Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du:
Pertama.
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah.
Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari terbaik di dunia ini. Tidak ada satu hari pun di mana amal shalih lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari ini. Banyak hadits shahih yang diriwayatkan tentang keutamaannya.
Di antara hadits-hadits yang paling shahih dan terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, no. 969.
???? ????? ???????? ??? ???? ?????? ???? ?????????? ?????? ????? ???????? ????????? ??????? ?????: ??? ???????? ??? ???????? ???????? ??????? ??? ??????? ???????: ????? ?????????? ?????: ????? ?????????? ?????? ?????? ?????? ????????? ?????????? ?????????? ?????? ???????? ????????.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas?Radhiyallahu ¡®Anhuma?dari Nabi?Shallallahu?¡®Alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda,?¡°Tidak ada amalan yang lebih utama daripada amalan di hari-hari yang sepuluh ini.¡±?Para sahabat bertanya, ¡°Tidak juga jihad?¡± Rasulullah menjawab,?¡°Tidak juga jihad, kecuali seorang yang berjuang dengan jiwa dan hartanya dan tidak ada yang tersisa sedikitpun.¡±
Sedangkan berpuasa pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah termasuk amal shalih.
Keutamaan puasa di bulan ini telah disebutkan secara khusus, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (no. 2436) dan An-Nasa¡¯i dalam Sunan-nya (no. 2417).
???? ?????? ????????? ?????????? ?????? ????? ???????? ?????????? ???????: ????? ??????? ??????? ?????? ????? ???????? ????????? ??????? ?????? ??? ??????????. ??????? ???? ????? ???????? ?? "???? ??? ??? ????" (2106).
Diriwayatkan dari sebagian istri Nabi?Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam, mereka berkata, ¡°Rasulullah?Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam?berpuasa pada sembilan hari bulan Dzulhijjah.¡± (Hadits dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud, no. 2106).
Kedua.
Apakah Ada Keterkaitan Tertentu Bagi Kesunahan Berpuasa Pada Sembilan Hari Pertama Bulan Dzulhijjah ?
Adapun yang disebutkan oleh penanya yang terhormat tentang terjadinya suatu peristiwa pada setiap hari, maka hal itu tidak pernah disebutkan riwayat dari Nabi?Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam?yang memiliki rantai periwayatan (Isnad) yang shahih.
Adapun yang dimaksud dengan kejadian-kejadian tersebut, maka ada beberapa hadits palsu (²Ñ²¹³Ü»å³ó³Ü¡¯) dan dusta tentang masalah tersebut. Semuanya adalah dusta dan palsu, tidak ada satupun yang shahih. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Hadits pertama :
Dikeluarkan oleh As-Syajari dalam Al-Amali (no. 1651). Ia mengatakan, ¡°Abu Al-Qasim Abdul Aziz bin Ali bin Ahmad Al-Azaji memberitahu kami dengan qiraah saya kepadanya, ia berkata, ¡®Abu Bakar bin Muhammad bin Ahmad bin Muhamad Al-Mufid memberitahu kami, ia berkata, ¡®Ahmad bin Abdurrahman bin Sa¡¯d Al-Qurasyi menceritakan kepadaku, ia berkata, ¡®Ishaq bin Suwaid menceritakan kepada kami, ia berkata, ¡®Daud bin Sulaiman bin Ali menceritakan kepada kami dari ayahnya, Sulaiman bin Ali, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas?Radhiyallahu ¡®Anhu, ia berkata, ¡®Rahmat (kasih sayang) pertama yang diturunkan oleh Allah?Azza wa Jalla?ke muka bumi pada tanggal dua puluh tujuh bulan Dzulqa¡¯dah. Siapa yang berpuasa pada hari itu, maka setara dengan puasa tujuh puluh tahun. Ibrahim Al-Khalil (kekasih Allah) ¡®Alaihis Salam?dilahirkan pada awal Dzulhijjah. Siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah akan memberinya pahala yang diberikan kepada Ibrahim?¡®Alaihis Salam.?Allah?Azza wa Jalla?menurunkan kitab Zabur kepada Daud ¡®Alaihis Salam?pada tanggal tujuh Dzulhijjah. Siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah akan mengampuninya sebagaimana Dia mengampuni Daud?¡®Alaihis Salam.?Allah menyingkap bahaya (penyakit) dari Ayyub?¡®Alaihis Salam?pada tanggal tujuh Dzulhijjah pada hari Arafah. Siapa yang berpuasa pada hari itu, maka setara dengan puasa satu tahun itu dan tahun yang akan datang. Allah mengabulkan doa Zakaria?¡®Alaihis Salam?pada awal malam bulan Muharram. Siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah akan mengabulkan doanya, seperti halnya Dia mengabulkan doa Zakaria?¡®Alaihis Salam.¡±
Isnadnya maudhu¡¯ (palsu). Di dalamnya terdapat Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mufid. Ad-Dzahabi mengatakan dalam Al-Mughni fi Ad-Dhu¡¯afa¡¯ (no. 5260), ¡°Kelemahannya disepakati dan dia dituduh lemah.¡± Ad-Dzahabi juga mengatakan dalam Mizan Al-I¡¯tidal (no. 7158), ¡°Dia tertuduh.¡±
Sibth bin Al-Ajami mengatakan dalam Al-Kasyf Al-Hatsits (no. 610) untuk mengomentari perkataan Ad-Dzahabi, ¡°Perkataan Ad-Dzahabi setelah perkataan Al-Baji yang menggatakan bahwasanya dia (Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mufid) tertuduh,¡± kemungkinan maksudnya adalah tertuduh berdusta, atau kemungkinannya juga adalah tertuduh memalsukan.¡±
Syaikhnya (Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mufid), yaitu Ahmad bin Abdurrahman bin Sa¡¯d Al-Qurasyi saya tidak menemukan orang yang menyebutkan biografinya, kecuali dia adalah Ahmad bin Abdurrahman As-Saqthi. Sesungguhnya dia (Ahmad bin Abdurrahman As-Saqthi) adalah termasuk syaikhnya Abu Bakar Al-Mufid. Ad-Dzahabi menyebutkan biografi Ahmad bin Abdurrahman As-Saqthi dalam Al-Mughni fi Ad-Dhu¡¯afa¡¯ (no. 345). Beliau mengatakan, ¡°Ahmad bin Abdurrahman As-Saqthi adalah syaikh-nya Al-Mufid tidak dikenal. Ia mengambil hadits dari Yazid bin Harun dengan hadits yang batil.¡±
Di dalam Isnadnya juga terdapat Daud bin Sulaiman bin Ali yang tidak dikenal dan tidak seorang pun yang menyebutkan biografinya. Di dalamnya juga ada Sulaiman bin Ali bin Abdullah bin Abbas, seorang Majhul (tidak dikenal).
Ibnu Hajar mengatakan dalam Tahdzib At-Tahdzib (no. 361), ¡°Sulaiman bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib Al-Hasyimi. Saya mengatakan, ¡®Ibnu Al-Qathan berkata, ¡°Meskipun ia mulia di tengah-tengah kaumnya, namun keadaannya tidak dikenal dalam hal hadits.¡±
Hadits kedua :
Dikeluarkan oleh Ad-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus (no. 4381). As-Suyuthi menyebutkan sanadnya dalam Az-Ziyadah ¡®Ala Al-²Ñ²¹³Ü»å³ó³Ü¡¯at (no. 567) dari jalur Ad-Dailami, ia berkata, ¡°Ayahku memberitahu aku, Muhammad bin Al-Husain As-Sa¡¯idi membeitahu kami, Abu Al-Hasan Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim yang dikenal dengan Ibnu Syadzi menceritakan kepada kami, Al-Fadhl bin Al-Fadhl Al-Kindi menceritakan kepada kami secara dikte (Imla¡¯), Muhammad bin Sahal bin Al-Husain Al-Athar menceritakan kepada kami, Abdullah bin Muhammad Al-Balwi menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Abdullah bin Al-¡®Ala¡¯ menceritakan kepadaku dari ayahnya, dari Zaid bin Ali bin Al-Husain, dari ayahnya, dari kakeknya (Ali bin Abi Thalib) yang memarfu¡¯kannya, ¡°Pada awal malam Dzulhijjah Ibrahim dilahirkan. Siapa yang berpuasa pada hari itu, maka puasanya akan menjadi penghapus dosa selama delapan puluh tahun. Pada tanggal sembilan Dzulhijjah, Allah menurunkan pertaubatan kepada Daud. Siapa yang berpuasa pada hari itu, maka puasanya akan menjadi penghapus dosa selama enam puluh tahun.¡±
As-Suyuthi mengatakan, ¡°Muhammad bin Sahal memalsukan hadits.¡±
Isnad ini dusta dan merupakan mata rantai para pendusta.
Di dalam sanadnya terdapat Ibrahim bin Al-¡®Ala¡¯ bin Zubar. Ad-Dzahabi menyebutkan biografinya dalam Mizan Al-I¡¯tidal (no. 120) dan mengatakan, ¡°An-Nasa¡¯i berkata, ¡®Tidaklah tsiqah.¡¯¡±
Di dalamnya juga terdapat Abdullah bin Muhammad Al-Balwi. Ad-Dzahabi menyebutkan biografinya dalam Mizan Al-I¡¯tidal (no. 4558) dan mengatakan, ¡°Ad-Daruquthni berkata, ¡®Ia memalsukan hadits.¡¯¡±
Di dalamnya terdapat pula Muhammad bin Sahal Al-Athar. Al-Khathib menyebutkan biografinya dalam Tarikh Baghdad (2.411) dan mengatakan, ¡°Muhammad bin Sahal Al-Athar termasuk orang yang memalsukan hadits.¡±
Hadits ini disebutkan oleh Al-Fatani dalam Tadzkirat Al-²Ñ²¹³Ü»å³ó³Ü¡¯at (hal. 119). Beliau mengatakan, ¡°Di dalamnya terdapat Muhammad bin Sahal yang memalsukan hadits.¡±
Hadits ketiga :
Dikeluarkan oleh Ad-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus (no. 7122). As-Suyuthi menyebutkan sanadnya dalam Az-Ziyadah ¡®Ala Al-²Ñ²¹³Ü»å³ó³Ü¡¯at (no. 567) dari jalur Ad-Dailami, ia berkata, ¡°Abu Al-Fath Abdul Wahid bin Ismail bin Nugharah memberitahu kami secara perizinan, Abu Muhammad Al-Hasan bin Al-Husain bin Ali bin Hasynam Al-Hafizh memberitahu kami, Abu An-Nadhr Muhammad bin Ahmad bin Sulaiman At-Tusturi memberitahu kami, Muhammad bin Mukhallid Al-Athar menceritakan kepada kami, Abu Sa¡¯id Muhammad bin Al-Qasim bin Muhammad bin Ismail menceritakan kepada kami, Muhammad bin Tamim Al-Firyani menceritakan kepada kami, Abdul Malik biin Ibrahim Al-Juddi menceritakan kepada kami, dari Habib bin Abi Tsabit, dari Abdullah bin Babah, dari Abdullah bin Mas¡¯ud, ia berkata, ¡®Rasulullah?Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam?bersabda, ¡®Ibrahim Al-Khalil (kekasih Allah) Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam dilahirkan pada hari pertama bulan Dzulhijjah. Siapa yang berpuasa pada hari itu seperti puasa selama tujuh puluh tahun.¡¯¡±
As-Suyuthi mengatakan, ¡°²Ñ²¹³Ü»å³ó³Ü¡¯ (palsu).¡±
Musibahnya adalah Muhammad bin Tamim, seorang pendusta yang buruk.¡±
Abu Na¡¯im mengatakan dalam Ad-Dhu¡¯afa¡¯ (no. 231), ¡°Pendusta dan pemalsu.¡± Ibnu Hibban mengatakan dalam Al-Majruhin (no. 1013), ¡°Dia memalsukan hadits.¡± Al-Hakim mengatakan dalam Su¡¯alat As-Sajzi karya Al-Hakim (no. 137), ¡°Ia memalsukan atas nama Rasulullah?Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam?lebih dari sepuluh ribu hadits.¡±
Hadits keempat :
Disebutkan oleh As-Suyuthi dalam Az-Ziyadah ¡®Ala Al-²Ñ²¹³Ü»å³ó³Ü¡¯at (no. 569) dengan sanad Ad-Dailami, ia berkata, ¡°Ayahku memberitahuku, Al-Maidani memberitahu kami, Abu Bakar bin Bisyran menceritakan kepada kami, Ibnu Syahin menceritakan kepada kami secara dikte (Imla¡¯), Ahmad bin Muhammad bin Ikrimah An-Nasawi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Al-Khidhr Al-Marwazi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Nashr bin Al-Abbas menceritakan kepada kami, Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Hamad bin Amr menceritakan kepada kami, dari Zaid bin Rafi¡¯, dari Az-Zuhri, dari Anas yang memarfu¡¯kannya (sampai kepada Nabi), ¡®Siapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan berikan untuknya pahala semisal pahala Nabi Ayyub atas ujian yang menimpanya. Apabila dia berpuasa pada hari Arafah, maka Allah?Azza wa Jalla?akan berikan untuknya pahala semisal pahala Nabi Isa bin Maryam. Dan apabila dia tidak makan pada hari Nahr sampai shalat, maka Allah akan berikan untuknya pahala semisal pahala orang yang shalat pada hari itu. Apabila dia mati sampai tiga puluh hari, maka dia mati sebagai seorang syahid.¡¯¡±
As-Suyuthi mengatakan, ¡°Hamad bin Amr adalah seorang pendusta.¡±
Dialah musibah bagi hadits ini. Ibnu Ma¡¯in mengatakan, ¡°Hamad bin Amr An-Nashibi termasuk orang yang berdusta dan memalsukan hadits.¡± (Al-Kamil karya Ibnu Adi, no. 415). An-Nasa¡¯i mengatakan dalam Ad-Dhu¡¯afa¡¯ wa Al-Matrukin (no. 136), ¡°Haditsnya Matruk (ditinggalkan).¡± Al-Juzjani mengatakan dalam Ahwal Ar-Rijal (no. 321), ¡°Dia berdusta dan tidak menyisakan rasa peduli terhadap orang bijaksana di dalam hatinya.¡± Ibnu Hibban mengatakan dalam Al-Majruhin (no. 240), ¡°Dia memalsukan hadits berdasarkan sumber yang dapat dipercaya.¡±
Kesimpulan :
Tidak ada kejadian khusus yang terbukti pada sepuluh hari sebagaimana yang disebutkan penanya. Akan tetapi, itu adalah hadits-hadits palsu yang dikaitkan dengan Rasulullah?Shallallahu ¡®Alaihi wa Sallam. Keutamaan sepuluh hari tersebut dan amal shalih yang dikerjakan di dalamnya, khususnya puasa, telah dibuktikan oleh hadits-hadits shahih. Tidak perlu membuktikan keutamaan suatu hari dengan sesuatu atau peristiwa yang terjadi. Bahkan cukuplah jika Allah lebih melebihkan hari ini atas hari-hari lainnya.
Wallahu A¡¯lam.