¿ªÔÆÌåÓý

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 Groups.io
Date

>>Kajian Rutin di Masjid Nurul Iman -Jakarta Barat<<

Irzan Luthfie
 

KAJIAN ISLAM ILMIYAH
?
bersama ustadz? ABU QOTADAH
SETIAP AHAD, PEKAN KE-2? &? PEKAN KE-4, PUKUL 09:00
(mulai tgl 25 nop 2007)?Kajian ini sebagai pengganti kajian
di masjid Al Furqon Dewan Dakwah Indonesia.
?Kitab: Bulughul Marom
?
catatan: Karena ustadz Abu Qotadah safar, khusus tanggal 9 dan 23 Desember 2007 ybs diganti sementara oleh ust.Badrussalam dan ust.Jazuli. Insya Alloh bulan Januari 2008 kembali diisi oleh
ust. Abu Qotadah.
?
bersama ustadz? ABU HAIDAR AS SUNDAWI
SETIAP AHAD, PEKAN KE-3, PUKUL 15:00
(mulai tanggal 18 nop 2007) kitab : Syarhus Sunnah
?
tempat :
Masjid Nurul Iman ¨C Jl. Raya Pos Pengumben No.21, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
?
informasi :
Sekretariat Masjid: 021 58904690 ¨C Abu Izzudin: 021 68350144 - Abu Afiif: 081315891674? Ruddy: 08129289990
?
rute :
dari? Blok M: Kopaja S609 atau Metromini S70 - dari Slipi: Mikrolet M11 turun di Pengampuan lalu naik Mikrolet? M24 - dari Grogol: Mikrolet M24
dari Kalideres: mikrolet M48 - semua turun di prapatan Srengseng


Kunjungi halaman depan yang baru!


Re: >>Adab menempati rumah baru<<

Susiana
 

wa'alaikumsalam wa rohmatullohi wa barokatuhu

sekedar menambahkan

HUKUM SYUKURAN PINDAH RUMAH

Tanya : Apakah hukumnya melakukan syukuran ketika akan pindah rumah dan hal2 apa yg perlu dilakukan ketika akan pindah rumah menurut tuntunan rasulullah ? (Ibnu Sarbini)

Jawab : Syaikh Al-Fauzan ditanya mengenai masalah ini, maka beliau menjawab, "Tidak mengapa mengadakan pesta (undangan makan) ketika pindah ke rumah baru, dengan mengundang teman-teman dan karib kerabat, jika dia mengerjakannya semata-mata untuk mengungkapkan kesenangan dan kegembiraannya. Adapun jika acara itu disertai dengan keyakinan bahwa acara itu bisa mencegah kejelekan jin, maka mengerjakan amalan ini tidak boleh, karena itu adalah kesyirikan dan keyakinan yang rusak. Adapun jika dikerjakan karena adat, maka tidak masalah."
[Dinukil dari Al-Muntaqa jilid 5 no. 444]

Dan Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya dengan teks soal sebagai berikut: Telah membudaya di tengah-tengah manusia, bahwa siapa saja yang pindah ke rumah baru atau membeli rumah baru atau dia mendapat pekerjaan atau dia naik jabatan atau yang semisalnya, maka dia mengadakan semacam acara makan-makan. Apa hukum amalan ini?
Beliau menjawab, "Ini termasuk dari pesta-pesta yang mubah, maka boleh bagi seseorang untuk mengadakan acara ketika dia pindah ke rumah baru atau ketika dia lulus -misalnya-. Yang jelas, jika pestanya diadakan karena adanya moment tertentu, maka tidak ada masalah."
[Dinukil dari Fatawa Muhimmah li Muwazhzhifil Ummah]

Wallahu A'lam

----- Original Message -----
From: hafzie_79 <mailto:hafzie_79@...>
Sent: Thursday, December 06, 2007 9:47 AM
--- In assunnah@yahoogroup <mailto:assunnah@...> s.com,
"Danny Harly S." <danny.h@...> wrote:
Assalamualaikum
Pertanyaan saya masih ada hubungannya dengan pertanyaan saudara
kholiq bebarapa waktu yang lalu mengenai diganggu hantu.
1. Apakah adab-adab menempati rumah baru di tinjau dari hubungan
masyarakat?
2. Amalan-amalan apa saja yang dianjurkan sesuai sunnah ketika awal kita memasuki rumah baru, agar terhindar dan jauh dari gangguan syetan ataupun jin?
3. Apakah ada tuntunannya memasang kaligrafi di tembok dalam rumah, misalkan lafadz Allah, Muhammad, Bismillah dll?
Mohon maaf jika pertanyaan diatas sudah pernah ditanyakan
sebelumnya.
Terima kasih
Wassalamualaikum
Danny
Wa'alaikumsalam
Saya akan coba bahas sedikit apa yang saya tahu,
Adab menempati rumah baru ditinjau dari hubungan masyarakat,
sebaiknya kita sebagai orang baru alangkah baiknya untuk
memperkenalkan diri,langkah awal kita bisa ke ketua RT setempat
sebagai perwakilan, selanjutnya kalau ada rizqi lebih bisa diadakan
makan-makan sekaligus ajang silahturahmi antar tetangga.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, mungkin lebih banyak lagi
kajian dari rekan yang lain.

Adapun untuk pasang kaligrafi di tembok, penjelasannya dari almanhaj.or.id
Wasalamu'alaikum Wr.Wb.
hafzie

HUKUM MENGGANTUNGKAN AYAT-AYAT AL-QUR'AN DI DINDING

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
<> .or.id/content/1738/slash/0

Segala puji hanya milik Allah, dengan pujian yang banyak sesuai apa yang diperintahkanNya. Saya bersyukur kepadaNya, sedangkan Dia telah mengumumkan janji tambahan rahmat bagi orang yang bersyukur. Dan saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagiNya, meskipun ini dibenci oleh setiap orang musyrik dan kafir, dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusanNya, sayyid seluruh manusia, yang memberi syafa'at dan yang diizinkan untuk memberi syafa'at di Mahsyar. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya, keluarganya dan para sahabatnya yang merupakan sebaik-baik sahabat dan golongan, juga kepada para tabi'in yang mengikuti mereka dengan cara yang baik, selama fajar masih tampak dan bercahaya, amma ba'du.

Sesungguhnya saya ingin memperingatkan dua hal yang berhubungan dengan Al-Qur'an Al-Karim.

Pertama.
Bahwa kebanyakan orang menggantungkan ayat-ayat yang mulia. Mereka menggantungkannya pada dinding di tempat-tempat duduk mereka dan penggantungan (ayat-ayat) ini termasuk perbuatan bid'ah yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan cara yang baik. Saya tidak mengetahui untuk apa orang-orang itu menggantungkan ayat-ayat ini !?

Apakah mereka menggantungkan ayat-ayat ini untuk penolak bala ? (Jika ini tujuannya) maka sesungguhnya penggantungan itu bukan wasilah (sarana, cara) untuk menolak bahaya. Yang hanya bisa dijadikan wasilah penolak bahaya adalah seseorang membaca dengan lisannya (ayat-ayat atau surah-surah) yang dinyatakan dalam As-Sunnah, bahwa hal itu bisa menolak bala, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Barangsiapa membaca ayat kursi di suatu malam, maka senantiasa Allah memberi penjagaan bagi orang itu dan tidak didekati setan hingga pagi hari" [1]

Dan ayat Kursi adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi sya'faat di sisi Allah tanpa izinNya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar" [Al-Baqarah : 255]

Maka menempelkan ayat ini atau yang lainnya tidak bisa melindungi mereka sedikitpun.

Apakah mereka hendak ber-tabarruk dengan menempelkan Al-Qur'an pada dinding itu ? Padahal tabarruk dengan Al-Qur'an menggunakan cara seperti ini tidak disyari'atkan, bahkan itu bid'ah dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Setiap bid'ah itu sesat"

Ataukah mereka menginginkan dengan hal itu agar orang mengingat Al-Qur'an tatkala mereka mengangkat kepala kearahnya ? Namun hal ini bila kau terapkan pada kenyataan yang ada tentu engkau tidak menemukan sedikitpun pengaruh. Sesungguhnya pada semua majelis-mejelis (tempat duduk) itu, engkau tidak melihat seorangpun dari kalangan orang-orang yang duduk mengangkat kepalanya untuk membaca ayat ini atau untuk mengingat pelajaran-pelajaran dan rahasia-rahasia yang tekandung di dalamnya. Para ulama salaf berbeda pendapat : Apakah boleh bagi orang yang sakit jiwa atau sakit jasmani menggangtungkan ayat Al-Qur'an di dadanya atau meletakkannya di bawah bantalnya dengan tujuan penyembuhan dengannya, karena cara macam ini tidak pernah bersumber dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

Ataukah mereka (orang-orang) yang menempelkan ayat-ayat yang mulia ini hanya menginginkan menempelkannya dengan sia-sia dan sekedar pemandangan ? Sesungguhnya Al-Qur'an tidak layak dijadikan permainan sia-sia dan pemandangan yang menjadi hiasan saja. Sesungguhnya Al-Qur'an lebih tinggi kedudukannya dan lebih agung derajatnya dari sekedar dijadiakn hiasan dinding.

Oleh sebab itu, saya menyerukan kepada semua saudara-saudara kita yang telah menggantungkan agar segera melenyapkannya karena semua kemungkinan-kemungkinan yang telah kalian dengar. Seluruhnya menunjukkan bahwa menggantungkan ayat-ayat itu adalah sesuatu yang tidak layak.

Kedua.
Adapun hal yang ke dua yang ingin saya ingatkan dan saya mengkhususkannya kepada para khaththah (ahli tulisan Arab) yang suka menuliskan untuk orang lain tulisan-tulisan di atas kertas atau lainnya, yaitu apa yang dilakukan oleh para khaththah. Mereka menulis ayat-ayat yang mulia dengan selain khat Utsmani dan membentuk tulisan-tulisan ini seperti rekaan, sampai saya mendengar bahwa sebagian mereka hendak menulis firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam" [Az-Zumar : 5]

Dia menulis hurup "wawu" bagaikan lingkaran, ia hendak menulis Al-Qur'an sesuai dengan makna yang dikandungnya, sedangkan hal ini tidak ragu lagi diharamkan, karena sesungguhnya lafadz-lafadz Al-Qur'an Al-Karim tidak selayaknya dibentuk dengan bentuk yang menunjukkan kehebatan penulisnya atau menarik pandangan dengan ukirannya itu, sebab Al-Qur'an diturunkan bukan untuk hiasan atau rekaan. Dan barangsiapa yang memiliki barang-barang seperti itu, maka hendaknya dia membakarnya atau menghapusnya supaya ayat Al-Qur'an tidak dijadikan sebagai permainan.

Para ulama berbeda pendapat apakah boleh Al-Qur'an ditulis dengan bukan khath Utsmani, meskipun bagi anak-anak ? Ada tiga pendapat di antara mereka tentang masalah ini.

Adapun menulisnya dengan di reka-reka, maka tidak diragukan lagi keharamannya.

Maka kewajiban kita wahai saudara-saudara adalah menghormati dan mengangungkan Kitab Allah serta menggunakannya sesuai dengan maksud diturunkannya, yaitu sebagai pelajaran dan obat penyakit hati dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi kaum mukminin, dengarlah hikmah penurunannya di dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadaMu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat peljaran orang-orang yang mempunyai pikiran" [Shaad : 29]

Al-Qur'an turun bukan untuk digantung di tembok dan direka-reka dalam penulisannya.

Sebagaimana dalam penggantungan di tembok, maka ada keharaman lain yang saya kira tidak seorangpun yang tidak mengetahuinya. Sesungguhnya majelis-majelis yang ada ayat-ayat Al-Qur'an di dindingnya terkadang menjadi majelis permainan haram, terkadang ada ghibah, bohong, makian-makian, dan perbuatan-perbuatan haram lainnya. Maka semua ini kenyataan sebagai pengolok-olokan terhadap Kitab Allah yang ada di atas kepala mereka, orang-orang yang hadir, sedangkan mereka sedang bermaksiat kepada Allah di depan ayat-ayat Kitab Allah.

Dan ketahuilah -semoga Allah merahmati kalian- sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan seburuk-buruk urusan adalah yang diada-adakan, dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat, sedangkan setiap kesesatan (tempatnya) di Neraka.

[Disalin dari kitab 70 Fatwa Fii Ihtiraamil Qur'an edisi Indonesia 70 Fatwa Tentang Al-Qur'an, Penulis Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz, Penerbit Darul Haq]
__________
Foote Note
[1]. Dikeluarkan oleh Al-Bukhari dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu no. 3211, Fathul Bari 4/568, Kitab Al-Wikalah, bab 10


Re: Tanya : Tentang sistem kerajaan<<

<< sunaryo >>
 

On Dec 6, 2007 12:27 PM, Abu Iqbal <abuiqbal_03@...> wrote:
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Afwan, ana mau tanya.
Jika sistem demokrasi itu merupakan bid'ah, maka apakah bisa juga
dikatakan bahwa sistem kerajaan, seperti di Saudi, juga bid'ah?
Mohon pencerahannya.
Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
wa'alaikumusssalam warohmatullahi wabarokatuh

ya akhi antum mesti faham dulu definisi bid'ah silahkan baca di

mengenai sistem kerajaan tentu bukanlah suatu bid'ah karena sistem tersebut
telah ada pada jaman Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam, bahkan sebelum
beliau dilahirkan.

wallahu a'lam
sunaryo.

Tambahan : Adapun untuk sedikit mengetahui kerajaan saudi, silakan simak artikel dibawah ini.
Dakwah Salafiyyah Dan Daulah Su'udiyyah

Dakwah Salafiyyah Pada Periode Pertama Dari Daulah Su'udiyyah

Peran Daulah Su'udiyyah Dalam Dakwah Islamiyyah


Re: Tata cara sholat hajat

Susiana
 

wa'alaikumsalam wa rohmatullohi wa barokatuhu

dalam buku " Sholat Sunnah Rasulullooh Shollalloohu 'Alaihi wa Sallam " karangan Dr. Muhammad bin Umar Bazmul, pada halaman 142, disebutkan salah satu dari beberapa bid'ah dalam sholat tathowu' adalah sholat Hajat.

AlloHu Ta'ala A'lam

========

Sesungguhnya Alloh Ta'ala menolak taubat dari setiap orang yang melakukan bid'ah hingga dia meninggalkan bid'ahnya ( HR. Ath Thobrony dengan sanad shohih )

----- Original Message -----
From: aam <mailto:aminahyahya@...> aminah
To: assunnah@...
Sent: Thursday, December 06, 2007 11:50 AM
Subject: [assunnah] Tata cara sholat hajat
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh
Akhkum fillah bagaimana tata cara sholat hajat, apa hukum dan dalilnya?

Syukron Jazakumullahu khayran bagi yang bersedia membahasnya.

Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatu


Tanya : Tentang sistem kerajaan

Abu Iqbal
 

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Afwan, ana mau tanya.
Jika sistem demokrasi itu merupakan bid'ah, maka apakah bisa juga dikatakan bahwa sistem kerajaan, seperti di Saudi, juga bid'ah?
Mohon pencerahannya.

Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.


Tata cara sholat hajat

aam aminah
 

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh
Akhkum fillah bagaimana tata cara sholat hajat, apa hukum dan dalilnya?

Syukron Jazakumullahu khayran bagi yang bersedia membahasnya.

Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatu


Tanya : software tafsir ibnu katsir versi indonesia

Masyhuri, M
 

assalamualaikum

saya mau tanya ni apakah sudah ada software tafsir ibnu katsir versi terjemahan indonesia?
jazakumullahu khoiron


wassalamualaikum

Masyhuri


Re: >>Tentang pemakaman Rasulullah<<

 

From:"Ummu Hanif"
Sent:Tue Dec 4, 2007 1:35 pm
Assalamualaikum,
Mohon pencerahan,
Ana baca di Riwayat Rasulullah karangan HAEKAL bahwa Pemakaman Rasulullah
dilakukan setelah dua hari beliau wafat.
Benarkah demikian? Mengapa harus menunggu selama dua hari?
Jazakumullahu khoir
Salam
Ummu Hanif
========

Saya ringkaskan penjelasan mengapa jasad Rasulullah sampai tertunda dalam menangani dan menguburkanya. Dari kitab Ar-Rahhiqul Makhtum, Batsun Fis-Sirah An-Nabawiyah Ala Shahibiha Afdhalish Shalati Was Salam, Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury, (Sirah Nabaawiyah - Puustaka Al-Kautsar).

MENANGANI DAN MENGUBUR JASAD RASULULLAH
Sebelum mengurus jasad Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, terjadi silang pendapat tentang pengganti beliau. terjadi dialog dan debat serta sanggahan antara pihak Muhajirin dan Anshar di Saqifah Bani Sa'idah. Namun akhrinya mereka sepakat untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah. Hal ini terjadi hingga masuk waktu malam dari hari Senin. orang-orang sibuk membaut persiapan untuk mengurus jasad beliau hingga akhir malam mendekati subuh atau malam selasa. Sementar jasad beliau yang mulia masih tetap membujur di atas tempat tidur dengan diselubungi kain hitam. Pintu rumah ditutup dan hanya boleh dimasuki keluarga beliau.

Pada hari Selasa para sanak keluarga memandikan jasad beliau tanpa melepaskan kain yang menyelubungi. Kemudian mereka mengkafani jasad beliau dengan tiga lembar kain putih dari bahan katun. Kemudian mereka saling berbeda pendapat, dimana beliau akan dikubur. Maka Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."Tidaklah seorang nabi meninggal dunia melainkan dia dikuburkan di tempat dia meninggal dunia".

Abu Thalhah menyingkirkan tempat tidur dimana beliau meninggal dunia, lalu menggali liang lahat persis di bawah tempat tidur.

Orang-orang masuk ke dalam bilik secara bergiliran, sepuluh orang sepuluh orang untuk menshalati jenazah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, tanpa seorangpun menjadi imam.

Semua ini dilaksanakan sehari penuh pada hari Selasa, hingga menginjak malam Rabu. Aisyah berkata, "Kami tidak mengetahui penguburan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam hingga kami mendengar suara sekop di tengah malam Rabu.
==

Adapun untuk Sirah yang ditulis oleh DR Muhammad Husain Haekal, silakan baca penjelasannya di situs almanhaj.or.id

Perikehidupan Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam Karya DR Muhammad Husain Haekal:

......
Buku ini beracun karena tidak berpijak pada pijakan baku. Penulisnya berterus terang, ¡°Aku tidak mengambil apa-apa yang tertuang dalam kitab sirah dan hadits karena aku lebih mengutamakan dalam bahasanku ini dengan metode ilmiah¡±. Lantaran itu, dia berpijak pada akal sehingga hampir-hampir mengingkari hubungan wahyu dengan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Inilah orang yang memberikan kata pengantar kitabnya, Syaikh Musthafa Al-Maraghi (Syaikh Al-Azhar). Katanya, ¡°Mukjizat Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam yang hebat ini tidak ada kecuali apa yang ada di Al-Qur¡¯an, dan dia adalah mukjizat yang rasional. Dengan demikian, buku ini hanya untuk mengedarkan sifat kepahlawanan, keagungan, kepemimpinan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam dan semacamnya. Sebagai ganti dari sifat kenabian, wahyu dan risalah, dan untuk menutupi sifat-sifat tersebut serta menjauhkan dari memikirkannya. Oleh karena itu. Dr Haekal tidak menyebutkan mukjizat kauni (keanehan alam) dengan dalih bahwa hal itu tidak rasional.

.. Lengkanya silakan baca di alamat diatas

Wallahu a'lam


Re: Tanya : Kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah-

Ronny as-Salafi
 

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ini datanya, ana ambil dari penerbit.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

--------------------------------------------------------------------------------

Judul Buku: Kumpulan Fatwa Ibnu Taimiyah
Diproduksi Oleh: Pustaka Darul Haq
Jumlah Halaman: xvi + 587 halaman
Penulis: Ibnu Taimiyah, Asy-Syaikhul Islam


Ibnu Taimiyah adalah tokoh yang hidup pada zaman akhir dinasti Abasiyah tepatnya abad kedelapan (w. 728 H), di mana ketika itu negeri-negeri Arab diserang oleh bangsa Tartar yang menyerang mereka pada tahun 699H.

Oleh karena itu, segala pemikirannya dipengaruhi oleh kebijakan dan intervensi bangsa Tartar terhadap negeri Arab. Pengaruh Tartar tidak hanya pada politik dan ekonomi saja, bahkan mencakup pola pikir dan ibadah ritual masyarakat. Pada masa tersebut perbuatan bid'ah, pemikiran filsafat, dan mantiq yang menjerumuskan masyarakat sangat berpengaruh.

Ibnu Taimiyah sendiri sempat mempelajari filsafat dan mantiq yang hasil akhirnya dia berkesimpulan bahwa filsafat dan mantiq tidak boleh dipelajari umat Islam. Ibnu Taimiyah adalah pejuang pena yang banyak membimbing masyarakatnya sehingga ditakuti oleh para pemimpin yang zhalim dan bangsa Tartar. Kehidupannya penuh dengan tantangan sehingga keluar masuk penjara dan bahkan diasingkan.

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa dia menulis buku lebih dari 300.000 judul buku. Pada masa selanjutnya para ulama berusaha mengumpulkan buku-buku tersebut dalam satu judul buku. Meskipun masih banyak kekurangan dan banyak buku yang belum dicantumkan, namun buku Majmu'ah al-Fatawa --yang diterbitkan pertama kali tahun 1326H oleh Syaikh Farjullah al-Kurdi al-Azhari-- sudah cukup mewakili pemikiran Ibnu Taimiyah dalam usahanya menegakkan ajaran Islam.

Buku ini merupakan sekelumit kutipan pembahasan Ibnu Taimiyah tentang; Wilayah al-Amir bi al-Ma'ruf wa al-Nahy 'an al-Munkar (kekuasaan yang membawahi semua kekuasaan baik agama dan muamalat, selain kekuasaan eksekutif dan yudikatif), siyasah syar'iyah (politik Islam), dan Jihad fi Sabilillah.

Dalam buku ini dibahas monopoli pemerintah terhadap harga barang, sumber pendapatan negara dan anggaran belanja negara, interaksi antara rakyat dengan pimpinan yang zhalim yang membahas tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin, kapan rakyat boleh memberontak, interaksi antara muslim dengan kafir dan khawarij, dan hukum jinayah dan sebagainya.


Re: >>Adab menempati rumah baru<<

hafzie_79
 

--- In assunnah@...,
"Danny Harly S." <danny.h@...> wrote:
Assalamualaikum
Pertanyaan saya masih ada hubungannya dengan pertanyaan saudara
kholiq bebarapa waktu yang lalu mengenai diganggu hantu.
1. Apakah adab-adab menempati rumah baru di tinjau dari hubungan
masyarakat?
2. Amalan-amalan apa saja yang dianjurkan sesuai sunnah ketika awal kita memasuki rumah baru, agar terhindar dan jauh dari gangguan syetan ataupun jin?
3. Apakah ada tuntunannya memasang kaligrafi di tembok dalam rumah, misalkan lafadz Allah, Muhammad, Bismillah dll?
Mohon maaf jika pertanyaan diatas sudah pernah ditanyakan
sebelumnya.
Terima kasih
Wassalamualaikum
Danny
Wa'alaikumsalam
Saya akan coba bahas sedikit apa yang saya tahu,
Adab menempati rumah baru ditinjau dari hubungan masyarakat,
sebaiknya kita sebagai orang baru alangkah baiknya untuk
memperkenalkan diri,langkah awal kita bisa ke ketua RT setempat
sebagai perwakilan, selanjutnya kalau ada rizqi lebih bisa diadakan
makan-makan sekaligus ajang silahturahmi antar tetangga.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, mungkin lebih banyak lagi
kajian dari rekan yang lain.

Adapun untuk pasang kaligrafi di tembok, penjelasannya dari almanhaj.or.id
Wasalamu'alaikum Wr.Wb.
hafzie

HUKUM MENGGANTUNGKAN AYAT-AYAT AL-QUR¡¯AN DI DINDING

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin


Segala puji hanya milik Allah, dengan pujian yang banyak sesuai apa yang diperintahkanNya. Saya bersyukur kepadaNya, sedangkan Dia telah mengumumkan janji tambahan rahmat bagi orang yang bersyukur. Dan saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagiNya, meskipun ini dibenci oleh setiap orang musyrik dan kafir, dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusanNya, sayyid seluruh manusia, yang memberi syafa¡¯at dan yang diizinkan untuk memberi syafa¡¯at di Mahsyar. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya, keluarganya dan para sahabatnya yang merupakan sebaik-baik sahabat dan golongan, juga kepada para tabi¡¯in yang mengikuti mereka dengan cara yang baik, selama fajar masih tampak dan bercahaya, amma ba¡¯du.

Sesungguhnya saya ingin memperingatkan dua hal yang berhubungan dengan Al-Qur¡¯an Al-Karim.

Pertama.
Bahwa kebanyakan orang menggantungkan ayat-ayat yang mulia. Mereka menggantungkannya pada dinding di tempat-tempat duduk mereka dan penggantungan (ayat-ayat) ini termasuk perbuatan bid¡¯ah yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan cara yang baik. Saya tidak mengetahui untuk apa orang-orang itu menggantungkan ayat-ayat ini !?

Apakah mereka menggantungkan ayat-ayat ini untuk penolak bala ? (Jika ini tujuannya) maka sesungguhnya penggantungan itu bukan wasilah (sarana, cara) untuk menolak bahaya. Yang hanya bisa dijadikan wasilah penolak bahaya adalah seseorang membaca dengan lisannya (ayat-ayat atau surah-surah) yang dinyatakan dalam As-Sunnah, bahwa hal itu bisa menolak bala, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam.

¡°Artinya : Barangsiapa membaca ayat kursi di suatu malam, maka senantiasa Allah memberi penjagaan bagi orang itu dan tidak didekati setan hingga pagi hari¡± [1]

Dan ayat Kursi adalah firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala.

¡°Artinya : Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi sya¡¯faat di sisi Allah tanpa izinNya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar¡± [Al-Baqarah : 255]

Maka menempelkan ayat ini atau yang lainnya tidak bisa melindungi mereka sedikitpun.

Apakah mereka hendak ber-tabarruk dengan menempelkan Al-Qur¡¯an pada dinding itu ? Padahal tabarruk dengan Al-Qur¡¯an menggunakan cara seperti ini tidak disyari¡¯atkan, bahkan itu bid¡¯ah dan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda.

¡°Artinya : Setiap bid¡¯ah itu sesat¡±

Ataukah mereka menginginkan dengan hal itu agar orang mengingat Al-Qur¡¯an tatkala mereka mengangkat kepala kearahnya ? Namun hal ini bila kau terapkan pada kenyataan yang ada tentu engkau tidak menemukan sedikitpun pengaruh. Sesungguhnya pada semua majelis-mejelis (tempat duduk) itu, engkau tidak melihat seorangpun dari kalangan orang-orang yang duduk mengangkat kepalanya untuk membaca ayat ini atau untuk mengingat pelajaran-pelajaran dan rahasia-rahasia yang tekandung di dalamnya. Para ulama salaf berbeda pendapat : Apakah boleh bagi orang yang sakit jiwa atau sakit jasmani menggangtungkan ayat Al-Qur¡¯an di dadanya atau meletakkannya di bawah bantalnya dengan tujuan penyembuhan dengannya, karena cara macam ini tidak pernah bersumber dari Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam

Ataukah mereka (orang-orang) yang menempelkan ayat-ayat yang mulia ini hanya menginginkan menempelkannya dengan sia-sia dan sekedar pemandangan ? Sesungguhnya Al-Qur¡¯an tidak layak dijadikan permainan sia-sia dan pemandangan yang menjadi hiasan saja. Sesungguhnya Al-Qur¡¯an lebih tinggi kedudukannya dan lebih agung derajatnya dari sekedar dijadiakn hiasan dinding.

Oleh sebab itu, saya menyerukan kepada semua saudara-saudara kita yang telah menggantungkan agar segera melenyapkannya karena semua kemungkinan-kemungkinan yang telah kalian dengar. Seluruhnya menunjukkan bahwa menggantungkan ayat-ayat itu adalah sesuatu yang tidak layak.

Kedua.
Adapun hal yang ke dua yang ingin saya ingatkan dan saya mengkhususkannya kepada para khaththah (ahli tulisan Arab) yang suka menuliskan untuk orang lain tulisan-tulisan di atas kertas atau lainnya, yaitu apa yang dilakukan oleh para khaththah. Mereka menulis ayat-ayat yang mulia dengan selain khat Utsmani dan membentuk tulisan-tulisan ini seperti rekaan, sampai saya mendengar bahwa sebagian mereka hendak menulis firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala.

¡°Artinya : Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam¡± [Az-Zumar : 5]

Dia menulis hurup ¡°wawu¡± bagaikan lingkaran, ia hendak menulis Al-Qur¡¯an sesuai dengan makna yang dikandungnya, sedangkan hal ini tidak ragu lagi diharamkan, karena sesungguhnya lafadz-lafadz Al-Qur¡¯an Al-Karim tidak selayaknya dibentuk dengan bentuk yang menunjukkan kehebatan penulisnya atau menarik pandangan dengan ukirannya itu, sebab Al-Qur¡¯an diturunkan bukan untuk hiasan atau rekaan. Dan barangsiapa yang memiliki barang-barang seperti itu, maka hendaknya dia membakarnya atau menghapusnya supaya ayat Al-Qur¡¯an tidak dijadikan sebagai permainan.

Para ulama berbeda pendapat apakah boleh Al-Qur¡¯an ditulis dengan bukan khath Utsmani, meskipun bagi anak-anak ? Ada tiga pendapat di antara mereka tentang masalah ini.

Adapun menulisnya dengan di reka-reka, maka tidak diragukan lagi keharamannya.

Maka kewajiban kita wahai saudara-saudara adalah menghormati dan mengangungkan Kitab Allah serta menggunakannya sesuai dengan maksud diturunkannya, yaitu sebagai pelajaran dan obat penyakit hati dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi kaum mukminin, dengarlah hikmah penurunannya di dalam firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala.

¡°Artinya : Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadaMu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat peljaran orang-orang yang mempunyai pikiran¡± [Shaad : 29]

Al-Qur¡¯an turun bukan untuk digantung di tembok dan direka-reka dalam penulisannya.

Sebagaimana dalam penggantungan di tembok, maka ada keharaman lain yang saya kira tidak seorangpun yang tidak mengetahuinya. Sesungguhnya majelis-majelis yang ada ayat-ayat Al-Qur¡¯an di dindingnya terkadang menjadi majelis permainan haram, terkadang ada ghibah, bohong, makian-makian, dan perbuatan-perbuatan haram lainnya. Maka semua ini kenyataan sebagai pengolok-olokan terhadap Kitab Allah yang ada di atas kepala mereka, orang-orang yang hadir, sedangkan mereka sedang bermaksiat kepada Allah di depan ayat-ayat Kitab Allah.

Dan ketahuilah ¨Csemoga Allah merahmati kalian- sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam, sedangkan seburuk-buruk urusan adalah yang diada-adakan, dan setiap yang diada-adakan adalah bid¡¯ah dan setiap bid¡¯ah adalah sesat, sedangkan setiap kesesatan (tempatnya) di Neraka.

[Disalin dari kitab 70 Fatwa Fii Ihtiraamil Qur¡¯an edisi Indonesia 70 Fatwa Tentang Al-Qur¡¯an, Penulis Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz, Penerbit Darul Haq]
__________
Foote Note
[1]. Dikeluarkan oleh Al-Bukhari dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ¡®anhu no. 3211, Fathul Bari 4/568, Kitab Al-Wikalah, bab 10


Tentang jamsostek dan usaha

 

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh

Ana ada 2 pertanyaan mohon jawaban nya segera
1. Bagaimana Hukum Jamsostek ? Boleh apa haram?
2. Bagaimana Hukum dalam islam jika kita usaha buka warnet dan game station

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh

Abu Muhammad Abdillah


OOT: mohon bantuan ....

ledya novamizanti
 

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh

Ana, Ledya Novamizanti, mahasiswi STT Telkom Bandung.
Saat ini ana lagi penelitian untuk tesis.
Ana buat software identifikasi iris mata untuk jaminan security.
Butuh sample mata dari 30 orang, masing2 orang ada 10 image. Totalnya, jadi 300 image sample mata. Rencananya ana mau kerjasama dengan pihak rumah sakit atau klinik mata. Tapi prosedurnya jadi rumit karna ana gak ada relasi di RS Bandung.
Mohon bantuan, barangkali ada ide/ solusi terbaik.

Jazakumullah khairan katsira
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh


---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.


Re: Tentang pemakaman Rasulullah

abu_alihakim
 

--- In assunnah@...,
"Ummu Hanif" <ycutt.cute@...> wrote:
Assalamualaikum,
Mohon pencerahan,
Ana baca di Riwayat Rasulullah karangan HAEKAL bahwa Pemakaman
Rasulullah
dilakukan setelah dua hari beliau wafat.
Benarkah demikian? Mengapa harus menunggu selama dua hari?
Jazakumullahu khoir
Salam
Ummu Hanif
Assalamu'alaikum
Ya benar bahkan dlm kitab siroh yg lain dikatakan 3 hari, ini
dikarenakan para shabat lebih mendahulukan aktivitas pengangkatan
pengganti rasul ( Khalifah) untuk memimpin Ummat Islam pada saat itu.
Sehingga para ulama menggambil kaidah bahwa umat islam tdk boleh lebih
dari 3 hari tanpa kepemimpinan.


Tanya : Software hadist

kamat kamat
 

Assalammu'alaikum wrwb

Afwan mohon bantuannya jikalau antum sekalian mempunyai software hadist shahih
tolong kirim ke email ana.
syukron katsiran

wasalammualaikum wrwb

Abu Karmila Rahmah.


Re: Kajian Salaf di Depok

Aisha Zahra
 

Wa'alaykumussalam Warohmatullah Wabarokatuh

Kajian Salaf di Depok :

Setiap Senin dan Rabu Pukul: 16.30-Maghrib, di Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia

bertempat di Selasar kiri masjid [ciri : Hijab Warna Hitam]
Senin oleh Ust. Ibnu Saini,Lc dan hari rabu oleh Ust. Firdaus


Bagi Pelajar dan Mahasiswa, akan ada Dauroh Mahasiswa/i Se-Jabodetabek Tanggal 23-25 Desember 2007

Keterangan lebih Lanjut di :

----- Original Message ----
From: Surana <surana@...>

Masjid Baitul Hikmah Masuk Dari Cisalak lewat Jl.Gas Alam perempatan Deppen kekiri Jl.Anantakuraya, sedangkan Masjid Nur Iman Jalan Tumaritis Akses

Angkot Cilengsi - Depok sebelah jembatan Tol
--- Surana <surana@rekayasa. <mailto:surana% 40rekayasa. co.id> co.id> wrote:
Wa 'alaikum salam,
Kajian Ustad Sulam Mustareja tiap ahad pagi ba'da
subuh membahas kitab
Riyadushalihin, di Masjid Nur Iman Jl. Tumaritis
samping jalan Tol. Dan tiap
Selasa malam di Masjid Baitul Hikmah Komplek
Deppen/HBTB membahas Kitab
Usulul Salasa Oleh Ustad Badrussalam, dan sabtu
paginya ba'da subuh pekan
pertama dan pekan ketiga Kitab Tauhid Oleh Ustad
Hayat Setiawan


OOT : video ceramah ulama Ahlus Sunnah

 

Assalamu 'alaikum

Untuk Ikhwani wa Akhwati Fillah sekalian yang menghendaki
rekaman video ceramah para masyaikh ahlus Sunnah, ana punya koleksi
file-nya di antaranya :

1. Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz
2. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin
3. Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh
4. Syaikh Sholeh Al Luhaidan
5. Syaikh Sholeh Alu Syaikh
6. Syaikh Abdul Qodir Al Arnaut
7. Syaikh Sholeh As Suhaimi
8. Syaikh Abdulloh Al Ubailan
9. Syaikh Abdurrahman As Sudays
10 Syaikh Ali bin Hasan Al Halaby
11. Syaikh Abdul Malik Ar Romadhoni
12. Syaikh Sulthon Al Aid
13. Syaikh Abdus Salam bin Barjas
14. Syaikh Ibrohim Ar Ruhaily
15. Syaikh Abdurrozaq bin Abdul Muhsin Al Badr

Total Jumlah File sekitar 18 Giga lebih...
Bagi yang berminat untuk mencopy silahkan hub ana via Japri aja di
ihsan_ums@... ato via YM

NB:
ato barangkali ada ikhwan yang punya ide untuk menterjemahkan dan
mengedit-nya agar lebih banyak lagi kaum muslimin yang dapat mengambil
faidah dari ceramah - ceramah tersebut ana persilahkan, asal tidak
untuk komersil


... Ringkasan Buku: Kubur yang Menanti

Chandraleka
 

... Ringkasan Buku ...


Judul : Kubur yang Menanti
Penulis : Asyraf bin 'Adirrahim
Penerjemah : Beni Sarbeni
Penerbit : Pustaka Ibnu Katsir
Cetakan : Pertama - Mei 2005
Halaman : xviii + 190

Kubur merupakan barzakh (sebuah tembok pemisah) antara dunia dan akhirat. Ia juga merupakan jenjang pertama bagi kehidupan akhirat. Keimanan terhadap adanya adzab dan nikmat kubur merupakan bagian dari aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Hadits-hadits yang menjelaskan adanya adzab kubur mencapai derajat mutawatir. Dan, pengingkaran terhadap akidah ini merupakan kesesatan.

Buku ini, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Rabi' bin Hadi 'Umair al Madkhali dalam kata pengantarnya, dapat dijadikan sebagai bahan pengingat agar tidak tenggelam dalam hiruk pikuknya urusan dunia. Di dalamnya dijelaskan aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang berkaitan dengan kubur. Diantaranya tentang keimanan atas siksa dan nikmat kubur. Kemudian pada bagian kedua, dijelaskan tentang sebab-sebab seseorang terkena adzab kubur. Dan pada bagian ketiga dijelaskan sebab-sebab yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur; diantaranya yang terpenting adalah mewujudkan ketauhidan kepada Allah Jalla wa 'Ala.

Membaca buku ini membuat kita merenung, apa yang telah kita perbuat untuk hari esok.
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat)." (QS. Al Hasyr: 18).

Berikut saya kutipkan sebagian dari buku tersebut dengan meringkasnya. Footnote dan takhrij lengkap dari hadits, tidak saya sertakan, semata-mata untuk ringkasnya tulisan ini.

[AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
TENTANG KUBUR]
--------------------------------------
15. Adzab Kubur
Mereka mengimani bahwa kuburan itu merupakan taman dari taman-taman Surga atau merupakan lubang dari lubang-lubang Neraka. Dan sesungguhnya siksa kubur itu merupakan siksa alam Barzakh, maka setiap mayit yang berhak mendapatkan siksa, niscaya dia akan mendapatkan siksa tersebut, baik dikubur ataupun tidak, dimakan hewan buas atau terbakar sehingga menjadi debu, ditaburkan di atas udara, disalib atau tenggelam di tengah lautan. Semuanya akan mendapatkan siksaan seperti orang yang dikubur.

Mereka pun meyakini bahwa siksa kubur adalah haq dan yang mengingkarinya ada di dalam kesesatan. Al Qur'an banyak memberikan isyarat akan adanya adzab kubur di dalam berbagai ayat, di antaranya:
"... Maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit...." (QS. Thaahaa: 124).

Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Maksud dari ayat tersebut adalah siksa kubur." (HR. Al Hakim (I/381), beliau berkata,"Shahih berdasarkan syarat Muslim.").

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian adzab yang dekat (di dunia) sebelum adzab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. As Sajdah: 21).

Ibnu
'Abbas berkata: "Maksud di dalam ayat tersebut adalah adzab kubur." (Tanwiirul Miqbaas (IV/232) dan as-Suyuthi di dalam kitab ad-Durrul Mantsuur (VI/120), beliau berkata, "Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir.").

28. Nikmat Kubur
Mereka semua meyakini adanya nikmat kubur. Dan sesungguhnya ruh orang yang beriman ada di dalam Surga, terbang kemana pun yang ia mau sebagai balasan aas keimanan dan ketakwaannya, kuburnya diluaskan, dipenuhi dengan tanaman hijau sampai hari Pembalasan, dan dipenuhi dengan cahaya. Dia tidur di dalamnya bagaikan seorang pengantin yang tidak akan dibangunkan kecuali oleh istri yang ia cintai. Pintu Surga dibukakan untuknya sehingga bau dan aroma Surga sampai kepadanya. Dia melihat bunga-bunganya dan apa yang ada di dalamnya, memakai pakaian dari Surga, dibentangkan baginya hamparan dari Surga, dan amal shalih yang ia lakukan pun menjelma menjadi seorang yang menyenangkan dengan membawa kabar gembira akan Surga, dia adalah teman di dalam kubur dan masih banyak lagi nikmat yang lainnya. (Lihat kitab al Hayaatul Barzakhiyyah, hal. 57,58, fasal Nikmat Kubur dan Macam-Macamnya).

[SEBAB-SEBAB YANG MENJADIKAN
PENGHUNI KUBUR DIADZAB]
------------------------------
* Sebab-Sebab Secara Umum yang Menimbulkan Siksa Kubur *
Semua sebab ini sebenarnya berakar kepada dua sebab utama, yaitu:
1. Syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bodoh akan masalah tersebut dan tidak mewujudkan tauhid.

2. Melalaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan melakukan kemaksiatan kepada-Nya.

Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Sesungguhnya mereka disiksa karena kebodohan mereka dan karena kelalaian mereka akan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala serta perbuatan maksiat mereka. Allah tidak akan pernah menyiksa jiwa yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Allah juga tidak akan pernah menyiksa badan yang ada di dalam keadaan demikian. Karena sesungguhnya adzab kubur dan adzab akhirat adalah pengaruh dari kebencian Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba-Nya, maka siapa saja yang menjadikan Allah murka dan membencinya di alam dunia ini, kemudian dia tidak bertaubat dan meninggal di atas hal tersebut, maka dia akan mendapatkan siksaan di alam Barzakh sesuai dengan kebencian Allah kepadanya, di antara mereka ada yang lalai dan ada yang rajin dan di antara mereka ada yang membenarkan dan ada yang mengingkari." (Ar Ruuh, hal. 103).

[SEBAB-SEBAB YANG MENYELAMATKAN
SESEORANG DARI SIKSA KUBUR]
----------------------------------
* Sebab-Sebab yang Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur Secara Terperinci *
1. Mewujudkan Ketauhidan Kepada Allah adalah Sebab Utama Keselamatan dari Siksa Kubur.
2. Ketaatan Kepada Allah dan Melakukan Amal Shalih adalah Pengaman dari Siksa Kubur.
3. Ar Ribath (Berjuang di Jalan Allah) adalah Salah Satu Sebab Diselamatkannya dari Siksa Kubur.
4. Terbunuh di Jalan Allah (Mati Syahid) Salah Satu Sebab yang Menyelamatkan dari Siksa Kubur.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabb-nya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka. Dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka. Bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman." (QS. Ali 'Imran: 169-171).

5. Membaca Surat al Mulk Bisa Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur.
Hal ini dijelaskan di dalam berbagai hadits:

Hadits Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Surat Tabarak adalah penghalang siksa kubur." (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh Abusy Syaikh di dalam Thabaaqat al Ashbahani (no. 264) dengan sanad yang hasan).

Hadis Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya di dalam Al Qur'an ada satu surat sebanyak tiga puluh ayat, ia akan memberikan syafa'at kepada seseorang sehingga dia diampuni, surat itu adalah surat Tabarak (al Mulk)." (Hadits Shahih. HR. Abu Dawud, Kitab as Shalaah, bab fi 'Adadil Aiy (no. 1400), at Tirmidzi (no. 2891)).

6. Mati Karena Penyakit Perut Merupakan Salah Satu Sebab Diselamatkannya dari Siksa Kubur.
7. Meninggal Pada Malam Jum'at atau Hari Jum'at adalah Salah Satu Sebab Diselamatkan dari Siksa Kubur.

[PERSONAL VIEW]
------------------
Membaca buku ini membuat kita sadar bahwa sebab utama siksa kubur adalah syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Salah satu dalil yang dibawakan di buku ini adalah:

"... Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): 'Keluarkanlah nyawamu.' Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri dari ayat-ayat-Nya". (QS. Al An'aam: 93).

Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhuma berkata, "Sesungguhnya (yang dimaksud) dalam ayat tersebut adalah siksa kubur." (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir, sebagaimana diungkapkan di dalam kitab ad Durrul Mantsuur (III/272)).

Perlu diingat bahwa kesyirikan merupakan kezhaliman yang terbesar. Maka dari itu sudah seharusnya kita berusaha untuk menghindar dari sebab utama siksa kubur yaitu kesyirikan. Caranya dengan mempelajari tauhid. Ya, dengan mempelajari tauhid.

Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka
di Depok, 04 Desember 2007


Re: Bls: Tentang pemakaman Rasulullah

 

Assalamu 'alaikum rahmatullahi wabarakatuh.

Kenapa yah tanggapan yang disampaikan tidak disesuaikan dengan
konteks pertanyaan yang ada? Okelah kalau karangan Haekal tidak boleh
dibaca, tetapi yang menjadi pertanyaan adalah Tentang Pemakaman
Rasulullah. Bagaimana dengan karangan Mubarakfury? Bukankah ada jawaban
atas pertanyaan tersebut? Wallahu a'lam.

SARJONO PRANOTO <sarjono_hamzah@...>

assalamualaikumwarohmatulloh,
kepada para ikhwan wa akhwat yg tegak di atas manhaj Salaf, ana pernah
dapat info dari kajian yg ana ikuti di Masjid ArRidho Pasar Gembrong,
Prumpung oleh Ustadz Berik Zaid (Indramayu), bhw buku karangan Haekal
adalah salah satu referensi yg tidak boleh dibaca, beliau juga menyebutkan
bhw di buku tsb (Sejarah Nabi Muhammad salallohualaihi wassalam) terdapat
riwayat bhw seorang sahabat memperkosa istri sahabat lainnya,
nau'dzubillah, sehingga ana tidak heran kalau di dalamnya masih terdapat
banyak penyimpangan riwayat kehidapan Nabi dan Sahabatnya. wallohu a'lam

abu hamzah al pandawany

----- Pesan Asli ----
Dari: Ummu Hanif <ycutt.cute@...>
Kepada: assunnah@...
Terkirim: Selasa, 4 Desember, 2007 1:35:37
Topik: [assunnah] Tentang pemakaman Rasulullah
Assalamualaikum,
Mohon pencerahan,
Ana baca di Riwayat Rasulullah karangan HAEKAL bahwa Pemakaman Rasulullah
dilakukan setelah dua hari beliau wafat.
Benarkah demikian? Mengapa harus menunggu selama dua hari?
Jazakumullahu khoir
Salam
Ummu Hanif


Tanya seputar sholat dan sekolah bermanhaj salaf

Giri Dwiputra
 

Assalaamu'alaykum Warohmatulloh Wabarokatuh

Mohon bantuannya kepada ikhwan yang memahami masalah ini.
1. Apakah bila kita ada halangan (misal hujan besar) sehingga tidak memungkinkan untuk sholat berjamaah di masjid, apakah diperbolehkan untuk sholat berjamaah di rumah?
2. Bagaimana bila kita dalam perjalanan dan tiba waktu sholat, lalu setibanya di masjid jamaah sholat sudah selesai, apakah diperbolehkan membentuk jamaah sholat yang baru?
3. Apakah di antara ikhwan sekalian ada yang mengetahui apakah ada sekolah/ma'had untuk lulusan SLTP (setingkat SMA)bermanhaj salaf di daerah jabotabek?
Jazakumulloh khoiron atas perhatiannya.


___________________________________________________
Never miss a thing. Make Yahoo your home page.


Re: Tanya: Kajian Ust Abu Qotadah di Masjid Al-Furqon Jkt

Irzan Luthfie
 

Kajian ustadz Abu Qotadah di Masjid Al Furqon (DDI) dipindah ke Masjid Nurul Iman sebagai berikut: (mohon sebarkan ke jamaah kajian masjid Al Furqon)

KAJIAN ISLAM ILMIYAH

bersama ustadz ABU QOTADAH
SETIAP AHAD, PEKAN KE-2 & PEKAN KE-4, PUKUL 09:00
(mulai tgl 25 nop 2007) Kitab: Bulughul Marom

catatan: Karena ustadz Abu Qotadah safar, khusus tanggal 9 dan 23 Desember 2007 ybs diganti senebtara oleh ust.Badrussalam dan ust.Jazuli. Insya Alloh bulan Januari 2008 kembali diisi oleh
ust. Abu Qotadah.

bersama ustadz ABU HAIDAR AS SUNDAWI
SETIAP AHAD, PEKAN KE-3, PUKUL 15:00
(mulai tanggal 18 nop 2007) kitab : Syarhus Sunnah

tempat :
Masjid Nurul Iman ¨C Jl. Raya Pos Pengumben No.21, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

informasi :
Sekretariat Masjid: 021 58904690 ¨C Abu Izzudin: 021 68350144 - Abu Afiif: 081315891674 Ruddy: 08129289990

rute :
dari Blok M: Kopaja S609 atau Metromini S70 - dari Slipi: Mikrolet M11 turun di Pengampuan lalu naik Mikrolet M24 - dari Grogol: Mikrolet M24
dari Kalideres: mikrolet M48 - semua turun di prapatan Srengseng


buntoro thok <buntoro_pulk@...> wrote:
Assalamu'alaykum

Apa kajian ustadz Abu Qotadah di masjid Al-Furqon Jakarta hari ahad masih ada? Jazakumulloh

Wassalamu'alaykum

abu aban