Keyboard Shortcuts
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Tips terhindar dari subhat
iip hidayat
Bismillahirrokhmanirrokhiem....
Assalamualaikum, wr.wb.... Akhi Abdu Rochim fillah, sebagaimana yg akhi abu luthfi katakan, saya dan abu luthfi pernah mengalami suatu masa dimana al-haq itu nampaknya seperti al-haq padahal ternyata subhat. Ditengah-tengah banyaknya orang yg berbicara atas nama Islam, perbedaan pendapat akan membuat seorang penuntut ilmu menjadi bingung. Kebingungan itu muncul karena keraguan, dan keraguan itu muncul karena ketidak tahuan. Maka, jalan yang paling aman utk di tempuh bagi seorang penuntut ilmu (seperti saya ini), adalah seperti yg dinasehatkan oleh ikhwah lain di milis ini, dan juga dinasehatkan oleh para ulama salafussaleh dan ulama pengikutnya dimasa ini. Jalan itu adalah : - Hindari DZAN (prasangka) dg mereka-reka, dengan mengira-ngira menurut akal kita ttg suatu permasalahan agama. Jika ragu, maka diam adalah lebih aman dari pada memberi komentar yg kita tidak faham ilmunya. - Jika menggunakan hadits, perhatikan siapa perawinya, siapa yg men- takhrijnya dan siapa yg mensahihkannya. Kesalahan ummat dalam mengamalkan hadits-hadits dha'if merupakan unsur penting munculnya banyak firqoh. Jika akhi tahu bahwa hadits itu tidak jelas sanad dan asal-usulnya, tinggalkanlah utk diamalkan. - Jika mau menjelaskan Al-Qur'an, gunakan tafsir yg mu'tabar dan didalamnya banyak didukung hadits-hadits yg shahih. - Jika mengkaji kitab yang didalamnya banyak ketidak jelasan atas asal-usul dalil, pendapat ulama atau hadits, lebih baik segera bertanya kepada yang paham hadits. Demikianlah sekedar tips bagi kita yang sedang giat-giatnya untuk faqihuddin. Hal-hal tersebut diataslah yg membuat ustadz-ustadz salafy lebih suka membacakan/mengkaji KITAB karya ulama ke para penuntut ilmu dari pada sekedar cuap-cuap didepan mimbar tanpa referensi yg jelas. Allahu a'lam. Mohon Ampun kepada Alloh SWT jika ada tutur ucap yg mengandung kemaksiatan dan kebathilan..untuk selanjutnya mohon petunjuk-Nya agar senantiasa diperlihatkan al-haq sejelas-jelasnya. Abu Nisa ______________________________________________________ |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 23 = Borok-borok SUFI 3/3]
Yayat Ruhiat
¿ªÔÆÌåÓýBOROK-BOROK SUFI
?
oleh
Salim Al-Hilali dan Ziyad
Ad-Dabij
?
Bagian terakhir dari tiga tulisan
[3/3]
? CAHAYA (NUR)
MUHAMMADI
?
Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud,
ialah adanya keyakinan dikalangan orang-orang sufi tentang masalah Aqthab,
Autad, Abdal, Aghwats, An-Najba (yakni beberapa istilah status, jabatan
atau peringkat dikalangan sufi), bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka
sehingga merekalah yang mengatur apa yang ada.
?
Mereka menduduki kedudukan Allah dalam
mencipta dan mengatur. Yang demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para
imamnya. Seperti dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah
hal.52 : "Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat yang
tinggi, dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah kekuasaannya seluruh
unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang sangat penting pula,
bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak dapat diraih oleh para
malaikat terdekatpun, dan tidak pula oleh nabi yang didekatkan. Dan berdasarkan
riwayat-riwayat yang ada pada kita, dengan hadits-haditsnya, bahwa Rasul
teragung Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para imam, mereka semua, sebelum
adanya alam semesta ini berupa cahaya yang dijadikan Allah mengelilingi Ars-Nya.
22)
?
Sesungguhnya orang-orang sufi, dimana
beribu-ribu kaum muslimin dari segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika
mengangkat orang-orang tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang
mendekati hal itu. Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
berkedudukan diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah penciptaan dan
pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan madharat, qadha dan qadar ....
Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan perkataan terhadap Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam melalui teori Al-Haqiqah Al-Muhammadiyah yang mengeluarkan
Rasulullah dari alam manusia dan menjadikannya cahaya (nur). Dari cahaya
Muhammad itulah seluruh mahluk diciptakan.
"Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari mulut mereka. Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta". (Al-Kahfi : 5) Berikut ini sebagian dari perkataan mereka :
?
1. Muhammad adalah asal
semesta.
"Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada Muhamad. Karenanya Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka Muhammad adalah bapak bagi Jibril dan merupakan asal dari seluruh alam semesta". 23) 2. Muhammad di atas 'Arsy.
"Mahluk yang? pertama adalah debu, dan mahluk yang pertama yang berwujud secara hakiki adalah Muhammad yang disifatkan istiwa' di atas 'Arsy Ar-Rahmani, yaitu 'Arsy ilahi. 24) 3. Cahaya Muhammad (nur Muhammadi) adalah cahaya
Allah.
4. Muhammad adalah penjaga atas
semesta.
5. Semesta diciptakan karena
Muhammad.
Ibnu Nabatah Al-Mishri berkata : Kalau bukan karenanya,
tidak adalah bumi dan tidak pula
ufuk.
Tidak pula waktu, tidak pula
mahluk,
tidak pula gunung.
?
6. Muhammad mengetahui yang
gaib.
?
Berikut ini dalil-dalil mereka yang mereka
sembunyikan di balik punggung-punggunya :
Hadits pertama. "Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya nabimu, wahai Jabir" (Hadits PALSU). Hadits kedua. "Artinya : Aku sudah menjadi nabi sedangkan Adam masih berwujud antara air dan tanah". (Hadits PALSU. Lihat Syarah Jami'ash-Shagir III/91 dan Asna Al-Mathalib hal. 195). Ini adalah perkataan yang sangat lemah dan
matan-nya mungkar. Bukankah air adalah bagian dari tanah ? Adapun
hadits shahih berlafadz : "Artinya : Aku sudah menjadi Nabi, sedangkan Adam
adalah keadaan antara ruh dan jasad", tetapi ini pada ilmu Allah yang
azali.
Hadits ketiga. "Artinya : Kalau tidak karena engkau, maka bintang-bintang itu tidak diciptakan". (Shan'ani berkata bahwa hadits ini PALSU dan disepakati Imam Syaukani dalam kitab Fawaid Al-Majmu'ah hl. 116). Padahal sesungguhnya Allah telah menutup berbagai jalan
menuju perbuatan yang melebih-lebihkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Katakanlah, sesungguhnya aku ini adalah manusia seperti kamu semua. Hanyasanya diwahyukan kepadaku (wahyu). Sesungguhnya sesembahanmu adalah sesembahan yang Esa. Maka barangsiapa yang mengharapkan bertemu dengan Rabbnya, hendaklah ia beramal dengan amalan yang shalih dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya". (Al-kahfi : 110). Dan berfirman Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Katakanlah, Maha Suci Rabbku. Bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul ?". (Al-Isra : 93). Dan berfirman Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Katakanlah, tidaklah aku mengatakan kepada kalian semua bahwa aku mempunyai perbendahaaran Allah, tidak pula aku mengetahui yang ghaib, tidak juga aku katakan bahwasanya aku ini malaikat. Tidaklah aku mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, apakah sama orang yang melihat dengan orang yang buta ? Apakah kalian semua tidak berpikir ?". (Al-An'am : 50). Telah bersabda pula beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Artinya : Janganlah kalian semua melebih-lebihkan aku seperti orang-orang Nashrani melebih-lebihkan Isa anak Maryam. Sesungguhnya aku adalah hamba, maka katakanlah hamba Allah dan utusan-Nya". (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim). Dan telah bersabda Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Artinya : Sesungguhnya aku ini adalah manusia yang dapat marah pula". (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim). Dan riwayat lainnya yang sangat banyak. Inilah sifat-sifat
kemanusiaan yang di sandang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sejak lahirnya
hingga bertemu dengan Rabbnya. Beliaulah yang mengajak manusia untuk
mencontohnya dan menempuh jejak-jejaknya.
?
Kalau bukan dari alam kita, tidaklah kita diperintahkan
untuk mengikuti beliau dan menjalani sunah-sunahnya. Siapakah yang lebih benar
perkataannya dari Allah, sedangkan Dia telah menyetujui hakikat ini melalui
lafadz-lafadz Qur'ani yang pasti dan terinci :
"Artinya : Mereka berkata, kenapa tidak diturunkan kepada kita malaikat ? kalau diturunkan kepada mereka malaikat, maka pasti telah diselesaikan perkaranya (dengan dibinasakan mereka semua) kemudian mereka tidak diberi tangguh. Dan kalau seandainya Kami turunkan malaikat, pasti akan Kami jadikan dia seorang manusia, Kami-pun akan jadikan mereka tetap ragu sebagaimana mereka kini ragu". (Al-An'am : 8-9). Dan ketahuilah, semoga Allah menambahkan ilmu kepadamu,
semesta ini adalah mahluk yang diciptakan dengan tujuan tertentu. Yaitu
beribadah kepada Allah. Seperti dinyatakan dalam firman-Nya.
"Artinya : Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku". (Adz-Dzariyat : 56). ?
?
PENDIDIKAN SUFI
?
Supaya ajaran tasawuf mencapai tujuannya, mereka kenakan
pada tokoh-tokohnya sifat bebas dari dosa ('ishmah). Selain itu, menuntut kepada
muridnya agar bersikap seperti mayit di tangan yang memandikannya. Maka
janganlah engkau melampauinya dengan mengambil ilmu sufi dari guru lain, karena
seorang murid yang menimba ilmu dari dua guru ibarat seorang wanita di tangan
dua lelaki. 25)
?
Ibnu Arabi berkata : "Sesungguhnya termasuk syarat imam
batin, hendaklah ia ma'shum (bebas dari dosa)" 26)?Katanya lebih lanjut : "Dan engkau, wahai para murid yang
tertipu dan tersesat, bantulah apa yang diinginkan terhadap engkau. Dan
bersangka baiklah, jangan membantah. Bahkan yakinilah. Dan manusia dalam masalah
ini mempunyai perkataan yang banyak. Tapi terserah dirilah, niscaya engkau akan
selamat. Dan Allah lebih mengetahui perkataan para walinya. 27)
?
Kami tidak mengetahui kenapa banyak ulama kaum muslimin
berdiam diri terhadap kekufuran dan keingkaran yang bersembunyi dalam pakaian
Islam yang bertujuan menipu, menyesatkan serta mengajak kaum muslimin untuk
meyakininya serta menegakan agama mereka di atas asasnya ? Sesungguhnya termasuk
suatu kebaikan jihad di sisi Allah untuk menghapuskan fitnah ini dari kalangan
muslimin, karena sesungguhnya fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
?
Kenapa kaum muslimin tidak terang-terangan memerangi
mereka secara keseluruhan demi tumbangnya kepalsuan-kepalsuan yang telah
memburamkan keindahan Islam ?.
?
Bahkan kenyataannya banyak kaum muslimin yang tersembelih
kesesatan dan kekufuran ini. Dan tidaklah menyelamatkan mereka dari keadaan yang
demikian ini kecuali usaha para ulama Islam untuk menyingkap kebatilan-kebatilan
tadi dengan berbagai bahasa dan dengan berbagai kedudukan. Maka wahai Rabbku,
bangkitkanlah orang-orang yang memperbaharui agama-Mu ini, karena sesungguhnya
kaum sufi telah kembali bangkit dengan wajah baru pula.
?
? Fote
Note.
22. Al-Hukumat Al-Islamiyah,
Khumeini, hal. 52
23. Al-Insan Al-Kamil lil
Jalil, hal.4
24. Futuhat Al-Makkiyah,
I/152
25. Ihya' Ulumuddin, I/50-51
dan III/75-76
26. Futuhat Al-Makkiyah,
III/183
27. Muqaddimah AL-Futuhat,
I/5
?
|
Re: Re Jawaban Kritik
beni edmunandar
Assalamu'alaikum WR WB
Saya ingin menanggapi beberapa hal dari tulisan saudara Abdul Rochim. ---------- From: Abdul Rochim <abrohim@...> KEDUA :3 (walaupun saya tetap belum paham). Ayat 3 yang diawali dengan kalimatkamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ?) itu memang patut direnungkanSebaiknya anda menjelaskan ayat Qur'an dengan menjelaskan bagaimana tafsir dari ulama. Jadi jangan langsung terjemahannya saja. Apalagi anda menyatakan anda belum paham artinya. Kalo belum paham anda jangan merenungkannya, tapi belajarlah atau bacalah tafsirnya dari ulama. Kalo anda memahami ayat Qur'an dengan memakai renungan, itu termasuk penyimpangan dalam memahami qur'an. Sangat mungkin renungan seseorang akan tidak sama dengan renungan orang lain. Dan kalo udah begini, akan bisa menyesatkan umat. Apalagi anda mengaku belum memahami maksud ayat tersebut, tapi anda sudah mengajak orang lain merenungkannya.
Sampai saat ini ya belum mendengar ada pembagian bid'ah seperti hal tersebut diatas dari penjelasan ulama salaf/ahlussunnah. Tapi kalo dari ustad saya yang dulu (nggak tau firqoh apa), memang dijelasin ada bid'ah wajib, bid'ah makruh, dll). Wallahu'alam. Ada lagi menurut Imam Syatibi, bid'ah dibedakan menjadi 2 (Haqiqiyah danAnda sebaiknya bedakan antara Bid'ah dengan Wasilah (khususnya hubungan dengan teknologi). Kalo sekarang ada ada pesawat, dulu cuman ada onta. Apakah saat ini naik pesawat itu Bid'ah ? Mana dalilnya ? Terus kalo ada orang tetap ingin naik onta, apa itu juga dosa. Mana dalilnya ? Kalo dulu orang bercocok tanam pake onta, sekarang pake traktor apa salah ? mana dalilnya ? Apa kalo yang tetap pake onta pun , apa itu dosa ? Sebaiknya anda baca tafsir ayat ini apa maksudnya. Kita jika ingin memahami suatu ayat, jangan ambil dari terjemahan al-qur'an tetapi ambillah tafsir dari ulama. Kita itu kalo menafsirkan ayat qur'an sama dengan menafsirkan apa yang Allah maksudkan atau apa yang hendak Allah jelaskan kepada hambanya. Bagaimana kalo salah ?. Bahkan walaupun ternyata maksudnya benar maka ulama menyatakan hal ini tetap salah. Jadi menurut saya, jangan terlalu cepat menganggap sesuatu itu bid'ahTermasuk praktek-praktek ibadah (khususnya di Jawa) yang masih menjadi polemik para ulama Indonesia. Sebagai contoh :Anda sebaiknya banyak membaca penjelasan para ulama, yang betul-betul ulama ahlussunnah. Terhadap hal-hal tersebut diatas.
tidak memiliki sanad yang jelas, tapi sampai sekarang saya meyakini ituAnda ini bagaimana sih, anda koq menyakini dan mengamalkan sesuatu yang anda sendiri belum tau keyakinannya. Anda sudah tahu hadist tersebut tidak punya sanad yang jelas , tapi koq nekad menyakininya ? Ya akhi, sesuatu yang tidak jelas sebaiknya ditinggalkan. Terima kasih dan mohon maaf jika ada yang salah. Marilah kita sama-sama mencar ilmu yang hak. Wassalamu'alaikum WR WB
|
Re Jawaban Kritik
Abdul Rochim
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Bismillah, Alhamdulillah, Ashsholaatu Wassalaamu 'alaa Rosuulillah, Wa'alaa aalihi washohbihii waman waalah, Laahaula walaa quwwata illa billaah. Allohumma nawwir qolbi binuuri hidayatik. Terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Luthfi, Lubna, Ngudihadi, Suharyanto yang telah merespon kritik saya. Insya Alloh dengan tangan terbuka dan hati yang lapang, saya merasa sangat lega. Bahkan jawaban Bapak saya baca lebih dari 3x. Atas dasar rasa tanggung jawab, perkenankan saya yang faqir dalam ilmu ini untuk merespon kembali jawaban Bapak. PERTAMA : Saya memang sengaja melontarkan kritik tajam (boleh disebut hujatan), namun sedikitpun tak ada niat untuk menghujat. Jujur saja, saya mengenal Dakwah Salafy belum genap 2 bulan. Karena tertarik, rasanya ingin secepatnya mengetahui manhaj tersebut (untuk mencari ilmu tentunya). Lalu beberapa langkah telah saya tempuh, termasuk kritikan kemarin. Saya juga mohon maaf, karena tidak bisa membuktikan secara otentik sebagaimana disampaikan Bapak Lubna. Saya hanya belajar menganalisa dan menyimpulkan dari berbagai sumber, termasuk milis ini. Bapak-bapak yang 'alim dan ikhwah sekalian, tentu saya tidak asal bicara. Saya sering bertemu dan berdiskusi dengan anak-anak muda yang begitu fanatik (atau emosional ?) dalam menyerukan dakwah. Mereka pintar berargumentasi, berdebat, dan begitu mudah memfonis kelompok tertentu dengan cap Bid'ah, Islam Abangan, Ummat Islam Indonesia terbesar tapi seperti buih di lautan, dll. Seolah-olah mereka berkata, "Kamilah mutiara di lautan (bukan buih), kamilah yang lebih "NYUNNAH", kamilah Islam Kaffah". Ini yang membuat saya prihatin, karena saya takut termasuk golongan buih-buih itu. KEDUA : Alhamdulillah sebelumnya saya juga sudah merenungkan surah Ash-Shof ayat 3 (walaupun saya tetap belum paham). Ayat 3 yang diawali dengan kalimat tanya pada ayat 2 (...LIMA TAQUULUUNA MAA LAA TAF'ALUUN = "...mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ?) itu memang patut direnungkan kembali, lebih-lebih bagi para Ustadz dan Da'i. Dan lebih lengkap lagi jika direnungkan pada ayat 8. KETIGA : Keutamaan sunnah dan bahaya bid'ah ? Insya Alloh dengan segala kemampuan yang ada saya telah berusaha memahaminya. Tentu pemahaman saya mungkin berbeda, atau banyak salahnya. Untuk itu agar kesalahan saya tidak berlarut-larut, mohon kiranya para 'alim di sini segera meluruskannya. Sebagai gambaran, pemahaman saya tentang bid'ah adalah sebagai berikut : Syekh Aly Mahfudh dalam kitab Al Ibda'fi Madharil Ibtida', mendefinisikan bid'ah sebagai berikut : - Menurut Bahasa : Maa khuliqo min ghoiri mitsaalin saabiq (segala sesuatu yg tidak didahului contoh-contoh). - Menurut Istilah : Albid'atu hiya 'ibaarotun....(ilaa akhirihi...) (Bid'ah ialah suatu ibarat [gerak dan tingkah laku lahir bathin] yang berkisar pada masalah-masalah agama [syari'at Islamiyah]. Dilakukannya menyerupai syariat dengan cara yang berlebihan dalam pengabdian kepada Alloh SWT) Sedangkan menurut Ibnu Abdus Salam (kitab Al Majalisus Saniyyah, dan kitab I'anatuth Thalibin), bid'ah dibagi menjadi 5 (Bid'ah wajibah, muharramah, mandhubah, makruhah, dan mubahah). Ada lagi menurut Imam Syatibi, bid'ah dibedakan menjadi 2 (Haqiqiyah dan Idhofiyah). Tentu sangat tidak bijaksana jika saya menguraikannya. Jadi sampai saat ini saya meyakini bahwa dalam konteks hubungan sosial kehidupan seperti urusan mengatur negara, pertanian, teknologi, dll semua itu tidak bisa begitu saja dianggap bid'ah (dalam arti dholalah). Karena setiap aturan yang mengungkap prinsip-prinsip kehidupan manusia dan alam memerlukan pemikiran dan penjabaran secara rasional. Ini terutama jika mengingat adanya ayat-ayat : AFALAA YATADABBARUUN, AFALAA YAN DHURUUN, AFALAA TA'QILUUN, AFALAA TA'LAMUUN, dll. Di sini jelas kita disuruh mengembangkan potensi akal, pikiran, dan panca indera kita dalam menyingkap rahasia alam yang terus bergerak dinamis. Jadi menurut saya, jangan terlalu cepat menganggap sesuatu itu bid'ah sebelum jelas kebid'ahannya. Termasuk praktek-praktek ibadah (khususnya di Jawa) yang masih menjadi polemik para ulama Indonesia. Sebagai contoh : - Selamatan (syukuran) 4 dan 7 bulan bagi wanita hamil - Selamatan 3, 7, 100, 1000 hari wafatnya seseorang - Ziarah kubur - Melagukan Adzan, Al Qur'an (qiraat) - Dzikir bersama (dengan suara agak keras) setelah sholat berjama'ah - Membaca sholawat sesudah adzan (sebelum sholat jama'ah dimulai) - dan masih banyak lagi Bagi saya, berani mengatakan bid'ah pada suatu perbuatan tertentu di samping harus tahu dalilnya, saya juga berusaha tahu lebih dulu seperti apa bentuk amalan tersebut (misalnya dengan penelitian/terjun langsung). TERAKHIR : * Saya mengingatkan diri sendiri dan ikhwah sekalian, marilah kita berlapang dada dalam menyikapi setiap perbedaan. Perbedaan, di samping merupakan dlarurat (kemestian), juga merupakan rahmat terhadap ummat. "IKHTILAAFU UMMATI ROHMAH" (Perbedaan ummatku adalah rohmat). Walaupun tidak memiliki sanad yang jelas, tapi sampai sekarang saya meyakini itu sebuah hadits (Mohon saya dibetulkan !!) * Akhirnya, marilah jaga ukhuwah kita dengan fungsi kita masing-masing. Sebagai individu, ciptakan Nafsul Muthmainnah Sebagai anggota keluarga, ciptakan rasa Mawaddah Warohmah Sebagai anggota masyarakat, ciptakan iklim Marhamah Dan sebagai warga negara, ciptakan Baldah Thoyibah Wallohu a'lam. Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. Akhukum, Abdul Rochim ------------- (Karyawan, 28th, Single, Alumni Univ.Swasta, Teknik) __________________________________________________ Do You Yahoo!? Talk to your friends online with Yahoo! Messenger. |
Re: Pertanyaan
endan
¿ªÔÆÌåÓýAssalamu'alaikum warohmatullahiwabarokatuh.
?
Saudaraku Abu Az-Auhri, semoga Allah selalu menunjuki saya dan
anda?dalam ridlo dan bimbingan-Nya.
?
Saya khawatir diantara anggota ML assunnah ini tidak ada yang
mengetahui derajat hadits yang saudaraku tanyakan itu. Mungkin bisa dicoba untuk
membuka web site dibawah ini yang menyediakan fasilitas pencarian hadits.
Selamat mencoba.
?
?
Abu Lubna
?
|
Re: Untuk Saudaraku
endan
¿ªÔÆÌåÓýAssalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
?
Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillahirobbil 'alamin, Robbul
'Izzati, wa Robbul Malaaikatu warruuh.
Allahumma sholli 'ala khotaman nabiyyin wal mursalin Muhammad
Sholallahu 'alaihi wasalam, wa ajwazihi, wa 'ala alihi, washohabatihi, wal
'ulama al muslimin wa ibaduka sholihin man tabiahu bil huda wal bil
ihsaanin.
?
Akhuna Abdul Rochim? serta saudaraku semua di ML assunnah
yang saya memohon kepada Allah agar kita semua selalu mendapat petunjuk dan
hidayah-Nya.
?
Saya ingin memberikan nasehat kepada diri saya sendiri dan
kepada sadaraku semua mengenai hal-hal sebagai berikut (mohon apabila terdapat
kesalahan saya dinasehati):
?
1. Panggilan ANA ANTUM itu tidak ada celanya, namun?juga
tidak ada sunnahnya harus begitu (sampai sekarang saya belum menemukan hadits
tentang sunnah-nya mengucapkan itu). Jadi boleh-boleh saja
seseorang?menggunakan Ana, Antum, Engkau, Sampeyan, dll. Kalau
seseorang? tidak bisa menggunakannya ya ngga apa-apa. Saya sendiri juga
tidak menggunakannya. Tapi saya nasehatkan kepada saudaraku semua, kalau
seandainya seorang muslim tidak bisa atau tidak biasa menggunakan Ana Antum, Abi
Umi, ya tidak perlu dikhabarkan kepada orang lain. Dan tidak perlu 'menilai'
dengan 'perasaan lain' saudaranya yang menggunakan Ana Antum. Nanti akibatnya,
yang biasa menggunakan Ana Antum akan tersinggung, dengan demikian? kita
sudah berbuat dosa kecil karena menyakiti hati mereka, atau menyakiti kebiasaan
mereka, yang sebetulnya kebiasaan itu tidak ada celanya dalam agama. Saya kira
permasalahan ini tidak perlu diperdebatkan lagi. Mudah-mudahan Allah melunakkan
hati kita semua. Amin ya Muqollibal qulub tsabit qolbi 'ala
diinika.
?
2. Kemudian saya yakin bahwa yang ikut dalam ML assunnah ini
bukanlah orang yang "mengklaim dirinya berada dalam manhaj yang paling benar",
tetapi yang "mengharapkan untuk berada dalam manhaj yang benar dan terus
berusaha mencari manhaj yang benar itu, yaitu manhajnya para salafus sholih
ridwanullahu 'alaihim ajma'in. Dari semua milis yang masuk
Alhamdulillah saya tidak mendapatkan seseorang yang mengklaim seperti itu. Kalau
sekiranya saudaraku?melihat ada yang seperti itu, akan sangat senang
apabila saya diberitahu di surat yang mana.
?
3. Akhuna muslimun, Alhamdulillah saya juga tidak menangkap
ada surat yang berisikan riya', pernyataan yang mengandung hizbiyah, bahkan saya
tidak mendapatkan surat yang menyatakan taqlid kepada ustdaz tertentu, apalagi
mengecam ummat lain yang menghormati ustadz dan kiyainya dengan predikat Ahlul
Bid'ah. Saya akan senang sekali apabila?saudaraku menunjukkan kepada saya
surat yang mana yang berisikan seperti itu. Sungguh kalau ada yang seperti itu
maka kita diberi keutamaan?untuk menasehatinya dengan baik, dengan hikmah
dan dengan disertai dalil yang shohih. Bahkan akan lebih baik lagi
kalau?sadaraku TABAYYUN kepada orang? tersebut secara pribadi, melalui
e-mail pribadi. Sungguh itulah akhlak salafus sholih yang mana sadaraku ingin
mengikutinya. Kalau seandainya saudaraku ragu-ragu atau belum yakin akan sebuah
perkataan, maka sebelum MENASEHATINYA kita harus TABAYYUN terlebih dahulu secara
pribadi. Karena ada sebuah kaidah dalam syari'at ini yaitu LAZIMUL QOUL LAISA BI
QOUL (kelaziman sebuah perkataan bisa jadi belum tentu maksudnya seperti apa
yang kita duga). Disitulah?pentingnya TABAYYUN.
Wallahu a'lam.
?
Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan kepada kita
menjadikan hati kita bersatu di alam diin-nya yang lurus. Allahumma sholli 'ala
Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in. Astagfirullahal 'Adzim.
?
Abu Lubna
|
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 23 = Borok-borok SUFI 2/3]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?
?
BOROK-BOROK SUFI
?
oleh
Salim Al-Hilali dan Ziyad
Ad-Dabij
?
Bagian kedua dari tiga tulisan
[2/3]
? SYARI'AT DAN
HAKIKAT
?
Para pemimpin sufi mengatakan, bahwa setiap
ayat mempunyai unsur lahir dan bathin. Atau, Islam itu terdiri dari syari'at dan
hakikat. Syari'at, bila dibandingkan dengan hakikat, laksana buih. Hakikat
merupakan tingkatan paling sempurna, puncak dan sangat tinggi dalam tangga
peribadahan Islam.
?
Cara agar mampu untuk mencapainya adalah
dengan memiliki ilmu laduni, kasyaf Rabbani
serta Faidh Ar-Rahmani. Dalihnya, hadits yang diriwayatkan imam
Bukhari dari Abu Hurairah :
"Artinya : Aku menghafalkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dua kantung ilmu. Adapun salah satunya telah aku sebarkan. Sedangkan lainnya, bila ku sebarkan akan dipotong tenggorokan ini". (Hadits Riwayat Bukhari dalam kitab Fitan). Padahal ini sebagai isyarat dari beliau rahimahullah
tentang akan tidak adanya kaitan antara ilmu batin dan ilmu zhahir. Kalau tidak
begitu, pasti beliau akan mencantumkannya dalam Al-'Ilm.
Sesungguhnya, Al-Hafidz Ibnu Hajar telah menerangkan masalah tersebut secara
rinci dalam kitabnya, Fathu Al-Bari I/216.
?
Oleh karena? itu, barangsiapa menyatakan Islam
terdiri dari lahir dan batin, berarti dia telah menyangka Rasulullah Muhammad
shallallahu 'alaihi wa sallam menghianati tugas kerasulannya. Tapi, inilah
kenyataannya. Mereka berkeyakinan, Rasulullah hanya menyampaikan yang zhahir
saja. Sedang, yang batin beliau beritahukan kepada orang-orang tertentu.13)
?
Demi Allah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam berlepas dari yang mereka kaitkan kepada beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallam. Dan Allah, malaikat Jibril serta orang-orang shalih dari kalangan yang
beriman menyaksikan yang demikian itu. Berfirman Allah Subhanahu wa
Ta'ala.
"Artinya : Pada hari ini Aku sempurnakan untuk mu agamamu, dan Aku lengkapkan untukmu semua ni'mat-Ku serta Aku ridhai bagimu Islam sebagai agama". (Al-Maidah : 3). Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam telah meminta
persaksian dihadapan segenap manusia muslim yang berkumpul di bawah
Jabal Ar-Rahmah pada hari haji akbar. Kata
beliau, "Sesungguhnya, kalian akan ditanya tentang aku. Maka, apakah yang
akan kalian katakan ?" Jawab mereka : "Kami bersaksi bahwa engkau
telah menyampaikan risalah Rabb-mu dan telah menunaikannya. Engkau telah
menasehati umatmu dan menunaikan kewajibanmu".
?
Lantas beliau bersabda seraya mengacungkan telunjuknya ke
arah langit dan menggerak-gerakkannya kehadapan manusia : "Ya Allah,
saksikanlah. Ya Allah, saksikanlah". (Potongan dari hadits Jabir bin
Abdullah tentang hajinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Di-tahqiq ulang Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam
Hijjah An-Nabi, hal. 37-41).
?
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun telah menyatakan
secara terang-terangan, dan hal ini sebagai hujjah nyata guna menampar setiap
pendusta dan yang suka berbuat dosa. Kata beliau :
"Artinya : Sesungguhnya seorang nabi tidak mengenal main isyarat (dengan mata)". (Hadits Shahih Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dari Anas. lihat Shahih Al-Jami' II/303). Maksudnya memberi isyarat dengan isyarat rahasia. Hal ini
agar tidak ada seorangpun yang berburuk sangka yang menyebabkan tumbuhnya
keyakinan, bahwa dalam agama Allah ada rahasia yang tidak banyak diketahui
manusia.
?
Yang semakna dengan hadits ini adalah sabdanya
:
"Artinya : Sesungguhnya tidak selayaknya bagi seorang nabi mempunyai mata yang khianat". (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa'i dan Hakim dari Sa'id. Lihat Shahih Al-Jami' II/307). AL-HULUL WA AL-ITTIHAD
?
Sebagaimana kelomppok sufi berkhayal, siapa saja yang
menempuh jalan ilmu batin, pada akhirnya akan mencapai tingkatan melebur bersama
dzat Allah. Ketika itulah ia menempati dzat tersebut, hingga bercampur sifat
ketuhanan dengan tabiat kemanusiaan. Bentuk lahirnya manusia, tetapi hakikat
batinnya adalah sifat ketuhanan.
?
Orang-orang yang berpikiran demikian, misalnya Al-Hallaj,
ibnu Al-Faradh, Ibnu Sab'in dan lainnya dari kalangan sufi. Berikut ini kami
paparkan sebagian perkataan mereka : Al-Hallaj berkata : 14)
Maha Suci yang menampakkan sifat
kemanusiannya,
Kami rahasiakan sifat ketuhanannya yang
cemerlang,
Kemudian Ia menampakkan diri pada
mahluknya,
Dalam bentuk orang yang sedang makan dan
minum,
Hingga mahluknya dapat menentukannya,
seperti
jarak antara kedipan mata dengan kedipan
yang lain.
Siapakah dia ? Dialah Rabbu
Al-Arbab
yang tergambar dalam seluruh bentuk
pada
hamban-Nya, Fulan. 15) ?
Dan Ibnu Al-Faradh berkata :
16)
Tidaklah aku shalat kepada
selainku,
dan tidaklah shalatku kepada
selainku
ketika menunaikan dalam setiap
raka'atku.
?
Dan cukuplah bagi orang-orang sufi merasakan
kesedihan tatkala Ibnu Al-Faradh berpayah-payah dibalik fatamorgana. Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata, tatkala menceritakan keadaan Ibnu Al-Faradh :
"Orang yang mengucapkan sya'ir tersebut ketika meninggalnya mengucapkan
syair sebagai berikut :
Jika kedudukanku dalam cinta
disisi-Mu,
tidak seperti yang pernah aku
jumpai,
maka sesungguhnya aku telah
membuang-buang umurku.
Angan-angan yang menancap dalam diriku
beberapa lama,
dan pada hari ini aku mengiranya sebagai
mimpi kosongku belaka.
?
At-Tusturi berkata : 17)
Akulah yang dicintai dan yang mencintai,
tidak ada selainnya.
?
Para syaikh tasawuf tersebut mencari-cari dalih dengan hadits
yang berbicara masalah wali. Padahal, segala dalih dan alasan itu tak mendukung
mereka. Misalnya sebuah hadits :
"Artinya : Tidak henti-hentinya seorang hamba mendekatkan diri kepadaku dengan perbuatan-perbuatan yang disunnahkan hingga Aku mencintainya. Maka jika Aku mencintainya, Akulah yang menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, dan penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, dan tangannya yang dia julurkan, dan kakinya yang dia langkahkan. Maka, jika ia meminta kepada-Ku, sungguh aku akan beri. Dan jika ia minta perlindungan kepada-Ku, sungguh Aku akan melindunginya". (Hadits Riwayat Bukhari, akan tetapi kami ringkas sesuai dengan makna pembahasan). Hadits ini menunjukan dengan sangat adanya pembedaan dan pemisahan. Dalam
hal ini ada 'Abid (yang beribadah) dan Ma'bud
(yang diibadahi). Sa-il (yang meminta) dan
Mas-ul (yang diminta), 'A-idz (yang minta
perlindungan) dan Mu'idz (yang melindungi). Sedang, orang-orang
sufi tersebut mengaku bahwa Allah berdiam dalam dzat hambanya. Yaitu, jika Dia
menjadi dia dan keduanya menjadi dua dzat yang menyatu.
?
Betapa anehnya ! Bagaimana akal orang-orang sufi tersebut menerimanya
dengan cara membenarkan kebohongan ini ? Dan bagaimana pula hingga lisan mereka
mengulang-ngulangnya ? Sungguh, Kursi-Nya seluas langit dan bumi, maka bagaimana
mungkin jasad manusia dapat menampung-Nya ?.
?
Adapun hadits berikut :
"Artinya : Langit dan bumi-Ku sempit bagi-Ku, akan tapi hati hamba-Ku yang beriman lapang bagi-Ku" Maka hadits ini adalah hadits palsu menurut kesepakatan para ulama ilmu
hadits.
? WIHDAH AL-WUJUD
?
Pemahaman hulul wa al-ittihad mengantarkan
para sufi pada perkataan wihdah al-wujud. Istilah ini berdasar
pola pikir orang-orang sufi bermakna, bahwa dalam hal ini tidak ada yang wujud
kecuali Allah. Maka, tidaklah segala yang nampak ini kecuali penjelmaan dzat-Nya
semata. Yaitu, Allah. Maha Suci Allah, Rabb kita, Rabb yang Maha Mulia dari apa
yang mereka sifatkan.
?
Ibnu Arabi berkata : "Tidak ada yang tampak ini kecuali
Allah, dan tidaklah Allah mengetahui kecuali Allah".
?
Dan termasuk dalam keyakinan ini adalah orang-orang yang
mengatakan :"Akulah Allah, Maha Suci Aku". Seperti, Abu Yazid
Al-Bustahmi. 18)
Katanya : "Rabb itu haq dan hamba itu haq. Maka,
betapa malangku. Siapakah kalau demikian yang menjadi hamba ? Jika aku katakan
hamba, maka yang demikian itu haq, atau aku katakan Rabb, sesungguhnya aku
hamba".
?
Dikatakan pula : 19)? "Suatu saat hamba menjadi Rabb tanpa diragukan,
dan suatu saat seorang hamba menjadi hamba tanpa
kedustaan".
? Keberanian mereka kepada Allah sampai puncaknya ketika tukang
sya'ir mereka, Muhammad Baha'uddin Al-Baithar mengatakan : 20) "Tidaklah anjing dan babi itu melainkan
sesembahan kita, dan tidaklah Allah itu melainkan rahib-rahib yang ada dalam
gereja-gereja".?
Pensyarah kitab Aqidah At-Thahawiyah,
Ibnu Abil 'Izzi Al-Hanafi, berkata :"Perkataan yang demikian itu
mengantarkan manusia pada teori hulul wa al-ittihad. Hal ini
lebih keji daripada kafirnya orang-orang Nashrani. Karena orang-orang Nashrani
mengkhususkan menyatunya Alllah hanya dengan Al-Masih, sedangkan mereka
memberlakukan secara umum terhadap seluruh mahluk. termasuk keyakinan mereka
pula, bahwa Fir'aun dan kaumnya memiliki kesempurnaan iman, sangat mengenal
Allah secara hakiki.
?
Termasuk dari cabangnya pula, bahwa para
penyembah berhala berada diatas kebenaran, dan mereka sesungguhnya beribadah
kepada Allah, tidak kepada lainnya. Keyakinan lainnya, tida ada perbedaan dalam
penghalalan dan pengharaman antara ibu, saudara perempuan dan yang bukan mahram.
Dan tidak ada perbedaan antara air dengan khamer, zina dengan nikah. Semuanya
itu berasal dari sumber yang satu. Dan termasuk cabangnya pula, bahwa para nabi
mempersempit manusia. Maha Tinnggi Allah dari apa yang mereka
katakan". 21)
?
Keyakinan semacam ini merupakan puncak
tertinggi dari kekafiran, yang dengannya hancurlah seluruh agama, membatalkan
seluruh syari'at, dihalalkan seluruh perkara yang diharamkan, dan disamakannya
orang yang beriman dengan orang fasik, orang bertaqwa dengan orang binasa,
muslim dengan mujrim, yang hidup dengan yang mati. Berfirman Allah Subhanahu wa
Ta'ala.
"Artinya : Apakah Kami hendak menjadikan orang-orang muslim seperti orang-orang yang suka berbuat dosa, bagaimana kalian dengan apa yang kalian putuskan. Apakah kalian mempunyai kitab yang dapat dibaca ? (Al-Qalam : 35-37). Benar, mereka mempunyai kitab selain Al-Qur'an. yaitu,
Al-Fushush Al-Hikam dan Al-Futuhat
Al-Makkiyah. Dan telah berfirman Allah Subhanahu wa
Ta'ala.
"Apakah Kami hendak menjadikan orang yang beriman dan beramal shalih seperti orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi. Ataukah Kami hendak menjadikan orang-orang yang bertaqwa seperti orang-orang kafir". (Shad : 28). Dan apa yang kami paparkan di sini bukanlah
hasil istimbath kami dan bukan pula
ijtihad. Akan tetapi, semua itu adalah perkataan
mereka yang diucapkan dengan lisannya. Yang syaikh paling senior diantara
mereka selalu mengulang kekafirannya dan menyatakan kefasikannya. ?
Bila pembaca menghendaki hakikat yang kami paparkan dan dalil
yang kami kukuhkan, maka lihatlah kitab Al-Fathu Ar-Rabbani dan
Al-Faidh Ar-Rahmani, karangan Abdul Ghani
An-Nablisi hal. 84,85,86,87.
?
Semoga Allah memaafkan kita.
Bersambung
Cahaya (Nur)
Muhammadi
? Fote
Note
13. Ihya'Ulumuddin,
AL-Ghazali, I/19
14. Ath-Thawasin.
Al-Hallaj, cet. Masoniyah, hal. 139
15. Tablis Iblis, Ibnul
Jauzi, hal.145.
16. Majmu' Fatawa, Ibnu
Taimiyah, XI/247-248
17. Ma'arij At-Tashawuf
Ila Laqaiq At-Tashawuf, Ahmad Bin 'Ajibah, hal.139.
18. Al-Futuhat
Al-Makiyah, I/354.
19. Fushush Al-Hikam,
hal.90
20. Shufiyat,
hal.27
21. Syarh Al-Aqidah
Ath-Thahawiyah, hal.79
|
Re: KRITIK !!!
A L S
Bismillahirohmanirrohiem
Assalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh Jazakallahu khoiron katsier, saudaraku seiman atas kritikannya. Semoga Allah senantiasa melunakkan / membuka hati saya untuk menerima kritikan (nasehat). Dan semoga Allah memberikan taufiq dan hidayahNya, kepada kita agar senantiasa dapat menyucikan jiwa dari penyakit-penyakit hati seperti :RIYA', HASAD, IRI, DENGKI, TOMAK, dll, wa'iyadzubillah. Dan semoga kita diberi hidayah hingga dapat kembali menghadap Allah BI QOLBIN SALIM. Maka marilah kita saling bekerja sama, saling mengingatkan, agar kita bisa sama-sama selamat. Kemudian saudaraku (maaf , mungkin sampeyan (anda) akan lebih enak kalau tidak pakai ana antum) Saya berdo'a semoga sampeyan masih diberi kelapangan untuk membaca jawaban kritik ini. Dengan penuh kerendahan hati dan harapan agar kita sama-sama selamat dari segala penyakit hati (baik SYAHWAT maupun SUBHAT) ijinkan saya dengan pena yang tumpul ini menjawab kritikan sampeyan. Dan jawaban ini saya tuangkan dalam milis agar dapat dikoreksi oleh mereka yang lebih alim sehingga tidak satupun dari kita yang tersesat. Dan terimalah apa-apa yang jelas dalilnya. KULLU BANI ADAMU KHOTO' (setiap anak Adam bisa salah). Baiklah saudaraku, PERTAMA: Saya kuatir sampeyan belum bisa membedakan antara nasehat dan hujatan. Kalau kritik sampeyan diungkapkan didepan IMAM AHMAD yang dikenal sebagai fuqoha, saya kuatir beliau akan mengatakan: CELAKA KAU! INI NASEHAT BUKAN HUJATAN, sedangkan imam Ibnu Abi Hatim memilih menangis saat dikritik oleh muridnya bahwa kritakannya terhadap para ulama' perawi hadits merupakan ghibah (lihat kitab talbis iblis, karya Ibnu Jauzi). Padahal kita tahu tanpa buah buah karya mereka, bagaimana sebuah hadits akan dapat dinilai sahih atau tidak? Hilangnya gambar kehidupan (sunnah) Rasulullah s.a.w. dan Sahabat Ridwanullahu ajma'in, bukankah karena banyaknya hadits-hadats dhoif dan maudhu' (palsu)? Saya yaqin, PESAN-PESAN YANG TELAH DITUANGKAN DALAM MILIS INI ADALAH NASEHAT BUKAN HUJATAN. KEDUA : Saya malah kuatir, sampeyan terpengaruh orang yang kebalik dalam memahami ayat-ayat berikut: *ATA'MURUNA NAASA BIL BIRRI WATANSAUNA ANFUSAKUM WA ANTUM TATLUUNAL KITAB (Albaqoroh ayat 44). Ayat ini adalah AYAT PERINTAH untuk menyesuaikan antara ucapan dan perbuatan kita dan bukanlah AYAT LARANGAN untuk ber amar ma'ruf nahi mungkar pada hal-hal yang belum bisa kita laksanakan. (Lihat kitab Minhajul Qoshidin). Jelasnya, orang miskin yang tidak (belum) mampu naik haji dan membayar zakat BUKAN tidak boleh mengingatkan orang tentang keutamaan kedua amal itu. Demikian pula orang yang belum bisa menghentikan kebiasaan bohong bukan berarti ia tidak boleh menegur orang yang berbohong. Akan tetapi orang yang menegur orang berbohong terkena perintah untuk meninggalkannya pula. Demikian pula ayat berikut. *KABURO MA'TAN 'INDALLAHI ANTAQUULU MAALAA TAF'ALUUN (As-shof ayat 3) Sekali lagi amar ma'ruf nahi mungkar atau tawassau bil haq bukan hanya tugas orang-orang suci saja tapi adalah tugas setiap orang yang tidak ingin dirinya tergolong orang yang merugi (lihat surat Al-'Asr) InsyaAllah, SETIAP PENULIS PESAN (TERMASUK SAYA) DALAM MILIS INI SEMATA-MATA DALAM RANGKA AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR. KETIGA: Saya harap sampeyan telah tahu keutamaan sunnah dan bahaya bid'ah? Saudaraku, Allah menciptakan kita hanya untuk beribadah (QS Addzuriyat) Dan ibadah mencakup segala sesuatu yang Allah cintai dan ridhoi baik perkataan, maupun perbuatan, lahir maupun bathin (Syeikhul islam ibnu taimiyyah, lihat fathul majid) Sehingga semua amal kita bisa jadi ibadah dan bisa jadi pula bukan ibadah. Marilah kita berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat dan amal yang tidak terkabul. Berkaitan dengan ini saya pernah menyampaikan pesan tentang syarat terkabulnya amal yakni: *Niyat yang lurus (ikhlas lillahi ta'ala) *Benar caranya (yakni mengikuti sunnah) karena setiap amalan yang tidak ada contoh dari rasulullah s.a.w akan tertolak, ya kalau sekedar tertolak, bisa-bisa malah membawa pelakunya keneraka. Nah saudaraku, telah banyak imamul ummat salafus sholeh yang mengingatkan bahwa: Beramal sedikit dalam sunnah lebih baik daripada banyak-banyak dalam bid'ah. Bid'ah? sudah capek, tertolak, membawa keneraka lagi! semoga Allah menyelamatkan kita. Saya yaqin, SETIAP PESAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MILIS INI BERTUJUAN AGAR KITA SEMUA SELAMAT DARI API NERAKA KARENA AMALAN BID'AH, DAN AGAR AMAL IBADAH KITA TIDAK SIA-SIA. InsyaAllah INIPUN IBADAH. TERAKHIR UNTUK KESEMPATAN INI Dengan penuh kesabaran, marilah kita saling mengingatkan untuk menjaga hati dan menebarkan 'ilmu yang sahih. Mungkin banyak orang yang tidak sadar bahwa belajar itu sendiri adalah amal karena melaksanakan perintah Allah dan RasulNya. (THOLABUL 'ILMI FARIDHOTUN 'ALA KULLI MUSLIM) Dan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari adalah bagian lain lagi dari amal. Nah kalau boleh saya usul: - Mari kita kaji lagi KEUTAMAAN ILMU DAN MENCARINYA - Mari kita lihat lagi KEUTAMAAN BERPEGANG TEGUH PADA SUNNAH DAN BAHAYA BID'AH - Kemudian mari kita kaji lagi BAGAIMANA CARA BELAJAR YANG BENAR Dengan demikian semoga tidak lagi ada diantara kita yang merasa heran tiap kali mendapat peringatan/pengingatan baik lisan maupun tulisan. Saya yaqin semua yang masuk dalam milis ini adalah orang-orang yang ingin mencari kebaikan, bukan orang jahil dan bukan pula orang yang tidak menginginkan keridhoan Allah. Barangkali hikmah dalam da'wah yang tepat adalah penyampaian AT-TARGHIB WAT -TARHIB. WALLAHU A'LAM. Semoga Allah meluruskan bila ada kesalahan dalam jawaban ini. Tiadalah yang pantas di cari selain keridhoan Allah. Ya Robbi tambahkanlah ilmu kami dan rizqikanlah kepada kami kefahaman. Dari saudaramu yang lemah dan yang merindukan nasehat demi kerinduan akan wajah Allah. Wassalam Abu Luthfi ______________________________________________________ |
Pertanyaan
Abu Az-Zuhri
Assalamualaikum warahmatullah,
toggle quoted message
Show quoted text
Diharapkan kalian yg arif lagi bijak dapat menjawab soalan di bawah. Wassalam
Abu Az-Zuhri wrote: Assalamualaikum warahmatullah, |
Re: tanya
A L S
From: "iqbal ahmad" <ahmad_iqbal@...>Wa'alaikum salam wr. wb. Jazakallahu khoir akhi Iqbal. Semoga antum senantiasa tegak sebagai orang yang pertama dalam amar ma'ruf nahi mungkar. Dan semoga Allah senantiasa menjaga hati antum sebagai THOLIBUN (pencari ilmu) yang menggali ilmu dengan TABAYYUN. Sebelum memberikan klarifikasi pada masalah yang diingatkan akhi Iqbal, ijinkan ANA MINTA MAAF karena telah menyebarkan surat pribadi dalam milis yang selayaknya tidak meninggalkan subhat. PERINGATAN JUGA ANA SAMPAIKAN KE AKHI IIP. MASALAH PRIBADI JANGAN KITA LEWATKAN MILIS INI. WALAU SEPENUHNYA KESALAHAN ADA PADA ANA YANG MAIN "REPLY" SAJA. Karena sudah terlanjur, demi menghilangkan SUBHAT pada sekalian anggota milis, berikut ini ana jelaskan@(semoga Akhi Iip tidak keberatan dan lebih bisa meluruskan lagi) tentang: majlis secara syirriyyah ???Untuk diketahui: Berawal dari sekitar 11 (sebelas) tahun yang lalu, ana dan akh Iip meniti jalan Haroki. Dengan hanya berbekal GHIROH (semangat) dan dalam kefaqiran ilmu, kita ber bai'at untuk tidak melepaskan diri dari jalan da'wah. Dan seperti yang mungkin telah antum ketahui dalam berharokah dikenal fase-fase berda'wah, seperti fase makkiyyah, madaniyyah, fase combat.... dan thethek bengek fase yang bathil. Dengan berlagak SOK IYYE, dengan seolah-olah mengadopsi fase awal da'wah Rasulullah s.a.w. (dimana beliau merintis dakwah di rumah Arqom bin Abi Arqom) kita dulu membuat majlis syirriyyah. Tapi Alhamdulillah, alladzi hadana li hada wamaa kunna li@nahtadiya@laulaa 'an hadanallah. Sekitar 6 tahun lalu kita menyatakan melepaskan diri dari manhaj bathil tersebut, atas pertolongan Allah, alhamdulillah. Dan, Alhamdulillah sekarang ana semakin faham semua kesalahan kita dulu@(bukan hanya dalam be majlis syirriyah) tapi dari seluruh USHUL yang dibangun untuk menegakkannya. Tiadalah niat ana menulis hal itu ke akhi Iip, kecuali untuk mengingatkannya kejahilan masa lalu, dan untuk mengajaknya nanti bersama-sama mengingatkan (menyelamatkan) ikhwan yang dulu satu harokah yang masih BELUM TAHU KALAU DIRINYA TIDAK TAHU. Barangkali kitalah diantara yang paling mengetahui subhat mereka. Sekian, semoga hal ini menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mau mendengar. Wajazakallahu khoiron katsir akhi Iqbal, semoga Allah mengampuni segala kesalahan kita. Wassalam Abu luthfi ______________________________________________________ |
Re: KRITIK !!!
Assalamu'alaikum wr.wb.
toggle quoted message
Show quoted text
Saya (sebagai orang Indonesia saya juga merasa sulit pakai ana/antum) sependapat dengan kritik dari Bp. Abdul Rochim ini. Marilah kita bersama-sama belajar terus dan mawas diri. Wassalam, NG -----Original Message-----
From: Abdul Rochim [mailto:abrohim@...] Sent: Thursday, February 10, 2000 12:29 PM To: assunnah@... Subject: [assunnah] KRITIK !!! Assalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh Heran saya ( ma'af, saya belum bisa berbicara ANA ANTUM ), masih segar ingatan saya akan pesan-pesan di milis ini : 1. Tentang bahaya penyakit HIZBIYAH 2. Tentang Ahlus Sunnah Waljama'ah 3. Tentang manhaj yg benar, akhlaq salafush sholih & salafi 4. Tentang hadits dlo'if dan maudlu' 5. Tentang sholat tarowih dan ma'na 'iedul fitri 4. Tentang tarekat dan borok-borok SUFI 5. Tentang INFORMASI YANG TIDAK BERMANFA'AT 5. dan lain-lain Betulkah anggota milis ini -- yang sebagian besar meng-klaim bahwa kita lah yang berada di manhaj paling benar -- telah mengindahkannya ? Saya menangkap tidak demikian (ma'af jika salah persepsi); Ada yang sedikit riya', ada yang sedikit terkena penyakit hizbiyah, ada yang begitu taqlid dengan Ustadz tertentu, sementara kadang-kadang masih terdengar orang yang mengecam ummat lain yang sangat menghormati ustadz dan kyai-nya dengan predikat Ahlul Bid'ah. Saya coba merenung, rasanya ingin menangis dan prihatin; Sudah seberapa jauhkah amalan-amalan saya jika dibanding dengan para Salafush Sholih ? Kadang-kadang malah saya takut jangan-jangan amalan saya baru sebatas mulut dan tenggorokan saja...! Sungguh saya belum ada apa-apanya jika melihat : - Qiyaamul Lail - Tingkat khusyu' dan keikhlasan - Zuhud - Akhlaq - Ibadah dan amal sholeh lainnya yang dilakukan para salafush sholeh. Mohon ma'af yang sebesar-besarnya jika tulisan saya mengeruhkan suasana milis ini. Wassalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh Abdul Rochim __________________________________________________ Do You Yahoo!? Talk to your friends online with Yahoo! Messenger. ------------------------------------------------------------------------ Subscribe assunnah-subscribe@... Unsubscribe assunnah-unsubscribe@... Feedback or comments assunnah-owner@... ------------------------------------------------------------------------ Save cash today! eGroups.com Home: - Simplifying group communications |
KRITIK !!!
Abdul Rochim
Assalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
Heran saya ( ma'af, saya belum bisa berbicara ANA ANTUM ), masih segar ingatan saya akan pesan-pesan di milis ini : 1. Tentang bahaya penyakit HIZBIYAH 2. Tentang Ahlus Sunnah Waljama'ah 3. Tentang manhaj yg benar, akhlaq salafush sholih & salafi 4. Tentang hadits dlo'if dan maudlu' 5. Tentang sholat tarowih dan ma'na 'iedul fitri 4. Tentang tarekat dan borok-borok SUFI 5. Tentang INFORMASI YANG TIDAK BERMANFA'AT 5. dan lain-lain Betulkah anggota milis ini -- yang sebagian besar meng-klaim bahwa kita lah yang berada di manhaj paling benar -- telah mengindahkannya ? Saya menangkap tidak demikian (ma'af jika salah persepsi); Ada yang sedikit riya', ada yang sedikit terkena penyakit hizbiyah, ada yang begitu taqlid dengan Ustadz tertentu, sementara kadang-kadang masih terdengar orang yang mengecam ummat lain yang sangat menghormati ustadz dan kyai-nya dengan predikat Ahlul Bid'ah. Saya coba merenung, rasanya ingin menangis dan prihatin; Sudah seberapa jauhkah amalan-amalan saya jika dibanding dengan para Salafush Sholih ? Kadang-kadang malah saya takut jangan-jangan amalan saya baru sebatas mulut dan tenggorokan saja...! Sungguh saya belum ada apa-apanya jika melihat : - Qiyaamul Lail - Tingkat khusyu' dan keikhlasan - Zuhud - Akhlaq - Ibadah dan amal sholeh lainnya yang dilakukan para salafush sholeh. Mohon ma'af yang sebesar-besarnya jika tulisan saya mengeruhkan suasana milis ini. Wassalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh Abdul Rochim __________________________________________________ Do You Yahoo!? Talk to your friends online with Yahoo! Messenger. |
Re: tanya
assalamualaikum
saya hanya ingin menyoroti bagian ini, ini bukan pesan pribadi kan kalau pribadi tentu aja nggak dimiliskan. anay way akhi, ana tetap ingat pesan antum yang disampaikan diRIKOKAIKANmajlis secara syirriyyah ??? untuk apa dan kenapa ? wassalam ahmad iqbal ______________________________________________________ Get Your Private, Free Email at |
Re: tanya
A L S
From: "iip hidayat" <iipsh@...>Wa'alaikum salam wr. wb. Bener antum jadi ke Okayama, buat Tholabur Rizq dan berda'wah kan?! Demikinlah rupanya ketatapan Allah itu berlaku Antum kan lebih faham dari ana bahwa kalau mau Tholabul 'ilm ya bukan ke Jepang tempatnya, sekalipun bicara diluar arti 'ILM menurut salafush sholeh. Dan antum kan lebih faham tentang hadits INNAMAL A'AMALU BINNIYAAT WA INNAMAA LIKULLI 'MRI'IN MAA NAWAA. Antum juga lebih faham dari ana, karena antum lebih punya BASHIROH, bahwa jangankan meningkatkan Iman, buat mempertahankan / menjaga iman saja di tengah-tengah orang kafir itu kan berat? Antum dulu pernah mengabarkan ke ana bahwa Al-Iman Ali bin Abi tholib r.a. menafsirkan surat Al-anfal ayat dua dengan pernyataan bahwa iman itu naik dan turun. alhamdulillah kini ana telah mengetahui bahwa itu merupakan satu diantara pokok aqidah shahehah, ana juga telah paham bahwa iman naik dengan ilmu dan amal sholeh, dan iman turun kerna kebodohan dan ma'syiat. Kemudian di Jepang, darimana ilmu kita akan bertambah kalau bukan dari kitab. Demikian ana sampaikan kepada muhsinin di sekitar ana, maka pada mereka setidaknya ana tunjukkan tiga kitab berikut* - fiqih sunnah - TAfsir Ibnu Katsir dan - riyadush sholihin Alhamdulillah, ada yang telah memiliki ada yang berjanji sepulan gke Indonesia nanti dan lain-lain. YANG TERDEKAT DENGAN ANA RUMAHNYA, punya ibnu katsir tapi JULID VII (tujuh) nya belum dapat. Nah akhi, tolong bawa kitab sebanyak-banyaknya biarlah kembar, toh bisa dipinjamkan ke orang lain. Sedang ana sendiri telah punya setidaknya kitab-kitab berikut (insyaallah, akan terus bertambah) FIQIH - Fiqih sunnah (versi Indonesia dan Arab, semuanya belum di tahqiq) - Bulughul Marom (terjemah Indonesia) - Jawahirul bukhori bis syarah Al Qostalani (versi Arab) - Tarbiyatul aulad (Nasih ulwan, versi Indonesia) - Praktek sholat Nabi, albani TAFSIR - Tafsir Ibnu katsir (versi Arab) AQIDAH / TAUHID - Matan dan syarah Aqidah Thohawiyyah (versi Arab) - Kitab Tauhid (versi Arab) - Syarah kitab Tauhid: 1. Qorata'ayun lil muwahidin (versi Arab) 2. Fathul Majid (versi Arab) 3. taisyir fil 'azizil hamid? (diterjemahkan menjadi Ketuhanan yang MahaEsa menurut Islam) - dan beberapa kitab kecil lain semisal Majmul I'tiqod aimatus salaf (versi arab dan Indonesia), Talbis Iblis dll HADITS - silsilah Asshohehahah jilid 1,2,3 (versi indonesia) - silsilah ad dhoifah jilid 1 (versi Indonesia) - Jamu'ul ulm wal hikam (versi Arab lengkap dengan tahrij dan tahqiq) dan kitab kecil lain semisal pengantar ilmu haditsnya astd. Habsi Assidiqi ADAB - Riyadhus sholihin (versi Indonesia, tanpa tahrij dan Tahqiq) - Minhajul Qoshidin (versi Arab dan indonesia, keduanya tanpa tahqiq) - At-Targhib wat-tarhib oleh ibnu hajar (versi Arab) SIROH - Muhtashor Sirotur rosul, Ibn Wahab (vesi Arab) - Rohiqul Mahtum, almubarok furri (versi Arab) MAJALAH - bundhel As-sunnah tahun II dan III DLL Kalau antum mau melengkapi dari kitab di atas ya tolong carikan yang ada tahqiqnya. Tahqiq kan bisa dibilang separoh dari ilmu dalam kitab itu?!! Dan kalau antum mau ngasih hadiyyah yaa terjemah kitab-kitabnya IBNU QOYYIM jadilah. any way, alhamdulilah, salah satu dari ruang tempat ana tinggal telah sedikit bersuasana ALMAKTABAH dan alhamdulillah sediit banyak ada orang yang peduli memanfaatkannya. Antum perlu tahqiq-nya Syaikh Al-Albani pada kitab Fiqh-Bahkan ana tidak tahu sudah selesai atau belum. Antum bawa apa sajalah!! Termasuk bawa diri antum ke KOBE. Nanti kita bekerja sama antum yang bacakan bahasa Arabnya ana yang dibacakan. Antum kan tentunya maklum seberapa sih kemampuan seorang yang beljar bahasa Arab sendiri hanya berbekal hafalan qur'an dan Hadits ditambah sejumut Nahwu (itupun cuma bab I'ROB) dari akhi Qurnaidi (mahasiswa LIPIA). Sekian dulu akh IIP, semoga kembalinya antum ke Jepang tidak sia-sia dan tidak menyia-nyiakan sisa hidup antum. Semoga taqdir Allah yang menetapkan antum akan kembali ke Jepang, bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akherat. Semoga allah memberi antum keberanian dan kebanggaan sebagai seorang MUSLIM MUWAHID yang memiliki pandangan hidup dan cara berfikir yang berbeda dengan KAFIR MUSYRIK yang tidak ingin bertemu Allah, dan merasa puas hanya dengan hidup di dunia. LAA YASTAWII ASHABUL NAARI WA ASHABUL JANNAH .... Semoga Allah senantiasa menjaga dan menguatkan ima antum. Sayang antum beberapa waktu lalu tidak sempat mampir ke Kobe walau sudah ana iming-imingi dengan kehadiran alimamul masjid al haram al Makkah al Mukaromah syeikh UMAR MUHAMMAD, padahal banyak yang ingin ana samapaikan. anay way akhi, ana tetap ingat pesan antum yang disampaikan diRIKOKAIKAN dibagi buta dengan mengendap-endap masuk ke kamar Akhuna Abdur Roman agar tidak terbungkar ke SYIRIan majlis kita bahwa: Al jama'ah huwa ahlul haq walau qilil wa al firqoh huwa ahlul bathil walau katsiir antum menisbatkan perkataan ini ke Imam ali bin Abi Tholib?? Semoga allah menyatukan hati kita diatas al Haq. Akhuka ad dhoif, Abu Luthfi ______________________________________________________ |
Re: Membuat Index hadits di 'Silsilah Hadits Shahih' dan 'Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu' Syaikh Albani (Rahimahullah) (fwd)
Bismillahirrahmanirrahim
toggle quoted message
Show quoted text
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillah, ana rasa usul anta sangat bagus. InsyaAllah hal yang seperti ini akan sangat besar manfaatnya, karena akan mempermudah kita mengecek ulang keshahihan hadits yang dipakai dalam suatu pembahasan. Karena bisa langsung secara online. Sekalian saya tanya, mungkin sudah ada yang mengetahui website yang berisikan kitab-kitab hadits seperti Bukhori, Muslim atau yang lainnya. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh -bowo- -----Original Message----- |
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 23 = Borok-Borok SUFI 1/3]
Y & R
¿ªÔÆÌåÓý?
?
BOROK-BOROK SUFI
?
oleh
Salim Al-Hilali dan Ziyad
Ad-Dabij
?
Bagian pertama dari tiga tulisan
[1/3]
? KATA PENGANTAR
?
Sebagai kelanjutan dari pembahasan yang lalu
[Masalah-22], maka kami angkat pula penjelasan yang lebih rinci dan ilmiah
mengenai Tarekat Sufi oleh Salim al-Hilali dan Ziyad ad-Dabij, yang disadur dari
kitab karya mereka yaitu ; Al-Islam fi-Dha'u Al-Kitab wa
As-Sunnah, cet.II, hal. 81-97. Dan dimuat di majalah As-Sunnah edisi
17/II/1416H-1996M, dengan membawakan judul Borok-Borok Sufi, selamat
menyimak.
?
?
BOROK-BOROK
SUFI
?
Tasawuf merupakan gerakan berpola pikir
filsafat klasik yang mengekor kepada para filosof dan ahli syair Romawi, India
dan Persia. Namun, dalam hal ini, kita akan membatasi kajian masalah sufi dengan
berkedok Islam. Kedok Islam ini dikenakan sebagai upaya menutupi hakikatnya.
Maka barangsiapa yang meneliti dan mengamati
gerak-geriknya, niscaya akan berkesimpulan, bahwa sufi bukan Islam. Baik
menyangkut aqidah, prilaku dan pendidikan.
?
?
MENGENAL BEBERAPA KEYAKINAN
SUFI
?
Sesungguhnya para penguasa sufi telah
berusaha memelihara keyakinan-keyakinan tasawuf, yakni, dengan merancukan dan
menghapuskan ayat-ayat Al-Kitab Al-Karim. Membolak-balik, serta merubah
pemahaman Sunnah An-Nabawiyah yang telah suci. Akan tetapi Allah Subhanahu wa
Ta'ala telah menakdirkan untuk agama ini, orang-orang yang memperbaharui
agama-Nya.
?
Yakni, dengan membersihkan Islam dari
bermacam aqidah dan filsafat yang mengalir dalam benak manusia akibat pengaruh
pola pikir keberhalaan. Maka, diungkaplah borok-borok mereka, dipilah perkataan
mereka serta diterangkan kebohongannya. Metoda merekapun dibuyarkan dengan
menelaah kitab-kitab induk sufi. Berikut secara ringkas ditampilkan
keyakinan-keyakinan mereka.
?
Ilmu Laduni.
Istilah ini dikaitkan kepada firman-Nya
Subhanahu wa Ta'ala tentang nabi Khidir:
"Wa 'allamnaahu min Ladunnii 'ilmaan" "...Dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.". (Al-Kahfi : 65). Yang dimaksud dengan ayat diatas, menurut
mereka, adalah disingkapnya alam gaib bagi mereka. Caranya, dengan
kasyaf (penyingkapan), tajliyat (penampakan) serta melakukan
kontak langsung dengan Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam 1). Mereka berdalil dengan
firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengganjari kepada kalian semua". (Al-Baqarah : 282). Pemikiran ilmu laduni dipelopori oleh Hisyam
Ibnu Al-Hakam (wafat 199H), seorang penganut Syi'ah yang mahir ilmu kalam. Ia
berasal dari Kufah. 2)
?
Orang-orang sufi, dalam rangka merealisir
ajarannya, menempuh beberapa jalan. Jalan terpenting itu, diantaranya
:
Sanggahan terhadap pernyataan-pernyataan sebagaimana diungkap
diatas :
?
Pertama.
Barangsiapa berkeyakinan, bahwa dengan kemampuannya dapat
berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti keadaan nabi
Khidir dengan nabi Musa, maka ia telah kafir berdasarkan ijma'
para ulama kaum muslimin. Karena, nabi Musa tidaklah diutus kepada nabi Khidir,
dan tidak pula nabi Khidir diperintahkan untuk mengikuti nabi Musa.
?
Padahal Allah telah menjadikan masing-masing nabi mempunyai
jalan dan minhaj yang berbeda-beda. Dan peristiwa yang demikian
itu, berulang kali terjadi sebelum beliau diutus sebagai nabi. Seperti,
sezamannya nabi Luth denga nabi Ibrahim, nabi Yahya dengan nabi Isa.
?
Sesungguhnya para nabi tersebut dibangkitkan untuk kaumnya
saja, sedangkan Muhammad shalallallahu 'alaihi wa sallam dibangkitkan untuk
seluruh manusia hingga hari kiamat. Telah bersabda Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
"Artinya : Adalah para nabi diutus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia". (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim). "Artinya : Tidak seorang pun dari umat ini yang mendengar tentangku, baik Yahudi atau Nashrani, kemudian tidak beriman kepadaku, melainkan akan dimasukkan ke neraka" (Hadits Shahih Riwayat Muslim I/93). Aqidah semacam ini merupakan asasnya Islam, berdasarkan firman-Nya
Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Tidaklah engkau Kami utus kecuali untuk seluruh manusia, sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan". (Saba' : 28). Dan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Katakanlah, wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua". (Al-A'raf : 157). Dan siapa saja yang 'alim, baik jin maupun manusia,
diperintahkan untuk mengikuti rasul yang ummi ini. Maka
barangsiapa yang mengaku bahwa dengan kemampuannya dapat keluar dari
minhaj dan petunjuk nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
ke minhaj lainnya, walaupun minhaj Isa, Musa, Ibrahim, maka dia sesat dan
menyesatkan. Telah bersabda Shalallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Seandainya Musa turun, lalu kalian semua mengikutinya dan meninggalkan aku, maka sungguh sesatlah kalian. Aku adalah bagian kalian, dan kalian adalah bagian dari umat-umat yang ada". (Riwayat Baihaqi dalam Syu'abu al-Iman, dan lihat pula dalam Irwa'al-Ghalil karangan Al-Bani hal. 1588). Adapun keyakinan orang-orang sufi bahwa nabi Khidir masih tetap hidup,
selalu berhubungan dengan mereka, mengajarkan kepada mereka ilmu yang diajarkan
Allah kepadanya, seperti nama-nama Allah yang Agung, hal ini merupakan dusta dan
mengada-ada. Karena menyelesihi Al-Qur'an secara nyata :
"Artinya : Dan tidaklah kami jadikan seorang manusiapun sebelummu abadi". (Al-Anbiya' : 34). "Artinya : Tidak ada satu jiwapun yang bernafas pada hari ini yang datang dari zaman seratus tahun sebelumnya, sedangkan dia saat sekarang ini masih hidup". (Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi dari Jabir). Hadits-hadits yang menerangkan masih hidupnya nabi Khidir semuanya
maudhu' (palsu) menurut kesepakatan seluruh ulama hadits.9)
?
Kedua.
Adapun hujjah mereka dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah dan Allah akan mengajarimu (ilmu)". (Al-Baqarah : 282). Hal itu bukanlah hujjah, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
telah menerangkan pemahaman ayat ini dan telah menentukan cara mencari ilmu yang
disyari'atkan dan diwajibkan atas setiap muslim. Seperti sabdanya Shallallahu
'alaihi wa sallam.
"Artinya : Sesungguhnya ilmu itu (diperoleh) dengan cara belajar". (Hadits Riwayat Daruquthni dalam Al-Ifrad wa al-Khatib dalam tarikhnya dari Abu Hurairah dan Abu Darda'. Lihat Silsilah Ash-Shahihah 342). Kata innama (sesungguhnya) disini adalah untuk
membatasi. ?
Ketiga.
Perihal pendapat mereka yang menyatakan, bahwa mencari ilmu
dengan cara belajar adalah jalan yang memayahkan, terlalu bertele-tele, dianggap
condong kepada dunia serta menyita perhatian dan kesungguhan (walaupun telah
tinggi dalam menuntut ilmu tadi), tetap dianggap tidak sempurna. Kecuali, bila
ditempuh dengan cara kasyaf dan ilham.
?
Berkenan dengan ilmu itu sendiri, termasuk tentunya dalam
pengamalannya. Bahkan sebatas mencari ilmu semata. Berkata Ibnu Al-Jauzi,
"Iblis menginginkan untuk menutup jalan tersebut dengan cara yang paling
samar. Memang jelas bahwa yang dimaksud adalah mengamalkannya bukan sebatas
mencari ilmu saja. Namun, dalam hal ini para penipu itu telah menyembunyikan
masalah pengamalannya. 10) Dan tidaklah
kasyaf yang mereka dakwakan itu, kecuali hanya khayalan setan
belaka.
"Artinya : Maukah Aku khabarkan kepada kalian tentang kepada siapa setan turun ? (Setan) turun kepada setiap pendusta dan suka berbuat dosa. Mereka menghadapkan pendengarannya itu (kepada setan), dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta". (Asy-Syu'ara : 221-223). "Artinya : Tidaklah kamu melihat bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghusung mereka agar berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh ? Maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksaan bagi mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung (hari siksaan) itu untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. Ingat ketika hari Kami mengumpulkan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabb yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat. Dan kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga". (Maryam : 83-86). Adapun pengakuan mereka, seperti pensyarah Al-Ushul
katakan, bahwa kasyaf merupakan bagian dari iman yang benar.
Dan maksud kasyaf adalah disingkapkannya sebagian yang
tersembunyi, dan tidak tampak, mengetahui gerak-gerik jiwa dan niat serta
kelemahan sebagian manusia. Kasyaf semacam inilah yang
disebutkan dalam hadits syarif sebagai firasat seorang yang beriman. 11) Jadi bila ada perkataan mereka semacam ini :
"Telah mengabarkan kepadaku hatiku dari Rabb-ku"
tidak lain adalah perkataan khurafat. ?
Keempat.
Sebagian mereka mengakku dapat melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dalam tidurnya, lalu mengajarkan kepadanya beberapa perkara
dan memintanya untuk berbuat begini dan begitu. Seperti, kata Ibnu Arabi,
"Sesungguhnya aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
dalam mimpi. Aku melihatnya saat sepuluh akhir di bulan Muharram 627H, di
Mahrusah, Damsyiq. Saat itu di tangan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam
membawa kitab. Maka sabdanya kepadaku, 'Kitab ini adalah kitab Fushush
Al-Hikam'. Ajarkan dan sebarkan kepada manusia agar bisa memetik
manfa'at darinya. Kemudian aku katakan, Aku dengar dan taat kepada Allah,
Rasul-Nya serta ulil amri diantara kita sebagaimana yang engkau
perintahkan. Maka, aku pun berusaha merealisasikan cita-cita dan aku murnikan
niatku serta kubulatkan tekad untuk mengajarkan kitab ini sebagaimana diajarkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. tanpa mengurangi dan
menambahinya".
?
Bantahan terhadap pendapat diatas adalah sebagai
berikut.
Berdasarkan keterangan diatas, maka kita berkeyakinan bahwa
Ibnu Arabi dan para pengikutnya adalah dajjal-dajjal Khurasan. Sedang
perkataan-perkataan mereka dusta dan tidak mengandung kebenaran sama
sekali.
?
Bersambung
Syari'at dan Hakikat
? Fote
Note.
1.? Ihya
'Ulummuddin, Al-Ghazali, I/19-20 dan III/26, cet. Istiqomah,
Qahirah.
2.? Minhaj
As-Sunnah, Syaikh Islam Ibnu Taimiyah, hal. 226
3.? Quwat
Al-Qulub, III/35
4. Al-Futuhat
Al-Makkiyah, Ibnu Arabi, I/37.
5.? Al-Kawakib
Ad-Durriyah, hal. 226 dan Al-Futuhat Al-Makkiyah, I/365.
6.? Al-Kawakib
Ad-Durriyah, hal. 246 dan Rasail, Ibnu Arabi, hal.4.
7. Al-Mizan,
I/28.
8. Tablis Iblis, hal.
370.
9.? Al-Manar
Al-Munif, Ibnu Qayim Al-Jauziyah.
10. Shaid Al-Khaathir,
Ibnu Jauzi, I/144-146.
11. Syarah Al-Ushul
Al-Isyrin, hal 27.
?
?
?
? ?
?
? ?
?
?
? ?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
|
Re: tanya
iip hidayat
Bismillahirrokhmanirrokhiem..
Assalamualaikum.... akh yanto, di antum ada kitab apa aja ? Penting info-nya buat ana, biar nanti kalau kembali ke okayama ngga perlu bawa banyak kitab... Antum perlu tahqiq-nya Syaikh Al-Albani pada kitab Fiqh- Sunnah ? Insya Allah Nanti ana bawakan (kalau ketemu nyarinya di Indonesia). Setahu ana, kitab itu belum di-indonesiakan. Abu Nisa ______________________________________________________ |
status hadith
Abu Az-Zuhri
Assalamualaikum warahmatullah,
Pohon tuan yg arif "barangsiapa belajar (studi) tanpa guru, maka syaitanlah gurunya." Sekiranya tuan tahu mengenai status hadith di atas samada ia shahih, hasan, dha'if atau maudhu' atau seumpamanya. Dapatlah kiranya kalau tuan tahu dapat mendatangkan sanadnya dan syarhnya sekali (jika mampu). Segala bantuan saya dahului dgn jutaan terima kasih. Wslm. |
Re: tanya(tambahan)
A L S
Assalamu'alaikum
Ada sedikit yang silap pada jawaban e-mail yang ana berikan ke antum barusan, yakni bagian sbb: Yang ini ana tidak tahu dalilnya. Dalam arti adakah dalil yang disebutkan di bawah dapat dipakai sebagai dalil atau tidak, juga dalail tentang keraguan Aisyah r.ah saat menerima daging dari seseorang yang baru masuk islam kemudian disuruh membaca Basmalah dan memakannya, bisa dibuat dalil atau tidak, wallahu a'alam.*sampai sejauh mana kita harus memeriksa kehalalan suatu makanan, maksud Ana sendiri meninggalkan untuk memakan yang hanya bertuliskan ABURA saja, (sebatas mampu mengeceknya) telah sampai persaksian seorang teman ke ana bahwa kalau hanya ditulis Abura saja itu berarti kemungkinan terbesarnya adalah hewani, sedang untuk nabati telah jelas@selalu ditulis SHOKUBUTSUYUU. dan kadang kalau makan diluar kita Ana pernah melakukan syafar dengan dua orang multazim fissunnah dari New Zailand dan dari Canada. InsyaAllah yang dari Canada lebih banyak dan lebih sahih ilmunya.bertanya Ana lihat yang dari New Zailand selalu mengecek (bertanya) apakah minyak yang dipakai (menggoreng) itu minyak salada atau bukan. Sedang yang dari Canada, lebih banyak mempertimbangkan sendiri (tidak bertanya), hal yang mengesankan ana pada al-akh yang dari Canada selalu meninggalkan pesan tentang (keberadaan/kebesaran) Allah kepada kasir/pelayan saat beli sesuatu. Awas akhi, ini bukan dalil, tapi sekedar contoh dari dua orang yang jauh lebih 'alim fiddien dari ana. Wallahu a'lam. semampu kita misal bahan utama makanan itu apa dan dengan keyakinan kita Dalam hal berupaya sebatas kemampuan: InsyaAllah antum telah benar. hadits yang terakhir seingat ana dapat antum______________________________________________________ |