Assalamu'alikum wr. wb.
Dahulu Rasulullah solallahu 'alai wa ahli wassal, selalu mengingatkan para sahabat Ridwanullahu ajma'in dengan perintah taqwa. Hal tentunya bukan berarti para Sahabat@Ridwanullahu tidak/kurang bertaqwa tentunya, tetapi karena besarnya manfaat dari@tadzkiroh.
Nah berikut ini ada akan sampaikan sedikit tadzkiroh, ana yaqin banyak yang sudah tahu tapi ana juga yaqin banyak yang terlewatkan, terutama bagi yang baru mengenal madzab ahlus sunnah (Salafi) seperti ana sendiri.
Kita semua dapat melihat bahwa SYARIAT ISLAM TELAH BANYAK YANG TIDAK ORISINIL LAGI KARENA BANYAKNYA OPINI DAN AKAL (baca LOGIKA) DIPAKAI UNTUK MENILAI SESUATU ITU BENAR ATAU TIDAK DAN BUKAN QUR'AN DAN SUNNAH.
Opini bisa benar bisa salah. Tapi apa yang datang dari Allah dan Rasul itulah pasti benar adanya.
Wahai para penimba ilmu
Bila kita hendak bertanya kepada seseorang mari kita tinggalkan kalimat@"BAGAIMANA MENURUT ANTUM (BAGAIMANA OPONI ANTUM)" tanpa disadari pertanyaan ini bisa menyesatkan yang ditanya (karena akan beropini bukan berdalil) dan sulit diharapkan untuk mengantarkan ke jawaban yang haq.
InsyaAllah akan lebih selamat (bagi yang bertanya maupun yang ditanya) bila diganti dengan "APAKAH ANTUM MENGETAHUI (PUNYA DALIL) TENTANG ..." atau yang semisal itu.
Kemudian tentu kita semua sudah mafhum bahwa:
Dulu bila seorang sahabat r.a. bertanya kepada sahabat lain r.a. "Apakah anda tahu tentang ..." maka maksudnya adalah "Apakah anda mendengar penjelasan Rasulullah s.a.w. tentang ..." dengan kata lain "Apakah anda punya hadits tentang ...."
Demikian pula diantara para tabi'in dan tabi'it tabi'in. Kalau Imam Syafi'ie bertanya kepada Imam Ahmad "HAL TA'LAM KADZA WAKADZA" maksudnya adalah apakah Al-iman punya hadits atau atsar sahabat berkenaan tentang suatu masalah.
Ilmu bagi mereka adalah "Qur'an, Hadits, dan perkataan/perbuatan sahabat (atsar)".
Seperti yang telah dijelaskan akh Yayat demikanlah diantara pokok madzab Salafi(?!).
Kemudian:
Sungguh kerasulan Muhammad S.AW telah sempurna.
Semua yang bisa mendekatkan kita kepada Allah telah dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w., INILAH ARTI SEMPURNA, DAN BUKAN KARENA TERLAH TERBENTUKNYA DAULAH ISLAMIYAH ATAU KARENA TELAH TERBUKANYA MEKKAH seperti yang dikira sebagian orang yang tidak mengetahui.
Ibnu Mas'ud r.a. telah berkata "Tidak ada satu pun burung yang terbang kecuali ilmunya telah diterangkan"(hadits ini banyak ditemui di kitab aqidah).
Dan orang yang TIDAK berkeyakinan bahwa islam ini telah sempurna, maka ia KUFR (ini sudah jelas hingga tak perlu mengangkat dalil lagi).
Terakhir, barangkali ini banyak keliwatan padahal bisa jadi hujjah yang kuat.
Marilah kita contoh Abu Bakr r.a. dalam menjaga kemurniah Islam seperti diceritakan dalam "Ats-Tsabat 'indal Mamat" Ibnu Jauzi atau dalam "Muhtashor Minhajul Qoshidin", Ibnu Qodhamah.
Ketika menjelang ajal tiba, Abu Bakar ra menutupi wajah dalam keadaan berbaring, kemudian putri kesayangannya, Aisyah Radhiyallhu 'Anha datang seraya mengucapkan bait syair berikut:
"Sesungguhnya benar adanya
harta tiada lagi berguna
bagi manusia yang fana
bilamana nafas pilu telah tiba
saat tersendat pada tenggorokannya
dan sesak dadanya"
Mendengar kata-kata putrinya itu, lalu ia membuka tutup wajahnya dan berkata:
"Bukan begitu! Tetapi katakanlah -seraya mengutip ayat- "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." (QS Qaf:19"
Ikhwan fillah, subhanallah, mari kita cermati syair Aisyah r.a., tidak salah akan tetapi Abu Bakar r.a. menolak dan memintanya memakai ayat qur'an.
Wallahi, bila kita semua mengikuti saran beliau, insyaAllah kemurnian/keorisinalan Islam akan terjaga.
BILA TELAH ADA DI QOR'AN (FIRMAN ALLAH) KENAPA MESTI KATA-KATA KITA?
BILA TELAH ADA HADITS KENAPA MESTI PEMISALAN DARI LOGIKA KITA?
BILA TELAH ADA ATSAR SAHABAT KENAPA MESTI REKA-REKA KITA?
BILA TELAH ADA FATWA AL ULAMA' ALMUKTABAR KENAPA MESTI IKUT FILOSOF?
AH RUGI/BODOHLAH KITA BILA LEBIH SUKA MENGISI MEMORI OTAK KITA DENGAN BUALAN-BUALAN YANG TIDAK JELAS JLUNTRUNGNYA.
AH BUAT APA KITA BACA CERPEN, ESSAY, DLL YANG TIDAK LEBIH DARIPADA CERITA HAYAL, KENAPA TIDAK KITA BACA SAJA CERITA NABI/SAHABAT YANG JELAS ADANYA DAN BENAR ISINYA, BISA BUAT HUJJAH AMAL KITA DAN BERPAHALA TENTUNYA.
Sekain,
Semoga Allah menyatukan kita dalam satu jama'ah, yakni jama'ah ahlus sunnah, jama'ah dimana Rasulullah s.a.w. dan para Sahabat r.a. ada di dalamnya, serta semoga Allah mempertemukan kita di surgaNya.
Amien.
ALS
______________________________________________________