Keyboard Shortcuts
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 23 = Borok-Borok SUFI 1/3]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?
?
BOROK-BOROK SUFI
?
oleh
Salim Al-Hilali dan Ziyad
Ad-Dabij
?
Bagian pertama dari tiga tulisan
[1/3]
? KATA PENGANTAR
?
Sebagai kelanjutan dari pembahasan yang lalu
[Masalah-22], maka kami angkat pula penjelasan yang lebih rinci dan ilmiah
mengenai Tarekat Sufi oleh Salim al-Hilali dan Ziyad ad-Dabij, yang disadur dari
kitab karya mereka yaitu ; Al-Islam fi-Dha'u Al-Kitab wa
As-Sunnah, cet.II, hal. 81-97. Dan dimuat di majalah As-Sunnah edisi
17/II/1416H-1996M, dengan membawakan judul Borok-Borok Sufi, selamat
menyimak.
?
?
BOROK-BOROK
SUFI
?
Tasawuf merupakan gerakan berpola pikir
filsafat klasik yang mengekor kepada para filosof dan ahli syair Romawi, India
dan Persia. Namun, dalam hal ini, kita akan membatasi kajian masalah sufi dengan
berkedok Islam. Kedok Islam ini dikenakan sebagai upaya menutupi hakikatnya.
Maka barangsiapa yang meneliti dan mengamati
gerak-geriknya, niscaya akan berkesimpulan, bahwa sufi bukan Islam. Baik
menyangkut aqidah, prilaku dan pendidikan.
?
?
MENGENAL BEBERAPA KEYAKINAN
SUFI
?
Sesungguhnya para penguasa sufi telah
berusaha memelihara keyakinan-keyakinan tasawuf, yakni, dengan merancukan dan
menghapuskan ayat-ayat Al-Kitab Al-Karim. Membolak-balik, serta merubah
pemahaman Sunnah An-Nabawiyah yang telah suci. Akan tetapi Allah Subhanahu wa
Ta'ala telah menakdirkan untuk agama ini, orang-orang yang memperbaharui
agama-Nya.
?
Yakni, dengan membersihkan Islam dari
bermacam aqidah dan filsafat yang mengalir dalam benak manusia akibat pengaruh
pola pikir keberhalaan. Maka, diungkaplah borok-borok mereka, dipilah perkataan
mereka serta diterangkan kebohongannya. Metoda merekapun dibuyarkan dengan
menelaah kitab-kitab induk sufi. Berikut secara ringkas ditampilkan
keyakinan-keyakinan mereka.
?
Ilmu Laduni.
Istilah ini dikaitkan kepada firman-Nya
Subhanahu wa Ta'ala tentang nabi Khidir:
"Wa 'allamnaahu min Ladunnii 'ilmaan" "...Dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.". (Al-Kahfi : 65). Yang dimaksud dengan ayat diatas, menurut
mereka, adalah disingkapnya alam gaib bagi mereka. Caranya, dengan
kasyaf (penyingkapan), tajliyat (penampakan) serta melakukan
kontak langsung dengan Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam 1). Mereka berdalil dengan
firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengganjari kepada kalian semua". (Al-Baqarah : 282). Pemikiran ilmu laduni dipelopori oleh Hisyam
Ibnu Al-Hakam (wafat 199H), seorang penganut Syi'ah yang mahir ilmu kalam. Ia
berasal dari Kufah. 2)
?
Orang-orang sufi, dalam rangka merealisir
ajarannya, menempuh beberapa jalan. Jalan terpenting itu, diantaranya
:
Sanggahan terhadap pernyataan-pernyataan sebagaimana diungkap
diatas :
?
Pertama.
Barangsiapa berkeyakinan, bahwa dengan kemampuannya dapat
berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti keadaan nabi
Khidir dengan nabi Musa, maka ia telah kafir berdasarkan ijma'
para ulama kaum muslimin. Karena, nabi Musa tidaklah diutus kepada nabi Khidir,
dan tidak pula nabi Khidir diperintahkan untuk mengikuti nabi Musa.
?
Padahal Allah telah menjadikan masing-masing nabi mempunyai
jalan dan minhaj yang berbeda-beda. Dan peristiwa yang demikian
itu, berulang kali terjadi sebelum beliau diutus sebagai nabi. Seperti,
sezamannya nabi Luth denga nabi Ibrahim, nabi Yahya dengan nabi Isa.
?
Sesungguhnya para nabi tersebut dibangkitkan untuk kaumnya
saja, sedangkan Muhammad shalallallahu 'alaihi wa sallam dibangkitkan untuk
seluruh manusia hingga hari kiamat. Telah bersabda Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
"Artinya : Adalah para nabi diutus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia". (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim). "Artinya : Tidak seorang pun dari umat ini yang mendengar tentangku, baik Yahudi atau Nashrani, kemudian tidak beriman kepadaku, melainkan akan dimasukkan ke neraka" (Hadits Shahih Riwayat Muslim I/93). Aqidah semacam ini merupakan asasnya Islam, berdasarkan firman-Nya
Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Tidaklah engkau Kami utus kecuali untuk seluruh manusia, sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan". (Saba' : 28). Dan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Katakanlah, wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua". (Al-A'raf : 157). Dan siapa saja yang 'alim, baik jin maupun manusia,
diperintahkan untuk mengikuti rasul yang ummi ini. Maka
barangsiapa yang mengaku bahwa dengan kemampuannya dapat keluar dari
minhaj dan petunjuk nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
ke minhaj lainnya, walaupun minhaj Isa, Musa, Ibrahim, maka dia sesat dan
menyesatkan. Telah bersabda Shalallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Seandainya Musa turun, lalu kalian semua mengikutinya dan meninggalkan aku, maka sungguh sesatlah kalian. Aku adalah bagian kalian, dan kalian adalah bagian dari umat-umat yang ada". (Riwayat Baihaqi dalam Syu'abu al-Iman, dan lihat pula dalam Irwa'al-Ghalil karangan Al-Bani hal. 1588). Adapun keyakinan orang-orang sufi bahwa nabi Khidir masih tetap hidup,
selalu berhubungan dengan mereka, mengajarkan kepada mereka ilmu yang diajarkan
Allah kepadanya, seperti nama-nama Allah yang Agung, hal ini merupakan dusta dan
mengada-ada. Karena menyelesihi Al-Qur'an secara nyata :
"Artinya : Dan tidaklah kami jadikan seorang manusiapun sebelummu abadi". (Al-Anbiya' : 34). "Artinya : Tidak ada satu jiwapun yang bernafas pada hari ini yang datang dari zaman seratus tahun sebelumnya, sedangkan dia saat sekarang ini masih hidup". (Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi dari Jabir). Hadits-hadits yang menerangkan masih hidupnya nabi Khidir semuanya
maudhu' (palsu) menurut kesepakatan seluruh ulama hadits.9)
?
Kedua.
Adapun hujjah mereka dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah dan Allah akan mengajarimu (ilmu)". (Al-Baqarah : 282). Hal itu bukanlah hujjah, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
telah menerangkan pemahaman ayat ini dan telah menentukan cara mencari ilmu yang
disyari'atkan dan diwajibkan atas setiap muslim. Seperti sabdanya Shallallahu
'alaihi wa sallam.
"Artinya : Sesungguhnya ilmu itu (diperoleh) dengan cara belajar". (Hadits Riwayat Daruquthni dalam Al-Ifrad wa al-Khatib dalam tarikhnya dari Abu Hurairah dan Abu Darda'. Lihat Silsilah Ash-Shahihah 342). Kata innama (sesungguhnya) disini adalah untuk
membatasi. ?
Ketiga.
Perihal pendapat mereka yang menyatakan, bahwa mencari ilmu
dengan cara belajar adalah jalan yang memayahkan, terlalu bertele-tele, dianggap
condong kepada dunia serta menyita perhatian dan kesungguhan (walaupun telah
tinggi dalam menuntut ilmu tadi), tetap dianggap tidak sempurna. Kecuali, bila
ditempuh dengan cara kasyaf dan ilham.
?
Berkenan dengan ilmu itu sendiri, termasuk tentunya dalam
pengamalannya. Bahkan sebatas mencari ilmu semata. Berkata Ibnu Al-Jauzi,
"Iblis menginginkan untuk menutup jalan tersebut dengan cara yang paling
samar. Memang jelas bahwa yang dimaksud adalah mengamalkannya bukan sebatas
mencari ilmu saja. Namun, dalam hal ini para penipu itu telah menyembunyikan
masalah pengamalannya. 10) Dan tidaklah
kasyaf yang mereka dakwakan itu, kecuali hanya khayalan setan
belaka.
"Artinya : Maukah Aku khabarkan kepada kalian tentang kepada siapa setan turun ? (Setan) turun kepada setiap pendusta dan suka berbuat dosa. Mereka menghadapkan pendengarannya itu (kepada setan), dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta". (Asy-Syu'ara : 221-223). "Artinya : Tidaklah kamu melihat bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghusung mereka agar berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh ? Maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksaan bagi mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung (hari siksaan) itu untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. Ingat ketika hari Kami mengumpulkan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabb yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat. Dan kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga". (Maryam : 83-86). Adapun pengakuan mereka, seperti pensyarah Al-Ushul
katakan, bahwa kasyaf merupakan bagian dari iman yang benar.
Dan maksud kasyaf adalah disingkapkannya sebagian yang
tersembunyi, dan tidak tampak, mengetahui gerak-gerik jiwa dan niat serta
kelemahan sebagian manusia. Kasyaf semacam inilah yang
disebutkan dalam hadits syarif sebagai firasat seorang yang beriman. 11) Jadi bila ada perkataan mereka semacam ini :
"Telah mengabarkan kepadaku hatiku dari Rabb-ku"
tidak lain adalah perkataan khurafat. ?
Keempat.
Sebagian mereka mengakku dapat melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dalam tidurnya, lalu mengajarkan kepadanya beberapa perkara
dan memintanya untuk berbuat begini dan begitu. Seperti, kata Ibnu Arabi,
"Sesungguhnya aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
dalam mimpi. Aku melihatnya saat sepuluh akhir di bulan Muharram 627H, di
Mahrusah, Damsyiq. Saat itu di tangan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam
membawa kitab. Maka sabdanya kepadaku, 'Kitab ini adalah kitab Fushush
Al-Hikam'. Ajarkan dan sebarkan kepada manusia agar bisa memetik
manfa'at darinya. Kemudian aku katakan, Aku dengar dan taat kepada Allah,
Rasul-Nya serta ulil amri diantara kita sebagaimana yang engkau
perintahkan. Maka, aku pun berusaha merealisasikan cita-cita dan aku murnikan
niatku serta kubulatkan tekad untuk mengajarkan kitab ini sebagaimana diajarkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. tanpa mengurangi dan
menambahinya".
?
Bantahan terhadap pendapat diatas adalah sebagai
berikut.
Berdasarkan keterangan diatas, maka kita berkeyakinan bahwa
Ibnu Arabi dan para pengikutnya adalah dajjal-dajjal Khurasan. Sedang
perkataan-perkataan mereka dusta dan tidak mengandung kebenaran sama
sekali.
?
Bersambung
Syari'at dan Hakikat
? Fote
Note.
1.? Ihya
'Ulummuddin, Al-Ghazali, I/19-20 dan III/26, cet. Istiqomah,
Qahirah.
2.? Minhaj
As-Sunnah, Syaikh Islam Ibnu Taimiyah, hal. 226
3.? Quwat
Al-Qulub, III/35
4. Al-Futuhat
Al-Makkiyah, Ibnu Arabi, I/37.
5.? Al-Kawakib
Ad-Durriyah, hal. 226 dan Al-Futuhat Al-Makkiyah, I/365.
6.? Al-Kawakib
Ad-Durriyah, hal. 246 dan Rasail, Ibnu Arabi, hal.4.
7. Al-Mizan,
I/28.
8. Tablis Iblis, hal.
370.
9.? Al-Manar
Al-Munif, Ibnu Qayim Al-Jauziyah.
10. Shaid Al-Khaathir,
Ibnu Jauzi, I/144-146.
11. Syarah Al-Ushul
Al-Isyrin, hal 27.
?
?
?
? ?
?
? ?
?
?
? ?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
|
Re: tanya
iip hidayat
Bismillahirrokhmanirrokhiem..
Assalamualaikum.... akh yanto, di antum ada kitab apa aja ? Penting info-nya buat ana, biar nanti kalau kembali ke okayama ngga perlu bawa banyak kitab... Antum perlu tahqiq-nya Syaikh Al-Albani pada kitab Fiqh- Sunnah ? Insya Allah Nanti ana bawakan (kalau ketemu nyarinya di Indonesia). Setahu ana, kitab itu belum di-indonesiakan. Abu Nisa ______________________________________________________ |
status hadith
Abu Az-Zuhri
Assalamualaikum warahmatullah,
Pohon tuan yg arif "barangsiapa belajar (studi) tanpa guru, maka syaitanlah gurunya." Sekiranya tuan tahu mengenai status hadith di atas samada ia shahih, hasan, dha'if atau maudhu' atau seumpamanya. Dapatlah kiranya kalau tuan tahu dapat mendatangkan sanadnya dan syarhnya sekali (jika mampu). Segala bantuan saya dahului dgn jutaan terima kasih. Wslm. |
Re: tanya(tambahan)
A L S
Assalamu'alaikum
Ada sedikit yang silap pada jawaban e-mail yang ana berikan ke antum barusan, yakni bagian sbb: Yang ini ana tidak tahu dalilnya. Dalam arti adakah dalil yang disebutkan di bawah dapat dipakai sebagai dalil atau tidak, juga dalail tentang keraguan Aisyah r.ah saat menerima daging dari seseorang yang baru masuk islam kemudian disuruh membaca Basmalah dan memakannya, bisa dibuat dalil atau tidak, wallahu a'alam.*sampai sejauh mana kita harus memeriksa kehalalan suatu makanan, maksud Ana sendiri meninggalkan untuk memakan yang hanya bertuliskan ABURA saja, (sebatas mampu mengeceknya) telah sampai persaksian seorang teman ke ana bahwa kalau hanya ditulis Abura saja itu berarti kemungkinan terbesarnya adalah hewani, sedang untuk nabati telah jelas@selalu ditulis SHOKUBUTSUYUU. dan kadang kalau makan diluar kita Ana pernah melakukan syafar dengan dua orang multazim fissunnah dari New Zailand dan dari Canada. InsyaAllah yang dari Canada lebih banyak dan lebih sahih ilmunya.bertanya Ana lihat yang dari New Zailand selalu mengecek (bertanya) apakah minyak yang dipakai (menggoreng) itu minyak salada atau bukan. Sedang yang dari Canada, lebih banyak mempertimbangkan sendiri (tidak bertanya), hal yang mengesankan ana pada al-akh yang dari Canada selalu meninggalkan pesan tentang (keberadaan/kebesaran) Allah kepada kasir/pelayan saat beli sesuatu. Awas akhi, ini bukan dalil, tapi sekedar contoh dari dua orang yang jauh lebih 'alim fiddien dari ana. Wallahu a'lam. semampu kita misal bahan utama makanan itu apa dan dengan keyakinan kita Dalam hal berupaya sebatas kemampuan: InsyaAllah antum telah benar. hadits yang terakhir seingat ana dapat antum______________________________________________________ |
Re: tanya
A L S
From: "iqbal ahmad" <ahmad_iqbal@...>Wa'alaikum salam wr. wb. AFwan akhi, lama sekali ana ingin mencarikan jawab atas pertanyaan antum tapi sayang sampai sekarang beberapa kitab fikih ana dipinjam ikhwan. Ini telah jelas dalilnya baik dari qur'an maupun sunnah. Jangankan di Jepang, di Indonesia yang mayoritas muslim atau dinegara yang mayoritas ahlul kitabpun, kalau nyembelihnya tidak sesuai aturan yang syar'i semisal di cekik, di strum pakai listrik dsb. antum telah faham. *bagaimana hukumnya makan dengan piring bekas digunakan memakan babi (tentuSeingat ana, bab menggunakan bejana bekas orang kafir ada bahas di beberapa kitab fikih semisal yang sederhana adalah fikih sunnah, karya Sayyid Sabiq@bab hukum Bejana. Tapi sejauh mana pembahasannya ana lupa, karena kitab punya ana yang versi Indoneisa sedang dipindajm ikhwan. Semoga ada ikhwan dari yang atahu bisa membantu. *sampai sejauh mana kita harus memeriksa kehalalan suatu makanan, maksudInsyaAllah antum telah benar. hadits yang terakhir seingat ana dapat antum baca pula di beberapa kitab fikih, semoga ana dapat mengeceknya setelah dikembalikan dan walau ana belum pernah melihat tahqiqnya (pembasasan sahih tidaknya).@ (Ohya ana pernah dengar dari ust A. Rofi'i, bahwa syekh Albani pernah memulai melakukan tahqiq kitab Fiqih sunnah, adakah diantara ikhwan yang pernah mendengar telah selesai/belum atau kalau ada yang telah punya, tolong tunjukkan dimana ana bisa beli. ana telah berusaha pesan ke Mesir tapi dapatnya yang belum ditahqiq.) Kemudian Allah berfirman: LAA YUKALLIFULLAHU NAFSAN ILLA WUS'AHA. Yang terpentig buat akhi, hilangkan setiap keraguan ikuti mana-mana yang yaqin. Telah tetap atsar dari sahabat (Abdullah bin Umar?) bahwa beliau setelah buang air kecil mencipratkan air ke sarungnya. (Tolong check kesahehan hadits ini, ana lupa dimana bacanya tapi mungkin fikih sunnah atau bulughul marrom)) Apa hikmahnya akhi? untuk menghilangkan keraguan manakala ada bagian yang basah di disarungnya maka tidaklah ragu bahwa itu adalah air yang dipercikkan dan bukan najis yang terpercik dari air kencing. Akhi langkah sahabat r.a. tsb (kalau atsar ini benar-benar sahih) lebih kental bermuatan aqidah daripada fikih. Akhi ketahuilah bahwa (madkholus syaiton) lobang tempat setan masuk ke hati kita adalah: SUBHAT DAN SYAHWAT. Menutup lobang syahwat telah jelas sedang menutup Subhat (keraguan) adalah yaqin yang tentunya bisa diperoleh dengan ilmu yang haq. Kemudian ke antum yang (subhanallah, semoga Allah menolong antum dalam da'wah ila Allah) hindarkanlah diskusi / perdebatan masalah-masalah yang terlalu detil, peganglah keumuman qoidah, tetapkan prioritas da'wah seperti yang telah dicontohkan ulama' ahlus sunnah wal atsar, dengan melihat subhat yang ada pada mad'u. UD'U ILA ALLAHI 'ALA BASHIROH Semoga Allah menguatkan dan menolong kita dalam meniti jalan menuju RidhoNya. FATABAYYANU!!!!!!! Akhuka fillah Abu Luthfi ______________________________________________________ |
Re: Mohon bantuan + tips egroups
assalamualaikum
antum bisa lihat semua email yang dikirim ke milis ini dari awal sampai akhir di homepagenya egroups ini caranya : pergi ke alamat egroups di terus sign up untuk new user, setelah masuk nanti mereka akan kirim validation number kealamat kita untuk melengkapi registrasi, chek email kita dan lihat validation number yang mereka kirim terus bla bla bla sesuai petunjuk. keuntungan jadi anggota egroups ini (ikutin tips microsoft outlook) 1. bisa lihat semua email milis assunnah 2. bisa lihat anggota milis assunnah dan alamatnya 3. bisa ... wah coba aja deh banyak settei yang bisa diatur terus saya minta bantuan dong bagi yang udah pergi haji atau yang punya ilmu tentang haji, mohon bisa membantu saya (tahun ini saya insya Allah pergi haji) dalam masalah manasik, dan sunnah-sunnahnya. karena saya pergi tanpa motawef mungkin sedikit repot. ahmad_iqbal@... ______________________________________________________ |
Mohon bantuan
Heru Sunarto
Assalamu'aliakum Wr.Wb.
Alhamdulillah Mohon kepada seluruh anngota assunnah@... minta dikirim, tentang "Masalah-masalah Penting Dalam Islam" mulai dari masalah - 1 sampai dengan terakhir. mohon dikirim ke Heru_69@... saya sangat memerlukan, dalam rangka menambah pengetahuan keilmuan islam dengan manhaj salaf. Bagi Ikwan / Akhwat yang bersedia membantu saya ucapkan banyak terima kasih Wassalamu'alaikum Wr.Wb. |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 22 = Tarekat Sufi]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?
TAREKAT SUFI
?
oleh
Lajnah Daimah Li al-Buhuts Ilmiyyah
wal al-Ifta
?
? KATA PENGANTAR
?
Pada edisi kali ini, kami angkat
permasalahan mengenai Fatwa Tentang Tarekat Sufi oleh Lajnah
Daimah Li al-Buhuts Ilmiyah wa al-Ifta Saudi Arabia, berkenan dengan
pertanyaan yang di ajukan oleh seorang penanya berasal dari Kuwait. Fatwa ini dikeluarkan tanggal 18 Jumadil Awal 1414H dengan No. Fatwa
16011, dan dimuat di majalah As-Sunnah Edisi 17/II/1416H-1996M.
?
?
PERTANYAAN TENTANG TAREKAT
SUFI.
?
Ada sebuah perkumpulan wanita dari Kuwait.
Mereka menyebarkan dakwah sufi beraliran Naqsyabandiyah secara
sembunyi-sembunyi, perkumpulan wanita tersebut berada dibawah naungan lembaga
resmi.
?
Kami telah mempelajari kitab-kitab mereka,
dan berdasarkan pengakuan mereka, yang pernah ikut perkumpulan wanita ini,
tarekat ini memiliki pemahaman diantaranya :
Selain itu, mereka berdzikir (dengan tata
cara sufi, tentunya) seraya membawa gambar syaikhnya. Mereka suka mencium tangan
gurunya yang bergelar Al-Anisaa, dan berasal dari negeri Arab.
Mereka menganggap akan mendapat berkah dengan meminum air sisa sang
gurunya.
?
Mereka menulis do'a dengan do'a khusus yang
dinukil dari buku Al-Lu'lu wa Al-Marjan Fi Taskhiri Muluki Al-Jann.
Dan dalam lapangan pendidikan, perkumpulan ini membangun madarasah
khusus untuk kalangan sendiri, mereka didik anak-anak berdasarkan ide-ide
kelompoknya, bahkan ada di antaranya yang mengajar di sekolah-sekolah negeri
umum, baik jenjang setingkat SMP maupun SMA.
?
Sebagian mereka ada yang berpisah dengan
suami dan meminta cerai lewat pengadilan, hal itu terjadi manakala sang suami
menyuruh sang istri agar menjauh dari aliran yang sesat ini. Pertanyaan yang
kami ajukan :
Mohon penjelasan.
?
?
JAWAB :
?
Tarekat sufi, salah satunya
Naqsyabandiyah, adalah aliran sesat dan bid'ah, menyeleweng
dari Kitab dan Sunnah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
:
"Artinya : Jauhilah oleh kalian perkara baru, karena sesuatu yang baru (di dalam agama) adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat". (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Hakim). Tarekat sufi tidak semata bid'ah. Bahkan, di dalamnya
terdapat banyak kesesatan dan kesyirikan yang besar, hal ini dikarenakan mereka
mengkultuskan syaikh/guru mereka dengan meminta berkah darinya, dan
penyelewengan-penyelewengan lainnya bila dilihat dari Kitab dan Sunnah.
Diantaranya, pernyataan-pernyataan kelompok sufi sebagaimana telah diungkap oleh
penanya.
?
Semua itu adalah pernyataan yang batil dan tidak sesuai
dengan Al-Qur'an dan Sunnah, sebab, yang patut diterima perkataannya secara
mutlak adalah perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana
firman Allah.
"Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah". (Al-Hasyr : 7). "Artinya : Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya". (An-Najm : 3). Adapun selain Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam,
walau bagaimana tinggi ilmunya, perkataannya tidak bisa diterima kecuali kalau
sesuai dengan Al-Kitab dan Sunnah. Adapun yang berpendapat wajib metaati
seseorang selain Rasul secara mutlak, hanya lantaran memandang "si
dia/orang"nya, maka ia murtad (keluar dari Islam). Firman Allah Subhanahu
wa Ta'ala.
"Artinya : Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb) Al-Masih putera Maryam ; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa ; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan". (At-Taubah : 31). Ulama menafsirkan ayat ini, bahwa makna kalimat
"menjadikan para rahib sebagai
tuhan" ialah bila mereka menta'ati dalam menghalalkan apa yang
diharamkan dan mengharamkan apa yang dihalalkan. Hal ini diriwayatkan dalam
hadits Adi bin Hatim.
?
Maka wajiblah berhati-hati terhadap aliran sufi, baik dia
laki-laki atau perempuan, demikianlah pula terhadap mereka yang berperan dalam
pengajaran dan pendidikan, yang masuk kedalam lembaga-lembaga. Hal ini agar
tidak merusak aqidah kaum muslimin.
?
Lantas, diwajibkan pula kepada seorang suami untuk
melarang orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya agar jangan masuk ke dalam
lembaga-lembaga tersebut ataupun sekolah-sekolah yang mengajarkan ajaran sufi.
Hal ini sebagai upaya memelihara aqidah serta keluarga dari perpecahan dan
kebejatan para istri terhadap suaminya.
?
Barangsiapa yang merasa cukup dengan aliran sufi, maka ia
lepas dari manhaj Ahlus Sunnah wa Jamaah,
jika berkeyakinan bahwa syaikh sufi dapat memberikan berkah, atau dapat
memberikan manfa'at dan madharat, menyembuhkan orang sakit, memberikan rezeki,
menolak bahaya, atau berkeyakinan bahwa wajib menta'ati setiap yang dikatakan
gurunya/syaikh, walaupun bertentangan dengan Al-Kitab dan
As-Sunnah.
?
Barangsiapa berkeyakinan dengan semuanya itu, maka dia
telah berbuat syirik terhadap Allah dengan kesyirikan yang besar, dia keluar
dari Islam, dilarang berloyalitas padanya dan menikah dengannya. Allah Subhanahu
wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan janganlah kalian nikahi wanita-wanita musyrikah sebelum mereka beriman, .......... Dan janganlah kalian menikahkan (anak perempuan) dengan laki-laki musyrik sebelum mereka beriman ........". (Al-Baqarah : 221). Wanita yang telah dilekati aliran sufi, akan tetapi belum
sampai pada keyakinan yang telah kami sebutkan diatas, tetap tidak dianjurkan
untuk menikahinya. Entah itu sebelum terjadi aqad ataupun setelahnya, kecuali
bila setelah dinasehati dan bertaubat kepada Allah.
?
Yang kita nasehatkan adalah bertaubat kepada Allah,
kembali kepada yang haq, meninggalkan aliaran yang
batil ini dan berhati-hati terhadap orang-orang yang menyeru kepada
kejelekan-kejelekan. Hendaknya berpegang teguh dengan manhaj Ahlus
Sunnah wal Jama'ah, membaca buku-buku bermanfa'at yang berisi
tentang aqidah yang shahih, mendengarkan pelajaran, muhadharah dan acara-acara
yang berfaedah yang dilakukan oleh ulama yang berpegang dengan teguh pada
manhaj yang benar.
?
Juga kita nasehatkan kepada para istri agar taat kepada
suami mereka dan orang-orang yang bertanggung jawab dalam hal-hal yang
ma'ruf.
?
Semoga Allah memberikan taufiq-Nya.
?
? ?
?
?
? ?
? ?
?
?
?
?
?
?
|
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 21 = Nasihat Perkawinan 4/4]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?
NASIHAT PERKAWINAN
?
oleh
Yazid bin Abdul Qadir
Jawas
?
Bagian terakhir dari empat
tulisan [4/4]
? ?
TATA CARA PERKAWINAN DALAM
ISLAM
?
Islam telah memberikan konsep yang jelas
tentang tata cara perkawinan berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah yang Shahih
(sesuai dengan pemahaman para Salafus Shalih -peny), secara singkat penulis
sebutkan dan jelaskan seperlunya :
?
1. Khitbah
(Peminangan)
Seorang muslim yang akan mengawini seorang
muslimah hendaknya ia meminang terlebih dahulu, karena dimungkinkan ia sedang di
pinang oleh orang lain, dalam hal ini Islam melarang seorang muslim meminang
wanita yang sedang dipinang oleh orang lain (Muttafaq 'alaihi). Dalam
khitbah disunnahkan melihat wajah yang akan dipinang (Hadits Shahih Riwayat
Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi No. 1093 dan Darimi).
?
2. Aqad Nikah
Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan
kewajiban yang harus dipenuhi :
??? a. Adanya suka sama suka
dari kedua calon mempelai.
??? b. Adanya Ijab
Qabul.
??? c. Adanya
Mahar.
??? d. Adanya
Wali.
??? e. Adanya
Saksi-saksi.
?
Dan menurut sunnah sebelum aqad nikah
diadakan khutbah terlebih dahulu yang dinamakan Khutbatun Nikah atau Khutbatul
Hajat.
?
3. Walimah
Walimatul 'urusy hukumnya wajib dan
diusahakan sesederhana mungkin dan dalam walimah hendaknya diundang orang-orang
miskin. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang mengundang
orang-orang kaya saja berarti makanan itu sejelk-jelek makanan.
?
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam.
"Artinya : Makanan paling buruk adalah makanan dalam walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja untuk makan, sedangkan oran-orang miskin tidak diundang. Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya". (Hadits Shahih Riwayat Muslim 4:154 dan Baihaqi 7:262 dari Abu Hurairah). Sebagai catatan penting hendaknya yang diundang itu
orang-orang shalih, baik kaya maupun miskin, karena ada sabda Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam :
"Artinya : Janganlah kamu bergaul melainkan dengan orang-orang mukmin dan jangan makan makananmu melainkan orang-orang yang taqwa". (Hadist Shahih Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim 4:128 dan Ahmad 3:38 dari Abu Sa'id Al-Khudri). ?
SEBAGIAN PENYELEWENGAN YANG TERJADI
DALAM PERKAWINAN YANG WAJIB DIHINDARKAN/DIHILANGKAN.
?
1. PACARAN
Kebanyakan orang sebelum melangsungkan perkawinan biasanya
"Berpacaran" terlebih dahulu, hal ini biasanya dianggap sebagai masa
perkenalan individu, atau masa penjajakan atau di anggap sebagai perwujudan rasa
cinta kasih terhadap lawan jenisnya.
?
Adanya anggapan seperti ini, kemudian melahirkan konsesus
bersama antar berbagai pihak untuk menganggap masa berpacaran sebagai sesuatu
yang lumrah dan wajar-wajar saja. Anggapan seperti ini adalah anggapan yang
salah dan keliru. Dalam berpacaran sudah pasti tidak bisa dihindarkan dari
berintim-intim dua insan yang berlainan jenis, terjadi pandang memandang dan
terjadi sentuh menyentuh, yang sudah jelas semuanya haram
hukumnya menurut syari'at Islam.
?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
:
"Artinya : Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya". (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim). Jadi dalam Islam tidak ada kesempatan untuk berpacaran dan
berpacaran hukumnya haram.
?
2. Tukar Cincin. Dalam
peminangan biasanya ada tukar cincin sebagai tanda ikatan, hal ini bukan dari
ajaran Islam. (Lihat Adabuz-Zafat, nashiruddin Al-Bani)?
3. Menuntut Mahar Yang Tinggi.
Menurut Islam sebaik-baik mahar adalah yang murah dan mudah,
tidak mempersulit atau mahal. Memang mahar itu hak wanita, tetapi Islam
menyarankan agar mempermudah dan melarang menuntut mahar yang tinggi.
?
Adapun cerita teguran seorang wanita terhadap Umar bin
Khattab yang membatasi mahar wanita, adalah cerita yang salah karena riwayat itu
sangat lemah. (Lihat Irwa'ul Ghalil 6, hal. 347-348).
?
4.Mengikuti Upacara Adat.
Ajaran dan peraturan Islam harus lebih tinggi dari segalanya.
Setiap acara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan dengan Islam, maka
wajib untuk dihilangkan. Umumnya umat Islam dalam cara perkawinan selalu
meninggikan dan menyanjung adat istiadat setempat, sehingga sunnah-sunnah Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam yang benar dan shahih telah mereka matikan dan
padamkan.
?
Sungguh sangat ironis...!. Kepada mereka yang masih
menuhankan adat istiadat jahiliyah dan melecehkan konsep Islam, berarti mereka
belum yakin kepada Islam.
?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Artinya : Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?". (Al-Maaidah : 50). Orang-orang yang mencari konsep, peraturan, dan tata cara selain Islam,
maka semuanya tidak akan diterima oleh Allah dan kelak di Akhirat mereka akan
menjadi orang-orang yang merugi, sebagaimana firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi". (Ali-Imran : 85). 5. Mengucapkan Ucapan Selamat Ala Kaum Jahiliyah.
Kaum jahiliyah selalu menggunakan kata-kata Birafa' Wal
Banin, ketika mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Ucapan Birafa'
Wal Banin (=semoga mempelai murah rezeki dan banyak anak) dilarang oleh
Islam.
?
Dari Al-Hasan, bahwa 'Aqil bin Abi Thalib nikah dengan
seorang wanita dari Jasyam. Para tamu mengucapkan selamat dengan ucapan
jahiliyah : Birafa' Wal Banin. 'Aqil bin Abi Thalib melarang
mereka seraya berkata : "Janganlah kalian ucapkan demikian !. Karena
Rasulullah shallallhu 'alaihi wa sallam melarang ucapan demikian". Para
tamu bertanya :"Lalu apa yang harus kami ucapkan, wahai Abu Zaid ?".
'Aqil menjelaskan :
"Ucapkanlah : Barakallahu lakum wa Baraka 'Alaiykum" (= Mudah-mudahan Allah memberi kalian keberkahan dan melimpahkan atas kalian keberkahan). Demikianlah ucapan yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Darimi 2:134, Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad 3:451, dan lain-lain). Do'a yang biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
ucapkan kepada seorang mempelai ialah :
"Baarakallahu laka wa baarakaa 'alaiyka wa jama'a baiynakumaa fii khoir" Do'a ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah:
'Artinya : Dari Abu hurairah, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika mengucapkan selamat kepada seorang mempelai, beliau mengucapkan do'a : (Baarakallahu laka wabaraka 'alaiyka wa jama'a baiynakuma fii khoir) = Mudah-mudahan Allah memberimu keberkahan, Mudah-mudahan Allah mencurahkan keberkahan atasmu dan mudah-mudahan Dia mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan". (Hadits Shahih Riwayat Ahmad 2:38, Tirmidzi, Darimi 2:134, Hakim 2:183, Ibnu Majah dan Baihaqi 7:148). 6. Adanya Ikhtilath.
Ikhtilath adalah bercampurnya laki-laki? dan wanita
hingga terjadi pandang memandang, sentuh menyentuh, jabat tangan antara
laki-laki dan wanita. Menurut Islam antara mempelai laki-laki dan wanita harus
dipisah, sehingga apa yang kita sebutkan di atas dapat dihindari
semuanya.
?
7. Pelanggaran Lain.
Pelanggaran-pelanggaran lain yang sering dilakukan di
antaranya adalah musik yang hingar bingar.
?
?
KHATIMAH
?
Rumah tangga yang ideal menurut ajaran Islam
adalah rumah tangga yang diliputi Sakinah (ketentraman jiwa), Mawaddah (rasa
cinta) dan Rahmah (kasih sayang), Allah berfirman :
"Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia (juga) telah menjadikan di antaramu (suami, istri) rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir". (Ar-Ruum : 21). Dalam rumah tangga yang Islami, seorang suami dan istri
harus saling memahami kekurangan dan kelebihannya, serta harus tahu pula hak dan
kewajibannya serta memahami tugas dan fungsiya masing-masing yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
?
Sehingga upaya untuk mewujudkan perkawinan dan rumah
tangga yang mendapat keridla'an Allah dapat terealisir, akan tetapi mengingat
kondisi manusia yang tidak bisa lepas dari kelemahan dan kekurangan, sementara
ujian dan cobaan selalu mengiringi kehidupan manusia, maka tidak jarang pasangan
yang sedianya hidup tenang, tentram dan bahagia mendadak dilanda
"kemelut" perselisihan dan percekcokan.
?
Bila sudah diupayakan untuk damai sebagaimana yang
disebutkan dalam Al-Qur'an surat An-Nisaa : 34-35, tetapi masih juga gagal, maka
Islam memberikan jalan terakhir, yaitu "perceraian".
?
Marilah kita berupaya untuk melakasanakan perkawinan
secara Islam dan membina rumah tangga yang Islami, serta kita wajib meninggalkan
aturan, tata cara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan dengan Islam.
Ajaran Islam-lah satu-satunya ajaran yang benar dan diridlai oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala(Ali-Imran : 19).
"Artinya : Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan yang menyejukkan hati kami, dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertaqwa". (Al-Furqan : 740. Amiin.
?
Wallahu a'alam bish shawab.
? ? ? ?
?
|
Re: Tips ringan bagi yang suka Hotmail
endan
¿ªÔÆÌåÓýMohon maaf, harusnya ini tidak
terkirim ke assunah, tapi langsung ke akhi Ibnu, saya lupa ganti addres to-nya.
Sekali lagi mohon maaf, jadi menuh-menuhin space saja.
?
e.n.d.a.n
|
Re: Tips ringan bagi yang suka Hotmail
endan
¿ªÔÆÌåÓýAssalamu'alaikum
warohmatullahiwabarokaatuh.
?
Akhi Ibnu, tadinya saya biasa-biasa saja ketika mendapat tips
ini, tapi setelah teman memberitahu bahwa manfaatnya sangat banyak maka saya
jadi tertarik. Tapi sayangnya Internet explorer saya masih 4.) (version
4.72.3110). Apa antum bisa menunjukkan dimana saya bisa dapat versi 5.0 (antum
barangkali antum puya?). Demikian terimakasih atas tips-nya yang
bermanfaat.
?
e.n.d.a.n
(Abu Lubna)
?
Akhi Ibnu
|
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 21 = Nasihat Perkawinan 3/4]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?
NASIHAT PERKAWINAN
?
oleh
Yazid bin Abdul Qadir
Jawas
?
Bagian ketiga dari empat tulisan
[3/4]
? TUJUAN PERKAWINAN DALAM
ISLAM
?
1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang
Asasi
?
Di tulisan terdahulu [bagian kedua]
kami? sebutkan bahwa perkawinan adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah
untuk memenuhi kebutuhan ini yaitu dengan aqad nikah (melalui jenjang
perkawinan), bukan dengan cara yang amat kotor menjijikan seperti cara-cara
orang sekarang ini dengan berpacaran, kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi,
homo, dan lain sebagainya yang telah menyimpang dan diharamkan oleh
Islam.
?
2. Untuk Membentengi Ahlak Yang
Luhur.
?
Sasaran utama dari disyari'atkannya
perkawinan dalam Islam di antaranya ialah untuk membentengi martabat manusia
dari perbuatan kotor dan keji, yang telah menurunkan dan meninabobokan martabat
manusia yang luhur. Islam memandang perkawinan dan pembentukan keluarga sebagai
sarana efefktif untuk memelihara pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan
melindungi masyarakat dari kekacauan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
"Artinya : Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya". (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi). 3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang
Islami.
?
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Islam
membenarkan adanya Thalaq (perceraian), jika suami istri sudah tidak sanggup
lagi menegakkan batas-batas Allah, sebagaimana firman Allah dalan ayat berikut
:
"Artinya : Thalaq (yang dapat dirujuki) dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang bail. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang dhalim". (Al-Baqarah : 229). Yakni keduanya sudah tidak sanggup melaksanakan syari'at
Allah. Dan dibenarkan rujuk (kembali nikah lagi) bila keduany sanggup menegakkan
batas-batas Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah lanjutan
ayat di atas :
"Artinya : Kemudian jika si suami menthalaqnya (sesudah thalaq yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dikawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami yang pertama dan istri) untuk kawin kembali, jiak keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah, diternagkannya kepada kaum yang (mau) mengetahui ". (Al-Baqarah : 230). Jadi tujuan yang luhur dari pernikahan adalah agar suami
istri melaksanakan syari'at Sialm dalam rumah tangganya. Hukum ditegakkannya
rumah tangga berdasarkan syari'at ISlam adalah WAJIB. Oleh karena itu setiap
muslim dan muslimah yang ingin membina rumah tangga yang Islami, maka ajaran
Islam telah memberikan beberapa kriteria tentang calon pasangan yang ideal
:
a. Harus Kafa'ah.
b. Shalihah.
?
a. Kafa'ah Menurut Konsep Islam
Pengaruh materialisme telah banyak menimpa orang tua.
Tidak sedikit zaman sekarang ini orang tua yang memiliki pemikiran, bahwa di
dalam mencari calon jodoh putra-putrinya, selalu mempertimbangkan keseimbangan
kedudukan, status sosial dan keturunan saja. Sementara? pertimbangan agama
kurang mendapat perhatian. Masalah Kufu' (sederajat,
sepadan) hanya diukur lewat materi saja.
?
Menurut Islam, Kafa'ah atau kesamaan, kesepadanan atau
sederajat dalam perkawinan, dipandang sangat penting karena dengan adanya
kesamaan antara kedua suami istri itu, maka usaha untuk mendirikan dan membina
rumah tangga yang Islami inysa Allah akan terwujud. Tetapi kafa'ah
menurut Islam hanya diukur dengan kualitas iman dan taqwa serta ahlaq
seseorang, status sosial , keturunan dan lain-lainnya. Allah
memandang sama derajat seseorang baik itu orang Arab maupun non Arab, miskin
atau kaya. Tidak ada perbedaan dari keduanya melainkan derajat taqwanya
(Al-Hujurat : 13).
"Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (Al-Hujurat : 13). Dan mereka tetap sekufu' dan tidak ada halangan bagi
mereka untuk menikah satu sama lainnya. Wajib bagi para orang tua, pemuda dan
pemudi yang masih berfaham materialis dan mempertahanakan adat istiadat wajib
mereka meninggalkannya dan kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi yang Shahih.
Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Artinya : Wanita dikawini karena empat hal : Karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (ke-Islamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan celaka". (Hadits Shahi Riwayat Bukhari 6:123, Muslim 4:175). ?
b. Memilih Yang Shalihah
Orang yang mau nikah harus memilih wanita yang shalihan
dan wanita harus memilih laki-laki yang shalih. Menurut Al-Qur'an wanita yang
shalihah ialah :
"Artinya : Wanita yang shalihah ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri bila suami tidak ada, sebagaimana Allah telah memelihara (mereka)". (An-Nisaa : 34). Menurut Al-Qur'an dan Al-Hadits yang Shahih di antara
ciri-ciri wanita yang shalihah ialah :
"Ta'at kepada Allah, Ta'at kepada Rasul, Memakai jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah (Al-Ahzab : 32), Tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahram, Ta'at kepada kedua Orang Tua dalam kebaikan, Ta'at kepada suami dan baik kepada tetangganya dan lain sebagainya". Bila kriteria ini dipenuhi Insya Allah rumah tangga yang
Islami akan terwujud. Sebagai tambahan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
menganjurkan untuk memilih wanita yang peranak dan penyayang agar dapat
melahirkan generasi penerus umat.
?
4. Untuk Meningkatkan Ibadah Kepada
Allah.
?
Menurut konsep Islam, hidup sepenunya untuk beribadah
kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dari sudut pandang ini,
rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi peribadatan dan amal shalih di
samping ibadat dan amal-amal shalih yang lain, sampai-sampai menyetubuhi
istri-pun termasuk ibadah (sedekah).
?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
:
"Artinya : Jika kalian bersetubuh dengan istri-istri kalian termasuk sedekah !. Mendengar sabda Rasulullah para shahabat keheranan dan bertanya : "Wahai Rasulullah, seorang suami yang memuaskan nafsu birahinya terhadap istrinya akan mendapat pahala ?" Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab : "Bagaimana menurut kalian jika mereka (para suami) bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah mereka berdosa .? "Jawab para shahabat :"Ya, benar". Beliau bersabda lagi : "Begitu pula kalau mereka bersetubuh dengan istrinya (di tempat yang halal), mereka akan memperoleh pahala !". (Hadits Shahih Riwayat Muslim 3:82, Ahmad 5:1167-168 dan Nasa'i dengan sanad yang Shahih). 5. Untuk Mencari Keturunan Yang
Shalih.
?
Tujuan perkawinan di antaranya ialah untuk melestarikan
dan mengembangkan bani Adam, Allah berfirman :
"Artinya : Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?". (An-Nahl : 72). Dan yang terpenting lagi dalam perkawinan bukan hanya
sekedar memperoleh anak, tetapi?berusaha mencari dan membentuk generasi
yang berkualitas, yaitu mencari anak yang shalih dan bertaqwa kepada
Allah.
?
Tentunya keturunan yang shalih tidak akan diperoleh
melainkan dengan pendidikan Islam yang benar. Kita sebutkan demikian karena
banyak "Lembaga Pendidikan Islam", tetapi isi dan caranya tidak
Islami. Sehingga banyak kita lihat anak-anak kaum muslimin tidak memiliki ahlaq
Islami, diakibatkan karena pendidikan yang salah. Oleh karena itu suami istri
bertanggung jawab mendidik, mengajar, dan mengarahkan anak-anaknya ke jalan yang
benar.
?
Tentang tujuan perkawinan dalam Islam, Islam juga
memandang bahwa pembentukan keluarga itu sebagai salah satu jalan untuk
merealisasikan tujuan-tujuan yang lebih besar yang meliputi berbagai aspek
kemasyarakatan berdasarkan Islam yang akan mempunyai pengaruh besar dan mendasar
terhadap kaum muslimin dan eksistensi umat Islam.
?
? Bersambung :
Tata Cara
Perkawinan Menurut Islam
? ? ?
?
|
Re: Fw: [islah-net] Setuju dengan saran Mas Suprayitno MCDP
endan
¿ªÔÆÌåÓýAssalamu'alaikum. Alhamdulillah. Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala alihi wa shohabatihi ajmain. wa ba'du. Mengenai diskusi tentang mailing-list AS-SUNNAH ini, saya usul :
Namun dengan catatan : bagi siapa saja yang ingin menanggapinya harap tidak di-REPLY kembali ke assunnah@..., tapi langsung ditujukan ke alamat e-mail ikhwan yang mengirimkan tersebut. Sebagai contoh apabila ada seorang ikhwan yang menikah dan dimaklumkan melalui ML assunnah@..., maka kita mengirimkan ucapan selamat dan doa langsung ditujukan ke alamat pengirim e-mail tersebut, bukan di-REPLY kembali ke assunnah@.... Mudah-mudahan usulan ini dapat menjadi masukan bagi administrator assunnah. Afwan apabila ada kesalahan. Jazakumullahu khiron. e.n.d.a.n |
Apa itu Agama?
Mohamad Ismail Daud
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya seperti berikut:-
"AGAMA ITU ADALAH SEBAGAI NASIHAT" Para sahabat sama bertanya : "Untuk siapa, wahai Rasullah?" Beliau s.a.w menjawab: "BAGI ALLAH, KITABNYA, RASULNYA, PARA PEMIMPIN UMAT ISLAM dan juga segenap kaum muslimim". Diriwayatkan pleh Imam Muslim. Sekadar menyampaikan ...... |
Re: One other salafi
iip hidayat
Bismillahirrokhmanirrokhiem...
Assalamualaikum wr., wb..... Akhi abu luthfi fillah....... Mutiara al-haq yg Insya Alloh datang dari qolbu antum yg mukhlis, membuat ana sempat menitikkan airmata........ Betapa tidak....kita adalah orang yg penuh lika-liku menemukan manhaj ini......hari-hari kita di Sunshine Hill........hari-hari kita di Jepang dulu........dengan semangat seorang fakirul 'ilm, kita datangi majlis 'ilm.......siapapun tak menyangka kecuali Alloh, yg tahu bahwa mutiara Al-haq itu kita dapatkan dalam suatu kurun waktu yang panjang............dan.....kata kunci-nya adalah tak lain ITTIBA' KEPADA SUNNAH YG SHAHIH............ Edisi-edisi awal majalah Assunnah telah mengupas dengan panjang lebar bahayanya "jahil" terhadap sunnah. Maka, benar apa kata Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah dalam salah satu kitabnya bahwa, Penyimpangan ummat dari al-haq adalah karena ittiba-nya mereka kepada sunnah-sunnah yg dha'if. Maka, jika ingin selamat diri ini dari kebathilan.....galilah ilmu dari ahlul hadits.......bukan kepada ahlul ta'wil dan ahlul ro'yi.. Jika ada keraguan, bertanyalah kepada yg tahu tentang hadits.... Ikhwan fillah, selain memposting artikel-artikel dari majalah, ana ingin mengusulkan agar jika setiap ada pertanyaan muncul disini, kalau bisa teruskanlah pertanyaan itu kepada para ustazd. Mungkin dari beliau-beliau akan kita dapatkan jawaban yang lebih mendekati kebenaran didukung dengan dalil yg shahih. Nah, barangkali yg paling banyak ustadznya adalah Jakarta atau Yogya...... Adakah ikhwan Jakarta yg siap jadi kolektor ?? Jazakumullohu khoiron katsira... Abu Nisa@bandung ______________________________________________________ |
Re: [alternatif-net] Himpunan Berita2 Terkini (update Khamis 27 January 2000)
sazli
¿ªÔÆÌåÓý?
|
Re: Sedikit Informasi...
A L S
Assalamu'alaikum wr. wb.
Jazakallahu khoiron katsir akhuna ibnu dan administrator. Tentang peringatan antum pada saat yang sama ana juga telah menulis hal yang serupa, tapi ana cancel mengirimnya dengan pertimbangan barangkali perlu 'sabar' dulu. Alhamdulillah antum telah melaksanakan amar makruf nahi munkar. Kemudian ana juga pengin usul, agar lebih meningkatkan kwalitas milis ini, bagaimana kalau ada ikhwan yang sudi menghubungi salah seorang ustadz untuk bisa bergabung dengan kita? Ana pernah dengar ustadz A. Rofi'i punya komputer yang memungkinkan untuk akses internet di yayasan Al Majid. Tidak adakah ikhwan yang bisa menghung(i / kan)? Atau barangkali ada ustadz lain yang bisa di hubungi? Wassalam Abu Luthfi From: "Ibnu" <ibnu_fr@...>______________________________________________________ |
Surah Kahfi Ayat 60-63
Mohamad Ismail Daud
As-salammu-alaikum,
Saya amat berbesar hati kepada sesiapa yang arif untuk mengupas ayat tersebut diatas (Surah Kahfi Ayat 60-64). Makna bagi ayat semua boleh baca .... tetapi apakah rashia yang terpendam disebalik ayat berkenaan (yaitu - Hakikat perbatasan antara dua lautan). Saya kira banyak cendikiwan dari Indonesia/Malaysia yang dapat mengulas intipati dari ayat berkenaan. Jika takut salah faham dari kalangan netter yang lain sila berhubong terus ..... kepada saya. |
Sedikit Informasi...
Ibnu
¿ªÔÆÌåÓýAssalaamu'alaikum Wr.Wb.
?
Yth. Administrator?
Terima kasih, sepertinya antum telah melakukan beberapa
perubahan. Mudah-mudahan milis ini lebih secure dan akan tetap berfungsi
sebagaimana yg kita kehendaki semua.
Kemarin saya terpaksa menyarankan seperti itu, karena
belum lama ini ada seorang netter yg mengirimkan email "sampah" ke 43 tujuan
(?personal-personal muslim, beberapa surat kabar, dan beberapa mailing list
Islam ).?Subject asli dari email?tsb :
KISAH CINTA NABI MUHAMMAD SAW dengan Siti Tjodidjah ( Part I ) Tapi isinya cukup membuat geram si pembaca. Astaghfirulloh...?netter yg berinisial Caca Marica dan mengaku dari Univ. Komputer terkenal di Jakarta Barat itu membuat cerita?yg tidak?pantas dibaca ( seperti blue film ...? )?? Siapa yg ingin ikutan "berburu" ? Silakan telusuri : cacarica@...? IP? Address :? [152.171.16.106 ]. Terima kasih, Wassalaamu'alaikum Wr.Wb. Ibnu,? ibnu_fr@.... ? |