Assalamu'alaykum,
toggle quoted message
Show quoted text
Komentar pak Faizdin, ini sangat masuk akal. Maaf,mengenai banyak orang yg geram itu bukan hanya dari moonsighting.com. Tapi lebih banyak dari orang2 yg bermanhaj Salaf,yg di North America atau yg di British selalu berselisih dengan keputusan HJC, krn mereka orang2 yg bermanhaj salaf di negri barat berdalil ke ruk'yat hilal,bukan hisab. Moonsighting itu utk semua muslim atau manhaj apa saja,krn disini tujuan nya adalah membantu memberi informasi secara detail dengan hisab atau ruk'yat. Salam ------------------- ----- Original Message ----
From: Faidzin Firdhaus <mandorsanim@...> To: assunnah@... Sent: Friday, December 14, 2007 5:53:16 AM Subject: Re: [assunnah] RE: >>Commentary Moonsighting.com about saudi Arabia<< Perihal kesalahan keputusan Arab Saudi sudah sangat masyhur di kalangan para perukyat (bukan hanya para ahli hisab). Di situs ICOP (islamic crescent observation project) yang dikelola oleh Muhammad Odeh dimuat juga pernyataan resmi ICOP tentang kesalahan keputusan Arab Saudi tersebut. Silakan dibaca di: . org/icop/ hej28_long. pdf Baiklah, kalau memang di saudi ada saksi yang melihat bulan pada tanggal 9 desember, maka saya bisa memastikan insya Alloh bahwa yang dia lihat adalah bulan tua dari dzul qo'dah, bukan bulan baru dzul hijjah, karena pada tanggal itu bulan "berjalan" di depan matahari. (kalau bulan baru kan bulan "berjalan" di belakang matahari). Itupun kalau memang ada yang melihat... Saya kutipkan dari rukyatulhilal. org: Di Saudi pada Minggu, 9 Desember 2007 ghurub (matahari terbenam - red) terjadi pada pukul 17:39 Waktu Makkah sedangkan Ijtimak (konjungsi = matahari bumi bulan ada pada satu garis lurus = matahari "menyalip" bulan - red) terjadi pada pukul 20:42 Waktu Makkah. Tinggi hilal -5¡ã15' di bawah ufuk saat matahari terbenam (alias bulan terbenam lebih dulu daripada matahari) Pertanyaan saya kepada anggota milis sekarang adalah: bagaimana hukum mengikuti keputusan pemerintah negara lain dan meninggalkan keputusan pemerintah sendiri untuk mengerjakan suatu ibadah di wilayah kekuasaan pemerintah sendiri, bahkan ketika kita tahu bahwa keputusan pemerintah negara lain itu salah?? Maaf kalau ada kata-kata saya yang terdengar kasar, tapi saya masih lebih sopan dibandingkan moonsighters (perukyat hilal) yang tidak berbasis manhaj salaf (yang bahkan oleh Umm Ismael disebutkan sebagai "kegeraman terhadap pemerintah Saudi") Wallahul musta'an Faidzin ibn Sumedi ibn Yasmudi ibn Naya (l.1979 M/1400 H) Btw, (secara resmi) saya bukan moonsighters, tapi saya punya beberapa teman moonsighters yang memiliki keheranan yang sama. ----- Original Message ---- From: Abdullah Eli <eljabbar@gmail. com> To: assunnah@yahoogroup s.com Sent: Friday, December 14, 2007 1:49:32 PM Subject: Re: [assunnah] RE: >>Commentary Moonsighting. com about saudi Arabia<< Awal bulan ditetapkan ketika hilal sudah disaksikan kedatangannya oleh seorang muslim yang dipercaya dan diakui oleh ulil amri. Kita sama-sama tidak tahu apakah memang hilal terlihat oleh seseorang di Saudi, dalam hal ini saya memposisikan diri untuk berbaiksangka bahwa pemerintah Saudi menetapkan awal bulan Dzulhijjah berdasarkan disaksikannya hilal. Tidak mungkinnya terlihat hilal berdasarkan perhitungan astronomi bukanlah sesuatu yang mutlak bisa dijadikan alasan untuk menolak kesaksiaan orang yang mengaku melihat hilal. Jika misalnya Allah subhanahu wa ta'ala berkehendak hilal terlihat di Saudi apakah hal tersebut mustahil? Bagaimana misalnnya ketika ada orang yg bersaksi bahwa dia melihat hilal pada suatu tanggal di mana menurut perhitungan astronomi hal tersebut tidak mungkin terjadi. Kaidahnya adalah, kita kembali kepada dalil syar'i terlebih dahulu, baru kemudian kita pergunakan akal kita. Wallahu 'alam. Abdullah |