Kesalahan-Kesalahan Jamaah Haji Selama Di Arafah
KESALAHAN-KESALAHAN JAMAAH HAJI SELAMA DI ARAFAH Oleh Ustadz Anas Burhanuddin MA Meski memiliki keistimewaan yang sangat besar, masih banyak umat Islam yang tidak menghargai keistimewaan ini. Sungguh ironis, masih banyak jamaah haji yang jatuh dalam kesalahan-kesalahan fatal saat beribadah di Arafah. Kesalahan-kesalahan ini disebabkan kekurangan ilmu, kurang motivasi dalam beramal atau sikap tidak peduli. Para jamaah haji perlu mengetahui kesalahan-kesalahan ini agar bisa menghindarinya dan bersyukur atas nikmat ilmu dan cinta sunnah yang All?h k anugerahkan. Di antara kesalahan-kesalahan yang sering terjadi selama wukuf di Arafah adalah sebagai berikut : 1. Wukuf di luar wilayah Arafah. Saat melakukan patroli, para dai dari Kementrian Agama Arab Saudi masih banyak menemukan jamaah haji yang melakukan wukuf di luar Arafah. Padahal kesalahan ini jika tidak diluruskan mengakibatkan haji kita tidak sah.[1] 2. Keluar dari Arafah sebelum matahari terbenam. Wukuf adalah rukun haji, sedangkan melakukan wukuf hingga matahari terbenam adalah salah satu kewajiban haji. Jika jamaah haji sudah keluar dari Arafah sebelum matahari terbenam dan tidak kembali lagi, maka ia telah meninggalkan salah satu kewajiban haji dan harus membayar dam dengan meyembelih seekor kambing. [2] 3. Menyibukkan diri dengan naik Jabal Rahmat , berjalan-jalan, atau menuliskan prasasti di sana. Nabi kita Muhammad Shallallahu ¡®alaihi wa sallam sendiri tidak mendaki gunung ini saat wukuf. Jadi barang siapa mendaki gunung dan meyakininya sebagai ibadah, maka itu adalah bid¡¯ah. Jika menaikinya sebagai refreshing, maka hukumnya boleh, tetapi ada hal lain yang lebih baik dilakukan di kesempatan yang belum tentu terulang ini. [3] Imamul Haramain al-Juwaini mengatakan, ¡°Dan tidak ada nilai ibadah dalam menaiki gunung ini, meski orang-orang biasa melakukannya.¡± [4] 4. Menghadap ke Jabal Rahmat saat dzikir dan doa dan membelakangi kiblat. Yang sesuai dengan sunnah adalah menghadap ke kiblat saat berdoa, sebagaimana dijelaskan dalam hadits J?bir z : ????? ?????? ??????? ??????? -??? ???? ???? ????- ?????? ????? ??????????? ???????? ?????? ????????? ???????????? ????? ???????????? ???????? ?????? ?????????? ?????? ???????? ????????????? ??????????? Kemudian Ras?lull?h Shallallahu ¡®alaihi wa sallam berangkat hingga tiba di tempat wukuf, maka beliau jadikan perut unta beliau al-Qashwa di bebatuan (di belakang Jabal Rahmat) , menjadikan rombongan pejalan kaki di depan beliau dan menghadap kiblat. [HR. Muslim no. 1284] Saat wukuf, Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam menghadap Jabal Rahmat, tapi pada saat yang sama beliau juga menghadap kiblat. Beliau menjadikan Jabal Rahmat dan Ka¡¯bah di arah depan beliau. Jika keduanya tidak bisa digabungkan, maka yang diutamakan adalah menghadap kiblat, bukan gunung. 5. Tidak mengoptimalkan dzikir dan doa, tapi malah banyak ngobrol dan bercanda. Hal ini sangat disayangkan, mengingat keistimewaan hari Arafah dan singkatnya waktu wukuf. Saat Anda menempati tempat wukuf Anda, ingatlah bahwa ada jutaan umat Islam yang menginginkan tempat itu, namun mereka tidak bisa mendapatkannya karena tidak memiliki biaya, tidak memiliki kondisi fisik yang memungkinkan, atau sebab lain. Dan Andalah yang dipilih All?h, maka jangan sia-siakan kesempatan emas ini dengan obrolan dan canda tawa! 6. Menyibukkan diri dengan berfoto ria selama di Arafah. Terlepas dari perselisihan para Ulama dalam masalah hukum foto makhluk bernyawa, foto-foto ini bisa menjadi pintu masuk setan untuk menjerumuskan Anda ke dalam kubangan riya¡¯ (beramal agar dilihat dan dipuji orang lain) yang membuat ibadah haji Anda sia-sia. Sebisa mungkin tutuplah ibadah mulia ini dari pandangan manusia, sehingga hanya All?h k yang tahu, karena hanya dari-Nyalah kita mengharap pahala. 7. Merokok. Kebiasaan buruk ini sayang sekali masih kadang dilakukan jamaah haji saat menjalankan rukun terpenting ibadah haji. 8. Menghibur diri atau mencari kekhusyu¡¯an dengan alunan musik. 9. Bersolek. Agama kita melarang wanita bersolek saat keluar rumah. Larangan ini menjadi lebih tegas jika dilakukan saat menjal
|
Suasana Hari Arafah Mengingatkan Hari Kiamat
SUASANA HARI ARAFAH MENGINGATKAN HARI KIAMAT Oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Abbad Diantara pelajaran penting dan penuh makna dari pelaksanaan ibadah haji adalah perkumpulan banyak orang di tempat penuh berkah yang di saksikan oleh semua jama¡¯ah haji di hari Arafah. Mereka wukuf di Arafah sambil mengucapkan talbiyah dan memohon kepada All?h Azza wa Jalla , mengharap rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya, memohon karnunia-Nya yang berlimpah di hari perkumpulan umatIslam terbesar yang pernah di saksikan. Wukuf (di Arafah) mengingatkan kaumMuslimin akan adanya perkumpulan yang mahabesar nanti di hari kiamat. Kala itu, seluruh manusia dari yang pertama sampai yang terakhir akan berkumpul untuk menunggu keputusan All?h Azza wa Jalla kemudian mereka akan berjalan menuju tempatnya masing masing. Ada yang mendapatkan nikmat yang kekal dan adapula yang tertimpa azab yang sangat pedih. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk golongan yang pertama. Ibnul Qayyim rahimahullah dalam sya¡¯ir mimiyyahnya mengatakan : Sungguh agungnya hari perkumpulan itu Seperti perkumpulan di hari kiamat, namun hari kiamat itu lebih dahsyat Kedahsyatan hari kiamat itu sudah tidak diragukan lagi oleh kaum Muslimin. All?h Subhanahu wa Ta¡¯ala berfirman: ?????????? ?????? ??????? ?????? Dan mereka akan dibawa ke hadapan Rabbmu dengan berbaris. [al-Kahfi/18:48] All?h Azza wa Jalla juga berfirman: ?????????? ??????????? ??? ???????? ???????? ????????? Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi All?h). [al-Haqqah/69:18] Pada hari kiamat itu, All?h Azza wa Jalla mengumpulkan semua hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya: ????????????????? ?????? ?????? ???????????? ??? ?????? ????? Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. [an-Nisa¡¯/4:87] Dan All?h Azza wa Jalla berfirman: ?????? ???????????? ???????? ????????? ? ??????? ?????? ???????????? (Ingatlah) hari (yang di waktu itu), All?h mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk dihisab), itulah hari (waktu itu) ditampakkan kesalahan-kesalahan. [at-Tagh?bun/64:9] Dan All?h Azza wa Jalla berfirman: ??????? ?????? ????????? ???? ???????? ????????? ?????? ????????? Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh semua makhluk). [Huud/11:103] Pada hari perkumpulan itu tidak ada perbedaan antara ummat terdahulu dan yang terakhir. Semua berkumpul di waktu yang sangat agung itu : ???? ????? ????????????? ????????????? ?????????????? ?????? ???????? ?????? ????????? Katakanlah, ¡°Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal. [al-Waaqi¡¯ah/56:49-50] Tidak ada seorangpun yang tidak menghadiri perkumpulan ini, walupun badannya hancur di ruang angkasa, dan hilang di telan bumi dan di makan burung dan binatang buas. Semuanya akan di kumpulkan dan tidak ada cara untuk menghindar. All?h Azza wa Jalla berfirman: ??????????????? ?????? ????????? ???????? ??????? Dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. [al-Kahfi/18:47] Allah juga berfirman : ?????? ??? ????????? ?????? ?????? ??????? ???????? ? ????? ??????? ?????? ????? ?????? ??????? Di mana saja kamu berada pasti All?h akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya All?h Maha Kuasa atas segala sesuatu. [al-Baqarah/2:148] ???? ????? ???? ??? ????????????? ??????????? ?????? ???? ???????????? ?????? ??????? ??????????? ??????????? ?????? ??????????? ?????? ?????? ???????????? ??????? Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Rabb Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya All?h telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti, Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada All?h pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. [Maryam/19:93-95] Mereka akan di kumpulkan di bumi yang berbeda dengan bumi mereka di dunia. All?h Azza wa Jalla berfirman:
|
Istri Gugat Cerai, Suami Bilang OK, Jatuh Talak?
Istri Gugat Cerai, Suami Bilang OK, Jatuh Talak? Klo suami istri bertengkar di wa krn waktu itu posisinya sdg berjauhan.. Terus istri mengatakn¡.sy minta lepas.. Krn itu diucapkan berulang2, Kemudian suami menjawab. Klo itu memang keinginanmu bgm lg? Apa sdh jatuh talaq.. Kemudian stlh itu baikan lg.. Dan saling mengucapkan sayang.. Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Sayid Sabiq ¨C rahimahullah ¨C dalam Fiqh Sunah menjelaskan: Lafadz talak bisa dalam bentuk kalimat sharih (tegas) dan bisa dalam bentuk kinayah (tidak tegas). Lafadz talak sharih adalah lafadz talak yang sudah bisa dipahami maknanya dari ucapan yang disampaikan pelaku. Atau dengan kata lain, lafadz talak yang sharih adalah lafadz talak yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali perceraian. Misalnya: Kamu saya talak, kamu saya cerai, kamu saya pisah selamanya, ¡, dan semua kalimat turunannya yang tidak memiliki makna lain selain cerai dan pisah selamanya.Imam as-Syafi¡¯i mengatakan, ¡°Lafadz talak yang sharih intinya ada tiga: talak (arab: ??????), pisah (arab: ??????), dan lepas (arab: ??????). Dan tiga lafadz ini yg disebutkan dalam Alquran.¡± (Fiqh Sunah, 2/253). Lafadz talak kinayah (tidak tegas) adalah lafadz yang mengandung kemungkinan makna talak dan bukan talak. Misalnya pulanglah ke orang tuamu, keluar sana.., jangan pulang sekalian.., Cerai dengan lafadz tegas hukumnya sah, meskipun pelakunya tidak meniatkannya. Sayid Sabiq mengatakan, ¡°Kalimat talak yang tegas statusnya sah tanpa melihat niat yang menjelaskan apa keinginan pelaku. Mengingat makna kalimat itu sangat terang dan jelas.¡± (Fiqh Sunah, 2/254) Sementara cerai dengan lafadz tidak tegas (kinayah), tergantung niat pelaku. Jika pelaku melontarkan kalimat itu dengan niat hendak menceraikan istrinya, maka status perceraiannya sah.Sharih atau Kinayah? Untuk kasus di atas, apakah tergolong talak sharih atau kinayah? Kaidah yang disebutkan Sayid Sabiq, pernyataan talak dari suami yang ambigu, mengandung kemungkinan makna talak dan bukan talak, statusnya talak kinayah. Beberapa ulama hanafiyah dan syafi¡¯¡¯yah mengatakan, bahwa ketika suami meng-iyakan tantangan talak istrinya, termasuk kalimat talak kinayah. Karena arti dari meng-iyakan yang diucapakan suami memililki 2 makna: [1] Ya, kamu saya talak, sehingga jatuh talak [2] Ya, kamu akan saya talak, sehingga bentuknya janji talak. Untuk itu, ketika suami mengiyakan ajakan talak istrinya, apakah dia tertalak atau tidak, kembali kepada niat suami. Secara prinsip, kata ¡®Ya¡¯ berarti menegaskan kalimat sebelumnya. Al-Hamawi ¨C ulama Hanafi ¨C mengatakan, ???? ?? ??? ???? ???? : ??? ??? . ????? ??? ????????? ?? ???? ??? ??? ????? ??? ???? ??? ??? ???? ??????? ??? ????? ????? ??? ????? ????? ???? ??????? ????? ?????? ?? ????? Istri yang mengatakan ke suaminya, ¡°Saya diceraikan!¡± lalu suami mengatakan, ¡°Ya.¡± (di sini) ada masalah yang perlu dibedakan, bahwa makna suami meng-iyakan pernyataan istrinya, ¡°Saya dicerai!¡± berarti, ¡®Ya, kamu dicerai¡¯ (maka cerai sah). Dan makna suami meng-iyakan ajakan istri, ¡°Ceraikan saya!¡± bararti, ¡®Ya, saya akan ceraikan kamu.¡¯ Sehingga maknanya adalah janji talak.. karena kata, ¡®Ya¡¯ adalah untuk menegaskan pernyataan sebelumnya. (Ghamzu Uyun al-Bashair, 2/400). Al-Khatib as-Syarbini ¨C ualam Syafiiyah ¨C menjelaskan tentang pernyataan suami yang meng-iyakan ajakan talak istrinya, ??? ??? ?????? ???? ???? ?????? ?????? ????? ?? ?????? ( ???? ) ?? ( ????? ) ????? ???? ??? ??? ???? ?????? ?? ????? ?????? ¡°Karena kata ¡®Ya¡¯ atau semacamnya sama dengan pernyataan saya telah mentalaknya¡ ada yang mengatakan, itu talak kinayah, sehingga butuh niat suami. Karena kata ¡®Ya¡¯ tidak terhitung sebagai kalimat talak yang tegas. (Mughni al-Muhtaj, 4/527). Allahu a¡¯lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com). Referensi: https://konsultasisyariah.com/29152-istri-gugat-cerai-suami-bilang-ok.html
|
Kebodohan Ketidaktahuan yang Diterima dan yang Tidak Diterima Sebagai ?zur Halangan
Kebodohan (Ketidaktahuan) yang Diterima dan yang Tidak Diterima Sebagai Uzur (Halangan) Pertanyaan Apa perbedaan antara melakukan maksiat (dosa) dalam keadaan mengetahui bahwa ia adalah maksiat dengan melakukannya tanpa mengetahui bahwa ia adalah maksiat? Jawaban Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Dalil-dalil yang shahih menunjukkan bahwa kebodohan (ketidaktahuan) adalah sebuah uzur (halangan) yang secara umum meniadakan sanksi atas sebuah kesalahan. Di antara dalil-dalil itu adalah firman Allah¡ªSubhanahu wa Ta`ala¡ª(yang artinya): ¡°Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang engkau khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya adalah) apa yang disengaja oleh hatimu.¡± [QS. Al-Ahzab: 5]; ¡°Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka, sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi.¡± [QS. At-Taubah: 115]; ¡°Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.¡± [QS. Al-Isra¡¯: 15]; Dalil lain di antaranya adalah hadits tentang orang yang mengerjakan shalat dengan cara yang buruk di dekat Nabi ; hadits Mu`awiyah ibnu Al-Hakam yang berbicara dalam shalat karena belum tahu hukumnya; hadits tentang orang Arab badui yang kencing di Masjid, dan nas-nas lain yang menunjukkan adanya dispensasi dan tidak adanya sanksi atas kesalahan yang dilakukan oleh orang yang tidak tahu. Namun hal ini, menurut para ulama, terbatas hanya pada ketidaktahuan tentang suatu perkara yang memang masih tersembunyi, atau belum tersebar informasi dan keterangan tentangnya, atau karena si pelaku baru memeluk Islam, atau ia hidup di tempat yang tidak tersedia pengetahuan tentang hal itu di sana. Adapun orang yang hidup di tengah-tengah Umat Islam, atau di negeri-negeri tempat pengetahuan Agama sudah tersebar, lalu ia melakukan perbuatan dosa yang keharamannya telah luas diketahui, maka pengakuan "tidak tahu" tidak dapat diterima darinya. Bahkan kalaupun memang ia tidak tahu, maka ia tetap berdosa karena kelalaiannya dalam belajar. Kaidah yang berlaku adalah bahwa suatu dosa tidak dapat menjadi alasan bagi dilakukannya dosa yang lain. Perlu diingatkan pula, bahwa kebodohan (ketidaktahuan) hanya dapat menjadi uzur (alasan pembenar) dalam hukum-hukum taklifi, adapun dalam hukum-hukum wadh`i, tidak ada pengaruh ketidaktahuan di dalamnya. Misalnya, orang yang merusak barang orang lain karena ketidaktahuan, tetap wajib menggantinya, walaupun dosanya ditiadakan karena ketidaktahuannya itu. Wallahu a`lam. https://www.islamweb.net/id/fatwa/14502/Kebodohan-Ketidaktahuan-yang-Diterima-dan-yang-Tidak-Diterima-Sebagai-Uzur-Halangan
|
Tajalli Dan Nuzul Adalah Bagian Dari Sifat-Sifat Allah
Tajalli Dan Nuzul Adalah Bagian Dari Sifat-Sifat Allah Pertanyaan: Putriku bertanya dengan mengatakan ketika Allah Subhanahu wa ta¡¯ala menampakkan pada gunung itu, gunung itupun hancur luluh, lalu kenapa tidak terjadai apapun pada alam semesta ketika Allah subhanahu wa ta¡¯ala turun dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya setiap malam ? Ringkasan Jawaban Allah Subhanahu wa ta¡¯ala tidak ada bandingan, dan tidak ada yang serupa dengan-Nya, dan tidak ada sesuatupun yang semisal dengan-Nya, setiap orang yang beriman percaya kepada sifat-sifat Allah Subhanahu wa ta¡¯ala, tetapi sifat-sifat ini tidak mungkin bisa disamakan dengan sifat-sifat makhluk ciptaan-Nya. Ada perbedaan antara sifat tajalli dan nuzul, tajali adalah tampak artinya terlihat dengan jelas, sedangkan nuzul maka kami meyakini bahwa Allah Subhanahu wa ta¡¯ala setiap malam dari sepertiga malam terakhir turun ke langit dunia, dan ini adalah turun dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya,maha suci Allah. Dan untuk penjelasan dan keterangan lebih lanjut lihat jawaban yang lebih detail.Tema-tema Terkait Teks Jawaban Table Of Contents Sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat-sifat makhluq Perbedaan antara tajalli dan nuzul Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Pertama: Kami memohon kepada Allah untuk menolong kami, anda, dan seluruh umat Islam dalam mendidik anak-anak dengan cara yang dicintai dan diridhai Allah, dan semoga kita berjalan pada jalan yang dilalui oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa, dan semoga Allah memperbaiki seluruh keturunan kita semua. Kedua:Sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat-sifat makhluq Anda harus memberikan pemahaman kepada putri anda, bahwa Allah Subhanahu wata¡¯ala tidak ada bandingan dan tidak ada yang serupa dengan-Nya, dan tidak ada sesuatupun yang semisal dengan-Nya, dan Dia Maha mendengar dan Maha melihat, anda juga harus meyakinkan putri anda bahwa orang yang beriman percaya pada sifat-sifat Allah, akan tetapi sifat-sifat ini tidak mungkin bisa disamakan dengan sifat-sifat makhluk. Anda juga harus menyampaikan kepada putri anda bahwa Allah ta¡¯ala mampu melakukan apa yang manusia tidak mampu melakukannya, dan Allah ta¡¯ala bisa mendengar dan melihat segala sesuatu, dan bisa melakukan apapun yang Dia kehendaki, karena Dialah Sang Pencipta Yang Maha Agung. Maka jika Allah memberi kabar tentang turun-Nya, maka setiap orang yang yang beriman akan meyakini bahwa Dia turun, akan tetapi turun-Nya tida seperti turunnya manusia, bahkan turun-Nya dengan cara yang kita tidak dapat mengetahuinya, dan tidak mungkin bagi manusia untuk dapat memahaminya. Kedua:Perbedaan antara tajalli dan nuzul Anda harus menjelaskan kepada putri anda bahwa ada perbedaan antara tajalli dan nuzul Tajalli adalah Nampak, artinya jelas terlihat Allah ta¡¯ala berfirman: ????? ????? ??????? ??????? ???????? ????? ???? ???????? ???????? ?????? ????? ????????? ?????? ?????????? ????????? ???????? ???????? ???????? ???????? ??????? ?????????? ???????? ?????? ??????? ?????? ??????? ???????: 143 (dia (musa) berkata, ¡°Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.¡± Dia berfirman, ¡°Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya engkau dapat melihat-Ku.¡± Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan). QS. Al-A¡¯raf /143. Rabi¡¯ bin Anas berkata: (Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan), hal itu terjadi karena ketika gunung itu ketika dibukakan tirai dan melihat cahaya, gunung itupun menjadi hancur luluh. Sebagian ada yang mengatakan: hal itu membuatnya hancur luluh atau membuatnya hancur. Tentang hal ini Mujahid berkata: tetapi lihatlah gunung ini, jika ia tetap ditempatnya maka kamu (musa) akan melihat-Ku, dan gunung itu diciptakan lebih besar dan lebih kuat dari kamu, dan ketika Tuhan menampakkan diri-Nya dan melihat kepada gunung itu, gunung tersebut
|
Membengkaknya Kaki karena Lama Berdiri dalam Shalat Bukan Bentuk Kesulitan dalam Agama
Membengkaknya Kaki karena Lama Berdiri (dalam Shalat) Bukan Bentuk Kesulitan dalam Agama Pertanyaan Ada beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallall?hu `alaihi wasallam mengerjakan shalat sampai kedua telapak kaki beliau bengkak-bengkak. Bengkaknya kaki tentu saja dipandang sebagai sebuah bahaya oleh orang-orang yang berakal dan dalam kebiasaan manusia. Pertanyaannya, apa saja batasan-batasan bahaya yang membatalkan amal ibadah atau menyebabkan ibadah seseorang menjadi batal? Jawaban Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Kesulitan yang berkonsekuensi pada munculnya rukhshah (keringanan) adalah kesulitan yang mencapai tingkatan bahaya untuk jiwa atau anggota tubuh manusia, atau fungsi-fungsinya. Karena menjaga diri dan anggota badan untuk digunakan demi kepentingan Agama adalah lebih utama dibandingkan membuatnya terancam kehilangan fungsinya dalam sebuah ibadah atau beberapa ibadah yang dipandang dapat menghilangkan fungsinya. Jika memakai air dalam wudhuk dan mandi junub menyebabkan bahaya terhadap jiwa atau anggota badan, atau manfaat/fungsinya, maka kita diwajibkan untuk bertayamum. Dengan demikian, maka bengkak-bengkak dan pecah-pecah kedua telapak kaki karena lama berdiri di hadapan Allah, atau karena memakai air, tidak termasuk kesulitan yang berkonsekuensi pada lahirnya keringanan, karena tidak menyebabkan hilangnya jiwa atau tidak menyebabkan hilangnya kedua telapak kaki, dan tidak juga menghilangkan manfaat/fungsinya. Tentu saja, dalam ibadah-ibadah terdapat kesulitan normal yang biasanya tidak akan terlepas darinya atau dalam mengerjakannya, untuk mengangkat derajat seorang hamba dan membesarkan pahala kebaikannya. Terakhir, kami ingatkan saudara penanya, bahwa ungkapan yang mengatakan bahwa menanggung bahaya yang dianggap sah oleh Agama dan tidak mencari keringanan dalam melakukannya membatalkan ibadah, adalah perkataan yang tidak benar. Wallahu a`lam. https://www.islamweb.net/id/fatwa/14364/Membengkaknya-Kaki-karena-Lama-Berdiri-dalam-Shalat-Bukan-Bentuk-Kesulitan-dalam-Agama
|
Nabi Muhammad shallallahu ¡®alaihi wa sallam Buta Huruf?
Nabi Muhammad shallallahu ¡®alaihi wa sallam Buta Huruf? Apakah benar Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam buta huruf? Tidak bisa baca tulis? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Terdapat banyak dalil yang menyebut Nabi Muhammad shallallahu ¡®alaihi wa sallam sebagai orang ummi (tidak membaca dan tidak menulis). Kita akan sebutkan beberapa diantaranya, Pertama, firman Allah, ketika menyebutkan ciri-ciri Nabi-Nya shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ????????? ???????????? ?????????? ?????????? ??????????? ??????? ??????????? ?????????? ?????????? ??? ???????????? ?????????????? Yaitu orang-orang yang mengikuti rasul, sang nabi yang ummi, yang mereka jumpai keterangan tertulis dalam kitab taurat dan injil yang ada di tengah mereka. (QS. al-A¡¯raf: 157) Kedua, firman Allah, yang memerintahkan hamba-Nya untuk mengikuti nabi, ?????????? ????????? ??????????? ?????????? ??????????? ??????? ???????? ????????? ????????????? ????????????? ??????????? ??????????? Berimanlah kalian kepada Allah, Rasul-Nya, sang nabi yang ummi, yang beliau beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya. Ikutilah beliau agar kalian mendapat petunjuk. (QS. al-A¡¯raf: 158) Ketiga, firman Allah tentang nikmat adanya nabi di tengah orang Quraisy, ???? ??????? ?????? ??? ?????????????? ???????? ???????? ??????? ?????????? ????????? ?????????????? ??????????????? ?????????? ????????????? ¡°Dialah yang mengutus kepada kaum yang ummi seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (as-Sunnah).¡± (QS. al-Jumu¡¯ah: 2) Keempat, Allah tegaskan bahwa Nabi-Nya tidak pernah membaca kitab apapun, ????? ?????? ??????? ???? ???????? ???? ??????? ????? ????????? ??????????? ????? ?????????? ?????????????? ¡°Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).¡± (QS. al-Ankabut: 48) Apa yang Dimaksud dengan Ummi? Al-Qurthubi menyebutkan beberapa keterangan seputar makna Ummi, ??? ??? ????: ??????? ????? ????? ?? ??? ???? ??? ?? ????? ????? ?? ?????? ??? ????. ????: ??????? ????? ?? ??????. ????? ???? ????. ???? ????? ?? ??????? ???: ????? ???? ???? ??? ???? Ibnu Abbas mengatakan, al-Ummi adalah semua orang arab, baik mereka yang bisa menulis maupun mereka yang tidak bisa menulis. Karena mereka bukan ahli kitab. Ada yang mengatakan, al-Ummiyun adalah mereka yang tidak bisa menulis, dan seperti itu kondisi orang Quraisy. Dan diriwayatkan oleh Manshur dari Ibrahim, beliau mengatakan, al-Ummi adalah orang yang bisa melafalkan tapi tidak bisa menulis. (Tafsir al-Qurthubi, 18/91-92). Ibnu Abbas juga menjelaskan ayat di surat al-Ankabut, ??? ????? ??? ???? ???? ???? ???? ?? ???? ??? ???? ??? ???? Nabi kalian shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah orang ummi, tidak menulis, membaca, dan tidak menghitung. Lalu Ibnu Abbas membaca firman Allah di surat al-Ankabut: 48. (Tafsir al-Qurthubi, 7/298) Keterangan lain kami nukilkan dari ar-Raghib al-Ashbahani tentang makna ummi, ????? ?? ???? ?? ???? ? ?? ???? ?? ???? ? ? ???? ??? ??? ????? : ( ?? ???? ??? ?? ??????? ?????? ???? ¡. ) Al-Ummi adalah orang yang tidak bisa menulis dan membaca. Dan itulah makna firman Allah di surat al-Jumuah ayat 2. (Mufradat fi Gharib al-Quran, hlm. 28) Dan inilah yang lebih sesuai dengan dzahir al-Quran. Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam orang yang ummi, dalam arti beliau bisa melafalkan kalimat, tapi tidak bisa menuliskannya. Karena beliau tidak tahu tulisan huruf. Dan kondisi tidak bisa membaca tulisan, sama sekali tidak menunjukkan bahwa beliau kecerdasannya rendah. Banyak tokoh hebat di tengah Quraisy, mereka tidak bisa membaca tulisan. Namun kecerdasan ketika itu diukur dari kedewasaan dan bijaksana dalam bersikap. Beliau bisa menyelesaikan kasus dengan baik, dewasa ketika menghadapi masalah, itulah orang ummi. Apa Hikmah Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam Seorang yang Ummi? Al-Mawardi menyebutkan, Jika ada orang yang be
|
HUKUM DAN ADAB-ADAB BERKURBAN
HUKUM DAN ADAB-ADAB BERKURBAN Kurban adalah kambing yang disembelih setelah melaksanakan shalat Idul Adha dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, karena Dia Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman. ???? ????? ???????? ????????? ??????????? ?????????? ??????? ????? ????????????? ¡°Katakanlah : sesungguhnya shalatku, kurbanku (nusuk), hidup dan matiku adalah untuk Allah Rabb semesta alam tidak ada sekutu bagi-Nya¡± [al-An¡¯am/6 : 162] Baca selengkapnya Hukum Kurban dan Pensyariatannya https://almanhaj.or.id/147397-hukum-kurban-dan-pensyariatannya.html Hukum dan Adab-Adab Berkurban https://almanhaj.or.id/147415-hukum-dan-adab-adab-berkurban.html Berkurban Dua Atau Lebih Hewan Kurban https://almanhaj.or.id/147465-berkurban-dua-atau-lebih-hewan-kurban.html Hukum Mengirim Kurban Ke Luar Negara https://almanhaj.or.id/147510-hukum-mengirim-kurban-ke-luar-negara.html ? Video Pendek ::Keutamaan Awal Bulan Dzulhijjah:: https://youtu.be/vi6hBQxG0e8 Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
|
Jagal yang Tidak Shalat, Sembelihannya Haram
Jagal yang Tidak Shalat, Sembelihannya Haram Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Pastikan, jagal yang akan menyembelih hewan qurban anda melaksanakan shalat. Seperti yang pernah kita bahas, para ulama menegaskan, tidak ada dosa yang lebih besar setelah syirik, dari pada meninggalkan shalat. Dalam dialog dengan penduduk neraka, mereka mengatakan bahwa sebab mereka masuk neraka adalah karena mereka tidak shalat. Allah berfirman, ??? ?????????? ??? ??????. ??????? ???? ???? ???? ????????????? . ?????? ???? ???????? ???????????? Apa yang menyebabkan kalian masuk ke Saqar (neraka). Mereka menjawab, ¡°dulu kami tidak shalat¡± ( )dan kami tidak mau memberi makanan kepada orang miskin¡ (QS. Al-Muddatsir: 42 ¨C 44) Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam dalam beberapa hadisnya, menyebut tindakan meninggalkan shalat sebagai perbuatan kekufuran. Dari Jabir radhiyallahu ¡®anhu, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda ????? ?????? ????????? ???????? ????????? ??????????? ?????? ?????????? Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kekafiran adalah meninggalkan shalat. (HR. Muslim 82). Dalam hadis lain, dari sahabat Buraidah al-Aslami radhiyallahu ¡®anhu, Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ????????? ??????? ????????? ???????????? ?????????? ?????? ????????? ?????? ?????? Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, dia telah kafir. (HR. Ahmad 22937, Tirmidzi 2621; dishahihkan Syuaib al-Arnauth). Masih banyak dalil lain yang menunjukkan betapa bahayanya orang yang meninggalkan shalat. Ibrahim an-Nakhai mengatakan, ?? ??? ?????? ??? ??? Orang yang meninggalkan shalat, berarti telah kafir. Keterangan lain dari Imam Ishaq bin Rahuyah, beliau mengatakan, ?? ?? ????? ??? ???? ???? ???? ?? ???? ?????? ????? ????? ??? ??? ??? ????? ?? ???? ?????? ????? ?? ??? ??? ??? ???? ????? ???? Terdapat riwayat shahih dari Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam bahwa orang yang meninggalkan shalat, dia kafir. Demikian yang dipahami para ulama, bahwa orang yang meninggalkan shalat dengna sengaja, tanpa udzur, sampai habis waktunya, maka dia kafir. (Ta¡¯dzim Qadri as-Shalah, 2/929)Jagal Tidak Shalat, Tidak Sah Sembelihannya Bagian dari syarat halal hewan sembelihan, status agama penyembelih harus memenuhi kriteria yang diizinkan syariat. Dalam al-Quran, Allah sebutkan, bahwa orang yang sembelihannya halal, hanya ada 3, Muslim Yahudi Nasrani Allah berfirman, ??????? ?????? ????????????? ????????? ????????? ??????? ?????????? ????? ?????? ????????????? ????? ?????? Sembelihan orang-orang yang diberi al Kitab itu halal bagimu, dan sembelihan kamu halal (pula) bagi mereka. (QS. al-Maidah: 5) Dan ahli kitab yang disebutkan dalam al-Quran adalah mereka yang beragama yahudi dan nasrani. Bukan hanya ahli kitab yang hidup di masa Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, namun semua ahli kitab yang mengikuti agama yahudi atau nasrani. Karena sejak zaman Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, yahudi dan nasrani telah berbuat syirik dan mengatakan Allah punya anak. Selain dari 3 jenis manusia di atas, sembelihannya tidak halal, seperti sembelihan orang hindu, budha, atheis, termasuk orang muslim yang murtad. Karena orang murtad dihukumi tidak beragama. Termasuk bentuk murtad, melakukan tindakan yang menyebabkan dirinya keluar dari islam. Ketika Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam menyebut meninggalkan shalat sebagai tindakan kekufuran, maka orang meninggalkan shalat dihukumi murtad. Dan sembelihan orang murtad tidak sah dan tidak halal. Imam Ibnu Utsaimin menegaskan, ????? ???? ?? ???? ??? ??? ?? ???? ?????? ? ????? ? ????? ???? ? ??? ??? ????? ?? ?????? ??????? ??? ??? ?? ?????? ? ????? ¨C ??????? ????? ¨C ???? ???? ?? ??? ?????? ???????? Orang yang tidak shalat, apabila menyembelih, dagingnya tidak boleh dimakan. Mengapa? Karena hasil sembelihannya haram. Andai yang menyembelih itu beragama yahudi atau nasrani, maka sembelihannya halal bagi kita untuk kita makan. Sehingga sembelihan orang yang tidak shalat, lebih buruk dari pada sembelihan yahudi dan nasrani. (Majmu¡¯ Fatawa Ibnu Utsaimin, 12/45)
|
Lima Syarat Wajib Haji
LIMA SYARAT WAJIB HAJI Segala puji hanya untuk Allah Ta¡¯ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu¡¯alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusanNya. Amma ba¡¯du: Sesungguhnya ibadah haji merupakan salah satu pilar dari pilar-pilar agama Islam, satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban Islam yang agung. Adapun fadhilah haji sangatlah banyak sekali, sedangkan hukumnya adalah wajib bagi tiap muslim sekali dalam seumur hidupnya. Dan para ulama telah menetapkan kalau ibadah haji wajib dengan lima syarat: Syarat Pertama: Islam. Sehingga dalam syarat ini, mengeluarkan orang kafir dan musyrik. Jadi, ibadah haji yang mereka lakukan tidak akan diterima. Demikian pula tidak boleh memberi kelonggaran bagi mereka untuk masuk ke dalam masjidil Haram. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta¡¯ala: ???????? ?????????????? ?????? ????? ??????????? ??????????? ?????????? ?????? ????????? ??????? [??????: 28] ¡°Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini¡±. [at-Taubah/9: 28]. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ¡®anhu, beliau mengabarkan: ¡°Bahwa Abu Bakar ash-Shidiq pernah di utus pada suatu urusan yang membawa pesan dari Rasulallah shalallahu ¡®alaihi wa sallam sebelum haji wada¡¯, pada saat hari haji besar untuk menyeru manusia yang ada disitu, isi pesannya yaitu: ??? ???? ???? ??? ???? ???? ????: ? ????? ??? ??????? ?????? ???????? ???????? ????? ??????? ??????????? ????????? ? [????? ??????? ? ????] ¡°Jangan engkau ijinkan orang musyrik untuk berhaji setelah tahun ini, dan jangan (kalian) melakukan thawaf di Ka¡¯bah dalam keadaan telanjang¡°. [HR Bukhari no: 1622. Muslim no: 1347] Syarat Kedua : Berakal. Maka orang gila tidak disuruh untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan jika seandainya dia melakukan, maka ibadah haji dan umrahnya tidak sah, disebabkan karena hilang akalnya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ali radhiyallahu ¡®anhu, bahwa Nabi shalallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ??? ???? ???? ??? ???? ???? ????: ? ?????? ????????? ???? ???????: ???? ?????????? ?????? ???????????? ?????? ?????????? ?????? ?????????? ?????? ???????????? ?????? ???????? ? [????? ??? ????] ¡°Catatan pena diangkat terhadap tiga golongan. Orang yang tertidur sampai dirinya terbangun, anak kecil hingga dirinya dewasa, dan orang gila sampai dirinya sadar¡°. [HR Abu Dawud no: 4403. Dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam Irwa¡¯ul ghalil 2/4 no: 297]. Syarat Ketiga: Dewasa. Sehingga tidak wajib ibadah ini atas anak kecil hingga dirinya dewasa, berdasarkan hadits yang terdahulu. Namun, jika seandainya dia melakukan ibadah haji maka hajinya sah, akan tetapi, belum mencukupi kewajiban hajinya dalam Islam. Berdasarkan haditsnya Ibnu Abbas radhiyallahu ¡®anhuma, ????? ???????? ???????? ????? ?????????? ??? ????? ???? ???? ???????? ?????????: ????????? ?????? ?????: ??????? ?????? ?????? Bahwa ada seorang wanita yang mengangkat anaknya kepada Nabi shalallahu ¡®alaihi wa sallam sembari bertanya: ¡°Apakah anak ini mendapatkan ibadah haji? Maka Nabi shalallahu ¡®alaihi wa sallam menjawab: ¡°Ia, dan untukmu pahala¡°. [HR Muslim no: 1336]. Demikian pula berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ¡®anhuma yang lainnya. Beliau mengatakan: ¡°Bahwa Nabi shalallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ??? ???? ???? ??? ???? ???? ????: ? ???????? ??????? ????? ????? ?????? ????????? ?????????? ???????? ??????? ???????, ?????????? ?????? ????? ????? ???????? ?????????? ??????? ??????? ? [????? ??? ????? ???????] ¡°Siapa saja anak kecil yang berhaji kemudian dirinya telah dewasa, maka wajib baginya untuk melakukan ibadah haji kembali. Dan budak mana saja yang berhaji kemudian dirinya dibebaskan maka wajib bagi dirinya untuk melakukan ibadah haji kembali¡°. [HR Ibnu Khuzaimah 4/349. al-Hakim dalam Mustadrak 2/144 no: 1812. dinyatakan shahih oleh al-Hafidh Ibnu Hajar d
|
KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH
KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abb?s Radhiyallahu anhu disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda : ??? ???? ???????? ????????? ?????????? ???????? ??????? ????? ??????? ???? ?????? ?????????? ????????? ?. ????????: ??? ??????? ??????? ????? ?????????? ??? ??????? ??????? ? ?????: ¡°????? ?????????? ??? ??????? ??????? ?????? ?????? ?????? ?????????? ????????? ?????? ???????? ???? ?????? ????????¡±. Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai All?h Azza wa Jalla daripada hari¨Chari yang sepuluh ini¡±. Para sahabat bertanya, ¡°Tidak juga jihad di jalan All?h ? Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam menjawab, ¡°Tidak juga jihad di jalan All?h, kecuali orang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatupun.¡±[HR al-Bukh?ri no. 969 dan at-Tirmidzi no. 757, dan lafazh ini adalah lafazh riwayat at-Tirmidzi] Baca selengkapnya Keutamaan 10 Hari Pertama Di Bulan Dzulhijjah https://almanhaj.or.id/147628-keutamaan-10-hari-pertama-di-bulan-dzulhijjah.html Sekilas Sejarah Masjidil Haram https://almanhaj.or.id/114061-sekilas-sejarah-masjidil-haram.html Keistimewaan dan Kemuliaan Masjid Nabawi https://almanhaj.or.id/113828-keistimewaan-dan-kemuliaan-masjid-nabawi.html ? Video Pendek ::Keutamaan Awal Bulan Dzulhijjah:: https://youtu.be/vi6hBQxG0e8 :: Penentuan Waktu Puasa Arofah dan Idul Adha :: https://youtu.be/Qm8nudx9P-o Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
|
Seputar Konsep Keadilan Para sahabat. Apakah Kehadiran Orang-orang Munafik dan Orang yang Datang dengan Kefasikan Seperti Al-Walid bin Uqbah Mencemarkan Keadilan Sahabat ?
Seputar Konsep Keadilan Para sahabat. Apakah Kehadiran Orang-orang Munafik dan Orang yang Datang dengan Kefasikan Seperti Al-Walid bin Uqbah Mencemarkan Keadilan Sahabat ? Pertanyaan: Saya mengakui sepenuhnya keadilan semua sahabat, dan saya juga tahu bahwa seorang sahabat adalah orang yang bertemu dengan Nabi, beriman kepadanya, dan meninggal dalam keadaan Islam. Saya pun tahu bahwa Allah Ta¡¯ala memuji para sahabat di dalam Kitab suci-Nya, dan begitu pula Rasulullah Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam. Dalam hadits, riwayat seorang sahabat dapat diterima meskipun tidak dikenal, seperti kalau misalnya dikatakan, ¡°Seorang laki-laki dari para sahabat Nabi Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam.¡± Hal itu karena semua sahabat bersikap adil. Akan tetapi, saya mengalami masalah dalam memahami. Maka saya ingin menenteramkan hati saya, karena saya percaya kepada semua sahabat Rasulullah Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam. Yakni, pada masa Nabi ada orang-orang munafik yang tidak diketahui seorang pun kecuali oleh Allah Ta¡¯ala, lalu Dia mengabarkan hal itu kepada Rasul-Nya. Saya pikir Rasulullah Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam telah menyampaikannya kepada Hudzaifah bin Al-Yaman, dan bahwa Allah Ta¡¯ala telah menurunkan firman-Nya, ???? ????????? ??????? ???????? ????????????? ???? ????????? ??????? ??????????? ¡®.... jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu)....¡± (QS. Al-Hujurat : 6). Ayat ini sebagaimana telah disampaikan kepada saya, diturunkan tentang Al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu¡¯aith. Jadi, apakah al-Walid orang yang fasik ? Apakah Al-Walid bertemu dengan Nabi sebagai orang yang beriman kepadanya ? Maksud saya, apakah dia sahabat yang adil ? Teks Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du: Pertama. Definisi sahabat yang paling benar adalah definisi yang dipilih oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah dalam kitab Al-Ishabah fi Tamyiz As-Shahabah (1/158), beliau berkata, ¡°Definisi yang paling benar yang pernah aku temui adalah bahwa sahabat adalah orang yang bertemu dengan Nabi Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam, beriman kepadanya, dan meninggal dalam keadaan Islam.¡± Berdasarkan hal tersebut, orang-orang munafik itu sesungguhnya adalah orang-orang yang paling munafik, mereka tidak termasuk para sahabat, karena mereka tidak beriman kepada Nabi Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam. Semua sahabat itu adil, karena Allah telah menilai adil mereka, dan karena Nabi Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam juga telah menilai adil mereka, sebagaimana Allah Ta¡¯ala berfirman, ??????????????? ????????????? ???? ??????????????? ?????????????? ??????????? ????????????? ??????????? ?????? ??????? ???????? ???????? ?????? ????????? ?????? ???????? ??????? ????????? ???????????? ?????????? ?????? ??????? ?????? ????????? ?????????? ??????/100 ¡°Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.¡± (QS. At-Taubah : 100). Allah Ta¡¯ala juga berfirman, ?????????? ????????????? ??????? ??????? ??????/143 ¡°Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan.¡± (QS. Al-Baqarah : 143). Allah Ta¡¯ala juga berfirman, ???????? ?????? ??????? ?????????? ????????? ?? ?????/110 ¡°Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.¡± (QS. Ali Imran : 110). Orang-orang yang pertama kali masuk ke dalamnya adalah para sahabat Nabi Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam, karena mereka adalah sebaik-baik umat dan sebaik-baik manusia, sebagaimana telah diriwayatkan berulang-ulang dari Nabi Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam. Para ulama telah sepakat (Ijma¡¯) mengenai hal ini. Ibnu Shalah berkata dalam kitab Ulum Al-Hadits (hal. 171), ¡°Sesungguhnya umat ini telah sepakat untuk menilai adil (terpercaya dan taat) kepa
|
Beberapa Kesalahan Pelaksanaan Ibadah Haji
BEBERAPA KESALAHAN PELAKSANAKAN IBADAH HAJI Haji merupakan ibadah yang sangat mulia, yang akan mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala. Oleh karena itu, dalam melakukan haji, harus dikerjakan dengan mencontoh Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Allah berfirman: ??????? ????? ?????? ??? ??????? ????? ???????? ???????? ?????? ????? ???????? ????? ??????????? ????????? ???????? ????? ???????? ¡°Sungguh telah ada pada Rasulullah suri tauladan yang terbaik bagi orang yang mengharapkan Allah dan hari akhir dan bagi orang yang banyak berdzikir kepada Allah¡°. [Al Ahzab/33 : 21]. Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda pada waktu haji wada¡¯: ?????? ????????????? ???????? ??? ??????? ???????? ???? ??? ??????? ?????? ???????? ?????? ¡°Ambillah manasik haji kalian, sesunguhnya aku tidak mengetahui barangkali aku tidak akan mengerjakan haji lagi setelah ini¡°.[HR Ahmad]. Betapa banyak kaum Muslimin yang pergi menunaikan ibadah haji, namun mereka tidak memahami hukum-hukumnya, dan tidak mengetahui hal-hal yang bisa membatalkan ibadahnya, atau yang bisa mengurangi kesempurnaan hajinya. Hal ini terjadi, bisa jadi karena haji merupakan ibadah yang pelaksanaannya membutuhkan waktu yang lama, serta hukum-hukumnya lebih banyak jika dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. Sehingga bisa menyebabkan seseorang yang melaksanakan haji melakukan penyimpangan dan kesalahan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: ¡°Ilmu manasik haji adalah yang paling rumit di dalam ibadah¡°. Sebagian jama¡¯ah haji, mereka mengerjakan hal-hal yang tidak ada asalnya dari Al Kitab dan As Sunnah. Hal ini disebabkan oleh dua hal. 1. Adanya orang-orang yang berfatwa tanpa ilmu. 2. Mereka taklid buta kepada pendapat seseorang tanpa adanya alasan yang dibenarkan. Dalam tulisan ini kami akan menjelaskan beberapa kesalahan yang sering terjadi di kalangan jama¡¯ah haji pada umumnya, supaya kita mampu menghindarinya dan bisa memperingatkan saudara-saudara kita agar tidak terjatuh dalam kesalahan ini. Kesalahan Ketika Ihram. 1. Sebagian jama¡¯ah haji, ketika melewati miqat atau sejajar dengannya di atas pesawat, mereka menunda ihram sehingga turun di bandara Jeddah. Dalam Al-Bukhari dan Muslim, dan selainnya dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, dia berkata: ??????? ???????? ???????????? ??? ????????????? ?????????? ?????? ?????? ???????????? ?????????? ????????? ?????????? ????? ??????? ????????? ??? ????? ??????????? ???? ?????????? ??????? ??????? ???????? ????????????? ¡°Nabi telah menentukan miqat untuk penduduk Madinah di Dzul Hulaifah, dan untuk penduduk Syam di Al Juhfah, dan untuk penduduk Najd di Qarnul Manazil, dan bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Beliau Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ¡°Tempat-tempat itu untuk mereka dan untuk orang yang melewatinya, meskipun bukan dari mereka (penduduk-penduduk kota yang telah disebutkan), bagi orang yang ingin menunaikan haji dan umrah¡°. Dari ¡®Aisyah Radhiyallahu ¡®anha, dia berkata: ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????? ???????? ?????????? ????? ?????? ¡°Sesungguhnya Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam menentukan miqat untuk penduduk Irak di Dzatu ¡®Irq¡°. [HR Abu Dawud dan An Nasa-i]. Tempat-tempat tersebut adalah miqat-miqat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam sebagai batasan syar¡¯i. Maka tidaklah halal bagi seseorang yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah untuk merubahnya atau untuk melewatinya tanpa ihram. Dalam Shahih Al Bukhari, dari Abdullah bin Umar, dia berkata: Ketika dibuka dua kota ini, yakni Bashrah dan Kufah, mereka datang kepada Umar, lalu berkata: ¡°Wahai, Amirul Mukminin. Sesungguhnya Nabi telah menetapkan miqat untuk penduduk Najd di Qarnul Manazil, dan tempat itu menyimpang dari kita. Apabila kita hendak pergi ke Qarnul Manazil, maka akan memberatkan kita¡±. Umar berkata,¡±Lihatlah kepada tempat yang sejajar dengannya (Qarnul Manazil, pen) dari jalan kalian.¡± Dalam atsar ini Umar bin Khaththab telah menentukan miqat bagi orang yang tidak lewat di tempat tersebut, namun mereka sejajar dengannya. Tidak ada bedanya ora
|
Belajar Kedokteran dan Bekerja Di Rumah Sakit yang Masih Campur Baur
HUKUM BELAJAR KEDOKTERAN DAN BEKERJA DI RUMAH SAKIT YANG MASIH CAMPUR BAUR LAKI-LAKI WANITA Pertanyaan. Kami para pelajar di kuliah ilmu kedokteran. Kami bertanya tentang hukum agama menurut pandangan anda bekerja di rumah sakit, karena dokter wanita dan lelaki campur baur saat mengobati di tempat yang sama. Padahal memungkinkan untuk menghindari berduaan yang diharamkan. Semua rumah sakit di negara kami bekerja dengan sistem seperti ini. Tidak ada bagi orang muslim bekerja sebagai dokter di rumah sakit lain untuk lelaki saja. Karena memang asalnya tidak ada dalam negara kami. Kami ketahui ada sebagian di antara kami yang muslim meninggalkan pekerjaan dokter disebabkan aturan yang kami sebutkan tadi. Yang mungkin kalau dilalaikan akan terjadi kekosongan untuk kebaikan manusia dan terjadi kerusakan besar bekerja di rumah sakit. Kami dalam kondisi bimbang sekali dalam masalah kami ini dan belum mendapatkan jawaban yang tepat dari pertanyaan ini, kami berharap Allah memberikan petunjuk kebenaran lewat tangan anda. Jawaban Alhamdulillah. Pertama : Kami berterima kasih atas perhatian anda untuk mengetahui hukum agama dalam masalah yang seringkali terjadi ini. Kami memohon kepada Allah untuk kami dan anda semoga mendapatkan taufiq dan ketepatan dalam ucapan dan perbuatan. Kedua : Dokter laki-laki tidak dibolehkan mengobati wanita kecuali tidak adanya dokter wanita muslimah atau dokter wanita kafir. Terdapat riwayat keputusan dari Majma Fikih Islami, ini teksnya : ¡°Asalnya kalau ada dokter spesialis wanita, maka dia yang harus melakukan pemeriksaan kepada pasien wanita. Kalau tidak ada, maka yang melakukan hal itu adalah dokter wanita non muslim yang terpercaya. Kalau tidak ada, maka yang melakukan adalah dokter laki-laki muslim. Kalau tidak ada, maka dokter lelaki non Islam yang terpercaya. Dibolehkan melihat tubuh wanita sesuai kebutuhan dalam mendiagnosa dan mengobati yang sakit. Tidak boleh lebih dari itu dan Sedapat mungkin menahan pandangannya. Saat melakukan pengobatan dokter lelaki terhadap pasien wanita, dihadiri mahram atau suami atau wanita terpercaya, agar tidak terjadi khalwat (berduaan). Rekomendasi : Pemerintah dalam dunia kesehatan hendaknya mengerahkan sekuat tenaga dalam memberi semangat para wanita agar mendalami ilmu kedoteran dan mengambil spesialis pada semua cabangnya. Terutama masalah kewanitaan dan kelahiran, karena minimnya para wanita dalam bidang spesialisasi kedokteran ini. Agar tidak terpaksa mengacu kepada kaidah pengecualian.¡±[1] Ini yang menjadi patokan kami dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam bidang ini. Ketiga : Jika umat Islam dicoba di suatu negara, dimana seluruh rumah sakit bercampur baur, ini adalah realita yang ironis, sulit menerapkan kaidah tadi, dimana para wanita atau sekelompok besar dari mereka pergi ke rumah sakit ini dan berjumpa para dokter lelaki. Tidak diragukan lagi bahwa pendapat yang melarang para dokter yang sholeh untuk bekerja di rumah sakit seperti ini, akan menjadikan tempat ini didominasi orang yang tidak sholeh. Dimana dia tidak merasa diawasi oleh Allah dalam pekerjaannya, baik terlihat maupun ketika dalam kesendiriannya, sebagaimana juga menutup para dokter tersebut memberikan kesempatan untuk bekerja, atau mengosongkan kuliah kedokteran dari orang beragama dan istiqamah. Tidak diragukan lagi ini termasuk kerusakan besar. Lebih besar dari sekedar lelaki melihat aurat wanita, yang dibolehkan dalam kondisi perlu dan terpaksa. Yang kuat menurut kami, wallahu a¡¯lam, tidak mengapa bagi anda bekerja di rumah sakit ini, seraya kerja keras untuk merubah kondisi ini. Misalnya dengan mendirikan klinik dan rumah sakit khusus yang tidak campur baur. Serta berusaha keras memahamkan para penangung jawab serta mempengaruhinya agar dikhususkan pada sebagian rumah sakit khusus untuk para wanita, juga konsisten dengan aturan agama yang memungkinkan tanpa adanya berduaan dan hanya sesuai dengan kebutuhan. Jawaban kami dilandasi dua hal: Apa yang telah ditetapkan oleh ahli ilmu bahwa syariat datang untuk menghasilkan kebaikan dan menyempurnakan, serta menghilangkan kerusakan dan
|
Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq
Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq Nama beliau ¨Cberdasarkan pendapat yang sahih¨C: Abdullah bin ¡®Utsman bin ¡®Amir bin Amr bin Ka¡¯b bin Sa¡¯d bin Taim bin Murrah bin Ka¡¯b bin Lu¡¯ay al-Qurasyi at-Taimi. Kun-yah beliau: Abu Bakar Julukan beliau: ¡®Atiq dan ash-Shiddiq. Ada beberapa pendapat yang menjelaskan sebab beliau dijuluki sebagai ¡®Atiq, di antaranya karena beliau lelaki yang tampan, memiliki paras yang menawan, dan juga menjadi orang telah lebih dahulu dalam kebaikan. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa sebabnya adalah anak-anak dari ibu Abu Bakar selalu meninggal dunia, dan ketika ibu beliau melahirkannya maka ia segera menghadap ke Baitullah bersamanya lalu berkata, ¡°Ya Allah, jika anak ini adalah ¡®Atiq-Mu (orang yang Engkau bebaskan) dari kematian, maka karuniakanlah ia kepadaku.¡± Dan masih ada pendapat lainnya mengenai sebab julukan ini. Sedangkan julukan ash-Shiddiq disematkan kepada beliau karena beliau selalu membenarkan Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, bahkan membenarkan Nabi sepenuhnya sebagaimana yang terjadi pada pagi hari setelah malam Isra¡¯ Mi¡¯raj saat dikatakan kepada Abu Bakar, ¡°Sungguh sahabatmu (Nabi Muhammad) mengaku telah melakukan Isra¡¯ Mi¡¯raj¡± Maka Abu Bakar menjawab, ¡°Jika beliau mengatakan demikian, maka itulah yang benar!¡± Dan Allah sendiri telah menyebut beliau sebagai Shiddiq (orang yang membenarkan) melalui firman-Nya: ????????? ???? ??????????? ????????? ???? ?????????? ???? ????????????? ¡°Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa¡±. (Surat Az-Zumar: 33). Dalam salah satu tafsirnya dijelaskan: Orang yang membawa kebenaran adalah Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, sedangkan orang yang membenarkannya adalah Abu Bakar radhiyallahu ¡®anhu. Dan beliau dijuluki sebagai ash-Shiddiq juga, karena beliau orang pertama dari kalangan laki-laki yang membenarkan dan beriman kepada Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam juga menyebut beliau dengan ash-Shiddiq. Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ¡®anhu bahwa Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam pernah menaiki bukit Uhud bersama Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Lalu bukit Uhud bergetar sehingga Nabi berseru, ¡°Tenanglah wahai Uhud! Karena di atasmu ada Nabi, ash-Shiddiq, dan dua orang syahid.¡± Abu Bakar radhiyallahu ¡®anhu juga dijuluki dengan al-Awwah karena kelembutan beliau. Kelahiran beliau: Beliau lahir 2,5 tahun setelah tahun gajah (dan menurut pendapat yang masyhur tahun gajah terjadi pada 570 M). Ciri-ciri fisik beliau: Abu Bakar radhiyallahu ¡®anhu berkulit putih, kurus, rambut wajahnya tipis, wajah yang kurus, dahi yang menonjol, dan dahulu beliau mewarnai rambutnya dengan henna (warna merah) yang dicampur dengan katam (warna kuning). Beliau adalah lelaki yang lembut hatinya dan penyayang. Keutaman-keutamaan beliau: Tidak ada lelaki yang meraih keutamaan yang melebihi keutamaan Abu Bakar radhiyallahu ¡®anhu. Di antara keutamaan beliau adalah: 1. Beliau adalah orang yang paling mulia di umat ini setelah Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam Ibnu Umar radhiyallahu ¡®anhu pernah berkata: ?????? ????????? ?????? ???????? ??? ?????? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ? ??????????? ????? ?????? ? ????? ?????? ???? ??????????? ? ????? ????????? ???? ???????? ?????? ??????? ???????? ¡°Dahulu kami memilih dan membandingkan orang-orang yang paling baik pada zaman Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam, dan kami memilih Abu Bakar, lalu Umar bin Khattab, lalu Utsman bin Affan radhiyallahu ¡®anhum.¡± (HR. Al-Bukhari). Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dari Abu ad-Darda¡¯ radhiyallahu ¡®anhu bahwa ia berkata: ?????? ???????? ?????? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??? ???????? ????? ?????? ?????? ???????? ???????? ?????? ??????? ??? ?????????? ??????? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? : ?????? ?????????? ?????? ??????? . ?????? : ?????? ????? ??????? ???????? ????? ??????????? ?????? ? ???????????? ???????? ????? ???????? ???????????? ???? ???????? ??? ??????? ????? ? ???????????? ??????? ?????? : ???????? ??????? ???? ??? ?????
|
Tanda-Tanda Haji Mabrur
TANDA-TANDA HAJI MABRUR Oleh Ustadz Anas Burhanuddin MA Pembuka Ajaran Islam dalam semua aspeknya memiliki hikmah dan tujuan tertentu. Hikmah dan tujuan ini diistilahkan oleh para Ulama dengan maq?shid syar?¡®ah, yaitu berbagai maslahat yang bisa diraih seorang hamba, baik di dunia maupun di akhirat. Adapun maslahat akhirat, orang-orang shaleh ditunggu oleh kenikmatan tiada tara yang terangkum dalam sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam (hadits qudsi): ????? ??????: ?????????? ??????????? ?????????????? ??? ??? ?????? ?????? ? ????? ?????? ???????? ? ????? ?????? ????? ?????? ?????? Allah berfirman: ¡°Telah Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terbetik di hati manusia.¡± [1] Untuk ibadah haji, secara khusus Rasulullah Shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda: ?????????? ????????????? ?????? ???? ??????? ?????? ?????????? Haji yang mabr?r tidak lain pahalanya adalah surga.[2] Adapun di dunia, banyak maslahat yang bisa diperoleh umat Islam dengan menjalankan ajaran agama mereka. Dan untuk ibadah haji khususnya, ada beberapa contoh yang bisa kita sebut; seperti menambah teman, bertemu dengan Ulama dan keuntungan berdagang. Di samping itu, Allah Azza wa Jalla juga memberikan tanda-tanda diterimanya amal seseorang, sehingga Allah Azza wa Jalla bisa menyegerakan kebahagiaan di dunia sebelum akhirat dan agar ia semakin bersemangat untuk beramal. Tidak Semua Orang Meraih Haji Mabr?r Setiap orang yang pergi berhaji mencita-citakan haji yang mabr?r. Haji mabr?r bukanlah sekedar haji yang sah. Mabr?r artinya diterima oleh Allah Azza wa Jalla, dan sah artinya menggugurkan kewajiban. Bisa jadi haji seseorang sah sehingga kewajiban berhaji baginya telah gugur, namun belum tentu hajinya diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Jadi, tidak semua yang hajinya sah terhitung sebagai haji mabr?r. Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan: ¡°Yang hajinya mabr?r sedikit, tapi mungkin Allah Azza wa Jalla memberikan karunia kepada jama`ah haji yang tidak baik dikarenakan jama¡¯ah haji yang baik.¡±[3] Tanda-Tanda Haji Mabr?r Bagaimanakah mengetahui mabr?rnya haji seseorang? Apa perbedaan antar haji yang mabr?r dengan yang tidak mabr?r? Tentunya yang menilai mabr?r tidaknya haji seseorang adalah Allah Azza wa Jalla semata. Kita tidak bisa memastikan bahwa haji seseorang adalah haji yang mabr?r atau tidak. Para Ulama menyebutkan ada tanda-tanda mabr?rnya haji, berdasarkan keterangan al-Qur`?n dan Hadits. Namun, itu tidak bisa memberikan kepastian mabr?r tidaknya haji seserang. Sebagian dari tanda-tanda ini barangkali berhubungan dengan pembahasan cara meraih haji mabr?r, karena cara kita menjalankan ibadah haji juga bisa dijadikan cermin dalam hal ini. Di antara tanda-tanda haji mabr?r yang telah disebutkan para Ulama adalah. Pertama: Harta yang dipakai untuk haji adalah harta yang halal[4] Karena Allah Azza wa Jalla tidak menerima kecuali yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam : ????? ??????? ??????? ??? ???????? ?????? ???????? Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik. [5] Orang yang ingin hajinya mabr?r harus memastikan bahwa seluruh harta yang ia pakai untuk haji adalah harta yang halal, terutama bagi mereka yang selama mempersiapkan biaya pelaksanaan ibadah haji tidak lepas dari transaksi dengan bank. Jika tidak, maka haji mabr?r bagi mereka hanyalah jauh panggang dari api. Ibnu Rajab rahimahullah berkata dalam sebuah syair [6]: Jika anda berhaji dengan harta tak halal asalnya. Maka anda tidak berhaji, yang berhaji hanya rombongan anda. Allah Azza wa Jalla tidak menerima kecuali yang halal saja. Tidak semua yang berhaji mabr?r hajinya. Kedua: Amalan-amalannya dilakukan dengan baik, sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Paling tidak, rukun-rukun dan kewajibannya dijalankan, dan semua larangan ditinggalkan. Jika terjadi kesalahan, maka hendaknya segera melakukan penebusan yang telah ditentukan. Di samping itu, haji yang mabr?r juga memperhatikan keikhlasan hati, yang seiring dengan majunya zam
|
Haji; Antara Kewajiban dan Realita
Haji; Antara Kewajiban dan Realita Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad¡ª¡ªbeserta keluarga dan para shahabat beliau, juga orang-orang yang menetapi petunjuk beliau sampai hari akhir. Alhamdulillah, kafilah orang-orang yang mengesakan Allah masih terus menerus sambung menyambung melakukan perjalanan menuju tanah suci untuk menunaikan kewajiban ibadah haji, dalam rangka meneladani bapak para nabi dan imam orang-orang yang bertauhid, Nabi Ibrahim¡ª`¡ªsejak beliau mengumandangkan seruan abadi demi menaati perintah Allah¡ªSubh?nahu wata`?l?¡ªyang dicatat oleh Al-Quran (yang artinya): "Dan serulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan." [QS. Al-Hajj: 27-28]; dan dalam rangka mengikuti sunnah Nabi Muhammad¡ª¡ªyang bersabda saat haji wad?`, "Ambillah dariku tata cara ibadah haji kalian." Karenanya, begitu bulan-bulan pelaksanaan haji tiba, setiap orang yang mencintai Allah¡ªSubh?nahu wata`?l?¡ªdan mengikuti sunnah Nabi Muhammad¡ª; setiap muslim akan mengarahkan perjalanan menuju tanah suci demi memenuhi panggilan Allah¡ªSubh?nahu wata`?l?. Namun, apakah kaum muslimin yang sekarang sudah mencapai lebih dari satu milyar jiwa mampu memaknai kewajiban ini dan menyaksikan berbagai manfaat yang diisyaratkan dalam ayat (yang artinya): "Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka," baik di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya bekal berbagai ibadah dalam komunitas kaum muslimin semestinya dapat mewarnai keseluruhan gerak masyarakat dengan ketaatan mereka kepada Allah dalam semua interaksi mereka agar terlihat dalam perilaku setiap individu. Nah, apakah realita kaum muslimin sudah nampak jelas, di dalamnya ada gaung bekal dari haji; ibadah yang mencampuradukkan hati-hati kaum muslimin dan mengokohkan kesatuan perasaan di dalam hati mereka sebagai buah dari kesatuan syiar ibadah. Apakah sudah nampak demikian? Apakah kaum muslimin dapat mengambil bekal dari haji dan menjiwai hikmah-hikmahnya saat mereka mengaplikasikan hukum-hukum haji itu menurut cara yang disyariatkan dan disunnahkan? Apakah iring-iringan orang-orang berselendang putih bersih itu bergerak di antara tempat-tempat ibadah haji nan agung menghiasi bumi dan dibanggakan oleh Allah Yang Maha Penyayang kepada para malaikat-Nya, semua dalam keadaan melaksanakan ibadah haji dengan hati yang saling bertaut dan tunduk pada aturan Allah? Apakah hikmah-hikmah haji yang agung dan berbagai pengaruhnya yang luar biasa sudah nampak bergerak bersama iring-iringan itu; diterjemahkan oleh anggota tubuh mereka yang sedang berhaji dan mewujud nyata dalam ibadah haji mereka? Apakah pembeda psikis antara si kaya dan si miskin juga antara yang kuat dan yang lemah sudah mencair dan pergi bersama pakaian yang biasa dikenakan? Jiwa-jiwa pun jadi bersih, penuh kasih dan bersatu. kebersihan jiwa-jiwa itu tak kurang dari kebersihan pakaian ihram. Kenyataannya: Sesungguhnya berkumpulnya kaum muslimin dalam jumlah yang luar biasa banyak di tanah suci, meskipun pertambahan jumlah itu nampak sebagai salah satu isyarat kesadaran beragama yang positif dan area konsistensi yang benar di dalamnya dapat menambah pengaruh kesadaran beragama itu, hanya saja sekian area yang besar justru memberi jawaban negatif dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi telah dilontarkan. Yang demikian karena beberapa sebab, antara lain: - Kebanyakan kaum muslimin jauh dari dasar-dasar akidah yang benar. Ini merupakan penyimpangan yang jelas dari jalan Allah yang lurus dan menyalahi petunjuk Nabi yang benar yang sudah memberi peringatan akan kemusyrikan yang terselubung dan terkecil, apalagi yang terbesar. Hal yang mengharuskan pentingnya melakukan penyadaran akan sikap mengesakan Allah¡ª`Azza wajalla¡ªdan memurnikan ibadah untuk-Nya. Yang sangat disayangkan adalah adanya kelalaian yang jelas-jel
|
Mengapa Kecerdasan Semata Bukanlah Tolok Ukur Kesuksesan?
Mengapa Kecerdasan Semata Bukanlah Tolok Ukur Kesuksesan? Kecerdasan intelektual (IQ) kerap dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan. Namun, sejarah Islam mengajarkan bahwa kecerdasan tanpa iman dan tauhid justru menjadi bumerang yang menghancurkan. Allah Ta¡¯ala berfirman, ????? ???????? ???????? ?????? ???????? ????????????? ? ¡°Dan meskipun kamu sangat ingin (agar mereka beriman), kebanyakan manusia tidak akan beriman.¡± (QS. Yusuf: 103) Banyak orang cerdas dan berilmu justru menolak kebenaran. Kisah para pembesar (Al-Mala¡¯) yang menentang dakwah Nabi Nuh, Hud, Saleh, hingga Nabi Muhammad shallallahu ¡®alaihi wa sallam menjadi bukti nyata. Artikel ini akan mengurai mengapa tauhid ¡ªbukan sekadar kecerdasan¡ª menjadi kunci keselamatan dunia dan akhirat. Ilmu sejati adalah yang melahirkan ketakwaan, bukan kesombongan. Banyak orang cerdas yang justru terjebak dalam sikap angkuh, merasa bahwa ilmu mereka cukup untuk menafikan wahyu. Allah Ta¡¯ala berfirman, ???????? ??????? ??????? ???? ????????? ???????????? ¡°Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama (yang berilmu).¡± (QS. Fathir: 28) Contohnya, kaum musyrikin Quraisy yang menentang Nabi Muhammad shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Mereka adalah orang-orang yang pandai dalam sastra dan strategi, tetapi kecerdasan mereka justru menjadi penghalang untuk menerima kebenaran. Oleh karena itu, kecerdasan harus selalu diiringi dengan kerendahan hati dan kesadaran akan keterbatasan diri sebagai makhluk.Pondasi yang menyelamatkan Orang yang bertauhid akan merasa aman karena meyakini bahwa segala urusan berada di tangan Allah. Mereka tidak mudah terombang-ambing oleh kegelisahan duniawi, karena tauhid mengajarkan untuk bersandar hanya kepada Allah. Allah Ta¡¯ala berfirman, ??????????? ??????? ????? ?????????? ???? ??????? ¡°Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.¡± (QS. An-Nisa¡¯: 36) Dalam ayat lain, Allah Ta¡¯ala berfirman, ????????? ??????? ?????? ?????????? ???????????? ???????? ?????????? ?????? ????????? ?????? ??????????? ¡°Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.¡± (QS. Al-An¡¯am: 82) Kecerdasan tanpa tauhid ibarat kapal tanpa nahkoda: mungkin bergerak cepat, tetapi mudah terhempas ke jurang kesesatan. Sebaliknya, tauhid mengarahkan kecerdasan untuk mengenal hakikat penciptaan dan menjauhi kesombongan intelektual. Kecerdasan duniawi tidak akan berguna jika seseorang mati dalam keadaan syirik. Sebaliknya, tauhid yang murni akan menjadi penyelamat, meskipun seseorang tidak memiliki banyak ilmu atau harta. Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam bersabda, ???? ????? ?????? ???????? ??????? ??? ?????? ?????? ??????? ?????? ?????????? ¡°Barangsiapa yang mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, maka dia akan masuk surga.¡± (HR. Muslim no. 145)Mengapa kecerdasan saja tidak cukup? Kecerdasan sering dianggap sebagai kunci kesuksesan. Akan tetapi dalam Islam, kecerdasan tanpa iman justru bisa menjadi jerat yang berbahaya. Orang cerdas cenderung mengandalkan logika dan akal semata, sehingga meragukan wahyu dan petunjuk dari Allah Ta¡¯ala. Padahal, Allah Ta¡¯ala telah mengingatkan dalam Al-Qur¡¯an, ???????? ??????? ??????? ???? ????????? ??????????? ¡°Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama (yang berilmu).¡± (QS. Fathir: 28) Ilmu sejati bukanlah yang membuat seseorang sombong, melainkan yang menumbuhkan ketakwaan dan kerendahan hati di hadapan Allah. Namun, kecerdasan juga bisa menyesatkan ketika seseorang terlalu mengikuti arus mayoritas. Allah Ta¡¯ala berfirman, ?????? ?????? ???????? ???? ??? ????????? ?????????? ???? ??????? ?????? ¡°Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.¡± (QS. Al-An¡¯am: 116) Lebih berbahaya lagi, setan sering kali menghiasi kesyirikan dengan kedok ¡°kecerdasan¡± dan ¡°rasionalitas¡±. Syekh Abdurrazzaq
|
7 Bentuk Wahyu
7 Bentuk Wahyu Bismillah was shalatu was salamu ¡®ala Rasulillah, wa ba¡¯du, Ibnul Qoyim menyebutkan bahwa wahyu ada 7 bentuk, Pertama, mimpi yang benar Dan inilah permulaan wahyu yang diterima oleh Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Sebagaimana keterangan Aisyah radhiyallahu ¡®anha, ??????? ??? ?????? ???? ??????? ??????? ¨C ??? ???? ???? ???? ¨C ???? ????????? ?????????? ???????????? ??? ????????? ? ??????? ??? ????? ??????? ?????? ??????? ?????? ?????? ????????? Awal permulaan wahyu yang datang kepada Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam adalah mimpi yang benar ketika beliau tidur.. setiap kali beliau bermimpi, beliau melihat seperti fajar subuh¡ (HR. Bukhari 3 & Muslim 422). Kedua, bisikan yang disampaikan malaikat ke hati Rasulullah shallallahu ¡®alaihi wa sallam Seperti sabda beliau shallallahu ¡®alaihi wa sallam, ??? ????? ????????? ?????? ??? ??????? ?????? ???? ??????? ?????? ????? ???????????? ????????? Sesungguhnya Ruh Kudus (Malaikat Jibril) membisikkan dalam hatiku, bahwa siapapun jiwa tidak akan mati sampai dia menghabiskan semua jatah rizkinya. (HR. Abdurrazaq dalam Mushannaf, 20100) Ketiga, malaikat datang kepada beliau dengan wajah manusia. Berbicara dengan beliau, hingga beliau memahami pesan-pesan yang disampaikan malaikat. Untuk kejadian ini, terkadang para sahabat turut melihat malaikat. Sebagaimana yang terjadi pada hadis dari Umar bin Khatab radhiyallahu ¡®anhu tentang iman, islam dan ihsan. Keempat, beliau mendenar suara keras seperti rantai yang digesekkan di batu. Suasana ini yang paling berat bagi Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam. Saking beratnya, ada beberapa kejadian yang sangat aneh, ¨C Beliau bercucuran keringat padahal musim dingin ¨C Ketika beliau di atas onta, atau kendaraan lainnya, maka langsung menderum ¨C Ketika paha beliau mengenai paha sahabat, tiba-tiba berubah menjadi sangat berat Kelima, beliau melihat malaikat dalam bentuk asli, lalu malaikat itu menyampaikan wahyu sesuai yang Allah perintahkan. Dan ini terjadi 2 kali. Sebagaimana yang Allah firmankan di surat an-Najm, ????? ???????? ???? ???????? . ???? ???? ?????? ?????? ?????? . ????????? ??????? ???????? . ??? ??????? ?????????? . ?????? ??????????? ?????????? . ????? ????? ?????????? . ??????? ????? ?????????? ???? ??????? . ????????? ????? ???????? ??? ??????? . ??? ?????? ?????????? ??? ????? . ???????????????? ????? ??? ????? . ???????? ?????? ???????? ??????? . ?????? ???????? ???????????? Tiadalah yang diucapkan Muhammad itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan, yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat ¡.sedang dia berada di ufuk yang tinggi () Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan¡ Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (QS. an-Najm: 3-14). Keenam, wahyu yang Allah sebutkan ketika beliau berada di atas langit yang ketujuh. Beliau mendapatkan kewajiban shalat 5 waktu. Ketujuh, allah berbicara langsung dengan Nabi shallallahu ¡®alaihi wa sallam tanpa perantara, sebagaimana Allah berbicara langsung dengan Musa tanpa perantara. Kejadian ini disebutkan dalam hadis isra¡¯ mi¡¯raj. (Zadul Ma¡¯ad, 1/76) Allahu a¡¯lam. Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) Referensi: https://konsultasisyariah.com/29199-7-bentuk-wahyu.html
|
HUKUM HAJI BAGI ORANG YANG TIDAK SHALAT
RINGKASAN FIQIH HAJI DAN UMRAH, HUKUM HAJI BAGI ORANG YANG TIDAK SHALAT Haji adalah salah satu rukun Islam, diwajibkan pada tahun ke sembilan Hijriyah. Hukumnya wajib atas setiap muslim, yang merdeka, balig, berakal, mampu, sekali dalam seumur hidup secara bersegara, (jika sudah mampu tidak boleh ditunda-tunda). Firman Allah Subhanahu wa Ta¡¯ala: ????????? ????? ???????? ????? ????????? ???? ?????????? ???????? ????????? ????? ?????? ??????? ??????? ??????? ???? ????????????? [?? ?????: ??] ¡°Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. [Ali-¡®Imran/3: 97] Baca selengkapnya Arti Kemampuan Dalam Melaksanakan Haji https://almanhaj.or.id/147120-arti-kemampuan-dalam-melaksanakan-haji.html Hukum Badal Haji, Makna Fidyah dan Dam Dalam Haji https://almanhaj.or.id/147216-hukum-badal-haji-makna-fidyah-dan-dam-dalam-haji.html Ringkasan Fiqih Haji dan Umrah https://almanhaj.or.id/136709-ringkasan-fiqih-haji-dan-umrah.html Al-Wajiiz, Kitab Haji dan Umrah https://almanhaj.or.id/131146-al-wajiiz-kitab-haji-dan-umrah.html ? Video Pendek :: Menunaikan ibadah Haji Wajib bagi setiap muslim, adapun punya mobil, emas, kebun tidak wajib :: https://youtu.be/GjztHp4ehY4 Tolong dibaca dan dengarkan sampai selesai, dan silahkan dishare. Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Ta¡¯aala memberikan Hidayah Taufiq kepada kaum muslimin untuk memahami Agama yang benar dan beramal dengan Ikhlas karena Allah dan Ittiba¡¯ kepada Rasulullah Shollallahu ¡®alaihi wa sallam. Jazaakumullahu khairan.
|