¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date   
Ijazah Palsu Untuk Kerja
Ijazah Palsu Untuk Kerja Ada dua jenis orang dengan dua kasus yang harus kita bedakan karena keduanya memiliki konsekuensi hukum yang berbeda. Yang pertama adalah permasalahan curang dalam ujian atau membeli ijazah palsu. Artinya ada orang yang ingin melakukan pelanggaran syariat dalam bentuk curang dalam ujian atau memalsukan ijazah. Ijazah palsu tentu saja tidak bisa didapatkan melainkan dengan uang suap. Dalam hal ini, tidaklah mungkin secara syariat kita katakan kepada orang tersebut, lakukan pelanggaran, terjanglah hal yang dilarang kemudian setelah itu bertaubatlah dan laksanakan pekerjaanmu sebagaimana mestinya. Karena orang ini akan melakukan hal yang terlarang padahal hal yang terlarang harus ditinggalkan tanpa menimbang apa yang akan dilakukan orang tersebut setelah melakukan pelanggaran syariat. Satu hal yang terlarang dalam syariat itu tidak mungkin berubah menjadi boleh dan halal meski pelakunya bermaksud dengan pelanggaran syariat tersebut untuk mewujudkan hal yang disyariatkan ataupun hal yang bernilai ibadah. Orang semacam ini tak ubahnya pencuri yang mencuri dengan tujuan bersedekah dengan hasil curiannya lantas meminta maaf kepada orang yang dicuri. Tindakan semacam ini jelas adalah kebatilan yang nyata, karena Allah tidaklah memerintahkan kemaksiatan. Allah Ta¡¯ala berfirman, ?? ?? ???? ?? ???? ???????? ¡°Katakanlah sesungguhnya Allah itu tidaklah memerintahkan untuk melakukan perbuatan yang keji.¡± (QS. Al A¡¯raf: 28) Kedua adalah orang yang dulu melakukan pelanggaran lalu sekarang merasa bersalah padahal karena pelanggarannya tersebut dia telah mendapatkan pekerjaan. Dalam pekerjaannya dia bisa bekerja dengan baik bahkan lebih baik daripada teman-teman kerjanya yang memiliki ijazah tanpa melakukan kecurangan dan tidak menggunakan ijazah palsu. Apakah gaji orang ini tidak halal, padahal dia bisa melaksanakan pekerjaannya secara baik menimbang masa lalunya yaitu mendapatkan pekerjaan tersebut tanpa melalui jalan yang benar? Lantas kita katakan kepada teman kerjanya yang memiliki ijazah asli tanpa pernah mencontek namun suka korupsi waktu dalam kerja dan etos kerjanya pun amburadul bahwa gaji Anda halal karena ijazah Anda asli dan bersih dari noda? Tentu hal di atas adalah suatu hal yang tidak benar. Gaji itu upah untuk kerja bukan upah untuk ijazah. Ijazah itu menjadi syarat melamar pekerjaan bukan karena semata-mata ijazahnya, namun pada umumnya ijazah adalah sarana untuk mengetahui layak atau tidaknya pemegang ijazah untuk melakukan suatu pekerjaan. Jika seorang itu layak dengan suatu pekerjaan tanpa melalui ijazah namun dengan pengalaman maka kita telah mewujudkan maksud dan maslahat yang diharapkan. Pertimbangan maqasid syariat terkait maslahat dan mafsadat mengatakan selama pekerjaan tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka upah yang didapatkan adalah halal. Namun jika seorang itu melakukan kecurangan dalam pekerjaannya, maka Allah telah berfirman yang artinya ¡°Celakalah orang orang yang curang.¡± (QS. Al Muthaffifin:1) meski ijazahnya asli dan bersih. Lain halnya, jika gaji itu untuk ijazah itu sendiri. Pihak yang mempekerjakan mengatakan, ¡°Jika dia memiliki ijazah s3, maka untuknya gajian sekian untuk ijazah yang dia miliki baik dia bekerja atau pun tidak¡±. Jika demikian kontrak kerjanya, maka pemilik ijazah palsu gajinya tidak halal meski dia bekerja dengan baik. Sedangkan pemilik ijazah asli gajinya halal meski dia bekerja seenaknya. Pernyataan halalnya gaji orang yang mengalami kasus kedua bukanlah pernyataan yang memotivasi orang untuk berlaku curang demi mendapatkan ijazah karena seorang muslim yang mengetahui bahwa curang atau mencontek dalam ujian itu hukumnya haram itu sudah cukup untuk membuatnya berhenti dan meninggalkan perbuatan tersebut, tidak perlu uraian selainnya meski terdapat banyak godaan yang mendorong untuk menerjang larangan. Adanya banyak godaan dalam hati untuk melakukan maksiat tidaklah terhitung sebagai motivasi untuk melakukan maksiat. Ketika Allah berfirman tentang khamr, ¡°Tidakkah kalian berhenti?!¡± maka para shahabat pun mengatakan, ¡°Kami berhenti¡±. Mereka tuangk
Started by Abu Prada Aisyah @
Hukum Shalat Sambil Menahan Buang Air Besar Atau Kencing - Soal Jawab Tentang Islam
Hukum Shalat Sambil Menahan Buang Air Besar Atau Kencing Pertanyaan: Terkadang saya merasa ingin buang air besar sebelum shalat, dan saya tetap shalat dan pada saat shalat saya tidak lagi merasa ingin buang air besar, apakah shalat saya diterima ? dan terkadang berlaku sebaliknya, apakah shalat saya diterima ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Tidak boleh bagi seseorang untuk shalat dalam keadaan menahan buang air besar atau kencing, dasarnya adalah hadist Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam: ?? ???? ????? ?????? ??? ??? ?????? ???????? ????? ???? ?? ????? ¡°(Tidak (sempurna) shalat ketika makanan sudah terhidangkan, dan menahan dua hal yang paling busuk (menahan buang air besar dan kencing).¡± HR. Muslim dalam sahihnya. Hikmah dibaliknya, karena hal itu membuat tidak khusyu¡¯ dalam shalat, wallahu a¡¯lam. Akan tetapi jika ia shalat dalam keadaan tersebut maka shalatya sah tetapi kurang sempurna sebagaimana hadist diatas, dan tidak perlu mengulangi shalatnya. Adapun jika sudah masuk dalam shalat dalam keadaan tidak sedang menahan buang air besar atau kencing, tetapi hal itu muncul ditengah-tengah shalat, maka shalatnya tetap sah dan tidak ada masalah jika hal itu tidak mengganggu dikerjakannya shalat dengan sempurna. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik-Nya dan semoga shalawat senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Refrensi: Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Bukhuts Al-Ilmiyyah Wal Ifta¡¯, 7/28 https://m.islamqa.info/id/answers/8603/hukum-shalat-sambil-menahan-buang-air-besar-atau-kencing
Started by Abu Prada Aisyah @
Cincin Kawin: Sumber Kesyirikan?
Cincin Kawin: Sumber Kesyirikan? Apakah boleh cincin mas pernikahan d jual Dari Faiz Zahran via Tanya Ustadz for Android Jawaban: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du, Pertama, kami hendak menyinggung keyakinan yang tersebar di sebagian masyarakat tentang cincin kawin. Sebagian orang meyakini, cincin kawin menjadi pengikat hati dan cinta suami istri. Kita tidak tahu dari mana asal muasal keyakinan ini berkembang. Yang jelas, islam tidak pernah mengajarkannya. Kita juga tidak pernah mendapatkan informasi dari dalil, bahwa Allah akan melanggengkan cinta dalam keluarga, selama cincin kawin masih ada. Meyakini bahwa cincin kawin merupakan sebab untuk keberlangsungan cinta, merupakan keyakinan yang sama sekali tidak berdasar dan tidak terbukti secara ilmiah. Apa kaitan cincin kawin dengan suasana hati. Percuma saja keberadaan cincin kawin, sementara suami hobi main perempuan dan si istri tidak bisa menjaga kehormatan. Kedua, mengingat tidak ada hubungan antara cincin kawin dan suasana cinta antara suami dan istri, para ulama menyimpulkan, bahwa orang yang memakai cincin kawin dengan keyakinan cincin inni bisa menjadi sebab kelestarian cinta suami istri dan jika dilepas atau hilang bisa membahayakan kehidupan keluarga, merupakan sikap dan perbuatan kesyirikan. Dan ini termasuk keyakinan jahiliyah. Dalam Fatwa Islam dinyatakan, ???? ( ?????????? ) ???? ???? ?? ????? ???????? ? ??? ???? ???? ??????? ?????? ? ???? ??? ????? ???? ???? ???? ??????? ??? ??????? ? ??? ????? ???? ????? ???? ??? ??????? ??????? ? ???? ?????? ?? ????? ? ????? ?? ???????? ??????? Cincin kawin, bukan termasuk tradisi dalam islam (sejak masa silam). Cincin kawin dipakai ketika pernikahan. Jika orang yang memakai berkeyakinan bahwa cincin ibi menjadi sebab kelestarian cinta antara suami istri, dan jika dilepas atau tidak dipakai bisa mempengaruhi keberlangsungan keluarga, maka ini termasuk kesyirikan. Dan termasuk keyakinan jahiliyah. (Fatwa Islam, no. 21441) Ketiga, memahami keterangan di atas, tidak masalah menjual cincin kawin. Cincin kawin hanyalah cincin. Benda yang tidak bisa mendatangkan cinta atau sumber rizki, dan tidak bisa membuat orang jadi miskin atau bercerai. Keberadaannya maupun ketiadaannya, sejatinya sama sekali tidak mempengaruhi kelangsungan keluarga pasangan suami istri. Keempat, jangan sampai keyakinan ini menggelayuti hati kita. Hal ini berulang kami tekankan, karena terkadang Allah menguji manusia dengan membenarkan keyakinan salahnya itu. Ketika seseorang berkeyakinan, hilangnya cincin kawin bisa membuat retak rumah tangga, bisa jadi keyakinan ini Allah wujudkan, sehigga tatkala cincin itu hilang, keluarganya menjadi terancam. Dari Abdullah bin Ukaim Radhiyallahu ¡®anhu, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ???? ????????? ??????? ?????? ???????? ¡°Siapa yang bergantung kepada sesuatu, dia akan dipasrahkan kepadanya.¡± (HR. Ahmad 18781, Turmudzi 2214 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth). Ketika orang merasa bahwa keberadaan cincin kawin akan melanggengkan cintanya, dia akan curahkan ketergantungannya pada sang cincin ini. Dia berikan harapan dan kekhawatirannya kepada cincin ini. Bagian dari hukumannya, Allah pasrahkan dia kepada benda itu. Bagaimana caranya? Ketika cincin ini hilang, atau terjual atau rusak, Allah jadikan keluarganya betul-betul bercerai. Sehingga hatinya semakin yakin pada cincin kawin itu. Karena ternyata keyakinannya terbukti. Bagian inilah yang perlu disadari, ketika seseorang memiliki ketergantungan kepada benda tertentu. Demikian, Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com). Referensi: https://konsultasisyariah.com/24217-cincin-kawin-sumber-kesyirikan.html
Started by Abu Prada Aisyah @
Mendoakan Kejelekan Atas Anak Ketika Berbuat Salah
MENDOAKAN KEJELEKAN ATAS ANAK KETIKA BERBUAT SALAH Oleh Syaikh Abdullah bin Jibrin Pertanyaan. Syaikh Abdullah bin Jibrin ditanya : Banyak orang tua yang merespon kesalahan dan kekeliruan anak-anak mereka dengan laknat dan kutukan. Mohon penjelasannya untuk mereka (para orang tua) dalam masalah ini! Jawaban. Kami berpesan agar orang tua memaafkan dan memaklumi kekurangan anak-anak di masa kecil, bersabar dari ucapan atau kekurang ajaran mereka, karena akal mereka belum matang sehingga terkadang masih sering melakukan kesalahan dalam ucapan maupun tingkah laku. Orang tua yang arif akan memaafkannya dan mengajari etika dengan lemah lembut, mengasihi dan menasehati sehingga akan lebih diterima dan merubah moralnya. Akan tetapi sebagian orang tua terjebak dalam kesalahan fatal, yaitu mendo¡¯akan anak-anak dengan kematian, penyakit, bencana dan malapetaka, dan ini sering dilakukan. Tetapi begitu kemarahannya mereda, ia hanya bisa menyesal dan sadar kalau ia keliru, serta mengikuti kebenciannya terhadap sumpah serapah yang buruk tersebut. Sebenarnya orang tua tidak menginginkannya karena rasa sayang dan kasih yang tertanam pada hatinya kepada anak. Faktor pemicunya hanyalah kemarahan yang sangat. Padahal Allah Maha Memaafkan. Dia berfirman. ?????? ????????? ??????? ????????? ???????? ???????????????? ??????????? ???????? ?????????? ?????????? Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegarakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. [Yunus/10:11] Kewajiban orang tua adalah sabar dan menahan diri terhadap (perilaku) anak-anak dan memberikan sanksi terhadap mereka dengan pukulan yang menyebabkannya jera, karena anak-anak akan terpengaruh dengan pukulan lebih banyak daripada hanya sekedar arahan dan ucapan. Adapun menyumpahi anak, maka hal itu tidak akan memberi manfaat kepadanya. Seorang anak kecil tidak akan mengerti apa yang diucapkan padanya (dari cacian dan sumpah serapah), sumpah orang tua (ketika terucap) telah tercatat sebagai amal buruknya, sementara sang anak tidak akan mendapatkan manfaat darinya. (Fatawa Islamiyah 4/141) [Disalin dari kitab Fatawa Ath-thiflul Muslim, edisi Indonesia 150 Fatwa Seputar Anak Muslim, Penyusun Yahya bin Sa¡¯id Alu Syalwan, Penerjemah Ashim, Penerbit Griya Ilmu ¨C Jakarta, Cetakan Pertama Agustus 2004M] Referensi : https://almanhaj.or.id/1893-mendoakan-kejelekan-atas-anak-ketika-berbuat-salah.html
Started by Abu Prada Aisyah @
Kapan Awal Munculnya Islam ? 2
Kapan Awal Munculnya Islam ? Pertanyaan: Kapan awal munculnya Islam ? dan berapa lama jarak waktu antara Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wasallam dan Isa ¡®alaihis salam ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Islam dimulai sejak diutusnya Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam, yaitu ketika Jibril menurunkan wahyu dari Allah kepada Muhammad di Mekah Jazirah Arab pada hari Senin bulan Ramadhan, saat itu Nabi berusia 40 tahun, tiga belas tahun sebelum beliau hijrah ke Madinah (dimulainya kalender hijriyah), dan menurut tahun kelahiran, peristiwa bi¡¯tsah terjadi sekitar tahun 608 atau 609 Masehi. Salman al-Farisi radhiyallahu ¡®anhu (salah satu sahabat Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam) mengatakan bahwa jarak waktu antara Nabi Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wasallam dan Isa ¡®alaihis salam adalah 600 tahun. Wallahu a¡¯lam. Refrensi: Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid https://m.islamqa.info/id/answers/1985/kapan-awal-munculnya-islam
Started by Abu Prada Aisyah @ · Most recent @
Berlebihan Dalam Berdo¡¯a
BERLEBIHAN DALAM BERDO¡¯A Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ????????? ????????? ?????????? ??????????? ???????? ??? ??????? ???????????????? ¡°Berdo¡¯alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas¡± [Al-A¡¯raaf /7: 55] Syaikh As-Sa¡¯di berkata bahwa maksud firman Allah : Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas¡± adalah melampaui batas dalam segala hal. Dan termasuk melampaui batas adalah meminta sesuatu yang tidak pantas, berhenti berdo¡¯a atau mengeraskan suara dalam berdo¡¯a.[1] Dari Abu Nu¡¯amah bahwasanya Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu ¡®anhu mendengar anaknya membaca doa : ¡°Ya Allah berilah kami istana putih di sisi kanan Surga¡±. Maka dia berkata kepada anaknya : ¡°Wahai anakku mintalah kepada Allah Surga dan berlindunglah kepadaNya dari api Neraka, sebab saya mendengar Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ??????? ????????? ??? ?????? ?????????? ?????? ??????????? ??? ?????????? ???????????? ¡°Akan muncul dari umatku sekelompok kaum yang berlebihan dalam berdoa dan bersuci¡±[2] Imam Manawi berkata bahwa yang dimaksud berlebihan dalam berdoa adalah melampaui batas dalam mengajukan permohonan yaitu dengan cara meminta sesuatu yang tidak boleh atau mengeraskan suara pada waktu berdoa atau memaksakan lafazh bersajak dalam berdoa. Imam Turbusyti berkata bahwa yang dimaksud berlebihan dalam berdoa bisa memiliki banyak pengertian yang intinya tidak sungguh-sungguh dalam berdoa atau berlebihan dalam meminta baik untuk kebutuhan pribadinya atau kebutuhan orang lain. Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu ¡®anhu melarang anaknya berdoa seperti itu karena permintaan tersebut tidak sesuai dan tidak mungkin bisa diraih oleh amal perbuatannya, sebab permohonan tersebut hanya pantas untuk derajat para nabi dan wali. Sehingga permintaan seperti itu termasuk berlebihan dalam berdoa, serta tidak pantas karena menganggap sempurna terhadap diri sendiri[3]. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata bahwa berdoa memohon sesuatu yang menjadi keistimewaan para nabi padahal dia bukan seorang nabi atau memohon sesuatu yang menjadi keistimewaan Allah termasuk berlebihan dalam berdo¡¯a, seperti memohon agar dia menjadi perantara untuk permohonan hamba kepada Allah atau memohon agar dia diberi kemampuan untuk bisa mengetahui segala sesuatu atau berkuasa atas segala sesuatu atau memohon agar diperlihatkan ilmu ghaib atau berdoa dengan berkeyakinan bahwa Allah membutuhkan doanya atau semua hamba Allah akan mendapat marabahaya bila dia tidak berdoa atau semisalnya. Semua itu akibat dari kebodohan terhadap hak Allah dan berlebihan dalam berdoa.[4] Termasuk berlebihan dalam berdoa seperti yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr Radhiyallahu ¡®anhu bahwa ada seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan berkata : ¡°Ya Allah ampunilah aku dan Muhammad dan janganlah Engkau memberi rahmatMu kepad selain kami, lalu Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bertanya : Siapa yang mengucapkan doa tersebut ? Orang tersebut berkata : ¡°Saya!¡±. Maka Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ?????? ??????????? ???? ????? ??????? ¡°Kamu telah menghalangi kebaikan untuk orang banyak¡±[5] Imam Al-Albani berkata bahwa makna hadits tersebut adalah menghalangi rahmat Allah untuk para makhlukNya dan demikian itu tidak mungkin karena Allah berfirman : ???????????? ???????? ????? ??????? ¡°Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu¡± [Al-A¡¯raaf/7:156] Do¡¯a di atas diucapkan oleh seseorang baduwi karena kejahilan dan baru mengenal Islam. Seharusnya seseorang berdoa untuk dirinya dan teman-temannya agar pahalanya bertambah.[6] [Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq] ______ Footnote [1] Tafsir As-Sa¡¯di 3/40 [2] Musnad Ahmad 4/87. Sunan Abu Daud, kitab Thaharah bab Israf Fil Ma¡¯ 1/24. Ibnu Majah, kitab Do¡¯a 3/349, Hakim, Al-Mustadrak 1/162. Al-Albani
Started by Abu Prada Aisyah @
Pahala Jadi Comblang
Pahala Jadi Comblang Apakah pahala bagi orang yg menjodohkan (nyomblangin) ? Jawab Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam sangat menekankan agar mereka yang mampu untuk segera menikah. Karena dengan menikah, jiwa manusia akan menjadi lebih tenang. Dalam hadis dari Ibnu Mas¡¯ud radhiyallahu ¡®anhu, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ??? ???????? ?????????? ???? ?????????? ???????? ?????????? ??????????????? ????????? ??????? ?????????? ?????????? ?????????? ?????? ???? ?????????? ?????????? ??????????? ????????? ???? ??????? ¡°Wahai para pemuda, siapa diantara kalian yang sudah mampu menanggung nafkah, hendaknya dia menikah. Karena menikah akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Sementara siapa yang tidak mampu, hendaknya dia berpuasa. Karena itu bisa menjadi tameng syahwat baginya.¡± (HR. Bukhari 5065 dan Muslim 1400). Karena itulah, untuk mewujudkan pernikahan, islam tidak hanya mengajak mereka yang belum menikah untuk berusaha menikah, namun islam juga memotivasi yang lain untuk turut mensukseskan gerakan menikah. Salah satunya adalah dengan mencarikan pasangan bagi mereka yang belum menikah. Allah berfirman, ???????????? ??????????? ???????? ??????????????? ???? ??????????? ????????????? ???? ????????? ????????? ?????????? ??????? ???? ???????? ????????? ??????? ??????? ¡°Nikahkahlah orang yang bujangan diantara kalian serta orang baik dari budak kalian yang laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui.¡± (QS. An-Nur: 32). Ayat ini berisi perintah bagi para wali, para tuan budak, untuk berupaya menikahkan setiap orang yang berada di bawah kekuasaannya. Seperti bapak, wali anak yatim, dst. Di saat yang sama, Allah melarang keras para orang tua secara sengaja menghalangi putranya untuk menikah. Allah menyebutnya sebagai tindakan adhal yang itu termasuk kedzaliman. Allah berfirman, ????? ?????????????? ??? ????????? ?????????????? ????? ??????????? ????????? ?????????????? Janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma¡¯ruf. (QS. al-Baqarah: 232) Karena itulah, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam memberi ancaman bagi wali yang secara sengaja tidak menikahkan putrinya sementara lelaki yang melamarnya memenuhi kriteria syar¡¯i. Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????? ?????? ?????????? ???? ?????????? ??????? ?????????? ???????????? ?????? ?????????? ?????? ???????? ??? ???????? ????????? ??????? ¡°Apabila datang kepada kalian orang yang kalian ridhai akhlak dan agamnya, maka nikahkanlah ia, jika tidak kalian lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang luas.¡± (HR. Turmudzi 1107 dan dihasankan al-Albani) Berdasarkan keterangan di atas, mencarikan jodoh orang lain, termasuk menjadi mak-comblang hukumnya dianjurkan dalam islam. Sehingga termasuk amal berpahala. Setidaknya ini termasuk tolong-menolong dalam kebaikan. Allah berfirman, ????????????? ????? ???????? ???????????? Lakukanlah tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa. (QS. al-Maidah: 2) Apakah ada pahala khusus? Allahu a¡¯lam, kami tidak menjumpai dalil mengenai hal ini. kita meyakini ini amal soleh, Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com). Referensi: https://konsultasisyariah.com/28756-pahala-jadi-comblang.html
Started by Abu Prada Aisyah @
Tidak Wajib Mandi Junub Sebelum Makan
Tidak Wajib Mandi Junub Sebelum Makan Pertanyaan: Apakah setelah berhubungan badan, seseorang boleh makan atau minum sebelum ia mandi junub ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Mandi junub tidak wajib sebelum makan, tetapi disunahkan untuk berwudhu apabila ingin makan, ini adalah konsensus (ijma¡¯) di kalangan para ulama. Dalilnya adalah Hadis Aisyah radhiyallahu ¡®anha, ?? ????? ??? ???? ???? ???? : ??? ???? ?? ???? ?? ???? ??? ?????? ???????? ???? ???? ( ?????/461) bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam: (jika sedang dalam keadaan junub, lalu ingin makan atau tidur, maka ia berwudhu), diriwayatkan oleh Muslim (Al-Haidh /461). Syeikh Ibnu ¡®Utsaimin dalam ¡°as-syarh al-mumti¡¯¡±: ¡°yang menurut pendapatku bahwa sesorang yang dalam keadaan junub tidak tidur kecuali ia berwudhu adalah sesuatu yang sifatnya dianjurkan, demikian juga halnya dengan makan dan minum, sebagian ulama mengatakan: makan dan minum bagi seorang yang sedang dalam keadaan junub tanpa berwudhu, bukanlah sesuatu yang dibenci (makruh)¡±. Refrensi: silahkan melihat kitab ¡®As-Syarkhu Al-Mumti¡¯, 1/310, 311 https://m.islamqa.info/id/answers/10319/tidak-wajib-mandi-junub-sebelum-makan
Started by Abu Prada Aisyah @
Makna Husnudzan Kepada Allah
Makna Husnudzan Kepada Allah Apa makna husnudzan kepada Allah? dan bagaimana bentuk husnudzan kepada Allah? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Husnudzan (berbaik sangka) kepada Allah termasuk ibadah hati yang memiliki nilai besar. Dan inti dari husnudzan kepada Allah adalah membangun keyakinan sesuai dengan keagungan nama dan sifat Allah, dan membangun keyakinan sesuai dengan konsekuensi dari nama dan sifat Allah. Misalnya, Membangun keyakinan bahwa Allah akan memberi rahmat dan ampunan bagi para hamba-Nya yang baik. Allah berfirman, ?????? ???????? ?????? ???? ???????? ???????? ????? ???????????? ??????? ?????? ??????? ???????? ???????? Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. an-Nisa: 110) Membangun keyakinan bahwa Allah akan mengampuni hamba-Nya yang mau bertaubat. Allah berfirman, ?????? ????? ???????? ???????? ????????? ??????? ????? ??????? ???????? Orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. (QS. al-Furqan: 71) Membangun keyakinan bahwa Allah akan memberi pahala bagi hamba-Nya yang melakukan ketaatan. Allah berfirman, ????? ????????? ???????? ?????????? ????????????? ??????????? ?????????? ????????? ?????????? ?????? ?????????? ?????? ????????? Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. (QS. al-Baqarah: 277) Membangun keyakinan bahwa siapa yang tawakkal kepada Allah akan diberi kecukupan oleh Allah. Allah berfirman, ?????? ??????????? ????? ??????? ?????? ???????? Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan)nya. (QS. at-Thalaq: 3) Membangun keyakinan bahwa setiap takdir dan keputusan Allah memiliki hikmah yang agung. Allah berfirman, ?????? ???? ?????? ?????? ????????? ??????????? ????? ??????????? ?????? ???????? ????????? Tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. (QS. al-Hijr: 21)Bukan Husnudzan kepada Allah Karena itulah, bukan termasuk husnudzan kepada Allah, ketika seseorang mengharap pahala dari Allah, sementara dia tidak beramal. Sebagian remaja punya angan-angan, kecil bermain ria, muda foya-foya, mati masuk surga. Keyakinan ini bertentangan dengan banyak dalil yang menyebutkan bahwa Allah akan memberi hukuman untuk orang yang berbuat maksiat. Ibnul Qoyim mengatakan, ??? ???? ????? ??? ??? ???? ??????? ? ??? ??? ???? ?? ???? ??? ????? ??? ???? ?????? ???? ???? : ??? ???? ? ??? ??? ??? ??????? ????????? ?? ??????? : ??? ???? ? ???? ???? ?? ?????? ? ??? ??? ????? ?????? ?? ??? ?????? ?????? ?? ?? ??????? : ??? ???? ???? ? ??? ???? ?????? ???? ?????? ????? ???????? : ??? ??????? Sangat jelas perbedaan antara husnudzan dengan ghurur (tertipu). Husnudzan kepada Allah yang mendorong dirinya untuk beramal, menggiringnya beramal, maka ini husnudzan yang benar. Namun jika husnudzan menyebabkan dirinya menjadi pengangguran, atau bahkan tenggelam dalam maksiat, ini ghurur (tertipu). Karena husnudzan adalah membangun harapan. Siapa yang harapannya menyebabkan dirinya semakin taat dan menjauhi maksiat, ini harapan yang benar. Sebaliknya, jika penganggurannya menjadi harapan dan harapannya menyebabkan dia pengagguran dan pelanggaran syariat, maka ini tertipu. (al-Jawab al-Kafi, hlm. 24). Termasuk juga meyakini Allah akan mengampuninya, sementara dia tetap bertahan dalam kubangan maksiat. Sering kali ada orang yang diingatkan untuk meninggalkan maksiat, dia tidak mau meninggalkannya dan beralasan Allah Maha Pengampun, pasti akan mengampuni semua dosa hamba-Nya. Termasuk tidak mau beramal, karena meyakini Allah tidak akan menerima amalnya. Atau tidak mau berubah menjadi baik, karena anggapan Allah tidak akan menerima taubatnya. Sering kita jumpai ada wanita yang tidak mau berjilbab, dengan alasan, dirinya kotor, tidak pantas jadi wanita solihah. Di
Started by Abu Prada Aisyah @
Mengeraskan Suara Dalam Berdo¡¯a
MENGERASKAN SUARA DALAM BERDOA Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Sebagian orang ada yang berdoa dengan mengeraskan suara, padahal demikian itu bertentangan dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, bahkan seorang yang berdoa hendaknya melembutkan suaranya sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala. ??????? ???????? ????????? ??????? ????????? ???????? ? ???????? ???????? ???????? ????? ???????? ¡°Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon padaKu¡± [Al-Baqarah/2 : 186] Dan Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ????????? ????????? ?????????? ??????????? ???????? ??? ??????? ???????????????? ¡°Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas¡± [Al-A¡¯raaf /7: 55] Syaikh As-Sa¡¯di berkata bahwa Allah memerintahkan agar kita berdoa dengan berendah diri dan mengiba yang disertai rasa ketundukan serta dengan suara yang lembut sebagai bukti keikhlasan dalam berdoa[1]. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata bahwa sunnah dalam berdoa dan berdzikir adalah dengan suara yang lembut kecuali ada sebab syar¡¯i yang menganjurkan untuk mengeraskannya, berdasarkan firman Allah. ????????? ????????? ?????????? ??????????? ???????? ??? ??????? ???????????????? ¡°Berdoalah kepada Tuhamnu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas¡± [Al-A¡¯raaf/7:55] Dan juga firman Allah tentang doa Zakaria. ???? ?????? ??????? ???????? ???????? ¡°Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut¡± [Maryam/19:3] (Majmu Fatawa 22/468-469) Banyaka di antara orang yang melakukan thawaf berdoa dengan mengeraskan suara, hal itu bertentangan dengan sunnah Nabi, sebab jika seandainya Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam mengeraskan doanya pada saat thawaf, niscaya kita akan mendapatkan riwayat tentang itu, tidak ada satu pun hadits yang menerangkan bahwa Rasulullah mengeraskan bacaan doa pada saag thawaf dan sa¡¯i. Berarti yang benar adalah tidak diperbolehkan mengeraskan suaar di dalam berdoa pada waktu thawaf dan sa¡¯i. [Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq] ______ Footnote [1] Tafsir As-Sa¡¯di 3/40 Referensi : https://almanhaj.or.id/761-mengeraskan-suara-dalam-berdoa.html
Started by Abu Prada Aisyah @
Perbuatan Maksiat di Tanah Haram Diperberat Takarannya Bukan Dilipatgandakan Jumlahnya
Perbuatan Maksiat di Tanah Haram Diperberat Takarannya, Bukan Dilipatgandakan Jumlahnya Pertanyaan Apakah dilipatgandakan kejahatan orang yang melakukan dosa setelah selesai menunaikan rangkaian ibadah ibadah haji atau umrah? Jawaban Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Adapun orang yang melakukan perbuatan maksiat setelah selesai menunaikan ibadah haji atau umrah, maksiat tersebut tidak dilipatgandakan (jumlahnya). Ia tetap mendapatkan dosa dari maksiat itu sebagaimana adanya. Tetapi apabila ia melakukannya di wilayah Masjidil Haram, maka maksiat itu diperberat (takarannya), bukan dilipatgandakan (jumlahnya), berdasarkan firman Allah¡ªSubhanahu wa Ta`ala¡ª(yang artinya): "Dan, barang siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih." [QS. Al-Hajj: 25] Ibnul Qayyim dalam kitab Zadul Ma`ad mengatakan, "Yang dilipatgandakan adalah takaran (kadar) kejahatannya, bukan jumlahnya, karena perbuatan buruk balasannya adalah keburukan. Jadi, keburukan yang besar dibalas dengan yang setimpal, dan keburukan yang kecil juga dibalas dengan yang setimpal. Kejahatan yang dilakukan di Masjidil Haram, di atas bentangan Tanah Suci Allah tentu lebih berat daripada kejahatan yang dilakukan di bagian bumi yang lain. Oleh karenanya, tidaklah sama orang yang membangkang kepada seorang raja di atas permadani kekuasaannya (istananya) dengan orang yang membangkang kepadanya di tempat yang jauh dari daerah kekuasaannya dan permadani istananya." Jadi, perbuatan maksiat di Tanah Haram diperberat (takarannya), bukan dilipatgandakan jumlahnya, dengan sifat keadilan Allah; sebagaimana kebaikan yang dilakukan di Tanah Haram dilipatgandakan dengan karunia dan kepemurahan Allah. Wallahu a`lam. https://www.islamweb.net/id/fatwa/12665/Perbuatan-Maksiat-di-Tanah-Haram-Diperberat-Takarannya-Bukan-Dilipatgandakan-Jumlahnya
Started by Abu Prada Aisyah @
Keutamaan Doa Memohon Rezeki Halal dan Kecukupan dari Allah
Keutamaan Doa Memohon Rezeki Halal dan Kecukupan dari Allah Dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim senantiasa dihadapkan pada ujian rezeki. Tidak jarang, godaan untuk memenuhi kebutuhan dengan cara yang tidak halal muncul, terutama ketika kesulitan menghampiri. Namun, Islam mengajarkan bahwa rezeki yang baik dan berkah hanya datang dari Allah Ta¡¯ala. Sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam kepada ¡®Ali radhiyallahu ¡®anhu, ?????????? ??????? ??????????? ???? ????????? ? ??????????? ?????????? ??????? ??????? ¡°ALLAAHUMMAKFINI BIHALALIKA ¡¯AN HARAMIK, WA AGHNINI BIFADHLIKA ¡®AMMAN SIWAK.¡± (¡°Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal, jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu sehingga aku tidak bergantung pada selain-Mu.¡±)Redaksi hadis Dari ¡®Ali radhiyallahu ¡®anhu, ada seorang budak mukatab (yang berutang pada tuannya ingin memerdekakan dirinya) yang mendatangi ¡®Ali, ia berkata, ?????? ???????? ???? ?????????? ?????????? ¡°Aku tidak bisa membayar utang pembebasan diriku, maka tolonglah aku.¡± Ali pun berkata, ????? ??????????? ????????? ???????????????? ???????? ????? ¨C ?????? ????? ???????? ????????? ¨C ? ???? ????? ???????? ?????? ?????? ??????? ???????? ????? ?????? ? ¡°Maukah kuberitahukan kepadamu beberapa kalimat yang Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam telah mengajarkannya padaku, yaitu seandainya engkau memiliki utang sepenuh gunung, maka Allah akan memudahkanmu untuk melunasinya?¡± Ucapkanlah doa, ?????????? ??????? ??????????? ???? ????????? ? ??????????? ?????????? ??????? ??????? ¡®ALLAAHUMMAKFINI BIHALALIKA ¡¯AN HARAMIK, WA AGHNINI BIFADHLIKA ¡®AMMAN SIWAK.¡¯ (artinya: Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu).¡± (HR. Tirmidzi, no. 3563. Hasan menurut At-Tirmidzi. Syekh Salim bin ¡®Ied Al-Hilaliy menyetujui hasannya hadis ini.)Makna doa Doa di atas mengandung tiga permintaan utama, yaitu: memohon kecukupan rezeki halal, meminta dijauhkan dari yang haram, dan memohon kekayaan hati agar tidak bergantung kepada makhluk. Ketiga permintaan ini saling terkait. Rezeki halal tidak hanya membawa manfaat secara fisik, tetapi juga menenangkan jiwa. Sementara itu, permintaan untuk dijauhkan dari yang haram mencerminkan kesadaran bahwa kehalalan rezeki adalah prinsip hidup yang tidak bisa ditawar. Terakhir, permintaan agar tidak bergantung pada selain Allah, menunjukkan tauhid yang utuh, di mana seorang hamba meyakini bahwa hanya Allah yang mampu mencukupi segala kebutuhan. Doa ini diriwayatkan dalam beberapa kitab hadis, termasuk Sunan At-Tirmidzi dan Musnad Ahmad. Salah satu riwayat yang menjadi landasannya adalah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ¡®anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam bersabda, ???????? ???????? ???????? ??????? ???????????? ??? ????????? ??????? ??????? ???? ??????? ?????? ???????????? ????????? ?????? ???????? ??????? ?????????? ??????? ???????????? ??? ????????? ?????? ??? ????? ???????? ??? ?????? ¡°Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka, bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.¡± (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan sahih oleh Syekh Al-Albani) Selain itu, Allah juga berfirman, ????? ??? ???????? ??? ????????? ?????? ????? ??????? ????????? ¡°Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya.¡± (QS. Hud: 6) Ayat dan hadis ini menegaskan bahwa rezeki telah dijamin oleh Allah. Tugas manusia hanyalah berikhtiar secara halal dan bertawakal, serta memastikan bahwa ia berkomitmen untuk menjauhi segala potensi dosa yang dapat menjerumuskannya dalam memperoleh rezeki yang tidak halal. Baca juga: Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang DiterimaHubungan rezeki halal d
Started by Abu Prada Aisyah @
Status ?Preman Masuk Neraka Atau Surga?
Status Preman: Surga atau Neraka ? Tanya tadz, preman kan suka bikin rusuh di masyarakat, mabuk-mabukan dan bagaimana status preman tersbut kelak? Apakah surga atau neraka? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Ada perbedaan dalam memaknai istilah preman di tempat kita. Dalam kamus KBBI preman berarti orang sipil, bukan tentara atau aparat. Sementara di masyarakat, istilah preman lebih identik dengan pelaku tindak kriminal atau orang yang dicurigai masyarakat karena berpotensi melakukan kriminal. Apapun itu, kita tidak sedang belajar ilmu bahasa atau kajian semantik. Yang jelas, setiap muslim ditekankan untuk sebisa mungkin menjadi pribadi yang tidak membahayakan orang lain. Sehingga jangan sampai, keberadaan dia di masyarakat, justru membuat masyarakat selalu merasa khawatir, was-was, tidak tenang, karena waspada dengan potensi kejahatannya. Dalam hadis dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ¡®anhuma, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam pernah menyebutkan karakter seorang muslim, ??????????? ???? ?????? ?????????????? ???? ????????? ???????? ¡°Seorang muslim adalah orang yang keberadaannya tidak mengganggu muslim yang lain baik dengan lisan maupun tangannya.¡± (HR. Bukhari 10 & Muslim 171) Karena itulah, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam mengutuk orang yang keberadaannya diwaspadai oleh orang lain. Masyarakat tidak merasa aman, tidak nyaman, karena dia berpotensi mengganggu. Beliau menyebut orang semacam ini sebagai orang jelek di hari kiamat adalah orang yang ditakuti orang lain karena kejahatannya. Bisa jadi ada rakyat yang takut kepada anda, karena mereka khawatir anda akan mendzalimi mereka. Dalam hadis dari Aisyah radhiyallahu ¡®anha, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????? ????? ???????? ?????? ??????? ?????????? ?????? ???????????? ???? ???????? ???????? ????????? ??????? Sesungguhnya manusia yang kedudukannya paling jelek di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dijauhi masyarakat, karena takut dengan kejahatannya. (HR. Bukhari 6032) Penilaian Masyarakat Baik Diantara yang menentukan status baik buruknya seseorang adalah penilaian masyarakat terhadap kita. Ketika masyarakat merasa risih dengan tingkah laku kita, atau perbuatan kita, sementara mereka umumnya orang yang baik, maka penilaian mereka bisa jadi dibenarkan oleh Allah. Masyarakat menjauhinya karena akhlaknya, periangainya yang kasar, dst. Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ¡®anhu pernah menceritakan, Suatu ketika para sahabat melihat seorang jenazah yang diangkat menuju pemakamannya. Merekapun memuji jenazah ini. Kemudian Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ????????? ???????? ¡°Wajib.., wajib.., wajib.¡± Tidak berselang lama, lewat jenazah lain. Kemudian para sahabat langsung mencelanya. Seketika, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ????????? ???????? ¡°Wajib.., wajib.., wajib.¡± Umarpun keheranan dan bertanya, ¡°Apanya yang wajib?¡± Jawab Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ????? ???????????? ???????? ???????? ?????????? ???? ?????????? ??????? ???????????? ???????? ??????? ?????????? ???? ????????? ???????? ????????? ??????? ??? ???????? ¡°Jenazah pertama kalian puji dengan kebaikan, maka dia berhak mendapat surga. Jenazah kedua kalian cela, maka dia berhak mandapat neraka. Kalian adalah saksi Allah di muka bumi.¡± (HR. Bukhari 1367 & Muslim 949). Hadis ini merupakan dalil bahwa pujian yang disampaikan masyarakat kepada mayit, menjadi bukti status keshalehan seseorang ketika di dunia. Pujian yang sifatnya alami. Tidak dibuat-buat atau dikondisikan atau diarahkan suasana agar masyarakat memujinya. Karena pujian atau celaan yang menjadi bukti baik dan buruk seseorang adalah pujian yang jujur. Pilih Komunitas yang Selamat Hidup itu memang harus memilih. Hidup memang harus memihak. Karena sejak Allah ciptakan penduduk bumi, kebenaran dan kebatilan selalu bersaing. Kebenaran punya pengikut, kebatilan juga memiliki pengikut. Dan masing-masing berusaha untuk saling mengalahkan, saling mempengaruhi, dst. Di situlah kita harus menentukan kebepihakan¡­ kita harus menentukan pilihan
Started by Abu Prada Aisyah @
RESEP PENYEMBUHAN TANPA OBAT
RESEP PENYEMBUHAN TANPA OBAT DAN SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP WABAH Di zaman kita sekarang ini telah menyebar berbagai macam penyakit. Penyakit serta bala yang tidak kita ketahui dan kenal sebelumnya. Muncul penyakit aneh lagi sukar disembuhkan. Hal ini tentunya tidaklah terjadi tanpa sengaja dan bukan takdir (ketentuan Allah) yang sia-sia. Ia adalah sunnah rabbani yang keberadaannya dikuatkan oleh nash-nash al-Quran dan Sunnah. Baca selengkapnya Resep Penyembuhan Tanpa Obat https://almanhaj.or.id/144991-resep-penyembuhan-tanpa-obat.html Sikap Seorang Muslim Terhadap Wabah https://almanhaj.or.id/115263-sikap-seorang-muslim-terhadap-wabah.html ? Video Pendek :: Dakwah Yang Sayang Kepada Umat :: https://youtu.be/lCEi_Va9qCA?si=l6py_9qrkTiMaEfm :: Musibah, Penyakit dan Kematian adalah Ujian dari Allah, Maka kita Wajib Sabar dan Ridho :: https://youtu.be/u2j1-nz_fYo Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
Started by Harits Suhail @
6 Adab setelah Bangun Tidur
6 Adab setelah Bangun Tidur Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du, Wujud mencintai Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah berusaha melestarikan ajaran beliau di setiap keadaan. Untuk itu, para ulama menekankan, sebisa mungkin setiap muslim menyesuaikan diri dengan sunah beliau dalam setiap aktivitasnya. 24 jam sesuai sunah, mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Seperti inilah yang pernah dipesankan Sufyan at-Tsauri ¨C ulama Tabi¡¯ Tabiin w. 161 H ¨C, ?? ?????? ??? ??? ???? ??? ???? ????? Jika kamu mampu tidak menggaruk kepala kecuali ada dalilnya, lakukanlah. (al-Jami¡¯ li Akhlak ar-Rawi, 1/142). Berikut kami sajikan beberapa sunah Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam ketika bangun tidur, Pertama, mengusap bekas tidur di wajah Ibnu Abbas Radhiyallahu ¡®anhu menceritakan, bahwa beliau pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah Radhiyallahu ¡®anha, saah satu istri Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Kata Ibnu Abbas, ?????? ????? ????????? ????????? ??????????? ??????? ??????? -??? ???? ???? ????- ???????? ???????? ????????? ???? ???????? ???????? Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya. (HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya). Kedua, membaca doa ketika bangun tidur Di antara bacaan yang beliau rutinkan ketika bagun tidur, ???????? ????? ??????? ?????????? ?????? ??? ?????????? ?? ???????? ??????????? ¡°Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah Dia mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami akan dibangkitkan.¡± Ada beberapa sahabat yang menceritakan kebiasaan ini. Di antaranya Hudzaifah bin al-Yaman dan al-Barra bin Azib. Kedua sahabat ini menceritakan doa yang biasa dibaca Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam ketika hendak tidur dan bangun tidur, ????? ?????????? -??? ???? ???? ????- ????? ????? ??????????? ?????: ????????? ??????? ??????? ?????????? ?????? ??? ?????????? ?????????? ?????????? Bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam ketika bangun tidur beliau membaca: Alhamdulillah alladzi ahyaanaa¡­dst. (HR. Bukhari 6312, Muslim 2711, dan yang lainnya). Ketiga, membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran, Tepatnya mulai ayat, ????? ??? ?????? ????????????? ??????????? ???????????? ????????? ???????????? ????????? ???????? ???????????? ¡°Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.¡± Ibnu Abbas menceritakan pengalaman beliau ketika menginap di rumah bibinya Maimunah, ???????? ???????? ????????? ???? ???????? ???????? ? ????? ?????? ????????? ???????? ???????????? ???? ??????? ??? ????????? Beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran. (HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya). Keempat, gosok gigi Sahabat Hudzaifah Radhiallahu ¡®anhu menceritakan, ????? ?????????? ?????? ????? ???????? ????????? ????? ????? ???? ?????????? ??????? ????? ???????????? Nabi Shollallahu¡¯alaihi wassalam apabila bangun malam, beliau membersihkan mulutnya dengan bersiwak. (HR. Bukhari 245 dan Muslim 255) Ada banyak manfaat ketika orang melakukan gosok gigi ketika bangun tidur. Terutama mereka yang hendak shalat. Disamping menyegarkan, gosok gigi menghilangkan bau mulut sehingga tidak mengganggu Malaikat yang turut hadir ketika dia shalat malam. Ali bin Abi Thalib Radhiallahu anhu menceritakan, ¡°Kami diperintahkan (oleh Rasulullah) untuk bersiwak, kemudian beliau bersabda, ?? ????? ??? ??? ???? ???? ????? ???? ???? ????? ?????? ????? ??? ???? ????? ????? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ???? ??? ??? ???? ?? ??? ????? ¡±Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan Al-Qur¡¯annya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk
Started by Abu Prada Aisyah @
Islam Bukan Arab?
Islam Bukan Arab? Islam Bukan Arab? Ada tokoh parpol hingga artis sempat meramaikan medsos krn pernyataan, islam bukan arab¡­ bagaimana komentar Ustad? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Terdapat banyak sekali dalil yang menegaskan bahwa islam adalah agama yang universal. Agama islam untuk semua umat manusia sedunia. Dalam al-Quran Allah menegaskan, ????? ????????????? ?????? ???????? ????????? ???????? ?????????? Tidaklah Aku mengutusmu (Muhammad) kecuali untuk semua umat manusia, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan. (QS. Saba¡¯: 28) Allah juga berfirman, ???? ??? ???????? ???????? ?????? ??????? ??????? ?????????? ???????? Katakanlah: ¡°Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua¡­¡± (QS. al-A¡¯raf: 158) Allah juga berfirman, ????? ????????????? ?????? ???????? ?????????????? Tidaklah Aku mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam. (QS. al-Anbiya: 107). Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam dalam banyak hadisnya untuk menegaskan demikian. Diantaranya, Hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ¡®anhuma, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ??????? ???? ??????????? ??????? ??????? : ????? ?????????? ???????? ????? ???????? ???????? ?????????? ????? ???????? ????????¡­ ¡°Aku diberi 5 keutamaan yang tidak diberikan kepada para nabi sebelumku, nabi terdahulu diutus untuk kaumnya saja, dan aku diutus untuk semua umat manusia¡­¡± (HR. Bukhari 335 & Muslim 1191) Beliau juga mengatakan, ?????????? ????? ????? ???????? ??????????¡­ Aku diutus kepada semua yang berkulit merah dan berkulit hitam¡­ (HR. Muslim 1191 & Ahmad 2256). Islam Bukan Arab, Meskipun Dari Arab Anda yang bukan orang arab, tidak perlu merasa gusar. Tidak perlu membuat pernyataan, ¡°Islam bukan agama arab.¡± Semua sudah tahu..bahwa islam bukan agama untuk arab¡­ Membuat status di medsos, ¡°Islam bukan agama arab¡±, justru menunjukkan bahwa anda terlalu katrok. Tapi anda perlu mengakui bahwa Nabi Muhammad shallallahu ¡®alaihi wa sallam orang arab. Al-Quran, Allah turunkan dengan berbahasa arab. Hadis-hadis, disampaikan Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam dengan bahasa arab. Para sahabat, hampir semua orang arab. Para ulama, kebanyakan berbahasa arab. Dst. Semua orang perlu mengakui itu, karena itu realita. Allah yang menciptakan, Allah yang memiliki, dan karenanya, Allah yang paling berhak untuk memilih. Dia yang paling berhak menentukan, dimana Allah akan mengutus Rasul-Nya shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Allah berfirman, ????????? ???????? ??? ??????? ??????????? ??? ????? ?????? ??????????? ????????? ??????? ?????????? ?????? ??????????? ¡°Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.¡± (QS. al-Qashas: 68) Meskipun, jika Allah berkehendak, Dia mampu untuk mengutus rasul di semua daerah, ?????? ??????? ??????????? ??? ????? ???????? ???????? ¡°Jika Aku menghendaki, Aku akan mengutus seorang rasul di setiap daerah.¡± (QS. al-Furqan: 51) Akan tetapi, Allah hanya memilih satu tempat untuk posisi munculnya sang utusan-Nya. Bukan Masalah Tempat Sebenarnya yang menjadi masalah bukan soal tempat dan bahasa, tapi lebih pada soal menggugat agama. Karena bagaimanapun juga, ketika Allah mengutus seorang nabi, pasti mereka akan menggunakan bahasa yang dipahami kaumnya. Sehingga tidak mungkin sang nabi ini diutus dengan membawa bahasa baru, agar tidak memihak ke bahasa manapun yang digunakan manusia. Allah berfirman, ????? ??????????? ???? ??????? ?????? ????????? ???????? ??????????? ?????? ¡°Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka¡­¡± (QS. Ibrahim: 4). Andai al-Quran diturunkan dengan bahasa jawa, bagi tipe manusia gagal, pasti akan dia kritik. Dia akan buat status, ¡°Islam bukan agama jawa¡­¡± Lalu harus pakai bahasa apa agar anda tutup mulut, dan tidak mengkritik bahasanya? Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com). Referensi: ht
Started by Abu Prada Aisyah @
Biografi Abdullah bin Al-Mubarak
Biografi Abdullah bin Al-Mubarak Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Al-Mubarak bin Wadhih, Abu Abdurrahman Al-Handzali. Beliau lebih dikenal dengan nama ¡°Ibnu Al-Mubarak¡±. Ayahnya berasal dari Turki dan ibunya dari Khawarizmi (daerah yang sekarang terletak di negeri Iran dan Uzbekistan). Beliau dilahirkan pada tahun 118 Hijriyah, di Marwa (Merv) salah satu wilayah di negeri Khurasan (terletak di negara Afghanistan dan Turkmenistan saat ini). Dan beliau dikenal dengan banyak julukan, di antaranya: Al-Hafizh, Syekh Al-Islam, Fakhr Al-Mujahidin, pemimpin para ahli zuhud, dan masih banyak gelar lainnya. Dan karena usia beliau banyak dihabiskan untuk melakukan perjalanan jauh (safar), baik dalam rangka berhaji, berjihad, berdagang, dan menuntut ilmu. Beliau dikenal dengan sebutan ¡°As-Saffar¡± (orang yang rajin melakukan perjalanan).Keilmuan, perangai, dan semangat beliau dalam menuntut ilmu Imam Ibnu Al-Mubarak adalah seorang cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-2 Hijriyah. Beliau adalah seorang ulama yang dikenal memiliki pengetahuan sangat luas dalam berbagai bidang, di antaranya ilmu hadis, fikih, bahasa Arab, syair, sejarah, dan berbagai macam bidang keilmuan lainnya. Beliau juga dikenal karena kesalehannya, orang-orang banyak mengenalnya sebagai ahli ibadah yang memiliki sifat zuhud, dermawan, dan pemberani. Beliau sangat dikenal juga dengan semangatnya dalam menuntut ilmu. Beliau memulai perjalanan menuntut ilmunya di usia 20 tahun. Tidak diketahui mengapa beliau terlambat dalam hal ini, bisa saja karena latar belakang keadaan keluarga beliau. Meskipun demikian, beliau sangat luas keilmuannya. Beliau sangat bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu hingga melampaui yang lainnya. Karena yang terpenting dalam menuntut ilmu bukanlah kapan memulainya, bukan pula berapa lamanya waktu yang dihabiskan untuk menuntut ilmu, akan tetapi yang terpenting adalah keberkahan dari ilmu tersebut. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah memberikan pujiannya kepada beliau, ?? ??? ?? ????? ???? ????? ???? ??? ????? ?????? ?? ??? ??? ??? ????? ???? ??? ????? ???? ???? ???? ¡°Tidak ada seorang pun di zamannya yang lebih haus akan ilmu daripada beliau, beliau mengumpulkan banyak ilmu dan hal yang agung, dan tidak ada seorang pun yang lebih sedikit kesalahannya daripada beliau, beliau adalah seorang ahli hadis sejati dan seorang penghafal yang kuat.¡± (Tahdzib At-Tahdzib, 2: 415) Di dalam kitab Siyar A¡¯lam An-Nubala¡¯ (7: 376) disebutkan bahwa Ibnu Al-Mubarak pernah bercerita tentang dirinya sendiri, ???? ????? ?? ????? ???? ???? ????? ?? ??? ??? ¡°Aku mengambil ilmu dari empat ribu guru, dan meriwayatkan dari seribu guru.¡± Ibnu al-Mubarak berpendapat bahwa ilmu adalah kemuliaan terbesar yang seseorang tidak memerlukan kemuliaan lain selainnya. Beliau pernah berkata, ???? ??? ?? ???? ?????? ??? ????? ???? ??? ????? ¡°Aku heran kepada seseorang yang tidak menuntut ilmu, bagaimana caranya jiwanya dapat mendorongnya untuk meraih kemuliaan?!¡± (Siyar A¡¯lam an-Nubala¡¯, karya adz-Dzahabi, 8: 398) Beliau rahimahullah sangat gemar membaca, mencintai buku, dan melihat bahwa dalam duduk dan berlama-lamanya beliau membersamai kitab dan buku akan mendatangkan ketenangan dan kenyamanan untuk diri beliau. Beliau juga memandang bahwa dengan berada di antara kitab dan buku, maka akan menyelamatkannya dari majelis ghibah dan tempat-tempat serta kegiatan-kegiatan yang menyia-nyiakan waktu. Syaqiq Al-Balkhi berkata, ¡°Suatu hari dikatakan kepada Ibnu Al-Mubarak, ¡°Setelah engkau selesai menunaikan salat, mengapa engkau tidak duduk-duduk bersama kami?¡± Beliau menjawab, ¡°Aku duduk bersama para sahabat dan tabi¡¯in, aku amati setiap kitab-kitab dan atsar-atsar peninggalan mereka. Lalu apa yang bisa aku perbuat jika bersama kalian? Sedang kalian menggunjing orang?!¡± (Siyar A¡¯lam an-Nubala¡¯, karya adz-Dzahabi, 8: 398)Ibnu Al-Mubarak adalah seorang pedagang (saudagar) Ada satu poin penting dari kisah kehidupan beliau rahimahullah yang seharusnya diperhatikan, ditiru, dan menjadi motivasi bagi penggerak dakwah dan mereka yang bergelut dalam bidang ilmu di masa sekarang
Started by Abu Prada Aisyah @
Batas Waktu Suami Boleh Meninggalkan Istrinya untuk Kerja
Batas Waktu Suami Boleh Meninggalkan Istrinya untuk Kerja Ustadz, berapa lama suami boleh meninggalkan istrinya. Krn suami berkerja di luar daerah¡­ Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Allah memerintahkan para suami untuk bergaul dengan istrinya sebaik mungkin. Sebagaimana Allah perintahkan para istri untuk mentaati suaminya sebaik mungkin. Allah berfirman, ??????????????? ?????????????? Pergaulilah istri kalian dengan cara yang makruf. (QS. an-Nisa: 19) Dan bagian dari pergaulan yang baik terhadap istri adalah memberi perhatian kepada istri. Karena itu, meninggalkan istri dalam waktu yang cukup lama, termasuk pelanggaran dalam rumah tangga, karena bertentangan dengan perintah untuk mempergauli istri dengan benar. Melihat latar belakangnya, suami yang meninggalkan istrinya ada 2 keadaan; [1] Meninggalkan keluarga karena udzur Udzur yang dimaksud bisa bentuknya mencari nafkah atau karena kebutuhan lainnya. Dalam kondisi suami punya udzur, istri tidak berhak menuntut suami untuk segera pulang atau hak melakukan hubungan badan. Ini merupakan pendapat madzhab hambali¡­ Al-Buhuti menjelaskan, ??? ???? ????? ???? ???? ?????? ??? ???? ?? ????? ?????? ??? ??? ???? ? ????? Ketika suami melakukan safar meninggalkan istrinya karena udzur atau ada hajat, maka hak gilir dan hubungan untuk istri menjadi gugur. Meskipun safarnya lama, karena udzur. (Kasyaf al-Qana¡¯, 5/192). Namun jika istri keberatan, dia berhak untuk mengajukan cerai. Dan suami berhak untuk melepas istrinya, jika dia merasa tindakannya membahayakan istrinya. Allah berfirman, ???? ?????????????? ???????? ???????????? Janganlah kamu pertahankan mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka.. (QS. al-Baqarah: 231). [2] Meninggalkan keluarga tanpa udzur Suami yang safar meninggalkan keluarga tanpa udzur, istri boleh menuntut untuk segera kembali pulang. Karena ada hak istri yang harus dipenuhi suaminya. Para ulama menyimpulkan, batas maksimalnya adalah 6 bulan. Jika lebih dari 6 bulan, istri punya hak untuk gugat di pengadilan. Al-Buhuti mengatakan, ??? ?? ??? ??????? ??? ???? ?? ?????? ???? ???? ?? ??? ???? ????? ????? ???? ??? Jika suami safar tidak memiliki udzur yang menghalangi dia untuk pulang, sementara dia pergi selama lebih dari 6 bulan, lalu istri nuntut agar suami pulang, maka wajib bagi suami untuk pulang. (Kasyaf al-Qana¡¯, 5/193) Ibnu Qudamah menyebutkan riwayat dari Imam Ahmad, ???? ???? ?? ??? ???? ???? ????: ?? ????? ?? ???? ?? ????? ???: ???? ??? ???? Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, ¡°Berapa lama seorang suami boleh safar meninggalkan istrinya?¡± beliau menjawab, ¡°Ada riwayat, maksimal 6 bulan.¡± (al-Mughni, 8/143). Batas 6 bulan itu berdasarkan ijtihad Amirul Mukminin, Umar bin Khatab radhiyallahu ¡®anhu. Ibnu Umar radhiyallahu ¡®anhuma bercerita, Katika malam hari, Umar berkeliling kota. Tiba-tiba beliau mendengar ada seorang wanita kesepian bersyair, ????????? ????? ????????? ?????????? ????????? ???????????? ???? ??? ??????? ??????????? ??????????? ??????? ??????? ?????? ??????????? ????????? ???? ????? ?????????? ??????????? Malam yang panjang, namun ujungnnya kelam Yang menyedihkan, tak ada kekasih yang bisa kupermainkan Demi Allah, andai bukan karena Allah yang mengawasiku Niscaya dipan-dipan ini akan bergoyang ujung-ujungnya Umar menyadari, wanita ini kesepian karena ditinggal lama suaminya. Dia bersabar dan tetap menjaga kehormatannya. Seketika itu, Umar langsung mendatangi Hafshah, putri beliau, ???? ???????? ??? ???????? ??????????? ???? ?????????? Berapa lama seorang wanita sanggup bersabar untuk tidak kumpul dengan suaminya? Jawab Hafshah, ¡°Enam atau empat bulan.¡± Kemudian Umar berkomitmen, ??? ???????? ????????? ???????? ???? ????? Saya tidak akan menahan pasukan lebih dari batas ini. (HR. Baihaqi dalam al-Kubro no. 18307) Lalu Umar memerintah suaminya untuk pulang. Dan beliau juga menetapkan, bahwa pasukan maksimal boleh keluar selama 6 bulan. Perjalanan berangkat 1 bulan, di lokasi perbatasan 4 bulan, dan perjalanan pulang 1 bulan. Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur B
Started by Abu Prada Aisyah @
Apabila Dua Ibadah Sejenis Berkumpul Maka Pelaksanaannya Digabung
Apabila Dua Ibadah Sejenis Berkumpul Maka Pelaksanaannya Digabung QAWA¡¯ID FIQHIYAH Kaidah Keempat Puluh Satu ????? ??????????? ???????????? ???? ?????? ??????? ??????????? ?????????????? ?????????? ????????? ???????? ??????? ????? ????? ??????????????? ???????? Apabila dua ibadah sejenis berkumpul maka pelaksanaannya digabung dan cukup dengan melaksanakan salah satunya jika keduanya mempunyai maksud yang sama MAKNA KAIDAH Kaidah ini merupakan implementasi dari prinsip taisir (kemudahan) dalam agama yang mulia ini. Syaikh Abdurrahman bin Nashir Assa¡¯di mengatakan, ¡°Ini merupakan nikmat dan kemudahan dari All?h, di mana satu amalan bisa mewakili beberapa amalan sekaligus.¡±[1] Kaidah ini menjelaskan tentang dua ibadah atau lebih yang berkumpul dalam satu waktu. Timbul pertanyaan, apakah seseorang diperbolehkan hanya melaksanakan salah satunya, dengan tetap terhitung mengerjakan semuanya ? Bisakah ia meraih pahala semua ibadah itu hanya dengan melaksanakan salah satunya ? Para Ulama menjelaskan bahwa hal itu bisa apabila terpenuhi empat syarat[2] : 1. Kedua ibadah tersebut jenisnya sama. Yaitu shalat dengan shalat, thawaf dengan thawaf dan semisalnya. Jika jenisnya berbeda, seperti shalat dengan puasa, maka tidak bisa digabungkan. 2. Kedua ibadah itu berkumpul dalam satu waktu. Seperti thawaf if?dhah (yang ditunda pelaksanaannya sampai menjelang pulang ke kampung halaman) dan thawaf wada¡¯. 3. Salah satu dari kedua ibadah tersebut tidak dilakukan dalam rangka mengqadha¡¯ ibadah wajib yang pernah ditinggalkan. Jika salah satunya dilakukan dalam rangka qadha¡¯ maka kedua ibadah tidak bisa digabungkan. Oleh karena itu, seseorang yang tertinggal shalat Zhuhur karena tertidur sampai datang waktu ashar, maka tidak boleh baginya mengerjakan hanya empat rakaat shalat dengan niat shalat Zhuhur dan Ashar. Dia wajib melaksanakan shalat zhuhur kemudian shalat Ashar.[3] 4. Salah satu ibadah tersebut bukan pengikut atau pengiring ibadah lainnya.[4] Jika salah satunya pengikut bagi yang lain, maka tidak bisa digabungkan. Oleh karena itu, shalat sunat qabliyah Shubuh yang merupakan salah satu sunat rawatib misalnya tidak bisa digabung dengan shalat Shubuh, karena shalat sunat rawatib mengikuti shalat wajibnya.[5] Demikian pula, orang yang punya hutang puasa Ramadhan dan mengqadha¡¯nya di bulan Syawal dengan niat qadha¡¯ sekaligus puasa sunnah enam hari Syawal tidaklah mendapatkan kecuali puasa qadha¡¯ saja. Karena puasa sunnah Syawal tidak bisa dikerjakan kecuali jika ia telah menyempurnakan kewajiban puasa Ramadhan. Sebagian Ulama¡¯ yang lain menyebutkan dua syarat tambahan[6] : ? Hendaknya salah satu ibadah yang digabung itu lebih besar dari yang lainnya. Seperti thawaf if?dhah dengan thawaf wada¡¯,yang mana thawaf if?dhah lebih wajib daripada thawaf wada¡¯; Mandi jan?bah dengan mandi Jum¡¯at, di mana mandi janabah lebih wajib dari mandi Jum¡¯at. ? Ketika mengerjakan ibadah itu, si pelaku meniatkan kedua ibadah itu atau meniatkan ibadah yang lebih besar. Jika ia meniatkan ibadah yang lebih kecil maka hanya itulah yang ia raih. Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi dalam dua ibadah atau lebih, maka ibadah-ibadah itu bisa digabungkan dan cukup mengerjakan satu ibadah saja dan mendapatkan pahala semua ibadah itu. Namun jika dipisah pelaksanaan masing-masing ibadah tersebut, artinya masing-masing dilaksanakan, maka tidak diragukan lagi bahwa itu lebih sempurna. Pembolehan ini sebagai bentuk kemudahan dan keringanan bagi mukallaf. DALIL YANG MENDASARINYA Kaidah yang mulia ini masuk dalam keumuman sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam : ???? ?????? ???? ??????????? ?????? ????? ?????? ????? ???????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ???????? : ???????? ???????????? ?????????????, ?????????? ??????? ??????? ??? ?????, ?????? ??????? ?????????? ????? ??????? ??????????? ???? ????? ????????? ??????????? ???????????? ????? ??? ??????? ???????? Dari Umar bin al-Khathab Radhiyallahu anhu , ia berkata, ¡°Aku mendengar Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ¡°Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesua
Started by Abu Prada Aisyah @
Keadaan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di Malam Hari
BEBERAPA GAMBARAN MENGENAI QIYAAMUL LAIL Keadaan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di Malam Hari Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah orang yang paling mengetahui Rabb-nya Azza wa Jalla, orang yang paling bertakwa kepada-Nya dan orang yang paling dicintai-Nya. Karena itulah beliau selalu memanfaatkan setiap kesempatan untuk berkhalwat (menyendiri) bersama Kekasihnya (Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala), beribadah kepada Penciptanya dan bersyukur kepada Rabb yang telah mengutamakan di atas alam semesta ini dan yang telah menjadikannya pemimpin para Rasul. Ketika malam telah tiba dan telah menguraikan penutupnya, beliau menghadap kepada Rabb yang diibadahi, beliau bermunajat, berdo¡¯a dan tunduk beribadah kepada-Nya sambil berdiri, duduk maupun sujud hingga malam hampir saja menjadi terang, sedangkan beliau tidak merasakan lamanya beribadah, bagaimana dapat beliau merasakan hal itu sedangkan beliau sedang menyendiri bersama Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala, menyendiri bersama Raja para raja, menyendiri bersama Rabb Yang menguasai alam langit dan Dia berkuasa atas segala sesuatu, menyendiri bersama Kekasihnya, bersahabat dengan-Nya dan menghadap kepada-Nya dengan hati, tubuh dan ruhnya. Ya Allah, berilah kami rizki berupa upaya untuk bisa beribadah di malam hari dan merasakan nikmatnya beribadah dan melihat wajah-Mu yang mulia. ¡®Abdullah bin Rawahah Radhiyallahu anhu menceritakan tentang keadaan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam di malam harinya: ???????? ????????? ????????? ???? ?????????? ????? ????????????? ????????????????? ???????????? Beliau bermalam sambil merenggangkan lambung dari tempat tidurnya, ketika tempat-tempat tidur terasa berat bagi orang-orang musyrik.[1] Gambaran Tentang Kesungguhan Nabi Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam Dalam Beribadah. Diriwayatkan dari al-Mughirah bin Syu¡¯bah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan shalat hingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu ada yang berkata kepada beliau, ¡°Apakah engkau memaksakan diri untuk ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?¡± Beliau menjawab: ??????? ???????? ??????? ?????????. ¡®Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.¡±[2] Dan diriwayatkan dari ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, ¡°Jika Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan shalat, beliau berdiri hingga kedua telapak kaki beliau merekah, lalu ¡®Aisyah bertanya, ¡®Kenapa engkau melakukan semua ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?¡¯ Lalu beliau menjawab, ??????? ???????? ??????? ?????????. ¡®Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.¡¯[3] Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata: ????? ????????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ???????? ?????? ???????? ?????????? ??????? ????????? ?????????. ¡°Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan shalat hingga kedua telapak kakinya merekah.¡±[4] Ibnu Baththal berkata, ¡°Dan di dalam hadits ini terdapat pelajaran agar seseorang menjadikan dirinya bersungguh-sungguh dalam beribadah, sekalipun hal itu membahayakannya, karena Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam melakukan hal itu, padahal beliau telah mengetahui apa yang telah diberikan kepadanya (yaitu pengampunan dosa yang telah lalu dan yang akan datang), lalu bagaimana dengan orang yang tidak mengetahui hal itu, terutama bagi orang yang tidak merasakan aman bahwa dirinya berhak masuk Neraka.¡±[5] Di antara gambaran tentang ibadah Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah hadits yang diriwayatkan dari ¡®Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, ¡°Aku pernah kehilangan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam pada satu malam dari tempat tidur, lalu aku mencarinya, lalu kedua tanganku mengenai kedua telapak kaki beliau, sedangkan beliau tengah melakukan sujud dan kedua telapak kaki beliau sedang ditegakkan, ketika itu beliau membaca do¡¯a: ??????????? ?????? ???????? ????????? ???? ????????? ???????????????? ???? ????????????? ?????????????? ?????? ???
Started by Abu Prada Aisyah @
Current Image
Image Name
Sat 8:39am