Bolehkah Orang Kafir Menjadi Wali Akad Nikah?
Fatwa Ulama: Bolehkah Seorang Non-muslim Menjadi Wali Akad Nikah? Fatwa Syekh Abu Abdillah Musthafa bin Al-¡®Adawi Pertanyaan: Apakah orang kafir diperbolehkan menjadi wali akad nikah?Jawaban: Orang kafir tidak diperbolehkan menjadi wali akad nikah. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta¡¯ala, ???????????????? ???????????????? ?????????? ?????????? ?????? ¡°Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi wali (penolong) bagi sebagian yang lain.¡± (QS. At-Taubah: 71) Dan juga firman Allah Ta¡¯ala, ?????????? ????????? ?????????? ?????????? ?????? ?????? ??????????? ????? ???????? ??? ???????? ????????? ??????? ¡°Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.¡± (QS. Al-Anfal: 73) Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, ¡°Seorang non-muslim tidak boleh menjadi wali bagi muslim, dan ini juga merupakan pendapat mayoritas ulama.¡± Ibnul Mundzir rahimahullah berkata, ¡°Semua ulama yang saya ketahui bersepakat atas hal ini.¡± Ibnu Hazm rahimahullah berkata dalam Al-Muhalla, ??? ???? ?????? ???? ???????? ??? ?????? ???? ???????? ???? ????? ????? ??????? ??? ??????? ???? ?? ????? ?????? ?? ?????? ??????? ¡°Seorang non-muslim tidak bisa menjadi wali bagi seorang perempuan muslimah, dan seorang muslim tidak bisa menjadi wali bagi perempuan non-muslim, baik itu ayah atau selainnya. Seorang non-muslim menjadi wali bagi perempuan non-muslim yang berada di bawah perwaliannya, untuk menikahkannya dengan seorang muslim atau non-muslim.¡± Baca juga: Wali adalah Syarat Sah Akad Nikah (Bag. 1) *** Penerjemah: M. Saifudin Hakim Catatan kaki: Diterjemahkan dari Ahkaamun Nikah waz Zifaf, hal. 101-102. https://muslim.or.id/104761-fatwa-ulama-bolehkah-seorang-non-muslim-menjadi-wali-akad-nikah.html
|
Tata Cara Shalat di atas Kendaraan
Cara Shalat di atas Kendaraan Pertanyaan: Bagaimana tata cara shalat di kendaraan saat safar? Dari: Adi Jawaban: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du Safar merupakan sepotong siksaan dalam hidup. Demikian yang disabdakan Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Karena ketika safar, seseorang tidak bisa melakukan banyak aktivitasnya secara normal, termasuk melaksanakan shalat. Di saat itulah kaum mukminin teruji. Siapa diantara mereka yang sanggup bersabar sehingga tetap menjalankan kewajiban, ataukah menjadi pecundang kemudian meremehkan kewajiban shalat. Mengingat kita di atas kendaraan, bisa jadi tidak memungkinkan untuk shalat dengan sempurna. Karena itu, ada beberapa catatan penting yang perlu kita perhatikan: Pertama, shalat wajib harus dilakukan dengan cara sempurna, yaitu dengan berdiri, bisa rukuk, bisa sujud, dan menghadap kiblat. Jika di atas sebuah kendaraan seseorang bisa shalat sambil berdiri, bisa rukuk, bisa sujud, dan menghadap kiblat maka dia boleh shalat wajib di atas kendaraan tersebut. Seperti orang yang shalat di kapal. Kedua, jika di atas sebuah kendaraan seseorang tidak mungkin shalat sambil berdiri dan menghadap kiblat, maka dia tidak boleh melaksanakan shalat wajib, KECUALI dengan dua syarat: 1. Khawatir keluar waktu shalat sebelum sampai di tujuan. 2. Tidak memungkinkan baginya untuk menghentikan kendaraan sejenak untuk shalat. Semacam orang yang naik pesawat, kereta api, dst. Dari Ya¡¯la bin Murrah radhiyallahu ¡®anhu, beliau menceritakan, ?? ????? ??? ???? ???? ???? ????? ??? ???? ?? ??????? ??? ??? ?????? ? ??????? ?? ????? ?????? ?? ???? ???? ????? ?????? ???? ?????? ???? ????? ?? ???? ???? ???? ??? ???? ???? ???? ??? ?????? ???? ??? ???? ????? ???? ?????? ???? ?? ?????? Bahwa Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersama para sahabat berada di sebuah daerah yang sempit ketika safar dan beliau di atas kendaraan. Ketika itu turun hujan, dan suasana tanah becek di bawah mereka. Kemudian datanglah waktu shalat. Beliau memerintahkan muadzin untuk adzan dan iqamah. Kemudian Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam maju dengan hewan tunggangannya dan mengimami mereka. Beliau shalat dengan isyarat kepala, dimana sujudnya lebih rendah dari pada rukuknya. (HR. Ahmad, dan Turmudzi. Hadis ini diperselisihkan statusnya oleh para ulama). Ketiga, jika tidak bisa shalat sambil berdiri, cara shalat yang dibolehkan adalah duduk semampunya. Dari Imran bin Husain radhiyallahu ¡®anhu, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ???? ?????? ??? ?? ????? ??????? ? ??? ?? ????? ???? ??? ¡°Shalatlah sambil berdiri, jika tidak mampu, sambil duduk, dan jika tidak mampu shalatlah sambil tiduran.¡± (HR. Bukhari 1117) Keempat, jika di atas kendaraan mampu shalat sambil menghadap kiblat maka wajib shalat dengan menghadap kiblat, meskipun sambil duduk. Namun jika tidak memungkinkan menghadap kiblat, dia bisa shalat dengan menghadap sesuai arah kendaraan. Allah berfirman, ?? ????? ???? ????? ??? ????? ¡°Allah tidak membebani satu jiwa kecuali sebatas kemampuannya.¡± (QS. Al-Baqarah: 286). Allah juga berfirman, ?????? ???? ?? ??????? ¡°Bertaqwalah kepada Allah semampu kalian.¡± (QS. At-Taghabun: 16). Kelima, ketentuan di atas hanya berlaku untuk shalat wajib. Adapun shalat sunah, boleh dilakukan dengan duduk dan tidak menghadap kiblat, meskipun dua hal itu bisa dilakukan. Jabir bin Abdillah radhiyallahu ¡®anhuma mengatakan, ?? ????? ??? ???? ???? ???? ??? ???? ?????? ??? ???? ?? ??? ?????? Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam melaksanakan shalat sunah di atas kendaraan tanpa menghadap kiblat. (HR. Bukhari 1094) Cara Shalat sambil Duduk di Atas Kendaraan a. Duduk sesuai posisi normal orang naik kendaraan, punggung disandarkan di jok kursi, pandangan mengarah ke depan bawah. b. Takbiratul ihram, membaca surat dengan posisi seperti di atas. c. Rukuk dengan sedikit menundukkan badan. d. Bangkit i¡¯tidal kembali ke posisi semula. e. Sujud dengan menundukkan badan yang lebih rendah dari pada ketika rukuk. f. Duduk diantara dua sujud dengan posisi duduk sempurna, seperti ketika takbiratul ihram. g. Gerakan yang lainnya sama seperti di
|
Berdo¡¯a Kepada Selain Allah
BERDO¡¯A KEPADA SELAIN ALLAH Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Di beberapa tempat banyak orang mengaku beragama Islam, tetapi mereka ber¡¯doa kepada selain Allah baik kepada benda-benda hidup maupun yang mati, seperti nabi, para wali dan semisalnya. Mereka mengajukan berbagai macam permohonan agar terhindar dari mara bahaya dan agar dipenuhi berbagai kebutuhan mereka. Perbuatan tersebut jelas syirik besar dan jika pelakunya meninggal sebelum bertaubat, maka ia kekal di neraka. Karena do¡¯a adalah ibadah dan menunjukkan ibadah kepada selain Allah adalah syirik besar sebagaimana firman Allah. ????? ?????? ???? ?????? ??????? ??? ??? ?????????? ????? ????????? ??????? ???????? ????????? ????? ????? ????????????? ¡°Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tida (pula) memberi madharat kepada selain Allah ; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim¡± [Yunus/10:106] Sayikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya tentang orang yang berziarah kubur dab bertawassul dengan para penghinunya. Beliau menjawab : Apabila berziarah kubur untuk memohon dan ber-taqarrub serta mempersembahkan sembelihan kepada penghuninya, nadzar dan beristighatsah dengannya, maka demikian itu termasuk perbuatan syirik besar, bergitupula permohonan yang ditujukan kepada para wali baik yang masih hidup atau mati dan mereka berkeyakinan bahwa para wali tersebut bisa memberi manfaat atau madharat dan bisa mengabulkan permohonan serta memberi kesembuhan kepada orang yang sakit, maka perbuatan tersebut adalah syirik, semoga Allah melindungi kita darinya. Perbuatan tersebut juga menyerupai perbuatan orang-orang musyrik terdahulu yang menjadikan patung Latta, Uzza, sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Seharusnya para pemimpin di negeri Islam menegakkan hukum Allah ; menindak tegas dan menghentikan segala macam perbuatan syirik serta menghancurkan setiap tempat kesyirikan seperti bangunan kuburan sebab bangunan tersebut disamping haram juga menjadi penyebab kemusyrikan.[1] [Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq] _______ Footnote [1] Fatawa wa Tanbihaat wa Nashaih hal. 245-246 Referensi : https://almanhaj.or.id/512-berdoa-kepada-selain-allah.html
|
Kostum Ketat Saat Bersepeda
Kostum Ketat Saat Bersepeda Bagaimana hukum memakai kostum ketat ketika bersepeda, hingga menampakkan tonjolan kemaluannya. Mereka beralasan bahwa itu dalam rangka mengurangi gesekan angin saat bersepeda. Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Pada asalnya bersepeda dan semua bentuk menggunakan kendaraan lainnya termasuk perkara mubah. Allah menyebutkan dalam al-Quran beberapa kenikmatan bagi hamba-Nya, di antaranya adalah kendaraan. Allah berfirman, ??????????? ???????????? ???????????? ?????????????? ????????? ?????????? ??? ??? ??????????? Kuda, hewan bighal, dan keledai, Allah ciptakan untuk kalian tunggangi dan menjadi penyejuk pandangan. Dan Dia menciptakan apapun yang tidak kalian ketahui. (QS. an-Nahl: 8). Dari sini kita perlu menyadari bahwa kendaraan itu bagian dari nikmat Allah sehingga jangan sampai kita gunakan untuk kegiatan yang melanggar aturan Allah.Potensi Maksiat Pesepeda Setiap nikmat bisa menjadi potensi maksiat. Karena harta adalah salah satu sumber fitnah. Allah berfirman, ??????????? ???????? ????????????? ??????????????? ???????? Ketahuilah bahwa harta kalian dan anak kalian adalah ujian bagi kalian. (QS. al-Anfal: 28) Di antara bentuk fitnah harta adalah menggunakan harta itu sebagai sebab untuk melakukan pelanggaran. Seperti pakaian ketat saat berkendara atau pakaian yang transparan. Imam an-Nawawi mengatakan, ??? ???????: ??? ????? ??? ???? ??? ?????? ???? ??????? ??? ???? ??? ???? ????? ?? ????? ???? ?????? ?? ?????? Para ulama madzhab kami (syafiiyah) mengatakan: wajib menutupi warna kulit dengan pandangan orang. Tidak cukup dengan pakaian yang tipis yang terlihat warna kulitnya. (al-Majmu¡¯, 3/170) Dalam Ensklopedi Fiqh yang diterbitkan ad-Durar as-Saniyah dinyatakan, ?? ????? ?? ????? ??????? ??????? ??????? ???? ?????? ?????? ??????? ?????? ???????? ??? ??? ?????????? ??????? ???????? ????????. ??? ?? ???? ??? ?????? ?? ???????? ???????? ????????? ??? ?? ??????? ??? ?????? ??? ????? Tidak selayaknya seorang muslim menggunakan pakaian ketat yang membentuk lekuk tubuh dan menonjolkan aurat. seperti celana atau pakaian olah raga atau celana renang. Jelas pakaian ini menghilangkan muru¡¯ah (wibawa) dan rasa malu, disamping itu dengan memakai pakaian ini akan memicu fitnah. ??? ???? ??????? ???????? ????? ????? ????? ??????? ???? ???? ?????? ??????? ?????? ?????? ?? ???? ??????? ??????? ?? ?????. ?????: ((????? ?????? ???????)) (3/430) (24/40). Lajnah Daimah juga telah memfatwakan tidak bolehnya menggunakan pakaian ketat yang itu bisa membuat aurat menonjol. Karena dalam kasus ini dihukumi sama seperti membuka aurat. Dan membuka aurat, jelas tidak boleh. (Simak Fatwa Lajnah Daimah, 3/430)Alasan Menggunakan Kostum Ketat Ada beberapa alasan yang dijadikan pembelaan untuk menggunakan kostum ketat, di antaranya adalah: [1] Kegiatan olahraga ada kelonggaran. [2] Untuk mengurangi gesekan angin. Saya kira, alasan yang sama juga disampaikan orang kafir untuk melakukan tindakan asusila. Sehingga menurut mereka, wanita boleh tidak berbusana ketika di pantai, kolam renang, atau tempat berair lainnya dengan alasan keselamatan. Setan membisikkan kalimat indah untuk menipu manusia agar bertahan dalam kemaksiatan. Allah berfirman, ?????????? ????????? ??????? ??????? ???????? ?????????? ????????? ?????????? ?????? ?????????? ????? ?????? ???????? ????????? ???????? Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan dari jenis manusia dan jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah untuk menipu (manusia). (QS. al-An¡¯am: 112). Alasan mengurangi gesekan angin bisa jadi termasuk bisikan setan untuk mempengaruhi manusia agar tetap bertahan dalam perbuatan memalukan, menggunakan pakaian ketat sampai menampakkan tonjolan kemaluannya. Demikian. Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) Referensi: https://konsultasisyariah.com/36842-kostum-ketat-saat-bersepeda.html
|
Doakanlah, Wahai Rasulullah, Untuk Kesembuhanku
DOAKANLAH, WAHAI RASULULLAH, UNTUK KESEMBUHANNKU, DOA INI ADALAH SYIRIK Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Pertanyaan Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Ada sekelompok manusia yang berdoa dengan doa yang mereka yakini merupakan penyembuh dari penyakit gula (kencing manis), dan doa itu berbunyi, ¡°Rahmat dan kesejahteraan kepadamu dan kepada keluargamu wahai pemimpin saya, wahai Rasulullah. Engkau adalah wasilahku, ambillah tanganku, sedikit usahaku, maka ambilah aku¡±. Dan mengatakan ucapan ini ¡°Wahai Rasulullah ! Berilah syafaat kepadaku¡±. Dan dengan pengertian lain, ¡°Doakanlah, wahai Rasulullah, untuk kesembuhanku¡±. Bolehkah mengulang-ulangi doa ini ? Dan adakah kegunaannya seperti yang mereka yakini, berikanlah petunjuk kepada kami, semoga Allah memberikan berkah kepada Anda. Jawaban Doa ini termasuk syirik akbar, karena ia adalah berdoa kepada Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan tidak ada yang mampu memberi kesembuhan selain Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala, maka meminta doa kepada selain Allah adalah syirik besar. Demikian pula meminta syafaat dari Rasulllah setelah wafatnya ini termasuk syirik besar. Karena kaum musyrik generasi pertama adalah penyembah para wali dan berkata, ¡°Mereka adalah para pemberi syafaat untuk kami di sisi Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala. Allah mencela dan melarang mereka dari hal itu. ?????????????? ???? ?????? ??????? ??? ??? ??????????? ????? ???????????? ?????????????? ??????????? ????????????? ?????? ??????? ¡°Dan mereka menyembah selain darpada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan, dan mereka berkata, ¡®Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah¡± [Yunus/10 : 18] ???????????? ??????????? ???? ????????? ????????????? ??? ???????????? ?????? ????????????????? ????? ??????? ???????? ¡°Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), ¡®Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat-dekatnya¡± [Az-Zumar/39 : 3] Semua ini termasuk syirik besar dan doa yang tak terampuni kecuali bertaubat kepada Allah dari dosa tersebut, dan menekuni tauhid dan akidah Islam, ia termasuk doa syirik. Tidak boleh lagi seorang muslim mengucapkannya, tidak boleh berdoa dengannya dan tidak boleh pula menggunakannya. Seorang muslim harus (wajib) melarangnya dan memberikan ancaman darinya. Doa-doa yang syar¡¯i yang digunakan untuk orang sakit adalah doa-doa yang shahih dan ma¡¯ruf, yang merupakan rujukan dari kitab-kitab Islam yang shahih, seperti Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim. Demikian pula membaca Al-Qur¡¯anul Al-Karim atas orang yang sakit gula atau selain penyakit gula juga membaca Al-Qur¡¯an. Sama juga membaca surah Al-Fatihah terhadap orang yang sakit, di dalamnya terdapat penawar, pahala dan kebaikan yang banyak. Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala telah mencukupkan kita dengan hal itu dari perkara-perkara syirik. Seorang muslim tidak boleh mengerjakan sedikitpun dari perkara syirik, dan tidak boleh pula mendatangi amal-amal atau atas doa-doa, kecuali telah pasti keshahihannya dan yakin bahwa hal tersebut termasuk syariat Allah dan syari¡¯at Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Hal itu dengan bertanya kepada ulama dan merujuk kepada dasar-dasar Islam yang shahih. Nasehat saya agar anda meninggalkan do¡¯a ini dan menjauhkan diri darinya, melarang dan memberikan perngatan darinya. (Al-Muntaqa Min Fatawa Al-Fauzan, Jilid II hal.39) [Disalin dari. Kitab Al-Fatawa Asy-Syar¡¯iyyah Fi Al-Masa¡¯il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerbit Darul Haq] Referensi : https://almanhaj.or.id/1622-doakanlah-wahai-rasulullah-untuk-kesembuhanku.html
|
MENIMBA PELAJARAN DARI ARAB SAUDI
MENIMBA PELAJARAN DARI ARAB SAUDI DAN SIAPA SEBENARNYA PEMBANGKIT RADIKALISME DAN TERORISME Sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu, yang berusaha membuat kerusakan di negeri Al-Haramain (Saudi Arabia) dan negeri Islam lainnya, pada hakikatnya mereka itu adalah orang-orang yang berkhidmat (pada) musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi dan Nashara serta seluruh musuh-musuh Islam, karena musuh-musuh Islam itu bergembira dan menabuh genderang bahkan menari-nari ketika gangguan menimpa negeri Islam, khususnya negeri Islam yang memelihara dan menjaga Makkah dan Madinah, negara yang menyebarkan aqidah Tauhid di negeri Arab dan selain negeri Arab. Baca selengkapnya Menimba Pelajaran Dari Arab Saudi https://almanhaj.or.id/145445-menimba-pelajaran-dari-arab-saudi.html Siapa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab? https://almanhaj.or.id/145583-siapa-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahab.html Sebenarnya Siapa Pembangkit Radikalisme dan Terorisme? https://almanhaj.or.id/115342-sebenarnya-siapa-pembangkit-radikalisme-dan-terorisme.html ? Video Pendek :: Untuk Apa Diutus Rasulullah ?, Jika Dalam Beragama Kita Hanya Ikut ikutan Orang dan Tidak Mengikuti Dalil?? :: https://youtu.be/fQr9L5e5QPs :: Kejayaan Islam Dengan Kembali Kepada AlQur'an dan AsSunnah dan Wajib Mengikuti Rosulullah :: https://youtu.be/BN2axXijfXQ Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
|
Ijazah Palsu Untuk Kerja
Ijazah Palsu Untuk Kerja Ada dua jenis orang dengan dua kasus yang harus kita bedakan karena keduanya memiliki konsekuensi hukum yang berbeda. Yang pertama adalah permasalahan curang dalam ujian atau membeli ijazah palsu. Artinya ada orang yang ingin melakukan pelanggaran syariat dalam bentuk curang dalam ujian atau memalsukan ijazah. Ijazah palsu tentu saja tidak bisa didapatkan melainkan dengan uang suap. Dalam hal ini, tidaklah mungkin secara syariat kita katakan kepada orang tersebut, lakukan pelanggaran, terjanglah hal yang dilarang kemudian setelah itu bertaubatlah dan laksanakan pekerjaanmu sebagaimana mestinya. Karena orang ini akan melakukan hal yang terlarang padahal hal yang terlarang harus ditinggalkan tanpa menimbang apa yang akan dilakukan orang tersebut setelah melakukan pelanggaran syariat. Satu hal yang terlarang dalam syariat itu tidak mungkin berubah menjadi boleh dan halal meski pelakunya bermaksud dengan pelanggaran syariat tersebut untuk mewujudkan hal yang disyariatkan ataupun hal yang bernilai ibadah. Orang semacam ini tak ubahnya pencuri yang mencuri dengan tujuan bersedekah dengan hasil curiannya lantas meminta maaf kepada orang yang dicuri. Tindakan semacam ini jelas adalah kebatilan yang nyata, karena Allah tidaklah memerintahkan kemaksiatan. Allah Ta¡¯ala berfirman, ?? ?? ???? ?? ???? ???????? ¡°Katakanlah sesungguhnya Allah itu tidaklah memerintahkan untuk melakukan perbuatan yang keji.¡± (QS. Al A¡¯raf: 28) Kedua adalah orang yang dulu melakukan pelanggaran lalu sekarang merasa bersalah padahal karena pelanggarannya tersebut dia telah mendapatkan pekerjaan. Dalam pekerjaannya dia bisa bekerja dengan baik bahkan lebih baik daripada teman-teman kerjanya yang memiliki ijazah tanpa melakukan kecurangan dan tidak menggunakan ijazah palsu. Apakah gaji orang ini tidak halal, padahal dia bisa melaksanakan pekerjaannya secara baik menimbang masa lalunya yaitu mendapatkan pekerjaan tersebut tanpa melalui jalan yang benar? Lantas kita katakan kepada teman kerjanya yang memiliki ijazah asli tanpa pernah mencontek namun suka korupsi waktu dalam kerja dan etos kerjanya pun amburadul bahwa gaji Anda halal karena ijazah Anda asli dan bersih dari noda? Tentu hal di atas adalah suatu hal yang tidak benar. Gaji itu upah untuk kerja bukan upah untuk ijazah. Ijazah itu menjadi syarat melamar pekerjaan bukan karena semata-mata ijazahnya, namun pada umumnya ijazah adalah sarana untuk mengetahui layak atau tidaknya pemegang ijazah untuk melakukan suatu pekerjaan. Jika seorang itu layak dengan suatu pekerjaan tanpa melalui ijazah namun dengan pengalaman maka kita telah mewujudkan maksud dan maslahat yang diharapkan. Pertimbangan maqasid syariat terkait maslahat dan mafsadat mengatakan selama pekerjaan tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka upah yang didapatkan adalah halal. Namun jika seorang itu melakukan kecurangan dalam pekerjaannya, maka Allah telah berfirman yang artinya ¡°Celakalah orang orang yang curang.¡± (QS. Al Muthaffifin:1) meski ijazahnya asli dan bersih. Lain halnya, jika gaji itu untuk ijazah itu sendiri. Pihak yang mempekerjakan mengatakan, ¡°Jika dia memiliki ijazah s3, maka untuknya gajian sekian untuk ijazah yang dia miliki baik dia bekerja atau pun tidak¡±. Jika demikian kontrak kerjanya, maka pemilik ijazah palsu gajinya tidak halal meski dia bekerja dengan baik. Sedangkan pemilik ijazah asli gajinya halal meski dia bekerja seenaknya. Pernyataan halalnya gaji orang yang mengalami kasus kedua bukanlah pernyataan yang memotivasi orang untuk berlaku curang demi mendapatkan ijazah karena seorang muslim yang mengetahui bahwa curang atau mencontek dalam ujian itu hukumnya haram itu sudah cukup untuk membuatnya berhenti dan meninggalkan perbuatan tersebut, tidak perlu uraian selainnya meski terdapat banyak godaan yang mendorong untuk menerjang larangan. Adanya banyak godaan dalam hati untuk melakukan maksiat tidaklah terhitung sebagai motivasi untuk melakukan maksiat. Ketika Allah berfirman tentang khamr, ¡°Tidakkah kalian berhenti?!¡± maka para shahabat pun mengatakan, ¡°Kami berhenti¡±. Mereka tuangk
|
Hukum Shalat Sambil Menahan Buang Air Besar Atau Kencing - Soal Jawab Tentang Islam
Hukum Shalat Sambil Menahan Buang Air Besar Atau Kencing Pertanyaan: Terkadang saya merasa ingin buang air besar sebelum shalat, dan saya tetap shalat dan pada saat shalat saya tidak lagi merasa ingin buang air besar, apakah shalat saya diterima ? dan terkadang berlaku sebaliknya, apakah shalat saya diterima ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Tidak boleh bagi seseorang untuk shalat dalam keadaan menahan buang air besar atau kencing, dasarnya adalah hadist Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam: ?? ???? ????? ?????? ??? ??? ?????? ???????? ????? ???? ?? ????? ¡°(Tidak (sempurna) shalat ketika makanan sudah terhidangkan, dan menahan dua hal yang paling busuk (menahan buang air besar dan kencing).¡± HR. Muslim dalam sahihnya. Hikmah dibaliknya, karena hal itu membuat tidak khusyu¡¯ dalam shalat, wallahu a¡¯lam. Akan tetapi jika ia shalat dalam keadaan tersebut maka shalatya sah tetapi kurang sempurna sebagaimana hadist diatas, dan tidak perlu mengulangi shalatnya. Adapun jika sudah masuk dalam shalat dalam keadaan tidak sedang menahan buang air besar atau kencing, tetapi hal itu muncul ditengah-tengah shalat, maka shalatnya tetap sah dan tidak ada masalah jika hal itu tidak mengganggu dikerjakannya shalat dengan sempurna. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik-Nya dan semoga shalawat senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Refrensi: Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Bukhuts Al-Ilmiyyah Wal Ifta¡¯, 7/28 https://m.islamqa.info/id/answers/8603/hukum-shalat-sambil-menahan-buang-air-besar-atau-kencing
|
Cincin Kawin: Sumber Kesyirikan?
Cincin Kawin: Sumber Kesyirikan? Apakah boleh cincin mas pernikahan d jual Dari Faiz Zahran via Tanya Ustadz for Android Jawaban: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, amma ba¡¯du, Pertama, kami hendak menyinggung keyakinan yang tersebar di sebagian masyarakat tentang cincin kawin. Sebagian orang meyakini, cincin kawin menjadi pengikat hati dan cinta suami istri. Kita tidak tahu dari mana asal muasal keyakinan ini berkembang. Yang jelas, islam tidak pernah mengajarkannya. Kita juga tidak pernah mendapatkan informasi dari dalil, bahwa Allah akan melanggengkan cinta dalam keluarga, selama cincin kawin masih ada. Meyakini bahwa cincin kawin merupakan sebab untuk keberlangsungan cinta, merupakan keyakinan yang sama sekali tidak berdasar dan tidak terbukti secara ilmiah. Apa kaitan cincin kawin dengan suasana hati. Percuma saja keberadaan cincin kawin, sementara suami hobi main perempuan dan si istri tidak bisa menjaga kehormatan. Kedua, mengingat tidak ada hubungan antara cincin kawin dan suasana cinta antara suami dan istri, para ulama menyimpulkan, bahwa orang yang memakai cincin kawin dengan keyakinan cincin inni bisa menjadi sebab kelestarian cinta suami istri dan jika dilepas atau hilang bisa membahayakan kehidupan keluarga, merupakan sikap dan perbuatan kesyirikan. Dan ini termasuk keyakinan jahiliyah. Dalam Fatwa Islam dinyatakan, ???? ( ?????????? ) ???? ???? ?? ????? ???????? ? ??? ???? ???? ??????? ?????? ? ???? ??? ????? ???? ???? ???? ??????? ??? ??????? ? ??? ????? ???? ????? ???? ??? ??????? ??????? ? ???? ?????? ?? ????? ? ????? ?? ???????? ??????? Cincin kawin, bukan termasuk tradisi dalam islam (sejak masa silam). Cincin kawin dipakai ketika pernikahan. Jika orang yang memakai berkeyakinan bahwa cincin ibi menjadi sebab kelestarian cinta antara suami istri, dan jika dilepas atau tidak dipakai bisa mempengaruhi keberlangsungan keluarga, maka ini termasuk kesyirikan. Dan termasuk keyakinan jahiliyah. (Fatwa Islam, no. 21441) Ketiga, memahami keterangan di atas, tidak masalah menjual cincin kawin. Cincin kawin hanyalah cincin. Benda yang tidak bisa mendatangkan cinta atau sumber rizki, dan tidak bisa membuat orang jadi miskin atau bercerai. Keberadaannya maupun ketiadaannya, sejatinya sama sekali tidak mempengaruhi kelangsungan keluarga pasangan suami istri. Keempat, jangan sampai keyakinan ini menggelayuti hati kita. Hal ini berulang kami tekankan, karena terkadang Allah menguji manusia dengan membenarkan keyakinan salahnya itu. Ketika seseorang berkeyakinan, hilangnya cincin kawin bisa membuat retak rumah tangga, bisa jadi keyakinan ini Allah wujudkan, sehigga tatkala cincin itu hilang, keluarganya menjadi terancam. Dari Abdullah bin Ukaim Radhiyallahu ¡®anhu, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ???? ????????? ??????? ?????? ???????? ¡°Siapa yang bergantung kepada sesuatu, dia akan dipasrahkan kepadanya.¡± (HR. Ahmad 18781, Turmudzi 2214 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth). Ketika orang merasa bahwa keberadaan cincin kawin akan melanggengkan cintanya, dia akan curahkan ketergantungannya pada sang cincin ini. Dia berikan harapan dan kekhawatirannya kepada cincin ini. Bagian dari hukumannya, Allah pasrahkan dia kepada benda itu. Bagaimana caranya? Ketika cincin ini hilang, atau terjual atau rusak, Allah jadikan keluarganya betul-betul bercerai. Sehingga hatinya semakin yakin pada cincin kawin itu. Karena ternyata keyakinannya terbukti. Bagian inilah yang perlu disadari, ketika seseorang memiliki ketergantungan kepada benda tertentu. Demikian, Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com). Referensi: https://konsultasisyariah.com/24217-cincin-kawin-sumber-kesyirikan.html
|
Mendoakan Kejelekan Atas Anak Ketika Berbuat Salah
MENDOAKAN KEJELEKAN ATAS ANAK KETIKA BERBUAT SALAH Oleh Syaikh Abdullah bin Jibrin Pertanyaan. Syaikh Abdullah bin Jibrin ditanya : Banyak orang tua yang merespon kesalahan dan kekeliruan anak-anak mereka dengan laknat dan kutukan. Mohon penjelasannya untuk mereka (para orang tua) dalam masalah ini! Jawaban. Kami berpesan agar orang tua memaafkan dan memaklumi kekurangan anak-anak di masa kecil, bersabar dari ucapan atau kekurang ajaran mereka, karena akal mereka belum matang sehingga terkadang masih sering melakukan kesalahan dalam ucapan maupun tingkah laku. Orang tua yang arif akan memaafkannya dan mengajari etika dengan lemah lembut, mengasihi dan menasehati sehingga akan lebih diterima dan merubah moralnya. Akan tetapi sebagian orang tua terjebak dalam kesalahan fatal, yaitu mendo¡¯akan anak-anak dengan kematian, penyakit, bencana dan malapetaka, dan ini sering dilakukan. Tetapi begitu kemarahannya mereda, ia hanya bisa menyesal dan sadar kalau ia keliru, serta mengikuti kebenciannya terhadap sumpah serapah yang buruk tersebut. Sebenarnya orang tua tidak menginginkannya karena rasa sayang dan kasih yang tertanam pada hatinya kepada anak. Faktor pemicunya hanyalah kemarahan yang sangat. Padahal Allah Maha Memaafkan. Dia berfirman. ?????? ????????? ??????? ????????? ???????? ???????????????? ??????????? ???????? ?????????? ?????????? Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegarakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. [Yunus/10:11] Kewajiban orang tua adalah sabar dan menahan diri terhadap (perilaku) anak-anak dan memberikan sanksi terhadap mereka dengan pukulan yang menyebabkannya jera, karena anak-anak akan terpengaruh dengan pukulan lebih banyak daripada hanya sekedar arahan dan ucapan. Adapun menyumpahi anak, maka hal itu tidak akan memberi manfaat kepadanya. Seorang anak kecil tidak akan mengerti apa yang diucapkan padanya (dari cacian dan sumpah serapah), sumpah orang tua (ketika terucap) telah tercatat sebagai amal buruknya, sementara sang anak tidak akan mendapatkan manfaat darinya. (Fatawa Islamiyah 4/141) [Disalin dari kitab Fatawa Ath-thiflul Muslim, edisi Indonesia 150 Fatwa Seputar Anak Muslim, Penyusun Yahya bin Sa¡¯id Alu Syalwan, Penerjemah Ashim, Penerbit Griya Ilmu ¨C Jakarta, Cetakan Pertama Agustus 2004M] Referensi : https://almanhaj.or.id/1893-mendoakan-kejelekan-atas-anak-ketika-berbuat-salah.html
|
Kapan Awal Munculnya Islam ?
2
Kapan Awal Munculnya Islam ? Pertanyaan: Kapan awal munculnya Islam ? dan berapa lama jarak waktu antara Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wasallam dan Isa ¡®alaihis salam ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Islam dimulai sejak diutusnya Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam, yaitu ketika Jibril menurunkan wahyu dari Allah kepada Muhammad di Mekah Jazirah Arab pada hari Senin bulan Ramadhan, saat itu Nabi berusia 40 tahun, tiga belas tahun sebelum beliau hijrah ke Madinah (dimulainya kalender hijriyah), dan menurut tahun kelahiran, peristiwa bi¡¯tsah terjadi sekitar tahun 608 atau 609 Masehi. Salman al-Farisi radhiyallahu ¡®anhu (salah satu sahabat Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam) mengatakan bahwa jarak waktu antara Nabi Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wasallam dan Isa ¡®alaihis salam adalah 600 tahun. Wallahu a¡¯lam. Refrensi: Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid https://m.islamqa.info/id/answers/1985/kapan-awal-munculnya-islam
|
Berlebihan Dalam Berdo¡¯a
BERLEBIHAN DALAM BERDO¡¯A Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ????????? ????????? ?????????? ??????????? ???????? ??? ??????? ???????????????? ¡°Berdo¡¯alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas¡± [Al-A¡¯raaf /7: 55] Syaikh As-Sa¡¯di berkata bahwa maksud firman Allah : Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas¡± adalah melampaui batas dalam segala hal. Dan termasuk melampaui batas adalah meminta sesuatu yang tidak pantas, berhenti berdo¡¯a atau mengeraskan suara dalam berdo¡¯a.[1] Dari Abu Nu¡¯amah bahwasanya Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu ¡®anhu mendengar anaknya membaca doa : ¡°Ya Allah berilah kami istana putih di sisi kanan Surga¡±. Maka dia berkata kepada anaknya : ¡°Wahai anakku mintalah kepada Allah Surga dan berlindunglah kepadaNya dari api Neraka, sebab saya mendengar Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda. ??????? ????????? ??? ?????? ?????????? ?????? ??????????? ??? ?????????? ???????????? ¡°Akan muncul dari umatku sekelompok kaum yang berlebihan dalam berdoa dan bersuci¡±[2] Imam Manawi berkata bahwa yang dimaksud berlebihan dalam berdoa adalah melampaui batas dalam mengajukan permohonan yaitu dengan cara meminta sesuatu yang tidak boleh atau mengeraskan suara pada waktu berdoa atau memaksakan lafazh bersajak dalam berdoa. Imam Turbusyti berkata bahwa yang dimaksud berlebihan dalam berdoa bisa memiliki banyak pengertian yang intinya tidak sungguh-sungguh dalam berdoa atau berlebihan dalam meminta baik untuk kebutuhan pribadinya atau kebutuhan orang lain. Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu ¡®anhu melarang anaknya berdoa seperti itu karena permintaan tersebut tidak sesuai dan tidak mungkin bisa diraih oleh amal perbuatannya, sebab permohonan tersebut hanya pantas untuk derajat para nabi dan wali. Sehingga permintaan seperti itu termasuk berlebihan dalam berdoa, serta tidak pantas karena menganggap sempurna terhadap diri sendiri[3]. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata bahwa berdoa memohon sesuatu yang menjadi keistimewaan para nabi padahal dia bukan seorang nabi atau memohon sesuatu yang menjadi keistimewaan Allah termasuk berlebihan dalam berdo¡¯a, seperti memohon agar dia menjadi perantara untuk permohonan hamba kepada Allah atau memohon agar dia diberi kemampuan untuk bisa mengetahui segala sesuatu atau berkuasa atas segala sesuatu atau memohon agar diperlihatkan ilmu ghaib atau berdoa dengan berkeyakinan bahwa Allah membutuhkan doanya atau semua hamba Allah akan mendapat marabahaya bila dia tidak berdoa atau semisalnya. Semua itu akibat dari kebodohan terhadap hak Allah dan berlebihan dalam berdoa.[4] Termasuk berlebihan dalam berdoa seperti yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr Radhiyallahu ¡®anhu bahwa ada seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan berkata : ¡°Ya Allah ampunilah aku dan Muhammad dan janganlah Engkau memberi rahmatMu kepad selain kami, lalu Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bertanya : Siapa yang mengucapkan doa tersebut ? Orang tersebut berkata : ¡°Saya!¡±. Maka Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ?????? ??????????? ???? ????? ??????? ¡°Kamu telah menghalangi kebaikan untuk orang banyak¡±[5] Imam Al-Albani berkata bahwa makna hadits tersebut adalah menghalangi rahmat Allah untuk para makhlukNya dan demikian itu tidak mungkin karena Allah berfirman : ???????????? ???????? ????? ??????? ¡°Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu¡± [Al-A¡¯raaf/7:156] Do¡¯a di atas diucapkan oleh seseorang baduwi karena kejahilan dan baru mengenal Islam. Seharusnya seseorang berdoa untuk dirinya dan teman-temannya agar pahalanya bertambah.[6] [Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq] ______ Footnote [1] Tafsir As-Sa¡¯di 3/40 [2] Musnad Ahmad 4/87. Sunan Abu Daud, kitab Thaharah bab Israf Fil Ma¡¯ 1/24. Ibnu Majah, kitab Do¡¯a 3/349, Hakim, Al-Mustadrak 1/162. Al-Albani
|
Pahala Jadi Comblang
Pahala Jadi Comblang Apakah pahala bagi orang yg menjodohkan (nyomblangin) ? Jawab Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam sangat menekankan agar mereka yang mampu untuk segera menikah. Karena dengan menikah, jiwa manusia akan menjadi lebih tenang. Dalam hadis dari Ibnu Mas¡¯ud radhiyallahu ¡®anhu, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ??? ???????? ?????????? ???? ?????????? ???????? ?????????? ??????????????? ????????? ??????? ?????????? ?????????? ?????????? ?????? ???? ?????????? ?????????? ??????????? ????????? ???? ??????? ¡°Wahai para pemuda, siapa diantara kalian yang sudah mampu menanggung nafkah, hendaknya dia menikah. Karena menikah akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Sementara siapa yang tidak mampu, hendaknya dia berpuasa. Karena itu bisa menjadi tameng syahwat baginya.¡± (HR. Bukhari 5065 dan Muslim 1400). Karena itulah, untuk mewujudkan pernikahan, islam tidak hanya mengajak mereka yang belum menikah untuk berusaha menikah, namun islam juga memotivasi yang lain untuk turut mensukseskan gerakan menikah. Salah satunya adalah dengan mencarikan pasangan bagi mereka yang belum menikah. Allah berfirman, ???????????? ??????????? ???????? ??????????????? ???? ??????????? ????????????? ???? ????????? ????????? ?????????? ??????? ???? ???????? ????????? ??????? ??????? ¡°Nikahkahlah orang yang bujangan diantara kalian serta orang baik dari budak kalian yang laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui.¡± (QS. An-Nur: 32). Ayat ini berisi perintah bagi para wali, para tuan budak, untuk berupaya menikahkan setiap orang yang berada di bawah kekuasaannya. Seperti bapak, wali anak yatim, dst. Di saat yang sama, Allah melarang keras para orang tua secara sengaja menghalangi putranya untuk menikah. Allah menyebutnya sebagai tindakan adhal yang itu termasuk kedzaliman. Allah berfirman, ????? ?????????????? ??? ????????? ?????????????? ????? ??????????? ????????? ?????????????? Janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma¡¯ruf. (QS. al-Baqarah: 232) Karena itulah, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam memberi ancaman bagi wali yang secara sengaja tidak menikahkan putrinya sementara lelaki yang melamarnya memenuhi kriteria syar¡¯i. Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????? ?????? ?????????? ???? ?????????? ??????? ?????????? ???????????? ?????? ?????????? ?????? ???????? ??? ???????? ????????? ??????? ¡°Apabila datang kepada kalian orang yang kalian ridhai akhlak dan agamnya, maka nikahkanlah ia, jika tidak kalian lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang luas.¡± (HR. Turmudzi 1107 dan dihasankan al-Albani) Berdasarkan keterangan di atas, mencarikan jodoh orang lain, termasuk menjadi mak-comblang hukumnya dianjurkan dalam islam. Sehingga termasuk amal berpahala. Setidaknya ini termasuk tolong-menolong dalam kebaikan. Allah berfirman, ????????????? ????? ???????? ???????????? Lakukanlah tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa. (QS. al-Maidah: 2) Apakah ada pahala khusus? Allahu a¡¯lam, kami tidak menjumpai dalil mengenai hal ini. kita meyakini ini amal soleh, Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com). Referensi: https://konsultasisyariah.com/28756-pahala-jadi-comblang.html
|
Tidak Wajib Mandi Junub Sebelum Makan
Tidak Wajib Mandi Junub Sebelum Makan Pertanyaan: Apakah setelah berhubungan badan, seseorang boleh makan atau minum sebelum ia mandi junub ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Mandi junub tidak wajib sebelum makan, tetapi disunahkan untuk berwudhu apabila ingin makan, ini adalah konsensus (ijma¡¯) di kalangan para ulama. Dalilnya adalah Hadis Aisyah radhiyallahu ¡®anha, ?? ????? ??? ???? ???? ???? : ??? ???? ?? ???? ?? ???? ??? ?????? ???????? ???? ???? ( ?????/461) bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wasallam: (jika sedang dalam keadaan junub, lalu ingin makan atau tidur, maka ia berwudhu), diriwayatkan oleh Muslim (Al-Haidh /461). Syeikh Ibnu ¡®Utsaimin dalam ¡°as-syarh al-mumti¡¯¡±: ¡°yang menurut pendapatku bahwa sesorang yang dalam keadaan junub tidak tidur kecuali ia berwudhu adalah sesuatu yang sifatnya dianjurkan, demikian juga halnya dengan makan dan minum, sebagian ulama mengatakan: makan dan minum bagi seorang yang sedang dalam keadaan junub tanpa berwudhu, bukanlah sesuatu yang dibenci (makruh)¡±. Refrensi: silahkan melihat kitab ¡®As-Syarkhu Al-Mumti¡¯, 1/310, 311 https://m.islamqa.info/id/answers/10319/tidak-wajib-mandi-junub-sebelum-makan
|
Makna Husnudzan Kepada Allah
Makna Husnudzan Kepada Allah Apa makna husnudzan kepada Allah? dan bagaimana bentuk husnudzan kepada Allah? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Husnudzan (berbaik sangka) kepada Allah termasuk ibadah hati yang memiliki nilai besar. Dan inti dari husnudzan kepada Allah adalah membangun keyakinan sesuai dengan keagungan nama dan sifat Allah, dan membangun keyakinan sesuai dengan konsekuensi dari nama dan sifat Allah. Misalnya, Membangun keyakinan bahwa Allah akan memberi rahmat dan ampunan bagi para hamba-Nya yang baik. Allah berfirman, ?????? ???????? ?????? ???? ???????? ???????? ????? ???????????? ??????? ?????? ??????? ???????? ???????? Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. an-Nisa: 110) Membangun keyakinan bahwa Allah akan mengampuni hamba-Nya yang mau bertaubat. Allah berfirman, ?????? ????? ???????? ???????? ????????? ??????? ????? ??????? ???????? Orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. (QS. al-Furqan: 71) Membangun keyakinan bahwa Allah akan memberi pahala bagi hamba-Nya yang melakukan ketaatan. Allah berfirman, ????? ????????? ???????? ?????????? ????????????? ??????????? ?????????? ????????? ?????????? ?????? ?????????? ?????? ????????? Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. (QS. al-Baqarah: 277) Membangun keyakinan bahwa siapa yang tawakkal kepada Allah akan diberi kecukupan oleh Allah. Allah berfirman, ?????? ??????????? ????? ??????? ?????? ???????? Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan)nya. (QS. at-Thalaq: 3) Membangun keyakinan bahwa setiap takdir dan keputusan Allah memiliki hikmah yang agung. Allah berfirman, ?????? ???? ?????? ?????? ????????? ??????????? ????? ??????????? ?????? ???????? ????????? Tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. (QS. al-Hijr: 21)Bukan Husnudzan kepada Allah Karena itulah, bukan termasuk husnudzan kepada Allah, ketika seseorang mengharap pahala dari Allah, sementara dia tidak beramal. Sebagian remaja punya angan-angan, kecil bermain ria, muda foya-foya, mati masuk surga. Keyakinan ini bertentangan dengan banyak dalil yang menyebutkan bahwa Allah akan memberi hukuman untuk orang yang berbuat maksiat. Ibnul Qoyim mengatakan, ??? ???? ????? ??? ??? ???? ??????? ? ??? ??? ???? ?? ???? ??? ????? ??? ???? ?????? ???? ???? : ??? ???? ? ??? ??? ??? ??????? ????????? ?? ??????? : ??? ???? ? ???? ???? ?? ?????? ? ??? ??? ????? ?????? ?? ??? ?????? ?????? ?? ?? ??????? : ??? ???? ???? ? ??? ???? ?????? ???? ?????? ????? ???????? : ??? ??????? Sangat jelas perbedaan antara husnudzan dengan ghurur (tertipu). Husnudzan kepada Allah yang mendorong dirinya untuk beramal, menggiringnya beramal, maka ini husnudzan yang benar. Namun jika husnudzan menyebabkan dirinya menjadi pengangguran, atau bahkan tenggelam dalam maksiat, ini ghurur (tertipu). Karena husnudzan adalah membangun harapan. Siapa yang harapannya menyebabkan dirinya semakin taat dan menjauhi maksiat, ini harapan yang benar. Sebaliknya, jika penganggurannya menjadi harapan dan harapannya menyebabkan dia pengagguran dan pelanggaran syariat, maka ini tertipu. (al-Jawab al-Kafi, hlm. 24). Termasuk juga meyakini Allah akan mengampuninya, sementara dia tetap bertahan dalam kubangan maksiat. Sering kali ada orang yang diingatkan untuk meninggalkan maksiat, dia tidak mau meninggalkannya dan beralasan Allah Maha Pengampun, pasti akan mengampuni semua dosa hamba-Nya. Termasuk tidak mau beramal, karena meyakini Allah tidak akan menerima amalnya. Atau tidak mau berubah menjadi baik, karena anggapan Allah tidak akan menerima taubatnya. Sering kita jumpai ada wanita yang tidak mau berjilbab, dengan alasan, dirinya kotor, tidak pantas jadi wanita solihah. Di
|
Mengeraskan Suara Dalam Berdo¡¯a
MENGERASKAN SUARA DALAM BERDOA Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Sebagian orang ada yang berdoa dengan mengeraskan suara, padahal demikian itu bertentangan dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, bahkan seorang yang berdoa hendaknya melembutkan suaranya sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala. ??????? ???????? ????????? ??????? ????????? ???????? ? ???????? ???????? ???????? ????? ???????? ¡°Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon padaKu¡± [Al-Baqarah/2 : 186] Dan Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman. ????????? ????????? ?????????? ??????????? ???????? ??? ??????? ???????????????? ¡°Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas¡± [Al-A¡¯raaf /7: 55] Syaikh As-Sa¡¯di berkata bahwa Allah memerintahkan agar kita berdoa dengan berendah diri dan mengiba yang disertai rasa ketundukan serta dengan suara yang lembut sebagai bukti keikhlasan dalam berdoa[1]. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata bahwa sunnah dalam berdoa dan berdzikir adalah dengan suara yang lembut kecuali ada sebab syar¡¯i yang menganjurkan untuk mengeraskannya, berdasarkan firman Allah. ????????? ????????? ?????????? ??????????? ???????? ??? ??????? ???????????????? ¡°Berdoalah kepada Tuhamnu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas¡± [Al-A¡¯raaf/7:55] Dan juga firman Allah tentang doa Zakaria. ???? ?????? ??????? ???????? ???????? ¡°Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut¡± [Maryam/19:3] (Majmu Fatawa 22/468-469) Banyaka di antara orang yang melakukan thawaf berdoa dengan mengeraskan suara, hal itu bertentangan dengan sunnah Nabi, sebab jika seandainya Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam mengeraskan doanya pada saat thawaf, niscaya kita akan mendapatkan riwayat tentang itu, tidak ada satu pun hadits yang menerangkan bahwa Rasulullah mengeraskan bacaan doa pada saag thawaf dan sa¡¯i. Berarti yang benar adalah tidak diperbolehkan mengeraskan suaar di dalam berdoa pada waktu thawaf dan sa¡¯i. [Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du¡¯a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo¡¯a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq] ______ Footnote [1] Tafsir As-Sa¡¯di 3/40 Referensi : https://almanhaj.or.id/761-mengeraskan-suara-dalam-berdoa.html
|
Perbuatan Maksiat di Tanah Haram Diperberat Takarannya Bukan Dilipatgandakan Jumlahnya
Perbuatan Maksiat di Tanah Haram Diperberat Takarannya, Bukan Dilipatgandakan Jumlahnya Pertanyaan Apakah dilipatgandakan kejahatan orang yang melakukan dosa setelah selesai menunaikan rangkaian ibadah ibadah haji atau umrah? Jawaban Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Adapun orang yang melakukan perbuatan maksiat setelah selesai menunaikan ibadah haji atau umrah, maksiat tersebut tidak dilipatgandakan (jumlahnya). Ia tetap mendapatkan dosa dari maksiat itu sebagaimana adanya. Tetapi apabila ia melakukannya di wilayah Masjidil Haram, maka maksiat itu diperberat (takarannya), bukan dilipatgandakan (jumlahnya), berdasarkan firman Allah¡ªSubhanahu wa Ta`ala¡ª(yang artinya): "Dan, barang siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih." [QS. Al-Hajj: 25] Ibnul Qayyim dalam kitab Zadul Ma`ad mengatakan, "Yang dilipatgandakan adalah takaran (kadar) kejahatannya, bukan jumlahnya, karena perbuatan buruk balasannya adalah keburukan. Jadi, keburukan yang besar dibalas dengan yang setimpal, dan keburukan yang kecil juga dibalas dengan yang setimpal. Kejahatan yang dilakukan di Masjidil Haram, di atas bentangan Tanah Suci Allah tentu lebih berat daripada kejahatan yang dilakukan di bagian bumi yang lain. Oleh karenanya, tidaklah sama orang yang membangkang kepada seorang raja di atas permadani kekuasaannya (istananya) dengan orang yang membangkang kepadanya di tempat yang jauh dari daerah kekuasaannya dan permadani istananya." Jadi, perbuatan maksiat di Tanah Haram diperberat (takarannya), bukan dilipatgandakan jumlahnya, dengan sifat keadilan Allah; sebagaimana kebaikan yang dilakukan di Tanah Haram dilipatgandakan dengan karunia dan kepemurahan Allah. Wallahu a`lam. https://www.islamweb.net/id/fatwa/12665/Perbuatan-Maksiat-di-Tanah-Haram-Diperberat-Takarannya-Bukan-Dilipatgandakan-Jumlahnya
|
Keutamaan Doa Memohon Rezeki Halal dan Kecukupan dari Allah
Keutamaan Doa Memohon Rezeki Halal dan Kecukupan dari Allah Dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim senantiasa dihadapkan pada ujian rezeki. Tidak jarang, godaan untuk memenuhi kebutuhan dengan cara yang tidak halal muncul, terutama ketika kesulitan menghampiri. Namun, Islam mengajarkan bahwa rezeki yang baik dan berkah hanya datang dari Allah Ta¡¯ala. Sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam kepada ¡®Ali radhiyallahu ¡®anhu, ?????????? ??????? ??????????? ???? ????????? ? ??????????? ?????????? ??????? ??????? ¡°ALLAAHUMMAKFINI BIHALALIKA ¡¯AN HARAMIK, WA AGHNINI BIFADHLIKA ¡®AMMAN SIWAK.¡± (¡°Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal, jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu sehingga aku tidak bergantung pada selain-Mu.¡±)Redaksi hadis Dari ¡®Ali radhiyallahu ¡®anhu, ada seorang budak mukatab (yang berutang pada tuannya ingin memerdekakan dirinya) yang mendatangi ¡®Ali, ia berkata, ?????? ???????? ???? ?????????? ?????????? ¡°Aku tidak bisa membayar utang pembebasan diriku, maka tolonglah aku.¡± Ali pun berkata, ????? ??????????? ????????? ???????????????? ???????? ????? ¨C ?????? ????? ???????? ????????? ¨C ? ???? ????? ???????? ?????? ?????? ??????? ???????? ????? ?????? ? ¡°Maukah kuberitahukan kepadamu beberapa kalimat yang Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam telah mengajarkannya padaku, yaitu seandainya engkau memiliki utang sepenuh gunung, maka Allah akan memudahkanmu untuk melunasinya?¡± Ucapkanlah doa, ?????????? ??????? ??????????? ???? ????????? ? ??????????? ?????????? ??????? ??????? ¡®ALLAAHUMMAKFINI BIHALALIKA ¡¯AN HARAMIK, WA AGHNINI BIFADHLIKA ¡®AMMAN SIWAK.¡¯ (artinya: Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu).¡± (HR. Tirmidzi, no. 3563. Hasan menurut At-Tirmidzi. Syekh Salim bin ¡®Ied Al-Hilaliy menyetujui hasannya hadis ini.)Makna doa Doa di atas mengandung tiga permintaan utama, yaitu: memohon kecukupan rezeki halal, meminta dijauhkan dari yang haram, dan memohon kekayaan hati agar tidak bergantung kepada makhluk. Ketiga permintaan ini saling terkait. Rezeki halal tidak hanya membawa manfaat secara fisik, tetapi juga menenangkan jiwa. Sementara itu, permintaan untuk dijauhkan dari yang haram mencerminkan kesadaran bahwa kehalalan rezeki adalah prinsip hidup yang tidak bisa ditawar. Terakhir, permintaan agar tidak bergantung pada selain Allah, menunjukkan tauhid yang utuh, di mana seorang hamba meyakini bahwa hanya Allah yang mampu mencukupi segala kebutuhan. Doa ini diriwayatkan dalam beberapa kitab hadis, termasuk Sunan At-Tirmidzi dan Musnad Ahmad. Salah satu riwayat yang menjadi landasannya adalah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ¡®anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wasallam bersabda, ???????? ???????? ???????? ??????? ???????????? ??? ????????? ??????? ??????? ???? ??????? ?????? ???????????? ????????? ?????? ???????? ??????? ?????????? ??????? ???????????? ??? ????????? ?????? ??? ????? ???????? ??? ?????? ¡°Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka, bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.¡± (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan sahih oleh Syekh Al-Albani) Selain itu, Allah juga berfirman, ????? ??? ???????? ??? ????????? ?????? ????? ??????? ????????? ¡°Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya.¡± (QS. Hud: 6) Ayat dan hadis ini menegaskan bahwa rezeki telah dijamin oleh Allah. Tugas manusia hanyalah berikhtiar secara halal dan bertawakal, serta memastikan bahwa ia berkomitmen untuk menjauhi segala potensi dosa yang dapat menjerumuskannya dalam memperoleh rezeki yang tidak halal. Baca juga: Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang DiterimaHubungan rezeki halal d
|
Status ?Preman Masuk Neraka Atau Surga?
Status Preman: Surga atau Neraka ? Tanya tadz, preman kan suka bikin rusuh di masyarakat, mabuk-mabukan dan bagaimana status preman tersbut kelak? Apakah surga atau neraka? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Ada perbedaan dalam memaknai istilah preman di tempat kita. Dalam kamus KBBI preman berarti orang sipil, bukan tentara atau aparat. Sementara di masyarakat, istilah preman lebih identik dengan pelaku tindak kriminal atau orang yang dicurigai masyarakat karena berpotensi melakukan kriminal. Apapun itu, kita tidak sedang belajar ilmu bahasa atau kajian semantik. Yang jelas, setiap muslim ditekankan untuk sebisa mungkin menjadi pribadi yang tidak membahayakan orang lain. Sehingga jangan sampai, keberadaan dia di masyarakat, justru membuat masyarakat selalu merasa khawatir, was-was, tidak tenang, karena waspada dengan potensi kejahatannya. Dalam hadis dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ¡®anhuma, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam pernah menyebutkan karakter seorang muslim, ??????????? ???? ?????? ?????????????? ???? ????????? ???????? ¡°Seorang muslim adalah orang yang keberadaannya tidak mengganggu muslim yang lain baik dengan lisan maupun tangannya.¡± (HR. Bukhari 10 & Muslim 171) Karena itulah, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam mengutuk orang yang keberadaannya diwaspadai oleh orang lain. Masyarakat tidak merasa aman, tidak nyaman, karena dia berpotensi mengganggu. Beliau menyebut orang semacam ini sebagai orang jelek di hari kiamat adalah orang yang ditakuti orang lain karena kejahatannya. Bisa jadi ada rakyat yang takut kepada anda, karena mereka khawatir anda akan mendzalimi mereka. Dalam hadis dari Aisyah radhiyallahu ¡®anha, Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????? ????? ???????? ?????? ??????? ?????????? ?????? ???????????? ???? ???????? ???????? ????????? ??????? Sesungguhnya manusia yang kedudukannya paling jelek di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dijauhi masyarakat, karena takut dengan kejahatannya. (HR. Bukhari 6032) Penilaian Masyarakat Baik Diantara yang menentukan status baik buruknya seseorang adalah penilaian masyarakat terhadap kita. Ketika masyarakat merasa risih dengan tingkah laku kita, atau perbuatan kita, sementara mereka umumnya orang yang baik, maka penilaian mereka bisa jadi dibenarkan oleh Allah. Masyarakat menjauhinya karena akhlaknya, periangainya yang kasar, dst. Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ¡®anhu pernah menceritakan, Suatu ketika para sahabat melihat seorang jenazah yang diangkat menuju pemakamannya. Merekapun memuji jenazah ini. Kemudian Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ????????? ???????? ¡°Wajib.., wajib.., wajib.¡± Tidak berselang lama, lewat jenazah lain. Kemudian para sahabat langsung mencelanya. Seketika, Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ????????? ???????? ¡°Wajib.., wajib.., wajib.¡± Umarpun keheranan dan bertanya, ¡°Apanya yang wajib?¡± Jawab Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ????? ???????????? ???????? ???????? ?????????? ???? ?????????? ??????? ???????????? ???????? ??????? ?????????? ???? ????????? ???????? ????????? ??????? ??? ???????? ¡°Jenazah pertama kalian puji dengan kebaikan, maka dia berhak mendapat surga. Jenazah kedua kalian cela, maka dia berhak mandapat neraka. Kalian adalah saksi Allah di muka bumi.¡± (HR. Bukhari 1367 & Muslim 949). Hadis ini merupakan dalil bahwa pujian yang disampaikan masyarakat kepada mayit, menjadi bukti status keshalehan seseorang ketika di dunia. Pujian yang sifatnya alami. Tidak dibuat-buat atau dikondisikan atau diarahkan suasana agar masyarakat memujinya. Karena pujian atau celaan yang menjadi bukti baik dan buruk seseorang adalah pujian yang jujur. Pilih Komunitas yang Selamat Hidup itu memang harus memilih. Hidup memang harus memihak. Karena sejak Allah ciptakan penduduk bumi, kebenaran dan kebatilan selalu bersaing. Kebenaran punya pengikut, kebatilan juga memiliki pengikut. Dan masing-masing berusaha untuk saling mengalahkan, saling mempengaruhi, dst. Di situlah kita harus menentukan kebepihakan¡ kita harus menentukan pilihan
|
RESEP PENYEMBUHAN TANPA OBAT
RESEP PENYEMBUHAN TANPA OBAT DAN SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP WABAH Di zaman kita sekarang ini telah menyebar berbagai macam penyakit. Penyakit serta bala yang tidak kita ketahui dan kenal sebelumnya. Muncul penyakit aneh lagi sukar disembuhkan. Hal ini tentunya tidaklah terjadi tanpa sengaja dan bukan takdir (ketentuan Allah) yang sia-sia. Ia adalah sunnah rabbani yang keberadaannya dikuatkan oleh nash-nash al-Quran dan Sunnah. Baca selengkapnya Resep Penyembuhan Tanpa Obat https://almanhaj.or.id/144991-resep-penyembuhan-tanpa-obat.html Sikap Seorang Muslim Terhadap Wabah https://almanhaj.or.id/115263-sikap-seorang-muslim-terhadap-wabah.html ? Video Pendek :: Dakwah Yang Sayang Kepada Umat :: https://youtu.be/lCEi_Va9qCA?si=l6py_9qrkTiMaEfm :: Musibah, Penyakit dan Kematian adalah Ujian dari Allah, Maka kita Wajib Sabar dan Ridho :: https://youtu.be/u2j1-nz_fYo Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
|