开云体育

ctrl + shift + ? for shortcuts
© 2025 开云体育
Date   
test !
test !
Started by Suprayitno MCDP @
tanya tentang takhrij haditst kisah Tsalabah oleh ust.Yazid J awaz.
Akhi Yayat dan ikhwan semua Ana lagi mancari tentang kisah Tsalabah yang pernah ditakhrij oleh ustad Yazid A.Q. Jawaz dibuletin Annur edisi kurang lebih dua tahun yang lalu. Mohon kalu ada yang tahu segera kirim ke ana segera. Alamat E-Mail purwa@... Jazakallah. Wassalam.
Started by Purwadi @
tanya tentang takhrij haditst kisah Tsalabah o leh ust.Yazid J awaz.
Started by Purwadi @
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 11 = Kedudukan Hadits 72 Golongan Umat Islam]
KEDUDUKAN HADITS Tujuh Puluh Dua Golongan Umat Islam oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas TAQDIM Akhir-akhir ini, kita sering mendengar ada beberapa khatib dan penulis yang membawakan hadits tentang tujuh puluh dua golongan umat Islam masuk neraka dan satu golongan umat Islam masuk surga adalah hadits lemah, dan yang benar kata mereka adalah tujuh puluh dua golongan masuk surga dan satu golongan saja yang masuk neraka, yaitu golongan zindiq. Mereka melemahkan hadist tersebut karena tiga hal : Karena sanad-sanadnya ada kelemahan. Karena jumlah bilangan golongan yang celaka itu berbeda-beda, misalnya : satu hadits mengatakan 72 golongan masuk neraka, di hadits lain disebutkan 71 golongan dan di lain hadits disebutkan 70 golongan lebih tanpa menentukan batasnya. Karena makna (isi) hadits tersebut tidak cocok dengan akal, semestinya kata mereka ; umat Islam ini menempati surga atau minimal menjadi separoh penghuni ahli surga. Dalam tulisan ini Insya Allah saya akan menjelaskan kedudukan sebenarnya hadits ini serta penjelasan dari para Ulama Ahli Hadits, sehingga dengan demikian akan hilang kemusykilan yang ada, baik dari segi sanadnya maupun dari segi maknanya. JUMLAH HADITS TENTANG TERPECAHNYA UMAT. Kalau kita kumpulkan hadits-hadits tentang terpecahnya umat menjadi 73 golongan dan satu golongan yang masuk surga, lebih kurang ada lima belas hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh ahli hadits dari 14 (empat belas) shahabat Rasulullah SAW, yaitu ; Abu Hurairah, Mu'awiyah, Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, Auf bin Malik, Abu Umamah, Ibnu Mas'ud, Jabir bin Abdillah, Sa'ad bin Abi Waqqash, Abu Darda', Watsilah bin Al-Asqa', Amr bin 'Auf Al-Muzani, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy'ariy, dan Anas bin Malik. Sebagian dari hadit-hadits tersebut ialah : Artinya : Keterangan : Hadits ini diriwayatkan oleh : Abu Dawud : Kitabus Sunnah, 1 bab Syarhus Sunnah 4 : 197-198 nomor hadits 4596. Dan hadits di atas adalah lafadz Abu Dawud. Tirmidzi : Kitabul Iman, 18 bab Maa ja'a fi 'Iftiraaqi Hadzihil Ummah, nomor 2778 dan ia berkata : Hadits ini HASAN SHAHIH. (lihat Tuhfatul-Ahwadzi VII : 397-398). Ibnu Majah : 36 Kitabul Fitan, 17 bab Iftiraaqil Umam, nomor 3991. Imam Ahmad dalam Musnadnya 2 : 332 tanpa menyebutkan kata Nashara. Hakim dalam kitabnya : Al-Mustadrak : Kitabul Iman 1 : 6 dan ia berkata : Hadits ini banyak sanadnya dan berbicara masalah pokok-pokok agama. Ibnu hibban dalam kitab Mawaariduzh-Zhan'aam: 31 Kitabul Fitan, 4 bab Iftiraaqil Umam, halaman 454 nomor 1834. Abu Ya'la Al-Mushiliy dalam kitabnya Al-Musnad : Musnad Abu Hurairah. Ibnu Abi 'Ashim dalam kitab "As-Sunnah", bab 19-bab Fima Akhbara Bihin Nabi Anna Ummatahu Sataf Tariqu juz I hal. 33 nomor 66. Ibnu Baththah Fil Ibanatil Kubra : bab Dzikri Iftiraaqil Umma Fiidiiniha, Wa'alakam Tartaraqul Ummah ?. juz I hal. 228 nomor 252. Al-Aajurriy dalam kitabnya "Asy-Syari'ah" bab Dzikri Iftiraaqil Umam halaman 15. Semua ahli hadits tersebut di atas meriwayatkan dari jalan Muhammad bin 'Amr dari Abu Salamah dari Abu Hurarirah dari Nabi SAW. RAWI HADITS A. Muhammad bin 'Amr bin Alqamah bin Waqqash Al-Alilitsiy. Imam Abu Hatim berkata : Ia baik haditsnya, ditulis haditsnya dan dia adalah seorang Syaikh (guru). Imam Nasa'i berkata : Ia tidak apa-apa (yakni boleh dipakai), dan pernah ia berkata bahwa Muhammad bin 'Amr adalah orang yang tsiqah. Imam Dzahabi berkata : Ia seorang Syaikh yang terkenal dan haditsnya hasan. Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata : Ia orang yang benar, hanya ada beberapa kesalahan. B. Abu Salamah itu Abdur-Rahman bin Auf. Beliau adalah rawi Tsiqah, Abu Zur'ah berkata : Ia seorang rawi Tsiqah. (Lihat : Tahdzibut Tahdzib XII : 127. Taqribut Tahdzib II : 430). DERAJAT HADITS. Hadits ini derajatnya : HASAN, karena ada Muhammad bin 'Amr, tetapi hadits ini menjadi SHAHIH karena banyak SYAWAHIDNYA. Tirmidzi berkata : Hadits ini HASAN SHAHIH. Hakim berkata : Hadits ini SHAHIH menurut syarat Muslim dan keduanya (yaitu : Bukhari, Muslim) tidak mengeluarkannya, dan Imam Dzahabi menyetujuinya. (Mustadrak Hakim : Kitabul 'Ilmi juz I hal. 128). Ibnu Hibban dan Asy-
Started by Y & R @
Tanya Informasi Lokasi Dauroh Sabtu & Ahad 2
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Ikhwan / akhwat filah, ana membutuhkan informasi ttg. lokasi Dauroh Ustadz Yazid, Yusuf Baisa dan Farid Ocbah yang akan dilaksanakan Sabtu & Ahad (25 - 26 / 12/1999) di Polonia Jak - Tim. Jika antum sekalian ada yang mengetahui Route dan lokasi nya tolong sampaikan ke ana. InsyaAlloh ana akan mengha- dirinya. Syukron atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. ** SUPRAYITNO PT. TOYOTA - ASTRA MOTOR Plant Adm. Division - MCDP Section Phone : 6518989 ext. 1511 email : suprayitno@... Sunter I Jakarta Utara **
Started by Suprayitno MCDP @ · Most recent @
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 12 = Hadist Palsu Tentang Terpecahnya Umat Islam]
HADITS PALSU Tentang Terpecahnya Umat Islam oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas KATA PENGANTAR Di permasalahan ke 11, ML assunnah telah memuat penjelasan lengkap dan berbobot mengenai Kedudukan Hadits Tujuh Puluh Dua Golongan Umat Islam, dan untuk melengkapi pembahasan tersebut kami angkat pula pembahasan ilmiah mengenai Hadits Palsu Tentang Terpecahnya Umat Islam, oleh penulis yang sama, untuk itu selamat menyimak. HADITS PALSU TENTANG TERPECAHNYA UMAT ISLAM Hadits palsu tersebut bunyinya adalah sebagai berikut : Keterangan : Hadits ini diriwayatkan dengan tiga jalan: Diriwayatkan oleh Al 'Uqaili dalam kitab 'Adh-Dhua'afa IV:201 dan Ibnul Jauzi dalam kitab "Al-Maudhu'at" 1:267 dari jalan Mu'adz bin Yasin Az-Zayyat, telah menceritakan kepada kami Al-Abrad bin Al-Asyras dari Yahya bin Sa'id dari Anas secara marfu'. Diriwayatkan oleh Dailami (2/1/41) dari jalan Nu'aim bin Hammad, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Al-Yaman dari Yasin Az-Zayyat dari Sa'ad bin Sa'id saudara Yahya bin Sa'id Al-Anshari dari Anas. Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dari Daruquthni dari jalan "Utsman bin 'Affan Al-Qurasyiy, telah menceritakan kepada kami Abu Ismail Al-Ubullity Hafs bin Umar dari Mus'ir dari Sa'ad bin Sa'id dari Anas. RAWI HADITS Di sanad yang pertama ada dua rawi yang sangat lemah. Mu'adz bin Yasin Az-Zayyat. Al-'Uqaili berkata : Ia rawi MAJHUL dan haditsnya tidak terpelihara.(lihat : Muzanul I'tidal IV:133 dan Lisanul Mizan VI:55-56). Al-Abarad bin Al-Asyras. Ibnu Khuzaimah berkata : Ia tukang memalsukan hadits. Al-Azdiy berkata : Haditsnya tidak shah. (Lihat Mizanul I'tidal 1:77-78 dan Lisanul mizan I:128-129). Di sanad yang kedua ada dua rawi yang lemah : Nu'aim bin Hammad. Ibnu Hajar berkata : Ia benar tapi banyak salah (Taqrib II : 305). Yasin bin Mu'adz Az-Zayyat. Imam Bukhari berkata : Munkarul hadits. Nasa'i dan Ibnu Junaid berkata : Ia rawi Matruk, Ibnu Hibban berkata : Ia sering meriwayatkan hadits Maudhu'. (lihat Mizanul I'tidal IV : 358). Di sanad yang ketiga, ada dua rawi tukang dusta. Utsman bin 'Affan Al-Qurasyiy As-Sijistani. Kata Ibnu Khuzaimah : Aku bersaksi bahwasanya ia sering memalsukan hadits atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam (lihat Mizanul I'tidal III:49). Abu Ismail Al-Ubuliy Hafs bin Umar bin Maimun. Kata Abu Hatim Ar-Razi : Ia adalah syaikh tukang dusta (lihat : Al-Jarhu wat Ta'dil III:183 nomor 789). KESIMPULAN. Kata ibnul Jauzi : Hadits dengan lafadz seperti di atas tidak ada asalnya. Yang benar adalah : Satu golongan yang masuk surga yaitu : Al-Jama'ah (Al-Maudhu'at I:267-268 cet. II Darul Fikr 1403 H). Kata Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani : Hadits dengan lafadz seperti ini (yakni seperti yang tersebut diatas) adalah PALSU. PERIKSA Al-Maudhu'at I:267-268 oleh Ibnul Jauzi. Al-Laali' Al-Mashnu'ah fil Ahaditsil Maudhu'ah I:128 oleh As-Suyuthi. Tanziihusy Syari'ah I:310 oleh Ibnul Araq Al-Kattaani. Al-Fawaaidul majmua'ah fil Ahaaditsil Maudhu'ah hal:431-432 nomor 1387 oleh Imam Syaukani. Silsilah Ahaadits Dha'iifah wal Maudhu'ah nomor 1035 oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Kitab-kitab Rijaalul Hadits yang tersebut diatas. Wallahu 'alam. Insya Allah menyusul : Nasihat Perkawinan oleh Yazid Abdul Qadir Jawas
Started by Y & R @
saya ikut gabung
Started by Heru Sunarto @
Warga Baru
Assalamu'alaikum Wr.Wb. Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas hidayah dan inayahNya yang masih diberikan kepada kita. Terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih kepada Manajer assunnah@... yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk nimbrung di mailing list ini. Juga kepada seluruh member assunnah, wabil khusus buat saudara saya ( member assunnah juga ) yang telah membimbing saya hingga sampai di ML ini. Sudah 2 minggu saya di assunnah@..., rasanya belum sempurna kalo saya tidak ikutan ta'aruf ke antum semua. Nama saya Ibnu Fallah ( eLnya dobel ), lahir di Kab. Wonosobo - Jateng, lulus SMAN1 Wonosobo th. 1991, dan sekarang tinggal di Jakarta. Sebagai awal perkenalan, berikut ini saya kirimkan alamat situs-situs Islami yang mudah-mudahan bisa dijadikan rujukan untuk study banding. Mohon maaf kalo informasi ini termasuk kadaluwarsa karena saya percaya sebagian besar member assunnah sudah mengunjunginya. Saya hanya mencoba mengingat sabda Rosululloh SAW bahwa : Sebaik-baik manusia adalah yang ber(memberi)-manfaat bagi manusia lainnya. Alamat-alamat tersebut : www.salafipublications.com (birmingham / literaturnya mungkin paling lengkap) www.islam-qa.com (Syaikh Munajjid, tanya jawab (QA) masalah-masalah agama Islam. www.islaam.com (ada ceramah audio dgn bhs Inggris) www.islamway.com (ada ceramah audio dgn bhs Inggris maupun bhs Arab spt Syaikh Utsaimin, Syaikh Bin Baaz, Syaikh Albani, dll) www.alharamain.org (bisa minta Qur'an gratis - selama persediaan masih ada) www.muslims.net/salaf/ www.wamy.co.uk www.alsunnah.com (Syaikh Salman al-Audah, dkk) www.salafi.net (dalam teks Arab) www.ahlisunnah.org www.alislam.or.id ( dari Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia; sejenis Al Sofwah ) Serta beberapa site Islam yang lain seperti : www.al-islam.com www.moslem.org ( selain kajian Al Qur'an & Al Hadits, juga ada kebudayaan2 Islam) www.jannah.org/mamalist/ ( link2 ke berbagai website Islam ) www.irshad.org/idara/ ( website yg membeberkan kepalsuan Ahmadiyyah) www.hamoislam.com/quraan.htm ( website murottal As-Sudais ) www.it-is-truth.org/contents.html#Contents ( pembuktian kebenaran Islam secara sains Terima kasih, Wassalamu'alaikum Wr.Wb. :-) Ibnu Fallah
Started by Ibnu F @
e-mail problems 2
Bismillahirrahmanirrahiim. Kepada Teman-teman di ML assunnah Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu, wa-ba'du. Saya ada sedikit problem dengan ML assunnah, yaitu Awwalnya, memang e-mail yang masuk dari assunnah agak tersendat-sendat, dan sekarang total tidak pernah terima lagi. Sudah pernah unsubscribe dan subscribe ulang, namun hasilnya masih seperti diatas, apakah ini problemnya di server jaringan tempat saya atau gimana ...? Mohon yang mengetahui masalah tersebut, bisa menjelaskannya. Ahukum Fillah yayat@...
Started by Y & R @ · Most recent @
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 15 = Disunnahkannya Shalat Tarawih Berjamaah]
PENJELASAN TENTANG Disunnahkannya Shalat Tarawih DENGAN BERJAMA'AH oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani KATA PENGANTAR Di permasalahan ke 6, ML assunnah telah memuat penjelasan lengkap mengenai Derajat Hadits Shalat Tarawih 20 Raka'at, kemudian ada usulan dari beberapa ikhwan (khususnya yang tinggal di Jepang) untuk mejelaskan juga hadits yang shahihnya, agak lama kami mencari makalah yang membahas masalah tersebut. Alhamdulillah Ahad kemarin tgl. 18 Ramadhan 1420 H kami mendapatkan sebuah buku terjemahan yang sangat bagus sekali karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah, dengan judul "Kelemahan Hadits Tarawih 20 Raka'at", cet. 1989 oleh penerbit Fitrah. Buku tersebut memuat beberapa bab mengenai Shalat Tarawih, namun tidak semua kami angkat di ML assunnah, hanya 3 bab saja Insya Allahu Ta'ala, yaitu : "Penjelasan Tentang Disunnahkannya Shalat Tarawih dengan Berjama'ah", kemudian "Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak Pernah Shalat lebih dari 11 Raka'at" dan "Perintah Membaguskan Shalat dan Ancaman bagi yang Melalaikan". Walaupun agak sedikit terlambat, mudah-mudahan dapat membantu kita dalam rangka membersihkan ibadah kita dari kekeliruan-kekeliruan yang akan berakibat amalan kita tertolak dan dimasukkan kedalam kategori bid'ah. PENJELASAN TENTANG DISUNNAHKANNYA SHALAT TARAWIH DG BERJAMA'AH Tidak syak lagi bahwa shalat Tarawih dengan berjama'ah adalah sangat dianjurkan berdasarkan pada : A. TAQRIR Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana riwayat Tsa'labah bin Abi Malik, ia berkata : Penjelasan. Hadits ini telah diriwayatkan dengan MAUSHUL (sanad yang bersambung) melalui jalan lain dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Mutabaat was Syawahid, sanadnya LA BA'SA BIHI (baik). Dikeluarkan oleh Ibnu Nashr dalam Qiyamul-Lail, hal.90 Abu Dawud I:217 dan Baihaqi. B. FI'IL (Perbuatan) beliau sendiri. Tentang ini terdapat beberapa hadits. Pertama dari Nu'man bin Basyir ia berkata : Kedua dari Anas ia berkata : Ketiga dari 'Aisyah ia berkata : Penjelasan. Perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berjama'ah selama tiga malam bersama mereka, merupakan petunjuk jelas bahwa shalat Tarawih itu sebaiknya dikerjakan dengan berjama'ah. Adapun sikap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak hadir bersama mereka pada malam ke empat, tidak dapat diartikan bahwa anjuran itu sudah dihapuskan, karena ketika itu beliau menyebutkan illatnya yaitu "aku takut/khawatir akan diwajibkan atas kamu". Tetapi dengan wafatnya beliau, maka hilang pula kekhawatiran tersebut, berarti kita kembali kepada hukum yang terdahulu yaitu anjuran berjama'ah, oleh karena itu Umar radyillahu 'anhum berusaha menghidupkan kembali tuntunan tersebut sebagaimana disebutkan di atas. Demikian pula sikap yang diambil oleh Jumhur Ulama'. Keempat, Hudzaifah bin Yaman menceritakan : Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah II:90/2 dan Ibnu Nashr pada halaman 80-90. Nasa'i dalam sunannya I:246, Ahmad V:400 melalui Thalhah bin Yazid Al-Anshari dari Hudzaifah, riwayat-riwayatnya ini saling menambah antara satu dengan yang lain. Juga oleh Imam Tirmidzi I:303 serta Ibnu Majah dalam I:290 dan Hakim I:271 tentang ucapan duduk antara dua sujud. Hakim juga mengesahkannya dan Dzahabi menyetujuinya, orang-orangnya kepercayaan, tetapi Nasa'i menganggap ini Mursal dengan menyebut illatnya bahwa Thalhah bin Yazid tidak aku ketahui mendengar (hadits ini) dari Hudzaifah. Menurut pedapat saya, sanad hadits ini telah disambung oleh 'Amr bin Marrah dari Abi Hamzah yang dia itu adalah Thalhah bin Yazid, ia mendengar dari seorang laki-laki dari Absi, Syu'bah memandang bahwasanya ia adalah Shillah bin Zufar dari Hudzaibah. Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Dawud I:139-140, Nasa'i I:172, Thahawi dalam 'Al-Musykil" I:308, Thayalisi I:115 serta Baihaqi II:121-122, juga Ahmad V:398 dan Baghawi pada hadits Ali bin Ja'di I:4/1 dari Syu'bah dari 'Amr, sanadnya shahih. Muslim meriwayatkan II:186 melalui jalan Al-Mustaurad bin Ahnaf dari Shillah bin Zufar yang semakna dengan ini disertai tambahan, pengurangan dan beberapa perubahan kecil. C. Keterangan-keterangan dari Nabi shallalla
Started by Y & R @
Mohon Ikut Bergabung
Subscribe
Started by Sapta Purnomo @
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 16 = Nabi Tidak Pernah Shalat lebih dari 11 Raka'at]
NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM Tidak Pernah Shalat LEBIH DARI 11 RAKA'AT oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Pada fasal terdahulu [masalah ke 15 -pen], kami ketengahkan beberapa keterangan tentang anjuran berjama'ah pada shalat Tarawih, maka pada fasal ini akan diterangkan jumlah raka'at yang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kerjakan bersama shahabatnya pada waktu itu. Sehubungan dengan masalah ini kami hanya menyebutkan dua hadits yaitu : Pertama. Kedua. Catatan : Ibnu Nashr meriwayatkan hadits ini dalam kitabnya di halaman 90, sedangkan Thabrani dalam Al-Mu'jamus Shagir, halama108, sanad hadits ini HASAN karena dikuatkan oleh hadits yang pertama. Dalam kitab Fathul Baari III:10 dan At-Takhlis halaman 119, Al-Hafidz Ibnu Hajar memberi isyarat penguatannya dengan hadits Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban yang terdapat dalam kitab shahih mereka berdua. KELEMAHAN HADITS 20 RAKA'AT. Dalam kitab Fathul Baari IV:205-206, pada keterangan hadits pertama, Ibnu Hajar mengatakan : "Adapun yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari hadits Abbas, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat (malam) di bulan Ramadhan 20 raka'at dan beriwitir satu raka'at itu, sanadnya lemah. Hadits ini bertentangan dengan hadits 'Aisyah yang terdapat dalam shahihain. Dalam hal ini 'Aisyah lebih mengetahui hal ihwal Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada malam harinya bila dibandingkan dengan yang lain". Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Imam Az-Zaila'i dalam kitab Nashbur-Raayah : II :153. Penulis berpendapat : Hadits ini memang lemah sekali, seperti yang dinyatakan Imam Suyuthi dalam Al-Hawi lil Fatawaa II:73 yang menyebabkan kelemahannya adalah rawi yang bernama ABU SYAIBAH IBRAHIM BIN 'UTSMAN. Dalam kitab At-Taqriib Ibnu Hajar menyebut rawi ini sebagai Matrukul Hadits. Penulis telah menelusuri sumber-sumbernya tetapi tidak didapati kecuali melalui jalannya. Ibnu Abi Syaibah mengeluarkan hadits ini dalam Al-Mushannaf II:90/2, Abdun bin Hamid dalam Al-Muntakhab Minal Musnad 34:I/1, Thabrani dalam Al-Mu'jamul Kabir III:148 dan Al-Aushath, begitu pula Adz-Dzahabi dalam Al-Muntaqa Minhu III:2 dan Baihaqi dalam Sunannya II:496. Semua riwayat ini pasti melalui jalan Ibrahim bin 'Utsman dari Hakim dari Muqsam dari Ibnu Abbas secara marfu' (sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam). Thabrani mengatakan bahwa tidak diriwayatkan dari Ibnu Abbas kecuali dengan sanad ini. Baihaqi menegaskan bahwa Abi Syaibah bersendirian (tafarada bihi) dan ia ini lemah. Begitu pula pernyataan Al-Haitsami dalam Majma'uz Zawaid III:172 bahwa dia itu lemah. Yang sebenarnya ia itu sangat lemah sekali, bahkan Ibnu Hajar mengatakan bahwa ia Matrukul Hadits (ditingalkan haditsnya), maksudnya haditsnya tidak dipakai. Ibnu Ma'in menyebutnya Laisa bits-tsiqah = tidak termasuk orang kepercayaan. Jurjani menyebutnya "saaqit"= yang gugur, sedangkan Syu'bah mendustakannya dalam suatu cerita/qishah. Bukhari berkata : Sakatu'anhu (Ulama Hadits mendiamkannya). Pada halaman 118 kitab Ikhtisar fi 'Ulumul Hadits, Ibnu Katsir mengatakan : Bahwa siapa saja yang dikatakan Bukhari "Sakatu'anhu" berarti rawi itu berada dikedudukan yang paling rendah dan jelek (menurut pandangannya). Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas penulis beranggapan bahwa haditsnya dapat disejajarkan dengan Hadits Maudlu', karena isinya bertentangan dengan hadits 'Aisyah dan Jabir, sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Hajar 'Asqalani dan Zaila'i di atas, dan lebih dari itu Imam Adz-Dzahabi memasukkan hadits ini dalam kitab Manakirnya (kumpulan hadits-hadits Munkar). Selanjutnya Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam kitab "Al-Fatawal Kubra" I:195 menyebut rawi ini Syadidud-dha'fi yaitu sangat lemah sekali, dan bahwasanya ia biasa meriwayatkan hadits-hadits maudlu', seperti tentang tidak dibinasakannya ummat kecuali pada bulan Maret atau hadits hari Kiamat tidak akan datang kecuali pada bulan Maret dan lain sebagainya. Adapun haditsnya di tentang shalat Tarawih ini termasuk salah satu hadits Munkarnya. Jadi jelas hadits ini tidak dapat dipakai karena seperti yang dikatakan As-Subki bahwa s
Started by Y & R @
Ada yang punya rekamannya ?
Assalammualaikum tadi malam saya denger di radio rodja streamingnya radio hang batam, ada ceramah tentang biografi ustadz armen, ada yang punya rekamannya gak ya ??? wassalammualaikum
Started by dwi purnomo p @
[Masalah - 61 = Hadits Hudzaifah Radhiyallahu Anhu]
HADITS HUDZAIFAH RADHIYALLAHU TA'ALA 'ANHU Oleh Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali Nash Hadits. Makna Hadits [1]. Mengenali Sabilul Mujrimin adalah kewajiban Syar'i. Perlu diketahui bahwa Manhaj Rabbani yang abadi yang tertuang dalam uslub Qur'ani yang diturunkan ke hati Penutup Para Nabi tersebut tidak hanya mengajarkan yang haq saja untuk mengikuti jejak orang-orang beriman (sabilul Mu'minin). Akan tetapi juga membuka kedok kebathilan dan menyingkap kekejiannya supaya jelas jalannya orang-orang yang suka berbuat dosa (sabilul Mujrimin) Allah berfirman. Yang demikian itu karena istibanah (kejelasan) jalannya orang-orang yang suka berbuat dosa (sabilul Mujrimin) secara langsung berakibat pada jelasnya pula sabilul mu'minin. Oleh karena itu istibanah (kejelasan) sabilul Mujrimin merupakan salah satu sasaran dari beberapa sasaran penjelasan ayat-ayat Rabbani. Karena ketidakjelasan sabilul Mujrimin akan berakibat langsung pada keraguan dan ketidakjelasan sabilul Muminin. Oleh karena itu, menyingkap rahasia kekufuran dan kekejian adalah suatu kebutuhan yang sangat mendesak untuk menjelaskan keimanan, kebaikan dan kemaslahatan. Ada sebagian cendikiawan syair menyatakan. Hakikat inilah yang dimengerti oleh generasi pertama umat ini -Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu 'anhu. Maka ia berkata : "Manusia bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya tentang keburukan, karena khawatir akan terjebak di dalamnya". [2]. Kekokohan Kita Dihancurkan Dari Dalam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda berkenan dengan keinginan kaum kafir untuk membinasakan kaum muslimin dan Islam, seperti yang dinyatakan dalam hadits Tsaubah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa : Kaum kafir saling menghasung untuk menjajah Islam, negeri-negerinya serta penduduknya. Negeri-negeri muslimin adalah negeri-negeri sumber kebaikan dan barakah yang mengundang air liur kaum kafir untuk menjajahnya. Kaum kafir mengambil potensi alam negeri muslimin tanpa rintangan dan halangan sedikitpun. Kaum kafir tidak lagi gentar terhadap kaum Muslimin karena rasa takut mereka kepada kaum Muslimin sudah dicabut Allah dari dalam hati mereka. Padahal pada mulanya Allah menjanjikan kepada kaum Muslimin dalam firman-Nya : Akan tetapi kekhususan tersebut dibatasi oleh sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits Tsauban yang lalu, yang menyatakan : "Allah akan mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian ...". Dari hadits ini mengertilah kita bahwa kekuatan umat Islam bukanlah terletak pada jumlah dan perbekalannya, atau pada artileri dan logistiknya. Akan tetapi kekuatannya terletak pada aqidahnya. Seperti yang kita saksikan ketika beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab pertanyaan yang berkenan dengan jumlah, maka beliau jawab : "Bahkan ketika itu kalian banyak sekali, akan tetapi kalian seperti buih di atas aliran air". Kemudian apa yang menjadikan "pohon yang akarnya menghujam ke bumi dan cabangnya menjulang ke langit" itu seperti buih yang mengambang di atas air ? Sesungguhnya racun yang meluruhkan kekuatan kaum muslimin dan melemahkan gerakannya serta merenggut barakahnya bukanlah senjata dan pedang kaum kafir yang bersatu untuk membuat makar terhadap Islam, para pemeluknya dan negeri-negerinya. Akan tetapi adalah racun yang sangat keji yang mengalir dalam jasad kaum muslimin yang disebut oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai "Dakhanun" Ibnu Hajar dalam Fathul Bari XIII/36 mengartikannya dengan "hiqd (kedengkian), atau daghal (penghianatan dan makar), atau fasadul qalb (kerusakan hati). Semua itu mengisyaratkan bahwa kebaikan yang datang setelah keburukan tersebut tidak murni, akan tetapi keruh. Dan Imam Nawawi dalam syarh Shahih Muslim XII/236-237, mengutip perkataan Abu 'Ubaid yang menyatakan bahwa arti dakhanun adalah seperti yang disebut dalam hadits lain. Sedangkan makna aslinya adalah apabila warna kulit binatang itu keruh/suram. Maka seakan-akan mengisyaratkan bahwa hati mereka tidak bening dan tidak mampu membersihk
Started by Yayat Ruhiat @
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 17= Perintah Membaguskan Shalat]
Assalamu'alaikum wr.wb. Anda dapat mengunjungi WebSite Al-Sofwah untuk melihat hadits-hadts tentang shalat lengkap. Rubrik Dakwah Khusus : "Tuntunan Shalat Menurut Al-Qur'an & As Sunnah" oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin. Wassalamu'alaikum wr.wb.
Started by Suharyanto @
Masalah-masalah Penting Dalam Islam [Masalah - 17 = Perintah Membaguskan Shalat] 2
PERINTAH MEMBAGUSKAN SHALAT Dan Ancaman Bagi YANG MELALAIKAN oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Sehubungan dengan bulan suci Ramadhan, maka kita dipanggil untuk menggunakan kesempatan ini buat memperbaiki ibadah kita, khususnya shalat Tarawih sehingga kita dapat mencapai target yaitu mendapat keampunan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Dalam hal ini Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, telah memberi contoh sebagaimana yang disebutkan hadits 'Aisyah : "...... beliau shalat empat raka'at, jangan engkau tanya bagus dan panjangnya.....". Riwayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaguskan shalatnya, maksudnya memperbanyak/ memanjangkan bacaan-bacaan, thuma'ninah dalam gerakan serta khusyu'. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut dibawah ini penulis kemukakan hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah tersebut : Penjelasan. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari II:191,219 dan 222, II:31,467, Muslim II:10-11, dan selain keduanya. Maksud hadits ini shalat itu harus thuma'ninah, yaitu tenteram dalam gerakan, baik ketika berdiri, ruku', sujud, duduk antara dua sujud dan lain sebagainya. Penjelasan. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud I:136, Nasa'i I:167, Tirmidzi II:51, Ibnu Majah I:284, Ad-Daarimi I:304, Thahawi dalam Al-Musykil I:80, Thayalisi I:97, Ahmad IV:119 dan Daraquthni, Ia berkata : Sanad hadits ini SHAHIH. Penjelasan. Dikeluarkan oleh Hakim dan dishahkannya I:229 serta disepakati oleh Adz-Dzahabi. Hadits ini juga mempunyai beberapa syahid di antaranya hadits Malik I:181 dari Nu'man Murrah, sanadnya Shahih Mursal, juga bagi Thayalisi I:97 dari Abi Sa'id dishahkan oleh Suyuthi dalam kitab "Tanwirul Hawalik". Maksud hadits ini, orang yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya di ibaratkan orang yang telh mencuri shalatnya. Dari 'Amr bin Ash dan Khalid bin Walid dan Syarhabil bin Hasanah serta Yazid bin Abi Sufyan, mereka berkata : Penjelasan. Hadits ini diriwayatkan oleh Aajiry dalam kitab "Al-Arba'iin" dan Baihaqi II:89 dengan sanad yang Hasan. Mundziri berkata : Hadits ini juga diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu'jamul Kabir dan juga Abu Ya'la dengan sanad yang Hasan serta Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya. Hadits ini menerangkan bahwa mereka yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujud seperti burung yang mematuk, berarti telah mengerjakan suatu amalan yang tidak di sukai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari Thalqi bin Ali radyillahu 'anhum ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Penjelasan. Diriwayatkan oleh Ahmad IV:22, Thabrani dalam Al-Kabir dan Dhiya' Al-Muqaddasi dalam Al-Mukhtarah II:34 dengan sanad yang shahih. Hadits ini mempunyai syahid dalam Al-Musnad II:525. Ibnul Mundzir mengatakan bahwa sanadnya baik. Perkataan "Allah tidak akan melihat itu" menunjukkan bahwa pekerjaan seperti itu tidak disukai. Hadits-hadits yang disebutkan di atas, terpakai sesuai dengan keumumannya, yaitu baik untuk shalat Fardhu atau Sunnah, siang atau malam, bahkan sebagian ulama seakan menekankan pada shalat Tarawih, seperti Imam Nawawi, beliau menyebutkan hadits-hadits tersebut pada "Bab Adzkaar Shalat Tarawih". Lihat Al-Adzkaar IV:297. Semoga dengan melaksanakan shalat seperti yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kita akan mendapat keampunan khususnya di bulan suci Ramadhan ini. Dikutip dari buku Kelemahan Hadits Tarawih 20 Raka'at Syaikh Muhammad nashiruddin Al-Abani rahimahullah Penterjemah : Luthfie Abdullah Ismail Insya Allah menyusul : Nasihat Perkawinan oleh Yazid Abdul Qadir Jawas
Started by Y & R @ · Most recent @
Re : Tanya Kajian di Masjid Astra
Assalamualaikum Wr.Wb. Lokasi masjid ASTRA jakarta ada dijalan Yos sudarso dekat plumpang TG. Priok. Untuk lengkapnya saya kurang tahu. Terima Kasih. Waalaikumsalam Wr. Wb. ------------ < Original Message > ------------ Subject : [assunnah] Tanya Kajian di Masjid Astra Sent by : assunnah@... Date : 6/13/2005 9:55:33 AM To : assunnah@... Assalamu'alaikum afwan., ana blum tahu lokasi masjid astra di jakarta. di mana lokasi tepatnya dan alamat lengkapnya.
Started by Wahyu Hidayat @
Informasi Kaset mengenai Shifat Wudlu dan Shifat Shalat Nabi SAW
Untuk Ng, ML assunnah belum membahas hadits-hadits masalah shalat. Namun untuk mengetahui bagaimana shifat wudlu dan shifat shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, silahkan antum beli kaset mengenai masalah tersebut [kaset No. 60 dan No. 61], Insya Allah dengan memiliki kaset tersebut, bisa membantu kita untuk mengetahui dan mengikuti cara-cara wudlu dan shalatnya Nabi shallallhu 'alaihi wa sallam. Dan untuk mengetahui masalah-masalah lainnya, bisa lihat list dibawah ini. ------------- KATA PENGANTAR Dalam edisi khusus ini, ML assunah bekerja sama dengan TASJILAT AT-TAQWA BOGOR, menyajikan informasi kaset-kaset ceramah Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas, kaset tersebut bisa anda miliki sebagai bagian dari koleksi perpustakaan pribadi yang sangat bermanfa'at. CARA PEMBELIAN Pemesanan kaset bisa dialamatkan kepada ana_yr@... dan yayat@... atau via surat dengan alamat ; HERMAWAN - Tasjilat At-Taqwa Bogor, Jl. Anggada 2 No. 10 Bumi Indra Prasta - Bantarjati Bogor, 16153. Telp. 0821062171. Tulis dengan jelas qty dan judul kaset yang dipesan. CARA PEMBAYARAN Pembayaran bisa dilakukan dengan transfer kepada HERMAWAN No. 095-0212021 BCA-BOGOR. PENGIRIMAN Setiap pembelian kaset akan dikirim langsung ke tujuan di seluruh Indonesia, inysa Allah, untuk itu tulis alamat lengkap anda. [ dan untuk teman-teman yang pesan dan berada di luar INA, teknis pengiriman sedang dipikirkan]. TASJILAT AT-TAQWA BOGOR Berusaha Memahami Islam Berdasarkan Al-Qur'an & As-Sunnah Menurut Pemahaman Ahlus-Sunnah wal Jama'ah Daftar Kaset Ceramah Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas Pentingnya Masalah Shalat -- /1 unit/Rp. 7000 Pertanyaan di Padang Mashyar -- /1 unit/Rp. 7000 Pengaruh Dosa & Maksiat Terhadap Hati Manusia -- /1 unit/Rp. 8000 Makna dan Pengertian Syahadat -- /1 unit/Rp. 7000 Ada Apa setelah Mati -- /3 unit/Rp. 23000 Iman Kepada Allah Ta'ala -- /1 unit/Rp. 7000 Iman Kepada Para Malaikat -- /1 unit/Rp. 7000 Iman Kepada Para Rasul -- /1 unit/Rp. 7000 Aqidah Shohihah -- /7 unit/Rp. 49000 Keutamaan dan Pentingnya Ilmu Syar'i -- /2 unit/Rp. 15000 Ahlus Sunnah wa 'Itiqoduddin -- /8 unit/Rp. 56000 Aqidah Empat Imam Madzhab -- /3 unit/Rp. 21000 Pengertian dan Makna As-Sunnah -- /2 unit/Rp. 15000 Arti, Karakter dan Ciri Ahlus Sunnah wal Jama'ah -- /2 unit/Rp. 15000 Amal Menuju Syurga [Hadits Arba'in No. 29] -- /2 unit/Rp. 14000 Al-Utsuluts Tsalatsah [Tiga Landasan Utama] -- /11 unit/Rp. 88000 Shabar atas Taqdir Allah Ta'ala -- /2 unit/Rp. 14000 Orang-orang yang Bangkrut pada Hari Kiamat -- /1 unit/Rp. 7000 Keagungan dan Kekuasaan Allah Ta'ala -- /3 unit/Rp. 21000 Jalan Menuju Istiqomah [Hadits Arba'in No. 21] -- /1 unit/Rp. 7000 Segera Melakukan Amal Shalih [Hadits Arba'in No. 23] -- /1 unit/Rp. 8000 Birrul Walidaian [Cara Berbakti Kepada Orang Tua] -- /2 unit/Rp. 16000 Tafsir Surat As-Sajdah [Tafsir Ibnu Katsir] -- /5 unit/Rp. 36000 Tafsir Surat Al-Insan -- /2 unit/Rp. 16000 Tafsir Surat Al-Fatihah -- /5 unit/Rp. 50000 Keutamaan dan Tafsir ayat Kursi -- /1 unit/Rp. 8000 Keutamaan dan Tafsir Surat Al-Ikhlas -- /1 unit/Rp. 8000 Syarah Kitab Tauhid -- /16 unit/Rp. 128000 Syarah Aqidah Wasithiyah -- /45 unit/Rp. 341000 Tujuh Larangan Syari'at bagi Wanita -- /1 unit/Rp. 7000 Shifat Shaum Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam -- /3 unit/Rp. 23000 Penyimpangan-penyimpangan Tasawuf [Thariqat Shufiyah] -- /3 unit/Rp. 22000 Hak dan Kewajiban Suami Istri -- /3 unit/Rp. 16000 Prinsip Ahlus-Sunnah wal Jama'ah dlm Mengambil Dalil -- /2 unit/Rp. 16000 Nasihat untuk Para Jama'ah Haji -- /1 unit/Rp. 8000 Keutamaan, Adab & Bid'ah dlm Membaca Al-Qur'an -- /4 unit/Rp. 30000 Menjaga Batas-batas Allah [Hadits Arba'in No. 19] -- /2 unit/Rp. 15000 Haram berbuat Zhalim [Hadits Arba'in No. 24] -- /2 unit/Rp. 14000 Kemudahan Beramal dalam Islam [Hadits Arba'in No. 25] -- /1 unit/Rp. 7000 Macam-macam dan Bentuk Shodaqoh [Hadits Arba'in No.26] -- /1 unit/Rp. 7000 Al-Qur'an Kalamullah dan Bukan Mahluk -- /2 unit/Rp. 14000 Dosa-dosa Besar yang Dianggap Biasa -- /2 unit/Rp. 14000 Bentuk-bentuk Kesyirikan -- /1 unit/Rp. 8000 Tentang Syafa'at Nabi di Hari Kiamat -- /2 unit/Rp. 16000 Dimana
Started by Y & R @
Menepis Keraguan Islam Politik
Menepis Keraguan Islam Politik Resensi: Kaum sekuler alergi jika agama dicampuradukkan dengan urusan politik. Padahal, politik menurut perspektif syariah justru mencakupi seluruh kehidupan manusia. Yusuf Al-Qardhawy, Pedoman Bernegara dalam Perspektif Islam Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1999, Cet. I, 295 halaman Kemenangan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai presiden ke-4 RI, tak bisa dimungkiri sebagai pertanda mulai berseminya ukhuwah Islamiah. Pandangannya yang kosmopolit dan universal diyakini mampu membawa kemajuan bangsa. Sebaliknya, kekalahan kaum nasionalis dinilai sebagai "kehancuran" Islamfobia, sekaligus membuka lorong pengakuan hak-hak kaum muslimin yang selama ini telah termarginalkan. Namun, naiknya Gus Dur ke tampuk pimpinan negara ternyata masih dipandang penuh curiga. Bukankah Gus Dur adalah pemimpin Nahdhatul Ulama, kelompok Islam kultural yang lahir dari lingkungan madrasah dan pesantren. Mereka mewakili kalangan ulama tradisional konservatif, yang nyaris tak pernah bersentuhan dengan idiom negara modern. Para ulama NU cenderung kaku dalam menerapkan aturan yang dipandang "Islami". Gus Dur pribadi memang telah membuktikan dirinya kosmopolit dan moderat. Namun, naiknya para tokoh Islam dalam tampuk kepemimpinan negara dipandang rentan terhadap pemarginalan kelompok nonmuslim. Apakah pemerintahan Islam ini tidak bakal menyulut gelombang legislasi hukum Islam? Kalau benar, tentu ini tidak bisa diterima kalangan nonmuslim yang telanjur basah mencurigai rigiditas hukum Islam. Dalam konteks itu, kesesatan berpikir semacam inilah yang hendak diluruskan Yusuf Qardhawy. Lewat bukunya ini--judul asli: As-Siyasah Asy-Syar`iyah Fi Dhau' Nushush Asy-Syari`ah wa Maqasidhiha--intelektual muslim kondang tersebut menunjukkan betapa pemerintahan Islam menjunjung tinggi kesetaraan dan hak asasi manusia. Politik menurut perspektif syariah, kata Qardhawy, bukan sesuatu yang statis, jumud, dan tertutup rapat. Tapi, justru dinamis dan membuka koridor pembaruan pemikiran berdasarkan ijtihad untuk masalah-masalah furuiah. Politik menurut perspektif syariah juga terbuka untuk inovasi dan kreasi sistem dan alat yang menggambarkan nilai-nilai luhur dinamika perubahan pemikiran. Hingga kini, penolakan keyakinan "Islam adalah agama dan politik", yang didalangi kaum sekuler kian meluas. Mereka yakin, pencampuradukan agama dan politik menyebabkan kehancuran. Tak ada agama dalam politik dan tak ada politik dalam agama. Padahal, kata Qardhawy, Islam adalah akidah dan syariah, agama dan daulah, kebenaran dan kekuatan, ibadah dan kepemimpinan, serta mushhaf dan pedang. Saat rezim Orde Baru muncul, golongan politik sepakat "modernisasi" adalah obat mujarab untuk mengobati keterpurukan situasi ekonomi bangsa. Polemik timbul, apakah sistem politik Indonesia harus berorientasi ideologis ataukah berorientasi program. Para cendekiawan sekuler menganggap kekuatan Islam merupakan kendala bagi modernisasi. Buktinya, sistem multipartai berdasarkan ideologi justru menyebabkan instabilitas politik Indonesia. Politik berdasarkan syariah akhirnya cuma sekadar kenangan manis pemerintahan Islam abad pertengahan yang tak mungkin muncul di tengah gempita modernisasi. Keraguan politik berdasarkan syariah seperti inilah yang memaksa Qardhawy membuat pertanyaan besar. "Apa yang dimaksudkan dengan syariah, yang kemudian menjadi pangkal tolak dan sandaran politik sehingga politik itu harus syari`yah dalam arti sebenarnya?" Menurut dia, syariah bukan sekadar himpunan pendapat para fuqaha muta'akhirin, cermin ketaklidan pada mazhab, yang membatukan akal Islami dan membungkam kreativitas pemikiran. Satu contoh diberikan Qardhawy. Rasulullah pernah membunuh sekian banyak tawanan perang yang kejahatannya terhadap orang muslim terlalu banyak. Tapi beliau mengharuskan pembebasan (pemaafan) tawanan musuh jika musuh membebaskan tawanan orang muslim di tangan mereka. Maka sebenarnya Islamlah yang pertama kali menganjurkan dan menerapkan cara pembebasan tawanan. Dalam buku ini, Qardhawy membedah tuntas prinsip-prinsip politik, pemerintahan, dan hukum menurut syaria
Started by Suharyanto @
mencari lailatul qadar
From: "Concorde" <concorde@...> Mencari malam Lailatul QadarKini minggu terakhir Ramadan. Satu perkara yang sering diperkatakan dalam minggu terakhir Ramadan setiap tahun oleh umat Islam ialah mengenai malam al-Qadar yang sering disebut sebagai "Lailatul Qadar". Seperti mana yang dimaklumi, malam al-Qadar penuh keberkatan di si si Allah SWT. Ia mempunyai banyak keistimewaan dan kelebihan dan disebut sebagai malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan. Ini seperti mana yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam surah al- Qadar ayat 1-6 yang bermaksud, "Sesungguhnya kami menurunkan al-Quran pada malam al-Qadar. Apakah yang dimaksudkan malam al-Qadar itu? "Malam al-Qadar adalah malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan. Turunlah malaikat dan rohnya dengan izin Allah. Selamatlah malam itu hingga terbit fajar." Pada umumnya sudah banyak diperjelaskan sama ada secara tulisan atau lisan (ceramah, forum, bengkel atau seminar) mengenai kelebihan, fadilat, sejarah peristiwa dan gandaan pahala amalan ketika malam berkenaan. Namun, apa yang jelas daripada segala penerangan sama ada tulisan atau lisan, ternyata pada umumnya umat Islam tidak tahu bilakah tarikh atau masa yang tepat bagi memastikan malam al-Qadar. Antara ketentuan yang diperakukan oleh ulama mengenai malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan itu kemungkinan jatuh pada tarikh berikut: - Pada malam 17 Ramadan; atau - Pada malam ganjil mulai dari 10 hari yang terakhir pada Ramadan. Selain itu, banyak sekali hadis yang menyarankan umat Islam supaya mencari malam al-Qadar. Antara hadis yang dapat dikutip dalam kitab fikh yang memperkatakan suruhan atau amalan untuk 'menemui' malam al-Qadar menyebut: i. Dalam Sunah, Abu Daud, Ibn Mas'ud menyatakan, "carilah malam al-Qadar pada malam 17 Ramadan..."; ii. Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud, "cari lah dengan sedaya upaya malam al-Qadar pada malam ganjil dari 10 malam yang terakhir pada Ramadan"; iii, Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim daripada Ibn Umar, Rasulullah menyebut, "Saya melihat mimpimu bersepakat menetapkan bahawa Lailatul Qadar pada tujuh malam terakhir. Maka sesiapa yang hendak mencari Lailatul Qadar, carilah pada malam tujuh yang terakhir"; iv. Diriwayatkan oleh Muslim dari Ibn Umar, Rasulullah bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada 10 ma lam terakhir, jika seseorang kamu mencari maka janganlah kamu kalah dalam mencari pada tujuh malam terakhir"; dan v. Bagi al-Qurtubi, seorang ulama menyatakan bahawa, jumhur ulama berpendapat bahawa Lailatul Qadar adalah pada malam 27 Ramadan. Ini berdasarkan Rasulullah SAW bersabda, malam al-Qadar adalah malam 27 Ramadan". Berdasarkan maksud hadis itu ternyata tidak disebutkan dengan jelas tarikh Lailatul Qadar yang tepa t. Apakah hikmah di sebalik rahsia tarikh atau masa sebenar Lailatul Qadar? Menurut Prof Dr T M Hasbi Ash Shiddeqy dalam bukunya Pedoman Puasa, beberapa ulama sependapat bahaw a tarikh berkenaan dirahsiakan supaya umat Islam benar-benar beriman, bertaqwa dan ikhlas beribadat serta berusaha untuk mendapatkannya. Selain itu, dalam konteks yang sama beberapa ulama Salaf memberi beberapa pandangan mengenai hikmah merahsiakan beberapa urusan agama kerana ada kebaikan dan kepentingan di sebaliknya. Antaranya ada lah: - Allah menyembunyikan Lailatul Qadar dalam beberapa malam supaya kita menghidupkan malam-malam itu dengan ibadat dan amalan; - Allah menyembunyikan saat 'ijabah' (saat doa dimakbulkan Allah) pada Jumaat supaya kita sentiasa berdoa sepanjang hari; - Allah menyembunyikan amalan maksiat yang paling dikutuk atau dibenci bagi memastikan supaya kita menghindari segala maksiat; - Allah menyembunyikan waktu kedatangan kiamat supaya kita sentiasa beringat, berwaspada dan sentiasa beriman, bertakwa dan beramal baik; dan - Allah menyembunyikan ajal manusia supaya kita sentiasa beramal dan taat kepadaNya. Semoga pada tahun ini, Allah akan memberikan kita kekuatan untuk melakukan ibadat dalam usaha kita menemui malam yang telah disebutkanNya sebagai malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan. Insya-Allah. --
Started by selamat hari raya @
Current Image
Image Name
Sat 8:39am