEBUT NAMA URUSAN TERSEBUT) KHAIRAN LI FI ¡®AJILI AMRI WA AJILIH (AW FI DINI WA MA¡¯ASYI WA ¡®AQIBATI AMRI) FAQDUR LI, WA YASSIRHU LII, TSUMMA BARIK LI FIHI. ALLAHUMMA IN KUNTA TA¡¯LAMU ANNAHU SYARRUN LI FI DINI WA MA¡¯ASYI WA ¡®AQIBATI AMRI (FI ¡®AJILI AMRI WA AJILIH) FASHRIFNI ¡®ANHU, WAQDUR LILKHAIRA HAITSU KANA TSUMMA ARDH-DHINI BIH.¡± ¡°Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu. Aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Mahatahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya dan jadikanlah aku rida dengannya. Kemudian dia menyebut keinginannya.¡±?(HR. Bukhari no. 1162, Abu Dawud no. 1538 dan??no. 480) Baca juga:? Catatan seputar tata cara salat IstikharahPertama: Istikharah dilakukan ketika seseorang bertekad untuk melakukan satu hal tertentu, bukan ketika hanya sebatas lintasan batin saja. Kemudian, setelahnya dia pasrahkan kepada Allah. Kedua: Bersuci sebelum melaksanakan salat layaknya salat lainnya, baik dengan berwudu atau tayamum. Ketiga: Istikharah dilakukan dengan pelaksanakan salat dua rakaat sunah. Dua rakaat ini bebas, tidak harus salat khusus. Bisa berupa salat rawatib, salat tahiyatul masjid, salat Duha, dan lain-lain. Yang terpenting jumlahnya dua rakaat. Keempat: Tidak ada bacaan surah khusus ketika pelaksanaannya. Artinya cukup membaca Al-Fatihah (ini wajib) dan surah atau ayat yang dihafal. Kelima: Berdoa dengan doa yang disebutkan di dalam hadis setelah salam dan dianjurkan dengan mengangkat tangan. Selesai berdoa dia langsung menyebutkan keinginannya dengan bahasa bebas. Misalnya: ingin bekerja di perusahaan A; atau menikah dengan B; atau berangkat ke kota C; dan lain-lain. Keenam: Melakukan atau memilih apa yang menjadi tekadnya. Jika menjumpai halangan, berarti itu isyarat bahwa Allah?°Õ²¹¡¯²¹±ô²¹?tidak menginginkan hal itu terjadi pada anda. Ketujuh: Syekh Binbaz di dalam salah satu kesempatan tanya jawabnya, pernah memberikan nasihat mengenai apa yang harus dilakukan seseorang setelah salat istikharahnya, ¡°Kemudian setelah itu, ia berkonsultasi dengan orang-orang baik yang dikenalnya dari kerabat dan temannya dan meminta pendapat mereka. Jika hatinya merasa tenang untuk salah satu pilihan, maka ia melanjutkan apa yang menjadi pilihannya tersebut. Jika ia tetap ragu, maka ia melakukan salat istikharah kembali, kedua kalinya, ketiga kalinya, dan seterusnya hingga hatinya merasa nyaman dan tenang terhadap salah satu pilihan, apakah itu melanjutkan pilihannya tersebut ataukah tidak.¡±?(Fatawa Nur Ala Ad-Darbi). Kedelapan: Apapun hasil akhir setelah istikharah, itulah yang terbaik bagi kita. Meskipun bisa jadi tidak sesuai dengan harapan sebelumnya. Karena itu, kita harus berusaha rida dan lapang dada dengan pilihan Allah untuk kita. Nabi?shallallahu ¡®alaihi wasallam?mengajarkan dalam doa di atas dengan kita mengatakan, [?????? ?????????]?¡°kemudian jadikanlah aku rida dengannya¡±?maksudnya adalah?¡°²¹°ì³Ü?rida dengan pilihan-Mu ya Allah, meskipun tidak sesuai keinginanku.¡± Adakah kaitan jawaban istikharah dengan mimpi?Banyak dari kalangan kaum muslimin beranggapan bahwa jawaban istikharah akan Allah sampaikan dalam mimpi. Ini adalah anggapan yang yang sama sekali tidak benar dan tidak berdalil. Karena tidak ada keterkaitan antara istikharah dengan mimpi. Syekh Masyhur Hasan Salman?hafizhahullah?salah satu ulama besar Yordania yang lahir di Palestina mengatakan, ¡°Mimpi tidak bisa dijadikan acuan hukum fikih. Karena dalam mimpi, setan memiliki peluang besar untuk memainkan perannya, sehingga bisa jadi setan menggunakan mimpi untuk mempermainkan manusia.¡± Nabi?shallallahu ¡®alaihi wasallam?pernah bersabda, ????????? ??????: ?????? ?????????? ?????????? ???????????? ???????? ???? ??????? ¡°Mimpi ada 3 macam:?bisikan hati, godaan setan, dan kabar gembira dari Allah °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹.¡±?(HR. Bukhari no. 7017 dan Muslim no. 2263) Beliau juga menjelaskan bahwa mimpi tidak bisa digunakan untuk menetapkan hukum, namun hanya sebatas untuk diketahui saja. Dan tidak ada hubungan antara salat istikharah dengan mimpi. Karena itu, tidak disyaratkan, bahwa setiap istikharah pasti diikuti dengan mimpi. Hanya saja, jika ada seseorang yang istikharah kemudian dia tidur dan bermimpi yang baik, bisa jadi ini merupakan tanda baik baginya dan melapangkan jiwa. Tetapi, tidak ada keterkaitan antara istikharah dengan mimpi. (Al-Fatwa Al-Masyhuriyah: Wallahu A¡¯lam Bisshawab. Baca juga:? *** Penulis:?Muhammad Idris, Lc. ? |
Heliosentris atau Geosentris?
Heliosentris atau Geosentris?Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Kajian mengenai Heliosentris atau Geosentris termasuk mengulang sejarah polemik. Meskipun kelihatannya sederhana, tapi polemik ini telah menelan korban. Beberapa tokoh yang menolak pendapat gereja roma waktu itu, harus di-guilatine (pancung). Ada beberapa catatan yang bisa kita berikan terkait perselisihan ini, Pertama, perlu kita bedakan pendekatan yang dilakukan para ulama dengan pendekatan yang dilakuan para ahli fisika. Para ulama membahas ini, melalui pendekatan tafsir al-Quran dan sunah. yang bisa jadi berbeda dengan teori yang disampaikan fisikawan. Sebaliknya, para fisikawan menggunakan pendekatan empiris untuk menemukan teori tentang tata surya. Yang bisa jadi juga berbeda dengan hasil kesimpulan para ulama dalam menafsirkan al-Quran dan hadis. Intinya, kita dudukkan pendekatan sesuai porsinya. Kedua, para ulama kontemporer berbeda pendapat dalam menetapkan antara heliosentris dan geosentris. Baik pendapat pertama maupun kedua, semuanya ijtihad terhadap dalil dari al-Quran. Sebagian mengatakan, geosentris lebih benar. karena ini yag lebih sesuai sharih al-Qur¡¯an (makna tekstual al-Quran). Diantara ayat yang menunjukkan hal itu adalah firman Allah, ??????????? ??????? ????????????? ????? Matahari beredar di garis orbitnya.?(QS. Yasin: 38) Dan beberapa ayat lainnya. Ini merupakan pendapat Lajnah Daimah, sebagaimana dinyatakan dalam fatwa no. 18647, 9247, dan 15255. Lajnah Daimah bahkan mewajibkan siapapun untuk meninggalkan teori heliosetris. Karena itu hanya teori dan tidak sesuai dengan makna teks al-Quran. Demikian pula ini pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin. (Kutub wa Rasail Ibnu Utsaimin, VI/102/21). Sementara itu, Syaikh al-Albani berpendapat yang lebih tepat heliosentris. Ini lebih mendekati hasil penelitian empiris. Kemudian beliau menjawab mengenai tafsir surat yasin ayat 38 di atas, yang itu menjadi salah satu dalil utama geosentris. Syaikh al-Albani menyatakan, Bahwa di surat Yasin, Alah menyebutkan beberapa tanda kekuasaan-Nya, Di ayat 33 ¨C 36, Allah berbicara tentang bumi. Di ayat 37 dan 38, Allah berfirman tentang matahari. Di ayat 39 dan bagian awal ayat 40, Allah berbicara tentang bulan. Kemudin di akhir ayat 40, Allah berfirman, ??????? ??? ?????? ??????????? Dan semuanya beredar di alam semesta.?(QS. Yasin: 40). Kemudian Syaikh al-Albani menyimpulkan, bahwa kata ¡®semua¡¯ lebih dekat jika kita berlakukan untuk bumi, matahari, dan bulan. Sehingga semuanya berputar. (Silsilah al-Huda wa an-Nur, volume 1/497). Mengenai perbedaan pendapat ini, anda bisa simak di:? Ketiga, ?bahwa al-Quran dan sunah tidak akan pernah bertentangan dengan realita. Meskipun tidak semua realita disebutkan dalam al-Quran dan sunah. Terutama realita yang ada di alam. Karena al-Quran dan sunah bukan kitab biologi atau referensi ilmu pengetahuan alam. Salah satu contoh kejadiannya, hadis dari Thalhah?radhiyallahu ¡®anhu?bahwa Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?melarang para sahabat untuk mengawinkan kurma. Akibatnya gagal panen. Ketika berita ini sampai kepada Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam, beliau bersabda, ???????? ???? ????? ??????????? ???? ????? ??????? ??????? ???????????? ?????????? ????? ?????? ??????????? ?????????? ???????? ?????????? ???????? ??? ?????? ?????? ????? ????? ????? ??????? ?????? ??????? ????? ????? ????? ??????? Ini hanya dugaan saya. Jika itu bermanfaat, silahkan lakukan. Saya manusia biasa seperti kalian, dugaannya bisa benar bisa salah. Namun apa yang aku sampaikan jika itu dari Allah, sama sekali saya tidak akan berdusta atas nama Allah.?(HR. Ahmad 1399 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth). Masalah mengawinkan kurma, bukan ranah syariat. sehingga kembali kepada bukti empiris yang dimiliki manusia. sekalipun tidak dibimbing wahyu, mereka bisa memahaminya. Keempat, tujuan besar Allah menyebutkan alam semesta dalam al-Quran adalah untuk mengajak manusia agar semakin mengagungkan Allah. karena itu, sebelum Allah menyebutkan kejadian alam semesta, Allah berfirman, ???????? ?????? Ayat (tanda kekuasaan Allah) untuk mereka¡ Allah juga berfirman, ??? ???????? ???????? ????????? ????????? ??????? ?????????? ??????????? ???? ?????????? ??????????? ?????????? .???????? ?????? ?????? ????????? ???????? ???????????? ??????? Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.?Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap?(QS. al-Baqarah: 21-22) Tentu saja, tujuan utama ayat kauniyah disebutkan dalam al-Quran, bukan untuk referensi ilmu pengetahuan alam, apalagi untuk membuat polemik atau perbedaan pendapat diantara para hamba. Karena itu, sikap yang lebih kita kedepankan ketika membaca ayat-ayat semacam ini adalah pengagungan kepada Allah, Penciptanya. Sekalipun bisa jadi, detail dari ayat kauniyah itu tidak kita ketahui, dan tidak selayaknya kita gali. Kelima, Allah mengajarkan dalam al-Quran, agar perselisihan yang belum jelas kebenarannya, tidak terlalu disikapi serius. Terutama untuk masalah yang tidak menambah keimanan seseorang. Perselisihan memang tidak bisa dihindari. Tapi posisikan hanya perselisihan lahir saja, tidak sampai menjadi sumber perdebatan. Allah contohkan perselisihan manusia tentang jumlah ashabul kahfi. Ada yang mengatakan, 3 orang, 4 bersama anjingnya. Ada yang mengatakan 5 orang, 6 bersama anjingnya, dan ada yang mengatakan 7 orang, 8 bersama anjingnya. Angka berapapun yang dipilih, tidak ada kaitannya dengan ketaqwaan. Seseorang tidak lebih bertaqwa, ketika dia meyakiin jumlahnya 3, atau 5, atau 7. Dilanjutan ayat Allah mengajarkan, ???? ?????? ???????? ????????????? ??? ???????????? ?????? ??????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? Katakanlah: ¡°Rabku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.¡± Karena itu janganlah kamu (Muhammad) berdebat tentang hal mereka, kecuali perdebatan lahir saja.?(QS. al-Kahfi: 22) Dalam ayat ini, Allah mengajarkan, bahwa perbedaan pendapat untuk masalah yang belum terlalu jelas, dan permasalahan itu tidak menambah keimanan seseorang, ada 2 hal yang bisa dilakukan, [1] Kembalikan ilmunya kepada Allah. katakan, ¡°Allah yang paling tahu kebenarannya.¡± [2] Posisikan perselihan ini hanya bersifat lahir saja. Jangan sampai terlalu diseriusi. (Tafsir al-Kahfi, Ibnu Utsaimin) Terlepas dari perbedaan ulama dalam masalah Heliosentris atau Geosentris, keduanya tidak memiliki hubungan dengan ketaqwaan. Seseorang tidak menjadi semakin bertaqwa hanya karena dia memihak geosentris dan sebaliknya. Keenam, dalam teori fisika, baik matahari maupun bumi, keduanya bukan pusat alam semesta (universe). Sehingga, baik bumi maupun matahari, beserta seluruh benda langit lainnya, bergerak mengitari pusat alam semesta. Sehingga teori heliosentris, yang menyatakan, pusat alam semesta adalah matahari. Dan teori geosentris, yang menyatakan, pusat alam semesta adalah bumi, keduanya tidak seutuhnya benar. Karena keduanya bukan pusat alam semesta. Dalam teori relativitas, tidak salah ketika kita menyatakan, ¡°Menurut saya yang ada di bumi, matahari bergerak mengelilingi bumi.¡± Sebagaimana ketika anda di dalam mobil menyatakan, bahwa pohon yang ada di luar bergerak ke belakang. Hanya saja, untuk kasus mobil dan pohon, manusia bisa langsung bisa menyimpulkan mana yang sebenarnya bergerak dan mana yang gerakannya semu. Sementara untuk kasus matahari dan bumi, perlu perjuangan sangat panjang untuk membuktikan secara empiris, mana yang sebenarnya bergerak dan mana yang gerakannya semu. Jika kita mengesampingkan hubungan dengan tata surya lain dan bintang-bintang lain, kita menyimpulkan bahwa baik matahari maupun bumi, keduanya berputar mengelilingi pusat keduanya. Mengingat massa matahari benar-benar jauh lebih besar dibandingkan bumi, maka fisikawan menyimpulkan, bumi tampak mengelilingi matahari. Karena benda akan mengelilingi pusat massanya. Kita kembalikan semua ilmunya kepada Allah, Dzat yang menciptakan alam semesta besarta isinya. Dan dengan membaca ayat-ayat ini, semoga membuat kita lebih bisa mengagungkan Allah. Allahu a¡¯lam Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits?(Dewan Pembina?Konsultasisyariah.com). |
Hukum Istri yang Dinafkahi dengan Harta yang Haram
Hukum Istri yang Dinafkahi dengan Harta yang HaramPertanyaan: ???? ?? ???????? ??????? ???? ?????? ?? ??? ?????? ???????? ??? ???? ??? ? ???????? ???????? ?????? ???? ????? ????? ?????? ???? ????? ? ??? ????? ?? ??? ?? ??? ? Banyak keluarga Muslim yang para lelakinya bekerja dalam jual beli miras dan babi dan yang semisalnya. Anak dan istrinya tidak menyukai hal itu, tapi memang mereka hidup dari uang nafkah dari suaminya. Apakah mereka berdosa? Jawaban: ????? ??? ??? ???? ????? : ( ?????? ???? ?? ??????? ) ???? ??? ???? : ( ?? ????? ???? ???? ??? ????? ) ? ??????? ???????? ??? ???????? ??? ????? ?????? ?? ?????? ??????? ?? ??? ????? ?????? ????? ? ???? ????? ???????? ??????? ?? ??????? ?????? ??? ??? ????? ?? ?????? ?????? ?????? ?????? ?? ??? ??? . ???? ?? ?????? ?????? ??????? ??? ??? ????? ??? ???? ??? ???? ?????? ???????? ??? ????? ????? ???? Segala puji hanya bagi Allah. Allah?Sub?¨¡nahu wa Ta¡¯¨¡la?berfirman, ?????????? ????? ??? ?????????????? ¡°Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.¡± (QS. Taghabun: 16) Allah ¡®Azza wa Jalla juga berfirman, ???? ????????? ????? ??????? ?????? ?????????? ¡°Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.¡± (QS. Al-Baqarah: 286) Jika istri dan anak tidak mampu mencari nafkah yang halal sendiri, karena alasan darurat setelah mereka berusaha semampu mereka mencari harta yang halal dan mencari pekerjaan lain, mereka boleh menggunakan penghasilan suami yang haram secara syariat seperti menjual miras dan babi atau pekerjaan yang haram lainnya. Mereka boleh menerima nafkah wajib dari ayah mereka sesuai dengan kadar kecukupan dan kebutuhan mereka, tidak lebih dari itu. °Â²¹±ô±ô¨¡³ó³Ü²¹¡¯²¹±ô²¹³¾ Sumber:?Orang yang Tidak Berhak Mendapat Harta Waris ? Referensi:? |
PANDUAN PRAKTIS IEDUL FITHRI
PANDUAN PRAKTIS IEDUL FITHRI DAN HARI RAYA BERSAMA PEMERINTAH Berkenaan menjelang hari raya Idul Fithri yang berbahagia ¨Csemoga momentum tersebut menjadikan Allah °Õ²¹¡¯²¹±ô²¹ berkenan mengembalikan kita dan seluruh kaum muslimin kepada kebahagiaan, kehormatan, kebaikan, keberkahan, kemuliaan, dan kembali ke sejatinya yaitu kepada Agama Allah Azza wa Jalla¨C maka (perkenankan) saya untuk mengingatkan saudara-saudara saya yang muslim mengenai serangkaian adab dan sunnah hari raya ¡®Idul Fithri beserta peringatan terhadap beberapa perkara bid¡¯ah dan maksiat yang terjadi pada hari raya ¡®Idul Fithri, sekaligus mengingatkan untuk mengeluarkan zakat fithri sebelum shalat ¡®Ied diselenggarakan. Baca selengkapnya Panduan Praktis Iedul Fithri Hari Raya Bersama Rasulullah Iedul Fithri dan Halal bi Halal Hari Raya Bersama Pemerintah Tata Cara Mengeluarkan Zakat Fithri Panduan Puasa Enam Hari Bulan Syawwal ? Video Pendek :: Khutbah Iedul Fitri - Nasehat tentang Syukur, Sabar, Taqwa, Takut dan Harap, dan Istiqomah :: :: Wajib Zakat Fitri dengan Makanan Pokok, Tata Cara Sholat Ied dan Kesalahan Berkaitan Dengan Ied :: :: Amal-Amal Sholeh yg Terus kita Lakukan sesudah Ramadhan :: Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan. |
Re: Doa Mandi Junub
Adakah dalil berdoa setelah sholat fardhu dan mengusap wajah usai berdoa? Pada Kam, 20 Mar 2025 06.32, Abu Prada Aisyah via <abupradaaisyah=[email protected]> menulis:
|
Apakah Boleh Menggunakan Wig (Rambut Palsu)? Bagaimana Cara Wudhu dan Mandi Wajib Bagi Orang yang Menggunakan Wig?
Apakah Boleh Menggunakan Wig (Rambut Palsu)? Bagaimana Cara Wudhu dan Mandi Wajib Bagi Orang yang Menggunakan Wig?Pertanyaan: Aku adalah seorang remaja wanita berumur 27 tahun. Aku tidak memiliki rambut kepala sama sekali karena suatu penyakit. Semoga Allah memberi kami dan kalian kesehatan. Karena hal ini aku merasa sangat berat ketika hendak keluar di hadapan orang-orang atau rekan kerjaku. Ini sangat mempengaruhi kejiwaanku.? Aku ditawari pemasangan wig (rambut palsu) yang ditempel di kepala secara permanen dan bisa dilepas sebulan sekali. Bolehkan saya menggunakan wig jenis ini, termasuk ketika wudu dan salat? Karena menurutku, itu solusi tepat bagiku, karena pekerjaan dan hidupku menuntutku untuk selalu hadir di tengah manusia, sehingga aku selalu merasa sulit dan berat jika harus menyembunyikan aib ini. Beri fatwa untuk saya, mengingat ini adalah perkara penting, dan secara pribadi sangat bermasalah bagi saya. Ringkasan Jawaban: Sebagian ulama memberi keringanan menggunakan wig bagi yang tidak memiliki rambut sama sekali. Jika Anda menggunakan wig karena alasan tersebut, maka Anda wajib mengusapnya ketika wudu, karena mengusap di sini sifatnya ringan. Dan Anda wajib melepas wig tersebut ketika mandi wajib, karena air harus membasahi keseluruhan kulit. Baca lebih detail pada jawaban terperinci. Jawaban Rinci:
Hukum asalnya adalah?haram?menggunakan wig, karena ada riwayat dari Bukhari (5477) dan Muslim (2127) dari Humaid bin Abdurrahman bin Auf bahwa dia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan?ra?iyall¨¡hu ?anhu?di musim haji dia berkata di atas mimbar sambil memegang seikat rambut (sambungan rambut) yang didapat dari tangan pengawalnya: ??????? ?????????????? ???????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????? ???? ?????? ?????? ????????? ???????? ???????? ????? ???????????? ????? ???????? ?????? ??????????? ¡°Dimanakah ulama kalian!? Aku pernah mendengar Rasulullah?sallall¨¡hu ¡®alaihi wa sallam?melarang seperti ini, beliau bersabda: ¡®Bani Israil binasa ketika wanita-wanita mereka memakai seperti ini.¡¯¡± Dan banyak ulama menganggap penggunaan wig, termasuk menyambung rambut, dan orang yang menyambung rambut, dan yang meminta disambung rambutnya, dilaknat oleh Allah, sebagaimana dalam riwayat Bukhari (5937) dan Muslim (2122) dari Ibnu Umar?ra?iyall¨¡hu ?anhum¨¡?bahwa Rasulullah sallall¨¡hu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ?????? ??????? ???????????? ??????????????????? ?????????????? ??????????????????? ¡°Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan yang meminta disambung rambutnya dan melaknat orang yang membuat tato dan yang minta ditato.¡± (Muttafaqun ?alaihi) Lihat?Fatawa al-Lajnah ad-Daimah?(5/191) Namun sebagian mereka memberi keringanan dalam menggunakan wig bagi yang tidak memiliki rambut secara total. Syeikh Ibnu Utsaimin?ra?imahullahu ta?al¨¡?pernah ditanya tentang wanita yang mengonsumsi obat yang berakibat rontoknya sebagian besar rambutnya namun enggan menggunakan wig karena menganggap bahwa penggunaannya haram. Beliau menjawab, ¡°Penggunaan wig dalam kondisi yang diceritakan ini, di mana rambutnya rontok dan tidak mungkin tumbuh lagi, tidaklah mengapa. Kami katakan bahwa penggunaan wig dalam kondisi seperti ini tidak mengapa, karena tujuan sebenarnya bukan untuk menambah kecantikan tapi menghilangkan aib. Hal ini tidak masuk dalam masalah menyambung rambut yang pelakunya dilaknat oleh Nabi?sallall¨¡hu ¡®alaihi wa sallam.?Beliau melaknat?²¹±ô-°Â¨¡?¾±±ô²¹³ó?dan?al-Mustau?ilah.?´¡±ô-°Â¨¡?¾±±ô²¹³ó?adalah orang yang menyambung rambutnya dengan sesuatu.? Namun wanita penanya ini sebenarnya tidak seperti?²¹±ô-°Â¨¡?¾±±ô²¹³ó?karena tidak bertujuan untuk mempercantik diri atau menambah rambut yang telah Allah?Tab¨¡raka wa Ta¡¯¨¡la?ciptakan untuknya, dan hanya untuk menghilang aib diri yang menimpanya. Ini tidak mengapa, karena untuk menghilang aib diri, bukan mempercantik diri, sedangkan dua hal ini berbeda.¡± Selesai kutipan dari situs beliau. Beliau?ra?imahullahu ta?al¨¡?berkata, ¡°Jika ada yang bertanya, ¡®Apa pendapat Anda tentang wanita yang botak yang tidak ada sedikit pun rambut di kepalanya, bolehkah menggunakan wig untuk menutup aibnya dan bukan untuk kecantikan atau memanjangkan rambut?'¡± Jawabannya,?´¡±ô±ô¨¡³ó³Ü²¹¡¯±ô²¹³¾: Boleh. Namun, ada kisah seorang wanita dan putrinya yang terkena campak sehingga rusak rambutnya, kemudian bertanya kepada Nabi?sallall¨¡hu ¡®alaihi wa sallam?untuk menyambung rambutnya dan beliau melarangnya. Jawaban atas hadis ini, yang nampak bahwa rambutnya tidak hilang secara keseluruhan karena dia meminta disambung. Minta disambung menunjukkan bahwa akar rambutnya masih ada. Jika akar rambutnya masih ada artinya tujuannya adalah untuk memperbagus dan memperindahnya. Adapun jika tidak ada akar rambutnya, ini aib. Jadi, yang saya maksud botak adalah wanita yang kepalanya tidak ada rambutnya sama sekali, seperti pipinya. Ini ada, jangan sangka ini hanya pengandaian, ini nyata dan ada kejadiannya. Sehingga yang nampak bagiku bahwa seperti ini tidaklah mengapa karena perbedaan maksud dalam menyambung rambut yang terlarang dan terlaknat dengan menyambung rambut yang ini. Selesai kutipan dari ?arhu ?ah¨©h al-Bu?¨¡ri (7 599,600)
Dibolehkan bagi orang yang mengalami kerontokan rambut untuk berobat, walaupun dengan cara cangkok rambut, dan ini bukan termasuk mengubah ciptaan Allah, namun mengobati penyakit yang Allah ciptakan. Akademi Fikih Islam mengeluarkan sebuah resolusi tentang operasi plastik estetik dalam Muktamar Islamnya, dalam daurah yang ke 18 di Malaysia, dari 24-29 Jumadil Akhirah 1428 H atau 9-14 Juli 2007 M. Dalam penjelasan jenis operasi yang dibolehkan adalah: memperbaiki aib yang terjadi karena bekas luka bakar, kecelakan, penyakit dan lain sebagainya, seperti transplantasi dan penambalan kulit, rekonstruksi bentuk payudara setelah operasi pengangkatan baik keseluruhan atau sebagian, jika ukurannya baik besar atau kecil berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya, dan transplantasi rambut ketika rontok terutama untuk wanita. Selesai kutipan.
Ketika seorang wanita menggunakan wig, Anda harus mengusapnya ketika wudu, karena mengusap di sini sifatnya ringan, dan Nabi?sallall¨¡hu ¡®alaihi wa sallam?pernah mengikat rambutnya ketika haji dan mengusapnya dengan menaruh semacam gel agar rambutnya saling rapat sehingga tidak kemasukan debu. Namun wig wajib dilepas ketika mandi wajib, karena air harus menyentuh seluruh kulit. Lihat jawaban tambahan pada jawaban soal nomor 141074
Kami berdoa kepada Allah untuk kesehatan dan kesembuhan Anda. ´¡±ô±ô¨¡³ó³Ü²¹¡¯±ô²¹³¾. Sumber:? Referensi:? |
SALAH MEMAKNAI IDUL FITHRI
SALAH MEMAKNAI IDUL FITHRI, KEMANA PERGINYA UANG UMAT ISLAM? Sudah terbentuk opini di kalangan banyak kaum Muslimin bahwa Idul Fithri adalah saat bersenang-senang, seakan baru lepas dari beban puasa selama satu bulan penuh. Sebagian lagi berdalih menikmati keuntungan melimpah dari hasil dagang selama Ramadh?n. Sebagian yang lain mengemukakan alasan-alasan lain sesuai dengan aktifitasnya selama Ramadh?n. Yang jelas, menurut anggapan sementara sebagian kaum Muslimin, Idul Fithri adalah hari bersenang-senang sampai puas, seakan tanpa batas. Baca selengkapnya Salah Dalam Memaknai Idul Fithri Hukum Mengemis dan Meminta Sumbangan Dzikir Amalan Terbaik dan Kunci Kebaikan Adab-Adab Tilawah Al-Qur¡¯an Amal Jelek Beban Di Dunia dan Akhirat ? Video Pendek :: Amal-Amal Sholeh yg Terus kita Lakukan sesudah Ramadhan :: :: Nikmat Diberikan Hidayah Di atas Islam dan Sunnah :: Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan. |
Baca Doa Ini! Agar Setan tidak Masuk Rumah Anda
Baca Doa Ini! Agar Setan tidak Masuk Rumah AndaTanya: Apakah doa masuk rumah ( ??? ????) secara pahala,? sama dengan pahala orang yang membaca doa keluar rumah (dicukupi, dilindungi, diberi hidayah)? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Ada hadis yang menganjurkan agar kita menyebut nama Allah saat masuk rumah. Tujuannya adalah agar setan dari luar tidak turut masuk rumah bersama kita. Dalam hadis dari Jabir bin ¡®Abdillah?radhiyallahu ¡®anhuma,?Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda, ????? ?????? ????????? ???????? ???????? ??????? ?????? ????????? ???????? ????????? ????? ???????????? ??? ??????? ?????? ????? ???????. ??????? ?????? ?????? ???????? ??????? ?????? ????????? ????? ???????????? ???????????? ??????????. ??????? ???? ???????? ??????? ?????? ????????? ????? ???????????? ?????????? ???????????? ¡°Jika seseorang memasuki rumahnya lalu dia menyebut nama Allah saat masuk rumah, begitu pula saat dia makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), ¡°Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada jatah makan.¡± Ketika dia masuk rumahnya tanpa menyebut nama Allah, setan-pun mengatakan (pada teman-temannya), ¡°Saat ini kalian mendapatkan tempat untuk bermalam.¡± Dan ketika dia lupa menyebut nama Allah saat makan, maka setan-pun berkata, ¡°Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah makan malam.¡± (HR. Muslim 2018). Hadis ini secara umum menunjukkan anjuran untuk berdzikir, menyebut nama Allah ketika masuk rumah dan ketika hendak makan. Adakah bacaan khusus ketika masuk rumah? Terdapat sebuah hadis yang menyebutkan bacaan khusus ketika masuk rumah. Hadis dari Abu Malik al-Asy¡¯ari?radhiyallahu ¡®anhu, Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda, ????? ?????? ????????? ??? ???????? ?????????? ?????????? ?????? ?????????? ?????? ??????????? ???????? ??????????? ?????? ??????? ????????? ???????? ??????? ????????? ??????? ??????? ???????? ???????????? ????? ??????????? ????? ???????? Apabila seseorang memasuki rumahnya, maka hendaknya dia mengucapkan, ¡®Allahumma inni as-aluka khoirol mawlaji wa khoirol makhroji, bismillahi walajnaa wa bismillahi khorojnaa wa alallahi robbinaa tawakkalnaa¡¯ (Ya Allah, aku memohon pada-Mu kebaikan ketika masuk dan keluar dari rumah. Dengan nama Allah, kami masuk dan dengan nama Allah kami keluar dan hanya kepada Allah Rabb kami, kami bertawakkal). Lalu hendaklah menyampaikan salam pada keluarganya.¡± (HR. Abu Daud 5096. Al-Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho¡¯if. Hadis ini juga dinilai dho¡¯ifkan oleh al-Albani). Mengingat hadis ini statusnya dhaif, maka kita tidak merekomendasikan untuk merutinkannya. Hanya saja, dianjurkan bagi kita untuk berdzikir, menyebut nama Allah ketika masuk rumah dengan kalimat umum, misalnya dengan mengucapkan?bismillah¡ selanjutnya ucapkan salam untuk yang ada di dalam rumah. Sementara janji dicukupi, dilindungi, dan diberi hidayah, berlaku untuk keutamaan doa ketika keluar rumah. Dalam hadis dari Anas bin Malik?radhiyallahu ¡®anhu, Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?menjelaskan keutamaan doa ini, ????? ?????? ????????? ???? ???????? ??????? ?????? ??????? ??????????? ????? ???????? ??? ?????? ????? ??????? ?????? ?????????? ?????: ??????? ?????????: ???????? ?????????? ?????????? ???????????? ???? ?????????????? ????????? ???? ????????? ?????: ?????? ???? ???????? ???? ?????? ???????? ????????? ¡°Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemduian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: ¡®Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.¡¯ Seketika itu setan-setanpun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya, ¡®Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.¡¯ (HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426, dan dishahihkan al-Albani) Allahu a¡¯lam Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits?(Dewan Pembina?Konsultasisyariah.com) Referensi:? |
Cara Mengatasi Galau Menurut Islam
Cara Mengatasi Galau Menurut IslamBagaimana cara mengatasi galau? Soalnya ini penyakitnya para remaja. Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du, Sebelumnya mohon maaf, sebenarnya kami kesulitan memahami arti kata ¡®galau¡¯. Banyak orang sering menggunakannya, namun terkadang mereka kesulitan menyebutkan batasannya. Kami mencoba googling, ketemu beberapa keterangan unik tentang galau. Ada yang bilang, ¡°galau itu adalah perasaan kacau dalam hati, bingung harus memilih, bisa juga ragu-ragu.¡± Ada juga yang bilang, ¡°Galau itu ketika orang itu tengah kosong, dan itu berasal dari hati.¡± Ada yang mengatakan, ¡°Perasaan kacau gara-gara cinta.¡± Jika kita merujuk pada KBBI, galau diartikan dengan kacau, tidak karuan. Menyimak banyak definisi malah bikin kita galau untuk memahami kata galau. Tapi pada intinya kita bisa menyimpulkan, galau adalah perasaan kacau, karena memikirkan masa depan atau bingung menentukan pilihan. Obsesi ManusiaBagian dari karakter manusia, mereka memiliki obsesi dan harapan. Dan karena karakternya yang tamak, obsesi itu selalu berkembang. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ¡®anhuma, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ???? ????? ??????? ????? ?????????? ???? ????? ?????????? ???????? ? ????? ??????? ?????? ????? ????? ?????? ?????????? Jika manusia memiliki dua lembah penuh dengan harta, pasti dia akan mencari lembah harta ketiga. Tidak ada yang bisa memenuhi perut anak Adam, selain tanah. (HR. Bukhari 6436 & Muslim 2462) Tidak ada yang bisa menghentikan manusia untuk selalu mengejar obsesinya, selain kematian. Anda bisa perhatikan gambar berikut, Sahabat Ibnu Mas¡¯ud pernah menceritakan penjelasan Nabi?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?tentang karakter manusia, ????? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ?????? ??????????? ??????? ?????? ??? ????????? ???????? ??????? ??????? ??????? ???????? ????? ????? ??????? ??? ????????? ???? ????????? ??????? ??? ?????????? ???????: ????? ????????????? ??????? ???????? ??????? ????? ???? ???? ??????? ????? ??????? ??????? ???? ??????? ????????? ???????? ????????? ?????????? ????????????? ?????? ?????????? ????? ???????? ?????? ?????? ?????????? ????? ???????? ????? Nabi?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?pernah membuat bangun segi empat, lalu beliau membuat garis lurus di tengahnya yang menembus bangun segi empat itu. Kemudian beliau membuat garis kecil-kecil menyamping diantara garis tengah itu. Lalu beliau bersabda, ¡°Ini manusia. Dan ini ajalnya, mengelilinginya. Dan garis yang menembus bangun ini adalah obsesinya. Sementara garis kecil-kecil ini adalah rintangan hidup. Jika dia berhasil mengatasi rintangan pertama, dia akan tersangkut rintangan kedua. Jika dia berhasil lolos rintangan kedua, dia tersangkut rintangan berikutnya.¡±?(HR. Bukhari 6417). Pelajaran hadis, Bahwa sejatinya semua manusia mengalami galau, karena tidak ada satupun manusia yang tahu masa depannya. Sementara mereka semua berharap bisa mendapatkan cita-citanya. Allah berfirman, ????? ??????? ?????? ?????? ???????? ????? ¡°Tidak ada satupun jiwa yang mengetahui apa yang akan dia kerjakan besok.¡±?(QS. Luqman: 34) Pelajaran lain, bahwa kita selalu memikirkan obasesi yang belum pasti, namun kita sering melupakan sesuatu yang pasti, yaitu kematian. Karena itu, semata mengalami galau, pikiran kacau, bingung dalam menentukan arah hidup, bukanlah kesalahan. Hampir semua manusia mengalaminya. Yang lebih penting adalah mengatasi kondisi galau, sehingga tidak sampai menyeret kita kepada jurang maksiat. Ada beberapa saran yang bisa kita lakukan, untuk mengurangi rasa galau, Pertama, Sibukkan Diri dengan Semua yang Bermanfaat Secara garis besar, Rasulullah?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?telah memberikan panduan, agar manusia selalu maju menuju lebih baik dalam menghadapi hidup. Dari Abu Hurairah?Radhiyallahu ¡®anhu, Rasullullah?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda, ???????? ????? ??? ??????????, ??????????? ??????????, ????? ????????, ?????? ????????? ?????? ????? ??????: ???? ?????? ???????? ????? ????? ???????, ???????? ????: ??????? ???????? ????? ????? ??????; ??????? ???? ???????? ?????? ????????????? Bersemangatlah untuk mendapatkan apa yang manfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah. Jika kalian mengalami kegagalan, jangan ucapkan, ¡®Andai tadi saya melakukan cara ini, harusnya akan terjadi ini¡dst.¡¯ Namun ucapkanlah, ¡®Ini taqdir Allah, dan apa saja yang dia kehendaki pasti terjadi.¡¯ Karena berandai-andai membuka peluang setan. (HR. Ahmad 9026, Muslim 6945, Ibn Hibban 5721, dan yang lainnya). Mari kita kupas setiap bagian dalam hadis di atas, Pertama, sibukkan diri untuk selalu mengerjakan yang manfaat. Beliau tidak memberikan batasan, artinya memberikan makna umum, sehingga ini berlaku baik untuk manfaat dunia maupun akhirat. Karena ketika kita sibuk dengan ?segala yang bermanfaat, kita tidak memiliki waktu luang untuk melakukan perbuatan yang tidak manfaat, apalagi berbahaya. Ibnul Qoyim mengatakan, ?? ???? ??????? ????? ??? ????? ?????? ??????? ??? ????? ?? ???? ?????? ?? ?? ?? ?????? ??? ?????? ????? ??? ???? ??? ?? Bahaya terbesar yang dialami seorang hamba, adalah adanya waktu nganggur dan waktu luang. Karena jiwa tidak akan pernah diam. Ketika dia tidak disibukkan dengan yang manfaat, pasti dia akan sibuk dengan hal yang membahayakannya. (Thariq al-Hijratain, hlm. 413) Seorang mukmin tidak perlu merasa kesulitan untuk mencari apa yang manfaat baginya. Karena semua yang ada di sekitarnya, bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat baginya. Jika dia belum bisa melakukan kegiatan yang manfaatnya luas, dia bisa awali dengan kegiatan yang manfaatnya terbatas. Setidaknya dia gerakkan lisannya untuk berdzikir atau membaca al-Quran. Atau berusaha menghafal al-Quran atau membaca buku yang bermanfaat. Tidak ada istilah nganggur bagi seorang mukmin. Karena setiap mukmin selalu sibuk dengan semua kegiatan yang manfaat. Ibnu Mas¡¯ud mengatakan, ??? ????? ?? ??? ????? ????? ?? ?? ??? ???? ??? ???? Sungguh aku marah kepada orang yang nganggur. Tidak melakukan amal dunia maupu amal akhirat. (HR. Thabrani dalam Mu¡¯jam al-Kabir, 8539). Kedua, jangan lupa diiringi dengan doa Inilah kelebihan orang mukmin yng tidak dimiliki selain mukmin. Setiap mukmin memiliki kedekatan hati dengan Rabnya. Karena mereka memiliki harapan di sisi Rabnya, yang ini tidak dimiliki oleh orang kafir. ¡°mintalah pertolongan kepada Allah¡± Mengingatkan agar kita tidak hanya bersandar dengan kerja yang kita lakukan, tetapi harus diiringi dengan tawakkal kepada Allah. Karena keberhasilan tidak mungkin bisa kita raih, tanpa pertolongan dari Allah. Ketiga, jangan merasa lemah Dalam melakukan hal yang terbaik dalam hidup, bisa dipastikan, kita akan mengalami rintangan. Seorang mukmin, rintangan bukan sebab untuk putus asa. Karena dia paham, rintangan pasti di sepanjang perjalanan hidupnya. Kedua, Hindari Panjang Angan-angan Terlalu ambisius menjadi orang sukses, memperparah kondisi galau yang dialami manusia. Dia berangan-angan panjang, hingga terbuai dalam bayangan kosong tanpa makna. Karena itulah, Rasulullah?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?dan para sahabat mencela panjang angan-angan. Dari Abu Hurairah?Radhiyallahu ¡®anhu, Nabi?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda, ??? ??????? ?????? ?????????? ??????? ??? ??????????? ??? ????? ?????????? ? ??????? ???????? Hati orang tua akan seperti anak muda dalam dua hal: dalam cinta dunia dan panjang angan-angan.?(HR. Bukhari 6420) Ali bin Abi Thalib mengatakan, ??? ???? ?? ???? ????? ?????? ????? ???? ?????? ????? ?????? ????? ????? ?? ?????? ????? ??? ????? ????? ??????. ??? ???? ??????? ?????? ????? ¡°Yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah menikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu bisa menjadi penghalang untuk memihak kebenaran. Panjang angan-angan bisa melupakan akhirat. Ketahuilah bahwa dunia akan berlalu. Ketiga, Jangan Merasa Didzalimi Taqdir Ketika anda merasa lebih gagal dibandingkan teman anda, ketika anda ?merasa lebih miskin dibandingkan rekan anda, Ketika anda terkatung-katung di dunia kuliah, sementara teman anda telah sukses di dunia kerja dan keluarga, Anda tidak perlu berduka, karena duka anda tidak akan mengubah nasib anda. Yang lebih penting kendalikan hati agar tidak hasad dan dengki. Anda perlu mengingat hadis ini, Dari Abu Hurairah?Radhiyallahu ¡®anhu,?Rasullullah?Shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda, ????????? ????? ???? ???? ???????? ???????? ???? ?????????? ????? ???? ???? ?????????? ????????? ???????? ???? ?? ?????????? ???????? ??????? ?????????? Perhatikanlah orang yang lebih rendah keadaannya dari pada kalian, dan jangan perhatikan orang yang lebih sukses dibandingkan kalian. Karena ini cara paling efektif, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah bagi kalian. (HR. Ahmad 7657, Turmudzi 2703, dan Ibn Majah 4142) Ketika anda melihat ada orang kafir yang bergelimang nikmat, anda perlu ingat bahwa nikmat iman yang anda miliki. Ketika anda melihat orang muslim ahli maksiat lebih sukses, anda perlu ingat, Allah lebih mengunggulkan anda dengan taat. Keempat, Jangan Lupakan Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat Diantara doa yang bisa anda rutinkan, ?????????? ???????? ??? ?????? ??????? ???? ???????? ??????? ?????????? ??? ????????? ??????? ?????? ???????? ?????????? ??? ???????? ??????? ?????? ???????? ????????? ?????????? ????????? ??? ??? ????? ?????? ????????? ????????? ??????? ??? ???? ????? ????? Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan. (HR. Muslim no. 2720). Semoga Allah selalu membimbing kita untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits?(Dewan Pembina?Konsultasisyariah.com) Referensi:? |
Nazar Dalam Mimpi?
Nazar Dalam Mimpi?Ustadz, kami pernah bermimpi bahwa kami melakukan nazar di dalam mimpi, untuk menyembelih sapi jika anak telah menikah dan tidak terkena mara bahaya. Dan ini sapi alhamdulillah sudah terlanjur terbeli. Bagaimana menyikapi nazar seperti ini? Hamba Allah, di Sumsel Jawaban: Bismillah wal hamdulillah was sholaatu was salaamu ¡®ala rasulillah wa ba¡¯du. Pertama, kita pahami terlebih dahulu apa syarat nazar.Untuk dihukumi sah, nazar disyaratkan harus diucapkan dengan lisan. Di dalam Fatawa Syabakah Islamiyyah nomor?156139, ??? ????? ?? ????? ????? ?????? ?? ?? ?? ??? ?? ?????? ??????? ¡°Nazar tidak sah hanya sebatas niat dalam hati. Untuk sah, harus diucapkan dengan lisan.¡± Nazar dalam mimpi tentu tidak bisa disebut nazar. Karena seorang tidak mengucapkan nazar dengan lisannya, dia tidak sedang dalam kondisi sadar. Sehingga tidak perlu dihiraukan. Karena mimpi tidak bisa dijadikan dasar suatu amalan. Menjadikannya dasar amal shalih adalah akar kebid¡¯ahan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum sufi. Kecuali jika saat terbangun dengan sadar dia mengucapkan nazar dengan lafadz yang tegas, seperti: ¡°saya bernazar kalau anak saya bla bla¡.saya mau menyembelih sapi.¡± Atau ungkapan semakna, tidak ada lafadz khusus dalam bernazar. Kedua, kenali jenis nazarnya.Jika memang sudah terbukti bahwa mimpi itu telah menjadi nazar yang diucapkan lisan dalam kondisi sadar, mari kita kenali dua macam nazar berikut. Masuk ke nazar jenis manakah nazar yang disampaikan pada pertanyaan di atas?
Yaitu nazar yang tidak dikaitkan dengan syarat, harapan, atau tercapainya sesuatu.
Yaitu nazar yang dikaitkan dengan syarat, harapan, atau tercapainya sesuatu. Nazar yang disebutkan di atas, tergolong nazar jenis kedua ini. Karena dikaitkan dengan tercapainya sesuatu berupa terhindar dari mara bahaya setelah anak menikah. Untuk nazar muqoyyad, seorang wajib menunaikan nazarnya di saat harapan tersebut telah tercapai. Dalam kitab Fikih Al-Muyassar (hal. 393) dijelaskan, ???? ???? ?????? ?? ??? ???? ???? ????? ?????? ¡°Nazar muqoyyad, wajib ditunaikan saat syarat dan harapan telah tercapai.¡± Jika belum tercapai maka tidak wajib menunaikan nazar. Penunaian nazar menyembelih sapi di saat harapan tersebut belum tercapai tidak bisa dihukumi sebagai menunaikan nazar. Ketiga, nazar tidak berpengaruh pada terkabulnya harapan.Ada anggapan di masyarakat bahwa dengan bernazar maka harapan akan lebih mudah terkabul, ini tidak benar. Nazar tidak berkaitan sama sekali dengan terkabul atau tidaknya doa dan harapan. Jika harapan itu terkabul maka bukan nazar sebabnya. Namun karena takdir Allah ¡®azza wa jalla. Dalil keterangan ini adalah hadis Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ????? ????????? ??? ????????? ??????? ????? ?????????? ?????????? ???????????? ??????????? ???? ?????????? ¡°Sesungguhnya nazar tidak menyegerakan sesuatu dan tidak pula bisa menangguhkannya. Nazar ini hanya dilakukan oleh orang yang bakhil¡± (HR. Bukhari dan Muslim) Kami nukilkan penjelasan hadis di atas dari Fatawa Islam (islamqa, situs fatwa asuhan Syekh Sholih Al-Munajjid hafidzohullah) nomor?224709, ????? ??? ??? ? ?????? ?? ????? ?? ????? ?????? ? ???? ???? ?? ??? ?? ???? ???????? ???? ???? ?? ??? ??????? ? ?? ???? ???? ????? ???????? ?? ???? ???? ?? ? ??? ?????? ?? ???? ????? ???? ??????? ¡°Hadis ini, menunjukkan bahwa nazar tidak ada keterkaitan dengan tercapainya harapan Anda. Yang lebih baik dari bernazar, dalam upaya menggapai harapan, adalah Anda mengupayakan sebab yang memang dapat mewujudkan harapan itu dan berdoa kepada Allah agar dimudahkan mendapatkan apa yang menjadi harapan jika memang harapan itu baik untuk Anda. Sungguh doa itu sebab yang paling manjur untuk menggapai harapan.¡± Keempat, hati-hati dengan perkara takhayul dan khurafat.Takhayul adalah kabar yang berdasarkan khayalan belaka. Oleh karenanya, orang sombong yang kagum dengan dirinya dalam bahasa Arab disebut?Mukhtal?atau?Dzul Khuyala¡¯.?Karena dia membayangkan dirinya hebat seolah tidak ada yang menandinginya. (Lisan al-¡®Arab,?11/226) Sementara khurafat adalah berita dusta. Sebagai keterangan Ibnul Mandzur ini, ?????????? ??????? ??????????????? ?? ???????. ??????: ???? ??????? Khurafat adalah berita yang dibumbui dengan kedustaan. Masyarakat menyebut, ¡®Beritanya khurafat¡¯. Kemudian beliau menyebutkan latar belakang istilah ini, ??? ??? ?????? ?? ????? ????? ?????? ????? ??????? ?? ??? ???????? ??? ?? ?????????? ???????????? ??????? ?? ??? ??? ???? ???? ????????? ????????? ???? ??? ???????? ???? ??????? ???????? ???? ??? ???????? ?????: ???? ??????? Dijelaskan oleh Ibnul Kalbi tentang pernyataan masyarakat, ¡®Beritanya khurafat¡¯ bahwa Khurafat adalah nama orang dari Bani Udzrah atau bani Juhainah. Dia pernah diculik Jin kemudian kembali ke kampungnya. Setelah itu, dia bercerita banyak tentang berbagai kejadian yang dia lihat, sehingga banyak orang terheran-heran. Sampai mereka tidak percaya dan menganggap Khurafat berdusta. Akhirnya jadi terkenal di tengah masyarakat, ¡°Beritanya Khurafat.¡± (Lisanul Arab, 9/62) (Keterangan tentang takhayul dan khurafat kami ringkas dari:?) Jika ada keyakinan bahwa nazar akan menjadi sebab terbebasnya anak dari mara bahaya, bisa masuk kategori takhayul dan khurafat sekaligus. Takhayul karena anggapan seperti itu hanya khayalan belaka yang tidak memiliki dasar ilmiyah dan syari¡¯at. Khurafat karena keyakinan seperti itu dusta. Sisi khayal dan dustanya adalah nazar tidak berpengaruh pada terkabul dan tidaknya doa. Sebagaimana kami paparkan di poin ketiga di atas. Tentu keyakinan seperti ini haram dan dosa. Lebih-lebih jika yang ditunaikan ternyata bukan nazar. Karena tidak terpenuhi syarat yang dijelaskan di atas:
Kemudian disertai keyakinan dapat terhindar dari mara bahaya, jika menyembelih sapi yang didasari mimpi, di sebagian masyarakat seperti ini disebut ¡°bayar niat¡±. Ini lebih kental nilai takhayul dan khurafatnya. Karena kalau menunaikan nazar masih ada nilai ibadah. Allah menceritakan sifat penghuni surga, di antaranya orang-orang yang menunaikan nazarnya. ???????? ??????????? ???????????? ??????? ????? ???????? ???????????? Penghuni surga itu memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. (QS Al-Insan: 7) Hanya salahnya ada di anggapan bahwa nazar dapat berpengaruh pada terkabulnya doa. Adapun menyembelih sapi hanya karena mimpi, sama sekali bukan nazar dan tidak ada nilai ibadah. Murni amalan dan keyakinan yang dibangun di atas mimpi. Kelima, tawasul (wasilah) agar doa terkabul.Ada banyak macam cara tawasul agar doa lebih mustajab yang disarankan oleh Islam.?Lengkapnya bisa pembaca pelajari di sini:? Salah satunya adalah bertawasul dengan amal shalih. Nazar tidak berkaitan dengan terkabulnya doa. Namun seorang bisa bertawasul dengan amalan ibadah berupa menunaikan nazar. Bukan nazarnya yang menjadi tawasul tapi amal sholihnya berupa menunaikan nazar yang menjadi tawasul doa. Namun dengan catatan tebal,?ini berlaku untuk nazar yang benar-benar nazar yang sah secara syariat. Pun demikian kami tidak sarankan, jika tawasul model ini dilaksanakan, akan menimbulkan prasangka takhayul dan khurafat di masyarakat. Karena seorang muslim tidak boleh memancing prasangka tidak baik orang kepada dirinya. Atau dilakukan dengan dibubuhi keyakinan takhayul dan khurafat atau niat yang tidak baik. Jika demikian yang terjadi, kami sarankan untuk memilih cara tawasul lain yang alhamdulillah banyak. Adapun sapi yang sudah terlanjur terbeli, alhamdulillah masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya, diternak, dijual kembali, dll. Wallahua¡¯lam bis showab. *** Dijawab oleh: Ustadz Ahmad Anshori, Lc. (Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Quran Jogjakarta dan Pengasuh Thehumairo.com) |
Hadis: ¡°Siapa Menyentuh Hajar Aswad, Ia Menyentuh Tangan Allah¡±
Hadis: ¡°Siapa Menyentuh Hajar Aswad, Ia Menyentuh Tangan Allah¡±Pertanyaan: Assalamu¡¯alaikum?ustadz, izin bertanya mengenai hadits Ibnu Majah nomor 2957. Wahai Abu Muhammad, hadis apa yang sampai kepadamu tentang pojok hajar aswad ini? ¡®Atha` mengatakan: Abu Hurairah menceritakan kepadaku bahwa beliau mendengar Rasulullah?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda,?¡°Siapa saja yang menyentuhnya, maka sungguh ia menyentuh tangan Ar-Rahman.¡± Apakah hadits ini shahih ustadz??jazakallahu khayran Jawaban: Hadis tersebut memang benar diriwayatkan Ibnu Majah dalam?Sunan Ibnu Majah?(no.2975) dengan lafadz, ???? ????? ???????? ??? ????????? ?????? ????? ????? ??????? ????? ??????? ????? ??????? ????? ?? ??????? ??????? ?????? ??? ???????? ¡°Atha¡¯ berkata: Abu Hurairah menyampaikan hadis kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah?shallallahu¡¯alaihi wa sallam?bersabda:?siapa yang menyentuh hajar aswad, maka sesungguhnya ia menyentuh tangan Ar Rahman¡±. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Ismail bin ¡®Ayyasy, ia berkata: Humaid bin Abi Sawiyyah (yaitu Humaid bin Abi Suwaid) menyampaikan hadis kepadaku: aku mendengar Ibnu Hisyam bertanya kepada ¡®Atha, dan seterusnya. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ath Thabrani dalam?Mu¡¯jam Al Ausath?(no.8400), Ibnu ¡®Adi dalam?Al Kamil fid Dhu¡¯afa?(2/274). Ibnu ¡®Adi?rahimahullah?berkata tentang Humaid bin Abi Suwaid: ???? ??????? ????? ?? ??? ???? ??? ?? ??? ??? ??? ???? ???? ??? ???????? ????? ?? ??? ???? ?? ??? ???? ????? ???? ???????? ?? ???? ??? ??????? ???? ?????? ??? ¡°±õ²¹?munkarul hadis. Dan Humaid bin Abi Suwaid ini menyampaikan hadis kepada Ibnu ¡®Ayyasy beberapa hadis yang seakan-akan diterima dari ¡®Atha bin Abi Rabah padahal hadis-hadis tersebut tidak?mahfuzh?sebagaimana yang diriwayatkan dari Atha¡± (Al Kamil fid Dhu¡¯afa, 3/79). Ismail bin Ayyash juga perawi yang dipermasalahkan riwayatnya jika meriwayatkan dari perawi yang selain Ahlus Syam. Al Hakim mengatakan: ¡°Dhaif?riwayatnya jika bukan dari penduduk Syam¡±. Al Bukhari berkata: ¡°Jika ia meriwayatkan hadis dari penduduk Syam, maka?shahih. Namun jika dari selainnya, maka perlu dicek lagi¡±. Waki¡¯ bin Jarrah mengatakan: ¡°Pengambilan hadisnya tercampur (mukhtalith)¡±. Dan Humaid bin Abi Suwaid dari Mekkah. Sehingga dalam riwayat ini Ibnu Ayyasy meriwayatkan bukan dari penduduk Syam. Dari keterangan ini jelaslah tentang kedhaifan riwayat di atas. Sebagaimana didhaifkan oleh Ibnu Adi dalam?Al Kamil fid Dhu¡¯afa?(2/274), juga oleh Al Albani dalam?Dha¡¯if Sunan Ibnu Majah?(no.721). Terdapat riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah?°ù²¹»å³ó¾±²¹±ô±ô²¹³ó³Ü¡¯²¹²Ô³ó³Ü, bahwa Nabi?Shallallahu¡¯alaihi Wasallam?bersabda: ????????? ??????? ??????? ??? ???????? ????? ?? ????? ¡°Al Hajarul Aswad adalah tangan kanan Allah di muka bumi, yang dengannya Allah menjabat tangan para hamba-Nya¡±. Diriwayatkan oleh Ibnu ¡®Adi dalam?Al Kamil fid Dhu¡¯afa?(1/557), dari jalan Ali bin Muhammad bin Hatim, ia berkata: Muhammad bin Ali Al Azdi menyampaikan hadis kepadaku: Ishaq bin Bisyr Abu Ma¡¯syar Al Madyani menyampaikan hadis kepadaku: dari Muhammad bin Al Munkadir, dari Jabir. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam?Al Ilal Al Mutanahiyat?(no.944). Dalam sanadnya terdapat Ishaq bin Bisyr yang ia adalah perawi?kadzab?dan sering memalsukan hadis. Dengan demikian, riwayat ini juga tidak shahih. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah?rahimahullah?mengatakan: ?????? ?? ???? ? ???????? ???? ?? ?? ??? ???? ¡°Sanad hadis ini tidak shahih, yang?masyhur?ini adalah perkataan dari Ibnu Abbas¡± (Majmu¡¯ Al Fatawa, 6/397). Mengingat hadis ini bicara tentang perkara gaib dan tidak shahih dari Nabi, maka tidak perlu dilihat lagi. Oleh karena itu Ibnul ¡®Arabi?rahimahullah?mengatakan: ???? ???? ??? ????? ???? ¡°Hadis ini batil tidak perlu dilihat sama sekali¡± (dinukil dari?Taqrib At Tadmuriyah, hal. 63). Terlebih lagi, riwayat dari Ibnu ¡®Abbas juga?»å³ó²¹¡¯¾±´Ú. Disebutkan?Syarhus Sunnah, ??? ???? ????? ???: ???????? -????? ????????- ?????? ????? ?? ??????? ???????? ??? ??????? ????????? ????????? ???? ¡°Dari Ibnu Abbas ia berkata: Rukun ini (yaitu rukun Hajar Aswad) adalah tangan kanan Allah di bumi, yang dengannya Allah menjabat tangan para makhluk-Nya sebagaimana manusia bersalaman dengan saudaranya¡±. Syaikh Syu¡¯aib Al Arnauth?rahimahullah?mengomentari riwayat ini: ¡°Di dalamnya sanadnya terdapat Ibrahim bin Yazid Al Jauri, ia perawi yang?matruk¡± (Takhrij Syarhus Sunnah, 7/114). Kita asumsikan riwayat ini?shahih, karena sebagaimana dikatakan oleh Al Mundziri ketika mengomentari riwayat dari Abu Hurairah di atas: ???? ??? ??????? ¡°Dihasankan oleh sebagian Masyaikh kami¡± (At Targhib wat Tarhib, 2/186). Maka makna riwayat ini bukan berarti Allah?³Ù²¹¡¯²¹±ô²¹?benar-benar bersalaman dengan makhluk-Nya. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin?rahimahullah?menjelaskan: ¡°Andaikan riwayat ini?shahih, sudah jelas bahwa Hajar Aswad bukan benar-benar tangan kanan Allah. Karena yang disebutkan di dalam riwayat ini: ?????? ????? ?? ?????? ¡°Tangan kanan Allah di muka bumi¡±. Lafadznya?muqayyad?(diberikan keterangan) dengan ¡°di muka bumi¡±, tidak disebutkan secara mutlak. Dan hukum lafadz yang mutlak tentu berbeda dengan lafadz yang?muqayyad. Dan kita ketahui bersama bahwa Allah?³Ù²¹¡¯²¹±ô²¹?berada di langit. Dan dalam riwayat ini juga disebutkan:?¡°siapa yang menyentuh dan mencium hajar aswad maka?seakan-akan?ia menyentuh dan mencium tangan kanan Allah¡±. Dan kita ketahui bersama bahwa?al musyabbah?(objek yang dianggap serupa) berbeda dengan?al musyabbah bihi?(objek yang diserupakan). Sehingga?atsar?ini jelas mengatakan bahwa menyentuh hajar aswad bukan berarti bersalaman dengan Allah langsung¡± (Taqrib At Tadmuriyah, hal. 63). Namun ini jawaban bagi yang menganggap riwayatnya bisa diterima. Dan yang tepat,?wallahu a¡¯lam, riwayat ini tidak bisa diterima karena derajatnya?»å³ó²¹¡¯¾±´Ú?(lemah) bahkan?mungkar. Sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Semoga Allah?³Ù²¹¡¯²¹±ô²¹?memberi taufik. *** Dijawab oleh Ustadz?Yulian Purnama, S.Kom.? Referensi:? |
Biografi Ringkas Imam Abu Hanifah
Biografi Ringkas Imam Abu HanifahNama dan kunyahDia adalah Nu¡¯man bin Tsabit bin Zuwatha At-Taimi Al-Kufi. Dikatakan bahwa dia adalah keturunan Persia. Ayahnya, Tsabit, lahir dalam Islam, dan Abu Hanifah sendiri adalah seorang pedagang sutra. Beliau diberi nama Nu¡¯man adalah sebagai harapan kelak menjadi orang besar, sebagaimana Nu¡¯man salah satu raja Persia. Memiliki?kunyah?Abu Hanifah. KelahiranAbu Hanifah lahir pada tahun 80 H. Dia pernah melihat??ketika Anas datang ke Kufah, namun tidak terdapat bukti bahwa dia mendengar langsung dari salah satu sahabat. Kisah menuntut ilmuZufar bin Al-Hudhayl berkata, Aku mendengar Abu Hanifah berkata, ¡°Aku dulu mendalami ilmu kalam, bahkan aku menjadi rujukan orang banyak. Kami biasa duduk dekat halaqah Hamm¨¡d bin Abi Sulaim¨¡n. Suatu hari, seorang wanita datang kepadaku dan bertanya, ¡®Seorang laki-laki yang memiliki budak perempuan sebagai istrinya ingin menceraikannya menurut sunah, bagaimana caranya?¡¯ Aku tidak tahu jawabannya, lalu kusuruh ia bertanya kepada Hamm¨¡d dan menyampaikan jawabannya padaku. Ia bertanya kepada Hamm¨¡d, dan Hamm¨¡d menjawab, ¡®Suaminya hendaknya menceraikannya saat ia suci dari haid dan tidak disetubuhi, dengan satu kali talak, lalu membiarkannya hingga mengalami dua kali haid. Jika ia mandi, maka ia halal dinikahi oleh pria lain.¡¯ Wanita itu kembali menyampaikan jawaban itu kepadaku. Maka, aku berkata, ¡®Aku tidak butuh lagi ilmu kalam.¡¯ Aku pun mengambil sandalku dan bergabung di halaqah Hamm¨¡d untuk mendengarkan berbagai masalah fikih yang ia ajarkan. Aku hafalkan jawabannya, lalu Hamm¨¡d mengulanginya di hari berikutnya, dan aku kembali menghafalnya, sementara murid-murid lain sering melakukan kesalahan. Hingga akhirnya ia berkata, ¡®Tidak ada yang layak duduk di hadapanku, selain Abu Hanifah.¡¯ Aku menemani Hamm¨¡d selama sepuluh tahun. Kemudian timbul dalam diriku keinginan untuk menjadi pemimpin sendiri dan membuka halaqahku sendiri. Suatu sore, aku keluar dengan niat melakukannya, namun saat aku melihat Hamm¨¡d, aku tak sanggup meninggalkannya. Pada malam itu juga, datang kabar bahwa kerabatnya di Bashrah wafat dan meninggalkan harta yang tidak memiliki ahli waris selainnya. Hamm¨¡d pun memerintahkanku untuk menggantikannya. Begitu ia pergi, datanglah berbagai pertanyaan yang belum pernah aku dengar darinya. Aku menjawab dan menuliskan jawabanku. Ia pergi selama dua bulan, lalu kembali. Guru-guruDi antara guru-guru Abu Hanifah adalah Atha¡¯ bin Abi Rabah, Asy-Sya¡¯bi, Jabalah bin Suhaim, Adi bin Tsabit, Abdurrahman bin Hurmuz Al-A¡¯raj, Amr bin Dinar, Nafi¡¯ Mawla Ibnu Umar, Qatadah, Qais bin Muslim, Qasim bin Abdurrahman bin Abdullah bin Mas¡¯ud, Abdullah bin Dinar, Abdul Aziz bin Rafi¡¯, Atha¡¯iyah Al-¡®Awfi, Hammad bin Abi Sulaiman (yang menjadi gurunya dalam fikih), Abdul Malik bin Umair, Abu Ja¡¯far Al-Baqir, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Muhammad bin Al-Munkadir, Abu Ishaq As-Sabi¡¯i, Manshur bin Al-Mu¡¯tamir, Muslim Al-Batin, dan banyak lagi lainnya. Murid-muridDi antara murid-murid Abu Hanifah adalah Abdurrazzaq bin Hammam (guru?), Hammad bin Abi Hanifah, Zufar bin Hudhail At-Tamimi, Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani, Waki¡¯ bin Jarrah, dan Qadhi Abu Yusuf, serta banyak lagi lainnya. Baca juga:? Abu Hanifah adalah Imam ahli sunah waljamaahAkidah Imam Abu Hanifah?rahimahullah?terkait tauhid, penetapan sifat-sifat Allah, bantahan kepada Jahmiyah, masalah qadar, keyakinan terhadap para sahabat?radhiyallahu ¡®anhum, dan perkara-perkara pokok iman lainnya sejalan dengan manhaj salaf dan manhaj para imam mazhab lainnya, kecuali dalam beberapa perkara kecil yang menyelisihi, seperti: Pertama, pendapatnya bahwa iman tidak bertambah dan tidak berkurang. Kedua, definisi iman sebagai?tasdiq?(pembenaran) dalam hati dan iqrar (pengakuan) dengan lisan, tanpa memasukkan amal dalam hakikat iman. Namun,??dan Ibn Abi Al-¡®Izz menyebutkan indikasi bahwa Abu Hanifah kembali dari pendapat ini. ?rahimahullah?berkata, ¡°Para imam yang masyhur semuanya menetapkan sifat-sifat Allah?°Õ²¹¡¯²¹±ô²¹, meyakini bahwa Al-Qur¡¯an adalah kalam Allah dan bukan makhluk, serta percaya bahwa Allah akan dilihat di akhirat. Inilah mazhab para sahabat, tabiin, dan yang mengikuti mereka dengan baik dari kalangan Ahlul Bait dan lainnya. Ini juga mazhab imam-imam yang diikuti seperti Malik bin Anas, Ats-Tsauri, Al-Laits bin Sa¡¯ad, Al-Auza¡¯i, Abu Hanifah,?, Ahmad bin Hanbal, dan Ishaq bin Rahuyah.¡± Yahya bin Nashr berkata, ¡°Abu Hanifah mengutamakan Abu Bakar dan Umar, serta mencintai Ali dan Utsman. Ia beriman kepada takdir, baik maupun buruknya, dan tidak berbicara tentang Allah ¡®Azza Wajalla?dengan hal yang tak pantas. Ia membolehkan mengusap kedua?khuf?(sepatu kulit) dalam wudu, dan ia adalah orang yang paling ahli fikih dan paling bertakwa di zamannya.¡± Hammad bin Abi Hanifah berkata, ¡°Aku mendengar Abu Hanifah berkata, ¡®Yang dimaksud dengan ¡®jamaah¡¯ adalah mengutamakan?,?,?, dan?, serta tidak merendahkan salah satu pun dari sahabat Rasulullah ?. Jangan mengkafirkan orang karena dosa-dosanya, salatlah atas siapa saja yang mengucapkan ¡®Lailahaillallah¡¯ dan di belakang siapa saja yang mengucapkan ¡®Lailahaillallah¡¯. Mengusap kedua?khuf?(sepatu kulit) dalam wudu diperbolehkan. Serahkan segala urusan kepada Allah, dan tinggalkan pembicaraan yang tidak pantas tentang Allah Yang Mahamulia.¡± Abu Hanifah berkata, ¡°Al-Qur¡¯an adalah kalam Allah dan bukan makhluk. Barangsiapa yang mengatakan selain itu, maka dia adalah kafir.¡± Perkataan para ulama tentang Abu HanifahYahya bin Ma¡¯in (imam dalam bidang?Jarh wa Ta¡¯dhil) berkata bahwa Abu Hanifah adalah seorang yang?tsiqah?(terpercaya). Ia hanya meriwayatkan hadis yang benar-benar ia hafal, dan tidak meriwayatkan sesuatu yang tidak ia ingat dengan jelas. Abdullah bin Al-Mubarak berkata, ¡°Saya belum pernah melihat seseorang yang lebih mulia di majelisnya, atau lebih baik dalam penampilan dan kesabaran daripada Abu Hanifah.¡± Hayan bin Musa Al-Marwazi berkata, ¡°Ibnu Mubarak ditanya, ¡®Siapa yang lebih?faqih, Malik atau Abu Hanifah?¡¯ Dia menjawab, ¡®Abu Hanifah.¡¯ ¡± Dan Ibnu Mubarak berkata, ¡°Abu Hanifah adalah orang yang paling?faqih?di antara manusia.¡± Ujian yang diterima Abu HanifahUbaidullah bin Amr Al-Ruqy berkata, ¡°Ibn Hubayrah (Amir Kufah) meminta Abu Hanifah untuk menjadi hakim di Kufah, namun beliau menolaknya. Akibatnya, beliau dipukul seratus kali dan sepuluh kali lebih banyak, namun Abu Hanifah tetap menolak. Ketika Ibn Hubayrah melihat keteguhan beliau, akhirnya dia melepaskannya.¡± WafatHammad bin Abi Hanifah berkata, ¡°Ketika ayahku meninggal, kami meminta Hassan bin Amarah untuk memandikannya, dan dia pun melakukannya. Ketika selesai memandikannya, dia berdoa, ¡®Semoga Allah merahmatimu dan mengampunimu. Engkau tidak pernah berbuka puasa selama tiga puluh tahun, dan tidak pernah tidur dengan meletakkan tangan kananmu sebagai bantal selama empat puluh tahun. Engkau telah menyusahkan orang setelahmu, dan memalukan para pembaca (Al-Qur¡¯an).¡¯ ¡± Imam Abu Hanifah Al-Nu¡¯man wafat pada tahun 150 Hijriah, pada usia 70 tahun. Ketika jenazahnya dibawa untuk disalatkan di Baghdad, umat Islam begitu banyak yang ingin menyalatkannya sehingga proses salat jenazah dilakukan enam kali karena padatnya kerumunan. Baca juga:? *** Penulis:?Gazzeta Raka Putra Setyawan Sumber: Diterjemahkan dan diringkas oleh penulis dari web:? |
Raja-raja Surga
Raja-raja Surga? Pertanyaan Apakah di Surga ada raja-raja? Siapakah mereka? JawabanSegala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Sesungguhnya seluruh penghuni Surga adalah raja. Tidak ada di antara mereka yang fakir dan melarat. Derajat mereka yang paling rendah adalah yang disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Al-Mughirah ibnu Syu`bah, yaitu:?"Laki-laki yang datang setelah penghuni Surga dimasukkan ke dalam Surga. Dikatakan kepadanya, 'Masuklah ke dalam Surga'. Ia berkata, 'Bagaimana mungkin, ya Allah? Bukankah semua manusia sudah menempati tempat mereka dan mengambil jatah mereka?' Dikatakan kepadanya, 'Apakah engkau ridha Aku berikan kepadamu seperti kerajaan yang dimiliki seorang raja di dunia?' Ia menjawab, 'Aku ridha, wahai Tuhan'. Allah berfirman (yang artinya): 'Aku berikan untukmu seperti itu, ditambah dengan yang serupa dengannya, dan ditambah lagi dengan yang serupa dengannya'. Ia berkata pada kali yang kelima Allah mengulang kata-kata itu, 'Aku ridha, wahai Tuhan'. Allah berfirman (yang artinya): 'Ini untukmu, ditambah sepuluh kali yang serupa dengannya. Untukmu semua yang engkau inginkan, dan semua yang menarik pandangan matamu'. Ia berkata, 'Aku ridha, wahai Tuhan'."?[HR. Muslim] Sedangkan penghuni Surga yang paling tinggi derajatnya tidak ada yang mengetahui luas kerajaan dan kenikmatan yang ia dapatkan kecuali Allah¡ªSubhanahu wata`ala. Dalam sebuah hadits Qudsi, Rasulullah? Ketika menafsirkan firman Allah¡ªSubhanahu wa Ta`ala¡ª(yang artinya):?"Dan apabila engkau melihat di sana (Surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar."?[QS. Al-Insan: 20], Imam Al-Qurthubi berkata,?"Gambaran besarnya kerajaan itu adalah bahwa orang yang paling rendah derajatnya di Surga saja melihat kerajaannya sejauh 2000 tahun perjalanan. Ia melihat yang paling jauh sebagaimana ia melihat yang paling dekat." Barangkali pembahasannya akan panjang jika kita menyebutkan semua ayat dan hadits yang berbicara tentang kenikmatan dan kerajaan penduduk Surga. Anda bisa membaca sebagian dari ayat-ayat itu pada surat Al-Insan dari ayat 10 beserta tafsir dan hadits-hadits yang ada seputar ayat-ayat ini. Wallahu a`lam |
TATA CARA MENGELUARKAN ZAKAT? FITHRI, ZAKAT MAL DAN FIDYAH PUASA
TATA CARA MENGELUARKAN ZAKAT? FITHRI, ZAKAT MAL DAN FIDYAH PUASA Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam telah menjelaskan hikmah zakat fithri, sebagaimana tersebut di dalam hadits : ???? ????? ???????? ????? ?????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????? ????????? ???????? ??????????? ???? ????????? ??????????? ?????????? ?????????????? ???? ????????? ?????? ?????????? ?????? ??????? ??????????? ?????? ????????? ?????? ?????????? ?????? ???????? ???? ???????????? ¡°Dari Ibnu ¡®Abbas, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fithri untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkara sia-sia dan perkataan keji, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat (¡®Id), maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat (¡®Id), maka itu adalah satu shadaqah dari shadaqah-shadaqah¡°. Baca selengkapnya Tata Cara Mengeluarkan Zakat Fithri Tata Cara Fidyah Puasa Ramadhan Panduan Praktis Menghitung Zakat Mal Keutamaan dan Keistimewaan Sedekah Harta Kekayaan Sumber Celaka? ? Video Pendek :: Wajib Zakat Fitri dengan Makanan Pokok, Tata Cara Sholat Ied dan Kesalahan Berkaitan Dengan Ied :: :: Nasehat 10 Hari Terakhir Ramadhan :: :: Sedekah Yang Paling Utama :: Tolong dibaca dan? dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan. |
Shalat Sunah Rawatib; Keutamaan dan Waktunya
Shalat Sunah Rawatib; Keutamaan dan WaktunyaPertanyaan:? Bolehkah kita shalat Sunah Qabliyah sebelum masuk waktu shalat atau sebelum shalat dilaksanakan ? Jika boleh dilakukan sebelum masuk waktunya, berapa jam saya boleh melaksanakannya ? Contoh, bolehkah saya shalat empat rakaat sunah Qabliyah Ashar tiga jam sebelum adzan ? Atau haruskah saya menunggu hingga masuk waktu Ashar, kemudian shalat sunah, lalu shalat wajib ? Ringkasan Jawaban Shalat Sunah Rawatib dibagi menjadi dua bagian, yaitu Sunah Qabliyah: dua rakaat sebelum Shalat Shubuh, empat rakaat sebelum Shalat Zhuhur, dan Sunah Ba¡¯diyah: dua rakaat sebelum Shalat Zhuhur, dua rakaat setelah Shalat Maghrib dan dua rakaat setelah Shalat Isya¡¯. Teks Jawaban Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya. Sunah Rawatib dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Sunah Qabliyah, yakni dua rakaat sebelum Shalat Shubuh dan empat rakaat sebelum Shalat Zhuhur. Dan Sunah Ba¡¯diyah, yaitu dua rakaat setelah Shalat Zhuhur, dua rakaat setelah Shalat Maghrib dan dua rakaat setelah Shalat Isya¡¯. Mengenai keutamaan Shalat Sunah Qabliyah dan Ba¡¯diyah, disebutkan sabda Nabi?Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam, ???? ?????? ??? ?????? ?????????? ???????? ???????? ???????? ?????? ???? ?????? ??? ?????????? ????????? ?????? ????????? ?????????????? ????????? ?????????????? ?????? ??????????? ?????????????? ?????? ?????????? ?????????????? ?????? ?????? ???????? ???? ??????? ??? 380 ????? ???????? ?? ???? ?????? 6362? "Barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat secara sehari semalam, maka akan dibangunkan rumah untuknya di dalam surga, yaitu empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sesudah shalat Zhuhur, dua rakaat setelah Shalat Maghrib dan dua rakaat setelah Shalat Isya¡¯, serta dua rakaat sebelum Shalat Fajar.¡±?(HR. At-Tirmidzi, no. 380 dan dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami¡¯, no. 6362). Waktu untuk melaksanakan shalat sunah Qabliyah adalah pada saat masuknya waktu shalat sampai iqamah (pertanda shalat akan dilaksanakan). Sedangkan waktu untuk melaksanakan shalat sunah Ba¡¯diyah adalah setelah salam shalat Fardhu sampai waktu shalat Fardhu habis. Ibnu Qudamah?Rahimahullah?mengatakan, ¡°Semua shalat sunah sebelum shalat Fardhu waktunya adalah dari masuk waktu shalat hingga sebelum shalat itu dilaksanakan. Dan semua shalat sunah setelah shalat Fardhu waktunya adalah dari selesainya shalat Fardhu tersebut hingga waktu shalat Fardhu itu habis.¡± (Al-Mughni, 2/544). Atas dasar itulah, maka tidaklah sah jika Anda shalat sunah Qabliyah sebelum masuk waktu shalat, akan tetapi Anda bisa menunggu hingga masuk waktu shalat, lalu melaksanakan shalat sunah tersebut. Lihatlah pertanyaan nomor??dan?. Wallahu A¡¯lam. |
Yang Ketinggalan Puasa Syawal bisa Puasa Bulan Dzulqa¡¯dah?
Yang Ketinggalan Puasa Syawal bisa Puasa Bulan Dzulqa¡¯dah?Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Dalam hadis dari Abu Ayub al-Anshari?radhiyallahu ¡®anhu,?Nabi?shallallahu ¡®alaihi wa sallam?bersabda, ???? ????? ????????? ????? ?????????? ?????? ???? ???????? ????? ????????? ????????? ¡°Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dilanjut berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.¡±?(HR. Muslim, no. 1164) Makna tekstual hadis menunjukkan bahwa pahala puasa setahun bisa diperoleh, jika puasa 6 hari itu dilakukan di bulan syawal. Apakah makna ini berlaku mutlak? Ulama berbeda pendapat dalam memahaminya. Karena itulah, mereka berbeda pendapat, apakah puasa 6 hari itu harus dilakukan selama syawal, atau boleh setelah syawal. Pertama, keutamaan pahala puasa setahun diperoleh bagi yang berpuasa 6 hari di bulan syawal atau bulan setelahnya (Dzulqa¡¯dah). Ini merupakan pendapat beberapa ulama Malikiyah, dan Hambali. Mereka beralasan, [1] pernyataan dalam hadis ¡®berpuasa enam hari di bulan Syawal¡¯ maksudnya adalah penjelasan tentang keringanan syariah bagi kaum muslimin yang telah usai puasa ramadhan. Sehingga, ketika mereka telah menjalankan puasa selama ramadhan, akan merasa lebih mudah jika dilanjut di bulan syawal. Dalam Hasyiyah al-Adawi untuk Syarh al-Kharsyi dinyatakan, ????? ??? ?????? : ( ?? ???? ) ??????? ??????? ????? ? ?? ????? ????? ???? ????? ? ??? ??? ?? ????? ?? ??? ?? ????? ?? ?? ??? ?? ??? ?????? ??? ???? Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam menyatakan, ¡®di bulan syawal¡¯ untuk memberi keringanan dalam berpuasa, bukan penjelasan hukum bahwa puasa ini hanya di bulan itu. Sehingga tidak masalah melaksanakannya di 10 Dzulhijjah, sekaligus mendapatkan keutamaan puasa di bulan awal Dzulhijjah. (Hasyiyah al-Adawi, 2/243). [2] bahwa pahala puasa setahun, karena puasa ramadhan selama sebulan dinilai sama seperti puasa 10 bulan. Sementara puasa 6 hari dinilai sama seperti puasa 2 bulan (30 hari). Dan kaidah 1 kebaikan dilipatkan 10 kali, berlaku untuk semua amal soleh, termasuk puasa. Baik di bulan syawal maupun di selain bulan syawal. Dalam Tahdzib al-Furuq al-Qarrafi dinyatakan, ?? ???? ??? ???? ???? ???? : (?? ????) ¡°??? ??? ??????? ? ??????? : ?? ???? ????? ????? ???? ? ????? ??? ???? ?????? ? ???? ?????? [???? ???? ?????? ????] ? ??? ???? ?? ??? ???? ???? ????? ???? ???? Sabda Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam ¡®puasa?di bulan syawal¡¯ sifatnya hanya contoh. Maksudnya bahwa puasa ramadhan seperti puasa 10 bulan, dan puasa 6 hari di bulan syawal, seperti puasa 2 bulan. Dan itulah pendapat madzhab (maksudnya madzhab Imam Malik). Andaipun dilakukan di selain syawal, hukum yang berlaku juga seperti itu. (Tahdzib al-Furuq, al-Qarrafi, 2/297). Alasan ini juga disampaikan Ibu Muflih ¨C ulama hambali ¨C dalam kitabnya al-Furu¡¯ (5/83). Kata Ibnu Muflih, pendapat ini juga yang dinilai kuat al-Qurthubi. Kedua, hanya bisa dilakukan di bulan syawal. Namun bagi yang tidak sempat di bulan syawal, bisa diqadha di bulan Dzulqa¡¯dah. Meskipun pahalanya tidak seperti mereka yang puasa di bulan syawal. Ini merupakan pendapat Syafi¡¯iyah. Sisi perbedaan pahalanya,
Ibnu Hajar al-Makki mengatakan, ?? ????? ?? ????? ?? ??? ???? ????? ????? ???? ??? ?????? ? ??? ??? ???? ????? ???? ???? ?????? ???? ??? ?????? Siapa yang puasa syawal setelah ramadhan setiap tahun, seperti puasa wajib setahun tanpa pelipatan. Dan siapa yang berpuasa 6 hari di selain syawal, dia seperti puasa sunah tanpa pelipatan. (Tuhfatul Muhtaj, 14/69). Ketiga, keutamaa puasa ini hanya untuk mereka yang melaksanakannya di bulan syawal. Ini pendapat madzhab Hambali. Diantara pertimbangannya, [1] Ini yang lebih sesuai makna teks hadis [2] Bahwa penyebutan syawal dalam hadis itu untuk menjelaskan batasan waktu. [3] Puasa syawal itu ibarat puasa bakdiyah ramadhan, sehingga harus dilakukan pasca-ramadhan. Dan siapa yang kehilangan waktu itu, berarti kehilangan kesempatan untuk melaksanakannya. Sebagaimana orang yang kehilangan kesempatan untuk shalat rawatib. Al-Buhuti ¨C ulama hambali ¨C mengatakan, ??? ???? ??????? ??????? ?? : ????? ???? ?? ??? ???? ? ????? ??????? Keutamaan puasa syawal tidak akan diperoleh di selain bulan syawal. Sesuai makna teks hadis. (Kasyaf al-Qana¡¯, 2/338). InsyaaAllah pendapat yang lebih mendekati bahwa puasa syawal telah ditetapkan waktunya. Sehingga yang?mendapatkan keutamaan puasa syawal, hanya mereka yang berpuasa di bulan syawal. Meskipun bagi mereka yang memiliki udzur, karena sakit?atau?seperti wanita haid atau nifas, sehingga puasanya tidak bisa selesai sampai syawal-nya?habis, dia bisa mengerjakannya di Dzulqa¡¯dah. ??? ?? ??? ?? ??? ?? ??? ?? ??? ?? ???? ?? ??? ??? ?? ??????? ???? ?????? ??? ???? ????? ?? ??? ???? ???? ? ??? ???? ?? ????? ????? ????? ? ??? ?????? ??? ???. ???? ??? ?? ??? ?? ??? ????? ? ?? ??? ?????? ??? ?? ?????? ?? ???? ? ????? ???? ??? ??? ????? ?? ???? ????? ????? ? ?????? ??? ?? ??? ??? ???? Bagi orang yang memiliki udzur sakit, haid, nifas atau semacamnya, yang menyebabkan dia harus mengakhirkan puasa qadha¡¯nya atau puasa syawalnnya, maka dia?mendapat pahala khusus (keutamaan puasa syawal). Para ulama menegaskan hal ini.?Sementara orang yang sama sekali tidak memiliki udzur, namun dia akhirkan puasa syawal sampai Dzulqa¡¯dah atau bulan setelahnya, berdasarkan teks?dalil, dia tidak mendapat keutamaan puasa syawal. Puasa syawal adalah puasa sunah yang dibatasi, sementara dia ketinggalan waktunya. (al-Fatawa as-Sa¡¯diyah, hlm. 230) Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits?(Dewan Pembina?Konsultasisyariah.com). Referensi:? |