Keyboard Shortcuts
Likes
- Assunnah
- Messages
Search
Mohon Pencerahan (Mendesak!)
Busono Suprapto
Assalaamu'alaykum wr.wb.
Ana dapet keluhan dari saudara di Rongkop Gunung Kidul tepatnya di dusun Petir A. Sudah sebulan ini masjid petir a (An Nur) kedatangan aktivis dakwah. Yang dikeluhkan oleh saudaraku itu tentang ajaran mereka.mereka mengajarkan : 1. Pengumpulan darah untuk perlambang persatuan jamaah. 2. Bagi kaum laki-laki selama tiga hari tidak boleh keluar masjid,untuk kebutuhan makan biar istri yang mengantar ke masjid. Padahal sebagian penduduk rongkop hidupnya bertani. 3. Diwajibkan potong rambut bagi laki laki semi cepak(Gundul setengah dari bawah) yang saya tanyakan adakah didalam islam atau sunnahnya ajaran tersebut diatas. Mohon pecerahannya. Sebelumnya ana ucapkan jazakumullah khoir Wassalaamu'alaykum wr.wb. |
|||||
Re: tanya Hadits tentang Ruqyah
Naufal
Sebaiknya kita ittiba' saja pada ruqyah2 yg telah dicontohkan oleh
toggle quoted message
Show quoted text
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sebagaimana yg disebutkan dlm hadits2 shahih, sebagian contoh2 ruqyah menurut tuntunan sunnah bisa dibaca pada bukunya Ust.Yazid Abdul Qadir Jawas yg berjudul "Do'a & Wirid mengobati guna-guna dan sihir menurut AlQur'an dan As-Sunnah", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i. ----- Original Message -----
From: Yunardi Eko W. <yunardi@...> To: <assunnah@...> Sent: Tuesday, May 27, 2003 1:33 PM Subject: RE: [assunnah] tanya Hadits tentang Ruqyah Assalamu'alaikum/ Hadits ternyata termasuk didalamnya penyembuhan dengan mantra danjampi-jampi. Namun demikian bagaimanakah kalau ruqyahnya dengan do'a-do'a dariAl-Qur'an tetapi belum pernah dicontohkan oleh Rasulullah. Seperti yang banyakterjadi sekarang, semacam "pengobatan alternatif". Sebab dengan ayat-atyatAl-Qur'an dan memohon kepada Allah tentu saja jauh dari unsur syirik sebagaimanayang dikatakan oleh Rasulullah:Rasulullah riwayatshallallahu `alaihi wasallam bersabda: pernahImamAhmad dan Abu Dawud).tersebut penjelasannyabacatentang bolehnya ruqyah dengan Ayat-ayat Al-Qur'an tetapi rubriktidakpanjang (lengkap). Diantara yang saya baca adalah Kitab Tauhid SyaikhMuhammadBin Abdul Wahab dan kitab Do'a dan Wirid Ustadz Yazid.Pada majalah AsuSunnah edisi 02/Tahun Vi/1423H/2002M hal.28-32 pada "Ruqyah;Aqidah ada pembahasan tentang Ruqyah yaitu pada artikel yg berjudul Asifuddin.Pengobatan Alternatif Bolehkah?" dirangkum oleh ust.Ahmas Faiz jelasBerikut ini saya salinkan sebagiannya saja secara ringkas, untuk lebih mantera.silahkan baca pada majalah AsSunnah edisi tsb. shalallahuPada zaman Jahiliyah dahulu, kebanyakan menggunakan bahasa-bahasa, adalah`alaihi wasallam bersabda: dalamsyirik." dalam)hadits di atas adalah kata jama` dari ruqyah. Tetapi maksud(syirik yanghadits itu tidak meliputi semua ruqyah. Yang dimaksud hanyalah ruqyah Lalutidak dibenarkan oleh syari'at. danbeliau rahimahullah membawakan hadits tentang dilakukannya ruqyah dengan ar-Ruqa>doa-doa yang dibacakan kepada orang sakit.(Lihat Risalah fi Ahkam mengandungwat Tama'im, karya Abu Mu'adz Muhammad bin Ibrahim hal.13) binunsur-unsur syirik. Itulah ruqyah yang diharamkan dalam islam melakukanAbdul Wahab, mengatakan: "Nabi shalallahu `alaihi wasallam telah diperbolehkanruqyah, juga di ruqyah, dan beliau memerintahkan orang melakukan ruqyah Arab,atau diperintahkan. melakukansebab barangkali merupakan perkataan kufur ata perkataan yang mengandung Ruqaruqyah zaman Jahiliyah. Maka kami bertanya:"Ya Rasulullah, bagaimana maa lam yakun fiihi syirkun) |
|||||
Re: ibadah haji
Bambang Setiawan
wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh :-)
bismillahirrohmanirrohiim, akhiy, setau ana, menciumnya bukan wajib, tapi sunnat. tolong diluruskan bila ana salah, Correct Me If I'm Wrong (CMIIW). Mengenai serial tuntunan haji antum bisa lihat di archive yahoogroups.com di milis assunnah posting dari akhiy Yayat. Insya Alloh ana akan masukkan ke situs www.hibban.net mohon sabar menunggu :-) wassalamu'alaikum :-) -bambang setiawan- ======= At 2003-05-26, 13:02:00 you wrote: ======= Ass Wr Wb, Best regards. Bambang Setiawan bsetiawan@... 2003-05-28 |
|||||
Re: sholat sunnat
Naufal
toggle quoted message
Show quoted text
----- Original Message -----
From: <asep_wawan@...> To: <assunnah@...> Sent: Tuesday, May 27, 2003 10:04 PM Subject: [assunnah] sholat sunnat ada yang bisa kasih dalil tentang shalat sunnat apa saja yang dicontohkanAntum bisa baca buku yg berjudul "Kumpulan Shalat Sunnah dan Keutamaannya", penerbit DarulHaq, terjemahan dari Kitab "Shalatut Tathawu` Mafhumun, wa Fadhailun, Wa Aqsamun, wa Anwa'un, wa Adabun fi Dhauil Kitabi was Sunnah" karya Syaikh Dr.Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani. Di buku itu disebutkan shalat2 sunnah yg dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam disertai lengkap dgn dalil2 nya. |
|||||
SHALAT JUM'AT
TANYA MASALAH SHALLAT JUM?AT
Assalamu?alaikum WR.WB Ditempat saya bekerja selalu diadakan shallat jum?at berjama?ah rutin setiap hari jum?at kecuali hari libur. Pernah suatuwaktu/beberapa waktu hotib tidak bisa datang dan digantikan dengan rekan ana sendiri. Namun dalam pelaksanaanya pernah terjadi satu hotib dan satu imam. Khotibnya lain dan Imamnya juga lain (ada dua orang) mohon penjelasan serta dilengkapi dengan dalil nya mengenai yang ana jelaskan diatas. Wasallamu?alaikum WR.WB |
|||||
Re: Bagaimana risalah sampai pada golongan Jin ?
Abu Hazim
From: "Wahyu R Zaenie" <wahyu@...>
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuhWa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahi Rabbil'alamin Sehubungan dengan Surat Adz-Dzariyaat ayat 65, yang artinya "tidaklah AkuAda yang harus diralat. Surat adz-Dzaariyat surat 51 hanya sampai 60 Dan ayat yang dimaksud diatas adalah ayat no 56, bukan 65 ketahui bahwa golongan Jin juga ada yang kafir dan mukmin. Mohonpenjelasan bagaimana risalah Islam sampai pada golongan Jin ini dan apakah caramereka beribadah juga sama seperti cara ibadah yang kita lakukan?Tanpa bermaksud menjawab, ana hanya memberikan tausiyah kecil, bahwa kita sebagai manusia diberi kewajiban untuk beribadah, maka kita pun harus mengetahui, mempelajari, memahami dan mengamalkan ibadah yang di bebankan kepada kita sebagai manusia. Maka sebelum menjawab pertanyaan al akh Wahyu, bahkan sebelum kita bertanya pertanyaan yg sama, maka kita harus bertanya dulu: 1. Sudahkah kita mengetahui kewajiban ibadah kita sebagai manusia 2. Sudahkah kita mempelajari kewajiban ibadah kita sebagai manusia 3. Sudahkah kita memahami kewajiban ibadah kita sebagai manusia 4. Sudahkah kita mengamalkan kewajiban ibadah kita sebagai manusia Sudahkah kita melaksanakan langkah-langkah diatas sesuaia kehendak Allah Ta'ala, sesuai yang diajarkan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, sesuai pemahaman para shahabat ridwanallahu'alaihim ajma'in ? Mungkin sesudah semua ilmu itu kita ketahui, pelajari, pahami dan amalkan, barulah kita bertanya masalah cara ibadahnya jin, itupun kalau ada manfaatnya untuk mendekatkan diri pada Allah Ta'ala. Untuk mencukupi rasa penasaran kita, salah satunya adalah mungkin cukup dengan membaca surat Jin surat 72. Dengan membaca suratnya, terjemahannya dan tafsirnya, menurut penjelasan para Ulama ahli Tafsir. Wallahu'alam Jazakallahu atas penjelasannya.Wajazakallahu khairon Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuhWa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakaatuh |
|||||
KONTAK DG AKHWAT BANDUNG?
Febri Kristianto
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Afwan ana mengganggu. Ana mau tanya bisa yg dapat ana hubungi untuk akhwat di bandung. Ana punya teman Akhwat di Bandung, dia ingin sekali ikut kajian Salaf di bandung dan teman ana tinggal di daerah CISITU, mungkin ada akhwat yang dekat di CISITU? sehingga kalau mau berangkat kajian bisa bersama2 berangkatnya. Bisa konfirmasi balik secepatnya jika ada yang bisa ana hubungi. wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh |
|||||
Bagaimana risalah sampai pada golongan Jin ?
Wahyu R Zaenie
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh
Sehubungan dengan Surat Adz-Dzariyaat ayat 65, yang artinya "tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia, kecuali untuk beribadah ...", selanjutnya kita ketahui bahwa golongan Jin juga ada yang kafir dan mukmin. Mohon penjelasan bagaimana risalah Islam sampai pada golongan Jin ini dan apakah cara mereka beribadah juga sama seperti cara ibadah yang kita lakukan? Jazakallahu atas penjelasannya. Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh |
|||||
DAURAH MUSLIMAH VI - BOGOR
DAURAH? MUSLIMAH VI
?
Bingkisan Istimewa Untuk Ukhti Muslimah
?
?
Sabtu-Ahad,
?6-7 Rabiuts-Tsaani 1424H
7-8 Juni 2003M
Pukul 08.30-16.00WIB
?
?
Masjid Imam Ahmad bin Hanbal
KPP IPB Baranang Siang IV BOGOR
?
?
Pemateri :
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Ustadz Fariq?bin Gasim Anuz
?
?
Materi :
Ibadah
Aqidah Islam
Pernikahan Islami
Akhlak Muslimah
Pendidikan Anak
?
? Diselenggarakan oleh :
QISMUL MUSLIMAH MAJLIS TA'LIM AL-FURQAAN - BOGOR
INFORMASI & PENDAFTARAN :
Novi?0251-622208
Eko? 0251-627526/08179813832
Hana 08174827621
Khusus untuk denah/lokasi Masjid, bisa ditanyakan kepada :
Zaki?0251-628743/08156887807
Hermawan 0251-383746/0818176848
Add photos to your e-mail with Get 2 months FREE*. |
|||||
lima buku baru di situs maktabati.tk
Muhammad Elvi bin Syamsi
¿ªÔÆÌåÓýassalamu'alaikum
jangan lewatkan untuk mendapatkan kitab gratis dari
situs www.maktabati.tk sekarang ada lima
buku lagi yang baru , semuanya di dalam bidang hadits :
?
1). Sunan Tirmizi
?
2). Sunan An Nasai.
?
3).Irwa' al Ghalil
pengarang : Syeikh Al Albani.
Kata pengantar :Kitab ini adalah kitab takhrij
hadits kitab Manarul Sabil, kitab pegangan mazhab Hambali.
?
4)Al Adabul Mufrad.
oleh Imam Bukhari.
?
5). Taqribut Tahdzib
pengarang : Ibnu Hajar
Kata pengantar : Kitab ini mengenalkan kepada kita
rijal sanad (perowi-perowi hadits) kutubus sittah. Buku ini sangat
penting sekali bagi orang yang ingin menghukum satu sanad dari sanad hadits,
sebab pengarang mencantumkan darajat perowi itu menurut jarh wa
ta'dil.
?
silahkan didownload sekarang juga
.....
wassalamu'alaikum
?
?
Abu Abdilah Muhammad Elvi bin
Syamsi ================================================================ Dai di Islamic Dawa & Guidance Center Hail, Saudi Arabia. Po.Box : 2843. Tel : (00966)-6-5334748, Fax : (00966)-6-5432211. Mobile ( HP ) : (00966)-52104132 |
|||||
Re: tanya hadits mengusap kepala seusai shalat
Abu Ariq
--- "Yunardi Eko W." <yunardi@...> wrote:
Assalamu'alaikum wa'alaikumus salam dicopy dari semoga bermanfaat wassalam Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a Abdul Hakim bin Amir Abdat PENDAHULUAN Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila telah selesai berdo'a, kemudian mereka mengusap muka mereka dengan kedua telapak tangannya. Mereka yang mengerjakan demikian itu, ada yang sudah mengetahui dalilnya, tapi mereka tidak mengetahui derajat dari dalil tersebut. Apakah sah datang dari Nabi shallallau 'alaihi wa sallam atau tidak .? Ada juga yang mengerjakan karena ikut-ikutan (taklid) saja. Oleh karena itu jika ada orang bertanya kepada saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) : "Adakah dalilnya tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo'a, dan bagaimana derajatnya, sah atau tidak dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ..? Maka saya menjawab ; "Bahwa tentang dalilnya ada beberapa riwayat yang sampai kepada kita, tapi tidak satupun yang sah (shahih atau hasan) datangnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam". Untuk itu ikutilah pembahasan saya di bawah ini, mudah-mudahan banyak membawa manfa'at bagi saudara-saudara. HADIST PERTAMA "Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; "Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : Apabila engkau meminta (berdo'a) kepada Allah, maka hendaklah engkau berdo'a dengan kedua telapak tanganmu, dan janganlah engkau berdo'a dengan kedua punggungnya. Maka apabila engkau telah selesai berdo'a, maka usaplah mukamu dengan kedua telapak tanganmu". (Riwayat Ibnu Majah No. 1181 & 3866). Hadits ini derajatnya sangatlah LEMAH/DLO'IF. Karena di sanadnya ada orang (rawi) yang bernama SHALIH BIN HASSAN AN-NADLARY. Para ahli hadits melemahkannya sebagaimana tersebut di bawah ini : Kata Imam Bukhari : Munkarul Hadits (orang yang diingkari hadits/riwayatnya). Kata Imam Abu Hatim : Munkarul Hadits, Dlo'if. Kata Imam Ahmad bin Hambal : Tidak ada apa-apanya (maksudnya : lemah). Kata Imam Nasa'i : Matruk (orang yang ditinggalkan haditsnya). Kata Imam Ibnu Ma'in : Dia itu Dlo'if. Imam Abu Dawud telah pula melemahkannya. [Baca : Al-Mizanul 'Itidal jilid 2 halaman 291, 292). Imam Abu Dawud juga meriwayatkan dari jalan Ibnu Abbas, tapi di sanadnya ada seorang rawi yang tidak disebut namanya (dalam istilah ilmu hadits disebut rawi MUBHAM). sedang Imam Abu Dawud sendiri telah berkata : "Hadits inipun telah diriwayatkan selain dari jalan ini, dari Muhammad bin Ka'ab al-Quradziy (tapi) SEMUANYA LEMAH. Dan ini jalan yang semisalnya, dan ia (hadits Ibnu Abbas) juga lemah". (Baca : Sunan Abi Dawud No. 1485). HADITS KEDUA Telah diriwayatkan oleh Saa-ib bin Yazid dari bapaknya (Yazid) : "Artinya : Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila beliau berdo'a mengangkat kedua tangannya, (setelah selesai) beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya". (Riwayat : Imam Abu Dawud No. 1492). Sanad hadits inipun sangat lemah, karena di sanadnya ada rawi-rawi : IBNU LAHI'AH, seorang rawi yang lemah. HAFSH BIN HASYIM BIN 'UTBAH BIN ABI WAQQASH, rawi yang tidak diketahui/dikenal (majhul). [Baca : Mizanul 'Itidal jilid I hal. 569]. HADITS KETIGA Telah diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, ia berkata : "Artinya : Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila mengangkat kedua tangannya waktu berdo'a, beliau tidak turunkan kedua (tangannya) itu sehingga beliau mengusap mukanya lebih dahulu dengan kedua (telapak) tangannya". (Riwayat : Imam Tirmidzi). Hadits ini sangat lemah, karena disanadnya ada seorang rawi bernama HAMMAD BIN ISA AL-JUHANY. Dia ini telah dilemahkan oleh Imam-imam : Abu Dawud, Abu Hatim dan Daruquthni. Imam Al-Hakim dan Nasa'i telah berkata : Ia telah meriwayatkan dari Ibnu Juraij dan Ja'far Ash-Shadiq hadits-hadits palsu. [Baca : Al-Mizanul 'Itidal jilid I hal. 598 dan Tahdzibut-Tahdzib jilid III hal. 18-19] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : "Adapun tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya di waktu berdo'a, maka sesungguhnya telah datang padanya hadits-hadits yang shahih (lagi) banyak (jumlahnya). Sedangkan tentang beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya (sesudah berdo'a), maka tidak ada padanya (hadits yang shahih lagi banyak), kecuali satu-dua hadits yang tidak dapat dijadikan hujjah (alasan tentang bolehnya) dengan keduanya". [Baca : Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 22 hal. 519]. Saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) berkata : Bahwa perkataan Ibnu Taimiyah tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a dengan mengangkat kedua tangannya telah datang padanya hadits-hadits yang shahih lagi banyak, ini memang sudah betul dan tepat. Bahkan hadits-haditsnya dapat mencapai derajat mutawatir karena telah diriwayatkan oleh sejumlah sahabat. Di bawah ini saya akan sebutkan sahabat yang meriwayatkannya dan Imam yang mengeluarkan haditsnya : Oleh Abu Humaid (Riwayat Bukhari & Muslim). Oleh Abdullah bin Amr bin Ash (Riwayat Bukhari & Muslim). Oleh Anas bin Malik (Riwayat Bukhari) tentang Nabi berdo'a di waktu perang Khaibar dengan mengangkat kedua tangannya. Oleh Abu Musa Al-Asy'ari (Riwayat Bukhari dan lain-lain). Oleh Ibnu Umar (Riwayat Bukhari). Oleh Aisyah (Riwayat Muslim). Oleh Abu Hurairah (Riwayat Bukhari). Oleh Sa'ad bin Abi Waqqash (Riwayat Abu Dawud). Dan lain-lain lagi shahabat yang meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ada berdo'a dengan mengangkat kedua tangannya di berbagai tempat. Semua riwayat di atas (yaitu : tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a mengangkat kedua tangannya) adalah merupakan FI'IL (perbuatan) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Adapun yang merupakan QAUL (perkataan/sabda) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ada di-riwayatkan oleh Malik bin Yasar (sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : "Artinya : Apabila kamu meminta (berdo'a) kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya dengan telapak tangan kamu, dan janganlah kamu meminta kepada-nya dengan punggung (tangan)". (Shahih Riwayat : Abu Dawud No. 1486). Kata Ibnu Abbas (sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) : "Artinya : Permintaan (do'a) itu, yaitu : Engkau mengangkat kedua tanganmu setentang dengan kedua pundakmu". (Riwayat Abu Dawud No. 1486). Adapun tentang tambahan "mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo'a" telah kita ketahui, semua riwayatnya sangat lemah dan tidak boleh dijadikan alasan tentang sunatnya sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jadi yang sunahnya itu hanya mengangkat kedua telapak tangan waktu berdoa. Adalagi diriwayatkan tentang mengangkat kedua tangan waktu berdo'a. "Artinya :Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya Allah itu Baik, dan Ia tidak akan menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah perintahkan mu'minim sebagaimana Ia telah perintahkan Rasul, Ia berfirman : "Wahai para Rasul !.. Makanlah dari yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih, sesungguhnya Aku dengan apa-apa yang kamu kerjakan maha mengetahui ". (Al-Mu'minun : 51). Dan Ia telah berfirman (pula) : "Wahai orang-orang yang beriman !. Makanlah dari yang baik-baik apa-apa yang Kami rizkikan kepada kamu". (Al-Baqarah : 172). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang seseorang yang mengadakan perjalanan jauh dengan rambut kusut-masai dan berdebu. (orang tersebut) mengangkat kedua tangannya ke langit (berdo'a) : Ya Rabbi ! Ya Rabbi ! (Kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selanjutnya) : "Sedangkan makanannya haram dan minumannya haram dan pakaiannya haram dan diberi makan dengan yang haram, maka bagaimana dapat dikabulkan (do'a) nya itu". (Shahih Riwayat Muslim 3/85). Di hadits ini ada dalil tentang bolehnya mengangkat kedua tangan waktu berdo'a (hukumnya sunat). Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, menceritakan tentang seseorang yang berdo'a sambil mengangkat kedua tangannya ke langit. Orang tersebut tidak dikabulkan do'anya karena : Makanan, minuman, pakaiannya, dan diberi makan dari barang yang haram atau hasil yang haram. KESIMPULAN Tidak ada satupun hadits yang shahih tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah berdo'a. Semua hadits-haditsnya sangat dlo'if dan tidak boleh dijadikan alasan tentang sunatnya. Karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka mengamalkannya berarti BID'AH. Berdo'a dengan mengangkat kedua tangan hukumnya sunat dengan mengambil fi'il dan qaul Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah sah. Ada lagi kebiasaan bid'ah yang dikerjakan oleh kebanyakan saudara-saudara kita yaitu : Mengusap muka dengan kedua telapak tangan atau satu telapak tangan sehabis salam dari shalat. __________________________________________________ |
|||||
Re: tanya hadits mengusap kepala seusai shalat
Tribudi
¿ªÔÆÌåÓý
? IncrediMail - Email has finally evolved - |
|||||
Re: dengar kajian assunnah.mine.nu
Abu Hazim
From: "Yunardi Eko W." <yunardi@...>
Assalamu'alaikumWa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh coba di program Real Player, masuk ke Tools - Preferences - Auto Update - Check for update now Wallahu'alam Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Real playernya minta download audio/x-pn-realaudio-plugin; tapi gimana cara |
|||||
Re: Tentang kelompok Islam Jama'ah (mohon bantuan)
RAHMAT
Assalaamualaikum wr.wb.
toggle quoted message
Show quoted text
AKhi, tepatnya di daerah mana itu ? Islam Jamaah alias Darul Hadits alis Lemkari alias LDII alias Khawarij Gaya Baru memang sadis mereka itu. Dan memang rata-rata pengikutnya pandai berekonomi dan berkegiatan sosial. Dan menggunakanya sebagai sarana untuk merekrut, sebelum akhirnya ditarget, dimintai uang dll. Salah satu caraanya adalah berkan saja materi-materi tentang kesesatan mereka ke keluarga dan kerabat antum. Misalnya buku "Membongkar kesesatan LDII" dll. Wass.wr.wb ----- Original Message -----
From: "muhammad tahir" <mt_rasjid@...> To: <assunnah@...> Sent: Tuesday, May 27, 2003 9:05 AM Subject: [assunnah] Tentang kelompok Islam Jama'ah (mohon bantuan) Assalamualaikum Warahmatullahi WabarakatuhNabi Muhammad SAW, para keluarga dan sahabat2nya.pencerahan tentang sesatnya kelompok Islam Jama'ah, yang disertai dalil-dalil.kami (ipar) telah menjadi pentolan IJ tsb. Dan sekarang sangat aktifmempengaruhi anggota keluarga lainnya untuk bergabung dalam kelompokpengajiannya.Walhasil, beberapa keluarga terdekat sudah ikut, dan dampak dari keikut-sertaanmereka ke dalam kelompok tsb, menimbulkan keresahan. Perpecahan dalam keluarga besarkami sudah di depan mata, karena banyaknya perbedaan yg prinsip dalam aqidahdan beribadah.di rumah, sekarang tidak pernah lagi. Bahkan bertamu pun sudah jarang sekali,dekat rumah itui kotor/najis.Astaghfirullah.berminat ikut kelompoknya, termasuk memberi modal usaha dsb.SWT, dan mengamalkan ajaran Islam sesuai tuntunan yg diajarkan oleh Nabiullahmereka tanpa dalil. |
|||||
Re: darah istihadah
sitihapsah2001
Assalamu'alaykum waRahmatullahi waBarakatuh
Awalnya mau ana kirim via japri,tapi barangkali saja bermanfa'at juga bagi umahat lain dan ukhti yang mempunyai masalah sama. Haid; ialah darah yang dikeluarkan rahim perempuan yang telah mencapai aqil baligh. Cyclus 28 hari (bulan syamsyiah), yaitu dari hari pertama pelepasan sel telur pada hari kelima belas ada pelepasan hormon.Setelah sel telur dilepas 14 hari sebelum haid, kalau tidak dibuahi oleh sperma, maka sel telur itu akan mati (hidup 2 x 24 jam)maka keluar darah haid. Secara etimologis; haid artinya mengalir. Waktunya; minimal sehari semalam, paling lama 15 hari,namun umumnya adalah 6- 7 hari. Masa suci;minimal 13 hari atau 15 hari dan maksimal tidak terbatas biasanya 23 atau 24 hari Jenis ; ada 3 1.Mubtada'ah; Yang mengalami pertama kali, berlangsung sehari semalam atau lebih samapi 15 hari. Ia harus meninggalkan sholat,shaum dan hubungan suami- isteri sampai menunggu masa sucinya. 2.Mu'tadah ; Yang mengalami dengan waktu yang tertentu (teratur) setiap bulannya,ia meninggalkan sholat, shaum dan hubungan suami isteri. Jika ia melihat darah kekuning-kuningan atau kehitam- hitaman setelah hari-hari haidnya tidak usyah menggubrisnya, karena Ummu Athiyyah Radhiyallahu Anha,ber kata;"Kami tidak pernah menggubris warna kuning,kehitam- hitaman setelah suci dari haid "(diriwayatkan Al Bukhari) 3.Mustahadhah; Ia mengalami yang darahnya tidak berhenti-henti keluar lebih dari lima belas hari. Yang mengalami mustahadhah,harus melakukan sholat ken- dati darah mengucur dengan mengenakan celana,berwudhu untuk setiap sholat (wajib maupun sunat)dan tidak melakukan hubungan suami isteri (kecuali darurat). Dalil-dalilnya bagi yang mustahadhah: 1.Hadits Ummu Sallamah Radiyallahu Anha bahwa ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi waSallam tentang perempuan terus menerus mengeluarkan darah, maka Rasulullah Shollallahu Alaihi waSallam bersabda: "Bahwa hendaklah ia melihat jumlah malam dan siang ia terbiasa mengalami haid dalam setiap bulan sebelum mengalami apa yang ia alami sekarang (mengeluarkan darah terus menerus), dan hendaklah ia meninggalkan sholat sebanyak hari-hari tersebut dalam se- tiap bulan.Jika hari-harinya telah berlalu,hendaklah ia mandi dan bercawat dengan kain (bercelana), kemudian hendaklah ia shalat". (diriwayatkan Abu Dawud dan an Nasa'i dengan sanad yang baik) Dalil ini bagi perempuan mustahadhah yang memiliki haid pada hari- hari tertentu) 2.Hadits Fatimah bin Abu Hubaisy yang mengeluarkan darah terus menerus, maka Rasulullah shollallahu Alaihi waSallam bersabda, kepadanya:" Jika darah tersebut darah haid, maka hitam yang bisa diketahui.Jika darah itu yang keluar maka tinggalkan shalat.Jika bu- kan darah tersebut,maka berwudhulah setelah mandi, dan shalatlah karena itu bukan darah haid". (Diriwayatkan oleh abu Dawud dan An Nasa'i dishahehkan oleh Ibnu- Hibban). Dalil ini bagi perempuan yang mutahadhah yang tidak mempunyai hari- hari tertentu haid, atau lupa jumlah hari-harinya dan darahnya bisa dibedakan. 3.Hadist Hamnah binti Jahsy Radiyallah Anha yang berkata,aku menge- luarkan darah yang banyak sekali setelah haid, kemudian aku datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi waSallam untuk bertanya kepa- da beliau, kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya itu adalah gangguan syetan, maka haidlah selama enam hari, kemudian mandilah.Jika engkau telah bersih maka , maka shalatlah duapuluh empat hari,atau dupuluh tiga hari dan puasalah.Ker- jakan seperti itu dalam setiap bulan sebagaimana wanita haid". (Diriwayatkan At Tarmidzi dan ia menshahehkannya). Dalil ini bagi perempuan yang tidak mempunyai hari-hari tertentu haid, dan darahnya tidak bisa dibedakan. Disalin dari Ensiklopedi Muslim (minhajul Muslim).Abubakr Jabir alJaziri.Pasal ketujuh, halaman 293-295. Tambahan ;Darah haid, Yang keluar selama enam atau tujuh hari dengan mengenali dari warna (merah tua),banyaknya, rasa pedih dan kekentalan (terkadang berbau). Sedangkan darah istihadhah, adalah darah yang berasal dari urat yang bisa dikenali dari encernya,jumlahnya lebih sedikit, baunya, warna (seperti darah segar)berlangsung terus menerus. Disalin dari Buku Fatwa Kesehatan. Sekian, semoga bermanfa'at. Wassalamu'alaykum waRahmatullahi waBarakatuh siti hapsah --- In assunnah@..., "fatimah_ali2003" <fatimah_ali2003@y...> wrote: Bagaimana kita membedakan antara darah haid dengan darah istihadah?(misal,dari shalat wajib terus ke shalat sunnah rawatib)?bagi yang bisa memberi |
|||||
Re: misi nabi-misi kita
machining
wa'alaikumsalam
toggle quoted message
Show quoted text
Akhi Fillah, Sebenarnya misi para Nabi itu adalah menda'wahkan tauhid dimuka bumi ini, sebagaimana telah dijelaskan didalam satu ayat di surat adzariyaat ayat 65, "tidaklah aku ciptakan jin & manusia kecuali untuk beribadah..", belum lagi ayat-ayat tauhid lainnya masih sangat banyak... Untuk itulah para Nabi siang & malam berda'wah menyeru kepada tauhid ini, mereka sebenarnya bukan hanya mempunyai konflik secara vertikal (dengan penguasa), tapi banyak pula konflik secara horisontal (dengan sesama), contohnya konflik nabi Ibrahim alaihi wasalam dengan orang tuanya + kaum dan rajanya, hikmah yang bisa kita ambil adalah, bahwa para penguasa yang tidak berhukum dengan hukum Allah itu tahu, apabila seandainya seseorang itu bertauhid secara benar dengan mengikuti syari'atNYa, maka artinya seseorang itu orang yang merdeka, dan berarti pula para penguasa yang berkonflik dengan para Nabi itu kekuasaannya secara diktator (ingin menerapkan hukumnya sendiri) jelas akan tidak dianggap oleh orang-orang yang bertauhid, karena mereka hanya taat, cinta, benci, takut, senang, bertaubat, bernadzar, berdo'a, dan lain sebagainya semua jenis ibadahnya hanya ditujukan kepada Allah semata. Satu hal yang mesti kita ketahui, bahwa RAsulullah shalallahu alaihi wasalam sama sekali tidak berda'wah dengan prioritas berdirinya Negara Islam saja, contoh, beliau pernah ditawari untuk dijadikan penguasa, diberi upeti, wanita, dan lainnya, dengan syarat menghentikan da'wah tauhidnya, lalu beribadah secara bergantian (saling menyembah Tuhan masing-masing secara gantian), tapi beliau tidak menerimanya, apa sebabnya, padahal kalau beliau mau menegakkan daulah Islamiyah saja, itu adalah peluang yang sangat tepat, karena apa? kalau hanya hukum rajam, potong tangan, qishash pasti bisa beliau tegakkan karena beliau kududukan didalam masyarakat tersebut, namun karena faktornya adalah faktor tauhid (memurnikan ketaatan kepada Allah didalam penyembahan / ibadah) maka beliau tolak, karena apa? Karena berdirinya kekuasaan beliau bukanlah tegak diatas kalimat Tauhidullah....demikianlah...wallahu 'alam.... Abu Iram As-Salafy ----- Original Message -----
From: mahdzar ali To: assunnah@... Sent: Tuesday, May 27, 2003 7:39 AM Subject: [assunnah] misi nabi-misi kita Assalamualaykum wr. wb. Saya punya pendapat sekaligus pertanyaan. Dari hampir semua perjalanan para nabi & rasul, kalau kita simak, konflik yg dihadapi adalah konflik dg. para penguasa bukan dg sesama rakyat bawah. Artinya konflik yg timbul akibat misi nabi & rasul adalah konflik vertikal bukan konflik horizontal. Akan tetapi, lain hal yg kita hadapi, lebih banyak konflik horizontal daripada konflik vertikal. Contohnya, antar agama, antar keyakinan bahkan kita sesama muslim saling memvonis. Saya ingin mendapat pandangan dari rekan-rekan ttg masalah ini, yakni apa sebenarnya misi para nabi & rasul itu sebenarnya. Jazakallah khoiron Wassalamualaikum wr. wb. Ali |
|||||
do'a untuk orang kafir
Assalamu'alaikum wr. wb
mohon dikoreksi kalau ana salah, kalau tidak salah dengar ada keterangan yang menyatakan kita tidak boleh mendo'akan orang kafir agar diampuni dosanya. hanya saja kita boleh mendo'akan agar mereka diberikan taufiq hidayah. Tapi kalau melihat surat ibrahim ayat 41 yang artinya "Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab ". Jelas bahwa nabi ibrahim mendo'akan ibu bapaknya pada saat dihisab nanti, sedangkan ayahnya tidak berhasil mengikuti ajaran tauhid yang diajarkan sama nabi ibrahim tsb. bagaimana penjelasannya ? wasalam, |
|||||
(tanya) LIPIA
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Ana ingin bertanya mengenai LIPIA Jakarta. bagaimana saya bisa mendapatkan formulir pendaftarannya ? syarat-syaratnya ? mungkin ada yang tahu alamat lengkap LIPIA di Jakarta... saya sedang membutuhkannya.. terima kasih atas informasinya.. Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Faisal Anhar Siagian Mechanical -1 / Maintenance Division Mitsubishi Chemical Indonesia Telp No 0254-571330, Ext 425 Email to BKC1248@... |