MENGGAPAI KEHIDUPAN BAHAGIA ( 6 )
Oleh :
SYAIKH ABDURRAHMAN BIN NASHIR AS-SA'DY
PASAL KELIMA :
Siap Mental
Termasuk faktor-faktor yang bermanfaat meng-hilangkan kegelisahan dan
kesedihan, saat ditimpa musibah adalah: "Berusaha meringankannya dengan
cara memperkirakan kemungkinan terburuk yang bakal terjadi kemudian
mempersiapkan mental untuk menghadapinya." Bila sudah dipikirkan,
hendaklah berusaha meminimalisir persoalan sesuai kemampuannya. Dengan
kesiapan mental berikut usaha yang maksimal, akan hilanglah
kesedihan-nya. Sebaliknya, berusaha untuk meraih kebaikan dan menolak
kemudharatan, semampu yang dia lakukan.
Bila seorang hamba dihadapkan dengan ketakutan, sakit, kekurangan, atau
tidak dapat meraih keinginannya yang bermacam-macam, hendaklah dia hadapi
dengan tenang dan kesiapan mental, bahkan untuk menghadapi yang lebih
berat sekalipun. Sebab, kesiapan mental menghadapi musibah akan
mengecilkan musibah tersebut dan menghilangkan bobotnya. Terutama, bila ia
berusaha melawan, sesuai kemampuan. Sehingga dia dapat memadukan antara
kesiapan mental dan usaha maksimal yang dapat mengalihkan perhatiannya
dari musibah yang datang. Dia dapat berusaha untuk selalu memperbaharui
kekuatannya menghadapi musibah disertai dengan tawakkal dan yakin kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak diragukan lagi, yang demikian ini
berperan besar mendatangkan kesenangan dan kelapangan dada serta pahala
yang cepat (di dunia) ataupun yang lambat (di akhirat). Ini adalah fakta,
banyak yang telah membuktikannya.
Sulaiman Rasyid
---------------
"Semua kebaikan berada pada mengikuti orang-orang yang telah lalu
(Shahabat), dan semua kejelekan berada pada mengikuti kebid'ahan
orang-orang kemudian."