... Ringkasan Buku ...
Judul : Kubur yang Menanti
Penulis : Asyraf bin 'Adirrahim
Penerjemah : Beni Sarbeni
Penerbit : Pustaka Ibnu Katsir
Cetakan : Pertama - Mei 2005
Halaman : xviii + 190
Kubur merupakan barzakh (sebuah tembok pemisah) antara dunia dan akhirat. Ia juga merupakan jenjang pertama bagi kehidupan akhirat. Keimanan terhadap adanya adzab dan nikmat kubur merupakan bagian dari aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Hadits-hadits yang menjelaskan adanya adzab kubur mencapai derajat mutawatir. Dan, pengingkaran terhadap akidah ini merupakan kesesatan.
Buku ini, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Rabi' bin Hadi 'Umair al Madkhali dalam kata pengantarnya, dapat dijadikan sebagai bahan pengingat agar tidak tenggelam dalam hiruk pikuknya urusan dunia. Di dalamnya dijelaskan aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang berkaitan dengan kubur. Diantaranya tentang keimanan atas siksa dan nikmat kubur. Kemudian pada bagian kedua, dijelaskan tentang sebab-sebab seseorang terkena adzab kubur. Dan pada bagian ketiga dijelaskan sebab-sebab yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur; diantaranya yang terpenting adalah mewujudkan ketauhidan kepada Allah Jalla wa 'Ala.
Membaca buku ini membuat kita merenung, apa yang telah kita perbuat untuk hari esok.
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat)." (QS. Al Hasyr: 18).
Berikut saya kutipkan sebagian dari buku tersebut dengan meringkasnya. Footnote dan takhrij lengkap dari hadits, tidak saya sertakan, semata-mata untuk ringkasnya tulisan ini.
[AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
TENTANG KUBUR]
--------------------------------------
15. Adzab Kubur
Mereka mengimani bahwa kuburan itu merupakan taman dari taman-taman Surga atau merupakan lubang dari lubang-lubang Neraka. Dan sesungguhnya siksa kubur itu merupakan siksa alam Barzakh, maka setiap mayit yang berhak mendapatkan siksa, niscaya dia akan mendapatkan siksa tersebut, baik dikubur ataupun tidak, dimakan hewan buas atau terbakar sehingga menjadi debu, ditaburkan di atas udara, disalib atau tenggelam di tengah lautan. Semuanya akan mendapatkan siksaan seperti orang yang dikubur.
Mereka pun meyakini bahwa siksa kubur adalah haq dan yang mengingkarinya ada di dalam kesesatan. Al Qur'an banyak memberikan isyarat akan adanya adzab kubur di dalam berbagai ayat, di antaranya:
"... Maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit...." (QS. Thaahaa: 124).
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Maksud dari ayat tersebut adalah siksa kubur." (HR. Al Hakim (I/381), beliau berkata,"Shahih berdasarkan syarat Muslim.").
Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian adzab yang dekat (di dunia) sebelum adzab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. As Sajdah: 21).
Ibnu
'Abbas berkata: "Maksud di dalam ayat tersebut adalah adzab kubur." (Tanwiirul Miqbaas (IV/232) dan as-Suyuthi di dalam kitab ad-Durrul Mantsuur (VI/120), beliau berkata, "Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir.").
28. Nikmat Kubur
Mereka semua meyakini adanya nikmat kubur. Dan sesungguhnya ruh orang yang beriman ada di dalam Surga, terbang kemana pun yang ia mau sebagai balasan aas keimanan dan ketakwaannya, kuburnya diluaskan, dipenuhi dengan tanaman hijau sampai hari Pembalasan, dan dipenuhi dengan cahaya. Dia tidur di dalamnya bagaikan seorang pengantin yang tidak akan dibangunkan kecuali oleh istri yang ia cintai. Pintu Surga dibukakan untuknya sehingga bau dan aroma Surga sampai kepadanya. Dia melihat bunga-bunganya dan apa yang ada di dalamnya, memakai pakaian dari Surga, dibentangkan baginya hamparan dari Surga, dan amal shalih yang ia lakukan pun menjelma menjadi seorang yang menyenangkan dengan membawa kabar gembira akan Surga, dia adalah teman di dalam kubur dan masih banyak lagi nikmat yang lainnya. (Lihat kitab al Hayaatul Barzakhiyyah, hal. 57,58, fasal Nikmat Kubur dan Macam-Macamnya).
[SEBAB-SEBAB YANG MENJADIKAN
PENGHUNI KUBUR DIADZAB]
------------------------------
* Sebab-Sebab Secara Umum yang Menimbulkan Siksa Kubur *
Semua sebab ini sebenarnya berakar kepada dua sebab utama, yaitu:
1. Syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bodoh akan masalah tersebut dan tidak mewujudkan tauhid.
2. Melalaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan melakukan kemaksiatan kepada-Nya.
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Sesungguhnya mereka disiksa karena kebodohan mereka dan karena kelalaian mereka akan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala serta perbuatan maksiat mereka. Allah tidak akan pernah menyiksa jiwa yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Allah juga tidak akan pernah menyiksa badan yang ada di dalam keadaan demikian. Karena sesungguhnya adzab kubur dan adzab akhirat adalah pengaruh dari kebencian Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba-Nya, maka siapa saja yang menjadikan Allah murka dan membencinya di alam dunia ini, kemudian dia tidak bertaubat dan meninggal di atas hal tersebut, maka dia akan mendapatkan siksaan di alam Barzakh sesuai dengan kebencian Allah kepadanya, di antara mereka ada yang lalai dan ada yang rajin dan di antara mereka ada yang membenarkan dan ada yang mengingkari." (Ar Ruuh, hal. 103).
[SEBAB-SEBAB YANG MENYELAMATKAN
SESEORANG DARI SIKSA KUBUR]
----------------------------------
* Sebab-Sebab yang Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur Secara Terperinci *
1. Mewujudkan Ketauhidan Kepada Allah adalah Sebab Utama Keselamatan dari Siksa Kubur.
2. Ketaatan Kepada Allah dan Melakukan Amal Shalih adalah Pengaman dari Siksa Kubur.
3. Ar Ribath (Berjuang di Jalan Allah) adalah Salah Satu Sebab Diselamatkannya dari Siksa Kubur.
4. Terbunuh di Jalan Allah (Mati Syahid) Salah Satu Sebab yang Menyelamatkan dari Siksa Kubur.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabb-nya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka. Dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka. Bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman." (QS. Ali 'Imran: 169-171).
5. Membaca Surat al Mulk Bisa Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur.
Hal ini dijelaskan di dalam berbagai hadits:
Hadits Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Surat Tabarak adalah penghalang siksa kubur." (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh Abusy Syaikh di dalam Thabaaqat al Ashbahani (no. 264) dengan sanad yang hasan).
Hadis Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya di dalam Al Qur'an ada satu surat sebanyak tiga puluh ayat, ia akan memberikan syafa'at kepada seseorang sehingga dia diampuni, surat itu adalah surat Tabarak (al Mulk)." (Hadits Shahih. HR. Abu Dawud, Kitab as Shalaah, bab fi 'Adadil Aiy (no. 1400), at Tirmidzi (no. 2891)).
6. Mati Karena Penyakit Perut Merupakan Salah Satu Sebab Diselamatkannya dari Siksa Kubur.
7. Meninggal Pada Malam Jum'at atau Hari Jum'at adalah Salah Satu Sebab Diselamatkan dari Siksa Kubur.
[PERSONAL VIEW]
------------------
Membaca buku ini membuat kita sadar bahwa sebab utama siksa kubur adalah syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Salah satu dalil yang dibawakan di buku ini adalah:
"... Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): 'Keluarkanlah nyawamu.' Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri dari ayat-ayat-Nya". (QS. Al An'aam: 93).
Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhuma berkata, "Sesungguhnya (yang dimaksud) dalam ayat tersebut adalah siksa kubur." (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir, sebagaimana diungkapkan di dalam kitab ad Durrul Mantsuur (III/272)).
Perlu diingat bahwa kesyirikan merupakan kezhaliman yang terbesar. Maka dari itu sudah seharusnya kita berusaha untuk menghindar dari sebab utama siksa kubur yaitu kesyirikan. Caranya dengan mempelajari tauhid. Ya, dengan mempelajari tauhid.
Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka
di Depok, 04 Desember 2007