Keyboard Shortcuts
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Tanya : Adakah tuntunannya istri ikut qurban ?
Miftakhuddin
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Saya mempunyai seorang istri yang sudah punya penghasilan sendiri dan ingin berqurban juga seperti saya. Apakah itu diperbolehkan? Mohon di diberikan dasar syar'i nya. Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh MIFTAKHUDDIN |
Re: Tanya : Pelatihan shalat khusyu'
waalaikum salaam
tidak sesuai dengan sunnah, karena 1. ilmu seharusnya tidak diperjualbelikan apalagi ilmu syar'i seperti fiqih sholat jadi dengan membuat pelatihan dan buku dengan tarif tertentu ia jelas sudah memperjualbelikan agama dan menjadikannya bisnis yang dilarang syariat ini. Ia sama dengan orang yang menjual ayat-ayat Aloh untuk hidupnya dan hukumnya adalah haram memperjualbelikan ilmu dan ayat Alloh. 2. Dalam buku dan pelatihan itu tidak disebutkan dalil-dalil yang ilmiyah akan bagaimana asal dan dalil dari gerakan yang dilakukan, berbeda dengan buku sifat sholat nabi dimana dijelaskan secara detail apa yang menjadi dasar untuk melakukan gerakan2 sholat dan apakah rosul melakukannya atau tidak sesuai dengan tuntunan hadits yang shohih. 3. Pelatihan dan Buku itu ditulis oleh orang yang bukan ahlinya dalam ilmu agama ini karena untuk berbicara dan menulis buku tentang fiqih sholat semacam itu ia harus menghafal dan paham seluruh hadits yang berkenaan dengan ritual, gerakan dan bacaan sholat yang dilakukan, sedang dari buku itu dan pelatihannya tidak tercakup dasar ilmiyah dari penulis dan trainernya tentang dalil shohihnya gerakan dan bacaan yang diajarkan. Ibadah bukan saja cukup dengan ikhlas tapi juga butuh ilmu agar kita melakukan ibadah sesuai dengan yang diperintahkan dan dilakukan nabi dan tidak membuat bid'ah yang sering kita sangka baik namun membawa pada kesesatan dan neraka. ???? ????? ??????????????? ????? ?????? ????? ????????? ?????? ????? ??????? ??????? : ????? ???????? ???? ??? ???? ???? ???? : ???? ???????? ??? ????????? ????? ??? ?????? ?????? ?????? ?????. [???? ??????? ????? ??? ????? ????? : ???? ?????? ??????? ?????? ???????? ????????? ?????? ????? ] Ummul mukminin, ummu Abdillah, Aisyah ??? ???? ???? berkata bahwa Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak". HR. Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat Muslim : "Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolak" Hidayatullah ibnu Rahmad Al Muwahid R&D Corporate - Analitycal Development PT Kalbe Farma Tbk. Jl. M.H. Thamrin Blok A-3 No.1 Lippo Cikarang Bekasi 17550 Indonesia "H. Subiyantoro" <nida_ibrahim@...> 11/29/2007 09:03 PM assalamu'alaikum mohon pencerahan tentang PELATIHAN SHALAT KHUSYU yang diselenggarakan oleh seroang ustadz dan bukunya diperjual belikan, apakah sudah sesuai dengan tuntunan yang diberikan oleh Rasulullah kepada umatnya. kalau tidak sesuai, dimana ketidak sesuaiannya. Jazakumullah Wassalamu'alaikum |
Re: Bilal Phillips = Amina Bilal Philips???
Abu Salma
Wa'alaikumus salam warohmatullahi wabarokatuh
toggle quoted message
Show quoted text
Bilal Philips = DR. Abu Aminah Bilal Philips, antum kehilangan kata Abu di sana yang merupakan kunyah beliau. Beliau insya Alloh adalah seorang sunni Adapun yg jadi imam, adalah Aminah Wadud, seorang aqlaniyah yg pemikirannya membahayakan. On Dec 3, 2007 8:49 AM, mohamed mohamed ibrahim <ahadmohd@...> wrote:
Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh |
Re: >>Siapakah Ahlul Bait<<
wa'alaikumussalam warahmatullah,
toggle quoted message
Show quoted text
sedikit pengalaman keluarga, orang yang mengaku-nagku sebagai keturunan Rasulullah. dikalangan arab di indonesia disebut ba'alwi atau alawiyiin, mereka menganggap lebih tinggi kedudukannya ketimbang orang arab lain, apalagi dengan suku lain seperti melayu dan sebagainya, kedudukan kita rendah dimata mereka. mereka adalah kelompok orang yang meninggikan Ali bin abi thalib. yang menegakan tahlilan kematian, jiarah kekubur-kubur orang alim dan berdoa dimakamnya. da'wah mereka sangat bertentangan dengan da'wah ahlul sunnah wal jama'ah, dengan salah satu contohnya wanita mereka tidak boleh menikah dengan lelaki yang bukan dari golongan mereka (Arab Ba'alwi) mereka adalah yang mengaku sebagai habaib-habaib pada masa ini, daw'ah mereka Syi'ah Fadhillah Alfadhl Tambahan. lebih jelasnya tentang masalah ini silakan baca di almanhaj Wallahu 'alam MENCINTAI AHLUL BAIT SESUAI DENGAN WASIAT RASUL SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah mencintai ahlul bait sesuai dengan wasiat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sabdanya. "Artinya : Sesungguhnya aku mengingatkan kalian dengan ahli baitku". [1] Sedang yang termasuk keluarga beliau adalah istri-istrinya sebagai ibu kaum mu'minin Radhiyallahu 'anhunna wa ardhaahunna. Dan sungguh Allah telah berfirman tentang mereka setelah menegur mereka. "Artinya : Wahai wanita-wanita nabi ........". [Al-Ahzab : 32] Kemudian mengarahkan nasehat-nasehat kepada mereka dan menjanjikan mereka dengan pahala yang besar, Allah berfirman. "Artinya : Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan mensucikan kamu sesuci-sucinya". [Al-Ahzab : 33] Pada pokoknya ahlul bait itu adalah saudara-saudara dekat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan yang dimaksud disini khususnya adalah yang sholeh diantara mereka. Sedang sudara-saudara dekat yang tidak sholeh seperti pamannya, Abu Lahab maka tidak memiliki hak. Allah berfirman. "Artinya : Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya celaka dia". [Al-Lahab : 1] Maka sekedar hubungan darah yang dekat dan bernisbat kepada Rasul tanpa keshalehan dalam ber-din (Islam), tidak ada manfaat dari Allah sedikitpun baginya, Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya :Hai kaum Quraisy, belilah diri-diri kamu, sebab aku tidak dapat memberi kamu manfaat di hadapan Allah sedikitpun ; ya Abbas paman Rasulullah, aku tidak dapat memberikan manfa'at apapun di hadapan Allah. Ya Shofiyyah bibi Rasulullah, aku tidak dapat memberi manfaat apapun di hadapan Allah, ya Fatimah anak Muhammad, mintalah dari hartaku semaumu aku tidak dapat memberikan manfaat apapun di hadapan Allah". [2] Dan saudara-saudara Rasulullah yang sholeh tersebut mempunyai hak atas kita berupa penghormatan, cinta dan penghargaan, namun kita tidak boleh berlebih-lebihan terhadap mereka dengan mendekatkan diri dengan suatu ibadah kepada mereka. Adapaun keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memberi manfaat atau madlarat selain dari Allah adalah bathil, sebab Allah telah berfirman. "Artinya : Katakanlah (hai Muhammad) : Bahwasanya aku tidak kuasa mendatangkan kemadlaratan dan manfaat bagi kalian". [Al-Jin : 21]. "Artinya : Katakanlah (hai Muhammad) : Aku tidak memiliki manfaat atau madlarat atas diriku kecuali apa-apa yang tidak dikehendaki oleh Allah , kalaulah aku mengetahui yang ghaib sunguh aku aka perbanyak berbuat baik dan aku tidak akan ditimpa kemadlaratan". [Al-A'raf : 188] Apabila Rasulullah saja demikian, maka bagaimana pula yang lainnya. Jadi, apa yang diyakini sebagian manusia terhadap kerabat Rasul adalah suatu keyakinan yang bathil. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia] _________ Foote Note [1]. Dikeluarkan Muslim 5 Juz 15, hal 180 Nawawy, Ahmad 4/366-367 dan Ibnu Abi 'Ashim dalam kitab As-Sunnah No. 629] [2]. Dikeluarkan oleh Bukhary 3/4771, 2/2753, Muslim 1 Juz 3 hal 80-81 Nawawy ----- Original Message ----
From: fathoni st <fathoni.btm@...> To: assunnah@... Sent: Thursday, November 29, 2007 5:37:33 PM Subject: [assunnah] Siapakah Ahlul Bait Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu. . Ana ada teman yang mengaku sebagai keturunan dari Rosuululloh Shollallohu 'alaihi wassallam..kebenara nnya ana tidak tahu. Dan dia memahami bahwa keturunan-keturunan Rasululloh adalah bagian dari Ahlul Bait Rosul yang disebutkan dalam beberapa Hadist. Pertanyaan ana : 1. Siapakah sebenarnya yang dimaksud oleh Rosuululloh dan dipahami oleh para sahabat tentang ahlul bait itu..? 2. Apakah kewajiban kaum muslim terhadap ahlul bait? 3. Apakah ahlul bait itu masih ada sampai saat ini, termasuk teman ana? 4. JIka ahlul bait itu sudah dianggap tidak ada saat ini, apakah berarti pemahaman kawan ana salah? 5. setahu ana , Syi'ah adalah firqah yang sangat mengagungkan ahlul bait. Apakah semua firqah syi'ah begitu? mohon pencerahannya, dengan dalil Alqur'an dan Sunnah. jazaakumullohu khoiron.. wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu. . abu fatiya ahmad |
Tanya : tentang hadiah dari pihak ketiga
Nuryanto, Arief
Assalaamu'alaikum warahmatullah
Sebuah kasus : Seorang karyawan yang berhubungan langsung dengan supplier (pihak ketiga) menerima hadiah berupa beberapa voucher belanja dari supplier tanpa sepengetahuan pimpinan tempat dia bekerja, dan dalam keadaan tidak mengetahui bahwa hal itu dilarang dalam agama. Setelah diberitahu hukumnya, dia membatalkan untuk memakai voucher tersebut. Pertanyaannya, harus dikemanakan voucher tersebut? Sedangkan sebagian voucher yang lain sudah terlanjur diberikannya kepada bebepa rekan yang juga terlibat dengan supplier tersebut. Jazakumullah khaira -Arief- |
Re: Bilal Phillips = Amina Bilal Philips???
Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh
toggle quoted message
Show quoted text
Maaf, adakah yg dimaksudkan dengan Bilal Philips itu "Amina Bilal Philips" wanita kulit hitam Amerika yang imami? ketika solat Jumaat beberapa masa dulu? dan mendapat kecaman kerana idealoginya yang bercanggah dengan adidah?! Mungkin saya silap, dan saya nak pastikan...(maksud saya menulis) bukankah seeloknya yang membuat keputusan mengenai idealogi seseorang datangnya dari majlis fatwa/ulamak dan sehingga datangnya keputusan. Harus kita bebas dari segala tanggapan baik positif atau negatif atau umumkan pendapat kita. (demi menjaga kesatuan Ummah) Ya Allah selamatkanlah kami, keluarga kami dan seluruh umat dari fitnah, lindungilah kami dari menjadi asbab sebarang fitnah, berilah kami kefahaman iman. Allahu Khaliq. Allahu Maliq. Allahu Raziq. Saat Bedan <skailiya@...> wrote: Wa'alaikum salam, Setahu ana Bilal Philips adalah seorang Salafi kerana ana ada menyimpan beberapa koleksi DVD tentang ceramah beliau. Sebagai contoh, terdapat salah satu dari ceramah beliau yang memberi peringatan tentang akidah yang dibawa oleh Harun Yahya, yang berjodol "Beware of Harun Yahya". Ana amat senang sekali dengan ceramah beliau kerana sebagai seorang salafi kita akan dapat merasakan banyak kesamaan yang disampaikan oleh ulamak2 salaf yang berada dirantau ini cuma bahasa yang digunakan dalam bahasa Inggeris. Tentang Yusuf Estes, penyampaian juga menarik akan tetapi ana belum jelas sama ada beliau ini salafi atau pun tidak. Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh. ----- Original Message ----
From: Abu Muhammad Abdillah <bintang.rehari@...> To: assunnah@... Sent: Friday, 30 November 2007 9:46:08 Subject: [assunnah] Yusuf Estes dan Bilal Phillips ?¡ì???????¡ì?¡ ?????????¡ ???¡À­?¡?? ?¡ì?????? ???¡§?¡À???¡ì???? Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh Adakah diantara ikhwan/akhwat yang mengetahui tentang kedua orang ini (Yusuf Estes dan Bilal Phillips)? dari penampilan dan ceramah2 yang dibawakannya (ana download lewat Youtube) insyaAllah mirip dengan dakwah Salafi. Syukron. ???¡ì???????¡ì?¡ ?????????¡ ???¡À­?¡?? ?¡ì?????? ???¡§?¡À???¡ì???? Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh Abu Muhammad Abdillah |
... Ringkasan Buku: Ikhlas - Syarat Diterimanya Ibadah
Chandraleka
... Ringkasan Buku ...
Judul : Ikhlas - Syarat Diterimanya Ibadah Penulis : Husain bin 'Audah al 'Awayisyah Penerjemah : Beni Sarbeni Pengedit Isi : Arman bin Amri, Lc Penerbit : Pustaka Ibnu Katsir Cetakan : Kedua - Januari 2006 Halaman : xviii + 242 Upaya untuk menjadikan suatu ibadah yang kita lakukan itu bernilai ikhlas hanya untuk Allah merupakan perkara yang tidak mudah. Bahkan lebih berat daripada amal ibadah itu sendiri. Padahal keikhlasan merupakan salah satu syarat diterimanya suatu ibadah sebagaimana banyak diterangkan dalam ayat Al Qur'an dan hadits Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam. Bisa jadi pada saat kita beribadah, kita telah mengikhlaskan segalanya untuk Allah. Tetapi di lain waktu, karena terdorong riya' kita pun membeberkan ibadah yang telah kita sembunyikan untuk Allah semata. Hanya kepada Allah kita meminta pertolongan. Buku ini menerangkan banyak hal kepada kita. Agar kita bisa beramal dengan ikhlas dan menghindari dari sifat riya'. Simaklah persyaratan agar amal diterima Allah; Perintah untuk ikhlas dan peringatan agar terhindar dari riya'; Renungkan pula apa yang dimaksud dengan mengosongkan hati hanya untuk Allah semata. Perlu juga Anda ketahui macam-macam riya' dan kesalahan sebagian masyarakat yang menganggap suatu amal sebagai riya' padahal bukan riya', atau yang dianggap ikhlas padahal bukan ikhlas. Dengan memahami buku ini semoga Anda bisa mengetahui bagaimana caranya agar dapat beramal secara ikhlas hanya untuk Allah semata. Berikut saya kutipkan sebagian dari buku tersebut dengan meringkasnya. [MACAM-MACAM RIYA'] -------------------- 1. Riya' badan Yaitu dengan memperlihatkan badan yang kurus dan pucat agar orang lain melihat bahwa dia adalah orang yang rajin dalam beribadah, sangat takut akan akhirat, atau dengan suara yang lembut, menampakkan mata yang cekung atau dengan menampakkan kelayuan badan agar menunjukkan bahwa dia adalah orang yang selalu rajin di dalam berpuasa. 2. Riya' dari segi perhiasan Dengan membuat bekas sujud pada muka, atau dengan memakai hiasan khusus, yang sebagian kelompok menganggapnya bahwa dia adalah seorang ulama, dia memakai pakaian tersebut agar disebut sebagai seorang alim. 3. Riya' dengan ucapan Ini paling banyak dilakukan oleh ahli agama ketika memberikan nasihat, dan menghafal suatu riwayat ketika berbicara, menampakkan keluasan ilmu, menggerakkan dua bibir dengan dzikir di hadapan orang lain, menampakkan kemarahan ketika mengingkari kemungkaran di hadapan orang lain dan memelankan suara dan melembutkannya ketika membaca al Qur'an agar hal tersebut menunjukkan rasa takut, sedih dan kekhusyu'an. 4. Riya' dengan perbuatan Seperti riya' orang yang melakukan shalat dengan lama berdiri, ruku' dan sujud, dan dengan menampakkan kekhusyu'an. Riya' dengan puasa, berperang, haji, shadaqah, juga yang lainnya. 5. Riya' dengan banyaknya teman dan orang-orang yang mengunjunginya Seperti orang yang berusaha untuk mengundang para ulama atau ahli ibadah ke rumahnya agar dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya si fulan telah mengunjungi si fulan," atau dengan mengundang banyak orang ke rumahnya agar dikatakan kepadanya, "Bahwa ahli agama selalu datang dan pergi kepadanya." [YANG DIANGGAP SEBAGAI PERBUATAN RIYA' DAN SYIRIK PADAHAL BUKANLAH DEMIKIAN] -------------------------------------- 1. Pujian seseorang kepada yang lainnya terhadap suatu perbuatan yang baik. Diriwayatkan dari Abu Dzarr radhiyallahu'anhu, beliau berkata: "Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam ditanya, "Bagaimana menurut baginda tentang orang yang melakukan suatu perbuatan baik, lalu orang lain memujinya?" Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam menjawab, "Itu adalah kabar gembira bagi seorang mukmin yang disegerakan." (HR. Muslim no 2642 (166)). 2. Kegiatan seorang hamba dengan beribadah di pandangan para ahli ibadah. Al Maqdisi berkata di dalam kitab Mukhtashar Minhaajil Qaashidiin (ha. 234), "Terkadang seseorang menginap di rumah orang yang ahli di dalam bertahajjud, lalu dia melakukan shalat pada kebanyakan malam, padahal kebiasaan dia melakukan shalat hanya dalam satu jam saja, dia menyesuaikan dirinya dengan mereka, dan dia berpuasa ketika mereka melakukan puasa. Jika bukan karena mereka, niscaya tidak akan timbul di dalam dirinya kegiatan seperti ini. Sebagian orang menyangka bahwa sikap seperti ini merupakan riya', bahkan secara umum hal ini sama sekali bukanlah riya', akan tetapi di dalamnya ada perincian, yang bahwa setiap mukmin pada dasarnya sangat senang untuk melakukan ibadah-ibadah kepada Allah, akan tetapi berbagai kendala telah menghalanginya, begitu pula banyak kelalaian yang telah melupakannya, mungkin saja menyaksikan orang lain telah menyebabkan kelalaian tersebut lenyap." Kemudian beliau berkata, "Dia harus menguji dirinya dengan melaksanakan ibadah di suatu tempat, di mana dia dapat melihat orang lain sedangkan orang lain tidak dapat melihatnya, jika dia melihat jiwanya yang tenang dengan beribadah, maka itulah hati yang ikhlas, sedangkan jika jiwanya itu tidak tenang, maka ketenangan jiwanya ketika beribadah di hadapan orang lain adalah sebuah sikap riya', dan kiyaskanlah yang lainnya kepadanya. 3. Memakai pakaian atau sandal yang baik. Di dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu dari Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda: "Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sebesar atom," lalu seseorang berkata, "Sesungguhnya seseorang suka memakai pakaian yang indah dan sandal yang indah," Rasul bersabda, "Sesungguhnya Allah indah dan menyukai yang indah, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain." (HR. Muslim no. 91 (147), at Tirmidzi no. 1999). 4. Tidak membicarakan dosa dan menyembunyikannya. Secara syara' ini merupakan sebuah kewajiban bagi seorang muslim, sebaliknya seseorang tidak diperbolehkan untuk menampakkan kemaksiatan, hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam: "Semua umatku akan diampuni kecuali orang-orang yang melakukan dosa secara terang-terangan, dan sesungguhnya termasuk (hukum) melakukan dosa secara terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan (dosa) pada malam hari, dan Allah subhanahu wa ta'ala telah menutupinya, kemudian pada waktu pagi hari dia mengatakan, 'Wahai fulan, semalam aku telah melakukan ini dan itu,' padahal Allah telah menutupinya sedangkan pada pagi hari dia membuka apa-apa yang telah Allah tutupi." (HR. Al Bukhari, no. 6069, Muslim no. 2990 (52)). 5. Mendapatkan ketenaran tanpa meminta. Al Maqdisi berkata di dalam kitab Mukhtashar Minhaajil Qaashidiin (hal. 218), "Yang tercela adalah seorang manusia yang mencari ketenaran, sedangkan keberadaannya yang merupakan karunia dari Allah subhanahu wa ta'ala tanpa dicari, maka hal tersebut sama sekali tidak tercela, akan tetapi keberadaannya merupakan fitnah bagi orang-orang yang lemah." [MENGOBATI PENYAKIT RIYA' DAN BERLEPAS DIRI DARINYA] ------------------------------- 1. Mengetahui keagungan Allah subhanahu wa ta'ala, Nama-Nama-Nya, Sifat-Sifat-Nya dan penuh perhatian terhadap ketauhidan sesuai dengan kemampuan. 2. Mengetahui siksa dan nikmat kubur. 3. Mengetahui hadits-hadis yang menjelaskan tenang adzab Neraka. 4. Mengetahui segala sesuatu yang dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang bertakwa di Surga sesuai dengan kemampuannya. 5. Mengingat kematian dan pendeknya harapan. 6. Mengetahui nilai dunia dan kefanaannya. 7. Do'a. 8. Rasa takut bahwa riya' tersebut adalah kesempatan terakhir bagi amal Anda. 9. Banyak melakukan amal kebaikan yang tidak disaksikan oleh orang lain, dan tidak memberitahukannya kepada orang lain kecuali jika dibutuhkan. 10. Bersahabat dengan orang yang tampak di pandangan Anda bahwa mereka adalah orang-orang yang selalu melakukan keikhlasan, amal shalih, dan ketakwaan. 11. Takut melakukan riya'. 12. Menjauhi celaan Allah. 13. Lebih cinta diingat oleh Allah daripada diingat oleh makhluk. 14. Mengetahui segala sesuatu yang dapat mengusir syaitan. [YANG DIANGGAP SEBAGAI PERBUATAN IKHLAS AKAN TETAPI TIDAKLAH DEMIKIAN] -------------------------------------- 1. Terkadang keikhlasan bercampur dengan sesuatu keinginan jiwa, seperti orang yang mengajar karena ingin merasakan nikmat dengan keindahan kata-kata, atau orang yang berperang agar pandai di dalam berperang, ini sama sekali bukan kesempurnaan ikhlas kepada Allah. 3. Terkadang seseorang melakukan riya tidak dengan menampakkan ibadahnya dengan ucapan, baik secara sendirian maupun terang-terangan, akan tetapi dengan tanda-tanda, seperti menampakkan kelesuan, muka pucat, suara dilemahkan, bekas air mata dan banyak mengantuk sebagai akibat dari banyaknya shalat malam. 5. Terkadang seseorang merasa berat untuk melakukan tahajjud setiap malam, tetapi ketika datang kepadanya seorang tamu, maka dia akan merasa ringan dan mudah untuk melakukannya. 7. Terkadang seseorang datang kepada suatu undangan, karena pengetahuannya bahwa makanan di tempat tersebut akan lebih baik daripada makanan di rumahnya, artinya yang mendorong dirinya untuk mendatangi undangan tersebut adalah kesenangan akan makan dan bukan karena melaksanakan ketaatan kepada Allah dalam memenuhi undangan. [PERSONAL VIEW] ------------------ Ada dua syarat agar amal ibadah yang kita lakukan diterima Allah Jalla wa 'Ala. Yang pertama adalah ikhlas dan yang kedua adalah sesuai dengan syari'at Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Bagaimana jadinya bila amal ibadah yang kita lakukan tidak disertai dengan niat ikhlas untuk Allah? Allah Jalla wa 'Ala menjelaskan, "... Jika kamu mempersekutukan (Rabb), niscaya akan hapuslah amalmu...." (QS. Az Zumar: 65). Dalam buku ini menjelaskan pentingnya untuk ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, sehingga jerih payah kita dalam beribadah tidak sia-sia. Termasuk yang perlu untuk diketahui oleh kita adalah apa-apa yang dianggap sebagai ikhlas dan apa-apa yang dianggap sebagai riya' dan syirik. Jangan sampai karena kelalaian kita, kita menganggapnya sebagai ikhlas, tetapi sebenarnya adalah riya', atau sebaliknya. Maka sudah sepatutnya kita memahami masalah ikhlas ini. Kita memohon kepada Allah agar bisa beribadah dengan ikhlas untuk-Nya semata, sebagaimana doa Nabi Ibrahim 'alaihissalam: "... Sesungguhnya jika Rabb-ku tidak memberi hidayah kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat." (QS. al An'aam: 77). Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka di Depok, 02 Desember 2007 |
Re: Tanya : Kitab harus dimiliki orang ber manhaj salaf
Victor Johnson
Assalamu'alaikum
toggle quoted message
Show quoted text
Ya akhi, semoga Allah memahamkan agama-Nya kepada kita semua. Sepertinya ada yang terlupakan, yakni: Perlunya kita untuk mempelajari Bahasa Arab, karena apa? Kitab-kitab yang anta sebutkan sebagian belum diterjemahkan. Toh walaupun ada beberapa yang telah di terjemahkan, untuk kitab-kitab besar tetap perlu merujuk kepada kitab aslinya. Karena dalam terjemahan sendiri sedikit banyak istilah-istilah bahasa arab yang kurang pas bila di terjemahkan ke bahsa Indonesia. Ana sendiri, yang masih awam dalam bahasa Arab, pernah menela'ah kitab Al Mughni (Terbitan pustaka Al Azzam), perlu mengulang-ulang dalam beberapa pasalnya, dan tidak jarang ana harus memberikan tambahan kata atau tanda baca di dalamnya agar memudahkan memahaminya. Wal hal, sehari hanya dapatkan 2-3 pasal saja. Sekarang ana hanya jadikan kitab tersebut referensi saja. Terlepas dari itu ana kagum dengan kitab tersebut, karena pembahasan dalam bidang Fiqh yang amat luas. (Bab "air" saja di sajikan dalam 100 halaman terjemahan, subhanallah) Duhai malang nian mereka yang melalaikan bahkan meremehkan Bahasa Arab. Semoga melengkapi. -Ibnu Jalaluddin- Victor Johnson Instrument Engineer PT Rekayasa Industri Jl. Kalibata Timur I No.36, Kalibata, Jakarta 12740 HP. +62 816 489 5990 -----Original Message-----
From: assunnah@... Sent: Tuesday, November 27, 2007 5:08 PM Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh Ana copikan artikel dari al-aisar.com Sebagian orang memiliki semangat yang tinggi untuk belajar ilmu Syar'I dan meraihnya. Ia memulai belajarnya dengan " Al Mughni " karya Imam Ibnu Qudamah -rahimahullah-, atau "Majmu' Fatawa" karangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- , atau kitab "Fathul Baari Syarah Shahih Bukhori " karangan Imam Ibnu Hajar Al Atsqolani -rahimahullah-. Dia ingin menyelesaikan membaca kitab besar ini. Dia menyangka bisa menghabiskannya dalam sebulan atau dua bulan dan akan langsung menjadi ulama yang luas ilmu agamanya. Namun, baru saja dia membuka karya besar ulama Salaf ini, dia sudah mendapatkan istilah-istilah dan rumus-rumus sulit yang dia sendiri tidak tahu maknanya. Dia merasa tidak ada yang bisa ia pahami dari yang dibacanya tersebut. Akhirnya, dia meninggalkan belajar dan tidak ingin lagi belajar selamanya. Inilah salah satu kesalahan besar yang terjadi pada sebagian penuntut ilmu syar'I yaitu keinginannya untuk menaiki tangga ilmu syar'I dalam sekali lompatan dan loncatan, hingga ia jatuh dan hancur semangat dan keinginannya untuk belajar. Padahal seharusnya dia menapaki tangga satu demi satu, sedikit demi sedikit dengan penuh sabar dan ketekunan. Dimulai dari kitab yang kecil, berpindah kepada pertengahan baru kemudian sampai pada kitab yang besar. Barangsiapa tergesa-gesa sebelum waktunya, maka ia akan terhalang darinya dan tidak akan mendapatkannya. Inilah Tahap-tahap dalam menuntut ilmu : 1. Al Qur'anul Karim Pentingnya bagi penuntut ilmu agar mengkhususkan target tertentu untuk menghafal Al Qur'an setiap hari. Target tersebut hendaknya bisa satu halaman atau setengah halaman atau minimal sepuluh ayat. Sebaiknya menghafalnya satu halaman atau setengah halaman atau minimal sepuluh ayat. Sebaiknya menghafalnya di hadapan seorang ustadz/guru yang menguasai bacaan Al Qur'an. Jika tidak memungkinkan, maka ia bisa dibantu temannya yang memiliki kesungguhan, karena hal ini akan meningkatkan semangat dan memperkuat keinginan untuk menghafal Al Qur'an. Hendaknya ia sering mengulang-ulang apa yang telah ia hafal secara terus menerus. Hendaknya ia mengulang hafalannya ketika sholat sunnah dan sholat malam. Dengan demikian akan memperkuat hafalannya. 2. Ilmu Tafsir Sebaiknya para penuntut ilmu untuk membaca setiap harinya tafsir ayat yang akan dia hafal pada hari itu. Dengan mengetahui makna ayat maka bisa membantu dalam menghafalnya. Kemudian setelah hafal ayat tersebut, dia kembali membaca tafsirnya untuk memperkuat ingatannya. Bacalah dengan memulai membaca salah satu kitab tafsir ini, yaitu : "Tafsir Al Baghowi", karya Imam Al Baghowi -rahimahullah-. Beliau salah satu Imam Ahlus Sunnah yang mulia, atau kitab " Zubdatut Tafsir" Karya Syaikh DR Muhammad bin Sulaiman Al Asyqor -hafidhahulloh-, setelah itu berpindah ke tafsir " Taisir Karimirrahman " karya Syaikh As' Sa'di -rahimahullah-, kemudian tafsir "Fathul Qodir" karya Imam Asy Syaukani -rahimahullah-. Setelah itu tafsir "Ibnu Katsir" karya Al Imam Al Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah-. Baru kemudian pindah ke tafsir yang besar seperti tafsir Ibnu Jarir Ath Thabari karya Imam Ath thobari -rahimahullah- atau tafsir Al Qourthuby karya Imam Al Qurthuby -rahimahullah- atau tafsir besar lainnya. 3.Ilmu Hadits dan Syarah (penjelasnya) Sebaiknya kepada para penuntut ilmu agar bisa menghafal 3-5 hadits setiap harinya. kalau bisa dihadapan seorang guru menguasai ilmu hadits dan bahasa arab. Namun bila kesulitan, ia bisa menghafalnya dengan teman yang bersungguh-sungguh dan memberi motivasi untuk meraih ilmu. Dengan demikian bisa saling menjaga dari ganguan orang lain dan menjaga semangatnya. Sebaiknya diawali dengan menghafal "Hadits Arbain" karya Imam An Nawawi -rahimahullah- dan ditambah dari Imam Ibnu Rajab. Disertai dengan membaca penjelasan/syarah hadist tersebut yang akan dihafal dari kitab mukhtashor /ringkasan seperti Syarh Al Arba'in oleh Imam Ibnu Daqiq Al `Ied -rahimahullah-, (dan kitab syarah arbain yang lainnya seperti syarah arbain oleh Imam Nawawi sendiri, Syarah Arbain oleh Syaikh Al Utsaimin dan yang lainnya banyak sekali kitab yang menjelaskan makna hadits arbain -red). Setelah itu pindah ke kitab "Umdahtul Ahkam" karya Imam Abdul Ghoni Al Maqdisi (kitab yang membahas hadits -hadist hukum yang disepakati oleh Bukhori Muslim -red) dengan menghafal 3-5 hadits setiap hari sambil membaca penjelasannya pada kitab "Taisir Allam Syarh Umdahtul Ahkam" karya Syaikh Al Bassam -rahimahullah-. Dilanjutkan dengan menghafal kitab "Al Muntaqo" karya Majd bin Ibnu Taimiyah dengan membaca penjelasannya dalam "Nailur Author min Muntaqo Al Akhbar" karya Imam Asy Syaukani. Terakhir berpindah ke kitab "jami'ul Ulum Wa Al Hikam" karya Imam Ibnu Rajab Al hambali -rahimahullah-. Setelah menyelesaikan semua kitab diatas, baru berpindah ke kitab-kitab hadits yang besar beserta penjelasannya. Dimulai dengan kitab "Shahih Bukhori" karya Imam Bukhori -rahimahullah- dengan membaca syarah-nya yaitu "Fathul Baari Syarh Shahih Al Bukhori" karya Imam Ibnu Hajar -rahimahullah- . Kemudian dilanjutkan dengan "Shahih Muslim" karya Imam Muslim -rahimahullah- dengan sekaligus membaca syarahnya yaitu Shahih Muslim Syarh An Nawawi oleh Imam Nawawi -rahimahullah-. Kemudian " Sunan Abu Daud" dengan syarah-nya Aunul Ma'bud Syarh Sunan Abu Daud oleh Al `Adzim Abadi. Kemudian Sunan At Tirmidzi dengan syarahnya berjudul Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan At Tirmidzi karya Al Mubarakfury. Setelah itu dilanjutkan ke Sunan An Nasa'I, Sunan Ibnu Majah dan Musnad Ahmad dengan syarah-nya Al fathur Rabbani karya As Sa'ati atau kitab-kitab besar lainnya. 4. Ilmu Tauhid Sebaiknya seorang penuntut ilmu memulai kitab "Ushul Tsalatsah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab beserta syarahnya Syarh Ushul Ats-Tsalastah dari karya Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin -rahimahullah- (dan syarh karya ulama lainnya -red). Kemudian berpindah ke kitab A'laamus Sunnah Al Mansyuroh "karya Hafidzh Al Hikami. Lalu kitab ` Lu'matul I'tiqod Al Hadi Al Mansyuroh" karya Imam Al Maqdisi dengan syarahnya oleh Syaikh Abdulloh bin Jibrin. Selanjutnya, berpindah ke kitab At Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan syarahnya "Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid karya Syaikh Abdurrahman AluSyaikh -rahimahullah- atau Al Qoulul Mufid Syarh Kitabit Tauhid karya Syaikh Al Utsaimin -rahimahullah-. Kemudian berpindah ke Kitab Al Qowaidul Mutsla fi Syarhi Asma'illah wa Shifatihil Husna karya Syaikh Al Utsaimin, beliau telah menjelaskan sendiri bahwa ceramah penjelasan kitabnya ini telah direkam dalam beberap kaset yang sangat bermanfaat, maka pelajar sebaiknya berusaha untuk mendengarkannya. Selanjutnya berpindah ke kitab Al Aqidah Al Washitiyyah karya Imam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- dengan syarahnya Syaikh Al Utsaimin juga syarah dari Syaikh DR khalil Harras, Syaikh Sholih Alu Syaikh dan lainnya. Selanjuttnya mereka bisa mengkaji kitab-kitab yang lebih besar seperti "Al Aqidah At Tadmuriyyah karya Imam Ibnu Taimiyyah atau Al Aqidatuth Thahawiyah karya Abu Ja'far Ath Thahawi dengan penjelasannya oleh Ibnu Abi Al Izzi, Atau kitab As Sunnah karya Ibnu Buthathah dan kitab Ushul I'tiqod Ahlis Sunnah wal Jamaah karya Imam Al Lalikai -rahimahullah- . 5. Ilmu Fiqih Sebaiknya penuntut ilmu mengkhususkan dirinya dengan beberapa masalah fiqh yang ingin dia fahami atau kaji setiap harinya kurang lebih 4-7 masalah. Sebaiknya dia memulainya dengan kitab "Ad Durrarul Bahiyah" karya Imam Asy Syaukani -rahimahullah- . Kemudian dia mendengar kaset "Fatawa Nurun alad Darbi" karya Syaikh Abdul Aziz bin Baaz , Syaikh Muhammad bin Shalih Al Ustaimin -rahimahakumullah-, hingga kitab "Al Mughni" karya Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi. Selanjutnya berpindah ke kitab-kitab fiqh muqorin (perbandingan madzhab) dan ensiklopedi fiqh seperti kitab "Al Mughni" karya Imam Ibnu Qudamah dan kitab " Al Majmu" "Syarahil Muhadzdzab" karya Imam An Nawawi -rahimahullah-. 6. Siroh Nabawiyyah (Biografi Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam ) Penuntut ilmu sebaiknya memulai dengan mengkaji kitab "Ar Rakhiqul Makhtum" Karya Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury, kemudian berpindah kitab "Hadzal Habib ya Muhib"karya Syaikh Abu Bakar Al Jazairy -rahimahullah-. Selanjutnya mengkaji kitab " As Siroh An Nabawiyyah" karya Imam Ibnu Katsir -rahimahullah- dan kitab Zaadul Ma'ad karya Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah -rahimahullah-. 7. Tarikh (Sejarah Islam) , Biografi Ulama dan Informasi tentang mereka - rahimakumulloh- Sebaiknya penuntut ilmu memulia dengan membaca kitab " Shuwar min Hayaatis Shahabah dan kitab " Shuwar min Hayaatit Tabi'in" keduanya karya Syaikh DR Abdurrahman Ra'fat Al Basya. Selanjutnya kitab "Ar Riqqah wal Buka" karya Imam Ibnu Quda,ah -rahimahullah-. Kitab Az Zuhd oleh Imam Ahmad -rahimahullah-. Dan kitab Al Bidayah wa An Nihayah karya Imam Ibnu Katsir. Kemudian kitab Siyar A'lamin An Nubala karya Al Haidzh Adz Dzahabi -rahimahullah- dan berpindah ke kitab At Tarikh Baghdad karya Al Khatib Al Baghdadi -rahimahullah- serta kitab-kitab besar lainnya. 8. Pendidikan Keimanan Dimulai bertahap dengan membaca At Tibyan fi Adabi Hamlatil Qur'an karya Imam An Nawawi -rahimahullah-, kemudian berpindah ke kitab Mukhtashor Minhail Qoshidin karya Ibnu Qudamah Al Maqdisi -rahimahullah-, kemudian dilanjutkan ke kitab Istisyaq Nasim Al Unsy karya Imam Ibnul Jauzy -rahimahullah-, berikutnya kitab Al Jawaabul Kaafi liman saala anid Dawaaisy Syafii dikenal dengan nama Ad Daa wa Dawaa karya Imam Ibnu Qoyyim -rahimahullah- kemudian kitab At Takhwif minan Naar karya Imam Ibnu rajab, baru berpindah ke kitab-kitab besar seperti Madaarijus Salikin karya Imam Ibnul Qoyyim dan kitab besar lainnya. sumber : 102 kiat agar semangat menuntut ilmu membara |
Re: Tanya referensi lengkap ja'far ash shoddiq?
Naufal
Silahkan baca artikel berikut ini mengenai beliau:
toggle quoted message
Show quoted text
----- Original Message -----
From: "hanif hanif" <hanif230982@...> To: <assunnah@...> Sent: Sunday, December 02, 2007 10:02 PM Subject: [assunnah] Tanya referensi lengkap ja'far ash shoddiq? assalamu alaikum,= madzhab ja'fari.
|
>>Iuran Kurban Di Sekolah<<
IURAN KURBAN DI SEKOLAH
Oleh Syaikh Masyhur bin Hasan Salman Pertanyaan Syaikh Masyhur bin Hasan Salman ditanya : Menjelang Idul Adha tiba, ada beberapa masalah yang senantiasa mengemuka dan perlu mendapat perhatian. Diantara masalah tersebut, yaitu penyembelihan hewan kurban di sekolah-sekolah. Kegiatan ini sangat marak, karena memang digalakkan oleh beberapa sekolah, baik swasta maupun negeri. Dimana sekolah-sekolah tersebut mengharuskan siswanya untuk mengeluarkan dana dengan jumlah tertentu sesuai dengan keputusan sekolah masing-masing. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk membeli hewan kurban sapi atau kambing. Anggapan yang kemudian timbul, bahwa kegiatan sejenis ini termasuk dalam kategori pelaksanaan ibadah yang sah. Bagaimanakah pendapat ini ? Alasan yang melatar belakangi perbuatan ini, yaitu untuk melatih siswa melaksanakan ibadah. Jawaban Mengenai penyembelihan kurban di sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, baik oleh pihak sekolah ataupun pihak wali murid atau orang tua. Pertama. Jika seseoraang melaksanakan ibadah kurban dengan cara yang benar dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan syariat, maka ibadah kurbannya tersebut sah dan cukup untuk dirinya dan anggota keluarganya yang lain, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Namun tidak disyariatkan bila dikhususkan untuk orang yang sudah meninggal. Sehingga, jika seorang siswa sudah melaksanakan ibadah kurban di sekolah atau di tempat lainnya dengan cara yang benar, maka syariat kurban menjadi gugur atas anggota keluarga lainnya. Dalam hal ini, berarti ia mendapatkan limpahan wewenang dari orang tuanya. Yang harus mendapat perhatian penuh, yaitu pelaksanaan sunnah yang berkaitan dengan ibadah kurban. Diantara sunnah-sunnah itu ialah ; bagi orang yang berkurban dan anggota keluarganya, disunnahkan untuk menyaksikan penyembelihannya, orang yang berkurban disunnahkan untuk mengkonsumsi sebagian daging hewan yang dikurbankan. Sunnah-sunnah ini, kadang kala terabaikan ketika seseorang berkurban di sekolah Kedua. Pihak sekolah tidak berhak mengharuskan siswanya untuk berkurban di sekolah. Yang berhak untuk menentukan tempat berkurban atau melimpahkan urusan kurban kepada orang lain adalah pemilik kurban, dalam hal ini wali siswa atau bapaknya. Pihak sekolah hanya berkewajiban untuk mengajarkan, melatih dan memotivasi siswanya untuk melaksanakan amalan-amalan taat dengan cara yang benar. Jika pihak sekolah mengharuskan siswanya untuk menyembelih hewan kurbannya di sekolah, berarti pihak sekolah telah melakukan sesuatu yang bukan wewenangnya. Ketiga Adapun masalah iuran untuk kurban, jika memenuhi ketentuan syariat, maka perbuatan ini sah dan ibadah kurbannya sah. Yaitu satu sapi atau unta untuk tujuh orang. Jika menyalahi ketentuan ini, maka ibadah kurbannya tidak sah. Khusus mengenai iuran kurban yang dikenakan kepada para siswa sebanyak lima ribu, sepuluh ribu atau beberapa ribu rupiah, kemudian dana yang terkumpul digunakan untuk membeli kambing atau sapi, dan kemudian mereka namakan perbuatan ini sebagai ibadah kurban, maka demikian ini merupakan perbuatan yang keliru. Hal ini, dilihat dari beberap segi : [1]. Penyembelihan yang mereka namakan ibadah kurban ini menyelisihi yang telah menjadi ketetapan syariat. Yaitu seekor kambing untuk satu orang dan seekor sapi untuk tujuh orang. Sedangkan ibadah kurban mereka ini, satu sapi atau kambing untuk puluhan orang, bahkan mungkin ratusan orang. Ini jelas menyelisihi ketetapan syariat. Karena menyelisihi, maka iuran kurban yang seperti ini tidak bisa dinamakan sebagai ibadah kurban. Dengan kata lain, ibadah kurban seperti ini tidak sah. [2]. Ibadah kurban hanya dibebankan kepada kaum muslimin yang mampu. Jika mampu, hendaknya ia berkurban. Dan jika tidak mampu, maka kewajiban syariat tidak akan dibebankan kepada orang yang tidak mampu. [3]. Selanjutnya kami [1], memberi saran, bila beralasan untuk melatih para siswa melakukan perbuatan taat, ini tujuan yang sangat mulia. Namun tujuan mulia ini, bukan berarti kemudian boleh dicapai dengan cara yang tidak dibenarkan. Mungkin ada cara lain yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan ini, yaitu dengan memotivasi para siswa untuk menabung. Kemudian jika pada tahun depan tabungannya cukup untuk melakukan kurban, maka dimotivasi untuk melakukannya, dan jika tidak cukup, mungkin bisa dilakukan pada tahun yang akan datang. Demikian semoga bermanfaat. Wallahu alam. [Diangkat dan disarikan dari sesi tanya jawab di Universitas Brawijaya Malang, Selasa 7 Desember 2004 dengan bahasa bebas] [Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 10/Tahun VIII/1425H/2004M, Penebit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo Purwodadi Km 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183] __________ Foote Note [1]. Point 3, tambahan penjelasan redaksi majalah as-sunnah _________________________________________________________________ Try it now! Live Search: Better results, fast. |
>>Info TABLIGH AKBAR 9 Des 2007 Radio Rodja<<
Assalamu'alaikum? warohmatullohi wabarokatuh
Berikut ini kami informasikan acara Kajian Ilmiyah ,Tabligh Akbar yang Insya Alloh akan di selenggarakan dengan? : Pembawa materi? : Al Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat _Hafidzohulloh_ Tema?? ?? ?? ?? ?? ?? : Indahnya Islam Tempat?? ?? ?? ?? ?? : Masjid As Shinaiyyah Alamat?? ?? ?? ?? ?? : Kompleks PT.Bukaka Teknik Utama ??? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? jl. Bekasi-Cileungsi km.19,5 Cileungsi Bogor Demikian informasi ini kami sampaikan semoga bisa diinormasikan ke rekan2 yang lain,Jazaakumullohu khairon. wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh Radio Rodja756 AM panitia info : 021 823 3661 atau 70247300 on-air : 021 823 6543 rute : 1. dari bekasi,jonggol atau bogor naik bis jurusan bogor - bekasi, jonggol - bekasi? turun didepan masjid As Shinaiyah bukaka. 2. dari Jakarta naik angkutan yang ke Cileungsi turun di perempatan/fly over Cileungsi,naik angkot 92 (jurusan Bnatar gebang) turun di depan masjid As Sinaiyah.
Kunjungi halaman depan yang baru! |
** Tabligh Akbar 25 Desember 2007 **
TABLIGH AKBAR
Bedah Buku Leraikan Pertikaian Tentang bahaya takfir, tahdzir, dan saling menjelekkan Bersama Ustadz Andi Arlin (Penulis) Selasa, 25 Desember 2007 Pukul 09.00 11.00 MASJID NURUL IMAN KOMPLEK DEPHAN/MABES TNI SUKABUMI UTARA Contact Person: Brury: 0817 49 45 460 Sani: 0816 48 16 634 Imam: 0813 1677 0089 Rute Kendaraan: - Dari Tanah Abang/Slipi atau Kebayoran Lama naik Mikrolet M09 turun di depan Komplek Dephan Sukabumi Utara (depan graham Pena Indopos), masuk ke dalam - Dari Joglo atau Blok M naik Metro Mini 70 turun di RS Medika Permata Hijau, sambung mikrolet M09 turun di depan Komplek Dephan Sukabumi Utara, masuk ke dalam - Dari jalan panjang Kebon Jeruk/Pondok Indah naik B17, turun di RS Medika Permata Hijau, sambung mikrolet M09 turun di depan Komplek Dephan Sukabumi Utara, masuk ke dalam |
Re: Yusuf Estes dan Bilal Phillips
Saat Bedan
Wa'alaikum salam, Setahu ana Bilal Philips adalah seorang Salafi kerana ana ada menyimpan beberapa koleksi DVD tentang ceramah beliau. Sebagai contoh, terdapat salah satu dari ceramah beliau yang memberi peringatan tentang akidah yang dibawa oleh Harun Yahya, yang berjodol "Beware of Harun Yahya". Ana amat senang sekali dengan ceramah beliau kerana sebagai seorang salafi kita akan dapat merasakan banyak kesamaan yang disampaikan oleh ulamak2 salaf yang berada dirantau ini cuma bahasa yang digunakan dalam bahasa Inggeris. Tentang Yusuf Estes, penyampaian juga menarik akan tetapi ana belum jelas sama ada beliau ini salafi atau pun tidak.
toggle quoted message
Show quoted text
Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh. ----- Original Message ----
From: Abu Muhammad Abdillah <bintang.rehari@...> To: assunnah@... Sent: Friday, 30 November 2007 9:46:08 Subject: [assunnah] Yusuf Estes dan Bilal Phillips ?????? ????? ????? ???? ??????? Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh Adakah diantara ikhwan/akhwat yang mengetahui tentang kedua orang ini (Yusuf Estes dan Bilal Phillips)? dari penampilan dan ceramah2 yang dibawakannya (ana download lewat Youtube) insyaAllah mirip dengan dakwah Salafi. Syukron. ??????? ????? ????? ???? ??????? Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh Abu Muhammad Abdillah |
Re: Yusuf Estes dan Bilal Phillips
? ????? ?????? ????? ???? ??????
toggle quoted message
Show quoted text
Akhi fillah, Ana kenal Bilal Philips, beliau berdakwah di QATAR dan manhaj beliau setahu ana berkiblat ke assalaafussholih..insyaAllah ----- Original Message ----
From: Abu Muhammad Abdillah <bintang.rehari@...> To: assunnah@... Sent: Friday, 30 November, 2007 4:46:08 PM Subject: [assunnah] Yusuf Estes dan Bilal Phillips ?????? ????? ????? ???? ??????? Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh Adakah diantara ikhwan/akhwat yang mengetahui tentang kedua orang ini (Yusuf Estes dan Bilal Phillips)? dari penampilan dan ceramah2 yang dibawakannya (ana download lewat Youtube) insyaAllah mirip dengan dakwah Salafi. Syukron. ? Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh Abu Muhammad Abdillah |
>>Dauroh Islamiyah Mahasiswa/i Se-Jabodetabek<<
:: abu shofiyyah ::
Assalamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh Segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kita dan keburukan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi degan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam adalah hamba dan rasul-Nya. Amma ba'du. ??? ??? ??? FORUM KAJIAN ISLAM (FKI) "AL-HAQ" Mahasiswa UI bermaksud mengadakan DAUROH ISLAMIYAH MAHASISWA/I SE-JABODETABEK. Tema: "Bekali Diri dengan Ilmu Syar'i, Menjadi Pribadi Mahasiswa Muslim Sejati".
Dauroh ini insya Allahu Ta'ala akan dilaksanakan pada: Hari ????????????? : Ahad-Selasa Tanggal??????? : 13-15 Dzulhijjah 1428 H / 23-25 Desember 2007 Tempat???????? : Masjid Al-Furqon, Jl. Juragan Sinda Raya, Kukusan, Beji, Depok SUSUNAN ACARA?
Ahad, 13 Dzulhijjah 1428 H / 23 Des 2007 08.30 ¨C 09.30??????????????????????? : Pembukaan ? Sambutan Ketua DKM Al-Furqon ? Sambutan Ketua Pelaksana 09.30 ¨C 12.00??????????????????????? : Kajian 1: Ust. Kurnaidi, Lc. ??????????????????????????????????????????????? ? Rukun Iman dan Rukun Islam? 12.00 ¨C 13.00??????????????????????? : Ishoma dan ta'aruf antar peserta??? 13.00 ¨C 15.30??????????????????????? : Kajian 2: Ust. Arman Amri, Lc. Menjaga Diri dari Godaan dan Gangguan Syaithan Senin, 14 Dzulhijjah 1428 H / 24 Des 2007 09.00 ¨C 12.00??????????????????????? : Kajian 3: Ust. Badrussalam, Lc. Kewajiban Menuntut Ilmu dan Mengamalkannya 12.00 ¨C 13.00??????????????????????? : Ishoma 13.00 ¨C 15.30??????????? ??????????? : Kajian 4: Ust. Ibnu Saini, Lc. Keutamaan Para Shahabat Nabi Radhiyallahu? `Anhum ???????????????????? ????????? ??????????? Selasa, 15 Dzulhijjah 1428 H / 25 Des 2007 09.00 ¨C 12.00??????????????????????? : Kajian 6: Ust. Djazuli Ukasyah, Lc.??????? Ghazwul Fikr (Perang Pemikiran) dan Jalan Keluarnya 12.00 ¨C 13.00??????????????????????? : Ishoma 13.00 ¨C 15.30??????????????????????? : Kajian 7: Ust. Firdaus Sanusi ? Bekal-bekal Menuju Pernikahan 15.30 ¨C 16.00 ?????????????????????? : Sholat `Ashar?????????????????????????? 16.00 ¨C 16.30????????????? ????????? : Penutupan ? INFAQ PESERTA: Rp 10.000,- (makan sinag 3 hari +? snack) PESERTA TERBATAS: 200 ORANG (IKHWAN DAN AKHOWAT) ???? PENDAFTARAN: 1. Datang langsung ke lokasi dauroh (masjid Al-Furqon), kemudian menghubungi CP panitia 2. Via SMS ketik: NAMA_LENGKAP / KAMPUS / ANGKATAN Contoh: MUHAMMAD HATTA ADAM / UI / 2004 Kirim ke: Ikhwan Hanif Rasyidi (021 92786479 / 0812 3309092) Khairul Umam 021 93514835 / 0856 94254605) Akhowat Ummu Husein (021 93516915) Ummu 'Ali (0852 82610286) 3. Via e-mail kirim NAMA_LENGKAP / KAMPUS / ANGKATAN ke fki_alhaq@... PEMBAYARAN:? 1. Kolektif (banyak orang), tranfer ke no. Rek 0006177212 BNI cab. UI Depok a.n. Muhammad Hatta Adam,? bawa bukti transfer saat daftar ulang. 2. Bayar di lokasi dauroh saat pendaftaran ulang 23 Des 2007, pukul 06.00-09.00 WIB RUTE: 1. Motor: masuk kampus UI ke FAKULTAS TEKNIK, menuju Kukusan Teknik (KUTEK) lokasi kos2an mahasiswa, lurus terus,? tanya lokasi masjid Al-Furqon Muhammadiyah. 2. Angkot: naik bus/angkot apa saja ke terminal DEPOK, naik angkot 04 warna biru (Depok-Beji-Kukusan) turun di pertigaan WARUNG MININ (Alfamart dan Indomaret), tanya lokasi masjid Al-Furqon Muhammadiyah. 3. Mobil pribadi: lewat Srengseng Sawah menuju Kukusan (Jl. Juragan Sinda), tanya lokasi masjid Al-Furqon Muhammadiyah. KETERANGAN: 1. Untuk mengetahui info apakah peserta sudah mencapai 200 orang atau belum, antum/antunna dapat mengkonfirmasi CP panitia, atau sebalikya panitia yg akan mengkonfirmasi. 2. Pelajar SMA diperbolehkan mengikuti dauroh, cara pendaftaran sama seperti mahasiswa. 3. Tolong sebarkan info dauroh? ini ke milis, web, blog, teman, dll. Kami memohon partisifasi aktif dari antum semua untuk membantu acara daurah ini. 4. Publikasi dalam bentuk pamflet, leaflet, poster, siaran radio, dsb akan disebarkan kemudian. 5. Dilarang berdagang (buku dan sebagainya) kecuali yang telah resmi dari panitia, hal ini untuk menjaga ketertiban lokasi dauroh) Dauroh ini diselenggarakan oleh: FORUM KAJIAN ISLAM "AL-HAQ" Mahsiswa UI bekerjasama dengan DKM Al-Furqon ???????????????????
|
>>Shalat Arbain<<
SHALAT ARBAIN [1]
Oleh Ustadz Abu Nuaim Al-Atsari Semua jamaah haji Indonesia tentu mengenal shalat Arbain. Dan kebanyakannya mungkin pernah menunaikannya. Bahkan demi mendapatkan shalat ini secara berjamaah mereka rela terbangun malam, tergopoh-gopoh dan berebut mendatangi masjid Nabawi. Sebabnya, menurut persangkaan mereka bahwa hadits yang menjadi dasar amalan tersebut shahih. Bagaimana tidak, hadits tersebut termuat dalam beberapa kitab dan megnisyaratkan (bahkan sebagiannya) keshahihannya. Misalnya dalan kitab Fiqih Islami wa Adilatuha karya Dr Wahbah Zahaili, Jilid 3 hal. 334, setelah mencantumkannya dia berkata, Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Ausath dari Anas bin Malik, tidak ada yang meriwayatkan dari Anas bin Malik selain Nubaith dan tidak ada yang meriwayatkan darinya kecuali Ibnu Abi Ar-Rijal. Kemudian dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabid Aljazairi hal. 336 dan juga kitab Fiqhus Sunnah karya Sayyid Sabiq 2/320 cet Darul Fath Liilamil Arabi dengan berkata, Diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dengan sanad shahih! Untuk mengetahui permasalahan sebenarnya berikut ulasannya. Dari Anas bin Malik, berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda: Artinya : Barangsiapa melakukan shalat empat puluh shalat di masjidku ini, tidak ketinggalan satu shalatpun maka akan ditulis baginya ; terbebas dari siksa api neraka, tidak diadzab dan terlepas dari kenifakan. Derajat hadits Mungkar. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad 3/155, Thabrani dalam Mujam Al-Ausath 5576 dari jalan Abdurrahman bin Abi Ar-Rijal dari Nubaith bin Umar dari Anas bin Malik secara marfu. Thabrani berkata : Tidak ada yang meriwayatkan dari Anas kecuali Nubaith dan Abdurrahman bin Abi Ar-Rijal bersendiri dalam meriwayatkan dari Nubaith. Sanad hadits ini dhaif, Nubaith ini tidak dikenal kecuali pada hadits ini saja [2]. Tetapi Ibnu Hibban memasukkannya ke dalam kitabnya Ats-Tsiqoot 5/483 sesuai dengan kaidahnya, mentautsiq orang-orang yang majhul. Inilah sandaran Al-Haitsami dalam ucapannya di Majma Zawaid 4/8m, Diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dalam Al-Ausath dan para perawinya tsiqot (terpercaya)[3]. Dalam As-Shahihah 2652 Al-Albani berkata : Nubaith ini majhul, hadits dengan redaksi ini mungkar [4] sebab Nubaith bersendiri dengan redaksi ini dan menyelisihi para perawi lain yang meriwayatkan dari Anas juga dan ini nampak jelas. Adapun perkataan Al-Mundziri dalam At-Targhib 2/136, Diriwayatkan oleh Ahmad dan para perawinya adalah perawi kitab Shahih (Bukhari dan Muslim, -pent), diriwayatkan pula oleh Thabrani dalam Al-Ausath, adalah kesalahan yang jelas, sebab Nubaith ini tidak termasuk perawi shahih bahkan tidak pula termasuk perawi Kitabus Sittah selain Bukhari dan Muslim. Dalil lain yang melemahkan hadits ini pula adalah hadits yang diriwayatkan dari Anas secara marfu dan mauquf dari dua jalan yang saling menguatkan. Redaksi haditsnya. Artinya : Dari Anas bin Malik, berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Siapa yang shalat karena Allah selama empat puluh hari secara berjamaah, dengan mendapatkan takbir pertama (takbiratul ihram), maka terlepas dari dua hal ; terlepas dari kenifakan dan neraka Dikeluarkan oleh Tirmidzi 241. Kemudian aku temukan jalur ketiga secara marfu yang dikeluarkan oleh Bahsyal dalam kitab Tarikh Wasith hal. 36. Dikuatkan oleh hadits Umar bin Khaththab secara marfu yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah 1/266 dengan sanad dhaif, terputus. Hadits-hadits ini redaksinya sangat berbeda dengan hadits di muka. Hadits ini lebih kuat, lantaran itu hadits pertama semakin pasti kedhaifan dan kemungkarannya. Orang-orang yang menguatkannya sungguh menyelisihi kebenaran dan bisa juga menyelisihi keadilan. Dalam Silsilah Shahihah no. 2652, setelah memaparkan semua jalur hadits terakhir ini Al-Albani berkata : Kesimpulannya, hadits dengan empat jalur dari Anas ini adalah minimal hasan, dan dengan jalur yang lainnya mungkin saja bertambah kuat dan tidak terpengaruh terhadap kedhaifannya, Allahu Taala Alam. Dalam kitab Manasik Haji wal Umrah, beliau (Al-Albani) membuat bab : Bidah-bidah Ziarah di Madinah Al-Munawarah. Lalu pada hal.63 beliau berkata, Menetapnya para penziarah di Madinah selama seminggu sehingga dapat melaksanakan empat puluh shalat di Masjid Nabawi dengan tujuan berlepas dari kenifakan dan dari neraka. Kemudian memberi catatan kaki, Hadits yang berkaitan dengan hal itu tidak shahih dan tidak dapat dijadikan hujjah. Aku telah jelaskan cacatnya pada Silsilah Dhaifah no. 364. Maka tidak boleh beramal dengannya sebab bila mengamalkan berarti membuat syariat (bidah,-pent). Terlebih lagi sebagian jamaah haji merasa berdosa karenanya sebagaimana aku ketahui sendiri, karena menyangka bahwa haditsnya shahih. Dan terkadang karena sebagian shalat terlewatkan, mereka merasa berdosa. Sebagian ulama berpendapat hadits tersebut terangkat derajatnya (shahih), karena bersandar kepada pentautsiqan Ibnu Hibban terhadap salah satu rawi yang majhul. Para ulama jarh wa tadil tidak menganggap tautsiq ini, termasuk ulama itu sendiri yang aku isyaratkan tadi. Sebagaimana dia katakan terang-terangan dalam bantahannya kepada Al-Ghumari dalam majalah Al-Jamiah As-Salafiyah yang terbit di India. [Disalin dari Majalah Al-Furqon Edisi 5 Tahun IV. Diterbitkan Lajnah Dakwah Mahad Al-Furqon, Alamat Mahad Al-Furqon, Srowo Sidayu Gresik Jatim] __________ Foote Note [1]. Takhrij hadits diambil dari Silsilah Ahadits Dhaifah 364 dan As-Shahihah 2652 [2]. Nubaith bin Umar majhul ain, sebab tidak ada yang meriwayatkan darinya kecuali satu orang yaitu Abdurrahman bin Abi Ar-Rijal dan tidak ditautsiq (penilaian berupa pujian) : Rawi yang majhul ain riwayatnya tidak dapat diterima sama sekali menurut jumhur ahli hadits dan ini pendapat yang rajih, kuat (lihat Dhawabith Jarh wa Tadil, Dr Abdul Aziz bin Muhammad bin Ibrahim Alu Abdul Latif, hal. 83-84),-pent [3]. Ini pula yang menjadikan Hamzah Ahmad Zain, dalam tahqiq Musnad Ahmad no. 12521 berkata, Minimal sanadnya hasan insya Allah,-pent [4], Hadits dhaif yang menyelisihi hadits shahih _________________________________________________________________ Call friends with PC-to-PC calling FREE |