6 Adab setelah Bangun Tidur
6 Adab setelah Bangun Tidur Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du, Wujud mencintai Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah berusaha melestarikan ajaran beliau di setiap keadaan. Untuk itu, para ulama menekankan, sebisa mungkin setiap muslim menyesuaikan diri dengan sunah beliau dalam setiap aktivitasnya. 24 jam sesuai sunah, mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Seperti inilah yang pernah dipesankan Sufyan at-Tsauri ¨C ulama Tabi¡¯ Tabiin w. 161 H ¨C, ?? ?????? ??? ??? ???? ??? ???? ????? Jika kamu mampu tidak menggaruk kepala kecuali ada dalilnya, lakukanlah. (al-Jami¡¯ li Akhlak ar-Rawi, 1/142). Berikut kami sajikan beberapa sunah Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam ketika bangun tidur, Pertama, mengusap bekas tidur di wajah Ibnu Abbas Radhiyallahu ¡®anhu menceritakan, bahwa beliau pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah Radhiyallahu ¡®anha, saah satu istri Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Kata Ibnu Abbas, ?????? ????? ????????? ????????? ??????????? ??????? ??????? -??? ???? ???? ????- ???????? ???????? ????????? ???? ???????? ???????? Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya. (HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya). Kedua, membaca doa ketika bangun tidur Di antara bacaan yang beliau rutinkan ketika bagun tidur, ???????? ????? ??????? ?????????? ?????? ??? ?????????? ?? ???????? ??????????? ¡°Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah Dia mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami akan dibangkitkan.¡± Ada beberapa sahabat yang menceritakan kebiasaan ini. Di antaranya Hudzaifah bin al-Yaman dan al-Barra bin Azib. Kedua sahabat ini menceritakan doa yang biasa dibaca Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam ketika hendak tidur dan bangun tidur, ????? ?????????? -??? ???? ???? ????- ????? ????? ??????????? ?????: ????????? ??????? ??????? ?????????? ?????? ??? ?????????? ?????????? ?????????? Bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam ketika bangun tidur beliau membaca: Alhamdulillah alladzi ahyaanaa¡dst. (HR. Bukhari 6312, Muslim 2711, dan yang lainnya). Ketiga, membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran, Tepatnya mulai ayat, ????? ??? ?????? ????????????? ??????????? ???????????? ????????? ???????????? ????????? ???????? ???????????? ¡°Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.¡± Ibnu Abbas menceritakan pengalaman beliau ketika menginap di rumah bibinya Maimunah, ???????? ???????? ????????? ???? ???????? ???????? ? ????? ?????? ????????? ???????? ???????????? ???? ??????? ??? ????????? Beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran. (HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya). Keempat, gosok gigi Sahabat Hudzaifah Radhiallahu ¡®anhu menceritakan, ????? ?????????? ?????? ????? ???????? ????????? ????? ????? ???? ?????????? ??????? ????? ???????????? Nabi Shollallahu¡¯alaihi wassalam apabila bangun malam, beliau membersihkan mulutnya dengan bersiwak. (HR. Bukhari 245 dan Muslim 255) Ada banyak manfaat ketika orang melakukan gosok gigi ketika bangun tidur. Terutama mereka yang hendak shalat. Disamping menyegarkan, gosok gigi menghilangkan bau mulut sehingga tidak mengganggu Malaikat yang turut hadir ketika dia shalat malam. Ali bin Abi Thalib Radhiallahu anhu menceritakan, ¡°Kami diperintahkan (oleh Rasulullah) untuk bersiwak, kemudian beliau bersabda, ?? ????? ??? ??? ???? ???? ????? ???? ???? ????? ?????? ????? ??? ???? ????? ????? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ???? ??? ??? ???? ?? ??? ????? ¡±Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan Al-Qur¡¯annya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk
|
Islam Bukan Arab?
Islam Bukan Arab? Islam Bukan Arab? Ada tokoh parpol hingga artis sempat meramaikan medsos krn pernyataan, islam bukan arab¡ bagaimana komentar Ustad? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Terdapat banyak sekali dalil yang menegaskan bahwa islam adalah agama yang universal. Agama islam untuk semua umat manusia sedunia. Dalam al-Quran Allah menegaskan, ????? ????????????? ?????? ???????? ????????? ???????? ?????????? Tidaklah Aku mengutusmu (Muhammad) kecuali untuk semua umat manusia, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan. (QS. Saba¡¯: 28) Allah juga berfirman, ???? ??? ???????? ???????? ?????? ??????? ??????? ?????????? ???????? Katakanlah: ¡°Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua¡¡± (QS. al-A¡¯raf: 158) Allah juga berfirman, ????? ????????????? ?????? ???????? ?????????????? Tidaklah Aku mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam. (QS. al-Anbiya: 107). Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam dalam banyak hadisnya untuk menegaskan demikian. Diantaranya, Hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ¡®anhuma, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ??????? ???? ??????????? ??????? ??????? : ????? ?????????? ???????? ????? ???????? ???????? ?????????? ????? ???????? ????????¡ ¡°Aku diberi 5 keutamaan yang tidak diberikan kepada para nabi sebelumku, nabi terdahulu diutus untuk kaumnya saja, dan aku diutus untuk semua umat manusia¡¡± (HR. Bukhari 335 & Muslim 1191) Beliau juga mengatakan, ?????????? ????? ????? ???????? ??????????¡ Aku diutus kepada semua yang berkulit merah dan berkulit hitam¡ (HR. Muslim 1191 & Ahmad 2256). Islam Bukan Arab, Meskipun Dari Arab Anda yang bukan orang arab, tidak perlu merasa gusar. Tidak perlu membuat pernyataan, ¡°Islam bukan agama arab.¡± Semua sudah tahu..bahwa islam bukan agama untuk arab¡ Membuat status di medsos, ¡°Islam bukan agama arab¡±, justru menunjukkan bahwa anda terlalu katrok. Tapi anda perlu mengakui bahwa Nabi Muhammad shallallahu ¡®alaihi wa sallam orang arab. Al-Quran, Allah turunkan dengan berbahasa arab. Hadis-hadis, disampaikan Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam dengan bahasa arab. Para sahabat, hampir semua orang arab. Para ulama, kebanyakan berbahasa arab. Dst. Semua orang perlu mengakui itu, karena itu realita. Allah yang menciptakan, Allah yang memiliki, dan karenanya, Allah yang paling berhak untuk memilih. Dia yang paling berhak menentukan, dimana Allah akan mengutus Rasul-Nya shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Allah berfirman, ????????? ???????? ??? ??????? ??????????? ??? ????? ?????? ??????????? ????????? ??????? ?????????? ?????? ??????????? ¡°Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.¡± (QS. al-Qashas: 68) Meskipun, jika Allah berkehendak, Dia mampu untuk mengutus rasul di semua daerah, ?????? ??????? ??????????? ??? ????? ???????? ???????? ¡°Jika Aku menghendaki, Aku akan mengutus seorang rasul di setiap daerah.¡± (QS. al-Furqan: 51) Akan tetapi, Allah hanya memilih satu tempat untuk posisi munculnya sang utusan-Nya. Bukan Masalah Tempat Sebenarnya yang menjadi masalah bukan soal tempat dan bahasa, tapi lebih pada soal menggugat agama. Karena bagaimanapun juga, ketika Allah mengutus seorang nabi, pasti mereka akan menggunakan bahasa yang dipahami kaumnya. Sehingga tidak mungkin sang nabi ini diutus dengan membawa bahasa baru, agar tidak memihak ke bahasa manapun yang digunakan manusia. Allah berfirman, ????? ??????????? ???? ??????? ?????? ????????? ???????? ??????????? ?????? ¡°Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka¡¡± (QS. Ibrahim: 4). Andai al-Quran diturunkan dengan bahasa jawa, bagi tipe manusia gagal, pasti akan dia kritik. Dia akan buat status, ¡°Islam bukan agama jawa¡¡± Lalu harus pakai bahasa apa agar anda tutup mulut, dan tidak mengkritik bahasanya? Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com). Referensi: ht
|
Biografi Abdullah bin Al-Mubarak
Biografi Abdullah bin Al-Mubarak Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Al-Mubarak bin Wadhih, Abu Abdurrahman Al-Handzali. Beliau lebih dikenal dengan nama ¡°Ibnu Al-Mubarak¡±. Ayahnya berasal dari Turki dan ibunya dari Khawarizmi (daerah yang sekarang terletak di negeri Iran dan Uzbekistan). Beliau dilahirkan pada tahun 118 Hijriyah, di Marwa (Merv) salah satu wilayah di negeri Khurasan (terletak di negara Afghanistan dan Turkmenistan saat ini). Dan beliau dikenal dengan banyak julukan, di antaranya: Al-Hafizh, Syekh Al-Islam, Fakhr Al-Mujahidin, pemimpin para ahli zuhud, dan masih banyak gelar lainnya. Dan karena usia beliau banyak dihabiskan untuk melakukan perjalanan jauh (safar), baik dalam rangka berhaji, berjihad, berdagang, dan menuntut ilmu. Beliau dikenal dengan sebutan ¡°As-Saffar¡± (orang yang rajin melakukan perjalanan).Keilmuan, perangai, dan semangat beliau dalam menuntut ilmu Imam Ibnu Al-Mubarak adalah seorang cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-2 Hijriyah. Beliau adalah seorang ulama yang dikenal memiliki pengetahuan sangat luas dalam berbagai bidang, di antaranya ilmu hadis, fikih, bahasa Arab, syair, sejarah, dan berbagai macam bidang keilmuan lainnya. Beliau juga dikenal karena kesalehannya, orang-orang banyak mengenalnya sebagai ahli ibadah yang memiliki sifat zuhud, dermawan, dan pemberani. Beliau sangat dikenal juga dengan semangatnya dalam menuntut ilmu. Beliau memulai perjalanan menuntut ilmunya di usia 20 tahun. Tidak diketahui mengapa beliau terlambat dalam hal ini, bisa saja karena latar belakang keadaan keluarga beliau. Meskipun demikian, beliau sangat luas keilmuannya. Beliau sangat bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu hingga melampaui yang lainnya. Karena yang terpenting dalam menuntut ilmu bukanlah kapan memulainya, bukan pula berapa lamanya waktu yang dihabiskan untuk menuntut ilmu, akan tetapi yang terpenting adalah keberkahan dari ilmu tersebut. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah memberikan pujiannya kepada beliau, ?? ??? ?? ????? ???? ????? ???? ??? ????? ?????? ?? ??? ??? ??? ????? ???? ??? ????? ???? ???? ???? ¡°Tidak ada seorang pun di zamannya yang lebih haus akan ilmu daripada beliau, beliau mengumpulkan banyak ilmu dan hal yang agung, dan tidak ada seorang pun yang lebih sedikit kesalahannya daripada beliau, beliau adalah seorang ahli hadis sejati dan seorang penghafal yang kuat.¡± (Tahdzib At-Tahdzib, 2: 415) Di dalam kitab Siyar A¡¯lam An-Nubala¡¯ (7: 376) disebutkan bahwa Ibnu Al-Mubarak pernah bercerita tentang dirinya sendiri, ???? ????? ?? ????? ???? ???? ????? ?? ??? ??? ¡°Aku mengambil ilmu dari empat ribu guru, dan meriwayatkan dari seribu guru.¡± Ibnu al-Mubarak berpendapat bahwa ilmu adalah kemuliaan terbesar yang seseorang tidak memerlukan kemuliaan lain selainnya. Beliau pernah berkata, ???? ??? ?? ???? ?????? ??? ????? ???? ??? ????? ¡°Aku heran kepada seseorang yang tidak menuntut ilmu, bagaimana caranya jiwanya dapat mendorongnya untuk meraih kemuliaan?!¡± (Siyar A¡¯lam an-Nubala¡¯, karya adz-Dzahabi, 8: 398) Beliau rahimahullah sangat gemar membaca, mencintai buku, dan melihat bahwa dalam duduk dan berlama-lamanya beliau membersamai kitab dan buku akan mendatangkan ketenangan dan kenyamanan untuk diri beliau. Beliau juga memandang bahwa dengan berada di antara kitab dan buku, maka akan menyelamatkannya dari majelis ghibah dan tempat-tempat serta kegiatan-kegiatan yang menyia-nyiakan waktu. Syaqiq Al-Balkhi berkata, ¡°Suatu hari dikatakan kepada Ibnu Al-Mubarak, ¡°Setelah engkau selesai menunaikan salat, mengapa engkau tidak duduk-duduk bersama kami?¡± Beliau menjawab, ¡°Aku duduk bersama para sahabat dan tabi¡¯in, aku amati setiap kitab-kitab dan atsar-atsar peninggalan mereka. Lalu apa yang bisa aku perbuat jika bersama kalian? Sedang kalian menggunjing orang?!¡± (Siyar A¡¯lam an-Nubala¡¯, karya adz-Dzahabi, 8: 398)Ibnu Al-Mubarak adalah seorang pedagang (saudagar) Ada satu poin penting dari kisah kehidupan beliau rahimahullah yang seharusnya diperhatikan, ditiru, dan menjadi motivasi bagi penggerak dakwah dan mereka yang bergelut dalam bidang ilmu di masa sekarang
|
Kapan Awal Munculnya Islam ?
Kapan Awal Munculnya Islam ? Pertanyaan: Kapan awal munculnya Islam ? dan berapa lama jarak waktu antara Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wasallam dan Isa ¡®alaihis salam ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Islam dimulai sejak diutusnya Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam, yaitu ketika Jibril menurunkan wahyu dari Allah kepada Muhammad di Mekah Jazirah Arab pada hari Senin bulan Ramadhan, saat itu Nabi berusia 40 tahun, tiga belas tahun sebelum beliau hijrah ke Madinah (dimulainya kalender hijriyah), dan menurut tahun kelahiran, peristiwa bi¡¯tsah terjadi sekitar tahun 608 atau 609 Masehi. Salman al-Farisi radhiyallahu ¡®anhu (salah satu sahabat Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam) mengatakan bahwa jarak waktu antara Nabi Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wasallam dan Isa ¡®alaihis salam adalah 600 tahun. Wallahu a¡¯lam. Refrensi: Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid https://m.islamqa.info/id/answers/1985/kapan-awal-munculnya-islam
|
Batas Waktu Suami Boleh Meninggalkan Istrinya untuk Kerja
Batas Waktu Suami Boleh Meninggalkan Istrinya untuk Kerja Ustadz, berapa lama suami boleh meninggalkan istrinya. Krn suami berkerja di luar daerah¡ Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Allah memerintahkan para suami untuk bergaul dengan istrinya sebaik mungkin. Sebagaimana Allah perintahkan para istri untuk mentaati suaminya sebaik mungkin. Allah berfirman, ??????????????? ?????????????? Pergaulilah istri kalian dengan cara yang makruf. (QS. an-Nisa: 19) Dan bagian dari pergaulan yang baik terhadap istri adalah memberi perhatian kepada istri. Karena itu, meninggalkan istri dalam waktu yang cukup lama, termasuk pelanggaran dalam rumah tangga, karena bertentangan dengan perintah untuk mempergauli istri dengan benar. Melihat latar belakangnya, suami yang meninggalkan istrinya ada 2 keadaan; [1] Meninggalkan keluarga karena udzur Udzur yang dimaksud bisa bentuknya mencari nafkah atau karena kebutuhan lainnya. Dalam kondisi suami punya udzur, istri tidak berhak menuntut suami untuk segera pulang atau hak melakukan hubungan badan. Ini merupakan pendapat madzhab hambali¡ Al-Buhuti menjelaskan, ??? ???? ????? ???? ???? ?????? ??? ???? ?? ????? ?????? ??? ??? ???? ? ????? Ketika suami melakukan safar meninggalkan istrinya karena udzur atau ada hajat, maka hak gilir dan hubungan untuk istri menjadi gugur. Meskipun safarnya lama, karena udzur. (Kasyaf al-Qana¡¯, 5/192). Namun jika istri keberatan, dia berhak untuk mengajukan cerai. Dan suami berhak untuk melepas istrinya, jika dia merasa tindakannya membahayakan istrinya. Allah berfirman, ???? ?????????????? ???????? ???????????? Janganlah kamu pertahankan mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka.. (QS. al-Baqarah: 231). [2] Meninggalkan keluarga tanpa udzur Suami yang safar meninggalkan keluarga tanpa udzur, istri boleh menuntut untuk segera kembali pulang. Karena ada hak istri yang harus dipenuhi suaminya. Para ulama menyimpulkan, batas maksimalnya adalah 6 bulan. Jika lebih dari 6 bulan, istri punya hak untuk gugat di pengadilan. Al-Buhuti mengatakan, ??? ?? ??? ??????? ??? ???? ?? ?????? ???? ???? ?? ??? ???? ????? ????? ???? ??? Jika suami safar tidak memiliki udzur yang menghalangi dia untuk pulang, sementara dia pergi selama lebih dari 6 bulan, lalu istri nuntut agar suami pulang, maka wajib bagi suami untuk pulang. (Kasyaf al-Qana¡¯, 5/193) Ibnu Qudamah menyebutkan riwayat dari Imam Ahmad, ???? ???? ?? ??? ???? ???? ????: ?? ????? ?? ???? ?? ????? ???: ???? ??? ???? Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, ¡°Berapa lama seorang suami boleh safar meninggalkan istrinya?¡± beliau menjawab, ¡°Ada riwayat, maksimal 6 bulan.¡± (al-Mughni, 8/143). Batas 6 bulan itu berdasarkan ijtihad Amirul Mukminin, Umar bin Khatab radhiyallahu ¡®anhu. Ibnu Umar radhiyallahu ¡®anhuma bercerita, Katika malam hari, Umar berkeliling kota. Tiba-tiba beliau mendengar ada seorang wanita kesepian bersyair, ????????? ????? ????????? ?????????? ????????? ???????????? ???? ??? ??????? ??????????? ??????????? ??????? ??????? ?????? ??????????? ????????? ???? ????? ?????????? ??????????? Malam yang panjang, namun ujungnnya kelam Yang menyedihkan, tak ada kekasih yang bisa kupermainkan Demi Allah, andai bukan karena Allah yang mengawasiku Niscaya dipan-dipan ini akan bergoyang ujung-ujungnya Umar menyadari, wanita ini kesepian karena ditinggal lama suaminya. Dia bersabar dan tetap menjaga kehormatannya. Seketika itu, Umar langsung mendatangi Hafshah, putri beliau, ???? ???????? ??? ???????? ??????????? ???? ?????????? Berapa lama seorang wanita sanggup bersabar untuk tidak kumpul dengan suaminya? Jawab Hafshah, ¡°Enam atau empat bulan.¡± Kemudian Umar berkomitmen, ??? ???????? ????????? ???????? ???? ????? Saya tidak akan menahan pasukan lebih dari batas ini. (HR. Baihaqi dalam al-Kubro no. 18307) Lalu Umar memerintah suaminya untuk pulang. Dan beliau juga menetapkan, bahwa pasukan maksimal boleh keluar selama 6 bulan. Perjalanan berangkat 1 bulan, di lokasi perbatasan 4 bulan, dan perjalanan pulang 1 bulan. Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur B
|
Apabila Dua Ibadah Sejenis Berkumpul Maka Pelaksanaannya Digabung
Apabila Dua Ibadah Sejenis Berkumpul Maka Pelaksanaannya Digabung QAWA¡¯ID FIQHIYAH Kaidah Keempat Puluh Satu ????? ??????????? ???????????? ???? ?????? ??????? ??????????? ?????????????? ?????????? ????????? ???????? ??????? ????? ????? ??????????????? ???????? Apabila dua ibadah sejenis berkumpul maka pelaksanaannya digabung dan cukup dengan melaksanakan salah satunya jika keduanya mempunyai maksud yang sama MAKNA KAIDAH Kaidah ini merupakan implementasi dari prinsip taisir (kemudahan) dalam agama yang mulia ini. Syaikh Abdurrahman bin Nashir Assa¡¯di mengatakan, ¡°Ini merupakan nikmat dan kemudahan dari All?h, di mana satu amalan bisa mewakili beberapa amalan sekaligus.¡±[1] Kaidah ini menjelaskan tentang dua ibadah atau lebih yang berkumpul dalam satu waktu. Timbul pertanyaan, apakah seseorang diperbolehkan hanya melaksanakan salah satunya, dengan tetap terhitung mengerjakan semuanya ? Bisakah ia meraih pahala semua ibadah itu hanya dengan melaksanakan salah satunya ? Para Ulama menjelaskan bahwa hal itu bisa apabila terpenuhi empat syarat[2] : 1. Kedua ibadah tersebut jenisnya sama. Yaitu shalat dengan shalat, thawaf dengan thawaf dan semisalnya. Jika jenisnya berbeda, seperti shalat dengan puasa, maka tidak bisa digabungkan. 2. Kedua ibadah itu berkumpul dalam satu waktu. Seperti thawaf if?dhah (yang ditunda pelaksanaannya sampai menjelang pulang ke kampung halaman) dan thawaf wada¡¯. 3. Salah satu dari kedua ibadah tersebut tidak dilakukan dalam rangka mengqadha¡¯ ibadah wajib yang pernah ditinggalkan. Jika salah satunya dilakukan dalam rangka qadha¡¯ maka kedua ibadah tidak bisa digabungkan. Oleh karena itu, seseorang yang tertinggal shalat Zhuhur karena tertidur sampai datang waktu ashar, maka tidak boleh baginya mengerjakan hanya empat rakaat shalat dengan niat shalat Zhuhur dan Ashar. Dia wajib melaksanakan shalat zhuhur kemudian shalat Ashar.[3] 4. Salah satu ibadah tersebut bukan pengikut atau pengiring ibadah lainnya.[4] Jika salah satunya pengikut bagi yang lain, maka tidak bisa digabungkan. Oleh karena itu, shalat sunat qabliyah Shubuh yang merupakan salah satu sunat rawatib misalnya tidak bisa digabung dengan shalat Shubuh, karena shalat sunat rawatib mengikuti shalat wajibnya.[5] Demikian pula, orang yang punya hutang puasa Ramadhan dan mengqadha¡¯nya di bulan Syawal dengan niat qadha¡¯ sekaligus puasa sunnah enam hari Syawal tidaklah mendapatkan kecuali puasa qadha¡¯ saja. Karena puasa sunnah Syawal tidak bisa dikerjakan kecuali jika ia telah menyempurnakan kewajiban puasa Ramadhan. Sebagian Ulama¡¯ yang lain menyebutkan dua syarat tambahan[6] : ? Hendaknya salah satu ibadah yang digabung itu lebih besar dari yang lainnya. Seperti thawaf if?dhah dengan thawaf wada¡¯,yang mana thawaf if?dhah lebih wajib daripada thawaf wada¡¯; Mandi jan?bah dengan mandi Jum¡¯at, di mana mandi janabah lebih wajib dari mandi Jum¡¯at. ? Ketika mengerjakan ibadah itu, si pelaku meniatkan kedua ibadah itu atau meniatkan ibadah yang lebih besar. Jika ia meniatkan ibadah yang lebih kecil maka hanya itulah yang ia raih. Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi dalam dua ibadah atau lebih, maka ibadah-ibadah itu bisa digabungkan dan cukup mengerjakan satu ibadah saja dan mendapatkan pahala semua ibadah itu. Namun jika dipisah pelaksanaan masing-masing ibadah tersebut, artinya masing-masing dilaksanakan, maka tidak diragukan lagi bahwa itu lebih sempurna. Pembolehan ini sebagai bentuk kemudahan dan keringanan bagi mukallaf. DALIL YANG MENDASARINYA Kaidah yang mulia ini masuk dalam keumuman sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam : ???? ?????? ???? ??????????? ?????? ????? ?????? ????? ???????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ???????? : ???????? ???????????? ?????????????, ?????????? ??????? ??????? ??? ?????, ?????? ??????? ?????????? ????? ??????? ??????????? ???? ????? ????????? ??????????? ???????????? ????? ??? ??????? ???????? Dari Umar bin al-Khathab Radhiyallahu anhu , ia berkata, ¡°Aku mendengar Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡°Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesua
|
Keadaan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di Malam Hari
BEBERAPA GAMBARAN MENGENAI QIYAAMUL LAIL Keadaan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di Malam Hari Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah orang yang paling mengetahui Rabb-nya Azza wa Jalla, orang yang paling bertakwa kepada-Nya dan orang yang paling dicintai-Nya. Karena itulah beliau selalu memanfaatkan setiap kesempatan untuk berkhalwat (menyendiri) bersama Kekasihnya (Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala), beribadah kepada Penciptanya dan bersyukur kepada Rabb yang telah mengutamakan di atas alam semesta ini dan yang telah menjadikannya pemimpin para Rasul. Ketika malam telah tiba dan telah menguraikan penutupnya, beliau menghadap kepada Rabb yang diibadahi, beliau bermunajat, berdo¡¯a dan tunduk beribadah kepada-Nya sambil berdiri, duduk maupun sujud hingga malam hampir saja menjadi terang, sedangkan beliau tidak merasakan lamanya beribadah, bagaimana dapat beliau merasakan hal itu sedangkan beliau sedang menyendiri bersama Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala, menyendiri bersama Raja para raja, menyendiri bersama Rabb Yang menguasai alam langit dan Dia berkuasa atas segala sesuatu, menyendiri bersama Kekasihnya, bersahabat dengan-Nya dan menghadap kepada-Nya dengan hati, tubuh dan ruhnya. Ya Allah, berilah kami rizki berupa upaya untuk bisa beribadah di malam hari dan merasakan nikmatnya beribadah dan melihat wajah-Mu yang mulia. ¡®Abdullah bin Rawahah Radhiyallahu anhu menceritakan tentang keadaan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam di malam harinya: ???????? ????????? ????????? ???? ?????????? ????? ????????????? ????????????????? ???????????? Beliau bermalam sambil merenggangkan lambung dari tempat tidurnya, ketika tempat-tempat tidur terasa berat bagi orang-orang musyrik.[1] Gambaran Tentang Kesungguhan Nabi Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam Dalam Beribadah. Diriwayatkan dari al-Mughirah bin Syu¡¯bah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan shalat hingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu ada yang berkata kepada beliau, ¡°Apakah engkau memaksakan diri untuk ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?¡± Beliau menjawab: ??????? ???????? ??????? ?????????. ¡®Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.¡±[2] Dan diriwayatkan dari ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, ¡°Jika Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan shalat, beliau berdiri hingga kedua telapak kaki beliau merekah, lalu ¡®Aisyah bertanya, ¡®Kenapa engkau melakukan semua ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?¡¯ Lalu beliau menjawab, ??????? ???????? ??????? ?????????. ¡®Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.¡¯[3] Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata: ????? ????????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ???????? ?????? ???????? ?????????? ??????? ????????? ?????????. ¡°Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan shalat hingga kedua telapak kakinya merekah.¡±[4] Ibnu Baththal berkata, ¡°Dan di dalam hadits ini terdapat pelajaran agar seseorang menjadikan dirinya bersungguh-sungguh dalam beribadah, sekalipun hal itu membahayakannya, karena Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan hal itu, padahal beliau telah mengetahui apa yang telah diberikan kepadanya (yaitu pengampunan dosa yang telah lalu dan yang akan datang), lalu bagaimana dengan orang yang tidak mengetahui hal itu, terutama bagi orang yang tidak merasakan aman bahwa dirinya berhak masuk Neraka.¡±[5] Di antara gambaran tentang ibadah Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah hadits yang diriwayatkan dari ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, ¡°Aku pernah kehilangan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam pada satu malam dari tempat tidur, lalu aku mencarinya, lalu kedua tanganku mengenai kedua telapak kaki beliau, sedangkan beliau tengah melakukan sujud dan kedua telapak kaki beliau sedang ditegakkan, ketika itu beliau membaca do¡¯a: ??????????? ?????? ???????? ????????? ???? ????????? ???????????????? ???? ????????????? ?????????????? ?????? ???
|
Keadaan Para Sahabat Radhiyallahu anhum di Malam Hari (1)
BEBERAPA GAMBARAN MENGENAI QIYAAMUL LAIL Keadaan Para Sahabat Radhiyallahu anhum di Malam Hari Para Sahabat adalah contoh ideal setelah Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dalam penerapan agama ini, pelaksanaan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan- larangannya. Bagaimana tidak, sedangkan Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala sendiri telah memuji mereka, firman-Nya: ??????????????? ????????????? ???? ??????????????? ?????????????? ??????????? ????????????? ??????????? ?????? ??????? ???????? ???????? ?????? ¡°Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah ¡¡± [At-Taubah/9: 100] Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ?????? ???????? ??????? ????? ?????????? ????????????. ¡°Sebaik-baik manusia adalah generasi pada masaku, kemudian orang-orang yang mengiringi mereka.¡°[1] Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam juga bersabda: ??? ?????????? ?????????? ??????????? ??????? ????????? ???? ???????? ?????????? ?????? ?????? ??????? ??? ?????? ????? ?????????? ????? ??????????. ¡°Janganlah kalian mencaci maki para Sahabatku, demi Rabb yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya seorang dari kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud, maka infaqnya itu tidak akan mencapai satu mudd (kurang lebih 6,5 ons,-pent.) pun seorang dari mereka, tidak juga separuhnya.¡±[2] Dan Ibnu Mas¡¯ud Radhiyallahu anhu berkata, ¡°Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala melihat hati hamba-hamba-Nya. Dia mendapatkan hati Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam itu adalah sebaik-baik hati, lalu Dia memilihnya untuk diri-Nya dan mengutusnya dengan risalah-Nya, kemudian Dia melihat hati hamba-hamba-Nya setelah hati Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, lalu Dia mendapat-kan hati para Sahabatnya adalah sebaik-baik hati, lalu Dia menjadikan mereka sebagai para menteri (pembantu) Nabi-Nya Shallallahu ¡®alaihi wa sallam.¡±[3] ¡®Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu pernah melakukan shalat Shubuh, tatkala salam, beliau berbaring ke arah kanan kemudian terdiam seakan-akan beliau sedang bersedih hingga ketika matahari telah meninggi, beliau berkata: ¡°Sungguh aku telah melihat jejak para Sahabat Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, namun aku tidak melihat seorang pun yang menyerupai mereka. Demi Allah, jika mereka memasuki pagi hari, kondisi mereka dengan keadaan rambut yang kusut, penuh debu dan menguning, di antara mata mereka terdapat seperti kendaraan perang, pastilah mereka pada malam harinya itu membaca Kitabullah, mereka naik-turun di antara telapak kaki mereka dan dahi mereka. Ketika Nama Allah disebutkan, mereka bergetar laksana pepohonan yang bergetar ketika angin bertiup dan seakan-akan orang lain yang ada di sekeliling mereka itu bermalam dalam keadaan lalai.¡±[4] Alangkah indah sya¡¯ir karya Ibnul Qayyim rahimahullah yang menggambarkan tentang para Sahabat: ???????????????? ???????????????? ???????????? ???????????????? ??????????? ????????????? ??????????? ??????????? ?????????? ????????? ????????????? ????????????? ?????????? ?????????????? ??????? ???????? ???????????? ?????? ???????????? ??????????? ??????????? ??? ????????? ?????????? ???????? ??????????? ?????????????? ???? ????????? ???????????? ??????? ?????? ?????? ??????????? ???????????? ???????????????? ?????????? ????????????? ?????????????? ?????? ???????????? ??????????? ??????? ?????????? ????????? ?????????????? ???????? ??????? ???? ?????????? ??????????? ??? ????????? ????????? ??????????? ????????? ???????????? ????????? ?????????? ??????????? ??????? ?????????????? ?????? ????????? ???????????? ??????????? ??????? ?????????? ???????? ????? ????????????? ????????????? Mereka itu orang-orang yang taat, orang-orang yang bersembunyi untuk Rabb mereka, orang-orang yang berbicara dengan sejujur-jujur ucapan. Mereka menghidupkan malam mereka dengan ketaatan kepada Rabb mereka, dengan membaca (al-Qur-an), tunduk (beribadah) dan memohon. Mata mereka mengalirkan limpahan air mata, laksana hujan yang turun dengan derasnya. Pada ma
|
Ketika Ustadz yang Mendakwah Tauhid dan Sunah Salah Membaca Kitab
Ketika Ustadz yang Mendakwah Tauhid dan Sunah Salah Membaca Kitab Pertanyaan: Ustadz, bagaimana menanggapi beberapa akun youtuber yang isi konten videonya berfokus mencari-cari kesalahan baca kitab para ustadz yang mendakwah tauhid dan sunah. Seperti salah harokat, salah i¡¯rab, salah dalam membaca fi¡¯il, salah dalam membaca mashdar, dll. Seperti ingin menimbulkan kesan bahwa para ustadz yang mendakwah tauhid dan sunah bodoh dalam bahasa Arab. Mohon nasehatnya. Jawaban: Alhamdulillahi rabbil ¡®alamin, ash-shalatu was salamu ¡®ala Nabiyyina Muhammadin, wa ¡®ala alihi wa shahbihi ajma¡¯in. Amma ba¡¯du. Untuk menanggapi masalah ini, kami jawab dalam beberapa poin: Pertama, kita yakin dan sadari betul bahwa setiap orang yang mendakwahkan tauhid dan sunah Nabi, pasti akan mengalami gangguan dan tantangan. Ini adalah sunnatullah yang telah terjadi sejak zaman para Nabi terdahulu. Allah ta¡¯ala berfirman: ??? ??????? ???? ?????? ??? ???? ????? ?????????? ???? ???????? ????? ??????? ????? ?????????? ????? ??????? ??????? ¡°Tidaklah ada yang dikatakan kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Rabb-mu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih¡± (QS. Fushilat: 43). Syaikh Mubarak al-Miili rahimahullah mengatakan: ¡°Dan tidaklah kami mengangkat suara kami (dalam dakwah tauhid) kecuali mendapat terpaan angin kencang dari orang-orang yang melakukan berbagai praktek kesyirikan. Dan mereka meracuni pikiran orang-orang awam tentang tujuan-tujuan dakwah kami yang mulia, yang ini kelak akan dibalas di hari pembalasan. Dan tuduhan yang paling gencar yang mereka bisikkan kepada orang-orang awam, dan paling sering disampaikan di keramaian perdebatan, adalah tuduhan bahwa kami memvonis kaum Muslimin sebagai Musyrikin. Kemudian mereka memproklamirkan perlawanan dengan memanfaatkan keawaman orang awam yang hanya ikut-ikutan. Namun Allah akan membuka kedok kebatilan mereka dengan para pengikut atsar. Dan merupakan sunnatullah bahwa akan tetap ada orang-orang (ahli tauhid) yang menang dari para penentang (dakwah tauhid) di kalangan manusia¡± (Risaalatusy Syirki wa Mazhahiruhu, 1/51). Maka hendaknya bersabar dan tetap menyikapi setiap tantangan dakwah dengan ketegaran dan kepala dingin. Kedua, mencederai kehormatan seorang ulama (orang yang pandai ilmu agama) itu lebih fatal dan lebih merusak daripada mencederai kehormatan orang biasa. Nabi shallallahu ¡¯alaihi wa sallam bersabda: ???? ????? ??? : ?? ????? ?? ?????? ??? ?????? ??????? ¡°Sesungguhnya Allah berfirman: barangsiapa yang menentang wali-Ku, ia telah menyatakan perang terhadap-Ku¡± (HR. Bukhari no. 6502). Imam asy-Syafi¡¯i memahami bahwa para wali itu adalah para ulama. Imam asy-Syafi¡¯i rahimahullah mengatakan: ?? ?? ??? ??????? ???????? ?????? ???? ???? ??? ??? ¡°Jika para fuqaha (ulama) yang mengamalkan ilmu mereka tidak disebut wali Allah, maka Allah tidak punya wali¡± (Diriwayatkan al-Baihaqi dalam Manaqib asy-Syafi¡¯i, dinukil dari al-Mu¡¯allim hal. 21). Maka mencela dan mencederai kehormatan para ulama itu berat konsekuensinya. Oleh karena itu para ulama mengatakan: ???? ??????? ?????? ¡°Dagingnya para ulama itu beracun¡±. Ketiga, tentu sangat berbeda antara orang yang memang tidak pandai baca kitab lalu sering salah, dengan orang yang pandai baca kitab namun terkadang salah. Terpelesetnya orang yang mahir itu dimaklumi. Ibnu Rusyd rahimahullah mengatakan: ??? ???? ??? ?? ?? ?? ??? ????? ?? ??? ????? ???? ??? ??? ????? ¨C ?? ???? ?????? ?????? ??? ???? ?? ????? ????? ??????? ?????? ??? ???? ?? ?????. ??? ???? ??? ?? ??? ?? ??? ??? ????? ¡°Ada ketidaksengajaan yang diberi uzur pelakunya, yaitu jika pelakunya adalah orang yang pakar di bidang tersebut. Seperti ketidaksengajaan dokter yang mahir dalam praktek kedokteran (ini diberi uzur). Atau kelirunya hakim dalam memutuskan hukum (ini diberi uzur). Dan tidak diberi uzur jika pelakunya pada dasarnya bukan orang yang pakar di bidang tersebut¡± (Fashlul Maqal, hal. 45). Karena tidak ada orang yang selalu sempurna, pasti ada kalanya ia salah. Sebagaimana pepatah, ¡°Sepandai-pandai tupai mel
|
Hasil dari Nikah Antar agama
Hasil dari Nikah Antaragama Assalamu¡¯alaikum ustadz, saya mau bertanya. Saya mempunyai tetangga, mereka adalah pasangan suami istri tetapi berbeda agama, suami Islam dan istrinya Kristen. Lantas bagaimana nasib anak yang mereka lahirkan? Apakah si anak tetap mengikuti agama keduanya atau menunggu dewasa untuk berpindah agama? Mohon penjelasannya! 08564217xxxx Jawab: Dalam pertanyaan di atas ada dua masalah yang perlu dijelaskan yaitu status pernikahan kedua orang tua tersebut dan status anak hasil pernikahannya. Memang Islam mengesahkan pria muslim menikahi wanita ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) selama wanita tersebut adalah wanita yang selalu menjaga kehormatannya serta tidak merusak agama si suami dan anak-anaknya. Dalilnya adalah firman Allah Ta¡¯ala, ????????? ??????? ?????? ????????????? ????????? ????????? ??????? ?????????? ????? ?????? ????????????? ????? ?????? ???????????????? ???? ?????????????? ???????????????? ???? ????????? ??????? ?????????? ???? ?????????? ¡°Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu.¡± (QS. al-Maidah: 5) Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, ¡°Wanita ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) boleh dinikahi oleh laki-laki muslim berdasarkan ayat ini. (Majmu¡¯ al-Fatawa, Ibnu Taimiyah, Darul Wafa¡¯, cetakan ketiga, 1426 H, 14/91) Yang dimaksud di sini, seorang pria muslim dibolehkan menikahi wanita ahli kitab, namun bukan wajib dan bukan sunah, cuma dibolehkan saja. Tentunya sebaik-baik wanita yang dinikahi oleh pria muslim tetaplah seorang wanita muslimah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pernikahan dengan wanita ahli kitab di sini yaitu: Lelaki muslim tersebut agamanya baik dan diyakini akan mampu tidak tergoda sehingga murtad. Lelaki tersebut mampu menjadi pemimpin rumah tangga dengan baik sehingga mampu menjaga agamanya dan agama keturunannya. Wanita ahli kitab di sini yang dimaksud adalah wanita Yahudi dan Nasrani. Agama Yahudi dan Nasrani dari dahulu dan sekarang dimaksudkan untuk golongan yang sama dan sama sejak dahulu (di masa Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam), yaitu wahyu mereka telah menyimpang. Wanita tersebut adalah wanita yang selalu menjaga kehormatannya serta tidak merusak agama si suami dan anak-anaknya. Catatan penting di sini, jika memang laki-laki muslim boleh menikah dengan wanita ahli kitab, maka pernikahan tentu saja bukan di gereja. Syekh ¡®Athiyah Muhammad Salim hafizhohullah dalam Kitab Adhwaul Bayan (yang di mana beliau menyempurnakan tulisan gurunya, Syekh asy-Syinqithi), memberi alasan kenapa dibolehkan jika pria muslim menikahi wanita ahli kitab. Di antara alasan yang beliau kemukakan: Islam itu tinggi dan tidak mungkin ditundukkan agama yang lain. Sedangkan keluarga tentu saja dipimpin oleh laki-laki. Sehingga suami pun bisa memberi pengaruh agama kepada si istri. Begitu pula anak-anak kelak harus mengikuti ayahnya dalam hal agama. (Adwaul Bayan 8/164-165) Sedangkan selain ahli kitab (seperti Hindu, Budha, Konghucu) yang disebut wanita musyrik haram untuk dinikahi. Hal ini berdasarkan kesepakatan para fuqaha. Dasarnya adalah firman Allah Ta¡¯ala, ????? ?????????? ?????????????? ?????? ????????? ????????? ??????????? ?????? ???? ??????????? ?????? ?????????????? ¡°Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.¡± (QS. al-Baqarah: 221) (Lihat al-Mawsu¡¯ah al-Fiqhiyah, 2/13333, index ¡°Muharromatun Nikah¡±, poin 21) Menurut para ulama, laki-laki muslim sama sekali tidak boleh menikahi wanita yang murtad meskipun ia masuk agama Nasrani atau Yahudi kecuali jika wanita tersebut mau masuk kembali pada Islam. (Lihat al-Mawsu¡¯ah al-Fiqhiyah, 2/13334, index ¡°Muharromatun Nikah¡±, poin 22) Sedangkan status anak yang lahir dari pernikahan ini
|
Memanggil Nama Lain Selain Allah Dalam Berdo¡¯a
MEMANGGIL NAMA LAIN SELAIN NAMA ALLAH DALAM BERDO¡¯A Oleh Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta Pertanyaan. Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Kami berharap anda memberi fatwa berkenan dengan adanya sekelompok orang yang berkumpul di masjid berdzikir kepada Allah dan berdzikir kepada Rasulullah dengan melafazkan dzikir-dzikir yang bertentangan dengan tauhid. Di antaranya mereka mengatakan secara serentak bersama-sama. ¡°Bimbinglah aku wahai Rasulullah !¡± Diulang-ulangnya perkataan seperti itu. Kemudian pemimpin dzikir tersebut mengatakan, ¡°wahai kunci harta karun Allah, wahai Ka¡¯bah untuk meninggikan Allah, wahai Arsy tempat bersemayamnya Allah, wahai Kursi tempat Allah berpijak, kayakanlah kami. Wahai Rasulullah, engkaulah tujuan (kami). Wahai kekasih Allah, engkau, engkau wahai Rasulullah¡.¡± Dan lafal-lafal lainnya yang penuh dengan kesyirikan. Jawaban. Pertama. Berdzikir kepada Allah dengan satu suara (bersama-sama secara serentak) seperti dilakukan oleh orang-orang sufi adalah bid¡¯ah, dan Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ???? ???????? ??? ????????? ????? ??? ?????? ?????? ?????? ????? ¡°Barangsiapa membuat hal yang baru dalam perkara agama maka ia tertolak¡±[1] Kedua : Do¡¯a kepada selain Allah Subahanhu wa Ta¡¯ala dan memohon kepadanya untuk mendapatkan manfaat atau menghilangkan kejelekan termasuk perbuatan syirik besar yang tidak boleh dilakukan. Karena do¡¯a dan isti¡¯anah (meminta pertolongan) adalah ibadah dan qurbah (pendekatan diri) hanya boleh ditujukan kepada Allah. Maka memalingkan perbuatan tersebut kepada selain Allah termasuk perbuatan syirik besar, keluar dari Islam. Kita berlindung dari perbuatan seperti itu. Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ?????? ??????????? ??????? ??????? ????? ??????? ???? ??????? ???? ??????? ????????? ???????? ????? ??????? ??????????? ???????? ???? ???? ????????? ???? ????????? ??????? ??????????? ??????????? ¡°Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang¡± [Yunus/10:107] Allah berfirman. ???????? ??????????? ??????? ????? ????????? ???? ??????? ???????? ¡°Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah¡± [Al-Jin/72:18] Allah berfirman. ?????? ??????? ???? ??????? ??????? ?????? ??? ????????? ???? ????? ?????????? ????????? ?????? ???????? ??????? ??? ???????? ????????????? ¡°Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping menyembah Allah, padahal tidak ada satu dalil pun baginya untuk berbuat seperti itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak akan beruntung¡± [Al-Mu¡¯minun/23 : 117] Banyak ayat-ayat lain yang menunjukkan wajibnya mengarahkan ibadah kita hanya kepada Allah saja. Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ????? ???????? ????????? ????? ? ??????? ??????????? ???????????? ??????? ¡°Jika kamu meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika kamu memohon pertolongan maka mohonlah kepada Allah¡±[2] Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ?????????? ???? ??????????? ¡°Do¡¯a adalah ibadah¡±[3] Shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, keluarganya, dan sahabat-shabatnya. [Fatawa Li Al- Lajnah Ad-Da¡¯imah Fatwa no. 5034 Di susun oleh Syaikh Ahmad Abdurrazzak Ad-Duwaisy, Darul Asimah Riyadh. Di salin ulang dari Majalah Fatawa edisi 08/I/ 1424H] _______ Footnote [1] Imam Ahmad VI/270. Bukhari III/167. Muslim dengan syarah Nawawi XII/16. Abu Dawud V/12 Ibnu Majah I/7 [2] Imam Ahmad I/293, 303, 307. Tirmidzi IV/667 [3] Imam Ahmad IV/267, 271, 279. Abu Dawud II/161. Tirmidzi V/374. Ibnu Majah II/1258 Referensi : https://almanhaj.or.id/1469-memanggil-nama-lain-selain-allah-dalam-berdoa.html
|
KEDUDUKAN BAITUL MAQDIS (MASJIDIL AQSHA) DALAM ISLAM
KEDUDUKAN BAITUL MAQDIS (MASJIDIL AQSHA) DALAM ISLAM, PALESTINA TANAH KAUM MUSLIMIN Masjidil Aqsha adalah masjid kedua yang dibangun di muka bumi. Disebutkan dalam shah?haini bahwa Abu Dzar Radhiyallahu anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam : ¡° Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama kali diletakkan di bumi? Nabi menjawab : al Masjidil Haram, aku bertanya lagi. Kemudian apa? Nabi menjawab: al Masjidil Aqsha. Aku bertanya. Berapakah jarak antara keduanya? Nabi menjawab 40 tahun. Kemudian di manapun kalian mendapati waktu shalat, maka shalatlah sesungguhnya ada keutamaan di dalamnya¡°. Baca selengkapnya Kedudukan Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha) Dalam Islam https://almanhaj.or.id/144555-kedudukan-baitul-maqdis-masjidil-aqsha-dalam-islam.html Palestina Negeri Pilihan, Tanah Kaum Muslimin https://almanhaj.or.id/113259-palestina-negeri-pilihan-tanah-kaum-muslimin.html ? Video Pendek :: Khutbah Jum'at - Prinsip Hidup Seorang Muslim :: https://youtu.be/bN7ETCZoiwU :: Setiap Jiwa Pasti akan Mati, maka Segeralah Beramal Shalih :: https://youtu.be/18GP6EgVKiA Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
|
Allah Berdialog dengan Sahabat Nabi Ini Tanpa Perantara
Allah Berdialog dengan Sahabat Nabi Ini Tanpa Perantara Kita tentu tahu kalau Rasulullah Muhammad dan Rasulullah Musa ¡®alaihima ash-sholatu was salam, adalah dua orang manusia yang dijuluki kalimurrahman. Dua orang yang diajak Allah berdialog. Tapi ternyata ada seorang manusia, dia bukan Nabi ataupun Rasul. Tapi, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam mengabarkan dia diajak dialog oleh Allah Ta¡¯ala. Sahabat tersebut adalah Abdullah bin Amr bin Haram bin al-Khazraj. Seorang sahabat anshar dan ayah dari seorang sahabat mulia, Jabir bin Abdullah radhiallahu ¡®anhuma. Abdullah adalah salah seorang tokoh anshar yang berbaiat kepada Rasulullah di Baiat Aqobah. Ia juga turut serta di Perang Badar. Dan syahid di Perang Uhud. Profil Abdullah bin Amr bin Haram adalah salah satu tokoh utama Kabilah Khazraj di Madinah. Ka¡¯ab bin Malik radhiallahu ¡®anhu menceritakan tentang kisah keislamannya. Ia mengatakan, ¡°Kami berangkat untuk menunaikan ibadah haji. Dan sebelumnya, kami telah berjanji dengan Rasulullah untuk bertemu di Aqobah. Tepatnya di pertengahan hari-hari Tasyrik. Setelah selesai melaksanakan manasik haji, tibalah malam perjanjian pertemuan itu. Saat itu, bersama kami (orang-orang Madinah) ada Abdullah bin Amr bin Haram ayahnya Jabir. Salah satu tokoh kami. Kami ajak dia. Dan kami rahasiakan pertemuan ini dari orang-orang musyrik Madinah yang berangkat haji bersama kami.¡± Kami berkata pada Abdullah, ¡°Wahai Abu Jabir, engkau adalah salah satu tokoh kami. Salah satu dari orang yang paling mulia di tengah kami. Dengan kemuliaanmu itu, kami tidak ingin kalau engkau nanti di hari kiamat menjadi bahan bakar neraka. Kami dakwahi ia agar memeluk Islam. Dan kami sampaikan tentang pertemuan rahasia bersama Rasulullah di Aqobah. Ia pun memeluk Islam dan turut hadir di Aqobah. Dan dia adalah tokohnya.¡± Berangkat Menuju Uhud Saat gendering Perang Uhud ditabuh. Abdullah berkata kepada anaknya, Jabir, ¡°Aku berharap aku termasuk salah seorang yang pertama gugur besok. Aku wasiatkan kepadamu agar berbuat baik kepada putri-putriku.¡± Syahid di Medan Uhud Ibnu al-Munkadir rahimahullah meriwayatkan dari Jabir. Ia berkata, ¡°Saat ayahku terbunuh di Perang Uhud, kusingkapkan kain yang menutup wajahnya. Aku pun menangis. Para sahabat Rasulullah melarangku untuk terus menangis sementara Rasulullah membiarkanku. Demikian juga bibiku, Fatmimah, ikut menangisinya. Lalu Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ???? ?? ????????? ?? ??????? ???????????? ????????? ?????????????? ????? ???????????? ¡°Dia (Fatimah) menangisinya atau tidak menangisinya, para malaikat tetap akan menaunginya dengan sayapnya hingga kalian mengangkatnya.¡± (HR. Al-Bukhari 1244). Saat syuhada Uhud akan dimakamkan, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ?????? ???????? ???? ???? ????? ¡°Kafani mereka apa adanya dengan luka-luka mereka. Aku akan menjadi saksi untuk mereka nanti (di hari kiamat).¡± Jabir berkata, ¡°Ayah dan pamanku wafat saat Perang Uhud. Lalu ibuku datang menemui mereka dengan membawa onta (menjemput). Lalu ibuku kembali ke Madinah dengan membawa dua jenazah itu. Kemudian ada yang berseru, ¡°Makamkan mereka di tempat mereka terbunuh.¡± Keduanya pun dikembalikan dan dimakamkan di tempat mereka terbunuh. Malik berkata, ¡°Abdullah dan Amr bin al-Jamuh dimakamkan di dalam satu kain kafan yang sama.¡± Berdialog dengan Allah Tanpa Perantara ???? ????? ??????? ????? ??????? ????? ??????? ????? ???? ?? ????? ?? ?? ????? ???????? ???? ?? ????? ??????? ????????? ??? ????? ????? ????? ??????? ???? ??? ???????? ??? ???? ??????? ??? ????? ???? ??????? ?? ??????? ????? ?? ????? ???? ????? ?? ????? ????? ????? ??????? ???? ????? ????????? ?????? ????? ?? ???? ????? ????? ?? ???? ?????? ??? ??????? ??? ???????? ?????? ???? ???? ?????? ?????? ?? ????? ?????? ?????? ?????? ????? ?? ????????? ???? ???????? Usai Perang Uhud, Rasulullah melihat Jabir bin Abdullah radhiallahu ¡®anhu dalam keadaan sedih. Ayahnya, Abdullah bin Amr bin Haram, syahid di Perang Uhud. Rasulullah menyapanya, ¡°Hai Jabir, kulihat engkau begitu sedih.¡± Jabir menjawab, ¡°Wahai Rasulullah, ayahku syah
|
Hukum Shalat Witir
HUKUM SHALAT WITIR Hukum shalat Witir adalah sunnah muakkadah, bukan wajib[1]. Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama yang terdiri dari para sahabat dan ulama setelah mereka, disertai dengan kesepakatan mereka (ijma¡¯) bahwa shalat Witir itu tidak fardhu. Adapun pendapat dari ulama madzhab Hanafi menyatakan, bahwa shalat Witir itu adalah wajib, bukan fardhu[2]. Sedangkan pendapat Abu Hanifah yang menyatakan bahwa shalat Witir itu wajib adalah madzhab yang lemah. Ibnul Mundzir berkata, ¡°Saya tidak mengetahui seorang ulama pun yang menyetujui pendapat Abu Hanifah mengenai hal ini.¡± Di antara Dalil-Dalil Yang Menunjukkan Bahwa Shalat Witir Hukumnya Sunnah Adalah: Ada seorang badui bertanya kepada Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ¡°Apa saja yang Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala wajibkan kepadaku dalam sehari semalam?¡± Beliau menjawab, ¡°Shalat lima waktu.¡± Orang itu bertanya lagi, ¡°Apakah ada kewajiban lainnya untukku?¡± Beliau men-jawab, ¡°Tidak, kecuali jika kamu mau melakukan shalat sunnah.¡± Orang badui itu berkata, ¡°Demi Dzat Yang mengutus Anda dengan kebenaran, saya tidak akan menambah kelimanya dan tidak akan mengurangi kelimanya.¡± Lalu Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡°Orang tersebut beruntung jika dia benar.¡±[3] Saya berkata, ¡°Hadits ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa shalat Witir tidaklah wajib, karena Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tidak menyuruh orang badui tersebut untuk melakukannya dan tidak memarahinya atas tekadnya untuk tidak melakukannya, padahal telah diketahui bahwa tidak diperbolehkannya mengakhirkan keterangan dari waktu yang dibutuhkan.¡± Dari ¡®Ubadah bin as-Shamit, dia berkata: ¡°Saya pernah mendengar Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ?????? ?????????? ??????????? ????? ???????? ????? ??????????? ?????? ????? ??????? ?????? ????????? ????????? ??????? ?????????????? ????????????? ????? ???? ?????? ????? ?????? ???? ?????????? ??????????? ?????? ???? ?????? ??????? ???????? ???? ??????? ????? ??????? ???? ????? ????????? ?????? ????? ?????????? ??????????. ¡°Shalat lima waktu telah Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala wajibkan atas hamba-hamba-Nya. Maka barangsiapa yang melaksanakannya dan tidak menyia-nyiakan sedikit pun darinya, karena menganggap ringan akan kewajibannya, maka bagi-nya suatu perjanjian di sisi Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala, bahwa Dia akan memasukkannya ke dalam Surga. Dan barangsiapa yang tidak melaksanakan-nya, maka tidak ada baginya perjanjian di sisi Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala, jika Dia menghendaki, maka Dia akan menyiksanya dan jika Dia meng-hendaki, maka Dia akan memasukkannya ke dalam Surga.¡±[4] Saya berkata, ¡°Di dalam hadits ini, beliau tidak menyebutkan shalat Witir bersamaan dengan shalat-shalat fardhu.¡± Diriwayatkan dari ¡®Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, dia berkata, ¡°Shalat Witir tidaklah wajib, akan tetapi sunnah Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam.¡±[5] Dan di antara dalil yang menunjukkan bahwa shalat Witir tidaklah wajib adalah bahwa shalat Witir ini boleh dilakukan di atas kendaraan se-kalipun tidak dalam keadaan darurat, berbeda dengan shalat wajib. Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ¡®Umar Radhiyallahu anhuma, dia berkata, ¡°Sesungguhnya Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam pernah melakukan shalat Witir di atas untanya.¡±[6] Dan Ibnu ¡®Umar Radhiyallahu anhuma berkata, ¡°Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam pernah melakukan shalat di atas kendaraan-nya mengarah ke mana saja beliau mengarah dan juga pernah melakukan shalat Witir di atasnya, hanya saja beliau tidak melakukan shalat wajib di atas kendaraannya.¡±[7] Di antara dalil-dalilnya pula adalah, bahwa shalat Witir termasuk sesuatu yang dibutuhkan setiap malamnya. Terdapat pendapat yang diri-wayatkan dari ¡®Ali Radhiyallahu anhu dan Sahabat lainnya, bahwa shalat Witir tidaklah wajib, tidaklah mungkin jika orang-orang seperti para Sahabat ini tidak mengetahui kefardhuan satu shalat dari shalat-shalat yang diwajibkan dan mereka membutuhkan shalat ini setiap malamnya. Maka barangsiapa yang berprasangka demikian, maka dia telah berburuk sangka terhadap mereka. Diriwayatkan dari asy-Sya¡¯bi, di
|
Waktu Dan Tata Cara Shalat Witir
WAKTU DAN TATA CARA SHALAT WITIR 1. Waktu Shalat Witir Para ulama sepakat, bahwa waktu shalat Witir tidaklah masuk kecuali setelah ¡®Isya¡¯ dan waktunya tetap berlangsung hingga Shubuh.[1] Dari Abu Bashra Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ????? ????? ????????? ????????? ???????????? ?????? ??????????? ???????????. ¡°Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala telah memberi kalian tambahan shalat, yaitu shalat Witir, maka shalat Witirlah kalian antara waktu shalat ¡®Isya¡¯ hingga shalat Shubuh.¡±[2] Imam Ahmad meriwayatkan, bahwa Ibnu Mas¡¯ud berkata, ¡°Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan shalat Witir pada awal malam, pertengahan dan akhir malam.¡±[3] Dari ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, ¡°Setiap malam, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan shalat Witir, sejak awal malam, pertengahan dan akhir malam, dan shalat Witirnya ini berakhir hingga waktu sahur.¡±[4] Dan hadits-hadits lainnya dari jalur lain yang menunjukkan bahwa semua waktu malam sejak ¡®Isya¡¯ hingga Shubuh adalah waktu bagi shalat Witir. Permasalahan: ¡°Jika seseorang menjama¡¯ shalat ¡®Isya¡¯ dengan shalat Maghrib secara jama¡¯ taqdim sebelum tenggelamnya mega merah (melakukan keduanya pada waktu Maghrib), maka dia boleh melakukan shalat Witir setelah shalat ¡®Isya¡¯ yang dilakukannya. Pendapat ini dikemukakan oleh mayoritas ulama.¡±[5] Waktu Shalat Witir yang Paling Utama: Yang paling utama adalah mengakhirkan pelaksanaan shalat Witir hingga akhir malam, hal itu diperuntukkan bagi orang yang yakin bahwa dirinya akan bangun (di akhir malam), berdasarkan hadits Jabir Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???? ????? ???? ??? ???????? ????? ?????????? ???????????? ?????????? ?????? ?????? ???? ???????? ??????? ???????????? ????? ?????????? ??????? ??????? ????? ????????? ????????????? ???????? ????????. ¡®Barangsiapa yang khawatir tidak bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia melakukan shalat Witir pada awal malam. Dan barangsiapa yang bersikeras untuk bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia me-lakukan shalat Witir pada akhir malam, karena shalat di akhir malam itu disaksikan (oleh para Malaikat), dan hal itu adalah lebih utama.¡®¡±[6] Di samping itu, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam pun sering melakukannya di akhir malam. Disebutkan dalam dua kitab Shahih dan yang lainnya beberapa hadits dari sejumlah Sahabat yang menjelaskan bahwa beliau melakukan shalat Witir di akhir malam, bahkan pada sebagian hadits tersebut dijelaskan tentang perintah menjadikan shalat Witir sebagai akhir dari shalat malam. Tidak hanya seorang yang mengatakan bahwa pendapat ini adalah pendapat seluruh ulama.[7] Saya berkata, ¡°Di samping itu, Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam pernah berwasiat kepada beberapa orang Sahabatnya agar tidak tidur sebelum melakukan shalat Witir.¡± Dari Sa¡¯ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata, saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ???????? ??? ??????? ?????? ????????? ???????. ¡°Orang yang tidak tidur sebelum melakukan shalat Witir, adalah orang yang teguh (iman-nya).¡°[8] 2. Jumlah Raka¡¯at Shalat Witir Shalat Witir tidaklah memiliki jumlah raka¡¯at tertentu, namun jumlahnya yang paling sedikit adalah satu raka¡¯at, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam: ?????????? ???????? ???? ????? ?????????. ¡°Shalat Witir itu satu raka¡¯at di akhir malam.¡± [HR. Muslim][9] Dan tidak dimakruhkan melakukan shalat Witir hanya satu raka¡¯at saja, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam: ?????? ??????? ???? ???????? ???????????? ????????????. ¡°Dan barangsiapa yang senang melakukan shalat Witir satu raka¡¯at, maka hendaklah dia melakukannya.¡±[10] Shalat Witir yang paling utama adalah sebelas raka¡¯at, yang dilakukan dua raka¡¯at dua raka¡¯at, dan diganjilkan dengan satu raka¡¯at, berdasarkan ucapan ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma: ????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ? ???????? ??????????? ??????? ???????? ????????? ???????? ??????? ???????????. ¡°Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan sha
|
Apakah Seseorang Berdosa jika Sekedar Punya Kecenderungan LGBTQ?
Apakah Seseorang Berdosa jika Sekedar Punya Kecenderungan LGBTQ? Pertanyaan: Para pengusung LGBTQ biasanya melontarkan syubhat: ¡°Tidak mungkin seseorang berdosa ketika sekedar punya orientasi seksual yang berbeda?¡±, atau mereka mengatakan, ¡°Mana mungkin seseorang berdosa karena sesuatu yang sifatnya naluriah?¡±. Bagaimana menanggapi syubhat ini? Jawaban: Alhamdulillah, ash-shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah wa ¡®ala alihi was shahabah. Amma ba¡¯du, Kita katakan, jika yang terjadi pada seseorang itu hanya sekedar orientasi seksual yang berbeda (semisal suka sesama jenis), maka orang tersebut tidak sampai berdosa. Karena dosa itu terkait dengan perbuatan, baik perbuatan hati atau anggota badan. Orang yang melakukan sesuatu yang di luar kesengajaannya, maka ia tidak dianggap berdosa. Nabi shallallahu¡¯alaihi wa sallam bersabda: ????? ?????? ?? ?????? : ?? ??????? ??? ??????? ? ??? ??????? ??? ?????? ? ??? ???????? ??? ?????? ¡°Pena (catatan amal) diangkat dari tiga jenis orang: orang yang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia baligh, dan orang gila hingga ia berakal¡± (HR. An-Nasa-i no. 7307, Abu Daud no. 4403, Ibnu Hibban no. 143, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami¡¯ no. 3513). Demikian juga orientasi seksual yang berbeda tersebut, jika itu muncul secara naluriah, maka tidak berdosa. Walaupun tidak sampai dosa, namun tetap saja itu adalah penyakit yang seharusnya disembuhkan. Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah ketika mendefinisikan al-mukhannats, beliau mengatakan: ?? ???? ??????? ??????? ?? ?????? ?????? ???? ??? ??? ??? ?? ??? ?????? ??? ???? ???? ????? ?? ????? ????? ???? ??? ??? ???? ??? ????? ??? ??????? ¡°(Al-mukhannats adalah) lelaki yang perangainya mirip wanita, baik dalam gerakannya, cara bicaranya atau lainnya. Jika itu terjadi secara natural, maka ia tidak tercela. Namun tetap ia dituntut oleh syariat untuk menghilangkan sifat tersebut. Jika ia demikian karena disengaja maka ia tercela¡± (Fathul Bari, 9/246). Dari penjelasan Ibnu Hajar ini, jika seseorang muncul pada dirinya orientasi seksual yang menyimpang, lalu ia pelihara terus-menerus, maka ini menjadi sebuah dosa. Karena di sini ia sudah melakukan perbuatan, yang perbuatan tersebut bisa berkonsekuensi dosa. Dalam hadis dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ¡¯anhu, ia berkata: ?????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????????????????? ???? ?????????? ???????????? ? ??????????????????? ???? ?????????? ???????????? ¡°Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki¡± (HR. Bukhari no. 5885). Orang yang mempertahankan orientasi seksualnya yang menyimpang, ia dengan sengaja menyerupakan diri seperti lawan jenis. Padahal jelas ini terlarang dan merupakan perbuatan dosa. Demikian juga, orang yang mempertahankan orientasi seksualnya yang menyimpang, sama saja ia mendekatkan dirinya pada perbuatan liwath (sodomi) yang jelas merupakan dosa besar. Atau perbuatan-perbuatan maksiat lainnya seperti: pacaran, bermesraan, memandang dengan syahwat, dll. Dan semua sarana kepada perbuatan dosa hukumnya juga terlarang. Kaidah yang disebutkan para ulama: ??????? ??? ??????? ¡°Semua bentuk sarana, hukumnya sama dengan apa yang ditujunya¡±. Para ulama ketika membahas tentang mukhannats, mereka menjelaskan bahwa selama orientasi tersebut tidak membuahkan suatu perbuatan, ia tidak dianggap maksiat. Namun tetap dianggap suatu penyakit sehingga pelakunya perlu diasingkan. Agar penyakit tersebut tidak menjalar kepada masyarakat yang lain. Dalam hadis dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu¡¯anhu, ia berkata: ?????? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????????????? ???? ?????????? ??????????????????? ???? ?????????? ??????? ????????????? ???? ??????????? ¡°Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam melaknat mukhannats (laki-laki yang kebanci-bancian) dan para wanita yang kelaki-lakian¡±. Dan Nabi juga bersabda: ¡°keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian!¡± (HR. Bukhari no. 5886). Berdasarkan hadis ini, para ulama menyebutkan bahwa hukuman bagi mukhannats adalah diasingkan (direhabilitasi): ?
|
Keutamaan Shalat Witir dan Anjuran Untuk Mengerjakannya
KEUTAMAAN SHALAT WITIR DAN ANJURAN UNTUK MENGERJAKANNYA Sesungguhnya shalat Witir memiliki keutamaan yang besar dan memiliki urgensi yang cukup besar. Dalil yang paling kuat untuk hal itu adalah, bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya, baik ketika sedang berada di rumah ataupun dalam bepergian. Inilah dalil yang cukup jelas mengenai betapa pentingnya shalat Witir tersebut. Di antara dalil yang menunjukkan hal itu adalah: Dari Abu Bashrah al-Ghifari Radhiyallahu anhu, dia berkata, ¡°Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ????? ????? ????????? ???????? ?????? ?????????? ???????????? ??????? ?????? ??????? ?????????? ????? ??????? ?????????. ¡®Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala telah memberi kalian tambahan shalat, yaitu shalat Witir, maka shalat Witirlah kalian antara waktu shalat ¡®Isya¡¯ hingga shalat Shubuh.'¡± [HR. Ahmad].[1] Dari ¡®Abdullah bin ¡®Amr bin al-¡®Ash Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ????? ????? ????????? ???????? ???????????? ?????????? ?????? ??????????. ¡°Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta¡¯alatelah memberi kalian tambahan shalat, maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir.¡±[2] Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam juga bersabda: ??????????? ????? ??????????? ??????????? ???????. ¡°Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat Witir.¡±[3] Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, ¡°Kekasihku Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang tidak akan aku tinggalkan hingga aku wafat; berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur setelah shalat Witir.¡±[4] Dari ¡®Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ????? ????? ?????? ??????? ?????????? ????????????? ????????? ??????????. ¡°Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai orang-orang yang melakukan shalat Witir, maka shalat Witirlah, wahai para ahli al-Qur-an.¡±[5] Ibnu ¡®Umar Radhiyallahu anhuma berkata, ¡°Barangsiapa shalat sunnah di malam hari maka hendaklah ia men-jadikan akhir shalatnya adalah shalat Witir, karena Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam memerintahkan hal itu.¡±[6] Dari Abu Ayyub al-Anshari Radhiyallahu anhu, ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ?????????? ?????? ?????? ????? ???????????? ????????? ?????? ????? ???????????? ?????????? ?????? ????? ???????????? ???????????. ¡°Shalat Witir adalah haq (benar adanya), maka barangsiapa yang mau, maka berwitirlah lima raka¡¯at, barangsiapa yang mau, berwitirlah tiga raka¡¯at dan barangsiapa yang mau, berwitirlah satu raka¡¯at.¡±[7] Dari ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma ia menuturkan, ¡°Bahwa Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam shalat di malam hari (shalat Tahajjud) sedang ia berbaring di hadapannya. Bila tinggal tersisa shalat Witir yang belum dilaku-kan, beliau pun membangunkannya, dan ¡®Aisyah pun lalu shalat Witir.¡±[8] Saya katakan, ¡°Hadits-hadits di atas menunjukkan keutamaan shalat Witir dan disunnahkan senantiasa menjaganya.¡± [Disalin dari kitab ¡°Kaanuu Qaliilan minal Laili maa Yahja¡¯uun¡± karya Muhammad bin Su¡¯ud al-¡®Uraifi diberi pengantar oleh Syaikh ¡®Abdullah al-Jibrin, Edisi Indonesia Panduan Lengkap Shalat Tahajjud, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir] _______ Footnote [1] HR. Ahmad dalam kitab Musnadnya, (hadits no. 6880) dan dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Silsilah Ahaadiits ash-Shahiihah (hadits no. 108). [2] HR. Ahmad dalam kitab Musnadnya, (hadits no. 6654) dan Ibnu Abi Syaibah dalam kitab al-Mushannaf, (2/298). Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil, (II/159). [3] HR. Al-Bukhari dalam kitab al-Witr, bab Liyaj¡¯al Aakhira Shalaatihi Witra, (hadits no. 998) dan Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin, bab Shalaatil Laili Matsna Matsna wal Witru Rak¡¯atan min Aakhiril Lail, (hadits no. 751). Keduanya meriwayatkannya dari ¡®Abdullah bin ¡®Umar Radhiyallahu anhuma. [4] HR. Al-Bukhari dalam kitab at-Tahajjud, bab Shalaatudh Dhuha fil Hadhar, (hadits no. 1178) dan Muslim dalam kitab, Shalaatil Musafiriin bab Istihbabi Shalaatidh Dhuha (hadits no. 721)
|
Ada Setetes Darah di Pakaian, Apakah Sah Shalatku?
Ada Setetes Darah di Pakaian, Apakah Sah Shalatku? Pertanyaan: Aku salat, dan di tengah salat aku melihat setetes darah di pakaianku, tapi aku tetap melanjutkan salatku. Bagaimana hukum salatku tersebut? Jawaban: Segala puji hanya bagi Allah. Pertama: Darah adalah najis dengan kesepakatan seluruh ulama. Lihat jawaban soal nomor 114018 (di website islamqa.info). Kedua: Barang siapa salat dan di tengah salatnya mendapati sedikit bercak darah pada bajunya, hendaknya dia lanjutkan salatnya. Dia tidak diharuskan membatalkan salat untuk mensucikan pakaiannya karena najis yang sedikit dimaafkan dan tidak wajib dibersihkan. Disebutkan dalam kitab al-Mughni (1/409), ¡°Jika seseorang salat dan pada bajunya ada najis, maka aku katakan bahwa salatnya harus diulang, ¡. kecuali jika hanya berupa darah atau nanah sedikit yang tidak membuat hati jijik. Mayoritas ulama berpendapat bahwa darah dan nanah yang sedikit dimaafkan berdasarkan riwayat dari Aisyah ra?iyallahu ?anh¨¡, dia berkata, ?? ??? ???? ??????? ????? ??? ???? ???? ?????? ??????? ?? ??? ??? ???? ?? ?? ?????? ?????? ¡°Dahulu salah seorang dari kami (para wanita) memiliki Dir?u (sejenis pakaian) yang ia kenakan saat haid dan junub, kemudian ia melihat pada pakaiannya setetes darah haid, lalu ia bersihkan dengan ludahnya.¡± Dalam riwayat lain, ?? ??? ??????? ??? ??? ??? ???? ??? ????? ??? ?? ???? ???? ?????? ?? ????? ?????? ¡°Salah seorang dari kami hanya punya satu pakaian yang tetap dikenakan ketika haid. Jika pakaiannya terkena tetesan darahnya, dia basahi dengan ludahnya dan membersihkannya dengan kukunya.¡± (HR. Abu Dawud) Ini menunjukkan bahwa ini dimaafkan, karena ludah tidak bisa dipakai bersuci, bahkan kukunya bisa terkena najis. Riwayat ini juga menunjukkan perbuatan yang terjadi terus-menerus, sehingga ini tidak mungkin tidak diketahui oleh Nabi sallall¨¡hu ¡®alaihi wa sallam, dan pasti tidak terjadi kecuali dengan perintah dari beliau.¡± Selesai kutipan. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah ra?imahullahu ta?al¨¡ berkata, ¡°Darah yang sedikit dimaafkan, dan begitu juga turunan lain darinya, seperti nanah dan sebagainya, karena hal tersebut tidak menjijikkan.¡± Selesai kutipan dari Syarhu al-¡®Umdah (1/103). Para ulama dari al-Lajnah ad-Daimah pernah ditanya (5/363): ¡°Apakah najis yang sedikit seperti setetes darah sebesar biji gandum harus aku sucikan?¡± Mereka menjawab, ¡°Najis selain darah dan nanah tidak dimaafkan baik banyak ataupun sedikit. Adapun darah dan nanah yang sedikit dimaafkan, asalkan tidak keluar dari kemaluan, karena menjaga diri dari najis darah yang sedikit amat sulit dan memberatkan. Allah Ta¡¯ala berfirman, ????? ?????? ?????????? ??? ???????? ???? ?????? ¡°Allah sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian suatu kesempitan dalam agama.¡± (QS. al-Hajj: 78) Allah juga berfirman, ??????? ????? ?????? ????????? ????? ??????? ?????? ????????? ¡°Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan.¡± (QS. Al-Baqarah: 185) Tertanda: Syeikh Abdul Aziz bin Baz ¨C Syeikh Abdurrazzaq Afifi ¨C Syeikh Abdullah bin Ghudyan ¨C Syeikh Abdullah bin Qu¡¯ud. Selesai kutipan. Wall¨¡hua¡¯lam. *** Sumber: https://islamqa.info/ar/downloads/answers/163819 Link Sumber Terjemahan PDF Referensi: https://konsultasisyariah.com/38296-ada-setetes-darah-di-pakaian-apakah-sah-shalatku.html
|
Faktor-Faktor yang Memudahkan Shalat Tahajjud
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMUDAHKAN SHALAT TAHAJJUD Sesungguhnya melakukan shalat Tahajjud dan mengekang dorongan hawa nafsu dan syaitan, adalah sesuatu yang teramat berat dan sulit kecuali bagi orang yang dimudahkan dan ditolong oleh Allah. Ada beberapa faktor yang bisa membantu dan memotivasi seseorang untuk melakukan shalat Tahajjud serta memudahkannya dengan izin Allah. Faktor ini terbagi dua bagian; sarana lahir dan sarana batin. Faktor Lahir: 1. Menjauhi Perbuatan Dosa Dan Maksiat Yaitu, tidak melakukan perbuatan dosa di siang hari dan di malam hari, karena hal itu bisa membuat hati keras dan menghalangi seseorang dari curahan rahmat. Seorang laki-laki bertanya kepada al-Hasan al-Bashri, ¡°Wahai Abu Sa¡¯id, semalaman aku dalam keadaan sehat, lalu aku ingin melakukan shalat malam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, tapi mengapa aku tidak dapat bangun?¡± Al-Hasan menjawab, ¡°Dosa-dosamu mengikatmu.¡±[1] Sufyan ats-Tsauri berkata, ¡°Selama lima bulan aku merugi tidak melakukan shalat Tahajjud karena dosa yang aku perbuat.¡± Ia ditanya, ¡°Apakah dosa yang engkau lakukan?¡± Ia menjawab: ¡°Aku melihat seseorang menangis, lalu aku berkata dalam diriku, ¡®Orang ini riya¡¯.'¡±[2] Sebagian orang shalih berkata, ¡°Betapa banyak makanan yang bisa menghalangi orang melakukan shalat Tahajjud dan betapa banyak pandangan yang membuat orang rugi tidak membaca sebuah surat. Sesungguhnya seorang hamba kadang memakan suatu makanan atau melakukan suatu perbuatan lalu ia diharamkan karenanya dari melakukan shalat Tahajjud selama setahun.¡±[3] Fudhail bin ¡®Iyadh berkata, ¡°Bila kamu tidak mampu melakukan shalat Tahajjud di malam hari dan puasa di siang hari maka kamu adalah orang yang merugi.¡±[4] Saudaraku, tinggalkanlah kemaksiatan dan dosa jika engkau mengharapkan berkhalwah (menyendiri) dengan Allah Yang Mahamengetahui segala yang ghaib! 2. Tidak Meninggalkan Tidur Siang Karena Itu Adalah Sunnah Dari Ibnu ¡®Abbas Radhiyallahu anhuma, ia menuturkan, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ??????????????? ????????? ?????????? ????? ??????? ???????????? ??????????????????? ????? ??????? ?????????. ¡°Jadikanlah makanan sahur sebagai sarana untuk membantumu melakukan puasa di siang hari dan tidur pada tengah hari sebagai sarana untuk membantumu melakukan shalat Tahajjud.¡±[5] Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam mendorong untuk melakukan hal-hal yang dapat membantu, menggiatkan dan menjadikan orang beramal dengan terus-menerus. Sebab sibuk di siang hari hingga tidak tidur pada tengah hari dapat membuat fisik lemah dan di malam hari tidur menjadi nyenyak. Al-Hasan al-Bashri bila datang ke pasar dan mendengar hiruk pikuk orang-orang di sana, ia berkata, ¡°Aku mengira malam mereka adalah malam yang buruk (karena tidur nyenyak dan tidak bertahajjud), mengapa mereka tidak tidur tengah hari?¡±[6] 3. Tidak Memperbanyak Makan Sebab orang yang banyak makan akan banyak minum akan terlelap dalam tidur dan berat untuk melakukan shalat Tahajjud. Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallambersabda: ??? ????? ???????? ??????? ?????? ???? ????????? ???????? ?????? ????? ??????????? ???????? ????????? ?????? ????? ??? ?????????? ???????? ???????????? ???????? ??????????? ???????? ??????????. ¡°Tidak ada wadah yang paling buruk yang diisi manusia selain perutnya, cukuplah seorang anak Adam menyantap beberapa suap makanan saja yang dapat mengokohkan tulang punggungnya. Jika memang ia harus mengisi perutnya maka hendaknya ia memberikan sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.¡±[7] Diriwayatkan bahwa iblis menampakkan dirinya kepada Yahya bin Zakariya dengan membawa beberapa buah sendok. Yahya bertanya kepadanya, ¡°Untuk apakah sendok-sendok ini?¡± Iblis menjawab, ¡°Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menjebak anak keturunan Adam.¡± Yahya bertanya kepadanya, ¡°Apakah engkau mendapatkan sesuatu dari jebakan atau diriku?¡± Ia menjawab, ¡°Ya, tadi malam engkau kenyang, lalu aku menjadikanmu berat untuk melakukan shalat Tahajjud.¡± Yahya berkata, ¡°Aku pasti tidak akan mengenyangkan perutku lagi selamanya.¡± Iblis berkata, ¡°Aku
|
Hukum Menggabungkan Niat Puasa Tiga Hari dan Puasa Enam Hari Bulan Syawal
HUKUM MENGGABUNGKAN NIAT PUASA TIGA HARI SETIAP BULAN DENGAN PUASA ENAM HARI BULAN SYAWAL Pertanyaan Apakah orang yang menggabungkan niat puasa tiga hari setiap bulan dengan puasa enam hari bulan Syawal mendapat keutamaan? Jawaban Alhamdulillah. Saya telah menanyakan persoalan ini kepada Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, beliau menjawab bahwa semoga ia mendapatkan keutamaan tersebut. Karena memang benar ia tengah mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal dan juga tengah mengerjakan puasa tiga hari setiap bulan. Sementara karunia dan keutamaan dari Allah sangatlah luas. Demikian penuturan beliau. Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin juga memberiku jawaban dari pertanyaan serupa sebagai berikut: ¡°Benar, jika ia telah berpuasa enam hari pada bulan Syawal maka gugurlah puasa tiga hari setiap bulan. Baik ia mengerjakannya tepat pada waktu pelaksanaan puasa tiga hari setiap bulan itu (yakni tanggal 13,14 dan 15) ataupun sebelum dan sesudah tanggal itu. Sebab dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal itu otomatis ia juga dapat dikatakan telah berpuasa tiga hari dalam setiap bulan. ¡®Aisyah Radhiallahu ¡®Anha berkata: ??? ????? ??? ???? ???? ???? ???? ????? ???? ?? ?? ??? ?? ????? ?????? ?? ??? ????? ?? ???? ?? ???? ¡°Rasulullah Shalallahu ¡®Alaihi wa sallam rutin berpuasa tiga hari setiap bulan, tanpa peduli apakah beliau melaksanakannya di awal bulan, di tengah atau di akhirnya.¡± Sama halnya dengan gugurnya kewajiban shalat tahiyyatul masjid dengan shalat fardhu, jika seseorang masuk ke masjid lalu langsung mengerjakan shalat fardhu. Wallahu a¡¯lam. Refrensi: Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid Referensi : https://almanhaj.or.id/2430-hukum-menggabungkan-niat-puasa-tiga-hari-dan-puasa-enam-hari-bulan-syawal.html
|