Keyboard Shortcuts
ctrl + shift + ? :
Show all keyboard shortcuts
ctrl + g :
Navigate to a group
ctrl + shift + f :
Find
ctrl + / :
Quick actions
esc to dismiss
Likes
Search
[Masalah - 24 = Pokok-pokok Manhaj Salaf 5/6]
Yayat Ruhiat
¿ªÔÆÌåÓý?
POKOK-POKOK MANHAJ SALAF
?
Oleh
Khalid bin Abdur Rahman
al-'Ik
Bagian Kelima dari Enam Tulisan
[5/6]
?
Kaidah Ketiga:
Mencari Pembuktian Berdasarkan
Ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits-hadits Nabi.
?
Mencari Pembuktian Menurut Pola-pola
Al-Qur'an.
Sesungguhnya Al-Qur'an Al-'Azhim mempunyai
pola tersendiri yang khusus untuk mencari pembuktian. Barang siapa yang menempuh
pola ini, niscaya ia sampai kepada kebenaran hakiki yang meyakinkan. Diantara
pola Al-Qur'an yang paling utama dalam mencari pembuktian ialah memperhatikan
tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada langit dan bumi, dan upaya menyingkap
rahasia-rahasia mahluk.
?
Melalui ayat-ayat-Nya yang mulia. Allah
Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan agar manusia berpikir tentang penciptaan
langit dan bumi. Di antara firman Allah :
Ayat-ayat yang memerintahkan untuk
memikirkan kejadian alam semesta ini banyak. Ayat-ayat yang akan membangkitkan
akal, menggerakkan pikiran, mengundang perhatian dan memotivasi perenungan serta
penghayatan.
?
Semua itu termasuk wasilah (sarana) terkuat
untuk sampai pada pemahaman terhadap hakikat kebenaran hingga hasilnya akan
memperkokoh iman dan menanamkan keyakinan yang dalam terhadap Al-Khalik
yang maha Agung. Sayangnya pola?Al-Qur'an ini diharamkan oleh pengikut
manhaj ahlul-kalam. Mereka tidak mau diikat dengan pola-pola Al-Qur'an
dalam memperkokoh keimanan dan memantapkan keyakinan.
?
Sesungguhnya, berkaitan dengan cara memahami
masalah aqidah, dalam?hal ini terdapat dua manhaj yang saling berlawanan
:
Manhaj Qur'ani -sebagaimana dapat
dilihat- akan menghentikan akal manusia pada hakikat kebenaran? itu tuntas dan tidak akan guncang keraguan sedikitpun setelah
datangnya iman dan pembenaran. Manhaj ini dengan segala keluhuran serta
kekuatannya adalah manhaj yang mudah, memberikan?jaminan hasil dan juga
akan menambah akal semakin terbuka wawasan serta daya pandangnya.
?
Sedangkan manhaj falsafi adalah
manhaj yang mempunyai jalan berliku-liku yang ruwet, memusingkan akal dengan
persoalan-persoalan yang membingungkan, mebebani pemikiran dengan
analogi-analogi logika yang membosankan dan amat potensial untuk menjerumuskan
akal pikiran kedalam lubang-lubang kesalahan yang merupakan jebakan yang
dipasang oleh para penentangnya.
?
Oleh sebab itulah, persoalan aqidah bagi
kaum filosof dan orang-orang yang terpengaruh oleh mereka?dari kalangan
ahlu kalam, merupakan sebuah kebingungan yang menimbulkan sangkaan-sangkaan,
serta membingungkan akal pikiran. Persoalan-persoalan aqidah yang berdasarkan
manhaj mereka itu tidak memberikan ilmu dan tidak menambahkan keyakinan apapun.
Ia adalah sebuah jalan?antara al-haq dengan kebatilan yang bercampur aduk
di dalamnya.
?
Adapun pola-pola ahlul kalam, sebenarnya
bersumber dari pola-pola filsafat, walaupun dalam prilakunya agak berbeda, sebab
kaum filosof tidak mempercayai wahyu dan kenabian, sehingga mereka benar-benar
bersandar pada akalnya semata. Sedangkan ahlul kalam, mereka masih
mempercayai? wahyu dan kenabian, hanya saja mereka berupaya untuk
menjadikan wahyu tunduk pada akal. Mereka tidak mau menundukkan akalnya
kepada? nash-nash wahyu.
?
Menurut ahlul kalam, landasan utama dalam
polanya adalah mendahulukan akal atas syara'. Oleh karena itulah mereka
berkonsentrasi untuk menta'wilkan nash-nash Al-Qur'an dan As-Sunnah menurut
kemauan akal mereka dengan bertumpu pada debat dan logika.
?
Jadi cara-cara mereka mirif kaum filosof.
Cara-cara itu tidak akan memberikan jaminan hasil (yang benar -red)
disebabkan berbaurnya khayalan-khayalan akal dalam berbagai pembahasan serta
kajian permasalahannya. Dengan demikian, sebagai (hasil) akhirnya adalah
kebigungan menghadapi tantangan keragu-raguan dan sama sekali tidak layak untuk
memutuskan permasalahan iman dan i'tiqaad.
?
Adapun pola kenabian, adalah pola Al-Qur'an
itu sendiri. Tetapi, dengan uslub (cara pemaparan) yang sedikit berbeda
dilihat dari segi kemudahan dan banyaknya. Namun, memiliki kekuatan petunjuk,
kekokohan hujjah dan kedalaman keyakinan. Pola kenabian ini mempunyai pengaruh
nyata dan jelas dalam memahamkan aqidah yang benar, dalam menyingkirkan setiap
syubhat yang?mengacaukan pemikiran disebabkan pengaruh bisikan-bisikan
setan, dalam menanamkan keyakinan pada jiwa dan dalam menyebarluaskan sinar
keimanan ke dalam relung-relung hati.
?
Bersambung :
Kaidah Kempat : Berpijak
berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah ..
?
|
to navigate to use esc to dismiss